SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
Sajak
DISEDIAHKAN OLEH :


             TIONG HIE HUI

EDWARD BONG JIN LIANG
Sajak yang dikenali sebagai puisi moden atau
baru adalah bebas daripada peraturan-
peraturan penciptaan berbanding puisi
Melayu tradsional. Oleh itu, susun baris,
rangkap, dan rima adalah berdasarkan tujuan
penulis atau penyair. Sifat sajak sedemikian
adalah untuk memberi kebebasan kepada
penulisnya untuk menyampaikan fikiran dan
perasaan dengan cara yang sesuai dengan
semangat sesuatu zaman.
1.
• Tema

• Tema merupakan persoalan utama yang hendak disampaikan dalam sajak,
   contohnya tema kemanusiaan, kasih sayang dan cinta akan negara.
2.
• Persoalan

• Persoalan pula merupakan perkara sampingan yang hendak disampaikan.
  Misalnya, sesebuah sajak akan menyelitkan persoalan kasih sayang,
  kemarahan, dan kekecewaan dalam sajak tersebut.

3. Bentuk

• Jenis bentuk, bilangan rangkap, jumlah baris, jumlah suku kata dalam
  baris, jumlah perkataan dalam baris dan rima akhir setiap baris.
•   4.
•   Gaya Bahasa
•
•   i.
•   Perbandingan
•
•   (a)
•   Metafora
    Perbandingan yang tidak jelas. Penggunaannya secara langsung tanpa
    menggunakan perkataan seperti, bak, umpama.
•
•   (b)
•   Hiperbola
    Gaya bahasa yang keterlaluan. Biasanya digunakan untuk memberi penekanan
    maksudnya berhubung dengan perasaan dan suasana.
•
•   (c)
•   Personofikasi
    Benda yang tidak hidup, peristiwa atau keadaan diberi perbandingan dengan
    manusia.
•
•   (d)
•   Simile
    Membandingkan sesuatu keadaan, suasana, peristiwa diberi perbandingan dengan manusia.
•
•   ii.
•   Penggunaan ayat
    Inversi - Gaya bahasa yang menyongsangkan ayat.
•
•   iii.
•   Pengulangan
    Anafora / Epifora / Simplok
    Memperlihatkan aspek pengulangan perkataan dalam setiap perkataan di awal ayat( anafora), tengah ayat (
    simplok), dan akhir ayat (epifora).
•
•   iv.
•   Unsur Bunyi
    Asonansi _ pengulangan bunyi vokal ( a,e,i o,u)
    Aliterasi - pengulangan bunyi konsonan
•
•   v.
•   Nada
    Nada Melankolik - Menggambarkan suasana sedih
    Nada Patriotik - Menggambarkan penuh perasaan
    Nada Sinis     - Menggambarkan perasaan kurang senang.
    Nada Protes    - Menggambarkan perasaan menentang
    Nada Romantik - Menggambarkan perasaan yang tenang
•
•   Contoh Sajak
•   Aku Menjadi Lebih Berani
•   Kali ini
•   kau berbaju biru
•   dan bajuku ungu
•   sayang, hanya aku tahu
•   hatimu
•   tidak setulus hatiku
•   yang berbaju ungu.
•   Bila begini, sebilah pisau aku tidak gentar
•   sepatah kata,
•   bisa, aku merasa.
•
•   Hati dan rasa mengejarku
•   aku menjadi lebih berani.
•    Latifah Haji Shebli
    Anak Laut,
    DBP, 2000.
•
• Maksud
• Penyajak menyatakan dalam persahabatan
  yang lebih penting ialah kejujuran dan
  keihlasan bukan sifat luaran. Penyajak berani
  menghadapi
• cabaran kerana dia lebih memahami hatinya
  dan sahabatnya. Penyajak juga memahami
  hati wanita yang berani menghadapi cabaran.
• Ciri-ciri
• Sajak ini berbentuk bebas dan mempunyai tiga
  rangkap, rangkap pertama mempunyai tujuh
  baris, rangkap kedua lima baris dan rangkap
  ketiga mempunyai lima baris.
• Tema dan Persoalan
• Tema sajak ini ialah sifat keberanian seorang
  wanita. Persoalannya pula sesetengah orang tidak
  jujur dalam percintaaan dan pengalaman pahit
  yang dilaluinya menjadikan dia lebih berani.
• Nada
• Sajak ini bernada kecewa.
• Gaya Bahasa
• Asonansi : bajuku ungu ( pengulangan vokal
  u)
• Aliterasi : tidak setulus hatiku (
  pengulangan konsonan t)
• Nilai
• 1.
• Peribadi kawan atau kekasih
  Memilih sahabat atau kekasih jangan mengikut keadaan fizikal (
  kecantikan dan ketampanan), tetapi yang penting kejujuran.
• 2.
• Kemanusiaan
  Wanita walaupun bersifat lemah , tetapi akan bangkit menghadapi
  cabaran apabila dicabar.
• 3.
• Kemasyarakatan
  Manusia tidak kira lelaki atau perempuan haruslah berani menghadapi
  cabaran yang bakal mendatang.
•

Contenu connexe

Tendances

Maksud, persoalan & tema
Maksud, persoalan & temaMaksud, persoalan & tema
Maksud, persoalan & temaMeniti Waktu
 
Analisis Sajak Kasih Ibu
Analisis Sajak Kasih IbuAnalisis Sajak Kasih Ibu
Analisis Sajak Kasih IbumySweetypie
 
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)SalVani SalVani
 
D. menulis puisi bebas
D. menulis puisi bebasD. menulis puisi bebas
D. menulis puisi bebasAde Kusnadi
 
Pembelejaran Bahasa Indonesia Menulis Pantun
Pembelejaran Bahasa Indonesia Menulis PantunPembelejaran Bahasa Indonesia Menulis Pantun
Pembelejaran Bahasa Indonesia Menulis PantunRizkita26
 
gurindam dan puisi kontemporer
gurindam dan puisi kontemporergurindam dan puisi kontemporer
gurindam dan puisi kontemporerAmri Hasan
 
Pengenalan kepada puisi
Pengenalan kepada puisiPengenalan kepada puisi
Pengenalan kepada puisiem em
 
5. puisi kontemporer
5. puisi kontemporer5. puisi kontemporer
5. puisi kontemporerirasumiati
 
Puisi kontemporer (bhs indo)1
Puisi kontemporer (bhs indo)1Puisi kontemporer (bhs indo)1
Puisi kontemporer (bhs indo)1yunitapura
 
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi KontemporerPuisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi KontemporerFarhan Luqman Al-Hakim
 
Memahami kaidah kebahasaan teks pantun
Memahami kaidah kebahasaan teks pantunMemahami kaidah kebahasaan teks pantun
Memahami kaidah kebahasaan teks pantunmayunda_
 
Media ajar materi drama
Media ajar materi dramaMedia ajar materi drama
Media ajar materi dramamel depuratum
 

Tendances (20)

Maksud, persoalan & tema
Maksud, persoalan & temaMaksud, persoalan & tema
Maksud, persoalan & tema
 
Analisis Sajak Kasih Ibu
Analisis Sajak Kasih IbuAnalisis Sajak Kasih Ibu
Analisis Sajak Kasih Ibu
 
Puisi Bahasa Indonesia
Puisi Bahasa IndonesiaPuisi Bahasa Indonesia
Puisi Bahasa Indonesia
 
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)
 
Menulis Pantun
Menulis PantunMenulis Pantun
Menulis Pantun
 
D. menulis puisi bebas
D. menulis puisi bebasD. menulis puisi bebas
D. menulis puisi bebas
 
Pembelejaran Bahasa Indonesia Menulis Pantun
Pembelejaran Bahasa Indonesia Menulis PantunPembelejaran Bahasa Indonesia Menulis Pantun
Pembelejaran Bahasa Indonesia Menulis Pantun
 
gurindam dan puisi kontemporer
gurindam dan puisi kontemporergurindam dan puisi kontemporer
gurindam dan puisi kontemporer
 
Puisi lama
Puisi lamaPuisi lama
Puisi lama
 
Pengenalan kepada puisi
Pengenalan kepada puisiPengenalan kepada puisi
Pengenalan kepada puisi
 
5. puisi kontemporer
5. puisi kontemporer5. puisi kontemporer
5. puisi kontemporer
 
Puisi kontemporer (bhs indo)1
Puisi kontemporer (bhs indo)1Puisi kontemporer (bhs indo)1
Puisi kontemporer (bhs indo)1
 
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi KontemporerPuisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
 
Contoh puisi lama
Contoh puisi lamaContoh puisi lama
Contoh puisi lama
 
Teori puisi
Teori puisiTeori puisi
Teori puisi
 
Puisi lama-2
Puisi lama-2Puisi lama-2
Puisi lama-2
 
Puisi baru
Puisi baruPuisi baru
Puisi baru
 
Puisi
PuisiPuisi
Puisi
 
Memahami kaidah kebahasaan teks pantun
Memahami kaidah kebahasaan teks pantunMemahami kaidah kebahasaan teks pantun
Memahami kaidah kebahasaan teks pantun
 
Media ajar materi drama
Media ajar materi dramaMedia ajar materi drama
Media ajar materi drama
 

Similaire à MODERN PUISI

Cerpen, Pantun, dan Drama
Cerpen, Pantun, dan DramaCerpen, Pantun, dan Drama
Cerpen, Pantun, dan DramaTeuku Ichsan
 
Ppt_Bindo_Puisi.pptx
Ppt_Bindo_Puisi.pptxPpt_Bindo_Puisi.pptx
Ppt_Bindo_Puisi.pptxAndryYadhi
 
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknyaKumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknyaUtami Trianti
 
materi Puisi mata pelajaran bahasa indonesia.pptx
materi Puisi mata pelajaran bahasa indonesia.pptxmateri Puisi mata pelajaran bahasa indonesia.pptx
materi Puisi mata pelajaran bahasa indonesia.pptxNurhafizaDetia
 
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui DiskusiMengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui DiskusiDhea Yulia Ningsih
 
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)Student
 
Mendengar pembacaan puisi 2
Mendengar pembacaan puisi 2Mendengar pembacaan puisi 2
Mendengar pembacaan puisi 2galihabi123
 
Cerita Fiksi Dalam Novel
Cerita Fiksi Dalam NovelCerita Fiksi Dalam Novel
Cerita Fiksi Dalam NovelSyifa Sahaliya
 
Perbedaan Puisi Lama dengan Puisi Baru
Perbedaan Puisi Lama dengan Puisi BaruPerbedaan Puisi Lama dengan Puisi Baru
Perbedaan Puisi Lama dengan Puisi Baruts4n14
 
Puisi Tradisional (pantun, syair, seloka, gurindam)- BMM1024 Pengenalan Kebud...
Puisi Tradisional (pantun, syair, seloka, gurindam)- BMM1024 Pengenalan Kebud...Puisi Tradisional (pantun, syair, seloka, gurindam)- BMM1024 Pengenalan Kebud...
Puisi Tradisional (pantun, syair, seloka, gurindam)- BMM1024 Pengenalan Kebud...FaFai S.
 
Syair | Tugas B. Indonesia 9A
Syair | Tugas B. Indonesia 9ASyair | Tugas B. Indonesia 9A
Syair | Tugas B. Indonesia 9ANabil Ahmad
 
[Bahasa Indonesia] Syair, Puisi, Gurindam
[Bahasa Indonesia] Syair, Puisi, Gurindam[Bahasa Indonesia] Syair, Puisi, Gurindam
[Bahasa Indonesia] Syair, Puisi, GurindamNita Sintari
 
Power point (01)
Power point (01)Power point (01)
Power point (01)Andi Karman
 

Similaire à MODERN PUISI (20)

Cerpen, Pantun, dan Drama
Cerpen, Pantun, dan DramaCerpen, Pantun, dan Drama
Cerpen, Pantun, dan Drama
 
bahasa.docx
bahasa.docxbahasa.docx
bahasa.docx
 
Ppt_Bindo_Puisi.pptx
Ppt_Bindo_Puisi.pptxPpt_Bindo_Puisi.pptx
Ppt_Bindo_Puisi.pptx
 
Langkah Membuat Lagu
Langkah Membuat LaguLangkah Membuat Lagu
Langkah Membuat Lagu
 
PPT puisi-1.pdf
PPT puisi-1.pdfPPT puisi-1.pdf
PPT puisi-1.pdf
 
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknyaKumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
 
Menulis Pantun
Menulis PantunMenulis Pantun
Menulis Pantun
 
materi Puisi mata pelajaran bahasa indonesia.pptx
materi Puisi mata pelajaran bahasa indonesia.pptxmateri Puisi mata pelajaran bahasa indonesia.pptx
materi Puisi mata pelajaran bahasa indonesia.pptx
 
puisi rakyat
puisi rakyatpuisi rakyat
puisi rakyat
 
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui DiskusiMengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
 
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)
 
Mendengar pembacaan puisi 2
Mendengar pembacaan puisi 2Mendengar pembacaan puisi 2
Mendengar pembacaan puisi 2
 
Cerita Fiksi Dalam Novel
Cerita Fiksi Dalam NovelCerita Fiksi Dalam Novel
Cerita Fiksi Dalam Novel
 
Perbedaan Puisi Lama dengan Puisi Baru
Perbedaan Puisi Lama dengan Puisi BaruPerbedaan Puisi Lama dengan Puisi Baru
Perbedaan Puisi Lama dengan Puisi Baru
 
Puisi Tradisional (pantun, syair, seloka, gurindam)- BMM1024 Pengenalan Kebud...
Puisi Tradisional (pantun, syair, seloka, gurindam)- BMM1024 Pengenalan Kebud...Puisi Tradisional (pantun, syair, seloka, gurindam)- BMM1024 Pengenalan Kebud...
Puisi Tradisional (pantun, syair, seloka, gurindam)- BMM1024 Pengenalan Kebud...
 
Penerjemahan sastra
Penerjemahan sastraPenerjemahan sastra
Penerjemahan sastra
 
Syair | Tugas B. Indonesia 9A
Syair | Tugas B. Indonesia 9ASyair | Tugas B. Indonesia 9A
Syair | Tugas B. Indonesia 9A
 
[Bahasa Indonesia] Syair, Puisi, Gurindam
[Bahasa Indonesia] Syair, Puisi, Gurindam[Bahasa Indonesia] Syair, Puisi, Gurindam
[Bahasa Indonesia] Syair, Puisi, Gurindam
 
Power point (01)
Power point (01)Power point (01)
Power point (01)
 
Bbm3103
Bbm3103 Bbm3103
Bbm3103
 

MODERN PUISI

  • 1. Sajak DISEDIAHKAN OLEH : TIONG HIE HUI EDWARD BONG JIN LIANG
  • 2. Sajak yang dikenali sebagai puisi moden atau baru adalah bebas daripada peraturan- peraturan penciptaan berbanding puisi Melayu tradsional. Oleh itu, susun baris, rangkap, dan rima adalah berdasarkan tujuan penulis atau penyair. Sifat sajak sedemikian adalah untuk memberi kebebasan kepada penulisnya untuk menyampaikan fikiran dan perasaan dengan cara yang sesuai dengan semangat sesuatu zaman.
  • 3. 1. • Tema • Tema merupakan persoalan utama yang hendak disampaikan dalam sajak, contohnya tema kemanusiaan, kasih sayang dan cinta akan negara. 2. • Persoalan • Persoalan pula merupakan perkara sampingan yang hendak disampaikan. Misalnya, sesebuah sajak akan menyelitkan persoalan kasih sayang, kemarahan, dan kekecewaan dalam sajak tersebut. 3. Bentuk • Jenis bentuk, bilangan rangkap, jumlah baris, jumlah suku kata dalam baris, jumlah perkataan dalam baris dan rima akhir setiap baris.
  • 4. 4. • Gaya Bahasa • • i. • Perbandingan • • (a) • Metafora Perbandingan yang tidak jelas. Penggunaannya secara langsung tanpa menggunakan perkataan seperti, bak, umpama. • • (b) • Hiperbola Gaya bahasa yang keterlaluan. Biasanya digunakan untuk memberi penekanan maksudnya berhubung dengan perasaan dan suasana. • • (c) • Personofikasi Benda yang tidak hidup, peristiwa atau keadaan diberi perbandingan dengan manusia.
  • 5. • • (d) • Simile Membandingkan sesuatu keadaan, suasana, peristiwa diberi perbandingan dengan manusia. • • ii. • Penggunaan ayat Inversi - Gaya bahasa yang menyongsangkan ayat. • • iii. • Pengulangan Anafora / Epifora / Simplok Memperlihatkan aspek pengulangan perkataan dalam setiap perkataan di awal ayat( anafora), tengah ayat ( simplok), dan akhir ayat (epifora). • • iv. • Unsur Bunyi Asonansi _ pengulangan bunyi vokal ( a,e,i o,u) Aliterasi - pengulangan bunyi konsonan • • v. • Nada Nada Melankolik - Menggambarkan suasana sedih Nada Patriotik - Menggambarkan penuh perasaan Nada Sinis - Menggambarkan perasaan kurang senang. Nada Protes - Menggambarkan perasaan menentang Nada Romantik - Menggambarkan perasaan yang tenang •
  • 6. Contoh Sajak • Aku Menjadi Lebih Berani • Kali ini • kau berbaju biru • dan bajuku ungu • sayang, hanya aku tahu • hatimu • tidak setulus hatiku • yang berbaju ungu. • Bila begini, sebilah pisau aku tidak gentar • sepatah kata, • bisa, aku merasa. • • Hati dan rasa mengejarku • aku menjadi lebih berani. • Latifah Haji Shebli Anak Laut, DBP, 2000.
  • 7. • • Maksud • Penyajak menyatakan dalam persahabatan yang lebih penting ialah kejujuran dan keihlasan bukan sifat luaran. Penyajak berani menghadapi • cabaran kerana dia lebih memahami hatinya dan sahabatnya. Penyajak juga memahami hati wanita yang berani menghadapi cabaran.
  • 8. • Ciri-ciri • Sajak ini berbentuk bebas dan mempunyai tiga rangkap, rangkap pertama mempunyai tujuh baris, rangkap kedua lima baris dan rangkap ketiga mempunyai lima baris. • Tema dan Persoalan • Tema sajak ini ialah sifat keberanian seorang wanita. Persoalannya pula sesetengah orang tidak jujur dalam percintaaan dan pengalaman pahit yang dilaluinya menjadikan dia lebih berani.
  • 9. • Nada • Sajak ini bernada kecewa. • Gaya Bahasa • Asonansi : bajuku ungu ( pengulangan vokal u) • Aliterasi : tidak setulus hatiku ( pengulangan konsonan t)
  • 10. • Nilai • 1. • Peribadi kawan atau kekasih Memilih sahabat atau kekasih jangan mengikut keadaan fizikal ( kecantikan dan ketampanan), tetapi yang penting kejujuran. • 2. • Kemanusiaan Wanita walaupun bersifat lemah , tetapi akan bangkit menghadapi cabaran apabila dicabar. • 3. • Kemasyarakatan Manusia tidak kira lelaki atau perempuan haruslah berani menghadapi cabaran yang bakal mendatang. •