2. NAMA
TENTANG
RAJARAJA
DATA
NAMA : JUNEDI SELAMET
KELAS : XI IPS4
TUGAS : Terakhir SKS tambahan
KEADAAN
EKONOMI
RUNTUHN
YA
KESIMPUL
AN
END
TENTANG :
Tugas terakhir membuat 20 slide dan
yang isinya memuat materi dari awal
sampai akhir
4. NAMA
TENTANG
RAJARAJA
KEADAAN
EKONOMI
RUNTUHN
YA
KESIMPUL
AN
END
1) Raden Wijaya.
Berdirinya Kerajaan Majapahit sangat berhubungan
dengan runtuhnya Kerajaan Singasari. Kerajaan
Singasari runtuh setelah salah satu raja vasalnya yaitu
Jayakatwang mengadakan pemberontakan. Kerajaan
Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya yang
merupakan menantu dari Raja Singasari terakhir yaitu
Kertanegara. Raden Wijaya beserta istri dan
pengikutnya dapat meloloskan diri ketika Singasari
diserang Jayakatwang. Raden Wijaya meloloskan diri
dan pergi ke Madura untuk menemui dan meminta
perlindungan Bupati Sumenep dari Madura yaitu
Aryawiraraja. Berkat Aryawiraraja juga, Raden Wijaya
mendapat pengampunan dari Jayakatwang, bahkan
Raden Wijaya sendiri diberi tanah di hutan Tarik dekat
Mojokerto yang kemudian daerah itu dijadikan sebagai
tempat berdirinya kerajaan Majapahit.
5. NAMA
TENTANG
RAJARAJA
KEADAAN
EKONOMI
RUNTUHN
YA
KESIMPUL
AN
END
Pada masa pemerintahannya, Jayanegara dirongrong oleh
serentetan pemberontakan. Pemberontakan-pemberontakan
ini datang dari Ranggalawe (1309), Lembu Sora (1311), Juru
Demung dan Gajah Biru (1314), Nambi (1316), dan Kuti
(1320).
Pemberontakan Kuti merupakan pemberontakan yang paling
berbahaya karena Kuti berhasil menduduki ibu kota
Majapahit, sehingga raja Jayanegara terpaksa melarikan diri
ke daerah Badandea. Jayanegara diselamatkan oleh
pasukan Bhayangkari di bawah pimpinan Gajah Mada.
Berkat ketangkasan dan siasat jitu dari Gajah Mada,
pemberontakan Kuti berhasil ditumpas. Sebagai
penghargaan atas jasa-jasanya, Gajah Mada diangkat
menjadi Patih di Kahuripan pada tahun 1321 M dan Patih di
Daha (Kediri).
Pada tahun 1328, Jayanegara tewas dibunuh oleh Tabib
Israna Ratanca, ia didharmakan di dalam pura di Sila Petak
dan Bubat. Jayanegara tidak mempunyai putra, maka takhta
kerajaan digantikan oleh adik perempuannya yang bernama
Tribhuanatunggadewi. Ia dinobatkan menjadi raja Majapahit
dengan gelar Tribhuanatunggadewi Jaya Wisnu Wardhani.
6. NAMA
TENTANG
RAJARAJA
KEADAAN
EKONOMI
RUNTUHN
YA
KESIMPUL
AN
END
Pada masa pemerintahannya, terjadi pemberontakan
Sadeng dan Keta pada tahun 1331. Pemberontakan ini dapat
dipadamkan oleh Gajah Mada. Sebagai penghargaan atas
jasanya, Gajah Mada diangkat menjadi mahapatih di
Majapahit oleh Tribhuanatunggadewi.
Di hadapan raja dan para pembesar Majapahit, Gajah Mada
mengucapkan sumpah yang terkenal dengan nama Sumpah
Palapa. Isi sumpahnya, ia tidak akan Amukti Palapa sebelum
ia dapat menundukkan Nusantara, yaitu
Gurun, Seran, Panjungpura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Su
nda, Palembang, dan Tumasik.
Dalam rangka mewujudkan cita-citanya, Gajah Mada
menaklukkan Bali pada tahun 1334, kemudian
Kalimantan, Nusa
Tenggara, Sulawesi, Maluku, Sumatra, dan beberapa daerah
di Semenanjung Malaka. Seperti yang tercantum dalam kitab
Negarakertagama, wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit
sangat luas, yakni meliputi daerah hampir seluas wilayah
Republik Indonesia sekarang.
Tribhuanatunggadewi memerintah selama dua puluh dua
tahun. Pada tahun 1350, ia mengundurkan diri dari
pemerintahan dan digantikan oleh putranya yang bernama
Hayam Wuruk. Pada tahun 1350 M, putra mahkota Hayam
Wuruk dinobatkan menjadi raja Majapahit dengan gelar Sri
Rajasanagara dan ia didampingi oleh Mahapatih Gajah
Mada.
7. NAMA
TENTANG
RAJARAJA
KEADAAN
EKONOMI
RUNTUHN
YA
KESIMPUL
AN
END
Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaannya
pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Wilayah
kekuasaan Majapahit meliputi seluruh Nusantara.
Pada saat itulah cita-cita Gajah Mada dengan
Sumpah Palapa berhasil diwujudkan.
Usaha Gajah Mada dalam melaksanakan
politiknya, berakhir pada tahun 1357 dengan
terjadinya peristiwa di Bubat, yaitu perang antara
Pajajaran dengan Majapahit. Pada waktu itu, Hayam
Wuruk bermaksud untuk menikahi putri Dyah
Pitaloka. Sebelum putri Dyah Pitaloka dan ayahnya
beserta para pembesar Kerajaan Pajajaran sampai
di Majapahit, mereka beristirahat di lapangan Bubat.
Di sana terjadi perselisihan antara Gajah Mada yang
menghendaki agar putri itu dipersembahkan oleh
raja Pajajaran kepada raja Majapahit. Para
pembesar Kerajaan Pajajaran tidak setuju, akhirnya
terjadilah peperangan di Bubat yang menyebabkan
semua rombongan Kerajaan Pajajaran gugur.
8. NAMA
TENTANG
RAJARAJA
KEADAAN
EKONOMI
RUNTUHNY
A
KESIMPULA
N
END
Pola tata masyarakat Majapahit
dibedakan atas lapisan-lapisan
masyarakat yang perbedaannya lebih
bersifat statis. Walaupun di Majapahit
terdapat empat kasta seperti di
India, yang lebih dikenal dengan catur
warna, tetapi hanya bersifat teoritis
dalam literatur istana.
Pola ini dibedakan atas empat
golongan masyarakat, yaitu
brahmana, ksatria, waisya, dan sudra.
Namun terdapat pula golongan yang
berada di luar lapisan ini, yaitu
Candala, Mleccha, dan Tuccha, yang
9. NAMA
TENTANG
RAJARAJA
KEADAAN
EKONOMI
RUNTUHNY
A
KESIMPULA
N
END
Brahmana (kaum pendeta) mempunyai kewajiban
menjalankan enam dharma, yaitu: mengajar;
belajar; melakukan persajian untuk diri sendiri dan
orang lain; membagi dan menerima derma
(sedekah) untuk mencapai kesempurnaan hidup;
dan bersatu dengan Brahman (Tuhan). Mereka
juga mempunyai pengaruh di dalam
pemerintahan, yang berada pada bidang
keagamaan dan dikepalai oleh dua orang
pendeta tinggi, yaitu pendeta dari agama Siwa
(Saiwadharmadhyaksa) dan agama Buddha
(Buddhadarmadyaksa). Saiwadyaksa mengepalai
tempat suci (pahyangan) dan tempat pemukiman
empu (kalagyan). Buddhadyaksa mengepalai
tempat sembahyang (kuti) dan bihara (wihara).
Menteri berhaji mengepalai para ulama (karesyan)
dan para pertapa (tapaswi).
Semua rohaniawan menghambakan hidupnya
kepada raja yang disebut sebagai wikuhaji. Para
rohaniawan biasanya tinggal di sekitar bangunan
agama, yaitu:
mandala, dharma, sima, wihara, dan sebagainya.
10. NAMA
TENTANG
RAJARAJA
KEADAAN
EKONOMI
RUNTUHNY
A
KESIMPULA
N
END
Kaum Ksatria merupakan keturunan dari
pewaris tahta (raja) kerajaan
terdahulu, yang mempunyai tugas
memerintah tampuk pemerintahan.
Keluarga raja dapat dikatakan
merupakan keturunan dari kerajaan
Singasari-Majapahit yang dapat dilihat
dari silsilah keluarganya dan keluargakeluarga kerabat raja tersebar ke seluruh
pelosok negeri, karena mereka
melakukan sistem poligami secara meluas
yang disebut sebagai wargahaji atau
sakaparek. Semua anggota keluarga raja
masing-masing diberi nama atas
gelar, umur, dan fungsi mereka di dalam
masyarakat. Pemberian nama pribadi
dan nama gelar terhadap para putri dan
putra raja didasarkan atas nama daerah
kerajaan yang akan mereka kuasai
sebagai wakil raja.
11. NAMA
TENTANG
RAJARAJA
KEADAAN
EKONOMI
RUNTUHNY
A
KESIMPULA
N
END
Waisya merupakan masyarakat yang menekuni bidang pertanian
dan perdagangan. Mereka bekerja sebagai pedagang, peminjam
uang, penggara sawah, dan beternak.
Kemudian kasta yang paling rendah dalam catur warna adalah
kaum sudra yang mempunyai kewajiban untuk mengabdi kepada
kasta yang lebih tinggi, terutama pada golongan brahmana.
Golongan terbawah yang tidak termasuk dalam catur warna dan
sering disebut sebagai pancama (warna kelima), yaitu:
1.
Candala merupakan anak dari perkawinan campuran antara
laki-laki (golongan sudra) dengan wanita (dari ketiga golongan
lainnya: brahmana, waisya, dan waisya). Sehingga sang anak
mempunyai status yang lebih rendah dari ayahnya.
2.
Mleccha adalah semua bangsa di luar Arya tanpa
memandang bahasa dan warna kulit, yaitu para pedagangpedagang asing (Cina, India, Champa, Siam, dll.) yang tidak
menganut agama Hindu.
3.
Tuccha ialah golongan yang merugikan masyarakat, salah satu
contohnya adalah para penjahat. Ketika mereka diketahui
melakukan tatayi, maka raja dapat menjatuhi hukuman mati kepada
pelakunya. Perbuatan tatayi adalah membakar rumah
orang, meracuni sesama, mananung, mengamuk, merusak, dan
memfitnah kehormatan perempuan.
12. NAMA
TENTANG
RAJARAJA
KEADAAN
EKONOMI
RUNTUHNY
A
KESIMPULA
N
END
Dari aspek kedudukan dalam masyarakat
Majapahit, wanita mempunyai status yang lebih
rendah dari para lelaki. Hal ini terlihat pada
kewajiban mereka untuk melayani dan
menyenangkan hati para suami mereka saja.
Wanita tidak boleh ikut campur dalam urusan
apapun, selain mengurusi dapur rumah tangga
mereka. Dalam undang-undang Majapahit pun para
wanita yang sudah menikah tidak boleh bercakapcakap dengan lelaki lain, dan sebaliknya. Hal ini
bertujuan untuk menghindari pergaulan bebas
antara kaum pria dan wanita.
13. NAMA
TENTANG
RAJARAJA
KEADAAN
EKONOMI
RUNTUHNY
A
KESIMPULA
N
END
Dari aspek kedudukan dalam masyarakat
Majapahit, wanita mempunyai status yang lebih
rendah dari para lelaki. Hal ini terlihat pada
kewajiban mereka untuk melayani dan
menyenangkan hati para suami mereka saja.
Wanita tidak boleh ikut campur dalam urusan
apapun, selain mengurusi dapur rumah tangga
mereka. Dalam undang-undang Majapahit pun para
wanita yang sudah menikah tidak boleh bercakapcakap dengan lelaki lain, dan sebaliknya. Hal ini
bertujuan untuk menghindari pergaulan bebas
antara kaum pria dan wanita.
14. NAMA
TENTANG
RAJARAJA
KEADAAN
EKONOMI
RUNTUHNY
A
KESIMPULA
N
END
Majapahit merupakan negara agraris dan juga sebagai
negara maritim. Kedudukan sebagai negara agraris
tampak dari letaknya di pedalaman dan dekat aliran
sungai. Kedudukan sebagai negara maritim tampak dari
kesanggupan angkatan laut kerajaan itu untuk
menanamkan pengaruh Majapahit di seluruh nusantara.
Dengan demikian, kehidupan ekonomi masyarakat
Majapahit menitikberatkan pada bidang pertanian dan
pelayaran.
Udara di Jawa panas sepanjang tahun. Panen padi terjadi
dua kali dalam setahun, butir berasnya amat halus.
Terdapat pula wijen putih, kacang hijau, rempahrempah, dan lain-lain kecuali gandum. Buah-buahan
banyak jenisnya, antara lain
pisang, kelapa, delima, pepaya, durian, manggis, langsa, d
an semangka. Sayur mayur berlimpah macamnya. Jenis
binatang juga banyak.
15. NAMA
Untuk membantu pengairan pertanian yang
teratur, pemerintah Majapahit membangun
dua buah bendungan, yaitu Bendungan Jiwu
untuk persawahan dan Bendungan
Trailokyapur untuk mengairi daerah hilir.
Majapahit memiliki mata uang sendiri yang
bernama gobog. Gobog merupakan uang
logam yang terbuat dari campuran
perak, timah hitam, timah putih, dan
tembaga. Bentuknya koin dengan lubang di
tengahnya.
Dalam transaksi perdagangan, selain
menggunakan mata uang gobog, penduduk
Majapahit juga menggunakan uang kepeng
dari berbagai dinasti. Menurut catatan Wang
Ta-yuan seorang pedagang dari
Tiongkok, komoditas ekspor Jawa pada saat
itu ialah lada, garam, kain, dan burung kakak
tua. Sedangkan komoditas impornya adalah
mutiara, emas, perak, sutra, barang
keramik, dan barang dari besi.
TENTANG
RAJARAJA
KEADAAN
EKONOMI
RUNTUHNY
A
KESIMPULA
N
END
16. NAMA
TENTANG
RAJARAJA
KEADAAN
EKONOMI
RUNTUHNY
A
KESIMPULA
N
END
.
Pada masa Kerajaan Majapahit berkembang
agama Hindu Syiwa dan Buddha. Kedua
umat beragama itu memiliki toleransi yang
besar sehingga tercipta kerukunan umat
beragama yang baik. Raja Hayam Wuruk
beragama Syiwa, sedangkan Gajah Mada
beragama Buddha. Namun, mereka dapat
bekerja sama dengan baik.
Rakyat ikut meneladaninya, bahkan Empu
Tantular menyatakan bahwa kedua agama
itu merupakan satu kesatuan yang disebut
Syiwa–Buddha. Hal itu ditegaskan lagi dalam
Kitab Sutasoma dengan kalimat Bhinneka
Tunggal Ika Tan Hana Dharmma Mangrwa.
Artinya, walaupun beraneka ragam, tetap
dalam satu kesatuan, tidak ada agama yang
mendua.
17. NAMA
TENTANG
RAJARAJA
KEADAAN
EKONOMI
RUNTUHNY
A
KESIMPULA
N
END
Urusan keagamaan diserahkan kepada
pejabat tinggi yang disebut
Dharmmaddhyaksa. Jabatan itu dibagi
dua, yaitu Dharmmaddhyaksa Ring Kasaiwan
untuk urusan agama Syiwa dan
Dharmmaddhyaksa Ring Kasogatan untuk
urusan agama Buddha. Kedua pejabat itu
dibantu oleh sejumlah pejabat keagamaan
yang disebut dharmmaupatti. Pejabat
itu, pada zaman Hayam Wuruk yang terkenal
ada tujuh orang yang disebut sang upatti
sapta. Di samping sebagai pejabat
keagamaan, para upatti juga dikenal sebagai
kelompok cendekiawan atau pujangga.
Misalnya, Empu Prapanca adalah seorang
Dharmmaddhyaksa dan juga seorang
pujangga besar dengan kitabnya
Negarakertagama
18. NAMA
TENTANG
RAJARAJA
KEADAAN
EKONOMI
RUNTUHNY
A
KESIMPULA
N
END
Untuk keperluan ibadah, raja juga melakukan
perbaikan dan pembangunan candi-candi. Pada
masa Majapahit bidang seni budaya berkembang
pesat, terutama seni sastra. Karya seni sastra yang
dihasilkan pada masa zaman awal
Majapahit, antara lain sebagai berikut:
1.
Kitab Negarakertagama karangan Empu
Prapanca pada tahun 1365. Isinya menceritakan
hal-hal sebagai berikut:
·
Sejarah raja-raja Singasari dan Majapahit
dengan masa pemerintahannya.
·
Keadaan kota Majapahit dan daerah-daerah
kekuasaannya.
·
Kisah perjalanan Raja Hayam Wuruk ketika
berkunjung ke daerah kekuasaannya di Jawa Timur
beserta daftar candi-candi yang ada. ·
Kehidupan keagamaan dengan upacara-upacara
sakralnya, misalnya upacara Srrada untuk
menghormati roh Gayatri dan menambah
kesaktian raja.
19. NAMA
TENTANG
RAJARAJA
KEADAAN
EKONOMI
RUNTUHNY
A
KESIMPULA
N
END
2.
Kitab Sutasoma karangan Empu
Tantular. Kitab tersebut berisi riwayat
Sutasoma, seorang anak raja yang
menjadi pendeta Buddha.
3.
Kitab Arjunawijaya karangan
Empu Tantular. Kitab tersebut berisi
tentang riwayat raja raksasa yang
berhasil ditundukkan oleh Raja
Arjunasasrabahu.
4.
Kitab Kunjarakarna dan
Parthayajna, tidak jelas siapa
pengarangnya. Kitab itu berisi kisah
raksasa Kunjarakarna yang ingin
menjadi manusia, dan
pengembaraan Pandawa di hutan
karena kalah bermain dadu dengan
Kurawa
20. NAMA
TENTANG
RAJARAJA
KEADAAN
EKONOMI
RUNTUHNY
A
KESIMPULA
N
END
Sedangkan, karya seni sastra yang dihasilkan pada zaman
akhir Majapahit antara lain, sebagai berikut:
1. Kitab Pararaton, isinya menceritakan riwayat rajaraja Singasari dan Majapahit.
2. Kitab Sudayana, isinya tentang Peristiwa Bubat.
3. Kitab Sorandakan, isinya tentang pemberontakan
Sora.
4. Kitab Ranggalawe, isinya tentang pemberontakan
Ranggalawe.
5. Kitab Panjiwijayakrama, isinya riwayat R.Wijaya
sampai dengan menjadi Raja Majapahit.
6. Kitab Usana Jawa, isinya tentang penaklukan Bali
oleh Gajah Mada dan Aryadamar.
7. Kitab Tantu Panggelaran, tentang pemindahan
gunung Mahameru ke Pulau Jawa oleh Dewa
Brahma, Wisnu, dan Siwa.
21. NAMA
Runtuhnya Kerajaan
Majapahit
TENTANG
RAJA-RAJA
KEADAAN
EKONOMI
RUNTUHNY
A
KESIMPULA
N
END
Kemunduran Majapahit berawal sejak
wafatnya Gajah Mada pada tahun 1364.
Hayam Wuruk tidak dapat memperoleh
ganti yang secakap Gajah Mada. Jabatanjabatan yang dipegang Gajah Mada
(semasa hidupnya, Gajah Mada
memegang begitu banyak jabatan)
diberikan kepada tiga orang. Setelah
Hayam Wuruk meninggal pada tahun
1389, Majapahit benar-benar mengalami
kemunduran.
22. NAMA
Beberapa faktor penyebab kemunduran
TENTANG
RAJA-RAJA
KEADAAN
EKONOMI
RUNTUHNY
A
KESIMPULA
N
END
Majapahit sebagai berikut:
1) Tidak ada lagi tokoh di pusat
pemerintahan yang dapat mempertahankan
kesatuan wilayah setelah Gajah Mada dan
Hayam Wuruk meninggal.
2) Struktur pemerintahan Majapahit yang
mirip dengan sistem negara serikat pada
masa modern dan banyaknya kebebasan
yang diberikan kepada daerah memudahkan
wilayah-wilayah jajahan untuk melepaskan
diri begitu diketahui bahwa di pusat
pemerintahan sedang kosong kekuasaan.
23. NAMA
TENTANG
RAJA-RAJA
KEADAAN
EKONOMI
RUNTUHNY
A
KESIMPULA
N
END
3) Terjadinya perang saudara, di antaranya yang
terkenal adalah Perang Paregreg (1401 – 1406) yang
dilakukan oleh Bhre Wirabhumi melawan pusat
Kerajaan Majapahit. Bhre Wirabhumi diberi kekuasaan
di wilayah Blambangan. Namun, ia berambisi untuk
menjadi raja Majapahit. Dalam cerita rakyat, Bhre
Wirabhumi dikenal sebagai Minakjingga yang
dikalahkan oleh Raden Gajah atau Damarwulan. Selain
perang saudara, terjadi juga usaha memisahkan diri
yang dilakukan Girindrawardhana dari Kediri (1478).
4) Masuknya agama Islam sejak zaman Kerajaan
Kediri di Jawa Timur menimbulkan kekuatan baru yang
menentang kekuasaan Majapahit. Banyak bupati di
wilayah pantai yang masuk Islam karena kepentingan
dagang dan berbalik melawan Majapahit.
24. Kesimpulan.
NAMA
TENTANG
RAJARAJA
KEADAAN
EKONOMI
RUNTUHN
YA
KESIMPUL
AN
END
Dari hasil penjelasan makalah di atas, dapat
disimpulkan bahwa Kerajaan Majapahit adalah
kerajaan bercorak Hindu terakhir terbesar di Pulau
Jawa. Kerajaan Majapahit didirikan pada tahun 1293
M. Kerajaan ini berdiri di hutan Tarik dekat Mojokerto.
Adapun raja-raja yang sempat memerintah di
Kerajaan Majapahit antara lain:
1.
Raden Wijaya (1292-1309) M
2.
Jayanegara (1309-1328) M
3.
Tribhuanatunggadewi (1328-1350) M
4.
Hayam Wuruk (1350-1389) M
5.
Wikramawardhana (1389-1429) M
6.
Suhita (1429-1447) M
7.
Kertawijaya (1448-1451) M
8.
Sri Rajasawardhana (1451-1453) M
9.
Girindrawardhana (1456-1466) M
10. Sri Singhawikramawardhana (1466-1474) M
11. Girindrawardhana Dyah Ranawijaya (1474-1478)
M