SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
Télécharger pour lire hors ligne
1
NME D3
Sperisa Distantina

BAB II
NERACA MASSA
PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN NERACA MASSA
KONSEP NERACA MASSA = persamaan yang disusun berdasarkan hukum
kekekalan massa (law conservation of mass), yaitu ”mass can neither be
created or destroyed”.
Persamaan umum neraca massa untuk suatu sistem proses :
Kec.
Masuk ke
dalam
sistem

-

Kec.
Keluar
dari
sistem

+

Kec. Yang
dibangkitkan sistem

-

Kec. Yang
terkonsumsi oleh
sistem

Kec. yang
terakumula= si dalam
sistem

Satuan di setiap arus adalah satuan massa atau mol atau (massa/waktu atau
mol/waktu).
Satuan di setiap kotak atau suku di atas harus sama semua.
Bayangkan, bisakah 5 cm - 5 gram =?
Akumulasi adalah perubahan massa terhadap waktu.
Untuk proses Staedy state maka akumulasi = 0.
Untuk proses USS maka akumulasi tidak sama dengan nol.
Untuk proses fisis SS, maka kec masuk – kec keluar =0.
Untk proses kimia SS, maka akumulasi =0.
Dalam menyusun neraca massa, perlu disebutkan ”apa yang dineracakan” dan
”dimana neraca disusun”.
Neraca massa dapat disusun untuk :
1. neraca massa total atau campuran.
2. neraca massa komponen tertentu.
3. neraca massa unsur atau elemen tertentu.
Langkah-langkah penyusunan dan penyelesaian NM dan NP :
1. Membuat diagram alir proses, lengkapi dengan data-data :
a. kualitatif dan kuantitatif yang tersedia.
b. Kondisi arus masuk dan keluar sistem.
2. Tandai variabel aliran yang tidak diketahui pada diagram alir.
Buatlah permisalan variabel.
2
3. Menentukan basis perhitungan.
Pilihlah suatu laju alir proses sebagai basis perhitungan. Basis perhitungan
dapat diambil berdasarkan banyaknya bahan yang masuk atau berdasarkan
bahan keluar system.
Basis perhitungan dapat dinyatakan dalam satuan berat atau satuan mol.
Jika terjadi proses kimia dalam sistem yang ditinjau, lebih mudah bila
basis perhitungan menggunakan satuan mol.
Jika terjadi proses fisis, basis perhitungan dapat menggunakan satuan berat
atau satuan mol.
4. Konversikan laju alir volumetrik menjadi laju alir massa atau molar.
Jika terdapat proses kimia ( reaksi ), perhitungan menggunakan satuan
molar, sedangkan proses fisis dapat menggunakan satuan massa atau
molar.
5. Susunlah persamaan NM / NP.
Dalam menyusun neraca, perlu disebutkan apa yang dineracakan dan
dimana neraca itu disusun.
Persamaan neraca dapat disusun untuk : sebuah unit saja, multi unit, atau
unit keseluruhan ( overall ).
6. Selesaikan persamaan NM / NP .

Contoh 1:

contoh
Problem
Di laboratorium
hanya tersedia
larutan HCL 5 % ( %
berat ) dan larutan
HCL 25%. Seorang
praktikan akan
membuat 1000 gram
larutan HCL 12%.
Apa yang sebaiknya
dilakukan praktikan
tersebut?

Process diagram
F1:
25% HCl
75% H2O

mixer

F2:
5% HCl
95% H2O

P=1000 g:
12% HCl
88% H2O

Material Balance
•Neraca massa total di sekitar mixer:
F1 + F2 = P
•Neraca massa HCl di sekitar mixer:
25%. F1 + 5%. F2 = 12%. P

Penyelesaian
F1 = ……g
F2 = ……g
3
Contoh 2: Ingin dibuat larutan NaOH 1 M sebanyak 250 mL dari kristal
NaOH. Berapa gram NaOH yang seharusnya dilarutan dengan akuades sampai
250 mL?
Penyelesaian:
a. Skema diagram alir:
F:
NaOH

P: 250 mL
NaOH = 1 M
H2 O

mixer
L=250 mL
H2 O

b. Penyetaraan satuan (ingat satuan NM adalah massa atau mol)
1 mol NaOH
(1 x BM NaOH) gramNaOH
=
1 liter campuran
1 liter campuran
dalam 0,25 L :
1 M NaOH = 1 x (BM NaOH) x 0,25L = 0,25 BM NaOH gramNaOH

1M NaOH =

c. Neraca Massa NaOH di sekitar mixer: ( lihat gambar di atas)
NaOH input = NaOH output
F
= 0,25 . BMNaOH
gram NaOH dalam input

gram NaOH dalam output

d. Kesimpulan
Jadi dibutuhkan 10 gram NaOH.
SOAL LATIHAN NERACA MASSA TANPA REAKSI KIMIA SINGLE
UNIT
1. Ingin dibuat larutan KMnO4 0,5 M sebanyak 500 mL dari kristal
KMnO4. Berapa gram KmnO4 yang seharusnya dilarutkan dalam akuades
sampai 500 mL?
2. Di laboratorium hanya tersedia larutan HCL 5 % ( % berat ) dan larutan
HCL 25%. Seorang praktikan akan membuat 1000 gram larutan HCL
12%. Apa yang sebaiknya dilakukan praktikan tersebut?
3. Ingin dibuat dua ribu Kg 5% slurry Ca(OH)2 dalam air dari pengenceran
20% slurry. Hitung kebutuhannya.
4. Adesiv cair, yang digunakan untuk merekatkan papan berlaminasi, terdiri
atas campuran polimer dan pelarutnya. Pemasok adesiv mendapat pesanan
berupa 3000 Kg adesiv yang berisi 13% polimer (%berat). Pemasok
memiliki stok :
a. 500 Kg adesiv 10%.
b. Larutan 20% adesiv yang sangat melimpah.
c. Pelarut murni.
Jika pemasok ingin menggunakan semua stok yang ada, tentukan
kebutuhan masing-masing larutan. ( Adesiv 10% digunakan semua).
4

5. Jika pada suhu 20oC, satu liter etanol dengan densitas 0,789 g/cc dicampur
dengan 1 L akuades berdensitas 0,998 g/cc, berapa kg campuran yang
dihasilkan?

6. Pipa arus CO2 disambung dengan pipa arus udara. Kecepatan fluida dalam
pipa CO2 adalah 10 Kg/j. Fluida dalam pipa udara berisi 0,03% mol CO2.
Pada suatu tempat yang jaraknya cukup jauh dari titik penyambungan itu
diambil sample. Hasil analisis menujukkan kadar CO2 dalam sample
adalah 0,45% mol. Tentukan kecepatan arus udara.
7. Anda diminta mengukur kecepatan gas buang yang keluar melalui
cerobong (stack). Gas buang masuk cerobong berisi 2,1% CO2. Gas CO2
murni diinjeksikan melalui bagian bawah cerobong dengan kecepatan 4
lb/menit. Konsentrasi CO2 dalam gas keluar dapat diukur yaitu 3,2%.
Tentukan kecepatan gas yang dibuang dari cerobong.
5
8. Suspensi susu berisi air 50%. Agar diperoleh susu bubuk, maka air
dalam suspensi ini harus dikurangi, yaitu dengan menguapkan air dalam
alat pengering. Suspensi susu diumpankan ke dalam suatu alat pengering
sembur. Ternyata produk yang dihasilkan berisi air 10%. Berapa banyak
air yang teruapkan setiap 100 Kg/jam suspensi susu yang diumpankan, dan
berapa % air dalam suspensi itu yang teruapkan.
9. Buah segar nenas berisi 15% padatan dan 85% air. Untuk membuat selai
nenas, nenas segar dihancurkan dan kemudian ditambah gula dengan rasio
nenas : gula = 45 : 55. Campuran itu selanjutnya dipanaskan untuk
menguapkan airnya, sehingga diperoleh selai dengan kadar air menjadi 35
%. Berapa Kg buah nenas dan Kg gula yang dibutuhkan untuk membuat 1
kg selai nenas?
10. Gas berisi H2, N2 dan H2O dengan komposisi yang sama. Diinginkan air
di dalam gas tersebut dihilangkan dengan cara melewatkan gas tersebut ke
dalam menara yang berisi tumpukan CaCl2 padat ( berbentuk pellet).
Ternyata H2O yang terjerap adalah 97% dari H2O dalam gas tersebut.
Diketahui mula-mula pellet CaCl2 kering dan beratnya 2 Kg. Setelah
beroperasi selama 10 jam, semua pellet ditimbang dan ternyata beratnya
2,21 Kg. Tentukan mol/jam gas umpan dan fraksi mol gas keluar menara.
11. Seorang mahasiswa melakukan percobaan adsorpsi. Seratus mL larutan
asam asetat dikontakkan dengan 50 gram arang aktiv, sehingga ada
perpindahan massa asam asetat ke dalam arang aktiv sedangkan air tidak
terjerap. Mula-mula asam asetat dalam larutan 0,5 M, setelah satu jam
dikontakkan dengan arang aktiv, konsentrasi asam asetat dalam larutan
menjadi 0,4 M. Tentukan banyaknya asam asetat yang terjerap dalam
arang aktiv (dinyatakan dalam mol asam asetat setiap gram arang aktiv).
12. Susu skim diproduksi dengan menghilangkan lemak dalam susu segar.
Diinginkan susu skim berisi 90,5% air, 3,5% protein, 5,1% karbohidrat,
0,1% lemak dan 0,8% abu. Hketahui lemak dalah susu adalah 4,5%.
Hitung komposisi susu segar jika hanya lemak yang dapat dipisahkan
dalam pemisah lemak.
13. Mula-mula, suatu kristaliser berisi 6420 lb larutan Na2SO4 29,6%(%berat)
bersuhu 104oC. Cairan itu didinginkan sampai 20oC sehingga terbentuk
kristal Na2SO4.10H2O. Cairan yang tertinggal (cairan jenuh=cairan
induk=mother liquor) berisi 16,1% Na2SO4. Tentukan berat cairan dan
kristal yang terbentuk.
6
Contoh NERACA MASSA TANPA REAKSI KIMIA MULTI UNIT
Kasus: Dalam pembuatan gula tebu, 4000 Kg/j larutan gula 10% (% berat)
diumpankan ke evaporator I yang menghasilkan larutan gula 18%.
Larutan hasil evaporator I ini diumpankan ke evaporator II sehingga
dihasilkan larutan gula 50%. Tentukan :
a. Air yang teruapkan dari masing-masing evaporator,
b.Larutan yang diumpankan ke evaporator II,
c. Produk yang dihasilkan.
Penyelesaian:
a. Diagram alir :
V2:
V1:

H2O 100%

H2O 100%
I

II

F1=4000 Kg/j:
Kondensat H2O =V1

Gula 10%
H2O 90%
P1 :
Gula 18%
H2O 82%

P2:
Gula 50%
H2O 50%

Dicari: V1, V2, P1, dan P2.
b. Analisis NM di sekitar evaporator 1:
V2:

V1:

H2O 100%

H2O 100%
I

II

F1=4000 Kg/j:
Kondensat H2O =V1

Gula 10%
H2O 90%
P1 :
Gula 18%
H2O 82%

P2:
Gula 50%
H2O 50%

NM Gula:
F1.10% = 18%.P1
P1 = 400/0,18 = 2222,222 Kg/j.
NM total :
F1 = V1 + P1
V1 = 4000 – 2222,222 = 1777,78 Kg/j.
7
c. Analisis di sekitar evaporator 2:
V2:

V1:1777,78 Kg/j

H2O 100%

H2O 100%
I

II

F1=4000 Kg/j:
Kondensat H2O =V1

Gula 10%
H2O 90%
P1 : 2222,222Kg/j
Gula 18%
H2O 82%

P2:
Gula 50%
H2O 50%

NM H2O:
82% . P2 + V1 = 50%. P2 + V2 + V1
1822,222
= 0,5 P2 + V2

(a)

NM total:
P1 + V1 = P2 + V1 + V2
2222,222
= P2 + V2
Dari persamaan (a) dan (b) diperoleh:
P2 = 800 Kg/j.
V2=1422,222 Kg/j.

(b)

d. cek: analisis NM di keseluruhan alat:
V2: 1422,222 Kg/j

I

V1:
H2O 100%

H2O 100%
II

F1=4000 Kg/j:
Kondensat H2O =V1
=1777,222 Kg/j

Gula 10%
H2O 90%
P1 :
Gula 18%
H2O 82%

P2:800 Kg/j
Gula 50%
H2O 50%

NM Total:
F1 =
V2 + V1 + P2
4000 = 1422,222 + 1777,22 + 800
4000 = 3999,444 ----- perhitungan dianggap dapat benar.
e. Kesimpulan:
V1 = ……………..
V2 = ……………
P1 = …………..
P2 = …………..
8
SOAL LATIHAN NERACA MASSA TANPA REAKSI KIMIA MULTI
UNIT
1. Suatu industri memisahan campuran A dan B menggunakan distilasi.
Umpan menara distilasi I berisi 50% A dan 50% B ( % berat). Diinginkan
distilat (hasil atas) menara distilasi I berisi 90% A. Sedangkan bottom
(hasil bawah menara distilasi ) I ini dicampur dengan fluida yang berisi
30%A dan 70% B. Campuran itu diumpankan ke menara distilasi II,
sehingga diperoleh distilat berisi 40% A. Jika kecepatan umpan distilasi I
adalah 100kg/j, distilat menara distilasi I adalah 49 Kg/j, fluida yang
dicampur dengan botom distilasi I adalah 30 Kg/j, serta distilat menara
distilasi II adalah 30 Kg/j, tentukan semua kecepatan arus dan komposisi
arus lainnya.
Penyelesaian:
a. skema diagram alir:
kondenser total

uap

Refluk, L

Umpan,
F1=100Kg/j:
A=50%
B=50%

Distilat, D1=49 Kg/j:
A=90%
B=10%
uap

MD
1

D2=30 Kg/j:
A=40%
B=60%

Reboiler parsial
Bottom, B1:
A=
B=

F2:
A=
B=

MD
2

F3=30 Kg/j :
A=30%
B=70%

B2=
A=
B=

b. Susun NM dan perhitungan.
Salah satu contoh penyusunan NM:
b.1. NM Total di sekitar keseluruhan alat.
b.2. NM A di sekitar keseluruhan alat.
b.3. NM total di sekitar MD2.
b.4. NM A di sekitar MD2.
b.5. NM total di sekitar mixer.
b.6. NM A di sekitar mixer.
c. kesimpulan:?
2. Sebuah triple effect evaporator didesain untuk mengurangi air pada larutan
garam NaCL dari 25% (%berat) menjadi 3%. Jika rangkaian evaporator
itu menghasilkan 14.670 lb/jam larutan NaCL 97%. Tentukan kecepatan
umpan dan kecepatan air menguap di masing-masing evaporator. Data
lain disajikan di gambar.

:
9

4. Di stasiun pemekatan, larutan gula di suatu pabrik dipekatkan melalui 3
evaporator seri (produk evaporator I diumpan ke evaporator II dan
seterusnya). Diinginkan 10% air dalam umpan masing-masing evaporator
dapat teruapkan. Larutan gula 10% diumpankan ke evaporator I dengan
kecepatan 100 Kg/jam. Tentukan Kg/jam :
a. air yang teruapkan dari masing-masing evaporator.
b.larutan yang diumpankan ke evaporator II dan III.
c. produk yang dihasilkan.
5. Operasi pemekatan NaOH dilakukan dengan 2 langkah evaporasi
(penguapan air). Mula-mula, 4000 Kg/jam larutan NaOH 10% (% berat)
diumpankan ke evaporator I dan dihasilkan larutan NaOH 18%. Larutan
hasil evaporator I ini diumpankan ke evaporator II sehingga dihasilkan
larutan NaOH 50%. Tentukan:
a) Kecepatan air menguap di masing-masing evapporator
b) Kecepatan larutan yang diumpankan ke evaporator II,
c) Kecepatan produk dari evaporator II.
10
6. Biji kedelai berisi 18% minyak, 35% protein, 27,1% karbohidrat, 9,4%
serat, dan 10,5% air. Minyak kedelai dipungut dari biji kedelai. melalui
tahap-tahap sebagai berikut:
a. biji digiling.
b. Biji yang telah hancur ditekan sehingga minyak dalam
padatan menjadi 6%.
c. Ampas diekstraksi menggunakan heksan sehingga
minyak dalam padatan menjadi 0,5%.
d. Ampas/padatan dikeringkan sehingga air dalam
padatan menjadi 8%.
Asumsi tidak ada protein dan air dalam fase minyak. Jika 1000Kg/jam biji
kedelai tentukan kecepatan setiap arusnya.
Lengkapi skema diagram alir di bawah ini dengan data kualitatif dan
kuantitatif :
air

heksan
Biji

Penggi
-ling

press

Ampas, A1

ekstrakstor

Ampas, A2

pengering

Ampas, A3
Minyak

Heksan
Minyak

Contenu connexe

Tendances

Kesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairKesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cair
Ryan Tito
 
Pertemuan 2-dan-3 dasar2-kinetika-reaksi-kimia
Pertemuan 2-dan-3 dasar2-kinetika-reaksi-kimiaPertemuan 2-dan-3 dasar2-kinetika-reaksi-kimia
Pertemuan 2-dan-3 dasar2-kinetika-reaksi-kimia
Saya Kamu
 
Bab 3 Sifat Volumetris
Bab 3 Sifat VolumetrisBab 3 Sifat Volumetris
Bab 3 Sifat Volumetris
galih
 
53678527 sintesis-asam-oksalat
53678527 sintesis-asam-oksalat53678527 sintesis-asam-oksalat
53678527 sintesis-asam-oksalat
Asep Nazmi
 
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
wahyuddin S.T
 
Reactor volume konstan
Reactor volume konstanReactor volume konstan
Reactor volume konstan
sartikot
 
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaPertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Khoridatun Nafisah
 
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
Saya Kamu
 
Polimer PET Polyethylene Terephthalate
Polimer PET Polyethylene TerephthalatePolimer PET Polyethylene Terephthalate
Polimer PET Polyethylene Terephthalate
Akhmad Kautsar
 
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluidaITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
Fransiska Puteri
 

Tendances (20)

Kesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairKesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cair
 
Kinetika reaksi
Kinetika reaksiKinetika reaksi
Kinetika reaksi
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
 
Pertemuan 2-dan-3 dasar2-kinetika-reaksi-kimia
Pertemuan 2-dan-3 dasar2-kinetika-reaksi-kimiaPertemuan 2-dan-3 dasar2-kinetika-reaksi-kimia
Pertemuan 2-dan-3 dasar2-kinetika-reaksi-kimia
 
Bab 3 Sifat Volumetris
Bab 3 Sifat VolumetrisBab 3 Sifat Volumetris
Bab 3 Sifat Volumetris
 
laporan ekstrasi cair cair
laporan ekstrasi cair cairlaporan ekstrasi cair cair
laporan ekstrasi cair cair
 
53678527 sintesis-asam-oksalat
53678527 sintesis-asam-oksalat53678527 sintesis-asam-oksalat
53678527 sintesis-asam-oksalat
 
13-Reaktor Fixed Bed R-01
13-Reaktor Fixed Bed R-0113-Reaktor Fixed Bed R-01
13-Reaktor Fixed Bed R-01
 
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
 
Reactor volume konstan
Reactor volume konstanReactor volume konstan
Reactor volume konstan
 
Sistem dan dimensi
Sistem dan dimensiSistem dan dimensi
Sistem dan dimensi
 
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaPertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
 
Double Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat ExcangerDouble Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat Excanger
 
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
 
Polimer PET Polyethylene Terephthalate
Polimer PET Polyethylene TerephthalatePolimer PET Polyethylene Terephthalate
Polimer PET Polyethylene Terephthalate
 
Persamaan keadaan pertemuan iii)
Persamaan keadaan pertemuan iii)Persamaan keadaan pertemuan iii)
Persamaan keadaan pertemuan iii)
 
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditasPenentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
 
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluidaITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
ITP UNS SEMESTER 2 Transportasi fluida
 
Kalorimeter bom
Kalorimeter bomKalorimeter bom
Kalorimeter bom
 

Similaire à 3 bab-ii-neraca-massa

penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
penurunan titik beku dan kenaikan titik didihpenurunan titik beku dan kenaikan titik didih
penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
SisKa ES
 
Penentuan kadar air cara pengeringan
Penentuan kadar air cara pengeringanPenentuan kadar air cara pengeringan
Penentuan kadar air cara pengeringan
Septa Septy
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
UNESA
 
Larutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan KonsentrasiLarutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan Konsentrasi
Iwan Setiawan
 
Etil asetat
Etil asetatEtil asetat
Etil asetat
Takdir Anis
 
Bimtek LH Jabar 042022.pptx
Bimtek LH Jabar 042022.pptxBimtek LH Jabar 042022.pptx
Bimtek LH Jabar 042022.pptx
ssuser6077f3
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
wd_amaliah
 
Kecepatan reaksi
Kecepatan reaksiKecepatan reaksi
Kecepatan reaksi
Iffa M.Nisa
 
pembuatan bioetanol dari salak busuk
pembuatan bioetanol dari salak busukpembuatan bioetanol dari salak busuk
pembuatan bioetanol dari salak busuk
Anggi Dharma Roesadi
 

Similaire à 3 bab-ii-neraca-massa (20)

penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
penurunan titik beku dan kenaikan titik didihpenurunan titik beku dan kenaikan titik didih
penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
 
Penentuan kadar air cara pengeringan
Penentuan kadar air cara pengeringanPenentuan kadar air cara pengeringan
Penentuan kadar air cara pengeringan
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
 
Larutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan KonsentrasiLarutan Dan Konsentrasi
Larutan Dan Konsentrasi
 
Makalah Analisis Volumetri
Makalah Analisis VolumetriMakalah Analisis Volumetri
Makalah Analisis Volumetri
 
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdaganganLaporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
 
Kimia (enthalpi reaksi)
Kimia (enthalpi reaksi)Kimia (enthalpi reaksi)
Kimia (enthalpi reaksi)
 
Etil asetat
Etil asetatEtil asetat
Etil asetat
 
Evaporator
EvaporatorEvaporator
Evaporator
 
Laporan praktikum - stoikiometri dan termokimia
Laporan praktikum - stoikiometri dan termokimiaLaporan praktikum - stoikiometri dan termokimia
Laporan praktikum - stoikiometri dan termokimia
 
Bimtek LH Jabar 042022.pptx
Bimtek LH Jabar 042022.pptxBimtek LH Jabar 042022.pptx
Bimtek LH Jabar 042022.pptx
 
1_Sifat_Koligatif_Larutan.pptx
1_Sifat_Koligatif_Larutan.pptx1_Sifat_Koligatif_Larutan.pptx
1_Sifat_Koligatif_Larutan.pptx
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Kecepatan reaksi
Kecepatan reaksiKecepatan reaksi
Kecepatan reaksi
 
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
 
Pengenceran larutan stok
Pengenceran larutan stokPengenceran larutan stok
Pengenceran larutan stok
 
Laporan analisis aspirin dan kafein dalam tablet
Laporan analisis aspirin dan kafein dalam tabletLaporan analisis aspirin dan kafein dalam tablet
Laporan analisis aspirin dan kafein dalam tablet
 
pembuatan bioetanol dari salak busuk
pembuatan bioetanol dari salak busukpembuatan bioetanol dari salak busuk
pembuatan bioetanol dari salak busuk
 
Sifat koligatif larutan
Sifat  koligatif larutanSifat  koligatif larutan
Sifat koligatif larutan
 
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
 

Dernier

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Dernier (20)

Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 

3 bab-ii-neraca-massa

  • 1. 1 NME D3 Sperisa Distantina BAB II NERACA MASSA PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN NERACA MASSA KONSEP NERACA MASSA = persamaan yang disusun berdasarkan hukum kekekalan massa (law conservation of mass), yaitu ”mass can neither be created or destroyed”. Persamaan umum neraca massa untuk suatu sistem proses : Kec. Masuk ke dalam sistem - Kec. Keluar dari sistem + Kec. Yang dibangkitkan sistem - Kec. Yang terkonsumsi oleh sistem Kec. yang terakumula= si dalam sistem Satuan di setiap arus adalah satuan massa atau mol atau (massa/waktu atau mol/waktu). Satuan di setiap kotak atau suku di atas harus sama semua. Bayangkan, bisakah 5 cm - 5 gram =? Akumulasi adalah perubahan massa terhadap waktu. Untuk proses Staedy state maka akumulasi = 0. Untuk proses USS maka akumulasi tidak sama dengan nol. Untuk proses fisis SS, maka kec masuk – kec keluar =0. Untk proses kimia SS, maka akumulasi =0. Dalam menyusun neraca massa, perlu disebutkan ”apa yang dineracakan” dan ”dimana neraca disusun”. Neraca massa dapat disusun untuk : 1. neraca massa total atau campuran. 2. neraca massa komponen tertentu. 3. neraca massa unsur atau elemen tertentu. Langkah-langkah penyusunan dan penyelesaian NM dan NP : 1. Membuat diagram alir proses, lengkapi dengan data-data : a. kualitatif dan kuantitatif yang tersedia. b. Kondisi arus masuk dan keluar sistem. 2. Tandai variabel aliran yang tidak diketahui pada diagram alir. Buatlah permisalan variabel.
  • 2. 2 3. Menentukan basis perhitungan. Pilihlah suatu laju alir proses sebagai basis perhitungan. Basis perhitungan dapat diambil berdasarkan banyaknya bahan yang masuk atau berdasarkan bahan keluar system. Basis perhitungan dapat dinyatakan dalam satuan berat atau satuan mol. Jika terjadi proses kimia dalam sistem yang ditinjau, lebih mudah bila basis perhitungan menggunakan satuan mol. Jika terjadi proses fisis, basis perhitungan dapat menggunakan satuan berat atau satuan mol. 4. Konversikan laju alir volumetrik menjadi laju alir massa atau molar. Jika terdapat proses kimia ( reaksi ), perhitungan menggunakan satuan molar, sedangkan proses fisis dapat menggunakan satuan massa atau molar. 5. Susunlah persamaan NM / NP. Dalam menyusun neraca, perlu disebutkan apa yang dineracakan dan dimana neraca itu disusun. Persamaan neraca dapat disusun untuk : sebuah unit saja, multi unit, atau unit keseluruhan ( overall ). 6. Selesaikan persamaan NM / NP . Contoh 1: contoh Problem Di laboratorium hanya tersedia larutan HCL 5 % ( % berat ) dan larutan HCL 25%. Seorang praktikan akan membuat 1000 gram larutan HCL 12%. Apa yang sebaiknya dilakukan praktikan tersebut? Process diagram F1: 25% HCl 75% H2O mixer F2: 5% HCl 95% H2O P=1000 g: 12% HCl 88% H2O Material Balance •Neraca massa total di sekitar mixer: F1 + F2 = P •Neraca massa HCl di sekitar mixer: 25%. F1 + 5%. F2 = 12%. P Penyelesaian F1 = ……g F2 = ……g
  • 3. 3 Contoh 2: Ingin dibuat larutan NaOH 1 M sebanyak 250 mL dari kristal NaOH. Berapa gram NaOH yang seharusnya dilarutan dengan akuades sampai 250 mL? Penyelesaian: a. Skema diagram alir: F: NaOH P: 250 mL NaOH = 1 M H2 O mixer L=250 mL H2 O b. Penyetaraan satuan (ingat satuan NM adalah massa atau mol) 1 mol NaOH (1 x BM NaOH) gramNaOH = 1 liter campuran 1 liter campuran dalam 0,25 L : 1 M NaOH = 1 x (BM NaOH) x 0,25L = 0,25 BM NaOH gramNaOH 1M NaOH = c. Neraca Massa NaOH di sekitar mixer: ( lihat gambar di atas) NaOH input = NaOH output F = 0,25 . BMNaOH gram NaOH dalam input gram NaOH dalam output d. Kesimpulan Jadi dibutuhkan 10 gram NaOH. SOAL LATIHAN NERACA MASSA TANPA REAKSI KIMIA SINGLE UNIT 1. Ingin dibuat larutan KMnO4 0,5 M sebanyak 500 mL dari kristal KMnO4. Berapa gram KmnO4 yang seharusnya dilarutkan dalam akuades sampai 500 mL? 2. Di laboratorium hanya tersedia larutan HCL 5 % ( % berat ) dan larutan HCL 25%. Seorang praktikan akan membuat 1000 gram larutan HCL 12%. Apa yang sebaiknya dilakukan praktikan tersebut? 3. Ingin dibuat dua ribu Kg 5% slurry Ca(OH)2 dalam air dari pengenceran 20% slurry. Hitung kebutuhannya. 4. Adesiv cair, yang digunakan untuk merekatkan papan berlaminasi, terdiri atas campuran polimer dan pelarutnya. Pemasok adesiv mendapat pesanan berupa 3000 Kg adesiv yang berisi 13% polimer (%berat). Pemasok memiliki stok : a. 500 Kg adesiv 10%. b. Larutan 20% adesiv yang sangat melimpah. c. Pelarut murni. Jika pemasok ingin menggunakan semua stok yang ada, tentukan kebutuhan masing-masing larutan. ( Adesiv 10% digunakan semua).
  • 4. 4 5. Jika pada suhu 20oC, satu liter etanol dengan densitas 0,789 g/cc dicampur dengan 1 L akuades berdensitas 0,998 g/cc, berapa kg campuran yang dihasilkan? 6. Pipa arus CO2 disambung dengan pipa arus udara. Kecepatan fluida dalam pipa CO2 adalah 10 Kg/j. Fluida dalam pipa udara berisi 0,03% mol CO2. Pada suatu tempat yang jaraknya cukup jauh dari titik penyambungan itu diambil sample. Hasil analisis menujukkan kadar CO2 dalam sample adalah 0,45% mol. Tentukan kecepatan arus udara. 7. Anda diminta mengukur kecepatan gas buang yang keluar melalui cerobong (stack). Gas buang masuk cerobong berisi 2,1% CO2. Gas CO2 murni diinjeksikan melalui bagian bawah cerobong dengan kecepatan 4 lb/menit. Konsentrasi CO2 dalam gas keluar dapat diukur yaitu 3,2%. Tentukan kecepatan gas yang dibuang dari cerobong.
  • 5. 5 8. Suspensi susu berisi air 50%. Agar diperoleh susu bubuk, maka air dalam suspensi ini harus dikurangi, yaitu dengan menguapkan air dalam alat pengering. Suspensi susu diumpankan ke dalam suatu alat pengering sembur. Ternyata produk yang dihasilkan berisi air 10%. Berapa banyak air yang teruapkan setiap 100 Kg/jam suspensi susu yang diumpankan, dan berapa % air dalam suspensi itu yang teruapkan. 9. Buah segar nenas berisi 15% padatan dan 85% air. Untuk membuat selai nenas, nenas segar dihancurkan dan kemudian ditambah gula dengan rasio nenas : gula = 45 : 55. Campuran itu selanjutnya dipanaskan untuk menguapkan airnya, sehingga diperoleh selai dengan kadar air menjadi 35 %. Berapa Kg buah nenas dan Kg gula yang dibutuhkan untuk membuat 1 kg selai nenas? 10. Gas berisi H2, N2 dan H2O dengan komposisi yang sama. Diinginkan air di dalam gas tersebut dihilangkan dengan cara melewatkan gas tersebut ke dalam menara yang berisi tumpukan CaCl2 padat ( berbentuk pellet). Ternyata H2O yang terjerap adalah 97% dari H2O dalam gas tersebut. Diketahui mula-mula pellet CaCl2 kering dan beratnya 2 Kg. Setelah beroperasi selama 10 jam, semua pellet ditimbang dan ternyata beratnya 2,21 Kg. Tentukan mol/jam gas umpan dan fraksi mol gas keluar menara. 11. Seorang mahasiswa melakukan percobaan adsorpsi. Seratus mL larutan asam asetat dikontakkan dengan 50 gram arang aktiv, sehingga ada perpindahan massa asam asetat ke dalam arang aktiv sedangkan air tidak terjerap. Mula-mula asam asetat dalam larutan 0,5 M, setelah satu jam dikontakkan dengan arang aktiv, konsentrasi asam asetat dalam larutan menjadi 0,4 M. Tentukan banyaknya asam asetat yang terjerap dalam arang aktiv (dinyatakan dalam mol asam asetat setiap gram arang aktiv). 12. Susu skim diproduksi dengan menghilangkan lemak dalam susu segar. Diinginkan susu skim berisi 90,5% air, 3,5% protein, 5,1% karbohidrat, 0,1% lemak dan 0,8% abu. Hketahui lemak dalah susu adalah 4,5%. Hitung komposisi susu segar jika hanya lemak yang dapat dipisahkan dalam pemisah lemak. 13. Mula-mula, suatu kristaliser berisi 6420 lb larutan Na2SO4 29,6%(%berat) bersuhu 104oC. Cairan itu didinginkan sampai 20oC sehingga terbentuk kristal Na2SO4.10H2O. Cairan yang tertinggal (cairan jenuh=cairan induk=mother liquor) berisi 16,1% Na2SO4. Tentukan berat cairan dan kristal yang terbentuk.
  • 6. 6 Contoh NERACA MASSA TANPA REAKSI KIMIA MULTI UNIT Kasus: Dalam pembuatan gula tebu, 4000 Kg/j larutan gula 10% (% berat) diumpankan ke evaporator I yang menghasilkan larutan gula 18%. Larutan hasil evaporator I ini diumpankan ke evaporator II sehingga dihasilkan larutan gula 50%. Tentukan : a. Air yang teruapkan dari masing-masing evaporator, b.Larutan yang diumpankan ke evaporator II, c. Produk yang dihasilkan. Penyelesaian: a. Diagram alir : V2: V1: H2O 100% H2O 100% I II F1=4000 Kg/j: Kondensat H2O =V1 Gula 10% H2O 90% P1 : Gula 18% H2O 82% P2: Gula 50% H2O 50% Dicari: V1, V2, P1, dan P2. b. Analisis NM di sekitar evaporator 1: V2: V1: H2O 100% H2O 100% I II F1=4000 Kg/j: Kondensat H2O =V1 Gula 10% H2O 90% P1 : Gula 18% H2O 82% P2: Gula 50% H2O 50% NM Gula: F1.10% = 18%.P1 P1 = 400/0,18 = 2222,222 Kg/j. NM total : F1 = V1 + P1 V1 = 4000 – 2222,222 = 1777,78 Kg/j.
  • 7. 7 c. Analisis di sekitar evaporator 2: V2: V1:1777,78 Kg/j H2O 100% H2O 100% I II F1=4000 Kg/j: Kondensat H2O =V1 Gula 10% H2O 90% P1 : 2222,222Kg/j Gula 18% H2O 82% P2: Gula 50% H2O 50% NM H2O: 82% . P2 + V1 = 50%. P2 + V2 + V1 1822,222 = 0,5 P2 + V2 (a) NM total: P1 + V1 = P2 + V1 + V2 2222,222 = P2 + V2 Dari persamaan (a) dan (b) diperoleh: P2 = 800 Kg/j. V2=1422,222 Kg/j. (b) d. cek: analisis NM di keseluruhan alat: V2: 1422,222 Kg/j I V1: H2O 100% H2O 100% II F1=4000 Kg/j: Kondensat H2O =V1 =1777,222 Kg/j Gula 10% H2O 90% P1 : Gula 18% H2O 82% P2:800 Kg/j Gula 50% H2O 50% NM Total: F1 = V2 + V1 + P2 4000 = 1422,222 + 1777,22 + 800 4000 = 3999,444 ----- perhitungan dianggap dapat benar. e. Kesimpulan: V1 = …………….. V2 = …………… P1 = ………….. P2 = …………..
  • 8. 8 SOAL LATIHAN NERACA MASSA TANPA REAKSI KIMIA MULTI UNIT 1. Suatu industri memisahan campuran A dan B menggunakan distilasi. Umpan menara distilasi I berisi 50% A dan 50% B ( % berat). Diinginkan distilat (hasil atas) menara distilasi I berisi 90% A. Sedangkan bottom (hasil bawah menara distilasi ) I ini dicampur dengan fluida yang berisi 30%A dan 70% B. Campuran itu diumpankan ke menara distilasi II, sehingga diperoleh distilat berisi 40% A. Jika kecepatan umpan distilasi I adalah 100kg/j, distilat menara distilasi I adalah 49 Kg/j, fluida yang dicampur dengan botom distilasi I adalah 30 Kg/j, serta distilat menara distilasi II adalah 30 Kg/j, tentukan semua kecepatan arus dan komposisi arus lainnya. Penyelesaian: a. skema diagram alir: kondenser total uap Refluk, L Umpan, F1=100Kg/j: A=50% B=50% Distilat, D1=49 Kg/j: A=90% B=10% uap MD 1 D2=30 Kg/j: A=40% B=60% Reboiler parsial Bottom, B1: A= B= F2: A= B= MD 2 F3=30 Kg/j : A=30% B=70% B2= A= B= b. Susun NM dan perhitungan. Salah satu contoh penyusunan NM: b.1. NM Total di sekitar keseluruhan alat. b.2. NM A di sekitar keseluruhan alat. b.3. NM total di sekitar MD2. b.4. NM A di sekitar MD2. b.5. NM total di sekitar mixer. b.6. NM A di sekitar mixer. c. kesimpulan:? 2. Sebuah triple effect evaporator didesain untuk mengurangi air pada larutan garam NaCL dari 25% (%berat) menjadi 3%. Jika rangkaian evaporator itu menghasilkan 14.670 lb/jam larutan NaCL 97%. Tentukan kecepatan umpan dan kecepatan air menguap di masing-masing evaporator. Data lain disajikan di gambar. :
  • 9. 9 4. Di stasiun pemekatan, larutan gula di suatu pabrik dipekatkan melalui 3 evaporator seri (produk evaporator I diumpan ke evaporator II dan seterusnya). Diinginkan 10% air dalam umpan masing-masing evaporator dapat teruapkan. Larutan gula 10% diumpankan ke evaporator I dengan kecepatan 100 Kg/jam. Tentukan Kg/jam : a. air yang teruapkan dari masing-masing evaporator. b.larutan yang diumpankan ke evaporator II dan III. c. produk yang dihasilkan. 5. Operasi pemekatan NaOH dilakukan dengan 2 langkah evaporasi (penguapan air). Mula-mula, 4000 Kg/jam larutan NaOH 10% (% berat) diumpankan ke evaporator I dan dihasilkan larutan NaOH 18%. Larutan hasil evaporator I ini diumpankan ke evaporator II sehingga dihasilkan larutan NaOH 50%. Tentukan: a) Kecepatan air menguap di masing-masing evapporator b) Kecepatan larutan yang diumpankan ke evaporator II, c) Kecepatan produk dari evaporator II.
  • 10. 10 6. Biji kedelai berisi 18% minyak, 35% protein, 27,1% karbohidrat, 9,4% serat, dan 10,5% air. Minyak kedelai dipungut dari biji kedelai. melalui tahap-tahap sebagai berikut: a. biji digiling. b. Biji yang telah hancur ditekan sehingga minyak dalam padatan menjadi 6%. c. Ampas diekstraksi menggunakan heksan sehingga minyak dalam padatan menjadi 0,5%. d. Ampas/padatan dikeringkan sehingga air dalam padatan menjadi 8%. Asumsi tidak ada protein dan air dalam fase minyak. Jika 1000Kg/jam biji kedelai tentukan kecepatan setiap arusnya. Lengkapi skema diagram alir di bawah ini dengan data kualitatif dan kuantitatif : air heksan Biji Penggi -ling press Ampas, A1 ekstrakstor Ampas, A2 pengering Ampas, A3 Minyak Heksan Minyak