SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  42
BAB 4
LIMIT DAN TURUNAN
FUNGSI
Penerbit Erlangga
KOMPETENSIDASAR
 Menjelaskan secara intuitif arti limit fungsi di suatu
  titik dan di tak hingga.
 Menggunakan sifat limit fungsi untuk menghitung
  bentuk tak tentu fungsi aljabar dan trigonometri.
 Menggunakan konsep dan aturan turunan dalam
  perhitungan turunan fungsi.
 Menggunakan turunan untuk menentukan
  karakteristik suatu fungsi dan memecahkan
  masalah.
 Menyelesaikan model matematika dari masalah
  yang berkaitan dengan ekstrim fungsi dan
  penafsirannya.
A. LIMIT FUNGSI
   1.     Pendekatan Limit
          Jika x adalah variabel pada himpunan bilangan asli { x x <
          4} maka kita daapt dengan mudah menyebut anggota
          terbesar himpunan tersebut, yaitu 3.

          Jika x adalah variabel bilangan real, maka akan sulit bagi
          kita untuk menentukan dan memastikan bilangan real
          sebelum bilangan 4, bisa saja bilangan tersebut adalah
          3,9999 atau 3,99999 dan seterusnya.

          Untuk itu, kita dapat menyebutkannya dalam bentuk fungsi
          limit.



Kunjungilah situs http://www.mathnstuff.com/math/spoken/here/2class/420/limit.htm#thelimit. Berbagai limit beserta grafiknya pada situs
ini dapat membantu untuk lebih memahami konsep limit.
2.   Pengertian Limit Fungsi
     Perhatikan fungsi f(x) = 2x + 1, dengan x elemen R. Kita
     akan menentukan f(x) dengan x bergerak mendekati 3.
     Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
           x         ....   2,98   2,99    3     3,01   3,02    ....
      f(x) = 2x +1   ....   6,96   6,98    ...   7,02   7,04    ....


     untuk x mendekati 3 dari arah kanan dan arah kiri, ternyata
     nilai f(x) semakin mendekati 7.
     Dalam kondisi limit, ditulis sebagai berikut:
          Limit kanan     =         Limit kiri
                          =
                          =
Secara formal, limit didefinisikan sebagai:


                                  , jika untuk sembarang bilangan kecil ε,
          terdapat bilangan positif β sedemikian sehingga untuk yang
          memenuhi                              berlaku                    .




Kunjungilah situs http://www.math.ucdavis.edu/~kouba/CalcOneDIRECTORY/limcondirectory/LimitConstant.html. Banyak soal-soal
tentang limit menuju suatu konstanta yang tersedia di situs ini. Tidak hanya itu, kamu juga dapat mengklik solusi dari soal-soal yang ada.
3.   Limit Fungsi Aljabar
     Limit fungsi berbentuk


     Jika variabel x mendekati c dengan c elemen R, maka cara
     penyelesaiannya:
     a. Langsung disubstitusikan, asalkan hasilnya bukan
     bilangan tak tentu.
     b. Jika telah disubstitusikan menghasilkan bilangan tak
     tentu, maka langkah selanjutnya adalah difaktorkan,
     disederhanakan kemudian disubstitusikan
CONTOH
1.   Hitunglah:

     a.

     b.


     Jawab:

     a.

     b.
2.   Hitunglah:




     Jawab:
Limit fungsi berbentuk

Untuk menyelesaikan limit fungsi aljabar yang variabelnya
mendekati    , maka caranya adalah pembilang dan
penyebut dibagi dengan variabel pangkat tertinggi.
Untuk          , nilai limit dapat ditentukan dengan cara:
a.    Jika pangkat tertinggi f(x) = pangkat tertinggi g(x), maka



b.    Jika pangkat tertinggi f(x) > pangkat tertinggi g(x), maka



c.    Jika pangkat tertinggi f(x) < pangkat tertinggi g(x), maka



d.    Untuk                    berbentuk         , kalikan f(x)-g(x)
      dengan sekawannya, yaitu f(x) + g(x)
CONTOH
Hitunglah:

a.

b.
Jawab:

a.       Pembilang dan penyebut dibagi x




b.
4.   Teorema Limit
     4.1. Teorema Limit Utama
     Andaikan n adalah bilangan bulat positif, k suatu konstanta,
     serta f dan g adalah fungsi-fungsi yang memiliki limit di c,
     maka:

      T-1

      T-2

      T-3

      T-4
T-5

 T-6


 T-7                , dengan


 T-8


 T-9


dengan      , jika n genap, atau   jika
n ganjil.
CONTOH

Hitunglah nilai limit di bawah ini:

a.

b.

c.
Jawab:

a.

b.

c.
Teorema Limit tak Hingga
          Andaikan n adalah bilangan positif, k adalah suatu
          konstanta, dan f serta g adalah fungsi-fungsi yang memiliki
          limit di c, maka:

               1

               2

               3

               4

               5

Kunjungilah situs http://www.univie.ac.at/future.media/moe/galerie/grenx/grenx.html#fehler. Klik “What is a fault? A tale that makes you
smile”. Lihat apa yang salah dari proses pelimitan itu dan jangan sampai kamu menjawab soal serupa dengan jawaban seperti itu.
6


7


8

9

     dengan           , jika n genap, atau
     jika n ganjil.
10


11
5.   Limit Fungsi Trigonometri
     Jika Variabelnya Mendekati Sudut Tertentu
        Jika variabelnya mendekati sudut tertentu misalkan x →  cara
         penyelesaiannya langsung disubstitusikan
         Apabila hasilnya bilangan tak tentu, maka harus disederhanakan,
         difaktorkan, kemudian disubstitusikan.
     Jika Variabelnya Mendekati Nol
        Jika variabel mendekati nol, misalkan x → 0, limit fungsi
         trigonometri diubah ke dalam bentuk umum sebagai berikut.


         1.                       3.

         2.                       4.
Beberapa identitas fungsi trigonometri yang mendukung
penyelesaian soal-soal limit adalah:

1.

2.



3.

4.
CONTOH
Hitunglah:

a.

b.

Jawab:

a.



b.
B. TURUNAN FUNGSI
1.   Pengertian Turunan Fungsi
     Jika suatu fungsi dinyatakan dengan y=f(x), maka laju
     perubahan nilai fungsi dinyatakan dengan:



     Laju perubahan nilai fungsi ini disebut fungsi turunan yang
     dilambangkan f’(x) (dibaca f aksen x). Jadi,
Untuk a < x < b memiliki nilai maka dikatakan bahwa fungsi
f(x) mempunyai turunan dalam interval a < x < b.

Proses mencari f’(x) dari f(x) disebut penurunan atau
pendiferensialan.

Notasi lain untuk turunan fungsi adalah y’,   ,     .
CONTOH
   Carilah turunan fungsi f yang dinyatakan dengan
   f(x) = 2x + 3 pada x = 5.
Jawab:
   f(x) = 2x + 3
   f(5) = 2(5) + 3 = 13
   f(5+h) = 2 (5 + h) + 3 = 10 + 2h +3

   f’ (x) =


   f’ (5) =
2.   Rumus Turunan Fungsi
     Turunan Fungsi Aljabar



     Turunan Fungsi Khusus
     

     

     

     
Aturan Rantai
Jika f(x) = [u(x)]n dengan u(x) adalah fungsi dari x yang
mempunyai turunan u’(x) dan n adalah bilangan real, maka:
CONTOH
Carilah turunan dari:
a.

b.

Jawab

a. Misalkan u(x) = x3 + 4, sehingga u’(x) = 3x2 , diperoleh:



b.
3.   Turunan Hasil Operasi Fungsi

     

     


     
CONTOH
Tentukan turunan dari:



Jawab:
Misalkan:

Maka,
4.   Turunan Fungsi Trigonometri

     


     


     
CONTOH
Selesaikan turunan dari fungsi trigonometri berikut ini:
a. y = x2 sin x
b. y = sin 5x + cos 6x – sin 3x

Jawab:
a. Misalkan       u = x2 → u’ = 2x
                  v = sin x → v’ = cos x
   maka,       y’ = u’v + uv’
                  = (2x)(sin x) + (x2)(cos x)
                  = 2x sin x + x2 cos x
b. y = sin 5x + cos 6x ― sin 3x
   y’ = (5) cos 5x + (6)(-sin 6x) ― (3)(cos 3x)
   y’ = 5 cos 5x ― 6 sin 6x ― 3 cos 3x
C. TAFSIRAN GEOMETRI DARI TURUNAN
1.   Gradien Garis Singgung

     <insert gambar 4.2, hal 158>

     Apakah arti turunan f’(x) secara geometris?
     Perhatikan grafik y = f(x). Titik P(x,f(x)) dan Q(x+h, f(x+h))
     yang terletak di grafik y = f(x) membentuk gradien tali busur
     PQ yang dinyatakan sebagai:
Jika h mendekati nol maka titik Q mendekati titik P sehingga
tali busur PQ menjadi gradien garis singgung di titik (x, f(x))
pada titik y = f(x). Dengan demikian gradien garis singgung
di titik P adalah sebagai berikut:



Dengan kata lain, gradien garis singgung di titik (x,y) pada
grafik y = f(x) dapat dinotasikan sebagai m, yaitu:
2.   Persamaan Garis Singgung
     Jika titik P(x1,y1) terletak pada kurva y = f(x), maka
     persamaan garis singgung kurva yang melalui titik tersebut
     adalah:

     dimana m adalah gradien (kemiringan) garis, dengan m =
     f’(x) = y’. Jika terdapat dua potong garis yang mempunyai
     gradien masing-masing m1 dan m2 maka kedua garis akan:
     1. saling sejajar, jika m1 = m2
     2. saling tegak lurus, jika m1 . m2 = -1
3.   Fungsi Naik, Fungsi Turun, dan Nilai Stasioner
     Fungsi Naik dan Fungsi Turun


     <insert gambar 4.3 di hal 161>
     Terlihat bahwa parabola f(x) turun dari arah kiri hingga x = a
     dan naik mulai dari x = a ke arah kanan, sehingga dapat
     dikatakan bahwa:

        f(x) adalah fungsi naik untuk x > a
        f(x) adalah fungsi turun untuk x < a

     Pada x = a, grafik fungsi tidak naik dan tidak turun, maka
     dikatakan titik (a, f(a)) adalah titik stasioner dan f(a) adalah
     nilai stasioner.
Pengertian fungsi naik dan fungsi turun dapat didefinisikan
   sebagai berikut:
1. Fungsi f(x) dikatakan fungsi naik dalam interval I, jika tiap
   bilangan x1 dan x2 dalam I dan x1 < x2 maka berlaku
   hubungan f(x1) < f(x2).
2. Fungsi f(x) dikatakan fungsi turun dalam interval I, jika tiap
   bilangan x1 dan x2 dalam I dan x1 > x2 maka berlaku
   hubungan f(x1) > f(x2).
<insert gambar 4.4, 4.5 di hal 162>




   Tanda-tanda +,―, dan nol pada gambar di atas
   menunjukkan tanda nilai-nilai dari turunannya atau
   gradiennya.
Untuk menentukan interval dimana fungsi f(x) naik atau
turun dan stasioner, dapat dilakukan atas dasar nilai f’(x)
yaitu:


           Jika f’(x) > 0 maka f(x) fungsi naik.
           Jika f’(x) < 0 maka f(x) fungsi turun.
            Jika f’(x) = 0 maka f(x) stasioner.
4.    Nilai Stasioner
      3 jenis nilai stasioner:
     1.   Nilai balik maksimum, jika f’(x) berubah tanda dari positif menjadi
          negatif melalui nol.
     2.   Nilai balik minimum, jika f’(x) berubah tanda dari negatif menjadi
          positif melalui nol.
     3.   Nilai belok horizontal, jika f’(x) tidak mengalami perubahan tanda.


                                                                Notes:
                                                                Nilai stasioner juga
                                                                disebut nilai ekstrem
                                                                fungsi.
Cara lain untuk menentukan jenis-jenis nilai ekstrim suatu
fungsi f(x), yaitu dengan cara mengamati turunan kedua
fungsi tersebut pada titik-titik stasionernya, disebut sebagai
Uji Turunan Kedua.


   Jika f’’(a) > 0 maka f(a) adalah nilai balik minimum fungsi f.
  Jika f”(a) < 0 maka f(a) adalah nilai balik maksimum fungsi f.
 Jika f”(a) = 0 maka nilai stasioner f(a) belum dapat ditetapkan.
D. PENERAPAN TURUNAN FUNGSI
       (DIFERENSIAL)
    Contoh:
    1. Suatu benda bergerak menempuh jarak s meter dalam
       waktu t detik dengan persamaan s = t3 – 3t2 + 3t +5.
       Hitunglah:
       a. kecepatan benda tersebut setelah 3 menit,
       b. percepatan benda setelah 2 menit,
       c. waktu (t) yang diperlukan agar kecepatannya nol.




Kunjungilah situs http://tutorial.math.lamar.edu/classes/calcl/derivativeinterp.aspx. Pelajari contoh soal tentang volume air dalam tangki
yang menggunakan konsep turunan yang ada di situs tersebut..
Jawab:
s = t3 – 3t2 + 3t + 5

Kecepatan (v) =         = 3t2 - 6t + 3

Percepatan (a) =         =      = 6t – 6

a. pada t = 3 → v = 3(3)2 – 6(3) + 3 = 12 m/detik

b. pada t = 2 → a = 6(2) – 6 = 6 m/detik2

c.      =0→       3t2 – 6t + 3 = 0
                  (3t – 3) (t – 1) = 0
                  t1= 1 atau t2 = 1
     Jadi, t1 = t2 = 1 detik kecepatan benda tersebut sama dengan
     nol.

Contenu connexe

Tendances

Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )Kelinci Coklat
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)Nia Matus
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaranNia Matus
 
Materi Barisan Matematika
Materi Barisan MatematikaMateri Barisan Matematika
Materi Barisan MatematikaHafsa RI
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierSartiniNuha
 
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERMella Imelda
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi Nia Matus
 
Ppt materi spltv pembelajaran 1 kelas x
Ppt materi spltv pembelajaran 1 kelas xPpt materi spltv pembelajaran 1 kelas x
Ppt materi spltv pembelajaran 1 kelas xMartiwiFarisa
 
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Arvina Frida Karela
 
Matematika Diskrit part 1
Matematika Diskrit part 1Matematika Diskrit part 1
Matematika Diskrit part 1radar radius
 
Materi Turunan
Materi TurunanMateri Turunan
Materi TurunanSridayani
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuAnderzend Awuy
 
Fungsi dan model matematika
Fungsi dan model matematikaFungsi dan model matematika
Fungsi dan model matematikaAlwi Hasan
 

Tendances (20)

Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 6. Integral ( Kalkulus 1 )
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
 
TURUNAN TINGKAT TINGGI
TURUNAN TINGKAT TINGGITURUNAN TINGKAT TINGGI
TURUNAN TINGKAT TINGGI
 
Materi Barisan Matematika
Materi Barisan MatematikaMateri Barisan Matematika
Materi Barisan Matematika
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar Linier
 
Modul 3 kongruensi
Modul 3   kongruensiModul 3   kongruensi
Modul 3 kongruensi
 
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 
Ppt materi spltv pembelajaran 1 kelas x
Ppt materi spltv pembelajaran 1 kelas xPpt materi spltv pembelajaran 1 kelas x
Ppt materi spltv pembelajaran 1 kelas x
 
Operasi biner
Operasi binerOperasi biner
Operasi biner
 
kekontinuan fungsi
kekontinuan fungsikekontinuan fungsi
kekontinuan fungsi
 
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
 
Maksimum dan minimum
Maksimum dan minimumMaksimum dan minimum
Maksimum dan minimum
 
Transenden
TransendenTransenden
Transenden
 
Matematika Diskrit part 1
Matematika Diskrit part 1Matematika Diskrit part 1
Matematika Diskrit part 1
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Materi Turunan
Materi TurunanMateri Turunan
Materi Turunan
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
Fungsi dan model matematika
Fungsi dan model matematikaFungsi dan model matematika
Fungsi dan model matematika
 

Similaire à Fungsi Limit dan Turunan

Similaire à Fungsi Limit dan Turunan (20)

OPTIMASI.pptx
OPTIMASI.pptxOPTIMASI.pptx
OPTIMASI.pptx
 
Modul Kalkulus
Modul KalkulusModul Kalkulus
Modul Kalkulus
 
Modul kalkulus
Modul kalkulusModul kalkulus
Modul kalkulus
 
Indra mds
Indra mdsIndra mds
Indra mds
 
Fungsi Pecah
Fungsi PecahFungsi Pecah
Fungsi Pecah
 
RAbu Bab 1 sma xii peminatan (nengsih)
RAbu Bab 1   sma xii peminatan (nengsih)RAbu Bab 1   sma xii peminatan (nengsih)
RAbu Bab 1 sma xii peminatan (nengsih)
 
Matematika Peminatan XII K.13
Matematika Peminatan XII K.13 Matematika Peminatan XII K.13
Matematika Peminatan XII K.13
 
Bentuk-Bentuk Tak Tentu Limit Fungsi
Bentuk-Bentuk Tak Tentu Limit FungsiBentuk-Bentuk Tak Tentu Limit Fungsi
Bentuk-Bentuk Tak Tentu Limit Fungsi
 
Materi integral
Materi integralMateri integral
Materi integral
 
5_Kalkulus_Turunan_(1)[1].pptx
5_Kalkulus_Turunan_(1)[1].pptx5_Kalkulus_Turunan_(1)[1].pptx
5_Kalkulus_Turunan_(1)[1].pptx
 
INTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLEINTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLE
 
kemonotonan dan kecekungan
kemonotonan dan kecekungankemonotonan dan kecekungan
kemonotonan dan kecekungan
 
Kuliah 3 hitung diferensial
Kuliah 3 hitung diferensialKuliah 3 hitung diferensial
Kuliah 3 hitung diferensial
 
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
 
Turunan.pptx
Turunan.pptxTurunan.pptx
Turunan.pptx
 
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
Matematika SMA - Bab diferensial (turunan)
 
jbptunikompp-gdl-asepsoliha-23554-14-pertemua-n (2).ppt
jbptunikompp-gdl-asepsoliha-23554-14-pertemua-n (2).pptjbptunikompp-gdl-asepsoliha-23554-14-pertemua-n (2).ppt
jbptunikompp-gdl-asepsoliha-23554-14-pertemua-n (2).ppt
 
LIMIT DAN KUNTINUITAS.pptx
LIMIT DAN KUNTINUITAS.pptxLIMIT DAN KUNTINUITAS.pptx
LIMIT DAN KUNTINUITAS.pptx
 
Bab 5 integral
Bab 5 integralBab 5 integral
Bab 5 integral
 
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
 

Plus de Eko Supriyadi

Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )Eko Supriyadi
 
Bahan evaluasi pembelajarann 2
Bahan evaluasi pembelajarann   2Bahan evaluasi pembelajarann   2
Bahan evaluasi pembelajarann 2Eko Supriyadi
 
Penyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data TunggalPenyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data TunggalEko Supriyadi
 
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5Eko Supriyadi
 
Volume Kubus dan Balok
Volume Kubus dan BalokVolume Kubus dan Balok
Volume Kubus dan BalokEko Supriyadi
 
Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5Eko Supriyadi
 
Kecepatan dan Debit air
Kecepatan dan Debit airKecepatan dan Debit air
Kecepatan dan Debit airEko Supriyadi
 
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5Eko Supriyadi
 
2. model pembelajaran lengkap
2. model pembelajaran lengkap2. model pembelajaran lengkap
2. model pembelajaran lengkapEko Supriyadi
 
2. model pembelajaran 2013 2017
2. model pembelajaran 2013 20172. model pembelajaran 2013 2017
2. model pembelajaran 2013 2017Eko Supriyadi
 
Rpp smk agustus 2019
Rpp  smk agustus  2019Rpp  smk agustus  2019
Rpp smk agustus 2019Eko Supriyadi
 
Ppt metamorfosis kelas vi
Ppt metamorfosis kelas viPpt metamorfosis kelas vi
Ppt metamorfosis kelas viEko Supriyadi
 
Ppt bumi bulan kelas vi
Ppt bumi bulan kelas viPpt bumi bulan kelas vi
Ppt bumi bulan kelas viEko Supriyadi
 
Penilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkapPenilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkapEko Supriyadi
 
Soal pretest revisi Prajab
Soal pretest revisi PrajabSoal pretest revisi Prajab
Soal pretest revisi PrajabEko Supriyadi
 
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakatPola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakatEko Supriyadi
 

Plus de Eko Supriyadi (20)

Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
 
Bahan evaluasi pembelajarann 2
Bahan evaluasi pembelajarann   2Bahan evaluasi pembelajarann   2
Bahan evaluasi pembelajarann 2
 
Penyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data TunggalPenyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data Tunggal
 
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
 
Volume Kubus dan Balok
Volume Kubus dan BalokVolume Kubus dan Balok
Volume Kubus dan Balok
 
Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5
 
Kecepatan dan Debit air
Kecepatan dan Debit airKecepatan dan Debit air
Kecepatan dan Debit air
 
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
 
Penilaian hots sd
Penilaian hots sdPenilaian hots sd
Penilaian hots sd
 
2. model pembelajaran lengkap
2. model pembelajaran lengkap2. model pembelajaran lengkap
2. model pembelajaran lengkap
 
2. model pembelajaran 2013 2017
2. model pembelajaran 2013 20172. model pembelajaran 2013 2017
2. model pembelajaran 2013 2017
 
Rpp smk agustus 2019
Rpp  smk agustus  2019Rpp  smk agustus  2019
Rpp smk agustus 2019
 
Ppt metamorfosis kelas vi
Ppt metamorfosis kelas viPpt metamorfosis kelas vi
Ppt metamorfosis kelas vi
 
Ppt darah kelas vi
Ppt darah kelas viPpt darah kelas vi
Ppt darah kelas vi
 
Ppt bumi bulan kelas vi
Ppt bumi bulan kelas viPpt bumi bulan kelas vi
Ppt bumi bulan kelas vi
 
Penilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkapPenilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkap
 
Soal pretest revisi Prajab
Soal pretest revisi PrajabSoal pretest revisi Prajab
Soal pretest revisi Prajab
 
Soal pretest revisi
Soal pretest revisiSoal pretest revisi
Soal pretest revisi
 
Pre tes prajab
Pre tes prajabPre tes prajab
Pre tes prajab
 
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakatPola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakat
 

Fungsi Limit dan Turunan

  • 1. BAB 4 LIMIT DAN TURUNAN FUNGSI Penerbit Erlangga
  • 2. KOMPETENSIDASAR  Menjelaskan secara intuitif arti limit fungsi di suatu titik dan di tak hingga.  Menggunakan sifat limit fungsi untuk menghitung bentuk tak tentu fungsi aljabar dan trigonometri.  Menggunakan konsep dan aturan turunan dalam perhitungan turunan fungsi.  Menggunakan turunan untuk menentukan karakteristik suatu fungsi dan memecahkan masalah.  Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan ekstrim fungsi dan penafsirannya.
  • 3. A. LIMIT FUNGSI 1. Pendekatan Limit Jika x adalah variabel pada himpunan bilangan asli { x x < 4} maka kita daapt dengan mudah menyebut anggota terbesar himpunan tersebut, yaitu 3. Jika x adalah variabel bilangan real, maka akan sulit bagi kita untuk menentukan dan memastikan bilangan real sebelum bilangan 4, bisa saja bilangan tersebut adalah 3,9999 atau 3,99999 dan seterusnya. Untuk itu, kita dapat menyebutkannya dalam bentuk fungsi limit. Kunjungilah situs http://www.mathnstuff.com/math/spoken/here/2class/420/limit.htm#thelimit. Berbagai limit beserta grafiknya pada situs ini dapat membantu untuk lebih memahami konsep limit.
  • 4. 2. Pengertian Limit Fungsi Perhatikan fungsi f(x) = 2x + 1, dengan x elemen R. Kita akan menentukan f(x) dengan x bergerak mendekati 3. Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: x .... 2,98 2,99 3 3,01 3,02 .... f(x) = 2x +1 .... 6,96 6,98 ... 7,02 7,04 .... untuk x mendekati 3 dari arah kanan dan arah kiri, ternyata nilai f(x) semakin mendekati 7. Dalam kondisi limit, ditulis sebagai berikut: Limit kanan = Limit kiri = =
  • 5. Secara formal, limit didefinisikan sebagai: , jika untuk sembarang bilangan kecil ε, terdapat bilangan positif β sedemikian sehingga untuk yang memenuhi berlaku . Kunjungilah situs http://www.math.ucdavis.edu/~kouba/CalcOneDIRECTORY/limcondirectory/LimitConstant.html. Banyak soal-soal tentang limit menuju suatu konstanta yang tersedia di situs ini. Tidak hanya itu, kamu juga dapat mengklik solusi dari soal-soal yang ada.
  • 6. 3. Limit Fungsi Aljabar Limit fungsi berbentuk Jika variabel x mendekati c dengan c elemen R, maka cara penyelesaiannya: a. Langsung disubstitusikan, asalkan hasilnya bukan bilangan tak tentu. b. Jika telah disubstitusikan menghasilkan bilangan tak tentu, maka langkah selanjutnya adalah difaktorkan, disederhanakan kemudian disubstitusikan
  • 7. CONTOH 1. Hitunglah: a. b. Jawab: a. b.
  • 8. 2. Hitunglah: Jawab:
  • 9. Limit fungsi berbentuk Untuk menyelesaikan limit fungsi aljabar yang variabelnya mendekati , maka caranya adalah pembilang dan penyebut dibagi dengan variabel pangkat tertinggi.
  • 10. Untuk , nilai limit dapat ditentukan dengan cara: a. Jika pangkat tertinggi f(x) = pangkat tertinggi g(x), maka b. Jika pangkat tertinggi f(x) > pangkat tertinggi g(x), maka c. Jika pangkat tertinggi f(x) < pangkat tertinggi g(x), maka d. Untuk berbentuk , kalikan f(x)-g(x) dengan sekawannya, yaitu f(x) + g(x)
  • 12. Jawab: a. Pembilang dan penyebut dibagi x b.
  • 13. 4. Teorema Limit 4.1. Teorema Limit Utama Andaikan n adalah bilangan bulat positif, k suatu konstanta, serta f dan g adalah fungsi-fungsi yang memiliki limit di c, maka: T-1 T-2 T-3 T-4
  • 14. T-5 T-6 T-7 , dengan T-8 T-9 dengan , jika n genap, atau jika n ganjil.
  • 15. CONTOH Hitunglah nilai limit di bawah ini: a. b. c.
  • 17. Teorema Limit tak Hingga Andaikan n adalah bilangan positif, k adalah suatu konstanta, dan f serta g adalah fungsi-fungsi yang memiliki limit di c, maka: 1 2 3 4 5 Kunjungilah situs http://www.univie.ac.at/future.media/moe/galerie/grenx/grenx.html#fehler. Klik “What is a fault? A tale that makes you smile”. Lihat apa yang salah dari proses pelimitan itu dan jangan sampai kamu menjawab soal serupa dengan jawaban seperti itu.
  • 18. 6 7 8 9 dengan , jika n genap, atau jika n ganjil. 10 11
  • 19. 5. Limit Fungsi Trigonometri Jika Variabelnya Mendekati Sudut Tertentu  Jika variabelnya mendekati sudut tertentu misalkan x →  cara penyelesaiannya langsung disubstitusikan Apabila hasilnya bilangan tak tentu, maka harus disederhanakan, difaktorkan, kemudian disubstitusikan. Jika Variabelnya Mendekati Nol  Jika variabel mendekati nol, misalkan x → 0, limit fungsi trigonometri diubah ke dalam bentuk umum sebagai berikut. 1. 3. 2. 4.
  • 20. Beberapa identitas fungsi trigonometri yang mendukung penyelesaian soal-soal limit adalah: 1. 2. 3. 4.
  • 22. B. TURUNAN FUNGSI 1. Pengertian Turunan Fungsi Jika suatu fungsi dinyatakan dengan y=f(x), maka laju perubahan nilai fungsi dinyatakan dengan: Laju perubahan nilai fungsi ini disebut fungsi turunan yang dilambangkan f’(x) (dibaca f aksen x). Jadi,
  • 23. Untuk a < x < b memiliki nilai maka dikatakan bahwa fungsi f(x) mempunyai turunan dalam interval a < x < b. Proses mencari f’(x) dari f(x) disebut penurunan atau pendiferensialan. Notasi lain untuk turunan fungsi adalah y’, , .
  • 24. CONTOH Carilah turunan fungsi f yang dinyatakan dengan f(x) = 2x + 3 pada x = 5. Jawab: f(x) = 2x + 3 f(5) = 2(5) + 3 = 13 f(5+h) = 2 (5 + h) + 3 = 10 + 2h +3 f’ (x) = f’ (5) =
  • 25. 2. Rumus Turunan Fungsi Turunan Fungsi Aljabar Turunan Fungsi Khusus    
  • 26. Aturan Rantai Jika f(x) = [u(x)]n dengan u(x) adalah fungsi dari x yang mempunyai turunan u’(x) dan n adalah bilangan real, maka:
  • 27. CONTOH Carilah turunan dari: a. b. Jawab a. Misalkan u(x) = x3 + 4, sehingga u’(x) = 3x2 , diperoleh: b.
  • 28. 3. Turunan Hasil Operasi Fungsi   
  • 30. 4. Turunan Fungsi Trigonometri   
  • 31. CONTOH Selesaikan turunan dari fungsi trigonometri berikut ini: a. y = x2 sin x b. y = sin 5x + cos 6x – sin 3x Jawab: a. Misalkan u = x2 → u’ = 2x v = sin x → v’ = cos x maka, y’ = u’v + uv’ = (2x)(sin x) + (x2)(cos x) = 2x sin x + x2 cos x b. y = sin 5x + cos 6x ― sin 3x y’ = (5) cos 5x + (6)(-sin 6x) ― (3)(cos 3x) y’ = 5 cos 5x ― 6 sin 6x ― 3 cos 3x
  • 32. C. TAFSIRAN GEOMETRI DARI TURUNAN 1. Gradien Garis Singgung <insert gambar 4.2, hal 158> Apakah arti turunan f’(x) secara geometris? Perhatikan grafik y = f(x). Titik P(x,f(x)) dan Q(x+h, f(x+h)) yang terletak di grafik y = f(x) membentuk gradien tali busur PQ yang dinyatakan sebagai:
  • 33. Jika h mendekati nol maka titik Q mendekati titik P sehingga tali busur PQ menjadi gradien garis singgung di titik (x, f(x)) pada titik y = f(x). Dengan demikian gradien garis singgung di titik P adalah sebagai berikut: Dengan kata lain, gradien garis singgung di titik (x,y) pada grafik y = f(x) dapat dinotasikan sebagai m, yaitu:
  • 34. 2. Persamaan Garis Singgung Jika titik P(x1,y1) terletak pada kurva y = f(x), maka persamaan garis singgung kurva yang melalui titik tersebut adalah: dimana m adalah gradien (kemiringan) garis, dengan m = f’(x) = y’. Jika terdapat dua potong garis yang mempunyai gradien masing-masing m1 dan m2 maka kedua garis akan: 1. saling sejajar, jika m1 = m2 2. saling tegak lurus, jika m1 . m2 = -1
  • 35. 3. Fungsi Naik, Fungsi Turun, dan Nilai Stasioner Fungsi Naik dan Fungsi Turun <insert gambar 4.3 di hal 161> Terlihat bahwa parabola f(x) turun dari arah kiri hingga x = a dan naik mulai dari x = a ke arah kanan, sehingga dapat dikatakan bahwa:  f(x) adalah fungsi naik untuk x > a  f(x) adalah fungsi turun untuk x < a Pada x = a, grafik fungsi tidak naik dan tidak turun, maka dikatakan titik (a, f(a)) adalah titik stasioner dan f(a) adalah nilai stasioner.
  • 36. Pengertian fungsi naik dan fungsi turun dapat didefinisikan sebagai berikut: 1. Fungsi f(x) dikatakan fungsi naik dalam interval I, jika tiap bilangan x1 dan x2 dalam I dan x1 < x2 maka berlaku hubungan f(x1) < f(x2). 2. Fungsi f(x) dikatakan fungsi turun dalam interval I, jika tiap bilangan x1 dan x2 dalam I dan x1 > x2 maka berlaku hubungan f(x1) > f(x2).
  • 37. <insert gambar 4.4, 4.5 di hal 162> Tanda-tanda +,―, dan nol pada gambar di atas menunjukkan tanda nilai-nilai dari turunannya atau gradiennya.
  • 38. Untuk menentukan interval dimana fungsi f(x) naik atau turun dan stasioner, dapat dilakukan atas dasar nilai f’(x) yaitu: Jika f’(x) > 0 maka f(x) fungsi naik. Jika f’(x) < 0 maka f(x) fungsi turun. Jika f’(x) = 0 maka f(x) stasioner.
  • 39. 4. Nilai Stasioner 3 jenis nilai stasioner: 1. Nilai balik maksimum, jika f’(x) berubah tanda dari positif menjadi negatif melalui nol. 2. Nilai balik minimum, jika f’(x) berubah tanda dari negatif menjadi positif melalui nol. 3. Nilai belok horizontal, jika f’(x) tidak mengalami perubahan tanda. Notes: Nilai stasioner juga disebut nilai ekstrem fungsi.
  • 40. Cara lain untuk menentukan jenis-jenis nilai ekstrim suatu fungsi f(x), yaitu dengan cara mengamati turunan kedua fungsi tersebut pada titik-titik stasionernya, disebut sebagai Uji Turunan Kedua. Jika f’’(a) > 0 maka f(a) adalah nilai balik minimum fungsi f. Jika f”(a) < 0 maka f(a) adalah nilai balik maksimum fungsi f. Jika f”(a) = 0 maka nilai stasioner f(a) belum dapat ditetapkan.
  • 41. D. PENERAPAN TURUNAN FUNGSI (DIFERENSIAL) Contoh: 1. Suatu benda bergerak menempuh jarak s meter dalam waktu t detik dengan persamaan s = t3 – 3t2 + 3t +5. Hitunglah: a. kecepatan benda tersebut setelah 3 menit, b. percepatan benda setelah 2 menit, c. waktu (t) yang diperlukan agar kecepatannya nol. Kunjungilah situs http://tutorial.math.lamar.edu/classes/calcl/derivativeinterp.aspx. Pelajari contoh soal tentang volume air dalam tangki yang menggunakan konsep turunan yang ada di situs tersebut..
  • 42. Jawab: s = t3 – 3t2 + 3t + 5 Kecepatan (v) = = 3t2 - 6t + 3 Percepatan (a) = = = 6t – 6 a. pada t = 3 → v = 3(3)2 – 6(3) + 3 = 12 m/detik b. pada t = 2 → a = 6(2) – 6 = 6 m/detik2 c. =0→ 3t2 – 6t + 3 = 0 (3t – 3) (t – 1) = 0 t1= 1 atau t2 = 1 Jadi, t1 = t2 = 1 detik kecepatan benda tersebut sama dengan nol.