SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
DISTRIBUSI NORMAL

OLEH
ELLIN JUNIARTI
06121408012
Distribusi normal menggunakan variabel acak
kontinu. Distribusi normal sering disebut Distribusi
Gauss. Distribusi ini merupakan salah satu yang paling
penting dan banyak digunakan. Distribusi ini
menyerupai bentuk lonceng (bell-shape) dengan nilai
rata-rata sebagai sumbu simetrisnya.
Variabel acak kontinu X mempunyai fungsi densitas
pada X = x dengan persamaan:
1 x 2
 (
)
1
2 
f ( x) 
e
 2

dengan :
  nilai konstan yang ditulis hingga 4 desimal   3,1416

e = bilangan konstan yang ditulis hingga 4 desimal, e =2,7183
  parameter, merupakan rata-rata untuk distribusi

  parameter, merupakan simpangan baku untuk distribusi
Jika nilai x mempunyai batas – ∞ < x < ∞, maka
dikatakan bahwa variabel acak X berdistribusi normal.
Sifat-sifat penting dari distribusi normal, yaitu:
1. Grafiknya selalu ada di atas sumbu-X (horizontal)
2. Bentuk simetrik terhadap x = µ
3. Mempunyai modus pada x = µ sebesar 0,3989/σ
4. Grafik mendekati (berasimtutkan) sumbu-X pada X
= µ-3µ dan X = µ+3µ
5. Kurva normal digunakan sebagai acuan pengujian
hipotesis jika ukuran sampel n = 30
6. Luas daerah yang dibatasi oleh sumbu-X dan kurva
normal sama dengan satu satuan luas.
Untuk tiap pasang µ dan σ, sifat-sifat di atas selalu
dipenuhi, hanya bentuk kurvanya saja yang berlainan.
Jika σ makin besar, kurvanya makin rendah (platikurtik)
Jika σ makin kecil, kurvanya makin tinggi (leptokurtik)
Untuk menentukan peluang harga X antara a dan b,
yakni P (a < X < b).
b

P(a  X  b)   (

2 ) 1 e

1 x 2
 (
)
2 

dx

a

Untuk penggunaan praktis telah dibuat daftar distribusi
normal standar atau normal baku yaitu dengan µ = 0 dan
σ = 1 sehingga fungsi densitasnya berbentuk:
1  1 z2
f ( z)  
e2
2

Untuk z dalam daerah – ∞ < z < ∞.
Untuk mengubah distribusi normal umum menjadi
distribusi normal baku dapat digunakan menggunakan
rumus :
Z

X 



Perubahan grafiknya dapat dilihat gambar di bawah ini:
1.
2.
3.
4.
5.

6.

Setelah distribusi normal baku yang didapat dari distribusi normal
umum, maka daftar distribusi normal baku dapat digunakan
sehingga bagian-bagian luas distribusi normal baku dapat dicari.
Caranya adalah :
Hitung z sehingga dua desimal
Gambarkan kurvanya seperti gambar normal standar
Letakkan harga z pada sumbu datar, lalu tarik garis vertikal hingga
memotong kurva.
Luas yang tertera dalam daftar adalah luas daerah antara garis ini
dengan garis tegak di titik nol.
Dalam tabel normal cari tempat harga z pada kolom paling kiri
hanya satu desimal dan desimal keduanya dicari pada baris paling
atas.
Dari z di kolom kiri maju ke kanan dan dari z di baris atas turun
ke bawah, maka didapat bilangan yang merupakan luas yang
dicari. Bilangan yang didapat harus dituliskan dalam bentuk
0,xxxx (bentuk 4 desimal).
Contoh penggunaan daftar normal baku yang akan
dicari luas daerah, antara lain:
1.

Antara z = 0 dan z = 2,15
Gunakan tabel Distribusi Normal.
Di bawah z pada kolom kiri cari 2,1 dan di
atas sekali cari angka 5. Dari 2,1 maju ke
kanan dan 5 menurun, didapat 0,4842.
Luas daerah yang dicari, dilihat daerah yang
diarsir = 0,4842.

2.

Antara z = 0 dan z = -1,86
karena z bertanda negatif, maka pada
grafiknya diletakkan di sebelah kiri 0.
Untuk daftar digunakan di bawah z kolom
kiri didapat 1,8 dan di atas angka 6.
Dari 1,8 ke kanan dan dari 6 ke bawah
didapat 0,4686 Luas daerah = daerah diarsir
= 0,4686.
3.

Antara z = -1,50 dan z = 1,82
Dari grafik terlihat kita perlu mencari luas dua kali,
lalu dijumlahkan.
Mengikuti cara di 1 untuk z = 1.82 dan cara di 2
untuk z = -1.50, masing-masing didapat 0,4656 dan
0,4332. Jumlahnya = luas yang dicari = 0,4332 +
0,4656 = 0,8988

4.

Antara z = 1,40 dan z = 2,65
Yang dicari adalah luas dari z = 2,65 dikurangi luas
dari z = 0 sampai ke z = 1,40. Masing-masing didapat
0,4960 dan 0,4192. Jumlahnya = luas yang dicari =
0,4960 – 0, 4192 = 0,0768

5.

Dari z = 1,96 ke kiri
Luasnya sama dengan dari z = 0 ke kiri (= 0,5)
ditambah luas dari z = 0 sampai ke z = 1,96.
Untuk z = 1,96 dari daftar didapat 0,4750.
Luas yang dicari = 0,5 + 0, 4750 = 0,9750
Fenomena distribusi data normal :
1. Kira-kira 68,27% dari kasus ada dalam daerah satu
simpangan baku sekitar rata-rata, yaitu antara µ – σ
dan µ + σ.
2. Ada 95,45% dari kasus terletak dalam daerah dua
simpangan baku sekitar rata-rata, yaitu antara µ – 2σ
dan µ + 2σ
3. Hampir 99,73% dari kasus ada dalam daerah tiga
simpangan baku sekitar rata-rata, yaitu antara µ –3 σ
dan µ + 3σ
Contoh soal:
Berat bayi yang baru lahir rata-rata 3750 gram dengan
simpangan baku 325 gram. Jika berat bayi
berdistribusi normal, maka tentukan:
a. Berapa bayi yang beratnya lebih dari 4500 gram?
b. Berapa bayi yang beratnya antara 3500 gram dan
4500 gram, jika semuanya ada 10.000 bayi?
c. Berapa bayi yang beratnya lebih kecil atau sama
dengan 4000 gram jika semuanya ada 10.000 bayi?
d. Berapa bayi yang beratnya 4250 gram jika semuanya
ada 5000 bayi?
Penyelesaian:
Dengan X = berat bayi dalam gram, µ = 3750 gram, σ = 325 gram,
maka:
a. Untuk X = 4500
z

X 





4500  3750
 2,31
325

Berat yang lebih dari 4500 gram, pada grafiknya ada disebelah kanan
z = 2,31
Luas daerah ini = 0,5 – 0,4896 =
0,0104.
Jadi, ada 1,04% dari bayi yang
beratnya lebih dari 4500 gram
b. Dengan X = 3500 dan X = 4500
X 

3500  3750
 0, 77

325
X   4500  3750
z

 2, 31

325
z



Luas daerah yang perlu = daerah
yang diarsir = 0,2794 + 0,4896
= 0,7690.

Banyak bayi yang beratnya antara 3500 gram dan 4500 gram
diperkirakan ada (0,7960)(10.000) = 7690
c. Beratnya lebih kecil atau
sama dengan 4000 gram,
maka beratnya harus lebih
kecil dari 4000,5 gram.
maka,
4000,5  3750
z
 0,77
325

Peluang berat bayi lebih kecil
atau sama dengan 4000 gram
= 0,5 + 0,2794 = 0,7794.
Banyak bayi
= (0,7794)(10.000) = 7794

d. Berat 4250 gram berarti
antara 4294,5 gram dan
4500,5 gram. Jadi, untuk X =
4294,5 dan X= 4500,5
didapat:
4249, 5  3750
 1, 53
325
4250, 5  3750
z
 1, 54
325
z

Luas daerah yang perlu
= 0,4382 – 0,4370 = 0,0012
Banyak bayi
= (0,0012)(5000) = 6
Jenis bentuk kurva yang diakibatkan oleh perbedaan
rentangan nilai dan simpangan baku ada tiga macam:
1. Leptokurtik, merupakan bentuk kurva normal yang
meruncing tinggi karena perbedaan frekuensi pada
skor-skor yang mendekati rata-rata sangat kecil.
2. Platikurtik, merupakan kurva normal yang
mendatar rendah karena perbedaan frekuensi pada
skor-skor yang mendekati rata-rata sangat kecil.
Skor-skor yang mendekati rata-rata sangat kecil.
3. Normal, merupakan bentuk kurva normal yang
biasa, artinya bentuknya merupakan bentuk antara
leptokurtik dan platikurtik, karena penyebaran skor
biasa dan tidak terjadi kejutan-kejutan yang berarti.
Bentuk ketiga kurva normal itu dapat dilihat pada
grafik, berikut ini:

More Related Content

What's hot

Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji Hipotesis
Rhandy Prasetyo
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannya
Kana Outlier
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
Charro NieZz
 
Tabel distribusi peluang binomial
Tabel distribusi peluang binomialTabel distribusi peluang binomial
Tabel distribusi peluang binomial
rumahbacazahra
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
Yulianus Lisa Mantong
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
Gina Safitri
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Arif Windiargo
 

What's hot (20)

Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji Hipotesis
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannya
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
 
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
 
Tabel distribusi peluang binomial
Tabel distribusi peluang binomialTabel distribusi peluang binomial
Tabel distribusi peluang binomial
 
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
 
Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
 
Distribusi Binomial
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi Binomial
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 

Similar to Distribusi normal

Distribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tDistribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,t
ratuilma
 
Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9
Vina R Ipina
 
Distribusi normal presentasi
Distribusi normal presentasiDistribusi normal presentasi
Distribusi normal presentasi
Exz Azzizz
 
Kuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.pptKuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.ppt
FidelApria
 
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalMakalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Aisyah Turidho
 

Similar to Distribusi normal (20)

Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Materi p3 distribusi normal
Materi p3 distribusi normalMateri p3 distribusi normal
Materi p3 distribusi normal
 
Distribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tDistribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,t
 
DISTRIBUSI NORMAL KELAS XII SMA MINAT.pptx
DISTRIBUSI NORMAL KELAS XII SMA MINAT.pptxDISTRIBUSI NORMAL KELAS XII SMA MINAT.pptx
DISTRIBUSI NORMAL KELAS XII SMA MINAT.pptx
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9
 
Distribusi normal presentasi
Distribusi normal presentasiDistribusi normal presentasi
Distribusi normal presentasi
 
Statistika Deskriptif - Distribusi Normal
Statistika Deskriptif - Distribusi NormalStatistika Deskriptif - Distribusi Normal
Statistika Deskriptif - Distribusi Normal
 
Kuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.pptKuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.ppt
 
Distribusi Normal
Distribusi NormalDistribusi Normal
Distribusi Normal
 
Kuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.pptKuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.ppt
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
 
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
 
DISTRIBUSI_NORMAL.ppt
DISTRIBUSI_NORMAL.pptDISTRIBUSI_NORMAL.ppt
DISTRIBUSI_NORMAL.ppt
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalMakalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
 
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdfDISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
 
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdfDISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
 
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) editPertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
 

More from Ellin Juniarti

Cara Menggunakan PPT Tabung
Cara Menggunakan PPT TabungCara Menggunakan PPT Tabung
Cara Menggunakan PPT Tabung
Ellin Juniarti
 
Luas Permukaan dan Volum Tabung
Luas Permukaan dan Volum TabungLuas Permukaan dan Volum Tabung
Luas Permukaan dan Volum Tabung
Ellin Juniarti
 
Peran Pendidik dalam Masyarakat
Peran Pendidik dalam MasyarakatPeran Pendidik dalam Masyarakat
Peran Pendidik dalam Masyarakat
Ellin Juniarti
 
Barisan dan Deret Aritmatika
Barisan dan Deret AritmatikaBarisan dan Deret Aritmatika
Barisan dan Deret Aritmatika
Ellin Juniarti
 

More from Ellin Juniarti (6)

Cara Menggunakan PPT Tabung
Cara Menggunakan PPT TabungCara Menggunakan PPT Tabung
Cara Menggunakan PPT Tabung
 
Luas Permukaan dan Volum Tabung
Luas Permukaan dan Volum TabungLuas Permukaan dan Volum Tabung
Luas Permukaan dan Volum Tabung
 
Anova Satu Jalur
Anova Satu JalurAnova Satu Jalur
Anova Satu Jalur
 
Peran Pendidik dalam Masyarakat
Peran Pendidik dalam MasyarakatPeran Pendidik dalam Masyarakat
Peran Pendidik dalam Masyarakat
 
Barisan dan Deret Aritmatika
Barisan dan Deret AritmatikaBarisan dan Deret Aritmatika
Barisan dan Deret Aritmatika
 
Peer teaching
Peer teachingPeer teaching
Peer teaching
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 

Distribusi normal

  • 2. Distribusi normal menggunakan variabel acak kontinu. Distribusi normal sering disebut Distribusi Gauss. Distribusi ini merupakan salah satu yang paling penting dan banyak digunakan. Distribusi ini menyerupai bentuk lonceng (bell-shape) dengan nilai rata-rata sebagai sumbu simetrisnya.
  • 3. Variabel acak kontinu X mempunyai fungsi densitas pada X = x dengan persamaan: 1 x 2  ( ) 1 2  f ( x)  e  2 dengan :   nilai konstan yang ditulis hingga 4 desimal   3,1416 e = bilangan konstan yang ditulis hingga 4 desimal, e =2,7183   parameter, merupakan rata-rata untuk distribusi   parameter, merupakan simpangan baku untuk distribusi Jika nilai x mempunyai batas – ∞ < x < ∞, maka dikatakan bahwa variabel acak X berdistribusi normal.
  • 4. Sifat-sifat penting dari distribusi normal, yaitu: 1. Grafiknya selalu ada di atas sumbu-X (horizontal) 2. Bentuk simetrik terhadap x = µ 3. Mempunyai modus pada x = µ sebesar 0,3989/σ 4. Grafik mendekati (berasimtutkan) sumbu-X pada X = µ-3µ dan X = µ+3µ 5. Kurva normal digunakan sebagai acuan pengujian hipotesis jika ukuran sampel n = 30 6. Luas daerah yang dibatasi oleh sumbu-X dan kurva normal sama dengan satu satuan luas.
  • 5. Untuk tiap pasang µ dan σ, sifat-sifat di atas selalu dipenuhi, hanya bentuk kurvanya saja yang berlainan. Jika σ makin besar, kurvanya makin rendah (platikurtik) Jika σ makin kecil, kurvanya makin tinggi (leptokurtik)
  • 6. Untuk menentukan peluang harga X antara a dan b, yakni P (a < X < b). b P(a  X  b)   ( 2 ) 1 e 1 x 2  ( ) 2  dx a Untuk penggunaan praktis telah dibuat daftar distribusi normal standar atau normal baku yaitu dengan µ = 0 dan σ = 1 sehingga fungsi densitasnya berbentuk: 1  1 z2 f ( z)   e2 2 Untuk z dalam daerah – ∞ < z < ∞.
  • 7. Untuk mengubah distribusi normal umum menjadi distribusi normal baku dapat digunakan menggunakan rumus : Z X   Perubahan grafiknya dapat dilihat gambar di bawah ini:
  • 8. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Setelah distribusi normal baku yang didapat dari distribusi normal umum, maka daftar distribusi normal baku dapat digunakan sehingga bagian-bagian luas distribusi normal baku dapat dicari. Caranya adalah : Hitung z sehingga dua desimal Gambarkan kurvanya seperti gambar normal standar Letakkan harga z pada sumbu datar, lalu tarik garis vertikal hingga memotong kurva. Luas yang tertera dalam daftar adalah luas daerah antara garis ini dengan garis tegak di titik nol. Dalam tabel normal cari tempat harga z pada kolom paling kiri hanya satu desimal dan desimal keduanya dicari pada baris paling atas. Dari z di kolom kiri maju ke kanan dan dari z di baris atas turun ke bawah, maka didapat bilangan yang merupakan luas yang dicari. Bilangan yang didapat harus dituliskan dalam bentuk 0,xxxx (bentuk 4 desimal).
  • 9. Contoh penggunaan daftar normal baku yang akan dicari luas daerah, antara lain: 1. Antara z = 0 dan z = 2,15 Gunakan tabel Distribusi Normal. Di bawah z pada kolom kiri cari 2,1 dan di atas sekali cari angka 5. Dari 2,1 maju ke kanan dan 5 menurun, didapat 0,4842. Luas daerah yang dicari, dilihat daerah yang diarsir = 0,4842. 2. Antara z = 0 dan z = -1,86 karena z bertanda negatif, maka pada grafiknya diletakkan di sebelah kiri 0. Untuk daftar digunakan di bawah z kolom kiri didapat 1,8 dan di atas angka 6. Dari 1,8 ke kanan dan dari 6 ke bawah didapat 0,4686 Luas daerah = daerah diarsir = 0,4686.
  • 10. 3. Antara z = -1,50 dan z = 1,82 Dari grafik terlihat kita perlu mencari luas dua kali, lalu dijumlahkan. Mengikuti cara di 1 untuk z = 1.82 dan cara di 2 untuk z = -1.50, masing-masing didapat 0,4656 dan 0,4332. Jumlahnya = luas yang dicari = 0,4332 + 0,4656 = 0,8988 4. Antara z = 1,40 dan z = 2,65 Yang dicari adalah luas dari z = 2,65 dikurangi luas dari z = 0 sampai ke z = 1,40. Masing-masing didapat 0,4960 dan 0,4192. Jumlahnya = luas yang dicari = 0,4960 – 0, 4192 = 0,0768 5. Dari z = 1,96 ke kiri Luasnya sama dengan dari z = 0 ke kiri (= 0,5) ditambah luas dari z = 0 sampai ke z = 1,96. Untuk z = 1,96 dari daftar didapat 0,4750. Luas yang dicari = 0,5 + 0, 4750 = 0,9750
  • 11. Fenomena distribusi data normal : 1. Kira-kira 68,27% dari kasus ada dalam daerah satu simpangan baku sekitar rata-rata, yaitu antara µ – σ dan µ + σ. 2. Ada 95,45% dari kasus terletak dalam daerah dua simpangan baku sekitar rata-rata, yaitu antara µ – 2σ dan µ + 2σ 3. Hampir 99,73% dari kasus ada dalam daerah tiga simpangan baku sekitar rata-rata, yaitu antara µ –3 σ dan µ + 3σ
  • 12. Contoh soal: Berat bayi yang baru lahir rata-rata 3750 gram dengan simpangan baku 325 gram. Jika berat bayi berdistribusi normal, maka tentukan: a. Berapa bayi yang beratnya lebih dari 4500 gram? b. Berapa bayi yang beratnya antara 3500 gram dan 4500 gram, jika semuanya ada 10.000 bayi? c. Berapa bayi yang beratnya lebih kecil atau sama dengan 4000 gram jika semuanya ada 10.000 bayi? d. Berapa bayi yang beratnya 4250 gram jika semuanya ada 5000 bayi?
  • 13. Penyelesaian: Dengan X = berat bayi dalam gram, µ = 3750 gram, σ = 325 gram, maka: a. Untuk X = 4500 z X    4500  3750  2,31 325 Berat yang lebih dari 4500 gram, pada grafiknya ada disebelah kanan z = 2,31 Luas daerah ini = 0,5 – 0,4896 = 0,0104. Jadi, ada 1,04% dari bayi yang beratnya lebih dari 4500 gram
  • 14. b. Dengan X = 3500 dan X = 4500 X  3500  3750  0, 77  325 X   4500  3750 z   2, 31  325 z  Luas daerah yang perlu = daerah yang diarsir = 0,2794 + 0,4896 = 0,7690. Banyak bayi yang beratnya antara 3500 gram dan 4500 gram diperkirakan ada (0,7960)(10.000) = 7690
  • 15. c. Beratnya lebih kecil atau sama dengan 4000 gram, maka beratnya harus lebih kecil dari 4000,5 gram. maka, 4000,5  3750 z  0,77 325 Peluang berat bayi lebih kecil atau sama dengan 4000 gram = 0,5 + 0,2794 = 0,7794. Banyak bayi = (0,7794)(10.000) = 7794 d. Berat 4250 gram berarti antara 4294,5 gram dan 4500,5 gram. Jadi, untuk X = 4294,5 dan X= 4500,5 didapat: 4249, 5  3750  1, 53 325 4250, 5  3750 z  1, 54 325 z Luas daerah yang perlu = 0,4382 – 0,4370 = 0,0012 Banyak bayi = (0,0012)(5000) = 6
  • 16. Jenis bentuk kurva yang diakibatkan oleh perbedaan rentangan nilai dan simpangan baku ada tiga macam: 1. Leptokurtik, merupakan bentuk kurva normal yang meruncing tinggi karena perbedaan frekuensi pada skor-skor yang mendekati rata-rata sangat kecil. 2. Platikurtik, merupakan kurva normal yang mendatar rendah karena perbedaan frekuensi pada skor-skor yang mendekati rata-rata sangat kecil. Skor-skor yang mendekati rata-rata sangat kecil. 3. Normal, merupakan bentuk kurva normal yang biasa, artinya bentuknya merupakan bentuk antara leptokurtik dan platikurtik, karena penyebaran skor biasa dan tidak terjadi kejutan-kejutan yang berarti.
  • 17. Bentuk ketiga kurva normal itu dapat dilihat pada grafik, berikut ini: