SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Judul
                 Elektroplating Krom pada Logam Tembaga dan Logam Besi


                                            Oleh :
                                             Iyar
                                             Dera
                                           Medelky
                                             Indra


                                           Abstrak




I.   PENDAHULUAN
     Dilihat dari kegunaan logam krom sebagai salah satu bahan pelapis menunjukkan
     perkembangan yang sangat pesat, seperti dalam proses industri yang diaplikasikan pada
     peralatan industri misalnya komponen pada mesin tenun, mesin pabrik kertas dan lain
     sebagainya.
     Hal tersebut didasarkan atas dasar kenyataan bahan krom memiliki sifat-sifat khusus seperti
     derajat kekuatan yang tinggi maupun sifat-sifatnya tahan terhadap korosi, kekerasan yang
     tinggi, tahan gores dan gesekan serta dapat menghasilkan permukaan yang cemerlang
     sehingga memperindah bentuk benda yang dilapisi.
     Sejauh ini teori tentang teknik pelapisan krom terus dikembangkan khususnya perihal
     katalis. Akan tetapi juga terdapat berbagai hal lain yang masih menjadi masalah dalam
     proses pelapisan krom itu sendiri. Beberapa parameter sangat mempengaruhi hasil
     pelapisan tersebut dan inilah menjadi latar belakang dilakukannya penelitian.
     Tujuan dari penelitian ini adalah melapisi bahan-bahan yang terbuat dari besi dan tembaga
     dengan logam krom, sehingga bahan-bahan tersebut menjadi lebih indah dan bernilai
     tinggi.
II.   TEORI PENELITIAN
2.1   Prinsip Dasar Eklektroplating

      Elektroplating merupakan teknik pelapisan secara elektrodeposisi, yaitu proses
pengendapan pelapis logam secara elektrokimia. Cara pelapisan ini memerlukan arus listrik
searah (DC). Bila listrik mengalir antara anoda dan katoda, didalam larutan konduktor/larutan
elektrolit, maka akan terjadi reaksi kimia pada permukaan logam tersebut. Pada sistem demikian,
bila diberi tegangan atau beda potensial, ion-ion bergerak menuju elektroda. Kation bergerak
menuju katoda dan anion menuju anoda.Masing-masing mempunyai laju yang khas
(konduktivitas ion spesifik). Konduktivitas total larutan tertentu merupakan penjumlahan dan
konduktivitas ion individu segenap ion yang dikandungnya.

2.2   Elektroda

     Elektroda merupakan kutub atau lempeng pada suatu sel elektrolitik ketika arus listrik
memasuki atau meninggalkan sel. Elektroda dimana proses reduksi berlangsung disebut sebagai
katoda yang merupakan kutub negatif(penarik elektron), sedangkan elektron dimana proses
oksidasi berlandsung disebut anoda yang merupakan kutub positif (pelepas ektron).

      Anoda biasanya terkorosi dengan melepaskan elektron-elektron dari atom-atom logam
netral untuk membentuk ion-ion bersangkutan.Berbagai anoda dipergunakan pada
elektroplating.Ada anoda inert, ada anoda aktif (terkorosi).Anoda dapat merupakan logam murni,
dapat pula sebagai alloy.Katoda biasanya tidak mengalami korosi, walaupun mungkin menderita
kerusakan dalam kondisi-kondisi tertentu.Dalam larutan, ion-ion positif bergerak ke katoda dan
ion-ion negatif bergerak ke anoda.Adapun logam yang biasa digunakan sebagai elektroda adalah
logam yang tidak larut dalam larutan elektrolit yang digunakan sebagai pelapis.

2.3   Jenis Larutan Elektrolit

     Jenis larutan elektrolit yang dipakai dalam elektroplating ialah elektrolit asam, netral dan
basa.Dinamakan larutan elektrolit sebab dapat menghantarkan arus listrik.

Bak pelapisan pada umunya mengandung :

 Garam yang mengandung ion logam
 Garam yang berfungsi menambah daya hantar larutan
 Larutan yang bertindak sebagai buffer untuk menjaga pH larutan yang dikehendaki
“Adition Agent” untuk mempengaruhi jenis larutan yang dihasilkan
2.3   Voltase, Tahanan Dan Hataran

      Aliran antara kutub positif dan negatif dari sumber arus lansung dilengkapi dengan suatu
alat elektrolit, maka sejumlah arus listrik yang akan lewat sangat bergantung pada dua faktor,
yaitu :
 Gaya gerak listrik (ggl) atau dinamakan electro motif force (e. m. f. ) atau voltase yang
digunakan pada baterai atau sumber arus ion sebagai sumber arus yang melalui elektrolit.
 Tahanan listrik dari elektrolit yang berbanding terbalik dengan arus yang lewat. Jika tahanan
diperbesar maka kuat arus yang ditimbulkan makin kecil, begitulah sebaliknya.

Untuk memulai suatu elektrolisa harus melampaui GGL balik galvanik atau potensial penguraian
Ed. Harga ini dinyatakan dengan Ed= EAnoda - EKatoda dapat dengan mudah dihitung. Persamaan
untuk menentukan potensial yang diperlukan sebagai berikut :

           Edigunakan = Ed + iR +   katoda   +   anoda

Dengan Ed = Eanoda - Ekatoda adalah potensial penguraian menurut Nernst.

Faktor ini berbanding terbalik dengan tahanan, dimana jika daya hantarnya bertambah maka arus
yang lewat besar.

Berdasarkan Hukum Ohm:

                              i=
Dimana, i = Arus (Ampere)

        E= e.m.f (volt)

        R= Tahanan (Ohm)

    Berdasarkan penemuan dari Michael Faraday pada tahun 1883 yang dikenal sebagai
hukum Faraday, menetapkan hubungan listik dan kimia dari elektrolit atau reaksi elektrokimia.
Kedua hukum tersebut adalah:

a. Berat logam yang diendapkan pada katoda selama elektrolisis adalah sebanding dengan
jumlah arus listrik yang melalui larutan.
b. Untuk sejumlah arus yang lewat selama elektrolisis, berat logam yang diendapkan sebanding
dengan berat ekivalennya.
Berdasarkan kedua hukum tersebut diatas diperoleh:


                          W=



Dimana,       W = Berat endapan (gram)

                i = Kuat Arus (ampere)
t = Waktu pelapisan (detik)

                A= Berat atom (garam/mol)

                Z = Valensi
                F = Konstanta Faraday (96500 Coloumb)
2.5   Tebal Lapisan
     Tebal lapisan dapat ditentukan dari berat endapan yang diperoleh dengan hukum Faraday,
dimana terlebih dahulu mencari volume lapisan.

                  Volume Lapisan =

Sehingga:

                  Tebal Lapisan =
2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Lapisan

Logam Dasar

      Digunakan untuk pembuatan elektroda (katoda) atau benda kerja harus berbentuk batang
yang mempunyai penampang melintang bulat atau persegi (berbentuk pelat).Logam dasar harus
bebas dari lemak dan kotoran-kotoran oksida yang dapat mempengaruhi pelekatan lapisan dan
dapat menimbulkan korosi.

Rapat Arus

      Pada proses ini jumlah logam yang terdeposisi pada katoda atau yang lenyap dari anoda.
Rapat arus yang timbul dapat mempercepat terjadinya pengendapan namun hasilnya kasar.di
samping itu rapat arus yang tinggi dapat menyebabkan pelarutan kembali pada lapisan yang
terbentuk.Rapat arus yang rendah menyebabkan pelepaan ion lambat sehingga membutuhkan
waktu yang relatif lama.

Konsentrasi Larutan Elektrolit

    Pada larutan yang konsentrasinya rendah, proses pelapisan berlangsung lama dan
kemungkinan tidak terjadilapisan. Sebaliknya pada larutan yang konsentrasinya tinggi, akan
menghasilkan lapisan yang melekat kuat tatapi kemungkinan lapisan yang terjadi kasar.

pH Larutan

     larutan yang bersifat netral atau mendekati netral mudah menjadi larutan yang bersifat basa
dipermukaan katoda, sehingga lapisan yang terbentuk akan tercampur dengan lapisan garam basa
atau hidroksida.pH yang terlalu rendah memudahkan terjadinya reaksi pembentukan gas
hidrogen dan melarutnya kembali lapisan yang terjadi. Nilai potensial (E) untuk elektroda
hidrogen bergantung pada konsentrasi ion hidrogennya. Misalnya di buat konsentrasi sel
hidrogen yang satu dalam keadaan baku dan sel hidrogen yang lain tidak dalam keadaan baku.

      Anoda : ½ H2 (g)                    H+ + e-                       Eo = 0,0 Volt

      Katoda : H+ (baku) + e-             ½ H2                        Eo = 0,0 Volt

      ___________________________________________________________________-

      Reaksi sel : ½ H2 (g) + H+ (baku)       H+ + ½ H2 (g)       Eo = 0,0 Volt

Berdasarkan persamaan Nernst :

                                          Esel = Eored - Eooks

Jika tekanan gas = 1 atm, [H+]baku = 1 M, maka:

Esel = 0,0 – 0,059/1 log [H+]

Esel = 0,059 pH
pH = Esel/0,059


III. METODE PENELITIAN
3.1 Alat Dan Bahan
3.1.1 Alat
Alat yang digunakan yaitu : gelas piala, pipet tetes, gelas ukur, penjepit mulut buaya, pemanas,
corong, labu ukur,dan timbangan.
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah: Lempengan Besi, kabel 30 cm, baterai 1,5
volt, allumunium foil, tisu dan amplas
3.2   Cara Kerja
3.2.1 Tahap Pengerjaan Awal
3.2.1.1 Pembersihan Karat
Amplas permukaan lempeng besi hingga halus dan hilang karat yang menempel pada besi.
3.2.1.2Pembersihan Lemak dan Minyak
Campurkan 12,9 gram NaOH dan 25 gram Na2CO3 kemudian larutkan dan tambahkan air
hingga volumenya 1 L.Penghilangan lemak dan minyak di lakukan dengan cara mencelupkan
lempengan yang telah halus ke dalam larutan alkali yang terdiri dari larutan NaOH dan Na2CO3
pada suhu 70oC . NaOH pada tahap ini berfungsi untuk menyabunkan lemak dan minyak yang
menempel pada lempengan besi. Ketika lipid telah tersabunkan maka secara otomatis akan
terlepas dari lempengan dan terlarut dalam larutan pencuci. Pada proses ini terlihat adanya
lapisan-lapisan tipis lemak dan minyak yang terapung pada permukaan larutan.Lemak dan
minyak ini di hilangkan agar tidak menghalangi daya hantar listrik terha
3.2.1.3 Pembilasan dan Penimbangan
Setelah dicuci dengan pencuci alkali dan diamplas, bilas dalam aquades sehingga lempeng bersih
dari karat maupun lemak dan minyak.Selanjutnya keringkan lalu timbang berat awalnya.
3.3.2 Proses Elektroplating
1. Menyusun baterai secara seri
2. Menghubungkan kabel hitam pada kutub negatif (katoda) dan kabel merah pada kutub positif
(anoda).
3. Memasang penjepit pada masing-masing ujung kabel
4. Menyiapkan Larutan CuSO4dalam gelas kimia 50 ml
5. Memasang Elektroda karbon pada ujung penjepit
6. Mencelupkan kedua elektroda ke dalam larutan CuSO4.
7. Mengamati perubahan yang terjadi pada katoda dan anoda selama 1 menit.
8. Menyaring Larutan CuSO4 dan meletakkannya ke dalam gelas kimia kembali.
9. Mengulangi langkah ke 5 dan ke 6 untuk elektroda besi dan tembaga, serta logam putihan
(perak) dan kuningan

More Related Content

What's hot

What's hot (18)

Sel elektrolisis
Sel elektrolisis Sel elektrolisis
Sel elektrolisis
 
ELEKTROKIMIA
ELEKTROKIMIAELEKTROKIMIA
ELEKTROKIMIA
 
Perhitungan elektrokimia
Perhitungan elektrokimiaPerhitungan elektrokimia
Perhitungan elektrokimia
 
reaksi redoks dan elektrokimia
reaksi redoks dan elektrokimiareaksi redoks dan elektrokimia
reaksi redoks dan elektrokimia
 
Elektrokimia
ElektrokimiaElektrokimia
Elektrokimia
 
Aplikasi elektrolisis
Aplikasi elektrolisisAplikasi elektrolisis
Aplikasi elektrolisis
 
Elektrokimia dan redoks
Elektrokimia dan redoksElektrokimia dan redoks
Elektrokimia dan redoks
 
12162884
1216288412162884
12162884
 
Sel elektrokimia
Sel elektrokimiaSel elektrokimia
Sel elektrokimia
 
Elektrolisis leburan Plumbum(II) bromida
Elektrolisis leburan Plumbum(II) bromidaElektrolisis leburan Plumbum(II) bromida
Elektrolisis leburan Plumbum(II) bromida
 
Elektrolisis
ElektrolisisElektrolisis
Elektrolisis
 
ppt elektrolisis
ppt elektrolisisppt elektrolisis
ppt elektrolisis
 
Kd 2. elektrolisis
Kd 2. elektrolisisKd 2. elektrolisis
Kd 2. elektrolisis
 
Makalah elektrolisis
Makalah elektrolisisMakalah elektrolisis
Makalah elektrolisis
 
Sel elektrokimia
Sel elektrokimiaSel elektrokimia
Sel elektrokimia
 
Elektrokimia baru
Elektrokimia baruElektrokimia baru
Elektrokimia baru
 
Sel volta dan sel elektrolisis
Sel volta dan sel elektrolisisSel volta dan sel elektrolisis
Sel volta dan sel elektrolisis
 
Soal penyetaraan reaksi redoks, sel elektrokimia,
Soal penyetaraan reaksi redoks, sel elektrokimia,Soal penyetaraan reaksi redoks, sel elektrokimia,
Soal penyetaraan reaksi redoks, sel elektrokimia,
 

Viewers also liked (11)

Anodasi aluminium
Anodasi aluminiumAnodasi aluminium
Anodasi aluminium
 
Pelapisan Logam Pada Plastik
Pelapisan Logam Pada PlastikPelapisan Logam Pada Plastik
Pelapisan Logam Pada Plastik
 
Penyepuhan
PenyepuhanPenyepuhan
Penyepuhan
 
Elektroplating
ElektroplatingElektroplating
Elektroplating
 
Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)
Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)
Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)
 
Dasar2 Elektroplating
Dasar2 ElektroplatingDasar2 Elektroplating
Dasar2 Elektroplating
 
Penyepuhan logam (1)
Penyepuhan logam (1)Penyepuhan logam (1)
Penyepuhan logam (1)
 
Penyepuhan Logam
Penyepuhan LogamPenyepuhan Logam
Penyepuhan Logam
 
Logam nikel
Logam nikelLogam nikel
Logam nikel
 
Peralatan Elektroplating
Peralatan ElektroplatingPeralatan Elektroplating
Peralatan Elektroplating
 
Pelapisan Hot dip galvanizing
Pelapisan Hot dip galvanizingPelapisan Hot dip galvanizing
Pelapisan Hot dip galvanizing
 

Similar to Elektroplating Logam

Pvc u komadur wa for electroplating tank
Pvc u komadur wa for electroplating tankPvc u komadur wa for electroplating tank
Pvc u komadur wa for electroplating tankHudi Leksono
 
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
REDOKS DAN ELEKTROKIMIAREDOKS DAN ELEKTROKIMIA
REDOKS DAN ELEKTROKIMIAelitriana88
 
Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01
Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01
Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01sanoptri
 
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XII
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XIIBab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XII
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XIIBayu Ariantika Irsan
 
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xiiBab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xiiSinta Sry
 
Materi 2 Elektrolisis 2023. Kimia organik
Materi 2 Elektrolisis 2023. Kimia organikMateri 2 Elektrolisis 2023. Kimia organik
Materi 2 Elektrolisis 2023. Kimia organikAwalFajarramadhan
 
Selelektrolisis
SelelektrolisisSelelektrolisis
SelelektrolisisHmj Uho
 
PROSES ELEKTROKIMIA.pptx
PROSES ELEKTROKIMIA.pptxPROSES ELEKTROKIMIA.pptx
PROSES ELEKTROKIMIA.pptxaulia738979
 
teori electroplating untuk SMK TKI .pptx
teori electroplating untuk SMK TKI .pptxteori electroplating untuk SMK TKI .pptx
teori electroplating untuk SMK TKI .pptxKurniaKumalaDewi
 
15 naskah publikasi tri laela
15 naskah publikasi tri laela15 naskah publikasi tri laela
15 naskah publikasi tri laelaAryanti99
 
laporan P2 wulan dwi utami-12231050
laporan P2 wulan dwi utami-12231050laporan P2 wulan dwi utami-12231050
laporan P2 wulan dwi utami-12231050curutkecil
 
Revisi laporan Korosi Elektrokimia
Revisi laporan Korosi ElektrokimiaRevisi laporan Korosi Elektrokimia
Revisi laporan Korosi ElektrokimiaAnis Riswati
 
Kimia2
Kimia2Kimia2
Kimia2amaen
 

Similar to Elektroplating Logam (20)

50 65-2-pb
50 65-2-pb50 65-2-pb
50 65-2-pb
 
Pvc u komadur wa for electroplating tank
Pvc u komadur wa for electroplating tankPvc u komadur wa for electroplating tank
Pvc u komadur wa for electroplating tank
 
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
REDOKS DAN ELEKTROKIMIAREDOKS DAN ELEKTROKIMIA
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
 
Presentasi LKTI HIMAMET 2010
Presentasi LKTI HIMAMET 2010Presentasi LKTI HIMAMET 2010
Presentasi LKTI HIMAMET 2010
 
Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01
Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01
Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01
 
Bab2 reak
Bab2 reakBab2 reak
Bab2 reak
 
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XII
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XIIBab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XII
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XII
 
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xiiBab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
 
11841594.ppt
11841594.ppt11841594.ppt
11841594.ppt
 
Materi 2 Elektrolisis 2023. Kimia organik
Materi 2 Elektrolisis 2023. Kimia organikMateri 2 Elektrolisis 2023. Kimia organik
Materi 2 Elektrolisis 2023. Kimia organik
 
Selelektrolisis
SelelektrolisisSelelektrolisis
Selelektrolisis
 
PROSES ELEKTROKIMIA.pptx
PROSES ELEKTROKIMIA.pptxPROSES ELEKTROKIMIA.pptx
PROSES ELEKTROKIMIA.pptx
 
Bab 8
Bab 8Bab 8
Bab 8
 
teori electroplating untuk SMK TKI .pptx
teori electroplating untuk SMK TKI .pptxteori electroplating untuk SMK TKI .pptx
teori electroplating untuk SMK TKI .pptx
 
acscs vcavla
acscs vcavlaacscs vcavla
acscs vcavla
 
15 naskah publikasi tri laela
15 naskah publikasi tri laela15 naskah publikasi tri laela
15 naskah publikasi tri laela
 
laporan P2 wulan dwi utami-12231050
laporan P2 wulan dwi utami-12231050laporan P2 wulan dwi utami-12231050
laporan P2 wulan dwi utami-12231050
 
Revisi laporan Korosi Elektrokimia
Revisi laporan Korosi ElektrokimiaRevisi laporan Korosi Elektrokimia
Revisi laporan Korosi Elektrokimia
 
Sel volta
Sel voltaSel volta
Sel volta
 
Kimia2
Kimia2Kimia2
Kimia2
 

Elektroplating Logam

  • 1. Judul Elektroplating Krom pada Logam Tembaga dan Logam Besi Oleh : Iyar Dera Medelky Indra Abstrak I. PENDAHULUAN Dilihat dari kegunaan logam krom sebagai salah satu bahan pelapis menunjukkan perkembangan yang sangat pesat, seperti dalam proses industri yang diaplikasikan pada peralatan industri misalnya komponen pada mesin tenun, mesin pabrik kertas dan lain sebagainya. Hal tersebut didasarkan atas dasar kenyataan bahan krom memiliki sifat-sifat khusus seperti derajat kekuatan yang tinggi maupun sifat-sifatnya tahan terhadap korosi, kekerasan yang tinggi, tahan gores dan gesekan serta dapat menghasilkan permukaan yang cemerlang sehingga memperindah bentuk benda yang dilapisi. Sejauh ini teori tentang teknik pelapisan krom terus dikembangkan khususnya perihal katalis. Akan tetapi juga terdapat berbagai hal lain yang masih menjadi masalah dalam proses pelapisan krom itu sendiri. Beberapa parameter sangat mempengaruhi hasil pelapisan tersebut dan inilah menjadi latar belakang dilakukannya penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah melapisi bahan-bahan yang terbuat dari besi dan tembaga dengan logam krom, sehingga bahan-bahan tersebut menjadi lebih indah dan bernilai tinggi.
  • 2. II. TEORI PENELITIAN 2.1 Prinsip Dasar Eklektroplating Elektroplating merupakan teknik pelapisan secara elektrodeposisi, yaitu proses pengendapan pelapis logam secara elektrokimia. Cara pelapisan ini memerlukan arus listrik searah (DC). Bila listrik mengalir antara anoda dan katoda, didalam larutan konduktor/larutan elektrolit, maka akan terjadi reaksi kimia pada permukaan logam tersebut. Pada sistem demikian, bila diberi tegangan atau beda potensial, ion-ion bergerak menuju elektroda. Kation bergerak menuju katoda dan anion menuju anoda.Masing-masing mempunyai laju yang khas (konduktivitas ion spesifik). Konduktivitas total larutan tertentu merupakan penjumlahan dan konduktivitas ion individu segenap ion yang dikandungnya. 2.2 Elektroda Elektroda merupakan kutub atau lempeng pada suatu sel elektrolitik ketika arus listrik memasuki atau meninggalkan sel. Elektroda dimana proses reduksi berlangsung disebut sebagai katoda yang merupakan kutub negatif(penarik elektron), sedangkan elektron dimana proses oksidasi berlandsung disebut anoda yang merupakan kutub positif (pelepas ektron). Anoda biasanya terkorosi dengan melepaskan elektron-elektron dari atom-atom logam netral untuk membentuk ion-ion bersangkutan.Berbagai anoda dipergunakan pada elektroplating.Ada anoda inert, ada anoda aktif (terkorosi).Anoda dapat merupakan logam murni, dapat pula sebagai alloy.Katoda biasanya tidak mengalami korosi, walaupun mungkin menderita kerusakan dalam kondisi-kondisi tertentu.Dalam larutan, ion-ion positif bergerak ke katoda dan ion-ion negatif bergerak ke anoda.Adapun logam yang biasa digunakan sebagai elektroda adalah logam yang tidak larut dalam larutan elektrolit yang digunakan sebagai pelapis. 2.3 Jenis Larutan Elektrolit Jenis larutan elektrolit yang dipakai dalam elektroplating ialah elektrolit asam, netral dan basa.Dinamakan larutan elektrolit sebab dapat menghantarkan arus listrik. Bak pelapisan pada umunya mengandung :  Garam yang mengandung ion logam  Garam yang berfungsi menambah daya hantar larutan  Larutan yang bertindak sebagai buffer untuk menjaga pH larutan yang dikehendaki “Adition Agent” untuk mempengaruhi jenis larutan yang dihasilkan 2.3 Voltase, Tahanan Dan Hataran Aliran antara kutub positif dan negatif dari sumber arus lansung dilengkapi dengan suatu alat elektrolit, maka sejumlah arus listrik yang akan lewat sangat bergantung pada dua faktor, yaitu :
  • 3.  Gaya gerak listrik (ggl) atau dinamakan electro motif force (e. m. f. ) atau voltase yang digunakan pada baterai atau sumber arus ion sebagai sumber arus yang melalui elektrolit.  Tahanan listrik dari elektrolit yang berbanding terbalik dengan arus yang lewat. Jika tahanan diperbesar maka kuat arus yang ditimbulkan makin kecil, begitulah sebaliknya. Untuk memulai suatu elektrolisa harus melampaui GGL balik galvanik atau potensial penguraian Ed. Harga ini dinyatakan dengan Ed= EAnoda - EKatoda dapat dengan mudah dihitung. Persamaan untuk menentukan potensial yang diperlukan sebagai berikut : Edigunakan = Ed + iR + katoda + anoda Dengan Ed = Eanoda - Ekatoda adalah potensial penguraian menurut Nernst. Faktor ini berbanding terbalik dengan tahanan, dimana jika daya hantarnya bertambah maka arus yang lewat besar. Berdasarkan Hukum Ohm: i= Dimana, i = Arus (Ampere) E= e.m.f (volt) R= Tahanan (Ohm) Berdasarkan penemuan dari Michael Faraday pada tahun 1883 yang dikenal sebagai hukum Faraday, menetapkan hubungan listik dan kimia dari elektrolit atau reaksi elektrokimia. Kedua hukum tersebut adalah: a. Berat logam yang diendapkan pada katoda selama elektrolisis adalah sebanding dengan jumlah arus listrik yang melalui larutan. b. Untuk sejumlah arus yang lewat selama elektrolisis, berat logam yang diendapkan sebanding dengan berat ekivalennya. Berdasarkan kedua hukum tersebut diatas diperoleh: W= Dimana, W = Berat endapan (gram) i = Kuat Arus (ampere)
  • 4. t = Waktu pelapisan (detik) A= Berat atom (garam/mol) Z = Valensi F = Konstanta Faraday (96500 Coloumb) 2.5 Tebal Lapisan Tebal lapisan dapat ditentukan dari berat endapan yang diperoleh dengan hukum Faraday, dimana terlebih dahulu mencari volume lapisan. Volume Lapisan = Sehingga: Tebal Lapisan = 2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Lapisan Logam Dasar Digunakan untuk pembuatan elektroda (katoda) atau benda kerja harus berbentuk batang yang mempunyai penampang melintang bulat atau persegi (berbentuk pelat).Logam dasar harus bebas dari lemak dan kotoran-kotoran oksida yang dapat mempengaruhi pelekatan lapisan dan dapat menimbulkan korosi. Rapat Arus Pada proses ini jumlah logam yang terdeposisi pada katoda atau yang lenyap dari anoda. Rapat arus yang timbul dapat mempercepat terjadinya pengendapan namun hasilnya kasar.di samping itu rapat arus yang tinggi dapat menyebabkan pelarutan kembali pada lapisan yang terbentuk.Rapat arus yang rendah menyebabkan pelepaan ion lambat sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama. Konsentrasi Larutan Elektrolit Pada larutan yang konsentrasinya rendah, proses pelapisan berlangsung lama dan kemungkinan tidak terjadilapisan. Sebaliknya pada larutan yang konsentrasinya tinggi, akan menghasilkan lapisan yang melekat kuat tatapi kemungkinan lapisan yang terjadi kasar. pH Larutan larutan yang bersifat netral atau mendekati netral mudah menjadi larutan yang bersifat basa dipermukaan katoda, sehingga lapisan yang terbentuk akan tercampur dengan lapisan garam basa atau hidroksida.pH yang terlalu rendah memudahkan terjadinya reaksi pembentukan gas
  • 5. hidrogen dan melarutnya kembali lapisan yang terjadi. Nilai potensial (E) untuk elektroda hidrogen bergantung pada konsentrasi ion hidrogennya. Misalnya di buat konsentrasi sel hidrogen yang satu dalam keadaan baku dan sel hidrogen yang lain tidak dalam keadaan baku. Anoda : ½ H2 (g) H+ + e- Eo = 0,0 Volt Katoda : H+ (baku) + e- ½ H2 Eo = 0,0 Volt ___________________________________________________________________- Reaksi sel : ½ H2 (g) + H+ (baku) H+ + ½ H2 (g) Eo = 0,0 Volt Berdasarkan persamaan Nernst : Esel = Eored - Eooks Jika tekanan gas = 1 atm, [H+]baku = 1 M, maka: Esel = 0,0 – 0,059/1 log [H+] Esel = 0,059 pH pH = Esel/0,059 III. METODE PENELITIAN 3.1 Alat Dan Bahan 3.1.1 Alat Alat yang digunakan yaitu : gelas piala, pipet tetes, gelas ukur, penjepit mulut buaya, pemanas, corong, labu ukur,dan timbangan. 3.1.2 Bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah: Lempengan Besi, kabel 30 cm, baterai 1,5 volt, allumunium foil, tisu dan amplas 3.2 Cara Kerja 3.2.1 Tahap Pengerjaan Awal 3.2.1.1 Pembersihan Karat Amplas permukaan lempeng besi hingga halus dan hilang karat yang menempel pada besi. 3.2.1.2Pembersihan Lemak dan Minyak Campurkan 12,9 gram NaOH dan 25 gram Na2CO3 kemudian larutkan dan tambahkan air hingga volumenya 1 L.Penghilangan lemak dan minyak di lakukan dengan cara mencelupkan lempengan yang telah halus ke dalam larutan alkali yang terdiri dari larutan NaOH dan Na2CO3 pada suhu 70oC . NaOH pada tahap ini berfungsi untuk menyabunkan lemak dan minyak yang
  • 6. menempel pada lempengan besi. Ketika lipid telah tersabunkan maka secara otomatis akan terlepas dari lempengan dan terlarut dalam larutan pencuci. Pada proses ini terlihat adanya lapisan-lapisan tipis lemak dan minyak yang terapung pada permukaan larutan.Lemak dan minyak ini di hilangkan agar tidak menghalangi daya hantar listrik terha 3.2.1.3 Pembilasan dan Penimbangan Setelah dicuci dengan pencuci alkali dan diamplas, bilas dalam aquades sehingga lempeng bersih dari karat maupun lemak dan minyak.Selanjutnya keringkan lalu timbang berat awalnya. 3.3.2 Proses Elektroplating 1. Menyusun baterai secara seri 2. Menghubungkan kabel hitam pada kutub negatif (katoda) dan kabel merah pada kutub positif (anoda). 3. Memasang penjepit pada masing-masing ujung kabel 4. Menyiapkan Larutan CuSO4dalam gelas kimia 50 ml 5. Memasang Elektroda karbon pada ujung penjepit 6. Mencelupkan kedua elektroda ke dalam larutan CuSO4. 7. Mengamati perubahan yang terjadi pada katoda dan anoda selama 1 menit. 8. Menyaring Larutan CuSO4 dan meletakkannya ke dalam gelas kimia kembali. 9. Mengulangi langkah ke 5 dan ke 6 untuk elektroda besi dan tembaga, serta logam putihan (perak) dan kuningan