4. KRONOLOGI PERISTIWA
Seperti di daerah lain, upaya untuk menegakkan kedaulatan Indonesia
di Biak (Papua) mengalami hambatan dari pasukan NICA. Berita
proklamasi kemerdekaan Indonesia di Irian (Papua Barat) disambut
gembira. Dukungan terhadap proklamasi kemerdekaan bergema di kota-
kota, seperti Jayapura, Sorong, Serui dan Biak. Para tokoh-tokoh pejuang
Irian membentuk Komite Nasional Daerah yang dipimpin oleh Martin
Indey. Di Biak terbentuk pula Partai Indonesia Merdeka yang dipimpin
oleh Lucas Roemkorem. Kegiatan mereka menyusun kekuatan untuk
melawan Belanda.
Sejak berkobarnya semangat nasionalisme, para pemuda Irian
menggunakan lencana merah putih. Mereka dengan berani mengibarkan
sang merah putih dan menyelenggarakan rapat-rapat umum. Pada tanggal
14 Maret 1948 para pejuang Irian menyerang tangsi militer Belanda di
Sorido dan Biak yang dipimpin oleh Yoseph.
5. AKHIR PERISTIWA
Para pemuda Biak yang dipimpin oleh Joseph berusaha
mengibarkan bendera Merah Putih di seluruh wilayah Biak. Usaha
ini mendapat perlawanan dari NICA karena persenjataan NICA
lebih unggul, sehingga serangan para pemuda Biak mengalami
kegagalan. Tiga orang pimpinan ditangkap dan diadili di Belanda.
Dua orang dihukum mati dan seorang dijatuhi hukuman seumur
hidup.
6. TOKOH
Martin Idey sebagai pemimpin Komite Nasional Daerah
Lucas Roemkorem sebagai pemimpin Partai Indonesia
Merdeka
Yoseph sebagai pemimpin pejuang Irian
7. TOKOH
Martin Idey sebagai pemimpin Komite Nasional Daerah
Lucas Roemkorem sebagai pemimpin Partai Indonesia
Merdeka
Yoseph sebagai pemimpin pejuang Irian