1. MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA KELAS X
(DALAM BERTANYA,MENJAWAB, DAN BERPENDAPAT)
PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI
DENGAN MENGGUNAKAN TRAFFIC LIGHT CARD (TLC)
OLEH: NURACHMAN,S.Ag
(Guru Mata Pelajaran Geografi)
SMA Terpadu Baiturrahman Ciparay
(Jln. Rancakole Kp. Bojong Ds.Cikoneng Kec.Ciparay Kab. Bandung 40361)
ABSTRAK
Dalam PTK ini dijelaskan latar belakang masalah mengenai kurangnya partisipasi aktif dari
siswa kelas X dalam bertanya, menjawab, serta dalam memberikan argumen atau ide pada mata
pelajaran geografi. Adapun langkah yang ditempuh untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan
menggunakan media Traffic Light Card (TLC) sebagai upaya dalam meningkatkan partisipasi
siswa pada pembelajaran geografi. Sehingga rumusan dalam masalah PTK ini adalah, apakah
penggunaan media TLC di kelas X dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam bertanya,
menjawab, serta dalam memberikan ide atau gagasan pada pelajaran geografi?. TLC atau Kartu
lampu lalu lintas, yang digunakan guru sebagai upaya dalam meningkatkan partisipasi siswa
kelas X dalam bertanya, menjawab, serta dalam memberikan pendapat atau argumen pada
pelajaran geografi adalah bentuk nyata yang kontribusi positif yang konkrit dalam
mengembangkan profesionalisme seorang guru ssebagai tenaga pendidik. PTK ini dilaksanakan
pada semester 2 (genap) pada tahun pelajaran 2007/2008 dengan menggunakan media dengan
bahan ajar TLC tipe-1. Sehingga setelah dievaluasi dan direflesikan respon yang dihasilkan dari
pendapat siswa menunjukan terjadinya peningkatan partisipasi siswa pada pelajaran geografi,
dibandingkan dengan pembelajaran non TLC. Kemudian pada siklus ke 2 peneliti lebih
mengembangkan metodenya yaitu dengan menggunkan TLC Tipe-2. Adapun data yang didapat
dari hasil PTK ini adalah terjadinya peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan
sebelumnya. Hasil PTK ini diharapkan dapat menjadi wahana baru khususnya bagi guru
dilingkungan SMA Terpadu Baiturrahman Ciparay dalam menumbuhkan kreativitas dalam
membuat serta menggunakan media pembelajaran yang salah satunya adalah dengan media TLC.
Kata Kunci: Traffic Light Card (TLC), Partisipasi siswa,
2. A. PENDAHULUAN
Menurunnya gairah belajar siswa, pada umumnya selain disebabkan oleh ketidaktepatan
metodologis yang digunakan guru dalam mengajar, juga berakar pada paradigma pendidikan
konvensional yang selalu menggunakan metode pengajaran klasikal dan ceramah, tanpa pernah
diselingi berbagai metode yang menantang untuk berusaha. Termasuk adanya penyekat ruang
struktural yang begitu tinggi antara guru dan murid.
Peristiwa yang paling menonjol sebagaimana yang peneliti rasakan berdasarkan pengalaman
mengajar di SMA Terpadu Baiturrahman sejak tahun ajaran 2005/2006 sampai dengan saat ini
ialah, siswa kelas X kurang berpartisipasi, kurang terlibat, dan tidak punya inisiatif serta
kontributif baik secara intelektual maupun emosional pada setiap pembelajaran geografi.
Setidaknya ada tiga faktor penyebab rendahnya partisipasi siswa kelas X dalam Pembelajaran
Geografi, yakni: (1) Siswa kurang memiliki kemampuan untuk merumuskan gagasan sendiri, (2)
Siswa kurang memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapat kepada orang lain (guru atau
teman), baik dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan, (3) siswa belum tebiasa bersaing
menyampaikan pendapat dengan teman yang lain. Hal tersebut terlihat dari respon siswa saat
PBM. dari 36 siswa kelas X, dalam satu kali tatap muka (2X45 menit) hanya 20% saja atau
sekitar 7 orang siswa yang berani memberikan gagasannya atau jawaban dari pertanyaan yang
diberikan guru. Bahkan keberanian siswa untuk bertanya tentang materi yag sedang dipelajari
hanya 10 % saja. Dalam hal ini guru sebagai fasilitator pada proses pembelajaran perlu
memberikan respon positif secara konkrit dan objektif yang berupaya membangkitkan partisipasi
aktif siswa dalam pembelajaran geografi. . Maka sesuai dengan pemikiran dan kenyataan di atas,
guru dituntut untuk memiliki strategi serta model pembelajaran yang menarik sehingga proses
pembelajaran akan berjalan sinergis dengan target materi yang diharapkan. Adapun langkah yang
diambil peneliti dalam upaya meningkatkan partisipasi siswa baik bertanya, menjawab, serta
memberikan ide atau argumen pada pelajaran Geografi di SMA Terpadu Baiturrahman adalah
dengan melakukan PenelitianTindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilakukan lebih menitikberatkan pada penggunaan media Traffic Light Card (TLC) sebagai
media dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X dalam, memberikan jawaban atau
argumen, selain itu juga untuk menumbuhkan keberanian siswa dalam bertanya.
3. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang ada dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Pembelajaran geografi yang dilakukan guru, belum mampu merangsang partisipasi siswa
untuk pro aktif secara positif dalam bertanya, menjawab atau memberikan argumen pada
saat proses belajar berlangsung.
2. Belum ditemukan strategi pembelajaran yang tepat
3. Metode yang digunakan masih bersifat konvensional
4. Guru kurang kreatif dalam menemukan media pembelajaran yang mampu merangsang
siswa untuk aktif
5. Rendahnya Prestasi siswa untuk mata pelajaran Geografi
Karena berbagai keterbatasan yang peneliti miliki, maka dari berbagai permasalahan yang
tercantum di atas tadi, peneliti mencoba membatasinya dan memfokuskan masalah yang diteliti
untuk dicarikan solusinya adalah sebagai berikut:
1. Partisipasi serta Motivasi Siswa kelas X yang kurang dalam memberikan jawaban, argumen
atau gagasan serta dalam bertanya pada mata pelajaran geografi
2. Metodologi yang belum tepat digunakan guru dalam mengajar.
3. Guru kurang kreatif dalam membuat media pembelajaran (bahan ajar)
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan yang ada dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah penggunaan media Traffic Light Card (TLC) dapat meningkatkan partisipasi
serta motivasi siswa dalam bertanya dan menjawab?
2. Apakah dengan media TLC dapat meningkatkan hasil prestasi siswa kelas X pada mata
pelajaran geografi?
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
4. 1. Meningkatkan keaktifan siswa dalam bertanya, menjawab serta memberikan argumen
atau gagasan pada mata pelajaran Geografi
2. Meningkatkan hasil prestasi siswa kelas X pada mata pelajaran geografi.
3. Meningkatkan kreatifitas guru dalam membuat media pembelajaran.
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan penelitian ini antara lain:
1. Bagi Guru
Ditemukan model pembelajaran yang tepat dengan menggunakan TLC
Proses belajar mengajar di kelas tidak lagi berjalan secara monoton
Metode yang digunakan tidak lagi bersifat konvensional
Tercipta suasana belajar mengajar yang menyenangkan
Guru lebih kreatif dalam membuat media pembelajaran
2. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan motivasi belajar
Siswa menjadi lebih aktif mengikuti pembelajaran geografi khususnya dalam bertanya
dan dalam memberikan jawaban atau argumen
Prestasi siswa untuk mata pelajaran Geografi meningkat
3. Bagi Sekolah
Kondisi pembelajaran akan berjalan efektif sehingga dapat meningkatkan kinerja
sekolah, mutu pendidik dan tenaga kependidikan di SMA Terpadu Baiturrahman
Meningkatnya keterampilan guru dalam membuat PTK
5. Metode Pemecahan masalah yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah:
Dengan menggunakan Traffic Light Card (TLC) sebagai media yang digunakan guru dalam
meningkatkan partisipasi serta motivasi siswa dalam menyampaikan pertanyaan, jawaban,
pendapat atau gagasan kepada orang lain (guru dan teman) pada pelajaran geografi.
B. KAJIAN PUSTAKA
Guru sebagai ujung tombak dalam upaya peningkatan mutu pendidikan masih perlu
ditingkatkan kemampuannya, meningat perubahan yang terjadi begitu cepat dan pengetahuan
terus berkembang begitu pesat. Untuk mengatasi kondisi tersebut dibutuhkan guru yang pandai
meneliti dan sekaligus memperbaiki proses pembelajarannya (Sukidi, 2002:1)
Segala daya penggerak yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu disebut Motivasi.
Menurut Uzer Usman (1992:24) untuk membangkitkan motivasi dari luar (ekstrinsik) dan
menumbuhkan motivasi dari dalam (intrinsik) yaitu dengan memberikan penilaian. Karea pada
umumnya siswa tidak belajar apabila tidak ada ulangan atau ujian. Tetapi apabila akan
dilaksaakan ulangan atau ujian mereka bariu giat belajar untuk mendapatka niai yang baik. Jadi
nilai atau angka merupakan motivasi yang kuat bagi siswa. Motivasi dalam penelitian ini lebih
ditekankan pada dorongan siswa untuk lebih meningkatkan kemampuannya dalam belajar, baik
saat PBM maupun saat evaluasi pada pelajaran geografi.
Tugas guru adalah membangkitkan motivasi anak sehingga ia mau melakukan belajar. Motivasi
dapat timbul dari dalam diri individu dan dapat pula timbul akibat pengaruh dari luar dirinya.
(Uzer Usman, 2009:28)
Dalam proses mengajar, bertanya mempunyai peranan penting, sebab pertanyaan yang
tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan dampak positif
terhadap siswa, yaitu:
1. Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan dalam kegiatan belajar mengajar
2. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang
dihadapi atau dibicarakan,
6. 3. Mengembangkan pola dan cara belajar aktif dari siswa sebab berpikir itu sendiri
sesungguhnya adalah bertanya,
4. Menuntun proses berpikir siswa sebab pertanyaan yang baik akn membantu siswa agar
dapat menentukan jawaban yang baik,
5. Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas
Keterampilan dan kelancaran bertanya itu perlu dilatih dan ditingkatkan, baik isi
pertanyaannya maupun teknik bertanya. (Uzer Usman, 2009:74)
Dalam metodologi pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol yakni metode mengajar
dan media pengajaran sebagai alat bantu mengajar. Sedangkan peniaian adalah alat untuk
mengukur atau menentukan taraf tercapai tidaknya tujuan pengajaran. Kedudukan media
pengajaran sebagai alat bantu mengajar ada dalam komponen metodologi, sebagai salah satu
upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru dengan siswa dan interaksi siswa dengan
lingkungan belajarnya. Oleh sebab itu fungsi utama dari media pengajaran adalah sebagai alat
Bantu mengajar, yakni menunjang penggunaan metode mengajar yang dipergunakan guru.
Melalui penggunaan media pengajaran diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses belajar
mengajar yang pada akhirnya dapat mempegaruhi kualitas hasil belajar siswa. (Sudjana. 2002:7)
Anggapan dasar tentang Partisipasi siswa dalam belajar, berpedoman pada konsep yang
disampaikan oleh Tannenbaun dan Hann ( 1958:58), bahwa partisipasi merupakan suatu tingkat
sejauhmana peran anggota melibatkan diri di dalam kegiatan dan menyumbangkan tenaga dan
pikirannya dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Sedangkan menurut Dusseldrorp (1981:33)
Partisipasi diartikan kegiatan atau keadaan mengambil bagian dalam suatu aktivitas untuk
mencapai suatu kemanfaatan secara optimal Berdasarkan kedua definisi tersebut, dapat
disimpulkan bahwa partisipasi adalah keterlibatan seseorang baik pikiran maupaun tenaga untuk
memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut.
Arikunto, (2005) aktivitas siswa merupakan keterlibatan peserta didik dalam sikap, pikiran,
perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan prose pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses
pembelajaran. Peningkatan aktivitas peserta didik, yaitu meningkatkan jumlah peserta didik yang
7. terlibat aktif belajar, bertanya dan menjawab, serta saling berinteraksi membahas materi
pelajaran.
C. METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan dalam penyusunan PTK ini adalah dengan cara sebagai
berikut:
1. Menentukan setting penelitian,
2. Menentukan instrumen penelitian
3. Menentukan subjek penelitian
4. Menentukan metode pengumpulan data
5. Menentukan metode analisis data
6. Menentukan indikator kinerja
7. Menentukan prosedur penelitian
8. Menentukan Indikator keberhasilan
Menentukan jadwal penelitian Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari
2 siklus, secara berdaur ulang dan berkelanjutan. Setiap ssiklus terdiri dari tahapan perencanaan,
pelaksanaan ( Tindakan dan observasi), dan refleksi. Serta perbaikan untuk dijadikan rencana
berikutnya. Penelitian ini dilaksanakan setiap satu minggu (2X45’) pada jam pelajaran geografi
sesuai jadwal yang berlaku, yaitu setiap hari rabu. Adapun kegiatannya adalah; pendahuluan,
kegiatan inti yang didalamnya proses pembelajaran dengan menggunakan TLC, dan penutup.
Dan diakhir sub materi yang telah selesai disampaikan, guru mengadakan evaluasi sebagai tolak
ukur keberhasilan dari ketercapaian indikator pembelajaran.
Implementasi dan Hasil Tindakan ini dilihat pada Siklus Pertama yaitu sebagai berikut :
8. 1). Perencanaan Siklus I
Sebelum dilaksanakan penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, respon siswa kelas X d
alam mengikuti pembelajaran Geografi sangat kurang, hal tersebut dapat terlihat dari prosentase
keaktifan siswa di kelas. Keadaan seperti itu terus berlanjut selama pembelajaran geografi di
semester 1 (2007/2008). Sebagai langkah proaktif guru dalam memperbaiki proses belajar
megajar di kelas maka Pada siklus ini di semester 2 (genap) peneliti melakukan tindakan dengan
melaksanakan PTK pada pembelajaran geografi dengan menggunakan Traffic Light Card. (TLC)
sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Geografi. Peneliti memberi nama metode ini
dengan TLC model 1.
Pelaksanaan Siklus pertama untuk PBM dilaksanakan pada minggu kedua tepatnya tanggal 14
bulan Januari 2009 yaitu pada pertemuan kedua sampai pertemuan ke empat setelah proses
perencanaan. Sedangkan untuk evaluasi dilaksanakan pada bulan februari 2009. Peneliti merasa
bahwa pembelajaran TLC cukup membantu siswa dalam menumbuhkan keberanian
menjawab/berpendapat. Adapun hasil data yang didapat dari pelaksanaan Siklus Pertama
menunjukan peningkatkan yang signifikan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel peningkatan
partisipasi siswa dalam menjawab/berpendapat.
2) Refleksi dan Evaluasi
Dari kegiatan siklus pertama ini peneliti dapat mengevaluasi bahwa kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan Traffic Light Card model-1 masih dapat dilanjutkan. Namun
pelaksanaannya belum dianggap maksimal. Karena keaktifan siswa belum mencapai angka 80
%.
Pelaksanaan pada Siklus kedua terdiri dari :
1). Perencanaan Siklus kedua
Pada siklus ini peneliti melakukan tindakan dengan melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan TLC Model 2 sedangkan untuk langkah evaluasi pada tahap ini dengan
9. mengenalkan model evaluasi Cerita Bergambar (CB). Model Penelitian ini dilaksanakan pada
minggu ketiga bulan februari 2009. dari pertemuan ini maka diperoleh data sebagai berikut
2) Pelaksanaan Siklus kedua
Pelaksanaan Siklus kedua dilaksanakan pada bulan Februari 2007 yaitu pada pertemuan ketiga
setelah proses perencanaan.
3) Refleksi dan Evaluasi
Dari kegiatan siklus kedua ini peneliti dapat mengevaluasi bahwa kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan Traffic Light Card model-2 masih dapat dilanjutkan dan pelaksanaannya
sudah dianggap maksimal. Karena keaktifan siswa mencapai angka 80 %. Lebih. Berdasarkan
hasil penelitian dilapangan pada tahun pelajaran 2006/2007 yang dilakukan dalam tiga siklus
sejak mulai bulan januari hingga maret 2007 metode pembelajaran dengan menggunakan media
traffic light card (TLC) mampu meningkatkan motivasi serta partisipasi siswa dalam
pembelajaran geografi, siswa terlihat antusias dalam mengikuti setiap pembelajaran yang
disampaikan guru.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan yang dapat ditarik dari PTK ini adalah sebagai berikut:
Traffic Light Card (Kartu Lampu lalu lintas) dapat meningkatkan partisipasi siswa kelas
X dalam menjawab dan bertanya serta berani memberikan argumen. Dari data yang
didapat terlihat peningkatan sebanyak 72 % dari jumlah sebelumnya yang hanya 28 %
saja. Hal ini menunjukan penggunaan media Traffic Light Card (TLC) sangat
memberikan kontribusi yang besar terhadap semangat siswa kelas X. SMA Terpadu
Baiturrahman Ciparay.
Dengan menggunaan Traffic Light Card (TLC) terbuki dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran geografi
Adapun saran yang dapat disampaikan pada PTK ini adalah :
10. Lebih kreatif dan inofatif dalam membuat media pembelajaran agar belajar mengajar
akan berjalan sinergis dengan apa yang diharapkan
Media TLC dapat dijadikan sebagai alternatif dalam meningkatkan partisipasi siswa
dalam belajar.
11. DAFTAR PUSTAKA
Bobby De Porter, 2000. Quantum teaching. Bandung : Kaifa
Bobby De Porter, 2000. Quantum Learning. Bandung : Kaifa
Depdikbud Dirjen Pendidikan Menengah, 2001. Proses belajar mengajar dan Pengelolaan Kelas.
Jakarta: Depdiknas
Depdiknas, 2003. Sistem Penilaian kelas.Jakarta : Depdiknas
Hilda Karli, 2003. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : Bina media
Informasi :
Indrawati, 2002. Metode Pemecahan Masalah Suatu elaborasi Life Skills. Bandung: P3G
Iskandar, 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Ciputat : Gaung Persada (GP):
M. Uzer Usman, 1989. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Rosda Karya:
Nana Sujana, 2002. Media Pengajaran. Bandung :Sinar Baru Algesindo
Suharsimi,2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara
Sukidin, 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas Jakarta: Insan Cendikia:
Yeyeh Rodiah, 2001. PBM dan Pengelolaan Kelas Serta Strategi Pembelajaran. Bandung.: P3TI:
Last Updated on Wednesday, 10 March 2010 14:21