SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  56
FAHARUDDIN, M.Si.
      Kasi Statistik Kesra


     Badan Pusat Statistik
Provinsi Sumatera Selatan
Definisi
   Kesehatan
     WHO :
    “ Health is a state of complete physical,
     mental, and social well-being and not
     merely the absence of disease or
     infirmity”

    UU no. 36 Tahun 2009 :
    adalah keadaan sehat, baik secara fisik,
    mental, spritual maupun sosial yang
    memungkinkan setiap orang untuk hidup
    produktif secara sosial dan ekonomis.
Dinamika Status Kesehatan Masyarakat:
kaitan pelbagai determinan
             DETERMINAN SOSIAL-EKONOMI


                    KONTAMINASI      KURANG
      FAKTOR IBU                               CEDERA
                    LINGKUNGAN       GIZI



                                     Framework Mosley and Chen

                         STATUS
       SEHAT             KESEHATAN                SAKIT

               KURATIF                        TAMBAH
                                              PARAH

 KONTROL                          PREVENTIF
 KESEHATAN                                        KEMATIAN
 PRIBADI
Kebutuhan Informasi untuk Kebijakan

   Jenis Informasi untuk perumusan kebijakan, perencanaan,
    monitoring, dan evaluasi
   Cakupan permasalahan: derajat dan status kesehatan
    masyarakat, upaya (pemeliharaan) kesehatan,
    pembiayaan pemeliharaan kesehatan, kesehatan
    lingkungan
   Monitoring target MDGs, misal:
     Angka kematian bayi 19 per 1000 kelahiran
     Angka Kematian Maternal 110 per 100.000 kelahiran hidup
     Prevalensi Gizi Kurang 18 persen
Investasi Kesehatan  MDGs
Millenium Declaration oleh General Assembly PBB tahun
2000, dengan goals sebagai berikut:
   Menghilangkan kemiskinan dan kelaparan
   Pendidikan dasar yang universal
   Kesetaraan gender & pemberdayaan
    perempuan
   Penurunan kematian anak
   Penurunan kematian ibu
   Penanggulangan HIV/AIDS, tbc, malaria, dll
   Keserasian lingkungan yg
    berkesinambungan + air bersih
   Kemitraan global untuk pembangunan
Pencapaian Indikator Utama
Pembangunan Kesehatan
Indikator utama                             Target          Target           Kondisi          Kondisi
                                            MDG’s           RPJMN            saat ini         Saat ini
                                            20151)           2009             Nas             Sumsel
                                                                             (2007)           (2007)
Umur Harapan Hidup                               -             70,6             69,2
(Tahun)
Angka Kematian bayi                            19               26              342)
(per 1000 KLH)
Angka Kematian                                110              226             2282)
Maternal (per 100 ribu
KLH)
Prevalensi Gizi Kurang                         18               20               13
(%)
1).   Lets Speak Out for MDGs: Achieving the Millennium Development Goals in Indonesia. Bappenas, 2008
2).   SDKI 2007 (preliminary report)
Jenis Informasi Statistik
    Status dan derajat kesehatan masyarakat
      Kematian: bayi, balita, ibu melahirkan,
      Morbiditas: penyakit spesifik, penyakit menular, kesehatan lingkungan,
       malaria, tuberkulosa,
      Perilaku hidup sehat: merokok, makanan, olahraga
    Upaya perbaikan gizi masyarakat
      Status gizi: balita, WUS, ibu hamil dan menyusui
      Pemenuhan gizi seimbang dan konsumsi garam iodium
    Upaya kesehatan masyarakat
        Kesehatan reproduksi: ANC (K4), persalinan oleh nakes,
        Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan: preventif dan kuratif
        Pendanaan kesehatan: asuransi kesehatan
        Pemanfaatan fasilitas kesehatan: imunisasi, layanan KB
INDIKATOR KESEHATAN (1)
   Indikator Rujukan    Jumlah penduduk
                         Jumlah bayi
                         Jumlah balita
                         Jumlah wanita usia subur
                         Jumlah wanita usia 15-24 tahun
                         Jumlah lansia
                         Jumlah rumah tangga
                         Rata-rata jumlah anggota rumah
                          tangga
                         Jumlah penduduk yang dilindungi
                          asuransi kesehatan
INDIKATOR KESEHATAN (2)
   Indikator Rujukan      Rata-rata pengeluaran rumah tangga
                            untuk kesehatan (Rp per kapita per
                            tahun)
                           % belanja pembangunan sektor
                            kesehatan
                           % belanja daerah untuk
                            pembangunan
                           % belanja pembangunan sektor
                            kesehatan terhadap belanja
                            pembangunan
                           satuan biaya penyelenggaraan
                            pemeliharaan kesehatan dasar
INDIKATOR KESEHATAN (3)
   Indikator Status dan      Angka kematian bayi
                              Angka kematian balita
    derajat kesehatan
                              Angka kematian ibu
                              Prevalensi malaria
                              Prevalensi tuberkulosa
                              % penduduk dengan keluhan
                               kesehatan
                              Status gizi balita
                              Status gizi wanita usia subur
                              % Bayi dengan Berat Lahir Rendah
                               (< 2,5 kg)
                              Rata-rata lama sakit (hari)
                              % penduduk tidak mencapai usia
                               40 tahun
INDIKATOR KESEHATAN (4)
   Indikator Upaya      Jumlah tenaga kesehatan (dokter, bidan,
    kesehatan             paramedis) per 10.000 penduduk
                         Jumlah tempat tidur RS per 10.000
                          penduduk
                         Angka kunjungan ke fasilitas kesehatan
                         Angka kontak ke fasilitas kesehatan
                         Angka kunjungan K4
                         % ibu hamil mendapat imunisasi TT
                         % persalinan dibantu nakes
                         % bayi mendapat imunisasi dasar
                          lengkap
INDIKATOR KESEHATAN (5)
   Indikator Kesehatan              % rumah mempunyai saluran
    lingkungan                        pembuangan limbah rumah
    permukiman                        tangga
                                     % rumah dengan saluran
                                      pembuangan limbah rumah
                                      tangga yang buruk [tergenang]
                                     % rumah tangga dengan sistem
    DEFINISI AIR BERSIH:              pembuangan sampah
air kemasan, PAM, sumber air         % rumah tangga dengan jamban
terlindung [mata air dan sumur]       tangki septik
dengan jarak dari penampungan
limbah rumah tangga > 10 meter       % rumah tangga mengkonsumsi
                                      air bersih*
Apa Itu Demografi?
   Bogue, 1969: Studi statistik dan matematik mengenai
    ukuran, komposisi dan distribusi wilayah dari populasi
    manusia serta perubahan aspek-aspek ini dari waktu
    ke waktu yang dipengaruhi oleh lima proses berupa
    fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan mobilitas
    sosial

   Swanson and Siegel, 2004: Studi ilmiah mengenai
    populasi manusia meliputi
    ukuran, distribusi, komposisi, serta faktor-faktor yang
    mempengaruhi perubahan pada ukuran, distribusi
    dan komposisinya.
Cakupan Demografi
Demografi menitikberatkan pada lima
  aspek mengenai populasi manusia :

a.   Ukuran atau jumlah penduduk
b.   Distribusi penduduk antar wilayah
c.   Komposisi penduduk
d.   Perubahan penduduk
e.   Determinan sosial ekonomi serta dampak dari
     perubahan penduduk
Sumber Data
Kependudukan
 Registrasi Penduduk
 Sensus Penduduk:
     Periode 10 tahunan
     1961, 1971, 1980, 1990, 2000, 2010
   Survei
     Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS)
     1985, 1995, 2005
   Estimasi dan Proyeksi
Jenis Data Kependudukan
yang Dihasilkan BPS
1.       Jumlah Penduduk
2.       Laju Pertumbuhan Penduduk
3.       Distribusi Penduduk Antar Wilayah Administrasi
4.       Komposisi Penduduk:
     •      Menurut Umur
     •      Menurut Jenis Kelamin
     •      Menurut Pendidikan
     •      Menurut Status Perkawinan
     •      Menurut Agama
5.       Migrasi
     •      Life-time Migration
     •      Recent Migration
     •      Total Migration
6.       Angka-Angka Estimasi
     •      ASFR, TFR, IMR, MMR, dll.
Tiga faktor yang mempengaruhi
perubahan jumlah penduduk suatu
daerah

    Kejadian kematian (Mortalitas)
    Kejadian kelahiran (Fertilitas)
    Migrasi masuk/keluar

      Tiga faktor ini sering disebut sebagai
        komponen pertumbuhan penduduk
Faktor-faktor lain :
   * Status perkawinan, perceraian
   * Perubahan status dan kondisi sosial tidak
     mempengaruhi jumlah penduduk tetapi
     menentukan struktur dan komposisi penduduk
MORTALITAS
Ukuran yang sering dipakai adalah
   CDR(Crude Death Rate)
    CDR= Σ Kematian Selama 1 Tahun            X 1000
          Σ Penduduk Pertengahan Tahun
   ASDR (Age Spesific Death Rate)
    ASDR = Σ Kematian Umur (X) Slm 1 Tahun   X 1000
           Σ Penduduk Umur(X)Pertengahan Thn

   IMR (Infant Mortality Rate)
    IMR = Σ Kematian Bayi(umur<12bln) slm 1 thn X 1000
         Σ Kelahiran selama satu tahun
Expectation Of Life
 Angka harapan hidup adalah rata-rata
  jumlah tahun/umur yang diharapkan dilalui
  oleh seseorang sejak ia lahir.
 Angka ini sangat dipengaruhi oleh kematian
  bayi dan anak karena kematian pada saat itu
  berarti hilangnya peluang untuk hidup yang
  lebih panjang
FERTILITAS
Ukuran-ukuran fertilitas
   CBR(Crude Birth Rate)
    CBR= Σ Kelahiran hidup selama 1 thn   X 1000
          Σ penduduk pertengahan tahun
   ASFR (Age Spesific Fertility Rate)
    ASFR = Σ Kelahiran pada ibu umur (x) X 1000
           Σ Jumlah wanita umur (x)
   TFR (Total Fertility Rate) yaitu rata-rata anak yang
    dilahirkan oleh perempuan sepanjang kemampuan
    reproduksinya. Biasanya umur reproduksi adalah 15-49
    tahun. Secara Matematis, TFR adalah jumlah ASFR.
MIGRASI
Berbeda dengan kelahiran atau kematian yang
hanya terjadi sekali pada setiap individu, migrasi
dapat terjadi berulang-ulang
Migrasi semasa hidup(tempat tinggal sekarang
dan tempat lahir)
Migrasi Risen
Migrasi      tempat tinggal sekarang dan
sebelumnya
2. Data Demografi/Kependudukan
    •Sensus             untuk menetukan jumlah dan komposisi
    •Survei
    •Registrasi Vital          menentukan perubahan
3. Sumber Data
   Sensus Penduduk (SP)
    adalah                 suatu            proses
    pengumpulan, evaluasi, analisis dan publikasi
    data demografi, sosial dan ekonomi seluruh
    penduduk area tertentu yang punya batas jelas
    untuk saat tertentu pula.
    SP merupakan pekerjaan besar, kompleks, mahal
    dan biasanya dilakukan oleh pemerintah.
   Registrasi Vital
    Registrasi vital adalah pencatatan yang terus
    meneru, permanen dari kejadian dan karakteristik
    terutama untuk mendapatkan dokumen resmi sebagai
    sumber data statistik. Hampir semua negara maju
    pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan dan
    perceraian itu WAJIB. Di negara sedang
    berkembang, sistem registrasi tidak berjalan baik.
   Sampel Survei
    Kegunaan dari sampel survei adalah:
    * Untuk mengumpulkan statistik vital dimana registrasi
      penduduk tidak berjalan baik atau tidak sama sekali,
      seperti di negara berkembang
    * Mengumpulkan data demografi tambahan yang
      tidak memungkinkan dikumpulkan melalui sensus
    * Untuk menguji akurasi dari sumber data misalnya
      menguji daftar pertanyaan sensus atau post
      enumaration survey
    * Melakukan sampel sensus yaitu mengumpulkan
      data hanya untuk sebagian penduduk; Misal informasi
      umur dan jenis kelamin untuk seluruh penduduk tetapi
      sosio-ekonomi data utuk penduduk sampel saja
4. Jenis-jenis Ukuran Dasar
      Angka absolut dan relatif
       Hampir semua data demografi dalam angka
       absolut. Angka absolut kelahiran harus
       dihubungkan dengan jumlah penduduk total.
       Dengan menghubungkan jumlah absolut kelahiran
       dengan jumlah absolut orang dari suatu penduduk
       didapat yang disebut angka relatif dari kelahiran.
       Angka relatif ini dapat digunakan dalam
       membandingkan kelahiran dari beberapa negara.
   Ratio, Rate, Persentase dan Proporsi
    Ratio adalah perbandingan dari dua jumlah dan
    dapat dinyatakan sebagai persen, perseribu atau
    persejuta.
    Contoh: sex ratio atau rasio jenis kelamin
               yaitu perbandingan jumlah penduduk
               perempuan dan penduduk laki-laki di
               suatu negara/daerah.
    Rate adalah perbandingan dua jumlah per waktu
    tertentu. Rate memungkinkan kita untuk melihat
    arah perkembangan suatu gejala berdasarkan time
    series.
    Contoh: Crude Birth Rate(Angka Kelahiran
               Kasar) yaitu angka yang menunjukkan
               banyaknya jumlah kelahiran yang
               terjadi selama satu tahun di suatu daerah
               per seribu penduduk daerah tersebut.
5. Komposisi Jenis Kelamin
Penduduk
 Merupakan karakteristik seseorang yang tidak
  berubah sejak lahir hingga mati.
 Ketidakseimbangan dalam struktur jenis kelamin
  merupakan salah satu masalah kependudukan
  yang dapat menyebabkan masalah sosial
  ekonomi.
 Ukuran paling umum digunakan untuk melihat
  struktrur jenis kelamin adalah sex ratio, yaitu
  jumlah penduduk laki-laki per 100 penduduk
  perempuan.
Sex Ratio = Jumlah Penduduk Laki-laki         X 100
             Jumlah Penduduk Perempuan
Analisa Rasio Jenis Kelamin

 Sex Ratio = 100, berarti jumlah penduduk laki-
  laki seimbang dengan jumlah penduduk
  perempuan
 Sex Ratio < 100, berarti jumlah penduduk laki-
  laki lebih kecil daripada jumlah penduduk
  perempuan
 Sex Ratio > 100, berarti jumlah penduduk laki-
  laki lebih besar daripada jumlah penduduk
  perempuan
6. Dependency Ratio
     Dependency ratio sangat penting dalam studi
      ekonomi, yaitu jumlah orang yang secara
      ekonomi tidak aktif per seratus penduduk yang
      aktif secara ekonomi. Jika informasi mengenai
      aktivitas ekonomi tidak tersedia, biasanya
      digunakan ratio antara penduduk 0-14 tahun dan
      65+ terhadap penduduk 15-64 tahun. Oleh karena
      itu dapat dihitung dari distribusi penduduk
      menurut umur
Dependency ratio dibedakan menjadi
tiga :
      Total Dependency Ratio
       = Σ pddk 0-14 thn + penduduk 65+    X 100
         Σ penduduk 15-64
      Youth Dependency Ratio
       = Σ Penduduk 0-14 thn       X 100
         Σ penduduk 15-64
      Aged Dependency Ratio
       = Σ Penduduk 65 +        X 100
         Σ penduduk 15-64
Proyeksi Penduduk:
   adalah bukan merupakan ramalan
    jumlah penduduk tetapi suatu
    perhitungan ilmiah yang didasarkan
    pada asumsi dari komponen-komponen
    laju pertumbuhan penduduk, yaitu
    kelahiran, kematian dan perpindahan
    (migrasi). Ketiga komponen inilah yang
    menentukan besarnya jumlah penduduk
    dan struktur umur penduduk dimasa
    yang akan datang
Metode Penghitungan Proyeksi
   Metode Komponen
    Pt = Po + B – D + Min -Mout

   Geometrik
    Pt = Po (1+r)t
Komponen yang diperlukan dalam
penghitungan proyeksi penduduk
 Data penduduk pada tahun dasar
 Tingkat kelahiran
 Tingkat kematian
 Angka migrasi netto
Penduduk Tahun Dasar
 Data harus mempunyai reference waktu
  tertentu pertengahan tahun (31 Juni)
  atau akhir tahun (31 Desember)
 Data penduduk menurut jenis kelamin
  dan kelompok umur dengan komposisi
  yang baik
 Data penduduk menurut daerah
  perkotaan dan perdesaan
 Evaluasi data
Evaluasi Data
Kependudukan
Adanya Kesalahan dalam Pelaporan
  Umur:
 Kesalahan Penuturan Umur (Age Misstatement)
 Digit Preference (Kecenderungan untuk
  melaporkan umur yang berakhiran nol atau lima)
 Under-estimate untuk kelompok umur tertentu
  misalnya pada kelompok 0-4, 5-9 dan kelompok
  umur tua.
Metode Evaluasi Umur
1.       Piramida Penduduk untuk melihat adanya age-
         heaping (penumpukan umur)
2.       Menghitung Indeks Keakurasian Pelaporan
         Umur:
     •     Whipple’s Index (umur 0 atau 5)
     •     Myer’s Index (umur 1 s.d. 9)
     •     UN Index
3.       Intercensal Cohort Analysis
4.       Perbandingan dengan estimasi kependudukan
         berdasarkan statistik kelahiran
Piramida Penduduk Umur Tunggal Sumsel
(SUPAS 2005)

    90
    85
    80
    75
    70
    65
    60
    55
    50
                                                                           Perempuan
    45
                                                                           Laki-laki
    40
    35
    30
    25
    20
    15
    10
    5
    0
    100.000   80.000   60.000   40.000   20.000   0   20.000   40.000   60.000   80.000   100.000
Piramida Penduduk Sumsel
(SUPAS 2005)

       75 +
      70-74
      65-69
      60-64
      55-59
      50-54
      45-49
      40-44                                                                         Perempuan
                                                                                    Laki-laki
      35-39
      30-34
      25-29
      20-24
      15-19
      10-14
        5-9
        0-4
          500.000   400.000   300.000   200.000   100.000   0   100.000   200.000      300.000   400.000   500.000
Kelahiran
TFR, ASFR
 Tingkat kelahiran dimasa lampau
 Tingkat kelahiran dimasa mendatang
  sesuai dengan target pemerintah seperti
  target MDG’s
 Memperhatikan angka prevalensi
  kontrasepsi
Kematian
IMR
 Tingkat kematian bayi dimasa lampau
 Tingkat kematian bayi dimasa
  mendatang sesuai dengan target
  pemerintah seperti target dalam MDG’s
Migrasi
 Migrasi masuk dimasa lampau,
  menghitung penduduk dari daerah lain
  yang tinggal sebagai penduduk didaerah
  yang akan kita hitung proyeksinya
 Migrasi keluar dimasa lampau,
  menghitung penduduk di daerah lain
  yang berasal dari daerah yang akan kita
  hitung proyeksinya
 Perkiraan angka migrasi masuk dan
  keluar dimasa mendatang
Tahapan Perhitungan Proyeksi Penduduk
dengan Metode KOmponen


        Penentuan dan perapihan data dasar
        Penentuan asumsi kelahiran, kematian,
         dan perpindahan
        Perhitungan proyeksi total
        Iterasi
        Perhitungan proyeksi penduduk daerah
         perkotaan dan perdesaan
Penentuan dan Perapihan Data
      Dasar
   Data dasar proyeksi adalah penduduk hasil
    Sensus Penduduk 2000.
   Perapihan umur dilakukan dalam tiga tahap:

          1. Kelompok umur 10-64 tahun dengan metode UN
             yang disusun dalam paket komputer Micro Computer
             Programs for Demographic Analysis (MCPDA).
          2. Kelompok umur 65 tahun ke atas dengan
             menggunakan distribusi penduduk 65 tahun ke atas
             dari suatu negara yang penduduknya sudah stabil.
          3. Kelompok umur 0-4 dan 5-9 tahun dengan
             menggunakan data kelahiran waktu lampau
Penentuan Asumsi Kelahiran 1

   Asumsi fertilitas dibuat berdasarkan tren tingkat
    fertilitas di masa lalu dan kebijakan pemerintah yang
    berhubungan dengan tingkat fertilitas.

   Data yang digunakan untuk memperkirakan tingkat
    fertilitas adalah data Sensus Penduduk 1971
    (SP71), SP80, SP90, dan SP2000, serta data Survei
    Penduduk Antar Sensus 1985 (SUPAS85) dan
    SUPAS95.

   Selain menggunakan data kecenderungan tingkat
    fertilitas masa lalu, juga digunakan informasi mengenai
    target pencapaian tingkat fertilitas di masa yang akan
    datang.
Penentuan Asumsi Kelahiran 2


   TFR Indonesia menurun sesuai dengan tren di
    masa lampau, dan diproyeksikan akan mencapai
    Net Reproduction Rate (NRR)=1 pada tahun 2015
    dengan menggunakan fungsi logistik.

   TFR di setiap propinsi menurun dengan
    kecepatan yang berbeda sesuai dengan tren di
    masa lampau masing-masing propinsi dan
    diproyeksikan dengan menggunakan rumus fungsi
    logistik seperti proyeksi TFR Indonesia.
Penentuan Asumsi Kematian 3


   Penghitungan tingkat mortalitas (IMR) di masa yang akan
    datang diproyeksikan dengan menggunakan rumus fungsi
    logistik.

   Untuk tingkat propinsi hanya disiapkan satu set asumsi
    mortalitas.

   Tingkat mortalitas (IMR) di setiap propinsi menurun dengan
    kecepatan yang berbeda sesuai dengan tren di masa
    lampau masing-masing propinsi dan diproyeksikan dengan
    menggunakan rumus fungsi logistik seperti proyeksi IMR
    Indonesia.
Mortalitas
              k
  Y=L+
           1 + beat

dimana:
   Y      = Perkiraan IMR
   L      = Perkiraan asymtot bawah
   k      = Suatu besaran, dimana k+L=180 adalah
   asymtot atas
   a dan b = koefisien kurva logistik
   t      = waktu sebagai variabel bebas
   e      = konstanta eksponensial
Migrasi
   Migrasi Internasional neto dapat diabaikan
    (diasumsikan sama dengan nol), karena orang
    yang keluar-masuk Indonesia diperkirakan
    seimbang dan relatif sangat kecil
    dibandingkan dengan jumlah penduduk
    Indonesia
   Sedangkan asumsi pola migrasi provinsi
    dianggap sama dengan pola migrasi data
    dasar yaitu pola migrasi berdasarkan data
    SP2000.
   Pola migrasi yang dipakai adalah pola migrasi
    risen tahun 1995-2000 dan dihitung dengan
    metode Age Specific Net Migration Rate
    (ASNMR) menurut umur dan jenis kelamin.
Migrasi
   ASNMR untuk penduduk 5 tahun ke atas baik laki-
    laki maupun perempuan dihitung dengan rumus:

       ASNMRi = Mig-Ini   Mig-Outi / ( 5 x Pi mid 95-00 ) x 1000


dimana :
      Mig-Ini      = Migrasi masuk di provinsi i
      Mig-Outi           = Migrasi keluar di provinsi i
      Pi mid 95-00 = Penduduk pertengahan tahun 1995-
    2000
Perhitungan proyeksi
       Perhitungan proyeksi penduduk dilakukan secara
        berjenjang. Mula-mula dihitung proyeksi penduduk
        Indonesia, kemudian proyeksi penduduk per propinsi
        untuk setiap periode.
       Jumlah penduduk hasil proyeksi per propinsi menurut
        umur harus sama dengan jumlah penduduk hasil
        proyeksi Indonesia.

       Untuk menyamakan hasil proyeksi penduduk per
        propinsi menurut umur dan proyeksi tingkat nasional
        menurut umur, harus dilakukan iterasi

       Selanjutnya dihitung proyeksi penduduk per
        kabupaten/kota dan dilakukan iterasi agar jumlahnya
        sama dengan proyeksi penduduk provinsi
Hasil Proyeksi
   Hasil Proyeksi dengan program “Fivsin”
     adalah :
    Penduduk menurut kelomok umur dan
     jenis
     kelamin
    Parameter Demografi :
     - Total Fertility Rate (TFR)
     - Infant Mortality Rate (IMR) menurut jenis
     kelamin
     - Expectation of Life at birth (E0) menurut jenis
        kelamin
     - Crude Birth Rate (CBR)
     - Crude Death Rate (CDR)
     - Rate of Natural Increase (RNI)
Statistik kesehatan

Contenu connexe

Tendances

tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)Feny Kartika
 
Surveilans epidemiologi gizi
Surveilans epidemiologi giziSurveilans epidemiologi gizi
Surveilans epidemiologi giziPepi Umar
 
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hariPerencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hariFakhriyah Elita
 
Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Dessycis
 
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologilasnisiregar
 
Surveilans gizi
Surveilans giziSurveilans gizi
Surveilans gizitirolyn
 
Interpretasi data epidemiologi
Interpretasi data epidemiologiInterpretasi data epidemiologi
Interpretasi data epidemiologiAnggita Dewi
 
Modul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduModul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduMuh Saleh
 
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Muh Saleh
 
Gizi Pada Tenaga Kerja.ppt
Gizi Pada Tenaga Kerja.pptGizi Pada Tenaga Kerja.ppt
Gizi Pada Tenaga Kerja.pptandiRifai9
 
Diet pada bayi dan anak
Diet pada bayi dan anakDiet pada bayi dan anak
Diet pada bayi dan anakIndri Wati
 
Surveilans gizi
Surveilans giziSurveilans gizi
Surveilans giziPepi Umar
 
Statistik kesehatan
Statistik kesehatanStatistik kesehatan
Statistik kesehatanRiswan
 
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZISEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZIShinta Handayani
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaSiti Sahati
 

Tendances (20)

tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
 
Ppt proposal
Ppt proposalPpt proposal
Ppt proposal
 
Surveilans epidemiologi gizi
Surveilans epidemiologi giziSurveilans epidemiologi gizi
Surveilans epidemiologi gizi
 
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hariPerencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
 
Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)
 
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
 
Surveilans gizi
Surveilans giziSurveilans gizi
Surveilans gizi
 
Gizi anak sekolah dasar
Gizi anak sekolah dasar Gizi anak sekolah dasar
Gizi anak sekolah dasar
 
Interpretasi data epidemiologi
Interpretasi data epidemiologiInterpretasi data epidemiologi
Interpretasi data epidemiologi
 
Modul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduModul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader Posyandu
 
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
 
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
 
Gizi Pada Tenaga Kerja.ppt
Gizi Pada Tenaga Kerja.pptGizi Pada Tenaga Kerja.ppt
Gizi Pada Tenaga Kerja.ppt
 
Diet pada bayi dan anak
Diet pada bayi dan anakDiet pada bayi dan anak
Diet pada bayi dan anak
 
Surveilans gizi
Surveilans giziSurveilans gizi
Surveilans gizi
 
Buku Panduan Kader Posyandu
Buku Panduan Kader PosyanduBuku Panduan Kader Posyandu
Buku Panduan Kader Posyandu
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas DewasaNutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
 
Statistik kesehatan
Statistik kesehatanStatistik kesehatan
Statistik kesehatan
 
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZISEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia
 

Similaire à Statistik kesehatan

faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakatfaktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakatrisdiana21
 
PERAN LS,ORMAS & LP DLM GERMAS.pptx
PERAN LS,ORMAS & LP DLM GERMAS.pptxPERAN LS,ORMAS & LP DLM GERMAS.pptx
PERAN LS,ORMAS & LP DLM GERMAS.pptxsutaji4
 
Presentasi bu menkes
Presentasi bu menkesPresentasi bu menkes
Presentasi bu menkesputri irawan
 
Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptx
Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptxKebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptx
Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptxGekSintaManuaba
 
Bahan kleideskop dinas kesehatan edisi 1
Bahan kleideskop dinas kesehatan   edisi 1  Bahan kleideskop dinas kesehatan   edisi 1
Bahan kleideskop dinas kesehatan edisi 1 indrasutanmudo
 
Teknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenasTeknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenasBambang Narmada
 
Bab6 peningkatan aksesibilitas dan
Bab6 peningkatan aksesibilitas danBab6 peningkatan aksesibilitas dan
Bab6 peningkatan aksesibilitas danahmadainulyakin
 
PAPARAN DIREKTUR MUTU KEMKES RI.pptx
PAPARAN DIREKTUR MUTU KEMKES RI.pptxPAPARAN DIREKTUR MUTU KEMKES RI.pptx
PAPARAN DIREKTUR MUTU KEMKES RI.pptxTinoKashara1
 
Tantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indoTantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indoYabniel Lit Jingga
 
Materi Dir Surkarkes Rakerkesnas.pptx
Materi Dir Surkarkes Rakerkesnas.pptxMateri Dir Surkarkes Rakerkesnas.pptx
Materi Dir Surkarkes Rakerkesnas.pptxErnawaty12
 
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptxKebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptxDian Kurnia Rabbani
 
Sik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasiSik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasiresna adtya
 
Penyajian Data Informasi Kesehatan (Makalah)
Penyajian Data Informasi Kesehatan (Makalah)Penyajian Data Informasi Kesehatan (Makalah)
Penyajian Data Informasi Kesehatan (Makalah)SittiNurIndah
 
Sik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasiSik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasisemoga bahagia
 
Sik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasiSik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasijuwitasyafaraaa0406
 
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)robygeographer
 

Similaire à Statistik kesehatan (20)

faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakatfaktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
 
PERAN LS,ORMAS & LP DLM GERMAS.pptx
PERAN LS,ORMAS & LP DLM GERMAS.pptxPERAN LS,ORMAS & LP DLM GERMAS.pptx
PERAN LS,ORMAS & LP DLM GERMAS.pptx
 
Presentasi bu menkes
Presentasi bu menkesPresentasi bu menkes
Presentasi bu menkes
 
pelayanan kb
pelayanan kbpelayanan kb
pelayanan kb
 
Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptx
Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptxKebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptx
Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptx
 
Bahan kleideskop dinas kesehatan edisi 1
Bahan kleideskop dinas kesehatan   edisi 1  Bahan kleideskop dinas kesehatan   edisi 1
Bahan kleideskop dinas kesehatan edisi 1
 
IKU(1).pdf
IKU(1).pdfIKU(1).pdf
IKU(1).pdf
 
Teknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenasTeknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenas
 
Bab6 peningkatan aksesibilitas dan
Bab6 peningkatan aksesibilitas danBab6 peningkatan aksesibilitas dan
Bab6 peningkatan aksesibilitas dan
 
PAPARAN DIREKTUR MUTU KEMKES RI.pptx
PAPARAN DIREKTUR MUTU KEMKES RI.pptxPAPARAN DIREKTUR MUTU KEMKES RI.pptx
PAPARAN DIREKTUR MUTU KEMKES RI.pptx
 
Presentasi germas
Presentasi germasPresentasi germas
Presentasi germas
 
Tantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indoTantangan kepedududkan di indo
Tantangan kepedududkan di indo
 
Surveilans gizi
Surveilans giziSurveilans gizi
Surveilans gizi
 
Materi Dir Surkarkes Rakerkesnas.pptx
Materi Dir Surkarkes Rakerkesnas.pptxMateri Dir Surkarkes Rakerkesnas.pptx
Materi Dir Surkarkes Rakerkesnas.pptx
 
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptxKebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
 
Sik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasiSik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasi
 
Penyajian Data Informasi Kesehatan (Makalah)
Penyajian Data Informasi Kesehatan (Makalah)Penyajian Data Informasi Kesehatan (Makalah)
Penyajian Data Informasi Kesehatan (Makalah)
 
Sik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasiSik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasi
 
Sik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasiSik makalah penyajian data informasi
Sik makalah penyajian data informasi
 
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
 

Plus de Faharuddin Fahar

Tiga bentuk keberkahan hidup
Tiga bentuk keberkahan hidupTiga bentuk keberkahan hidup
Tiga bentuk keberkahan hidupFaharuddin Fahar
 
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan Riau
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan RiauPencapaian Pendidikan di Kepuluan Riau
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan RiauFaharuddin Fahar
 
Presentasi kemiskinan kepri
Presentasi kemiskinan kepriPresentasi kemiskinan kepri
Presentasi kemiskinan kepriFaharuddin Fahar
 
Kualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riau
Kualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riauKualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riau
Kualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riauFaharuddin Fahar
 
Diversification of food consumption in south sumatera
Diversification of food consumption in south sumateraDiversification of food consumption in south sumatera
Diversification of food consumption in south sumateraFaharuddin Fahar
 
Kebijakan Kependudukan Sumatera Selatan Berkaitan Hasil SDKI 2012
Kebijakan Kependudukan Sumatera Selatan Berkaitan Hasil SDKI 2012Kebijakan Kependudukan Sumatera Selatan Berkaitan Hasil SDKI 2012
Kebijakan Kependudukan Sumatera Selatan Berkaitan Hasil SDKI 2012Faharuddin Fahar
 
Mengukur Pencapaian Penanggulangan Kemiskinan dan Kelaparan di Indonesia Meng...
Mengukur Pencapaian Penanggulangan Kemiskinan dan Kelaparan di Indonesia Meng...Mengukur Pencapaian Penanggulangan Kemiskinan dan Kelaparan di Indonesia Meng...
Mengukur Pencapaian Penanggulangan Kemiskinan dan Kelaparan di Indonesia Meng...Faharuddin Fahar
 
KEBIJAKAN PERDAGANGAN DALAM MENDUKUNG KEMANDIRIAN PANGAN
KEBIJAKAN PERDAGANGAN DALAM MENDUKUNG KEMANDIRIAN PANGANKEBIJAKAN PERDAGANGAN DALAM MENDUKUNG KEMANDIRIAN PANGAN
KEBIJAKAN PERDAGANGAN DALAM MENDUKUNG KEMANDIRIAN PANGANFaharuddin Fahar
 
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan NasionalKebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan NasionalFaharuddin Fahar
 
Food security and poverty in rural of south sumatera
Food security and poverty in rural of south sumateraFood security and poverty in rural of south sumatera
Food security and poverty in rural of south sumateraFaharuddin Fahar
 
Struktur Umur Penduduk Sumatera Selatan
Struktur Umur Penduduk Sumatera SelatanStruktur Umur Penduduk Sumatera Selatan
Struktur Umur Penduduk Sumatera SelatanFaharuddin Fahar
 
Diskusi Publik Restrukturisasi Pendidikan Gratis Sumsel
Diskusi Publik Restrukturisasi Pendidikan Gratis SumselDiskusi Publik Restrukturisasi Pendidikan Gratis Sumsel
Diskusi Publik Restrukturisasi Pendidikan Gratis SumselFaharuddin Fahar
 
Kemsos direktur-design kependudukan
Kemsos direktur-design kependudukanKemsos direktur-design kependudukan
Kemsos direktur-design kependudukanFaharuddin Fahar
 
Presentasi desain induk kependudukan
Presentasi desain induk kependudukanPresentasi desain induk kependudukan
Presentasi desain induk kependudukanFaharuddin Fahar
 

Plus de Faharuddin Fahar (17)

Idi sulsel 2017
Idi sulsel 2017Idi sulsel 2017
Idi sulsel 2017
 
Tiga bentuk keberkahan hidup
Tiga bentuk keberkahan hidupTiga bentuk keberkahan hidup
Tiga bentuk keberkahan hidup
 
Tsawabit
TsawabitTsawabit
Tsawabit
 
Rekonstruksi negara ideal
Rekonstruksi negara idealRekonstruksi negara ideal
Rekonstruksi negara ideal
 
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan Riau
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan RiauPencapaian Pendidikan di Kepuluan Riau
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan Riau
 
Presentasi kemiskinan kepri
Presentasi kemiskinan kepriPresentasi kemiskinan kepri
Presentasi kemiskinan kepri
 
Kualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riau
Kualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riauKualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riau
Kualitas tenaga kerja provinsi kepulauan riau
 
Diversification of food consumption in south sumatera
Diversification of food consumption in south sumateraDiversification of food consumption in south sumatera
Diversification of food consumption in south sumatera
 
Kebijakan Kependudukan Sumatera Selatan Berkaitan Hasil SDKI 2012
Kebijakan Kependudukan Sumatera Selatan Berkaitan Hasil SDKI 2012Kebijakan Kependudukan Sumatera Selatan Berkaitan Hasil SDKI 2012
Kebijakan Kependudukan Sumatera Selatan Berkaitan Hasil SDKI 2012
 
Mengukur Pencapaian Penanggulangan Kemiskinan dan Kelaparan di Indonesia Meng...
Mengukur Pencapaian Penanggulangan Kemiskinan dan Kelaparan di Indonesia Meng...Mengukur Pencapaian Penanggulangan Kemiskinan dan Kelaparan di Indonesia Meng...
Mengukur Pencapaian Penanggulangan Kemiskinan dan Kelaparan di Indonesia Meng...
 
KEBIJAKAN PERDAGANGAN DALAM MENDUKUNG KEMANDIRIAN PANGAN
KEBIJAKAN PERDAGANGAN DALAM MENDUKUNG KEMANDIRIAN PANGANKEBIJAKAN PERDAGANGAN DALAM MENDUKUNG KEMANDIRIAN PANGAN
KEBIJAKAN PERDAGANGAN DALAM MENDUKUNG KEMANDIRIAN PANGAN
 
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan NasionalKebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
 
Food security and poverty in rural of south sumatera
Food security and poverty in rural of south sumateraFood security and poverty in rural of south sumatera
Food security and poverty in rural of south sumatera
 
Struktur Umur Penduduk Sumatera Selatan
Struktur Umur Penduduk Sumatera SelatanStruktur Umur Penduduk Sumatera Selatan
Struktur Umur Penduduk Sumatera Selatan
 
Diskusi Publik Restrukturisasi Pendidikan Gratis Sumsel
Diskusi Publik Restrukturisasi Pendidikan Gratis SumselDiskusi Publik Restrukturisasi Pendidikan Gratis Sumsel
Diskusi Publik Restrukturisasi Pendidikan Gratis Sumsel
 
Kemsos direktur-design kependudukan
Kemsos direktur-design kependudukanKemsos direktur-design kependudukan
Kemsos direktur-design kependudukan
 
Presentasi desain induk kependudukan
Presentasi desain induk kependudukanPresentasi desain induk kependudukan
Presentasi desain induk kependudukan
 

Dernier

Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxINyomanAgusSeputraSP
 

Dernier (20)

Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
 

Statistik kesehatan

  • 1. FAHARUDDIN, M.Si. Kasi Statistik Kesra Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan
  • 2. Definisi  Kesehatan WHO : “ Health is a state of complete physical, mental, and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity” UU no. 36 Tahun 2009 : adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
  • 3. Dinamika Status Kesehatan Masyarakat: kaitan pelbagai determinan DETERMINAN SOSIAL-EKONOMI KONTAMINASI KURANG FAKTOR IBU CEDERA LINGKUNGAN GIZI Framework Mosley and Chen STATUS SEHAT KESEHATAN SAKIT KURATIF TAMBAH PARAH KONTROL PREVENTIF KESEHATAN KEMATIAN PRIBADI
  • 4. Kebutuhan Informasi untuk Kebijakan  Jenis Informasi untuk perumusan kebijakan, perencanaan, monitoring, dan evaluasi  Cakupan permasalahan: derajat dan status kesehatan masyarakat, upaya (pemeliharaan) kesehatan, pembiayaan pemeliharaan kesehatan, kesehatan lingkungan  Monitoring target MDGs, misal:  Angka kematian bayi 19 per 1000 kelahiran  Angka Kematian Maternal 110 per 100.000 kelahiran hidup  Prevalensi Gizi Kurang 18 persen
  • 5. Investasi Kesehatan  MDGs Millenium Declaration oleh General Assembly PBB tahun 2000, dengan goals sebagai berikut:  Menghilangkan kemiskinan dan kelaparan  Pendidikan dasar yang universal  Kesetaraan gender & pemberdayaan perempuan  Penurunan kematian anak  Penurunan kematian ibu  Penanggulangan HIV/AIDS, tbc, malaria, dll  Keserasian lingkungan yg berkesinambungan + air bersih  Kemitraan global untuk pembangunan
  • 6. Pencapaian Indikator Utama Pembangunan Kesehatan Indikator utama Target Target Kondisi Kondisi MDG’s RPJMN saat ini Saat ini 20151) 2009 Nas Sumsel (2007) (2007) Umur Harapan Hidup - 70,6 69,2 (Tahun) Angka Kematian bayi 19 26 342) (per 1000 KLH) Angka Kematian 110 226 2282) Maternal (per 100 ribu KLH) Prevalensi Gizi Kurang 18 20 13 (%) 1). Lets Speak Out for MDGs: Achieving the Millennium Development Goals in Indonesia. Bappenas, 2008 2). SDKI 2007 (preliminary report)
  • 7. Jenis Informasi Statistik  Status dan derajat kesehatan masyarakat  Kematian: bayi, balita, ibu melahirkan,  Morbiditas: penyakit spesifik, penyakit menular, kesehatan lingkungan, malaria, tuberkulosa,  Perilaku hidup sehat: merokok, makanan, olahraga  Upaya perbaikan gizi masyarakat  Status gizi: balita, WUS, ibu hamil dan menyusui  Pemenuhan gizi seimbang dan konsumsi garam iodium  Upaya kesehatan masyarakat  Kesehatan reproduksi: ANC (K4), persalinan oleh nakes,  Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan: preventif dan kuratif  Pendanaan kesehatan: asuransi kesehatan  Pemanfaatan fasilitas kesehatan: imunisasi, layanan KB
  • 8. INDIKATOR KESEHATAN (1)  Indikator Rujukan  Jumlah penduduk  Jumlah bayi  Jumlah balita  Jumlah wanita usia subur  Jumlah wanita usia 15-24 tahun  Jumlah lansia  Jumlah rumah tangga  Rata-rata jumlah anggota rumah tangga  Jumlah penduduk yang dilindungi asuransi kesehatan
  • 9. INDIKATOR KESEHATAN (2)  Indikator Rujukan  Rata-rata pengeluaran rumah tangga untuk kesehatan (Rp per kapita per tahun)  % belanja pembangunan sektor kesehatan  % belanja daerah untuk pembangunan  % belanja pembangunan sektor kesehatan terhadap belanja pembangunan  satuan biaya penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan dasar
  • 10. INDIKATOR KESEHATAN (3)  Indikator Status dan  Angka kematian bayi  Angka kematian balita derajat kesehatan  Angka kematian ibu  Prevalensi malaria  Prevalensi tuberkulosa  % penduduk dengan keluhan kesehatan  Status gizi balita  Status gizi wanita usia subur  % Bayi dengan Berat Lahir Rendah (< 2,5 kg)  Rata-rata lama sakit (hari)  % penduduk tidak mencapai usia 40 tahun
  • 11. INDIKATOR KESEHATAN (4)  Indikator Upaya  Jumlah tenaga kesehatan (dokter, bidan, kesehatan paramedis) per 10.000 penduduk  Jumlah tempat tidur RS per 10.000 penduduk  Angka kunjungan ke fasilitas kesehatan  Angka kontak ke fasilitas kesehatan  Angka kunjungan K4  % ibu hamil mendapat imunisasi TT  % persalinan dibantu nakes  % bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
  • 12. INDIKATOR KESEHATAN (5)  Indikator Kesehatan  % rumah mempunyai saluran lingkungan pembuangan limbah rumah permukiman tangga  % rumah dengan saluran pembuangan limbah rumah tangga yang buruk [tergenang]  % rumah tangga dengan sistem DEFINISI AIR BERSIH: pembuangan sampah air kemasan, PAM, sumber air  % rumah tangga dengan jamban terlindung [mata air dan sumur] tangki septik dengan jarak dari penampungan limbah rumah tangga > 10 meter  % rumah tangga mengkonsumsi air bersih*
  • 13.
  • 14. Apa Itu Demografi?  Bogue, 1969: Studi statistik dan matematik mengenai ukuran, komposisi dan distribusi wilayah dari populasi manusia serta perubahan aspek-aspek ini dari waktu ke waktu yang dipengaruhi oleh lima proses berupa fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial  Swanson and Siegel, 2004: Studi ilmiah mengenai populasi manusia meliputi ukuran, distribusi, komposisi, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan pada ukuran, distribusi dan komposisinya.
  • 15. Cakupan Demografi Demografi menitikberatkan pada lima aspek mengenai populasi manusia : a. Ukuran atau jumlah penduduk b. Distribusi penduduk antar wilayah c. Komposisi penduduk d. Perubahan penduduk e. Determinan sosial ekonomi serta dampak dari perubahan penduduk
  • 16. Sumber Data Kependudukan  Registrasi Penduduk  Sensus Penduduk:  Periode 10 tahunan  1961, 1971, 1980, 1990, 2000, 2010  Survei  Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS)  1985, 1995, 2005  Estimasi dan Proyeksi
  • 17. Jenis Data Kependudukan yang Dihasilkan BPS 1. Jumlah Penduduk 2. Laju Pertumbuhan Penduduk 3. Distribusi Penduduk Antar Wilayah Administrasi 4. Komposisi Penduduk: • Menurut Umur • Menurut Jenis Kelamin • Menurut Pendidikan • Menurut Status Perkawinan • Menurut Agama 5. Migrasi • Life-time Migration • Recent Migration • Total Migration 6. Angka-Angka Estimasi • ASFR, TFR, IMR, MMR, dll.
  • 18. Tiga faktor yang mempengaruhi perubahan jumlah penduduk suatu daerah  Kejadian kematian (Mortalitas)  Kejadian kelahiran (Fertilitas)  Migrasi masuk/keluar Tiga faktor ini sering disebut sebagai komponen pertumbuhan penduduk
  • 19. Faktor-faktor lain : * Status perkawinan, perceraian * Perubahan status dan kondisi sosial tidak mempengaruhi jumlah penduduk tetapi menentukan struktur dan komposisi penduduk
  • 20. MORTALITAS Ukuran yang sering dipakai adalah  CDR(Crude Death Rate) CDR= Σ Kematian Selama 1 Tahun X 1000 Σ Penduduk Pertengahan Tahun  ASDR (Age Spesific Death Rate) ASDR = Σ Kematian Umur (X) Slm 1 Tahun X 1000 Σ Penduduk Umur(X)Pertengahan Thn  IMR (Infant Mortality Rate) IMR = Σ Kematian Bayi(umur<12bln) slm 1 thn X 1000 Σ Kelahiran selama satu tahun
  • 21. Expectation Of Life  Angka harapan hidup adalah rata-rata jumlah tahun/umur yang diharapkan dilalui oleh seseorang sejak ia lahir.  Angka ini sangat dipengaruhi oleh kematian bayi dan anak karena kematian pada saat itu berarti hilangnya peluang untuk hidup yang lebih panjang
  • 22. FERTILITAS Ukuran-ukuran fertilitas  CBR(Crude Birth Rate) CBR= Σ Kelahiran hidup selama 1 thn X 1000 Σ penduduk pertengahan tahun  ASFR (Age Spesific Fertility Rate) ASFR = Σ Kelahiran pada ibu umur (x) X 1000 Σ Jumlah wanita umur (x)  TFR (Total Fertility Rate) yaitu rata-rata anak yang dilahirkan oleh perempuan sepanjang kemampuan reproduksinya. Biasanya umur reproduksi adalah 15-49 tahun. Secara Matematis, TFR adalah jumlah ASFR.
  • 23. MIGRASI Berbeda dengan kelahiran atau kematian yang hanya terjadi sekali pada setiap individu, migrasi dapat terjadi berulang-ulang Migrasi semasa hidup(tempat tinggal sekarang dan tempat lahir) Migrasi Risen Migrasi tempat tinggal sekarang dan sebelumnya
  • 24. 2. Data Demografi/Kependudukan •Sensus untuk menetukan jumlah dan komposisi •Survei •Registrasi Vital menentukan perubahan
  • 25. 3. Sumber Data  Sensus Penduduk (SP) adalah suatu proses pengumpulan, evaluasi, analisis dan publikasi data demografi, sosial dan ekonomi seluruh penduduk area tertentu yang punya batas jelas untuk saat tertentu pula. SP merupakan pekerjaan besar, kompleks, mahal dan biasanya dilakukan oleh pemerintah.
  • 26. Registrasi Vital Registrasi vital adalah pencatatan yang terus meneru, permanen dari kejadian dan karakteristik terutama untuk mendapatkan dokumen resmi sebagai sumber data statistik. Hampir semua negara maju pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan dan perceraian itu WAJIB. Di negara sedang berkembang, sistem registrasi tidak berjalan baik.
  • 27. Sampel Survei Kegunaan dari sampel survei adalah: * Untuk mengumpulkan statistik vital dimana registrasi penduduk tidak berjalan baik atau tidak sama sekali, seperti di negara berkembang * Mengumpulkan data demografi tambahan yang tidak memungkinkan dikumpulkan melalui sensus * Untuk menguji akurasi dari sumber data misalnya menguji daftar pertanyaan sensus atau post enumaration survey * Melakukan sampel sensus yaitu mengumpulkan data hanya untuk sebagian penduduk; Misal informasi umur dan jenis kelamin untuk seluruh penduduk tetapi sosio-ekonomi data utuk penduduk sampel saja
  • 28. 4. Jenis-jenis Ukuran Dasar  Angka absolut dan relatif Hampir semua data demografi dalam angka absolut. Angka absolut kelahiran harus dihubungkan dengan jumlah penduduk total. Dengan menghubungkan jumlah absolut kelahiran dengan jumlah absolut orang dari suatu penduduk didapat yang disebut angka relatif dari kelahiran. Angka relatif ini dapat digunakan dalam membandingkan kelahiran dari beberapa negara.
  • 29. Ratio, Rate, Persentase dan Proporsi Ratio adalah perbandingan dari dua jumlah dan dapat dinyatakan sebagai persen, perseribu atau persejuta. Contoh: sex ratio atau rasio jenis kelamin yaitu perbandingan jumlah penduduk perempuan dan penduduk laki-laki di suatu negara/daerah. Rate adalah perbandingan dua jumlah per waktu tertentu. Rate memungkinkan kita untuk melihat arah perkembangan suatu gejala berdasarkan time series. Contoh: Crude Birth Rate(Angka Kelahiran Kasar) yaitu angka yang menunjukkan banyaknya jumlah kelahiran yang terjadi selama satu tahun di suatu daerah per seribu penduduk daerah tersebut.
  • 30. 5. Komposisi Jenis Kelamin Penduduk  Merupakan karakteristik seseorang yang tidak berubah sejak lahir hingga mati.  Ketidakseimbangan dalam struktur jenis kelamin merupakan salah satu masalah kependudukan yang dapat menyebabkan masalah sosial ekonomi.  Ukuran paling umum digunakan untuk melihat struktrur jenis kelamin adalah sex ratio, yaitu jumlah penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan. Sex Ratio = Jumlah Penduduk Laki-laki X 100 Jumlah Penduduk Perempuan
  • 31. Analisa Rasio Jenis Kelamin  Sex Ratio = 100, berarti jumlah penduduk laki- laki seimbang dengan jumlah penduduk perempuan  Sex Ratio < 100, berarti jumlah penduduk laki- laki lebih kecil daripada jumlah penduduk perempuan  Sex Ratio > 100, berarti jumlah penduduk laki- laki lebih besar daripada jumlah penduduk perempuan
  • 32. 6. Dependency Ratio  Dependency ratio sangat penting dalam studi ekonomi, yaitu jumlah orang yang secara ekonomi tidak aktif per seratus penduduk yang aktif secara ekonomi. Jika informasi mengenai aktivitas ekonomi tidak tersedia, biasanya digunakan ratio antara penduduk 0-14 tahun dan 65+ terhadap penduduk 15-64 tahun. Oleh karena itu dapat dihitung dari distribusi penduduk menurut umur
  • 33. Dependency ratio dibedakan menjadi tiga :  Total Dependency Ratio = Σ pddk 0-14 thn + penduduk 65+ X 100 Σ penduduk 15-64  Youth Dependency Ratio = Σ Penduduk 0-14 thn X 100 Σ penduduk 15-64  Aged Dependency Ratio = Σ Penduduk 65 + X 100 Σ penduduk 15-64
  • 34.
  • 35. Proyeksi Penduduk:  adalah bukan merupakan ramalan jumlah penduduk tetapi suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran, kematian dan perpindahan (migrasi). Ketiga komponen inilah yang menentukan besarnya jumlah penduduk dan struktur umur penduduk dimasa yang akan datang
  • 36. Metode Penghitungan Proyeksi  Metode Komponen Pt = Po + B – D + Min -Mout  Geometrik Pt = Po (1+r)t
  • 37. Komponen yang diperlukan dalam penghitungan proyeksi penduduk  Data penduduk pada tahun dasar  Tingkat kelahiran  Tingkat kematian  Angka migrasi netto
  • 38. Penduduk Tahun Dasar  Data harus mempunyai reference waktu tertentu pertengahan tahun (31 Juni) atau akhir tahun (31 Desember)  Data penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur dengan komposisi yang baik  Data penduduk menurut daerah perkotaan dan perdesaan  Evaluasi data
  • 39. Evaluasi Data Kependudukan Adanya Kesalahan dalam Pelaporan Umur:  Kesalahan Penuturan Umur (Age Misstatement)  Digit Preference (Kecenderungan untuk melaporkan umur yang berakhiran nol atau lima)  Under-estimate untuk kelompok umur tertentu misalnya pada kelompok 0-4, 5-9 dan kelompok umur tua.
  • 40. Metode Evaluasi Umur 1. Piramida Penduduk untuk melihat adanya age- heaping (penumpukan umur) 2. Menghitung Indeks Keakurasian Pelaporan Umur: • Whipple’s Index (umur 0 atau 5) • Myer’s Index (umur 1 s.d. 9) • UN Index 3. Intercensal Cohort Analysis 4. Perbandingan dengan estimasi kependudukan berdasarkan statistik kelahiran
  • 41. Piramida Penduduk Umur Tunggal Sumsel (SUPAS 2005) 90 85 80 75 70 65 60 55 50 Perempuan 45 Laki-laki 40 35 30 25 20 15 10 5 0 100.000 80.000 60.000 40.000 20.000 0 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000
  • 42. Piramida Penduduk Sumsel (SUPAS 2005) 75 + 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 Perempuan Laki-laki 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4 500.000 400.000 300.000 200.000 100.000 0 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000
  • 43. Kelahiran TFR, ASFR  Tingkat kelahiran dimasa lampau  Tingkat kelahiran dimasa mendatang sesuai dengan target pemerintah seperti target MDG’s  Memperhatikan angka prevalensi kontrasepsi
  • 44. Kematian IMR  Tingkat kematian bayi dimasa lampau  Tingkat kematian bayi dimasa mendatang sesuai dengan target pemerintah seperti target dalam MDG’s
  • 45. Migrasi  Migrasi masuk dimasa lampau, menghitung penduduk dari daerah lain yang tinggal sebagai penduduk didaerah yang akan kita hitung proyeksinya  Migrasi keluar dimasa lampau, menghitung penduduk di daerah lain yang berasal dari daerah yang akan kita hitung proyeksinya  Perkiraan angka migrasi masuk dan keluar dimasa mendatang
  • 46. Tahapan Perhitungan Proyeksi Penduduk dengan Metode KOmponen  Penentuan dan perapihan data dasar  Penentuan asumsi kelahiran, kematian, dan perpindahan  Perhitungan proyeksi total  Iterasi  Perhitungan proyeksi penduduk daerah perkotaan dan perdesaan
  • 47. Penentuan dan Perapihan Data Dasar  Data dasar proyeksi adalah penduduk hasil Sensus Penduduk 2000.  Perapihan umur dilakukan dalam tiga tahap: 1. Kelompok umur 10-64 tahun dengan metode UN yang disusun dalam paket komputer Micro Computer Programs for Demographic Analysis (MCPDA). 2. Kelompok umur 65 tahun ke atas dengan menggunakan distribusi penduduk 65 tahun ke atas dari suatu negara yang penduduknya sudah stabil. 3. Kelompok umur 0-4 dan 5-9 tahun dengan menggunakan data kelahiran waktu lampau
  • 48. Penentuan Asumsi Kelahiran 1  Asumsi fertilitas dibuat berdasarkan tren tingkat fertilitas di masa lalu dan kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan tingkat fertilitas.  Data yang digunakan untuk memperkirakan tingkat fertilitas adalah data Sensus Penduduk 1971 (SP71), SP80, SP90, dan SP2000, serta data Survei Penduduk Antar Sensus 1985 (SUPAS85) dan SUPAS95.  Selain menggunakan data kecenderungan tingkat fertilitas masa lalu, juga digunakan informasi mengenai target pencapaian tingkat fertilitas di masa yang akan datang.
  • 49. Penentuan Asumsi Kelahiran 2  TFR Indonesia menurun sesuai dengan tren di masa lampau, dan diproyeksikan akan mencapai Net Reproduction Rate (NRR)=1 pada tahun 2015 dengan menggunakan fungsi logistik.  TFR di setiap propinsi menurun dengan kecepatan yang berbeda sesuai dengan tren di masa lampau masing-masing propinsi dan diproyeksikan dengan menggunakan rumus fungsi logistik seperti proyeksi TFR Indonesia.
  • 50. Penentuan Asumsi Kematian 3  Penghitungan tingkat mortalitas (IMR) di masa yang akan datang diproyeksikan dengan menggunakan rumus fungsi logistik.  Untuk tingkat propinsi hanya disiapkan satu set asumsi mortalitas.  Tingkat mortalitas (IMR) di setiap propinsi menurun dengan kecepatan yang berbeda sesuai dengan tren di masa lampau masing-masing propinsi dan diproyeksikan dengan menggunakan rumus fungsi logistik seperti proyeksi IMR Indonesia.
  • 51. Mortalitas k Y=L+ 1 + beat dimana: Y = Perkiraan IMR L = Perkiraan asymtot bawah k = Suatu besaran, dimana k+L=180 adalah asymtot atas a dan b = koefisien kurva logistik t = waktu sebagai variabel bebas e = konstanta eksponensial
  • 52. Migrasi  Migrasi Internasional neto dapat diabaikan (diasumsikan sama dengan nol), karena orang yang keluar-masuk Indonesia diperkirakan seimbang dan relatif sangat kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia  Sedangkan asumsi pola migrasi provinsi dianggap sama dengan pola migrasi data dasar yaitu pola migrasi berdasarkan data SP2000.  Pola migrasi yang dipakai adalah pola migrasi risen tahun 1995-2000 dan dihitung dengan metode Age Specific Net Migration Rate (ASNMR) menurut umur dan jenis kelamin.
  • 53. Migrasi  ASNMR untuk penduduk 5 tahun ke atas baik laki- laki maupun perempuan dihitung dengan rumus: ASNMRi = Mig-Ini Mig-Outi / ( 5 x Pi mid 95-00 ) x 1000 dimana : Mig-Ini = Migrasi masuk di provinsi i Mig-Outi = Migrasi keluar di provinsi i Pi mid 95-00 = Penduduk pertengahan tahun 1995- 2000
  • 54. Perhitungan proyeksi  Perhitungan proyeksi penduduk dilakukan secara berjenjang. Mula-mula dihitung proyeksi penduduk Indonesia, kemudian proyeksi penduduk per propinsi untuk setiap periode.  Jumlah penduduk hasil proyeksi per propinsi menurut umur harus sama dengan jumlah penduduk hasil proyeksi Indonesia.  Untuk menyamakan hasil proyeksi penduduk per propinsi menurut umur dan proyeksi tingkat nasional menurut umur, harus dilakukan iterasi  Selanjutnya dihitung proyeksi penduduk per kabupaten/kota dan dilakukan iterasi agar jumlahnya sama dengan proyeksi penduduk provinsi
  • 55. Hasil Proyeksi Hasil Proyeksi dengan program “Fivsin” adalah :  Penduduk menurut kelomok umur dan jenis kelamin  Parameter Demografi : - Total Fertility Rate (TFR) - Infant Mortality Rate (IMR) menurut jenis kelamin - Expectation of Life at birth (E0) menurut jenis kelamin - Crude Birth Rate (CBR) - Crude Death Rate (CDR) - Rate of Natural Increase (RNI)