SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14
INGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN METODE REINFORCEMENT

Rabu, 15 Juni 2011 00:41:34 - oleh : lemlit - views 9890




                               Oleh: Mayarni, S.Pd., M.Si.


                       Dosen FKIP Prog. Studi Biologi UHAMKA


                     Makalah ini disampaikan pada seminar
dalam rangka kegiatan menyambut Wisuda dan Dies Natalis UHAMKA, Hari,tanggal
                   Jumat dan Sabtu, 10 dan 11 Desember 2010




I. PENDAHULUAN


Prestasi


     Jika              kita             berbicara             masalah            prestasi,
memang menyenangkan bahkan membuat kita tak pernah bosan untuk membicarakanya
apalagi jika kita berbicara masalah prestasi seorang siswa, ditambah lagi jika
yang dibicarakan adalah siswa kita sendiri. Atau mungkin bahkan anak kita
sendiri. Seandainya kita adalah guru kelas, pasti kita dengan bangga membicarakan tentang
murid- murid yang berprestasi. Jika ada kesempatan maka kita akan membicarakan
dengan teman sejawat tentang prestasi yang diperoleh oleh siswa kelas kita,
bahkan biasanya kitapun termotifasi memberi perhatian yang lebih kepada anak
tersebut, dan sebagai tanda perhatian tersebut kita sebagai guru sering meminta
pertolongan mereka. Ini dimulai dari hal yang paling kecil seperti minta diambilkan
minuman, minta dibelikan kue, minta diambilkan absen dan sebagainya, bahkan
mungkin meminta anak yang berprestasi tersebut mengabsen teman- temanya. Bahkan
ada seorang orang tua murid yang mengatakan “ Wah kalau anak saya setiap hari
selalu diminta tolong sama guru mereka untuk mengabsen teman- temanya “ . Apa
yang tersirat dalam ucapan ini adalah kalau anak mereka adalah anak yang
berprestasi disekolah sehingga ibu/ bapak guru merekapun mempercayai mereka.


     Semakin                  sering               anak                dimintai
pertolongan dari seorang guru mereka sebatas kemampuan yang mereka miliki maka
anakpun merasa diperhatikan oleh guru mereka bahkan merekapun akan merasa lebih
percaya diri. Dan rasa percaya diri ini adalah awal dari kesuksesan seorang
siswa.


     Bagai         mana         dengan        anak-anak        yang        tidak
berprestasi dikelas kita ?., Jika kita coba berbincang bincang dengan seorang
guru kelas misalkan guru kelas sekolah dasar (SD) tentang muridnya yang kurang
berprestasi dalam belajar, maka sangat sering terucap dari seorang guru kata-
kata yang tidak pantas untuk diucapkan seperti kata kata seperti “wah kalau
anak itu mah bandelnya minta ampun , nakal bangat , tidak bisa dibilangin,
bodohnya keterlaluan, bahkan seorang gurupun sering tidak memperhatikan anak-
anak yang kurang berprestasi tersebut, bahkan mungkin salah sedikitpun mereka
akan kena marah secara berlebihan, bahkan mungkin sebagian guru sanggup
mengucapkan kata- kata kasar pada siswanya yang kurang berunung dalam
berprestasi tersebut. Misalnaya kata- kata seperti kamu bodoh, tolol, goblok,
makan tu goblok. Kata-kata seperti ini menurut suvei peneliti sanggup diucapkan
oleh sebagian ibu guru kita yang mengajar di SD kepada siswa mereka yang kurang
beruntung mendapat prestasi dalam pendidikan. Sungguh suatu ucapan yang sangat
tidak pantas diucapkan oleh seorang guru kepada muridnya, ini merupakan suatu
hal yang sangat menyedihkan.


    Jika           begini        adanya          bagaimana            nasib anak
anak yang kurang beruntung dalam berprestasi ini? Mereka sering dikucilkan dari
teman- temanya , mereka sering dimarahin ibu/bapak guru, hal ini akan membuat
mereka merasa minder, merasa terbelakang dan merasa tidak percaya diri.
misalnya dalam proses belajar dikelas , jika mereka yang kurang berprestasi ini
dalam belajar ini mau bertanya kepada ibu/ bapak giru karena belum jelas, maka
mereka merasa takut untuk bertanya, takut ditertawakan teman- temanya atau
bahkan takut salah omongan, karena mereka tidak memiliki rasa percaya diri


b.
Pengalaman peneliti
Menurut          pengalaman              peneliti        yang          pernah
menjadi guru honorer di suatu SMPN di Sumatra Barat, ketika itu peneliti baru
tamat dari suatu SLA yaitu Sekolah Pertanian Pembangunan Negri Padang (SPP
N.Padang). Karena kurangya guru ketika itu peneliti diminta mengajar biologi di
SMPN tersebut. Disuatu kelas ada seorang siswa yang prestasi belajarnya, jauh
tertinggal dari teman- teman sejawatnya, mereka adalah seorang putri yang
berwajah cantik tetapi sering menjadi bahan olok- olokan teman- temanya, bahkan
dikantorpun sering guru- guru membicarakan mereka karena prestasi mereka yang
jauh dari prestasi teman- temanya. Peneliti ketika itu merasa kasihan dan
merasa terpanggil untuk memberikan perhatian yang lebih pada siswa yang
bermasalah dalam berprestasi tersebut. Hal tersebut ternyata memberikan dampak yang
sangat positif.


     Terlihat         dari           hasil   ujian       kenakan        kelas,
nilai biologi yang diperoleh siswa tersebut cukup bagus bahkan menyamai dan
mungkin melebihi teman- teman sekelasnya , ketika itu mereka mendapat nilai 8
(delapan). Sehingga pada rapat kenaikan kelas, guru- guru yang lain merasa
tidak percaya dengan nilai yang mereka dapat, sehingga peneliti akhirnya
memperlihatkan nilai yang ada pada lembar jawaban ujian siswa agar dapat
dipercaya oleh guru- guru yang lain.


     Ditempat        lain       tempat        hal    yang        sama       juga
terjadi, ketika itu peneliti mengajar disuatu SMA swasta di kota Medan Sumatra
Utara. Saat itu peneliti baru menduduki kuliah semester VII di Pendidikan
Biologi sekaligus mengajar kelas II SMA swasta, satu diantara anak tersebut
nilai ulanganya paling jelek dan anaknyapun paling meribut ketika belajar
dikelas. Terlihat tidak ada perhatian sama sekali terhadap pelajaran. Ketika
guru menjelaskan dia tidak ada perhatian sama sekali, dia bisa saja mengerjakan
pekerjaan yang sama sekali tidak berkaitan dengan pelajaran atau diam dengan
pandangan mata yang kosong akan tetapi begitu guru membelakangi dan menulis
dipapan tulis mereka selalu bergendang dengan memukul meja, ini dilakukan hampir
tiap kali penulis masuk kelas, sampai penulis berpikir untuk keluar dari
sekolah tersebut karna tidak sanggup mengajar anak-anak yang bertingkah seperti
itu.


     Suatu         hari       penulis       mencoba        untuk        ketemu
anak tersebut dan ingin menanyakan hal apa sesungguhnya yang terjadi sehingga
mereka tidak sedikitpun ada perhatian terhadap pelajaran. Ini penulis lakukan
dengan cara tes kedepan kelas satu persatu didepan meja guru, tujuan dari tes
tersebut hanya agar bisa bicara dengan anak yang dimaksud sehingga tidak
diketahui teman-temanya. Begitu anak tersebut mendapat giliran penulis tidak
sama sekali melakukan tes seperti yang dilakukan sama teman temanya, hanya
menanyakan “Kamu kenapa?, ada apa dengan kamu?, punya masalah apa?, ayo bicara,
kenapa tidak ada perhatian sama sekali dengan pelajaran? Bicara sama saya,
jangan malu. Pada akhirnya mereka menangis dan mengatakan apa yang sebenarnya
sedang terjadi dikeluarga mereka sehingga mempengaruhi semangat belajar mereka.
Setelah diberi saran dengan segala macam ungkapan yang memotivasi mereka mau
belajar akhirnya terlihat ada perobahan kearah yang positif.




II. KAJIAN TEORI dan HIPOTESIS TINDAKAN


A.                                                                       Kajian
Teori


a. Keberhasilan guru dalam mengajar


     Keberhasilan              seorang              guru               dalam
mengajar akan terlihat dari keberhasilan siswanya dalam belajar. Keberhasilan
yang dimaksud adalah prestasi yang diperoleh anak didiknya dalam semua mata
pelajaran yang diberikan. Makin banyak anak didiknya yang berprestasi makin,
dianggap berhasil guru dalam mengajar dan juga dianggap guru tersebutpun
berprestasi dalam mengajar.


     Prestasi             seorang        siswa          dalam           belajar
bisa terlihat dari nilai ujian siswa yang bersangkutan. Jika siswa tersebut
mendapat nilai hasil ujian diatas delapan puluh apalagi jika semua pelajaranya
nilai yang diperoleh delapan puluh, maka sudah pasti siswa tersebut dianggap
berprestasi dalam mata pelajaran




b. Prestasi siswa


     Menurut            Munandar            (Ali            &            Asrori,
2005) perwujudan nyata dari dari bakat adalah prestasi, karena bakat menentukan
prestasi seseorang. Sekalipun demikian orang yang berbakat belum tentu
brprestasi. Hal ini karena bakat bersifat potensial yang membutuhkan latihan
dan pengembangan secara maksimal. Bakat khusus yang dikembangkan sejak dini
akan dapat terealisasi dalam bentuk prestasi unggul. Berdasarkan penelitian
terakhir, ditemukan bahwa sekitar 29% siswa SD dan SMP menjadi anak yang
underachiever, artinya prestasi belajar yang mereka peroleh              berada   dibawah
potensi atau bakat intelektual yang sesungguhnya mereka miliki.


c. Belajar


      Meenurut
Edward Walter, belajar adalah perubahan atau tingkah laku akibat pengalaman dan
latihan. Contoh, Anti kesulitan dan ketakutan belajar matematika, padahal
kakaknya Anto pandai belajar matematika. Menurut Edward Walter belajar
matematika memerlukan latihan latihan yang berulang kali. Latihan- latihan yang
intensif bagi siswa SD akan lebih mudah mempelajari simbol simbol matematika.
Unkapan guru SD harus memupuk anak agar mau melatih diri belajar matematika,
bukan mengkritik anak dengan komentar negatif. Anak menjadi cemas, bahkan
ketakutan belajar matematika



d. Ketrampilan memberikan penguatan (Reinforcement).


d.1.                                                                                Aliran
psikologi humanistik


     Menurut           aliran           ini         hasil           belajar          mampu
merubah prilaku anak. Jika anak SD merasa senang belajar berarti anda berhasil
menciptakan suasana yang kondusif di dalam kelas. Mengkondisikan belajar dapat
dilakukan apabila proses belajar anak tersebut berhasil. Anak dapat diberikan reward dalam
bentuk    hadiah     dan    pujian.    Apabila     anak     itu   tidak     berhasil  dapat
memacu anak dengan pemberian penguatan negatif (reinforcement negatif).(Ingridwati,
2007)


d.2.
Penguatan atau reinforcement


       Penguatan                       (reinforcement)                     adalah
segala      bentuk       respons,      apakah      bersifat    verbal     ataupun
nonverbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap
tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi ataupun unpan balik
(feedback) bagi sipenerima (siswa) atas perbuatanya sebagai suatu tindakan
dorongan ataupun koreksi. Atau, penguatan adalah respon terhadap suatu tingkah
laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku
tersebut. Tindakan tersebut dimaksudkan untuk mengajar ataupun membesarkan hati
siswa agar mereka lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar mengajar.


    Sebagai             contoh,      Seorang          guru        mengatakan
“ Coba kamu sebutkan salah satu sifat udara”. “ Ya coba kamu, Irwan!” (sambil
menunjuk), siswa : :Udara mempunyai bentuk seperti wadahnya, Bu!”. Guru
mengatakan : “Bagus, itu jawaban yang tepat. Ibu senang mempunyai murid yang
dapat menjawab seperti kamu.”


d.2.a.
Tujuan pemberian penguatan


     Penguatan                   mempunyai                 pengaruh               yang
berupa sikap     positif,   terhadap proses   belajar   siswa dan bertujuan    sebagai
berikut:


1.
Meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaranya


2.
Merangsang dan meningkatkan motifasi belajar siswa


3.
Meningkatkat kegiatan belajar dan membina tingkah laku siswa yang produktif.


d.2.b.
Jenis- jenis penguatan




   1. Penguatan
      verbal


   2. Penguatan
      non verbal
d.2.c.
Prinsip Penggunaan Penguatan :


Kehangatan
dan keantusiasan


     Sikap            dan         gaya        guru,         termasuk        suara,
mimik dan gerak       badan, akan menunjukkan adanya kehangatan dan keantusiasan
dalam memberikan       penguatan. Dengan demikian tidak terjadi kesan bahwa guru
tidak iklas dalam      memberikan penguatan karena tidak disertai kehangatan dan
keantusiasan.


Kebermaknaan


      Penguatan                   hendaknya         diberikan             sesuai
dengan tingkah laku dan penampilan siswa sehingga, ia mengerti dan yakin bahwa
ia patut diberi penguatan. Dengan demikian penguatan itu bermakna baginya, yang
jelas jangan sampai terjadi sebaliknya.


Menghindari
respon yang negatif


     Walaupun           teguran         dan           hukuman           masih
boleh digunakan, respon negatif yang diberikan guru berupa komentar, bercanda,
menghina, ejekan yang kasar perlu dihindari karena akan mematahkan semangat
siswa untuk mengembangkan dirinya


d.2.d.
Cara menggunakan penguatan


1.
Penguatan kepada pribadi tertentu


     Penguatan           harus          jelas          kepada           siapa
diberikan, sebab kalau tidak akan kurang efektif. Oleh karena itu sebelum
memberikan penguatan, guru lebih dahulu menyebut nama siswa yang bersangkutan
sambil menatap kepadanya
2.
Penguatan kepada kelompok dengan segera


     Penguatan                 seharusnya               segera                setelah
munculnya tingkah laku atau respon siswa        yang   diharapkan.   Penguatan yang
ditunda pemberianya, cendrung kurang efektif.


3.                                                                            Variasi
dalam penggunaan reinforcement


      Jenis           atau             macam              penguatan       yang
digunakan hendaknya bervariasi, tidak terbatas pada satu jenis saja karena hal
ini akan menimbulkan kebosanan dan lamakelamaan menjadi kurang efektif.


Perbedaan
intraindividual


     Adalah           suatu            perbandingan       antar           potensi
yang ada dalam diri individu itu sendiri, perbedaan ini muncul dari berbagai
aspek meliputi intelektual, fisik, psikologis dan sosial. Sebagai ilustrasi ada
seorang siswa yang memiliki prestasi belajar sangat cemerlang tetapi dia sangat
tidak disenangi oleh teman-temanya karena dia bersifat sangat tertutup dan
individualis dan sulit diajak kerjasama. Dari gambaran tersebut dapat
digambarkan antara kemampuan intelektual dan kemampuan sosial siswa cukup
signifikan sehingga siswa tersebut memerlukan perlakuan khusus.agar potensinya
dapat berkembang optimal.(Suparno,2007)


f. Penelitian Yang Relevan


     Berbagai          penelitian         tentang         model            atau
metode pembelajaran, baik dinegara luar maupun dinegara kita sendiri sudah
sangat banyak dilakuakn, tetapi penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas. Tindakan kelas yang dimaksud disini adalah tindakan seorang guru kelas
secara komplek dengan tujuan untuk dapat memotivasi anak dalam belajar,
sehingga diharapkan anak yang berprestasi rendah dapat meningkat prestasi anak
tersebut jika diberi perhatian yang lebih. Perhatian yang dimaksud disini
adalah memperhatikan anak tersebut disegala kesempatan seperti menjadikan dia
sebagai seorang teman, bercanda, menanyakan tentang pelajaran, menyuruh
belajar, menanya tentang kondisi keluarga,memuji , mengatakan dia pasti bias
bahkan juga bias dilakukan dengan cara kita sering meminta pertolongan mereka.
Yang umumnya apa saja yang membuat anak merasa nyaman dengan kita sebagai
seorang guru, sehingga anak merasa timbul rasa percaya diri, berani untuk
bertanya             Menurut       Mayarni    2008,   bahwa      prestasi     anak yang
berprestasi rendah dapat ditingkatkan dengan memberikan perhatian yang lebih.


B.
Hipotesis Tindakan


    Prestasi           Belajar           Siswa                  yang          Berprestasi
Rendah Dapat Ditingkatkan dengan Metode Reinforcement




III. METODOLOGI PENELITIAN


A. Seting Penelitian


a. Tempat penelitian


    Penelitian               tindakan              kelas          ini dilakukan
di sebuah sekolah dasar, yaitu di SD Negri 04 Pagi Sebagai subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas IV B, tahun pelajaran 2009/2010


b. Waktu penelitian


     Penelitian           ini           mulai               dilaksanakan             pada
bulan Maret 2010 sampai dengan bulan Oktober 2010


c. Siklus penelitian


     Penelitian           ini                dilakukan             melalui            tiga
siklus untuk melihat     perubahan   hasil      belajar siswa   yang berprestasi   rendah
dengan metode Reinforcement. Metode reinforcement disini lebih diarahkan kepada
perhatian yang lebih. Perhatian yang lebih disini lebih diutamakan kepada
anak-anak yang berprestasi rendah, dengan melakukan perhatian yang lebih
terhadap anak-anak yang berprestasi rendah diharapkan prestasi anak tersebut
dapat menyaingi prestasi belajar teman-temanya.


    Perhatian          disini           dilakukan           setiap          saat
atau setiap kali ketemu anak-anak tersebut. Bentuk perhatian disini tidak hanya
memperhatikan mereka dalam belajar akan tetapi perhatian dapat ditunjukkan
dalam bentuk bercanda, memuji, menanyakan apakah mereka belajar tadi malam dan
mungkin juga dengan perkataan misalnya kamu pasti bisa, kamu bisa mengalahkan
temanmu, ayo belajar jangan mau kalah. Yang pasti setiap saat kita perlihatkan
bahwa kita sangat memperhatikan mereka dan memperlihatkan bahwa kita menyayangi
mereka.


     Perhatian          dalam          bentuk           kasih         sayang           ini
diharapkan dapat menimbulkan rasa percaya diri pada anak tersebut sedangkan, rasa percaya
diri
adalah modal awal dari segala kesuksesan. Perhatian dalam bentuk kasih sayang
dan memperlakukan mereka sebagai seorang teman, itu sangat penting untuk
menanamkan rasa percaya diri bahkan dapat meningkatkan prestasi belajar anak
tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Mayarni (2008) bahwa adanya respon
positif dari mahasiswa yang berprestasi rendah dengan perobahan sikap dosen
dalam guru mengajar, karena kepercayaan diri merupakan modal awal dari segalanya, seperti
mereka                                    berani                                 bertanya
sebab banyak sekali anak anak yang tidak mengerti apa yang mereka pelajari terlebih
lagi mereka tidak sanggup untuk bertanya pada bapak dan ibu guru mereka.


     Dengan                  mereka                   mendapat                perhatian,
diharap mereka akan menyayangi guru tersebut         sehingga membuat mereka senang
datang kesekolah dan membuat mereka belajar           dengan giat, disini juga diharap
mereka akan malu sama gurunya jika mereka            tidak pintar karena guru mereka
selalu memperhatikan mereka.


B.Subjek Penelitian


     Dalam               penelitian             ini             yang    menjadi
subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD terdiri dari 40 orang siswa dengan
komposisi 19 orang laki-laki 21 orang. Siswa yang diberi perhatian lebih disini
adalah siswa yang prestasinya jauh dibawah prestasi teman- temanya.
C. Jenis Penelitian


Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas.


D. Prosedur Penelitian


Jumlah
siklus penelitian


     Jumlah            siklus             penelitian             ini        berjumlah
tiga siklus, pada siklus pertama dilakukan penentuan kelas dan pemilihan anak
yang akan diberi perlakuan, beri perlakuan, selanjutnya pengambilan nilai awal
dari anak anak tersebut. Selanjutnya anak anak tersebut diberi perlakuan dengan
perhatian yang lebih. Metode Reinforsment disini adalah perhatian yang lebih
seperti apakah dia tadi malam belajar, meminta dia untuk belajar, bercanda,
mengatakan dia anak pintar, mengatakan kamu pasti bisa, jika seorang guru perlu
bantuan yang dimintai bantuan adalah anak-anak tersebut seperti meminta tolong
membelikan makanan bahkan hanya meminta anak tersebut menghapus papan tulis
didepan kelas dan yang lebih terpenting adalah memperlakukan mereka sebagai
teman. Selanjutnya mengambil nilai hasil ujian anak tersebut selanjutnya nilai
diolah dengan cara membandingkan nilai tersebut dengan nilai teman temanya.


     Pada            siklus         kedua          perhatian          lebih
ditingkatkan lagi karena terlihat hasil dari siklus pertama belum terlalu
kelihatan perobahanya, dan pada akhirnya dilakukan pengambilan nilai secara
bersama sama


     Perlakuan              diteruskan           dengan              siklus
ketiga disini sudah mulai ada perobahan pada diri anak tersebut. Keceriaan
didalam kelas terlihat disini dan biasanya anak yang diberi perlakuan ini
sering datang terlambat saat ini sudah sangat jarang mereka datang
terlambat.Dalam prosedur penelian tindakan kelas ini keberhasilan dapat
peneliti lihat dari sisi kerajinan dan keceriaan serta peningkatan prestasi
belajar mereka peroleh


E. Alat Pengumpul Data
b.1.Alat
pengumpil data adalah mengunakan tes untuk mengukur kemampuan subyek
penelitian, yang selanjutnya hasil tes tesebut dibandingkan dengan hasil tes
teman-temanya


b.2.
Obsevasi dan wawancara, Observasi dan wawacara disini digunakan sebagai data penunjang
dalam memberi perlakuan dan dalam mengambil keputusan.


F. Analisis Data


    Data          hasil          tes       yang       diambil        dianalisis
dengan teknik persentasi dan yaitu dengan membandingkan dengan data nilai dari
teman-teman seangkatanya dalam satu kelas.




IV.                                                                            HASIL
DAN PEMBAHASAN PENELITIAN


A. Hasi dan Pembahasan


a.                                                                               Hasil
ulangan I


                                        Tabel
                                          I


                                      Daftar
   Nilai Ulangan Tengah Semester yang Diambil Diawal Penelitian Tahun Pelajaran
                                    2009/2010
Mata Pelajaran

No   Nama siswa                                      Jumlah   Rata-rata

                             Bhs Indon MTK    IPA



1    Nada Fitriani Azzahra   7.50      6.50   8.90   22.90    7.63



2    Esterlita Sihombing     8.50      8.00   8.70   25.20    8.40



3    Hanifah Nurul Islami    6.50      6.00   8.30   20.80    6.93



4    Ezra Luga               8.50      6.00

Contenu connexe

Tendances

Model pengurusan disiplin thomas gordon
Model pengurusan disiplin thomas gordonModel pengurusan disiplin thomas gordon
Model pengurusan disiplin thomas gordonamira nurfahmida
 
12. contoh penulisan refleksi kajian
12. contoh penulisan refleksi kajian12. contoh penulisan refleksi kajian
12. contoh penulisan refleksi kajianShafie Athiah
 
Masalah – masalah komunikasi dalam bilik darjah
Masalah – masalah komunikasi dalam bilik darjahMasalah – masalah komunikasi dalam bilik darjah
Masalah – masalah komunikasi dalam bilik darjahSohib AlQuran
 
Strategi Penilaian Sederhana (Penilaian Instan dan Pertanyaan yang Dimiliki S...
Strategi Penilaian Sederhana (Penilaian Instan dan Pertanyaan yang Dimiliki S...Strategi Penilaian Sederhana (Penilaian Instan dan Pertanyaan yang Dimiliki S...
Strategi Penilaian Sederhana (Penilaian Instan dan Pertanyaan yang Dimiliki S...LuklukAnisa
 
Contoh penulisan jurnal praktikum
Contoh penulisan jurnal praktikumContoh penulisan jurnal praktikum
Contoh penulisan jurnal praktikumzazzulin zazzulin
 
Masalah disiplin dalam bilik darjah
Masalah disiplin dalam bilik darjahMasalah disiplin dalam bilik darjah
Masalah disiplin dalam bilik darjahfiro HAR
 
strategi Pembelajaran yang menyenangkan dengan metode demonstrasi
strategi Pembelajaran yang menyenangkan dengan metode demonstrasistrategi Pembelajaran yang menyenangkan dengan metode demonstrasi
strategi Pembelajaran yang menyenangkan dengan metode demonstrasirizka_pratiwi
 
Laporan hasil observasi bk
Laporan hasil observasi bkLaporan hasil observasi bk
Laporan hasil observasi bkbaiq wulan
 
Karangan memperoleh keputusan cemerlang dalam peperiksaan
Karangan   memperoleh keputusan cemerlang dalam peperiksaanKarangan   memperoleh keputusan cemerlang dalam peperiksaan
Karangan memperoleh keputusan cemerlang dalam peperiksaanKementerian Pelajaran Malaysia
 
Laporan observasi sekolah
Laporan observasi sekolahLaporan observasi sekolah
Laporan observasi sekolahtaufiq hasibuan
 
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-Abdul Majid
 
Panduan penulisan refleksi mengajar
Panduan penulisan refleksi mengajarPanduan penulisan refleksi mengajar
Panduan penulisan refleksi mengajarlala111
 
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)Ruslan Mauliady
 
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAHPERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAHRiyan Hidayat
 

Tendances (19)

Model pengurusan disiplin thomas gordon
Model pengurusan disiplin thomas gordonModel pengurusan disiplin thomas gordon
Model pengurusan disiplin thomas gordon
 
Makalah penguatan
Makalah penguatanMakalah penguatan
Makalah penguatan
 
12. contoh penulisan refleksi kajian
12. contoh penulisan refleksi kajian12. contoh penulisan refleksi kajian
12. contoh penulisan refleksi kajian
 
Masalah – masalah komunikasi dalam bilik darjah
Masalah – masalah komunikasi dalam bilik darjahMasalah – masalah komunikasi dalam bilik darjah
Masalah – masalah komunikasi dalam bilik darjah
 
Strategi Penilaian Sederhana (Penilaian Instan dan Pertanyaan yang Dimiliki S...
Strategi Penilaian Sederhana (Penilaian Instan dan Pertanyaan yang Dimiliki S...Strategi Penilaian Sederhana (Penilaian Instan dan Pertanyaan yang Dimiliki S...
Strategi Penilaian Sederhana (Penilaian Instan dan Pertanyaan yang Dimiliki S...
 
Contoh penulisan jurnal praktikum
Contoh penulisan jurnal praktikumContoh penulisan jurnal praktikum
Contoh penulisan jurnal praktikum
 
Bertanya, kunci berpikir kreatif
Bertanya, kunci berpikir kreatifBertanya, kunci berpikir kreatif
Bertanya, kunci berpikir kreatif
 
Kasus pembelajaran tap
Kasus pembelajaran tapKasus pembelajaran tap
Kasus pembelajaran tap
 
Masalah disiplin dalam bilik darjah
Masalah disiplin dalam bilik darjahMasalah disiplin dalam bilik darjah
Masalah disiplin dalam bilik darjah
 
strategi Pembelajaran yang menyenangkan dengan metode demonstrasi
strategi Pembelajaran yang menyenangkan dengan metode demonstrasistrategi Pembelajaran yang menyenangkan dengan metode demonstrasi
strategi Pembelajaran yang menyenangkan dengan metode demonstrasi
 
Laporan hasil observasi bk
Laporan hasil observasi bkLaporan hasil observasi bk
Laporan hasil observasi bk
 
Tap ut raha
Tap ut rahaTap ut raha
Tap ut raha
 
Karangan memperoleh keputusan cemerlang dalam peperiksaan
Karangan   memperoleh keputusan cemerlang dalam peperiksaanKarangan   memperoleh keputusan cemerlang dalam peperiksaan
Karangan memperoleh keputusan cemerlang dalam peperiksaan
 
Laporan observasi sekolah
Laporan observasi sekolahLaporan observasi sekolah
Laporan observasi sekolah
 
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-
 
Panduan penulisan refleksi mengajar
Panduan penulisan refleksi mengajarPanduan penulisan refleksi mengajar
Panduan penulisan refleksi mengajar
 
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
 
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAHPERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
 
Contoh refleksi
Contoh refleksiContoh refleksi
Contoh refleksi
 

Similaire à PRESTASI BELAJAR

Jurnal review kepelbagaian pelajar
Jurnal review kepelbagaian pelajarJurnal review kepelbagaian pelajar
Jurnal review kepelbagaian pelajarKhairul Aswad
 
Bayangkanlah kelas yang saat ini Anda ampu dengan segala keragaman murid.docx
Bayangkanlah kelas yang saat ini Anda ampu dengan segala keragaman murid.docxBayangkanlah kelas yang saat ini Anda ampu dengan segala keragaman murid.docx
Bayangkanlah kelas yang saat ini Anda ampu dengan segala keragaman murid.docxZULKAEKADEWIKANSIL
 
kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
 kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
kajian-kes-murid-mundur-dan-lembamRidzuan Ahmad
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copyUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copyOperator Warnet Vast Raha
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copyUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copyOperator Warnet Vast Raha
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenJoko Prasetiyo
 
Lampiran 5.5b contoh-penulisan-refleksi-praktikum 2
Lampiran 5.5b contoh-penulisan-refleksi-praktikum 2Lampiran 5.5b contoh-penulisan-refleksi-praktikum 2
Lampiran 5.5b contoh-penulisan-refleksi-praktikum 2Syazana Azmi
 
Tugas laporan best practice sumarwoto 201903118
Tugas laporan best practice sumarwoto  201903118Tugas laporan best practice sumarwoto  201903118
Tugas laporan best practice sumarwoto 201903118sumarwoto_pan1
 
Sistem pendidikan indonesia memprihatinkan
Sistem pendidikan indonesia memprihatinkanSistem pendidikan indonesia memprihatinkan
Sistem pendidikan indonesia memprihatinkanarif08
 
Menggagas Learn How to Learn
Menggagas Learn How to LearnMenggagas Learn How to Learn
Menggagas Learn How to LearnRendra S.Sos
 
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR  BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR  BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...SDN 1 JUGLANGAN
 
Makalah Penyebab terjadinya masalah belajar dan penyebab kelainan pada abk
Makalah Penyebab terjadinya masalah belajar dan  penyebab kelainan pada abkMakalah Penyebab terjadinya masalah belajar dan  penyebab kelainan pada abk
Makalah Penyebab terjadinya masalah belajar dan penyebab kelainan pada abkAiyUis NuriEanty
 
MATERI PENGUATAN TRANSISI PAUD-SD.pptx
MATERI PENGUATAN TRANSISI PAUD-SD.pptxMATERI PENGUATAN TRANSISI PAUD-SD.pptx
MATERI PENGUATAN TRANSISI PAUD-SD.pptxAnonymous6qFUfWZ
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdfLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdfXaviJr5
 
96433238 kertas-cadangan-kajian-tindakan-1
96433238 kertas-cadangan-kajian-tindakan-196433238 kertas-cadangan-kajian-tindakan-1
96433238 kertas-cadangan-kajian-tindakan-1Noraini Che Embong
 

Similaire à PRESTASI BELAJAR (20)

Jurnal review kepelbagaian pelajar
Jurnal review kepelbagaian pelajarJurnal review kepelbagaian pelajar
Jurnal review kepelbagaian pelajar
 
Bayangkanlah kelas yang saat ini Anda ampu dengan segala keragaman murid.docx
Bayangkanlah kelas yang saat ini Anda ampu dengan segala keragaman murid.docxBayangkanlah kelas yang saat ini Anda ampu dengan segala keragaman murid.docx
Bayangkanlah kelas yang saat ini Anda ampu dengan segala keragaman murid.docx
 
kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
 kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copyUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copyUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
 
Analisis video
Analisis videoAnalisis video
Analisis video
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan Kompeten
 
Lampiran 5.5b contoh-penulisan-refleksi-praktikum 2
Lampiran 5.5b contoh-penulisan-refleksi-praktikum 2Lampiran 5.5b contoh-penulisan-refleksi-praktikum 2
Lampiran 5.5b contoh-penulisan-refleksi-praktikum 2
 
Tugas laporan best practice sumarwoto 201903118
Tugas laporan best practice sumarwoto  201903118Tugas laporan best practice sumarwoto  201903118
Tugas laporan best practice sumarwoto 201903118
 
Sistem pendidikan indonesia memprihatinkan
Sistem pendidikan indonesia memprihatinkanSistem pendidikan indonesia memprihatinkan
Sistem pendidikan indonesia memprihatinkan
 
Menggagas Learn How to Learn
Menggagas Learn How to LearnMenggagas Learn How to Learn
Menggagas Learn How to Learn
 
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR  BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR  BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...
 
Makalah Penyebab terjadinya masalah belajar dan penyebab kelainan pada abk
Makalah Penyebab terjadinya masalah belajar dan  penyebab kelainan pada abkMakalah Penyebab terjadinya masalah belajar dan  penyebab kelainan pada abk
Makalah Penyebab terjadinya masalah belajar dan penyebab kelainan pada abk
 
MATERI PENGUATAN TRANSISI PAUD-SD.pptx
MATERI PENGUATAN TRANSISI PAUD-SD.pptxMATERI PENGUATAN TRANSISI PAUD-SD.pptx
MATERI PENGUATAN TRANSISI PAUD-SD.pptx
 
Kemampuan guru
Kemampuan guruKemampuan guru
Kemampuan guru
 
IB CIRI GURU KREATIF.pptx
IB CIRI GURU KREATIF.pptxIB CIRI GURU KREATIF.pptx
IB CIRI GURU KREATIF.pptx
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdfLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
 
PERANAN GURU BIASA SEBAGAI GURU PEMBIMBING
PERANAN GURU BIASA SEBAGAI GURU PEMBIMBINGPERANAN GURU BIASA SEBAGAI GURU PEMBIMBING
PERANAN GURU BIASA SEBAGAI GURU PEMBIMBING
 
Ppt ti dlm bk pribadi
Ppt  ti dlm bk pribadiPpt  ti dlm bk pribadi
Ppt ti dlm bk pribadi
 
96433238 kertas-cadangan-kajian-tindakan-1
96433238 kertas-cadangan-kajian-tindakan-196433238 kertas-cadangan-kajian-tindakan-1
96433238 kertas-cadangan-kajian-tindakan-1
 

PRESTASI BELAJAR

  • 1. INGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN METODE REINFORCEMENT Rabu, 15 Juni 2011 00:41:34 - oleh : lemlit - views 9890 Oleh: Mayarni, S.Pd., M.Si. Dosen FKIP Prog. Studi Biologi UHAMKA Makalah ini disampaikan pada seminar dalam rangka kegiatan menyambut Wisuda dan Dies Natalis UHAMKA, Hari,tanggal Jumat dan Sabtu, 10 dan 11 Desember 2010 I. PENDAHULUAN Prestasi Jika kita berbicara masalah prestasi, memang menyenangkan bahkan membuat kita tak pernah bosan untuk membicarakanya apalagi jika kita berbicara masalah prestasi seorang siswa, ditambah lagi jika yang dibicarakan adalah siswa kita sendiri. Atau mungkin bahkan anak kita sendiri. Seandainya kita adalah guru kelas, pasti kita dengan bangga membicarakan tentang murid- murid yang berprestasi. Jika ada kesempatan maka kita akan membicarakan dengan teman sejawat tentang prestasi yang diperoleh oleh siswa kelas kita, bahkan biasanya kitapun termotifasi memberi perhatian yang lebih kepada anak tersebut, dan sebagai tanda perhatian tersebut kita sebagai guru sering meminta
  • 2. pertolongan mereka. Ini dimulai dari hal yang paling kecil seperti minta diambilkan minuman, minta dibelikan kue, minta diambilkan absen dan sebagainya, bahkan mungkin meminta anak yang berprestasi tersebut mengabsen teman- temanya. Bahkan ada seorang orang tua murid yang mengatakan “ Wah kalau anak saya setiap hari selalu diminta tolong sama guru mereka untuk mengabsen teman- temanya “ . Apa yang tersirat dalam ucapan ini adalah kalau anak mereka adalah anak yang berprestasi disekolah sehingga ibu/ bapak guru merekapun mempercayai mereka. Semakin sering anak dimintai pertolongan dari seorang guru mereka sebatas kemampuan yang mereka miliki maka anakpun merasa diperhatikan oleh guru mereka bahkan merekapun akan merasa lebih percaya diri. Dan rasa percaya diri ini adalah awal dari kesuksesan seorang siswa. Bagai mana dengan anak-anak yang tidak berprestasi dikelas kita ?., Jika kita coba berbincang bincang dengan seorang guru kelas misalkan guru kelas sekolah dasar (SD) tentang muridnya yang kurang berprestasi dalam belajar, maka sangat sering terucap dari seorang guru kata- kata yang tidak pantas untuk diucapkan seperti kata kata seperti “wah kalau anak itu mah bandelnya minta ampun , nakal bangat , tidak bisa dibilangin, bodohnya keterlaluan, bahkan seorang gurupun sering tidak memperhatikan anak- anak yang kurang berprestasi tersebut, bahkan mungkin salah sedikitpun mereka akan kena marah secara berlebihan, bahkan mungkin sebagian guru sanggup mengucapkan kata- kata kasar pada siswanya yang kurang berunung dalam berprestasi tersebut. Misalnaya kata- kata seperti kamu bodoh, tolol, goblok, makan tu goblok. Kata-kata seperti ini menurut suvei peneliti sanggup diucapkan oleh sebagian ibu guru kita yang mengajar di SD kepada siswa mereka yang kurang beruntung mendapat prestasi dalam pendidikan. Sungguh suatu ucapan yang sangat tidak pantas diucapkan oleh seorang guru kepada muridnya, ini merupakan suatu hal yang sangat menyedihkan. Jika begini adanya bagaimana nasib anak anak yang kurang beruntung dalam berprestasi ini? Mereka sering dikucilkan dari teman- temanya , mereka sering dimarahin ibu/bapak guru, hal ini akan membuat mereka merasa minder, merasa terbelakang dan merasa tidak percaya diri. misalnya dalam proses belajar dikelas , jika mereka yang kurang berprestasi ini dalam belajar ini mau bertanya kepada ibu/ bapak giru karena belum jelas, maka mereka merasa takut untuk bertanya, takut ditertawakan teman- temanya atau bahkan takut salah omongan, karena mereka tidak memiliki rasa percaya diri b. Pengalaman peneliti
  • 3. Menurut pengalaman peneliti yang pernah menjadi guru honorer di suatu SMPN di Sumatra Barat, ketika itu peneliti baru tamat dari suatu SLA yaitu Sekolah Pertanian Pembangunan Negri Padang (SPP N.Padang). Karena kurangya guru ketika itu peneliti diminta mengajar biologi di SMPN tersebut. Disuatu kelas ada seorang siswa yang prestasi belajarnya, jauh tertinggal dari teman- teman sejawatnya, mereka adalah seorang putri yang berwajah cantik tetapi sering menjadi bahan olok- olokan teman- temanya, bahkan dikantorpun sering guru- guru membicarakan mereka karena prestasi mereka yang jauh dari prestasi teman- temanya. Peneliti ketika itu merasa kasihan dan merasa terpanggil untuk memberikan perhatian yang lebih pada siswa yang bermasalah dalam berprestasi tersebut. Hal tersebut ternyata memberikan dampak yang sangat positif. Terlihat dari hasil ujian kenakan kelas, nilai biologi yang diperoleh siswa tersebut cukup bagus bahkan menyamai dan mungkin melebihi teman- teman sekelasnya , ketika itu mereka mendapat nilai 8 (delapan). Sehingga pada rapat kenaikan kelas, guru- guru yang lain merasa tidak percaya dengan nilai yang mereka dapat, sehingga peneliti akhirnya memperlihatkan nilai yang ada pada lembar jawaban ujian siswa agar dapat dipercaya oleh guru- guru yang lain. Ditempat lain tempat hal yang sama juga terjadi, ketika itu peneliti mengajar disuatu SMA swasta di kota Medan Sumatra Utara. Saat itu peneliti baru menduduki kuliah semester VII di Pendidikan Biologi sekaligus mengajar kelas II SMA swasta, satu diantara anak tersebut nilai ulanganya paling jelek dan anaknyapun paling meribut ketika belajar dikelas. Terlihat tidak ada perhatian sama sekali terhadap pelajaran. Ketika guru menjelaskan dia tidak ada perhatian sama sekali, dia bisa saja mengerjakan pekerjaan yang sama sekali tidak berkaitan dengan pelajaran atau diam dengan pandangan mata yang kosong akan tetapi begitu guru membelakangi dan menulis dipapan tulis mereka selalu bergendang dengan memukul meja, ini dilakukan hampir tiap kali penulis masuk kelas, sampai penulis berpikir untuk keluar dari sekolah tersebut karna tidak sanggup mengajar anak-anak yang bertingkah seperti itu. Suatu hari penulis mencoba untuk ketemu anak tersebut dan ingin menanyakan hal apa sesungguhnya yang terjadi sehingga mereka tidak sedikitpun ada perhatian terhadap pelajaran. Ini penulis lakukan dengan cara tes kedepan kelas satu persatu didepan meja guru, tujuan dari tes tersebut hanya agar bisa bicara dengan anak yang dimaksud sehingga tidak diketahui teman-temanya. Begitu anak tersebut mendapat giliran penulis tidak sama sekali melakukan tes seperti yang dilakukan sama teman temanya, hanya menanyakan “Kamu kenapa?, ada apa dengan kamu?, punya masalah apa?, ayo bicara, kenapa tidak ada perhatian sama sekali dengan pelajaran? Bicara sama saya, jangan malu. Pada akhirnya mereka menangis dan mengatakan apa yang sebenarnya sedang terjadi dikeluarga mereka sehingga mempengaruhi semangat belajar mereka.
  • 4. Setelah diberi saran dengan segala macam ungkapan yang memotivasi mereka mau belajar akhirnya terlihat ada perobahan kearah yang positif. II. KAJIAN TEORI dan HIPOTESIS TINDAKAN A. Kajian Teori a. Keberhasilan guru dalam mengajar Keberhasilan seorang guru dalam mengajar akan terlihat dari keberhasilan siswanya dalam belajar. Keberhasilan yang dimaksud adalah prestasi yang diperoleh anak didiknya dalam semua mata pelajaran yang diberikan. Makin banyak anak didiknya yang berprestasi makin, dianggap berhasil guru dalam mengajar dan juga dianggap guru tersebutpun berprestasi dalam mengajar. Prestasi seorang siswa dalam belajar bisa terlihat dari nilai ujian siswa yang bersangkutan. Jika siswa tersebut mendapat nilai hasil ujian diatas delapan puluh apalagi jika semua pelajaranya nilai yang diperoleh delapan puluh, maka sudah pasti siswa tersebut dianggap berprestasi dalam mata pelajaran b. Prestasi siswa Menurut Munandar (Ali & Asrori, 2005) perwujudan nyata dari dari bakat adalah prestasi, karena bakat menentukan prestasi seseorang. Sekalipun demikian orang yang berbakat belum tentu brprestasi. Hal ini karena bakat bersifat potensial yang membutuhkan latihan dan pengembangan secara maksimal. Bakat khusus yang dikembangkan sejak dini akan dapat terealisasi dalam bentuk prestasi unggul. Berdasarkan penelitian terakhir, ditemukan bahwa sekitar 29% siswa SD dan SMP menjadi anak yang
  • 5. underachiever, artinya prestasi belajar yang mereka peroleh berada dibawah potensi atau bakat intelektual yang sesungguhnya mereka miliki. c. Belajar Meenurut Edward Walter, belajar adalah perubahan atau tingkah laku akibat pengalaman dan latihan. Contoh, Anti kesulitan dan ketakutan belajar matematika, padahal kakaknya Anto pandai belajar matematika. Menurut Edward Walter belajar matematika memerlukan latihan latihan yang berulang kali. Latihan- latihan yang intensif bagi siswa SD akan lebih mudah mempelajari simbol simbol matematika. Unkapan guru SD harus memupuk anak agar mau melatih diri belajar matematika, bukan mengkritik anak dengan komentar negatif. Anak menjadi cemas, bahkan ketakutan belajar matematika d. Ketrampilan memberikan penguatan (Reinforcement). d.1. Aliran psikologi humanistik Menurut aliran ini hasil belajar mampu merubah prilaku anak. Jika anak SD merasa senang belajar berarti anda berhasil menciptakan suasana yang kondusif di dalam kelas. Mengkondisikan belajar dapat dilakukan apabila proses belajar anak tersebut berhasil. Anak dapat diberikan reward dalam bentuk hadiah dan pujian. Apabila anak itu tidak berhasil dapat memacu anak dengan pemberian penguatan negatif (reinforcement negatif).(Ingridwati, 2007) d.2. Penguatan atau reinforcement Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun nonverbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi ataupun unpan balik (feedback) bagi sipenerima (siswa) atas perbuatanya sebagai suatu tindakan dorongan ataupun koreksi. Atau, penguatan adalah respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku
  • 6. tersebut. Tindakan tersebut dimaksudkan untuk mengajar ataupun membesarkan hati siswa agar mereka lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar mengajar. Sebagai contoh, Seorang guru mengatakan “ Coba kamu sebutkan salah satu sifat udara”. “ Ya coba kamu, Irwan!” (sambil menunjuk), siswa : :Udara mempunyai bentuk seperti wadahnya, Bu!”. Guru mengatakan : “Bagus, itu jawaban yang tepat. Ibu senang mempunyai murid yang dapat menjawab seperti kamu.” d.2.a. Tujuan pemberian penguatan Penguatan mempunyai pengaruh yang berupa sikap positif, terhadap proses belajar siswa dan bertujuan sebagai berikut: 1. Meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaranya 2. Merangsang dan meningkatkan motifasi belajar siswa 3. Meningkatkat kegiatan belajar dan membina tingkah laku siswa yang produktif. d.2.b. Jenis- jenis penguatan 1. Penguatan verbal 2. Penguatan non verbal
  • 7. d.2.c. Prinsip Penggunaan Penguatan : Kehangatan dan keantusiasan Sikap dan gaya guru, termasuk suara, mimik dan gerak badan, akan menunjukkan adanya kehangatan dan keantusiasan dalam memberikan penguatan. Dengan demikian tidak terjadi kesan bahwa guru tidak iklas dalam memberikan penguatan karena tidak disertai kehangatan dan keantusiasan. Kebermaknaan Penguatan hendaknya diberikan sesuai dengan tingkah laku dan penampilan siswa sehingga, ia mengerti dan yakin bahwa ia patut diberi penguatan. Dengan demikian penguatan itu bermakna baginya, yang jelas jangan sampai terjadi sebaliknya. Menghindari respon yang negatif Walaupun teguran dan hukuman masih boleh digunakan, respon negatif yang diberikan guru berupa komentar, bercanda, menghina, ejekan yang kasar perlu dihindari karena akan mematahkan semangat siswa untuk mengembangkan dirinya d.2.d. Cara menggunakan penguatan 1. Penguatan kepada pribadi tertentu Penguatan harus jelas kepada siapa diberikan, sebab kalau tidak akan kurang efektif. Oleh karena itu sebelum memberikan penguatan, guru lebih dahulu menyebut nama siswa yang bersangkutan sambil menatap kepadanya
  • 8. 2. Penguatan kepada kelompok dengan segera Penguatan seharusnya segera setelah munculnya tingkah laku atau respon siswa yang diharapkan. Penguatan yang ditunda pemberianya, cendrung kurang efektif. 3. Variasi dalam penggunaan reinforcement Jenis atau macam penguatan yang digunakan hendaknya bervariasi, tidak terbatas pada satu jenis saja karena hal ini akan menimbulkan kebosanan dan lamakelamaan menjadi kurang efektif. Perbedaan intraindividual Adalah suatu perbandingan antar potensi yang ada dalam diri individu itu sendiri, perbedaan ini muncul dari berbagai aspek meliputi intelektual, fisik, psikologis dan sosial. Sebagai ilustrasi ada seorang siswa yang memiliki prestasi belajar sangat cemerlang tetapi dia sangat tidak disenangi oleh teman-temanya karena dia bersifat sangat tertutup dan individualis dan sulit diajak kerjasama. Dari gambaran tersebut dapat digambarkan antara kemampuan intelektual dan kemampuan sosial siswa cukup signifikan sehingga siswa tersebut memerlukan perlakuan khusus.agar potensinya dapat berkembang optimal.(Suparno,2007) f. Penelitian Yang Relevan Berbagai penelitian tentang model atau metode pembelajaran, baik dinegara luar maupun dinegara kita sendiri sudah sangat banyak dilakuakn, tetapi penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Tindakan kelas yang dimaksud disini adalah tindakan seorang guru kelas secara komplek dengan tujuan untuk dapat memotivasi anak dalam belajar, sehingga diharapkan anak yang berprestasi rendah dapat meningkat prestasi anak tersebut jika diberi perhatian yang lebih. Perhatian yang dimaksud disini adalah memperhatikan anak tersebut disegala kesempatan seperti menjadikan dia sebagai seorang teman, bercanda, menanyakan tentang pelajaran, menyuruh
  • 9. belajar, menanya tentang kondisi keluarga,memuji , mengatakan dia pasti bias bahkan juga bias dilakukan dengan cara kita sering meminta pertolongan mereka. Yang umumnya apa saja yang membuat anak merasa nyaman dengan kita sebagai seorang guru, sehingga anak merasa timbul rasa percaya diri, berani untuk bertanya Menurut Mayarni 2008, bahwa prestasi anak yang berprestasi rendah dapat ditingkatkan dengan memberikan perhatian yang lebih. B. Hipotesis Tindakan Prestasi Belajar Siswa yang Berprestasi Rendah Dapat Ditingkatkan dengan Metode Reinforcement III. METODOLOGI PENELITIAN A. Seting Penelitian a. Tempat penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di sebuah sekolah dasar, yaitu di SD Negri 04 Pagi Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV B, tahun pelajaran 2009/2010 b. Waktu penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Maret 2010 sampai dengan bulan Oktober 2010 c. Siklus penelitian Penelitian ini dilakukan melalui tiga siklus untuk melihat perubahan hasil belajar siswa yang berprestasi rendah
  • 10. dengan metode Reinforcement. Metode reinforcement disini lebih diarahkan kepada perhatian yang lebih. Perhatian yang lebih disini lebih diutamakan kepada anak-anak yang berprestasi rendah, dengan melakukan perhatian yang lebih terhadap anak-anak yang berprestasi rendah diharapkan prestasi anak tersebut dapat menyaingi prestasi belajar teman-temanya. Perhatian disini dilakukan setiap saat atau setiap kali ketemu anak-anak tersebut. Bentuk perhatian disini tidak hanya memperhatikan mereka dalam belajar akan tetapi perhatian dapat ditunjukkan dalam bentuk bercanda, memuji, menanyakan apakah mereka belajar tadi malam dan mungkin juga dengan perkataan misalnya kamu pasti bisa, kamu bisa mengalahkan temanmu, ayo belajar jangan mau kalah. Yang pasti setiap saat kita perlihatkan bahwa kita sangat memperhatikan mereka dan memperlihatkan bahwa kita menyayangi mereka. Perhatian dalam bentuk kasih sayang ini diharapkan dapat menimbulkan rasa percaya diri pada anak tersebut sedangkan, rasa percaya diri adalah modal awal dari segala kesuksesan. Perhatian dalam bentuk kasih sayang dan memperlakukan mereka sebagai seorang teman, itu sangat penting untuk menanamkan rasa percaya diri bahkan dapat meningkatkan prestasi belajar anak tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Mayarni (2008) bahwa adanya respon positif dari mahasiswa yang berprestasi rendah dengan perobahan sikap dosen dalam guru mengajar, karena kepercayaan diri merupakan modal awal dari segalanya, seperti mereka berani bertanya sebab banyak sekali anak anak yang tidak mengerti apa yang mereka pelajari terlebih lagi mereka tidak sanggup untuk bertanya pada bapak dan ibu guru mereka. Dengan mereka mendapat perhatian, diharap mereka akan menyayangi guru tersebut sehingga membuat mereka senang datang kesekolah dan membuat mereka belajar dengan giat, disini juga diharap mereka akan malu sama gurunya jika mereka tidak pintar karena guru mereka selalu memperhatikan mereka. B.Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD terdiri dari 40 orang siswa dengan komposisi 19 orang laki-laki 21 orang. Siswa yang diberi perhatian lebih disini adalah siswa yang prestasinya jauh dibawah prestasi teman- temanya.
  • 11. C. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. D. Prosedur Penelitian Jumlah siklus penelitian Jumlah siklus penelitian ini berjumlah tiga siklus, pada siklus pertama dilakukan penentuan kelas dan pemilihan anak yang akan diberi perlakuan, beri perlakuan, selanjutnya pengambilan nilai awal dari anak anak tersebut. Selanjutnya anak anak tersebut diberi perlakuan dengan perhatian yang lebih. Metode Reinforsment disini adalah perhatian yang lebih seperti apakah dia tadi malam belajar, meminta dia untuk belajar, bercanda, mengatakan dia anak pintar, mengatakan kamu pasti bisa, jika seorang guru perlu bantuan yang dimintai bantuan adalah anak-anak tersebut seperti meminta tolong membelikan makanan bahkan hanya meminta anak tersebut menghapus papan tulis didepan kelas dan yang lebih terpenting adalah memperlakukan mereka sebagai teman. Selanjutnya mengambil nilai hasil ujian anak tersebut selanjutnya nilai diolah dengan cara membandingkan nilai tersebut dengan nilai teman temanya. Pada siklus kedua perhatian lebih ditingkatkan lagi karena terlihat hasil dari siklus pertama belum terlalu kelihatan perobahanya, dan pada akhirnya dilakukan pengambilan nilai secara bersama sama Perlakuan diteruskan dengan siklus ketiga disini sudah mulai ada perobahan pada diri anak tersebut. Keceriaan didalam kelas terlihat disini dan biasanya anak yang diberi perlakuan ini sering datang terlambat saat ini sudah sangat jarang mereka datang terlambat.Dalam prosedur penelian tindakan kelas ini keberhasilan dapat peneliti lihat dari sisi kerajinan dan keceriaan serta peningkatan prestasi belajar mereka peroleh E. Alat Pengumpul Data
  • 12. b.1.Alat pengumpil data adalah mengunakan tes untuk mengukur kemampuan subyek penelitian, yang selanjutnya hasil tes tesebut dibandingkan dengan hasil tes teman-temanya b.2. Obsevasi dan wawancara, Observasi dan wawacara disini digunakan sebagai data penunjang dalam memberi perlakuan dan dalam mengambil keputusan. F. Analisis Data Data hasil tes yang diambil dianalisis dengan teknik persentasi dan yaitu dengan membandingkan dengan data nilai dari teman-teman seangkatanya dalam satu kelas. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasi dan Pembahasan a. Hasil ulangan I Tabel I Daftar Nilai Ulangan Tengah Semester yang Diambil Diawal Penelitian Tahun Pelajaran 2009/2010
  • 13.
  • 14. Mata Pelajaran No Nama siswa Jumlah Rata-rata Bhs Indon MTK IPA 1 Nada Fitriani Azzahra 7.50 6.50 8.90 22.90 7.63 2 Esterlita Sihombing 8.50 8.00 8.70 25.20 8.40 3 Hanifah Nurul Islami 6.50 6.00 8.30 20.80 6.93 4 Ezra Luga 8.50 6.00