SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  44
Analisis Metode
Instalasi Pipa Bawah Laut
Tugas Besar KL-4221 Bangunan Lepas Pantai II
Kelompok 9
                                     Zulkifli Nur K
                                     15508027
Aulia Yoga M
15508017

                                        Oddy Lazuardi
                                        15508011


                                 Faisal Dwiyana P
                                 15508045
                Jundana Akhyar
                15508030
•   Pendahuluan
•   Dasar Teori
•   Analisis Instalasi
•   Kesimpulan




Outline
Pendahuluan
Pendahuluan  Latar Belakang




                Latar Belakang
Proses instalasi pipa bawah laut tidak mudah, karena
terdapat resiko, termasuk tegangan dan regangan yang
cukup besar yang dupengaruhi berbagai kondisi. Oleh
karena itu, proses instalasi membutuhkan analisis
instalasi pipa bawah laut.
Pendahuluan  Tujuan




              Tujuan
              • Melakukan analisis instalasi pipa bawah
                laut dengan metode S-Lay
              • Melakukan optimasi apabila hasil analisis
                menunjukkan hasil tidak lay-able
Pendahuluan  Batasan Masalah


                                • Analisis dengan
                                  memperhitungkan profil
                                  Laybarge dan Stinger (

    Batasan                       terlampir ) pada metode
                                  S-Lay

    Masalah                     • Optimasi hasil analisis
                                  menggunakan iterasi data
                                  :
                                  •   Koordinat Barge Roller
                                  •   Trim Angle
                                  •   Tensioner Max
                                  •   Koordinat Tensioner
Pendahuluan  Metodologi Analisis




Metodologi Analisis
Analisis instalasi pipa bawah laut ini menggunakan :
• Software Offpipe ( Analisis Instalasi Profil dan Iterasi)
• Microsoft Excel ( Plotting data hasil optimasi )
Dasar Teori
Dasar Teori  Pengertian Metode S-Lay




                    Pengertian Metode S-Lay
   Merupakan metode dengan menggantung pipa dari
   kapal hingga seabed membentuk huruf S




                         Source : www.offshoreengineeringstudy.blogspot.com
Dasar Teori  Contoh S-Lay Vessel
                                                Castoro 7 Semi-subversible




              Saipem
      semi-subversible




Contoh
                         Sampson S-Lay Vessel




S-Lay Vessel
                                                Allseas Group SA's
Dasar Teori  Layout S-Lay Vessel




               Layout S-Lay Vessel




(sumber: Sianturi, Fantri. “Desain dan Analisis Instalasi Struktur Pipa Bawah Laut”. Tugas Akhir,
Program Studi Teknik Kelautan ITB, Bandung. 2008.)
Dasar Teori  Penggunaan Metode S-Lay



Penggunaan
Metode
S-Lay
                      • Metode yang paling umum dipakai
             • Maksimum pipa yang dapat dipakai 60” OD
         • Membutuhkan Stinger dan Tensioner saat laying
       • Dipakai pada kedalaman dangkal hingga menengah
  • Menggunakan crane, conveyor belt, dan roller pada vessel
Dasar Teori  Tahapan Metode S-Lay




    Conveyor Belt
               Welding
    - Crane
                           Coating
    - Conveyor - Gerinda              Tensioner
      belt     - Las       - Joint
                                                  Laying
               - X-Ray     -          - Roller
                           Corrotion - Stinger    - Laying
                 test
                           - Concrete             - ROV or
                           - etc                    Diver
                                                    Check


Tahapan
Metode S-Lay
Analisis
Instalasi
Analisis Instalasi  Sagbend dan Overbend


Analisis instalasi pada Metode S-Lay berpusat pada :


Sagbend
 • daerah berbentuk lengkungan yang terbuka kearah atas,
   terdapat mulai dari titik awal lengkungan sampai titik dimana
   pipa menyentuh dasar perairan



Overbend
 • daerah berbentuk lengkungan yang terbuka ke arah bawah,
   yang terdapat dari saat pipa melewati tensioner hingga bagian
   ujung dari stinger.
Analisis Instalasi  Sagbend dan Overbend




                Sagbend




                                       Overbend
Analisis Instalasi  Analisis Overbend

• persamaan untuk menghitung tegangan dan regangan
  pada pipa pada saat kondisi overbend dapat didasarkan
  pada analisis deformasi segmen balok

                                         Titik O adalah titik berat
                                         kelengkungan dan ρ adalah jari-jari
                                         kelengkungan. Tegangan (stress) pada
                                         lokasi sejauh y dan garis netral dapat
                                         dihitung dengan menarik garis l yang
                                         sejajar garis m, sehingga didapat
                                         segitiga BCD yang sebangun dengan
                                         segitiga ABC.




Analisis Overbend
Analisis Instalasi  Hukum Hooke


Hukum Hooke


Apabila yang ditinjau silinder ( y = r ),
maka :
       r dan ρ = R
Analisis Instalasi  Analisis Segbend



• Analisis Segbend : menentukan tegangan (tension) yang
  diberikan oleh tensioner, serta panjang stinger yang
  dibutuhkan untuk mengerjakan instalasi pipa dengan aman.
• Metode analisis :
   • Non linear beam
   • Finite element method
     ( digunakan Offpipe )




Analisis Segbend
Analisis Instalasi  Perhitungan Segbend



Perhitungan Analisis
Segbend


                  Dimana :
Analisis Instalasi  Perhitungan Segbend
Contoh kasus data yang diberikan :




Dan data barge roller dan stinger roller :
Analisis Instalasi  Flowchart Analisis


                                   START




                                 Input Data




                                Run Data File



                                 Output Data



               tidak memenuhi                   memenuhi
                                    Cek
                                                           END
                                   SMYS




Flowchart Analisis
Analisis Instalasi  Proses Analisis Offpipe



Analisis Offpipe
          • Masukkan profile plot data
Analisis Instalasi  Proses Analisis Offpipe




          • Masukkan nilai pipe properties
Analisis Instalasi  Proses Analisis Offpipe




          • Masukkan nilai coating properties
Analisis Instalasi  Proses Analisis Offpipe




          • Masukkan nilai pipe tension
Analisis Instalasi  Proses Analisis Offpipe




          • Masukkan nilai barge roller (asumsi Trim Angle = 5o)
Analisis Instalasi  Proses Analisis Offpipe




          • Masukkan nilai barge roller
Analisis Instalasi  Proses Analisis Offpipe




          • Masukkan nilai stinger roller
Analisis Instalasi  Proses Analisis Offpipe




          • Masukkan nilai stinger roller
Analisis Instalasi  Proses Analisis Offpipe




          • Masukkan nilai sagbend
Analisis Instalasi  Proses Analisis Offpipe




          • Run perhitungan
Analisis Instalasi  Hasil Analisis Offpipe




Hasil Analisis Offpipe
     • Analisis Offpipe yang pertama menghasilkan :
        • Overbend > 85% SMYS
        • Sagbend > 72% SMYS

     • Maka sesuai perhitungan, hasil diatas tidak layable
     untuk dilakukan.

     • Oleh karena itu harus dilakukan optimasi
Analisis Instalasi  Hasil Optimasi Offpipe




Hasil Optimasi Offpipe
Analisis Instalasi  Analisis Optimasi Offpipe

• Hasil analisis optimasi keenam
Analisis Instalasi  Analisis Optimasi Offpipe

• Hasil analisis optimasi keenam
Analisis Instalasi  Hasil Optimasi Offpipe

    • Grafik analisis optimasi dari awal hingga akhir
    ( Trim Berubah )

                X-Y Coordinate
                             10
                              5
                              0
-200     -150   -100   -50    -5 0       50   100
Y




                             -10
                             -15
                             -20
                             -25
                             -30
                       X                                    Von Misses
                                                                      160
                                                                      140
                                                                      120
                                                                      100
                                     Y




                                                                         80
                                                                         60
                                                                         40
                                                                         20
                                                                         0
                                     -200     -150   -100       -50           0   50   100
                                                                X
Analisis Instalasi  Hasil Optimasi Offpipe

• Grafik analisis optimasi dari awal hingga akhir
( Tensioner Berubah )
               X-Y Coordinate
                            10

                             5

                             0
 -200   -150   -100   -50         0          50     100
                             -5
 Y




                            -10

                            -15

                            -20

                            -25                                  Von Misses
                            -30                                            250
                      X
                                                                           200

                                                                           150
                                      Y




                                                                           100

                                                                              50

                                                                               0
                                      -200        -150    -100       -50           0   50   100
                                                                     X
Dari hasil optimasi tegangan tertinggi di overbend yang
 terjadi adalah sebesar 311.26 MPa (86.70% SMYS)
 sedangkan tegangan tertinggi di Sagbend adalah sebesar
 281.26 Mpa (78.35% SMYS).
Hasil tersebut menunjukkan bahwa instalasi layable.




Hasil Optimasi
Kesimpulan
• Spesifikasi awal tidak membuat pipeline tersebut TIDAK
  LAYABLE
• Setelah dilakukan optimasi sebanyak 6 kali meliputi :
  • Koordinat Lebar
  • Koordinat Stinger

• Maka didapat hasil bahwa :



              PIPA LAYABLE
Hatur Nuhun..
Matur Nuwun..
 Terima kasih..

Contenu connexe

Tendances

Konstruksi buritan Kapal
Konstruksi buritan KapalKonstruksi buritan Kapal
Konstruksi buritan Kapaltanalialayubi
 
3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)
3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)
3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)Abrianto Akuan
 
Perhitungan Plat Kulit Kapal
Perhitungan Plat Kulit KapalPerhitungan Plat Kulit Kapal
Perhitungan Plat Kulit Kapaltanalialayubi
 
Alas ganda (double bottom)
Alas ganda (double bottom)Alas ganda (double bottom)
Alas ganda (double bottom)tanalialayubi
 
Tugas merancang kapal ii kontruksi - source (bki)
Tugas merancang kapal ii   kontruksi - source (bki)Tugas merancang kapal ii   kontruksi - source (bki)
Tugas merancang kapal ii kontruksi - source (bki)Yogga Haw
 
85321 midship section (1) (1)
85321 midship section (1) (1)85321 midship section (1) (1)
85321 midship section (1) (1)Dimas Romansyah
 
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga PelabuhanSlide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga PelabuhanFaisal Purnawarman
 
Presentasi dan studi kasus perhitungan tower crane
Presentasi dan studi kasus perhitungan tower cranePresentasi dan studi kasus perhitungan tower crane
Presentasi dan studi kasus perhitungan tower craneBung HaFied
 
Bangunan lepas pantai
Bangunan lepas pantaiBangunan lepas pantai
Bangunan lepas pantaiimamfaizin212
 
[6] momen stabilitas statis & final kg
[6] momen stabilitas statis & final kg[6] momen stabilitas statis & final kg
[6] momen stabilitas statis & final kgimamfaizin212
 

Tendances (20)

Hydrostatics and stability
Hydrostatics and stabilityHydrostatics and stability
Hydrostatics and stability
 
Konstruksi buritan Kapal
Konstruksi buritan KapalKonstruksi buritan Kapal
Konstruksi buritan Kapal
 
Hydrostatics 1 n 2
Hydrostatics 1 n 2 Hydrostatics 1 n 2
Hydrostatics 1 n 2
 
3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)
3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)
3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)
 
TBK - Stabilitas Kapal
TBK - Stabilitas KapalTBK - Stabilitas Kapal
TBK - Stabilitas Kapal
 
Perhitungan propulsi kapal
Perhitungan propulsi kapalPerhitungan propulsi kapal
Perhitungan propulsi kapal
 
Perhitungan Plat Kulit Kapal
Perhitungan Plat Kulit KapalPerhitungan Plat Kulit Kapal
Perhitungan Plat Kulit Kapal
 
Alas ganda (double bottom)
Alas ganda (double bottom)Alas ganda (double bottom)
Alas ganda (double bottom)
 
Tugas merancang kapal ii kontruksi - source (bki)
Tugas merancang kapal ii   kontruksi - source (bki)Tugas merancang kapal ii   kontruksi - source (bki)
Tugas merancang kapal ii kontruksi - source (bki)
 
Konstruksi lambung
Konstruksi lambungKonstruksi lambung
Konstruksi lambung
 
Kostruksi sekat
Kostruksi sekatKostruksi sekat
Kostruksi sekat
 
85321 midship section (1) (1)
85321 midship section (1) (1)85321 midship section (1) (1)
85321 midship section (1) (1)
 
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga PelabuhanSlide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
Slide Presentasi Tugas Besar KL-4221 Perancangan Dermaga Pelabuhan
 
Stabiltas&buoyancy
Stabiltas&buoyancyStabiltas&buoyancy
Stabiltas&buoyancy
 
Kepil (mooring buoy)
Kepil (mooring buoy)Kepil (mooring buoy)
Kepil (mooring buoy)
 
Presentasi dan studi kasus perhitungan tower crane
Presentasi dan studi kasus perhitungan tower cranePresentasi dan studi kasus perhitungan tower crane
Presentasi dan studi kasus perhitungan tower crane
 
Slammimng & Dek Wetness
Slammimng & Dek WetnessSlammimng & Dek Wetness
Slammimng & Dek Wetness
 
GD_01.pdf
GD_01.pdfGD_01.pdf
GD_01.pdf
 
Bangunan lepas pantai
Bangunan lepas pantaiBangunan lepas pantai
Bangunan lepas pantai
 
[6] momen stabilitas statis & final kg
[6] momen stabilitas statis & final kg[6] momen stabilitas statis & final kg
[6] momen stabilitas statis & final kg
 

En vedette

Teknologi dan instalasi subsea
Teknologi dan instalasi subseaTeknologi dan instalasi subsea
Teknologi dan instalasi subseaDerpris Folmen
 
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...Himaka Unsyiah
 
KL5110 Final Project - Coastal Morphology Change
KL5110 Final Project - Coastal Morphology ChangeKL5110 Final Project - Coastal Morphology Change
KL5110 Final Project - Coastal Morphology ChangeFaisal Purnawarman
 
Hydrodynamics Modelling in Seashore Jogjakarta’s Airport
Hydrodynamics Modelling in Seashore Jogjakarta’s AirportHydrodynamics Modelling in Seashore Jogjakarta’s Airport
Hydrodynamics Modelling in Seashore Jogjakarta’s AirportFaisal Purnawarman
 
marine coastal structures
marine coastal structuresmarine coastal structures
marine coastal structuresShirsak Mondal
 
Final Analysis Result: Coastline Modelling in Seashore Jogjakarta's Airport
Final Analysis Result: Coastline Modelling in Seashore Jogjakarta's AirportFinal Analysis Result: Coastline Modelling in Seashore Jogjakarta's Airport
Final Analysis Result: Coastline Modelling in Seashore Jogjakarta's AirportFaisal Purnawarman
 
Keselamatan Kerja Lepas Pantai
Keselamatan Kerja Lepas PantaiKeselamatan Kerja Lepas Pantai
Keselamatan Kerja Lepas PantaiSyamsul Arifin
 
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)Muhammad Febriyan Firdaus
 
Buku pintar migas indonesia
Buku pintar migas indonesiaBuku pintar migas indonesia
Buku pintar migas indonesiaAsep Imam
 
Software in Naval Architecture and Marine Engineering
Software in Naval Architecture and Marine EngineeringSoftware in Naval Architecture and Marine Engineering
Software in Naval Architecture and Marine EngineeringIslamAlMallah
 

En vedette (15)

Tutorial #4 - SACS Basic
Tutorial #4 - SACS BasicTutorial #4 - SACS Basic
Tutorial #4 - SACS Basic
 
Tutorial #1 - SACS Basic
Tutorial #1 - SACS BasicTutorial #1 - SACS Basic
Tutorial #1 - SACS Basic
 
Tutorial #2 - SACS Basic
Tutorial #2 - SACS BasicTutorial #2 - SACS Basic
Tutorial #2 - SACS Basic
 
Teknologi dan instalasi subsea
Teknologi dan instalasi subseaTeknologi dan instalasi subsea
Teknologi dan instalasi subsea
 
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...
 
Climate Policy Class
Climate Policy ClassClimate Policy Class
Climate Policy Class
 
KL ITB - NTU - NUS
KL ITB - NTU - NUSKL ITB - NTU - NUS
KL ITB - NTU - NUS
 
KL5110 Final Project - Coastal Morphology Change
KL5110 Final Project - Coastal Morphology ChangeKL5110 Final Project - Coastal Morphology Change
KL5110 Final Project - Coastal Morphology Change
 
Hydrodynamics Modelling in Seashore Jogjakarta’s Airport
Hydrodynamics Modelling in Seashore Jogjakarta’s AirportHydrodynamics Modelling in Seashore Jogjakarta’s Airport
Hydrodynamics Modelling in Seashore Jogjakarta’s Airport
 
marine coastal structures
marine coastal structuresmarine coastal structures
marine coastal structures
 
Final Analysis Result: Coastline Modelling in Seashore Jogjakarta's Airport
Final Analysis Result: Coastline Modelling in Seashore Jogjakarta's AirportFinal Analysis Result: Coastline Modelling in Seashore Jogjakarta's Airport
Final Analysis Result: Coastline Modelling in Seashore Jogjakarta's Airport
 
Keselamatan Kerja Lepas Pantai
Keselamatan Kerja Lepas PantaiKeselamatan Kerja Lepas Pantai
Keselamatan Kerja Lepas Pantai
 
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
 
Buku pintar migas indonesia
Buku pintar migas indonesiaBuku pintar migas indonesia
Buku pintar migas indonesia
 
Software in Naval Architecture and Marine Engineering
Software in Naval Architecture and Marine EngineeringSoftware in Naval Architecture and Marine Engineering
Software in Naval Architecture and Marine Engineering
 

Similaire à ANALISIS PIPA BAWAH LAUT

OKSlide-TSP409-Pertemuan-3-Komponen-struktur-jalan-rel-dan-pembebanannya2 (1)...
OKSlide-TSP409-Pertemuan-3-Komponen-struktur-jalan-rel-dan-pembebanannya2 (1)...OKSlide-TSP409-Pertemuan-3-Komponen-struktur-jalan-rel-dan-pembebanannya2 (1)...
OKSlide-TSP409-Pertemuan-3-Komponen-struktur-jalan-rel-dan-pembebanannya2 (1)...Megadwi14
 
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptxghinas1
 
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)Fardi Kalumata
 
03_WELDING INSPECTION_Introduction
03_WELDING INSPECTION_Introduction03_WELDING INSPECTION_Introduction
03_WELDING INSPECTION_IntroductionRobby Wahyudi
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
 

Similaire à ANALISIS PIPA BAWAH LAUT (8)

OKSlide-TSP409-Pertemuan-3-Komponen-struktur-jalan-rel-dan-pembebanannya2 (1)...
OKSlide-TSP409-Pertemuan-3-Komponen-struktur-jalan-rel-dan-pembebanannya2 (1)...OKSlide-TSP409-Pertemuan-3-Komponen-struktur-jalan-rel-dan-pembebanannya2 (1)...
OKSlide-TSP409-Pertemuan-3-Komponen-struktur-jalan-rel-dan-pembebanannya2 (1)...
 
REL.ppt
REL.pptREL.ppt
REL.ppt
 
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx
 
Shaft plumbing
Shaft plumbingShaft plumbing
Shaft plumbing
 
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
 
4312100026 - Presentasi
4312100026 - Presentasi4312100026 - Presentasi
4312100026 - Presentasi
 
03_WELDING INSPECTION_Introduction
03_WELDING INSPECTION_Introduction03_WELDING INSPECTION_Introduction
03_WELDING INSPECTION_Introduction
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
 

Dernier

Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxSyifaDzikron
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxSelviPanggua1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 

Dernier (20)

Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 

ANALISIS PIPA BAWAH LAUT

  • 1. Analisis Metode Instalasi Pipa Bawah Laut Tugas Besar KL-4221 Bangunan Lepas Pantai II
  • 2. Kelompok 9 Zulkifli Nur K 15508027 Aulia Yoga M 15508017 Oddy Lazuardi 15508011 Faisal Dwiyana P 15508045 Jundana Akhyar 15508030
  • 3. Pendahuluan • Dasar Teori • Analisis Instalasi • Kesimpulan Outline
  • 5. Pendahuluan  Latar Belakang Latar Belakang Proses instalasi pipa bawah laut tidak mudah, karena terdapat resiko, termasuk tegangan dan regangan yang cukup besar yang dupengaruhi berbagai kondisi. Oleh karena itu, proses instalasi membutuhkan analisis instalasi pipa bawah laut.
  • 6. Pendahuluan  Tujuan Tujuan • Melakukan analisis instalasi pipa bawah laut dengan metode S-Lay • Melakukan optimasi apabila hasil analisis menunjukkan hasil tidak lay-able
  • 7. Pendahuluan  Batasan Masalah • Analisis dengan memperhitungkan profil Laybarge dan Stinger ( Batasan terlampir ) pada metode S-Lay Masalah • Optimasi hasil analisis menggunakan iterasi data : • Koordinat Barge Roller • Trim Angle • Tensioner Max • Koordinat Tensioner
  • 8. Pendahuluan  Metodologi Analisis Metodologi Analisis Analisis instalasi pipa bawah laut ini menggunakan : • Software Offpipe ( Analisis Instalasi Profil dan Iterasi) • Microsoft Excel ( Plotting data hasil optimasi )
  • 10. Dasar Teori  Pengertian Metode S-Lay Pengertian Metode S-Lay Merupakan metode dengan menggantung pipa dari kapal hingga seabed membentuk huruf S Source : www.offshoreengineeringstudy.blogspot.com
  • 11. Dasar Teori  Contoh S-Lay Vessel Castoro 7 Semi-subversible Saipem semi-subversible Contoh Sampson S-Lay Vessel S-Lay Vessel Allseas Group SA's
  • 12. Dasar Teori  Layout S-Lay Vessel Layout S-Lay Vessel (sumber: Sianturi, Fantri. “Desain dan Analisis Instalasi Struktur Pipa Bawah Laut”. Tugas Akhir, Program Studi Teknik Kelautan ITB, Bandung. 2008.)
  • 13. Dasar Teori  Penggunaan Metode S-Lay Penggunaan Metode S-Lay • Metode yang paling umum dipakai • Maksimum pipa yang dapat dipakai 60” OD • Membutuhkan Stinger dan Tensioner saat laying • Dipakai pada kedalaman dangkal hingga menengah • Menggunakan crane, conveyor belt, dan roller pada vessel
  • 14. Dasar Teori  Tahapan Metode S-Lay Conveyor Belt Welding - Crane Coating - Conveyor - Gerinda Tensioner belt - Las - Joint Laying - X-Ray - - Roller Corrotion - Stinger - Laying test - Concrete - ROV or - etc Diver Check Tahapan Metode S-Lay
  • 16. Analisis Instalasi  Sagbend dan Overbend Analisis instalasi pada Metode S-Lay berpusat pada : Sagbend • daerah berbentuk lengkungan yang terbuka kearah atas, terdapat mulai dari titik awal lengkungan sampai titik dimana pipa menyentuh dasar perairan Overbend • daerah berbentuk lengkungan yang terbuka ke arah bawah, yang terdapat dari saat pipa melewati tensioner hingga bagian ujung dari stinger.
  • 17. Analisis Instalasi  Sagbend dan Overbend Sagbend Overbend
  • 18. Analisis Instalasi  Analisis Overbend • persamaan untuk menghitung tegangan dan regangan pada pipa pada saat kondisi overbend dapat didasarkan pada analisis deformasi segmen balok Titik O adalah titik berat kelengkungan dan ρ adalah jari-jari kelengkungan. Tegangan (stress) pada lokasi sejauh y dan garis netral dapat dihitung dengan menarik garis l yang sejajar garis m, sehingga didapat segitiga BCD yang sebangun dengan segitiga ABC. Analisis Overbend
  • 19. Analisis Instalasi  Hukum Hooke Hukum Hooke Apabila yang ditinjau silinder ( y = r ), maka : r dan ρ = R
  • 20. Analisis Instalasi  Analisis Segbend • Analisis Segbend : menentukan tegangan (tension) yang diberikan oleh tensioner, serta panjang stinger yang dibutuhkan untuk mengerjakan instalasi pipa dengan aman. • Metode analisis : • Non linear beam • Finite element method ( digunakan Offpipe ) Analisis Segbend
  • 21. Analisis Instalasi  Perhitungan Segbend Perhitungan Analisis Segbend Dimana :
  • 22. Analisis Instalasi  Perhitungan Segbend Contoh kasus data yang diberikan : Dan data barge roller dan stinger roller :
  • 23. Analisis Instalasi  Flowchart Analisis START Input Data Run Data File Output Data tidak memenuhi memenuhi Cek END SMYS Flowchart Analisis
  • 24. Analisis Instalasi  Proses Analisis Offpipe Analisis Offpipe • Masukkan profile plot data
  • 25. Analisis Instalasi  Proses Analisis Offpipe • Masukkan nilai pipe properties
  • 26. Analisis Instalasi  Proses Analisis Offpipe • Masukkan nilai coating properties
  • 27. Analisis Instalasi  Proses Analisis Offpipe • Masukkan nilai pipe tension
  • 28. Analisis Instalasi  Proses Analisis Offpipe • Masukkan nilai barge roller (asumsi Trim Angle = 5o)
  • 29. Analisis Instalasi  Proses Analisis Offpipe • Masukkan nilai barge roller
  • 30. Analisis Instalasi  Proses Analisis Offpipe • Masukkan nilai stinger roller
  • 31. Analisis Instalasi  Proses Analisis Offpipe • Masukkan nilai stinger roller
  • 32. Analisis Instalasi  Proses Analisis Offpipe • Masukkan nilai sagbend
  • 33. Analisis Instalasi  Proses Analisis Offpipe • Run perhitungan
  • 34. Analisis Instalasi  Hasil Analisis Offpipe Hasil Analisis Offpipe • Analisis Offpipe yang pertama menghasilkan : • Overbend > 85% SMYS • Sagbend > 72% SMYS • Maka sesuai perhitungan, hasil diatas tidak layable untuk dilakukan. • Oleh karena itu harus dilakukan optimasi
  • 35.
  • 36. Analisis Instalasi  Hasil Optimasi Offpipe Hasil Optimasi Offpipe
  • 37. Analisis Instalasi  Analisis Optimasi Offpipe • Hasil analisis optimasi keenam
  • 38. Analisis Instalasi  Analisis Optimasi Offpipe • Hasil analisis optimasi keenam
  • 39. Analisis Instalasi  Hasil Optimasi Offpipe • Grafik analisis optimasi dari awal hingga akhir ( Trim Berubah ) X-Y Coordinate 10 5 0 -200 -150 -100 -50 -5 0 50 100 Y -10 -15 -20 -25 -30 X Von Misses 160 140 120 100 Y 80 60 40 20 0 -200 -150 -100 -50 0 50 100 X
  • 40. Analisis Instalasi  Hasil Optimasi Offpipe • Grafik analisis optimasi dari awal hingga akhir ( Tensioner Berubah ) X-Y Coordinate 10 5 0 -200 -150 -100 -50 0 50 100 -5 Y -10 -15 -20 -25 Von Misses -30 250 X 200 150 Y 100 50 0 -200 -150 -100 -50 0 50 100 X
  • 41. Dari hasil optimasi tegangan tertinggi di overbend yang terjadi adalah sebesar 311.26 MPa (86.70% SMYS) sedangkan tegangan tertinggi di Sagbend adalah sebesar 281.26 Mpa (78.35% SMYS). Hasil tersebut menunjukkan bahwa instalasi layable. Hasil Optimasi
  • 43. • Spesifikasi awal tidak membuat pipeline tersebut TIDAK LAYABLE • Setelah dilakukan optimasi sebanyak 6 kali meliputi : • Koordinat Lebar • Koordinat Stinger • Maka didapat hasil bahwa : PIPA LAYABLE
  • 44. Hatur Nuhun.. Matur Nuwun.. Terima kasih..