SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Pesawat Sederhana
by kelompok 3, 8-5

Annisa Amalia Sholeka
Balqis Nabila Didi
Root Rossinta Schumann
Selma Nirwana Surya Putri
Siti Fatimah
Tiara Yuliandini
Zahira Erawati
Konsep Pembahasan
# Sejarah Pesawat Sederhana
# Pengertian dan fungsi Pesawat Sederhana
# Tuas dan pembahasan
# Katrol dan pembahasan
# Bidang Miring
# Penerapan Pesawat Sederhana dalam kehidupan
sehari-hari
Sejarah Pesawat Sederhana
Ide pertama dari pesawat sederhana
berawal dari seorang filsuf Yunani Archimedes sekitar
abad ke-3 sebelum masehi. Ia mempelajari 3 pesawat
sederhana: katrol, pengungkit, dan sekrup. Ia
menemukan rumusan untuk mencari keuntungan
mekanik pada pengungkit. Para ilmuwan Yunani
sendiri akhirnya mendefinisikan 5 macam pesawat
sederhana (tidak termasuk bidang miring) dan
mereka dapat menghitung keuntungan mekanik
semua alat-alat tersebut (meski perhitungan untuk
baji dan sekrup tidak terlalu akurat dikarenakan gaya
gesek yang besar). Hero dari Alexandria (sekitar 10–
75 AD) dalam karyanya Mechanics mendefinisikan
ada 5 pesawat sederhana: pengungkit, kerekan, katrol,
baji, dan katrol. dan menjelaskan alat-alatnya
mengenai cara pembuatan dan kegunaanya.

Archimedes
Pengertian dan Fungsi Pesawat Sederhana
Manusia selalu berusaha untuk melakukan segala sesuatu secara efisien dan
mudah. Untuk itu diciptakan berbagai alat bantu sehingga pekerjaan yang dilakukan
menjadi lebih mudah, lebih cepat, lebih baik, dan lebih murah.
Alat untuk mempercepat dan mempermudah melakukan kerja atau usaha
disebut pesawat. Pesawat yang dirancang sangat sederhana dan dibuat dengan bahan
yang sederhana disebut pesawat sederhana.
Pesawat sederhana dibuat dengan tujuan untuk :
a. Membantu manusia melakukan pekerjaan berat menjadi lebih ringan;
b. Melipat gandakan gaya atau kemampuan;
c. Mengubah alat gaya yang dilakukan;
d. Memperbesar kecepatan atau untuk melakukan perpindahan yang besar.
Dalam keperluan sehari-hari banyak
diantaranya tuas, katrol, dan bidang miring.

dijumpai

pesawat

sederhana,
Pengertian dan Fungsi Pesawat Sederhana
Tuas.
Tuas merupakan pesawat sederhana yg mampu melipatgandakan gaya. Tuas
digunakan untuk mengungkit benda yang berat dengan menempatkan ujungnya di
bawah benda. Caranya dengan menumpu di suatu titik dan menekan atau mengangkat
pangkalnya.
Perhatikan gambar di samping!
Titik tempat tuas bertumpu disebut titik
tumpu (T). Ujung batang (tuas) tempat
beban diangkat disebut titik beban (B) dan
pangkal batang yang ditekan/diangkat
untuk mengimbangi gaya berat beban
disebut titik kuasa (K).
Jarak titik beban ke titik tumpu disebut lengan beban (lB) dan jarak titik
kuasa ke titik tumpu disebut lengan kuasa (lK). Jika gaya berat beban wB diimbangi
gaya kuasa FK’ dalam keseimbangan tuas berlaku hubungan :
Beban (W) × lengan beban (Lb) = kuasa (F) × lengan kuasa (Lk)
Tuas.
Hubungan tersebut dapat dirumuskan
sebagai berikut :

Pada tuas yg berada dalam keseimbangan,
secara matematis berlaku hubungan :

Keuntungan Mekanik (KM) sebuah tuas adalah perbandingan antara gaya

berat beban dan gaya kuasa serta antara lengan kuasa dengan lengan beban.
Tuas.
Contoh soal :
Sebuah linggis dipakai untuk mengungkit batu yang beratnya 600 N. Jika
panjang linggis 1,5 m & lengan beban 50 cm, berapa gaya kuasa untuk mengungkit batu
tersebut dan keuntungan mekaniknya?
● Diket
: wB = 600 N ; l = 1,5 m ; lB = 50 cm (0,5 m)
● Ditanya
: FK dan KM .........?
● Jawab
:
a. lK = l – lB = 1,5 m – 0,5 m = 1 m.
wBlB = FKlK
600 N × 0,5 N = FK × 1 m
300 Nm = FK × 1 m
FK = 300 Nm : 1 m = 300 N.
Jadi, besar gaya kuasa 300 N.

b. KM = lK = 1 m = 2.
lB = 0,5 m
Jadi, keuntungan mekanisnya adalah 2.
Tuas.
Pesawat sederhana yang menggunakan prinsip tuas dapat dibedakan menjadi
3 jenis, yaitu tuas jenis pertama, kedua, dan ketiga.
1. Tuas Jenis Pertama
Titik tumpu (T) terletak diantara titik kuasa (K) dan titik beban (B). Tuas yang
termasuk jenis pertama contohnya gunting, tang, linggis, dan palu pencabut paku.
Berikut contohnya :
Tuas.
2. Tuas Jenis Kedua
Titik beban (B) terletak diantara titik tumpu (T) dan titik kuasa (K). Tuas
yang termasuk jenis kedua adalah gerobak dorong, pembuka kaleng atau
botol,pemotong kertas, dan pemecah biji. Berikut contoh dari tuas jenis 2 :
Tuas.
3. Tuas Jenis Ketiga
Titik kuasa (K) terletak diantara titik tumpu (T) dan titik beban (B). Tuas yng
termasuk jenis ketiga adalah sekop, pancingan, dan lengan bawah saat mengangkat
beban.
Katrol.

Pernahkah kamu melihat orang mengambil air di sumur dengan menggunakan
timba? Orang akan menggunakan katrol untuk membantu mengangkat
atau memindahkan air dari dalam sumur.
Katrol adalah roda dengan galur yang melingkar (seperti pelek sepeda). Seperti
halnya tuas, katrol juga memiliki titik tumpu,kuasa, dan beban. Katrol terdiri atas katrol
tetap, katrol bergerak, katrol kombinasi (takal), dan katrol (roda) bergandar.
a. Katrol Tetap
Sesuai dengan namanya, sistem katrol
ini dibuat sedemikian rupa sehingga katrol
tersebut tetap pada posisinya. Katrol tetap adalah
katrol yang letaknya tetap (tidak bergerak). Katrol
tetap sering digunakan pada sumur timba.
Seperti halnya tuas, titik A adalah titik
tumpu, titik B adalah titik beban, dan titik C
adalah titik kuasa. Jarak AC adalah lengan
kuasa (lk) dan jarak AB adalah lengan beban (lb).
Katrol.

Setelah diketahui jarak lengan beban dan lengan kuasa maka keuntungan mekanis
(KM) katrol tetap dapat dicari. Sama halnya seperti mencari keuntungan mekanis (KM)
pada tuas, maka keuntungan mekanis (KM) pada katrol tetap adalah sebagai berikut :

Jarak lengan beban (AB) sama dengan jarak lengan kuasa (AC) atau lb = lk atau AB
= AC, oleh karena itu keuntungan mekanis katrol tetap adalah 1.
Meskipun keuntungan mekanis menggunakan katrol ini sama dengan satu,
namun beban akan terasa lebih ringan daripada tanpa katrol (langsung dengan tali).
Hal ini disebabkan oleh gaya yang dilakukan searah dengan berat badan. Akan tetapi
dampak dari keuntungan mekanis sama dengan 1 (satu) adalah gaya yang kita
keluarkan akan sama dengan berat benda, sehingga katrol tetapi tidak bisa digunakan
untuk mengangkat benda yang massanya besar.
Katrol.

Akan tetapi, pemanfaatan katrol tetap hanya bisa digunakan
untuk menarik atau mengangkat benda yang massanya kecil,
contohnya :
•
Menarik air dari sumur dengan timba
•
Menaikkan bendera pada saat upacara
•
Menaikan sangkar burung pada saat even lomba burung
b.

Katrol Bergerak
Katrol bergerak adalah katrol yang
bergerak jika sedang digunakan. Titik A adalah
titik beban, titik B adalah titik kuasa, dan titik C
adalah titik tumpu. Jarak AC adalah lengan
beban dan jarak BC adalah lengan kuasa.
Keuntungan mekanisnya sebagai berikut :
Katrol.

Karena BC = 2 AC, maka keuntungan mekanisnya :

Jadi, katrol bergerak mempunyai keuntungan mekanis 2, artinya perbandingan
antara berat beban dan gaya sama dengan dua. Jika kamu mengangkat beban
menggunakan katrol jenis ini, kamu hanya perlu memberikan gaya sebesar setengah
kali berat beban.
Walaupun katrol bergerak memiliki keuntungan mekanis 2 yang artinya untuk
mengangkat benda diperlukan gaya setengah dari berat benda tersebut, tidak bisa
diterapkan di dalam menaikkan air dari dalam sumur dengan menggunakan katrol
bergerak karena gaya yang kita berikan arahnya berlawanan dengan arah berat benda.
Selain melawan berat benda, juga akan melawan berat tubuh kita sendiri.
Katrol.
c.

Katrol Kombinasi (takal) atau Sistem Katrol
Katrol kombinasi merupakan gabungan katrol
tetap dan katrol bergerak yang juga disebut takal.
Jadi pengertian takal adalah katrol majemuk yang
terdiri atas katrol-katrol tetap dan katrol-katrol
bergerak. Takal biasa digunakan untuk mengangkat
beban yang massanya besar. Biasanya, sistem katrol
ini digunakan untuk mengangkat beban yang
massanya mencapai beberapa ton, misalnya
kerangka jembatan dan peti kemas. Dengan sistem
katrol, kuasa yang diperlukan untuk mengangkat
beban tersebut dapat semakin diperkecil. Takal
dapat menggunakan dua katrol di mana satu
sebagai katrol tetap dipasang di atas dan satu lagi
sebagai katrol bergerak. Takal juga dapat
menggunakan tiga atau empat katrol.
Katrol.

Keuntungan mekanik tergantung jumlah katrol dan tali yang menanggung beban.
Jika gaya gesekan katrol diabaikan, untuk sistem katrol berlaku persamaan berikut:

w=2 F n

Keterangan :
* w = beban (N)
* F = gaya (N)
* N = banyaknya katrol

Keuntungan mekanik dari sistem katrol adalah

ada.

Jadi keuntungan mekanik sistem katrol bergantung pada banyaknya katrol yang
Katrol.
d. Katrol (Roda) Bergandar

Katrol (roda) bergandar adalah beberapa katrol
yang disatukan sumbunya. Katrol besar untuk gaya
yang bekerja, sedangkan katrol kecil untuk beban.
Keuntungan mekanis katrol bergandar adalah pada
perbandingan jari-jari roda besar (R) dan jari-jari
roda kecil (r), yaitu :
Bidang Miring.
Bidang miring adalah suatu permukaan datar yang memiliki suatu sudut, yang
bukan sudut tegak lurus, terhadap permukaan horizontal. Penerapan bidang miring
dapat mengatasi hambatan besar dengan menerapkan gaya yang relatif lebih kecil
melalui jarak yang lebih jauh, dari pada jika beban itu diangkat vertikal. Dalam
istilah teknik sipil, kemiringan (rasio tinggi dan jarak) sering disebut dengan gradien.
Bidang miring adalah salah satu pesawat sederhana yang umum dikenal.
Bagian-Bagian Bidang Miring
Bagian-bagian penting pada bidang miring dapat digambarkan sebagai berikut :
Keterangan :
B: Berat beban (yang akan dipindahkan)
F: Gaya (untuk memindahkan beban)
S: panjang lintasan miring (Jarak antara
ujung-ujung lintasan miring)
h: ketinggian tempat (Jarak antara lantai
dengan tempat yang akan digunakan untuk
meletakkan beban)
Bidang Miring.
Prinsip Kerja Bidang Miring
Untuk mengangkat beban yang beratnya (B) ke tempat yang tingginya (h)
diperlukan kerja sebesar W = B x h, apabila usaha sebesar W melalui bidang miring yang
panjangnya s diperlukan kerja sebesar W = F x s. Karena kerja yang dilakukan sama besar,
maka dapat dirumuskan sebagai berikut : Keterangan : B = berat beban ( satuannya
Newton ) h = tinggi ( satuannya meter ) s = panjang lintasan miring ( satuannya meter ) F
= gaya kuasa untuk mengangkat beban ( satuannya Newton ).
Contoh :

Sebuah peti beratnya 2000 N akan dipindahkan pada ketinggian 1,5 m melalui
bidang miring yang panjangnya 3m. Berapa gaya yang diperlukan untuk memindahkan
bidang miring tersebut?
Penyelesaian :
Diketahui : B = 2000 N
h = 1,5 m
s=3m
Ditanya : F = ..... ?

Jawab :

Jadi untuk mengangkat beban
2000 N diperlukan gaya
sebesar 1000 N
Bidang Miring.
Keuntungan Mekanik Bidang Miring

Keuntungan Mekanik Bidang miring dengan menggunakan bidang miring
beban kerja terasa lebih ringan, berarti kita memperoleh keuntungan. Keuntungan
yang diperoleh jika menggunakan bidang miring disebut keuntungan mekanik bidang
miring. Besarnya keuntungan mekanik dinyatakan sebagai perbandingan antara berat
beban yang akan diangkat dengan besar gaya kuasa yang diperlukan.
KM bidang miring, yaitu :

Dalam pekerjaan sehari-hari bidang miring digunakan untuk alat kerja,
misalnya baji (kapak, pisau, pahat, paku) dan sekrup.
Penerapan Pesawat Sederhana dalam
keseharian
Baji

Baji adalah benda keras yang terbuat dari batu atau
logam yang dibuat tebal pada salah satu ujungnya sedangkan
ujung yang lain dibuat lebih tipis sehingga bagian ujung yang
tipis menjadi lebih tajam. Pada zaman dahulu baji digunakan
untuk membelah kayu atau memotong hewan dan memotong
benda-benda lain.
Pada zaman sekarang, peralatan rumah tangga
yang dibuat dalam bentuk baji misalnya :
• Kapak digunakan untuk membelah atau memotong
kayu.
• Pisau digunakan untuk memotong, biasanya sebagai
alat dapur.
• Paku digunakan untuk menyambung benda yg keras.
• Pahat digunakan oleh tukang ukir untuk membuat
patung.
Penerapan Pesawat Sederhana dalam
keseharian
Sekrup

Sekrup adalah salah satu alat yang
menggunakan prinsip bidang miring. Pada
dasarnya sekrup adalah bidang miring yang
melilit pada sebuah silinder oleh karena itu
apabila sekrup diputar atau diulir maka sekrup
tersebut dapat bergerak maju mundur
Gir

Gir adalah roda bergerigi. Gir biasa
menambah gaya atau kecepatan, tergantung pada
ukuran gir dan jumlah giginya. Gir yang digerakkan
oleh gir yang lebih kecil berputar lebih lambat
daripada gir yang lebih kecil tsb, tapi gayanya lebih
besar. Sementara gir yang digerakkan oleh gir yang
lebih besar tapi gayanya lebih kecil. Gir biasa
terdapat pada rantai sepeda dan jam mekanis.
Penerapan Pesawat Sederhana dalam
keseharian
Roda Kemudi
Kemudi sebuah mobil merupakan
contoh prinsip roda dan poros. Poros berputar
dengan gaya yang lebih besar daripada usaha
yang dibutuhkan untuk memutar kemudi.

Gerobak Dorong
Gerobak dorong bekerja dengan prinsip
tuas 2. Beban terletak diantara usaha dan titik putar.
Penerapan Pesawat Sederhana dalam
keseharian
Joran Pancing
Joran (batang) pancing merupakan tuas
ketiga. Beban bergerak lebih jauh daripada usaha,
tetapi gayanya lebih kecil. Usaha berada diantara
beban dan titik putar.

Gunting

Gunting terdiri atas dua batang tuas yang
bertumpu pada engsel.
Pesawat sederhana

More Related Content

What's hot

SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIAFhyka Clalu
 
Usaha dan pesawat sederhana
Usaha dan pesawat sederhanaUsaha dan pesawat sederhana
Usaha dan pesawat sederhanaHeru Kurniawan
 
Sistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaSistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaMichu OH
 
Gerak pada makhluk hidup
Gerak pada makhluk hidupGerak pada makhluk hidup
Gerak pada makhluk hidupMizan permana
 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhanaFKIP UHO
 
Bab 2 Struktur dan Fungsi Tubuh (Sistem Pencernaan) IPA Kelas 8 SMP Ibrahimy ...
Bab 2 Struktur dan Fungsi Tubuh (Sistem Pencernaan) IPA Kelas 8 SMP Ibrahimy ...Bab 2 Struktur dan Fungsi Tubuh (Sistem Pencernaan) IPA Kelas 8 SMP Ibrahimy ...
Bab 2 Struktur dan Fungsi Tubuh (Sistem Pencernaan) IPA Kelas 8 SMP Ibrahimy ...ZainulHasan13
 
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk HidupModul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk HidupUNESA
 
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPASistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPAMutiara Dwi Faiska
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaSahrul Sindriana
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangYasinta Surya
 
Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda
Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda
Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda Ilham A
 
Ppt organisasi kehidupan kelas 7
Ppt organisasi kehidupan kelas 7Ppt organisasi kehidupan kelas 7
Ppt organisasi kehidupan kelas 7Tifa Rachmi
 
Sistem gerak-pada-hewan
Sistem gerak-pada-hewanSistem gerak-pada-hewan
Sistem gerak-pada-hewanRetno Suhabibi
 
Hukum hooke dan elastisitas
Hukum hooke dan elastisitasHukum hooke dan elastisitas
Hukum hooke dan elastisitasAdam Zuhelsya
 

What's hot (20)

SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIA
 
Usaha dan pesawat sederhana
Usaha dan pesawat sederhanaUsaha dan pesawat sederhana
Usaha dan pesawat sederhana
 
Sistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaSistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada Manusia
 
Gerak pada makhluk hidup
Gerak pada makhluk hidupGerak pada makhluk hidup
Gerak pada makhluk hidup
 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhana
 
Bab 2 Struktur dan Fungsi Tubuh (Sistem Pencernaan) IPA Kelas 8 SMP Ibrahimy ...
Bab 2 Struktur dan Fungsi Tubuh (Sistem Pencernaan) IPA Kelas 8 SMP Ibrahimy ...Bab 2 Struktur dan Fungsi Tubuh (Sistem Pencernaan) IPA Kelas 8 SMP Ibrahimy ...
Bab 2 Struktur dan Fungsi Tubuh (Sistem Pencernaan) IPA Kelas 8 SMP Ibrahimy ...
 
PPT Fisika "Hukum Newton"
PPT Fisika "Hukum Newton"PPT Fisika "Hukum Newton"
PPT Fisika "Hukum Newton"
 
Gaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum NewtonGaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum Newton
 
ppt materi sendi dan otot
ppt materi sendi dan ototppt materi sendi dan otot
ppt materi sendi dan otot
 
Pemuaian
Pemuaian Pemuaian
Pemuaian
 
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk HidupModul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup
 
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPASistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
 
Kinematika Fisika
Kinematika FisikaKinematika Fisika
Kinematika Fisika
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
 
Dinamika Partikel
Dinamika PartikelDinamika Partikel
Dinamika Partikel
 
Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda
Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda
Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda
 
Ppt organisasi kehidupan kelas 7
Ppt organisasi kehidupan kelas 7Ppt organisasi kehidupan kelas 7
Ppt organisasi kehidupan kelas 7
 
Sistem gerak-pada-hewan
Sistem gerak-pada-hewanSistem gerak-pada-hewan
Sistem gerak-pada-hewan
 
Hukum hooke dan elastisitas
Hukum hooke dan elastisitasHukum hooke dan elastisitas
Hukum hooke dan elastisitas
 

Viewers also liked

Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhanaFira Wati
 
Bahan ajar pesawat sederhana .ppt
Bahan ajar pesawat sederhana .pptBahan ajar pesawat sederhana .ppt
Bahan ajar pesawat sederhana .pptSMPN1 Kota Jambi
 
Pesawat Sederhana PPT (Materi IPA Kelas 5 Semester 2)
Pesawat Sederhana PPT (Materi IPA Kelas 5 Semester 2)Pesawat Sederhana PPT (Materi IPA Kelas 5 Semester 2)
Pesawat Sederhana PPT (Materi IPA Kelas 5 Semester 2)Era Hami
 
[AGAMA] Puasa (Jenis-Jenis, Syarat, Rukun, Sunnah Puasa, dll)
[AGAMA] Puasa (Jenis-Jenis, Syarat, Rukun, Sunnah Puasa, dll)[AGAMA] Puasa (Jenis-Jenis, Syarat, Rukun, Sunnah Puasa, dll)
[AGAMA] Puasa (Jenis-Jenis, Syarat, Rukun, Sunnah Puasa, dll)Hana Medina
 
Arijuddin saputra (1201145009)
Arijuddin saputra (1201145009)Arijuddin saputra (1201145009)
Arijuddin saputra (1201145009)Arijuddin Saputra
 
Pesawat sederhan ayotan
Pesawat sederhan ayotanPesawat sederhan ayotan
Pesawat sederhan ayotanYohana Tanamal
 
rangka otot dan pesawat sederhana
rangka otot dan pesawat sederhanarangka otot dan pesawat sederhana
rangka otot dan pesawat sederhanaFitriana Ariningrum
 
Gaya dan penerapannya
Gaya dan penerapannyaGaya dan penerapannya
Gaya dan penerapannyaagus mulanto
 
3 contoh perhitungan gaya di dalam katrol
3 contoh perhitungan gaya di dalam katrol3 contoh perhitungan gaya di dalam katrol
3 contoh perhitungan gaya di dalam katrolfx oktaf laudensius
 
Ppt ipa kelas 5 alat pernapasan manusia dan hewan
Ppt ipa kelas 5 alat pernapasan manusia dan hewanPpt ipa kelas 5 alat pernapasan manusia dan hewan
Ppt ipa kelas 5 alat pernapasan manusia dan hewanNafiessa
 
IPA DASAR - ALAT PERNAFASAN MANUSIA dan HEWAN
IPA DASAR - ALAT PERNAFASAN MANUSIA dan HEWANIPA DASAR - ALAT PERNAFASAN MANUSIA dan HEWAN
IPA DASAR - ALAT PERNAFASAN MANUSIA dan HEWANSerly Amalia
 
Rpp ipa kelas 5 semester 2 pesawat sederhana pendekatan scientific
Rpp ipa kelas 5 semester 2 pesawat sederhana pendekatan scientificRpp ipa kelas 5 semester 2 pesawat sederhana pendekatan scientific
Rpp ipa kelas 5 semester 2 pesawat sederhana pendekatan scientificRachmah Safitri
 
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karetPengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karethome
 
Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup
Kelangsungan Hidup Makhluk HidupKelangsungan Hidup Makhluk Hidup
Kelangsungan Hidup Makhluk Hiduphome
 
Materi fisika smp kelas viii.ipptx
Materi fisika smp kelas viii.ipptxMateri fisika smp kelas viii.ipptx
Materi fisika smp kelas viii.ipptxNurul Yani
 

Viewers also liked (20)

Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhana
 
4 membuat sistem katrol
4 membuat sistem katrol4 membuat sistem katrol
4 membuat sistem katrol
 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhana
 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhana
 
Bahan ajar pesawat sederhana .ppt
Bahan ajar pesawat sederhana .pptBahan ajar pesawat sederhana .ppt
Bahan ajar pesawat sederhana .ppt
 
Pesawat Sederhana PPT (Materi IPA Kelas 5 Semester 2)
Pesawat Sederhana PPT (Materi IPA Kelas 5 Semester 2)Pesawat Sederhana PPT (Materi IPA Kelas 5 Semester 2)
Pesawat Sederhana PPT (Materi IPA Kelas 5 Semester 2)
 
[AGAMA] Puasa (Jenis-Jenis, Syarat, Rukun, Sunnah Puasa, dll)
[AGAMA] Puasa (Jenis-Jenis, Syarat, Rukun, Sunnah Puasa, dll)[AGAMA] Puasa (Jenis-Jenis, Syarat, Rukun, Sunnah Puasa, dll)
[AGAMA] Puasa (Jenis-Jenis, Syarat, Rukun, Sunnah Puasa, dll)
 
Arijuddin saputra (1201145009)
Arijuddin saputra (1201145009)Arijuddin saputra (1201145009)
Arijuddin saputra (1201145009)
 
Pesawat sederhan ayotan
Pesawat sederhan ayotanPesawat sederhan ayotan
Pesawat sederhan ayotan
 
rangka otot dan pesawat sederhana
rangka otot dan pesawat sederhanarangka otot dan pesawat sederhana
rangka otot dan pesawat sederhana
 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhana
 
Gaya dan penerapannya
Gaya dan penerapannyaGaya dan penerapannya
Gaya dan penerapannya
 
3 contoh perhitungan gaya di dalam katrol
3 contoh perhitungan gaya di dalam katrol3 contoh perhitungan gaya di dalam katrol
3 contoh perhitungan gaya di dalam katrol
 
Ppt ipa kelas 5 alat pernapasan manusia dan hewan
Ppt ipa kelas 5 alat pernapasan manusia dan hewanPpt ipa kelas 5 alat pernapasan manusia dan hewan
Ppt ipa kelas 5 alat pernapasan manusia dan hewan
 
keseimbangan pada tuas
keseimbangan pada tuaskeseimbangan pada tuas
keseimbangan pada tuas
 
IPA DASAR - ALAT PERNAFASAN MANUSIA dan HEWAN
IPA DASAR - ALAT PERNAFASAN MANUSIA dan HEWANIPA DASAR - ALAT PERNAFASAN MANUSIA dan HEWAN
IPA DASAR - ALAT PERNAFASAN MANUSIA dan HEWAN
 
Rpp ipa kelas 5 semester 2 pesawat sederhana pendekatan scientific
Rpp ipa kelas 5 semester 2 pesawat sederhana pendekatan scientificRpp ipa kelas 5 semester 2 pesawat sederhana pendekatan scientific
Rpp ipa kelas 5 semester 2 pesawat sederhana pendekatan scientific
 
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karetPengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
 
Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup
Kelangsungan Hidup Makhluk HidupKelangsungan Hidup Makhluk Hidup
Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup
 
Materi fisika smp kelas viii.ipptx
Materi fisika smp kelas viii.ipptxMateri fisika smp kelas viii.ipptx
Materi fisika smp kelas viii.ipptx
 

Similar to Pesawat sederhana

Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhanajamaanajho
 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhanaFira Wati
 
Pesawat sederhana kel 5 kls b2016
Pesawat sederhana kel 5 kls b2016Pesawat sederhana kel 5 kls b2016
Pesawat sederhana kel 5 kls b2016Putri Muslimah
 
ipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.pptipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.pptElisNidaliana1
 
IPA Terpadu VIII - Bab 5 Pesawat Sederhana.ppt
IPA Terpadu VIII - Bab 5 Pesawat Sederhana.pptIPA Terpadu VIII - Bab 5 Pesawat Sederhana.ppt
IPA Terpadu VIII - Bab 5 Pesawat Sederhana.pptikhsan977643
 
ipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.pptipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.pptUmmu51
 
PPT_KONSEP_DASAR_IPA_LANJUT_PESAWAT_SEDE.pptx
PPT_KONSEP_DASAR_IPA_LANJUT_PESAWAT_SEDE.pptxPPT_KONSEP_DASAR_IPA_LANJUT_PESAWAT_SEDE.pptx
PPT_KONSEP_DASAR_IPA_LANJUT_PESAWAT_SEDE.pptxRofiqohAlAdawiyah
 
[PART 1] Pesawat Sederhana (Katrol dan Roda Berporos) Mata Pelajaran IPA Kela...
[PART 1] Pesawat Sederhana (Katrol dan Roda Berporos) Mata Pelajaran IPA Kela...[PART 1] Pesawat Sederhana (Katrol dan Roda Berporos) Mata Pelajaran IPA Kela...
[PART 1] Pesawat Sederhana (Katrol dan Roda Berporos) Mata Pelajaran IPA Kela...Lendra Salsabila
 
Materi pesawat sederhana_kelas_8_(15_oktober_2020)
Materi pesawat sederhana_kelas_8_(15_oktober_2020)Materi pesawat sederhana_kelas_8_(15_oktober_2020)
Materi pesawat sederhana_kelas_8_(15_oktober_2020)AlImamIslamicSchool
 
Pesawat sederhana 2 baru
Pesawat sederhana 2 baruPesawat sederhana 2 baru
Pesawat sederhana 2 baruSamantars17
 
MAKALAH PESAWAT SEDERHANA
MAKALAH PESAWAT SEDERHANAMAKALAH PESAWAT SEDERHANA
MAKALAH PESAWAT SEDERHANANurulAdila14
 
KONSEP DASAR IPA LANJUT PESAWAT SEDERHANA
KONSEP DASAR IPA LANJUT PESAWAT SEDERHANAKONSEP DASAR IPA LANJUT PESAWAT SEDERHANA
KONSEP DASAR IPA LANJUT PESAWAT SEDERHANAKailifa Azzahra
 
Perc. 9 pesawat sederhana bidang miring
Perc. 9 pesawat sederhana bidang miringPerc. 9 pesawat sederhana bidang miring
Perc. 9 pesawat sederhana bidang miringSMA Negeri 9 KERINCI
 

Similar to Pesawat sederhana (20)

Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhana
 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhana
 
pesawat_sederhana.pptx
pesawat_sederhana.pptxpesawat_sederhana.pptx
pesawat_sederhana.pptx
 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhana
 
Pesawat sederhana kel 5 kls b2016
Pesawat sederhana kel 5 kls b2016Pesawat sederhana kel 5 kls b2016
Pesawat sederhana kel 5 kls b2016
 
ppt ipa pesawat sederhana
ppt ipa pesawat sederhanappt ipa pesawat sederhana
ppt ipa pesawat sederhana
 
Pesawat Sederhana Kelas 8
Pesawat Sederhana Kelas 8 Pesawat Sederhana Kelas 8
Pesawat Sederhana Kelas 8
 
ipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.pptipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.ppt
 
IPA Terpadu VIII - Bab 5 Pesawat Sederhana.ppt
IPA Terpadu VIII - Bab 5 Pesawat Sederhana.pptIPA Terpadu VIII - Bab 5 Pesawat Sederhana.ppt
IPA Terpadu VIII - Bab 5 Pesawat Sederhana.ppt
 
ipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.pptipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.ppt
 
PPT_KONSEP_DASAR_IPA_LANJUT_PESAWAT_SEDE.pptx
PPT_KONSEP_DASAR_IPA_LANJUT_PESAWAT_SEDE.pptxPPT_KONSEP_DASAR_IPA_LANJUT_PESAWAT_SEDE.pptx
PPT_KONSEP_DASAR_IPA_LANJUT_PESAWAT_SEDE.pptx
 
[PART 1] Pesawat Sederhana (Katrol dan Roda Berporos) Mata Pelajaran IPA Kela...
[PART 1] Pesawat Sederhana (Katrol dan Roda Berporos) Mata Pelajaran IPA Kela...[PART 1] Pesawat Sederhana (Katrol dan Roda Berporos) Mata Pelajaran IPA Kela...
[PART 1] Pesawat Sederhana (Katrol dan Roda Berporos) Mata Pelajaran IPA Kela...
 
Materi pesawat sederhana_kelas_8_(15_oktober_2020)
Materi pesawat sederhana_kelas_8_(15_oktober_2020)Materi pesawat sederhana_kelas_8_(15_oktober_2020)
Materi pesawat sederhana_kelas_8_(15_oktober_2020)
 
Pesawat sederhana 2 baru
Pesawat sederhana 2 baruPesawat sederhana 2 baru
Pesawat sederhana 2 baru
 
MAKALAH PESAWAT SEDERHANA
MAKALAH PESAWAT SEDERHANAMAKALAH PESAWAT SEDERHANA
MAKALAH PESAWAT SEDERHANA
 
KONSEP DASAR IPA LANJUT PESAWAT SEDERHANA
KONSEP DASAR IPA LANJUT PESAWAT SEDERHANAKONSEP DASAR IPA LANJUT PESAWAT SEDERHANA
KONSEP DASAR IPA LANJUT PESAWAT SEDERHANA
 
Perc. 9 pesawat sederhana bidang miring
Perc. 9 pesawat sederhana bidang miringPerc. 9 pesawat sederhana bidang miring
Perc. 9 pesawat sederhana bidang miring
 
Usaha dan pesawat sederhana
Usaha dan pesawat sederhanaUsaha dan pesawat sederhana
Usaha dan pesawat sederhana
 
Pembekalan un
Pembekalan unPembekalan un
Pembekalan un
 
Pembekalan un
Pembekalan unPembekalan un
Pembekalan un
 

Recently uploaded

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 

Recently uploaded (20)

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 

Pesawat sederhana

  • 1. Pesawat Sederhana by kelompok 3, 8-5 Annisa Amalia Sholeka Balqis Nabila Didi Root Rossinta Schumann Selma Nirwana Surya Putri Siti Fatimah Tiara Yuliandini Zahira Erawati
  • 2. Konsep Pembahasan # Sejarah Pesawat Sederhana # Pengertian dan fungsi Pesawat Sederhana # Tuas dan pembahasan # Katrol dan pembahasan # Bidang Miring # Penerapan Pesawat Sederhana dalam kehidupan sehari-hari
  • 3. Sejarah Pesawat Sederhana Ide pertama dari pesawat sederhana berawal dari seorang filsuf Yunani Archimedes sekitar abad ke-3 sebelum masehi. Ia mempelajari 3 pesawat sederhana: katrol, pengungkit, dan sekrup. Ia menemukan rumusan untuk mencari keuntungan mekanik pada pengungkit. Para ilmuwan Yunani sendiri akhirnya mendefinisikan 5 macam pesawat sederhana (tidak termasuk bidang miring) dan mereka dapat menghitung keuntungan mekanik semua alat-alat tersebut (meski perhitungan untuk baji dan sekrup tidak terlalu akurat dikarenakan gaya gesek yang besar). Hero dari Alexandria (sekitar 10– 75 AD) dalam karyanya Mechanics mendefinisikan ada 5 pesawat sederhana: pengungkit, kerekan, katrol, baji, dan katrol. dan menjelaskan alat-alatnya mengenai cara pembuatan dan kegunaanya. Archimedes
  • 4. Pengertian dan Fungsi Pesawat Sederhana Manusia selalu berusaha untuk melakukan segala sesuatu secara efisien dan mudah. Untuk itu diciptakan berbagai alat bantu sehingga pekerjaan yang dilakukan menjadi lebih mudah, lebih cepat, lebih baik, dan lebih murah. Alat untuk mempercepat dan mempermudah melakukan kerja atau usaha disebut pesawat. Pesawat yang dirancang sangat sederhana dan dibuat dengan bahan yang sederhana disebut pesawat sederhana. Pesawat sederhana dibuat dengan tujuan untuk : a. Membantu manusia melakukan pekerjaan berat menjadi lebih ringan; b. Melipat gandakan gaya atau kemampuan; c. Mengubah alat gaya yang dilakukan; d. Memperbesar kecepatan atau untuk melakukan perpindahan yang besar. Dalam keperluan sehari-hari banyak diantaranya tuas, katrol, dan bidang miring. dijumpai pesawat sederhana,
  • 5. Pengertian dan Fungsi Pesawat Sederhana
  • 6. Tuas. Tuas merupakan pesawat sederhana yg mampu melipatgandakan gaya. Tuas digunakan untuk mengungkit benda yang berat dengan menempatkan ujungnya di bawah benda. Caranya dengan menumpu di suatu titik dan menekan atau mengangkat pangkalnya. Perhatikan gambar di samping! Titik tempat tuas bertumpu disebut titik tumpu (T). Ujung batang (tuas) tempat beban diangkat disebut titik beban (B) dan pangkal batang yang ditekan/diangkat untuk mengimbangi gaya berat beban disebut titik kuasa (K). Jarak titik beban ke titik tumpu disebut lengan beban (lB) dan jarak titik kuasa ke titik tumpu disebut lengan kuasa (lK). Jika gaya berat beban wB diimbangi gaya kuasa FK’ dalam keseimbangan tuas berlaku hubungan : Beban (W) × lengan beban (Lb) = kuasa (F) × lengan kuasa (Lk)
  • 7. Tuas. Hubungan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut : Pada tuas yg berada dalam keseimbangan, secara matematis berlaku hubungan : Keuntungan Mekanik (KM) sebuah tuas adalah perbandingan antara gaya berat beban dan gaya kuasa serta antara lengan kuasa dengan lengan beban.
  • 8. Tuas. Contoh soal : Sebuah linggis dipakai untuk mengungkit batu yang beratnya 600 N. Jika panjang linggis 1,5 m & lengan beban 50 cm, berapa gaya kuasa untuk mengungkit batu tersebut dan keuntungan mekaniknya? ● Diket : wB = 600 N ; l = 1,5 m ; lB = 50 cm (0,5 m) ● Ditanya : FK dan KM .........? ● Jawab : a. lK = l – lB = 1,5 m – 0,5 m = 1 m. wBlB = FKlK 600 N × 0,5 N = FK × 1 m 300 Nm = FK × 1 m FK = 300 Nm : 1 m = 300 N. Jadi, besar gaya kuasa 300 N. b. KM = lK = 1 m = 2. lB = 0,5 m Jadi, keuntungan mekanisnya adalah 2.
  • 9. Tuas. Pesawat sederhana yang menggunakan prinsip tuas dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu tuas jenis pertama, kedua, dan ketiga. 1. Tuas Jenis Pertama Titik tumpu (T) terletak diantara titik kuasa (K) dan titik beban (B). Tuas yang termasuk jenis pertama contohnya gunting, tang, linggis, dan palu pencabut paku. Berikut contohnya :
  • 10. Tuas. 2. Tuas Jenis Kedua Titik beban (B) terletak diantara titik tumpu (T) dan titik kuasa (K). Tuas yang termasuk jenis kedua adalah gerobak dorong, pembuka kaleng atau botol,pemotong kertas, dan pemecah biji. Berikut contoh dari tuas jenis 2 :
  • 11. Tuas. 3. Tuas Jenis Ketiga Titik kuasa (K) terletak diantara titik tumpu (T) dan titik beban (B). Tuas yng termasuk jenis ketiga adalah sekop, pancingan, dan lengan bawah saat mengangkat beban.
  • 12. Katrol. Pernahkah kamu melihat orang mengambil air di sumur dengan menggunakan timba? Orang akan menggunakan katrol untuk membantu mengangkat atau memindahkan air dari dalam sumur. Katrol adalah roda dengan galur yang melingkar (seperti pelek sepeda). Seperti halnya tuas, katrol juga memiliki titik tumpu,kuasa, dan beban. Katrol terdiri atas katrol tetap, katrol bergerak, katrol kombinasi (takal), dan katrol (roda) bergandar. a. Katrol Tetap Sesuai dengan namanya, sistem katrol ini dibuat sedemikian rupa sehingga katrol tersebut tetap pada posisinya. Katrol tetap adalah katrol yang letaknya tetap (tidak bergerak). Katrol tetap sering digunakan pada sumur timba. Seperti halnya tuas, titik A adalah titik tumpu, titik B adalah titik beban, dan titik C adalah titik kuasa. Jarak AC adalah lengan kuasa (lk) dan jarak AB adalah lengan beban (lb).
  • 13. Katrol. Setelah diketahui jarak lengan beban dan lengan kuasa maka keuntungan mekanis (KM) katrol tetap dapat dicari. Sama halnya seperti mencari keuntungan mekanis (KM) pada tuas, maka keuntungan mekanis (KM) pada katrol tetap adalah sebagai berikut : Jarak lengan beban (AB) sama dengan jarak lengan kuasa (AC) atau lb = lk atau AB = AC, oleh karena itu keuntungan mekanis katrol tetap adalah 1. Meskipun keuntungan mekanis menggunakan katrol ini sama dengan satu, namun beban akan terasa lebih ringan daripada tanpa katrol (langsung dengan tali). Hal ini disebabkan oleh gaya yang dilakukan searah dengan berat badan. Akan tetapi dampak dari keuntungan mekanis sama dengan 1 (satu) adalah gaya yang kita keluarkan akan sama dengan berat benda, sehingga katrol tetapi tidak bisa digunakan untuk mengangkat benda yang massanya besar.
  • 14. Katrol. Akan tetapi, pemanfaatan katrol tetap hanya bisa digunakan untuk menarik atau mengangkat benda yang massanya kecil, contohnya : • Menarik air dari sumur dengan timba • Menaikkan bendera pada saat upacara • Menaikan sangkar burung pada saat even lomba burung b. Katrol Bergerak Katrol bergerak adalah katrol yang bergerak jika sedang digunakan. Titik A adalah titik beban, titik B adalah titik kuasa, dan titik C adalah titik tumpu. Jarak AC adalah lengan beban dan jarak BC adalah lengan kuasa. Keuntungan mekanisnya sebagai berikut :
  • 15. Katrol. Karena BC = 2 AC, maka keuntungan mekanisnya : Jadi, katrol bergerak mempunyai keuntungan mekanis 2, artinya perbandingan antara berat beban dan gaya sama dengan dua. Jika kamu mengangkat beban menggunakan katrol jenis ini, kamu hanya perlu memberikan gaya sebesar setengah kali berat beban. Walaupun katrol bergerak memiliki keuntungan mekanis 2 yang artinya untuk mengangkat benda diperlukan gaya setengah dari berat benda tersebut, tidak bisa diterapkan di dalam menaikkan air dari dalam sumur dengan menggunakan katrol bergerak karena gaya yang kita berikan arahnya berlawanan dengan arah berat benda. Selain melawan berat benda, juga akan melawan berat tubuh kita sendiri.
  • 16. Katrol. c. Katrol Kombinasi (takal) atau Sistem Katrol Katrol kombinasi merupakan gabungan katrol tetap dan katrol bergerak yang juga disebut takal. Jadi pengertian takal adalah katrol majemuk yang terdiri atas katrol-katrol tetap dan katrol-katrol bergerak. Takal biasa digunakan untuk mengangkat beban yang massanya besar. Biasanya, sistem katrol ini digunakan untuk mengangkat beban yang massanya mencapai beberapa ton, misalnya kerangka jembatan dan peti kemas. Dengan sistem katrol, kuasa yang diperlukan untuk mengangkat beban tersebut dapat semakin diperkecil. Takal dapat menggunakan dua katrol di mana satu sebagai katrol tetap dipasang di atas dan satu lagi sebagai katrol bergerak. Takal juga dapat menggunakan tiga atau empat katrol.
  • 17. Katrol. Keuntungan mekanik tergantung jumlah katrol dan tali yang menanggung beban. Jika gaya gesekan katrol diabaikan, untuk sistem katrol berlaku persamaan berikut: w=2 F n Keterangan : * w = beban (N) * F = gaya (N) * N = banyaknya katrol Keuntungan mekanik dari sistem katrol adalah ada. Jadi keuntungan mekanik sistem katrol bergantung pada banyaknya katrol yang
  • 18. Katrol. d. Katrol (Roda) Bergandar Katrol (roda) bergandar adalah beberapa katrol yang disatukan sumbunya. Katrol besar untuk gaya yang bekerja, sedangkan katrol kecil untuk beban. Keuntungan mekanis katrol bergandar adalah pada perbandingan jari-jari roda besar (R) dan jari-jari roda kecil (r), yaitu :
  • 19. Bidang Miring. Bidang miring adalah suatu permukaan datar yang memiliki suatu sudut, yang bukan sudut tegak lurus, terhadap permukaan horizontal. Penerapan bidang miring dapat mengatasi hambatan besar dengan menerapkan gaya yang relatif lebih kecil melalui jarak yang lebih jauh, dari pada jika beban itu diangkat vertikal. Dalam istilah teknik sipil, kemiringan (rasio tinggi dan jarak) sering disebut dengan gradien. Bidang miring adalah salah satu pesawat sederhana yang umum dikenal. Bagian-Bagian Bidang Miring Bagian-bagian penting pada bidang miring dapat digambarkan sebagai berikut : Keterangan : B: Berat beban (yang akan dipindahkan) F: Gaya (untuk memindahkan beban) S: panjang lintasan miring (Jarak antara ujung-ujung lintasan miring) h: ketinggian tempat (Jarak antara lantai dengan tempat yang akan digunakan untuk meletakkan beban)
  • 20. Bidang Miring. Prinsip Kerja Bidang Miring Untuk mengangkat beban yang beratnya (B) ke tempat yang tingginya (h) diperlukan kerja sebesar W = B x h, apabila usaha sebesar W melalui bidang miring yang panjangnya s diperlukan kerja sebesar W = F x s. Karena kerja yang dilakukan sama besar, maka dapat dirumuskan sebagai berikut : Keterangan : B = berat beban ( satuannya Newton ) h = tinggi ( satuannya meter ) s = panjang lintasan miring ( satuannya meter ) F = gaya kuasa untuk mengangkat beban ( satuannya Newton ). Contoh : Sebuah peti beratnya 2000 N akan dipindahkan pada ketinggian 1,5 m melalui bidang miring yang panjangnya 3m. Berapa gaya yang diperlukan untuk memindahkan bidang miring tersebut? Penyelesaian : Diketahui : B = 2000 N h = 1,5 m s=3m Ditanya : F = ..... ? Jawab : Jadi untuk mengangkat beban 2000 N diperlukan gaya sebesar 1000 N
  • 21. Bidang Miring. Keuntungan Mekanik Bidang Miring Keuntungan Mekanik Bidang miring dengan menggunakan bidang miring beban kerja terasa lebih ringan, berarti kita memperoleh keuntungan. Keuntungan yang diperoleh jika menggunakan bidang miring disebut keuntungan mekanik bidang miring. Besarnya keuntungan mekanik dinyatakan sebagai perbandingan antara berat beban yang akan diangkat dengan besar gaya kuasa yang diperlukan. KM bidang miring, yaitu : Dalam pekerjaan sehari-hari bidang miring digunakan untuk alat kerja, misalnya baji (kapak, pisau, pahat, paku) dan sekrup.
  • 22. Penerapan Pesawat Sederhana dalam keseharian Baji Baji adalah benda keras yang terbuat dari batu atau logam yang dibuat tebal pada salah satu ujungnya sedangkan ujung yang lain dibuat lebih tipis sehingga bagian ujung yang tipis menjadi lebih tajam. Pada zaman dahulu baji digunakan untuk membelah kayu atau memotong hewan dan memotong benda-benda lain. Pada zaman sekarang, peralatan rumah tangga yang dibuat dalam bentuk baji misalnya : • Kapak digunakan untuk membelah atau memotong kayu. • Pisau digunakan untuk memotong, biasanya sebagai alat dapur. • Paku digunakan untuk menyambung benda yg keras. • Pahat digunakan oleh tukang ukir untuk membuat patung.
  • 23. Penerapan Pesawat Sederhana dalam keseharian Sekrup Sekrup adalah salah satu alat yang menggunakan prinsip bidang miring. Pada dasarnya sekrup adalah bidang miring yang melilit pada sebuah silinder oleh karena itu apabila sekrup diputar atau diulir maka sekrup tersebut dapat bergerak maju mundur Gir Gir adalah roda bergerigi. Gir biasa menambah gaya atau kecepatan, tergantung pada ukuran gir dan jumlah giginya. Gir yang digerakkan oleh gir yang lebih kecil berputar lebih lambat daripada gir yang lebih kecil tsb, tapi gayanya lebih besar. Sementara gir yang digerakkan oleh gir yang lebih besar tapi gayanya lebih kecil. Gir biasa terdapat pada rantai sepeda dan jam mekanis.
  • 24. Penerapan Pesawat Sederhana dalam keseharian Roda Kemudi Kemudi sebuah mobil merupakan contoh prinsip roda dan poros. Poros berputar dengan gaya yang lebih besar daripada usaha yang dibutuhkan untuk memutar kemudi. Gerobak Dorong Gerobak dorong bekerja dengan prinsip tuas 2. Beban terletak diantara usaha dan titik putar.
  • 25. Penerapan Pesawat Sederhana dalam keseharian Joran Pancing Joran (batang) pancing merupakan tuas ketiga. Beban bergerak lebih jauh daripada usaha, tetapi gayanya lebih kecil. Usaha berada diantara beban dan titik putar. Gunting Gunting terdiri atas dua batang tuas yang bertumpu pada engsel.