2. BIODATA
• Nama : H. Karim Santoso, S.Pd, M.Si
• Ttl : Musi Rawas, 25 Maret 1976
• Alamat : JL.Kalibata Utara II No.66 Rt.08/07
Pancoran - Jakarta Selatan
HP 081319266628
Email : karimsantoso.im@gmail.com
akhivie@gmail.com
• Pendidikan : S2 Kajian Islam dan Psikologi UI
S3 Psikologi Islam UIN Jakarta
• Aktivitas : - Presiden Direktur INSAN MANDIRI Jakarta
- Trainer dan Konsultan Pendidikan
- Nara Sumber Radio, TV
• Keluarga : Isteri: Hj. Heni Lestari,S.Pd, M.Si
(Praktisi pendidikan dan penulis buku “Bunda Berikan Aku Cinta”)
• Anak : Nabiel Muhammad (11 tahun)
3.
4. Anak adalah amanah Allah
SWT kepada orang tua,
hatinya masih bagaikan
tambang asli yang masih
bersih dari segala
macam corak dan warna. Ia
siap dibentuk untuk
dijadikan apa saja
tergantung keinginan
pembentuknya.
Jika dibiasakan dan dibina untuk
menjadi baik maka ia akan
menjadi baik.Kedua orangtua,
guru dan pendidiknya pun
akan menuai kebaikan di dunia
dan akhirat. Sebaliknya bila
dibiasakan terhadap
keburukan dan diabaikan
pembinaannya
laksana binatang ternak,
maka buruklah jadinya dan
ia pun akan merugi.
Orangtua dan para
pendidiknya pun akan turut
menanggung dosanya.
( Al Ghazali dalam kitabnya
"Ihya Ulumuddin )
5.
6.
7.
8.
9.
10. Seorang anak yang sering
menerima panggilan
"anak nakal" dari orang
tua dan gurunya, pada
panggilan pertama mungkin
ia
kurang memahami apa
makna dari nakal tersebut.
Baginya kata tersebut
sangat imajiner. Namun
dengan semakin
seringnya kata tersebut
diarahkan kepada
dirinya,
maka kata yang imajiner
tersebut lambat laun
akan menjadi kata yang
lebih realistik dan dekat
dengan dirinya
11.
12.
13. Menggapai keluarga bahagia 9 hukum alam yang dapat
memperkaya kehidupan keluarga
1. Prinsip I : KOMITMEN
(Hukum Angsa)
2. Prinsip II : MEMUJI
(Hukum Kepiting)
3. Prinsip III : KOMUNIKASI
(Hukum Ikan Paus)
4. Prinsip IV : KONSISTENSI
(Hukum Kura-kura)
5. Prinsip V : DISIPLIN
(Hukum Belalai Gajah)
6. Prinsip VI : RASA AMAN
(Hukum Pohon Kayu Merah)
7. Prinsip VII : TANGGUNG
JAWAB (Hukum Beruang)
8. Prinsip VIII : KESADARAN
(Hukum Katak)
9. Prinsip IX : KEBEBASAN
(Hukum Kutu)
14. Prinsip I : KOMITMEN
(Hukum Angsa)
”Angsa berkawan seumur hidup, meskipun ia bermigrasi ribuan
mil, mereka selalu pulang karena keluarga adalah segalanya.”
Hukum angsa adalah komitmen
dan prioritas. Komitmen pada
tujuan dari sebuah pernikahan.
Kita perlu mengatakan komitmen
total kita secara lebih sering dan
betapa pentingnya anak-anak kita
dibanding yang lainnya.
15.
16. Prinsip II : MEMUJI
(Hukum Kepiting)
”Secara insting kepiting akan menarik ke bawah
kepiting lainnya yang mencoba memanjat ke atas.”
Analogi hukum kepiting terhadap perilaku
manusia: akan berusaha untuk menjatuhkan
orang lain itu baik secara fisik, verbal, atau secara
tertulis, dengan mengkritik atau melakukan
penilaian. Jadi, kita seharusnya memberi lebih
banyak perhatian terhadap perilaku positif anak
dibanding dengan perilaku negatifnya.
Kebanyakan insting pengasuhan kita adalah
untuk mengkritik, mengoreksi, menyalahkan,
dan menghukum. Tahanlah insting untuk
mengoreksi, munculkan insting untuk memuji.
18. “Aku akan menjamin sebuah rumah di tepi surga
bagi siapa saja yang meninggalkan perdebatan
meskipun dia yang benar. Aku juga menjamin
rumah di tengah surga bagi siapa saja yang
meninggalkan kedustaan walaupun dia sedang
bergurau. Dan aku juga menjamin rumah di
surga yang paling tinggi bagi siapa saja yang
berakhlak baik.”
(HR. Abu Daud no. 4800 dan dinyatakan hasan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 1464)
19.
20.
21.
22.
23.
24. Prinsip III : KOMUNIKASI (HUKUM IKAN PAUS)
”Nyanyian ikan paus akan mendorong satu sama lain
dalam keluarga paus, dan mereka tidak pernah mengganggu satu sama
lain.”
Komunikasi dalam kelurga berkaitan dengan
mendengarkan dan meringankan beban.
Mendengarkan merupakan kunci
komunikasi. Tanpanya keluarga tidak akan
pernah menjadi tempat berbagi
pembelajaran, keinginan, dan kepercayaan.
Komunikasi yang positi dalam keluarga,
mirip dengan pintu gerbang yang terbuka
yang memungkinkan nilai-nilai diajarkan,
kesenangan dibagikan, dan masalah
dihadapi.
25.
26.
27.
28. Prinsip IV : KONSISTENSI (HUKUM KURA-KURA)
”Kura-kura menang karena ia tahu (dan memprioritaskan)
ke mana ia harus pergi.”
Dalam keluarga, kemantapan, konsistensi, dan
ketekunan selalu menghasilkan kemenangan.
Keluarga menjadikan pertandingan sebagai hal
yang menyenangkan. Orang tua yang memiliki
sikap seperti kura-kura (yang tahu arena
pacuannya panjang), akan cenderung
mengembangkan ketenangan dan kepercayaan
yang membuat anak-anaknya merasa aman.
29.
30.
31. 50%
30%
20%
USIA 0 – 4 TAHUN
USIA 5 – 8 TAHUN
USIA 9 TAHUN KE ATAS
Benjamin S. Bloom, dalam Stability and Change in Human
Characteristic membuktikan bahwa 50% kemampuan belajar
seseorang ditentukan dalam 4 tahun pertamanya. 30 % yang
lainnya dikembangkan dalam usia ke delapan. Hal-hal lain
yang seseorang pelajari sepanjang hidup akan dibangun di
atas dasar tersebut.
GOLDEN AGE
32. HUBUNGAN OTAK KIRI – OTAK KANAN DENGAN
PERKEMBANGAN USIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Menurut Tony Buzan
100%
50%
USIA
0 8 12 60
33.
34. Prinsip V : DISIPLIN (HUKUM BELALAI GAJAH)
”Belalai gajah mampu mengangkat balok kayu seberat 250 kg atau
mengambil seikat rumput, atau membelai lembut anaknya.”
Cinta dalam keluarga bisa lembut dan
menguatkan. Cinta tanpa disiplin bisa
berbahaya dan merusak. Cinta juga jangan
terlalu menuntut dan kaku. Dalam keluarga,
marilah kita mencoba menjadi lunak dan
baik terhadap satu sama lain, tapi benar-benar
tegas dalam hal menjaga aturan dan
melakukan yang benar.
35.
36. Prinsip VI : RASA AMAN
(HUKUM POHON KAYU MERAH)
”Pohon kayu merah berakar pendek dan dangkal, namun
mampu bersambungan dengan akar lain di rumpunnya.”
Keluarga dengan akar hubungan yang sehat
akan mampu melawan goncangan. Saling
mendukung dalam keluarga, ungkapan cinta
yang terbuka, kedekatan emosional yang
konsisten, pembelajaran moral, akan
membuat keluarga tetap berdiri tegak lurus,
bahkan bila ada angin dan badai. Oleh
kaarena itu, dukunglah anak-anak melalui
hal-hal kecil, misal: hadir saat mereka
bertanding, dsb.
37. Prinsip VII : TANGGUNG JAWAB
(HUKUM BERUANG)
Hukum beruang adalah hukum tanggung jawab,
yaitu mengambil tanggung jawab penuh dan
lengkap bagi keluarga dan semua anak kita.
Memprioritaskan peran pengasuhan kita
dibanding peran lainnya, dan mengajarkan anak-
anak dengan keteladanan. Melarikan diri dari
tanggung jawab sehari-hari kepada anak-anak
akan mengakibatkan hilangnya peluang mereka
untuk menikmati masa kanak-kanak, kurangnya
kepercayaan dan komunikasi mereka.
38. Prinsip VIII : KESADARAN
(HUKUM KATAK)
”Katak adalah binatang yang sangat mudah beradaptasi.
Karena katak berdarah dingin, ia tidak bisa sensitif
terhadap suhu air, sehingga ia tidak menyadari bahwa
suhunya perlahan-lahan naik, bahkan ia merasa nyaman
dan mengantuk. Ia tidak sadar dan tidak waspada.”
Kesadaran adalah aset terbesar orang tua.
Kurang kesadaran akan menjadikan
masalah berubah menjadi lebih besar
untuk ditangani.
39.
40. AREA KOMUNIKASI
A : Area
masalah pada
anak / murid
B : Area
masalah pada
orang tua / guru
C : Area bebas
masalah /
kondisi siap
belajar
41. Prinsip IX : KEBEBASAN
(HUKUM KUTU)
”Hukum kutu adalah jangan terlalu lama menyimpan
dalam kotak atau memasang tutupnya terlalu rendah”.
Hukum kutu adalah hukum pemberdayaan dan
kebebasan. Kita sebagai orang tua tidak ada yang
tahu potensi unik, penuh, dan individual dalam
diri anak-anak kita. Sehingga menjadi tanggung
jawab kita untuk membantu setiap anak
menemukan siapa dirinya, apa yang mampu ia
lakukan, dan ke mana ia mengarah.
42.
43. Bismillah …
Ya Ilahi …
HambaMu bermunajat kepadaMu
dengan penghambaan yang mendalam
HambaMu bermunajat sebab tahu
ada yang hamba pertanggungjawabkan kelak di
hadapanMu
HambaMu bermunajat sebab tahu
ada makhlukMu yang Kau titipkan pada hamba
HambaMu bermunajat sebab tahu
anak-anak hamba adalah amanahMu
44. Ilahi, Peliharalah tangan hamba untuk selama-lamanya
pabila tangan ini tidak untuk memukul amanahMu
sungguh mereka hadir dalam keinginan untuk tahu
bukan untuk kenakalannya
Jagalah mata hamba untuk selama-lamanya
pabila dengan mata ini akan selalu membuat mereka teduh hati
amanahMu
Harumkan tutur kata hamba untuk selama-lamanya
serta jauhkan hamba dari perkataan yang setiap detik
mendamprat, membentak, bahkan memberi sumpah serapah
kepada amanahMu
padahal mereka ada dengan rasa ingin diperhatikan
bukan kebiadaban
45. Ya Ilahi …
hari ini hambaMu tahu banyak cara untuk membuat bahagia amanahMu
hambaMu tahu banyak yang harus hamba lakukan sebagai orangtua pengemban
amanah
Ya Ilahi …
berikan kekuatan sabar pada hamba
mampu melejitkan kemampuan anak hamba
dengan memberi samudera kesempatan untuk kreatif
dengan kebebasan angin untuk cerdas
dengan suguhkan kelapangan langit untuk sukses dunia akhirat
mampu memberi kebahagiaan dan kedamaian kepada orangtuanya selama masih
hidup
menjadi pohon teduh yang menaungi kubur kedua orang tuanya dengan wewangian
doa yang tulus dari anak yang shaleh..
makhluk yang bermanfaat buat orang banyak
menjadi makhluk yang punya percaya diri
menjadi makhluk yang mampu menyelesaikan masalah
menjadi makhluk yang ber-akhlakul karimah
menjadi makhluk yang setia sampai mati memegang teguh agamanya
Amien ya robbal alamien