SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
HORMON
REPRODUKSI
Kelompok II
• Fathia Nurhasana
• Mariska Septiany
• Ranika
Pendahuluan
• Estrogen dan progesteron merupakan hormon steroid
kelamin endogen yang diproduksi oleh ovarium, korteks
adrenal, testis dan plasenta pada masa kehamilan.
• Kedua jenis hormon ini dan derivat sintetiknya
mempunyai peranan penting antara lain dalam
perkembangan tubuh, proses
ovulasi, fertilisasi, implantasi dan dapat mempengaruhi
metabolisme lipid, karbohidrat protein dan mineral juga
berperan penting pada pertumbuhan tulang
spermatogenesis dan behavior
ESTROGEN
Beberapa senyawa yang mempunyai aktivitas
Estrogenik
Steroid Alami Steroid Sintetik Nonsteroid
Estradiol Etinilestradiol Dietilstibestrol (DES)
Estron Mestranol Bisfenol a
Estriol Quinestrol Genistein
Equilin
• Estradiol adalah estrogen alami paling poten
kemudian disusul estron dan estriol paling lemah,
sedangkan etinilestradiol merupakan estrogen
sintetik paling poten
• Dietilstilbestrol (DES), estrogen nonsteroid sintetik
pertama dengan potensi estrogenik sama dengan
estradiol, dapat diberikan oral dan masa kerja lebih
panjang dari estrogen alami.
• Senyawa nonsteroid lain yang berefek estrogenik
atau antiestrogenik umumnya berasal dari
tumbuhan seperti flavonoid, isoflavon (misalnya :
genistein) dan kumestan.
BIOSINTESIS
• Estrogen disintesis dari androstenedion dan testosteron
secara langsung dengan bantuan enzim aromatase atau
CYP19 melalui 3 langkah proses aromatisasi cincin A.
• Aktivitas ini dilakukan oleh glikoprotein transmembran
(cytochrome P450 family of monooxygenases) yang
berada diretikulum endoplasmik berbagai sel dan
diinduksi oleh gonadotropin.
• Sel-sel tsb antara lain digranulosa ovarium sel sertoli dan
leidig kelenjar testis, sel stroma jaringan adiposa,
sinsitiotrofoblas plasenta, tulang dan beberapa tempat
diotak
• Meski estrogen disintesis diberbagai tempat, sumber utama
estrogen disirkulasi adalah ovarium. Organ ini mengandung
17β-hidroksisteroid dehidrogenase tipe-I yang
memproduksi testosteron dan estradiol dari androstenedion
dan estron, keduanya merupakan reaksi timbal balik
• Dihepar terdapat enim dehidrogenase tipe II yang
mengoksidasi estradiol disirkulasi menjai estron dan
keduanya akan dikonversi menjadi estriol, kemudian ketiga
estrogen ini terkonyugasi dengan glukoronoid dan sulfat
sebelum diekskresi diurin.
• Pada wanita pascamenopause sumber estrogen utama
adalah jaringan adiposa sedangkan estron disintesis dari
dehidroepiandrosteron dari korteks adrenal.
• Pada pria estrogen diproduksi oleh testis dan diluar gonar
dari aromatisasi C19 steroid disirkulasi, androstenedion dan
dehidroepiandrosteron yg merupakan prekursor androgen
FISIOLOGI dan KHASIAT FARMAKOLOGI
1. Pertumbuhan
• Estrogen sangat penting peranannya pada perubahan
bentuk dan fungsi tubuh masa pubertas anak perempuan
menjadi bentuk tubuh yg karateristik utk dewasa antara
lain fungsi seks sekunder. Efeknya langsung pada
pertumbuhan dan perkembangan vagina,uterus dan tuba
fallopi.
• Estrogen juga berperan pd pembentukan kontur
tubuh,skelet dan tulang panjang pada masa pubertas dan
diakhiri dengan fusi epifisis. Juga berperan pada
pertumbuhan rambut aksila,pubis,pigmentasi regio
genitalis dan pigmentasi areoloa mammae pada masa
kehamilan trimester pertama.
• Pada anak laki-laki, defisiensi estrogen tidak mempengaruhi usia
pubertas tetapi kecepatan pertumbuhannya berkurang, amturasi
skelet dan penutupan epifisis lambat sedangkan pertumbuhan
lnier terus berlangsung menjadi pria dewasa.
• Pada pria defisiensi estrogen juga menyebabkan
hipergonadotropisme, makrookhidisme dan peningkatan jumlah
testosteron.
2. Regulasi Nonendokrin siklus mentruasi/haid
• Siklus haid wanita diatur oleh sistim neuroendkrin hipotalamus-
hipofisis-ovarium. Suatu osilator neuronal dihipotalamus secara
periodik akan menginduksi pengeluaran gonadotropin-releasing
(GnRH, ormon pemicu gonadotropin) kepembuluh portal
hipotalamus-hipofisis yang akan merangsang gonadotrop dan
mensekresikan luteinizing hormone (LH) dan follicle stimulating
hormone (FSH) dari hipofisis anterior
• Kedua hormon ini menyebabkan pertumbuhan dan
pematangan folikel graaf ovarium dan juga produksi
estrogen dan progesteron. Bila kedua hormon ini
kadarnya meningkat akan menghambat sekresi hormon
hipotalamus dan hipofisis
• Karena sekresi GnRH berlangsung secara intermiten maka
sekresi LH dan FSH juga bersifat pulsatif sesuai dgn
pulsasi sekresi GnRH yg diatur sistem neuronal
hipotalamus.
• Sekresi pulsatif ini penting untuk mempertahankan siklus
haid ovulatoar yg normal karena pemberian infus GnRH
terus menerus justru dpt menyebabkan sekresi LH dan
FSH terhenti, produksi estradiol dan progesteron menurun
hingga timbul amenorea
3. Efek Steroid gonad secara siklik pada sistem reproduksi
• Selama fase folikuler ovarium atau fase poliferasi
endometrium, estrogen akan mulai membentuk kembali
endometrium dgn cara merangsang proliferasi dan
diferensiasi : terjadi berbagai mitosis, ketebalan lapisan
endometrium bertambah dan terjadi perubahan
karateristik kelenjar dan pembuluh darah endometrium
• Proses ini dan kelanjutan efek estrogen & progesteron
diduga sebagian besar dipengaruhi oleh peptide growth
factors yg mengatur kerja steroid dan reseptornya
diendometrium.
• di endometrium dan jaringan lain,respon terhadap
estrogen yg penting adalah induksi reseptor progesteron
yg menyebabkan sel-sel dpt memberikan respons
terhadap hormon ini pada separuh fase kedua dari siklus
haid (fase luteal atau fase sekretoris)
• Pada fase ini,progesteron yg berasal dari korpus luteum
kadarnya meningkat secara tajam dan estrogen juga terus
meningkat. Progesteron akan membatasi efek poliferatif
estrogen terhadap endometrium dgn cara menstimulasi
diferensiasi
• Estrogen menstimulasi proliferasi dan diferensiasi
tuba,progesteron menghambat proses ini. Kontraktilitas
otot tuba meningkat karena pengaruh estrogen dan
menurun oleh progesteron dan ini akan mempengaruhi
waktu transit ovum ke uterus
• Jumlah dan komposisi cairan mukus serviks bertambah
karena efek estrogen dan akan mempermudah penetrasi
sperma sedangkan progesteron efeknya berlawanan.
Estrogen menyebabkan kontraksi miometrium secara
ritmik dan progesteron akan menurunkannya
4. Efek metabolik
• Efek estrogen pada massa tulang yaitu tulang secara
terus-menerus mengalami remodeling karena adanya
osteoklas yg menyebabkan resorpsi dan osteoblas yg
membentuk tulang.
• Osteoklas dan osteoblas mempunyai reseptor estrogen
(ERs), androgen (ARs) dan progesteron (PRs). Hormon
ini menginduksi apoptosis osteoklas dan mengantagonis
efek osteoklastogenik dan pro-osteoklastik hormon
paratiroid dan interleukin-6, jg merangsang produksi
lepitin dari jaringan adiposa
• Efek utama estrogen antara lain menurunkan jumlah dan
aktivitas osteoklas,menyebabkan pertumbuhan tulang
dan penutupan epifisis pada wanita dan pria
• Hormon ini juga mempengaruhi produksi dan aktivitas
berbagai protein tubuh misalnya meningkatkan kadar
transkortin (CBG), globulin pengikat tiroksin (thyroxine
binding globulin), globulin pengikat hormon kelamin (sex
hormone-binding globulin, SHBG), transferin, substrat
renin dan fibrinogen.
• Estrogen meningkatkan HDL dan menurunkan LDL serta
lipoprotein. Estrogen sedikit meningkatkan faktor
koagulasi VII dan XII, menurunkan faktor antikoagulasi
protein C, protein S dan antitrombin III.
• Penggunaan estrogen jangka panjang dihubungkan dgn
berkurangnya renin plasma, angiotensin converting
enzyme, endotelium-1 dan ekspresi reseptor angiotensin-
1.
RESEPTOR dan MEKANISME KERJA
• Estrogen mempunyai 2 jenis reseptor yaitu ER-α dan
ER-β yang berasal dari gen yang berbeda dan berada
di inti sel.
• ER-α terdapat banyak di saluran reproduksi wanita
seperti uterus, vagina, ovarium dan juga dikelenjar
mamae, hipotalamus, sel-sel endotel dan otot polos
vaskular
• ER-β letaknya menyebar, terbanyak diprostat dan
ovarium dan dalam jumlah kecil di paru, otak dan
pembuluh darah.
• ER-α dan ER-β mengikat 17-β estradiol dgn
kekuatan yg sama sekitar 0,3 nM, sedangkan
fitoestrogen genistein terikat ER-β dgn afinitas 5x
lebih tinggi dari ikatannya pada ER-α
• Kedua ER merupakan ligand-activated trans-cription
factors yg dapat meningkatkan atau menurunkan
sintesis mRNA dari gen target. Setelah masuk sel
melalui difusi pasif membran plasma, hormon akan
terikat ER diinti sel. ER yg semula merupakan
monomer akan mengalami perubahan konformasi,
terjadi dimerisasi sehingga afinitas dan kecepatan
peningkatannya pada DNA meningkat. ER akan
terikat estrogen response elements (EREs) digen
target.
FARMAKOKINETIK
• Berbagai jenis estrogen dapat diberikan oral, parenteral,
transdermal maupun topikal. Karena sifat lipofiliknya
absorpsi per oral baik.
• Estradiol oral, absorpsinya cepat mengalami
metabolisme lintas pertama dihepar yang ekstensif,
substitusi etinil pada atom C17 dapat menghambat
proses tsb.
• Transdermal estradiol patch, penglepasan hormon
berlangsung lambat, kontinu, didistribusi sistemik,
kadar dalam darah lebih konstant dari para per-oral.
Lanjutan
• Absorpsi estradiol valerat atau estradiol sipionat
setelah pemberian dosis tunggal IM, berjalan
lambat sampai beberapa minggu karenanya
pemberiannya 1-4 minggu sekali.
• Didalam darah umumnya estrogen alami terikat
globulin pengikat hormon kelamin steroid (sex
steroid-binding globulin, SSBG) dan sedikit
terikat albumin. Sebaliknya etinilestradiol terikat
albumin dan tidak terikat SSBG.
INDIKASI
• Sebagai kontrasepsi
• Sebagai HRT (Hormone Replacement Therapy)
pada wanita pasca menopause.
Sediaan dan Dosis
• Estriol tablet 1-2 mg
masa kerja singkat karena ikatannya pada sel target
singkat, afinitas terhadap protein plasma rendah, cepat
dieliminasi dari tubuh
Dosis : 2-4 tablet sehari
• Estradiol valerat tablet 2 mg
Dosis : 1 tablet sehari
• Etinilestradiol tablet 50 µg
masa kerja lebih panjang
dosis : ½ - 1 tablet sehari
EFEK SAMPING
Reaksi yang sering timbul adalah
• gangguan siklus haid
• Mual atau bahkan muntah
• Rasa kembung
• Edema
• Berat badan bertambah
• Pusing
• Migren
• Kloasma terutama pada kulit muka
• Peningkatan tekanan darah
• Trombosis
• Proliferasi endomatrium atau varises
KONTRAINDIKASI
• Wanita hamil atau menyusui
• Gangguan fungsi hepar
• Riwayat trombosis atau emboli
• Hipertensi
• Penyakit jantung
• Perdarahan vagina yang belum jelas penyebabnya
• Adenoma mamma atau adanya tumor pada alat
reproduksi
INTERAKSI
Estradiol sebagian dimetabolisme oleh isozim
CYP3A4. Penggunaan bersama obat yang dapat
merangsang isozim tersebut, misal fenobarbital,
karbamazepin, rifampisin dapat mempercepat
metabolisme sehingga dapat menurunkan efek
terapinya atau mempengaruhi profil siklus haid
yang normal. Inhibitor isozim 3A4 seperti
eritromisin, klaritromisin, ketokonazol, itrakonazol
dan jus anggur dapat meningkatkan kadar estrogen
darah dan menyebabkan timbulnya efek samping
ANTIESTROGEN dan SELECTIVE ESTROGEN
RECEPTOR ,MODULATOR (SERM)
Antiestrogen
1. Klomifen
• Suatu trifeniletilen derivat 7α-alkila-mide estradiol,
bersifat antagonis murni estrogen pada semua
jaringan.
• Pada Erα, klomifen meningkatkan degradasi proteolitik
intraseluler sedangkan pada ERβ berefek protektif
terhadap degradasi
• Indikasi : untuk fertilitas wanita akibat siklus haid
anovulatoar, tetapi dengan syarat tidak mempunyai
kelainan organik pada sumbu hipotalamus-hiposis-
ovariumnya.
Lanjutan
• Indikasi : Pada pria pernah digunakan juga untuk
merangsang gonadotropin dan menambah
spermatogenesis.
• Farmakokinetik : pemberian klomifen sitrat oral akan
segera diabsorpsi disaluran cerna, metabolismenya
dihepar. Eliminasi terutama melalui feses dan sedikit
melalui urin. Waktu paruhnya sekitar 5-7 hari karena
ikatannya dengan protein plasma, adanya siklus
enterohepatik dan akumulasinya dijaringan lemak.
• Dosis : untuk fertilitas wanita adalah 1-2 x 50mg,
dimulai pada hari ke-5 perdarahan haid selama 5-7 hari
• Efek samping yang sering timbul pada
penggunaan jangka panjang adalah : vasomotor-
flushes, kista ovarium, rasa kembung, mual,
muntah, gangguan penglihatan serta sakit kepala
semua efek samping akan menghilang bila obat
dihentikan.
• Efek samping pada pria adalah gangguan tubuli
semiferus, mual, sakit kepala, gangguan
penglihatan, serta timbulnya piospermia
SELECTIVE ESTROGEN RECEPTOR MODULATOR
(SERM)
• Golongan selective estrogen receptor modulator
(SERM) disintesis bertujuan utk mendptkan efek
estrogenik yg menguntungkan (misal pada
tulang, otak, hepar) tanpa efek yg merugikan
dijaringan lain seperti kelenjar mammae,
endometrium atau efek proliferasi selnya
minimal.
• Ada 2 generasi SERM yg penggunaanya telah
disetujui FDA yakni generasi-1 : tamoksifen,
toremifen dan generasi ke-2 : raloksifen
1. Tamoksifen
• Preparat ini merupakan golongan trifeniletilen
yang berasal dari inti stilben seperti
dietilstilbestrol.
• Tamoksifen berefek anti-estrogenik dikelenjar
mammae dan antagonis estrogen ditulang
endometrium
• Indikasi : digunakan sebagai terapi ajuvan kanker
mammae stadium awal dan lanjut
• Efek samping : hot-flushes, mual, trombosis pernah
dilaporkan karena berefek agonis estrogen di
endometrium, penggunaan jangka panjang dapat
meningkatkan resiko kanker endometrium
2. Raloksifen
• Raloksifen merupakan hormon nonsteroid,
bekerja pada ER-α dan ER-β, sebagai agonist dan
antagonis
• Dosis : sebagai prevensi osteoporosis pada wanita
pascamenopause dengan dosis 60mg sehari.
• Efek samping : gangguan saluran cerna, gangguan
sistem muskuloskeletal, reaksi kulit, gangguan
kardiovaskular, susunan saraf dan trombosis.
• Kontraindikasi : pada wanita hamil, trombosis,
emboli paru, hipersensitivitas, trombosis vena
retina
PROGESTERON
• Progesteron merupakan hormon steroid kelamin alamiah
yang diproduksi ditempat yang sama dengan estrogen.
Sintesis dan Sekresi
• Progesteron disekresi oleh ovarium terutama dri korpus
luteum selama fase pertengahan kedua siklus menstruasi.
• Hormon ini juga disintesis ditestis, korteks adrenal dan
plasenta.
• Kecepatan sekresinya mulai dari beberapa mg sehari selama
fase folikuler dan meningkat sampai 10-20mg pada fase
luteal, mencapai beberapa ratus mg pada masa akhir
kehamilan
• Pada pria, kecepatan sekresinya sekitar 1-5mg sehari, sesuai
dengan fase folikuler siklus wanita
• Bila ada fertilisasi ovum, sekitar 7 hari kemudian terjadi
implantasi diikuti pembentukan trofoblast yg akan
mensekresi human chorionic gonadotropin (hCG) ke
sirkulasi maternal utk mempertahankan kehidupan
korpus luteum.
• Kadar hCG diurin, beberapa hari sebelum haid berikutnya
akan terus meningkat secra progesif sampai sekitar 5
minggu berikutnya kemudian menurun selama kehamilan
• Pada bulan ke II-III kehamilan, plasenta yg terus
berkembang mulai mensekresikan estrogen dan
progesteron bersamaan dgn yg berasal dari adrenal fetus,
mulai saat tersebut korpus luteum tidak diperlukan lagi.
• Estrogen dan progesteron akan terus disekresikan sampai
kehamilan aterm
FISIOLOGI dan KHASIAT FARMAKOLOGI
1. Saluran reproduksi
• Progesteron pada fase luteal akan mengendalikan efek
proliferasi estrogen pada endometrium dan terjadi fase
sekretoris. Terjadinya penurunan hormon ini secara tiba-
tiba pada akhir siklus haid, merupakan penyebab utama
keluarnya perdarahan haid.
• Hormon ini menyebabkan sekret kelenjar endoserviks
lebih kental dan lebih sedikit, hal ini dpt mempersulit
penetrasi sperma.
• Progesteron berperan penting untuk mempertahankan
kehamilan, akan menekan terjadinya perdarahan haid
dan kontraksi uterus.
2. Kelenjar mammae
• Selama masa kehamilan dan fase luteal siklus haid,
progesteron dan estrogen menyebabkan poliferasi
asini kelenjar mammae.
• Pada akhir masa kehamilan asini kelenjar terisi sekret
dan vaskularisasi bertambah, sesudah partus dimana
estrogen dan progesteron sangat menurun, baru akan
terjadi laktasi
3. Susunan saraf pusat
• Suhu tubuh wanita selama suatu siklus haid akan
meningkat 10F (0,560C) pada pertengahan siklus
(midcycle), hal ini dihubungkan dgn waktu dimana
terjadi ovulasi
• Kenaikan suhu ini disebabkan oleh efek progesteron dan
berlangsung Smpai terjadi perdarahan haid.
• Progesteron dapat menimbulkan rasa kantuk, akibat efek
depresan dan hipnosis pada SSP.
4. Efek metabolik
• Progesteron dpt meningkatkan insulin basal atau setelah
makan karbohidrat tetapi tdk menyebabkan perubahan
toleransi glukosa
• Hormon ini dpt merangsang aktivitas enzim lipoprotein
lipase dan nampaknya menambah deposit lemak.
• Progesteron dan analognya (MPA) dpt menyebabkan
peningkatan LDL dan penurunan HDL
MEKANISME KERJA
• Didalam gen progesteron hanya mempunyai reseptor
tunggal (PR) yang memproduksi dua isoform, PR-A dan
PR-B. Kedua isoform PR ini mempunyai lignan-binding
domain yang identik
• Pada keadaan tanpa ligand, PR berada di inti dalam betuk
monomerik terikat inaktif dengan heat-shock proteins
(HSP-90, HSP-70 dan p59), apabila telah terikat
progesteron HSP terlepas (berdisosiasi) dan reseptor
mengalami fosforilase dan kemudian membentuk dimer
(homo dan heterodimer) yang terikat dengan selektivitas
tinggi pada progesterone response elements (PREs) pada
gen target
Lanjutan
• Proses transkripsi oleh PR terjadi melalui recruiment
beberapa ko-aktivator. Kompleks reseptor ko-aktivator
ini selanjutnya berinteraksi dengan beberapa protein
spesifik yang mempunyai aktivitas asetilasi histon.
• Asetilasi histon menyebabkan remodeling kromatin dan
menambah protein transfkripsi antara lain RNA
polimerase II ke promotor target.
• Antagonis progesteron juga akan menyebabkan
dimerasi reseptor dan pengikatan dengan DNA, tetapi
konformasi antagonis-bound PR lain dengan agonist-
bound PR lain dengan agonist-bound PR. Konformasi
tidak akan menyebabkan transkripsi gen
FARMAKOKINETIK
• Progesteron oral akan cepat mengalami metabolisme
lintas pertama dihepar, karenanya bioavailabilitas
oralnya rendah dan lebih banyak digunakan IM (dalam
larutan minyak) atau suppositoria vaginal atau
diberikan bersama alat kontasepsi dalam rahim atau
intrauterine devices (AKDR/IUD)
• Derivat progestin, MPA dan megestrol asetat dapat
diberikan oral karena metabolisme hepar lebih sedikit
dan progesteron alami, masa kerja lebih panjang 7-24
jam karenanya cukup diberikan 1x sehari.
• Hidroksiprogesteron kaproat dan MPA diberikan IM.
• Ekskresi semua sediaan melalui urin
INDIKASI
• Kontrasepsi, wanita pascamenopause, abortus
iminens/ancaman abortus, ancaman lahir
prematur, abortus habitualis, kanker
endometrium, pendarahan fungsional
endometrium.
• Derivat progestin telah digunakan untuk terapi
paliatif karsinoma endometrium yang telah
bermetastasis, megestrol asetat sebagai terapi
lini kedua untuk karsinoma mammae
ANTIPROGESTIN
Mifepriston
• Mifepriston adalah derivat 19-nor-progestin noretindron yang
mengandung substitusi dimetil-aminofenil pada posisi pada
11β, merupakan antagonis potent reseptor progesteron dan glu
kokortikoid
• Farmakokinetik :Pada pemberian oral cukup aktif dan
bioavailabilitasnya tinggi dengan masa paruh 20-40 jam.
Metabolisme terutama dihepar, ekskresi terutama melalui feses
• Indikasi : penggunaan mifepriston bersama misoprostol untuk
terminasi kehamilan dini (≤ 49 hari dihitung dari awal haid yang
terakhir) pada hamil ektopik, abortus inkomplit atau perdarahan
yang hebat atau tindakan abortus dengan alasan medis
Lanjutan
• Efek samping yang berbahaya meski
jarang, perdarahan vaginal dapat berlangsung
sampai 5-7 hari terkadang membutuhkan
transfusi darah. Efek yang sering terjadi rasa
sakit diabdomen, kramp uterus, mual, muntah
dan diare
Hormon reproduksi

More Related Content

What's hot

SIKLUS MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASISIKLUS MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASIshelviaa
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiHetty Astri
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKSurya Amal
 
Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin Dedi Kun
 
Perhitungan Obat pada Anak
Perhitungan Obat pada Anak Perhitungan Obat pada Anak
Perhitungan Obat pada Anak Amalia Senja
 
Farmakologi sistem reproduksi
Farmakologi sistem reproduksiFarmakologi sistem reproduksi
Farmakologi sistem reproduksiFadhol Romdhoni
 
Pendahuluan farmakognosi
Pendahuluan farmakognosiPendahuluan farmakognosi
Pendahuluan farmakognosiSapan Nada
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
 
Ppt efek samping obat
Ppt efek samping obat Ppt efek samping obat
Ppt efek samping obat putrirahayu62
 
Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi WanitaAnatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi WanitaHetty Astri
 
Hormon dan mekanisme menstruasi
Hormon dan mekanisme menstruasiHormon dan mekanisme menstruasi
Hormon dan mekanisme menstruasiFitri Meliani
 

What's hot (20)

SIKLUS MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASISIKLUS MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASI
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
 
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIKPENGANTAR FARMAKOKINETIK
PENGANTAR FARMAKOKINETIK
 
Hormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhanHormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhan
 
Farmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obatFarmakologi cara pemberian obat
Farmakologi cara pemberian obat
 
SISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIASISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIA
 
Biokimia - HORMON
Biokimia - HORMONBiokimia - HORMON
Biokimia - HORMON
 
Pengenalan resep
Pengenalan resepPengenalan resep
Pengenalan resep
 
Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin Obat sistem endokrin
Obat sistem endokrin
 
Larutan ( solution )
Larutan ( solution )Larutan ( solution )
Larutan ( solution )
 
Farmakologi uterotonika
Farmakologi uterotonikaFarmakologi uterotonika
Farmakologi uterotonika
 
Perhitungan Obat pada Anak
Perhitungan Obat pada Anak Perhitungan Obat pada Anak
Perhitungan Obat pada Anak
 
Farmakologi sistem reproduksi
Farmakologi sistem reproduksiFarmakologi sistem reproduksi
Farmakologi sistem reproduksi
 
Pendahuluan farmakognosi
Pendahuluan farmakognosiPendahuluan farmakognosi
Pendahuluan farmakognosi
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
Ppt efek samping obat
Ppt efek samping obat Ppt efek samping obat
Ppt efek samping obat
 
Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi WanitaAnatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
 
Hormon dan mekanisme menstruasi
Hormon dan mekanisme menstruasiHormon dan mekanisme menstruasi
Hormon dan mekanisme menstruasi
 
Gel
GelGel
Gel
 
Hormon kelenjar adrenalin
Hormon kelenjar adrenalinHormon kelenjar adrenalin
Hormon kelenjar adrenalin
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Sistem hormon pada manusia
Sistem hormon pada manusiaSistem hormon pada manusia
Sistem hormon pada manusia
 
Hormon tiroid
Hormon tiroidHormon tiroid
Hormon tiroid
 
SISTEM HORMON
SISTEM HORMON SISTEM HORMON
SISTEM HORMON
 
Hormon 1
Hormon 1Hormon 1
Hormon 1
 
hormon reproduksi pada laki-laki
hormon reproduksi pada laki-lakihormon reproduksi pada laki-laki
hormon reproduksi pada laki-laki
 
Hormon pria
Hormon priaHormon pria
Hormon pria
 
Klp 2 sistem reproduksi wanita
Klp 2   sistem reproduksi wanitaKlp 2   sistem reproduksi wanita
Klp 2 sistem reproduksi wanita
 
Hormon sintetik wanita
Hormon sintetik  wanita Hormon sintetik  wanita
Hormon sintetik wanita
 
Aktivitas hormon steroid
Aktivitas hormon steroidAktivitas hormon steroid
Aktivitas hormon steroid
 
Sistem hormon biopsikologi
Sistem hormon biopsikologiSistem hormon biopsikologi
Sistem hormon biopsikologi
 
Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita
Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanitaMakalah hormon–hormon reproduksi pada wanita
Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita
 
Ppt sph
Ppt sphPpt sph
Ppt sph
 
48241294 sistem-endokrine
48241294 sistem-endokrine48241294 sistem-endokrine
48241294 sistem-endokrine
 
SISTEM ENDOKRINA - Terapi Insulin
SISTEM ENDOKRINA - Terapi InsulinSISTEM ENDOKRINA - Terapi Insulin
SISTEM ENDOKRINA - Terapi Insulin
 
Hormon, obat endokrin lain dan kontrasepsi
Hormon, obat endokrin lain dan kontrasepsiHormon, obat endokrin lain dan kontrasepsi
Hormon, obat endokrin lain dan kontrasepsi
 
Hormon hormon reproduksi 2010
Hormon hormon reproduksi 2010Hormon hormon reproduksi 2010
Hormon hormon reproduksi 2010
 
Biokimia Hormon
Biokimia HormonBiokimia Hormon
Biokimia Hormon
 
SISTEM SARAF DAN HORMON
SISTEM SARAF DAN HORMONSISTEM SARAF DAN HORMON
SISTEM SARAF DAN HORMON
 
HORMON DAN OBAT KORTIKOSTEROID (FARMAKOLOGI)
HORMON DAN OBAT KORTIKOSTEROID (FARMAKOLOGI)HORMON DAN OBAT KORTIKOSTEROID (FARMAKOLOGI)
HORMON DAN OBAT KORTIKOSTEROID (FARMAKOLOGI)
 
Sistem hormon-pada-manusia
Sistem hormon-pada-manusiaSistem hormon-pada-manusia
Sistem hormon-pada-manusia
 

Similar to Hormon reproduksi

FUNGSI ENDOKRIN PADA SISTEM REPRODUKSI.pdf
FUNGSI ENDOKRIN PADA SISTEM REPRODUKSI.pdfFUNGSI ENDOKRIN PADA SISTEM REPRODUKSI.pdf
FUNGSI ENDOKRIN PADA SISTEM REPRODUKSI.pdfDesyOskar
 
Hormon Reproduksi Pria
Hormon Reproduksi PriaHormon Reproduksi Pria
Hormon Reproduksi PriaNur Alimin
 
Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)
Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)
Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)Icha Nurrahmia
 
Sistem endokrin 01
Sistem endokrin 01 Sistem endokrin 01
Sistem endokrin 01 Dedi Kun
 
Hormon reproduksi pada wanita
Hormon reproduksi pada wanitaHormon reproduksi pada wanita
Hormon reproduksi pada wanitaSulistia Rini
 
Tugas biologi sistem endokrin manusia - 2016
Tugas biologi   sistem endokrin manusia - 2016Tugas biologi   sistem endokrin manusia - 2016
Tugas biologi sistem endokrin manusia - 2016Nafis Fathur Rizki
 
Bio Materi Hormon SMA
Bio Materi Hormon SMABio Materi Hormon SMA
Bio Materi Hormon SMADesy Fadjar
 
Sistem hormon 290913
Sistem hormon 290913Sistem hormon 290913
Sistem hormon 290913rhezaremi
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrinmothy
 
Kelompok 6_Hormon, Enzim, dan Koenzim.pptx
Kelompok 6_Hormon, Enzim, dan Koenzim.pptxKelompok 6_Hormon, Enzim, dan Koenzim.pptx
Kelompok 6_Hormon, Enzim, dan Koenzim.pptxFadhillFardholl
 
Sistem endoktrin
Sistem endoktrinSistem endoktrin
Sistem endoktrinskies fall
 

Similar to Hormon reproduksi (20)

FUNGSI ENDOKRIN PADA SISTEM REPRODUKSI.pdf
FUNGSI ENDOKRIN PADA SISTEM REPRODUKSI.pdfFUNGSI ENDOKRIN PADA SISTEM REPRODUKSI.pdf
FUNGSI ENDOKRIN PADA SISTEM REPRODUKSI.pdf
 
C3
C3C3
C3
 
Hormon Reproduksi Pria
Hormon Reproduksi PriaHormon Reproduksi Pria
Hormon Reproduksi Pria
 
Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)
Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)
Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
 
Hormon-hormon
Hormon-hormonHormon-hormon
Hormon-hormon
 
Sistem endokrin 01
Sistem endokrin 01 Sistem endokrin 01
Sistem endokrin 01
 
Hormon reproduksi pada wanita
Hormon reproduksi pada wanitaHormon reproduksi pada wanita
Hormon reproduksi pada wanita
 
Tugas biologi sistem endokrin manusia - 2016
Tugas biologi   sistem endokrin manusia - 2016Tugas biologi   sistem endokrin manusia - 2016
Tugas biologi sistem endokrin manusia - 2016
 
HORMON PADA WANITA.pptx
HORMON PADA WANITA.pptxHORMON PADA WANITA.pptx
HORMON PADA WANITA.pptx
 
Sistim Endokrin
Sistim EndokrinSistim Endokrin
Sistim Endokrin
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
 
Bio Materi Hormon SMA
Bio Materi Hormon SMABio Materi Hormon SMA
Bio Materi Hormon SMA
 
5.hormon
5.hormon5.hormon
5.hormon
 
Sistem hormon 290913
Sistem hormon 290913Sistem hormon 290913
Sistem hormon 290913
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Kelompok 6_Hormon, Enzim, dan Koenzim.pptx
Kelompok 6_Hormon, Enzim, dan Koenzim.pptxKelompok 6_Hormon, Enzim, dan Koenzim.pptx
Kelompok 6_Hormon, Enzim, dan Koenzim.pptx
 
Sistem endoktrin
Sistem endoktrinSistem endoktrin
Sistem endoktrin
 
Pokok bahasan 4 hormon-1.pptx
Pokok bahasan 4 hormon-1.pptxPokok bahasan 4 hormon-1.pptx
Pokok bahasan 4 hormon-1.pptx
 
Vi sel dan hormon
Vi   sel dan hormonVi   sel dan hormon
Vi sel dan hormon
 

Recently uploaded

presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfSuryani549935
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...WulanNovianti7
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxUswaTulFajri
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptRaniNarti
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFRisaFatmasari
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 

Recently uploaded (17)

presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 

Hormon reproduksi

  • 2. Kelompok II • Fathia Nurhasana • Mariska Septiany • Ranika
  • 3. Pendahuluan • Estrogen dan progesteron merupakan hormon steroid kelamin endogen yang diproduksi oleh ovarium, korteks adrenal, testis dan plasenta pada masa kehamilan. • Kedua jenis hormon ini dan derivat sintetiknya mempunyai peranan penting antara lain dalam perkembangan tubuh, proses ovulasi, fertilisasi, implantasi dan dapat mempengaruhi metabolisme lipid, karbohidrat protein dan mineral juga berperan penting pada pertumbuhan tulang spermatogenesis dan behavior
  • 4. ESTROGEN Beberapa senyawa yang mempunyai aktivitas Estrogenik Steroid Alami Steroid Sintetik Nonsteroid Estradiol Etinilestradiol Dietilstibestrol (DES) Estron Mestranol Bisfenol a Estriol Quinestrol Genistein Equilin
  • 5. • Estradiol adalah estrogen alami paling poten kemudian disusul estron dan estriol paling lemah, sedangkan etinilestradiol merupakan estrogen sintetik paling poten • Dietilstilbestrol (DES), estrogen nonsteroid sintetik pertama dengan potensi estrogenik sama dengan estradiol, dapat diberikan oral dan masa kerja lebih panjang dari estrogen alami. • Senyawa nonsteroid lain yang berefek estrogenik atau antiestrogenik umumnya berasal dari tumbuhan seperti flavonoid, isoflavon (misalnya : genistein) dan kumestan.
  • 6. BIOSINTESIS • Estrogen disintesis dari androstenedion dan testosteron secara langsung dengan bantuan enzim aromatase atau CYP19 melalui 3 langkah proses aromatisasi cincin A. • Aktivitas ini dilakukan oleh glikoprotein transmembran (cytochrome P450 family of monooxygenases) yang berada diretikulum endoplasmik berbagai sel dan diinduksi oleh gonadotropin. • Sel-sel tsb antara lain digranulosa ovarium sel sertoli dan leidig kelenjar testis, sel stroma jaringan adiposa, sinsitiotrofoblas plasenta, tulang dan beberapa tempat diotak
  • 7. • Meski estrogen disintesis diberbagai tempat, sumber utama estrogen disirkulasi adalah ovarium. Organ ini mengandung 17β-hidroksisteroid dehidrogenase tipe-I yang memproduksi testosteron dan estradiol dari androstenedion dan estron, keduanya merupakan reaksi timbal balik • Dihepar terdapat enim dehidrogenase tipe II yang mengoksidasi estradiol disirkulasi menjai estron dan keduanya akan dikonversi menjadi estriol, kemudian ketiga estrogen ini terkonyugasi dengan glukoronoid dan sulfat sebelum diekskresi diurin. • Pada wanita pascamenopause sumber estrogen utama adalah jaringan adiposa sedangkan estron disintesis dari dehidroepiandrosteron dari korteks adrenal. • Pada pria estrogen diproduksi oleh testis dan diluar gonar dari aromatisasi C19 steroid disirkulasi, androstenedion dan dehidroepiandrosteron yg merupakan prekursor androgen
  • 8. FISIOLOGI dan KHASIAT FARMAKOLOGI 1. Pertumbuhan • Estrogen sangat penting peranannya pada perubahan bentuk dan fungsi tubuh masa pubertas anak perempuan menjadi bentuk tubuh yg karateristik utk dewasa antara lain fungsi seks sekunder. Efeknya langsung pada pertumbuhan dan perkembangan vagina,uterus dan tuba fallopi. • Estrogen juga berperan pd pembentukan kontur tubuh,skelet dan tulang panjang pada masa pubertas dan diakhiri dengan fusi epifisis. Juga berperan pada pertumbuhan rambut aksila,pubis,pigmentasi regio genitalis dan pigmentasi areoloa mammae pada masa kehamilan trimester pertama.
  • 9. • Pada anak laki-laki, defisiensi estrogen tidak mempengaruhi usia pubertas tetapi kecepatan pertumbuhannya berkurang, amturasi skelet dan penutupan epifisis lambat sedangkan pertumbuhan lnier terus berlangsung menjadi pria dewasa. • Pada pria defisiensi estrogen juga menyebabkan hipergonadotropisme, makrookhidisme dan peningkatan jumlah testosteron. 2. Regulasi Nonendokrin siklus mentruasi/haid • Siklus haid wanita diatur oleh sistim neuroendkrin hipotalamus- hipofisis-ovarium. Suatu osilator neuronal dihipotalamus secara periodik akan menginduksi pengeluaran gonadotropin-releasing (GnRH, ormon pemicu gonadotropin) kepembuluh portal hipotalamus-hipofisis yang akan merangsang gonadotrop dan mensekresikan luteinizing hormone (LH) dan follicle stimulating hormone (FSH) dari hipofisis anterior
  • 10. • Kedua hormon ini menyebabkan pertumbuhan dan pematangan folikel graaf ovarium dan juga produksi estrogen dan progesteron. Bila kedua hormon ini kadarnya meningkat akan menghambat sekresi hormon hipotalamus dan hipofisis • Karena sekresi GnRH berlangsung secara intermiten maka sekresi LH dan FSH juga bersifat pulsatif sesuai dgn pulsasi sekresi GnRH yg diatur sistem neuronal hipotalamus. • Sekresi pulsatif ini penting untuk mempertahankan siklus haid ovulatoar yg normal karena pemberian infus GnRH terus menerus justru dpt menyebabkan sekresi LH dan FSH terhenti, produksi estradiol dan progesteron menurun hingga timbul amenorea
  • 11. 3. Efek Steroid gonad secara siklik pada sistem reproduksi • Selama fase folikuler ovarium atau fase poliferasi endometrium, estrogen akan mulai membentuk kembali endometrium dgn cara merangsang proliferasi dan diferensiasi : terjadi berbagai mitosis, ketebalan lapisan endometrium bertambah dan terjadi perubahan karateristik kelenjar dan pembuluh darah endometrium • Proses ini dan kelanjutan efek estrogen & progesteron diduga sebagian besar dipengaruhi oleh peptide growth factors yg mengatur kerja steroid dan reseptornya diendometrium. • di endometrium dan jaringan lain,respon terhadap estrogen yg penting adalah induksi reseptor progesteron yg menyebabkan sel-sel dpt memberikan respons terhadap hormon ini pada separuh fase kedua dari siklus haid (fase luteal atau fase sekretoris)
  • 12. • Pada fase ini,progesteron yg berasal dari korpus luteum kadarnya meningkat secara tajam dan estrogen juga terus meningkat. Progesteron akan membatasi efek poliferatif estrogen terhadap endometrium dgn cara menstimulasi diferensiasi • Estrogen menstimulasi proliferasi dan diferensiasi tuba,progesteron menghambat proses ini. Kontraktilitas otot tuba meningkat karena pengaruh estrogen dan menurun oleh progesteron dan ini akan mempengaruhi waktu transit ovum ke uterus • Jumlah dan komposisi cairan mukus serviks bertambah karena efek estrogen dan akan mempermudah penetrasi sperma sedangkan progesteron efeknya berlawanan. Estrogen menyebabkan kontraksi miometrium secara ritmik dan progesteron akan menurunkannya
  • 13. 4. Efek metabolik • Efek estrogen pada massa tulang yaitu tulang secara terus-menerus mengalami remodeling karena adanya osteoklas yg menyebabkan resorpsi dan osteoblas yg membentuk tulang. • Osteoklas dan osteoblas mempunyai reseptor estrogen (ERs), androgen (ARs) dan progesteron (PRs). Hormon ini menginduksi apoptosis osteoklas dan mengantagonis efek osteoklastogenik dan pro-osteoklastik hormon paratiroid dan interleukin-6, jg merangsang produksi lepitin dari jaringan adiposa • Efek utama estrogen antara lain menurunkan jumlah dan aktivitas osteoklas,menyebabkan pertumbuhan tulang dan penutupan epifisis pada wanita dan pria
  • 14. • Hormon ini juga mempengaruhi produksi dan aktivitas berbagai protein tubuh misalnya meningkatkan kadar transkortin (CBG), globulin pengikat tiroksin (thyroxine binding globulin), globulin pengikat hormon kelamin (sex hormone-binding globulin, SHBG), transferin, substrat renin dan fibrinogen. • Estrogen meningkatkan HDL dan menurunkan LDL serta lipoprotein. Estrogen sedikit meningkatkan faktor koagulasi VII dan XII, menurunkan faktor antikoagulasi protein C, protein S dan antitrombin III. • Penggunaan estrogen jangka panjang dihubungkan dgn berkurangnya renin plasma, angiotensin converting enzyme, endotelium-1 dan ekspresi reseptor angiotensin- 1.
  • 15. RESEPTOR dan MEKANISME KERJA • Estrogen mempunyai 2 jenis reseptor yaitu ER-α dan ER-β yang berasal dari gen yang berbeda dan berada di inti sel. • ER-α terdapat banyak di saluran reproduksi wanita seperti uterus, vagina, ovarium dan juga dikelenjar mamae, hipotalamus, sel-sel endotel dan otot polos vaskular • ER-β letaknya menyebar, terbanyak diprostat dan ovarium dan dalam jumlah kecil di paru, otak dan pembuluh darah.
  • 16. • ER-α dan ER-β mengikat 17-β estradiol dgn kekuatan yg sama sekitar 0,3 nM, sedangkan fitoestrogen genistein terikat ER-β dgn afinitas 5x lebih tinggi dari ikatannya pada ER-α • Kedua ER merupakan ligand-activated trans-cription factors yg dapat meningkatkan atau menurunkan sintesis mRNA dari gen target. Setelah masuk sel melalui difusi pasif membran plasma, hormon akan terikat ER diinti sel. ER yg semula merupakan monomer akan mengalami perubahan konformasi, terjadi dimerisasi sehingga afinitas dan kecepatan peningkatannya pada DNA meningkat. ER akan terikat estrogen response elements (EREs) digen target.
  • 17. FARMAKOKINETIK • Berbagai jenis estrogen dapat diberikan oral, parenteral, transdermal maupun topikal. Karena sifat lipofiliknya absorpsi per oral baik. • Estradiol oral, absorpsinya cepat mengalami metabolisme lintas pertama dihepar yang ekstensif, substitusi etinil pada atom C17 dapat menghambat proses tsb. • Transdermal estradiol patch, penglepasan hormon berlangsung lambat, kontinu, didistribusi sistemik, kadar dalam darah lebih konstant dari para per-oral.
  • 18. Lanjutan • Absorpsi estradiol valerat atau estradiol sipionat setelah pemberian dosis tunggal IM, berjalan lambat sampai beberapa minggu karenanya pemberiannya 1-4 minggu sekali. • Didalam darah umumnya estrogen alami terikat globulin pengikat hormon kelamin steroid (sex steroid-binding globulin, SSBG) dan sedikit terikat albumin. Sebaliknya etinilestradiol terikat albumin dan tidak terikat SSBG.
  • 19. INDIKASI • Sebagai kontrasepsi • Sebagai HRT (Hormone Replacement Therapy) pada wanita pasca menopause.
  • 20. Sediaan dan Dosis • Estriol tablet 1-2 mg masa kerja singkat karena ikatannya pada sel target singkat, afinitas terhadap protein plasma rendah, cepat dieliminasi dari tubuh Dosis : 2-4 tablet sehari • Estradiol valerat tablet 2 mg Dosis : 1 tablet sehari • Etinilestradiol tablet 50 µg masa kerja lebih panjang dosis : ½ - 1 tablet sehari
  • 21. EFEK SAMPING Reaksi yang sering timbul adalah • gangguan siklus haid • Mual atau bahkan muntah • Rasa kembung • Edema • Berat badan bertambah • Pusing • Migren • Kloasma terutama pada kulit muka • Peningkatan tekanan darah • Trombosis • Proliferasi endomatrium atau varises
  • 22. KONTRAINDIKASI • Wanita hamil atau menyusui • Gangguan fungsi hepar • Riwayat trombosis atau emboli • Hipertensi • Penyakit jantung • Perdarahan vagina yang belum jelas penyebabnya • Adenoma mamma atau adanya tumor pada alat reproduksi
  • 23. INTERAKSI Estradiol sebagian dimetabolisme oleh isozim CYP3A4. Penggunaan bersama obat yang dapat merangsang isozim tersebut, misal fenobarbital, karbamazepin, rifampisin dapat mempercepat metabolisme sehingga dapat menurunkan efek terapinya atau mempengaruhi profil siklus haid yang normal. Inhibitor isozim 3A4 seperti eritromisin, klaritromisin, ketokonazol, itrakonazol dan jus anggur dapat meningkatkan kadar estrogen darah dan menyebabkan timbulnya efek samping
  • 24. ANTIESTROGEN dan SELECTIVE ESTROGEN RECEPTOR ,MODULATOR (SERM) Antiestrogen 1. Klomifen • Suatu trifeniletilen derivat 7α-alkila-mide estradiol, bersifat antagonis murni estrogen pada semua jaringan. • Pada Erα, klomifen meningkatkan degradasi proteolitik intraseluler sedangkan pada ERβ berefek protektif terhadap degradasi • Indikasi : untuk fertilitas wanita akibat siklus haid anovulatoar, tetapi dengan syarat tidak mempunyai kelainan organik pada sumbu hipotalamus-hiposis- ovariumnya.
  • 25. Lanjutan • Indikasi : Pada pria pernah digunakan juga untuk merangsang gonadotropin dan menambah spermatogenesis. • Farmakokinetik : pemberian klomifen sitrat oral akan segera diabsorpsi disaluran cerna, metabolismenya dihepar. Eliminasi terutama melalui feses dan sedikit melalui urin. Waktu paruhnya sekitar 5-7 hari karena ikatannya dengan protein plasma, adanya siklus enterohepatik dan akumulasinya dijaringan lemak. • Dosis : untuk fertilitas wanita adalah 1-2 x 50mg, dimulai pada hari ke-5 perdarahan haid selama 5-7 hari
  • 26. • Efek samping yang sering timbul pada penggunaan jangka panjang adalah : vasomotor- flushes, kista ovarium, rasa kembung, mual, muntah, gangguan penglihatan serta sakit kepala semua efek samping akan menghilang bila obat dihentikan. • Efek samping pada pria adalah gangguan tubuli semiferus, mual, sakit kepala, gangguan penglihatan, serta timbulnya piospermia
  • 27. SELECTIVE ESTROGEN RECEPTOR MODULATOR (SERM) • Golongan selective estrogen receptor modulator (SERM) disintesis bertujuan utk mendptkan efek estrogenik yg menguntungkan (misal pada tulang, otak, hepar) tanpa efek yg merugikan dijaringan lain seperti kelenjar mammae, endometrium atau efek proliferasi selnya minimal. • Ada 2 generasi SERM yg penggunaanya telah disetujui FDA yakni generasi-1 : tamoksifen, toremifen dan generasi ke-2 : raloksifen
  • 28. 1. Tamoksifen • Preparat ini merupakan golongan trifeniletilen yang berasal dari inti stilben seperti dietilstilbestrol. • Tamoksifen berefek anti-estrogenik dikelenjar mammae dan antagonis estrogen ditulang endometrium • Indikasi : digunakan sebagai terapi ajuvan kanker mammae stadium awal dan lanjut • Efek samping : hot-flushes, mual, trombosis pernah dilaporkan karena berefek agonis estrogen di endometrium, penggunaan jangka panjang dapat meningkatkan resiko kanker endometrium
  • 29. 2. Raloksifen • Raloksifen merupakan hormon nonsteroid, bekerja pada ER-α dan ER-β, sebagai agonist dan antagonis • Dosis : sebagai prevensi osteoporosis pada wanita pascamenopause dengan dosis 60mg sehari. • Efek samping : gangguan saluran cerna, gangguan sistem muskuloskeletal, reaksi kulit, gangguan kardiovaskular, susunan saraf dan trombosis. • Kontraindikasi : pada wanita hamil, trombosis, emboli paru, hipersensitivitas, trombosis vena retina
  • 30. PROGESTERON • Progesteron merupakan hormon steroid kelamin alamiah yang diproduksi ditempat yang sama dengan estrogen. Sintesis dan Sekresi • Progesteron disekresi oleh ovarium terutama dri korpus luteum selama fase pertengahan kedua siklus menstruasi. • Hormon ini juga disintesis ditestis, korteks adrenal dan plasenta. • Kecepatan sekresinya mulai dari beberapa mg sehari selama fase folikuler dan meningkat sampai 10-20mg pada fase luteal, mencapai beberapa ratus mg pada masa akhir kehamilan • Pada pria, kecepatan sekresinya sekitar 1-5mg sehari, sesuai dengan fase folikuler siklus wanita
  • 31. • Bila ada fertilisasi ovum, sekitar 7 hari kemudian terjadi implantasi diikuti pembentukan trofoblast yg akan mensekresi human chorionic gonadotropin (hCG) ke sirkulasi maternal utk mempertahankan kehidupan korpus luteum. • Kadar hCG diurin, beberapa hari sebelum haid berikutnya akan terus meningkat secra progesif sampai sekitar 5 minggu berikutnya kemudian menurun selama kehamilan • Pada bulan ke II-III kehamilan, plasenta yg terus berkembang mulai mensekresikan estrogen dan progesteron bersamaan dgn yg berasal dari adrenal fetus, mulai saat tersebut korpus luteum tidak diperlukan lagi. • Estrogen dan progesteron akan terus disekresikan sampai kehamilan aterm
  • 32. FISIOLOGI dan KHASIAT FARMAKOLOGI 1. Saluran reproduksi • Progesteron pada fase luteal akan mengendalikan efek proliferasi estrogen pada endometrium dan terjadi fase sekretoris. Terjadinya penurunan hormon ini secara tiba- tiba pada akhir siklus haid, merupakan penyebab utama keluarnya perdarahan haid. • Hormon ini menyebabkan sekret kelenjar endoserviks lebih kental dan lebih sedikit, hal ini dpt mempersulit penetrasi sperma. • Progesteron berperan penting untuk mempertahankan kehamilan, akan menekan terjadinya perdarahan haid dan kontraksi uterus.
  • 33. 2. Kelenjar mammae • Selama masa kehamilan dan fase luteal siklus haid, progesteron dan estrogen menyebabkan poliferasi asini kelenjar mammae. • Pada akhir masa kehamilan asini kelenjar terisi sekret dan vaskularisasi bertambah, sesudah partus dimana estrogen dan progesteron sangat menurun, baru akan terjadi laktasi 3. Susunan saraf pusat • Suhu tubuh wanita selama suatu siklus haid akan meningkat 10F (0,560C) pada pertengahan siklus (midcycle), hal ini dihubungkan dgn waktu dimana terjadi ovulasi
  • 34. • Kenaikan suhu ini disebabkan oleh efek progesteron dan berlangsung Smpai terjadi perdarahan haid. • Progesteron dapat menimbulkan rasa kantuk, akibat efek depresan dan hipnosis pada SSP. 4. Efek metabolik • Progesteron dpt meningkatkan insulin basal atau setelah makan karbohidrat tetapi tdk menyebabkan perubahan toleransi glukosa • Hormon ini dpt merangsang aktivitas enzim lipoprotein lipase dan nampaknya menambah deposit lemak. • Progesteron dan analognya (MPA) dpt menyebabkan peningkatan LDL dan penurunan HDL
  • 35. MEKANISME KERJA • Didalam gen progesteron hanya mempunyai reseptor tunggal (PR) yang memproduksi dua isoform, PR-A dan PR-B. Kedua isoform PR ini mempunyai lignan-binding domain yang identik • Pada keadaan tanpa ligand, PR berada di inti dalam betuk monomerik terikat inaktif dengan heat-shock proteins (HSP-90, HSP-70 dan p59), apabila telah terikat progesteron HSP terlepas (berdisosiasi) dan reseptor mengalami fosforilase dan kemudian membentuk dimer (homo dan heterodimer) yang terikat dengan selektivitas tinggi pada progesterone response elements (PREs) pada gen target
  • 36. Lanjutan • Proses transkripsi oleh PR terjadi melalui recruiment beberapa ko-aktivator. Kompleks reseptor ko-aktivator ini selanjutnya berinteraksi dengan beberapa protein spesifik yang mempunyai aktivitas asetilasi histon. • Asetilasi histon menyebabkan remodeling kromatin dan menambah protein transfkripsi antara lain RNA polimerase II ke promotor target. • Antagonis progesteron juga akan menyebabkan dimerasi reseptor dan pengikatan dengan DNA, tetapi konformasi antagonis-bound PR lain dengan agonist- bound PR lain dengan agonist-bound PR. Konformasi tidak akan menyebabkan transkripsi gen
  • 37. FARMAKOKINETIK • Progesteron oral akan cepat mengalami metabolisme lintas pertama dihepar, karenanya bioavailabilitas oralnya rendah dan lebih banyak digunakan IM (dalam larutan minyak) atau suppositoria vaginal atau diberikan bersama alat kontasepsi dalam rahim atau intrauterine devices (AKDR/IUD) • Derivat progestin, MPA dan megestrol asetat dapat diberikan oral karena metabolisme hepar lebih sedikit dan progesteron alami, masa kerja lebih panjang 7-24 jam karenanya cukup diberikan 1x sehari. • Hidroksiprogesteron kaproat dan MPA diberikan IM. • Ekskresi semua sediaan melalui urin
  • 38. INDIKASI • Kontrasepsi, wanita pascamenopause, abortus iminens/ancaman abortus, ancaman lahir prematur, abortus habitualis, kanker endometrium, pendarahan fungsional endometrium. • Derivat progestin telah digunakan untuk terapi paliatif karsinoma endometrium yang telah bermetastasis, megestrol asetat sebagai terapi lini kedua untuk karsinoma mammae
  • 39. ANTIPROGESTIN Mifepriston • Mifepriston adalah derivat 19-nor-progestin noretindron yang mengandung substitusi dimetil-aminofenil pada posisi pada 11β, merupakan antagonis potent reseptor progesteron dan glu kokortikoid • Farmakokinetik :Pada pemberian oral cukup aktif dan bioavailabilitasnya tinggi dengan masa paruh 20-40 jam. Metabolisme terutama dihepar, ekskresi terutama melalui feses • Indikasi : penggunaan mifepriston bersama misoprostol untuk terminasi kehamilan dini (≤ 49 hari dihitung dari awal haid yang terakhir) pada hamil ektopik, abortus inkomplit atau perdarahan yang hebat atau tindakan abortus dengan alasan medis
  • 40. Lanjutan • Efek samping yang berbahaya meski jarang, perdarahan vaginal dapat berlangsung sampai 5-7 hari terkadang membutuhkan transfusi darah. Efek yang sering terjadi rasa sakit diabdomen, kramp uterus, mual, muntah dan diare