SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA MULTIMEDIA LABSHEET PRODUCTION
1. SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA
PROGRAM KEAHLIAN : MULTIMEDIA
LABSHEET
MATA PELAJARAN : MULTIMEDIA
SEMESTER GASAL KELAS X
DASAR
PRODUCTION
Production menrupakan tahap eksekusi lapangan, berupa pengerjaan proyek yang mengacu pada persiapan yang
dihasilkan dari proses pre production.
Menyiapkan/membuat bahan (content
creation)
Pemrosesan konten (content processing)
Pembuatan perangkat lunak/software yang
diperlukan (software creation)
Merevisi desain (revise design)
Pengujian awal produk/desain (freeze
design)
Merevisi bahan dan menyesuaikan konten
dengan desain akhir (revise content and
according to final design)
2. Membangun versi alpha (build alpha
version)
Tes awal (first testing)
Evaluasi (evaluation)
Meninjau kembali software dan konten
sebagai dasar evaluasi (revise software
and content based on evaluation)
Membangun versi beta (build beta version)
1. Menyiapkan/membuat bahan (conten creation)
Contoh bahan: teks, gambar, animasi, video, visual effect, sound effect, music/lagu.
Jika produk yang akan dibuat berupa film, maka dalam tahap ini dilakukan pengambilan gambar dengan
kamera video (shooting).
3. 2. Pemrosesan konten (content processing)
Yang dilakukan:
- Uji coba terhadap content dan kesesuaiannya dengan tema yang dipergunakan
- Melakukan pengolahan dan pengeditan content
- Mengumpulkan dan menempatkan content pada desain yang telah ditentukan
- Membuat format ukuran dan membentuk content sesuai rancangan
- Memperkecil ukuran format file content agar tidak terlalu besar.
Jika produk yang akan dibuat berupa film, pada tahap ini dilakukan proses pemindahan video hasil shooting
dari kaset mini DV ke dalam harddisk computer PROSES CAPTURE.
3. Pembuatan perangkat lunak yang dibutuhkan (software creation)
Software pendukung multimedia yang sudah beredar: Adobe Photoshop, CorelDraw, 3D Max, Adobe
Premiere, Ulite, After Effect, Adobe Flash, dll.
Jika produk yang akan dibuat berupa film, pada tahap ini dilakukan proses editing proses mengolah film
hasil shooting, berupa pemotongan dan penggabungan video sesuai dengan konsep yang telah ditentukan.
4. Mengintegrasikan/menyatukan konten dan perangkat lunak (integration of content and software)
Setelah semua tahap sebelumnya telah selesai dan software telah siap, selanjutnya dilakukan penggabungan
beberapa content menjadi sebuah rancangan atau desain yang sesuai dengan tema proyek
Jika produk yang akan dibuat berupa film, pada tahap ini berupa penggabungan semua unsure: video, narasi,
sound, animasi, dan content pendukung lainnya.
Penggabungan semua unsure menjadi satu tersebut dinamakan RENDERING.
5. Merevisi design (revise design)
Apabila desain awal produk sudah selesai digabungkan dan menjadi sebuah produk multimedia, tahap
selanjutnya adalah preview dengan memperlihatkan hasilnya kepada pimpinan produksi dan anggota tim
lainnya.
Tujuan: mencari masukan dan koreksi untuk dilakukan revisi bila masih dianggap ada kekurangan dan hal-hal
yang perlu diperbaiki atau dikembangkan lebih lanjut.
4. 6. Pengujian awal produk/desain (freeze design)
Memperhatikan:
o Kelayakan content dan desain
o Kesesuaian antara narasi
o Sound/audio terhadap desain atau tema
o Menguji keterkaitan link antar halaman (jika produk berupa interaktif)
Pengujian terhadap hasil desain dengan tema atau pesan yang ingin disampaikan
7. Merevisi bahan dan menyesuaikan konten denan desain akhir (revise content and software
according to final design)
Dilakukan revisi berdasarkan hasil pengujian awal dengan memperhatikan saran dan masukan-masukan yang
didapat pada saat pengujian awal.
Dalam tahap ini dapat dipastikan content dan desain sudah benar-benar sempurna dan tidak ada kesalahan
lagi.
8. Membangun versi alfa (build alpha version)
Merupakan tahap uji coba terhadap produk sebelum dikeluarkan secara komersial.
Biasanya produk ini diedarkan secara gratis kepada calon user untuk mendapatkan komentar dan informasi
mengenai produk terutama dalam hal kelemahan dan kekurangan.
9. Tes awal (first testing)
Setelah dilakukan perbaikan dari hasil mengedakan versi alfa, maka dilanjutkan dengan tes awal, yaitu
mencoba produk untuk dinilai apakah sudah siap dan benar-benar layak untuk dilempar ke pasaran.
10. Evaluasi (evaluation)
Langkah ini untuk meninjau kembali apakah masih ada kelemahan dan kekurangan dari produk multimedia
yang telah dibuat
11. Meninjau kembali perangkat lunak dan konten sebagai dasar evaluasi (revise software and content
based on evaluation)
Setelah dilakukan evaluasi, kembali dilakukan peninjauan terhadap software dan content.
Langkah ini untuk memastikan agar produk benar-benar sempurna sebelum diedarkan secara komersial di
pasaran.
12. Membangun beta versi (bulid beta version)
5. Merupakan tahap akhir penyempurnaan software atau produk multimedia yang telah dibuat.
Software yang berstatus beta kemungkinan besar masih memiliki kesalahan di dalamnya.
Langkah ini merupakan tes hasil produk pada tahap kedua sebelum dikeluarkan secara komersial.
Dalam tahap ini produk diedarkan secara gratis (seperti versi alfa) kepada user untuk mendapatkan komentar
dan informasi mengenai produk.