Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
IDENTITAS NASIONAL
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Identitas nasional secara terminologis adalah suatu cirri yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang
lain.Berdasarkan perngertian yang demikian ini maka setiap bangsa didunia ini akan
memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan,sifat,cirri-ciri serta karakter
dari bangsa tersebut. Berdasarkan hakikat pengertian identitas nasional sebagai mana
di jelaskan di atas maka identitas nasional suatu Bangsa tidak dapat di pisahkan
dengan jati diri suatu bangsa atau lebih populer disebut dengan kepribadian suatu
bangsa (Khalis purwanto, 2009).
Bangsa pada hakikatnya adalah sekelompok besar manusia yang mempunyai
persamaan nasib dalam proses sejarahnya,sehingga mempunyai persamaan watak atau
karakter yang kuat untuk bersatu dan hidup bersama serta mendiami suatu wilayah
tertentu sebagai suatu kesatuan nasional (Khalis purwanto, 2009).
Dalam penyusunan makalah ini digunakan untuk mengangkat tema dengan
tujuan dapat membantu mengatasi masalah tentang pemberdayaan identitas nasional
dan dapat di terapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara(Khalis purwanto,
2009).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Identitas Nasional ?
2. Apakah Hakikat Identitas Nasional ?
3. Apa Unsur – Unsur Pembentuk Identitas Nasional ?
4. Apa yang dimaksud dengan Penyimpangan Identitas Nasional ?
5. Apa Pemberdayaan Identitas Nasional Indonesia ?
6. Bagaimana Keterkaitan Integrasi Nasional Indonesia dan Identitas Nasional ?
Pemberdayaan IdentitasNasional 1
2. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Adapun tujuan dan manfaat penulisan makalah ini, penulis berharap
dapatmemberikan suatu kontribusi mengenai materi Pemberdayaan Identitas Nasional
dan dapatmemberikan sebuah dorongan untuk lebih memahami makna Identitas
Nasionaldalam era globalisasi ini, khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi
kawan –kawan yang membaca makalah ini.
Pemberdayaan Identitas Nasional 2
3. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pemberdayaan
Pemberdayaan berasal dari kata “daya” yang mendapat awalan ber- yang
menjadi kata “berdaya” artinya memiliki atau mempunyai daya. Daya artinya
kekuatan, erdaya artinya memiliki kekuatan.Pemberdayaan artinya membuat sesuatu
menjadi berdaya atau mempunyai daya atau mempunyai kekuatan. Pemberdayaan
dalam bahasa Indonesia merupakan terjemahan dari empowerment dalam bahasa
inggris.
Pemberdayaan sebagai terjemahan dari empowerment menurut Merrian Webster
dalam Oxford English Dicteonary mengandung dua pengertian :
a.Togiveabilityorenableto,yang diterjemahkan sebagai memberkecakapan/kemampuan
atau memungkinkan
b.Togivepowerofauthorityto,yangberartimemberkekuasaan. Dalam konteks
pembangunan istilah pemberdayaan pada dasarnya bukanlah istilah baru melainkan
sudah sering dilontarkan semenjak adanya kesadaran bahwa factor manusia
memegang peran penting dalam pembangunan.
Carlzon dan Macauley sebagaimana di kutip oleh Wasistiono (1998 :46)
mengemukakan bahwa yang dimaksuh dengan pemberdayaan adalah sebagi berikut :
“membebaskan seseorang dari kendali yang kaku, dan member orang kebebasan untuk
bertanggung jawab terhadap ide-idenya, keputusan-keputusannya dan tindakan-
tidakanya.”
Sementara dalam sumber yang sama, Carver dan Clatter Back (1995 : 12)
mendevinisikan pemberdayaan sebagai berikut “ upaya member keberanian dan
kesempatan pada individu untuk mengambil tanggung jawab perorangan guna
meningkatkan dan memberikan kontribusi pada tujuan organisasi.”
Pemberdayaan IdentitasNasional 3
4. Pemberdayaan sebagai terjemahan dari “empowerment” nenurut sarjana lain,
pada intinya diartikan sebagai berikut. “ membentu klien memperoleh daya untuk
mengambil keputusan dan mementukan tindakan yanga akan ia lakukan yang terkait
dengan diri mereka, termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan social dalam
melakukan tindakan. Hal ini dilakukan melaluipeningkatan kemampuan dan rasa
percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki, antara lain transfer daya dari
lingkungan.”
Sementara Shardlow (1998 : 32) mengatakan pada intinya : “ pemberdayaan
membahas bagaimana individu, kelompok ataupunkomunitas berusaha mengontrol
kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai
dengan keinginan mereka.”
2.2 Pengertian Identitas dan Nasional
Identitas berarti ciri-ciri, sifat-sifat khas yang melekat pada suatu hal sehingga
menunjukkan suatu keunikkannya serta membedakannya dengan hal-hal lain.
Nasional berasal dari kata nasion yang memiliki arti bangsa, menunjukkan
kesatuan komunitas sosio-kultural tertentu yang memiliki semangat, cita-cita, tujuan
serta ideologi bersama.
2.3 Pengertian Negara
Bangsa adalah Suatu badan/wadah yang didalamnya terhimpun orang-orang
yang memiliki persamaan keyakinan dan persamaan lainnya (seperti: ras, etnis, agama,
bahasa, dan budaya).
Negara adalah organisasi diantara sekelompok atau beberapa kelompok manusia
yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu, dengan mengakui adanya suatu
pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan kelompok manusia.
Pemberdayaan Identitas Nasional 4
5. BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Identitas Nasional
- Identity : ciri-ciri, tanda atau jati diri
- Term antropologi : identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai
dengan kesadaran diri pribadi, golongan sendiri, kelompok sendiri, atau negara
sendiri.
Nasional merupakan identitas yang melekat pada kelompok- kelompok yang
lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama,
dan bahasa maupun non fisik, seperti keinginan,cita-cita dan tujuan. Jadi adapun
pengertian identitas sendiri adalah ciri-ciri, tanda-tanda, jati diri yang melekat pada
seseorang atau sesuatu yang bisa membedakannya.
Identitas nasional secara terminologis adalah suatu cirri yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang
lain.Berdasarkan perngertian yang demikian ini maka setiap bangsa didunia ini akan
memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan,sifat,cirri-ciri serta karakter
dari bangsa tersebut.Berdasarkan hakikat pengertian identitas nasional sebagai mana di
jelaskan di atas maka identitas nasional suatu Bangsa tidak dapat di pisahkan dengan
jati diri suatu bangsa ataulebih populer disebut dengan kepribadian suatu bangsa. Yg
Dimulai Dari Kesepahaman : Antar Individu,Individu – Kelompok Dan Atau Antar
Kelompok.
Diletakkan dalam konteks Indonesia, maka Identitas Nasional itu
merupakanmanifestasi nilai-nilai budaya yang sudah tumbuh dan berkembang
sebelummasuknya agama-agama besar di bumi nusantara ini dalam berbagai
aspekkehidupan bdari ratusan suku yang kemudian dihimpun dalam satu
kesatuanIndonesia menjadi kebudayaan Nasional dengan acuan Pancasila dan roh.
Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah pengembangannya dalamkehidupan
berbangsa dan bernegara.
Pemberdayaan IdentitasNasional 5
6. 3.2 Hakikat Identitas Nasional
Dengan perkataan lain, dapat dikatakan bahwa hakikat identitas nasional kita
sebagai bangsa di dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah
Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan kehidupan kita
dalam arti luas
Hakikat identitas nasional indonesia adalah pancasila yang diaktualisasikan
dalam bergagai kehidupan dan berbangsa. AKTUALISASI ini untuk menegakkan
pancasila dan uud 45 sebagaimana dirumuskan dalam pembukaan uud 45 terutama
alinea ke 4
Krisis multidimensi yang kini sedang melanda masyarakat kita menyadarkan
bahwa pelestarian budaya sebagai upaya untuk mengembangkan IdentitasNasional kita
telah ditegaskan sebagai komitmen konstitusional sebagaimana dirumuskan oleh para
pendiri negara kita dalam pembukaan, khususnya dalam Pasal 32 UUD 1945 beserta
penjelasannya, yaitu :
“Pemerintah memajukan Kebudayan Nasional Indonesia “ yang diberi penjelasan :
” Kebudayan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budaya rakyat
Indonesia seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli terdapat sebagai puncak-puncak
kebudayaan di daerah-daerah seluruh Indonesia,terhitung sebagai kebudayaan
bangsa.Usaha kebudayaan harus menuju kearah kemajuan adab, budaya dan persatuan
dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat
memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi
derajat kemanusiaan bangsa Indonesia “.
Kemudian dalam UUD 1945 yang diamandemen dalam satu naskah disebutkan
dalam Pasal 32 ayat :
1. Negara memajukan kebudayan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia
dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan
nilai-nilai budaya.
Pemberdayaan Identitas Nasional 6
7. 2. Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya
nasional.
Dengan demikian secara konstitusional, pengembangan kebudayan untuk
membina dan mengembangkan identitas nasional kita telah diberi dasar dan arahnya,
terlepas dari apa dan bagaimana kebudayaan itu dipahami yang dalam khasanah ilmiah
terdapat tidak kurang dari 166 definisi sebagaimana dinyatakan oleh Kroeber dan
Klukhohn di tahun 1952.
3.3 Unsur – Unsur Pembentuk Identitas Nasional
Pada hakikatnya, Identitas Nasional memiliki empat unsur:
1. Suku Bangsa: golongan social yang khusus yang bersifat askriftif (ada sejak
lahir),yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin.
2. Agama: bangsa indonessia dikenal sebagai bangsa yang agamis. Agama –
agamayang berkembang di Indonesia antara lain agama Islam, Kristen, Katholik,
Hindu,Budha dan Kong Hu Cu
3. Kebudayaan: merupakan pengetahuan manusia sebagai makhlu sosial yangberisikan
perangkat – perangkat atau model – model pengetahuan yang secarakolektif
digunakan oleh pendukung – pendukungnya untuk menafsirkan danmemahami
lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai pedoman untukbertindak dalam
bentuk kelakuan dan benda – benda kebudayaan.
4. Bahasa: merupakan usur komunikasi yang dibentuk atas unsur – unsur bunyiucapan
manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia.
Keempat unsur IdentitasNasional tersebut diatas dapat dirumuskan kembali menjadi 3
bagian:
a. Identitas Fundamental: berupa Pancasila yang menrupakan Falsafah Bangsa,
Dasar Negara, dan Ideologi Negara.
b. Indetitas Instrumental: berupa UUD 1945 dan Tata Perundangannya, Bahasa
Indonesia, Lambang Negara, Bendera Negara, dan Lagu Kebangsaan.
c. Indetitas Alamiah: meliputi Kepulauan (archipelago) dan Pluralisme dalam suku,
bahasa, budaya dan kepercaraan (agama).
Pemberdayaan IdentitasNasional 7
8. 3.4 Penyimpangan Identitas Nasional
3.4.1 Geografis :
a. Kurangnya kekuatan maritime yang memadai
b. Pertahanan laut dan udara masih belum di kembangkan dengan optimal.
Akibatnya wilayah yang jauh di pinggir perbatasan merasa di perhatikan
dan dijaga dari kemungkinan datangnya ancaman luar
c. Kebanyakan daerah perbatasan mengalami kelambanan dalam
pembangunan infrakstruktural transportasi dan komunikasi sehingga mereka
kurang berinteraksi dengan wilayah lin di tanah air,bahkan mereka lebih
dekat dengan negara tetangga.
d. Kondisi geografis yang senjang juga terlihat mencolok antara wilayah
pedesaan dengan wilayah perkotaan. Warga pedesaan merasa tertinggal dan
tidak di perhatikan di bandingkan dengan warga di perkotaan. Muncul
berbagai masalah social akibat ketimpangan pembangunan anatar daerah,
dan proses urbanisasi yang tak berencana.
3.4.2 Demografis :
a. Terjadinya kesenjangan antara generasi tua dengan generasi muda dalam
memandang persoalan bangsa dan menghadapi tantangan hidup.
3.4.3 Sosial dan Budaya :
a. Perasaan senasib-sepenanggungan semakin mencair.
b. Kristalisasi nilai kebangsaan mengalami keretakan di sana-sini.
c. Banyaknya pejabat yang menuntut hak-hak istimewa bagi kepentingan
pribadinya, meskipun hak-hak dasar rakyat pada umumnya belum terpenuhi.
Sikap itu pada gilirannya membuahkan tragedi pemerintahan yang lamban
di tengah desakan kepentingan umum akibat bencana yang terjadi dimana-
mana dan kondisi social ekonomi yang diterpa krisis dari waktu ke waktu.
d. Lemahnya kemampuan bangsa dalam mengelola keragaman.
Gejala tersebut dapat di lihat dari menguatnya orientasi dalam kelompok,
etnik, dan agama yang berpotensi menimbulkan konflik social dan bahkan
disintegrasi bangsa.Masalah ini juga semakin serius akibat dari makin
terbatasnya ruang public yang dapat diakses dan dikelola bersama
masyarakatyang multikultur untuk penyaluran aspirasi.Dewasa ini muncul
kecenderungan pengalihan ruang publik ke ruang privat karena desakan
ekonomi.
Pemberdayaan Identitas Nasional 8
9. 3.5 Pemberdayaan Identitas Nasional Indonesia
3.5.1.Tantangan Globalisasi
Bersifat centrifugal bersumber pada faktor
Eksternal dan internal
Eksternal
Berkembangnya proses globalisasi yang melahirkan neolibralisme dan
kapitalisme. Hal ini dimulai berbagai kesepakatan melalui konfrensi
internasional : WTO APEC. AFTA dan bentuk kesepakatan yang lain yang
berhubungan dengan perekonomian, sosial dan politik yg dapat menindas
masyarakat lemah baik dari segi ekonomi, sosial, politik.
Internal
Terjadinya KKN kebebasan demokrasi tidak ditunjang oleh infra struktur mental
yang kondusif.Sehingga mamsing masing menterjemahkan dan mengaplikasikan
demokrasi sesuai dengan kepentingan.
3.5.2. Revitalisasi Pancasila Sebagai Pemberdayaan Identitas Nasional
Upaya pemberdayaan identitas nasional indonesia melalui revitalisasi nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila. Pembukaan UUD 45 sebagai
staatfondamentalnorm , di eksplorasikan pada dimensi :
a. Realitas :
Nilai – nilai diaplikasikan secara konkrit dalam kehidupan secara objektif
yang bersifat Sein im sollen dan sollen im sein.
b. Idealitas :
Secara prospektif mempertahankan dan mengembangkan identitas nasional
melalui berbagai pergerakan baik dari kalangan akademik, masyarakat
ataupun pemerintahan.
c. Fleksibelitasnya :
Pancasila untuk memenuhi kebutuhan jaman terus dikembangkan dengan
semangat Bhinneka Tunggal Ika secara berkesinambungan pembinaan moral
terutama penegakan hukum secara kondisif dan suprematif.kegiatan formulasi
hukum harus dilandasi dengan moral sehingga ada hubungan antara moral –
hukum dan sebaliknya . Hukum berlandaskan moral akan berlaku secara tepat
dan efektif.
Pemberdayaan IdentitasNasional 9
10. 3.5.3. Keterkaitan Globalisasi terhadap Pemberdayaan Identitas Nasional
Kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya ialah
universal.Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar
definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang
melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses
sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di
dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru
atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis,
ekonomi dan budaya masyarakat.
Era Globalisasi merupakan era yang penuh dengan kemajuan dan
persaingan,sedangkan Identitas Nasional sebuah bangsa merupakan hal yang
sangatdiperlukan untuk memperkenalkan sebuah bangsa atau Negara dimata
dunia.Dengan adanya Globalisasi, identitas sebuah bangsa dan Negara dapat
mudahdikenalkan dimata internasional atau juga identitas tersebut mudah
tenggelamkarena terpengaruh oleh bangsa dan Negara lain. Perlu kita sadari,
bangsa Indonesia yang kita cintai ini sedang mengalami krisisidentitas nasional
yang sangat membahayakan bagi nilai – nilai dasar Identitasbangsa Indonesia itu
sendiri.Letak Negara Indonesia yang sangat setrategismerupakan hal yang sangat
mempengaruhi terjaga atau tidak kelangsunganIdentitas bangsa
Indonesia.Globalisasi yang terus berkembang pesat membuat nilai– nilai budaya
bangsa Indonesia mulai terkikis oleh budaya – budaya barat yangkurang sesuai
dengan budaya asli bangsa Indonesia seperti halnya budayaberpakaian.Kebaya
dan batik yang merupakan salah satu identitas bangsa.
Indonesia yang berupa pakaian, kini mulai hilang dari kehidupan bangsa
Indonesiakarena tergantikan oleh pakaian yang bersifat kebarat - baratan. Tidak
hanya itusaja, masyarakat Indonesia yang dulunya terkenal sebagai orang –
orang yangramah, kini mulai terpengaruh terhadap era globalisai yang memiliki
sifat“persaingan” yang sangat tinggi yang menyebabkan kesenjangan sosial
dimasyarakt semakin meningkat.
Pemberdayaan Identitas Nasional 10
11. 3.5.4.Pancasila Sebagai Pemberdayaan Identitas Nasional
Suatu bangsa harus memiliki identitas nasional dalam pergaulan
internasional. Tanpa national identity, maka bangsa tersebut akan terombang-
ambing mengikuti ke mana angin membawa. Dalam ulang tahunnya yang ke-
62, bangsa Indonesia dihadapkan pada pentingnya menghidupkan kembali
identitas nasional secara nyata dan operatif.Identitas nasional kita terdiri dari
empat elemen yang biasa disebut sebagai konsensus nasional. Konsensus
dimaksud adalah Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika
REVITALISASI PANCASILA SEBAGAI MANIFESTASI
IDENTITAS NASIONAL. Wawasan:
Spiritual ( berlandaskan etik, estetika, dan regiusitas; (sebagai dasar dan
arah pengembangan profesi).
Akademis, menyiapkan SDM untuk pembangunan nasional.
Kebangsaan, menumbuhkan kesadaran nasionalisme untuk mendirikan
jatidiri bangsa.
Mondial, sadar dan mampu beradaptasi dengan perubahan yang dibawa
globalisasi dan mampu mengatasi, menangkap tantangan dan
memanfaatkan peluang untuk berbangsa dan bernegara.
Revitalisasi Pancasila harus dikembalikan pada eksistensi Pancasila
sebagai ideologi bangsa dan negara.Karena ideologi adalah belief system,
pedoman hidup dan rumusan cita-cita atau nilai-nilai (Sergent, 1981), Pancasila
tidak perlu direduksi menjadi slogan sehingga seolah tampak nyata dan
personalistik.
Karena itu, Pancasila harus dilihat sebagai ideologi, sebagai cita-cita.
Maka secara otomatis akan tertanam pengertian di alam bawah sadar rakyat,
pencapaian cita- cita, seperti kehidupan rakyat yang adil dan makmur,
misalnya, harus dilakukan bertahap.
Dengan demikian, kita lebih leluasauntuk merencanakan aneka tindakan
guna mencapai cita-cita itu.
Pemberdayaan IdentitasNasional 11
12. Ditengah-tengah krisis identitas yang sedang gencar melanda negeri ini,
maka kata “Revitalisasi dan pemberdayaan kembali identitas nasional” terasa
membawa angin segar bagi warga Negara Indonesia yang masih cinta terhadap
nilai-nilai khas Indonesia, yang berdasarkan pancasila.
Celakanya, generasi muda yang seyogyanya menjadi penggerak terbesar
urat nadi bangsa ini, adalah kalangan-kalangan yang paling rentan terhadap
wabah krisis identitas bangsa.Bujuk rayu budaya barat yang bersifat
individualisme, materialisme, dan kapitalisme, rupanya sesuai dengan
permintaan pasar kaula muda di Indonesia.
Sehingga ia laku bak barang diskonan. Pancasila pun mendapat banyak
gugatan, sinisme, dan pelecehan terhadap kredibilitasnya sebagai dasar Negara,
ataupun ideology.
3.6 Keterkaitan Integrasi Nasional Indonesia dan Identitas Nasional
Masalah integrasi nasional di Indonesia sangat kompleks dan
multidimensional.Untuk mewujudkannya, diperlukan keadilan dalam kebijakan yang
diterapkan olehpemerintah dengan tidak membedakan ras, suku, agama, bahasa, dan
sebagainya.Sebenarnya, upaya mcmbangun keadilan, kesatuan, dan persatuan
bangsamerupakan bagian dari upaya membangun dan membina stabilitas
politik.Disamping itu, upaya lainnya dapat dilakukan, seperti banyaknya
keterlibatanpemerintah dalam mcncntukan komposisi dan rnckanisme
parlemen.Dengan demikian, upaya integrasi nasional dengan strategi yang mantap
perluterus dilakukan agar terwujud integrasi bangsa Indonesia yang
diinginkan.Upayapembangunan dan pembinaan integrasi nasional ini perlu karena
pada hakikatnyaintegrasi nasional menunjukkan kckuatan persatuan dan kesaluan
bangsa yangdiinginkan.Pada akhirnya, persatuan dan kesatuan bangsa inilah yang
dapat lebihmenjamin terwujudnya negara yang makmur, aman.dan tentram. Konflik
yangterjadi di Aceh, Ambon, Kalimantan Barat, dan Papua merupakan cermin
belumterwujudnya integrasi nasional yang diharapkan.Adapun keterkaitan
integrasinasional dengan Identitas Nasional adalah bahwa adanya integrasi nasional
dapatmenguatkan akar dari Identitas Nasional yang sedang dibangun.
Pemberdayaan Identitas Nasional 12
13. BAB IV
PENUTUP
Dengan selesainya makalah Kewarganegaraan ini berarti selesai juga kegiatan tugas
kelompok kewarganegaraan.Penulis berharap pada kelompok selanjutnya lebih semangat
untuk mengembangkan semua ilmu yang telah diajarkan untuk menuju ke tahapan yang
lebih baik.
Kunci dari penguasaan pembuatan tugas ini adalah dengan memperbanyak membaca
buku-buku tentang kewarganegaraan dan mencari referensi atau berita yang uptodate dan
lebih bagus tentang semua permasalahan kewaganegaran.
4.1 Kesimpulan
Dalam pembahasan ini kami ingin menegaskan bahwa Pemberdayaan
Identitas Nasional mengandung berbagai persoalan tentang kebangsaan yang menjadi
ciri khas suatu bangsa. Diharapkan dengan adanya pemberdayaan identitas nasional
muncul kebanggaan berbangsa dan bernegara bagi setiap warga negara, dan
menumbuhkan semangat nasionalisme. Adapun arti identitas itu sendiri adalah ciri-ciri,
tanda-tanda, jati diri yangmelekat pada seseorang atau sesuatu yang bisa
membedakannya. Oleh karena ciri-ciri atau tanda-tanda yang terdapat dalam
identitas nasional itu, suatu Negara mampu menampilkan watak,
karakteristik kebudayaan dan memperkuat rasa kebangsaan. Dan
identitas nasional juga bisa dikatakan sebagai jati diri yang menjadi
selogan-selogan kibaran bendera kehidupan.Jadi kita sebagai anak bangsa yang
berwawasan tinggi sudah sepatutnya untuk mampu memberdayakan indentitas
nasional bangsa kita yang kita cintai dan banggakan bersama.
4.2 Saran
Dengan membaca makalah ini, pembaca disarankan agar bisa mengambil
manfaat tentang pentingnya identitas nasional bagi bangsa dan negara Indonesia dan
diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat sehingga kehidupan
berbangsa dan bernegara dapat berjalan dengan baik.
Pemberdayaan IdentitasNasional 13
14. DAFTAR PUSTAKA
- Syarbani Syahrial, Wahid Aliaras. 2006; Membangun Karakter dan Kepribadian
melalui Pendidikan Kewarganegaraan, UIEU – University Press2009; Kompetensi
Demokrasi yang Beradabmelalui Pendidikan Kewarganegaraan, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
http://kewarganegaraan.wordpress.com/2007/11/30/ memerangi-pengikisan-
identitas-nasional/http://fisip.untirta.ac.id/teguh/?p=45
- Kaelan dan Zubaidi.2007.Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta:Paradigma,
Edisi pertama
www.geocities.com/apii-berlin/aktual/identitas_0600.html
one.indoskripsi.com
chaplien77.blospot.com/2008/07/pengertian dan hakikat-bangsa.html
- M. Khalis Purwanto , MM. 2009. Pancasila Sebagai Ideologi Nasional.
- Buku : Dra. Risyanti Riza, Drs.H. Roesmidi, M.M.2006. Pemberdayaan
Masyarakat. Sumedang : ALQAPRINT JATINANGOR
Pemberdayaan Identitas Nasional 14