SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  24
M.UMAR FERDIANSAH
P.2782011080
Pengertian
Penyakit jantung bawaan atau congenital heart
disease adalah suatu kelainan formasi dari jantung
atau pembuluh besar dekat jantung.
“Congenital" hanya berbicara tentang waktu, bukan
penyebabnya. Itu artinya "lahir dengan" atau "hadir
pada kelahiran".
Nama lain untuk penyakit jantung bawaan adalah:
congenital heart defect, congenital heart malfomation,
congenital cardiovascular disease, congenital
cardiovascular defect, dan congenital cardiovascular
malformation.
Penyakit jantung bawaan adalah bentuk yang paling
sering dijumpai pada kerusakan utama pada kelahiran
bayi-bayi, mempengaruhi hampir 1% dari bayi-bayi
baru lahir (8 dari 1000).
Angka tsb masih terlalu rendah karena tidak
memasukkan beberapa persoalan umum yaitu:
Patent ductus arteriosus pada preterm baby (suatu
kondisi sementara)
Bicuspid (dua cusps) aortic valve (klep aorta umumnya
mempunyai 3 cusps atau kelopak)
Mitral Valve Prolapse ( klep mitral yang menggantung
ke bawah)
Peripheral pulmonary stenosis (penyempitan
pembuluh-pembuluh paru yang cukup jauh dari
jantung)
Diagnosis PJB
Meskipun semua tipe dari PJB hadir waktu kelahiran
dan oleh sebab itu sudah hadir sebelum kelahiran,
hanya sedikit kasus PJB yang diketahui sampai
kelahiran atau sebelumnya.
Diagnosis PJB yang dibuat waktu bayi berumur satu
minggu merupakan 40-50% dari kasus-kasus. Dan
sekitar 50-60% dari semua kasus didiagnosis dalam
periode kelahiran baru (bulan pertama sesudah
kelahiran). Sisa kasus tidak didiagnosis sampai waktu
sesudahnya
Mengapa Kebanyakan kasus
PJB tidak menjadi persoalan
sebelum kelahiran ?
Peredaran darah di dalam fetus (the fetal circulation)
adalah berbeda dengan yang sesudah lahir
Sirkulasi jantung janin/fetus
Sirkulasi fetus mendapatkan oksigen dan nutrisi dari
ibu melalui placenta. Sirkulasi fetus juga mempunyai
komunikasi yang penting (shunt) antara kedua
ruangan atas jantung dan pembuluh darah besar
dekat jantung. Konsekwensinya adalah kebanyakan
tipe dari PJB dapat ditoleransi dengan baik selama
kehidupan fetus. Bahkan suatu bentuk PJB yang parah
seperti hypoplasia jantung kiri (yang mana seluruh
jantung kiri tidak berkembang) dapat
dikompensasikan oleh sirkulasi fetus
fetus
Sirkulasi maternal (ibu) melalui placenta membawa oksigen
dan nutrisi ke fetus dan mengeluarkan karbon dioksida dari
sirkulasi fetus.
Foramen ovale adalah sebuah lubang yang terletak di
septum (dinding) antara kedua ruangan atas jantung (atria
kanan dan kiri). Foramen mengizinkan darah mengalir
melalui jalur samping (shunt) dari atrium kanan ke atrium
kiri.
Jalur samping yang lain, ductus arteriosus, mengizinkan
darah yang miskin oksigen mengalir dari arteri pulmonary
ke dalam aorta dan melalui itu ke tubuh.
Sirkulasi sesudah kelahiran
Placenta sudah dikeluarkan dan paru-paru harus
mengambil alih fungsi oksigenisasi darah.
Perubahan-perubahan utama sirkulasi terjadi setelah
kelahiran:
Sirkulasi maternal tidak dapat lagi membawa oksigen dan
mengeluarkan karbon dioksida dari sirkulasi bayi.
Foramen ovale menutup dan tidak bertindak lagi sebagai
jalur samping antara kedua atria jantung.
Ductus arteriosus menutup dan tidak lagi menyediakan
komunikasi antara arteri pulmonary dan aorta
Penyebab Kerusakan Jantung
Bawaan
PJB dapat mempunyai beragam
penyebab,diantaranya:
faktor lingkungan (seperti bahan-bahan kimia, obat-
obatan dan infeksi-infeksi)
penyakit-penyakit tertentu ibu
abnormalitas chromosome, penyakit-penyakit
keturunan (genetic)
faktor-faktor yang tidak diketahui (Idiopathic)
Contoh faktor-faktor lingkungan: German measles
(rubella) selama kehamilan, mengkonsumsi alkohol
selama kehamilan, menggunakan retinoic acid (nama
merek Accutane) yang digunakan untuk jerawat
(acne), obat-obat anticonvulsant, terutama
hydantoins (seperti Dilantin) dan valproate.
Contoh penyakit-penyakit tertentu pada ibu dapat
meningkatkan risiko mengembangkan PJB pada fetus:
diabetes mellitus, wanita yang mempunyai penyakit
keturunan phenylketonuria (PKU)
Risiko untuk anak mendapat
PJB
Orang tua yang mempunyai anak dengan PJB
memerlukan konsultasi menyangkut kemungkinan
terjadinya jantung yang cacat pada anak berikutnya.
Risiko PJB pada populasi umum adalah mendekati
angka 1%
Sesudah kelahiran anak dengan PJB, risiko untuk
anak berikutnya adalah 2-6%
Sesudah kelahiran anak kedua dengan PJB, risiko PJB
untuk anak berikutnya adalah 20-30%
Gejala dan tanda-tanda
Penyakit Jantung Bawaan (PJB)
Gejala-gejala dan tanda-tanda dari PJB dihubungkan
dengan tipe dan keparahan dari kerusakan jantung.
Beberapa anak tidak mempunyai gejala atau tanda-
tanda, dimana yang lainnya sesak napas, cyanosis
(warna kulit yang biru disebabkan berkurangnya
oksigen didalam darah), nyeri dada, syncope, kurang
gizi atau kurang pertumbuhannya.
Tipe-tipe PJB
Detour defects di dalam jantung :
Kerusakan dapat menyebabkan darah mengalir di
jalur (rute) tidak normal langsung melalui sisi kanan
dan sisi kiri jantung. Ini terjadi ketika ada kerusakan
di dinding (septum) yang biasanya memisahkan sisi
kanan dan sisi kiri jantung. Ada sebuah lubang di
jantung. Kedua tipe yang paling umum dari
kerusakan septal adalah:
Atrial septal defect (ASD)
Ventricular septal defect (VSD)
Detour defects diluar jantung :
Patent ductus arteriosus (PDA ) adalah tipe khusus
dari kelainan rute darah yang berlokasi di luar
jantung. Ductus arteriosus adalah antara pulmonary
artery dan aorta yang tetap terbuka setelah kelahiran,
membiarkan darah yang seharusnya mengalir melalui
aorta ke tubuh berbalik arah ke paru-paru.
Obstructive defects: Sejumlah tipe dari PJB
merintangi aliran darah di jantung atau pembuluh
besar didekatnya. Mereka melakukannya dengan cara
penyempitan yang memblokade sebagian atau
keseluruhan aliran darah. Penyempitan (stenosis)
dapat terjadi di klep-klep jantung, arteri-arteri atau
vena-vena. Ketiga bentuk yang paling umum dari PJB
dengan rintangan aliran darah adalah:
Pulmonary (valvular) stenosis
Aortic stenosis
Coarctation dari aorta
Cyanotic defects ("blue babies")
Beberapa tipe dari PJB menyebabkan cyanosis
(kebiruan). Jumlah darah yang dipompa ke tubuh
mempunyai jumlah oksigen yang lebih sedikit dari
pada normal. Hasilnya adalah warna kulit yang
kebiruan. Tipe-tipe dari bentuk cyanotic dari PJB
termasuk :
Tetralogy of Fallot
Transposition of the great arteries
Tricuspid atresia
Pulmonary atresia
Hypoplastic heart defects: Bagian dari jantung dapat
secara selektif tidak berkembang atau hypoplastic,
seperti:
Hypoplasia jantung kanan
Hypoplasia jantung kiri
Kerusakan jantung lain yang berhubungan dengan
perkembangannya: Sejumlah kerusakan lain dalam
perkembangan jantung dapat terjadi seperti:
Single ventricle (Hanya ada satu ventricle)
Double outlet right ventricle (Aorta dan pulmonary
artery keduanya berasal dari ventricle kanan)
Penyakit jantung bawaan (PJB) yang paling sering
ditemukan adalah ventricular septal defect
Penyakit Jantung Bawaan (PJB )

Contenu connexe

Tendances

Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerJafar Nyan
 
St elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkSt elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkDwi Handayani
 
Refrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSISRefrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSISKharima SD
 
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...Isman Firdaus
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalDokter Tekno
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaFuji Astuti
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsiaJoni Iswanto
 
Laporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisLaporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisHerlan Boga
 
Askep Anak dengan Kelainan Jantung Kongenital
Askep Anak dengan Kelainan Jantung KongenitalAskep Anak dengan Kelainan Jantung Kongenital
Askep Anak dengan Kelainan Jantung KongenitalArif WR
 
USG dasar dalam kehamilan
USG dasar dalam kehamilanUSG dasar dalam kehamilan
USG dasar dalam kehamilanHendrik Sutopo
 
transfusi darah
transfusi darahtransfusi darah
transfusi darahDina Awwe
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialNoorahmah Adiany
 

Tendances (20)

Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
St elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkSt elevasi miokard infark
St elevasi miokard infark
 
Kardiotokografi
KardiotokografiKardiotokografi
Kardiotokografi
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Refrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSISRefrat THT EPISTAKSIS
Refrat THT EPISTAKSIS
 
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematoma
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia
 
Laporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisLaporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasis
 
Konsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio CaesareaKonsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio Caesarea
 
Defibrilasi dan kardioversi
Defibrilasi dan kardioversiDefibrilasi dan kardioversi
Defibrilasi dan kardioversi
 
Askep Anak dengan Kelainan Jantung Kongenital
Askep Anak dengan Kelainan Jantung KongenitalAskep Anak dengan Kelainan Jantung Kongenital
Askep Anak dengan Kelainan Jantung Kongenital
 
USG dasar dalam kehamilan
USG dasar dalam kehamilanUSG dasar dalam kehamilan
USG dasar dalam kehamilan
 
Pemeriksaan Ginekologi
Pemeriksaan GinekologiPemeriksaan Ginekologi
Pemeriksaan Ginekologi
 
transfusi darah
transfusi darahtransfusi darah
transfusi darah
 
Wsd
WsdWsd
Wsd
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranial
 

Similaire à Penyakit Jantung Bawaan (PJB )

Similaire à Penyakit Jantung Bawaan (PJB ) (20)

ASKEP jantung anak.pptx
ASKEP jantung anak.pptxASKEP jantung anak.pptx
ASKEP jantung anak.pptx
 
Sindrom 1
Sindrom 1Sindrom 1
Sindrom 1
 
Makalah pykit jantung bawaan
Makalah pykit jantung bawaanMakalah pykit jantung bawaan
Makalah pykit jantung bawaan
 
Makalah pykit jantung bawaan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah pykit jantung bawaan AKPER PEMKAB MUNA Makalah pykit jantung bawaan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah pykit jantung bawaan AKPER PEMKAB MUNA
 
Defek Septum Ventrikel
Defek Septum VentrikelDefek Septum Ventrikel
Defek Septum Ventrikel
 
Penyakit pd jantung bbl
Penyakit pd jantung bblPenyakit pd jantung bbl
Penyakit pd jantung bbl
 
defek septal ventrikular
defek septal ventrikular defek septal ventrikular
defek septal ventrikular
 
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
 
Penyakit jantung bawaan
Penyakit jantung bawaanPenyakit jantung bawaan
Penyakit jantung bawaan
 
Vsd pada anak
Vsd pada anakVsd pada anak
Vsd pada anak
 
Laporan pendahulua depppee
Laporan pendahulua depppeeLaporan pendahulua depppee
Laporan pendahulua depppee
 
Makalah penyakit jantung koroner
Makalah penyakit jantung koronerMakalah penyakit jantung koroner
Makalah penyakit jantung koroner
 
Makalah penyakit jantung koroner
Makalah penyakit jantung koronerMakalah penyakit jantung koroner
Makalah penyakit jantung koroner
 
Tetralogi fallo1 AKPER PEMKAB MUNA
Tetralogi fallo1 AKPER PEMKAB MUNA Tetralogi fallo1 AKPER PEMKAB MUNA
Tetralogi fallo1 AKPER PEMKAB MUNA
 
Tetralogi fallo1 AKPER PENKAB MUNA
Tetralogi fallo1 AKPER PENKAB MUNATetralogi fallo1 AKPER PENKAB MUNA
Tetralogi fallo1 AKPER PENKAB MUNA
 
Termin 1
Termin 1Termin 1
Termin 1
 
Askep sa
Askep saAskep sa
Askep sa
 
Penyakit jantung pada bayi AKPER PEMKAB MUNA
Penyakit jantung pada bayi AKPER PEMKAB MUNA Penyakit jantung pada bayi AKPER PEMKAB MUNA
Penyakit jantung pada bayi AKPER PEMKAB MUNA
 
6. tetralogi of fallot
6. tetralogi of fallot6. tetralogi of fallot
6. tetralogi of fallot
 
Penyakit jantung pada bayi
Penyakit jantung pada bayiPenyakit jantung pada bayi
Penyakit jantung pada bayi
 

Plus de Ferdiansah Umar

Plus de Ferdiansah Umar (7)

Diabetes Melitus
Diabetes MelitusDiabetes Melitus
Diabetes Melitus
 
Tubercolosis Miobacterium
Tubercolosis MiobacteriumTubercolosis Miobacterium
Tubercolosis Miobacterium
 
Diabetes Melitus (Kencing Manis)
Diabetes Melitus (Kencing Manis)Diabetes Melitus (Kencing Manis)
Diabetes Melitus (Kencing Manis)
 
Cancer paru
Cancer paruCancer paru
Cancer paru
 
Stroke (Hemoragik)
Stroke (Hemoragik)Stroke (Hemoragik)
Stroke (Hemoragik)
 
Imunisasi campak dan polio
Imunisasi campak dan polioImunisasi campak dan polio
Imunisasi campak dan polio
 
PPT Asuhan Keperawatan Jiwa
PPT Asuhan Keperawatan JiwaPPT Asuhan Keperawatan Jiwa
PPT Asuhan Keperawatan Jiwa
 

Dernier

PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 

Dernier (20)

PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 

Penyakit Jantung Bawaan (PJB )

  • 2. Pengertian Penyakit jantung bawaan atau congenital heart disease adalah suatu kelainan formasi dari jantung atau pembuluh besar dekat jantung. “Congenital" hanya berbicara tentang waktu, bukan penyebabnya. Itu artinya "lahir dengan" atau "hadir pada kelahiran".
  • 3. Nama lain untuk penyakit jantung bawaan adalah: congenital heart defect, congenital heart malfomation, congenital cardiovascular disease, congenital cardiovascular defect, dan congenital cardiovascular malformation.
  • 4. Penyakit jantung bawaan adalah bentuk yang paling sering dijumpai pada kerusakan utama pada kelahiran bayi-bayi, mempengaruhi hampir 1% dari bayi-bayi baru lahir (8 dari 1000).
  • 5. Angka tsb masih terlalu rendah karena tidak memasukkan beberapa persoalan umum yaitu: Patent ductus arteriosus pada preterm baby (suatu kondisi sementara) Bicuspid (dua cusps) aortic valve (klep aorta umumnya mempunyai 3 cusps atau kelopak) Mitral Valve Prolapse ( klep mitral yang menggantung ke bawah) Peripheral pulmonary stenosis (penyempitan pembuluh-pembuluh paru yang cukup jauh dari jantung)
  • 6. Diagnosis PJB Meskipun semua tipe dari PJB hadir waktu kelahiran dan oleh sebab itu sudah hadir sebelum kelahiran, hanya sedikit kasus PJB yang diketahui sampai kelahiran atau sebelumnya. Diagnosis PJB yang dibuat waktu bayi berumur satu minggu merupakan 40-50% dari kasus-kasus. Dan sekitar 50-60% dari semua kasus didiagnosis dalam periode kelahiran baru (bulan pertama sesudah kelahiran). Sisa kasus tidak didiagnosis sampai waktu sesudahnya
  • 7. Mengapa Kebanyakan kasus PJB tidak menjadi persoalan sebelum kelahiran ? Peredaran darah di dalam fetus (the fetal circulation) adalah berbeda dengan yang sesudah lahir
  • 9. Sirkulasi fetus mendapatkan oksigen dan nutrisi dari ibu melalui placenta. Sirkulasi fetus juga mempunyai komunikasi yang penting (shunt) antara kedua ruangan atas jantung dan pembuluh darah besar dekat jantung. Konsekwensinya adalah kebanyakan tipe dari PJB dapat ditoleransi dengan baik selama kehidupan fetus. Bahkan suatu bentuk PJB yang parah seperti hypoplasia jantung kiri (yang mana seluruh jantung kiri tidak berkembang) dapat dikompensasikan oleh sirkulasi fetus
  • 10. fetus Sirkulasi maternal (ibu) melalui placenta membawa oksigen dan nutrisi ke fetus dan mengeluarkan karbon dioksida dari sirkulasi fetus. Foramen ovale adalah sebuah lubang yang terletak di septum (dinding) antara kedua ruangan atas jantung (atria kanan dan kiri). Foramen mengizinkan darah mengalir melalui jalur samping (shunt) dari atrium kanan ke atrium kiri. Jalur samping yang lain, ductus arteriosus, mengizinkan darah yang miskin oksigen mengalir dari arteri pulmonary ke dalam aorta dan melalui itu ke tubuh.
  • 11. Sirkulasi sesudah kelahiran Placenta sudah dikeluarkan dan paru-paru harus mengambil alih fungsi oksigenisasi darah. Perubahan-perubahan utama sirkulasi terjadi setelah kelahiran: Sirkulasi maternal tidak dapat lagi membawa oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida dari sirkulasi bayi. Foramen ovale menutup dan tidak bertindak lagi sebagai jalur samping antara kedua atria jantung. Ductus arteriosus menutup dan tidak lagi menyediakan komunikasi antara arteri pulmonary dan aorta
  • 12. Penyebab Kerusakan Jantung Bawaan PJB dapat mempunyai beragam penyebab,diantaranya: faktor lingkungan (seperti bahan-bahan kimia, obat- obatan dan infeksi-infeksi) penyakit-penyakit tertentu ibu abnormalitas chromosome, penyakit-penyakit keturunan (genetic) faktor-faktor yang tidak diketahui (Idiopathic)
  • 13. Contoh faktor-faktor lingkungan: German measles (rubella) selama kehamilan, mengkonsumsi alkohol selama kehamilan, menggunakan retinoic acid (nama merek Accutane) yang digunakan untuk jerawat (acne), obat-obat anticonvulsant, terutama hydantoins (seperti Dilantin) dan valproate.
  • 14. Contoh penyakit-penyakit tertentu pada ibu dapat meningkatkan risiko mengembangkan PJB pada fetus: diabetes mellitus, wanita yang mempunyai penyakit keturunan phenylketonuria (PKU)
  • 15. Risiko untuk anak mendapat PJB Orang tua yang mempunyai anak dengan PJB memerlukan konsultasi menyangkut kemungkinan terjadinya jantung yang cacat pada anak berikutnya. Risiko PJB pada populasi umum adalah mendekati angka 1% Sesudah kelahiran anak dengan PJB, risiko untuk anak berikutnya adalah 2-6% Sesudah kelahiran anak kedua dengan PJB, risiko PJB untuk anak berikutnya adalah 20-30%
  • 16. Gejala dan tanda-tanda Penyakit Jantung Bawaan (PJB) Gejala-gejala dan tanda-tanda dari PJB dihubungkan dengan tipe dan keparahan dari kerusakan jantung. Beberapa anak tidak mempunyai gejala atau tanda- tanda, dimana yang lainnya sesak napas, cyanosis (warna kulit yang biru disebabkan berkurangnya oksigen didalam darah), nyeri dada, syncope, kurang gizi atau kurang pertumbuhannya.
  • 17. Tipe-tipe PJB Detour defects di dalam jantung : Kerusakan dapat menyebabkan darah mengalir di jalur (rute) tidak normal langsung melalui sisi kanan dan sisi kiri jantung. Ini terjadi ketika ada kerusakan di dinding (septum) yang biasanya memisahkan sisi kanan dan sisi kiri jantung. Ada sebuah lubang di jantung. Kedua tipe yang paling umum dari kerusakan septal adalah: Atrial septal defect (ASD) Ventricular septal defect (VSD)
  • 18. Detour defects diluar jantung : Patent ductus arteriosus (PDA ) adalah tipe khusus dari kelainan rute darah yang berlokasi di luar jantung. Ductus arteriosus adalah antara pulmonary artery dan aorta yang tetap terbuka setelah kelahiran, membiarkan darah yang seharusnya mengalir melalui aorta ke tubuh berbalik arah ke paru-paru.
  • 19. Obstructive defects: Sejumlah tipe dari PJB merintangi aliran darah di jantung atau pembuluh besar didekatnya. Mereka melakukannya dengan cara penyempitan yang memblokade sebagian atau keseluruhan aliran darah. Penyempitan (stenosis) dapat terjadi di klep-klep jantung, arteri-arteri atau vena-vena. Ketiga bentuk yang paling umum dari PJB dengan rintangan aliran darah adalah: Pulmonary (valvular) stenosis Aortic stenosis Coarctation dari aorta
  • 20. Cyanotic defects ("blue babies") Beberapa tipe dari PJB menyebabkan cyanosis (kebiruan). Jumlah darah yang dipompa ke tubuh mempunyai jumlah oksigen yang lebih sedikit dari pada normal. Hasilnya adalah warna kulit yang kebiruan. Tipe-tipe dari bentuk cyanotic dari PJB termasuk : Tetralogy of Fallot Transposition of the great arteries Tricuspid atresia Pulmonary atresia
  • 21. Hypoplastic heart defects: Bagian dari jantung dapat secara selektif tidak berkembang atau hypoplastic, seperti: Hypoplasia jantung kanan Hypoplasia jantung kiri
  • 22. Kerusakan jantung lain yang berhubungan dengan perkembangannya: Sejumlah kerusakan lain dalam perkembangan jantung dapat terjadi seperti: Single ventricle (Hanya ada satu ventricle) Double outlet right ventricle (Aorta dan pulmonary artery keduanya berasal dari ventricle kanan)
  • 23. Penyakit jantung bawaan (PJB) yang paling sering ditemukan adalah ventricular septal defect