SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14
BAB I
                                      Pendahuluan

Pengetahuan tentang iklim, dan ilmu medan sangat perlu bagi seorang penggiat alam bebas
atau yang gemar kegiatan di alam terbuka, karena untuk membantu merencanakan suatu
perjalanan.

Misalkan kita pergi ke Sungai Cimanuk di Garut daerah Jawa Barat tujuan untuk Olahraga
Arus Deras atau biasa disebut ORAD dengan menggunakan perahu karet, sebelum kita pergi
ke sana kita harus tahu dahulu keadaan iklim dan medannya yang akan kita hadapi. Garut
itu beriklim tropis, jadi kita dapat memilih waktu kita dimusim hujan atau kemarau. Jika kita
memilih waktu ekspedisi di bulan juli, saat tersebut adalah musim kemarau. Kemungkinan
riam-riam dihulu sungai akan sukar dilewati karena batu-batu yang menonjol ke permukaan
air. Sebaliknya jika dilakukan pada bulan Desember, debit air tinggi, sehingga sungai akan
menjad relatif lebih buas.




Iklim dan Ilmu Medan                                                                        1
BAB II
                                            ISI


1. Pengertian

   Iklim adalah keadaan atmosfer berdasarkan kedudukan sebuah tempat di muka bumi.
   Kedudukan tersebut baik disebabkan oleh tingginya terhadap permukaan laut, maupun
   posisinya berdasarkan lintang bumi.iklim mencakup waktu yang lebih lama dan daerah
   yang lebih luas daripada musim dan cuaca.

   Musim adalah keadaan atmosfer berdasarkan akibat posisi bumi terhadap matahari.
   Posisi bumi akan mempengaruhi musim yang terjadi di suatu iklim itu. Musim mencakup
   waktu yang berulang dan teratur serta mencakup daerah yang cukup lebar dan tetap.

   Cuaca adalah keadaan atmosfer yang langsung dapat dirasakan (suhu, kelembaban,
   angin) dan dapat dilihat (awan ombak, benda langit) oleh pengamat. Mencakup waku
   yang singkat dan tidak berulang serta mencakup daerah yang sempit dan acak.

2. IKLIM
   2.1 Jenis-Jenis Iklim.
       Iklim dapat dibagi atas iklim yang dipengaruhi oleh matahari dan iklim yang terjadi
       karena kondisi geografisnya.
       2.1.1 Iklim surya : Iklim yang terjadi akibat perbedaan pancaran matahari terhadap
               muka bumi. Iklim surya terbagi lagi menjadi musim-musim.
       2.1.2 Iklim kutub : udara dingin dan hujan salju, mengalami siang kutub dan malam
               kutub sekurang-kurangnya satu hari dalam setahun. Mempunyai dua musim
               yaitu panas dan dingin.
       2.1.3 Iklim Ugahari : terjadi terutama di daratan belahan bumi utara. Mengalami
               musim panas yangs ejuk dengan musim dingan yang kekutub-kutuban disertai
               hujan sepanjang tahun karena adanya angin barat dari laut. Musim semi dan
               gugur terjadi karena titik balik matahari.
       2.1.4 Iklim Sub-Tropik : mempunyai empat musim setahun, yaitu dingin, semi,
               panas, gugur tanpa salju kecuali di dataran tinggi. Pada musim panas kering
               dan sedikit hujan.
       2.1.5 Iklim Tropik : dibatasi isoterm 180 C pada bulan terdingin. Matahari bersinar
               sepanjang tahun dan dilewati matahari dua kali setahun, udara lembab dan
               langit berawan terus-menerus. Memiliki dua musim yaitu pernghujan dan
               kemarau.



Iklim dan Ilmu Medan                                                                     2
2.1.6 Iklim Fisik : iklim yang disebabkan oleh keadaan oengaruh alam sekitarnya
                yang berwujud daratan, lautan, pegunungan, dataran tinggi, pedalaman atau
                mendapat pengaruh angin dan arus laut.
         2.1.7 Iklim benua : Terdapat pada kawasan yang luas dengan amplitudo suhu yang
                besar, baik harian maupun tahunan. Udara kering pada petang hari, suhu
                tinggi, sering terjadi hujan zenithal yang turun diseratai angin atau matahari
                yang terik. Malam hari suhu sangat rendah, bahkan kadang disertai hujan es.
                Umumnya terdapat di kawasan sub-tropik.
         2.1.8 Iklim Laut : terdapat di pesisir dan kepulauan dengan amplitudo suhu rendah.
                Di daerah tropik terus-menerus berawan, hujan sepanjang tahun, deras dan
                sering diseratai angin kencang. Di daerah sub-tropik banyak awan, sering
                terjadi hujan disertai badai.
         2.1.9 Iklim Dataran Tinggi : terdapat pada dataran yang jauh di atas permukaan
                laut. Kawasan ini mengalami amplitudo suhu yang besar. Di ugahari
                bertekanan rendah, sinar matahari terik dan kering. Terdapat baik di iklim
                kutub, sedang, maupun tropis.
         2.1.10 Iklim Gunung : terdapat di kawasan gunung dengan aplitudo suhu rata-rata
                antara musim panas dn musim dingin kecil, namun suhu harian bisa anjlok
                dibawah nol. Tidak stabil, sering diseratai topan dan badai salju. Gunung
                tropik relatif lbih stabil dibandingan dengan gunung di kutub, demikian pula
                gunung rendah relatif lebih stabil dibandingkan gunung tinggi. Iklim gunung
                yang terisolir umumnya menampilkan karakter yang sangat berbeda dari iklim
                dataran rendahnya.
         2.1.11 Iklim Muson : muson berarti musim, jadi iklim musim (iklim yang terulang
                teratur). Terdapat di daerah yang sangat dipengaruhi oleh dua atau lebih
                sistem iklim yang lebih besar, contohnya adalah kepulauan Indonesia.
                Kepulauan indonesia mengalami musim kemarau dan penghujan akibat
                adanya angin muson barat yang berasal dari daratan Asia dan angin muson
                timur yang berasal dari daratan Australia. Angin muson barat bertiup pada
                bulan Oktober-April yang menyebabkan musim penghujan, dan angin muson
                timur yang bertiup pada bulan April-Oktober yang menyebabkan musim
                kemarau.
         2.1.12 Iklim Tropik Indonesia: merupakan negara kepulauan yang letak
                astronomisnya antara 60 LU, 110 LS dan 950 BT, 1410 BT yang menyebabkan
                indonesia beriklim tropis sehingga mendapat cukup penyinaran matahari
                sepanjang tahun, memiliki kelembaban udara cukup tinggi, memiliki curah
                hujan tinggi dan memiliki hutan hujan tripis yang luas. Walaupun Indonesia
                bergunung-gunung, namun tiap gunung mempunyai iklim tersendiri, sehingga
                tidak dapat dikategorikan iklim khas Indonesia. Sebagian daratan, dataran
                tinggi, pegunungan, dan gunung, masing-masing mempunyai iklim yang khas
                dalam skala ‘mini-midi’. Secara umum Indonesia mempunyai tiga sistem


Iklim dan Ilmu Medan                                                                         3
iklim, yaitu iklim tropik, iklim laut dan iklim muson. Ciri-ciri iklim tropik adalah
                  hujan sepanjang tahun dan relatif teratur, namun iklim tropik-muson yang
                  dimiliki Indonesia, selain membuat Indonesia mempunyai wilayah yang kering
                  (NTT dan sebagian Sulawesi bagian timur) dan daerah basah yang sering
                  dilanda banjir (Jawa dan Sumatera), kadangkala membuat cuaca sangat tidak
                  menentu dan keadaan langit selalu berawan tiap harinya. Hujan di Indonesia
                  dapat berupa badai atau gerimis dan dalam waktu yang sebentar maupun
                  berhari-hari. Curah hujan setahun di daerah kering bisa disamakan dengan
                  curah hujan sehari di daerah basah. Di Indonesia terdapat dua angin muson
                  yaitu angin muson barat yang menyebabkan musim penghujan yang bertiup
                  pada bulan Oktober-April dan angin muson timur yang menyebabkan musim
                  kemarau yang bertiup pada bulan April-Oktober. Iklim Laut dan kondisi
                  Indonesia yang berupa kepulauan mempengaruhi angin lokal yang dapat
                  membawa hujan di musim kemarau, pada beberapa pesisir juga sering terjadi
                  topan dengan gejala khas sub-tropik.

3. CUACA
   3.1 Keadaan Cuaca
       Keadaan cuaca dapat berubah dengan cepat tiap harinya dan perubahan itu dapat
       dengan segera dan mudah kita rasakan. Perubahan cuaca dipengaruhi oleh
       troposfir, troposfir adalah bagian bawah dari lapisan atmosfer bumi. Troposfer
       memiliki tebal 14 km dan merupakan tempat hampir semua sistem di bumi ini
       berlangsung.
       Perubahan cuaca dipengaruhi tiga unsur, yaitu angin, tekanan udara dan
       kelembaban. Berikut adalah hal-hal yang dapat memudahkan memprediksi
       perubahan cuaca.
   3.2 Awan
       Bentuk awan dapat membantu mengindikasikan cuaca yang akan terjadi karena
       memperlihatkan perubahan yang terjadi di troposfir.
          Awan Iridescent : awan pencipta warna-warna di langit.
          Awan Tinggi : awan yang terletak diketinggian antara 6000 meter.
          Sirus : awan transparan yang terdiri atas kristal es, terlihat seperti ekor kuda,
          penanda cuaca cerah, namun apabila langit mendung berisi awam sirus maka
          akan terjadi hujan.
          Siro-kumulus : terlihat seperti kumpulan domba, umunya berkelompok serta
          teratur yang menandakan cuaca cerah, namun apabila langit mendung, bisa
          muncul hujan.
          Sirostratus : ciri khasny adalah halo (lingkaran cahaya) di sekeliling matahari atau
          bulan. Kadang langit menjadi putih susu. Penanda cuaca cerah-berawan namun
          bila langit mendung dan awan ini mengecil, maka penanda hujan akan turun.
          Awan Pertengahan : awan yang terletak diketinggian antara 2000-6000 meter.

Iklim dan Ilmu Medan                                                                                 4
Alto-kumulus : awan putih abu-abu, berlapis seperti siro-kumulus namun lebih
               besar dan panjang dengan bayangan diantara lapisan. Penanda hujan gerimis
               atau gerimis setelah hujan lebat.
               Alto-stratus : awan abu-abu tipis, diselingi sinar matahari yang menembusnya
               seolah-olah menembus kaca atau matahari / bulan muncul samar seperti
               lingkaran bercahaya. Penanda hujan gerimis atau hujan jujuh (hujan ringan yang
               terus-menerus).
               Awan Rendah : awan yang terletak diketinggian sampai 2000 meter.
               Kumulo-nimbus : awan mendung pekat dan puncaknya lebar mendatar. Bila
               angin lemah, awan akan membumbung tinggi samapi 6000 meter. Penanda
               hujan deras disertai kilat, bila cuaca memburuk penanda hujan badai
               Nimbo Stratus : awan mendung dan rendah, sering mengancan dalam
               penampilannya. Penanda hujan yang dapat berlangsung berjam-jam dan kadang
               diikuti hujan es.
               Kumulus : awan rendah lepas abu-abu kebiruan, bentuknya seperti bongkahan
               kapas dan sering muncul di bawah lapisan pokok. Bila batas bawah awan jelas,
               penanda cuaca cerah berawan. Bila batas bawahnya kabur, menjadi penanda
               cuaca hujan deras mendadak namun hanya sebentar.
               Strato-kumulus : awan abu-abu, mempunyai sisi gelap, tersusun dalam pola
               papan catur, kelompok bulat. Sering matahari menembusnya membuat sinar
               ‘hitam’, bila terkumpul pada waktu ashar ke maghrib, maka penanda langit
               malam akan cerah. Awan ini penanda hujan lokal (hujan sebentar lalu segera
               cerah).
               Stratus : awan rendah, di pegunungan sering menjadi kabut. Di langit akan
               tampak seperti sumbat kain tua (bergumpal dan rombeng). Bila muncul sebagai
               kabut pagi, maka penanda cuaca cerah dan terik. Bila menjelang ashar, maka
               penanda hujan gerimis.

   3.3     Angin
           Angin terjadi akibat udara yang mengalir akibat perbedaan suhu dan tekanan yang
           berbeda. Udara mengalir dari tekanan tinggi (suhu rendah / dingin) ke tekanan
           rendah (suhu tinggi / panas). Pembelokan angin terjadi karena rotasi bumi.
           Semakin tinggi letak arus angin di atmosfer, akan semakin kencang kecepatannya.
           Berikut adalah macam-macam angin :
              Angin darat dan angin laut : angin darat dan laut terjadi karena perbedaan suhu
              dan tekanan di darat dan laut.
              Angin darat adalah angin yang berasal dari daratan dan menuju ke laut dan
              terjadi pada malam hari. Angin darat terjadi karena suhu rendah dan tekanan
              tinggi dari daratan mengalirkan udara ke laut yang bersuhu tinggi dan
              bertekanan rendah.



Iklim dan Ilmu Medan                                                                        5
Angin laut adalah angin yang berasal dari laut dan menuju ke daratan dan terjadi
               pada siang hari. Angin laut terjadi karena suhu rendah dan tekanan tinggi dari
               laut mengalirkan udara ke darat yang bersuhu tinggi dan bertekanan rendah.
               Angin gunung dan lembah: angin gunung dan lembah terjadi karena perbedaan
               suhu dan tekanan di gunung dan lembah.
               Angin gunung adalah angin yang berasal dari gunung dan menuju ke lembah dan
               terjadi pada malam hari. Angin gunung terjadi karena suhu rendah dan tekanan
               tinggi dari gunung mengalirkan udara ke lembah yang bersuhu tinggi dan
               bertekanan rendah.
               Angin lembah adalah angin yang berasal dari lembah dan menuju ke gunung dan
               terjadi pada siang hari. Angin lembah terjadi karena suhu rendah dan tekanan
               tinggi dari lembah mengalirkan udara ke gunung yang bersuhu tinggi dan
               bertekanan rendah.
               Angin setempat : angin yang terjadi di daerah-daerah tertentu di Indonesia
               Angin Bahorok (Deli, Sumetera Utara)
               Angin Kumbang (Brebes, Jawa Tengah)
               Angin Gending (Pasuruan, Jawa Timur)
               Angin Brubu (Makassar, Sulawesi Selatan)
               Angin Wambrau (Biak, Papua)

   3.4     Cuaca Baik
             Merah pada waktu malam hari
             Matahari terbit berwarn merah.
             Bintang-bintang dilangit terang sekali
             Bulan kelihatan terang dan bersinar
   3.5     Cuaca Kurang Baik
             Kuning pucat pada waktu matahari terbenam
             Awan gelap dan tergantung rendah
             Pagi hari dan kering bulan diliputi awan gelap banyak angin atau badai
   3.6     Banyak Angin atau Badai
             Awan bergerak terang dengan garis-garis yang terang
             Ada hujan sebelum angin
             Matahari terbit dari balik awan
             Matahari terbenam warnanya merah
   3.7     Perkiraan Cuaca
             Awan bergerak melawan angin
             Bulan dikelilingi bundaran
             Banyak angin sebelum hujan, tanda tidak hujan
             Bayang-bayang tempat lurus ke timur barat (daerah khatulistiwa)
             Pagi udara panas sekali, siangnya hujan disertai angin


Iklim dan Ilmu Medan                                                                          6
3.8     Tanda-Tanda Dengan Binatang
           6.8.1 Saat Pergantian Cuaca
                     Burung layang-layang : Terbang sangat tinggi
                     Kelalawar : Terbang sampai senja
                     Laba-laba : Rajin membuat jaringnya
                     Semut : Keluar dari sarangnya
                     Lebah : Terbang jauh ihingga sarangnya kosong
                     Nyamuk : Waktu senja terbang kian kemari
           6.8.2 Saat Hujan Akan Turun
                     Burung : Terbang rendah sekali
                     Laba-laba : Bersembunyi
                     Semut : Merayap dengan cepat
                     Katak : Diam dalam air
                     Ikan : Melompat di atas air
                     Kucing : Duduk membelakangi api
                     Burung Laut : Beterbangan menuju darat

4. ILMU MEDAN
   4.1 MEDAN
       Berbagai macam variasi wajah alam dipengaruhi beberapa faktor, antara lain iklim,
       temperatur udara, kelembaban udara dan curah hujan, angin, faktor bentang alam
       atau relief tanah dan faktor manusia. Medan terbagi menjadi dua yaitu medan surya
       dan medan fisik.
       4.1.1 MEDAN SURYA
             Medan surya terbentuk karena iklim surya dan curah hujan. Urutan curah
             hujan berdasar intensitas adalah : basah – lembab – kering – setengah gurun –
             gurun.
             Beberapa istilah dalam lingkungan medan surya, yaitu:
                Wawasan : kawan yang secara umum dipengaruhi oleh sistem iklim yang
                sama, didominasi oleh flora dan fauna yang sama. Wawasan terdiri atas
                sejumlah bioma. Tempat kehidupan wawasan disebut biosfir
                Biosfir : seluruh tempat di bumi yang terdapat kehidupan. Tempat hidup
                makhluk hidup dalam biosfir disebut habitat, sedangkan tempat hidup yang
                terdapat makanan disebut substart
                Bioma : daerah habitat darat (teresial) yang dipengaruhi oleh iklim dan
                curah hujan
                Komunitas : Kumpulan satu jenis makhluk hidup
             a. MEDAN FISIK




Iklim dan Ilmu Medan                                                                     7
Medan fisik adalah medan yang dipengaruhi oleh iklim fisik. Medan fisik
                       dikarenakan sebab-sebab di bumi. Medan fisik dibedakan dalam medan
                       tumbuhan dan medan geologi.
                        Medan tumbuhan
                       Hutan adalah Medan yang didominasi pepohonan tinggi dan rapat, terdiri
                       atas:
                          Hutan primer : medan yang mempunyai pepohonan besar, tajuknya
                          berdaun lebat dengan tumbuhan di bawah kerna tidak terkena cahaya,
                          didominasi oleh lumut, humus dan tumbuhan dulur ayng mencari-cari
                          cahaya yang muncul diantara ranting tajuk.
                          Hutan sekunder : medan yang pepohonannya ramping berdaun jarang
                          dengan tumbuhan bawah berupa semak belukar yang sukar ditembus.
                       Padang : Medan terbuka yang sangat luas di dominasi oleh tumbuhan
                       perintis, pohon kadang muncul satu dua dengan bentuk yang ramping,
                       terdiri atas :
                          Sabana : medan terbuka dengan pohon-pohon yang sangat jarang.
                          Stepa : medan rerumputan, alang-alang, semak dan tumbuhan
                          perintisnya yang mudah tumbuh.
                          Padang rumput : medan yang didominasi oleh lumut, lumut kerak,
                          bunga-bungaan. Dapat ditemukan di daerah tundra atau ketinggian.
                          Gurun : Medan yang hampir tidak dapat dijumpai tumbuhan
                          Medan kaktus : medan yang didominasi tumbuhan berakar dangkal dan
                          berserat.
                          Medan ubi-ubian : medan yang didominasi oleh tumbuhan berakar ubi
                          penyimpanan cadangan makanan.
                          Medan pepohonan : medan yang du dominasi pepohonan berakar
                          tunggang dalam.
                          Semak-gurun : medan yang didominasi rumput, semak, buanga-bungaan
                          rambat. Pada musim berbung, lantai gurun berwarna-warni. Merupakan
                          habitat ular-ular berbisa.
                        Medan Geologi
                       Gunung : Medan yang naik karena tenaga endogen atau kegiatan vulkanik.
                          Gunung berapi : gunung vulkanik yang aktif, terdiri atas tipe perisai,
                          strato dan silinder.
                          Gunung mati : gunung vulkanik yang telah mati, biasanya berupa menara
                          tebing yang menjulang
                          Gunung kubah : gunung yang terjadi karena desakan batuan keras
                          (granit) ke atas permukaan bumi.
                          Gunung lipatan : medan yang terjadi karena sebagian kerak tertekan ke
                          samping.


Iklim dan Ilmu Medan                                                                           8
Gunung sesar : medan yang terjadi karena sebagian kerak bergeser
                         terangkat atau amblas.
                       Pegunungan : medan yang terjadi karena adanya penggabungan daya-daya
                       pembentukan             gunung            di         suatu           lokasi.
                       Dataran : Medan yang relatif rata
                         Dataran rendah : medan datar di ketinggian tidak jauh dengan ketinggian
                         muka air laut.
                         Dataran tinggi : medan datar yang berada jauh di atas ketinggian muka
                         air laut.
                         Dataran pedalaman : medan datar yang tidak terpengaruh oleh iklim laut.
                       Perairan : Medan tempat air menjadi sangat dominan.
                         Sungai : medan tempat mengalirnya air secara alamiah dari hulu ke hilir.
                         Pantai : medan peralihan antara daratan dan lautan, terdiri atas : pantai
                         pasir, pantai karang, pantai berbatu, rawa.
                         Basin : medan yang terjadi karena cekungan alamiah yang luas, terdiri
                         atas danau, laut.

   4.2 Dasar-dasar Ilmu Medan
       Ilmu medan yang sebenarnya, terdiri dari 4 bagian yaitu : geografi, morfologi,
       hidrografi dan topografi.
       Ilmu membayangkan medan (topografi praktis) adalah ilmu yang mempelajari
       tentang penggunaan alat untuk mendapatkan bayangan yang jelas tentang
       suatu medan. Terbagi menjadi : cara penggunaan peta topografi dan uraian
       mengenai medan.
       Ilmu Pengintaian adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara yang terbaik untuk
       melakukan pengintaian suatu medan untuk keperluan tugasnya.

   4.3 Tanda-tanda dan Klasifikasi Medan
         Tanda medan terdiri dari tanda medan dari alam, tanda yang di buat manusia dan
         titik tanda.
         Klasifikasi medan terdiri dari dataran rendah, dataran tinggi, gigir gunung,
         lembah, hutan, rimba dan rawa.

   4.4 Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan
         Pengaruh topografi antara lain : bentuk permukaan dan perairan, tumbuh-
         tumbuhan, keadaan tanah dan benda-benda buatan yang ada di medan.
         Pengetahuan dan keterampilan
         Iklim dan cuaca
         Penaksiran cuaca
         Tanda Umum


Iklim dan Ilmu Medan                                                                              9
4.5 MEDAN-MEDAN KHUSUS
       4.5.1 RAWA
             Rawa dalah suatu ekosistem khas dataran rendah yang terdapat antara wilayah
             transisi daratan dengan perairan, dimana daerahnya dipengaruhi oleh kondisi
             perairan tersebut dan selalu jenuh air atau digenangi air sepanjang tahun atau
             hampir sepanjang tahun.

                 Tipologi rawa
                Berdasarkan karakteristik hidrologi dan lingkungannya, rawa dapat dibedakan
                menjadi empat jenis, yaitu :
                    Rawa lebak / rawa danau / rawa non pasang-surut (non tidal swamp)
                    Rawa pasang-surut sungai (river tidal swamp)
                    Rawa pasang surut laut (marin tidal swamp)
                Berdasarkan karakteristik vegetasi dan lingkungannya, rawa dapat dibedakan
                menjadi tiga jenis, yaitu :
                    Hutan payau (mangrove forest)
                    Hutan rawa (swamp forest)
                    Hutan Gambut (peat swamp forest)

                 Ekologi hutan rawa
                Dari luas seluruh kepulauan Indonesia seluas kurang lebih 191 juta Ha,
                terdapat hutan rawa seluas lebih dari 22, 85 juta Ha (11,96%) yang terdapat di
                dataran rendah pada sistem landform fluvial (endapan sungai) dan atau alluvial
                marin (endapan laut).
                a. Berdasarkan ekologinya, hutan rawa mempunyai karakter :
                    Hutan payau
                       Terdapat di daerah rendah, seperti sebgaian besar pesisisr Sumatera,
                       Kalimantan, Papua, pulau Aru dan pulau Jawa (bagian utara) pada
                       sistem landform marin atau fluvio marin dengan luas 4,25 juta Ha.
                       Ekosistem tidak terpengaruh iklim tetapi dipengaruhi pasang-surut air
                       laut.
                       Air bersifat payau (brackish water) atau asin (salt water).
                       Tanah berdrainase buruk (selalu tergenang air) merwarna abu-abu tua
                       kebiruan (blue grey).
                       Tanah berlumpur dengan tekstur pasir (sand) yang didominasi liat (clay)
                       yang merupakan sedimen marin.
                       Ditemukan lapisan cat clay dan jika peroksidasi dapat membentuuk
                       senyawa FeS2 (pyrit) yang bersifat beracun dan sanagt asam (pH < 4).
                       Vegetasi tumbuh di daerah pantai berupa jalur memanjang, tajuk
                       (canopy) tidak berstrata dan dapat mencapai ketinggian 30 meter


Iklim dan Ilmu Medan                                                                        10
Jenis-jenis vegetasi kayu mulai dari laut sampai pedalaman adalah
                      Rhizopora sp. (bakau), Avicenia sp. (berapi-api), Sonneratia sp.,
                      Xylocarpus sp., Luminitsera sp., Ceriops sp. dan Bruguiera sp. Vegetasi
                      bawah terdiri dari Acrosticum aureum dan Acantus sp.
                      Hutan rawa
                       Terdapat pada dataran rendah disepanjang sungai besar terutama
                      pulau Kalimantang (bagian barat, tengah, selatan dan timur), Sumatera
                      (bagian timur) dan Papua (bagian barat dan selatan) pada sistem
                      landform fluvial dengan luas kurang lebih 5,60 juta Ha.
                      Penyebaran terdapat di belakang hutan payau.
                      Ekosistem tidak terpengaruh iklim tetapi dipengaruhi pasang-surut air
                      sungaii yang bersifat tawar (fresh water)
                      Tanah berwarna kelabu tua berdrainase buruk (selalu tergenang air).
                      Tanah berlumpur dengan tekstur liat (clay) yang merupakan sedimen
                      sungai.
                      Vegetasi tumbuhan terdiri dari beberapa strata canopy dan ketinggian
                      vegetasi dapat mencapai ktinggian 50-60 cm.
                      Jenis-jenis vegetasi kayu dominan adalah Altonis sp., Barringtonia sp.,
                      Camnosperma sp., Dillenia sp., Dyera sp., Elaeocarpus littotalis, Egenis
                      sp., Ficus retusa, Gluta renghas, Metroxylon sp. (sagu), Pandanus
                      sp.(pandan),         Parkia       sp.,      Shorea       sp.,        dll.
                      Hutan gambut
                      Terdapat pada daratan rendah disepanjang sungai besar terutada di
                      Kalimantan (Tengah, barat dan Selatan), Sumatera (bagian barat) dan
                      Papua (bagian barat dan selatan) pada sistem landformfluvial dengan
                      luas lebih dari 13 juta Ha.
                      Penyebaran terdapat di belakang tanggul sungai (river lavee) berupa
                      rawa belakang (back swamp)
                      Ekosistem dipengaruhi iklim basah dan selalu tergenang air dalam yang
                      bersifat sangat asam (pH <4) akibat pelapukan bahan organik humus.
                      Tanah berupa gambut tebal (>3 m) berwarna coklat tua sampai hitam.
                      Vegetasi tumbuhan terdiri dari beberapa strata canopy sampai
                      ketinggian sedang (<20 m).
         4.5.2 SUNGAI
               Sungai dapat dibagi menjadi tiga bagian :
                 Hulu : kemiringan sungai besar, arus air kencang dan tenaga erosi kuat
                 Bagian tengah : kemiringan sungai makin kecil, tenaga erosi dan transport
                 juga berkurang. Erosi mulai mengarah ke samping dan lereng sungai
                 berubah ke arah kotak.




Iklim dan Ilmu Medan                                                                         11
Hilir : kemiringan sungai mendekati nol, airnya tenang dan erosi hampir
                       tidak ada. Banyak terdapat sedimen, air keruh, kadang-kadang terdapat
                       beting atau pulau di tengah sungai. Arah berkelok-kelok tetapi kadang-
                       kadang berganti aliran pda waktu banjir sehingga membentuk muara baru.




Iklim dan Ilmu Medan                                                                        12
BAB III
                                   Kesimpulan


Dalam melakukan ormed ini kita tidak bias terlepas dari beberapa hal yang sangat
mempengaruhi antara lain :
   Pengaruh topografi
   Pengaruh iklim dan cuaca
   Pengaruh pengetahuan dan keterampilan
Bagaimanapun ketenangan mental dan kejernihan untuk berpikir merupakan kunci pokok
untuk mengatasinya dalam menghadapi halangan lintasan yang ada. Kepercayaan terhadap
diri sendiri harus tumbuh dalam melakukan penaksiran medan jangan ada keraguan yang
terjanggal dan keraguan ini harus ditinggalkan. Dengan melakukan cara yang baik dan
benar, Insya Allah penerapan ormed ini dapa dilakukan dengan sebaik-baiknya.




Iklim dan Ilmu Medan                                                              13
DAFTAR PUSTAKA



Reff : http://cuaca-medan.blogspot.com/2009/05/adventure-iklim-medan-dan-ilmu.html
       http://sismakala-kepecintaalaman.blogspot.com/




Iklim dan Ilmu Medan                                                                 14

Contenu connexe

Tendances

INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFERINTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFERNesha Mutiara
 
Sejatan, hujan, awan
Sejatan, hujan, awanSejatan, hujan, awan
Sejatan, hujan, awankasmiah otin
 
Geografi all materi
Geografi all materiGeografi all materi
Geografi all materiRio Rivaldi
 
Group 1 angin dan badai fk ekonomi
Group 1 angin dan badai fk ekonomiGroup 1 angin dan badai fk ekonomi
Group 1 angin dan badai fk ekonomiFeni Malviowita
 
Agroklimatologi Klasifikasi iklim
Agroklimatologi Klasifikasi iklimAgroklimatologi Klasifikasi iklim
Agroklimatologi Klasifikasi iklimJoel mabes
 
TEKANAN UDARA DAN PEMBENTUKAN ANGIN
TEKANAN UDARA DAN PEMBENTUKAN ANGINTEKANAN UDARA DAN PEMBENTUKAN ANGIN
TEKANAN UDARA DAN PEMBENTUKAN ANGINAsmawi Abdullah
 
Bab 5 kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1
Bab 5   kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1Bab 5   kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1
Bab 5 kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1Asmawi Abdullah
 
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MHPELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MHDadang DjokoKaryanto
 
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperTugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperdasriyanti
 
Unit 9 geografi ting 1:Pergerakan bumi..iklim & cuaca
Unit 9 geografi  ting 1:Pergerakan bumi..iklim & cuacaUnit 9 geografi  ting 1:Pergerakan bumi..iklim & cuaca
Unit 9 geografi ting 1:Pergerakan bumi..iklim & cuacaRamli Rem
 
Cuaca dan iklim kelas 7
Cuaca dan iklim kelas 7Cuaca dan iklim kelas 7
Cuaca dan iklim kelas 7Walter Malau
 
TENAGA, BAJAET HABA DAN TABURAN SUHU
TENAGA, BAJAET HABA DAN TABURAN SUHUTENAGA, BAJAET HABA DAN TABURAN SUHU
TENAGA, BAJAET HABA DAN TABURAN SUHUAsmawi Abdullah
 
Geografi cuaca dan iklim
Geografi cuaca dan iklimGeografi cuaca dan iklim
Geografi cuaca dan iklimReni Lestari
 

Tendances (18)

INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFERINTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
 
Sejatan, hujan, awan
Sejatan, hujan, awanSejatan, hujan, awan
Sejatan, hujan, awan
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Geografi all materi
Geografi all materiGeografi all materi
Geografi all materi
 
Dinamika Perubahan Atmosfer
Dinamika Perubahan AtmosferDinamika Perubahan Atmosfer
Dinamika Perubahan Atmosfer
 
Group 1 angin dan badai fk ekonomi
Group 1 angin dan badai fk ekonomiGroup 1 angin dan badai fk ekonomi
Group 1 angin dan badai fk ekonomi
 
Agroklimatologi Klasifikasi iklim
Agroklimatologi Klasifikasi iklimAgroklimatologi Klasifikasi iklim
Agroklimatologi Klasifikasi iklim
 
Al102(1)
Al102(1)Al102(1)
Al102(1)
 
TEKANAN UDARA DAN PEMBENTUKAN ANGIN
TEKANAN UDARA DAN PEMBENTUKAN ANGINTEKANAN UDARA DAN PEMBENTUKAN ANGIN
TEKANAN UDARA DAN PEMBENTUKAN ANGIN
 
Dinamika atmosfer
Dinamika  atmosferDinamika  atmosfer
Dinamika atmosfer
 
Bab 5 kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1
Bab 5   kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1Bab 5   kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1
Bab 5 kaitan sistem atmosfera dengan manusia 1
 
Hidrologi 2. iklim
Hidrologi 2. iklimHidrologi 2. iklim
Hidrologi 2. iklim
 
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MHPELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MH
 
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperTugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
 
Unit 9 geografi ting 1:Pergerakan bumi..iklim & cuaca
Unit 9 geografi  ting 1:Pergerakan bumi..iklim & cuacaUnit 9 geografi  ting 1:Pergerakan bumi..iklim & cuaca
Unit 9 geografi ting 1:Pergerakan bumi..iklim & cuaca
 
Cuaca dan iklim kelas 7
Cuaca dan iklim kelas 7Cuaca dan iklim kelas 7
Cuaca dan iklim kelas 7
 
TENAGA, BAJAET HABA DAN TABURAN SUHU
TENAGA, BAJAET HABA DAN TABURAN SUHUTENAGA, BAJAET HABA DAN TABURAN SUHU
TENAGA, BAJAET HABA DAN TABURAN SUHU
 
Geografi cuaca dan iklim
Geografi cuaca dan iklimGeografi cuaca dan iklim
Geografi cuaca dan iklim
 

En vedette

Gender studies interactive
Gender studies interactiveGender studies interactive
Gender studies interactiveAsra Qadeer
 
Androgyny deception-140118202946-phpapp01
Androgyny deception-140118202946-phpapp01Androgyny deception-140118202946-phpapp01
Androgyny deception-140118202946-phpapp01Nick Pellicciotta
 
Androgyny powerpoint (psychology)
Androgyny powerpoint (psychology) Androgyny powerpoint (psychology)
Androgyny powerpoint (psychology) Sufia Irshad
 
Rad 104 hospital practice and care of patients 2 terminology p2 - 2016
Rad 104 hospital practice and care of patients 2  terminology p2 - 2016Rad 104 hospital practice and care of patients 2  terminology p2 - 2016
Rad 104 hospital practice and care of patients 2 terminology p2 - 2016sehlawi
 
Androgyny & Fashion Research Presentation
Androgyny & Fashion Research PresentationAndrogyny & Fashion Research Presentation
Androgyny & Fashion Research PresentationEna Teo Jia En
 
Discourse analysis
Discourse analysisDiscourse analysis
Discourse analysisAsra Qadeer
 
Knowledge Management
Knowledge ManagementKnowledge Management
Knowledge ManagementAsra Qadeer
 
Sexual terrorism
Sexual terrorismSexual terrorism
Sexual terrorismAsra Qadeer
 
Gender and violence
Gender and violenceGender and violence
Gender and violenceAsra Qadeer
 
Masculine or feminine or both / Androgyny
Masculine or feminine or both / AndrogynyMasculine or feminine or both / Androgyny
Masculine or feminine or both / AndrogynyMehmet Baştuğ
 
12/12/12 Blitz Clean Up
12/12/12 Blitz Clean Up12/12/12 Blitz Clean Up
12/12/12 Blitz Clean Upmegankjohns
 
Status of women in islam
Status of women in islamStatus of women in islam
Status of women in islamAsra Qadeer
 
September Staff Photo Contest
September Staff Photo ContestSeptember Staff Photo Contest
September Staff Photo Contestmegankjohns
 
Sports participation of Pakistani women
Sports participation of Pakistani womenSports participation of Pakistani women
Sports participation of Pakistani womenAsra Qadeer
 
Status of women_in_judaism
Status of women_in_judaismStatus of women_in_judaism
Status of women_in_judaismAsra Qadeer
 

En vedette (20)

Gender studies interactive
Gender studies interactiveGender studies interactive
Gender studies interactive
 
Androgyny deception-140118202946-phpapp01
Androgyny deception-140118202946-phpapp01Androgyny deception-140118202946-phpapp01
Androgyny deception-140118202946-phpapp01
 
Androgyny powerpoint (psychology)
Androgyny powerpoint (psychology) Androgyny powerpoint (psychology)
Androgyny powerpoint (psychology)
 
Androgyny deception
Androgyny deceptionAndrogyny deception
Androgyny deception
 
Rad 104 hospital practice and care of patients 2 terminology p2 - 2016
Rad 104 hospital practice and care of patients 2  terminology p2 - 2016Rad 104 hospital practice and care of patients 2  terminology p2 - 2016
Rad 104 hospital practice and care of patients 2 terminology p2 - 2016
 
Androgyny & Fashion Research Presentation
Androgyny & Fashion Research PresentationAndrogyny & Fashion Research Presentation
Androgyny & Fashion Research Presentation
 
Bee hives
Bee hivesBee hives
Bee hives
 
Discourse analysis
Discourse analysisDiscourse analysis
Discourse analysis
 
Knowledge Management
Knowledge ManagementKnowledge Management
Knowledge Management
 
Sexual terrorism
Sexual terrorismSexual terrorism
Sexual terrorism
 
Gender and violence
Gender and violenceGender and violence
Gender and violence
 
Masculine or feminine or both / Androgyny
Masculine or feminine or both / AndrogynyMasculine or feminine or both / Androgyny
Masculine or feminine or both / Androgyny
 
12/12/12 Blitz Clean Up
12/12/12 Blitz Clean Up12/12/12 Blitz Clean Up
12/12/12 Blitz Clean Up
 
Noc switch
Noc switchNoc switch
Noc switch
 
Status of women in islam
Status of women in islamStatus of women in islam
Status of women in islam
 
September Staff Photo Contest
September Staff Photo ContestSeptember Staff Photo Contest
September Staff Photo Contest
 
Sports participation of Pakistani women
Sports participation of Pakistani womenSports participation of Pakistani women
Sports participation of Pakistani women
 
Concept & Context of Gender
Concept & Context of GenderConcept & Context of Gender
Concept & Context of Gender
 
World religions
World religionsWorld religions
World religions
 
Status of women_in_judaism
Status of women_in_judaismStatus of women_in_judaism
Status of women_in_judaism
 

Similaire à IKLIM DAN CUACA

MATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptx
MATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptxMATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptx
MATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptxMarnitaGracyaSiagian
 
IKLIM MATAHARI.pptx
IKLIM MATAHARI.pptxIKLIM MATAHARI.pptx
IKLIM MATAHARI.pptxRandy695927
 
Potensi Fisik Indonesia
Potensi Fisik IndonesiaPotensi Fisik Indonesia
Potensi Fisik Indonesiasalma putri
 
Pembahasan Soal OSK Tahun 2019 1-10.pptx
Pembahasan Soal OSK Tahun 2019 1-10.pptxPembahasan Soal OSK Tahun 2019 1-10.pptx
Pembahasan Soal OSK Tahun 2019 1-10.pptxFebriMulyanti1
 
Dinamika Atmosfer ( Materi Geografi )
Dinamika Atmosfer ( Materi Geografi )Dinamika Atmosfer ( Materi Geografi )
Dinamika Atmosfer ( Materi Geografi )Tara Setyawan
 
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 8&9 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 8&9 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Praktikum Klimatologi Acara 8&9 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 8&9 Shinta Rebecca NaibahoShinta R Naibaho
 
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdfDINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdfalfabagus47
 
ATMOSFER GEOGRAFI SMA KLS 10
ATMOSFER GEOGRAFI SMA KLS 10ATMOSFER GEOGRAFI SMA KLS 10
ATMOSFER GEOGRAFI SMA KLS 10Jacqueline Celine
 
Pengaruh El-Nino terhadap Perubahan Cuaca dan Iklim Global
Pengaruh El-Nino terhadap Perubahan Cuaca dan Iklim GlobalPengaruh El-Nino terhadap Perubahan Cuaca dan Iklim Global
Pengaruh El-Nino terhadap Perubahan Cuaca dan Iklim GlobalNurfaizatul Jannah
 

Similaire à IKLIM DAN CUACA (20)

MATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptx
MATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptxMATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptx
MATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptx
 
keadaan iklim
keadaan iklimkeadaan iklim
keadaan iklim
 
CUACA_DAN_IKLIM.pptx
CUACA_DAN_IKLIM.pptxCUACA_DAN_IKLIM.pptx
CUACA_DAN_IKLIM.pptx
 
IKLIM MATAHARI.pptx
IKLIM MATAHARI.pptxIKLIM MATAHARI.pptx
IKLIM MATAHARI.pptx
 
Klasifikasi Iklim Sinar Matahari
Klasifikasi Iklim Sinar MatahariKlasifikasi Iklim Sinar Matahari
Klasifikasi Iklim Sinar Matahari
 
Nusriatul hidayah
Nusriatul hidayahNusriatul hidayah
Nusriatul hidayah
 
Geo atmosfer
Geo atmosferGeo atmosfer
Geo atmosfer
 
Potensi Fisik Indonesia
Potensi Fisik IndonesiaPotensi Fisik Indonesia
Potensi Fisik Indonesia
 
Pembahasan Soal OSK Tahun 2019 1-10.pptx
Pembahasan Soal OSK Tahun 2019 1-10.pptxPembahasan Soal OSK Tahun 2019 1-10.pptx
Pembahasan Soal OSK Tahun 2019 1-10.pptx
 
Iklim.pptx
Iklim.pptxIklim.pptx
Iklim.pptx
 
Dinamika Atmosfer ( Materi Geografi )
Dinamika Atmosfer ( Materi Geografi )Dinamika Atmosfer ( Materi Geografi )
Dinamika Atmosfer ( Materi Geografi )
 
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 8&9 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 8&9 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Praktikum Klimatologi Acara 8&9 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 8&9 Shinta Rebecca Naibaho
 
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdfDINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
 
Makalah iklim tropis
Makalah iklim tropisMakalah iklim tropis
Makalah iklim tropis
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Iklim di indonesia
Iklim di indonesiaIklim di indonesia
Iklim di indonesia
 
Makalah iklim tropis
Makalah iklim tropisMakalah iklim tropis
Makalah iklim tropis
 
ATMOSFER GEOGRAFI SMA KLS 10
ATMOSFER GEOGRAFI SMA KLS 10ATMOSFER GEOGRAFI SMA KLS 10
ATMOSFER GEOGRAFI SMA KLS 10
 
Pengaruh El-Nino terhadap Perubahan Cuaca dan Iklim Global
Pengaruh El-Nino terhadap Perubahan Cuaca dan Iklim GlobalPengaruh El-Nino terhadap Perubahan Cuaca dan Iklim Global
Pengaruh El-Nino terhadap Perubahan Cuaca dan Iklim Global
 
Indonesiaku bagian 1
Indonesiaku bagian 1Indonesiaku bagian 1
Indonesiaku bagian 1
 

Plus de Ifutsifa Sabnika

Laporan Akhir kegiatan MABIM Gunung Hutan (Isinya aja, blm sama daftar isi dl...
Laporan Akhir kegiatan MABIM Gunung Hutan (Isinya aja, blm sama daftar isi dl...Laporan Akhir kegiatan MABIM Gunung Hutan (Isinya aja, blm sama daftar isi dl...
Laporan Akhir kegiatan MABIM Gunung Hutan (Isinya aja, blm sama daftar isi dl...Ifutsifa Sabnika
 
Pengantarilmukomunikasi 120827231656-phpapp02
Pengantarilmukomunikasi 120827231656-phpapp02Pengantarilmukomunikasi 120827231656-phpapp02
Pengantarilmukomunikasi 120827231656-phpapp02Ifutsifa Sabnika
 

Plus de Ifutsifa Sabnika (6)

Laporan Akhir kegiatan MABIM Gunung Hutan (Isinya aja, blm sama daftar isi dl...
Laporan Akhir kegiatan MABIM Gunung Hutan (Isinya aja, blm sama daftar isi dl...Laporan Akhir kegiatan MABIM Gunung Hutan (Isinya aja, blm sama daftar isi dl...
Laporan Akhir kegiatan MABIM Gunung Hutan (Isinya aja, blm sama daftar isi dl...
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Isi
Isi Isi
Isi
 
Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
 
Pengantarilmukomunikasi 120827231656-phpapp02
Pengantarilmukomunikasi 120827231656-phpapp02Pengantarilmukomunikasi 120827231656-phpapp02
Pengantarilmukomunikasi 120827231656-phpapp02
 
Iklim dan ilmu medan
Iklim dan ilmu medanIklim dan ilmu medan
Iklim dan ilmu medan
 

IKLIM DAN CUACA

  • 1. BAB I Pendahuluan Pengetahuan tentang iklim, dan ilmu medan sangat perlu bagi seorang penggiat alam bebas atau yang gemar kegiatan di alam terbuka, karena untuk membantu merencanakan suatu perjalanan. Misalkan kita pergi ke Sungai Cimanuk di Garut daerah Jawa Barat tujuan untuk Olahraga Arus Deras atau biasa disebut ORAD dengan menggunakan perahu karet, sebelum kita pergi ke sana kita harus tahu dahulu keadaan iklim dan medannya yang akan kita hadapi. Garut itu beriklim tropis, jadi kita dapat memilih waktu kita dimusim hujan atau kemarau. Jika kita memilih waktu ekspedisi di bulan juli, saat tersebut adalah musim kemarau. Kemungkinan riam-riam dihulu sungai akan sukar dilewati karena batu-batu yang menonjol ke permukaan air. Sebaliknya jika dilakukan pada bulan Desember, debit air tinggi, sehingga sungai akan menjad relatif lebih buas. Iklim dan Ilmu Medan 1
  • 2. BAB II ISI 1. Pengertian Iklim adalah keadaan atmosfer berdasarkan kedudukan sebuah tempat di muka bumi. Kedudukan tersebut baik disebabkan oleh tingginya terhadap permukaan laut, maupun posisinya berdasarkan lintang bumi.iklim mencakup waktu yang lebih lama dan daerah yang lebih luas daripada musim dan cuaca. Musim adalah keadaan atmosfer berdasarkan akibat posisi bumi terhadap matahari. Posisi bumi akan mempengaruhi musim yang terjadi di suatu iklim itu. Musim mencakup waktu yang berulang dan teratur serta mencakup daerah yang cukup lebar dan tetap. Cuaca adalah keadaan atmosfer yang langsung dapat dirasakan (suhu, kelembaban, angin) dan dapat dilihat (awan ombak, benda langit) oleh pengamat. Mencakup waku yang singkat dan tidak berulang serta mencakup daerah yang sempit dan acak. 2. IKLIM 2.1 Jenis-Jenis Iklim. Iklim dapat dibagi atas iklim yang dipengaruhi oleh matahari dan iklim yang terjadi karena kondisi geografisnya. 2.1.1 Iklim surya : Iklim yang terjadi akibat perbedaan pancaran matahari terhadap muka bumi. Iklim surya terbagi lagi menjadi musim-musim. 2.1.2 Iklim kutub : udara dingin dan hujan salju, mengalami siang kutub dan malam kutub sekurang-kurangnya satu hari dalam setahun. Mempunyai dua musim yaitu panas dan dingin. 2.1.3 Iklim Ugahari : terjadi terutama di daratan belahan bumi utara. Mengalami musim panas yangs ejuk dengan musim dingan yang kekutub-kutuban disertai hujan sepanjang tahun karena adanya angin barat dari laut. Musim semi dan gugur terjadi karena titik balik matahari. 2.1.4 Iklim Sub-Tropik : mempunyai empat musim setahun, yaitu dingin, semi, panas, gugur tanpa salju kecuali di dataran tinggi. Pada musim panas kering dan sedikit hujan. 2.1.5 Iklim Tropik : dibatasi isoterm 180 C pada bulan terdingin. Matahari bersinar sepanjang tahun dan dilewati matahari dua kali setahun, udara lembab dan langit berawan terus-menerus. Memiliki dua musim yaitu pernghujan dan kemarau. Iklim dan Ilmu Medan 2
  • 3. 2.1.6 Iklim Fisik : iklim yang disebabkan oleh keadaan oengaruh alam sekitarnya yang berwujud daratan, lautan, pegunungan, dataran tinggi, pedalaman atau mendapat pengaruh angin dan arus laut. 2.1.7 Iklim benua : Terdapat pada kawasan yang luas dengan amplitudo suhu yang besar, baik harian maupun tahunan. Udara kering pada petang hari, suhu tinggi, sering terjadi hujan zenithal yang turun diseratai angin atau matahari yang terik. Malam hari suhu sangat rendah, bahkan kadang disertai hujan es. Umumnya terdapat di kawasan sub-tropik. 2.1.8 Iklim Laut : terdapat di pesisir dan kepulauan dengan amplitudo suhu rendah. Di daerah tropik terus-menerus berawan, hujan sepanjang tahun, deras dan sering diseratai angin kencang. Di daerah sub-tropik banyak awan, sering terjadi hujan disertai badai. 2.1.9 Iklim Dataran Tinggi : terdapat pada dataran yang jauh di atas permukaan laut. Kawasan ini mengalami amplitudo suhu yang besar. Di ugahari bertekanan rendah, sinar matahari terik dan kering. Terdapat baik di iklim kutub, sedang, maupun tropis. 2.1.10 Iklim Gunung : terdapat di kawasan gunung dengan aplitudo suhu rata-rata antara musim panas dn musim dingin kecil, namun suhu harian bisa anjlok dibawah nol. Tidak stabil, sering diseratai topan dan badai salju. Gunung tropik relatif lbih stabil dibandingan dengan gunung di kutub, demikian pula gunung rendah relatif lebih stabil dibandingkan gunung tinggi. Iklim gunung yang terisolir umumnya menampilkan karakter yang sangat berbeda dari iklim dataran rendahnya. 2.1.11 Iklim Muson : muson berarti musim, jadi iklim musim (iklim yang terulang teratur). Terdapat di daerah yang sangat dipengaruhi oleh dua atau lebih sistem iklim yang lebih besar, contohnya adalah kepulauan Indonesia. Kepulauan indonesia mengalami musim kemarau dan penghujan akibat adanya angin muson barat yang berasal dari daratan Asia dan angin muson timur yang berasal dari daratan Australia. Angin muson barat bertiup pada bulan Oktober-April yang menyebabkan musim penghujan, dan angin muson timur yang bertiup pada bulan April-Oktober yang menyebabkan musim kemarau. 2.1.12 Iklim Tropik Indonesia: merupakan negara kepulauan yang letak astronomisnya antara 60 LU, 110 LS dan 950 BT, 1410 BT yang menyebabkan indonesia beriklim tropis sehingga mendapat cukup penyinaran matahari sepanjang tahun, memiliki kelembaban udara cukup tinggi, memiliki curah hujan tinggi dan memiliki hutan hujan tripis yang luas. Walaupun Indonesia bergunung-gunung, namun tiap gunung mempunyai iklim tersendiri, sehingga tidak dapat dikategorikan iklim khas Indonesia. Sebagian daratan, dataran tinggi, pegunungan, dan gunung, masing-masing mempunyai iklim yang khas dalam skala ‘mini-midi’. Secara umum Indonesia mempunyai tiga sistem Iklim dan Ilmu Medan 3
  • 4. iklim, yaitu iklim tropik, iklim laut dan iklim muson. Ciri-ciri iklim tropik adalah hujan sepanjang tahun dan relatif teratur, namun iklim tropik-muson yang dimiliki Indonesia, selain membuat Indonesia mempunyai wilayah yang kering (NTT dan sebagian Sulawesi bagian timur) dan daerah basah yang sering dilanda banjir (Jawa dan Sumatera), kadangkala membuat cuaca sangat tidak menentu dan keadaan langit selalu berawan tiap harinya. Hujan di Indonesia dapat berupa badai atau gerimis dan dalam waktu yang sebentar maupun berhari-hari. Curah hujan setahun di daerah kering bisa disamakan dengan curah hujan sehari di daerah basah. Di Indonesia terdapat dua angin muson yaitu angin muson barat yang menyebabkan musim penghujan yang bertiup pada bulan Oktober-April dan angin muson timur yang menyebabkan musim kemarau yang bertiup pada bulan April-Oktober. Iklim Laut dan kondisi Indonesia yang berupa kepulauan mempengaruhi angin lokal yang dapat membawa hujan di musim kemarau, pada beberapa pesisir juga sering terjadi topan dengan gejala khas sub-tropik. 3. CUACA 3.1 Keadaan Cuaca Keadaan cuaca dapat berubah dengan cepat tiap harinya dan perubahan itu dapat dengan segera dan mudah kita rasakan. Perubahan cuaca dipengaruhi oleh troposfir, troposfir adalah bagian bawah dari lapisan atmosfer bumi. Troposfer memiliki tebal 14 km dan merupakan tempat hampir semua sistem di bumi ini berlangsung. Perubahan cuaca dipengaruhi tiga unsur, yaitu angin, tekanan udara dan kelembaban. Berikut adalah hal-hal yang dapat memudahkan memprediksi perubahan cuaca. 3.2 Awan Bentuk awan dapat membantu mengindikasikan cuaca yang akan terjadi karena memperlihatkan perubahan yang terjadi di troposfir. Awan Iridescent : awan pencipta warna-warna di langit. Awan Tinggi : awan yang terletak diketinggian antara 6000 meter. Sirus : awan transparan yang terdiri atas kristal es, terlihat seperti ekor kuda, penanda cuaca cerah, namun apabila langit mendung berisi awam sirus maka akan terjadi hujan. Siro-kumulus : terlihat seperti kumpulan domba, umunya berkelompok serta teratur yang menandakan cuaca cerah, namun apabila langit mendung, bisa muncul hujan. Sirostratus : ciri khasny adalah halo (lingkaran cahaya) di sekeliling matahari atau bulan. Kadang langit menjadi putih susu. Penanda cuaca cerah-berawan namun bila langit mendung dan awan ini mengecil, maka penanda hujan akan turun. Awan Pertengahan : awan yang terletak diketinggian antara 2000-6000 meter. Iklim dan Ilmu Medan 4
  • 5. Alto-kumulus : awan putih abu-abu, berlapis seperti siro-kumulus namun lebih besar dan panjang dengan bayangan diantara lapisan. Penanda hujan gerimis atau gerimis setelah hujan lebat. Alto-stratus : awan abu-abu tipis, diselingi sinar matahari yang menembusnya seolah-olah menembus kaca atau matahari / bulan muncul samar seperti lingkaran bercahaya. Penanda hujan gerimis atau hujan jujuh (hujan ringan yang terus-menerus). Awan Rendah : awan yang terletak diketinggian sampai 2000 meter. Kumulo-nimbus : awan mendung pekat dan puncaknya lebar mendatar. Bila angin lemah, awan akan membumbung tinggi samapi 6000 meter. Penanda hujan deras disertai kilat, bila cuaca memburuk penanda hujan badai Nimbo Stratus : awan mendung dan rendah, sering mengancan dalam penampilannya. Penanda hujan yang dapat berlangsung berjam-jam dan kadang diikuti hujan es. Kumulus : awan rendah lepas abu-abu kebiruan, bentuknya seperti bongkahan kapas dan sering muncul di bawah lapisan pokok. Bila batas bawah awan jelas, penanda cuaca cerah berawan. Bila batas bawahnya kabur, menjadi penanda cuaca hujan deras mendadak namun hanya sebentar. Strato-kumulus : awan abu-abu, mempunyai sisi gelap, tersusun dalam pola papan catur, kelompok bulat. Sering matahari menembusnya membuat sinar ‘hitam’, bila terkumpul pada waktu ashar ke maghrib, maka penanda langit malam akan cerah. Awan ini penanda hujan lokal (hujan sebentar lalu segera cerah). Stratus : awan rendah, di pegunungan sering menjadi kabut. Di langit akan tampak seperti sumbat kain tua (bergumpal dan rombeng). Bila muncul sebagai kabut pagi, maka penanda cuaca cerah dan terik. Bila menjelang ashar, maka penanda hujan gerimis. 3.3 Angin Angin terjadi akibat udara yang mengalir akibat perbedaan suhu dan tekanan yang berbeda. Udara mengalir dari tekanan tinggi (suhu rendah / dingin) ke tekanan rendah (suhu tinggi / panas). Pembelokan angin terjadi karena rotasi bumi. Semakin tinggi letak arus angin di atmosfer, akan semakin kencang kecepatannya. Berikut adalah macam-macam angin : Angin darat dan angin laut : angin darat dan laut terjadi karena perbedaan suhu dan tekanan di darat dan laut. Angin darat adalah angin yang berasal dari daratan dan menuju ke laut dan terjadi pada malam hari. Angin darat terjadi karena suhu rendah dan tekanan tinggi dari daratan mengalirkan udara ke laut yang bersuhu tinggi dan bertekanan rendah. Iklim dan Ilmu Medan 5
  • 6. Angin laut adalah angin yang berasal dari laut dan menuju ke daratan dan terjadi pada siang hari. Angin laut terjadi karena suhu rendah dan tekanan tinggi dari laut mengalirkan udara ke darat yang bersuhu tinggi dan bertekanan rendah. Angin gunung dan lembah: angin gunung dan lembah terjadi karena perbedaan suhu dan tekanan di gunung dan lembah. Angin gunung adalah angin yang berasal dari gunung dan menuju ke lembah dan terjadi pada malam hari. Angin gunung terjadi karena suhu rendah dan tekanan tinggi dari gunung mengalirkan udara ke lembah yang bersuhu tinggi dan bertekanan rendah. Angin lembah adalah angin yang berasal dari lembah dan menuju ke gunung dan terjadi pada siang hari. Angin lembah terjadi karena suhu rendah dan tekanan tinggi dari lembah mengalirkan udara ke gunung yang bersuhu tinggi dan bertekanan rendah. Angin setempat : angin yang terjadi di daerah-daerah tertentu di Indonesia Angin Bahorok (Deli, Sumetera Utara) Angin Kumbang (Brebes, Jawa Tengah) Angin Gending (Pasuruan, Jawa Timur) Angin Brubu (Makassar, Sulawesi Selatan) Angin Wambrau (Biak, Papua) 3.4 Cuaca Baik Merah pada waktu malam hari Matahari terbit berwarn merah. Bintang-bintang dilangit terang sekali Bulan kelihatan terang dan bersinar 3.5 Cuaca Kurang Baik Kuning pucat pada waktu matahari terbenam Awan gelap dan tergantung rendah Pagi hari dan kering bulan diliputi awan gelap banyak angin atau badai 3.6 Banyak Angin atau Badai Awan bergerak terang dengan garis-garis yang terang Ada hujan sebelum angin Matahari terbit dari balik awan Matahari terbenam warnanya merah 3.7 Perkiraan Cuaca Awan bergerak melawan angin Bulan dikelilingi bundaran Banyak angin sebelum hujan, tanda tidak hujan Bayang-bayang tempat lurus ke timur barat (daerah khatulistiwa) Pagi udara panas sekali, siangnya hujan disertai angin Iklim dan Ilmu Medan 6
  • 7. 3.8 Tanda-Tanda Dengan Binatang 6.8.1 Saat Pergantian Cuaca Burung layang-layang : Terbang sangat tinggi Kelalawar : Terbang sampai senja Laba-laba : Rajin membuat jaringnya Semut : Keluar dari sarangnya Lebah : Terbang jauh ihingga sarangnya kosong Nyamuk : Waktu senja terbang kian kemari 6.8.2 Saat Hujan Akan Turun Burung : Terbang rendah sekali Laba-laba : Bersembunyi Semut : Merayap dengan cepat Katak : Diam dalam air Ikan : Melompat di atas air Kucing : Duduk membelakangi api Burung Laut : Beterbangan menuju darat 4. ILMU MEDAN 4.1 MEDAN Berbagai macam variasi wajah alam dipengaruhi beberapa faktor, antara lain iklim, temperatur udara, kelembaban udara dan curah hujan, angin, faktor bentang alam atau relief tanah dan faktor manusia. Medan terbagi menjadi dua yaitu medan surya dan medan fisik. 4.1.1 MEDAN SURYA Medan surya terbentuk karena iklim surya dan curah hujan. Urutan curah hujan berdasar intensitas adalah : basah – lembab – kering – setengah gurun – gurun. Beberapa istilah dalam lingkungan medan surya, yaitu: Wawasan : kawan yang secara umum dipengaruhi oleh sistem iklim yang sama, didominasi oleh flora dan fauna yang sama. Wawasan terdiri atas sejumlah bioma. Tempat kehidupan wawasan disebut biosfir Biosfir : seluruh tempat di bumi yang terdapat kehidupan. Tempat hidup makhluk hidup dalam biosfir disebut habitat, sedangkan tempat hidup yang terdapat makanan disebut substart Bioma : daerah habitat darat (teresial) yang dipengaruhi oleh iklim dan curah hujan Komunitas : Kumpulan satu jenis makhluk hidup a. MEDAN FISIK Iklim dan Ilmu Medan 7
  • 8. Medan fisik adalah medan yang dipengaruhi oleh iklim fisik. Medan fisik dikarenakan sebab-sebab di bumi. Medan fisik dibedakan dalam medan tumbuhan dan medan geologi.  Medan tumbuhan Hutan adalah Medan yang didominasi pepohonan tinggi dan rapat, terdiri atas: Hutan primer : medan yang mempunyai pepohonan besar, tajuknya berdaun lebat dengan tumbuhan di bawah kerna tidak terkena cahaya, didominasi oleh lumut, humus dan tumbuhan dulur ayng mencari-cari cahaya yang muncul diantara ranting tajuk. Hutan sekunder : medan yang pepohonannya ramping berdaun jarang dengan tumbuhan bawah berupa semak belukar yang sukar ditembus. Padang : Medan terbuka yang sangat luas di dominasi oleh tumbuhan perintis, pohon kadang muncul satu dua dengan bentuk yang ramping, terdiri atas : Sabana : medan terbuka dengan pohon-pohon yang sangat jarang. Stepa : medan rerumputan, alang-alang, semak dan tumbuhan perintisnya yang mudah tumbuh. Padang rumput : medan yang didominasi oleh lumut, lumut kerak, bunga-bungaan. Dapat ditemukan di daerah tundra atau ketinggian. Gurun : Medan yang hampir tidak dapat dijumpai tumbuhan Medan kaktus : medan yang didominasi tumbuhan berakar dangkal dan berserat. Medan ubi-ubian : medan yang didominasi oleh tumbuhan berakar ubi penyimpanan cadangan makanan. Medan pepohonan : medan yang du dominasi pepohonan berakar tunggang dalam. Semak-gurun : medan yang didominasi rumput, semak, buanga-bungaan rambat. Pada musim berbung, lantai gurun berwarna-warni. Merupakan habitat ular-ular berbisa.  Medan Geologi Gunung : Medan yang naik karena tenaga endogen atau kegiatan vulkanik. Gunung berapi : gunung vulkanik yang aktif, terdiri atas tipe perisai, strato dan silinder. Gunung mati : gunung vulkanik yang telah mati, biasanya berupa menara tebing yang menjulang Gunung kubah : gunung yang terjadi karena desakan batuan keras (granit) ke atas permukaan bumi. Gunung lipatan : medan yang terjadi karena sebagian kerak tertekan ke samping. Iklim dan Ilmu Medan 8
  • 9. Gunung sesar : medan yang terjadi karena sebagian kerak bergeser terangkat atau amblas. Pegunungan : medan yang terjadi karena adanya penggabungan daya-daya pembentukan gunung di suatu lokasi. Dataran : Medan yang relatif rata Dataran rendah : medan datar di ketinggian tidak jauh dengan ketinggian muka air laut. Dataran tinggi : medan datar yang berada jauh di atas ketinggian muka air laut. Dataran pedalaman : medan datar yang tidak terpengaruh oleh iklim laut. Perairan : Medan tempat air menjadi sangat dominan. Sungai : medan tempat mengalirnya air secara alamiah dari hulu ke hilir. Pantai : medan peralihan antara daratan dan lautan, terdiri atas : pantai pasir, pantai karang, pantai berbatu, rawa. Basin : medan yang terjadi karena cekungan alamiah yang luas, terdiri atas danau, laut. 4.2 Dasar-dasar Ilmu Medan Ilmu medan yang sebenarnya, terdiri dari 4 bagian yaitu : geografi, morfologi, hidrografi dan topografi. Ilmu membayangkan medan (topografi praktis) adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan alat untuk mendapatkan bayangan yang jelas tentang suatu medan. Terbagi menjadi : cara penggunaan peta topografi dan uraian mengenai medan. Ilmu Pengintaian adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara yang terbaik untuk melakukan pengintaian suatu medan untuk keperluan tugasnya. 4.3 Tanda-tanda dan Klasifikasi Medan Tanda medan terdiri dari tanda medan dari alam, tanda yang di buat manusia dan titik tanda. Klasifikasi medan terdiri dari dataran rendah, dataran tinggi, gigir gunung, lembah, hutan, rimba dan rawa. 4.4 Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Pengaruh topografi antara lain : bentuk permukaan dan perairan, tumbuh- tumbuhan, keadaan tanah dan benda-benda buatan yang ada di medan. Pengetahuan dan keterampilan Iklim dan cuaca Penaksiran cuaca Tanda Umum Iklim dan Ilmu Medan 9
  • 10. 4.5 MEDAN-MEDAN KHUSUS 4.5.1 RAWA Rawa dalah suatu ekosistem khas dataran rendah yang terdapat antara wilayah transisi daratan dengan perairan, dimana daerahnya dipengaruhi oleh kondisi perairan tersebut dan selalu jenuh air atau digenangi air sepanjang tahun atau hampir sepanjang tahun.  Tipologi rawa Berdasarkan karakteristik hidrologi dan lingkungannya, rawa dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu : Rawa lebak / rawa danau / rawa non pasang-surut (non tidal swamp) Rawa pasang-surut sungai (river tidal swamp) Rawa pasang surut laut (marin tidal swamp) Berdasarkan karakteristik vegetasi dan lingkungannya, rawa dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : Hutan payau (mangrove forest) Hutan rawa (swamp forest) Hutan Gambut (peat swamp forest)  Ekologi hutan rawa Dari luas seluruh kepulauan Indonesia seluas kurang lebih 191 juta Ha, terdapat hutan rawa seluas lebih dari 22, 85 juta Ha (11,96%) yang terdapat di dataran rendah pada sistem landform fluvial (endapan sungai) dan atau alluvial marin (endapan laut). a. Berdasarkan ekologinya, hutan rawa mempunyai karakter : Hutan payau Terdapat di daerah rendah, seperti sebgaian besar pesisisr Sumatera, Kalimantan, Papua, pulau Aru dan pulau Jawa (bagian utara) pada sistem landform marin atau fluvio marin dengan luas 4,25 juta Ha. Ekosistem tidak terpengaruh iklim tetapi dipengaruhi pasang-surut air laut. Air bersifat payau (brackish water) atau asin (salt water). Tanah berdrainase buruk (selalu tergenang air) merwarna abu-abu tua kebiruan (blue grey). Tanah berlumpur dengan tekstur pasir (sand) yang didominasi liat (clay) yang merupakan sedimen marin. Ditemukan lapisan cat clay dan jika peroksidasi dapat membentuuk senyawa FeS2 (pyrit) yang bersifat beracun dan sanagt asam (pH < 4). Vegetasi tumbuh di daerah pantai berupa jalur memanjang, tajuk (canopy) tidak berstrata dan dapat mencapai ketinggian 30 meter Iklim dan Ilmu Medan 10
  • 11. Jenis-jenis vegetasi kayu mulai dari laut sampai pedalaman adalah Rhizopora sp. (bakau), Avicenia sp. (berapi-api), Sonneratia sp., Xylocarpus sp., Luminitsera sp., Ceriops sp. dan Bruguiera sp. Vegetasi bawah terdiri dari Acrosticum aureum dan Acantus sp. Hutan rawa Terdapat pada dataran rendah disepanjang sungai besar terutama pulau Kalimantang (bagian barat, tengah, selatan dan timur), Sumatera (bagian timur) dan Papua (bagian barat dan selatan) pada sistem landform fluvial dengan luas kurang lebih 5,60 juta Ha. Penyebaran terdapat di belakang hutan payau. Ekosistem tidak terpengaruh iklim tetapi dipengaruhi pasang-surut air sungaii yang bersifat tawar (fresh water) Tanah berwarna kelabu tua berdrainase buruk (selalu tergenang air). Tanah berlumpur dengan tekstur liat (clay) yang merupakan sedimen sungai. Vegetasi tumbuhan terdiri dari beberapa strata canopy dan ketinggian vegetasi dapat mencapai ktinggian 50-60 cm. Jenis-jenis vegetasi kayu dominan adalah Altonis sp., Barringtonia sp., Camnosperma sp., Dillenia sp., Dyera sp., Elaeocarpus littotalis, Egenis sp., Ficus retusa, Gluta renghas, Metroxylon sp. (sagu), Pandanus sp.(pandan), Parkia sp., Shorea sp., dll. Hutan gambut Terdapat pada daratan rendah disepanjang sungai besar terutada di Kalimantan (Tengah, barat dan Selatan), Sumatera (bagian barat) dan Papua (bagian barat dan selatan) pada sistem landformfluvial dengan luas lebih dari 13 juta Ha. Penyebaran terdapat di belakang tanggul sungai (river lavee) berupa rawa belakang (back swamp) Ekosistem dipengaruhi iklim basah dan selalu tergenang air dalam yang bersifat sangat asam (pH <4) akibat pelapukan bahan organik humus. Tanah berupa gambut tebal (>3 m) berwarna coklat tua sampai hitam. Vegetasi tumbuhan terdiri dari beberapa strata canopy sampai ketinggian sedang (<20 m). 4.5.2 SUNGAI Sungai dapat dibagi menjadi tiga bagian : Hulu : kemiringan sungai besar, arus air kencang dan tenaga erosi kuat Bagian tengah : kemiringan sungai makin kecil, tenaga erosi dan transport juga berkurang. Erosi mulai mengarah ke samping dan lereng sungai berubah ke arah kotak. Iklim dan Ilmu Medan 11
  • 12. Hilir : kemiringan sungai mendekati nol, airnya tenang dan erosi hampir tidak ada. Banyak terdapat sedimen, air keruh, kadang-kadang terdapat beting atau pulau di tengah sungai. Arah berkelok-kelok tetapi kadang- kadang berganti aliran pda waktu banjir sehingga membentuk muara baru. Iklim dan Ilmu Medan 12
  • 13. BAB III Kesimpulan Dalam melakukan ormed ini kita tidak bias terlepas dari beberapa hal yang sangat mempengaruhi antara lain : Pengaruh topografi Pengaruh iklim dan cuaca Pengaruh pengetahuan dan keterampilan Bagaimanapun ketenangan mental dan kejernihan untuk berpikir merupakan kunci pokok untuk mengatasinya dalam menghadapi halangan lintasan yang ada. Kepercayaan terhadap diri sendiri harus tumbuh dalam melakukan penaksiran medan jangan ada keraguan yang terjanggal dan keraguan ini harus ditinggalkan. Dengan melakukan cara yang baik dan benar, Insya Allah penerapan ormed ini dapa dilakukan dengan sebaik-baiknya. Iklim dan Ilmu Medan 13
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Reff : http://cuaca-medan.blogspot.com/2009/05/adventure-iklim-medan-dan-ilmu.html http://sismakala-kepecintaalaman.blogspot.com/ Iklim dan Ilmu Medan 14