1. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
ISOTERM FREUNDLICH
Disusun Oleh:
Kelompok 3
Mirza Ali Zelhas 2013340043
Firda Shabrina 2013340054
Anne Meilida 2013340074
Jurusan Teknologi Pangan
Fakultas Teknologi Industri Pertanian
Universitas Sahid Jakarta
2013
2. Judul : Isoterm Freundlich
Tanggal Praktikum : Januari 2014
1. Tujuan
a. Memverifikasi Isoterm Freundlich
b. Mengetahu nilai tetapan dari persamaan isoterm freundlich
c. Mempraktekkan konsep mol
2. Teori singkat
Adsorpsi adalah gejala pengumpulan molekul-molekul suatu zat pada permukaan zat
lain, sebagai akibat ketidakjenuhan gaya- gaya pada permukaan zat tersebut. Adsorpsi
dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Adsorpsi fisik, yaitu berhubungan dengan Van der Waals dan merupakan suatu proses
bolak-balik apabila gaya tarik menarik antara zat terlarut dan adsorben lebih besat
daya tarik menarik anara zat terlart dengan pelarutnya, maka zat yang terlarut akan
diadsobsi pada permukaan adsorben.
2. Adsorpsi kimia, yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dan zat terlarut yang
teradsorpsi.
Adsorpsi terjadi pada permukaan zat padat karena adanya gaya terik atom atau
molekul pada permukaan zat padat. Adanya gaya-gaya ini menyebabkan zat padat dan zat
cair mempunyai gaya adsorpsi. Adsorpsi berbeda dengan absorpsi, pada absorpsi zat yang
diserap masuk ke dalam absorbens, sedankan pasa adsorpsi zat yang diserap hanya
terdapat pada permukaannya.
Ada dua persamaan yang sering dipakai untuk menjelaskan proses adsorpsi pada
permukaan zat padat. Yang pertama adalah persamaan Langmuir yag dikenal sebagai
“isotherm adsorpsi dari Langmuir”. Persamaan Langmuir dapat diturunkan secara teori
dengan memperkirakan suatu keseimbangan antara molekul yang di adsorbs dan molekul
yang masih bebas. Isotherm itu adalah sebagai berikut :
𝑐
𝑥/𝑚
=
1
∝
+
𝛽
∝
𝑐 … … … … … … … … … Isoterm Langmuir
Dimana:
C = konsentrasi dari molekul solute yang bebas (yaitu dalam larutan)
3. X = berat solute yang teradsorpsi oleh m gram adsorbent (satuan mol)
α dan β = tetapan-tetapan.
Untuk adsorpsi dari cairan permukaan zat dipakai Isoterm Freundlich. Isoterm
Freundlich adalah persamaan empiris (yaitu tidak dapat diturunkan secara teori). Isoterm
itu adalah sebagai berikut:
X / m = Kcn
.....................Isoterm Freundlich
Dimana:
N = tetapan empiris dengan nilai 0.1 sampai 0.5
K = tetapan
3. Alat dan Bahan
Alat : Bahan :
Buret 50ml - Asam Oksalat 1M, 0,1M, 0,01M
Erlenmeyer - Arang aktif (charcoal aktif)
Gelas piala - NaOH 0,1 M
Gelas ukur 50ml
Pipet tetes
Pipet volumetrik
Corong
4. Cara Kerja
1. Disiapkan 4 buah erlenmeyer (untuk pengerjaan duplo).
2. Ditimbang 1 g arang aktif ke dalam erlenmeyer.
3. Pada setiap erlenmeyer ditambah 10 ml larutan asam oxalat dengan konsentrasi
sebagai berikut:
Konsentrai Asam Oksalat
(M)
Konsentrasi NaOH
(M)
Vol. As. Oksalat (titrasi)
(ml)
0,3 0,1 10
0,2 0,1 10
0,1 0,1 10
0,05 0,1 10
0,01 0,1 10
0,005 0,1 10
4. Dikocok dan didiamkan 2 buah larutan itu selama 30 menit sehingga tercapai
keseimbangan.
5. Disaring setiap larutan ke dalam erlenmeyer.
4. 6. Dititrasi asam oxalat memakai titran NaOH dengan konsentrasi 0.1 M dan indikator
fenolptalein 3 tetes (titik akhir itu dari tidak berwarna menj merah ).
7. Dilakukan kembali dengan cara yang sama titrasi tersebut tanpa penggunaan arang
aktif.
5. Hasil Pengamatan
Data penimbangan arang aktif
Simplo (1) : 1, 060 gr
Duplo (2) : 1,014 gr
Bobot rata-rata : 1,037 gr
Data penitaran asam oksalat kelompok 3
Pengulangan
Volume penitaran
Tanpa arang Dengan arang
1 29,3 ml 3,8 ml
2 20,3 ml 1,8 ml
Rata-rata 24,8 ml 2,8 ml
Konsentrasi asam oksalat : 0,1 M
Konsentrasi NaOH : 0,1 M
Data penitaran semua kelompok
Konsentrasi
Asam
Oxalat
(normal)
Volume
Asam
Oxalat
(titrasi)
Konsentrasi
NaOH
standard
Volume NaOH titrasi Konsentrasi
Oxalat tanpa
arang (awal)
Konsentrasi
Oxalat
dicampur
arang (akhir)
+
arang
Tanpa arang
1 M 10 ml 0,1 M 83,65 31,95 0,871 0,301
0,5 M 10 ml 0,1 M 50,8 112,5 0,508 1,125
0,1 M 10 ml 0,1 M 24,8 2,8 0,248 0,028
0,05 M 10 ml 0,1 M
I= 15,20 ml
II= 12,70 ml
0,1395 0,024
0,005 M 10 ml 0,1 M 0,75 0,021 0,0075
6. Data perhitungan
Perhitungan konsentrasi asam oksalat
Voks x Moks = VNaOH x MNaOH
Voks = (VNaOH x MNaOH)/ Moks
a. Konsentrasi asam oksalat dengan penambahan arang (konsentrasi akhir)
Voks = (VNaOH x MNaOH)/ Moks
Voks = (2,8 x 0,1)/10
= 0,028 M
5. b. Konsentrasi asam oksalat tanpa penambahan arang (konsentrasi awal)
Voks = (VNaOH x MNaOH)/ Moks
Voks = (24,8 x 0,1)/10
= 0,248 M
Perhitungan C
C = konsentrasi awal – konsentrasi akhir
C = 0,248 – 0,028
= 0,220
Jumlah yang teradsorpsi (gr)
x = (C x Mr as. Oksalat x 100)/1000
x = (0,220 x 60 x 100)/1000
x = 1,32 gr
Nilai x/m
x/m = jumlah yang teradsorpsi/massa rata-rata arang aktif
x/m = 1,32/1,037
x/m = 1,2729
Nilai log x/m
Log 1,2729 = 0,1048
Nilai log x/m
Log 0,220 = -0,6575
Berikut ini adalah tabel keseluruhan hasil perhitungan dari setiap kelompok:
Konsentrasi
As. Okalat
Vol.
As. Okalat
(titrasi)
Konsentrasi
NaOH
standard
Vol. NaOH (titrasi) Konsentrasi
Oxalat tanpa
arang (awal)
Konsentrasi
Oxalat
dicampur
arang (akhir)
+
arang
Tanpa arang
1 M 10 ml 0,1 M 83,65 31,95 0,871 0,301
0,5 M 10 ml 0,1 M 50,8 112,5 0,508 1,125
0,1 M 10 ml 0,1 M 2,8 24,8 0,248 0,028
0,05 M 10 ml 0,1 M
I= 15,20 ml
II= 12,70 ml
0,1395 0,024
0,005 M 10 ml 0,1 M 0,75 0,021 0,0075
6. ∆𝐶 𝑥 = ∆𝐶 × 𝑀𝑟 𝑥 (𝑔𝑟𝑎𝑚) x
/m = massa arang log 𝑥/𝑚 log ∆𝐶
0,575 3,420 3,390 0,530 -0,240
-0,617 -3,702 -3,6401 0,5611 -0,2097
0,220 1,32 1,2729 0,1048 -0,6575
0,1155 0,693 0,6902 -0,1610 -0,9374
0,0135 0,081 0,08003 -1,0966 -1,8696
Menentukan nilai k dan n dari persamaan freundlich
titik yang digunakan titik kelompok 3&4
nilai slope
= (y2-y1)/(x2-x1)
= (-0,9374+0,6575)/(-0,1610-0,1048)
= (-0,2799)/(-0,2658)
= 1,0530
Persamaan garis
(y-y1)/(y2-y1) = (x-x1)/(x2-x1)
(y + 0,6575)/(-0,9374+0,6575) = (x+0,1048)/(-0,1610 -0,1048)
-0,2658y -0,1747 = -0,2799x -0,1454
-0,2658y = -0,2799x + 0,1454 (di kali -1)
0,2658y = 0,2799x -0,1454
y = 1,0530x – 0,5470
mencari nilai n dan k
y = ax + b y = 1,0530x – 0,5470
persamaan freundlich:
x/m = kcn
dimana:
a = 1/n, b = log k
nilai n
a = 1/n
n= 1/a, n=1/1,0530 =0,9496
nilai k
b = log k, k= antilog b = antilog -0,5470 = 0,2881
7. 7. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan tentang isoterm freundlich, dimana akan
dihitung tetapan k dan n pada adsorpsi arang aktif terhadap asam oksalat dengan 5 macam
konsentrasi yaitu 1 M; 0,5 M; 0,1 M; 0,05 M; 0,01 M; dan 0,005 M. kemudian tetapan
tersebut dapat dicari dengan mengitung konsentrasi larutan asam oksalat yang
ditambahkan arang dan tidak ditambahkan arang pada saat proses titrasi.
Penambahan arang aktif digunakan sebagai adsorben (zat yang penyerap). Karbon
aktif merupakan senyawa karbon yang dihasilkan dari karbon yang di perlakukan khusus
secara kimia atau fisika untuk memeperbesar luas permukaannya. Karbon aktif memiliki
daya serap 25-100% dari berat molekulnya, sehingga dimanfaatkan oleh industri sebagai
pembersih minyak dan lemak, serta digunakan pada industri kimia dan farmasi.
Karbon aktif terdiri dari dua jenis yaitu:
1. L-karbon (L-AC) yaitu karbon yang dibuatt dengan oksidasi pada suhu 300-400C
mengguankan udara atau oksidasi kimia. Digunakan untuk mengadsorpsi ion terlarut
dari logam berat. Permukaanya yang bersifat asam akan berinteraksi dengan logam
basa.
2. H-karbon (H-AC) yaitu karbon aktif yang dihasilkan dari proses pemasakan pada suhu
300-400C yng didinginkan pada atmosfer inersial. H-AC permukaannya memiliki
sifat basa, sehingga efisien dalam mengadsorb senyawa kimia organik, partikel
hidrofobik dan senyawa kimia yang kelarutannya rendah dalam air.
Dari data hasil pengamatan penitaran larutan, volume larutan yang dititrasi tanpa
arang lebih besar daripada larutan yang ditambahkan arang. Begitupula dengan hasil
perhitungan konsentrasinya, hal ini disebabkan karena asam oksalat diadsorb oleh arang
aktif sehingga konsentrasi asam oksalat yang dititrasi berkurang.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi daya adsorpsi:
1. Sifat serapan
Daya adsorpsi akan bertambah besar jika ukuran molekul serapan bertambah, seperti
dalam deret homolog dan juga dipengaruhi oleh gugus fungsi, posisi gugus fungsi,
ikatan rangkap, dan struktur rantai dari senyawa lain.
2. Temperatur (suhu)
Suhu yang dilakukan pada proses adsorpsi tidak ada aturan tetapnya, tetapi faktor yang
mempengaruhi suhu pada proses tersebut adalah viskositas dan thermal senyawa
8. serapan. Jika pemanasan tidak mempengaruhi sifat senyawa serapan. Seperti terjadi
perubahan warna, maka perlakuan dilakukan pada titik didihnya.
3. pH (derajat keasaman)
pada sam organik, adsorpsi akan meningkat apabila pH diturunkan dengan
penambahan asam-asam mineral. Hal ini dapat terjadi karena asam nineral dapat
mengurangi ionisasi asam organik. Dan apabila pH dinaikkan dengan penambahan
alkali, adsorpsi akan berkurang karena terbentuknya garam.
4. Waktu singgung
Apabila arang aktif ditambahkan dalam suatu cairan dibutuhkan waktu untuk
mencapai kesetimbangan. Waktu yang dibutuhkan berbanding terbalik dengan jumlah
arang yang digunakan. Selisih ditentukan oleh kadar arang aktif yang ditambahkan,
serta pengadukan yang akan mempengaruhi waktu singgung.
8. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum isoterm freundlich didapatkan hasil tetapan n sebesar
0,9496 dan k sebesar 0,2881 serta nilai slope sebesar 1,0530.
Daftar Pustaka
Day, R.A, Underwood, A.L. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Kelima. Jakarta :
Erlangga
Zukhrufia, ferra. 2012. Laporan Kimia Fisika Isoterm Adsorpsi Karbon Aktif. http://ferrapra
madewi.wordpress.com/2012/04/03/laporan-kimia-fisika-isoterm-adsorpsi-karbon-
aktif/ [14 Jnuari 2014]
Tanpa nama. 2012. Laporan Adsorpsi Isoterm.http://yustikaforict.files.wordpress.com/2012/
12/isoterm-adsorbsi.pdf
Lampiran
-