Dokumen tersebut membahas tentang enzim, termasuk ciri-ciri, fungsi, dan jenis enzim yang terlibat dalam proses pencernaan, serta kinetika reaksi enzim. Dijelaskan pula bagian-bagian enzim, pengaturan aktivitasnya, dan akibat kekurangan enzim pencernaan.
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
Enzim
1. ENZIM
Kelompok 6
Firlita Nurul K
Dwi Sri M
Sri Rahayu
Romi
Ina Royani
(A420120008)
(A420120013)
(A420120022)
(A420120030)
(A420120034)
2. Ciri-ciri Enzim
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Bersifat protein
Bekerja secara khusus
Dapat digunakan berulang kali
Rusak oleh panas
Diperlukan dalam jumlah sedikit
Dapat bekerja secara bolak-balik
Kerja enzim dipengaruhi oleh lingkungan
(suhu, pH, zat penghambat)
3. Enzim dalam proses Metabolisme
1. Enzim katalase berfungsi membantu pengubahan hidrogen
peroksida menjadi air dan oksigen. Katalase 2H2O2 → 2H2O +
O2.
2. Enzim oksidase berfungsi mempergiat penggabungan
O2 dengan suatu substrat yang pada saat bersamaan juga
mereduksikan O2, sehingga terbentuk H2O.
3. Enzim hidrase berfungsi menambah atau mengurangi air dari
suatu senyawa tanpa menyebabkan terurainya senyawa yang
bersangkutan. Contoh: fumarase, enolase, akonitase.
4. Enzim dehidrogenase berfungsi memindahkan hidrogen dari
suatu zat ke zat yang lain.
4. 5. Enzim transphosforilase berfungsi memindahkan H3PO4 dari
molekul satu ke molekul lain dengan bantuan ion Mg2+.
6. Enzim karboksilase berfungsi dalam pengubahan asam organik
secara bolak-balik. Contoh pengubahan asam piruvat menjadi
asetaldehida dibantu oleh karboksilase piruvat.
7. Enzim desmolase berfungsi membantu dalam pemindahan atau
penggabungan ikatan karbon. Contohnya, aldolase dalam
pemecahan fruktosa menjadi gliseraldehida dan
dehidroksiaseton.
8. Enzim peroksida berfungsi membantu mengoksidasi senyawa
fenolat, sedangkan oksigen yang dipergunakan diambil dari
H2O2.
5. Bagian Enzim
1. Apoenzim
Apoenzim adalah bagian protein dari enzim, bersifat tidak tahan panas,
dan berfungsi menentukan kekhususan dari enzim. Contoh, dari substrat
yang sama dapat menjadi senyawa yang berlainan, tergantung dari
enzimnya.
2. Koenzim.
Koenzim disebut gugus prostetik apabila terikat sangat erat pada
apoenzim. Akan tetapi, koenzim tidak begitu erat dan mudah dipisahkan
dari apoenzim. Koenzim bersifat termostabil (tahan panas),
mengandung ribose dan fosfat. Fungsinya menentukan sifat dari
reaksinya. Misalnya, Apabila koenzim NADP (Nicotiamida Adenin
Denukleotid Phosfat) maka reaksi yang terjadi adalah dehidrogenase.
Disini NADP berfungsi sebagai akseptor hidrogen.
Koenzim dapat bertindak sebagai penerima/akseptor hidrogen, seperti
NAD atau donor dari gugus kimia, seperti ATP (Adenosin Tri Phosfat).
6. Enzim Pencernaan
1. Enzim Ptialin
• Terdapat di dalam air ludah, dihasilkan oleh
kelenjar ludah.
• Fungsi enzim ptialin untuk mengubah
amilum (zat tepung) menjadi glukosa.
7. 2. Enzim Amilase
• Dihasilkan oleh kelenjar ludah (parotis) di mulut
dan kelenjar pankreas.
• Enzim amilase memecah molekul amilum ini
menjadi sakarida dengan molekul yang lebih
sederhana yaitu maltosa.
8. 3. Enzim Maltase
• Terdapat di usus dua belas jari
• Berfungsi memecah molekul maltosa menjadi
molekul glukosa
9. 4. Enzim Pepsin
• Dihasilkan oleh kelenjar lambung berupa
pepsinogen
• Pepsinogen bereaksi dengan asam lambung
menjadi pepsin
10. 5. Enzim Tripsin
• Dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan dialirkan
ke dalam usus dua belas jari (duodenum)
11. 6. Enzim Renin
•
•
•
•
Dihasilkan oleh kelenjar di dinding lambung
Untuk mengendapkan kasein dari air susu
Kasein merupakan protein susu
Setelah kasein dapat diendapkan dari air susu
maka zat dalam air susu dapat di cerna
12. 7. Enzim Lipase
• Dihasilkan oleh dinding lambung
• Dikeluarkan bersama dengan pepsin dan
renin.
• Berfungsi dalam proses katabolisme, yaitu
memecah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
13. 8. Enzim Sukrase
• Berperan dalam mengubah atau menguraikan
sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
• Dikeluarkan melalui getah usus halus
manusia.
14. 9. Enzim Peptidase
• Dikeluarkan bersama getah usus halus
(intestinum)
• Menguraikan ikatan peptida menjadi asam
amino (protein)
15. 10. Enzim Ribonuklease
• Berperan dalam proses replikasi DNA.
• Enzim ribonuklease dapat menghidrolisis
RNA.
• Dapat memisahkan ikatan fosfat yang saling
menghubungkan nukleotida.
16. Reversible Inhibitor
• Inhibitor kompetitif
– Mengikat pada sisi aktif enzim
– Hanya dapat mengikat pada enzim bebas
– Berebut sisi aktif dengan substrat
– Mengurangi jumlah enzim yang akan
bergabung dengan substrat
– Dapat diatasi dengan penambahan substrat
17. Reversible Inhibitor
• Inhibitor unkompetitif
– Mengikat sisi lain selain sisi aktif
– Hanya dapat mengikat enzim-substrat kompleks,
tidak dapat mengikat enzim bebas
18. Kinetika Enzim
• Kinetika enzim menunjukkan adanya kejenuhan
(saturation)
• Michaelis-Menten (1913) membuat dasar teori
ini
• Syarat berlakunya hukum Michaelis-Menten
– Enzim dalam keadaan aktif
– pH dan suhu optimum
– Konsentrasi enzim tetap
19. Konstanta Michaelis-menten
Km: Konstanta Michelis-Menten
• Konsentrasi substrat dimana V = ½ Vmax dan
dinyatakan misalnya dalam mol/l
• Harga tetap pada kondisi yang sama
• Mengirakan afinitas (daya tempel) enzim
terhadap substrat. Makin besar Km makin
rendah afinitasnya, dan sebaliknya
• Tidak mengukur aktivitas enzim
• Dapat dipakai untuk menganalisis jenis inhibitor
20. Pengaturan Aktivitas Enzim
Dilakukan dengan beberapa cara :
• Penghambatan oleh produk
– Ini merupakan proses pengaturan; pembentukan
produk diperlambat setelah produk tertimbun
– Penghambatan oleh produk terjadi jika produk yang
terbentuk tidak dipakai untuk reaksi selanjutnya
21. Pengaturan Aktivitas Enzim
• Feedback Inhibition
– Pengaturan cara ini terlihat pada pengaturan semua
reaksi biosintesis (misalnya biosintesis asam amino)
– Pada penghambatan ini asam amino yang disintesis akan
menghambat aktivitas enzim pertama dalam rangkaian
tersebut
– Jika hasil akhir tertimbun, otomatis biosintesis berhenti
23. Gejala Fisiologis Defisiensi
Enzim
• Malas makan dan minum
• Makanan atau minuman yang masuk sering
dimuntahkan
• Otot lemah
• Pertumbuhan dan perkembangan terganggu
24. Kiat Mencegah Defisiensi Enzim
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Terapkan pola makan sehat
Hindari makanan yang kalorinya kosong
Jangan hanya makan daging
Minum air putih
Kunyah makanan secukupnya
Hindari konsumsi obat maag (antasida)
berlebihan
7. Jika perlu, konsumsi suplemen enzim