Respirasi pada tumbuhan adalah proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi melalui reaksi redoks, dimana oksigen digunakan untuk mengoksidasi substrat menjadi karbon dioksida dan air serta menghasilkan energi. Proses ini terjadi di sel-sel tumbuhan yang sedang tumbuh melalui dua tahapan utama yaitu glikolisis dan siklus Krebs.
3. Respirasi adalah proses penguraian bahan makanan yang
menghasilkan energi. Respirasi dilakukan oleh semua penyusun
tubuh, baik sel-sel tumbuhan maupun sel hewan dan manusia.
Respirasi dilakukan baik pada siang maupun malam hari.
Sebagaimana kita ketahui dalam semua aktivitas makhluk
hidup memerlukan energy begitu juga dengan tumbuhan.
(Campbell, 2002).
Reaksi respirasi merupakan reaksi katabolisme yang memecah
molekul-molekul gula menjadi molekul anorganik berupa
CO2 dan H2O (Salisbury, 1995).
Respirasi adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah
senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi.
Namun demikian respirasi pada hakikatnya adalah reaksi
redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2
yang diserap sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi
H2O.
4. • 1772 J.Priestley : Tumbuhan dapat
memurnikan udara kotorkotor
• Lavoisier : RespirasiO2CO2+ H2O
• Ingenhousz : Tumbuhan dan hewan
terjadi pertukaranO2danCO2dengan
atmosfir.
Secara umum, respirasi karbohidrat
dapat dituliskan sebagai berikut:
C6H12O6 + O2 → 6CO2 + H2O +
energi
Respirasi
sudah
diketahui sejak
abad XVIII :
5. Substrat respirasi adalah setiap senyawa organik yang dioksidasikan
dalam respirasi, atau senyawa-senyawa yang terdapat dalam sel
tumbuhan yang secara relatif banyak jumlahnya dan biasanya
direspirasikan menjadi CO2 dan air. Sedangkan metabolit respirasi
adalah intermediat-intermediat yang terbentuk dalam reaksi-reaksi
respirasi.
Substrat respirasi terdiri dari:
Karbohidrat
merupakan substrat
respirasi utama yang
terdapat dalam sel
tumbuhan tinggi.
Beberapa
jenis gula
Pati Lipid
Asam-
asam
Organik
Protein
(digunakan
dalam keadaan
dan spesies
tertentu)
6. Bagian tumbuhan yang aktif
melakukan respirasi yaitu bagian
yang sedang tumbuh seperti:
•Kuncup bunga
•Tunas
•Biji yang berkecambah
•Ujung batang
•Ujung akar
7. • Respirasi yang
masih
membutuhkan
oksigen dari
udara
Respirasi
aerob
• Respirasi yang tidak
membutuhkan Oksigen.
Hasil repirasi anearob
pada tanaman tingkat
tinggi adalah asam
sitrat, asam malat, asam
oksalat, asam lartarat,
asam susu.
Respirasi
anaerob
Penggolongan
Respirasi
8. Manfaat Respirasi Bagi Tumbuhan
Respirasi banyak memberikan manfaat bagi tumbuhan. Manfaat tersebut terlihat
dalam proses respirasi dimana terjadi proses pemecahan senyawa organik, dari
proses pemecahan tersebut maka dihasilkanlah senyawa-senyawa antara yang
penting sebagai ”Building Block”. Building Block merupakan senyawa-senyawa yang
penting sebagai pembentuk tubuh. Senyawa-senyawa tersebut meliputi asam
amino untuk protein; nukleotida untuk asam nukleat; dan prazat karbon untuk
pigmen profirin (seperti klorofil dan sitokrom), lemak, sterol, karotenoid, pigmen
flavonoid seperti antosianin, dan senyawa aromatik tertentu lainnya, seperti lignin.
Telah diketahui bahwa hasil akhir dari respirasi adalah CO2 dan H2O, hal ini terjadi
bila substrat secara sempurna dioksidasi, namun bila berbagai senyawa di atas
terbentuk, substrat awal respirasi tidak keseluruhannya diubah menjadi CO2 dan
H2O. Hanya beberapa substrat respirasi yang dioksidasi seluruhnya menjadi CO2
dan H2O, sedangkan sisanya digunakan dalam proses anabolik, terutama di dalam
sel yang sedang tumbuh. Sedangkan energi yang ditangkap dari proses oksidasi
sempurna beberapa senyawa dalam proses respirasi dapat digunakan untuk
mensintesis molekul lain yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.
9. Faktor- faktor yang mempengaruhi laju respirasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi adalah suhu, kelembaban,
ketersediaan jumlah dan jenis subsrat, ketersediaan O2 (Salisbury, 1995)
•Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang
penting dalam melakukan respirasi. Tumbuhan dengan
kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi
dengan laju yang rendah pula. Demikian sebliknya bila substrat
yang tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat.
Ketersediaan
substrat
•Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak
mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang
dibutuhkan tumbuhan untuk berrespirasi jauh lebih rendah
dari oksigen yang tersedia di udara.
Ketersediaan
Oksigen
•Pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat
terkait dengan faktor Q10, dimana umumnya laju reaksi
respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu
sebesar 10oC, namun hal ini tergantung pada masing-
masing spesies.
Suhu
•Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan
metabolsme, dengan demikian kebutuhan tumbuhan untuk
berespirasi akan berbeda pada masing-masing spesies.
Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi
dibanding tumbuhan yang tua. Demikian pula pada organ
tumbuhan yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Tipe dan umur
tumbuhan
10. Glikolisis,
yaitu tahapan pengubahan glukosa menjadi dua molekul asam piruvat (beratom C3),
peristiwa ini berlangsung di sitosol. As. Piruvat yang dihasilkan selanjutnya akan
diproses dalam tahap dekarboksilasi oksidatif. Selain itu glikolisis juga menghasilkan 2
molekul ATP sebagai energi, dan 2 molekul NADH yang akan digunakan dalam tahap
transport elektron.Dalam keadaan anaerob, As. Piruvat hasil glikoisis akan diubah
menjadi karbondioksida dan etil alkohol. Proses pengubahan ini dikatalisis oleh enzim
dalam sitoplasma. Dalam respirasi anaerob jumlah ATP yang dihasilkan hanya dua
molekul untuk setiap satu molekul glukosa, hasil ini berbeda jauh dengan ATP yang
dihasilkan dari hasil keseluruhan respirasi aerob yaitu 36 ATP.
Peristiwa perubahan :
Glukosa berubah menjadi Glukosa – 6 – fosfat berubah menjadi Fruktosa 1,6 difosfat
berubah menjadi 3 fosfogliseral dehid (PGAL) / Triosa fosfat Þ Asam piravat.
Jadi hasil dari glikolisis : 2 molekul asam piravat, 2 molekul NADH yang berfungsi
sebagai sumber elektron berenergi tinggi dan 2 molekul ATP untuk setiap molekul
glukosa.
Enzim-enzim yang berperan dalam GLikolisis yaitu Heksokinase, Fosfoheksokinase,
Fosfofruktokinase, Aldolase, triosa fosfat isomerase, triosa fosfat
dehidrogenase, fosfogliseril kinase, fosfoglisero mutase, Enolase, dan piruvat kinase.
11. Fungsi utama Siklus Krebs adalah:
Mereduksi NAD+ dan FAD menjadi NADH dan FADH2 yang kemudian
dioksidasi untuk menghasilkan ATP.
Sintesis ATP secara langsung, yakni 1 molekul ATP untuk setiap molekul
piruvat yang dioksidasi
Pembentukan kerangka karbon yang dapat digunakan untuk sintesis asam-
asam amino tertentu, yang kemudian dapat dikonversi untuk membentuk
senyawa yang lebih besar.
Transfer elektron, yaitu serangkaian reaksi yang melibatkan sistem karier
elektron (pembawa elektron). Proses ini terjadi di dalam membran dalam
mitokondria. Dalam reaksi ini elektron ditransfer dalam serangkaian reaksi
redoks dan dibantu oleh enzim sitokrom, quinon, piridoksin, dan flavoprotein.
Reaksi transfer elektron ini nantinya akan menghasilkan H2O.
Dari daur Krebs akan keluar elektron dan ion H+ yang dibawa sebagai NADH2
(NADH + H+ + 1 elektron) dan FADH2, sehingga di dalam mitokondria (dengan
adanya siklus Krebs yang dilanjutkan dengan oksidasi melalui sistem
pengangkutan elektron) akan terbentuk air, sebagai hasil sampingan respirasi
selain CO2.
12. Zat penghambat respirasi
Zat yang dapat menghambat proses
respirasi yaitu
• sianida,
• fluoride,
• Iodo asetat,
• CO diberikan pd jaringan
• Eter, kloroform, aseton,
formaldehida dapat menambah
respirasi dlm waktu pendek.