SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
* GAYA
Gaya ada 2 yaitu :
   1. Gaya Sentuh             gaya yang bekerja melalui persentuhan
       contoh : orang yang mendorong meja
   2. Gaya tak Sentuh         gaya yang bekerja tidak melalui persentuhan
       contoh : buah jatuh

A. Perpaduan gaya / Resultan gaya
   Rumus : R = F1 + F2
           R = F1 - F2
B. Berat gaya
   Rumus : w = m . g         m=w              g=m
                                   g              w
        Ket : w = berat benda (N)
               m = massa (Kg)
               g = percepatan gravitasi (N/kg) atau (m/s2)
C. Percepatan gaya
   Rumus : F = m . a      a=F           m=F
                             m               a
* ENERGI
  Energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha
A.Energi Potensial
   Yaitu energi yang dimiliki suatu benda, karena ketinggiannya
  Rumus : Ep = m.g.h          m = EP        g = EP         h = EP
                                   g.h         m.h              m.g
        Ket : Ep = energi potensial (j)
              m = massa (Kg)
              g = percepatan gravitasi (m/s2)
              h = ketingian benda (m)
B. Energi Kinetik
   Yaitu energi yang dimiliki suatu benda, karena gerak/kecepatannya
  Rumus : Ek = 1.m.v2 Ek = m.v2           m = 2/Ek        v2 = 2.Ek
                                                 2
                 2                 2            v                m
        Ket : Ek = energi kinetik
              m = massa
              v2 = kecepatan gerak benda
C. Energi Mekanik
   Yaitu energi yang terdiri dari energi potensial dan energi kinetik.
  Rumus :Em = Ep + Ek                Ep = Em + Ek         Ek = Em + Ep
   Ket : Em = energi mekanik
         Ep = energi potensial
         Ek = energi kinetik
* TEKANAN
A. Tekanan pada benda ditentukan oleh gaya dan luas bidang tempat gaya bekerja


      Balok memberikan tekanan pada lantai


        Rumus : p = f      f=p a =f.p
                      a            a
        Ket : p = tekanan yang timbul (N/m2)
             f = gaya yang bekerja (N)
             a = luas bidang tekan (m2)

B. Tekanan pada zat cair, tergantung pada massa jenis dan kedalamannya



                                                        Makin dalam tekanan zat
                                                        cair makin besar




      Rumus : Ph = P . g atau           Ph = s . h
      Ket : Ph = tekanan hidrostatik (N/m2)
            p = massa jenis zat cair (Kg/m3)
            g = percepatan gravitasi (m/s2)
            h = kedalaman zat cair (m)
            s = berat jenis zat cair (N/m3)
C. Tekanan yang diberikan kepada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah
   dan sama besar.
 F1            F2

                           Tekanan yang diberikan paa bidang A, akan
                           diteruskan oleh zat cair pada bidang A2 dengan sama
                           besar, Sehingga P1 = P2
P1        P2

      Rumus : F1 = A2 x F1      atau    P1 = P2        F1 = F2
                     A1                                 A1 A2
      Ket : P1 = tekanan pada tabung 1 (N/m2)
            P2 = tekanan pada tabung 2 (N/m2)
            F1 = gaya yang bekerja pada tabung 1 (N)
            F2 = gaya yang bekerja pada tabung 2 (N)
            A1 = luas penampang tabung 1 (m2)
            A2 = luas penampang tabung 2 (m2)
Contoh alat – alatnya : Dongkrak hidrolik, kempa hidrolik, rem hidrolik, dll.
D. Permukaan zat cair sejenis yang tak bergerak dalam satu bejana dan di dalam bejana -
   bejana berhubungan selalu terletak pada satu bidang datar.

                              Dua pipa yang berbeda dalam pipa “U”
  Rumus : P1 . h1 = P2 . h2   permukaannya tidak sama
      P2 = P1 . h1
               h2

       Ket : P1 = tekanan kaki tabung kiri (N/m2)
             P2 = tekanan kaki tabung kanan (N/m2)
             G = percepatan gravitasi (m/s2)
             h 1= tinggi permukaan tabung kiri (m)
             P2 = massa zat cair tabung kanan (Kg/m3)
             h2 = tinggi permukaan tabung kanan (m)
E. Benda yang tertutup sebagian atau seluruhnya didalam zat cair mengalami gaya ke atas
   yang besarnya sebanding denagan volume zat cair yang di pindahkan.
   Rumus : Wc = Wu – Fa
       Ket: Wc = berat benda di udara (N)
            Wu = berat benda dalam zat cair (N)
            Fa = Gaya ke atas (N)
       Hukum Archimedes
       Benda yang tertutup dalam zat cair, baik sebagian/seluruhnya akan mendapat gaya ke atas yang besarnya
       sama dengan berat zat cair yang di desak.
     Rumus : Fa = v . s atau         Fa = v . p. g
     Ket : Fa = gaya ke atas zat cair (N)
           v = volume benda tercelup/volume zat cair yang di desak (m3)
           s = berat jenis zat cair (N/m3)
           g = percepatan gravitasi (m/s2)
     Contoh alat – alatnya : Kapal laut, gelang kapal, balon udara, hydrometer, dll..
       Peristiwa dalam hukum Archimedes
      * Tenggelam
              • Benda akan tenggelam jika gaya berat benda lebih besar dari pada gaya ke atas zat cair
              • Volume benda yang tercelup sama dengan volume benda yang terdesak
              • Berat jenis benda lebih besar pada berat jenis zat cair

                                            Fa

                                                                                Wb > Fa

                                            Wb
        * Melayang
            • Benda dikatakan melayang apabila gaya berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair
            • Volume benda yang tercelup sama denga volume zat cair yang didesak
            • Berat jenis benda lebih besar pada berat jenis zat cair
                                          Fa

                                                                        Wb = Fa

                                          Wb
* Terapung
             • Benda dikatakan melayang apabila gaya berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair yang
                 di desak oleh benda yang di celup/berat benda lebih kecil dari pada gya angkat zat cair
             • Volume benda yang tercelup sama denga volume zat cair yang didesak
             • Berat jenis benda lebih besar pada berat jenis zat cair
                                  Fa

                                                        Wb < Fa
                           hb          hb1
                                  Wb

F. Besar tekanan udara bergantung pada ketinggian tempat
   Rumus : Px = Pbar – hx x 1 cm Hg atau              hx = (Pbar – Px) x 100 m
                        100m
                Ket : Px = tekanan udara di tempat x ( cm Hg )
                   Pbar = tekanan udara luar 76 cm Hg
                    hx = tinggi tempat x (m)
Satuan – satuan udara antara lain : atmosfer (atm), pascal (Pa), cm, Hg barometer (bar), N/m2 , dll.
Adapun kesetaraan satuan – satuan tersebut adalah :
     1 atm : 1 bar = 76 cm Hg : 105 Pa = 105 N/m2
G. Gas dalam ruang tertutup mengadakan tekanan pada dindingya alat yang di gunakan
     untuk mengukur besarnya tekanan dalan ruang tertutup adalah Manometer.
    *Macam – macam Manometer :
    1. Manometer Raksa Terbuka


                                               h           R                   h            R




              (a)                        (b)                              (c)
           Gambar a : Manometer terbuka sebelum di hubungkan dengan ruang tertutup
                        b : Manometer terbuka setelah di hubungkan dengan ruang tertutup
                  c : Manometer terbuka sebelum di hubungkan dengan reservoir (R)
2. Barometer Raksa Tertutup

                                          h2
              h1                               h           R                   h            R
                             P2
    P1



              (a)                        (b)                              (c)
      Gambar a : Manometer terbuka sebelum di hubungkan dengan ruang tertutup
              B : Manometer terbuka setelah di hubungkan dengan ruang tertutup
             C : Manometer terbuka setelah di hubungkan dengan reservoir (R)
Rumus (hukum boyle) : P2 = P1 x h1 atau P2 = h1 x P bar
                                h2                 h2
        Ket : P2 : tekanan gas dalam ruang tertutup (R)
              P1 : Pu = P bar = tekanan udara dalam barometer
              h1 : tinggi kolom udara sebelum dihubungkan dengan reservoir R pada pipa
                   tertutup
              h2 : tinggi kolom udara setelah dihubungkan dengan reservoir R pada pipa
                   tertutup

3. Manometer Logam
         Manometer logam digunakan untuk mengukur tekanan gas tertutup berkekuatan tinggi
seperti pada ketel uap, ban mobil, dll.

             Macam – macam manometer logam
               Manometer Logam Schaffer dan Bunden Berg
               Manometer Logam Bourdon
               Manometer Logam Pegas

            Manfaat Manometer
                a. Mengukur tekanan udara pada ban mobil atau sepeda motor
                b. Mengukur tekanan udara pada alat pompa ban mobil
                c. Mengukur tekanan gas dalam tabung oksigen dirumah sakit
                d. Mengukur tekanan gas dalam tabung elpiji
H. Tekanan gas dalam suatu ruang tertutup pada volumenya. Jika suhunya tetap untuk
    mengetahui hubungan antara tekanan gas dalam ruang tertutup dengan volumenya kita
    menggunakan “ Pesawat Boyle”
            Hukum Boyle berbunyi :
                • Tekanan gas dalam ruang tertutup berbanding terbalik dengan volumenya, asalkan suhunya
                    tetap.
                • Hasil kali tekanan dan volume gas dalam ruang tertutup adalah tetap (konstan) asalkan
                    suhunya tetap. (Þ . V = C)
        Rumus : P1 . V1 = D2 – V2
       Ket : P1 = tekanan mula- mula (N/m2)
            V1 = volume mula – mula (m3)
            D2 = tekanan akhir (N/m2)
            V2 = volume akhir (m3)
                • Syarat – syarat Boyle :
                    1. Suhu gas tetap, tetapi terjadi perubahan volume dan tekanan
                    2. Tidak terjadi reaksi kimia dalam tabung gas
                    3. Massa gas tetap, tidak terjadi kebocoran tabung (ruang tertutup)
                • Alat –alat yang menggunakan “Hukum Boyle“
                    1. Manometer Tertutup
                    2. Pompa Udara
                    3. Pomap Air
                    4. Pipet Tetes
                    5. Alat Suntik
* Usaha :
Yaitu Kemampuan untuk melakukan kerja
Rumus : W = FR . S
         Ket: W = usaha (Nm/J)                              F               F
              FR : gaya resulton (N)
               S : jarak perpindahan (m)
                                                              S
Pesawat Sederhana
A. Tuas/Pengungkit
  Tuas merupakan pesawat yang dapat mempermudah dalam melakukan usaha, tetapi tidak mengurangi
  besarnya usaha yang dilakukan




Contoh alat – alat yang bekerja pada tuas : timbangan, gunting, tang, pencabut paku, dll.
Rumus tuas : W x Lb = F x Lk atau                W = F x Lk
                                                        Lb

Keuntungan mekanis tuas : Km = W = Lk
                               F Lb
B. Katrol
  Katrol adalah pesawat yang dapat mengubah gaya tarik menjadi gaya angkat
  1. Katrol Tetap




          B                      K
                    T




             W               F

   2. Katrol Lepas/bergerak


                     B
         T                   K




                         W

    3. Sistem Katrol




                         W




C. Bidang Miring
   Keuntungan mekanik bidang (rumus) : Km = W x S
                                            F h
   Rumus bidang miring : F = h x W
s
    Besar usaha yang dilakukan : W = F . S


                                      S
                              F


                          W

     Besarnya daya di tentukan oleh usaha dan waktu
* Daya adalah kecepatan melakukan usaha
   Rumus : P= W
                t
   Ket: P = daya (J/s atau WaH)
      W = usaha (joule)
       t = waktu (sekon)
* Getaran
  Getaran adalah gerak bolak – balik secara berkala melalui titik keseimbangan
  Contoh : gerakan bandul jam
                                                 Gerakan 1 getaran : A-B-C-B-A
                                                 Gerakan ½ getaran : B-A-B, A-B-C
                                                 Gerakan 1 ¼ getaran : A-B-C-B-A-B




              A               C
                      B
   Amplitodo/simpangan : jarak titik keseimbangan kesebelah kanan (B-a) atau ke sebelah kiri (B-C)
   Periodal (T)             : waktu yang di gunakan untuk melakukkan satu kali getaran (sekon)
   Frekuensi                : banyaknya getaran yang terjadi dalam 1 sekon (M2)
   Rumus : F = 1        T=1
                T           F
   Jenis - Jenis getaran :
   1. Getaran tunggal, contoh : gerakan penggaris
   2. Getaran selaras, contoh : gerakan pada pegas
   3. Getaran bandul, contoh : gerakan pada bandul jam




* Gelombang
                  b                           e
                                  d
          a       c                           e
                                          1       f      2
d

   Gelombang adalah getaran yang merambat
   contoh : gelombang pada air, tali, radio, dll.
   Macam – macam gelombang
   A. Di lihat dari zat perantara
      1. Gelombang Mekanik
         Gelombang yang memerlukan zat perantara dalam perambatannya
      2. Gelombang Elektromagnetik
         Gelombang yang tidak memerlukan zat perantara dalam perambatannya
  B. Di lihat dari arah gerakannya
      1. Gelombang Tranversal
         Gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan arah gerakannya
         Contoh : gelombang cahaya
      2. Gelombang Longitudinal
         Gelombang yang arah rambatannya sejajar dengan arah gerakannya
         Contoh : gelombang bunyi
   Rumus : V = . f        V=      1      V = __        = v.t
                                   T          T
                 Keterangan : V : kecepatan gelombang (m/s)
                                  : panjang gelombang (m)
                              T : perioda (T)
                              F : frekuensi (Hz)
* Bunyi
  Bunyi adalah hasil dari sebuah getaran
  Jenis - jenis bunyi :
  a. Infrasonik : bunyi yang getarannya kurang dari 20 Hz
  b. Audiosonik : bunyi yang dapat di dengar manusia, frekuensinya 20 Hz – 20.000 Hz
  c. Ultrasonik : bunyi yang getarannya lebih dari 20 H2
   A. Cepat rambat bunyi
   Rumus : V = S
                  t
   Ket : V = cepat rambat bunyi (m/s)
         S = jarak sumber bunyi (m)
         t = waktu (sekon)
   B. Hubungan cepat rambat bunyi dengan gelombang
   Rumus : V = .F
                        Keterangan :       : panjang gelombang (m)
                                         F : frekuensi gelombang (H2)
                                         V : ceapt rambta bunyi (m/s)
    Faktor – faktor yang mempengaruhi besar cepat rambatnya bunyi
     1. Suhu
     2. Kekerasan
     3. Massa
# Nada : bunyi yang mempunyai frekuensi teratur dan tertentu
    Contoh : bunyi yang dihasilkan oleh musik/nyanyian
# Desah :bunyi yang bersal dari frekuensi yang tidak teratur
    Contoh : bunyi ombak, angin
# Dentum : bunyi yang mempunyai frekuensi tinggi dan tidak teratur
    Contoh : bunyi bom, senapan




               Tangga Nada

 Nada                     C         D         E         F       G          A           B     C
 Persamaan               DO         RE        MI       FA       SO         LA          SI   DO
Frekuensi (H2)             264       293         330       352       396      440      495      528
 Perbandingan               24        27           30       32         36       40      45       48
 Interval                  Prime    Skunder       Ferts    Kuart      Kunt     Sext   Septing   Oktaf

Prime             : 24 : 24 = 1            Kunt            : 36 : 24 = 3 : 2
Sekunder          : 27 : 24 = 9 : 8 Sext          : 40 : 24 = 5 : 3
Terts             : 30 : 24 = 5 : 4 Setime        : 45 : 42 = 15 : 8
Kuart             : 32 : 24 = 4 : 3 Oktaf         : 28 : 24 = 2 : 1
Bunyi Pantul

    a. Gaung adalah bunyi pantul yang datangya bersamaan dengan bunyi asli.
       Contoh : ka – mu per – gi
                    ka – mu – per – gi

    b. Reapeater ( gema ) adalah bunyi pantul yang datangnya setelah bunyi asli
       Rumus : s = v . t
                      2
      Keterangan : s : jarak atau kedalaman (m)
                    t : waktu tempuh (s)
                    v : tempat rambat bunyi (m/s)



    Cahaya

    a. Cermin Datar adalah cermin yang bisa digunakan untuk berhias
           benda ada 2 : benda gelap dan benda terang




    Sianr datang, garis normal, sinar pantul, sudut datang, sudut pantul

    Sifat – safat cermin datar :
    Maya, tegak, sam besar, jarak bayangan sama dengan jarak benda terhadap cermin.

    b. Cermin Cekung adalah cermin yang berbentuk cekung pada permukaannya




        A                           II
                                                                            IV
       III                                                    I            Sumbu Utama
             m
                                         F

                 A1
    Sifat bayangan : Terbalik
                      Di perkecil
                      Nyata

    Rumus : 1 = 1 + 1
            F SO SI




•     Cermin Cembung
F           m




     Sifat bayangan :
     Maya, tegak, diperkecil


     Lensa

     Lensa adalah benda bening yang di batasi ole dua bidang lengkung atau satu bidang
     lengkung dan satu bidang datar

     - Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tebal dari pada bagian
       tepinya
     - Lensa cekung adalah lensa yang bagian tepinya lebih tebal dari pada bagian
       tengahnya

     a. Lensa Cembung

     Lensa cembung disebut juga lensa positif
     macam – macam lensa cembung :
     - lensa bikoveks
     - lensa plankonveks
     - lensa konveks – konfak

     Sinar sejajar di depan lensa akan di biaskan menuju datu titi ke belakang lensa cembung
     disebut satu titik focus
     3. Sinar istimewa pada lensa cembung

     1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik focus
     2. Sinar datang melallui titik focus dibiaskan sejajar sumbu utama
     3. Sianr datang melalui titik pusat optic diteruskan

     Manfaat lensa cembung

     1. Kaca pembesar
     2. Kaca mata
     3. Lensa obyektik dan lensa okuler

2 Bayangan pada lensa cembung




2f             f               o        f          2f
Persamaan Lensa

Rumus : 1 + 1 = 1
        SO SI f

      perbesaran bayangan

              m = 51 atau hi
                  50      ho

Kekuatan Lensa

Yaitu kemampuan lensa oA memfokuskan sinar – sinar
Rimus : P = 1
             f
Keterangan : f : jarak dalam 1 meter
              p : kekuatan lensa dalam satu optik

More Related Content

What's hot

Rangkuman materi Fisika SMP kelas IX
Rangkuman materi Fisika SMP kelas IXRangkuman materi Fisika SMP kelas IX
Rangkuman materi Fisika SMP kelas IXSulistiyo Wibowo
 
Phet 1-lks gerak lurusberaturan &amp; glbb
Phet 1-lks gerak lurusberaturan &amp; glbbPhet 1-lks gerak lurusberaturan &amp; glbb
Phet 1-lks gerak lurusberaturan &amp; glbbFajar Baskoro
 
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANGFISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANGAstari Sari
 
Tes Formatif Tekanan Zat Padat,Cair, dan Gas
Tes Formatif Tekanan Zat Padat,Cair, dan GasTes Formatif Tekanan Zat Padat,Cair, dan Gas
Tes Formatif Tekanan Zat Padat,Cair, dan GasSMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balikSimon Patabang
 
Praktikum uji makanan
Praktikum uji makananPraktikum uji makanan
Praktikum uji makananLia Sulistia
 
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeLaporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeYunan Malifah
 
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesLaporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesFarah Pranidasari
 
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)Rezki Amaliah
 
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatLaporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatAzizah Fitria Sari
 
Kumpulan soal-soal Besaran dan Pengukuran UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela Shufa
Kumpulan soal-soal Besaran dan Pengukuran UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela ShufaKumpulan soal-soal Besaran dan Pengukuran UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela Shufa
Kumpulan soal-soal Besaran dan Pengukuran UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela ShufaNurul Shufa
 
Pesawat Sederhana
Pesawat Sederhana Pesawat Sederhana
Pesawat Sederhana home
 

What's hot (20)

Rumus fisika for UN SMP
Rumus fisika for UN SMPRumus fisika for UN SMP
Rumus fisika for UN SMP
 
Rangkuman materi Fisika SMP kelas IX
Rangkuman materi Fisika SMP kelas IXRangkuman materi Fisika SMP kelas IX
Rangkuman materi Fisika SMP kelas IX
 
Phet 1-lks gerak lurusberaturan &amp; glbb
Phet 1-lks gerak lurusberaturan &amp; glbbPhet 1-lks gerak lurusberaturan &amp; glbb
Phet 1-lks gerak lurusberaturan &amp; glbb
 
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANGFISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
 
Kunci LKPD Hukum Archimedes
Kunci LKPD Hukum ArchimedesKunci LKPD Hukum Archimedes
Kunci LKPD Hukum Archimedes
 
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-smaSoal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
 
Unsur Senyawa dan Campuran
Unsur Senyawa dan CampuranUnsur Senyawa dan Campuran
Unsur Senyawa dan Campuran
 
Pemuaian
Pemuaian Pemuaian
Pemuaian
 
Soal tekanan 02
Soal tekanan 02Soal tekanan 02
Soal tekanan 02
 
Gaya dan gerak
Gaya dan gerakGaya dan gerak
Gaya dan gerak
 
Tes Formatif Tekanan Zat Padat,Cair, dan Gas
Tes Formatif Tekanan Zat Padat,Cair, dan GasTes Formatif Tekanan Zat Padat,Cair, dan Gas
Tes Formatif Tekanan Zat Padat,Cair, dan Gas
 
6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik
 
Praktikum uji makanan
Praktikum uji makananPraktikum uji makanan
Praktikum uji makanan
 
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeLaporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
 
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesLaporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
 
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
 
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatLaporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
 
Kumpulan soal-soal Besaran dan Pengukuran UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela Shufa
Kumpulan soal-soal Besaran dan Pengukuran UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela ShufaKumpulan soal-soal Besaran dan Pengukuran UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela Shufa
Kumpulan soal-soal Besaran dan Pengukuran UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela Shufa
 
Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)
 
Pesawat Sederhana
Pesawat Sederhana Pesawat Sederhana
Pesawat Sederhana
 

Viewers also liked

Rangkuman materi Fisika SMP kelas 8
Rangkuman materi Fisika SMP kelas 8Rangkuman materi Fisika SMP kelas 8
Rangkuman materi Fisika SMP kelas 8Sulistiyo Wibowo
 
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 Tahun
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 TahunKumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 Tahun
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 TahunSMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
MATERI IPA KELAS VIII DISERTAI LATIHAN SOAL
MATERI IPA KELAS VIII DISERTAI LATIHAN SOALMATERI IPA KELAS VIII DISERTAI LATIHAN SOAL
MATERI IPA KELAS VIII DISERTAI LATIHAN SOALEsti Widiawati
 
Rangkuman materi Fisika SMP kelas 7
Rangkuman materi Fisika SMP kelas 7Rangkuman materi Fisika SMP kelas 7
Rangkuman materi Fisika SMP kelas 7Sulistiyo Wibowo
 
Soal Ulangan Tengah Semester (Uts) IPA SMP Kelas 8 semester genap
Soal Ulangan Tengah Semester (Uts) IPA SMP Kelas 8 semester genapSoal Ulangan Tengah Semester (Uts) IPA SMP Kelas 8 semester genap
Soal Ulangan Tengah Semester (Uts) IPA SMP Kelas 8 semester genapsajidintuban
 
Bahan Ajar IPA Kelas 8 Semester Genap
Bahan Ajar IPA Kelas 8 Semester GenapBahan Ajar IPA Kelas 8 Semester Genap
Bahan Ajar IPA Kelas 8 Semester GenapMustahal SSi
 
Rangkuman tekanan smp kelas 8
Rangkuman tekanan smp kelas 8Rangkuman tekanan smp kelas 8
Rangkuman tekanan smp kelas 8Rizki Fauzi
 
Kls 8 buku siswa ipa kurikulum 2013
Kls 8 buku siswa ipa kurikulum 2013Kls 8 buku siswa ipa kurikulum 2013
Kls 8 buku siswa ipa kurikulum 2013Agus Hariyatno
 
Ipa smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
Ipa smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013Ipa smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
Ipa smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013Budhi Emha
 
No.8 soal un 2012 fisika tekanan
No.8 soal un 2012 fisika tekananNo.8 soal un 2012 fisika tekanan
No.8 soal un 2012 fisika tekananEma Rachmawati
 
Kartu soal getaran dan gelombang HISBULLOH HUDA
Kartu soal getaran dan gelombang HISBULLOH HUDAKartu soal getaran dan gelombang HISBULLOH HUDA
Kartu soal getaran dan gelombang HISBULLOH HUDAHisbulloh Huda
 
3 contoh perhitungan gaya di dalam katrol
3 contoh perhitungan gaya di dalam katrol3 contoh perhitungan gaya di dalam katrol
3 contoh perhitungan gaya di dalam katrolfx oktaf laudensius
 
Kumpulan rumus fisika sma kelas XI
Kumpulan rumus fisika sma kelas XIKumpulan rumus fisika sma kelas XI
Kumpulan rumus fisika sma kelas XISulistiyo Wibowo
 
Fisika "Getaran, Gelombang, dan Resonansi; untuk kelas 8 SMP
Fisika "Getaran, Gelombang, dan Resonansi; untuk kelas 8 SMP Fisika "Getaran, Gelombang, dan Resonansi; untuk kelas 8 SMP
Fisika "Getaran, Gelombang, dan Resonansi; untuk kelas 8 SMP LarasatiAN
 

Viewers also liked (20)

Rangkuman materi Fisika SMP kelas 8
Rangkuman materi Fisika SMP kelas 8Rangkuman materi Fisika SMP kelas 8
Rangkuman materi Fisika SMP kelas 8
 
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 Tahun
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 TahunKumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 Tahun
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 Tahun
 
MATERI IPA KELAS VIII DISERTAI LATIHAN SOAL
MATERI IPA KELAS VIII DISERTAI LATIHAN SOALMATERI IPA KELAS VIII DISERTAI LATIHAN SOAL
MATERI IPA KELAS VIII DISERTAI LATIHAN SOAL
 
Rangkuman materi Fisika SMP kelas 7
Rangkuman materi Fisika SMP kelas 7Rangkuman materi Fisika SMP kelas 7
Rangkuman materi Fisika SMP kelas 7
 
Soal Ulangan Tengah Semester (Uts) IPA SMP Kelas 8 semester genap
Soal Ulangan Tengah Semester (Uts) IPA SMP Kelas 8 semester genapSoal Ulangan Tengah Semester (Uts) IPA SMP Kelas 8 semester genap
Soal Ulangan Tengah Semester (Uts) IPA SMP Kelas 8 semester genap
 
Bahan Ajar IPA Kelas 8 Semester Genap
Bahan Ajar IPA Kelas 8 Semester GenapBahan Ajar IPA Kelas 8 Semester Genap
Bahan Ajar IPA Kelas 8 Semester Genap
 
Rangkuman tekanan smp kelas 8
Rangkuman tekanan smp kelas 8Rangkuman tekanan smp kelas 8
Rangkuman tekanan smp kelas 8
 
Kls 8 buku siswa ipa kurikulum 2013
Kls 8 buku siswa ipa kurikulum 2013Kls 8 buku siswa ipa kurikulum 2013
Kls 8 buku siswa ipa kurikulum 2013
 
Ipa smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
Ipa smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013Ipa smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
Ipa smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
 
Tekanan Zat Padat,Cair dan Gas
Tekanan Zat Padat,Cair dan GasTekanan Zat Padat,Cair dan Gas
Tekanan Zat Padat,Cair dan Gas
 
Soal uas ipa kls 8 smt 2
Soal uas ipa kls 8 smt  2Soal uas ipa kls 8 smt  2
Soal uas ipa kls 8 smt 2
 
Erma susanti
Erma susantiErma susanti
Erma susanti
 
Rumus Fisika SMP
Rumus Fisika SMPRumus Fisika SMP
Rumus Fisika SMP
 
No.8 soal un 2012 fisika tekanan
No.8 soal un 2012 fisika tekananNo.8 soal un 2012 fisika tekanan
No.8 soal un 2012 fisika tekanan
 
Tes Formatif Getaran & Gelombang
Tes Formatif Getaran & GelombangTes Formatif Getaran & Gelombang
Tes Formatif Getaran & Gelombang
 
Kartu soal getaran dan gelombang HISBULLOH HUDA
Kartu soal getaran dan gelombang HISBULLOH HUDAKartu soal getaran dan gelombang HISBULLOH HUDA
Kartu soal getaran dan gelombang HISBULLOH HUDA
 
3 contoh perhitungan gaya di dalam katrol
3 contoh perhitungan gaya di dalam katrol3 contoh perhitungan gaya di dalam katrol
3 contoh perhitungan gaya di dalam katrol
 
Rumus fisika-per-skl
Rumus fisika-per-sklRumus fisika-per-skl
Rumus fisika-per-skl
 
Kumpulan rumus fisika sma kelas XI
Kumpulan rumus fisika sma kelas XIKumpulan rumus fisika sma kelas XI
Kumpulan rumus fisika sma kelas XI
 
Fisika "Getaran, Gelombang, dan Resonansi; untuk kelas 8 SMP
Fisika "Getaran, Gelombang, dan Resonansi; untuk kelas 8 SMP Fisika "Getaran, Gelombang, dan Resonansi; untuk kelas 8 SMP
Fisika "Getaran, Gelombang, dan Resonansi; untuk kelas 8 SMP
 

Similar to Rumus Fisika Kelas 8 (20)

Fluida
FluidaFluida
Fluida
 
Fluida Statis
Fluida StatisFluida Statis
Fluida Statis
 
Hidrostatika
HidrostatikaHidrostatika
Hidrostatika
 
Materi tekanan
Materi tekananMateri tekanan
Materi tekanan
 
01. TEKANAN.ppt
01. TEKANAN.ppt01. TEKANAN.ppt
01. TEKANAN.ppt
 
Fluida Statis.ppt
Fluida Statis.pptFluida Statis.ppt
Fluida Statis.ppt
 
Materi fluida kelompok 3
Materi fluida kelompok 3Materi fluida kelompok 3
Materi fluida kelompok 3
 
Fluida
FluidaFluida
Fluida
 
Fluida statis
Fluida statisFluida statis
Fluida statis
 
Fluida statis
Fluida statisFluida statis
Fluida statis
 
Rangkuman IPA SMP Materi UN
Rangkuman IPA SMP Materi UNRangkuman IPA SMP Materi UN
Rangkuman IPA SMP Materi UN
 
Bab iii tekanan
Bab iii  tekananBab iii  tekanan
Bab iii tekanan
 
Fluida tak-bergerak
Fluida tak-bergerakFluida tak-bergerak
Fluida tak-bergerak
 
Fluida tak Bergerak
Fluida tak BergerakFluida tak Bergerak
Fluida tak Bergerak
 
Tekanan
TekananTekanan
Tekanan
 
fluida-statis.ppt
fluida-statis.pptfluida-statis.ppt
fluida-statis.ppt
 
fluida-statis.ppt
fluida-statis.pptfluida-statis.ppt
fluida-statis.ppt
 
fluida-statis (1).ppt
fluida-statis (1).pptfluida-statis (1).ppt
fluida-statis (1).ppt
 
fluida-statis.ppt
fluida-statis.pptfluida-statis.ppt
fluida-statis.ppt
 
Fluida Statis
Fluida StatisFluida Statis
Fluida Statis
 

Recently uploaded

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

Rumus Fisika Kelas 8

  • 1. * GAYA Gaya ada 2 yaitu : 1. Gaya Sentuh gaya yang bekerja melalui persentuhan contoh : orang yang mendorong meja 2. Gaya tak Sentuh gaya yang bekerja tidak melalui persentuhan contoh : buah jatuh A. Perpaduan gaya / Resultan gaya Rumus : R = F1 + F2 R = F1 - F2 B. Berat gaya Rumus : w = m . g m=w g=m g w Ket : w = berat benda (N) m = massa (Kg) g = percepatan gravitasi (N/kg) atau (m/s2) C. Percepatan gaya Rumus : F = m . a a=F m=F m a * ENERGI Energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha A.Energi Potensial Yaitu energi yang dimiliki suatu benda, karena ketinggiannya Rumus : Ep = m.g.h m = EP g = EP h = EP g.h m.h m.g Ket : Ep = energi potensial (j) m = massa (Kg) g = percepatan gravitasi (m/s2) h = ketingian benda (m) B. Energi Kinetik Yaitu energi yang dimiliki suatu benda, karena gerak/kecepatannya Rumus : Ek = 1.m.v2 Ek = m.v2 m = 2/Ek v2 = 2.Ek 2 2 2 v m Ket : Ek = energi kinetik m = massa v2 = kecepatan gerak benda C. Energi Mekanik Yaitu energi yang terdiri dari energi potensial dan energi kinetik. Rumus :Em = Ep + Ek Ep = Em + Ek Ek = Em + Ep Ket : Em = energi mekanik Ep = energi potensial Ek = energi kinetik
  • 2. * TEKANAN A. Tekanan pada benda ditentukan oleh gaya dan luas bidang tempat gaya bekerja Balok memberikan tekanan pada lantai Rumus : p = f f=p a =f.p a a Ket : p = tekanan yang timbul (N/m2) f = gaya yang bekerja (N) a = luas bidang tekan (m2) B. Tekanan pada zat cair, tergantung pada massa jenis dan kedalamannya Makin dalam tekanan zat cair makin besar Rumus : Ph = P . g atau Ph = s . h Ket : Ph = tekanan hidrostatik (N/m2) p = massa jenis zat cair (Kg/m3) g = percepatan gravitasi (m/s2) h = kedalaman zat cair (m) s = berat jenis zat cair (N/m3) C. Tekanan yang diberikan kepada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah dan sama besar. F1 F2 Tekanan yang diberikan paa bidang A, akan diteruskan oleh zat cair pada bidang A2 dengan sama besar, Sehingga P1 = P2 P1 P2 Rumus : F1 = A2 x F1 atau P1 = P2 F1 = F2 A1 A1 A2 Ket : P1 = tekanan pada tabung 1 (N/m2) P2 = tekanan pada tabung 2 (N/m2) F1 = gaya yang bekerja pada tabung 1 (N) F2 = gaya yang bekerja pada tabung 2 (N) A1 = luas penampang tabung 1 (m2) A2 = luas penampang tabung 2 (m2) Contoh alat – alatnya : Dongkrak hidrolik, kempa hidrolik, rem hidrolik, dll.
  • 3. D. Permukaan zat cair sejenis yang tak bergerak dalam satu bejana dan di dalam bejana - bejana berhubungan selalu terletak pada satu bidang datar. Dua pipa yang berbeda dalam pipa “U” Rumus : P1 . h1 = P2 . h2 permukaannya tidak sama P2 = P1 . h1 h2 Ket : P1 = tekanan kaki tabung kiri (N/m2) P2 = tekanan kaki tabung kanan (N/m2) G = percepatan gravitasi (m/s2) h 1= tinggi permukaan tabung kiri (m) P2 = massa zat cair tabung kanan (Kg/m3) h2 = tinggi permukaan tabung kanan (m) E. Benda yang tertutup sebagian atau seluruhnya didalam zat cair mengalami gaya ke atas yang besarnya sebanding denagan volume zat cair yang di pindahkan. Rumus : Wc = Wu – Fa Ket: Wc = berat benda di udara (N) Wu = berat benda dalam zat cair (N) Fa = Gaya ke atas (N) Hukum Archimedes Benda yang tertutup dalam zat cair, baik sebagian/seluruhnya akan mendapat gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang di desak. Rumus : Fa = v . s atau Fa = v . p. g Ket : Fa = gaya ke atas zat cair (N) v = volume benda tercelup/volume zat cair yang di desak (m3) s = berat jenis zat cair (N/m3) g = percepatan gravitasi (m/s2) Contoh alat – alatnya : Kapal laut, gelang kapal, balon udara, hydrometer, dll.. Peristiwa dalam hukum Archimedes * Tenggelam • Benda akan tenggelam jika gaya berat benda lebih besar dari pada gaya ke atas zat cair • Volume benda yang tercelup sama dengan volume benda yang terdesak • Berat jenis benda lebih besar pada berat jenis zat cair Fa Wb > Fa Wb * Melayang • Benda dikatakan melayang apabila gaya berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair • Volume benda yang tercelup sama denga volume zat cair yang didesak • Berat jenis benda lebih besar pada berat jenis zat cair Fa Wb = Fa Wb
  • 4. * Terapung • Benda dikatakan melayang apabila gaya berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair yang di desak oleh benda yang di celup/berat benda lebih kecil dari pada gya angkat zat cair • Volume benda yang tercelup sama denga volume zat cair yang didesak • Berat jenis benda lebih besar pada berat jenis zat cair Fa Wb < Fa hb hb1 Wb F. Besar tekanan udara bergantung pada ketinggian tempat Rumus : Px = Pbar – hx x 1 cm Hg atau hx = (Pbar – Px) x 100 m 100m Ket : Px = tekanan udara di tempat x ( cm Hg ) Pbar = tekanan udara luar 76 cm Hg hx = tinggi tempat x (m) Satuan – satuan udara antara lain : atmosfer (atm), pascal (Pa), cm, Hg barometer (bar), N/m2 , dll. Adapun kesetaraan satuan – satuan tersebut adalah : 1 atm : 1 bar = 76 cm Hg : 105 Pa = 105 N/m2 G. Gas dalam ruang tertutup mengadakan tekanan pada dindingya alat yang di gunakan untuk mengukur besarnya tekanan dalan ruang tertutup adalah Manometer. *Macam – macam Manometer : 1. Manometer Raksa Terbuka h R h R (a) (b) (c) Gambar a : Manometer terbuka sebelum di hubungkan dengan ruang tertutup b : Manometer terbuka setelah di hubungkan dengan ruang tertutup c : Manometer terbuka sebelum di hubungkan dengan reservoir (R) 2. Barometer Raksa Tertutup h2 h1 h R h R P2 P1 (a) (b) (c) Gambar a : Manometer terbuka sebelum di hubungkan dengan ruang tertutup B : Manometer terbuka setelah di hubungkan dengan ruang tertutup C : Manometer terbuka setelah di hubungkan dengan reservoir (R) Rumus (hukum boyle) : P2 = P1 x h1 atau P2 = h1 x P bar h2 h2 Ket : P2 : tekanan gas dalam ruang tertutup (R) P1 : Pu = P bar = tekanan udara dalam barometer h1 : tinggi kolom udara sebelum dihubungkan dengan reservoir R pada pipa tertutup h2 : tinggi kolom udara setelah dihubungkan dengan reservoir R pada pipa tertutup 3. Manometer Logam Manometer logam digunakan untuk mengukur tekanan gas tertutup berkekuatan tinggi
  • 5. seperti pada ketel uap, ban mobil, dll.  Macam – macam manometer logam  Manometer Logam Schaffer dan Bunden Berg  Manometer Logam Bourdon  Manometer Logam Pegas  Manfaat Manometer a. Mengukur tekanan udara pada ban mobil atau sepeda motor b. Mengukur tekanan udara pada alat pompa ban mobil c. Mengukur tekanan gas dalam tabung oksigen dirumah sakit d. Mengukur tekanan gas dalam tabung elpiji H. Tekanan gas dalam suatu ruang tertutup pada volumenya. Jika suhunya tetap untuk mengetahui hubungan antara tekanan gas dalam ruang tertutup dengan volumenya kita menggunakan “ Pesawat Boyle”  Hukum Boyle berbunyi : • Tekanan gas dalam ruang tertutup berbanding terbalik dengan volumenya, asalkan suhunya tetap. • Hasil kali tekanan dan volume gas dalam ruang tertutup adalah tetap (konstan) asalkan suhunya tetap. (Þ . V = C) Rumus : P1 . V1 = D2 – V2 Ket : P1 = tekanan mula- mula (N/m2) V1 = volume mula – mula (m3) D2 = tekanan akhir (N/m2) V2 = volume akhir (m3) • Syarat – syarat Boyle : 1. Suhu gas tetap, tetapi terjadi perubahan volume dan tekanan 2. Tidak terjadi reaksi kimia dalam tabung gas 3. Massa gas tetap, tidak terjadi kebocoran tabung (ruang tertutup) • Alat –alat yang menggunakan “Hukum Boyle“ 1. Manometer Tertutup 2. Pompa Udara 3. Pomap Air 4. Pipet Tetes 5. Alat Suntik * Usaha : Yaitu Kemampuan untuk melakukan kerja Rumus : W = FR . S Ket: W = usaha (Nm/J) F F FR : gaya resulton (N) S : jarak perpindahan (m) S Pesawat Sederhana A. Tuas/Pengungkit Tuas merupakan pesawat yang dapat mempermudah dalam melakukan usaha, tetapi tidak mengurangi besarnya usaha yang dilakukan Contoh alat – alat yang bekerja pada tuas : timbangan, gunting, tang, pencabut paku, dll. Rumus tuas : W x Lb = F x Lk atau W = F x Lk Lb Keuntungan mekanis tuas : Km = W = Lk F Lb
  • 6. B. Katrol Katrol adalah pesawat yang dapat mengubah gaya tarik menjadi gaya angkat 1. Katrol Tetap B K T W F 2. Katrol Lepas/bergerak B T K W 3. Sistem Katrol W C. Bidang Miring Keuntungan mekanik bidang (rumus) : Km = W x S F h Rumus bidang miring : F = h x W
  • 7. s Besar usaha yang dilakukan : W = F . S S F W Besarnya daya di tentukan oleh usaha dan waktu * Daya adalah kecepatan melakukan usaha Rumus : P= W t Ket: P = daya (J/s atau WaH) W = usaha (joule) t = waktu (sekon) * Getaran Getaran adalah gerak bolak – balik secara berkala melalui titik keseimbangan Contoh : gerakan bandul jam Gerakan 1 getaran : A-B-C-B-A Gerakan ½ getaran : B-A-B, A-B-C Gerakan 1 ¼ getaran : A-B-C-B-A-B A C B Amplitodo/simpangan : jarak titik keseimbangan kesebelah kanan (B-a) atau ke sebelah kiri (B-C) Periodal (T) : waktu yang di gunakan untuk melakukkan satu kali getaran (sekon) Frekuensi : banyaknya getaran yang terjadi dalam 1 sekon (M2) Rumus : F = 1 T=1 T F Jenis - Jenis getaran : 1. Getaran tunggal, contoh : gerakan penggaris 2. Getaran selaras, contoh : gerakan pada pegas 3. Getaran bandul, contoh : gerakan pada bandul jam * Gelombang b e d a c e 1 f 2
  • 8. d Gelombang adalah getaran yang merambat contoh : gelombang pada air, tali, radio, dll. Macam – macam gelombang A. Di lihat dari zat perantara 1. Gelombang Mekanik Gelombang yang memerlukan zat perantara dalam perambatannya 2. Gelombang Elektromagnetik Gelombang yang tidak memerlukan zat perantara dalam perambatannya B. Di lihat dari arah gerakannya 1. Gelombang Tranversal Gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan arah gerakannya Contoh : gelombang cahaya 2. Gelombang Longitudinal Gelombang yang arah rambatannya sejajar dengan arah gerakannya Contoh : gelombang bunyi Rumus : V = . f V= 1 V = __ = v.t T T Keterangan : V : kecepatan gelombang (m/s) : panjang gelombang (m) T : perioda (T) F : frekuensi (Hz) * Bunyi Bunyi adalah hasil dari sebuah getaran Jenis - jenis bunyi : a. Infrasonik : bunyi yang getarannya kurang dari 20 Hz b. Audiosonik : bunyi yang dapat di dengar manusia, frekuensinya 20 Hz – 20.000 Hz c. Ultrasonik : bunyi yang getarannya lebih dari 20 H2 A. Cepat rambat bunyi Rumus : V = S t Ket : V = cepat rambat bunyi (m/s) S = jarak sumber bunyi (m) t = waktu (sekon) B. Hubungan cepat rambat bunyi dengan gelombang Rumus : V = .F Keterangan : : panjang gelombang (m) F : frekuensi gelombang (H2) V : ceapt rambta bunyi (m/s) Faktor – faktor yang mempengaruhi besar cepat rambatnya bunyi 1. Suhu 2. Kekerasan 3. Massa # Nada : bunyi yang mempunyai frekuensi teratur dan tertentu Contoh : bunyi yang dihasilkan oleh musik/nyanyian # Desah :bunyi yang bersal dari frekuensi yang tidak teratur Contoh : bunyi ombak, angin # Dentum : bunyi yang mempunyai frekuensi tinggi dan tidak teratur Contoh : bunyi bom, senapan Tangga Nada Nada C D E F G A B C Persamaan DO RE MI FA SO LA SI DO
  • 9. Frekuensi (H2) 264 293 330 352 396 440 495 528 Perbandingan 24 27 30 32 36 40 45 48 Interval Prime Skunder Ferts Kuart Kunt Sext Septing Oktaf Prime : 24 : 24 = 1 Kunt : 36 : 24 = 3 : 2 Sekunder : 27 : 24 = 9 : 8 Sext : 40 : 24 = 5 : 3 Terts : 30 : 24 = 5 : 4 Setime : 45 : 42 = 15 : 8 Kuart : 32 : 24 = 4 : 3 Oktaf : 28 : 24 = 2 : 1
  • 10. Bunyi Pantul a. Gaung adalah bunyi pantul yang datangya bersamaan dengan bunyi asli. Contoh : ka – mu per – gi ka – mu – per – gi b. Reapeater ( gema ) adalah bunyi pantul yang datangnya setelah bunyi asli Rumus : s = v . t 2 Keterangan : s : jarak atau kedalaman (m) t : waktu tempuh (s) v : tempat rambat bunyi (m/s) Cahaya a. Cermin Datar adalah cermin yang bisa digunakan untuk berhias benda ada 2 : benda gelap dan benda terang Sianr datang, garis normal, sinar pantul, sudut datang, sudut pantul Sifat – safat cermin datar : Maya, tegak, sam besar, jarak bayangan sama dengan jarak benda terhadap cermin. b. Cermin Cekung adalah cermin yang berbentuk cekung pada permukaannya A II IV III I Sumbu Utama m F A1 Sifat bayangan : Terbalik Di perkecil Nyata Rumus : 1 = 1 + 1 F SO SI • Cermin Cembung
  • 11. F m Sifat bayangan : Maya, tegak, diperkecil Lensa Lensa adalah benda bening yang di batasi ole dua bidang lengkung atau satu bidang lengkung dan satu bidang datar - Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tebal dari pada bagian tepinya - Lensa cekung adalah lensa yang bagian tepinya lebih tebal dari pada bagian tengahnya a. Lensa Cembung Lensa cembung disebut juga lensa positif macam – macam lensa cembung : - lensa bikoveks - lensa plankonveks - lensa konveks – konfak Sinar sejajar di depan lensa akan di biaskan menuju datu titi ke belakang lensa cembung disebut satu titik focus 3. Sinar istimewa pada lensa cembung 1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik focus 2. Sinar datang melallui titik focus dibiaskan sejajar sumbu utama 3. Sianr datang melalui titik pusat optic diteruskan Manfaat lensa cembung 1. Kaca pembesar 2. Kaca mata 3. Lensa obyektik dan lensa okuler 2 Bayangan pada lensa cembung 2f f o f 2f
  • 12. Persamaan Lensa Rumus : 1 + 1 = 1 SO SI f perbesaran bayangan m = 51 atau hi 50 ho Kekuatan Lensa Yaitu kemampuan lensa oA memfokuskan sinar – sinar Rimus : P = 1 f Keterangan : f : jarak dalam 1 meter p : kekuatan lensa dalam satu optik