PDB didefinisikan sebagai total nilai seluruh barang dan jasa yang diproduksi di suatu wilayah dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. Ada tiga pendekatan untuk mengukur PDB yaitu pendekatan produksi, pengeluaran, dan pendapatan. Pendekatan produksi menjumlahkan nilai tambah setiap sektor, pendekatan pengeluaran menjumlahkan konsumsi rumah tangga, investasi, belanja pemerintah, dan ekspor-impor, sementara pendekatan
PDB] Definisi dan Perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB
1. Definisi PDB(Produk Domestik Bruto)
PDB diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi
di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). PDB
berbeda dari produk nasional bruto karena memasukkan pendapatan faktor produksi dari
luar negeri yang bekerja di negara tersebut. Sehingga PDB hanya menghitung total
produksi dari suatu negara tanpa memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan
memakai faktor produksi dalam negeri atau tidak. Sebaliknya, PNB memperhatikan asal
usul faktor produksi yang digunakan. PDB Nominal (atau disebut PDB Atas Dasar Harga
Berlaku) merujuk kepada nilai PDB tanpa memperhatikan pengaruh harga. Sedangkan
PDB riil (atau disebut PDB Atas Dasar Harga Konstan) mengoreksi angka PDB nominal
dengan memasukkan pengaruh dari harga.
(Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)
Analisa Mekanisme (kinerja) Ekonomi Nasional berdasar PDB melalui 3
pendekatan,yaitu :
1. Pendekatan Produksi
2. Pendekatan Pengeluaran/Pembelanjaan
3. Pendekatan Pendapatan
1.Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi (Production Approach) Adalah total nilai pasar dari barang dan jasa
akhir yang diproduksi dengan menggunakan faktor produksi dalam suatu negara, dalam
jangka waktu tertentu, biasanya 1 tahun
GDP = Q = S qi pi dimana Q adalah GDP
q adalah output
p adalah harga
i adalah komoditi
Pendekatan produksi diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai tambah (value added)
dari semua sektor produksi. Lalu, besarnya nilai produksi diperoleh dari mana ?
Besarnya nilai produksi (angka-angka PDB) diperoleh dari :
nilai tambah (value added) dari berbagai jenis barang & jasa ! yaitu sesuai dengan ISIC
(International Standard Industrial Classification)
sektor industri dapat diklasifikasikan menjadi 11 sektor industri, yg biasanya terbagi mjd
3 kelompok besar :
1.Sektor Primer
2.Sektor Sekunder
3.Sektor Tersier
Besarnya ‘value added’ tiap sektor, yi : VAs = OPs - IPs
2. Sedangkan nilai PDB-nya diperoleh dengan : PDB = VAsp + VAss + VAst
Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi diperoleh dengan
menjumlahkn nilai tambah
bruto (gross value added) dan semua sektor produksi. Penggunaan konsep nilai tambah
dilakukan guna menghindari terjadinya perhitungan ganda (double-count). Sebagai
contoh kita tidak akan memasukkan seluruh harga sebuah pakaian ke dalam perhitungan
pendapatan nasional dan kemudian juga memasukkan kain, benang , ataupun kapas
sebagai bagian dari perhitungan pendapatan nasional. Komponen-komponen pakaian,
seperti kain, benang, ataupun kapas merupakan barang antara (intermediary goods) yang
tidak dimasukkan dalam perhitungan dalam komponen perhitungan pendapatan nasional.
Jadi, yang dimaksudkan dalam perhitungan pendapatan nasional hanya barang jadi atau
barang siap pakai (final
goods).
2.Pendekatan Pengeluaran/Pembelanjaan
Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
Adalah total pengeluaran (pembelanjaan) yang dilakukan oleh pelaku-pelaku
ekonomi dalam suatu negara dalam jangka waktu tertentu biasanya satu tahun
Pelaku Ekonomi Pembelanjaan
- Rumah Tangga Konsumsi (C)
- Perusahaan Investasi (I)
- Pemerintah Peng. Pem. (G)
- Luar Negeri Ekspor-Impor (X-M)
Perhitungan dilakukan dengan cara menjumlahkan permintaan akhir dari
unit/komponen2 ekonomi, yaitu:
Konsumsi Rumah Tangga (RT)=C
Perusahaan, berupa investasi/pembentukan modal bruto =I
Pengeluaran Pemerintah (konsumsi/belanja pemerintah) =G
3. Expor – Impor =( X – M )
Dalam Keseimbangan Perekonomian Nasional, sering di formulasikan dalam persamaan
sbb:
PDB = C + I + G + ( X – M)
3. Pendekatan Pendapatan
Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
Adalah total balas jasa yang diterima oleh pemilik faktor produksi yang terlibat
dalam proses produksi.
Faktor Produksi Balas Jasa
- Tenaga Kerja Upah-gaji (w)
- Modal - uang Bunga (i)
- Tanah Sewa (r)
- Kewirausahaan Keuntungan (p)
GDP =Y = w + i + r + p
diperoleh dengan cara menghitung jumlah balas jasa bruto (blm dipotong pajak) / hasil
dari faktor produksi yang digunakan
PDB = sewa + upah + bunga + laba
Di mana sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti tanah, upah untuk
tenaga kerja, bunga untuk pemilik modal, dan laba untuk pengusaha.
Secara teori, PDB dengan pendekatan pengeluaran dan pendapatan harus menghasilkan
angka yang sama. Namun karena dalam praktek menghitung PDB dengan pendekatan
pendapatan sulit dilakukan, maka yang sering digunakan adalah dengan pendekatan
pengeluaran.
4. PENDAPATAN NASIONAL
(NATIONAL INCOME)
Pendapatan yang diterima oleh suatu negara selama satu tahun yang diukur dengan nilai
uang
11 Lapangan usaha yang dihitung dalam production approach
1. Pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan
2. Pertambangan dan pengggalian
3. Industri pengolahan
4. Listrik, gas dan air minum
5. Bangunan
6. Perdangangan, hotel dan restoran
7. Pengangkutan dan komunikasi
8. Bank dan LKBB
9. Sewa rumah
10. Pemerintahan dan pertahanan
11. Jasa-jasa
salah satu indikator telah terjadinya alokasi yang efisien secara makro adalah nilai output
nasional yang dihasilkan oleh sebuah perekonomian suatu negara dalam periode tertentu.
Besarnya output nasional dapat menunjukkan beberapa hal penting dalam sebuah
perekonomian, yaitu :
Besarnya output nasional merupakan gambaran awal tentang seberapa efisien
sumber daya yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang ada dalam
perekonomian.
Besarnya output nasional merupakan sebuah alat ukur produktivitas dan tingkat
kemakmuran suatu negara.
Besarnya output nasional merupakan gambaran tentang masalah-masalah
struktural yang dihadapi perekonomian.
KONSEP PENDAPATAN NASIONAL
1. PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang
dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama
satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang
bersangkutan
5. 2. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat
suatu Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya
barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di
luar negeri.
Rumus
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
3. NNP (Net National Product)
NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam
periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti
modal.
Rumus :
NNP = GNP – Penyusutan
4. NNI (Net National Income)
NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah
dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax)
Rumus :
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
5. PI (Personal Income)
PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar
sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi,
iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
Rumus :
PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan
social + Pajak perseorangan )
6. DI (Disposible Income)
DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan
oleh penerimanya.
Rumus :
DI = PI – Pajak langsung
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
1. Tujuan dan manfaat perhitungan pendapatan nasional
Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
a. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
b. Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang
6. dihasilkan masyarakat dalam satu tahun
c. Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan
yang berjangka.
2. Manfaat mempelajari pendapatan nasional
a. Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara
b. Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar
daerah atau antar propinsi
c. Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
d. Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.
3. Perhitungan Pendapatan Nasional
a. Metode Produksi
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan
jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam
periode tertentu
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]
7. TUGAS EKONOMI
OLEH : IQLIMA KHAIRIYAH PUTRI
KELAS : X-RSBI
SMAN 5 KOTA JAMBI 2010/2011