SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  30
Problematika
Pendidikan
IndonesiaOleh:
Fitriah Febriyani
3402130250
Manajemen F
PEMBAHASAN MATERI
• Pengertian Problematika Pendidikan
• Masalah-masalah Pokok Pendidikan Di Indonesia
• Empat Masalah Pokok Pendidikan Yang Telah Menjadi Kesempatan
Nasional Yang Perlu Diprioritaskan Penanggulangan
• Solusi Pemecahan Problematika Pendidikan Di Indonesia
• Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Berkembangnya Masalah
Pendidikan
• Kualitas Pendidikan Di Indonesia
• Tabel APBN 2005 Sampai Dengan RAPBN 2010, Perkembangan Alokasi
Dan Rasio Terhadap APBN.
• Grafik APBN 2005 Sampai Dengan RAPBN 2010, Perkembangan Rasio
Terhadap APBN
• Salah Satu Contoh Potret Pembangunan Pendidikan Di Indonesia
PENGERTIAN PROBLEMATIKA
PENDIDIKAN
• Problematika
• Pendidikan
• Problematika Pendidikan
Problematika
adalah berasal
dari akar kata
bahasa Inggris
“problem”
artinya, soal,
masalah atau
teka-teki. Juga
berarti
problematik,
yaitu ketidak
tentuan.
Tentang pendidikan banyak definisi yang berbagai
macam, namun secara umum ada yang
mendefinisikan bahwa, pendidikan adalah suatu
hasil peradaban sebuah bangsa yang dikembangkan
atas dasar suatu pandangan hidup bangsa itu
sendiri, sebagai suatu pengalaman yang
memberikan pengertian, pandangan, dan
penyesuaian bagi seseorang yang menyebabkan
mereka berkembang.
Definisi pendidikan secara lebih khusus ialah suatu
proses pertumbuhan di dalam mana seorang
individu di bantu mengembangkan daya-daya
kemampuannya, bakatnya, kecakapannya dan
minatnya.
Sehingga dapat di simpulkan disini bahwa
pendidikan adalah, suatu usaha sadar dalam rangka
menanamkan daya-daya kemampuan, baik yang
berhubungan dengan pengalaman kognitif (daya
pengetahuan), afektif (aspek sikap) maupun
psikomotorik (aspek ketrampilan) yang dimiliki
oleh seorang individu.
Problematika pendidikan adalah,
persoalan-persoalan atau
permasalahan-permasalahan
yang di hadapi oleh dunia
pendidikan, khususnya Negara
Indonesia.
MASALAH-MASALAH POKOK PENDIDIKAN DI
INDONESIA
• Masalah internal pendidikan yang dihadapi
• Masalah pokok yang dihadapi oleh dunia pendidikan di
tanah air kita dewasa ini
• Empat masalah pokok pendidikan yang telah menjadi
kesempatan nasional yang perlu diprioritaskan
penanggulangannya.
1. Rendahnya mutu akademik terutama penguasaan ilmu
pengetahuan alam (IPA), matematika, serta bahasa terutama
bahasa inggris padahal penguasaan materi tersebut merupakan
kunci dalam menguasai dan mengembangkan iptek.
2. Rendahnya efisiensi internal karena lamanya masa studi
melampaui waktu standart yang sudah ditentukan.
3. Rendahnya efisiensi eksternal sistem pendidikan yang disebut
dengan relevansi pendidikan, yang menyebabkan terjadinya
pengangguran tenaga terdidik yang cenderung terus meningkat.
Secara empiris kecenderungan meningkatnya pengangguran
tenaga terdidik disebabkan oleh perkembangan dunia usaha yang
masih di dominasi oleh pengusaha besar yang jumlahnya terbatas
dan sangat mengutamakan efisiensi (padat modal dan padat
teknologi). Dengan demikian pertambahan kebutuhan akan
tenaga kerja jauh lebuh kecil dibandingkan pertambahan jumlah
lulusan lembaga pendidikan.
4. Terjadi kecenderungan menurunnya akhlak dan moral yang
menyebabkan lunturnya tanggung jawab dan kesetiakawanan
sosial, seperti terjadinya tawuran pelajar dan kenakalan remaja
1. Bagaimana semua warga Negara dapat
menikmati kesempatan pendidikan.
2. Bagaimana pendidikan dapat membekali
peserta didik dengan keterampilan kerja
yang mantap untuk dapat terjun kedalam
kancah kehidupan bermasyarakat.
Empat masalah pokok pendidikan yang
telah menjadi kesempatan nasional yang
perlu diprioritaskan penanggulangannya
• Masalah Pemerataan Pendidikan
• Masalah Mutu Pendidikan
• Masalah Efisiensi Pendidikan
• Masalah Relevansi Pendidikan
Masalah Pemerataan Pendidikan
• Masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan
bagaiman sistem pendidikan dapat menyediakan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh
warga Negara untuk memperoleh pendidikan,
sehingga pendidikan itu menjadi wahana bagi
pembanguana sumber daya manusia untuk
menunjang pembangunan.
• Masalah pemerataan pendidikan timbul apabila
masih banyak warga Negara khususnya anak usia
sekolah yang tidak dapat di tampung dalam
sistem atau lembaga pendidikan karena
kurangnya fasilita pendidikan yang tersedia.
Masalah Mutu Pendidikan
• Mutu pendidikan dipermasalahkan jika hasil pendidikan belum
mencapai taraf seperti yang diharapkan. Penetapan mutu hasil
pendidikan pertama dilakukan oleh lembaga penghasil sebagai
produsen tenagan terhadap calon luaran, dengan sistem
sertifikasi. Selanjutnya jika luaran tesebut terjun kelapangan
kerja penilaian dilakukan oleh lembaga pemakai sebagai
konsumen tenaga dengan sistem tes unjuk kerja. Lazimnya
masih dilakukan pelatihan dan pemagangan bagi calon untuk
penyesuaian dengan tuntutan persyaratan kerja dilapangan, dan
berkarya.
• Jadi mutu pendidikan pada akhirnya dilihat pada kualitas
keluaranya. Jika tujuan pendidikan nasioanl dijadikan kriteria,
maka pertanyaanya adalah: apakah keluaran dari sistem
pendidikan menjadikan pribadi yang bertakwa, mandiri, anggota
masyarakat yang sosial yang bertanggung jawab.
Masalah efisiensi pendidikan
• Masalah efisiensi pendidikan mempersoalkan
bagaimana suatu sistem pendidikn mendayagunakan
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan
pendidikan. Jika penggunaannya hemat dan tepat
sasaran dikatakan efisiensinya tinggi.
• Beberapa masalah efisiensi pendidikan yang penting
adalah:
a. Bagaimana tenaga kependidikan difungsikan
b. Bagaimana prasarana dan sarana pendidikan
digunakan
c. Bagaimana pendidikan diselenggarakan
d. Masalah efisiensi dalam memfungsikan tenaga.
Masalah Relevansi Pendidikan
• Masalah relevensi adalah masalah yang timbul karena tidak
sesuainya sistem pendidikan dengan pembangunan nasional
setara kebutuhan perorangan, keluarga, dan masyarakat, baik
dalam jangka pendek, maupun dalam jangka panjang.
• Pendidikan merupakan faktor penunjang bagi pembangunan
ketahanan nasional. Oleh sebab itu, perlu keterpaduan di
dalam perencanaan dan pelaksanaan pendidikan dengan
pembangunan nasional tersebut. Sebagai contoh pendidikan di
sekolah harus di rencanakan berdasarkan kebutuhan nyata
dalam gerak pembangunan nasional, serta memperhatikan ciri-
ciri ketenagaan yang di perlukan sesuai dengan keadaan
lingkungan di wilayah-wilayah lingkungan tertentu.
SOLUSI PEMECAHAN PROBLEMATIKA
PENDIDIKAN DI INDONESIA
• Solusi Masalah
Pemerataan Pendidikan
• Solusi Masalah Mutu,
Efisiensi dan Relevansi
Pendidikan
• Cara konvesional antara lain:
a. Membangun gedung sekolah seperti SD inpres dan atau ruangan
belajar.
b. Menggunakan gedung sekolah untuk double shift (sistem
bergantian pagi dan sore).
Sehubungan dengan itu yang perlu digalakkan, utamanya untuk
pendidikan dasar ialah membangkitkan kemauan belajar bagi
masyarakat yang kurang mampu agar mau menyekolahkan
anaknya.
• Cara Inovatif antara lain:
Sistem pamong (pendidikan oleh masyarakat, orang tua, dan guru)
atau inpact sistem, sistem tersebut dirintis di solo dan
didiseminasikan ke beberapa provinsi.
a. SD kecil pada daerah terpencil
b. Sistem guru kunjung
c. SMP terbuka
d. Kejar paket A dan b
e. Belajar jarak jauh, seperti di universitas terbuka
Upaya pemecahan masalah masalah mutu pendidikan
dalam garis besarnya meliputi hal-hal yang bersifat
sebagai fisik dan lunak, personalia, dan manajemen.
Sebagai berikut:
• Seleksi yang lebih rasional terhadap masukan
mentah, khususnay untuk Slta dan PT.
• Pengembanagn kemanpuan tenaga kependidikan
melalui studi lanjut.
• Penyempurnaaan kurikulum
• Pengembanagan prasarana yang menciptakan
lingkungan yang tenteram untuk belajar
• Penyempurnaan sarana belajar seperti buku paket,
media pembelajaran
• Peniungkatan adminisrasi manajemen khususnya
yang mengenai anggaran
• Kegiatan pengendalian mutu.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Berkembangnya Masalah Pendidikan
1. Perkembangan Iptek Dan Seni
2. Laju Pertumbuhan Penduduk.
3. Aspirasi Masyarakat
4. Keterbelakangan Budaya Dan Sarana
Kehidupan.
Kualitas Pendidikan di Indonesia
• Banyak faktor-faktor yang menyebabkan
kualitas pendidikan di Indonesia semakin
terpuruk. Faktor-faktor tersebut yaitu :
1. Rendahnya Kualitas Sarana Fisik.
2. Rendahnya Kualitas Guru
3. Rendahnya Kesejahteraan Guru
4. Rendahnya Prestasi Siswa
5. Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan
6. Rendahnya Relevansi Pendidikan dengan
Kebutuhan
7. Mahalnya Biaya Pendidikan
Rendahnya Kualitas Sarana Fisik
Untuk sarana fisik misalnya, banyak sekali
sekolah dan perguruan tinggi kita yang
gedungnya rusak, kepemilikan dan
penggunaan media belajar rendah, buku
perpustakaan tidak lengkap. Sementara
laboratorium tidak standar, pemakaian
teknologi informasi tidak memadai dan
sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah
yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak
memiliki perpustakaan, tidak memiliki
laboratorium dan sebagainya.
Rendahnya Kualitas Guru
• Keadaan guru di Indonesia juga amat memprihatinkan. Kebanyakan
guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk
menjalankan tugasnya sebagaimana disebut dalam pasal 39 UU No
20/2003 yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan
melakukan pengabdian masyarakat.
• Kendati secara kuantitas jumlah guru di Indonesia cukup memadai,
namun secara kualitas mutu guru di negara ini, pada umumnya
masih rendah. Secara umum, para guru di Indonesia kurang bisa
memerankan fungsinya dengan optimal, karena pemerintah masih
kurang memperhatikan mereka, khususnya dalam upaya
meningkatkan profesionalismenya. Secara kuantitatif, sebenarnya
jumlah guru di Indonesia relatif tidak terlalu buruk. Apabila dilihat
ratio guru dengan siswa, angka-angkanya cukup bagus yakni di SD
1:22, SLTP 1:16, dan SMU/SMK 1:12. Meskipun demikian, dalam
hal distribusi guru ternyata banyak mengandung kelemahan yakni
pada satu sisi ada daerah atau sekolah yang kelebihan jumlah guru,
dan di sisi lain ada daerah atau sekolah yang kekurangan guru.
Dalam banyak kasus, ada SD yang jumlah gurunya hanya tiga
hingga empat orang, sehingga mereka harus mengajar kelas secara
paralel dan simultan.
Rendahnya Kesejahteraan Guru
• Rendahnya kesejahteraan guru mempunyai peran dalam
membuat rendahnya kualitas pendidikan Indonesia. Dengan
pendapatan yang rendah, terang saja banyak guru terpaksa
melakukan pekerjaan sampingan. Ada yang mengajar lagi di
sekolah lain, memberi les pada sore hari, menjadi tukang
ojek, pedagang mie rebus, pedagang buku/LKS, pedagang
pulsa ponsel, dan sebagainya.
• Dengan adanya UU Guru dan Dosen, barangkali
kesejahteraan guru dan dosen (PNS) agak lumayan. Pasal 10
UU itu sudah memberikan jaminan kelayakan hidup. Di dalam
pasal itu disebutkan guru dan dosen akan mendapat
penghasilan yang pantas dan memadai, antara lain meliputi
gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan
profesi, dan/atau tunjangan khusus serta penghasilan lain
yang berkaitan dengan tugasnya. Mereka yang diangkat
pemkot/pemkab bagi daerah khusus juga berhak atas rumah
dinas.
Rendahnya Prestasi Siswa
Dengan keadaan yang demikian itu (rendahnya
sarana fisik, kualitas guru, dan kesejahteraan guru)
pencapaian prestasi siswa pun menjadi tidak
memuaskan. Sebagai misal pencapaian prestasi fisika
dan matematika siswa Indonesia di dunia
internasional sangat rendah. Menurut Trends in
Mathematic and Science Study (TIMSS) 2003 (2004),
siswa Indonesia hanya berada di ranking ke-35 dari 44
negara dalam hal prestasi matematika dan di ranking
ke-37 dari 44 negara dalam hal prestasi sains. Dalam
hal ini prestasi siswa kita jauh di bawah siswa
Malaysia dan Singapura sebagai negara tetangga yang
terdekat.
Kurangnya Pemerataan Kesempatan
Pendidikan
Kesempatan memperoleh pendidikan masih terbatas pada
tingkat Sekolah Dasar. Data Balitbang
Departemen PendidikanNasional dan Direktorat Jenderal
Binbaga Departemen Agama tahun 2000 menunjukan
Angka Partisipasi Murni (APM) untuk anak usia SD pada
tahun 1999 mencapai 94,4% (28,3 juta siswa).
Pencapaian APM ini termasuk kategori tinggi. Agka
Partisipasi Murni Pendidikan di SLTP masih rendah yaitu
54, 8% (9,4 juta siswa). Sementara itu
layanan pendidikan usia dini masih sangat terbatas.
Kegagalan pembinaan dalam usia dini nantinya tentu akan
menghambat pengembangan sumber daya manusia
secara keseluruhan. Oleh karena itu diperlukan kebijakan
dan strategi pemerataan pendidikan yang tepat untuk
mengatasi masalah ketidakmerataan tersebut.
Rendahnya Relevansi
Pendidikan dengan Kebutuhan
Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya lulusan yang
menganggur. Data BAPPENAS (1996) yang dikumpulkan sejak
tahun 1990 menunjukan angka pengangguran terbuka yang
dihadapi oleh lulusan SMU sebesar 25,47%, Diploma/S0
sebesar 27,5% dan PT sebesar 36,6%, sedangkan pada periode
yang sama pertumbuhan kesempatan kerja cukup tinggi untuk
masing-masing tingkat pendidikan yaitu 13,4%, 14,21%, dan
15,07%. Menurut data Balitbang Depdiknas 1999, setiap
tahunnya sekitar 3 juta anak putus sekolah dan tidak memiliki
keterampilan hidup sehingga menimbulkan masalah
ketenagakerjaan tersendiri. Adanya ketidakserasian antara
hasil pendidikan dan kebutuhan dunia kerja ini disebabkan
kurikulum yang materinya kurang funsional terhadap
keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki
dunia kerja.
Mahalnya Biaya Pendidikan
Pendidikan bermutu itu mahal. Kalimat ini
sering muncul untuk menjustifikasi
mahalnya biaya yang harus dikeluarkan
masyarakat untuk mengenyam
bangku pendidikan. Mahalnya
biaya pendidikan dari Taman Kanak-
Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT)
membuat masyarakat miskin tidak
memiliki pilihan lain kecuali tidak
bersekolah. Orang miskin tidak boleh
Tabel APBN 2005 sampai dengan RAPBN 2010, perkembangan alokasi
dan rasio terhadap APBN.
APBN Alokasi Rasio
2005 33,40 triliun 8,1 %
2006 44,11 triliun 10,1 %
2007 53,07 triliun 10,5 %
2008 158,52 triliun 18,5 %
2009 207,41 triliun 20,0 %
2010 209,54 triliun 20,0 %
Grafik APBN 2005 sampai dengan RAPBN 2010, perkembangan
rasio terhadap APBN
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Rasio
Peningkatan anggaran pendidikan di atas cukup
mencengangkan, terjadi kenaikan rasio yang sangat
signifikan.
Salah Satu Contoh Potret Pembangunan
Pendidikan di Indonesia
Tugas ti feby

Contenu connexe

Tendances

Bab vii permasalahan
Bab vii permasalahanBab vii permasalahan
Bab vii permasalahanIda AdNur
 
TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"
TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"
TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"meyta kharisma
 
Tugasan edu 3093 isu dan cabaran guru
Tugasan edu 3093 isu dan cabaran guruTugasan edu 3093 isu dan cabaran guru
Tugasan edu 3093 isu dan cabaran guruAhmad NazRi
 
Kondisi dunia pendidikan di indonesia
Kondisi dunia pendidikan di indonesiaKondisi dunia pendidikan di indonesia
Kondisi dunia pendidikan di indonesiaWandi Supandi
 
Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan dan Keterkaitan Antara Masalah-Masalah Pe...
Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan dan Keterkaitan Antara Masalah-Masalah Pe...Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan dan Keterkaitan Antara Masalah-Masalah Pe...
Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan dan Keterkaitan Antara Masalah-Masalah Pe...Nurrahmah Fitria
 
Isu penambahbaikan sistem pendidikan Islam
Isu penambahbaikan sistem pendidikan IslamIsu penambahbaikan sistem pendidikan Islam
Isu penambahbaikan sistem pendidikan IslamMuhammad Syahir
 
Problematika pendidikan di indonesia
Problematika pendidikan di indonesiaProblematika pendidikan di indonesia
Problematika pendidikan di indonesiaFujifauziah14
 
Tugasan edu 3093 analisis isu dan cabaran guru.
Tugasan edu 3093 analisis isu dan cabaran guru.Tugasan edu 3093 analisis isu dan cabaran guru.
Tugasan edu 3093 analisis isu dan cabaran guru.Ahmad NazRi
 
Makalah masalah pendidikan
Makalah masalah pendidikanMakalah masalah pendidikan
Makalah masalah pendidikanMurnila_Wati
 
Penulisan akses ekuiti
Penulisan akses ekuitiPenulisan akses ekuiti
Penulisan akses ekuitiyatt87
 
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannyaPenyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya worodyah
 
4. Access and Equity
4.	Access and Equity4.	Access and Equity
4. Access and Equitymohdfidaiy
 
Paparan Menteri Pendidikan RI : Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia
Paparan Menteri Pendidikan RI : Gawat Darurat Pendidikan di IndonesiaPaparan Menteri Pendidikan RI : Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia
Paparan Menteri Pendidikan RI : Gawat Darurat Pendidikan di IndonesiaNegeri Pelangi
 
4. Akses Dan Ekuiti
4. Akses Dan Ekuiti4. Akses Dan Ekuiti
4. Akses Dan Ekuitikrys73
 

Tendances (16)

Bab vii permasalahan
Bab vii permasalahanBab vii permasalahan
Bab vii permasalahan
 
TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"
TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"
TUGAS BAHASA INDONESIA "MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA"
 
Tugasan edu 3093 isu dan cabaran guru
Tugasan edu 3093 isu dan cabaran guruTugasan edu 3093 isu dan cabaran guru
Tugasan edu 3093 isu dan cabaran guru
 
Kondisi dunia pendidikan di indonesia
Kondisi dunia pendidikan di indonesiaKondisi dunia pendidikan di indonesia
Kondisi dunia pendidikan di indonesia
 
Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan dan Keterkaitan Antara Masalah-Masalah Pe...
Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan dan Keterkaitan Antara Masalah-Masalah Pe...Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan dan Keterkaitan Antara Masalah-Masalah Pe...
Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan dan Keterkaitan Antara Masalah-Masalah Pe...
 
Makalah pendidikan di indonesia2
Makalah pendidikan di indonesia2Makalah pendidikan di indonesia2
Makalah pendidikan di indonesia2
 
Isu penambahbaikan sistem pendidikan Islam
Isu penambahbaikan sistem pendidikan IslamIsu penambahbaikan sistem pendidikan Islam
Isu penambahbaikan sistem pendidikan Islam
 
Problematika pendidikan di indonesia
Problematika pendidikan di indonesiaProblematika pendidikan di indonesia
Problematika pendidikan di indonesia
 
Tugasan edu 3093 analisis isu dan cabaran guru.
Tugasan edu 3093 analisis isu dan cabaran guru.Tugasan edu 3093 analisis isu dan cabaran guru.
Tugasan edu 3093 analisis isu dan cabaran guru.
 
Tugas kus
Tugas kusTugas kus
Tugas kus
 
Makalah masalah pendidikan
Makalah masalah pendidikanMakalah masalah pendidikan
Makalah masalah pendidikan
 
Penulisan akses ekuiti
Penulisan akses ekuitiPenulisan akses ekuiti
Penulisan akses ekuiti
 
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannyaPenyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia dan penanggulangannya
 
4. Access and Equity
4.	Access and Equity4.	Access and Equity
4. Access and Equity
 
Paparan Menteri Pendidikan RI : Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia
Paparan Menteri Pendidikan RI : Gawat Darurat Pendidikan di IndonesiaPaparan Menteri Pendidikan RI : Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia
Paparan Menteri Pendidikan RI : Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia
 
4. Akses Dan Ekuiti
4. Akses Dan Ekuiti4. Akses Dan Ekuiti
4. Akses Dan Ekuiti
 

Similaire à Tugas ti feby

Tugas tik windy ix rsbi
Tugas tik windy ix rsbiTugas tik windy ix rsbi
Tugas tik windy ix rsbiwisyafer
 
Problematika pendidikan
Problematika pendidikanProblematika pendidikan
Problematika pendidikanDwi Halimasari
 
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)novanisa febrina
 
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)novanisa febrina
 
Kondisi pendidikan Indonesia
Kondisi pendidikan IndonesiaKondisi pendidikan Indonesia
Kondisi pendidikan IndonesiaRahmitha Solihat
 
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan PendidikanFaktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan PendidikanHariyatunnisa Ahmad
 
Makalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diMakalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diEko Pratiwiningsih
 
dokumen.tips_isu-isu-pendidikan-prentasi perkembangan.ppt
dokumen.tips_isu-isu-pendidikan-prentasi perkembangan.pptdokumen.tips_isu-isu-pendidikan-prentasi perkembangan.ppt
dokumen.tips_isu-isu-pendidikan-prentasi perkembangan.pptjufryramelli
 
dokumen.tips_isu-isu-pendidikan-prentasi perkembangan.ppt
dokumen.tips_isu-isu-pendidikan-prentasi perkembangan.pptdokumen.tips_isu-isu-pendidikan-prentasi perkembangan.ppt
dokumen.tips_isu-isu-pendidikan-prentasi perkembangan.pptjufryramelli
 
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...Yang Dibuang
 
permasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikropermasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikromuhammadsucahyo
 
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikroTugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikromuhammadsucahyo
 
Pip permasalahan pendidikan
Pip permasalahan pendidikanPip permasalahan pendidikan
Pip permasalahan pendidikanDwiAlfiani2000
 
Efisiensi pendidikan di indonesia
Efisiensi pendidikan di indonesiaEfisiensi pendidikan di indonesia
Efisiensi pendidikan di indonesiaLastri Cheanagho
 

Similaire à Tugas ti feby (20)

Tugas tik windy ix rsbi
Tugas tik windy ix rsbiTugas tik windy ix rsbi
Tugas tik windy ix rsbi
 
Problematika pendidikan
Problematika pendidikanProblematika pendidikan
Problematika pendidikan
 
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
 
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)Nova nisa febrina (tugas eldarni)
Nova nisa febrina (tugas eldarni)
 
Kondisi pendidikan Indonesia
Kondisi pendidikan IndonesiaKondisi pendidikan Indonesia
Kondisi pendidikan Indonesia
 
Pp bab 5
Pp bab 5Pp bab 5
Pp bab 5
 
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan PendidikanFaktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
 
Makalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diMakalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan di
 
Inovasi pendidikan di Indonesia
Inovasi pendidikan di IndonesiaInovasi pendidikan di Indonesia
Inovasi pendidikan di Indonesia
 
Pendidikan.docx
Pendidikan.docxPendidikan.docx
Pendidikan.docx
 
Pendidikan.pdf
Pendidikan.pdfPendidikan.pdf
Pendidikan.pdf
 
dokumen.tips_isu-isu-pendidikan-prentasi perkembangan.ppt
dokumen.tips_isu-isu-pendidikan-prentasi perkembangan.pptdokumen.tips_isu-isu-pendidikan-prentasi perkembangan.ppt
dokumen.tips_isu-isu-pendidikan-prentasi perkembangan.ppt
 
dokumen.tips_isu-isu-pendidikan-prentasi perkembangan.ppt
dokumen.tips_isu-isu-pendidikan-prentasi perkembangan.pptdokumen.tips_isu-isu-pendidikan-prentasi perkembangan.ppt
dokumen.tips_isu-isu-pendidikan-prentasi perkembangan.ppt
 
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...
Rasional pengembangan kurikulum 2013 pengembangan kurikulum perlu dilakukan k...
 
Pik kel 3
Pik kel 3Pik kel 3
Pik kel 3
 
permasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikropermasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikro
 
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikroTugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
Tugas baru permasalahan makro dan permasalahan mikro
 
Pip permasalahan pendidikan
Pip permasalahan pendidikanPip permasalahan pendidikan
Pip permasalahan pendidikan
 
Isu
IsuIsu
Isu
 
Efisiensi pendidikan di indonesia
Efisiensi pendidikan di indonesiaEfisiensi pendidikan di indonesia
Efisiensi pendidikan di indonesia
 

Dernier

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 

Dernier (20)

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 

Tugas ti feby

  • 2. PEMBAHASAN MATERI • Pengertian Problematika Pendidikan • Masalah-masalah Pokok Pendidikan Di Indonesia • Empat Masalah Pokok Pendidikan Yang Telah Menjadi Kesempatan Nasional Yang Perlu Diprioritaskan Penanggulangan • Solusi Pemecahan Problematika Pendidikan Di Indonesia • Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Berkembangnya Masalah Pendidikan • Kualitas Pendidikan Di Indonesia • Tabel APBN 2005 Sampai Dengan RAPBN 2010, Perkembangan Alokasi Dan Rasio Terhadap APBN. • Grafik APBN 2005 Sampai Dengan RAPBN 2010, Perkembangan Rasio Terhadap APBN • Salah Satu Contoh Potret Pembangunan Pendidikan Di Indonesia
  • 3. PENGERTIAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN • Problematika • Pendidikan • Problematika Pendidikan
  • 4. Problematika adalah berasal dari akar kata bahasa Inggris “problem” artinya, soal, masalah atau teka-teki. Juga berarti problematik, yaitu ketidak tentuan.
  • 5. Tentang pendidikan banyak definisi yang berbagai macam, namun secara umum ada yang mendefinisikan bahwa, pendidikan adalah suatu hasil peradaban sebuah bangsa yang dikembangkan atas dasar suatu pandangan hidup bangsa itu sendiri, sebagai suatu pengalaman yang memberikan pengertian, pandangan, dan penyesuaian bagi seseorang yang menyebabkan mereka berkembang. Definisi pendidikan secara lebih khusus ialah suatu proses pertumbuhan di dalam mana seorang individu di bantu mengembangkan daya-daya kemampuannya, bakatnya, kecakapannya dan minatnya. Sehingga dapat di simpulkan disini bahwa pendidikan adalah, suatu usaha sadar dalam rangka menanamkan daya-daya kemampuan, baik yang berhubungan dengan pengalaman kognitif (daya pengetahuan), afektif (aspek sikap) maupun psikomotorik (aspek ketrampilan) yang dimiliki oleh seorang individu.
  • 6. Problematika pendidikan adalah, persoalan-persoalan atau permasalahan-permasalahan yang di hadapi oleh dunia pendidikan, khususnya Negara Indonesia.
  • 7. MASALAH-MASALAH POKOK PENDIDIKAN DI INDONESIA • Masalah internal pendidikan yang dihadapi • Masalah pokok yang dihadapi oleh dunia pendidikan di tanah air kita dewasa ini • Empat masalah pokok pendidikan yang telah menjadi kesempatan nasional yang perlu diprioritaskan penanggulangannya.
  • 8. 1. Rendahnya mutu akademik terutama penguasaan ilmu pengetahuan alam (IPA), matematika, serta bahasa terutama bahasa inggris padahal penguasaan materi tersebut merupakan kunci dalam menguasai dan mengembangkan iptek. 2. Rendahnya efisiensi internal karena lamanya masa studi melampaui waktu standart yang sudah ditentukan. 3. Rendahnya efisiensi eksternal sistem pendidikan yang disebut dengan relevansi pendidikan, yang menyebabkan terjadinya pengangguran tenaga terdidik yang cenderung terus meningkat. Secara empiris kecenderungan meningkatnya pengangguran tenaga terdidik disebabkan oleh perkembangan dunia usaha yang masih di dominasi oleh pengusaha besar yang jumlahnya terbatas dan sangat mengutamakan efisiensi (padat modal dan padat teknologi). Dengan demikian pertambahan kebutuhan akan tenaga kerja jauh lebuh kecil dibandingkan pertambahan jumlah lulusan lembaga pendidikan. 4. Terjadi kecenderungan menurunnya akhlak dan moral yang menyebabkan lunturnya tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial, seperti terjadinya tawuran pelajar dan kenakalan remaja
  • 9. 1. Bagaimana semua warga Negara dapat menikmati kesempatan pendidikan. 2. Bagaimana pendidikan dapat membekali peserta didik dengan keterampilan kerja yang mantap untuk dapat terjun kedalam kancah kehidupan bermasyarakat.
  • 10. Empat masalah pokok pendidikan yang telah menjadi kesempatan nasional yang perlu diprioritaskan penanggulangannya • Masalah Pemerataan Pendidikan • Masalah Mutu Pendidikan • Masalah Efisiensi Pendidikan • Masalah Relevansi Pendidikan
  • 11. Masalah Pemerataan Pendidikan • Masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan bagaiman sistem pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh warga Negara untuk memperoleh pendidikan, sehingga pendidikan itu menjadi wahana bagi pembanguana sumber daya manusia untuk menunjang pembangunan. • Masalah pemerataan pendidikan timbul apabila masih banyak warga Negara khususnya anak usia sekolah yang tidak dapat di tampung dalam sistem atau lembaga pendidikan karena kurangnya fasilita pendidikan yang tersedia.
  • 12. Masalah Mutu Pendidikan • Mutu pendidikan dipermasalahkan jika hasil pendidikan belum mencapai taraf seperti yang diharapkan. Penetapan mutu hasil pendidikan pertama dilakukan oleh lembaga penghasil sebagai produsen tenagan terhadap calon luaran, dengan sistem sertifikasi. Selanjutnya jika luaran tesebut terjun kelapangan kerja penilaian dilakukan oleh lembaga pemakai sebagai konsumen tenaga dengan sistem tes unjuk kerja. Lazimnya masih dilakukan pelatihan dan pemagangan bagi calon untuk penyesuaian dengan tuntutan persyaratan kerja dilapangan, dan berkarya. • Jadi mutu pendidikan pada akhirnya dilihat pada kualitas keluaranya. Jika tujuan pendidikan nasioanl dijadikan kriteria, maka pertanyaanya adalah: apakah keluaran dari sistem pendidikan menjadikan pribadi yang bertakwa, mandiri, anggota masyarakat yang sosial yang bertanggung jawab.
  • 13. Masalah efisiensi pendidikan • Masalah efisiensi pendidikan mempersoalkan bagaimana suatu sistem pendidikn mendayagunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan. Jika penggunaannya hemat dan tepat sasaran dikatakan efisiensinya tinggi. • Beberapa masalah efisiensi pendidikan yang penting adalah: a. Bagaimana tenaga kependidikan difungsikan b. Bagaimana prasarana dan sarana pendidikan digunakan c. Bagaimana pendidikan diselenggarakan d. Masalah efisiensi dalam memfungsikan tenaga.
  • 14. Masalah Relevansi Pendidikan • Masalah relevensi adalah masalah yang timbul karena tidak sesuainya sistem pendidikan dengan pembangunan nasional setara kebutuhan perorangan, keluarga, dan masyarakat, baik dalam jangka pendek, maupun dalam jangka panjang. • Pendidikan merupakan faktor penunjang bagi pembangunan ketahanan nasional. Oleh sebab itu, perlu keterpaduan di dalam perencanaan dan pelaksanaan pendidikan dengan pembangunan nasional tersebut. Sebagai contoh pendidikan di sekolah harus di rencanakan berdasarkan kebutuhan nyata dalam gerak pembangunan nasional, serta memperhatikan ciri- ciri ketenagaan yang di perlukan sesuai dengan keadaan lingkungan di wilayah-wilayah lingkungan tertentu.
  • 15. SOLUSI PEMECAHAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN DI INDONESIA • Solusi Masalah Pemerataan Pendidikan • Solusi Masalah Mutu, Efisiensi dan Relevansi Pendidikan
  • 16. • Cara konvesional antara lain: a. Membangun gedung sekolah seperti SD inpres dan atau ruangan belajar. b. Menggunakan gedung sekolah untuk double shift (sistem bergantian pagi dan sore). Sehubungan dengan itu yang perlu digalakkan, utamanya untuk pendidikan dasar ialah membangkitkan kemauan belajar bagi masyarakat yang kurang mampu agar mau menyekolahkan anaknya. • Cara Inovatif antara lain: Sistem pamong (pendidikan oleh masyarakat, orang tua, dan guru) atau inpact sistem, sistem tersebut dirintis di solo dan didiseminasikan ke beberapa provinsi. a. SD kecil pada daerah terpencil b. Sistem guru kunjung c. SMP terbuka d. Kejar paket A dan b e. Belajar jarak jauh, seperti di universitas terbuka
  • 17. Upaya pemecahan masalah masalah mutu pendidikan dalam garis besarnya meliputi hal-hal yang bersifat sebagai fisik dan lunak, personalia, dan manajemen. Sebagai berikut: • Seleksi yang lebih rasional terhadap masukan mentah, khususnay untuk Slta dan PT. • Pengembanagn kemanpuan tenaga kependidikan melalui studi lanjut. • Penyempurnaaan kurikulum • Pengembanagan prasarana yang menciptakan lingkungan yang tenteram untuk belajar • Penyempurnaan sarana belajar seperti buku paket, media pembelajaran • Peniungkatan adminisrasi manajemen khususnya yang mengenai anggaran • Kegiatan pengendalian mutu.
  • 18. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Berkembangnya Masalah Pendidikan 1. Perkembangan Iptek Dan Seni 2. Laju Pertumbuhan Penduduk. 3. Aspirasi Masyarakat 4. Keterbelakangan Budaya Dan Sarana Kehidupan.
  • 19. Kualitas Pendidikan di Indonesia • Banyak faktor-faktor yang menyebabkan kualitas pendidikan di Indonesia semakin terpuruk. Faktor-faktor tersebut yaitu : 1. Rendahnya Kualitas Sarana Fisik. 2. Rendahnya Kualitas Guru 3. Rendahnya Kesejahteraan Guru 4. Rendahnya Prestasi Siswa 5. Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan 6. Rendahnya Relevansi Pendidikan dengan Kebutuhan 7. Mahalnya Biaya Pendidikan
  • 20. Rendahnya Kualitas Sarana Fisik Untuk sarana fisik misalnya, banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi kita yang gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak lengkap. Sementara laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laboratorium dan sebagainya.
  • 21. Rendahnya Kualitas Guru • Keadaan guru di Indonesia juga amat memprihatinkan. Kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya sebagaimana disebut dalam pasal 39 UU No 20/2003 yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat. • Kendati secara kuantitas jumlah guru di Indonesia cukup memadai, namun secara kualitas mutu guru di negara ini, pada umumnya masih rendah. Secara umum, para guru di Indonesia kurang bisa memerankan fungsinya dengan optimal, karena pemerintah masih kurang memperhatikan mereka, khususnya dalam upaya meningkatkan profesionalismenya. Secara kuantitatif, sebenarnya jumlah guru di Indonesia relatif tidak terlalu buruk. Apabila dilihat ratio guru dengan siswa, angka-angkanya cukup bagus yakni di SD 1:22, SLTP 1:16, dan SMU/SMK 1:12. Meskipun demikian, dalam hal distribusi guru ternyata banyak mengandung kelemahan yakni pada satu sisi ada daerah atau sekolah yang kelebihan jumlah guru, dan di sisi lain ada daerah atau sekolah yang kekurangan guru. Dalam banyak kasus, ada SD yang jumlah gurunya hanya tiga hingga empat orang, sehingga mereka harus mengajar kelas secara paralel dan simultan.
  • 22. Rendahnya Kesejahteraan Guru • Rendahnya kesejahteraan guru mempunyai peran dalam membuat rendahnya kualitas pendidikan Indonesia. Dengan pendapatan yang rendah, terang saja banyak guru terpaksa melakukan pekerjaan sampingan. Ada yang mengajar lagi di sekolah lain, memberi les pada sore hari, menjadi tukang ojek, pedagang mie rebus, pedagang buku/LKS, pedagang pulsa ponsel, dan sebagainya. • Dengan adanya UU Guru dan Dosen, barangkali kesejahteraan guru dan dosen (PNS) agak lumayan. Pasal 10 UU itu sudah memberikan jaminan kelayakan hidup. Di dalam pasal itu disebutkan guru dan dosen akan mendapat penghasilan yang pantas dan memadai, antara lain meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan profesi, dan/atau tunjangan khusus serta penghasilan lain yang berkaitan dengan tugasnya. Mereka yang diangkat pemkot/pemkab bagi daerah khusus juga berhak atas rumah dinas.
  • 23. Rendahnya Prestasi Siswa Dengan keadaan yang demikian itu (rendahnya sarana fisik, kualitas guru, dan kesejahteraan guru) pencapaian prestasi siswa pun menjadi tidak memuaskan. Sebagai misal pencapaian prestasi fisika dan matematika siswa Indonesia di dunia internasional sangat rendah. Menurut Trends in Mathematic and Science Study (TIMSS) 2003 (2004), siswa Indonesia hanya berada di ranking ke-35 dari 44 negara dalam hal prestasi matematika dan di ranking ke-37 dari 44 negara dalam hal prestasi sains. Dalam hal ini prestasi siswa kita jauh di bawah siswa Malaysia dan Singapura sebagai negara tetangga yang terdekat.
  • 24. Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan Kesempatan memperoleh pendidikan masih terbatas pada tingkat Sekolah Dasar. Data Balitbang Departemen PendidikanNasional dan Direktorat Jenderal Binbaga Departemen Agama tahun 2000 menunjukan Angka Partisipasi Murni (APM) untuk anak usia SD pada tahun 1999 mencapai 94,4% (28,3 juta siswa). Pencapaian APM ini termasuk kategori tinggi. Agka Partisipasi Murni Pendidikan di SLTP masih rendah yaitu 54, 8% (9,4 juta siswa). Sementara itu layanan pendidikan usia dini masih sangat terbatas. Kegagalan pembinaan dalam usia dini nantinya tentu akan menghambat pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu diperlukan kebijakan dan strategi pemerataan pendidikan yang tepat untuk mengatasi masalah ketidakmerataan tersebut.
  • 25. Rendahnya Relevansi Pendidikan dengan Kebutuhan Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya lulusan yang menganggur. Data BAPPENAS (1996) yang dikumpulkan sejak tahun 1990 menunjukan angka pengangguran terbuka yang dihadapi oleh lulusan SMU sebesar 25,47%, Diploma/S0 sebesar 27,5% dan PT sebesar 36,6%, sedangkan pada periode yang sama pertumbuhan kesempatan kerja cukup tinggi untuk masing-masing tingkat pendidikan yaitu 13,4%, 14,21%, dan 15,07%. Menurut data Balitbang Depdiknas 1999, setiap tahunnya sekitar 3 juta anak putus sekolah dan tidak memiliki keterampilan hidup sehingga menimbulkan masalah ketenagakerjaan tersendiri. Adanya ketidakserasian antara hasil pendidikan dan kebutuhan dunia kerja ini disebabkan kurikulum yang materinya kurang funsional terhadap keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja.
  • 26. Mahalnya Biaya Pendidikan Pendidikan bermutu itu mahal. Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak- Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh
  • 27. Tabel APBN 2005 sampai dengan RAPBN 2010, perkembangan alokasi dan rasio terhadap APBN. APBN Alokasi Rasio 2005 33,40 triliun 8,1 % 2006 44,11 triliun 10,1 % 2007 53,07 triliun 10,5 % 2008 158,52 triliun 18,5 % 2009 207,41 triliun 20,0 % 2010 209,54 triliun 20,0 %
  • 28. Grafik APBN 2005 sampai dengan RAPBN 2010, perkembangan rasio terhadap APBN 0.00% 5.00% 10.00% 15.00% 20.00% 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Rasio Peningkatan anggaran pendidikan di atas cukup mencengangkan, terjadi kenaikan rasio yang sangat signifikan.
  • 29. Salah Satu Contoh Potret Pembangunan Pendidikan di Indonesia