Pengaruh intensitas cahaya dan air terhadap pertumbuhan kecambah
1. Pengaruh intensitas cahaya
dan air terhadap pertumbuhan
kecambah (tauge)
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Mun’imatun Nafiah
Musfirah Majid
Novi Reskianti Amin Page
Nur Adilah Zainuddin
Nur Afiyah Sulaiman
Nur Latifah Djamaluddin
Kelompok II
XII IPA 3
SMA UMMUL MUKMININ
2012
2. Kata Pengantar
Bismillahirahmanirahim…
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…
Alhamdulillahirabbilalamin kami ucapkan kepada Sang Maha Pencipta yang
telah menghamparkan langit, bumi, dan segala isinya bagi manusia sehingga kita
dapat merenungi kebesaran-Nya dengan memikirkan ciptaan Tuhan yang Maha
Sempurna. Salawat dan salam tak lupa kita kirimkan kepada sosok teladan
manusia, Rasulullah saw. Sang rahmatan lilalamin.Kami sangat bersyukur telah
diberikan waktu dan kesempatan untuk menyelesaikan makalah biologi ini
bersama-sama tanpa adanya halangan yang berarti.
Sebulan yang lalu kami mempelajari sekilas mengenai pertumbuhan dan
perkembangan kecambah melalui penjelasan bu Hajrah. Beliau telah menjelaskan
pada kami materi lanjutan dari materi kami di kelas sebelumnya mengenai
perkecambahan. Dan sepatutnya bagi kami untuk mempraktekkan dan mengamati
secara nyata teori-teori tersebut. Bukankah teori akan lebih terealisasikan dengan
dibuktikan pada pengamatan/penelitian ilmiah. Apalagi jika kita sendiri yang
melihat, mencatat, dan berpikir tentang hasil penelitian itu. Maka sungguh tepatlah
makalah ini ditugaskan agar kami dapat memetik buah ilmu yang telah kami
pelajari di kelas. Dan karenanya kami menghaturkan terima kasih yang sebanyak-
banyaknya kepada beliau.
Selain itu, kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian makalah kelompok kami. Namun, terlepas dari itu semua kami
hanyalah beberapa orang siswa yang masih baru belajar. Masih memiliki banyak
kekurangan sana-sini dalam pengerjaan makalah kami. Kami masih butuh saran
serta bimbingan dari para guru maupun siapa saja yang menemukan kekilafan kami
dalam makalah ini.
Makassar, Juli-Agustus 2012
3. Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Variabel
Bab II PENGARUH INTENSITAS CAHAYA DAN AIR TERHADAP
PERTUMBUHAN KECAMBAH
2.1 Landasan Teori
2.2 Laporan Penelitian
2.3 Foto
Bab III PENUTUP
3.1Kesimpulan
3.2 Saran
3.3 Daftar Pustaka
4. Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Kita semua biasa memakan tauge. Tauge adalah sayuran yang umumnya berasal
dari tumbuhan muda /kecambah kacang hijau (Phaseolus radiates) yang baru saja
berkecambah yang dimana daun lembaga tauge berwarna kuning. Hal itu terjadi
karena dalam pembuatannya, kacang hijau direndam air pada tempat yang
terhalang dari sinar matahari langsung sehingga otomatis klorofil tidak terbentuk
dalam perkecambahan tauge. Sedangkan kecambah kacang hijau yang disinari
cahaya matahari langsung akan memiliki karakteristik berupa ukuran yang lebih
besar dari taoge, memiliki akar yang lebih panjang dan bentuk lebih ramping, serta
berwarna kehijau-hijauan. Rasa kecambah jenis ini adalah renyah dan terasa agak
pahit apabila disantap mentah-mentah.
Dalam pertumbuhannya, tanaman kacang hijau memang dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya adalah intensitas cahaya matahari dan air. Sehubungan dengan
hal itu, pada penelitian ini kami tertarik untuk membahas mengenai perlakuan yang
akan ditimbulkan dari pemberian intensitas cahaya dan kadar air yang berbeda.
1.2 Rumusan Masalah
Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan,
namun efek lain dari sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel
tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang diterpa cahaya matahari
akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap.
Peristiwa ini disebut dengan etiolasi, yaitu pertumbuhan sel tumbuhan
yang sangat cepat di tempat gelap.
Maka berdasarkan latar belakang diatas, kita dapat menemukan rumusan masalah
mengenai “Bagaimanakah pengaruh intensitas cahaya dan air terhadap
pertumbuhan kecambah (tauge)?” Yaitu apakah perbedaan intensitas cahaya dan
air yang diberikan akan mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan kacang hijau?
5. 1.3 Batasan Masalah
Pada makalah ini, kami akan mengamati tiga percobaan yang di mana terdapat
beberapa hal yang membatasinya, antara lain:
Intensitas cahaya matahari dan air
Dalam percobaan kami kali ini, intensitas cahaya matahari berfungsi sebagai
variable bebas. Variabel bebas merupakan perlakuan yang dibedakan pada
setiap percobaan. Kami melakukan percobaan pada 2 variable lingkungan
tumbuh. Dalam percobaan kali ini yaitu tempat yang sinari cahaya matahari
secara langsung, dan di tempat yang terhalang dari sinar matahari dan
lembab.
Terkena sinar matahari langsung
Perlakuan ini dilakukan dengan cara menempatkan wadah bakal
kecambah di tempat yang terkena sinar matahari langsung seperti di
luar rumah. Dengan begitu bakal kecambah akan mendapatkan cahaya
matahari terang.
Tempat yang lembab
Intensitas cahaya rendah ini bisa didapatkan dengan menutupi wadah
dan ruang yang ditempati bakal kecambah agar cahaya matahari yang
diterima terminimalisir.
1.4 Variabel
1. Variabel terikat (independent variable) yaitu Pertumbuhan kacang hijau,
parameternya adalah panjang batang, jumlah daun dan lebar daun.
2. Variabel bebas (dependent variable) yaitu Variasi pemberian intensitas
cahaya.
Intensitas cahaya tinggi (terkena cahaya langsung)
Intensitas cahaya rendah dan lembab (tempat tertutup)
3. Variabel kontrol
1. Ukuran wadah yang digunakan untuk masing-masing percobaan
adalah ukuran kecil.
2. Jumlah kapas pada masing-masing wadah adalah kapas dengan
ketebalan yang sama.
3. Jumlah kacang hijau pada masing-masing wadah adalah 30 biji.
4. Jenis kacang hijau yang digunakan adalah biji dengan kulit yang
sudah terbuka.
6. BAB II
PENGARUH INTENSITAS CAHAYA DAN AIR
TERHADAP PERTUMBUHAN KECAMBAH
2.1 Landasan Teori
a. Pengertian
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan
perkecambahan. Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji
terbentuk, air didalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi.
Akibatnya, biji tidak dapat melangsungkan proses metabolismenya dan mulai
mengalami dormansi (istirahat panjang). Dormansi biji sangat bermanfaat pada
kondisi yang tidak kondusif (seperti suhu lingkungan yang ekstrim) karena
struktur biji yang kuat akan melindungi embrio agar tetap bertahan hidup.
Perkembangan Embrio
Embrio berkembang di dalam biji. Setelah proses fertilisasi, zigot mengalami
serangkaian pembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang terbentuk dari mitosis
zigot akan berkembang menjadi embrio asli, sedangkan sel yang lain menjadi
bahan awal dari jaringan suspensor. Embrio di dalam ovulum (bakal biji)
berkembang menjadi massa bulat yang mengandung ratusan sel. Massa sel
tersebut berkembang menjadi jaringan primer dan akhirnya membentuk seluruh
jaringan utama tumbuhan dewasa, termasuk kotiledon yang berfungsi untuk
perkecambahan dan menyimpan cadangan makanan. Pada kutub embrio
ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu meristem apikal
batang dan meristem apikal akar. Sel-sel tersebut berada dalamkondisi dorman
ketika biji berada pada masa dormansi. Setelah biji berkecambah, kedua massa
sel tersebut berkembang menjadi daerah pertumbuhan batang dan akar.
Perkembangan embrio terhenti setelah mencapai tahapan tertentu, yaitu saat
bakal biji telah menjadi biji matang. Biji tersebut sesuai untuk perkecambahan.
Perkecambahan
7. Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan embrio dan komponen-
komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal
menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang
terdapat dalam biji, misalnya radikula dan plumula.
Tahapan Perkecambahan
Perkecambahan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut
meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim,
hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormon
ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya serta asimilasi (fotosintesis).
Imbibisi atau proses penyerapan cairan pada biji terjadi melalui mikropil. Air
masuk ke dalam kotiledon dan menyebabkan pembengkakan yang pada
akhirnya memecah testa.
Awal perkembangan didahului dengan pengaktifan enzim hidrolase (protease,
lipase dan karbohidrase) dan hormon pada kotiledon atau endosperma oleh
adanya air. Enzim protease segera mengubah molekul protein menjadi asam
amino. Asam amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi
membran sel dan sitoplasma. Timbunan pati diuraikan menjadi maltosa
kemudian menjadi glukosa.Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa,
yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel-sel yang baru. Bahan makanan
terlarut berupa maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio.Proses-proses
tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui pemecahan
glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan
pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula
tumbuh diatas permukaan tanah. Daun pertama akan membuka dan memulai
proses fotosintesis.
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio.
Proses perkecambahan dipengaruhi oleh cahaya, suhu, dan oksigen.
Berdasarkan letak kotiledon pada saat berkecambah dikenal dua macam tipe
perkecambahan, yaitu :
1. Perkecambahan Epigeal
Merupakan pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang menyebabkan pluma
dan kotiledon terdorong kepermukaan tanah.
2. Perkecambahan Hipogeal
8. Merupakan pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan
plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, tetapi kotiledon
tetap berada di dalam tanah.
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran atau volume serta
jumlah sel secara irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula).
Pertumbuhan pada tumbuhan bersifat kuantitatif (dapat diukur). Pertumbuhan
pada tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer merupakan proses aktivitas sel-sel meristem yang
menyebabkan batang dan akar tumbuh memanjang. Pertumbuhan primer terjadi
pada embrio, ujung batang, dan ujung akar.
Berdasarkan aktivitasnya, daerah pertumbuhan pada ujung batang dan ujung
akar belakang meristem apikal dibedakan menjadi tiga, yaitu :
Daerah pembelahan sel, sel-sel di daerah ini aktif membelah, dan sifatnya
tetap meristematik, daerah ini biasanya terdapat di ujung akar.
Daerah pemanjangan sel, merupakan daerah yang sel-selnya mengalami
perubahan volume sehingga akan cepat memanjang. Daerah ini terletak di
belakang daerah pembelahan.
Daerah diferensiasi, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi
menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi khusus.
2. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium
gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan
menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan. Pada pertumbuhan
sekunder yang aktif membelah adalah sel-sel meristem yang terdapat pada
kambium. Sel-sel tersebut akan melakukan pembelahan secara radial, yaitu
pembelahan sel yang terdapat disekitar xylem mengarah ke dalam dan sel-sel
yang terdapat disekitar floem mengarah keluar.
Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk,
airdidalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibatnya, biji
tidak dapatmelangsungkan proses metabolismenya dan mulai mengalami
dormansi (istirahatpanjang). Dormansi biji sangat bermanfaat pada kondisi yang
tidak kondusif (sepertisuhu lingkungan yang ekstrim) karena struktur biji yang
kuat akan melindungi embrioagar tetap bertahan hidup.
Perkembangan Embrio
9. Embrio berkembang di dalam biji. Setelah proses fertilisasi, zigot
mengalamiserangkaian pembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang terbentuk
dari mitosis zigotakan berkembang menjadi embrio asli, sedangkan sel yang
lain menjadi bahan awaldari jaringan suspensor.Embrio di dalam ovulum (bakal
biji) berkembang menjadi massa bulat yangmengandung ratusan sel. Massa sel
tersebut berkembang menjadi jaringan primer danakhirnya membentuk seluruh
jaringan utama tumbuhan dewasa, termasuk kotiledonyang berfungsi untuk
perkecambahan dan menyimpan cadangan makanan.Pada kutub embrio
ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitumeristem apikal
batang dan meristem apikal akar. Sel-sel tersebut berada dalamkondisi dorman
ketika biji berada pada masa dormansi. Setelah biji berkecambah,kedua massa
sel tersebut berkembang menjadi daerah pertumbuhan batang dan
akar.Perkembangan embrio terhenti setelah mencapai tahapan tertentu, yaitu
saatbakal biji telah menjadi biji matang. Biji tersebut sesuai untuk
perkecambahan.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan dan Pertumbuhan pada
Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh dua fakor
yaitu, dalam (internal) dan luar (eksternal).
1. Faktor Eksternal
a. Air.
Air (H2O) adalah cairan jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau yang
terdapat dan diperlukan dalam kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan yang
secara kimiawi air terbentuk dari Hidrogen dan Oksigen. Air merupakan
kebutuhan yang sangat vital bagi tumbuhan. Air diperlukan tumbuhan sebagai
media berlangsungnya reaksi kimia di dalam sel, komponen dasar pembentukan
zat makanan, dan membantu mengedarkan zat makanan ke seluruh bagian
tubuh. Air merupakan salah satu faktor yang dapat mempercepat
perkecambahan dan menghentikan masa dormansi biji. Perkecambahan diawali
dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun
media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang
disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik
dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi
adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji
melunak. Proses ini murni fisik.
Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah hormon perkecambahan
awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin
meningkat. Selain itu masuknya air pada biji juga menyebabkan enzim aktif
10. bekerja. Bekerjanya enzim merupakan proses kimia. Enzim amilase bekerja
memecah tepung menjadi maltosa, selanjutnya maltosa dihidrolisis oleh maltase
menjadi glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam – asam amino. Senyawa
glukosa masuk ke dalam proses metabolisme dan dipecah menjadi energi dan
senyawa karbohidrat yang menyusun struktur tubuh Asam – asam amino
dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi menyusun struktur sel dan enzim-
enzim baru. Asam - asam lemak terutama dipakai untuk menyusun membran
sel.
Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif
melakukan mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula
makin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada
akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat bahwa cangkang biji cukup
lunak bagi embrio untuk dipecah.
Fungsi air untuk tumbuhan adalah:
1. Memberikan tekanan turgor pada dinding sel sehingga sel dapat membelah
dan membesar.
2. Merangsang terjadinya proses imbibisi, yaitu proses penyerapan air oleh biji.
3. Sebagai bahan baku fotosintesis sehingga tanaman memproduksi glukosa.
4. Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis keseluruh bagian tumbuhan.
Bila tanaman kekurangan air, maka tanaman akan kering dan kekurangan
nutrisi karena tidak ada yang mengangkut nutrisi itu. Tumbuhan yang
kekurangan air akan menjadi layu dan warna hijau berubah menjadi kuning,
kering, dan pada akhirnya mati. Karena air berfungsi untuk menyiram tanaman
agar tetap segar dan tidak layu serta sebagai media reaksi kimia dalam sel,
menunjang fotosintesis dan menjaga kelembapan. Tetapi jika kelebihan air juga
tidak baik untuk tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat dan
kemungkinan akan mati.
b. Oksigen (O2).
Oksigen dibutuhkan tumbuhan untuk menghasilkan energi. Dalam hal ini
oksigen digunakan untuk memecah zat-zat makanan yang mereka buat sehingga
menghasilkan senyawa sederhana dan sejumlah energi. Jika suplai oksigen
berkurang, maka proses tumbuh dan berkembangnya tumbuhan menjadi
terganggu. Oksigen juga berfungsi sebagai respirasi sel-sel akar yang akan
11. berkaitan dengan penyerapan unsure hara. Bila oksigen yang tumbuhan dapat
hanya sedikit, maka pertumbuhan pada tumbuhan akan terhambat karena akan
susah dalam penyerapan unsure hara dalam tanah.
c. Suhu.
Pada dasarnya, suhu yang dibutuhkan tumbuhan selama pertumbuhan dan
perkembangannya berbeda-beda, bergantung pada jenis tumbuhan dan tempat
hidupnya. Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, suhu dilingkungan
tanaman tersebut juga harus ditentukan. Suhu yang baik untuk tumbuhan adalah
30 C. Semakin tinggi suhu yang ada di lingkungan suatu tumbuhan, maka
semakin laju transpirasi dan semakin rendah kandungan air pada tumbuhan
sehingga proses pertumbuhan semakin lambat dan perlakuan tumbuhan pada
suhu yang rendah memacu pertumbuhan ruas yang lebih panjang daripada
perlakuan tanaman di suhu yang tinggi. Fungsi dari suhu sendiri adalah untuk
aktivitas enzim serta kandungan air dalam tubuh tumbuhan.
d. Cahaya.
Cahaya dibutuhkan agar dapat melakukan fotosintesis. Tumbuhan yang
dipelihara dalam ruangan gelap atau memperoleh cahaya redup akan
menghasilkan batang yang tumbuh panjang, tetapi dalam kondisi lemah, daun
berukuran kecil, tumbuhan tampak berwarna pucat berdaun hijau tua,
pertumbuhannya lebih lambat namun stomatanya berjumlah sedikit namun
ukurannya besar, serta perakarannya tidak terlalu lebat.
e. Zat hara dalam tanah.
Tumbuhan membutuhkan berbagai unsur hara yang tersimpan di dalam tanah.
Semua unsure hara tersebut digunakan sebagai komponen penyusun zat organik
di dalam sel.
f. Kelembapan
Kelembapan udara mempengaruhi penguapan air yang berhubungan dengan
penyerapan nutrisi. Penguapan air akan meningkat apabila kelembapan rendah,
akibatnya tumbuhan dapat menyerap banyak nutrisi. Keadaan ini memacu
pertumbuhan tanaman.
2. Faktor Internal
a. Gen.
Gen berfungsi untuk mengatur seluruh aktivitas yang terjadi di dalam sel,
termasuk pertumbuhan. Meskipun dua tumbuhan mendapat pengaruh
lingkungan yang sama, tetapi jika kedua tumbuhan tersebut memiliki gen yang
berbeda maka kemampuan tumbuhnya pun berbeda.
b. Hormon.
12. Aktivitas tumbuh dan berkembang juga diatur oleh senyawa kimia berupa
hormon tumbuhan (fitohormon). Ada enam macam hormon tumbuhan, yaitu:
auksin, sitokinin, etilena, asam absisat, dan kalin.
2.2 Laporan Penelitian
Alat:
a. Wadah (mangkuk besi kecil)
b. Penggaris
c. Alat tulis
d. Baskom kecil
e. Gelas panjang
Bahan:
a. Biji kacang hijau 30 biji tiap wadah
b. Air
c. Kapas (satu bungkus)
Cara Kerja :
1. Persiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan
2. Letakkan biji kacang hijau kedalam masing masing aqua gelas yang telah
diberi kapas
3. Basahi kapas dengan air secukupnya
4. Rendam biji kacang hijau sebentar dalam baskom kecil
5. Susun kapas yang telah dibasahi ke dalam mangkuk kecil sehingga kapas
mengikuti bentuk wadah
6.Letakkan biji kacang hijau yang sudah direndam, di atas kapas yang sudah
dibasahi
13. 7. Meletakkan masing-masing gelas di dua tempat yang berbeda. Yaitu di
tempat yang disinari cahaya matahari langsung dan di tempat tertutup yang
lembab
8. Mengamati pertumbuhan kacang hijau setiap hari selama 7 hari
9. Mencatat hasil pengamatan tiap hari dengan mengukur tinggi badan
kecambah kacang hijau. Pengukuran dimulai dari permukaan tanah hingga
ujung batang.
Hasil Percobaan
Data pertumbuhan panjang batang kecambah
Hari Tempat Terang (cm) Tempat Gelap (cm)
1 0,0 cm 0,0 cm
2 0,0 cm 0,0 cm
3 0,0 cm 0,1 cm
4 0,2 cm 0,3 cm
5 0,4 cm 0,7 cm
6 0,6 cm 1,4 cm
7 1,1 cm 5,6 cm
8 2,2 cm 12,9 cm
9 5,2 cm 15,5 cm
10 6,6 cm 16,9 cm
7,9 cm 18,0 cm
Data keadaan warna daun
Hari Tempat Terang Tempat Gelap
1 Belum terlihat Belum terlihat
2 Belum terlihat Belum terlihat
3 Belum terlihat Belum terlihat
4 Belum terlihat Tumbuh berwarna hijau
5 Tumbuh berwarna hijau Bertambah, berwarna kuning
6 Bertambah, berwarna hijau Bertambah, berwarna kuning
7 Bertambah, berwarna hijau Bertambah, berwarna kuning
8 Bertambah, berwarna hijau Bertambah, berwarna kuning
9 Bertambah, berwarna hijau Bertambah, berwarna kuning
14. 10 Bertambah, berwarna hijau Bertambah, berwarna kuning
Data keadaan kecambah
Hari Tempat Terang Tempat Gelap
1 Pertumbuhannya belum terlihat Pertumbuhannya belum terlihat
2 Pertumbuhanya belum terlihat Pertumbuhannya belum terlihat
3 Pertumbuhannya belum terlihat Tumbuh akar
4 Mulai tumbuh akar Mulai tumbuh daun
5 Akar bertambah Daun bertambah
6 Mulai tumbuh daun, batang kokoh Daun bertambah, batang panjang
lemas
7 Daun bertambah, batang kokoh Daun bertambah, batang panjang
lemas
8 Daun bertambah, batang kokoh Daun bertambah, batang panjang
lemas
9 Daun bertambah, batang kokoh Daun bertambah, batang panjang
lemas
10 Daun bertambah, batang kokoh Daun bertambah, batang panjang
lemas
Masa Pertumbuhan
Kacang hijau mulai ditanam pada tanggal 15 Agustus 2012. Hari kedua pada 16
Agustus 2012, pertumbuhan kecambah pada kedua wadah belum terlihat. Begitu
pula dengan hari ketiga yaitu pada 17 Agustus 2012 pertumbuhan kecambah masih
belum terlihat namun kecambah pada wadah yg berada di tempat lembab sudah
menampakkan tanda pertumbuhan meskipun belum terlihat secara jelas. Hari
keempat 18 Agustus 2012 kecambah sudah mulai tumbuh walaupun belum
signifikan. Akar pada beberapa kecambah sudah mulai tumbuh meskipun masih
kecil. Hari kelima pada 19 Agustus 2012 perkembangan kecambah pada wadah
lembab meningkat pesat sedangkan pada wadah tertutup pertumbuhan kecambah
tidak terlalu mencolok. Pada 20 Agustus 2012 satu per satu kecambah di tempat
yang terang sudah menunjukkan daun kecilnya. Dan pada wadah di tempat lembab,
kecambah semakin meninggi hingga lebih 1 cm (1,4 mm). Hari ketujuh sampai
hari kesepuluh (21 Agustus 2012 sampai 24 Agustus 2012) kecambah pada kedua
tempat percobaan terus bertumbuh dan berkembang. Dengan pertumbuhan
kecambah di tempat lembab yang lebih cepat meninggi daripada kecambah di
tempat terang. Namun batang kecambah kacang hijau (tauge) di tempat tertutup
15. lebih kurus dan pucat serta daunnya berubah warna menjadi kuning pada hari
kelima. Sedangkan kecambah pada tempat yang terang tumbuh lebih lambat
dalam bentuk yang normal karena kebutuhan atas sinar mataharinya dipenuhi
dengan baik.
Analisis/Pembahasan :
C a h a ya mu t l a k d i p e r l u k a n d a l a m p r o s e s f o t o s i n t e s i s . C a h a ya
s e c a r a l a n g s u ng b e r p e n g a r u h t e r h a d a p p e r t u mb u h a n s e t i a p
t a n a ma n . P e n g a r u h c a h a ya s e c a r a l a n g s u n g d a p a t d i a ma t i d e n g a n
me mb a n d i n g k a n t a n a ma n ya n g t u mb u h d a l a m keadaan gelap dan terang.
Pada keadaan gelap, pertumbuhan tanaman mengalami Etiolasi yang ditandai
dengan pertumbuhan yang abnormal (lebih panjang), pucat, d a u n t i d a k
b e r k e mb a n g , d a n b a t a n g t i d a k k uk u h . S e b a l i k n ya d a l a m k e a d a a n
terang tumbuhan lebih pendek, batang kukuh, daun berkembang
sempurna dan berwarna hijau.
2.3 Foto
(dilampirkan)
Bab III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil penelitian kami diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa dengan
mengetahui pertumbuhan tauge dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
ialah factor intensitas cahaya matahari dan air.
Percobaan kami menghubungkan antara kacang hijau dengan intensitas cahaya.
Bila dilihat dari table, kedua percobaan menunjukkan banyak perbedaan. Tanaman
kacang hijau pada percobaan pertama tampak lebih subur daripada tanaman kacang
hijau pada percobaan kedua. Tanaman kacang hijau pada percobaan pertama
tampak hijau, daunnya tumbuh dengan normal dan melebar, batangnya tegak dan
16. ukuran batangnya lebih besar. Hal tersebut dikarenakan Tanaman kacang hijau
pada percobaan pertama mendapatkan cahaya matahari yang cukup. Sedangkan
tanaman kacang hijau pada percobaan kedua tidak mendapatkan cahaya matahari
yang cukup, perkecambahan tanaman kacang hijau pada percobaan kedua lebih
cepat daripada pekecambahan pada percobaan pertama. Ukuran batangnya pun
lebih panjang. Tapi tanaman kacang hijau pada percobaan kedua tampak sangat
kurus, dan pucat. Pertumbuhan daunnya abnormal dan tidak melebar.
Pada dasarnya tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyak sedikitnya cahaya yang
dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda. Dari percobaan yang telah kita lakukan
terhadap perkecambahan kacang hijau dengan biji, air dalam kapas yang sama
namun dengan cahaya yang berbeda (ditempatkan pada tempat yang bercahaya dan
tanpa cahaya), kita dapat mengambil kesimpulan bahwa hipotesis atau teori yang
kita perkirakan telah benar. Tumbuhan yang berada pada tempat gelap akan lebih
cepat tinggi (etiolasi) daripada tumbuhan yang berada di tempat terang/bercahaya.
Atau dapat dikatakan bahwa cahaya memperlambat/menghambat pertumbuhan
meninggi (primer). Hal tersebut dapat terjadi karena cahaya dapat menguraikan
auksin. Ha l ini me mb u k t i ka n b a h wa c a h a ya sangat
b e r p e n g a r u h terhadap pertumbuhan di sebabkan oleh cahaya dapat mengurai
hormon auksin.
Saran
Sebaiknya dalam melakukan penelitian seperti ini, perlu diperhatikan peletakan
kacang hijau di dalam petri jangan sampai ada salah satu kacang hijau yang
terendam air sehingga menjadi mati dan juga selalut etatur dalam menyiramkanair
pada kacang hijau. Juga agar lebih teliti dalam mengukur panjang tanaman yang
sudah tumbuh, d a p a t b e r h a t i - h a t i d a l a m p e m b e r i a n a i r d a l a m
penyiraman tanaman serta pastikan bahwa kelembaban
kapas sudah sesuai untuk mendukung perkecambahan.
17. Daftar Pustaka
Karmana, Oman.2007.Cerdas Belajar Biologi SMA/MA kelas
XII.Bandung:Grafindo
Kirana, Candra. 2011. Kreatif Biologi SMA/MA kelas XIIa. Jawa Tengah:Viva
Pakarindo.
Syamsuri, Istamar. 2007. Biologi untuk SMA kelas XII. Jakarta : Erlangga
http://ayucm.blogspot.com/2011/09/pengaruh-air-terhadap-
pertumbuhan.html
http://eemoo-esprit.blogspot.com/2010/09/kecambah.html
http://foragri.blogsome.com/tauge-yang-stabil-dan-anti-rugi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kecambah
http://suwiyantariwie.blogspot.com/2012/03/pertumbuhan-perkecambahan-
kacang-hijau.html
http://www.scribd.com/doc/29149031/Praktikum-Kecambah
http://www.scribd.com/doc/38361115/Laporan-Praktikum-Ayyu-Kecambah
http://www.scribd.com/doc/7259343/LAPORAN-BIOLOGI
http://www.slideshare.net/NabilaArifannisa/laporan-ilmiah-pertumbuhan-
kecambah