Tugas agama membahas iman kepada Allah, termasuk definisi iman, dalil naqli dan aqli yang mendukungnya, ciri orang beriman, dan hikmah beriman kepada Allah. Dalam tugas ini dijelaskan bahwa iman melibatkan hati, lis an, dan perbuatan, serta beriman penting bagi kebaikan manusia.
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
Bab 1 dalil aqli dan naqli
1. Tugas Agama
•M Roihan Nur Izzuddin ( 24 )
•Firdaus Amruzain S.W. ( 17 )
•Davin Heris Pratama ( 13 )
•Yusuf Adam ( 32 )
Ketua
Sekretaris
Presenter
Anggota
2. Yang Akan Dibahas
1. Iman Kepada Allah
2. Dalil Aqli dan Dalil Naqli
3. Ciri – Ciri Orang Beriman
4. Hikmah beriman kepada Allah
3. Iman Kepada Allah
• dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah,
pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan
dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan
demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan
dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat
keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu
diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan
secara nyata.
Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang
beriman) sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di
atas. Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang
keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan
dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat
dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga unsur
keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak
dapat dipisahkan.
4. • Beriman kepada Allah adalah kebutuhan yang sangat
mendasar bagi seseorang. Allah memerintahkan agar ummat
manusia beriman kepada-Nya, sebagaimana firman Allah
yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada
Allah dan RasulNya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al
Qur’an) yang diturunkan kepada RasulNya, serta kitab yang
diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, dan
hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat
jauh.” (Q.S. An Nisa : 136)
Ayat di atas memberikan penjelasan bahwa Bila kita ingkar
kepada Allah, maka akan mengalami kesesatan yang nyata.
Orang yang sesat tidak akan merasakan kebahagiaan dalam
hidup. Oleh karena itu, beriman kepada Allah sesungguhnya
adalah untuk kebaikan manusia
5. Dalil Naqli
• Dalil Naqli Adalah Dalil yang diambil dari
firman allah atau alquran dan sabda nabi
dalam hadis hadis nya yang mutawatiroh.
Para ulama' sepakat atas wajibnya istidlal
dengan dalil naqli . Karena alquran
Diturunkan allah kepada nabi muhammad
Saw dengan cara mutawattir sedikit demi
sedikit .
6. Dalil Aqli
• Dalil Aqli adalah Dalil yang disandarkan pada aqal .
Adapun Ketika anda mempelajari ilmu tauhid dan itu
hukumnya fardhu ain maka anda di wajibkan
menghafal dan memahami semua sifat sifat wajib
mustahil jaiz bagi allah dan rosulnya berserta dalil
Aqlinya bukan naqli .
Jika anda anda hanya hapal sifat wajib mustahil dan
jaiz bagi allah dan rosulnya saja tanpa menghapal dan
memahami dalil aqlinya maka sebagian ulama'
mengatakan bahwa iman anda tidak sah . walaupun
ada ulama' yang memperkenankan nya namun
kualitas pendapat tersebut lemah .
7. Ciri Orang Beriman
• Orang yang beriman kepada Allah swt memiliki ciri ciri tersendiri.
Sama halnya dengan rusa yang diburu tanduknya, gajah yang
diincar gadingnya serta badak yang diambil culanya. Tanpa tanda
tersebut, maka hilanglah keindahan yang dimiliki oleh binatang
tersebut.
Begitu pula dengan manusia yang beriman. Dalam Al-Qur an
dijelaskan tanda-tanda orang yang beriman’
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman [594] ialah mereka yang
bila disebut nama Allah [595] gemetarlah hati mereka, dan apabila
dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya),
dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (yaitu) orang-
orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari
rezki yang Kami berikan kepada mereka.”
8. Dalam ayat di atas dikatakan bahwa ciri orang yang beriman ialah, pertama
bergetar hatinya, apabila disebut nama Allah. Bagaimana hati manusia bisa
bergetar saat disebut nama Allah? Dalam hidup Allah hanya memberikan satu
hati kepada manusia. Di hati itu terkumpul sejuta rasa. Apa yang mengambil
tempat tersebr di hati manusia, maka itulah yang membuat hati kita bergetar
kepada hal tersebut.
Jadi pabila hati sebagian besar diisi dengan harta, atau diisi dengan
kekuasaan dan jabatan, maka itulah yang akan membuat hati bergetar,
sementara orang yang beriman sebagian besar hatinya diisi oleh Allah,
sehingga pabila disebut nama Allah, maka bergetarlah hatinya.
Realita yang terjadi adalah, manusia terkadang mengetahui kesalahan yang
diperbuatnya dan cenderung merasa takut perbuatannya diketahui oleh
sesama manusia sendiri ketimbang diketahui oleh Allah swt.
Pejabat yang melakukan korupsi lebih takut akan hukuman yang akan ia
timpa ketika di dunia dibandingkan hukuman yang akan ia timpa di akhiran
kelak. Hal ini dikarenakan hati manusia tidak terpengaruh atau tidak tergugah
jika nama Allah disebutkan kepadanya. Mereka berpikiran jika Allah tahu
mereja melakukan korupsi Allah tidak ribut, sedangkan jika manusia yang
mengetahuinya, maka gegernya minta ampun. Beginilah jadinya jika sebagian
besar hati hanya diisi dengan harta dan kekusaan.
9. • Yang kedua ciri orang yang beriman ialah, apabila dibacakan kepadanya ayat-
ayat Allah, maka bertambah keimanannya. Ayat seperti apa yang dimaksud?
Ada dua ayat yang dimaksud, yaitu ayat yang diucapkan oleh Allah dan ayat
yang diciptakan Allah melalui alam. Jika ayat ini dibacakan kepadanya, maka
bertambahlah keimanannya.
Laut yang membentang luas dengan ombak yang bergulung-gulung begitu
indah dipandang mata, jikalau laut itu begitu indah, begitu luas, maka
bagaimana dengan yang menciptakan laut? Kita tidak mengagumi laut
melainkan mengagumi yang menciptakan laut.
Manusia sering khatam Al-Qur an membaca ayat-ayat yang diucapkan Allah,
namun pernakah kita membaca ayat-ayat yang terdapat pada alam ciptaan
Allah?
Bumi ini ayat Allah begitu pula dengan bulan dan matahari, itu semua ialah
tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang beriman.
Yang ketiga, ciri-ciri orang beriman ialah dia berserah diri hanya kepada Allah,
berserah diri artinya ialah menyerahkan hasil usahanya kepada Allah, bukan
menyerahkan diri, pasrah terhadap apa saja hasil usahanya kepada Allah.
Tawakkal ialah berserah diri setelah semua yang kita lakukan sudah maksimal.
Kita sudah berusaha sebaik mungkin, mengenai hasil berdoalah kepada Allah.
10. • Yang keempat, ciri-ciri orang yang beriman ialah ia mendirikan shalat.
Mendirikan shalat maksudnya melakukan shalat dengan syarat dan
rukunnya kemudian mengimplementasikannya ke dalam kehidupan
sehari-hari.
Implementasi dari shalat yang dimaksudkan ialah dengan sikap dan
perbuatan. Manusia akan dipertanyakan shalatnya jika dalam hidup
hanya bisa mencuri harta orang lain. Seusai shalat sifat tamaknya jalan
lagi. Bukan shalat seperti ini yang dimaksud. Shalat tidak semata-mata
menyembah Allah tanpa ada maksud lain dari hal tersebut. Dirikanlah
shalat sehingga shalat itu dapat membekas dalam kehidupan sehari-
hari.
Yang kelima, orang yang beriman ialah orang yang menginfakkan
sebagian hartanya di jalan Allah. Harta dan segalanya yang kita miliki
sesungghunya bukan milik kita sebenarnya. Namun, bagi manusia
yang beriman harta bisa menjadi milik manusia seutuhnya yaitu
dengan menginfakkan hartanya di jalan Allah.
Harta yang ada di bank, uang yang ada di dompet hanya bersifat
sementara, besok-besok pindah lagi ke tangan orang lain, namun harta
yang kita belanjakan ke jalan Allah, maka itulah harta kita yang
sebenarnya. Mari kita renungkan bersama, berapa banyakkah
kekayaan kita yang sesungguhnya?
11. Hikmah Beriman Kepada Allah
• Ada beberapa hikmah yang dapat kita ambil dari keimanan terhadap
Allah swt. Diantara hikmah tersebut adalah sebagai berikut.
- Dengan menyadari sifat-sifat Allah, manusia harus bisa
memelihara lingkungan sehingga kehidupannya dapat berjalan
aman, damai, dan tentram.
- Melalui iman kepada Allah, manusia diberi kemudahan dalam
mencapai tujuan hidupnya, terutama bila manusia sudah
mengetahui atau berpedoman pada Al Quran sebagai kebenaran
yang tidak diragukan dan petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.
- Apabila manusia telah benar-benar beriman kepada Allah, maka
manusia pasti akan mengerjakan semua perintah dan menjauhi
segala larangan Allah sehingga dapat menjalankan perannya
sebagai khalifah di muka bumi dengan baik.
- Dengan iman kepada Allah, manusia akan berbuat baik terhadap
sesamanya dan menjauhi sikap merusak.
- Manusia tidak akan berikap musyrik karena Allah adalah Zat yang
Maha Segalanya.