SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  39
BAB I

                                  PENDAHULUAN



A. Latar Belakang

          Belajar kelompok merupakan salah satu strategi belajar yang sering dipakai oleh

   siswa Sekolah Menengah Pertama. Kegiatan belajar kelompok yang banyak

   dipraktekkan saat ini adalah dengan cara pembagian kelompok belajar yang terdiri dari

   beberapa siswa dengan melaksanakan kegiatan belajar yang bertempat di rumah guru

   maupun di salah satu anggota kelompok belajar. Kegiatan belajar kelompok akan sangat

   membantu siswa untuk dapat meningkatkan kualitas hasil belajarnya. Kemampuan

   siswa yang merupakan rangkaian kreatifitas dan motivasi belajar serta tingkah laku

   dalam menuntut ilmu dapat tumbuh kembangkan melalui kegiatan belajar kelompok.

   Strategi belajar kelompok yang dikembangkan saat ini adalah mengacu pada bidang

   studi yang masuk Ebtanas dan yang dianggap sulit bagi pandangan siswa. Salah satu

   mata pelajaran yang dianggap sulit dan masuk dalam Ebtanas adalah mata pelajaran

   Bahasa Inggris.

          Bahasa Inggris merupakan salah satu pelajaran yang kurang mendapatkan

   tempat dihati siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kab. Malang, karena mata pelajaran

   Bahasa Inggris dianggap sulit dan kurang menarik, sehingga membawa dampak

   terhadap   rendahnya hasil belajar siswa kelas VII. Perlu diketahui bahwa mata

   pelajaran Bahasa Inggris adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan

   pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai          berbahasa Inggris pada siswa.

   Kemampuan akan berbahasa Inggris sangat berguna bagi setiap siswa dalam era

   globalisasi ini. Bahasa Inggris diajarkan sampai di perguruan tinggi, sehingga bukan

   alasan untuk tidak memahami Bahasa Inggris, oleh karena itu diperlukan penguasaan

   dan pemahaman yang cukup dalam menekuni mata pelajaran Bahasa Inggris.

          Berdasarkan kurikulum pendidikan dasar tahun 2004. Fungsi mata pelajaran

   Bahasa Inggris bagi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kab. Malang adalah :
(1) untuk memberikan pengetahuan tentang berbagai kosakata, grammer dan

    vocabulary yang kaitannya dengan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari dengan

    orang asing,

(2) mengembangkan keterampilan proses,

(3) mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk

    meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari,

(4) mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang saling

    mempengaruhi antara kemajuan Bahasa Inggris dan tekhnologi dengan keadaan

    lingkungan dan pemanfaatannya serta keterampilan yang berguna dalam kehidupan

    sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi.



Pengajaran Bahasa Inggris bagi siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama adalah

(1) mampu membaca surat,

(2) melengkapi percakapan,

(3) kemampuan bercakap,

(4) kemampuan menulis surat dan mempunyai kemampuan mendengarkan.



           Dalam upaya mencapai fungsi dan tujuan pengajaran Bahasa Inggris pada siswa

kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang khususnya,

maka diperlukan strategi belajar siswa yang baik dan menumbuhkan ide/gagasan baru

pada setiap siswa. Luasnya ruang lingkup pengajaran Bahasa Inggris akan

membutuhkan banyak pengetahuan dan sikap kreatif siswa dalam belajar. Guna

meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 1

Kab. Malang, maka perlu dikembangkan sistem belajar                 yang   efektif   dan

efisien.     Strategi   belajar   Bahasa   Inggris   harus   dapat membangkitkan gairah

belajar, menumbuhkan kreatifitas, menanamkan kepercayaan diri dan rasa tanggung

jawab siswa terhadap pelajaran yang ditekuninya. Salah satu pengembangan sistem

belajar yang sering diterapkan adalah sistem belajar kelompok. Sampai saat ini

program belajar kelompok dalam belajar Bahasa Inggris pada siswa kelas VII SMP

Negeri 1 Kab. Malang belum ditangani secara serius, padahal belajar kelompok pada
kelas lain dengan mata pelajaran yang berbeda terbukti sangat efektif dan efisien

  dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Kegiatan belajar kelompok di SMP Negeri

  1 Kab. Malang belum dikembangkan dan dibina secara optimal, sehingga hanya

  bersifat sukarela dan     belum dilakukan pengawasan serta evaluasi terhadap

  perkembangan dari belajar kelompok tersebut.

          Dari kenyataan ini, maka perlu diambil suatu inisiatif untuk menerapkan

  program     belajar   kelompok    bagi    siswa    kelas   VII    SMP      Negeri    1

  Kab. Malang khususnya dalam belajar Bahasa Inggris. Manfaat belajar kelompok

  dan pengaruhnya terhadap hasil belajar Bahasa Inggris dapat dilihat setelah belajar

  kelompok berjalan sesuai dengan rencana. Belajar kelompok perlu mendapat

  bimbingan dari guru yang bersangkutan. Selama ini belajar kelompok cenderung

  hanya membiarkan siswa untuk melakukan belajar dengan sesama teman dengan tanpa

  pengawasan yang baik, sehingga hasil belajar yang diperoleh tidak bisa maksimal dan

  bahkan tidak mengalamu perubahan yang berarti.

          Untuk mengatasi masalah rendahnya hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas

  VII SMP Negeri 1 Kab. Malang, maka belajar kelompok merupakan salah satu

  alternatif yang baik. Berbagai kesulitan belajar Bahasa Inggris yang selama ini menjadi

  kendala bagi hampir semua siswa, mulai dari kelas VII sampai kelas IX hendaknya

  menjadi pelajaran yang berharga untuk mencetuskan ide baru dalam program

  pelaksanaan belajar kelompok.



B. Rumusan Masalah

          Berdasarkan latar belakang tentang strategi belajar kelompok pada siswa dalam

  meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris, maka dapat dirumuskan masalah sebagai

  berikut :

  a. Bagaimana strategi belajar kelompok yang diterapkan pada siswa kelas VII SMP

      Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dalam belajar Bahasa

      Inggris?

  b. Apakah belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP

      Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dalam belajar Bahasa
Inggris?

   c. Adakah konstribusi belajar kelompok terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP

      Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dalam belajar Bahasa

      Inggris?



C. Tujuan Penelitian

          Berdasarkan rumusan masalah, maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai

   dalam penelitian ini, antara lain :

  a. Untuk mengetahui tentang strategi belajar kelompok yang diterapkan pada siswa

      kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com            Kab. Malang dalam

      belajar Bahasa Inggris.

  b. Untuk mengetahui apakah belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa

      kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com            Kab. Malang dalam

      belajar Bahasa Inggris.

  c. Untuk mengetahui konstribusi belajar kelompok terhadap hasil belajar siswa kelas

      VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dalam belajar

      Bahasa Inggris.



D. Manfaat Penelitian

   Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

   a. Umum

          Menambah wawasan dan pengetahuan tentang strategi belajar kelompok dalam

      meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris, khususnya pada siswa kelas VII SMP

      sehingga dapat dijadikan dasar dalam penentuan model sistem belajar kelompok.

  b. Siswa Sekolah Menengah Pertama

              Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk melaksanakan kegiatan

      belajar kelompok khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Inggris di kelas VII,

      sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya.

  c. Guru Sekolah Menengah Pertama

              Memberikan informasi tentang beberapa alternatif dalam meningkatkan
hasil belajar Bahasa Inggris pada siswa kelas VII dengan sistem belajar kelompok.

      Informasi ini juga dapat dijadikan sebagai cara untuk menentukan model strategi

      belajar Bahasa Inggris dengan sistem belajar kelompok serta memperhatikan

      beberapa faktor yang terdapat dalam diri individu siswa.

  d. Literatur

          Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian sesuai dengan

      konteks dalam penelitian ini.



E. Hipotesis Penelitian

          Hipotesis sebagai “Conjectural Statement Of The Relation Between Two Or

   More Variables” (kerlinger, 1981). Pengertian hipotesis sekarang berkembang tidak

   hanya untuk menaksentuasikan suatu teori, namun juga menggelar bukti dukung baru

   tentang teori yang sudah kokoh secara universal walaupun kadang terdapat bias parsial.

          Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dilandasi kajian terhadap teori

   yang ada dan asumsi-asumsi. Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

   berikut.

   a. Belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1

      Kab. Malang dalam belajar Bahasa Inggris.

   b. Belajar kelompok dapat memberikan konstribusi terhadap hasil belajar siswa kelas

      VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dalam belajar

      Bahasa Inggris.



F. Ruang Lingkup Penelitian

          Penelitian    ini   dilakukan   pada   siswa   kelas   VII   SMP    Negeri    1

   Kab. Malang Tahun Pelajaran 2011/2012. Subjek penelitian ini adalah 25 siswa

   kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang.

          Tindakan yang dilakukan adalah membagi siswa dalam kelompok belajar

   Bahasa Inggris dan dilakukan pengawasan serta bimbingan dalam setiap kegiatan

   belajar kelompok. Kegiatan belajar kelompok dilakukan pada semester pertama dalam

   setiap pelajaran Bahasa Inggris. Perlakuan I (treatment I) diberikan kepada siswa kelas
VII dengan kegiatan belajar Bahasa Inggris secara individu. Perlakuan II (treatment II)

diberikan kepada siswa kelas VII dengan kegiatan belajar kelompok berdasarkan

pembagian jumlah siswa untuk melaksanakan belajar Bahasa Inggris.
BAB II

                                TINJAUAN PUSTAKA



A. Belajar Kelompok

          Belajar merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh siswa

   untuk mencapai tujuan. Belajar adalah suatu aktifitas mental dan psikis yang

   berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-

   perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap, perubahan ini relatif

   konstan/tetap atau berbekas (Winkel, 1987 : 200).

          Sukirin (1984) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses kegiatan yang

   disengaja untuk merubah tingkah laku sehingga diperoleh kecakapan baru. Hsil belajar

   dapat diketahui setelah melalui proses belajar, kemudian diterapkan atau diujikan pada

   dunia nyata. Lebih lanjut dikatakan bahwa setiap kegiatan belajar akan menghasilkan

   suatu perubahan pada diri siswa. Perubahan dalam diri itu menunjukkan bahwa mereka

   telah melakukan proses belajar. Proses belajar seperti itu pada umumnya tidak

   melibatkan pengajaran, yaitu guru dan siswa.

          Hilgard yang dikutip Pasaribu (1983) berpendapat bahwa learning in the

   process by wich an activity oreginites or is changed trough responding to a situation

   provided the chenged can not be attribud to growth or the temporary sate of the

   orgnisme as in fatique or under druges. Pendapat tersebut berarti bahwa belajar

   merupakan suatu proses kegiatan yang menghasilkan aktifitas baru atau perubahan

   kegiatan karena reaksi lingkungan. Perubahan ini tidak dapat disebut belajar apabila

   disebabkan oleh perubahan atau kesadaran sementara orang tersebut karena kealahan

   atau karena obat-obatan, sehingga orang tersebut tidak sadar terhadap keadaan dirinya.

   Perubahan yang dimaksud adalah perubahan pengetahuan, kecakapan dan tingkah laku.

   Perubahan itu diperoleh dengan latihan dan pengalaman bukan perubahan dengan

   sendirinya.

          Belajar kelompok merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan secara sadar

   oleh siswa untuk mencapai tujuan dengan dilakukan secara berkelompok atau dari hasil

   kegiatan belajar dengan berkelompok dengan sesama siswa. Dengan belajar kelompok
akan diperoleh suatu aktifitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi

dengan      lingkungan   yang   menghasilkan     perubahan-perubahan      pengetahuan,

pemahaman, keterampilan dan nilai sikap, perubahan ini relatif konstan/tetap atau

berbekas yang diperoleh melalui kegiatan belajar kelompok.

         Belajar kelompok merupakan hasil kegiatan yang disengaja untuk merubah

tingkah laku, sehingga diperoleh kecakapn baru dari kegiatan belajar dengan

berkelompok. Hasil belajar kelompok dapat diketahui setelah melalui proses belajar,

kemudian diterapkan atau diujikan pada dunia nyata. Setiap kegiatan belajar kelompok

akan melibatkan beberapa siswa dalam menghasilkan suatu perubahan pada diri siswa,

perubahan ini akan tampak dalam tingkah laku siswa atau prestasi siswa.

         Dalam pelaksanaan kegiatan      belajar kelompok, siswa       akan berusaha

memperoleh informasi secara bebas berdasarkan mata pelajaran yang dikaji dengan

saling tukar informasi dalam lingkup kelompok tersebut. Semakin banyak anggota

kelompok belajar, maka semakin banyak informasi yang diperoleh siswa. Namun tidak

semua kelompok dalam jumlah besar akan membawa dampak positif bagi kemajuan

hasil belajar siswa. Belajar kelompok akan memberikan pengatahuan siswa akan apa

yang telah diketahui oleh siswa lain, sehingga akan diperoleh saling tukar pikiran dalam

pengetahuan dan pemecahan masalah. Kesulitan dapat dipecahkan melalui belajar

kelompok, karena jika salah satu siswa kurang mengerti atau tidak tahu tentang suatu

hal, maka siswa lain dapat memberikan gagasan yang baru tentang suatu hal yang baru

tersebut.

         Dalam proses belajar mengajar seorang guru perlu memikirkan suatu strategi,

metode maupun teknik yang tepat untuk memberikan kesempatan kepada siswa dalam

melaksanakan kegiatan belajar yang baik. Hal ini sangat penting terutama bagi siswa

Sekolah Menengah Pertama. Dengan pemakaian strategi, metode maupun teknik yang

tepat akan membantu siswa dalam upaya meningkatkan hasil belajarnya.

         Dalam setiap kegiatan dan bidang kehidupan yang ada kita tidak bisa

melepaskan diri dari strategi untuk mencapainya, karena tanpa strategi yang jelas dan

tepat, rencana dan harapa-harapan akan sulit untuk dicapai. Oleh karena itu, apabila

menginginkan peningkatan hasil belajar yang berdaya guna salah satu upaya yang bisa
ditempuh adalah dengan mempergunakan strategi tertentu dalam belajar. Untuk sedikit

memberikan gambaran terhadap istilah tersebut, berikut ini secara sepintas akan penulis

paparkan pengertian yang terkandung di dalamnya.

a. Pendekatan

            Pendekatan (approach) adalah cara umum di dlam melihat dan bersikap

   terhadap suatu masalah ke arah pemecahan.

   Contoh : Pendekatan Keterampilan Proses, yaitu suatu pola pendekatan mengajar

             yang lebih menitik beratkan pengajaran pada jalannya proses belajar

             mengajar sehingga subjek didik dipandang telah memiliki seperangkat

             kemampuan dasar yang dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) perlu

             dikembangkan.

b. Strategi (Siasat)

            Secara umum strategi dapat diartikan sebagai garis besar haluan bertindak

   untuk mencapai tujuan. Menurut Newman dan Logan sebagaimana yang dikutip

   oleh Tabrani Rusyan, dkk (1989 : 165) dalam bukunya “Pendekatan Dalam Proses

   Belajar Mengajar” mengemukakan strategi dasar dari setiap usaha mencakup empat

   hal,   yaitu : (1) pengidentifikasian, (2) pertimbangan dan pemilihan jalan

   pendekatan,    (3)   pertimbangan    dan   penetapan    langkah-langkah,    dan (4)

   pertimbangan dan penetapan tolok ukur.

c. Metode

            Metode pada dasarnya merupakan suatu cara atau langkah-langkah yang

   dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan. Dengan demikian metode bisa diartikan

   pula sebagai seperangkat tehnik yang dipilih dalam rangka mencapai suatu tujuan

   dalam Proses Belajar Mengajar.

d. Teknik

            Berbeda dengan konsep tiga istilah diatas ditinjau dari sifatnya, maka teknik

   mempunyai sifat implementatif, sehingga teknik merupakan kegiatan yang

   diciptakan dalam rangka mengupayakan untuk mencapai suatu tujuan.Ada beberapa

   batasan yang diberikan dalam bidang pendidikan mengenai strategi belajar

   kelompok, diantaranya :
1. Strategi adalah pola umum perbuatan guru dan murid di dalam kegiatan belajar

          mengajar yang efektif dan efisien.

      2. Strategi    belajar   kelompok   adalah pendekatan-pendekatan     guru   dalam

          menggunakan informasi memilih cara belajar dan mendefinisikan peran siswa

          dalam kegiatan belajar secara berkelompok.

              Strategi belajar kelompok sangat brpengaruh besar terhadap Proses Belajar

      Mengajar (PBM) khususnya proses beljar mengajar Bahasa Inggris. Sebab dalam

      diri siswa sebenarnya telah terbentuk konsep diri dan kemampuan diri. Oleh sebab

      itu guru mempunyai keharusan untuk menumbuhkan minat belajar Bahasa Inggris

      khususnya melalui kegiatan belajar kelompok. Meningkatkan motivasi belajar kelas

      VII sekaligus mengacu pada langkah awal. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah

      telah mendirikan pedoman umum melalui surat edaran Dirjen Pendidikan Dasar dan

      Menengah No. 11712 / C / 1 / 1987 tentang pelaksanaan penguasaan membaca,

      menulis dan berhitung. Dalam proses belajar kelompok seorang guru perlu

      memikirkan suatu pengawasan, bimbingan dan metode maupun teknik yang tepat.

      Hal ini sangat penting terutama bagi siswa Sekolah Menengah Pertama. Dengan

      pengawasan, bimbingan, metode maupun teknik yang tepat akan menarik perhatian

      siswa. Dengan demikian diharapkan tujuan belajar kelompok dalam upaya

      meningkatkan hasil belajar akan membawa hasil yang diinginkan.

              Dewasa ini strategi yang mendapat perhatian cukup besar dari guru-guru

      adalah strategi pembagian kelompok belajar dengan memadukan antara siswa yang

      pandai dan siswa yang kurang pandai. Dari pembagian kelompok tersebut akan

      menimbulkan semangat belajar untuk mengangkat siswa yang kurang pandai

      menjadi lebih pandai.


B. Konsepsi Hasil Belajar

          Hamalik (2002) mengatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang

   relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Dalam kegiatan belajar guna meraih hasil

   yang diinginkan biasanya digolongkan menjadi tiga jenis kemampuan yang harus

   dipelajari dalam proses belajar.

   a. Kemampuan kognitif, meliputi pengetahuan dan pemahaman.
b. Kemampuan sensorik psikomotorik, meliputi keterampilan melakukan rangkaian

   gerak-gerik dalam urutan tertentu.

c. Kemampuan dinamik efektif, meliputi sikap dan nilai yang meresapi perilaku dan

   tindakan.

       Semua perubahan yang menjadikan seseorang memiliki kemampuan ini

merupakan suatu hasil belajar dan dengan kemampuan ini manusia berubah dalam sikap

dan tingkah lakunya. Hasil belajar yang berupa sikap, pengetahuan atau keterampilan

disebut kemampuan internal yang bersifat psikis/mental. Hasil belajar dapat dicapai jika

dalam proses belajar telah memenuhi syarat-syarat belajar yang baik melalui proses

intern dan proses ektern.

1. Proses Intern

           Semua rangkaian kegiatan yang merupakan tahapan-tahapan yang dilalui

   adalah proses belajar. Tahapan dari prose belajar dimulai dari tidak tahu apa-apa,

   tahap motivasi, perhatian pada pelajaran, menerima dan mengingat, mereproduksi,

   generalisasi, melaksanakan latihan dan umpan balik, kemudian ia mengerti.

   Seseorang dikatakan telah melaksanakan kegiatan belajar, jika telah mengerti

   sesuatu yang diajarkan dan dapat menerapkan apa yang telah dipelajarinya tanpa

   kesalahan.Urutan proses intern dalam menacapai hasil belajar yang diinginkan

   adalah sebagai berikut :

   a. Motivasi

               Motivasi atau dorongan untuk mencapai suatu hal sangat penting dalam

       proses belajar mengajar. Jika siswa tidak memiliki motivasi untuk belajar, guru

       hendaknya mendorong dengan memberikan kegiatan-kegiatan belajar yang

       menantang seperti menyelidiki kehidupan makhluk hidup, menceritakan

       pengalaman sendiri, mewawancarai atau meringkas isi wacana yang disenangi

       dan telah dibaca. Motivasi ada dua macam, yaitu : (1) motivasi dari siswa

       sendiri (intrinsik), motivasi ini dapat dibangkitkan dengan mendorong ingin

       tahu, ingin mencoba dan hasrat untuk maju dalam belajar, (2) motivasi dari luar

       diri siswa (ekstrinsik) dapat diberikan dengan memberikan pujian atau hukuman

       seperti memberikan tugas untuk perbaikan atau pekerjaan rumah.
b. Perhatian Pada Pelajaran

            Dalam materi yang hendak diajarkan, siswa harus dilibatkan agar ketika

   guru menympaikan materi agar mereka dapat memusatkan perhatian pada

   materi tersebut. Usaha guru agar siswa tetap termotivasi dalam mengikuti

   pelajaran harus diusahakan, sehingga kemampuan siswa teruji di kelas,

   menguasai metode, keterampilan proses dan keterampilan bertanya. Jika

   motivasi menurun diberikan istirahat atau menyuruh seorang anak untuk

   menjelaskan kembali, memberi tugas, diskusi kelompok, guru mengusahakan

   agar perhatian anak tertuju pada pelajaran yang diberikan. Dengan perhatian

   pada pelajaran diharapkan siswa menjadi mengerti dan paham sehingga dapat

   meningkatkan hasil belajar.

c. Menerima dan Mengingat

            Perhatian siswa harus tertuju pada sesuatu yang harus dimengerti agar

   dapat menyerap bahan pelajaran baru dan menyimpannya dalam pikiran, inilah

   salah satu tahapan proses belajar yang harus dilalui siswa. Guru harus

   memperhatikan struktur, arti, pengulangan dan interferensi. Penjelasan seorang

   guru akan dapat diterima dan diingat siswa secara lebih baik jika mempunyai

   struktur yang jelas. Jika siswa berhasil menerima dan mengingat pelajaran yang

   disampaikan, maka tahap selanjutnya adalah menumbuhkan kreatifitas dalam

   upaya meningkatkan prestasi belajar.

d. Reproduksi


   Kemampuan mereproduksi perlu dimiliki siswa untuk mengetahui apakah

   ia telah memahami suatu materi yang diberikan oleh guru. Guru harus bisa

   menjelaskan materi sejelas mungkin, sehingga Berbekas dalam pikiran

   siswa.

e. Generalisasi

            Pada tahap generalisasi diharapkan siswa dapat menempatkan apa yang

   telah dipelajari dalam ruang lingkup yang lebih luas. Dalam tahap generalisasi

   siswa harus mampu mengendalikan sesuatu dan kemampuan melaksanakan

   pemindahan (transfer). Kemampuan mengendalikan sesuatu, misalnya siswa
mampu menempatkan pengetahuannya tentang suatu prinsip pada dua hal yang

           mempunyai konteks yang berlainan. Kemampuan mentransfer hampir mirip

           dengan kemampuan pertama, yaitu kemampuan menerapkan pengetahuan

           tentang suatu prinsip di tempat yang berlainan.

      f.   Melaksanakan Latihan dan Umpan Balik

                  Latihan adalah cara yang terbaik untuk mengetahui apakah materi yang

           diberikan benar-benar telah dipahami dan dikuasai siswa. Tujuan pemberian

           latihan sebenarnya juga dapat dilakukan untuk umpan balik, yaitu untuk

           informasi bagi siswa, mengapa ia masih melakukan kesalahan dalam

           mengerjakan tugas. Guru lebih berperan sebagai fasilitator. Proses intern adalah

           tahapan umum yang merupakan prinsip di dalam proses belajar apapun.



   2. Proses Ekstern

              Proses intern tidak akan berjalan mulus tanpa diikuti oleh proses ekstern,

      yaitu proses yang terjadi di luar siswa. Pada setiap proses belajar dapat ditentukan

      adanya proses intern (Robert M. Gagne, 1975). Dalam proses ekstern sangat

      ditentukan oleh faktor yang berada di luar sisw atau dari luar diri, misalnya faktor

      lingkungan dan masyarakat. Dalam proses belajar perlu didukung faktor lingkungan

      yang baik, seperti sarana prasarana yang memadai dan dukungan orang lain serta

      masyarakat.

              Demi tercapainya hasil belajar yang diinginkan, seorang siswa harus

      memenuhi faktor ekstern. Kreatifitas dalam belajar perlu dimiliki setiap siswa

      dalam proses belajar, karena tanpa adanya kreatifitas maka kegiatan belajar akan

      pasif dan monoton serta tidak bisa mencetuskan gagasan-gagasan baru.



C. Konsepsi Belajar Bahasa Inggris

           Banyak ahli-ahli berusaha merumuskan apa belajar itu namun masing-masing

   ahli menyoroti dari sudut pandangnya sendiri sehingga arti belajar menjadi bermacam-

   macam sesuai dengan jumlah ahli yang mengemukakannya. Tetapi ada satu hal yang

   prinsip, yang sama-sama tersirat dalam rumusan belajar dari berbagai ahli bahwa
seolah-olah ada kesepakatan yang tidak tertulis dimana dalam rumusan belajar

mengandung unsur “perubahan”. Seperti yang dikatakan oleh Woodworth (Gunarso,

1982 : 23 – 30).

       Sedang arti belajar menurut Soepartinah Pakasi (1985: 32-36) lebih menekankan

arti belajar dari sifat belajar itu sendiri. Dalam hal ini diajukan beberapa makna belajar

yaitu bahwa belajar merupakan suatu interaksi antara anak dengan lingkungan, belajar

berarti berbuat, belajar berarti mengalami, belajar adalah suatu aktivitas yang bertujuan,

belajar memerlukan motivasi, belajar memerlukan kesiapan pada pihak anak dan belajar

adalah berfikir, belajar menggunakan daya fikir.

       Belajar yang berlebihan dapat menimbulkan perubahan respon pada diri anak

sehingga perlu diberikan batasan. Perubahan akan mempengaruhi tingkah laku orang

yang sedang belajar. Berarti hasil belajar dapat diamati dari adanya perubahan timgkah

laku. Namun yang terpenting agar hasil belajar dapat seperti yang diharapkan maka

perlu adanya strategi atau cara-cara khusus yang diterapkan kepada murid dalam proses

belajar mengajar. Agar murid lebih mudah dalam menerima materi diperlukan urutan-

urutan yang jelas dalam mengajar.

       Umur merupakan salah satu aspek yang sangat diperhatikan sejak zaman

dahulu. Hal ini dapat dilihat dari sejarah pendidikan seperti yang disebutkan oleh Wisnu

Wardhana (1978: 27-29) misalnya bangsa Yahudi dalam memberikan materi pelajaran

Theologi, Hukum, Kesenian Musik, Agama dan Syair mengenal 3 tingkatan menurut

umurnya, yaitu:

1. untuk umur 6 tahun sampai 10 tahun

2. untuk umur 10 tahun sampai 15 tahun

3. untuk yang berumur lebih dari 15 tahun

       Di Athena sejak abad 7 SM sudah mengembangkan sistem pendidikan dalam

usaha memajukan intelektualitas dimana sudah ada pembagian pendidikan, yaitu

melibatkan orang tua sebagai pendidik dari umur 0 tahun sampai 7 tahun dan mulai

diasuh oleh seorang Paedagogas. Paedagogas meneruskan bimbingan anak itu di rumah,

di sekolah, di lapangan olah raga sampai umur 18 tahun.

       Materi yang diberikan oleh paedagogas adalah rendah hati, sopan santun, sifat
selalu mengkoreksi dir, meskipun program sekolah masih bersifat oecasional (berubah-

ubah). Tetapi sesudah anak berusia 18 tahun atau 19 tahun, mereka harus menunjukkan

rasa cinta tanah air dan mendaftarkan diri sebagai warga negara.

       Disamping itu ada pendidikan informal yang berhubungan dengan eksistensi

anak tersebut dalam keluarga, lapangan sosial, ekonomi dan politik. Arah

pengembangannya adalah pengembangan individu mengenai badan, akal dan moral.

       Kurikulum pendidikan dasar (2004) menyebutkan bahwa pengajaran Bahasa

Inggris bagi siswa Sekolah Menengah Pertama berfungsi untuk:

a. Mengembangkan dasar-dasar kemampuan dalam berbahasa Inggris

b. Mengembangkan ketrampilan proses

c. Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk

   meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari

d. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang saling

   mempengaruhi antara kemajuan Bahasa Inggris dan teknologi dengan keadaan

   lingkungan dan pemanfaatannya dalam kehidupan shari-hari

e. Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan kemampuan berbahasa Inggris,

   serta ketrampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk

   melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.


       Kurikulum pendidikan dasar (2004) menyebutkan pengajaran Bahasa Inggris

bagi siswa Sekolah Menengah Pertama bertujuan agar siswa:

a. Memahami konsep-konsep bahasa Inggris dan keterkaitannya dengan kehidupan

   sehari-hari

b. Memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris

c. Mempunyai minat untuk mempelajari bahasa Inggris

d. Bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab, bekerja

   sama dan mandiri

e. Mampu menerapkan bahasa Inggris untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-

   hari

f. Mampu berkomunikasi dengan orang asing
BAB III

                               METODE PENELITIAN



A. Rancangan Penelitian

          Berdasarkan kurikulum pendidikan dasar yang tertera pada GBPP tahun 2004

   menyebutkan bahwa bahan kajian inti Bahasa Inggris dasar pada kelas VII semester I

   mencakup bahasan menyebutkan istilah-istilah keluarga dengan benar dan bercakap-

   cakap dengan kalimat sederhana tentang keluarga.

          Guna mewujudkan hasil belajar yang optimal, maka perlu strategi belajar yang

   efektif dan efisien serta dapat menumbuhkan motivaasi belajar dan kreativitas siswa

   serta menanamkan rasa tanggung jawab terhadap apa yang dipelajari. Dalam penelitian

   ini akan menggunakan rancangan strategi belajar kelompok untuk mengetahui

   pengaruhnya terhadap hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 1

   Kab. Malang.

          Rancangan dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan

   (action research). Dengan perkataan lain penerapan penelitian tindakan di dalam kelas

   diharapkan mampu mendorong guru untuk memiliki kesadaran diri melakukan refleksi

   dan kritik diri terhadap aktivitas pembelajaran. Penelitian tindakan merupakan proses

   daur ulang, mulai tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pemantauan, refleksi

   yang mungkin diikuti dengan perencanaan ulang (Waseso, 1994).

          Dalam pelaksanaannya, penelitian tindakan dimulai dari pengumpulan dan

   penyusunan data yang meliputi analisis dan interprestasi tentang arti data tersebut.

   Penelitian tindakan merupakan intervensi skala kecil terhadap tindakan dunia nyata dan

   pemeriksaan cermat terhadap pengaruh intervensi tersebut (Cohen dan Mantion, 1980:

   Zuriah: 2003). Berpijak pada pandangan tersebut, maka penelitian tindakan ini

   berdasarkan pada situasional dan bergaya realitas lapangan (Hopskin, 1985, 1993; Mc.

   Niff, 1992).

          Rancangan dalam penelitian ini direncanakan melalui beberapa tahap

   perencanaan, diantaranya:
(1) refleksi awal,

   (2) peneliti merumuskan permasalahan secara operasional,

   (3) peneliti merumuskan hipotesis tindakan dan

   (4) menetapkan dan merumuskan rancangan tindakan.

           Winarno Surachmad (1982 : 140) mengemukakan tentang sifat-sifat yang

   terdapat dalam metode deskriptif sehingga dapat dipandang sebagai ciri khas antara

   lain:

           1. memusatkan diri pada pemecahan-pemecahan masalah yang ada pada masa

               sekarang dan bersifat aktual

           2. data yang dikumpulkan pada mulanya disusun, dijelaskan kemudian

               dianalisis.

           Dalam rancangan penelitian ini dilskuksan suatu model kerja sama antara guru

   dan siswa kelas VII dalam belajar bahasa Inggris. Sebelum dilakukan kegiatan belajar

   kelompok, maka guru terlebih dahulu melakukan evaluasi sistem belajar yang telah

   dilakukan siswa kelas VII dalam belajar bahasa Inggris selama ini dihubungkan hasil

   belajar. Dari evaluasi tersebut akan diketahui kemampuan siswa dalam metode belajar

   individu.

           Guna mengetahui kemajuan siswa dalam belajar bahasa Inggris, maka dilakukan

   rancangan belajar kelompok. Proses belajar ini dirancang dengan berkelompok atau

   pembegian kelompok yang menggabungkan antara siswa pandai dan kurang pandai.

   Belajar kelompok dilaksanakan dalam satu minggu dua kali. Guru berperan sebagai

   pembimbing atau pengerah dalam menentukan topik pembehasan dalam belajar

   kelompok. Kesulitan yang dihadapi oleh siswa harus diupayakan dapat diselesaikan

   dalam satu kelompok. Jika dalam satu kelompok tidak dapat menyelesaikan

   permasalahan belajar, maka akan dikonsultasikan dengan guru kelas yang mengajar

   pelajaran bahasa Inggris.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian


           Lokasi penelitian ini mempunyai arti tempat, pelaku dan kegiatan (Nasution,

   1992). Lokasi penelitian dari aspek “tempat” adalah lokasi dimana tempat proses

   pembelajaran         berlangsung,    yaitu   kelas    VII     SMP      Negeri     1
www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang.

          Adapun kegiatan belajar kelompok dilakukan dilakukan di tempat guru kelas

   yang mengajar bahasa Inggris. Dari aspek “pelaku” adalah terdiri dari peneliti, guru dan

   siswa kelas VII yang terlibat dalam proses belajar.     Dari aspek “kegiatan” adalah

   melaksanakan kegiatan belajar kelompok sekali dalam satu minggu. Kegiatan belajar

   kelompok ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar bahasa

   Inggris pada siswa kelas VII yang selam ini menggunakan sistem belajar secara

   individu dengan hasil yang kurang memuaskan.

          Sumber yang dapat memberikan informasi dan dapat membantu perluasan teori

   merupakan subjek penelitian (Bogdan dan Biklen, 1990). Subjek penelitian ini adalah

   guru dan siswa kelas VII dalam proses belajar mengajar Bahasa Inggris guna

   mengetahui pengaruh kegiatan belajar kelompok terhadap hasil belajar siswa kelas VII.

   Jumlah siswa kelas VII yang terlibat dalam interaksi belajar mengajar dan belajar

   kelompok adalah 25 siswa. Alasan pemilihan subjek penelitian adalah untuk

   mengetahui Pengaruh Belajar Kelompok terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa

   kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com            Kab. Malang, sehingga

   dapat diketahui manfaat belajar kelompok sebagai bentuk peningkatan mutu hasil

   belajar Bahasa Inggris.

C. Langkah-langkah Penelitian

          Kegiatan peneliti dalam upaya mengetahui pengaruh belajar kelompok terhadap

   hasil belajar Bahasa Inggris pada siswa kelas VII, maka dilakukan langkah-langkah

   penelitian sebagai berikut.

   a. Observasi penelitian. Tahap ini merupakan tahap orientasi lapangan dengan tujuan

      untuk mengenali segala unsur lingkungan fisik dan alam sekitar. Observasi

      merupakan dasar semua ilmu pengetahuan selama di lapangan, peneliti berusaha

      berinteraksi dengan subjek secara aktif, sebab observasi adalah kegiatan selektif

      dari suatu proses aktif yang dimaksudkan untuk mengetahui keadaan objek

      penelitian sebelum peneliti melakukan penelitian sesuai dengan kenyataan yang ada

      (Nasution, 1998).

   b. Penentuan lokasi penelitian. Tahap ini memastikan bahwa SMP Negeri 1
www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dijadikan sebagai latar penelitian

   dengan pertimbangan tempat yang diteliti tersedia sumber data yang cukup.

c. Pengumpulan data awal untuk memfokuskan masalah penelitian dilakukan peneliti

   dengan mengadakan pengamatan langsung. Hal ini dimaksudkan agar mendapatkan

   data yang valid dan realible sesuai dengan kondisi objek penelitian. Dengan

   melakukan pengamatan langsung, maka peneliti akan memperoleh catatan lapangan

   yang dapat dipertanggung jawabkan. Catatan lapangan merupakan jantungnya

   penelitian kualitatif, dimana memposisikan manusia sebagai instrumen utama dalam

   pengumpulan data (Maleong, 1995). Kehadiran peneliti di lapangan sangat

   diutamakan, sebab dalam pengumpulan data harus dilakukan dalam situasi yang

   sebenarnya. Pentingnya pengamatan dalam penelitian kualitatif diantaranya :

   (1) pengamatan ini didasarkan pada pengamatan langsung,

   (2) dapat mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada kondisi yang

      sebenarnya,

   (3) memungkinkan     mencatat   situasi   yang      berkaitan     dengan    pengetahuan

      proporsional maupun pengetahuan langsung diperoleh dari data,

   (4) menghindari bias pada saat wawancara,

   (5) peneliti mampu memahami situasi rumit, dan

   (6) membantu bila tidak memungkinkan menggunakan teknik komunikasi.

d. Melakukan    penelitian   terhadap   25     siswa    kelas      VII   SMP    Negeri   1

   Kab. Malang dalam proses belajar mengajar Bahasa Inggris. Dalam pengamatan

   ini memfokuskan pada kemampuan siswa kelas VII               dalam    belajar    Bahasa

   Inggris sebelum diberlakukannya kegiatan belajar kelompok.

e. Melakukan wawancara terhadap siswa tentang kesulitan belajar Bahasa Inggris

   dan hasil belajar yang dicapai dengan metode belajar individu. Selanjutnya

   melakukan tes awal untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan Bahasa

   Inggris secara keseluruhan sebelum diberlakukannya belajar kelompok.

f. Melakukan rencana kegiatan belajar kelompok untuk siswa kelas VII dengan

   menggunakan sistem pembagian kelompok yang dilaksanakan dalam setiap minggu.

   Setelah kegiatan belajar kelompok berjalan selama empat bulan, maka dilakukan
evaluasi dengan melaksanakan tes Bahasa Inggris untuk mengetahui perkembangan

      kemampuan siswa dalam belajar Bahasa Inggris dengan strategi belajar kelompok.

   g. Melakukan pengumpulan data terhadap hasil tes I dan II. Pengumpulan data juga

      dilakukan dengan wawancara langsung terhadap guru dan siswa.

   h. Setelah data terkumpul selanjutnya diidentifikasi dan mendeskripsikan hasil

      identifikasi kemudian dan memaparkan hasil penelitian secara kualitatif sesuai

      dengan fokus penelitian.



D. Instrumen Penelitian

          Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan, antara lain

   observasi, wawancara, catatan lapangan, angket dan dokumentasi (Zuriah, 2003).

          Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan meliputi (1)

   observasi, (2) wawancara, (3) pemberian tes dan (4) dokumentasi.

   a. Observasi

             Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap

      gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan ini dilakukan

      terhadap objek di tempat kejadian atau berlangsungnya peristiwa (Zuriah, 2003).

      Ada dua jenis observasi yang dilakukan antara lain : (1) observasi langsung, yaitu

      observasi yang dilakukan dimana observer berada bersama objek yang diselidiki,

      dan (2) observasi tidak langsung, yaitu observasi atau pengamatan yang dilakukan

      tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diteliti. Penelitian ini

      melakukan observasi langsung terhadap kegiatan belajar kelompok siswa kelas VII

      dengan bimbingan guru Bahasa Inggris dan proses belajar mengajar untuk

      mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar Bahasa Inggris.

   b. Wawancara

             Wawancara merupakan salah satu prosedur terpenting untuk mengumpulkan

      data dalam penelitian kualitatif, karena banyak informasi yang diperoleh peneliti

      melalui wawancara. Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang

      menghendaki komunikasi langsung antara peneliti dengan responden (Zuriah,

      2003). Wawancara adalah suatu percakapan yang bertujuan memperoleh konstruksi
yang terjadi sekarang tentang orang, kejadian, aktifitas, organisasi, perasaan,

   motivasi, pengakuan, kerisauan dan sebagainya (Arifin, 1998). Maksud wawancara

   antara lain untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi,

   perasaan, motivasi, tuntutan kepedulian dan lain-lain (Maleong, 2000).

          Peneliti melakukan wawancara untuk memperoleh data sesuai dengan

   kenyataan pada saat peneliti melakukan wawancara. Wawancara dalam penelitian

   ini   ditujukan   kepada        siswa   kelas   VII   Sekolah   Menengah   Pertama.

   Wawancaraalam penelitian ini menggunakan jenis wawancara mendalam yang tak

   terstruktur. Dengan wawancara tak terstruktur akan diperoleh informasi sebanyak-

   banyaknya yang rahasia dan sensitive sifatnya, serta memungkinkan sekali catat

   semua respon efektif informan yang tampak selama wawancara berlangsung

   (Bafadal, 1994). Dalam pelaksanaan wawancara terlebih dahulu disusun garis-

   garis besar pernyataan yang disampaikan kepada informan berdasarkan pada

   fokus dan sub fokus penelitian.

c. Pemberian tes

          Pemberian tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan dasar siswa kelas

   VII dalam pelajaran Bahasa Inggris dan pengaruhnya terhadap hasil belajar.

   Pemberian tes ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum dilaksanakannya

   kegiatan belajar kelompok (tes I) dan sesudah dilaksanakannya kegiatan belajar

   kelompok (tes II). Pada dasarnya pemberian tes dalam penelitian ini adalah untuk

   mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas VII terhadap pelajaran Bahasa

   Inggris sebelum dan sesudah dilaksanakannya belajar kelompok.

d. Dokumentasi

          Pendokumentasian adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan

   tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang

   penelitian. Dapat pula dikatakan bahwa data adalah hasil pengamatan, manifestasi

   fakta atau kejadian spesifik.

          Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data menggunakan teknik

   observasi, wawancara, pemberian tes dan dokumentasi. Observasi dilakukan pada

   proses belajar mengajar Bahasa Inggris kelas VII dengan strategi belajar kelompok.
Teknik wawancara dilakukan peneliti terhadap guru Bahasa Inggris kelas VII untuk

      mengetahui sistem belajar yang dilakukan selama ini, yaitu dengan belajar sendiri-

      sendiri dan pengaruhnya terhadap hasil belajar Bahasa Inggris. Selain wawancara

      dilakukan    untuk   mengetahui    perkembangan      kemampuan      siswa   setelah

      melaksanakan kegiatan belajar kelompok dan pengaruhnya terhadap hasil belajar

      Bahasa Inggris. Pengumpulan data dalam penelitian selain data primer juga

      menggunakan data sekunder sebagai acuan, yaitu berdasarkan teori-teori dan studi

      pustaka. Berikut ini penjelasan metode wawancara dan metode pemberian tes yang

      dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam belajar Bahasa Inggris

      dengan sistem belajar kelompok.

      a. Metode wawancara digunakan untuk meraih data kesulitan belajar siswa kelas

          VII dalam belajar Bahasa Inggris. Dengan wawancara ini akan diketahui

          manfaat yang dapat diambil oleh siswa kelas VII dalam belajar kelompok

          dibandingkan dengan belajar individu. Metode wawancara juga berguna untuk

          mengetahui perkembangan belajar siswa kelas VII dalam pelajaran Bahasa

          Inggris yang telah diberikan oleh guru. Bimbingan dan pengawasan terhadap

          siswa selama     belajar   kelompok    akan   memberikan     gambaran    untuk

          menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kegiatan belajar kelompok.

      b. Metode tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VII dengan

          belajar individu dan belajar kelompok. Dengan menggunakan tes akan diketahui

          perkembangan hasil belajar siswa kelas VII sebelum menggunakan sistem

          belajar kelompok dan setelah menggunakan sistem belajar kelompok. Selain itu

          dengan metode pemberian tes, maka akan dapat diketahui pengaruh belajar

          kelompok terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 1

          www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang.



E. Analisis Data

          Setelah data dikumpulkan, selanjutnya data tersebut perlu diolah atau dianalisis

   untuk dijadikan informasi. Sebelum diolah, data yang terkumpul perlu diseleksi terlebih

   dahulu atas dasar reliabilitas dan validitasnya. Data yang rendah reabilitas dan
validitasnya digugurkan atau dilengkapi dengan subtitusi. Data yang telah lulus dalam

seleksi lalu diolah atau dianalisis merupakan suatu informasi yang siap untuk dievaluasi

dan diinterpretasi.

       Analisis data merupakan proses yang merinci usaha secara formal untuk

menemukan tema dan merumuskan hipotesis sesuai dengan arah dan saran data yang

ada. Analisis merupakan proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan. Dalam analisis

data terdapat proses mencari dan mengatur secara sistematis transkrip wawancara,

catatan lapangan dan bahan-bahan lain yang telah dihimpun oleh peneliti (Bogdan dan

Biklen, 1982).

       Pekerjaan analisis meliputi kegiatan mengerjakan data, menata, membagi

menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola, mensintesiskan, mencari pola, menemukan

apa yang penting dan apa yang akan peneliti laporkan. Analisis data adalah proses

pengorganisasian dan pengurutan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar,

sehingga dapat ditemukan tema seperti yng disarankan oleh data (Maleong, 1995).

       Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif. Dengan maksud bahwa penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh

informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan. Setelah data hasil

penelitian terkumpul, maka selanjutnya data tersebut disusun secara sistematis. Dengan

cara    diorganisir,   kemudian       dikerjakan     yang   akhirnya       data

 tersebut        diungkap permasalahannya yang penting sesuai dengan topik yang

sesuai dengan permasalahan. Beberapa alur kegiatan dalam analisis deskriptif yang

menjadi satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan, antara lain :

a. Reduksi data, pada teknik ini peneliti melakukan proses pemilahan, pemusatan

   perhatian untuk penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data mentah atau

   data kasar yang muncul dari catatan-catatan di lapangan. Laporan lapangan sebagai

   bahan mentah direduksi, diringkas, ditonjolkan pokok-pokoknya dan disusun lebih

   sistematis, sehingga lebih mudah dikendalikan. Data yang direduksi dapat

   memberikan gambaran yang lebih jelas tentang hasil pengamatan, juga memberikan

   kemudahan bagi peneliti dalam mendapatkan kembali data yang diperoleh jika

   diperlukan.
b. Penyajian data, teknik ini memaparkan hasil temuan secara narasi.

   c. Penarikan kesimpulan atau verifikasi, teknik ini peneliti berusaha agar dapat

      menggambarkan kerepresentatifan suatu peristiwa, kejadian atau suatu subjek.



F. Penyiapan Partisipan

          Penelitian ini dilandasi prinsip kolaborasi, partisipatoris dan kooperatif, maka

   kegiatan penyiapan partisipan dipandang perlu untuk dilakukan. Kegiatan pelatihan

   diawali dengan diskusi tentang desain belajar kelompok yang akan direpakan, diikuti

   dengan latihan menerapkan kegiatan belajar kelompok Bahasa Inggris berasarkan

   pembagian belajar kelompok belajar dan pokok bahasan yang akan didiskusikan dan

   belajar kelompok.

          Peneliti dan guru kelas melakukan diskusi tentang desain belajar kelompok

   Bahasa Inggris yang tepat dan memfokuskan pada pemahaman siswa tentang pokok

   bahasab dalam setiap kegiatan belajar. Guru dan siswa kelas VII selanjutnya

   melaksanakan kegiatan belajar kelompok Bahasa Inggris dengan memperhatikan reaksi

   siswa dalam menunjukkan sikap dan perkembangan kemajuan belajar Bahasa Inggris.
BAB IV

                      HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN




A. Hasil Penelitian

          Perencanaan sebagai studi pendahuluan dalam penelitian ini, sehingga langkah

   awal dalam melakukan penelitian ini adalah wawancara dengan guru kelas VII SMP

   Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang, untuk mengadakan penelitian

   dengan memberikan strategi belajar kelompok yang akan dilaksanakan oleh siswa kelas

   VII atas bimbingan guru kelas, maka rencana yang dibuat adalah menyusun soal tes I

   untuk mengetahui kemampuan dasar siswa kelas VII dalam belajar Bahsa Inggris

   dengan menggunakan sistem belajar individu. Rencana selanjutnya adalah merancang

   strategi belajar kelompok dengan membagi siswa kelas VII menjadi empat kelompok

   belajar yang masing-msing kelompok terdiri dari 7 siswa. Kemudian merancang soal

   yang akan diberikan pada tes II untuk mengetahui perkembangan hsil belajar kelompok

   dan pengaruhnya terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII.

          Hasil penelitian dilakukan terhadap siswa kelas VII SMP Negeri 1

   www.Kumpulanptk.blogspot.com        Kab. Malang tentang strategi belajar kelompok

   terhadap hasil belajar Bahasa Inggris belajar kelompok terhadap hsil belajar Bahasa

   Inggris diuraikan dalam paparan data dan temuan penelitian. Penyajian data berupa

   tabel-tabel yang diperoleh dari kegiatan observasi, wawancara, pemberian tes dan

   dokumentasi. Pengembangan hasil penelitian ini mengarah pada aktifitas siswa kelas

   VII dalam belajar Bahasa Inggris. Aktifitas siswa yang dimaksud adalah pelaksanaan

   kegiatan belajar kelompok yang dilaksanakan dua kali semi8nggu dengan bimbingan

   guru kelas.

          Kegiatan belajar kelompok akan memberikan gambaran terhadap perkembangan

   hasil belajar siswa kelas VII dalam belajar Bahasa Inggris. Perubahan yang terjadi

   dalam diri siswa sebagai dampak dari kegiatan belajar kelompok akan dinilai

   berdasarkan motivasi belajar dan kualitas hasil belajar. Peranan guru dan orang tua

                 26                      www.Kumpulanptk.blogspot.com
dapat mendukung kegiatan belajar kelompok dalam upaya meningkatkan hasil belajar

Bahasa Inggris siswa kelas VII. Peningkatan kualitas siswa dalam belajar kelompok dan

motivasi belajar Bahasa Inggris akan membawa perubahan yang berarti dalam

memberikan konstribusi terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII.

1. Paparan Data

           Dalam paparan data hasul penelitian ini akan diungkapkan beberapa hal

   yang berhubungan dengan kegiatan belajar kelompok dan pengaruhnya terhadap

   hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII.

           Kegiatan belajar mengajar Bahasa Inggris di kelas VII pada tahun pelajaran

   2007/2008 mengalami berbagai kendala yang berhubungan dengan rendahnya nilai

   Bahasa Inggris akibat kesulitan belajar dan kurang minat terhadap pelajaran Bahasa

   Inggris karena dianggap sulit, sehingga motivasi belajar siswa menurun. Kenyataan

   ini ditunjukkan dengan hasil belajar Bahasa Inggris masih rendah dari target yang

   diinginkan. Beberapa Sekolah Menengah Pertama mengalami masalah yang sama

   dengan ketegori tingkat kesulitan belajar yang berbeda. Berdasarkan kualitas hasil

   belajar yang rendah tersebut, maka peneliti mencoba memberikan metode belajar

   bagi siswa dengan menggunakan sistem belajar kelompok. Kegiatan belajar

   kelompok dilaksanakan oleh siswa kelas VII dalam belajar Bahasa Inggris yang

   dilaksanakan dua kali dalam seminggu dengan bimbingan guru kelas.

           Secara umum kegiatan belajar mengajar Bahasa Inggris kelas VII dapat

   dijabarkan sebagai berikut :

   a. Dalam setiap pertemuan menunjukkan adanya siswa kels VII yang mengalami

       kesulitan belajar Bahasa Inggris dan cenderung kurang bersemangat.

   b. Beberapa siswa menunjukkan semangat yang tinggi dalam mengikuti pelajaran

       Bahasa Inggris.

   c. Belajar Bahasa Inggris secara kualitas belum terpenuhi, namun secara kuantitas

       semua siswa melakukan proses belajar mengajar sesuai jadwal yang ditentukan.




           27                          www.Kumpulanptk.blogspot.com
d. Sistem belajar siswa masih bersifat individu, yaitu siswa cenderung pasif dan

      mengatasi kesulitannya sendiri tanpa adanya diskusi aktif dan tidak saling

      memberikan informasi.

   e. Informasi guru mengatakan bahwa kesulitan belajar siswa kelas VII disebabkan

      oleh faktor internal siswa, namun demikian faktor eksternal dari lingkungan

      sekolah dan lingkungan keluarga kurang diperhatikan.

   f. Kegiatan belajar kelompok dan pembagian tugas kelompok dalam pengajaran

      Bahasa Inggris menunjukkan adanya kemajuan siswa dalam mengatasi kesulitan

      belajar dan menunjukkan kemajuan terhadap hasil beljar siswa kelas VII.

             Berdasarkan cara belajar siswa kelas VII dengan sistem belajar individu dan

   kesulitan belajar siswa serta belum dikembangkan metode belajar kelompok, maka

   peneliti mencoba memberikan alternatif belajar kelompok untuk meningkatkan hasil

   belajar        Bahasa     Inggris    siswa     kelas    VII     SMP      Negeri     1

   www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang.

   Pembelajaran I :        Perlakuan terhadap sistem belajar secara individu dengan

                           melakukan evaluasi melalui tes I untuk mengetahui kualitas

                           hasil belajar siswa kelas VII dalam mata pelajaran Bahasa

                           Inggris.

   Pembelajaran II :       Perlakuan terhadap sistem belajar kelompok dengan melakukan

                           evaluasi melalui tes II untuk mngetahui kualitas hasil belajar

                           sisw kelas VII dalam mata pelajaran Bahasa Inggris.



2. Temuan Penelitian

             Berdasarkan hasil penelitian dan paparan data tentang strategi belajar

   kelompok yang dilaksanakan oleh siswa kelas VII, maka ada beberapa temuan

   penelitian yang mengarah pada kreatifitas dan motivasi belajar siswa kelas VII.

   Temuan tersebut menunjukkan perubahan sikap siswa sebelum dilaksanakannya

   kegiatan belajar kelompok dan sesudah dilaksanakannya belajar kelompok. Siswa



             28                          www.Kumpulanptk.blogspot.com
mengalami perubahan sikap cenderung lebih percaya diri, tanggung jawab, kreatif

     dan mempunyai motivasi belajar yang meningkat.

            Kebanyakan siswa yang kurang kreatif dan pasif dalam belajar Bahasa

     Inggris serta mempunyai motivasi belajar yang cenderung rendah sebelum

     direpakannya kegiatan belajar kelompok. Setelah dilaksanakan belajar kelompok,

     siswa mempunyai kreatifitas dan motivasi belajar yang meningkat. Temuan

     penelitian lain adalah adanya peningkatan hasil belajar Bahasa Inggris setelah

     dilaksanakannya kegiatan belajar kelompok.

            Paparan data dan temuan penelitian disajikan melalui beberapa tabel sebagai

     berikut yang menunjukkan kegiatan belajar kelompok dan hasil beljar Bahasa

     Inggris siswa kelas VII, sehingga akan diketahui pengaruh belajar kelompok

     terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 1

     www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang.



B. Pembahasan

         Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan dalam paparan data dan temuan

  penelitian, maka dapat dilakukan pembahasan yang berhubungan dengan kegiatan

  belajar kelompok dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII

  SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com           Kab. Malang. Pembahasan ini

  mencakup tiga hal pokok yang berhubungan dengan permasalahan yang telah

  dirumuskan, yaitu:

  (1) bagaimana strategi belajar kelompok yang diterapkaqn pada siswa kelas VII SMP

     Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dalam belajar bahasa

     Inggris,

  (2) apakah belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris siswa

     kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dan

  (3) bagaimana kontribusi belajar kelompok terhadap perilaku siswa kelas VII SMP

     Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dikaitkan dengan hasil

     belajar bahasa Inggris.

            29                         www.Kumpulanptk.blogspot.com
Berikut ini hasil pembahasan berdasarkan tiga masalah yang telah dirumuskan

berdasarkan      hasil   penelitian   terhadap   siswa   kelas    VII   SMP   Negeri   1

www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang.

1. Penerapan Strategi Belajar Kelompok

            Belajar kelompok yang diterapkan pada siswa kelas VII dalam belajar

   bahasa Inggris menggunakan sistem pembagian jumlah siswa, yaitu 25 siswa dibagi

   dalam empat kelompok (lihat tabel 1). Pembagian kelompok ini didasarkan atas

   tercapainya dua kategori siswa yang berbeda, yaitu: ada siswa yang pandai dan

   siswa yang kurang pandai. Pencampuran ini dimaksudkan agar siswa yang kurang

   pandai dapat belajar kepada siswa yang pandai, begitu pula sebaliknya siswa yang

   pandai agar dapat membantu siswa atau temannya yang kurang pandai.

            Topik bahasan dalam setiap belajar kelompok disesuaikan dengan materi

   yang akan diajarkan pada pengajaran di kelas. Guru kelas bertugas memberikan

   pengawasan dan pengarahan belajar kelompok dengan memberikan tekanan pokok

   bahasan yang paling dianggap sulit oleh siswa kelas VII dalam belajar bahasa

   Inggris.

            Kelompok I diketuai oleh Erin Desiana yang bertugas mengkoordinir teman-

   teman dalam kelompoknya untuk melaksanakan tugas belajar kelompok yang

   dilaksanakan pada setiap hasi Selasa. Kelompok II diketuai oleh Jumaroh Indani

   yang     bertugas     mengkoordinir     teman-teman    dalam     kelompoknya   untuk

   melaksanakan kegiatan belajar kelompok yang juga dilaksanakan setiap hari Selasa.

   Kelompok III diketuai oleh Lina Hartatik yang bertugas mengkoordinir teman-

   teman dalam kelompoknya untuk melaksanakan kegiatan belajar kelompok yang

   dilakasanakan pada setiap hari Rabu. Kelompok IV diketuai oleh Rangga Fatrotun

   yang     bertugas     mengkoordinir     teman-teman    dalam     kelompoknya   untuk

   melaksanakan tugas kegiatan belajar kelompok yang dilaksanakan pada setiap hari

   Kamis.



            30                           www.Kumpulanptk.blogspot.com
Kegiatan belajar kelompok ini berlangsung selama lima (5) bulan, kemudian

   dilakukan evaluasi dengan melaksanakan tes II pada akhir bulan pertama untuk

   mengukur kemajuan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII melalui belajar

   kelompok (lihat tabel 3). Perkembangan kemajuan siswa dapat terdeteksi secara

   rinci dengan melakukan ulangan harian guna mengetahui pengaruh belajar

   kelompok terhadap hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII. Pemberian tes

   dilakukan dengan mengedepankan jenis dan bobot soal yang sama antara soal tes I

   dan II yang mencakup keseluruhan pokok bahasan dalam pelajarab bahasa Inggris.

2. Belajar Kelompok dan Hasil Belajar Bahasa Inggris

          Belajar kelompok yang diterapkan pada siswa kelas VII dalam pelajaran

   bahasa Inggris membawa apengtaruh terhadap hasil belajar bahasa Inggris. Setelah

   dilakukan tes I yang merupakan hasil belajar secara individu menunjukkan

   kecenderungan nilai bahasa Inggris dibawah standart, yaitu masih rendah (lihat

   tabel 2). Setelah dilaksanakan belajar kelompok dengan melakukan evaluasi melalui

   pelaksanaan ulangan harian dan tes II menunjukkan hasil yang sangat positif

   terhadap mkemajuan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII (lihat tabel 3).

   Peningkatan hasil belajar ini menunjukkan adanya pengaruh yang cukup signifikan

   antara sistem belajar kelompok yang diterapkan dengan hasil belajar bahasa Inggris

   siswa kelas VII.

          Pengaruh belajar kelompok terhadap peningkatan hasil belajar hampir

   dialami oleh semua siswa, meskipun peningkatan hasi belajar masih tergolong kecil.

   Peningkatan hasil belajar rata-rata naik 5 angka, sedangkan siswa yang tidak

   mengalami peningkatan atau tetap sebanyak 8 anak dengan ketentuan pelaksanaan

   tes diukur berdasarkan dari tes I dan II (lihat tabel 4).   Hasil tes I dan tes II

   menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa secara keseluruhan, hal ini

   menunjukkan bahwa belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar bahasa

   Inggris siswa kelas VII (lihat tabel 4).

          Hasil belajar yang telah dievaluasi melalui pelaksanaan tes II dapat

   membuktikan bahwa pelaksanaan belajar kelompok selama 1 bulan atau 8 kali

          31                            www.Kumpulanptk.blogspot.com
pertemuan membawa dampak terhadap peningkatan hasil belajar bahasa Inggris

   pada siswa kelas VII. Siswa yang pandai berperan besar dalam membantu siswa

   yang kurang pandai dalam diskusi belajar kelompok. Hasil penelitian ini

   membuktikan bahwa belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar bahasa

   Inggris pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab.

   Malang.



3. Kontribusi Belajar Kelompok Terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris

          Belajar kelompok memberikan kontribusi terhadap perubahan perilaku siswa

   dalam belajar dan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII. Kontribusi belajar

   kelompok membawa perubahan perilaku dan hasil belajar siswa kelas VII sangat

   dirasakan dalam proses belajar dan mengajar.

          Kontribusi belajar kelompok terhadap hasil belajar bahasa Inggris ditandai

   dengan perubahanb sikap kelas VII, antara lain:

   a. Siswa   kelas   VII lebih    kreatif dalam     berfikir,   yaitu mulai   mampu

      mengembangkan hasil pengajaran yang diberikan oleh guru dengan melakukan

      diskusi dengan teman satu kelas dan mampu memberikan pendapat, ide dan

      gagasan terhadap sesama teman tentang kesulitan belajar yang dihadapinya,

      sehingga dengan belajar kelompok dapat memberikan kontribusi positif

      terhadap meningkatnya hasil belajar bahasa Inggris.

   b. Siswa kelas VII lebih bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proses belajar

      mengajar. Sikap bertanggung jawab ini tidak terbatas pada pelajaran tertentu,

      namun pada hampir semua mata pelajaran yang diajarkan.

   c. Siswa kelas VII mulai menunjukkan sikap percaya diri, meskipun tida semua

      siswa mengalami perubaham sikap tersebut. Kepercayaan diri tersebut

      ditunjukkan dengan keberanian menjawab pertanyaan dan mengerjakan soal di

      depan kelas, meskipun hasil jaawaban belum tentu benar. Selain itu hubungan

      dengan guru dan sesama teman cenderung lebih aktif dan tidak malu-malu.

   d. Siswa kelas VII menunjukkan perkembangan motivasi belajar khususnya pada

      mata pelajaran bahasa Inggris. Selam ini motivasi belajar siswa kelas VII masih
rendah, karena dilakukan secara individu. Setelah diterapkan belajar secara

   berkelompok, siswa lebih termotivasi dan bersemangat dalam belajar melalui

   pembagian kelompok. Salah satu alasan siswa mengalami perubahan motivasi

   belajar mengatakan bahwa dengan belajar kelompok lebih menyenangkan dan

   bisa berdiskusi memecahkan dengan teman-temannya.



       Kontribusi belajar kelompok selain membawa perubahan sikap kelas VII

juga membawa pada perubahan hasil belajar siswa, yaitu adanya peningkatan hasil

belajar bahasa Inggris yang menjadi target. Kontribusi belajar kelompok terhadap

hasil belajar siswa dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Siswa kelas VII mengalami peningkatan kemampuan dalam mengerjakan soal-

   soal yang indoor directions.

b. Siswa kelas VII mengalami peningkatan hasil belajar bahasa Inggris dan

   berpengaruh terhadap peningkatan hasil pelajaran lainnya, karena belajar

   kelompok mulai juga diterapkan pada sistem belajar mata pelajaran yang lain.

c. Siswa kelas VII menunjukkan perkembangan sikap mental untuk lebih berani

   bertanya tentang kesulitan belajar yang dihadapinya dan pebgerjaan soal yang

   dianggap sulit dan perlu penjelasan secara lebih detail oleh gur yang

   bersangkutan. Dari kemampuan tersebut, siswa kelas VII telah memupuk

   kemampuannya dengan mengandalkan sikap berani bertanya di depan umum

   tentang masalah kesulitan mengerjakan soal.

d. Belajar kelompok memberikan masukan yang beragamdari sudut pandang yang

   berbeda antara anggota kelompok, sehingga siswa diajarkan untuk bisa saling

   berdiskusi dengan mengutarakan pendapatnya. Dengan melalui diskusi dalam

   mengerjakan soal dan memecahkan masalah bahasa Inggris yang dihadapinya,

   maka siswa diajarkan untuk musyawarah. Terbukti dengan belajar kelompok,

   siswa kelas VII mampu meningkatkan hasil belajarnya.

       33                           www.Kumpulanptk.blogspot.com
BAB V

                                        PENUTUP



A. Kesimpulan

         Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan tentang strategi belajar

  kelompok dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII SMP

  Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com            Kab. Malang, maka dapat ditarik

  kesimpulan sebagai berikut:

  a. Strategi belajar kelompok dengan membagi siswa kelas VII menjadi empat

     kelompok yang masing-masing terdiri dari 6 – 7 siswa dan memadukan kemampuan

     siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai dalam satu kelompok belajar akan

     membantu meningkatkan hasil belajar siswa. Strategi belajar kelompok dalam

     belajar bahasa Inggris lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan sistem belajar

     secara individu.

  b. Belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris pada siswa kelas

     VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com             Kab. Malang. Semakin

     kontinyu belajar kelompok dilaksanakan, maka semakin meningkat hasil belajar

     bahasa Inggris yang dicapai oleh siswa kelas VII.

  c. Belajar kelompok memberikan kontribusi positif terhadap perubahan perilaku dan

     hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII. Perubahan perilaku yang disebabkan

     oleh kegiatan belajar kelompok, yaitu:

     (1) siswa lebih kreatif,

     (2) siswa lebih bertanggung jawab,

     (3) siswa lebih percaya diri dan

     (4) motivasi belajar meningkat. Sedangkan kontribusi belajar kelompok terhadap

         hasil belajar bahasa Inggris ditunjukkan melalui:

         a. kemampuan siswa meningkat dalam mengerjakan soal tentang This is my

             family,

         b. hasil belajar bahasa Inggris meningkat ,

         c. perubahan sikap dan mental dengan berani bertanya tentang kesulitan belajar
dan

           d. siswa berani mengutarakan ide, gagasan dalam pengajaran.



B. Saran

           Dengan penulisan laporan penelitian ini diharapkan agar para guru khususnya

  guru kelas yang mengajarkan bahasa Inggris dapat menerapkan strategi belajar

  kelompok dan bimbingan belajar terhadap siswa kelas VII dalam upaya meningkatkan

  hasil belajar bahasa Inggris. Disarankan agara sistem belajar kelompok dapat

  dikembangkan dalam pelajaran yang lain, sehingga dapat bermanfaat bagi siswa dalam

  meningkatkan hasil belajarnya.

           Dengan temuan penelitian diharapkan guru dapat menyelami dan memahami

  kesulitan belajar yang dialami oleh siswa kelas VII terutama dalam belajar bahasa

  Inggris, kemudian      dilakukan   pemecahan   melalui   belajar   kelompok   dengan

  memfokuskan pada kesulitan utama yang dialami oleh siswa.

           Disarankan kepada semua fihak termasuk guru (sekolah), orang tua, siswa dan

  masyarakat untuk saling bekerja sama dalam melancarkan kegiatan belajar kelompok

  dalam upaya meningkatkan hasil belajar anak. Diharapkan sistem belajar kelompok ini

  dapat dilaksanakan pada semua kelas dan semua mata pelajaran.
Tabel I

         Pembagian Kelompok Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas VII



                                                 Kelompok Belajar
No.                Nama Siswa
                                             1       2     3        4
 1     Erin Desiana                          *
 2     Slamet Ichomari                       *
 3     Imam Arifin                           *
 4     Hariyanto                             *
 5     Sugeng Widodo                         *
 6     Aris Wirdatama                        *
 7     Jumaroh Indani                                *
 8     Mukhamad Nurwahid                             *
 9     Mukhamad Ridwan                               *
10     Nurul kholifatul                              *
11     Puji Rahayu                                   *
12     Desi Vitasari                                 *
13     Lina Hartatik                                       *
14     Antok Krisdiyanto                                   *
15     Suci Retraningtyas                                  *
16     Doninta Tri Setyani                                 *
17     Fiki Puji Efendi                                    *
18     Susmiati                                            *
19     Fatrotun                                                     *
20     Moh. Zaenal L. Ari Asta                                      *
21     Siti Malikah                                                 *
22     Lilis Suryaningsih                                           *
23     Rudi Susanto                                                 *
24     Tedi Susanto                                                 *
25     Moh. Dahrul                                                  *


     Keterangan :
       1. Kelompok belajar I
       2. Kelompok belajar II
       3. Kelompok belajar III
       4. Kelompok belajar IV
Tabel 2

Treatment I Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas VII Sebelum Kegiatan Belajar
                                    Kelompok


                                                    Hasil Tes Bahasa Inggris
   No.           Nama Siswa
                                                     Nilai          Kriteria
    1    Erin Desiana                                 35             Kurang
    2    Slamet Ichomari                              50             Kurang
    3    Imam Arifin                                  45             Kurang
    4    Hariyanto                                    55             Cukup
    5    Sugeng Widodo                                55             Cukup
    6    Aris Wirdatama                               60             Cukup
    7    Jumaroh Indani                               60             Cukup
    8    Mukhamad Nurwahid                            70              Baik
    9    Mukhamad Ridwan                              65             Cukup
   10    Nurul kholifatul                             45             Kurang
   11    Puji Rahayu                                  55             Cukup
   12    Desi Vitasari                                65             Cukup
   13    Lina Hartatik                                75              Baik
   14    Antok Krisdiyanto                            55             Cukup
   15    Suci Retraningtyas                           75              Baik
   16    Doninta Tri Setyani                          50             Kurang
   17    Fiki Puji Efendi                             35             Kurang
   18    Susmiati                                     50             Kurang
   19    Fatrotun                                     45             Kurang
   20    Moh. Zaenal L. Ari Asta                      55             Cukup
   21    Siti Malikah                                 55             Cukup
   22    Lilis Suryaningsih                           60             Cukup
   23    Rudi Susanto                                 60             Cukup
   24    Tedi Susanto                                 70              Baik
   25    Moh. Dahrul                                  55             Cukup


  Keterangan :
  a. Nilai di bawah 35 : Sangat kurang
  b. Nilai 35 – 59        : Kurang
  c. Nilai 60 – 69        : Cukup
  d. Nilai 70 – 79        : Baik
  e. Nilai 80 – 89        : Sangat Baik
  f. Nilai 90 ke atas     : Istimewa
Tabel 3

Treatment II Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas VII Setelah Dilaksanakan
                          Kegiatan Belajar Kelompok

                                                  Hasil Tes Bahasa Inggris
 No.           Nama Siswa
                                                   Nilai          Kriteria
  1    Erin Desiana                                 35             Kurang
  2    Slamet Ichomari                              55             Kurang
  3    Imam Arifin                                  55             Kurang
  4    Hariyanto                                    65             Cukup
  5    Sugeng Widodo                                60             Cukup
  6    Aris Wirdatama                               60             Cukup
  7    Jumaroh Indani                               65             Cukup
  8    Mukhamad Nurwahid                            75              Baik
  9    Mukhamad Ridwan                              65             Cukup
  10   Nurul kholifatul                             55            Kurang
  11   Puji Rahayu                                  65             Cukup
  12   Desi Vitasari                                70              Baik
  13   Lina Hartatik                                75              Baik
  14   Antok Krisdiyanto                            60             Cukup
  15   Suci Retraningtyas                           80              Baik
  16   Doninta Tri Setyani                          55             Kurang
  17   Fiki Puji Efendi                             35             Kurang
  18   Susmiati                                     55             Kurang
  19   Fatrotun                                     55             Kurang
  20   Moh. Zaenal L. Ari Asta                      65             Cukup
  21   Siti Malikah                                 60             Cukup
  22   Lilis Suryaningsih                           60             Cukup
  23   Rudi Susanto                                 65             Cukup
  24   Tedi Susanto                                 75              Baik
  25   Moh. Dahrul                                  60             Cukup


Keterangan :
a. Nilai di bawah 35 : Sangat kurang
b. Nilai 35 – 59        : Kurang
c. Nilai 60 – 69        : Cukup
d. Nilai 70 – 79        : Baik
e. Nilai 80 – 89        : Sangat Baik
f. Nilai 90 ke atas     : Istimewa
Tabel 4
     Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas VII Berdasarkan Tes I dan II

                                    Hasil Tes Bahasa Inggris
No.            Nama Siswa                                           Kriteria
                                         I              II
 1        Erin Desiana                  35              35           Tetap
 2        Slamet Ichomari               50              55            Naik
 3        Imam Arifin                   45              55            Naik
 4        Hariyanto                     55              65            Naik
 5        Sugeng Widodo                 55              60            Naik
 6        Aris Wirdatama                60              60           Tetap
 7        Jumaroh Indani                60              65            Naik
 8        Mukhamad Nurwahid             70              75            Naik
 9        Mukhamad Ridwan               65              65           Tetap
10        Nurul Kholifatul              45              55            Naik
11        Puji Rahayu                   55              65            Naik
12        Desi Vitasari                 65              70            Naik
13        Lina Hartatik                 75              75           Tetap
14        Antok Krisdiyanto             55              60            Naik
15        Suci Retraningtyas            75              80            Naik
16        Doninta Tri Setyani           50              55            Naik
17        Fiki Puji Efendi              35              35           Tetap
18        Susmiati                      50              55            Naik
19        Fatrotun                      45              55            Naik
20        Moh. Zaenal L. Ari A.         55              65            Naik
21        Siti Malikah                  55              60            Naik
22        Lilis Suryaningsih            60              60           Tetap
23        Rudi Susanto                  60              65            Naik
24        Tedi Susanto                  70              75            Naik
25        Moh. Dahrul                   55              60            Naik


     Keterangan       :

     I        : Hasil Tes I sebelum dilaksanakan belajar kelompok

     II       : Hasil Tes II setelah dilaksanakan belajar kelompok (evaluasi)
DAFTAR PUSTAKA



Bafadal, I. 1994. Proses Perubahan Di Sekolah. Desertasi Program Pasca Sarjana IKIP
              Malang.
Bogdan, R.C. & Biklen, S.K. 1982. Qualitative Research In Education. Boston : Allyn &
              Bacon.
Hamalik, Oemar. 1983. Metode Belajar Dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung:
              Tarsito.
………2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. PT. Bumi Aksara.
              Jakarta.
Kelinger, Fred. N. 1981. Foundations Of Behavioral Research. Second Edition. Holt
              Saunders International Editions Tokyo Japan.
Keiten, Dorotly. 1988. Cara Belajar Yang Berhasil. Salatiga: Universitas Satya Wacana.
Mantra, I.B. 1998. Langkah-langkah Penelitian Survei dan Laporan Penelitian.
              Yogyakarta: BPFG – UGM.
Miles, M.B & Huberman, A.M. 1984. Analisis Data Qualitatif. Terjemahan Oleh Tjetjep
              Rohendi Rohidi. Universitas Indonesia. Jakarta.
Moleong, L.J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
……….2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nasution, S. 1987. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar. Jakarta:
              PT. Bina Aksara.
……….1992. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Penerbit Tarsito.
Nur, Muhammad. 1987. Pengantar Teori Tes. Jakarta : P2LPTK.
Sukirin. 1984. Psikologi Belajar. Yogyakarta: FP IKIP Yogyakarta.
Winarno, S. 1985. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.
Winkel. 1984. Psikologi Pendidikan Dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.
Zuriah, N. 2003. Penelitian Tindakan Dalam Bidang Pendidikan Dan Sosial. Edisi
              Pertama. Malang: Bayu Media Publishing.

Contenu connexe

Tendances

Improving vocabulary through drilling method and game
Improving vocabulary through drilling method and gameImproving vocabulary through drilling method and game
Improving vocabulary through drilling method and gameAnie01
 
Laporan penelitian-tindakan-kelas-kelompok-5
Laporan penelitian-tindakan-kelas-kelompok-5Laporan penelitian-tindakan-kelas-kelompok-5
Laporan penelitian-tindakan-kelas-kelompok-5Rusinah21
 
Meningkatkan kemampuan menulis dalam bahasa inggris melalui metode mind mapping
Meningkatkan kemampuan menulis dalam bahasa inggris melalui metode mind mapping Meningkatkan kemampuan menulis dalam bahasa inggris melalui metode mind mapping
Meningkatkan kemampuan menulis dalam bahasa inggris melalui metode mind mapping Erika Marta Lestari
 
Ptk bahasa inggris
Ptk bahasa inggrisPtk bahasa inggris
Ptk bahasa inggrissatria darma
 
Ptk yysn upaya_meningkatkan_penguasaan_k
Ptk yysn upaya_meningkatkan_penguasaan_kPtk yysn upaya_meningkatkan_penguasaan_k
Ptk yysn upaya_meningkatkan_penguasaan_kPENDIPUTRAWARMAN
 
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...Titin Agustini
 
model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)
model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)
model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)Bunyamin Yusuf
 
Ptk bahasa indonesia di smk
Ptk bahasa indonesia di smkPtk bahasa indonesia di smk
Ptk bahasa indonesia di smkWahyu Surya
 
Contoh proposal
Contoh proposalContoh proposal
Contoh proposalMuhd ASRUL
 
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...Titin Agustini
 
Proposal Bahasa dan Sastra Indonesia
Proposal Bahasa dan Sastra IndonesiaProposal Bahasa dan Sastra Indonesia
Proposal Bahasa dan Sastra IndonesiaSeptriani Dewi
 
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Proposal Penelitian Tindakan KelasProposal Penelitian Tindakan Kelas
Proposal Penelitian Tindakan KelasMarliena An
 
Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i
Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab iIsi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i
Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab iHeru Joe
 
Proposal ptk bahasa indonesia
Proposal ptk bahasa indonesiaProposal ptk bahasa indonesia
Proposal ptk bahasa indonesiaLaila Amru
 
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas TinggiMakalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas TinggiSeptiana Farikha
 
Kajian tindakan (hbef4303) (autosaved)
Kajian tindakan (hbef4303) (autosaved)Kajian tindakan (hbef4303) (autosaved)
Kajian tindakan (hbef4303) (autosaved)Zuraini Mat Zin
 

Tendances (19)

Improving vocabulary through drilling method and game
Improving vocabulary through drilling method and gameImproving vocabulary through drilling method and game
Improving vocabulary through drilling method and game
 
Laporan penelitian-tindakan-kelas-kelompok-5
Laporan penelitian-tindakan-kelas-kelompok-5Laporan penelitian-tindakan-kelas-kelompok-5
Laporan penelitian-tindakan-kelas-kelompok-5
 
Meningkatkan kemampuan menulis dalam bahasa inggris melalui metode mind mapping
Meningkatkan kemampuan menulis dalam bahasa inggris melalui metode mind mapping Meningkatkan kemampuan menulis dalam bahasa inggris melalui metode mind mapping
Meningkatkan kemampuan menulis dalam bahasa inggris melalui metode mind mapping
 
Ptk bahasa inggris
Ptk bahasa inggrisPtk bahasa inggris
Ptk bahasa inggris
 
Ptk yysn upaya_meningkatkan_penguasaan_k
Ptk yysn upaya_meningkatkan_penguasaan_kPtk yysn upaya_meningkatkan_penguasaan_k
Ptk yysn upaya_meningkatkan_penguasaan_k
 
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
 
Ptk adhariah
Ptk adhariahPtk adhariah
Ptk adhariah
 
model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)
model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)
model pembelajaran speaking inovatif (juara 1 tgkt Prov. Jateng)
 
Ptk bahasa indonesia di smk
Ptk bahasa indonesia di smkPtk bahasa indonesia di smk
Ptk bahasa indonesia di smk
 
Contoh proposal
Contoh proposalContoh proposal
Contoh proposal
 
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
Upaya Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Report Mata Pelajaran...
 
Proposal Bahasa dan Sastra Indonesia
Proposal Bahasa dan Sastra IndonesiaProposal Bahasa dan Sastra Indonesia
Proposal Bahasa dan Sastra Indonesia
 
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Proposal Penelitian Tindakan KelasProposal Penelitian Tindakan Kelas
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
 
Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i
Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab iIsi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i
Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i
 
Ptk proposal ing1
Ptk proposal ing1Ptk proposal ing1
Ptk proposal ing1
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Proposal ptk bahasa indonesia
Proposal ptk bahasa indonesiaProposal ptk bahasa indonesia
Proposal ptk bahasa indonesia
 
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas TinggiMakalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
 
Kajian tindakan (hbef4303) (autosaved)
Kajian tindakan (hbef4303) (autosaved)Kajian tindakan (hbef4303) (autosaved)
Kajian tindakan (hbef4303) (autosaved)
 

En vedette

Dasar – dasar jurnalistik
Dasar – dasar jurnalistikDasar – dasar jurnalistik
Dasar – dasar jurnalistikaditnauyan
 
Lembar observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran herawati kama
Lembar  observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran herawati kamaLembar  observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran herawati kama
Lembar observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran herawati kamaOperator Warnet Vast Raha
 
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)Muhammad Idris
 
AKHLAK ANAK TERHADAP ORANG TUA DAN MURID TERHADAP GURU
AKHLAK ANAK TERHADAP ORANG TUA DAN MURID TERHADAP GURUAKHLAK ANAK TERHADAP ORANG TUA DAN MURID TERHADAP GURU
AKHLAK ANAK TERHADAP ORANG TUA DAN MURID TERHADAP GURUMoh Holili
 
Jurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anakJurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anakHamidah Ibrahim
 
Kelas vii bahasa inggris bg
Kelas vii bahasa inggris bgKelas vii bahasa inggris bg
Kelas vii bahasa inggris bgNiswatun Ni'mah
 
Dampak positif dan negatif handphone
Dampak positif dan negatif handphoneDampak positif dan negatif handphone
Dampak positif dan negatif handphoneAceng Abady
 
B. Indonesia - Makalah Tentang Dampak Handphone Bagi Para Remaja (Isi)
B. Indonesia - Makalah Tentang Dampak Handphone Bagi Para Remaja (Isi)B. Indonesia - Makalah Tentang Dampak Handphone Bagi Para Remaja (Isi)
B. Indonesia - Makalah Tentang Dampak Handphone Bagi Para Remaja (Isi)Ramadhani Sardiman
 
Popol vuh (Terjemahan)
Popol vuh (Terjemahan)Popol vuh (Terjemahan)
Popol vuh (Terjemahan)Nur Agustinus
 
Peranan handphone terhadap kehidupan remaja seiring dengan perkembangan tekno...
Peranan handphone terhadap kehidupan remaja seiring dengan perkembangan tekno...Peranan handphone terhadap kehidupan remaja seiring dengan perkembangan tekno...
Peranan handphone terhadap kehidupan remaja seiring dengan perkembangan tekno...Nur Alfiyatur Rochmah
 

En vedette (11)

Dasar – dasar jurnalistik
Dasar – dasar jurnalistikDasar – dasar jurnalistik
Dasar – dasar jurnalistik
 
Lembar observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran herawati kama
Lembar  observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran herawati kamaLembar  observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran herawati kama
Lembar observasi aktifitas pengelolaan pembelajaran herawati kama
 
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
 
AKHLAK ANAK TERHADAP ORANG TUA DAN MURID TERHADAP GURU
AKHLAK ANAK TERHADAP ORANG TUA DAN MURID TERHADAP GURUAKHLAK ANAK TERHADAP ORANG TUA DAN MURID TERHADAP GURU
AKHLAK ANAK TERHADAP ORANG TUA DAN MURID TERHADAP GURU
 
Jurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anakJurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anak
 
Kelas vii bahasa inggris bg
Kelas vii bahasa inggris bgKelas vii bahasa inggris bg
Kelas vii bahasa inggris bg
 
Dampak positif dan negatif handphone
Dampak positif dan negatif handphoneDampak positif dan negatif handphone
Dampak positif dan negatif handphone
 
B. Indonesia - Makalah Tentang Dampak Handphone Bagi Para Remaja (Isi)
B. Indonesia - Makalah Tentang Dampak Handphone Bagi Para Remaja (Isi)B. Indonesia - Makalah Tentang Dampak Handphone Bagi Para Remaja (Isi)
B. Indonesia - Makalah Tentang Dampak Handphone Bagi Para Remaja (Isi)
 
BMP MKDU4221
BMP MKDU4221BMP MKDU4221
BMP MKDU4221
 
Popol vuh (Terjemahan)
Popol vuh (Terjemahan)Popol vuh (Terjemahan)
Popol vuh (Terjemahan)
 
Peranan handphone terhadap kehidupan remaja seiring dengan perkembangan tekno...
Peranan handphone terhadap kehidupan remaja seiring dengan perkembangan tekno...Peranan handphone terhadap kehidupan remaja seiring dengan perkembangan tekno...
Peranan handphone terhadap kehidupan remaja seiring dengan perkembangan tekno...
 

Similaire à Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

Peer tutoring
Peer tutoringPeer tutoring
Peer tutoringfulan85
 
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdfKumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdfRitma Ariesha
 
JUDUL PROGRAM - LOKAKARYA 6.pdf
JUDUL PROGRAM - LOKAKARYA 6.pdfJUDUL PROGRAM - LOKAKARYA 6.pdf
JUDUL PROGRAM - LOKAKARYA 6.pdfAspiaHusna
 
JURNAL "PENGARUH PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...
JURNAL "PENGARUH  PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...JURNAL "PENGARUH  PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...
JURNAL "PENGARUH PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...Alorka 114114
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (Ratna Sugianti_201503299319).pdf
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (Ratna Sugianti_201503299319).pdfLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (Ratna Sugianti_201503299319).pdf
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (Ratna Sugianti_201503299319).pdfRatnaSugianti1
 
bab i penelitian
bab i penelitianbab i penelitian
bab i penelitianAvc Subang
 
Proposal kt.doc latest
Proposal kt.doc latestProposal kt.doc latest
Proposal kt.doc latestabdol rahim
 
Proposal kt.doc latest
Proposal kt.doc latestProposal kt.doc latest
Proposal kt.doc latestabdol rahim
 
Proposal kt.doc latest
Proposal kt.doc latestProposal kt.doc latest
Proposal kt.doc latestabdol rahim
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfyaneirwantiningsih
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfyaneirwantiningsih
 
Kemahiran penyelesaian masalah
Kemahiran penyelesaian masalahKemahiran penyelesaian masalah
Kemahiran penyelesaian masalahAtiqah Aizan
 
345-Article Text-1070-1-10-20210722.pdf
345-Article Text-1070-1-10-20210722.pdf345-Article Text-1070-1-10-20210722.pdf
345-Article Text-1070-1-10-20210722.pdfjumN
 
perlunya pengembangan materi dalam kelas bilingual _Riska's journal
perlunya pengembangan materi dalam kelas bilingual _Riska's journalperlunya pengembangan materi dalam kelas bilingual _Riska's journal
perlunya pengembangan materi dalam kelas bilingual _Riska's journalriskadeafrizya
 
PKP-Karya Ilmiah-858551061-Bachtiyar Firmansyah.pdf
PKP-Karya Ilmiah-858551061-Bachtiyar Firmansyah.pdfPKP-Karya Ilmiah-858551061-Bachtiyar Firmansyah.pdf
PKP-Karya Ilmiah-858551061-Bachtiyar Firmansyah.pdfTerry Brengost
 
Inspirasi lengkap
Inspirasi lengkapInspirasi lengkap
Inspirasi lengkapsamsul87
 

Similaire à Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar (20)

Peer tutoring
Peer tutoringPeer tutoring
Peer tutoring
 
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdfKumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
Kumpulan karya ilmiah populer mgmp bahasa ingggris kubu raya 2012 pdf
 
Edit bab i
Edit bab iEdit bab i
Edit bab i
 
JUDUL PROGRAM - LOKAKARYA 6.pdf
JUDUL PROGRAM - LOKAKARYA 6.pdfJUDUL PROGRAM - LOKAKARYA 6.pdf
JUDUL PROGRAM - LOKAKARYA 6.pdf
 
JURNAL "PENGARUH PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...
JURNAL "PENGARUH  PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...JURNAL "PENGARUH  PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...
JURNAL "PENGARUH PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS DALAM MATA PELAJARAN...
 
Karya ilmiah1
Karya ilmiah1Karya ilmiah1
Karya ilmiah1
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (Ratna Sugianti_201503299319).pdf
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (Ratna Sugianti_201503299319).pdfLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (Ratna Sugianti_201503299319).pdf
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (Ratna Sugianti_201503299319).pdf
 
bab i penelitian
bab i penelitianbab i penelitian
bab i penelitian
 
21 ike revita
21 ike revita21 ike revita
21 ike revita
 
Proposal kt.doc latest
Proposal kt.doc latestProposal kt.doc latest
Proposal kt.doc latest
 
Proposal kt.doc latest
Proposal kt.doc latestProposal kt.doc latest
Proposal kt.doc latest
 
Proposal kt.doc latest
Proposal kt.doc latestProposal kt.doc latest
Proposal kt.doc latest
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
 
Kemahiran penyelesaian masalah
Kemahiran penyelesaian masalahKemahiran penyelesaian masalah
Kemahiran penyelesaian masalah
 
345-Article Text-1070-1-10-20210722.pdf
345-Article Text-1070-1-10-20210722.pdf345-Article Text-1070-1-10-20210722.pdf
345-Article Text-1070-1-10-20210722.pdf
 
AksiNyata3.3.pptx
AksiNyata3.3.pptxAksiNyata3.3.pptx
AksiNyata3.3.pptx
 
perlunya pengembangan materi dalam kelas bilingual _Riska's journal
perlunya pengembangan materi dalam kelas bilingual _Riska's journalperlunya pengembangan materi dalam kelas bilingual _Riska's journal
perlunya pengembangan materi dalam kelas bilingual _Riska's journal
 
PKP-Karya Ilmiah-858551061-Bachtiyar Firmansyah.pdf
PKP-Karya Ilmiah-858551061-Bachtiyar Firmansyah.pdfPKP-Karya Ilmiah-858551061-Bachtiyar Firmansyah.pdf
PKP-Karya Ilmiah-858551061-Bachtiyar Firmansyah.pdf
 
Inspirasi lengkap
Inspirasi lengkapInspirasi lengkap
Inspirasi lengkap
 

Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar kelompok merupakan salah satu strategi belajar yang sering dipakai oleh siswa Sekolah Menengah Pertama. Kegiatan belajar kelompok yang banyak dipraktekkan saat ini adalah dengan cara pembagian kelompok belajar yang terdiri dari beberapa siswa dengan melaksanakan kegiatan belajar yang bertempat di rumah guru maupun di salah satu anggota kelompok belajar. Kegiatan belajar kelompok akan sangat membantu siswa untuk dapat meningkatkan kualitas hasil belajarnya. Kemampuan siswa yang merupakan rangkaian kreatifitas dan motivasi belajar serta tingkah laku dalam menuntut ilmu dapat tumbuh kembangkan melalui kegiatan belajar kelompok. Strategi belajar kelompok yang dikembangkan saat ini adalah mengacu pada bidang studi yang masuk Ebtanas dan yang dianggap sulit bagi pandangan siswa. Salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit dan masuk dalam Ebtanas adalah mata pelajaran Bahasa Inggris. Bahasa Inggris merupakan salah satu pelajaran yang kurang mendapatkan tempat dihati siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kab. Malang, karena mata pelajaran Bahasa Inggris dianggap sulit dan kurang menarik, sehingga membawa dampak terhadap rendahnya hasil belajar siswa kelas VII. Perlu diketahui bahwa mata pelajaran Bahasa Inggris adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai berbahasa Inggris pada siswa. Kemampuan akan berbahasa Inggris sangat berguna bagi setiap siswa dalam era globalisasi ini. Bahasa Inggris diajarkan sampai di perguruan tinggi, sehingga bukan alasan untuk tidak memahami Bahasa Inggris, oleh karena itu diperlukan penguasaan dan pemahaman yang cukup dalam menekuni mata pelajaran Bahasa Inggris. Berdasarkan kurikulum pendidikan dasar tahun 2004. Fungsi mata pelajaran Bahasa Inggris bagi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kab. Malang adalah :
  • 2. (1) untuk memberikan pengetahuan tentang berbagai kosakata, grammer dan vocabulary yang kaitannya dengan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari dengan orang asing, (2) mengembangkan keterampilan proses, (3) mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari, (4) mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang saling mempengaruhi antara kemajuan Bahasa Inggris dan tekhnologi dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya serta keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi. Pengajaran Bahasa Inggris bagi siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama adalah (1) mampu membaca surat, (2) melengkapi percakapan, (3) kemampuan bercakap, (4) kemampuan menulis surat dan mempunyai kemampuan mendengarkan. Dalam upaya mencapai fungsi dan tujuan pengajaran Bahasa Inggris pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang khususnya, maka diperlukan strategi belajar siswa yang baik dan menumbuhkan ide/gagasan baru pada setiap siswa. Luasnya ruang lingkup pengajaran Bahasa Inggris akan membutuhkan banyak pengetahuan dan sikap kreatif siswa dalam belajar. Guna meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kab. Malang, maka perlu dikembangkan sistem belajar yang efektif dan efisien. Strategi belajar Bahasa Inggris harus dapat membangkitkan gairah belajar, menumbuhkan kreatifitas, menanamkan kepercayaan diri dan rasa tanggung jawab siswa terhadap pelajaran yang ditekuninya. Salah satu pengembangan sistem belajar yang sering diterapkan adalah sistem belajar kelompok. Sampai saat ini program belajar kelompok dalam belajar Bahasa Inggris pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kab. Malang belum ditangani secara serius, padahal belajar kelompok pada
  • 3. kelas lain dengan mata pelajaran yang berbeda terbukti sangat efektif dan efisien dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Kegiatan belajar kelompok di SMP Negeri 1 Kab. Malang belum dikembangkan dan dibina secara optimal, sehingga hanya bersifat sukarela dan belum dilakukan pengawasan serta evaluasi terhadap perkembangan dari belajar kelompok tersebut. Dari kenyataan ini, maka perlu diambil suatu inisiatif untuk menerapkan program belajar kelompok bagi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kab. Malang khususnya dalam belajar Bahasa Inggris. Manfaat belajar kelompok dan pengaruhnya terhadap hasil belajar Bahasa Inggris dapat dilihat setelah belajar kelompok berjalan sesuai dengan rencana. Belajar kelompok perlu mendapat bimbingan dari guru yang bersangkutan. Selama ini belajar kelompok cenderung hanya membiarkan siswa untuk melakukan belajar dengan sesama teman dengan tanpa pengawasan yang baik, sehingga hasil belajar yang diperoleh tidak bisa maksimal dan bahkan tidak mengalamu perubahan yang berarti. Untuk mengatasi masalah rendahnya hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kab. Malang, maka belajar kelompok merupakan salah satu alternatif yang baik. Berbagai kesulitan belajar Bahasa Inggris yang selama ini menjadi kendala bagi hampir semua siswa, mulai dari kelas VII sampai kelas IX hendaknya menjadi pelajaran yang berharga untuk mencetuskan ide baru dalam program pelaksanaan belajar kelompok. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tentang strategi belajar kelompok pada siswa dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : a. Bagaimana strategi belajar kelompok yang diterapkan pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dalam belajar Bahasa Inggris? b. Apakah belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dalam belajar Bahasa
  • 4. Inggris? c. Adakah konstribusi belajar kelompok terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dalam belajar Bahasa Inggris? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, antara lain : a. Untuk mengetahui tentang strategi belajar kelompok yang diterapkan pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dalam belajar Bahasa Inggris. b. Untuk mengetahui apakah belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dalam belajar Bahasa Inggris. c. Untuk mengetahui konstribusi belajar kelompok terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dalam belajar Bahasa Inggris. D. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : a. Umum Menambah wawasan dan pengetahuan tentang strategi belajar kelompok dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris, khususnya pada siswa kelas VII SMP sehingga dapat dijadikan dasar dalam penentuan model sistem belajar kelompok. b. Siswa Sekolah Menengah Pertama Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk melaksanakan kegiatan belajar kelompok khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Inggris di kelas VII, sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya. c. Guru Sekolah Menengah Pertama Memberikan informasi tentang beberapa alternatif dalam meningkatkan
  • 5. hasil belajar Bahasa Inggris pada siswa kelas VII dengan sistem belajar kelompok. Informasi ini juga dapat dijadikan sebagai cara untuk menentukan model strategi belajar Bahasa Inggris dengan sistem belajar kelompok serta memperhatikan beberapa faktor yang terdapat dalam diri individu siswa. d. Literatur Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian sesuai dengan konteks dalam penelitian ini. E. Hipotesis Penelitian Hipotesis sebagai “Conjectural Statement Of The Relation Between Two Or More Variables” (kerlinger, 1981). Pengertian hipotesis sekarang berkembang tidak hanya untuk menaksentuasikan suatu teori, namun juga menggelar bukti dukung baru tentang teori yang sudah kokoh secara universal walaupun kadang terdapat bias parsial. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dilandasi kajian terhadap teori yang ada dan asumsi-asumsi. Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. a. Belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kab. Malang dalam belajar Bahasa Inggris. b. Belajar kelompok dapat memberikan konstribusi terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dalam belajar Bahasa Inggris. F. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kab. Malang Tahun Pelajaran 2011/2012. Subjek penelitian ini adalah 25 siswa kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang. Tindakan yang dilakukan adalah membagi siswa dalam kelompok belajar Bahasa Inggris dan dilakukan pengawasan serta bimbingan dalam setiap kegiatan belajar kelompok. Kegiatan belajar kelompok dilakukan pada semester pertama dalam setiap pelajaran Bahasa Inggris. Perlakuan I (treatment I) diberikan kepada siswa kelas
  • 6. VII dengan kegiatan belajar Bahasa Inggris secara individu. Perlakuan II (treatment II) diberikan kepada siswa kelas VII dengan kegiatan belajar kelompok berdasarkan pembagian jumlah siswa untuk melaksanakan belajar Bahasa Inggris.
  • 7. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar Kelompok Belajar merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh siswa untuk mencapai tujuan. Belajar adalah suatu aktifitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan- perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap, perubahan ini relatif konstan/tetap atau berbekas (Winkel, 1987 : 200). Sukirin (1984) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses kegiatan yang disengaja untuk merubah tingkah laku sehingga diperoleh kecakapan baru. Hsil belajar dapat diketahui setelah melalui proses belajar, kemudian diterapkan atau diujikan pada dunia nyata. Lebih lanjut dikatakan bahwa setiap kegiatan belajar akan menghasilkan suatu perubahan pada diri siswa. Perubahan dalam diri itu menunjukkan bahwa mereka telah melakukan proses belajar. Proses belajar seperti itu pada umumnya tidak melibatkan pengajaran, yaitu guru dan siswa. Hilgard yang dikutip Pasaribu (1983) berpendapat bahwa learning in the process by wich an activity oreginites or is changed trough responding to a situation provided the chenged can not be attribud to growth or the temporary sate of the orgnisme as in fatique or under druges. Pendapat tersebut berarti bahwa belajar merupakan suatu proses kegiatan yang menghasilkan aktifitas baru atau perubahan kegiatan karena reaksi lingkungan. Perubahan ini tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh perubahan atau kesadaran sementara orang tersebut karena kealahan atau karena obat-obatan, sehingga orang tersebut tidak sadar terhadap keadaan dirinya. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan pengetahuan, kecakapan dan tingkah laku. Perubahan itu diperoleh dengan latihan dan pengalaman bukan perubahan dengan sendirinya. Belajar kelompok merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh siswa untuk mencapai tujuan dengan dilakukan secara berkelompok atau dari hasil kegiatan belajar dengan berkelompok dengan sesama siswa. Dengan belajar kelompok
  • 8. akan diperoleh suatu aktifitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap, perubahan ini relatif konstan/tetap atau berbekas yang diperoleh melalui kegiatan belajar kelompok. Belajar kelompok merupakan hasil kegiatan yang disengaja untuk merubah tingkah laku, sehingga diperoleh kecakapn baru dari kegiatan belajar dengan berkelompok. Hasil belajar kelompok dapat diketahui setelah melalui proses belajar, kemudian diterapkan atau diujikan pada dunia nyata. Setiap kegiatan belajar kelompok akan melibatkan beberapa siswa dalam menghasilkan suatu perubahan pada diri siswa, perubahan ini akan tampak dalam tingkah laku siswa atau prestasi siswa. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar kelompok, siswa akan berusaha memperoleh informasi secara bebas berdasarkan mata pelajaran yang dikaji dengan saling tukar informasi dalam lingkup kelompok tersebut. Semakin banyak anggota kelompok belajar, maka semakin banyak informasi yang diperoleh siswa. Namun tidak semua kelompok dalam jumlah besar akan membawa dampak positif bagi kemajuan hasil belajar siswa. Belajar kelompok akan memberikan pengatahuan siswa akan apa yang telah diketahui oleh siswa lain, sehingga akan diperoleh saling tukar pikiran dalam pengetahuan dan pemecahan masalah. Kesulitan dapat dipecahkan melalui belajar kelompok, karena jika salah satu siswa kurang mengerti atau tidak tahu tentang suatu hal, maka siswa lain dapat memberikan gagasan yang baru tentang suatu hal yang baru tersebut. Dalam proses belajar mengajar seorang guru perlu memikirkan suatu strategi, metode maupun teknik yang tepat untuk memberikan kesempatan kepada siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar yang baik. Hal ini sangat penting terutama bagi siswa Sekolah Menengah Pertama. Dengan pemakaian strategi, metode maupun teknik yang tepat akan membantu siswa dalam upaya meningkatkan hasil belajarnya. Dalam setiap kegiatan dan bidang kehidupan yang ada kita tidak bisa melepaskan diri dari strategi untuk mencapainya, karena tanpa strategi yang jelas dan tepat, rencana dan harapa-harapan akan sulit untuk dicapai. Oleh karena itu, apabila menginginkan peningkatan hasil belajar yang berdaya guna salah satu upaya yang bisa
  • 9. ditempuh adalah dengan mempergunakan strategi tertentu dalam belajar. Untuk sedikit memberikan gambaran terhadap istilah tersebut, berikut ini secara sepintas akan penulis paparkan pengertian yang terkandung di dalamnya. a. Pendekatan Pendekatan (approach) adalah cara umum di dlam melihat dan bersikap terhadap suatu masalah ke arah pemecahan. Contoh : Pendekatan Keterampilan Proses, yaitu suatu pola pendekatan mengajar yang lebih menitik beratkan pengajaran pada jalannya proses belajar mengajar sehingga subjek didik dipandang telah memiliki seperangkat kemampuan dasar yang dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) perlu dikembangkan. b. Strategi (Siasat) Secara umum strategi dapat diartikan sebagai garis besar haluan bertindak untuk mencapai tujuan. Menurut Newman dan Logan sebagaimana yang dikutip oleh Tabrani Rusyan, dkk (1989 : 165) dalam bukunya “Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar” mengemukakan strategi dasar dari setiap usaha mencakup empat hal, yaitu : (1) pengidentifikasian, (2) pertimbangan dan pemilihan jalan pendekatan, (3) pertimbangan dan penetapan langkah-langkah, dan (4) pertimbangan dan penetapan tolok ukur. c. Metode Metode pada dasarnya merupakan suatu cara atau langkah-langkah yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan. Dengan demikian metode bisa diartikan pula sebagai seperangkat tehnik yang dipilih dalam rangka mencapai suatu tujuan dalam Proses Belajar Mengajar. d. Teknik Berbeda dengan konsep tiga istilah diatas ditinjau dari sifatnya, maka teknik mempunyai sifat implementatif, sehingga teknik merupakan kegiatan yang diciptakan dalam rangka mengupayakan untuk mencapai suatu tujuan.Ada beberapa batasan yang diberikan dalam bidang pendidikan mengenai strategi belajar kelompok, diantaranya :
  • 10. 1. Strategi adalah pola umum perbuatan guru dan murid di dalam kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien. 2. Strategi belajar kelompok adalah pendekatan-pendekatan guru dalam menggunakan informasi memilih cara belajar dan mendefinisikan peran siswa dalam kegiatan belajar secara berkelompok. Strategi belajar kelompok sangat brpengaruh besar terhadap Proses Belajar Mengajar (PBM) khususnya proses beljar mengajar Bahasa Inggris. Sebab dalam diri siswa sebenarnya telah terbentuk konsep diri dan kemampuan diri. Oleh sebab itu guru mempunyai keharusan untuk menumbuhkan minat belajar Bahasa Inggris khususnya melalui kegiatan belajar kelompok. Meningkatkan motivasi belajar kelas VII sekaligus mengacu pada langkah awal. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah telah mendirikan pedoman umum melalui surat edaran Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah No. 11712 / C / 1 / 1987 tentang pelaksanaan penguasaan membaca, menulis dan berhitung. Dalam proses belajar kelompok seorang guru perlu memikirkan suatu pengawasan, bimbingan dan metode maupun teknik yang tepat. Hal ini sangat penting terutama bagi siswa Sekolah Menengah Pertama. Dengan pengawasan, bimbingan, metode maupun teknik yang tepat akan menarik perhatian siswa. Dengan demikian diharapkan tujuan belajar kelompok dalam upaya meningkatkan hasil belajar akan membawa hasil yang diinginkan. Dewasa ini strategi yang mendapat perhatian cukup besar dari guru-guru adalah strategi pembagian kelompok belajar dengan memadukan antara siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai. Dari pembagian kelompok tersebut akan menimbulkan semangat belajar untuk mengangkat siswa yang kurang pandai menjadi lebih pandai. B. Konsepsi Hasil Belajar Hamalik (2002) mengatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Dalam kegiatan belajar guna meraih hasil yang diinginkan biasanya digolongkan menjadi tiga jenis kemampuan yang harus dipelajari dalam proses belajar. a. Kemampuan kognitif, meliputi pengetahuan dan pemahaman.
  • 11. b. Kemampuan sensorik psikomotorik, meliputi keterampilan melakukan rangkaian gerak-gerik dalam urutan tertentu. c. Kemampuan dinamik efektif, meliputi sikap dan nilai yang meresapi perilaku dan tindakan. Semua perubahan yang menjadikan seseorang memiliki kemampuan ini merupakan suatu hasil belajar dan dengan kemampuan ini manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Hasil belajar yang berupa sikap, pengetahuan atau keterampilan disebut kemampuan internal yang bersifat psikis/mental. Hasil belajar dapat dicapai jika dalam proses belajar telah memenuhi syarat-syarat belajar yang baik melalui proses intern dan proses ektern. 1. Proses Intern Semua rangkaian kegiatan yang merupakan tahapan-tahapan yang dilalui adalah proses belajar. Tahapan dari prose belajar dimulai dari tidak tahu apa-apa, tahap motivasi, perhatian pada pelajaran, menerima dan mengingat, mereproduksi, generalisasi, melaksanakan latihan dan umpan balik, kemudian ia mengerti. Seseorang dikatakan telah melaksanakan kegiatan belajar, jika telah mengerti sesuatu yang diajarkan dan dapat menerapkan apa yang telah dipelajarinya tanpa kesalahan.Urutan proses intern dalam menacapai hasil belajar yang diinginkan adalah sebagai berikut : a. Motivasi Motivasi atau dorongan untuk mencapai suatu hal sangat penting dalam proses belajar mengajar. Jika siswa tidak memiliki motivasi untuk belajar, guru hendaknya mendorong dengan memberikan kegiatan-kegiatan belajar yang menantang seperti menyelidiki kehidupan makhluk hidup, menceritakan pengalaman sendiri, mewawancarai atau meringkas isi wacana yang disenangi dan telah dibaca. Motivasi ada dua macam, yaitu : (1) motivasi dari siswa sendiri (intrinsik), motivasi ini dapat dibangkitkan dengan mendorong ingin tahu, ingin mencoba dan hasrat untuk maju dalam belajar, (2) motivasi dari luar diri siswa (ekstrinsik) dapat diberikan dengan memberikan pujian atau hukuman seperti memberikan tugas untuk perbaikan atau pekerjaan rumah.
  • 12. b. Perhatian Pada Pelajaran Dalam materi yang hendak diajarkan, siswa harus dilibatkan agar ketika guru menympaikan materi agar mereka dapat memusatkan perhatian pada materi tersebut. Usaha guru agar siswa tetap termotivasi dalam mengikuti pelajaran harus diusahakan, sehingga kemampuan siswa teruji di kelas, menguasai metode, keterampilan proses dan keterampilan bertanya. Jika motivasi menurun diberikan istirahat atau menyuruh seorang anak untuk menjelaskan kembali, memberi tugas, diskusi kelompok, guru mengusahakan agar perhatian anak tertuju pada pelajaran yang diberikan. Dengan perhatian pada pelajaran diharapkan siswa menjadi mengerti dan paham sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. c. Menerima dan Mengingat Perhatian siswa harus tertuju pada sesuatu yang harus dimengerti agar dapat menyerap bahan pelajaran baru dan menyimpannya dalam pikiran, inilah salah satu tahapan proses belajar yang harus dilalui siswa. Guru harus memperhatikan struktur, arti, pengulangan dan interferensi. Penjelasan seorang guru akan dapat diterima dan diingat siswa secara lebih baik jika mempunyai struktur yang jelas. Jika siswa berhasil menerima dan mengingat pelajaran yang disampaikan, maka tahap selanjutnya adalah menumbuhkan kreatifitas dalam upaya meningkatkan prestasi belajar. d. Reproduksi Kemampuan mereproduksi perlu dimiliki siswa untuk mengetahui apakah ia telah memahami suatu materi yang diberikan oleh guru. Guru harus bisa menjelaskan materi sejelas mungkin, sehingga Berbekas dalam pikiran siswa. e. Generalisasi Pada tahap generalisasi diharapkan siswa dapat menempatkan apa yang telah dipelajari dalam ruang lingkup yang lebih luas. Dalam tahap generalisasi siswa harus mampu mengendalikan sesuatu dan kemampuan melaksanakan pemindahan (transfer). Kemampuan mengendalikan sesuatu, misalnya siswa
  • 13. mampu menempatkan pengetahuannya tentang suatu prinsip pada dua hal yang mempunyai konteks yang berlainan. Kemampuan mentransfer hampir mirip dengan kemampuan pertama, yaitu kemampuan menerapkan pengetahuan tentang suatu prinsip di tempat yang berlainan. f. Melaksanakan Latihan dan Umpan Balik Latihan adalah cara yang terbaik untuk mengetahui apakah materi yang diberikan benar-benar telah dipahami dan dikuasai siswa. Tujuan pemberian latihan sebenarnya juga dapat dilakukan untuk umpan balik, yaitu untuk informasi bagi siswa, mengapa ia masih melakukan kesalahan dalam mengerjakan tugas. Guru lebih berperan sebagai fasilitator. Proses intern adalah tahapan umum yang merupakan prinsip di dalam proses belajar apapun. 2. Proses Ekstern Proses intern tidak akan berjalan mulus tanpa diikuti oleh proses ekstern, yaitu proses yang terjadi di luar siswa. Pada setiap proses belajar dapat ditentukan adanya proses intern (Robert M. Gagne, 1975). Dalam proses ekstern sangat ditentukan oleh faktor yang berada di luar sisw atau dari luar diri, misalnya faktor lingkungan dan masyarakat. Dalam proses belajar perlu didukung faktor lingkungan yang baik, seperti sarana prasarana yang memadai dan dukungan orang lain serta masyarakat. Demi tercapainya hasil belajar yang diinginkan, seorang siswa harus memenuhi faktor ekstern. Kreatifitas dalam belajar perlu dimiliki setiap siswa dalam proses belajar, karena tanpa adanya kreatifitas maka kegiatan belajar akan pasif dan monoton serta tidak bisa mencetuskan gagasan-gagasan baru. C. Konsepsi Belajar Bahasa Inggris Banyak ahli-ahli berusaha merumuskan apa belajar itu namun masing-masing ahli menyoroti dari sudut pandangnya sendiri sehingga arti belajar menjadi bermacam- macam sesuai dengan jumlah ahli yang mengemukakannya. Tetapi ada satu hal yang prinsip, yang sama-sama tersirat dalam rumusan belajar dari berbagai ahli bahwa
  • 14. seolah-olah ada kesepakatan yang tidak tertulis dimana dalam rumusan belajar mengandung unsur “perubahan”. Seperti yang dikatakan oleh Woodworth (Gunarso, 1982 : 23 – 30). Sedang arti belajar menurut Soepartinah Pakasi (1985: 32-36) lebih menekankan arti belajar dari sifat belajar itu sendiri. Dalam hal ini diajukan beberapa makna belajar yaitu bahwa belajar merupakan suatu interaksi antara anak dengan lingkungan, belajar berarti berbuat, belajar berarti mengalami, belajar adalah suatu aktivitas yang bertujuan, belajar memerlukan motivasi, belajar memerlukan kesiapan pada pihak anak dan belajar adalah berfikir, belajar menggunakan daya fikir. Belajar yang berlebihan dapat menimbulkan perubahan respon pada diri anak sehingga perlu diberikan batasan. Perubahan akan mempengaruhi tingkah laku orang yang sedang belajar. Berarti hasil belajar dapat diamati dari adanya perubahan timgkah laku. Namun yang terpenting agar hasil belajar dapat seperti yang diharapkan maka perlu adanya strategi atau cara-cara khusus yang diterapkan kepada murid dalam proses belajar mengajar. Agar murid lebih mudah dalam menerima materi diperlukan urutan- urutan yang jelas dalam mengajar. Umur merupakan salah satu aspek yang sangat diperhatikan sejak zaman dahulu. Hal ini dapat dilihat dari sejarah pendidikan seperti yang disebutkan oleh Wisnu Wardhana (1978: 27-29) misalnya bangsa Yahudi dalam memberikan materi pelajaran Theologi, Hukum, Kesenian Musik, Agama dan Syair mengenal 3 tingkatan menurut umurnya, yaitu: 1. untuk umur 6 tahun sampai 10 tahun 2. untuk umur 10 tahun sampai 15 tahun 3. untuk yang berumur lebih dari 15 tahun Di Athena sejak abad 7 SM sudah mengembangkan sistem pendidikan dalam usaha memajukan intelektualitas dimana sudah ada pembagian pendidikan, yaitu melibatkan orang tua sebagai pendidik dari umur 0 tahun sampai 7 tahun dan mulai diasuh oleh seorang Paedagogas. Paedagogas meneruskan bimbingan anak itu di rumah, di sekolah, di lapangan olah raga sampai umur 18 tahun. Materi yang diberikan oleh paedagogas adalah rendah hati, sopan santun, sifat
  • 15. selalu mengkoreksi dir, meskipun program sekolah masih bersifat oecasional (berubah- ubah). Tetapi sesudah anak berusia 18 tahun atau 19 tahun, mereka harus menunjukkan rasa cinta tanah air dan mendaftarkan diri sebagai warga negara. Disamping itu ada pendidikan informal yang berhubungan dengan eksistensi anak tersebut dalam keluarga, lapangan sosial, ekonomi dan politik. Arah pengembangannya adalah pengembangan individu mengenai badan, akal dan moral. Kurikulum pendidikan dasar (2004) menyebutkan bahwa pengajaran Bahasa Inggris bagi siswa Sekolah Menengah Pertama berfungsi untuk: a. Mengembangkan dasar-dasar kemampuan dalam berbahasa Inggris b. Mengembangkan ketrampilan proses c. Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari d. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang saling mempengaruhi antara kemajuan Bahasa Inggris dan teknologi dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya dalam kehidupan shari-hari e. Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan kemampuan berbahasa Inggris, serta ketrampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Kurikulum pendidikan dasar (2004) menyebutkan pengajaran Bahasa Inggris bagi siswa Sekolah Menengah Pertama bertujuan agar siswa: a. Memahami konsep-konsep bahasa Inggris dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari b. Memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris c. Mempunyai minat untuk mempelajari bahasa Inggris d. Bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab, bekerja sama dan mandiri e. Mampu menerapkan bahasa Inggris untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari- hari f. Mampu berkomunikasi dengan orang asing
  • 16. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan kurikulum pendidikan dasar yang tertera pada GBPP tahun 2004 menyebutkan bahwa bahan kajian inti Bahasa Inggris dasar pada kelas VII semester I mencakup bahasan menyebutkan istilah-istilah keluarga dengan benar dan bercakap- cakap dengan kalimat sederhana tentang keluarga. Guna mewujudkan hasil belajar yang optimal, maka perlu strategi belajar yang efektif dan efisien serta dapat menumbuhkan motivaasi belajar dan kreativitas siswa serta menanamkan rasa tanggung jawab terhadap apa yang dipelajari. Dalam penelitian ini akan menggunakan rancangan strategi belajar kelompok untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kab. Malang. Rancangan dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan (action research). Dengan perkataan lain penerapan penelitian tindakan di dalam kelas diharapkan mampu mendorong guru untuk memiliki kesadaran diri melakukan refleksi dan kritik diri terhadap aktivitas pembelajaran. Penelitian tindakan merupakan proses daur ulang, mulai tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pemantauan, refleksi yang mungkin diikuti dengan perencanaan ulang (Waseso, 1994). Dalam pelaksanaannya, penelitian tindakan dimulai dari pengumpulan dan penyusunan data yang meliputi analisis dan interprestasi tentang arti data tersebut. Penelitian tindakan merupakan intervensi skala kecil terhadap tindakan dunia nyata dan pemeriksaan cermat terhadap pengaruh intervensi tersebut (Cohen dan Mantion, 1980: Zuriah: 2003). Berpijak pada pandangan tersebut, maka penelitian tindakan ini berdasarkan pada situasional dan bergaya realitas lapangan (Hopskin, 1985, 1993; Mc. Niff, 1992). Rancangan dalam penelitian ini direncanakan melalui beberapa tahap perencanaan, diantaranya:
  • 17. (1) refleksi awal, (2) peneliti merumuskan permasalahan secara operasional, (3) peneliti merumuskan hipotesis tindakan dan (4) menetapkan dan merumuskan rancangan tindakan. Winarno Surachmad (1982 : 140) mengemukakan tentang sifat-sifat yang terdapat dalam metode deskriptif sehingga dapat dipandang sebagai ciri khas antara lain: 1. memusatkan diri pada pemecahan-pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dan bersifat aktual 2. data yang dikumpulkan pada mulanya disusun, dijelaskan kemudian dianalisis. Dalam rancangan penelitian ini dilskuksan suatu model kerja sama antara guru dan siswa kelas VII dalam belajar bahasa Inggris. Sebelum dilakukan kegiatan belajar kelompok, maka guru terlebih dahulu melakukan evaluasi sistem belajar yang telah dilakukan siswa kelas VII dalam belajar bahasa Inggris selama ini dihubungkan hasil belajar. Dari evaluasi tersebut akan diketahui kemampuan siswa dalam metode belajar individu. Guna mengetahui kemajuan siswa dalam belajar bahasa Inggris, maka dilakukan rancangan belajar kelompok. Proses belajar ini dirancang dengan berkelompok atau pembegian kelompok yang menggabungkan antara siswa pandai dan kurang pandai. Belajar kelompok dilaksanakan dalam satu minggu dua kali. Guru berperan sebagai pembimbing atau pengerah dalam menentukan topik pembehasan dalam belajar kelompok. Kesulitan yang dihadapi oleh siswa harus diupayakan dapat diselesaikan dalam satu kelompok. Jika dalam satu kelompok tidak dapat menyelesaikan permasalahan belajar, maka akan dikonsultasikan dengan guru kelas yang mengajar pelajaran bahasa Inggris. B. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini mempunyai arti tempat, pelaku dan kegiatan (Nasution, 1992). Lokasi penelitian dari aspek “tempat” adalah lokasi dimana tempat proses pembelajaran berlangsung, yaitu kelas VII SMP Negeri 1
  • 18. www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang. Adapun kegiatan belajar kelompok dilakukan dilakukan di tempat guru kelas yang mengajar bahasa Inggris. Dari aspek “pelaku” adalah terdiri dari peneliti, guru dan siswa kelas VII yang terlibat dalam proses belajar. Dari aspek “kegiatan” adalah melaksanakan kegiatan belajar kelompok sekali dalam satu minggu. Kegiatan belajar kelompok ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar bahasa Inggris pada siswa kelas VII yang selam ini menggunakan sistem belajar secara individu dengan hasil yang kurang memuaskan. Sumber yang dapat memberikan informasi dan dapat membantu perluasan teori merupakan subjek penelitian (Bogdan dan Biklen, 1990). Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VII dalam proses belajar mengajar Bahasa Inggris guna mengetahui pengaruh kegiatan belajar kelompok terhadap hasil belajar siswa kelas VII. Jumlah siswa kelas VII yang terlibat dalam interaksi belajar mengajar dan belajar kelompok adalah 25 siswa. Alasan pemilihan subjek penelitian adalah untuk mengetahui Pengaruh Belajar Kelompok terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang, sehingga dapat diketahui manfaat belajar kelompok sebagai bentuk peningkatan mutu hasil belajar Bahasa Inggris. C. Langkah-langkah Penelitian Kegiatan peneliti dalam upaya mengetahui pengaruh belajar kelompok terhadap hasil belajar Bahasa Inggris pada siswa kelas VII, maka dilakukan langkah-langkah penelitian sebagai berikut. a. Observasi penelitian. Tahap ini merupakan tahap orientasi lapangan dengan tujuan untuk mengenali segala unsur lingkungan fisik dan alam sekitar. Observasi merupakan dasar semua ilmu pengetahuan selama di lapangan, peneliti berusaha berinteraksi dengan subjek secara aktif, sebab observasi adalah kegiatan selektif dari suatu proses aktif yang dimaksudkan untuk mengetahui keadaan objek penelitian sebelum peneliti melakukan penelitian sesuai dengan kenyataan yang ada (Nasution, 1998). b. Penentuan lokasi penelitian. Tahap ini memastikan bahwa SMP Negeri 1
  • 19. www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dijadikan sebagai latar penelitian dengan pertimbangan tempat yang diteliti tersedia sumber data yang cukup. c. Pengumpulan data awal untuk memfokuskan masalah penelitian dilakukan peneliti dengan mengadakan pengamatan langsung. Hal ini dimaksudkan agar mendapatkan data yang valid dan realible sesuai dengan kondisi objek penelitian. Dengan melakukan pengamatan langsung, maka peneliti akan memperoleh catatan lapangan yang dapat dipertanggung jawabkan. Catatan lapangan merupakan jantungnya penelitian kualitatif, dimana memposisikan manusia sebagai instrumen utama dalam pengumpulan data (Maleong, 1995). Kehadiran peneliti di lapangan sangat diutamakan, sebab dalam pengumpulan data harus dilakukan dalam situasi yang sebenarnya. Pentingnya pengamatan dalam penelitian kualitatif diantaranya : (1) pengamatan ini didasarkan pada pengamatan langsung, (2) dapat mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada kondisi yang sebenarnya, (3) memungkinkan mencatat situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan langsung diperoleh dari data, (4) menghindari bias pada saat wawancara, (5) peneliti mampu memahami situasi rumit, dan (6) membantu bila tidak memungkinkan menggunakan teknik komunikasi. d. Melakukan penelitian terhadap 25 siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kab. Malang dalam proses belajar mengajar Bahasa Inggris. Dalam pengamatan ini memfokuskan pada kemampuan siswa kelas VII dalam belajar Bahasa Inggris sebelum diberlakukannya kegiatan belajar kelompok. e. Melakukan wawancara terhadap siswa tentang kesulitan belajar Bahasa Inggris dan hasil belajar yang dicapai dengan metode belajar individu. Selanjutnya melakukan tes awal untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan Bahasa Inggris secara keseluruhan sebelum diberlakukannya belajar kelompok. f. Melakukan rencana kegiatan belajar kelompok untuk siswa kelas VII dengan menggunakan sistem pembagian kelompok yang dilaksanakan dalam setiap minggu. Setelah kegiatan belajar kelompok berjalan selama empat bulan, maka dilakukan
  • 20. evaluasi dengan melaksanakan tes Bahasa Inggris untuk mengetahui perkembangan kemampuan siswa dalam belajar Bahasa Inggris dengan strategi belajar kelompok. g. Melakukan pengumpulan data terhadap hasil tes I dan II. Pengumpulan data juga dilakukan dengan wawancara langsung terhadap guru dan siswa. h. Setelah data terkumpul selanjutnya diidentifikasi dan mendeskripsikan hasil identifikasi kemudian dan memaparkan hasil penelitian secara kualitatif sesuai dengan fokus penelitian. D. Instrumen Penelitian Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan, antara lain observasi, wawancara, catatan lapangan, angket dan dokumentasi (Zuriah, 2003). Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan meliputi (1) observasi, (2) wawancara, (3) pemberian tes dan (4) dokumentasi. a. Observasi Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan ini dilakukan terhadap objek di tempat kejadian atau berlangsungnya peristiwa (Zuriah, 2003). Ada dua jenis observasi yang dilakukan antara lain : (1) observasi langsung, yaitu observasi yang dilakukan dimana observer berada bersama objek yang diselidiki, dan (2) observasi tidak langsung, yaitu observasi atau pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diteliti. Penelitian ini melakukan observasi langsung terhadap kegiatan belajar kelompok siswa kelas VII dengan bimbingan guru Bahasa Inggris dan proses belajar mengajar untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar Bahasa Inggris. b. Wawancara Wawancara merupakan salah satu prosedur terpenting untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif, karena banyak informasi yang diperoleh peneliti melalui wawancara. Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang menghendaki komunikasi langsung antara peneliti dengan responden (Zuriah, 2003). Wawancara adalah suatu percakapan yang bertujuan memperoleh konstruksi
  • 21. yang terjadi sekarang tentang orang, kejadian, aktifitas, organisasi, perasaan, motivasi, pengakuan, kerisauan dan sebagainya (Arifin, 1998). Maksud wawancara antara lain untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan kepedulian dan lain-lain (Maleong, 2000). Peneliti melakukan wawancara untuk memperoleh data sesuai dengan kenyataan pada saat peneliti melakukan wawancara. Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama. Wawancaraalam penelitian ini menggunakan jenis wawancara mendalam yang tak terstruktur. Dengan wawancara tak terstruktur akan diperoleh informasi sebanyak- banyaknya yang rahasia dan sensitive sifatnya, serta memungkinkan sekali catat semua respon efektif informan yang tampak selama wawancara berlangsung (Bafadal, 1994). Dalam pelaksanaan wawancara terlebih dahulu disusun garis- garis besar pernyataan yang disampaikan kepada informan berdasarkan pada fokus dan sub fokus penelitian. c. Pemberian tes Pemberian tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan dasar siswa kelas VII dalam pelajaran Bahasa Inggris dan pengaruhnya terhadap hasil belajar. Pemberian tes ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum dilaksanakannya kegiatan belajar kelompok (tes I) dan sesudah dilaksanakannya kegiatan belajar kelompok (tes II). Pada dasarnya pemberian tes dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas VII terhadap pelajaran Bahasa Inggris sebelum dan sesudah dilaksanakannya belajar kelompok. d. Dokumentasi Pendokumentasian adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang penelitian. Dapat pula dikatakan bahwa data adalah hasil pengamatan, manifestasi fakta atau kejadian spesifik. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, pemberian tes dan dokumentasi. Observasi dilakukan pada proses belajar mengajar Bahasa Inggris kelas VII dengan strategi belajar kelompok.
  • 22. Teknik wawancara dilakukan peneliti terhadap guru Bahasa Inggris kelas VII untuk mengetahui sistem belajar yang dilakukan selama ini, yaitu dengan belajar sendiri- sendiri dan pengaruhnya terhadap hasil belajar Bahasa Inggris. Selain wawancara dilakukan untuk mengetahui perkembangan kemampuan siswa setelah melaksanakan kegiatan belajar kelompok dan pengaruhnya terhadap hasil belajar Bahasa Inggris. Pengumpulan data dalam penelitian selain data primer juga menggunakan data sekunder sebagai acuan, yaitu berdasarkan teori-teori dan studi pustaka. Berikut ini penjelasan metode wawancara dan metode pemberian tes yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam belajar Bahasa Inggris dengan sistem belajar kelompok. a. Metode wawancara digunakan untuk meraih data kesulitan belajar siswa kelas VII dalam belajar Bahasa Inggris. Dengan wawancara ini akan diketahui manfaat yang dapat diambil oleh siswa kelas VII dalam belajar kelompok dibandingkan dengan belajar individu. Metode wawancara juga berguna untuk mengetahui perkembangan belajar siswa kelas VII dalam pelajaran Bahasa Inggris yang telah diberikan oleh guru. Bimbingan dan pengawasan terhadap siswa selama belajar kelompok akan memberikan gambaran untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kegiatan belajar kelompok. b. Metode tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VII dengan belajar individu dan belajar kelompok. Dengan menggunakan tes akan diketahui perkembangan hasil belajar siswa kelas VII sebelum menggunakan sistem belajar kelompok dan setelah menggunakan sistem belajar kelompok. Selain itu dengan metode pemberian tes, maka akan dapat diketahui pengaruh belajar kelompok terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang. E. Analisis Data Setelah data dikumpulkan, selanjutnya data tersebut perlu diolah atau dianalisis untuk dijadikan informasi. Sebelum diolah, data yang terkumpul perlu diseleksi terlebih dahulu atas dasar reliabilitas dan validitasnya. Data yang rendah reabilitas dan
  • 23. validitasnya digugurkan atau dilengkapi dengan subtitusi. Data yang telah lulus dalam seleksi lalu diolah atau dianalisis merupakan suatu informasi yang siap untuk dievaluasi dan diinterpretasi. Analisis data merupakan proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis sesuai dengan arah dan saran data yang ada. Analisis merupakan proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan. Dalam analisis data terdapat proses mencari dan mengatur secara sistematis transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain yang telah dihimpun oleh peneliti (Bogdan dan Biklen, 1982). Pekerjaan analisis meliputi kegiatan mengerjakan data, menata, membagi menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola, mensintesiskan, mencari pola, menemukan apa yang penting dan apa yang akan peneliti laporkan. Analisis data adalah proses pengorganisasian dan pengurutan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema seperti yng disarankan oleh data (Maleong, 1995). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Dengan maksud bahwa penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan. Setelah data hasil penelitian terkumpul, maka selanjutnya data tersebut disusun secara sistematis. Dengan cara diorganisir, kemudian dikerjakan yang akhirnya data tersebut diungkap permasalahannya yang penting sesuai dengan topik yang sesuai dengan permasalahan. Beberapa alur kegiatan dalam analisis deskriptif yang menjadi satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan, antara lain : a. Reduksi data, pada teknik ini peneliti melakukan proses pemilahan, pemusatan perhatian untuk penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data mentah atau data kasar yang muncul dari catatan-catatan di lapangan. Laporan lapangan sebagai bahan mentah direduksi, diringkas, ditonjolkan pokok-pokoknya dan disusun lebih sistematis, sehingga lebih mudah dikendalikan. Data yang direduksi dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang hasil pengamatan, juga memberikan kemudahan bagi peneliti dalam mendapatkan kembali data yang diperoleh jika diperlukan.
  • 24. b. Penyajian data, teknik ini memaparkan hasil temuan secara narasi. c. Penarikan kesimpulan atau verifikasi, teknik ini peneliti berusaha agar dapat menggambarkan kerepresentatifan suatu peristiwa, kejadian atau suatu subjek. F. Penyiapan Partisipan Penelitian ini dilandasi prinsip kolaborasi, partisipatoris dan kooperatif, maka kegiatan penyiapan partisipan dipandang perlu untuk dilakukan. Kegiatan pelatihan diawali dengan diskusi tentang desain belajar kelompok yang akan direpakan, diikuti dengan latihan menerapkan kegiatan belajar kelompok Bahasa Inggris berasarkan pembagian belajar kelompok belajar dan pokok bahasan yang akan didiskusikan dan belajar kelompok. Peneliti dan guru kelas melakukan diskusi tentang desain belajar kelompok Bahasa Inggris yang tepat dan memfokuskan pada pemahaman siswa tentang pokok bahasab dalam setiap kegiatan belajar. Guru dan siswa kelas VII selanjutnya melaksanakan kegiatan belajar kelompok Bahasa Inggris dengan memperhatikan reaksi siswa dalam menunjukkan sikap dan perkembangan kemajuan belajar Bahasa Inggris.
  • 25. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Perencanaan sebagai studi pendahuluan dalam penelitian ini, sehingga langkah awal dalam melakukan penelitian ini adalah wawancara dengan guru kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang, untuk mengadakan penelitian dengan memberikan strategi belajar kelompok yang akan dilaksanakan oleh siswa kelas VII atas bimbingan guru kelas, maka rencana yang dibuat adalah menyusun soal tes I untuk mengetahui kemampuan dasar siswa kelas VII dalam belajar Bahsa Inggris dengan menggunakan sistem belajar individu. Rencana selanjutnya adalah merancang strategi belajar kelompok dengan membagi siswa kelas VII menjadi empat kelompok belajar yang masing-msing kelompok terdiri dari 7 siswa. Kemudian merancang soal yang akan diberikan pada tes II untuk mengetahui perkembangan hsil belajar kelompok dan pengaruhnya terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII. Hasil penelitian dilakukan terhadap siswa kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang tentang strategi belajar kelompok terhadap hasil belajar Bahasa Inggris belajar kelompok terhadap hsil belajar Bahasa Inggris diuraikan dalam paparan data dan temuan penelitian. Penyajian data berupa tabel-tabel yang diperoleh dari kegiatan observasi, wawancara, pemberian tes dan dokumentasi. Pengembangan hasil penelitian ini mengarah pada aktifitas siswa kelas VII dalam belajar Bahasa Inggris. Aktifitas siswa yang dimaksud adalah pelaksanaan kegiatan belajar kelompok yang dilaksanakan dua kali semi8nggu dengan bimbingan guru kelas. Kegiatan belajar kelompok akan memberikan gambaran terhadap perkembangan hasil belajar siswa kelas VII dalam belajar Bahasa Inggris. Perubahan yang terjadi dalam diri siswa sebagai dampak dari kegiatan belajar kelompok akan dinilai berdasarkan motivasi belajar dan kualitas hasil belajar. Peranan guru dan orang tua 26 www.Kumpulanptk.blogspot.com
  • 26. dapat mendukung kegiatan belajar kelompok dalam upaya meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII. Peningkatan kualitas siswa dalam belajar kelompok dan motivasi belajar Bahasa Inggris akan membawa perubahan yang berarti dalam memberikan konstribusi terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII. 1. Paparan Data Dalam paparan data hasul penelitian ini akan diungkapkan beberapa hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar kelompok dan pengaruhnya terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII. Kegiatan belajar mengajar Bahasa Inggris di kelas VII pada tahun pelajaran 2007/2008 mengalami berbagai kendala yang berhubungan dengan rendahnya nilai Bahasa Inggris akibat kesulitan belajar dan kurang minat terhadap pelajaran Bahasa Inggris karena dianggap sulit, sehingga motivasi belajar siswa menurun. Kenyataan ini ditunjukkan dengan hasil belajar Bahasa Inggris masih rendah dari target yang diinginkan. Beberapa Sekolah Menengah Pertama mengalami masalah yang sama dengan ketegori tingkat kesulitan belajar yang berbeda. Berdasarkan kualitas hasil belajar yang rendah tersebut, maka peneliti mencoba memberikan metode belajar bagi siswa dengan menggunakan sistem belajar kelompok. Kegiatan belajar kelompok dilaksanakan oleh siswa kelas VII dalam belajar Bahasa Inggris yang dilaksanakan dua kali dalam seminggu dengan bimbingan guru kelas. Secara umum kegiatan belajar mengajar Bahasa Inggris kelas VII dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Dalam setiap pertemuan menunjukkan adanya siswa kels VII yang mengalami kesulitan belajar Bahasa Inggris dan cenderung kurang bersemangat. b. Beberapa siswa menunjukkan semangat yang tinggi dalam mengikuti pelajaran Bahasa Inggris. c. Belajar Bahasa Inggris secara kualitas belum terpenuhi, namun secara kuantitas semua siswa melakukan proses belajar mengajar sesuai jadwal yang ditentukan. 27 www.Kumpulanptk.blogspot.com
  • 27. d. Sistem belajar siswa masih bersifat individu, yaitu siswa cenderung pasif dan mengatasi kesulitannya sendiri tanpa adanya diskusi aktif dan tidak saling memberikan informasi. e. Informasi guru mengatakan bahwa kesulitan belajar siswa kelas VII disebabkan oleh faktor internal siswa, namun demikian faktor eksternal dari lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga kurang diperhatikan. f. Kegiatan belajar kelompok dan pembagian tugas kelompok dalam pengajaran Bahasa Inggris menunjukkan adanya kemajuan siswa dalam mengatasi kesulitan belajar dan menunjukkan kemajuan terhadap hasil beljar siswa kelas VII. Berdasarkan cara belajar siswa kelas VII dengan sistem belajar individu dan kesulitan belajar siswa serta belum dikembangkan metode belajar kelompok, maka peneliti mencoba memberikan alternatif belajar kelompok untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang. Pembelajaran I : Perlakuan terhadap sistem belajar secara individu dengan melakukan evaluasi melalui tes I untuk mengetahui kualitas hasil belajar siswa kelas VII dalam mata pelajaran Bahasa Inggris. Pembelajaran II : Perlakuan terhadap sistem belajar kelompok dengan melakukan evaluasi melalui tes II untuk mngetahui kualitas hasil belajar sisw kelas VII dalam mata pelajaran Bahasa Inggris. 2. Temuan Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan paparan data tentang strategi belajar kelompok yang dilaksanakan oleh siswa kelas VII, maka ada beberapa temuan penelitian yang mengarah pada kreatifitas dan motivasi belajar siswa kelas VII. Temuan tersebut menunjukkan perubahan sikap siswa sebelum dilaksanakannya kegiatan belajar kelompok dan sesudah dilaksanakannya belajar kelompok. Siswa 28 www.Kumpulanptk.blogspot.com
  • 28. mengalami perubahan sikap cenderung lebih percaya diri, tanggung jawab, kreatif dan mempunyai motivasi belajar yang meningkat. Kebanyakan siswa yang kurang kreatif dan pasif dalam belajar Bahasa Inggris serta mempunyai motivasi belajar yang cenderung rendah sebelum direpakannya kegiatan belajar kelompok. Setelah dilaksanakan belajar kelompok, siswa mempunyai kreatifitas dan motivasi belajar yang meningkat. Temuan penelitian lain adalah adanya peningkatan hasil belajar Bahasa Inggris setelah dilaksanakannya kegiatan belajar kelompok. Paparan data dan temuan penelitian disajikan melalui beberapa tabel sebagai berikut yang menunjukkan kegiatan belajar kelompok dan hasil beljar Bahasa Inggris siswa kelas VII, sehingga akan diketahui pengaruh belajar kelompok terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang. B. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan dalam paparan data dan temuan penelitian, maka dapat dilakukan pembahasan yang berhubungan dengan kegiatan belajar kelompok dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang. Pembahasan ini mencakup tiga hal pokok yang berhubungan dengan permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu: (1) bagaimana strategi belajar kelompok yang diterapkaqn pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dalam belajar bahasa Inggris, (2) apakah belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dan (3) bagaimana kontribusi belajar kelompok terhadap perilaku siswa kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dikaitkan dengan hasil belajar bahasa Inggris. 29 www.Kumpulanptk.blogspot.com
  • 29. Berikut ini hasil pembahasan berdasarkan tiga masalah yang telah dirumuskan berdasarkan hasil penelitian terhadap siswa kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang. 1. Penerapan Strategi Belajar Kelompok Belajar kelompok yang diterapkan pada siswa kelas VII dalam belajar bahasa Inggris menggunakan sistem pembagian jumlah siswa, yaitu 25 siswa dibagi dalam empat kelompok (lihat tabel 1). Pembagian kelompok ini didasarkan atas tercapainya dua kategori siswa yang berbeda, yaitu: ada siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai. Pencampuran ini dimaksudkan agar siswa yang kurang pandai dapat belajar kepada siswa yang pandai, begitu pula sebaliknya siswa yang pandai agar dapat membantu siswa atau temannya yang kurang pandai. Topik bahasan dalam setiap belajar kelompok disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan pada pengajaran di kelas. Guru kelas bertugas memberikan pengawasan dan pengarahan belajar kelompok dengan memberikan tekanan pokok bahasan yang paling dianggap sulit oleh siswa kelas VII dalam belajar bahasa Inggris. Kelompok I diketuai oleh Erin Desiana yang bertugas mengkoordinir teman- teman dalam kelompoknya untuk melaksanakan tugas belajar kelompok yang dilaksanakan pada setiap hasi Selasa. Kelompok II diketuai oleh Jumaroh Indani yang bertugas mengkoordinir teman-teman dalam kelompoknya untuk melaksanakan kegiatan belajar kelompok yang juga dilaksanakan setiap hari Selasa. Kelompok III diketuai oleh Lina Hartatik yang bertugas mengkoordinir teman- teman dalam kelompoknya untuk melaksanakan kegiatan belajar kelompok yang dilakasanakan pada setiap hari Rabu. Kelompok IV diketuai oleh Rangga Fatrotun yang bertugas mengkoordinir teman-teman dalam kelompoknya untuk melaksanakan tugas kegiatan belajar kelompok yang dilaksanakan pada setiap hari Kamis. 30 www.Kumpulanptk.blogspot.com
  • 30. Kegiatan belajar kelompok ini berlangsung selama lima (5) bulan, kemudian dilakukan evaluasi dengan melaksanakan tes II pada akhir bulan pertama untuk mengukur kemajuan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII melalui belajar kelompok (lihat tabel 3). Perkembangan kemajuan siswa dapat terdeteksi secara rinci dengan melakukan ulangan harian guna mengetahui pengaruh belajar kelompok terhadap hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII. Pemberian tes dilakukan dengan mengedepankan jenis dan bobot soal yang sama antara soal tes I dan II yang mencakup keseluruhan pokok bahasan dalam pelajarab bahasa Inggris. 2. Belajar Kelompok dan Hasil Belajar Bahasa Inggris Belajar kelompok yang diterapkan pada siswa kelas VII dalam pelajaran bahasa Inggris membawa apengtaruh terhadap hasil belajar bahasa Inggris. Setelah dilakukan tes I yang merupakan hasil belajar secara individu menunjukkan kecenderungan nilai bahasa Inggris dibawah standart, yaitu masih rendah (lihat tabel 2). Setelah dilaksanakan belajar kelompok dengan melakukan evaluasi melalui pelaksanaan ulangan harian dan tes II menunjukkan hasil yang sangat positif terhadap mkemajuan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII (lihat tabel 3). Peningkatan hasil belajar ini menunjukkan adanya pengaruh yang cukup signifikan antara sistem belajar kelompok yang diterapkan dengan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII. Pengaruh belajar kelompok terhadap peningkatan hasil belajar hampir dialami oleh semua siswa, meskipun peningkatan hasi belajar masih tergolong kecil. Peningkatan hasil belajar rata-rata naik 5 angka, sedangkan siswa yang tidak mengalami peningkatan atau tetap sebanyak 8 anak dengan ketentuan pelaksanaan tes diukur berdasarkan dari tes I dan II (lihat tabel 4). Hasil tes I dan tes II menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa secara keseluruhan, hal ini menunjukkan bahwa belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII (lihat tabel 4). Hasil belajar yang telah dievaluasi melalui pelaksanaan tes II dapat membuktikan bahwa pelaksanaan belajar kelompok selama 1 bulan atau 8 kali 31 www.Kumpulanptk.blogspot.com
  • 31. pertemuan membawa dampak terhadap peningkatan hasil belajar bahasa Inggris pada siswa kelas VII. Siswa yang pandai berperan besar dalam membantu siswa yang kurang pandai dalam diskusi belajar kelompok. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang. 3. Kontribusi Belajar Kelompok Terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris Belajar kelompok memberikan kontribusi terhadap perubahan perilaku siswa dalam belajar dan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII. Kontribusi belajar kelompok membawa perubahan perilaku dan hasil belajar siswa kelas VII sangat dirasakan dalam proses belajar dan mengajar. Kontribusi belajar kelompok terhadap hasil belajar bahasa Inggris ditandai dengan perubahanb sikap kelas VII, antara lain: a. Siswa kelas VII lebih kreatif dalam berfikir, yaitu mulai mampu mengembangkan hasil pengajaran yang diberikan oleh guru dengan melakukan diskusi dengan teman satu kelas dan mampu memberikan pendapat, ide dan gagasan terhadap sesama teman tentang kesulitan belajar yang dihadapinya, sehingga dengan belajar kelompok dapat memberikan kontribusi positif terhadap meningkatnya hasil belajar bahasa Inggris. b. Siswa kelas VII lebih bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar. Sikap bertanggung jawab ini tidak terbatas pada pelajaran tertentu, namun pada hampir semua mata pelajaran yang diajarkan. c. Siswa kelas VII mulai menunjukkan sikap percaya diri, meskipun tida semua siswa mengalami perubaham sikap tersebut. Kepercayaan diri tersebut ditunjukkan dengan keberanian menjawab pertanyaan dan mengerjakan soal di depan kelas, meskipun hasil jaawaban belum tentu benar. Selain itu hubungan dengan guru dan sesama teman cenderung lebih aktif dan tidak malu-malu. d. Siswa kelas VII menunjukkan perkembangan motivasi belajar khususnya pada mata pelajaran bahasa Inggris. Selam ini motivasi belajar siswa kelas VII masih
  • 32. rendah, karena dilakukan secara individu. Setelah diterapkan belajar secara berkelompok, siswa lebih termotivasi dan bersemangat dalam belajar melalui pembagian kelompok. Salah satu alasan siswa mengalami perubahan motivasi belajar mengatakan bahwa dengan belajar kelompok lebih menyenangkan dan bisa berdiskusi memecahkan dengan teman-temannya. Kontribusi belajar kelompok selain membawa perubahan sikap kelas VII juga membawa pada perubahan hasil belajar siswa, yaitu adanya peningkatan hasil belajar bahasa Inggris yang menjadi target. Kontribusi belajar kelompok terhadap hasil belajar siswa dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Siswa kelas VII mengalami peningkatan kemampuan dalam mengerjakan soal- soal yang indoor directions. b. Siswa kelas VII mengalami peningkatan hasil belajar bahasa Inggris dan berpengaruh terhadap peningkatan hasil pelajaran lainnya, karena belajar kelompok mulai juga diterapkan pada sistem belajar mata pelajaran yang lain. c. Siswa kelas VII menunjukkan perkembangan sikap mental untuk lebih berani bertanya tentang kesulitan belajar yang dihadapinya dan pebgerjaan soal yang dianggap sulit dan perlu penjelasan secara lebih detail oleh gur yang bersangkutan. Dari kemampuan tersebut, siswa kelas VII telah memupuk kemampuannya dengan mengandalkan sikap berani bertanya di depan umum tentang masalah kesulitan mengerjakan soal. d. Belajar kelompok memberikan masukan yang beragamdari sudut pandang yang berbeda antara anggota kelompok, sehingga siswa diajarkan untuk bisa saling berdiskusi dengan mengutarakan pendapatnya. Dengan melalui diskusi dalam mengerjakan soal dan memecahkan masalah bahasa Inggris yang dihadapinya, maka siswa diajarkan untuk musyawarah. Terbukti dengan belajar kelompok, siswa kelas VII mampu meningkatkan hasil belajarnya. 33 www.Kumpulanptk.blogspot.com
  • 33. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan tentang strategi belajar kelompok dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Strategi belajar kelompok dengan membagi siswa kelas VII menjadi empat kelompok yang masing-masing terdiri dari 6 – 7 siswa dan memadukan kemampuan siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai dalam satu kelompok belajar akan membantu meningkatkan hasil belajar siswa. Strategi belajar kelompok dalam belajar bahasa Inggris lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan sistem belajar secara individu. b. Belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang. Semakin kontinyu belajar kelompok dilaksanakan, maka semakin meningkat hasil belajar bahasa Inggris yang dicapai oleh siswa kelas VII. c. Belajar kelompok memberikan kontribusi positif terhadap perubahan perilaku dan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII. Perubahan perilaku yang disebabkan oleh kegiatan belajar kelompok, yaitu: (1) siswa lebih kreatif, (2) siswa lebih bertanggung jawab, (3) siswa lebih percaya diri dan (4) motivasi belajar meningkat. Sedangkan kontribusi belajar kelompok terhadap hasil belajar bahasa Inggris ditunjukkan melalui: a. kemampuan siswa meningkat dalam mengerjakan soal tentang This is my family, b. hasil belajar bahasa Inggris meningkat , c. perubahan sikap dan mental dengan berani bertanya tentang kesulitan belajar
  • 34. dan d. siswa berani mengutarakan ide, gagasan dalam pengajaran. B. Saran Dengan penulisan laporan penelitian ini diharapkan agar para guru khususnya guru kelas yang mengajarkan bahasa Inggris dapat menerapkan strategi belajar kelompok dan bimbingan belajar terhadap siswa kelas VII dalam upaya meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris. Disarankan agara sistem belajar kelompok dapat dikembangkan dalam pelajaran yang lain, sehingga dapat bermanfaat bagi siswa dalam meningkatkan hasil belajarnya. Dengan temuan penelitian diharapkan guru dapat menyelami dan memahami kesulitan belajar yang dialami oleh siswa kelas VII terutama dalam belajar bahasa Inggris, kemudian dilakukan pemecahan melalui belajar kelompok dengan memfokuskan pada kesulitan utama yang dialami oleh siswa. Disarankan kepada semua fihak termasuk guru (sekolah), orang tua, siswa dan masyarakat untuk saling bekerja sama dalam melancarkan kegiatan belajar kelompok dalam upaya meningkatkan hasil belajar anak. Diharapkan sistem belajar kelompok ini dapat dilaksanakan pada semua kelas dan semua mata pelajaran.
  • 35. Tabel I Pembagian Kelompok Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas VII Kelompok Belajar No. Nama Siswa 1 2 3 4 1 Erin Desiana * 2 Slamet Ichomari * 3 Imam Arifin * 4 Hariyanto * 5 Sugeng Widodo * 6 Aris Wirdatama * 7 Jumaroh Indani * 8 Mukhamad Nurwahid * 9 Mukhamad Ridwan * 10 Nurul kholifatul * 11 Puji Rahayu * 12 Desi Vitasari * 13 Lina Hartatik * 14 Antok Krisdiyanto * 15 Suci Retraningtyas * 16 Doninta Tri Setyani * 17 Fiki Puji Efendi * 18 Susmiati * 19 Fatrotun * 20 Moh. Zaenal L. Ari Asta * 21 Siti Malikah * 22 Lilis Suryaningsih * 23 Rudi Susanto * 24 Tedi Susanto * 25 Moh. Dahrul * Keterangan : 1. Kelompok belajar I 2. Kelompok belajar II 3. Kelompok belajar III 4. Kelompok belajar IV
  • 36. Tabel 2 Treatment I Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas VII Sebelum Kegiatan Belajar Kelompok Hasil Tes Bahasa Inggris No. Nama Siswa Nilai Kriteria 1 Erin Desiana 35 Kurang 2 Slamet Ichomari 50 Kurang 3 Imam Arifin 45 Kurang 4 Hariyanto 55 Cukup 5 Sugeng Widodo 55 Cukup 6 Aris Wirdatama 60 Cukup 7 Jumaroh Indani 60 Cukup 8 Mukhamad Nurwahid 70 Baik 9 Mukhamad Ridwan 65 Cukup 10 Nurul kholifatul 45 Kurang 11 Puji Rahayu 55 Cukup 12 Desi Vitasari 65 Cukup 13 Lina Hartatik 75 Baik 14 Antok Krisdiyanto 55 Cukup 15 Suci Retraningtyas 75 Baik 16 Doninta Tri Setyani 50 Kurang 17 Fiki Puji Efendi 35 Kurang 18 Susmiati 50 Kurang 19 Fatrotun 45 Kurang 20 Moh. Zaenal L. Ari Asta 55 Cukup 21 Siti Malikah 55 Cukup 22 Lilis Suryaningsih 60 Cukup 23 Rudi Susanto 60 Cukup 24 Tedi Susanto 70 Baik 25 Moh. Dahrul 55 Cukup Keterangan : a. Nilai di bawah 35 : Sangat kurang b. Nilai 35 – 59 : Kurang c. Nilai 60 – 69 : Cukup d. Nilai 70 – 79 : Baik e. Nilai 80 – 89 : Sangat Baik f. Nilai 90 ke atas : Istimewa
  • 37. Tabel 3 Treatment II Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas VII Setelah Dilaksanakan Kegiatan Belajar Kelompok Hasil Tes Bahasa Inggris No. Nama Siswa Nilai Kriteria 1 Erin Desiana 35 Kurang 2 Slamet Ichomari 55 Kurang 3 Imam Arifin 55 Kurang 4 Hariyanto 65 Cukup 5 Sugeng Widodo 60 Cukup 6 Aris Wirdatama 60 Cukup 7 Jumaroh Indani 65 Cukup 8 Mukhamad Nurwahid 75 Baik 9 Mukhamad Ridwan 65 Cukup 10 Nurul kholifatul 55 Kurang 11 Puji Rahayu 65 Cukup 12 Desi Vitasari 70 Baik 13 Lina Hartatik 75 Baik 14 Antok Krisdiyanto 60 Cukup 15 Suci Retraningtyas 80 Baik 16 Doninta Tri Setyani 55 Kurang 17 Fiki Puji Efendi 35 Kurang 18 Susmiati 55 Kurang 19 Fatrotun 55 Kurang 20 Moh. Zaenal L. Ari Asta 65 Cukup 21 Siti Malikah 60 Cukup 22 Lilis Suryaningsih 60 Cukup 23 Rudi Susanto 65 Cukup 24 Tedi Susanto 75 Baik 25 Moh. Dahrul 60 Cukup Keterangan : a. Nilai di bawah 35 : Sangat kurang b. Nilai 35 – 59 : Kurang c. Nilai 60 – 69 : Cukup d. Nilai 70 – 79 : Baik e. Nilai 80 – 89 : Sangat Baik f. Nilai 90 ke atas : Istimewa
  • 38. Tabel 4 Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas VII Berdasarkan Tes I dan II Hasil Tes Bahasa Inggris No. Nama Siswa Kriteria I II 1 Erin Desiana 35 35 Tetap 2 Slamet Ichomari 50 55 Naik 3 Imam Arifin 45 55 Naik 4 Hariyanto 55 65 Naik 5 Sugeng Widodo 55 60 Naik 6 Aris Wirdatama 60 60 Tetap 7 Jumaroh Indani 60 65 Naik 8 Mukhamad Nurwahid 70 75 Naik 9 Mukhamad Ridwan 65 65 Tetap 10 Nurul Kholifatul 45 55 Naik 11 Puji Rahayu 55 65 Naik 12 Desi Vitasari 65 70 Naik 13 Lina Hartatik 75 75 Tetap 14 Antok Krisdiyanto 55 60 Naik 15 Suci Retraningtyas 75 80 Naik 16 Doninta Tri Setyani 50 55 Naik 17 Fiki Puji Efendi 35 35 Tetap 18 Susmiati 50 55 Naik 19 Fatrotun 45 55 Naik 20 Moh. Zaenal L. Ari A. 55 65 Naik 21 Siti Malikah 55 60 Naik 22 Lilis Suryaningsih 60 60 Tetap 23 Rudi Susanto 60 65 Naik 24 Tedi Susanto 70 75 Naik 25 Moh. Dahrul 55 60 Naik Keterangan : I : Hasil Tes I sebelum dilaksanakan belajar kelompok II : Hasil Tes II setelah dilaksanakan belajar kelompok (evaluasi)
  • 39. DAFTAR PUSTAKA Bafadal, I. 1994. Proses Perubahan Di Sekolah. Desertasi Program Pasca Sarjana IKIP Malang. Bogdan, R.C. & Biklen, S.K. 1982. Qualitative Research In Education. Boston : Allyn & Bacon. Hamalik, Oemar. 1983. Metode Belajar Dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. ………2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Kelinger, Fred. N. 1981. Foundations Of Behavioral Research. Second Edition. Holt Saunders International Editions Tokyo Japan. Keiten, Dorotly. 1988. Cara Belajar Yang Berhasil. Salatiga: Universitas Satya Wacana. Mantra, I.B. 1998. Langkah-langkah Penelitian Survei dan Laporan Penelitian. Yogyakarta: BPFG – UGM. Miles, M.B & Huberman, A.M. 1984. Analisis Data Qualitatif. Terjemahan Oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Universitas Indonesia. Jakarta. Moleong, L.J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. ……….2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nasution, S. 1987. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar. Jakarta: PT. Bina Aksara. ……….1992. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Penerbit Tarsito. Nur, Muhammad. 1987. Pengantar Teori Tes. Jakarta : P2LPTK. Sukirin. 1984. Psikologi Belajar. Yogyakarta: FP IKIP Yogyakarta. Winarno, S. 1985. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito. Winkel. 1984. Psikologi Pendidikan Dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia. Zuriah, N. 2003. Penelitian Tindakan Dalam Bidang Pendidikan Dan Sosial. Edisi Pertama. Malang: Bayu Media Publishing.