Dokumen tersebut membahas tentang manusia purba di Indonesia dimulai dari teori-teori terbentuknya manusia purba, jenis-jenis fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia seperti Meganthropus paleojavanicus, Pithecanthropus, Homo floresiensis beserta ciri-cirinya, serta alat-alat yang digunakan oleh manusia purba."
2. TEORI
MANUSIA PURBA DI
INDONESIA
PENUTUP
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Salam sejahtera bagi kita semua, semoga selalu mendapatkan bimbingan dan
petunjuk Allah SWT. tidak lupa Shalawat serta salam kita haturkan kepada
junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW. beserta sahabat – sahabat beliau.
Atas berkah Allah yang Maha Menguasai seluruh Alam beserta isinya, maka penulis
berkesempatan membuat persentasi ini, untuk dapat digunakan kepentingan
khalayak banyak dan semoga menjadikan bermanfaat bagi kita semua.
Aamiiin Ya Rabbal Alamiiin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
4. TEORI
MANUSIA PURBA DI
INDONESIA
PENUTUP
Manusia prasejarah atau yang juga biasa disebut dengan
manusia purba adalah manusia yang hidup sebelum tulisan
ditemukan . Cara hidup mereka masih sangat sederhana dan
masih sangat bergantung pada alam. Meskipun tidak
meninggalkan peninggalan sejarah dalam bentuk tulisan, namun
eksistensi dan kebudayaan mereka berhasil diketahui lewat fosil
dan artefak berupa alat-alat sehari-hari yang masih sangat
sederhana. Fosil-fosil manusia purba banyak ditemukan di
Indonesia maupun di luar Indonesia.
Di Indonesia sendiri terdapat beberapa situs tempat dimana
fosil manusia purba banyak ditemukan, seperti di Mojokerto,
Solo, Ngandong, Pacitan, atau yang paling terkenal yaitu
Sangiran.
5. TEORI
MANUSIA PURBA DI
INDONESIA
PENUTUP
Meganthropus Palaeojavanicus
Meganthropus paleojavanicus berasal dari kata-kata; Megan=
besar, Anthropus= manusia, Paleo= tua, Javanicus= dari Jawa. Jadi
bisa disimpulkan bahwa Meganthropus paleojavanicus adalah
manusia purba bertubuh besar tertua di Jawa. Fosil manusia purba
ini ditemukan di daerah Sangiran, Jawa tengah antara tahun 19361941 oleh seorang peneliti Belanda bernama Von Koeningswald.
Fosil tersebut tidak ditemukan dalam keadaan lengkap, melainkan
hanya berupa beberapa bagian tengkorak, rahang bawah, serta gigigigi yang telah lepas. Fosil yang ditemukan di Sangiran ini
diperkirakan telah berumur 1-2 Juta tahun.
NEXT
6. TEORI
MANUSIA PURBA DI
INDONESIA
PENUTUP
Ciri-Ciri Meganthropus paleojavanicus :
� Mempunyai tonjolan tajam di belakang kepala.
� Bertulang pipi tebal dengan tonjolan kening yang mencolok.
� Tidak mempunyai dagu, sehingga lebih menyerupai kera.
� Mempunyai otot kunyah, gigi, dan rahang yang besar dan kuat.
� Makanannya berupa tumbuh-tumbuhan.
Alat-alat yang digunakan:
1) Batu inti, yaitu kapak perimbas (chopper), kapak penetak, kapak
genggam (pebble)
2) Alat serpih (flakes), yaitu merupakan pecahan dari batu inti/induj
(kalsedon) yang berguna untuk gurdi mata panah, mengiris daging atau
memotong umbi-umbian dan buah-buahan ataupun peraut pisau.
3) Alat tulang dan tanduk, yang digunakan sebagai ujung tombak,
menggali ubi-ubian, juga berburu.
BACK
NEXT
9. TEORI
MANUSIA PURBA DI
INDONESIA
PENUTUP
B. Pithecanthropus
Fosil manusia purba jenis Pithecanthrophus adalah
jenis fosil manusia purba yang paling banyak
ditemukan di Indonesia. Pithecanthropus sendiri
berarti manusia kera yang berjalan tegak. Paling
tidak terdapat tiga jenis manusia Pithecanthropus
yang ditemukan di Indonesia,
yaituPithecanthrophus erectus, Pithecanthropus
mojokertensis, dan Pithecanthropus soloensis.
Berdasarkan pengukuran umur lapisan tanah, fosil
Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia
mempunyai umur yang bervariasi, yaitu antara
30.000 sampai 1 juta tahun yang lalu.
BACK
NEXT
11. TEORI
MANUSIA PURBA DI
INDONESIA
PENUTUP
ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1891 di sekitar lembah
sungai Bengawan Solo, Trinil, Jawa Tengah. Fosil yang ditemukan
berupa tulang rahang atas, tengkorak, dan tulang kaki
Eugene Dubois
BACK
NEXT
12. TEORI
MANUSIA PURBA DI
INDONESIA
PENUTUP
2. Pithecanthropus mojokertensis, disebut juga dengan
Pithecanthropus robustus. Fosil manusia purba ini ditemukan
oleh Von Koeningswald pada tahun 1936 di Mojokerto, Jawa
Timur. Fosil yang ditemukan hanya berupa tulang tengkorak
anak-anak.
3. Pithecanthropus soloensis, ditemukan di dua tempat terpisah
oleh Von Koeningswald dan Oppernoorth di Ngandong dan
Sangiran antara tahun 1931-1933. Fosil yang ditemukan berupa
tengkorak dan juga tulang kering.
Ciri-ciri Pithecanthropus
� Memiliki tinggi tubuh antara 165-180 cm.
� Badan tegap, namun tidak setegap Meganthrophus.
� Volume otak berkisar antara 750 � 1350 cc.
� Tonjolan kening tebal dan melintang sepanjang pelipis.
� Hidung lebar dan tidak berdagu.
� Mempunyai rahang yang kuat dan geraham yang besar.
� Makanan berupa tumbuhan dan daging hewan buruan.
BACK
NEXT
13. TEORI
MANUSIA PURBA DI
INDONESIA
PENUTUP
C. Homo
Manusia purba dari genus Homo adalah jenis manusia purba yang
berumur paling muda, fosil manusia purba jenis ini diperkirakan
berasal dari 15.000-40.000 tahun SM. Dari volume otaknya yang
sudah menyerupai manusia modern, dapat diketahui bahwa manusia
purba ini sudah merupakan manusia (Homo) dan bukan lagi manusia
kera (Pithecanthrupus). Di Indonesia sendiri ditemukan tiga jenis
manusia purba dari genus Homo, antara lain Homo soloensis, Homo
wajakensis, dan Homo floresiensis.
� Homo soloensis, ditemukan oleh Von Koeningswald dan
Weidenrich antara tahun 1931-1934 disekitar sungai bengawan
solo. Fosil yang ditemukan hanya berupa tulang tengkorak.
� Homo wajakensis, ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun
1889 di Wajak, Jawa Timur. Fosil yang ditemukan berupa rahang
bawah, tulang tengkorak, dan beberapa ruas tulang leher.
BACK
NEXT
14. TEORI
MANUSIA PURBA DI
INDONESIA
PENUTUP
� Homo floresiensis, ditemukan saat penggalian di
Liang Bua, Flores oleh tim arkeologi gabungan dari
Puslitbang Arkeologi Nasional, Indonesia dan
University of New England, Australia pada tahun
2003.
Saat dilakukan penggalian pada kedalaman lima
meter, ditemukan kerangka mirip manusia yang belum
membatu (belum menjadi fosil) dengan ukurannya yang
sangat kerdil.
Manusia kerdil dari Flores ini diperkirakan
hidup antara 94.000 dan 13.000 tahun SM.
BACK
NEXT
19. TEORI
MANUSIA PURBA DI
INDONESIA
PENUTUP
. � Homo sapiens
Homo sapiens artinya manusia cerdas. Homo sapiens berasal dari zaman Holosen,
bentuk tubuhnya sudah menyerupai manusia sekarang. Mereka sudah
menggunakan akal dan memiliki sifat seperti yang dimiliki manusia sekarang.
Kehidupan Homo sapiens sederhana dan mereka masih mengembara.
BACK
NEXT
20. TEORI
MANUSIA PURBA DI
INDONESIA
PENUTUP
Jenis fosil homo sapiens yang ditemukan diindonesia terdiri dari :
1. Fosil manusia yang ditemukan di daerah ngandong Blora di Sangiran dan
Sambung Macan, Sragen, Lembah sungai bengawan Solo tahun 1931 - 1934. Fosil
ini setelah diteliti oleh Von Koenigswald dan weidenreich diberi nama Homo
Sapiens Soloensis.
2. Fosil manusia yang ditemukan di Wajak (tulung agung) tahun 1889 oleh Van
Reitschotten diteliti oleh Eugene
Adapun ciri-cirinya adalah
1) volume otaknya antara 1.000 cc – 1.200 cc;
2) tinggi badan antara 130 – 210 m;
3) otot tengkuk mengalami penyusutan;
4) alat kunyah dan gigi mengalami penyusutan;
5) muka tidak menonjol ke depan;
6) berdiri dan berjalan tegak,
7) berdagu dan tulang rahangnya biasa, tidak sangat kuat.
BACK
NEXT
21. TEORI
MANUSIA PURBA DI
INDONESIA
PENUTUP
d. Homo erectus, yang dikatakan sebagai spesies manusia
paling primitif. Seperti yang tersirat dalam namanya, Homo
erectus berarti "manusia yang berjalan tegak." Evolusionis
harus memisahkan fosil-fosil ini dengan yang sebelumnya
.
dengan menambahkan ciri "ketegakan," karena semua fosil
Homo erectus yang ada benar-benar tegak dan tidak terlihat
dalam spesimen australopithecine atau yang dikatakan
sebagai Homo habilis. Tidak ada perbedaan kerangka di luar
tengkorak antara manusia moderen dengan yang dimiliki oleh
Homo erectus
BACK
NEXT
23. TEORI
MANUSIA PURBA DI
INDONESIA
PENUTUP
Berikut adalah alat yang digunakan oleh manusia purba Megantropuh Palaeojavanicus,
Pitecantropus dan Homo. Alat yang digunakan sebagai alat bantu untuk berburu dan
meramu masih sederhana (masih kasar).
1.
Kapak Genggam
Kapak genggam banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut "chopper"
(alat penetak/pemotong)
Alat ini dinamakan kapak genggam karena alat tersebut serupa dengan kapak, tetapi tidak
bertangkai dan cara mempergunakannya dengan cara menggenggam. Pembuatan kapak
genggam dilakukan dengan cara memangkas salah satu sisi batu sampai menajam dan sisi
lainnya dibiarkan apa adanyasebagai tempat menggenggam. Kapak genggam berfungsi
menggali umbi, memotong, dan menguliti binatang.
BACK
NEXT
24. TEORI
MANUSIA PURBA DI
INDONESIA
PENUTUP
2. Kapak Perimbas
Kapak perimbas berfungsi untuk merimbas kayu, memahat tulang
dan sebagai senjata. Manusia kebudayan Pacitan adalah jenis
Pithecanthropus. Alat ini juga ditemukan di Gombong (Jawa Tengah),
Sukabumi (Jawa Barat), lahat, (Sumatra selatan), dan Goa
Choukoutieen (Beijing). Alat ini paling banyak ditemukan di daerah
Pacitan, Jawa Tengah sehingga oleh Ralp Von Koenigswald disebut
kebudayan Pacitan
BACK
NEXT
25. TEORI
MANUSIA PURBA DI
INDONESIA
PENUTUP
3. Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa
Salah satu alat peninggalan zaman paleolithikum yaitu alat dari
tulang binatang. Alat-alat dari tulang ini termasuk hasil kebudayaan
Ngandong. Kebanyakan alat dari tulang ini berupa alat penusuk
(belati) dan ujung tombak bergerigi. Fungsi dari alat ini adalah untuk
mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah. Selain itu alat ini juga
biasa digunakan sebagai alat untuk menangkap ikan.
BACK
NEXT
26. TEORI
MANUSIA PURBA DI
INDONESIA
PENUTUP
Manusia prasejarah pada masa bermukim dan bercocok tanam sudah
mengenal suatu kepercayaan terhadap kekuatan gaib atau sesuatu yang
luar biasa di luar kekuatan manusia.
Mereka juga memuja roh nenek moyang, angin topan, pohon besar,
binatang besar, dan lain sebagainya. Untuk pemujaan roh nenek moyang,
didirikan bangunan Megalitikum (batu besar). Kepercayaan mereka dapat
dibedakan menjadi dua hal, yaitu:
1. Dinamisme, yaitu kepercayaan akan adanya kekuatan gaib yang
terdapat pada benda-benda tertentu, misalnya pohon besar, batu besar,
gunung, senjata, gua dan azimat.
2. Animisme, yaitu kepercayaan pada roh itu tidak hanya berada pada
makhluk hidup, tetapi juga roh pada benda-benda tertentu dan
pemujaannya dengan sesaji.
BACK
NEXT
32. TEORI
MANUSIA PURBA DI
INDONESIA
Penemuan manusia purba diawali dengan kegiatan excavasi /
penggalian di tempat-tempat yang diyakini terdapat fosil-fosil
manusia purba. Di Negara Indonesia sendiri telah banyak
ditemuakan berbagai macam fosil manusia purba seperti di daerah
Jawa Timur dan Jawa Tengah. Fosil –fosil tersebut terbagi atas tiga
jenis yaitu Megantruphus, pithechantripus, dan Homo dengan
berbagai macam subjenis.
Di daerah Nusa Tenggara ditemukan pula jenis baru manusia
purba yang telah berevolusi karena terkena penyakit gangguan
pertumbuhan yang disebut mikrosefali (“kepala kecil”).
Penemuan –penemuan tersebut menambah pengetahuan
terutama di bidang ilmu sejarah sekarang ini.
PENUTUP