SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  27
2762259344025002762258572500Versi 2.0 – Jakarta, Mei 201100Versi 2.0 – Jakarta, Mei 20112762255381625Kajian Profil dan Strategi Pengembangannya di IndonesiaTim Community College - Kementrian Pendidikan Nasional Republik Indonesia00Kajian Profil dan Strategi Pengembangannya di IndonesiaTim Community College - Kementrian Pendidikan Nasional Republik Indonesia2762254371975Community College00Community College2762255905500027622527622500<br />Pertanyaan:<br />“Apa kesamaan yang dimiliki antara Clint Eastwood, Tom Hanks, George Lucas, Sylvester Stallone, Robin Williams, Venus Williams, Walt Disney, Calvin Klein, Ross Perot, dan Arnold Schwarzeegger?”<br />Jawaban:<br />“Semuanya adalah alumni dari Community College di Amerika !”<br />Daftar Isi<br /> TOC  quot;
1-3quot;
 Daftar Isi PAGEREF _Toc169030458  3<br />A. Pendahuluan PAGEREF _Toc169030459  5<br />A.1 Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil PAGEREF _Toc169030460  5<br />A.2 Strategi Pembangunan Nasional berbasis Otonomi Daerah PAGEREF _Toc169030461  6<br />A.3 Pendekatan Penyiapan Sumber Daya Manusia PAGEREF _Toc169030462  7<br />A.4 Kebutuhan dan Ketersediaan SDM yang Relevan PAGEREF _Toc169030463  8<br />A.5 Institusi Pendidikan Tinggi Berbasis Komunitas PAGEREF _Toc169030464  10<br />B. Profil dan Karakteristik Community College PAGEREF _Toc169030465  11<br />B.1 Profil Termutakhir Community College di Dunia PAGEREF _Toc169030466  11<br />B1.1 Amerika Serikat PAGEREF _Toc169030467  11<br />B1.2 Australia PAGEREF _Toc169030468  12<br />B1.3 Malaysia PAGEREF _Toc169030469  12<br />B1.4 Filipina PAGEREF _Toc169030470  12<br />B1.5 Inggris PAGEREF _Toc169030471  12<br />B.2 Fungsi dan Peranan Komprehensif Community College PAGEREF _Toc169030472  12<br />B2.1 Transfer Education PAGEREF _Toc169030473  13<br />B2.2 Career Education PAGEREF _Toc169030474  14<br />B2.3 Personal Developmental Education PAGEREF _Toc169030475  14<br />B2.4 Continuing Education PAGEREF _Toc169030476  15<br />B2.5 Industrial-Based Education PAGEREF _Toc169030477  15<br />B2.6 Non-Matriculated Practical Skills Education PAGEREF _Toc169030478  16<br />C. Perkembangan Community College di Indonesia PAGEREF _Toc169030479  16<br />C.1 Ragam Jenis Community College PAGEREF _Toc169030480  16<br />C1.1 Akademi PAGEREF _Toc169030481  16<br />C1.2 Badan Pengembangan SDM (BPS) PAGEREF _Toc169030482  16<br />C1.3 Balai Latihan Kerja (BLK) PAGEREF _Toc169030483  17<br />C1.4 Usaha Waralaba (Franchise) PAGEREF _Toc169030484  17<br />C1.5 Lembaga Kursus dan Pelatihan SDM PAGEREF _Toc169030485  17<br />C1.6 Pusat Pemberdayaan SDM Organisasi PAGEREF _Toc169030486  18<br />C1.7 Yayasan Pendidikan (Sosial) PAGEREF _Toc169030487  18<br />C1.8 Program CSR Industri PAGEREF _Toc169030488  19<br />C1.9 Sentra Pengabdian Masyarakat PT PAGEREF _Toc169030489  19<br />C.2 Permasalahan dan Isu Strategis PAGEREF _Toc169030490  19<br />C2.1 Dominasi Pendidikan Formal PAGEREF _Toc169030491  19<br />C2.2 Struktur Kelembagaan PAGEREF _Toc169030492  20<br />C2.3 Model Pendanaan dan Sustainabilitas PAGEREF _Toc169030493  20<br />C2.4 Profil Instruktur dan Pengajar PAGEREF _Toc169030494  20<br />C2.5 Relevansi Konten dan Sistem Pembelajaran PAGEREF _Toc169030495  21<br />C2.6 Ketersediaan Fasilitas dan Sarana Prasarana PAGEREF _Toc169030496  22<br />C.3 Tantangan Community College di Masa Mendatang PAGEREF _Toc169030497  22<br />D. Strategi Pengembangan Community College PAGEREF _Toc169030498  23<br />D.1 Prinsip Pengembangan Community College PAGEREF _Toc169030499  23<br />D.2 Peta Jalan (Roadmap) Pengembangan Community College PAGEREF _Toc169030500  23<br />D2.1 Tahap Pencatatan PAGEREF _Toc169030501  23<br />D2.2 Tahap Penyusunan Kriteria PAGEREF _Toc169030502  24<br />D2.3 Tahap Penilaian PAGEREF _Toc169030503  24<br />D2.4 Tahap Penetapan PAGEREF _Toc169030504  24<br />D2.5 Tahap Pemberdayaan PAGEREF _Toc169030505  24<br />D2.6 Tahap Pengembangan PAGEREF _Toc169030506  25<br />D2.7 Tahap Pemantauan PAGEREF _Toc169030507  25<br />D2.8 Tahap Pembelajaran PAGEREF _Toc169030508  25<br />D.3 Potensi Community College dan Indikator APK PAGEREF _Toc169030509  25<br />E. Kesimpulan PAGEREF _Toc169030510  26<br />E.1 Kunci Sukses Pengembangan Community College PAGEREF _Toc169030511  26<br />E.2 Peranan Kementrian Pendidikan Nasional PAGEREF _Toc169030512  26<br />Daftar Pustaka PAGEREF _Toc169030513  27<br />A. Pendahuluan<br />A.1 Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil<br />Kemampuan sebuah bangsa dalam berinovasi demi menghasilkan beragam produk dan jasa merupakan kunci utama keberhasilan negara tersebut dalam meningkatkan daya saingnya di era global serta pasar bebas dan terbuka. Dalam konteks ini, pergerakan roda pertumbuhan negara berkembang seperti Indonesia sangat ditentukan oleh kemampuan masyarakatnya dalam mengembangkan sektor ekonomi riil-nya, seperti: pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, pariwisata, perdagangan, manufaktur, dan lain sebagainya. Sebagai sebuah benua kepulauan terbesar di dunia, dengan karakteristik masyarakat dan kebudayaan yang sangat heterogen, dibutuhkan profil tenaga kerja nasional dengan latar belakang kompetensi, keahlian, dan keterampilan yang beragam, agar seluruh potensi kekayaan fisik maupun non-fisik yang terkandung di bumi pertiwi ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya demi kepentingan bangsa dan negara. Keberadaan sumber daya manusia yang handal merupakan kata kunci keberhasilan pembangunan nasional.<br />Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Statistik Nasional, paling tidak pada akhir tahun 2010 terdapat 119,4 juta usia manusia produktif di Indonesia, dimana lebih dari 8,32 juta manusia disinyalir tidak melakukan aktivitas produksi yang berarti (baca: pengangguran terbuka), dengan perincian latar belakang pendidikan terakhir sebagai berikut:<br />,[object Object]
Sekolah Dasar: 1,4 juta orang
SLTP: 1,7 juta orang
SLTA (Umum dan Kejuruan): 3,3 juta orang
Diploma I/II/III/Akademi: 440,000 orang
Universitas: 710,000 orangHal ini sungguh merupakan suatu ironi mengingat masih begitu banyaknya lahan produksi di seantero nusantara yang belum tergarap sama sekali. Berbagai data yang dikeluarkan oleh beragam kementrian memperlihatkan begitu besarnya potensi kekayaan alam yang sama sekali belum tersentuh oleh tangan manusia.  Salah satu alasan yang kerap dikemukakan terkait dengan fenomena tersebut adalah tidak tersedianya sumber daya manusia yang memadai, baik dinilai secara kualitatif maupun kualitatif (dalam berbagai tingkatan dan model pekerjaan), yang sanggup mengeksplorasi dan mengeksploitasi berbagai kesempatan dimaksud. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika begitu banyaknya sumber daya strategis yang dimiliki bangsa dan negara ini, secara ‘terpaksa’ diserahkan ke pihak luar untuk mengelolanya. Gap antara kebutuhan dan ketersediaan ini merupakan persoalan yang sangat serius, karena kalau Indonesia gagal memenuhinya, maka secara otomatis dalam kerangka perdagangan bebas atau terbuka (misalnya: AFTA maupun CAFTA).<br />A.2 Strategi Pembangunan Nasional berbasis Otonomi Daerah<br />Salah satu perubahan strategi sesuai dengan amanat agenda reformasi adalah melakukan desentralisasi terhadap sistem pembangunan nasional melalui pendekatan otonomi daerah. Sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, setiap kabupaten/kota memiliki hak, wewenang, dan tanggung jawab untuk melakukan pembangunan sesuai dengan profil dan karakteristiknya masing-masing. Seperti diketahui bersama, sistem pembangunan sentralistik selama 30 tahun lebih di masa lalu telah melahirkan kondisi pembangunan yang tidak merata, karena lebih banyak dipusatkan di Pulau Jawa. Hal ini berakibat menumpuknya sumber daya berkualitas di Pulau Jawa yang terdiri dari 5 provinsi, sementara ke-28 provinsi lainnya mengalami kekurangan sumber daya manusia dengan berbagai latar belakang ilmu serta kompetensinya, baik dipandang dari sisi kuantitas maupun kualitas.<br />Persoalan di lapangan yang sedang dihadapi sekarang adalah bahwa pendekatan pembangunan yang sentralistik menuju desentralistik ini masih dalam tahap transformasi (baca: ‘on the making’), sehingga masih sering ditemukan berbagai tantangan dalam pelaksanaannya, seperti: inkonsistensi kebijakan, perubahan peraturan, ketidakadaan standar, ketidakjelasan visi, dan lain-lain). Hal ini secara langsung maupun tidak langsung berakibat pada “gamangnya” pemerintah, industri, dan masyarakat di suatu daerah dalam proses mengembangkan potensi yang dimilikinya karena takut salah atau keliru dalam memahami, menyikapi, dan mengejawantahkan hak, wewenang, dan tanggung jawab yang diberikan dalam kerangka sistem otonomi daerah.<br />A.3 Pendekatan Penyiapan Sumber Daya Manusia<br />Berbicara mengenai kualitas SDM sebuah negara, indikator yang paling banyak diadopsi negara-negara di dunia adalah HDI (Human Development Index) yang dipergunakan oleh UNHDR, dimana Indonesia ditempatkan pada ranking 108 dari 169 negara pada tahun 2010, di tengah-tengah GDP (PPP) per kapita sebesar US$4,394 atau GDP (nominal) per kapita sebesar US$3,015, yaitu ranking 122 dari 153 negara. Kenyataan ini tentu saja merupakan sebuah “wake up call” dan tantangan besar bagi bangsa dan negara untuk meningkatkan daya saing bangsa-nya di tengah-tengah arus globalisasi yang sedemikian cepat dan dinamis. Apalagi jika dibandingkan dengan sejumlah negara ASEAN yang memiliki akselerasi peningkatan kualitas SDM dan daya saing bangsa yang cukup mencengangkan sehingga dapat melampaui Indonesia hanya dalam waktu yang relatif singkat.<br />Sistem Pendidikan Nasional Indonesia disusun dan dikembangkan untuk menghadapi tantangan tersebut, terutama dalam menjawab kebutuhan riil SDM di lapangan. Sesuai dengan postur Indonesia sebagai negara kepulauan, dengan berbagai keberagaman yang ada, maka seyogiyanya model pengembangan dan pemberdayaan manusia yang diberlakukan disesuaikan dengan kondisi tersebut.<br />SDM terdidik dan terlatih dicoba diciptakan oleh negara dan masyarakat melalui beragam pendekatan, baik yang bersifat formal, non formal, maupun informal – mulai dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) hingga pendidikan setingkat Doktor, baik dalan jalur akademik, vokasi, maupun profesi. Untuk dapat memetakan antara beragam jenis dan jalur pendidikan yang ada dengan kebutuhan riil industri, maka dikembangkanlah sebuah kerangka yang diberinama KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia).<br />Keberadaan kerangka ini sangat membantu dan dapat dijadikan sebagai jembatan penghubung dalam menentukan kebutuhan tenaga terdidik dan terlatih dengan spesifikasi yang ditentukan oleh industri (lapangan pekerjaan) dengan yang perlu disediakan oleh sistem pendidikan tinggi di Indonesia, baik dari segi kuantitaif maupun kualitatif.<br />Sumber daya manusia yang unggul hanya dapat tercipta jika yang bersangkutan dapat memperoleh kesempatan untuk menikmati dan mengenyam pendidikan tinggi yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat yang ada. Oleh karena itulah maka perlu dikembangkan sebuah lansekap pendidikan nasional yang memungkinkan terbukanya akses sebesar-besarnya kepada setiap individu dalam kebutuhannya untuk menikmati pendidikan tinggi yang bermutu. Agar terjadi “link and match” antara kebutuhan dan ketersediaan, ada baiknya dilakukan pemetaan terlebih dahulu dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.<br />A.4 Kebutuhan dan Ketersediaan SDM yang Relevan<br />KKNI yang dimiliki dan diadopsi oleh Indonesia terdiri dari 9 (sembilan) tingkat atau level, dimana masing-masing tingkatan merepresentasikan kualitas kualifikasi seseorang dalam kaitannya dengan kompetensi pengetahuan, keahlian, dan keterampilan yang dimiliki. Sementara masing-masing kolom memperlihatkan domain latar belakang pendidikan yang telah dilalui, baik yang bersifat formal (akademik, vokasi, dan profesi) maupun non-formal dan informal (termasuk di dalamnya pelatihan dan “recognition prior learning” yang pernah dilalui). Jika dipandang dari segi kuantitas, seyogiyanya KKNI ini selaras dengan bentuk piramida, dalam arti kata semakin tinggi tingkatannya, semakin sedikit jumlah populasi SDM-nya. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana dengan rasio atau proporsi antara pendidikan yang bersifat formal, non-formal, dan informal. Walaupun secara intuitif akan mengarah pada kesimpulan bahwa seharusnya kuantitas SDM yang berlatar belakang pendidikan formal lebih banyak dari pada non-formal dan informal, timbul pula pertanyaan berikutnya, yaitu bagaimana dengan proporsi antara jenis pendidikan akademik, vokasi, dan profesi. <br />Terlepas dari benar tidaknya asumsi bentuk piramida SDM maupun proporsi jenis pendidikan dimaksud, paling tidak yang perlu diperhatikan adalah “pintu gerbang” memasuki jenjang pendidikan tinggi yang dalam KKNI dinyatakan dalam tingkat 3. Secara prinsip, ada 4 jejak jalan (pathways) dalam memasuki “tingkatan pendidikan tinggi” ini, yaitu:<br />,[object Object]
Jejak Jalan Industri (berbasis fungsi jabatan kerja);
Jejak Jalan Profesi (berbasis sertifikat dan lisensi); dan
Jejak Jalan Otodidak (berbasis pengalaman dan keahlian khusus).Dimana sebenarnya keempat jenis jejak jalan tersebut juga secara tidak sadar dan sengaja telah dijalani oleh setiap individu semenjak yang bersangkutan lahir hingga menyelesaikan tingkat pendidikan menengahnya.<br />A.5 Institusi Pendidikan Tinggi Berbasis Komunitas<br />Postur Indonesia sebagai sebuah negara yang terdiri dari beribu-ribu pulau, dengan beraneka ragam suku bangsa dan kondisi alam yang berbeda, secara langsung maupun tidak langsung menjadi pemicu terbentuknya bermacam-macam komunitas atau kelompok individual dengan ciri khas dan karakteristiknya masing-masing, seperti:<br />,[object Object]
Kumpulan masyarakat berbasis industri dimana yang bersangkutan bekerja menghasilkan beragam produk dan jasa untuk diperjualbelikan, seperti komunitas warnet, komunitas perhotelan, komunitas seni tari, komunitas musik, komunitas perfileman, komunitas olah raga, komunitas pedagang retail, dan lain sebagainya;
Kumpulan masyarakat berbasis kegemaran atau hobi tertentu yang memiliki nilai tambah dalam masyarakat, seperti komunitas mobil klasik, komunitas filateli, komunitas pemelihara ikan hias, komunitas pecinta batik dan keris, komunitas kuliner, dan lain sebagainya; serta
Kumpulan masyarakat berbasis status dan/atau struktur yang ada dalam konteks kemasyarakatan maupun organisasi, seperti komunitas guru, komunitas lurah, komunitas bupati/walikota, komunitas remaja, komunitas pemuda, komunitas ibu-ibu PKK, komunitas manula, dan lain sebagainya.Dengan berpegang pada prinsip belajar sepanjang hayat (baca: “long life learning”) maka berbagai komunitas yang ada ini senantiasa diharapkan terus meningkatkan pengetahuan, kompetensi, keahlian, dan keterampilannya dari waktu ke waktu untuk meningkatkan kualitas kehidupannya – agar dari waktu ke waktu dapat menjadi lebih baik. Karena sifatnya yang khusus dan heterogen, maka dibutuhkan pula sebuah model pendidikan tinggi yang dapat memenuhi kebutuhan beragam komunitas tersebut, yang biasa disebut sebagai “Community College” (atau: Kolese Komunitas).<br />Ciri khas dari Community College dibandingkan dengan model pendidikan tinggi lainnya adalah sebagai berikut:<br />,[object Object]
Ukuran ‘kampus’-nya berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan situasi kondisi yang ada, sehingga dapat hanya terdiri dari sebuah ruangan kecil atau lokasi sederhana di bawah pohon hingga gedung megah yang menempati tanah beberapa hektar;
Sifat penyelenggaraannya merupakan kombinasi antara pendidikan formal, informal, dan non-formal dengan berbasis pada kemampuan belajar sambil bekerja (baca: “learning by doing”);
Instruktur atau fasilitator dapat berasal dari berbagai pihak, baik mereka yang memiliki latar belakang pendidikan khusus, hingga para praktisi, dan pelaku industri;
Materi dan konten dikumpulkan, disusun, dan dikembangkan dari hasil pembelajaran dan pengalaman terdahulu, sehingga kontekstual dan mampu ditularkan dalam bentuk kompetensi, keahlian, dan keterampilan kepada para siswanya;
Lama studi formalnya biasanya 1-2 tahun (jika ingin mendapatkan pengakuan formal tertentu), dimana masing-masing mata ajar dapat diberikan per modul yang panjangnya 1 hingga 3 bulan;
Sumber pendapatannya dapat beraneka ragam, seperti dari uang belajar siswa, dana bantuan dari pemerintah pusat, dana khusus dari pemerintah daerah, urunan komunitas yang bersangkutan, hibah dari pihak ketiga, bantuan dari sponsor, maupun kerjasama dengan sentra bisnis dan industri.B. Profil dan Karakteristik Community College<br />B.1 Profil Termutakhir Community College di Dunia<br />Definisi dan ruang lingkup Community College berbeda-beda antar satu negara dengan negara lainnya. Hal ini disebabkan karena bentuk dan karakteristik Community College akan sangat tergantung dari struktur dan budaya masyarakat setempat dari negara yang bersangkutan. Berikut adalah beberapa konsep mengenai Community College dari berbagai negara yang ada.<br />B1.1 Amerika Serikat<br />Community College merupakan institusi pendidikan tinggi yang biasa pula disebut sebagai ‘junior college’ atau ‘technical college’ atau ‘city college’ yang menyediakan beragam program berdurasi dua tahun untuk memperoleh sertifikat, diploma, atau gelar ‘associate’. Biasanya setelah lulus dari lembaga ini, peserta didik dapat melanjutkan studi formalnya melalui proses transfer ke universitas untuk menyelesaikan studi sarjananya (bachelor degree) selama kurang lebih dua hingga tiga tahun.<br />B1.2 Australia<br />Community College merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional berbasis vokasi dimana menyelenggarakan program pelatihan berkualitas dengan harga yang terjangkau oleh komunitas sekitar. Community College ini bersama-sama dengan TAFE (Technical And Further Education) dikelola dengan mengacu pada sejumlah standar/kerangka, masing-masing adalah National Training System, the Australian System for Vocational Education and Training (VET), dan Australian Qualithy Training Framework (AQTF). Sejarahnya, keberadaan Community College di negara ini adalah untuk meneruskan budaya atau tradisi pembelajaran bagi orang dewasa (baca: “adult education”) yang telah berkembang semenjak pertengahan abad ke-19. Walaupun lokasinya berada di mana-mana, mulai dari kota besar hingga daerah terpencil, kebanyakan Community College beroperasi bukan untuk mencari keuntungan finansial (baca: “not for profit organisation”), karena fungsinya lebih pada melayani kebutuhan pendidikan tinggi bagi masyarakat atau komunitas tertentu.<br />B1.3 Malaysia<br />Community College merupakan jejaring dari institusi perguruan tinggi dimana pendidikan vokasi dan pelaithan berbasis keahlian teknis diajarkan ke peserta didik sebelum yang bersangkutan masuk ke bursa tenaga kerja. Jejaring Community College ini menyediakan pula infrastruktur pendidikan bagi mereka yang kurang mampu dan menjadi jembatan akses ke post-secondary education dengan berpegang pada Malaysian Qualifications Framework (MQF). Saat ini, kebanyakan Community College di negara ini dapat memberikan sertifikasi setingkat MQF tingkat 3, walaupun mulai banyak Community College yang mulai beroperasi untuk memberikan sertifikasi setara dengn tingkat 4 (dua tingkat di bawah tingkat 6, yang setara dengan sarjana atau “bachelor”), sehingga yang bersangkutan dapat dengan mudah melajutkan ke perguruan tinggi atau politeknik.<br />B1.4 Filipina<br />Community College merupakan lembaga pendidikan vokasi yang didirikan dari, oleh, dan untuk komunitas di bawah bimbingan dan pendampingan Ministry of Education, Culture, and Sports (MECS). Kebanyakan Community College di FIlipina diselenggarakan pada malam hari, agar para karyawan dapat mengikuti dan berpartisipasi dalam pendidikan tinggi tersebut. Community College di negara ini diusahakan beroperasi sedemikian rupa sehingga tidak membebani peserta didik dengan biaya pendidikan yang tinggi.<br />B1.5 Inggris<br />CC merupakan institusi pendidikan dimana para siswanya dapat memperoleh tingkatan A-levels, Scottish Higher, atau kualifikasi vokasi lainnnya (seperti GNVQ dan HND) yang diperlukan sebagai syarat untuk melamar atau memasuki perguruan tinggi semacam universitas – diluar sertifikat GCSE yang biasa dipergunakan dan diakui dalam sistem pendidikan Inggris.<br />B.2 Fungsi dan Peranan Komprehensif Community College<br />Dilihat dari berbagai jenis Community College yang ada di berbagai belahan dunia, paling tidak terdapat 6 (enam) jenis fungsi yang diemban, dengan masing-masing penjelasan sebagai berikut. <br />B2.1 Transfer Education<br />Community College berperan sebagai jembatan menuju universitas, dimana kredit yang diambil pada saat mengikuti program di Community College dapat ditransfer dan diakui oleh perguruan tinggi formal pada jenjang yang lebih tinggi, baik yang berjenis pendidikan akademik maupun berbasis vokasi. Untuk memastikan bahwa kredit yang diambil dapat ditransfer, Community College yang bersangkutan harus mengikuti sejumlah aturan dan standar tertentu yang ditentukan (biasanya dengan menggunakan kerangka pemetaan kualifikasi yang berlaku di negara bersangkutan). Berikut adalah contoh program yang ditawarkan sejumlah Community College berbagai negara untuk kebutuhan transfer kredit:<br />Jenis Pendidikan Akademik<br />,[object Object]
Social Sciences: economics, sociology, anthropology, psychology, geography, dan political science;
Humanities: literature, history, art, music, theater, dan communications; dan
Foreign Languages: Spanish, French, Chinese, Korean, Hawaiian, Japanese, dan Italian.
Associate of Science Degree, melingkupi:
Natural Sciences: biology, physics, chemistry, geology, dan environmental studies; dan
Mathematics.Jenis Pendidikan Vokasi<br />,[object Object]
Computer Assisted Drafting, Nursing, Office Administration and Technology, Paralegal Studies, Automotive Technology, Respiratory Care, Graphic Design, Dental Hygiene, Aviation Support, Millwright Technology, Occupational Studies, Nuclear Medicine Technology, Law Enforcement Administration, Fire Science, Ornamental Horticulture, Surgical Technology, Pharmaceutical Manufacturing, Agricultural Business Technology, Hospitality Management, Radiologic Technology, Marketing, Electrical-Mechanical Systems and Maintenance, dan lain sebagainya.
Associate of Applied Arts Degree, meliputi:
Gallery Management, Studo Arts, Commercial Music, Fine Arts, Interior Design, Stage Technology, dan lain sebagainya.B2.2 Career Education<br />Community College menyediakan program untuk meningkatkan kompetensi, keahlian, dan keterampilan peserta didik pada bidang tertentu sebagai bekal untuk meningkatkan kinerja karir yang bersangkutan (seperti: nelayan, petani, peternak, montir, pengrajin, dan lain sebagainya). Dengan mengikuti beberapa modul pelatihan, maka diharapkan peserta didik dapat meningkatkan kualitas atau mutu pekerjaannya dimanapun yang bersangkutan berada dan berkarya. Biasanya yang akan mereka peroleh adalah sejumlah sertifikasi yang diakui oleh komunitas dan masyarakat industri di negara yang bersangkutan, seperti contohnya dalam berbagai bidang sebagai berikut:<br />,[object Object]

Contenu connexe

Tendances

Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024Ridho Fitrah Hyzkia
 
Global competitiveness index (gci) 4.0 030119
Global competitiveness index (gci) 4.0 030119Global competitiveness index (gci) 4.0 030119
Global competitiveness index (gci) 4.0 030119Ridho Fitrah Hyzkia
 
Contoh makalah-perencanaan-sdm
Contoh makalah-perencanaan-sdmContoh makalah-perencanaan-sdm
Contoh makalah-perencanaan-sdmTerminal Purba
 
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI imam shofwan
 
ANALISIS KOS DAN FAEDAH DALAM PENDIDIKAN DI MALAYSIA
ANALISIS KOS DAN FAEDAH DALAM PENDIDIKAN DI MALAYSIAANALISIS KOS DAN FAEDAH DALAM PENDIDIKAN DI MALAYSIA
ANALISIS KOS DAN FAEDAH DALAM PENDIDIKAN DI MALAYSIAFazHani Faz
 
Kebijakan pengukuran pembangunan ketenagakerjaan
Kebijakan pengukuran pembangunan ketenagakerjaanKebijakan pengukuran pembangunan ketenagakerjaan
Kebijakan pengukuran pembangunan ketenagakerjaanervinjmb
 
Ekonomi pendidikan analissi manfaat pembiayaan
Ekonomi pendidikan analissi manfaat pembiayaanEkonomi pendidikan analissi manfaat pembiayaan
Ekonomi pendidikan analissi manfaat pembiayaanIAIN syekh Nurjati Cirebon
 
Pasar Tunggal ASEAN 2015, Diplomasi Indonesia dan Penguatan Kapasitas Tenaga ...
Pasar Tunggal ASEAN 2015, Diplomasi Indonesia dan Penguatan Kapasitas Tenaga ...Pasar Tunggal ASEAN 2015, Diplomasi Indonesia dan Penguatan Kapasitas Tenaga ...
Pasar Tunggal ASEAN 2015, Diplomasi Indonesia dan Penguatan Kapasitas Tenaga ...Perpus Maya
 
WANITA SEMAKIN MENDOMINASI DALAM MEMBERI SUMBANGAN KEPADA PEMBANGUNAN NEGARA
WANITA SEMAKIN MENDOMINASI DALAM MEMBERI SUMBANGAN KEPADA PEMBANGUNAN NEGARAWANITA SEMAKIN MENDOMINASI DALAM MEMBERI SUMBANGAN KEPADA PEMBANGUNAN NEGARA
WANITA SEMAKIN MENDOMINASI DALAM MEMBERI SUMBANGAN KEPADA PEMBANGUNAN NEGARANorizan Hassan
 
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Ridho Fitrah Hyzkia
 
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0LSP3I
 
Negara maju dan berkembang
Negara maju dan berkembangNegara maju dan berkembang
Negara maju dan berkembangBAGASLINTANG
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Masalah dan kebijakan sumberdaya manusia
Masalah dan kebijakan sumberdaya manusiaMasalah dan kebijakan sumberdaya manusia
Masalah dan kebijakan sumberdaya manusiaminaalisa
 

Tendances (15)

Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
 
Global competitiveness index (gci) 4.0 030119
Global competitiveness index (gci) 4.0 030119Global competitiveness index (gci) 4.0 030119
Global competitiveness index (gci) 4.0 030119
 
Contoh makalah-perencanaan-sdm
Contoh makalah-perencanaan-sdmContoh makalah-perencanaan-sdm
Contoh makalah-perencanaan-sdm
 
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
 
ANALISIS KOS DAN FAEDAH DALAM PENDIDIKAN DI MALAYSIA
ANALISIS KOS DAN FAEDAH DALAM PENDIDIKAN DI MALAYSIAANALISIS KOS DAN FAEDAH DALAM PENDIDIKAN DI MALAYSIA
ANALISIS KOS DAN FAEDAH DALAM PENDIDIKAN DI MALAYSIA
 
Beatrice
BeatriceBeatrice
Beatrice
 
Kebijakan pengukuran pembangunan ketenagakerjaan
Kebijakan pengukuran pembangunan ketenagakerjaanKebijakan pengukuran pembangunan ketenagakerjaan
Kebijakan pengukuran pembangunan ketenagakerjaan
 
Ekonomi pendidikan analissi manfaat pembiayaan
Ekonomi pendidikan analissi manfaat pembiayaanEkonomi pendidikan analissi manfaat pembiayaan
Ekonomi pendidikan analissi manfaat pembiayaan
 
Pasar Tunggal ASEAN 2015, Diplomasi Indonesia dan Penguatan Kapasitas Tenaga ...
Pasar Tunggal ASEAN 2015, Diplomasi Indonesia dan Penguatan Kapasitas Tenaga ...Pasar Tunggal ASEAN 2015, Diplomasi Indonesia dan Penguatan Kapasitas Tenaga ...
Pasar Tunggal ASEAN 2015, Diplomasi Indonesia dan Penguatan Kapasitas Tenaga ...
 
WANITA SEMAKIN MENDOMINASI DALAM MEMBERI SUMBANGAN KEPADA PEMBANGUNAN NEGARA
WANITA SEMAKIN MENDOMINASI DALAM MEMBERI SUMBANGAN KEPADA PEMBANGUNAN NEGARAWANITA SEMAKIN MENDOMINASI DALAM MEMBERI SUMBANGAN KEPADA PEMBANGUNAN NEGARA
WANITA SEMAKIN MENDOMINASI DALAM MEMBERI SUMBANGAN KEPADA PEMBANGUNAN NEGARA
 
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
 
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
 
Negara maju dan berkembang
Negara maju dan berkembangNegara maju dan berkembang
Negara maju dan berkembang
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Masalah dan kebijakan sumberdaya manusia
Masalah dan kebijakan sumberdaya manusiaMasalah dan kebijakan sumberdaya manusia
Masalah dan kebijakan sumberdaya manusia
 

Similaire à Buku rei-tik-community college-semifinal versi oktober 2011

134-Article Text-771-1-10-20130204.pdf
134-Article Text-771-1-10-20130204.pdf134-Article Text-771-1-10-20130204.pdf
134-Article Text-771-1-10-20130204.pdfHendraPrastyawan1
 
Mahasiswa sukses mulia pengemban risalah ilahi
Mahasiswa sukses mulia pengemban risalah ilahiMahasiswa sukses mulia pengemban risalah ilahi
Mahasiswa sukses mulia pengemban risalah ilahiMush'ab Abdurrahman
 
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomiPembangunan dan pertumbuhan ekonomi
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomiIra Kusuma
 
Aksi reaksi dan peran litbang
Aksi reaksi dan peran litbangAksi reaksi dan peran litbang
Aksi reaksi dan peran litbangRustan Amarullah
 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Pelaksanaannya
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan PelaksanaannyaSistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Pelaksanaannya
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan PelaksanaannyaDadang Solihin
 
Pedoman Penyusunan Sistem Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Penyusunan Sistem Monitoring dan EvaluasiPedoman Penyusunan Sistem Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Penyusunan Sistem Monitoring dan EvaluasiDadang Solihin
 
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Agenda Kajian Administrasi Negara Berbasis Karakteristik dan Kebutuhan Wilaya...
Agenda Kajian Administrasi Negara Berbasis Karakteristik dan Kebutuhan Wilaya...Agenda Kajian Administrasi Negara Berbasis Karakteristik dan Kebutuhan Wilaya...
Agenda Kajian Administrasi Negara Berbasis Karakteristik dan Kebutuhan Wilaya...Tri Widodo W. UTOMO
 
Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Evaluasi Kinerja Pembangunan DaerahEvaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Evaluasi Kinerja Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang BerkualitasRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang BerkualitasDadang Solihin
 
2 perumusan gagasan awal menghadapi peluang dan tantangan mea 2015 (agus)
2 perumusan gagasan awal menghadapi peluang dan tantangan mea 2015 (agus)2 perumusan gagasan awal menghadapi peluang dan tantangan mea 2015 (agus)
2 perumusan gagasan awal menghadapi peluang dan tantangan mea 2015 (agus)putra prasojo
 
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmRuang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmYuca Siahaan
 
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
2. Manajemen ASN.pdf
2. Manajemen ASN.pdf2. Manajemen ASN.pdf
2. Manajemen ASN.pdfNagaTanggar
 
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan DaerahSistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRDPeningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRDDadang Solihin
 

Similaire à Buku rei-tik-community college-semifinal versi oktober 2011 (20)

134-Article Text-771-1-10-20130204.pdf
134-Article Text-771-1-10-20130204.pdf134-Article Text-771-1-10-20130204.pdf
134-Article Text-771-1-10-20130204.pdf
 
Mahasiswa sukses mulia pengemban risalah ilahi
Mahasiswa sukses mulia pengemban risalah ilahiMahasiswa sukses mulia pengemban risalah ilahi
Mahasiswa sukses mulia pengemban risalah ilahi
 
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomiPembangunan dan pertumbuhan ekonomi
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
 
Aksi reaksi dan peran litbang
Aksi reaksi dan peran litbangAksi reaksi dan peran litbang
Aksi reaksi dan peran litbang
 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Pelaksanaannya
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan PelaksanaannyaSistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Pelaksanaannya
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Pelaksanaannya
 
Pedoman Penyusunan Sistem Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Penyusunan Sistem Monitoring dan EvaluasiPedoman Penyusunan Sistem Monitoring dan Evaluasi
Pedoman Penyusunan Sistem Monitoring dan Evaluasi
 
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
 
Agenda Kajian Administrasi Negara Berbasis Karakteristik dan Kebutuhan Wilaya...
Agenda Kajian Administrasi Negara Berbasis Karakteristik dan Kebutuhan Wilaya...Agenda Kajian Administrasi Negara Berbasis Karakteristik dan Kebutuhan Wilaya...
Agenda Kajian Administrasi Negara Berbasis Karakteristik dan Kebutuhan Wilaya...
 
Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Evaluasi Kinerja Pembangunan DaerahEvaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
 
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang BerkualitasRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
 
Aksi reaksi dan peran litbang (Rustan)
Aksi reaksi dan peran litbang (Rustan)Aksi reaksi dan peran litbang (Rustan)
Aksi reaksi dan peran litbang (Rustan)
 
2 perumusan gagasan awal menghadapi peluang dan tantangan mea 2015 (agus)
2 perumusan gagasan awal menghadapi peluang dan tantangan mea 2015 (agus)2 perumusan gagasan awal menghadapi peluang dan tantangan mea 2015 (agus)
2 perumusan gagasan awal menghadapi peluang dan tantangan mea 2015 (agus)
 
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmRuang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
 
4. Policy Brief Inovasi Administrasi Negara (2021).pdf
4. Policy Brief Inovasi Administrasi Negara (2021).pdf4. Policy Brief Inovasi Administrasi Negara (2021).pdf
4. Policy Brief Inovasi Administrasi Negara (2021).pdf
 
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
 
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
 
2. Manajemen ASN.pdf
2. Manajemen ASN.pdf2. Manajemen ASN.pdf
2. Manajemen ASN.pdf
 
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan DaerahPenyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
 
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan DaerahSistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
 
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRDPeningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
Peningkatan Kapasitas dan Fungsi Legislasi Anggota DPRD
 

Plus de gatothp

Paparan Beban Kerja GTK
Paparan Beban Kerja GTKPaparan Beban Kerja GTK
Paparan Beban Kerja GTKgatothp
 
Skema sertifikasi kkni travel agencies 2014
Skema sertifikasi kkni travel    agencies 2014Skema sertifikasi kkni travel    agencies 2014
Skema sertifikasi kkni travel agencies 2014gatothp
 
Skema sertifikasi kkni tour operation 2014
Skema sertifikasi kkni tour    operation 2014Skema sertifikasi kkni tour    operation 2014
Skema sertifikasi kkni tour operation 2014gatothp
 
Skema sertifikasi kkni housekeeping 2014
Skema sertifikasi kkni housekeeping    2014Skema sertifikasi kkni housekeeping    2014
Skema sertifikasi kkni housekeeping 2014gatothp
 
Skema sertifikasi kkni front office 2014
Skema sertifikasi kkni front office    2014Skema sertifikasi kkni front office    2014
Skema sertifikasi kkni front office 2014gatothp
 
Skema sertifikasi kkni food and beverage services 2014
Skema sertifikasi kkni food and    beverage services 2014Skema sertifikasi kkni food and    beverage services 2014
Skema sertifikasi kkni food and beverage services 2014gatothp
 
Skema sertifikasi kkni food production 2014
Skema sertifikasi kkni food    production 2014Skema sertifikasi kkni food    production 2014
Skema sertifikasi kkni food production 2014gatothp
 
Skema okupasi travel agencies 2015
Skema okupasi travel agencies    2015Skema okupasi travel agencies    2015
Skema okupasi travel agencies 2015gatothp
 
Skema okupasi tour operation 2015
Skema okupasi tour operation    2015Skema okupasi tour operation    2015
Skema okupasi tour operation 2015gatothp
 
Skema okupasi housekeeping 2015
Skema okupasi housekeeping    2015Skema okupasi housekeeping    2015
Skema okupasi housekeeping 2015gatothp
 
Skema okupasi front office 2015
Skema okupasi front office    2015Skema okupasi front office    2015
Skema okupasi front office 2015gatothp
 
Skema okupasi food production 2015
Skema okupasi food production    2015Skema okupasi food production    2015
Skema okupasi food production 2015gatothp
 
Skema okupasi food and beverage service 2015
Skema okupasi food and beverage    service 2015Skema okupasi food and beverage    service 2015
Skema okupasi food and beverage service 2015gatothp
 
Mra tourism professionals_bw
Mra tourism professionals_bwMra tourism professionals_bw
Mra tourism professionals_bwgatothp
 
SPADA (Sistem Pembelajaran Dalam Jaringan)
SPADA (Sistem Pembelajaran Dalam Jaringan)SPADA (Sistem Pembelajaran Dalam Jaringan)
SPADA (Sistem Pembelajaran Dalam Jaringan)gatothp
 
Usulan pemikiran 5.000.000 lulusan vokasi menjadi tenaga profesional di Asia ...
Usulan pemikiran 5.000.000 lulusan vokasi menjadi tenaga profesional di Asia ...Usulan pemikiran 5.000.000 lulusan vokasi menjadi tenaga profesional di Asia ...
Usulan pemikiran 5.000.000 lulusan vokasi menjadi tenaga profesional di Asia ...gatothp
 
How to use WebEx Meeting
How to use WebEx Meeting How to use WebEx Meeting
How to use WebEx Meeting gatothp
 
Undangan untuk Mitra SEAMOLEC
Undangan untuk Mitra SEAMOLECUndangan untuk Mitra SEAMOLEC
Undangan untuk Mitra SEAMOLECgatothp
 
Undangan untuk Politeknik se Indonesia
Undangan untuk Politeknik se IndonesiaUndangan untuk Politeknik se Indonesia
Undangan untuk Politeknik se Indonesiagatothp
 

Plus de gatothp (20)

Paparan Beban Kerja GTK
Paparan Beban Kerja GTKPaparan Beban Kerja GTK
Paparan Beban Kerja GTK
 
Skema sertifikasi kkni travel agencies 2014
Skema sertifikasi kkni travel    agencies 2014Skema sertifikasi kkni travel    agencies 2014
Skema sertifikasi kkni travel agencies 2014
 
Skema sertifikasi kkni tour operation 2014
Skema sertifikasi kkni tour    operation 2014Skema sertifikasi kkni tour    operation 2014
Skema sertifikasi kkni tour operation 2014
 
Skema sertifikasi kkni housekeeping 2014
Skema sertifikasi kkni housekeeping    2014Skema sertifikasi kkni housekeeping    2014
Skema sertifikasi kkni housekeeping 2014
 
Skema sertifikasi kkni front office 2014
Skema sertifikasi kkni front office    2014Skema sertifikasi kkni front office    2014
Skema sertifikasi kkni front office 2014
 
Skema sertifikasi kkni food and beverage services 2014
Skema sertifikasi kkni food and    beverage services 2014Skema sertifikasi kkni food and    beverage services 2014
Skema sertifikasi kkni food and beverage services 2014
 
Skema sertifikasi kkni food production 2014
Skema sertifikasi kkni food    production 2014Skema sertifikasi kkni food    production 2014
Skema sertifikasi kkni food production 2014
 
Skema okupasi travel agencies 2015
Skema okupasi travel agencies    2015Skema okupasi travel agencies    2015
Skema okupasi travel agencies 2015
 
Skema okupasi tour operation 2015
Skema okupasi tour operation    2015Skema okupasi tour operation    2015
Skema okupasi tour operation 2015
 
Skema okupasi housekeeping 2015
Skema okupasi housekeeping    2015Skema okupasi housekeeping    2015
Skema okupasi housekeeping 2015
 
Skema okupasi front office 2015
Skema okupasi front office    2015Skema okupasi front office    2015
Skema okupasi front office 2015
 
Skema okupasi food production 2015
Skema okupasi food production    2015Skema okupasi food production    2015
Skema okupasi food production 2015
 
Skema okupasi food and beverage service 2015
Skema okupasi food and beverage    service 2015Skema okupasi food and beverage    service 2015
Skema okupasi food and beverage service 2015
 
Mra tourism professionals_bw
Mra tourism professionals_bwMra tourism professionals_bw
Mra tourism professionals_bw
 
SPADA (Sistem Pembelajaran Dalam Jaringan)
SPADA (Sistem Pembelajaran Dalam Jaringan)SPADA (Sistem Pembelajaran Dalam Jaringan)
SPADA (Sistem Pembelajaran Dalam Jaringan)
 
Usulan pemikiran 5.000.000 lulusan vokasi menjadi tenaga profesional di Asia ...
Usulan pemikiran 5.000.000 lulusan vokasi menjadi tenaga profesional di Asia ...Usulan pemikiran 5.000.000 lulusan vokasi menjadi tenaga profesional di Asia ...
Usulan pemikiran 5.000.000 lulusan vokasi menjadi tenaga profesional di Asia ...
 
How to use WebEx Meeting
How to use WebEx Meeting How to use WebEx Meeting
How to use WebEx Meeting
 
Agenda
Agenda Agenda
Agenda
 
Undangan untuk Mitra SEAMOLEC
Undangan untuk Mitra SEAMOLECUndangan untuk Mitra SEAMOLEC
Undangan untuk Mitra SEAMOLEC
 
Undangan untuk Politeknik se Indonesia
Undangan untuk Politeknik se IndonesiaUndangan untuk Politeknik se Indonesia
Undangan untuk Politeknik se Indonesia
 

Dernier

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Dernier (20)

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

Buku rei-tik-community college-semifinal versi oktober 2011

  • 1.
  • 2. Sekolah Dasar: 1,4 juta orang
  • 4. SLTA (Umum dan Kejuruan): 3,3 juta orang
  • 6.
  • 7. Jejak Jalan Industri (berbasis fungsi jabatan kerja);
  • 8. Jejak Jalan Profesi (berbasis sertifikat dan lisensi); dan
  • 9.
  • 10. Kumpulan masyarakat berbasis industri dimana yang bersangkutan bekerja menghasilkan beragam produk dan jasa untuk diperjualbelikan, seperti komunitas warnet, komunitas perhotelan, komunitas seni tari, komunitas musik, komunitas perfileman, komunitas olah raga, komunitas pedagang retail, dan lain sebagainya;
  • 11. Kumpulan masyarakat berbasis kegemaran atau hobi tertentu yang memiliki nilai tambah dalam masyarakat, seperti komunitas mobil klasik, komunitas filateli, komunitas pemelihara ikan hias, komunitas pecinta batik dan keris, komunitas kuliner, dan lain sebagainya; serta
  • 12.
  • 13. Ukuran ‘kampus’-nya berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan situasi kondisi yang ada, sehingga dapat hanya terdiri dari sebuah ruangan kecil atau lokasi sederhana di bawah pohon hingga gedung megah yang menempati tanah beberapa hektar;
  • 14. Sifat penyelenggaraannya merupakan kombinasi antara pendidikan formal, informal, dan non-formal dengan berbasis pada kemampuan belajar sambil bekerja (baca: “learning by doing”);
  • 15. Instruktur atau fasilitator dapat berasal dari berbagai pihak, baik mereka yang memiliki latar belakang pendidikan khusus, hingga para praktisi, dan pelaku industri;
  • 16. Materi dan konten dikumpulkan, disusun, dan dikembangkan dari hasil pembelajaran dan pengalaman terdahulu, sehingga kontekstual dan mampu ditularkan dalam bentuk kompetensi, keahlian, dan keterampilan kepada para siswanya;
  • 17. Lama studi formalnya biasanya 1-2 tahun (jika ingin mendapatkan pengakuan formal tertentu), dimana masing-masing mata ajar dapat diberikan per modul yang panjangnya 1 hingga 3 bulan;
  • 18.
  • 19. Social Sciences: economics, sociology, anthropology, psychology, geography, dan political science;
  • 20. Humanities: literature, history, art, music, theater, dan communications; dan
  • 21. Foreign Languages: Spanish, French, Chinese, Korean, Hawaiian, Japanese, dan Italian.
  • 22. Associate of Science Degree, melingkupi:
  • 23. Natural Sciences: biology, physics, chemistry, geology, dan environmental studies; dan
  • 24.
  • 25. Computer Assisted Drafting, Nursing, Office Administration and Technology, Paralegal Studies, Automotive Technology, Respiratory Care, Graphic Design, Dental Hygiene, Aviation Support, Millwright Technology, Occupational Studies, Nuclear Medicine Technology, Law Enforcement Administration, Fire Science, Ornamental Horticulture, Surgical Technology, Pharmaceutical Manufacturing, Agricultural Business Technology, Hospitality Management, Radiologic Technology, Marketing, Electrical-Mechanical Systems and Maintenance, dan lain sebagainya.
  • 26. Associate of Applied Arts Degree, meliputi:
  • 27.
  • 28. Computer Aided Drafting, Internet Literacy, Clinical Healthcare, Landscape and Horticulture, Dental Assisting, Legal Drafting, Handicrafting, dan lain sebagainya.
  • 30. Entrepreneurship, Supervisory Skills, Personal Financial Management, Business Proposal Development, Marketing and Sales Engagement, Warehousing Management, Hospitality Management, dan lain sebagainya.
  • 32.
  • 33. Presentation Skills, Negotiation Skills, Team Building, Conflict Management, Negotiation, Leadership, Communication Skills, Change Management, dan lain sebagainya.
  • 34. Character Building Development Program, meliputi:
  • 35.
  • 36. Middle-East Literature Study, Yoga and Music, Ancient History, Traditional Dance, Food and Culture, Human Communication, Movie Critics, The Art of War, Shakespeare Masterpiece, Broadway and Hollywood Phenomena, Media and Entertainment, Parents Education, dan lain sebagainya.
  • 37. Sosial dan Ekonomi dengan modul pembalajaran seperti:
  • 38.
  • 39. Mining Industry: Work Safety Management, Trucking System, Shipping Management, dan lain sebagainya.
  • 40. Manufacturing Industry: Machine Maintenance, Quality Management System, Product Packaging Standard, dan lain sebagainya.
  • 41. Utility Industry: Electricity Optimisation, Micro-Hydro Development System, Solar Energy Utilisation, dan lain sebagainya.
  • 42. Tourism Industry: Hotel Management, Ticketing System, Multi-Cultural Communication, dan lain sebagainya.
  • 43. Construction Industry: Fire Estinguisher Standard, Apartment Time Sharing System, Asset Management, dan lain sebagainya.
  • 44. Commerce Industry: Internet Business (E-Commerce), Retail and Merchant Management, International Market System dan lain sebagainya.
  • 45. Transportation Industry: Routing Management, Ground Handling, Rapid Transportation System, dan lain sebagainya.
  • 46. Creative Industry: Cartoon Animation, Movie/Video Making Technique, Handicraft Promotion Management, Performing Arts Management, dan lain sebagainya.
  • 47. Retail and Distribution Industry: Suply Chain Management, Warehousing System, Franchising Model, dan lain sebagainya.
  • 48.
  • 49. How to Write Resume (baca: Curriculum Vitae), How to Talk in Front of Public, How to Think Positive, How to Motivate Yourself, How to Build Personal Image, dan lain sebagainya.
  • 50. Social Skills meliputi hal-hal semacam:
  • 51.
  • 52. Untuk dapat memenuhi syarat sebagai sebuah “Community College” yang diakui oleh pemerintah, perlu disusun sejumlah kriteria yang akan dijadikan sebagai standar pegangan dalam menyeleksi ribuan sentra-sentra pendidikan dan pembelajaran yang tumbuh subur di tanah air;
  • 53. Adanya kerangka yang secara jelas memposisikan peran “Community College” dan status alumninya dalam kerangka sistem pendidikan nasional yang berlaku di Indonesia, sehingga keberadaannya merupakan bagian yang terintegrasi dan tak terpisahkan dari struktur pendidikan yang ada di tanah air; dan
  • 54.
  • 55. Keberadaan model manajemen dan tata kelola pendidikan formal yang disesuaikan dengan karakteristik Community College yang unik dan heterogen, dimana setiap bidang keahlian dan keterampilan memiliki ciri khasnya masing-masing; dan
  • 56. Keselarasan dan kebersinambungan kebijakan terkait dengan Community College dengan seluruh pemangku kepentingan (beragam kementrian, industri, dan masyarakat) yang membutuhkan keberadaan tenaga kerja unggul dan handal.E.2 Peranan Kementrian Pendidikan Nasional<br />Kementrian Pendidikan Nasional diharapkan dapat menjadi fasilitator sekaligus katalisator pengembangan Community College di tanah air, mengingat diperlukannya pihak yang tidak hanya mampu dan memiliki sumber daya manusia untuk mengembangkannya, namun dapat pula menjembatani interaksi dan kooperasi berbagai lembaga lintas kementrian yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan pengembangan Community College di tanah air. Pada akhirnya, jika Community College dapat benar-benar dibangun, dikembangkan, dan diberdayakan, maka nischaya kesempatan dan akses memperoleh pendidikan tinggi di tanah air menjadi meningkat, yang secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada pemenuhan kuantitas dan kualitas SDM Indonesia yang mandiri dan dapat diandalkan dalam proses pembangunan karakter bangsa.<br />--- oOo ---<br />Daftar Pustaka<br />Badan Pusat Statistik. (2010). Data Strategis Badan Pusat Statistik: Tahun 2010. Penerbit: BPS Indonesia.<br />Barbara K. Townsend and Kevin J. Dougherty. (2007). “Community College Missions in the 21st Century: New Directions for Community Colleges”. New York: Jossey Bass, Wiley Publisher.<br />Deborah J. Boroch, Laura Hope, Bruce M. Smith and Robert S. Gabriner. (2010). “Student Success in Community Colleges: A Practical Guide to Developmental Education”. New York: Jossey Bass, Wiley Publisher.<br />Debra Gonsher and Joshua Halberstam. (2009). “The Community College Guide: The Essential Reference from Application to Graduation”. New York: Jossey Bass, Wiley Publisher.<br />Dorothy K. Moore. (2009). “Eye on the Prize: Best Practices for Faculty, Administration, and Support Service Personnel Who Work on Behalf of the Community College Student”. United States: Authorhouse Publisher.<br />Mark C Rowh and Ed.D. (2010). “Community College Companion: Everything You Wanted to Know About Succeeding in a Two-Year School”. United States: JIST Publishing<br />