Dokumen tersebut membahas peluncuran sekolah menengah terbuka untuk mendukung pencapaian pendidikan menengah universal. Sekolah menengah terbuka akan diluncurkan pada Mei 2014 dengan target menerima siswa baru pada Juli 2014. Tujuannya adalah untuk mendukung pencapaian sasaran APK pendidikan menengah sebesar 97% pada tahun 2020.
1. DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
TAHUN 2014
“Peluncuran”
Sekolah Menengah Terbuka
Menuju Pencapaian PMU
2. Wajib Belajar
Diamanatkan oleh Undang-Undang
Wajib diikuti oleh semua penduduk usia sekolah
Dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah
Sanksi bagi yang tidak mengikuti
Pendidikan Menengah Universal (PMU)
Pendidikan menengah yang meliputi SMA,MA, dan SMK
Pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh
warga negara RI untuk mengikuti pendidikan menengah
yang bermutu
Difasilitasi oleh Pemerintah untuk menampung semua
penduduk usia sekolah
Pembiayaan ditanggung bersama oleh pemerintah,
pemerintah daerah dan masyarakat
Sanksi relatif longgar bagi yang tidak mengikuti
2
3. Pentingnya Pendidikan Menengah Universal
3
Memanfaatkan Bonus Demografi Indonesia Sebagai Modal Sumberdaya
Manusia1
Menjawab tantangan persaingan global yang membutuhkan SDM
berpendidikan4
Pendidikan menengah memiliki kontribusi positif terhadap kehidupan
bersosial dan berpolitik5
Usia lulus SMP/Sederajat masih belum layak bekerja, sehingga bila tidak
sekolah akan memiliki dampak sosial yang kurang baik
Wajib belajar memiliki korelasi positif dengan pertumbuhan ekonomi,
daya saing, kesehatan, dan pendapatan3
6
Menjaga kesinambungan dan konsekuensi logis keberhasilan wajib
belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun.2
4. Tujuan dan Sasaran
4
Tujuan
Meningkatkan kualitas penduduk Indonesia dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa, peningkatan
kehidupan sosial politik serta kesejahteraan masyarakat.
Sasaran
Pada tahun 2020 angka partisipasi kasar (APK) pendidikan
menengah sekurang-kurangnya mencapai 97%, melalui :
Ketersediaan Tempat (dalam jarak terjangkau)
Ketersediaan Waktu (bagi yang sudah bekerja)
Keterjangkauan Biaya
Keterjagaan Kualitas
Kepastian bagi yang berminat
Keterbukaan bagi semua
5. 5
Prinsip Dasar Implementasi PMU
Prinsip Dasar
Implementasi
PMU
2. Pemerataan distribusi
layanan pendidikan
menengah untuk
menjangkau yang tidak
terjangkau
1. Mutu yang terjaga, tidak
berkurang karena adanya
penambahan daya tampung
3. Pencapaian target
APK di tingkat
nasional, provinsi dan
kabupaten/kota secara
bertahap.
5. Peningkatan
kebekerjaan
(employability)
lulusan
(khususnya SMK)
6. diperlukan
Data yang Cepat,
Tepat waktu dan
Akurat
4. Perimbangan SMA –
SMK sesuai potensi dan
kebutuhan daerah
6. 6
PERCEPATAN PENINGKATAN AKSES DAN MUTU
PENDIDIKAN MENENGAH NASIONAL
0
20
40
60
80
100
120
APK
PerbandinganAPK ProgramWajar 12 Tahun dan APK Normal
0
20
40
60
80
100
APK
Tahun
APK ProgramWajar 12 Tahun APK NormalAPK Normal APK Wajar12 Tahun
z
APK 97,0%
(2020)
APK 97,0%
(2040)
Program PercepatanReguler
...menyiapkan generasi 100 tahun kemerdekaan 2045, generasi mendatang minimal lulusan menengah..
.... Melalui upaya percepatan, sasaran nasional APK pendidikan menengah sebesar 97% diperkirakan
tercapai pada tahun 2020. Namun sebaliknya, bila tanpa upaya percepatan maka sasaran nasional
tersebut diperkirakan baru akan tercapai pada tahun 2040......
7. 7
Pendidikan
Menengah
Universal
(PMU)
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
PesertaDidik
BOS SMPenyediaan
Distribusi
Kualifikasi
Sertifikasi
Pelatihan
Karirdan
Kesejahteraan
Penghargaan
dan
Perlindungan
Satuan Pendidikan
RuangBelajar
lainnya
UnitSekolahBaru
(USB)danRuang
KelasBaru(RKB)
Bantuan Siswa
Miskin
Sist.Pembelajaran
Sistem Evaluasi
Penyelarasan
Kewirausahaan
Bahan Pembelajaran
(termasuk yang berbasis
TIK)
Kurikulum +
Pendidikan Karakter
RehabRuang
Kelas
AsramaGuru
danSiswa Beasiswa
BOP Paket C
Manajemen
dankultur
sekolah
Peralatan
Pendidikan
Pengembangan
Bakat dan Minat
Strategi Pencapaian PMU
12. Catatan : (*)
Sesuai dengan indikator penyebab marjinalisasi yang digunakan UNESCO
dalam global monitoring report :1.Kemiskinan, 2.Rentan, 3.Pekerjaan Anak,4.Geografi,
5.Kelompok tidak beruntung,6. Mata pencaharian, 7.Kecacatan, 8.HIV dan AIDS,9.Trafficking.
KARAKTERISTIK SASARAN UTAMA BERDASARKAN HAMBATAN
SOSIALGEOGRAFIEKONOMI
Anak Jalanan
Pemulung
Pengamen
Putus sekolah
Pekerja anak (*)
Pengemis anak
Pelacur anak
Anak Pelacur
Anak Buruh
migran (*)
Sekolah Indonesia
Luar Negeri
Perbatasan/
Terdepan (*)
Pedalaman (*)
Pulau terpencil (*)
Pulau terluar
Daerah Tertinggal (*)
Atlet
Home Schooling
Anak yang
terkendala waktu
belajar
Korban narkoba
Miras
Perdagangan anak
(*)
Anak-anak terlantar
Korban kerusuhan
Kenakalan remaja
Korban kekerasan
RT
Korban HIV/AIDS (*)
Anak lapas (*)
WAKTU
12
13. MODEL LAYANAN BANTUAN BELAJAR
DOMINAN ONLINE
• Bimbingan online (± 80%)
• Bimbingan Tatap Muka (±20% )
BALANCE ONLINE DAN TATAPMUKA
• Bimbingan online (±50%)
• Bimbingan Tatap Muka (±50% )
DOMINAN TATAP MUKA
• Bimbingan online (±20%)
• Bimbingan Tatap Muka (±80% )
13
14. PENGEMBANGAN TIK DAN
JARINGAN (PORTAL SMA/K
TERBUKA) KERJASAMA DG
PUSTEKOM DAN SEAMOLEC
TAHAPAN PELAKSANAAN
SEKOLAH MENENGAH TERBUKA
PENYUSUNAN
NASKAH
AKADEMIK
PENYUSUNAN PEDOMAN
PENGELOLAAN
PENYUSUNAN PEDOMAN
PENYELENGGARAAN
PENYUSUNAN BAHAN AJAR
MANDIRI (JARAK JAUH DAN
TATAP MUKA) KERJASAMA
DG DIT.PSMA/K &
UNIVERSITAS TERBUKA
PENERIMAAN
SISWA BARU
PENYUSUNAN
PETUNJUK TUTOR
KERJASAMA DG PTK
DIKMEN
MEI
PELUNCURAN
1. lmplementasi Rintisan ( Kalsel, Jatim,
Jambi, Jabar, NTB, Sorong)
2. Target sasaran 1000 siswa
3. Pengembangan Bahan ajar kelas XI
4. Rintisan 50 Sekolah Menengah Terbuka
jarak jauh tahun 2015
1.Pengembangan bahan ajar cetak
dan noncetak untuk mata
pelajaran kelas X SMA/K
2.Pengembangan sistem penilaian
3.Pengembangan sistem monev
online
4.Pelatihan Tutor
NOV DES JAN PEB MART APRIL MEI JUNI JULI AGST
UJI COBA/
SIMULASI
PELUNCURAN
SOSIALISASI
SEKOLAH
TERBUKA/RAKOR
REVIEW FINALISASI
NASKAH
14
16. TARGET CAPAIAN PADA TAHUN 2020
Rintisan 6
Sekolah Induk 100
Sekolah Induk
50
Sekolah Induk
300
Sekolah Induk
200
Sekolah Induk
150
Sekolah Induk
250
Sekolah Induk
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
16
17. Pembagian Sumber Daya (Resource Sharing)
Pemda dan
Sekolah Induk
Dit.PSMA/K
Dit. PTK
Dit. PKLK
• Menetapkan Program
dan Kebijakan
Pembinaan
• Berkoordinasi
dengan pihak Terkait
• Sosialisasi dan
Desiminasi
• Menyediakan Bahan
Ajar
• Menyiapkan Pusat
Sumber Belajar
• Monitoring dan
evaluasi
Pustekom /
Seamolec
Perguruan Tinggi
terkait
Dit. SMA/K
Membantu menyusun
bahan ajar.
Dit. PTK
• Melatih tenaga
pendamping/tutor.
• Meningkatkan
kompetensi tenaga
pendidik /tutor.
• Menyelenggarakan
program pelatihan
tutor
• Menyelenggaraan
orientasi pengelola
• Membantu Dit. PK-
PLK dalam
menyiapkan dan
menyelenggarakan
proses
pembelajaran
melalui tele-
conference dan
penggunaan IT
• Memfasilitasi
pembuatan bahan
ajar yang bersifat
audio visual
• Melatih /
Mengembangkan
Buku Panduan
• Mengembangkan
Program Pelatihan
Tutor
• Mengembangkan
Program Pelatihan
TIK
• Mengembangkan
bahan ajar non cetak
• Mendesain sistem
monitoring, evaluasi,
dan pengendalian
mutu pembelajaran
• Mendampingi
penyelenggaraan
sekolah terbuka
Pemda
• Menunjuk Sekolah Induk
• Sosialisasi program
• Menyediakan data calon
siswa
• Menyediakan tenaga
pembimbing/tutor
• Menyediakan/memfasilitasi
sapras
• Berkoordinasi dengan
Direktorat PKPLK Dikmen
• Sekolah Induk
• Rekrutmen siswa,
pembimbing, dan tenaga
kependidikan
• Menyediakan lokasi calon
TKB
• Melaksanakan proses
pembelajaran
• Penilaian Hasil belajar
• Koordinasi dengan Dinas
Pendidikan
• Mengelola portal
• Mengelola keuangan
• Menyediakan sarpras 17