Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...
Mpp
1. PERANAN INTERNAL AUDIT TERHADAP EFEKTIVITAS
PROSEDUR PENAGIHAN PIUTANG
(STUDI KASUS PADA PT. PANTANG RUGI)
Kelompok :
1. Ani Priyanti
2. Nikmah Priyanti
3. Marginingsih
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.
2.
3.
Latar Belakang Masalah
Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah
Pokok Permasalahan
Bagaimanakah pelaksanaan peranan internal audit atas
penagihan piutang usaha pada PT. Pantang Rugi?
Bagaimanakah efektivitas prosedur atas penagihan piutang
usaha atas jasa penyewaan alat berat (heavy equipment) pada
PT Pantang Rugi?
Seberapa besar peranan internal audit terhadap efektivitas
prosedur penagihan piutang usaha atas jasa persewaan alat
berat (heavy equipment) pada PT. Pantang Rugi?
4.
5.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Sistematika Penulisan
3. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens dan Amir Abadi Yusuf
(2011:4), mendefinisikan auditing sebagai berikut:
“Pengumpulan dan evaluasian bukti mengenai informasi untuk menentukan dan
melaporkan derajat kesesuaian antara informasi tesebut dengan kriteria yang telah
ditetapkan.Audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen”.
Jenis-Jenis Audit:
Menurut Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens dan Amir Abadi Yusuf
(2011:16):
1. Audit Operasional.
2. Audit Ketaatan
3. Audit Laporan Keuangan
Menurut Hiro Tugiman (2006:11) mendefinisikan internal audit sebagai berikut:
“Internal Audit adalah suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu
organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang
dilaksanakan”.
4. Menurut Mahmudi (2007:84) mendefinisikan efektivitas sebagai
berikut: "Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan
tujuan, semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap
pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau
kegiatan”.
Menurut Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens dan Amir
Abadi Yusuf (2011:5) menyatakan bahwa: Siklus penjualan dan
penagihan piutang melibatkan keputusan-keputusan dan prosesproses yang diperlukan untuk memindahkan kepemilikan barang dan
jasa tersebut tersedia untuk dijual.
Menurut Rusdi Akbar (2004:199) menyatakan bahwa : ”Piutang
meliputi semua hak atau klaim perusahaan pada organisasi lain
untuk menerima sejumlah kas, barang, atau jasa di masa yang akan
datang sebagai akibat kejadian pada masa yang lalu”.
5. Prosedur Penagihan Piutang
Setelah terjadi piutang maka akan dilakukan
penagihan
terhadap
para debitur. Penagihan
sebaiknya dilakukan oleh petugas yang khusus ditunjuk
untuk melakukan penagihan piutang, yang disebut
dengan kolektor
6. BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.
Metode Penelitian Yang Digunakan
Penelitian ini disusun berdasarkan data dan informasi yang mendukung sesuai
sifat, permasalahan dan tujuan yang dilakukan penelitian sehingga dari data dan
informasi tersebut penulis dapat melakukan berbagai analisis untuk memperoleh
kesimpulan.
Penelitian ini bersifat studi kasus dan metode yang digunakan adalah
metode deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan atau peranan
antar variabel, melalui pendekatan kuantitatif dan tes statistik.
3.2.
Operasionalisasi Variabel
3.2.1
Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang tidak
bebas atau fungsinya menerangkan variabel lain. Jika dihubungkan dengan
hipotesis tersebut maka yang dimaksud variabel bebas dalam penelitian ini
adalah Internal Audit.
7. Tabel 3.1
Operasional VariabelVariabel Independen (X) Peranan Internal Audit
Variabel
Sub Variabel
Skala
1. Indepedensi :
Ordinal
a. Adanya status organisasi.
Ordinal
b. Adanya objektivitas.
Ordinal
2. Kompetensi:
Ordinal
a. Penegtahuan dan kecakapan.
1. Kriteria Auditor:
Indikator
Ordinal
b. Pemeriksaan internal dilaksanakan secara ahli dengan ketelitian
profesional
Ordinal
c. Personalia.
Ordinal
d. Pengawasan.
Ordinal
e. Kesesuaian dengan standar profesi.
Ordinal
f. Pendidikan berkelanjutan.
Ordinal
g. Ketelitian profesional
Ordinal
a. Keandalan informasi.
Ordinal
Peranan Internal Audit internal audit merupakan aktivitas pengujian yang
memberikan keandalan/jaminan yang independen, dan obyektif serta aktivitas
konsultasi yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan melakukan
perbaikan terhadap operasi organisasi.
b. Kesesuaian dengankebijakan, rencana, prosedur, dan peraturan
perundang- undangan.
Ordinal
2. Ruang lingkup:
c. Perlindungan terhadap harta.
Ordinal
d. Pencapaian tujuan.
Ordinal
a. Perencanaan pemeriksaan.
Ordinal
b. Pengujian dan pengevaluasian.
Ordinal
c. Penyampaian hasil.
Ordinal
d. Tindak lanjut hasil pemeriksaan.
Ordinal
3. Pelaksanaan audit :
Sumber: Hiro Tugiman; 2006
8. 3.2.2. Variabel Tidak Bebas (Dependent Variable)
Variabel tidak bebas adalah variabel yang dipengaruhi
oleh variabel lain, variabel lain dalam hal ini adalah
variabel tidak bebas. Variabel : sering disebut variabel
output, criteria, konsekuen. Dalam bahasa indonesia
sering disebut variabel terikat.
Variabel
terikat
merupakan variabel yang mempengaruhi akibat,
karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel tidak bebas adalah Efektivitas Prosedur
Penagihan Piutang.
9. Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Dependen (Y)
Efektivitas Prosedur Penagihan Piutang
Variabel
Indikator
Skala
1. Penyusunan daftar tagihan piutang yang jatuh tempo
Ordinal
2. Penagih langsung mendatangi kepada pelanggan.
Ordinal
3. Penyerahan hasil penagihan.
Ordinal
4. Evaluasi hasil penagihan dan daftar tagihan.
Efektivitas penagihan piutang usaha.
Dimensi
Ordinal
Prosedur Penagihan
Piutang
5. Penyerahkan daftar tagihan ke bagian piutang dan
akuntansi.
Sumber: Indriyo dan Basri (2002:83)
Ordinal
10.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah sekelompok objek yang ditentukan
melalui kriteria tertentu dan dapat dikategorikan kedalam
objek tersebut berupa manusia, dokumen-dokumen atau
file-file
yang
dapat
dianggap
sebagai
objek
penelitian.
Sedangkan
yang dimaksud
dengan
populasi sasaran adalah objek penelitian yang akan
digunakan
untuk
menjadi
sasaran
penelitian.
Berdasarkan uraian diatas maka, yang menjadi populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang terkait
dengan penjualan dan penagihan piutang usaha pada
PT. Pantang Rugi yang berlokasi di Jl. Soekarno-Hatta
815A-CGede Bage – Bandung dengan jumlah 17 orang.
11. 3.3.2. Sampel
Menurut Sugiyono (2008:81), sample adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Arikunto (1998:120) jika jumlah populasi obyek penelitian
kurang dari 100 maka diambil semua, tetapi jika lebih dari 100,
maka dapat diambil 10% sampai dengan 15% dari populasi
yang ada. Dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh
karena jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang,
sehingga seluruh populasi dijadikan sampel yakni seluruh
karyawan yang terkait dengan penjualan dan penagihan
piutang usaha yang berjumlah 17 orang yaitu Bagian
Keuangan 3 orang, Bagian Penagihan 4 orang, Bagian
Piutang 2 orang, Bagian Kasir 1 orang, Bagian Marketing 3
orang, Control Piutang 2 orang dan Bagian Operasional 2
orang.
12. 3.4.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis memperoleh data dari data primer, yaitu data yang
diperoleh atau dikumpulkan dari hasil penyebaran kuesioner pada PT Pantang
Rugi tempat penulis melakukan penelitian.Teknik pengumpulan data merupakan
cara-cara yang dilakukan untuk memperoleh data dan keterangan- keterangan
yang diperlukan dalam penelitian.
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan maka diperlukan data dan
informasi yang akan mendukung penelitian ini. Maka sarana untuk memperoleh
data dan informasi tersebut adalah:
a. Wawancara ( interview)
b. Pengamatan langsung (observation)
c. Kuesioner
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Dalam melaksanakan studi kepustakaan, dimaksudkan untuk
memperoleh informasi dan literature-literatur ataupun sumber lain yang
berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti.
13. 3.5.
Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis
Analisis data adalah penyederhanaan data ke
dalam
bentuk
yang
lebih mudah
diinterprestasikan. Data yang terhimpun dari hasil
penelitian akan penulis bandingkan antara data yang
ada di lapangan dengan data kepustakaan, kemudian
dilakukan analisis untuk menarik kesimpulan. Dalam
melakukan analisis
data, diperlukan data yang
akurat dan dapat
dipercaya yang nantinya akan
digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis.
(X)
(Y)
PERANAN INTERNAL AUDIT
EFEKTIVITAS PROSEDUR PENAGIHAN PIUTANG
1. Kriteria Auditor
Prosedur Penagihan piutang
2. Ruang Lingkup
3. Pelaksanaan Audit
14. Model Penelitian
Dalam menyusun skripsi ini, penulis hanya meneliti satu
perusahaan saja dan tidak melakukan perbandingan
dengan perusahaan lain. Pengumpulan data perusahaan
salah satunya dilakukan dengan kuesioner yang
dibagikan kepada semua karyawan yang ada di PT.
Pantang Rugi Jl. Soekarno-Hatta 815A-CGede Bage –
Bandung. Di dalam kuesioner ini penulis memberikan 35
pertanyaan dengan skor tertinggi 5 dan skor terendah 1.
15. Tabel 3.3
Pembobotan Jawaban Kuesioner
Kategori
Skor
Sangat Setuju
Diberi skor 5
Setuju
Diberi skor 4
Ragu-ragu
Diberi skor 3
Kurang Setuj
Diberi skor 2
Tidak Setuju
Diberi skor 1
Untuk menilai variabel x dan variabel y, maka anlisis yang digunakan
berdasarkan rata-rata dan masing-masing variabel. Nilai rata-rata
didapat dengan menjumlahkan data keseluruhan dalam setiap
variabel, kemudian dibagi dengan jumlah responden dan selanjutnya
untuk menetukan rata-rata tersebut digunakan rumus rata-rata yang
terdapat pada buku statistic untuk penelitian karangan sugiyono
(2008:43), sebagai berikut:
16. Setelah didapat rata-rata (mean) dari masing-masing variabel kemudian dibandingkan dengan kriteria
yang penulis tentukan berdasarkan nilai terendah dan nilai tertinggi dari hasil kuesioner. Nilai variabel x
terdapat 20 pertanyaan, nilai tertinggi variabel x adalah 5 sehingga (5 x 20 = 100) sedangkan nilai
terendah varibel x adalah 1 sehingga (1 x 20 = 20), untuk nilai variabel y terdapat 15 pertanyaan, nilai
tertinggi variabel y adalah 5 sehingga (5 x 15 = 75) sedangkan nilai terendah variabel y adalah 1
sehingga (1 x 15 = 15).
Atas dasar nilai tertinggi dan terendah tersebut, maka dapat ditentukan rentang interval yaitu total nilai
tertinggi dikurangi total nilai terendah dibagi jumlah kriteria. Dengan demikian, dapat ditentukan panjang
interval kelas masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
1. Kriteria untuk menilai perananinternal audit (variabel x) pada suatu perusahaan. Rentang
(100 – 20 = 80) jadi 80 : 5 = 16, dengan demikian dapat diperoleh kriteria penilaian sebagai berikut:
a. 84 - 100
sangat memadai
b. 68 - 83
dengan kriteria
memadai
c. 52 - 67
dengan kriteria
cukup memadai
d. 36 - 51
dengan kriteria
kurang memadai
e. 20 - 35
2.
dengan kriteria
dengan kriteria
tidak memadai
Kriteria untuk menilai efektivitas prosedur penagihan piutang (variabel y) pada suatu perusahaan.
Rentang (75 – 15 = 60) jadi 60 : 5 = 12, dengan demikian dapat diperoleh kriteria penilaian sebagai
berikut:
a. 63 - 75
dengan kriteria
sangat efektif
b. 51 - 62
dengan kriteria
efektif
c. 38 - 50
dengan kriteria
cukup efektif
d. 25 - 37
dengan kriteria
kurang efektif
e. 12-24
dengan kriteria
tidak efektif
17. 3.5.2
Pengujian Hipotesis
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis ini dimulai dengan menetapkan hipotesis (Ho)
dan penetapan hipotesis alternatif (Ha).Pemilihan tes statistik dan perhitungan nilai
statistik,
penilaian nilai signifikan serta penilaian kriteria pengujian.
Adapun uraian langkah-langkah tersebut adlah sebagai berikut :
1. Penetapan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)
Penetapan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) digunakan dengan tujuan mengetahui ada
tidaknya pengaruh antara internal audit terhadap efektivitas prosedur penagihan piutang. Perumusan
Ho dan Ha sebagai berikut:
Ho = 0 tidak terdapat pengaruh antara peranan internal audit terhadap efektivitas prosedur penagihan
piutang
Ha ≠ 0 terdapat
pengaruh antara
peranan
internal
audit
terhadap efektivitas
prosedur penagihan piutang
2. Pemilihan tes statistik dan perhitungan statistik
Data yang digunakan dalam pengujian hipotesis ini berasal dari variabel x dan y, yang
pengukurannya menggunakan skala ordinal yaitu tingkat ukuran yang memungkinkan peneliti
mengurutkan respondennya dari tingkat yang paling rendah sampai tingkat paling tinggi, berdasarkan
ukuran variabel yang dirangking, hipotesis akan diuji dengan menggunakan rumus korelasi rank
spearman yaitu sebagai berikut:
Keterangan:
ρ
= koefisien korelasi spearman rank
18. Tabel 3.4
Pedoman Untuk Menentukan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
0,00
0,20
0,40
0,60
0,80
- 0,199
- 0,399
- 0,599
- 0,799
- 1,000
Tingkat Hubungan
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
Harga rs bergerak diantara -1 sampai +1
Jika rs = +1 berarti terapat korelasi sempurna antara variabel x & variable y.
Jika rs = -1 berarti terdapat penilaian yang bertentangan antara variabel x dan variabel y.
Dari perhitungan diatas, apabila diperoleh rs hitung>rs tabel pada tingkat signifikan α=0,05
maka peranan internal audit mempunyai pengaruh terhadap efektivitas prosedur penagihan
piutang an Ha diterima. Sebaliknya, jika rs hitung<rs tabel
maka peranan internal
audit tidak mempunyai pengaruh terhadap efektivitas prosedur penagihan piutang dan Ha
ditolak.
19. 3. Menentukan tingkat signifikan
Sebelum pengujian dilakukan, maka terlebih dahulu menetukan taraf signifikan atau taraf nyata, yang
dilakukan untuk membuat suatu rencana pengujian supaya diketahui batas-batas untuk menentukan
hipotesis Ho dan Ha. Penalaran tingkat signifikan α = 0,05 artinya kemungkinan kebenaran hasil penarikan
kesimpulan mempunyai probiltitas 95% atau toleransi kemelesetan 5%. Dalam ilmu social tingkat signifikan α
= 0,05 lazim digunakan karena dinilai cukup untuk mewakili perbedaan antara variabel- variabel yang diuji.
Kriteria pengujian ditetapkan dengan membandingkan nilai thitung dan table pada taraf signifikan α =
0,05. Untuk lebih meyakinkan bahwa kedua variable tersebut berkorelasi atau tidak maka pengujian
hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t sebagai berikut:
Keterangan :
r = koefisien korelasi rank spearman
n = banyaknya responden yang diteliti.
5.
Kriteria keputusan
Jika t hitung> t tabel,
maka Ha diterima
jika t hitung< t tabel,
maka Ha ditolak
Untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel x terhadap variabel y maka digunakan koefisien determinasi
dengan rumus:
KD = rs² x 100%
Keterangan :
KD = koefisien determinasi
rs = rank spearma
20. BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada PT
Pantang Rugi mengenai Peranan Internal Audit terhadap Efektivitas Prosedur Penagihan
Piutang Usaha pada Divisi Heavy Equipment, serta didukung oleh teori-teori dari berbagai
literatur.
Dari hasil penelitian dapat dikatakan bahwa pelaksanaan efektivitas prosedur penagihan
piutang usaha pada PT. Pantang Rugi dikatakan sudah sangat efektif. Hal ini didukung
oleh:
1. Data piutang usaha yang diterima oleh para penagih dari bagian keuangan sudah efektif
dan berjalan dengan baik.
2. Penagihan piutang usaha telah dilaksanakan dengan tepat waktu yang telah
ditentukan oleh perusahaan.
3. Laporan dan penyetoran hasil penagihan piutang sudah memadai dimana penyetoran dan
pelaporan hasil penagihan piutang dilaksanakan sesuai prosedur yang ditetapkan oleh
perusahaan.
Internal audit terhadap efektivitas prosedur penagihan piutang usaha padsa PT. Pantang
Rugi sangat berperan hal ini diambil berdasarkan hasil penelitian dari perhitungan
kuesioner tingkat korelasi yaitu sebesar 87,7% sedangkan sisanya sebesar (100% –
76,90% = 23,10%) dijelaskan atau dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti
seperti: ketepatan waktu penagihan (komitmen waktu) dan kelengkapan administrasi.
21. 4.2
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan internal audit
dengan efektivitas prosedur penagihan piutang usaha, maka penulis
memberikan saran yang diharapkan menjadi masukan bagi perusahaan,
diantaranya:
1.
Pelaksanaan prosedur penagihan piutang masih terdapat beberapa
prosedur penagihan yang tidak dijalankan dengan semestinya oleh para
penagih.
2. Dalam pelaksanaan penagihan piutang, pihak perusahaan harus
mempersempit ruang bagi para penagih dalam melakukan penagihan kepada
customer sehingga terhindar dari adanya fraud yaitu dengan melakukan
perbaikan pada standar operasional prosedur khususnya terkait penagihan
piutang, seperti halnya adanya penambahan dengan adanya koordinasi antara
bagian piutang dan bagian keuangan.
3.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi
perusahaan untuk senantiasa melaksanakan sistem pengendalian internal yng
salah satunya dapat menjalankan pemeriksaan internal demi menjaga harta
perusahaan.