SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  23
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kondisi lingkungan terus berubah, dan ilmu pengetahuan terus berkembang. Pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan ada yang menimbulkan kerusakan lingkungan. Kerusakan
lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah polusi.
Polusi atau pencemaran menurut UU RI No. 23 Tahun 1997 adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan
oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun dan tidak dapat berfungsi sesuai
peruntukannya. Lingkungan yang mengalami pencemaran akan memberikan dampak negatif
bagi makhluk hidup yang hidup di dalamnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, saya membuat rumusan masalah:
1. Apa saja jenis – jenis polusi yang terjadi di sekitar lingkungan?
2. Bagaimana cara menanggulangi polusi yang ada di sekitar lingkungan?
1.3 Tujuan Makalah
Terdapat tujuan makalah yaitu:
1. Memenuhi salah satu tugas mata pelajaran IPA.
2. Untuk mengetahui jenis – jenis polusi.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi polusi yang terjadi di sekitar lingkungan.
1.4 Manfaat Makalah
Menambah pengetahuan tentang polusi dan bahayanya, serta dapat mengetahui cara
menanggulangi polusi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Polusi Udara
A. Pengertian Polusi Udara
Polusi udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau
biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,
hewan dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
B. Polutan Udara
Polusi udara atau pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh polutan dari
sumber-sumber alami atau oleh kegiatan manusia.
Polutan udara dapat dibedakan menjadi polutan primer dan polutan sekunder.
Polutan primer ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara, contohnya
karbon monoksida (CO) dan sulfur dioksida (SO2). Polutan sekunder terventuk dari
reaksi polutan primer di atmosfer, contohnya sulfur trioksida (SO3), dan ozon (O3).
Beberapa kelompok polutan/pencemar utama di udara adalah sebagai berikut:
- Materi partikulat, terdiri atas berbagai partikel padat (debu) dan cair (kabut)
yang tersuspensi di udara. Contoh: partikel tanah, serbuk sari, partikel asbes,
timbale, besi, timah, tembaga, dan tetesan asam sulfat (H2SO4).
- Nitrogen oksida, terdapat dalam bentuk senyawa nitril oksida (NO), nitrogen
oksida (NO2), dan nitrat oksida (N2O). nitrogen dioksida merupakan gas yang
berwarna cokelat kemerahan dan di atmosfer dapat bereaksi menjadi asam nitrat
(HNO3)
- Sulfur oksida, polutan utamanya ialah SO2 atau sulfur dioksida yang merupakan
gas tidak berwarna dengan bau yang kuat. Sulfur dioksida dapat bereaksi di
atmosfer membentuk sulfur trioksida (SO3). Sulfur trioksida dapat bereaksi
dengan air menghasilkan asam sulfat (H2SO4).
- Karbon oksida, terdiri atas gas karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida
(CO2). Kedua gas ini tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa.
- Hidrokarbon, adalah kelompok berbagai senyawa organik yang hanya
mengandung hidrogen dan karbon. Sebagian besar hidrokarbon merupakan
senyawa organic yang mudah menguap (volatile organic compound). Contoh:
metan (CH4) dan benzene (C6H6). Hidrokarbon di atmosfer dapat mengalami
3
reaksi fotokimia (reaksi yang dikatalis oleh cahaya matahari) membentuk
senyawa-senyawa seperti formaldehid dan peroksiasetilnitrat (PAN).
- Ozon, merupakan senyawa penting yang melindungi manusia dan makhluk hidup
lain dari bahaya radiasi sinar UV matahari dan berada di lapisan stratosfer. Namun
ozon juga dapat terbentuk dari hasil aktivitas manusia dan menjadi polutan. Ozon
yang merupakan polutan adalah ozon yang ada di lapisan troposfer. Ozon tersebut
terbentuk dari reaksi fotokimia antara senyawa hidrokarbon dan nitrogen oksida di
atmosfer.
- Suara, dapat dianggap sebagai polutan di udara apabila mengganggu. Polusi yang
disebabkan oleh suara dikenal sebagai polusi suara atau kebisingan.
C. Sumber – Sumber Polusi Udara
Polusi udara dapat terjadi di luar ruangan (outdoor pollution) dan di dalam ruangan
(indoor pollution). Polusi udara yang terdapat di luar ruangan dapat bersumber dari
kegiatan manusia atau dari sumber alami, sedangkan polusi udara di dalam ruangan
terutama bersumber dari kegiatan manusia. Contoh sumber-sumber polusi udara yang
ada di luar ruangan adalah letusan gunung berapi, kebakaran hutan, pembakaran
bahan bakar fosil (terutama batu bara) oleh industri (terutama industri kimia, industri
metal, dan industri kertas), serta pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor.
Contoh sumber-sumber polusi udara yang ad di dalam ruangan adalah bahan-bahan
baku bangunan, senyawa-senyawa pembersih, asap rokok, perapian, kompor gas dan
kompor minyak tanya, serta produk-produk perawatan tubuh dan pakaian.
D. Indikator Polusi Udara
a. Indikator Fisik
Indikator fisik yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya polusi udara
adalah sifat-sifat udara yang dapat diamati. Udara yang bersih seharusnya tidak
berwarna dan tidak berbau. Adanya warna atau bau pada udara menunjukkan
adanya polutan. Meski demikian, banyak polutan udara yang tidak berwarna dan
tidak berbau sehingga sulit dideteksi secara fisik.
b. Indikator Kimia
Papan ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) dipasang di jalan utama berbagai
kota besar di Indonesia untuk memberikan informasi kepada masyarakat
mengenai kualitas udara di wilayah sekitarnya. Data yang ditampilkan pada papan
4
ISPU merupakan hasil pemantauan konsentrasi rata-rata berbagai polutan udara
selama periode 24 jam. Jenis polutan yang dipantau antara lain karbon monoksida,
sulfur dioksida, nitrogen oksida, ozon dan materi partikulat (debu). Konsentrasi
senyawa-senyawa polutan itu sendiri di udara dapat menjadi indikator polusi
udara, yaitu indikator kimia.
c. Indikator Biologi
Makhluk hidup yang rentan pada perubahan konsentrasi zat polutan di udara dapat
dijadikan indikator biologi. Contoh indikator biologi untuk mengamati tingkat
polusi udara adalah lumut kerak (Lichenes). Indikator lumut kerak:
Kelompok Lumut Kerak
Fruticose
Ciri
Berbentuk seperti
janggut, tumbuh
memanjang, berwarna
kuning kecoklatan atau
kehijauan.
Indikator tingkat polusi
Tidak ada polusi (udara
bersih)
Foliose Tidak melekat erat
dengan substrat (mudah
dikelupas), berbentuk
lembaran, berwarna
hijau, tumbuh melebar.
Rendah
Crustose Melekat erat dengan
substrat, berwarna putih
kehijauan, abu
kehijauan, atau jingga,
tumbuh melebar.
Sedang
(Tidak ada lumut kerak
sama sekali)
- tinggi
E. Dampak Polusi Udara
1. Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui
sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung
kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran
pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat
mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserah oleh sistem peredaran
darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum
5
dijumpai adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), termasuk di antaranya
asma, bronchitis, dan gangguan pernapasan lainnya.
2. Hujan asam
pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Polutan udara
seperti So2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk adam dan menurunkan
pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
Mempengaruhi kualitas air permukaan
Merusak tanaman
Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
3. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O
di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh
permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan global
4. Pemanasan global
Dampak dari pemanasan global adalah
Pencairan es di kutub
Perubahan iklim regional dan global
Perubahan siklus hidup flora dan fauna
5. Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan
pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari
matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara
alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil
menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari
pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahari tidak terfilter dan
dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.
6
F. Upaya Penanggulangan Polusi Udara
Penanggulangan polusi udara tidak dapat dilakukan tanpa menanggulangi
penyebabnya. Mempertimbangkan sector transportasi sebagai contributor utama
pencemaran udara, maka sector ini harus mendapat perhatian utama.
- Menyerukan kepada pemerintah untuk memperbaiki sistem transportasi yang ada
saat ini, dengan sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan dan terjangkau
oleh public. Prioritas utama harus diberikan pada sistem transportasi missal dan
tidak berbasis kendaraan pribadi.
- Juga menyerukan kepada pemerintah untuk segera memenuhi komitmennya untuk
memberlakukan pemakaian bensin tanpa timbal.
- Di sector industry, penegakan hokum harus dilaksanakan bagi industry pencemar.
Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sector
transportasi, tanpa mengabaikan sector-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-
kota besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka
kesakitan serta kematian yang diakibatkan karenanya.
1. Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara
kendaraan angkutan missal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak.
2. Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu
dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan,
terutama yang kurang terawatt, semakin besar potensi untuk member kontribusi
polutan udara.
3. Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan
tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas
terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu
lintas dan mengurangi polusi udara.
4. Pemberian penghambat laju kendaraan di pemukiman atau gang-gang yang sering
diistilahkan dengan polisi tidur justru merupakan biang polusi. Kendaran
bermotor akan memperlambat laju.
5. Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi
meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan
adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di
samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain.
6. Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama
yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.
7
2.2 Polusi Air
A. Pengertian Polusi Air
Polusi air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia.
B. Polutan Air
Beberapa kelompok polutan/pencemar utama di air adalah sebagai berikut:
- Agen penyebab penyakit, adalah organism-organisme yang dapat menginfeksi
dan menyebabkan penyakit. Contoh: bakteri, virus, protozoa, dan cacing parasit.
- Limbah yang memerlukan oksigen, terdiri atas berbagai limbah organic yang
dapat diurai oleh bakteri aerob. Contoh: jenis limbah ini adalah kotoran manusia
dan hewan, sisa-sisa tumbuhan, dan limbah industry (misalnya industir
pengolahan makanan, kertas, dan minyak)
- Bahan kimia organik, merupakan senyawa kimia yang mengandung atom karbon.
Contoh: pestisida (misalnya DDT, aldrin, dieldrin, heptaklor, dan klordan),
minyak, gasoline, plastic (vinil klorida), pelarut pada produk-produk pembersih
(misalnya benzene, karbon tentraklorida, kloroform, dan trikloroetilen), deterjen,
dan PCB (Poliklorinasi bifenil).
- Nutrien tumbuhan, merupakan senyawa-senyawa kimmia yang dapat
menstimulasi pertumbuhan tumbuhan dan ganggang (algae). Contoh: nitrat, fosfat,
dan ammonium.
- Bahan kimia anorganik, polutan yang mengandung unsure kimia selain karbon,
misalnya berbagai senyawa asam, senyawa garam-garaman, dan logam berat.
Contoh: timbal (Pb), arsenic (As), dan merkuri (Hg).
- Sedimen, adalah endapan berbagai partikel padat seperti partikel pasir, lempung,
lumpur dan batuan di dasar perairan. Sedimen dapat menjadi polutan bagi air
apabila jumlahnya berlebihan.
- Bahan radioaktif, mengandung atom-atom dari senyawa isotop yang tidak stabil
sehingga memancarkan radiasi secara spontan. Contoh bahan radioaktif yang
umumnya menjadi polutan di air adalah radon, iodine, dan uranium.
- Panas, polusi yang disebabkan panas disebut sebagai polusi termal. Panas dapat
menjadi polutan di air apabila berlebihan sehingga suhu perairan meningkat
terlalu.
8
C. Sumber – Sumber Polusi Air
Sumber polusi air dapat dibedakan menjadi sumber langsung (point sources)
dan sumber tidak langsung (nonpoint sources).
Sumber langsung adalah sumber polusi yang membuang polutan di lokasi
spesifik melalui pipa, selokan, atau saluran pembuangan langsung menuju badan atau
permukaan air. Polusi dari sumber langsung cenderung mudah dideteksi karena lokasi
pembuangan polutannya spesifik. Contoh: [abrik, tempat pengolahan limbah,
pertambangan, dan tangki minyak.
Sumber tidak langsung adalah sumber polusi yang asalnya dari area lahan luas
atau dari partikel-partikel yang terbawa udara, yang mencemari air melalui aliran air
atau pengendapan senyawa dari atmosfer. Polusi ini sulit dideteksi. Contoh: aliran
atau rembesan senyawa kimia dari lahan pertanian, peternakan, perkotaan, jalan raya,
area parker, dan tempat penebangan hutan.
D. Indikator Polusi Air
a. Indikator Fisik
Perubahan fisik air, seperti kekeruhan, bau, warna, dan suhu, dapat menjadi
indikator bagi polusi. Air yang bersih sesharusnya jernih (tidak keruh), tidak
berbau, tidak berwarna, dan suhunya relatif sedang. Kekeruhan air dapat diukur
secara sederhana menggunakan alat yang disebut cakram Secchi (secchi disc).
Cakram Secchi ditandai dengan warna hitam dan putih. Kedalaman air di mana
cakram masih dapat dilihat dengan jelas menunjukkan tingkat penetrasi cahaya
pada perairan tersebut. Bau dan warna air dapat diamati secara langsung,
sedangkan suhu dapat diukur dengan thermometer. Adanya baud an warna atau
perubahan suhu ekstrim pada air dapat menunjukkan keberadaan senyawa kimia
atau polutan tertentu dalam air.
b. Indikator Kimia
Kandungan senyawa-senyawa kimia dalam air dapat menjadi indikator terjadinya
pencemaran/polusi air. Berikut ini beberapa contohnya:
Kandungan nutrisi, nutrisi yang terlarut di air seperti unsure nitrogen, fosfor
dan karbon yang dibutuhkan untuk pertumbuhan organism fotosintetik di
perairan dapat menjadi salah satu penyebab polusi air dan membahayakan
berbagai biota laut apabila kandungannya terlalu tinggi.
9
Kandungan logam berat, seperti timbale, merkuri, sianida, dan cadmium,
menunjukkan telah terjadi polusi.
Oksigen terlarut (dissolved oxygen / DO), pengukuran oksigen terlarut akan
menunjukkan volume oksiden yang terlarut di air. Masuknya zat polutan,
seperti buangan pupuk atau sampah organic, dapat menurunkan volume
oksigen terlarut. Jumlah oksigen terlarut di air sebaiknya antara 4,0 hingga
12,0 mg/L
Kebutuhan oksigen biokimia (biochemical oxygen demand / BOD),
semakin rendah kadar oksigen terlarut (DO) dalam air, semakin tinggi kadar
BOD dalam air tersebut. Pengukuran terhadap BOD secara tidak langsung
menunjukkan kadar DO
pH, nilai pH air menunjukkan tingkat keasaman atau kebasaan air. Nilai pH
air yang normal adalah 6,5 – 9,0. Masuknya polutan yang bersifat asam dapat
menurunkan nilai pH air dengan ekstrim (sangat asam atau sangat basa).
c. Indikator Biologi
Jumlah dan susunan organism dalam air sangat berhubungan dengan tingkat
polusi air. Beberapa fitoplankton, seperti diatom dan dinoflagelata, dan
zooplankton dari kelompok rotifera, rentan terhadap polutan sehingga
keberadaannya diperairan mengindikasikan kondisi air yang cukup bersih.
Sebaliknya keberadaan protozoa parasit dan bakteri koliform dalam air
mengindikasikan telah terjadi polusi air. Tingginya jumlah bakteri koliform
pada perairan menunjukkan bahwa perairan tersebut telah tercemar
kotoran/tinja manusia dan hewan. Keberadaan bakteri koliform pada perairan
dapat mengindikasikan adanya mikroorganisme pathogen, seperti protozoa
parasit, bakteri pathogen dan virus, yang juga biasa terdapat pada manusia dan
hewan.
E. Dampak Polusi Air
Bibit – bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat
merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk mengurainya. Jika O2
kurang, pengurainya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau
busuk, bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa,
benzon, tetraklorida, karbon dll, bahan – bahan tersebut dapat merusak organ tubuh
10
manusia atau dapat menyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk
ke laut. Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil
laut muara. Bahan – bahan yang berbahaya masuk ke laut atau samudera mempunyai
akibat jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang-kerangan yang
mungkin mengandung zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tercemar oleh
minyak yang asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai atau dari kapal
tanker yang rusak. Minyak dapat mematikan burung dan hewan laut lainnya, sebagai
contoh, efek keracunan hingga dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang sebuah
industry plastic keteluk Minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat
yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.
Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air:
1. Terganggunya kehidupan organism air karena berkurangnya kandungan oksigen.
2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrofikasi)
3. Pendangkalan dasar perairan.
4. Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi.
5. Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat.
6. Akibat penggunaan pestisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan
penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk berguna terutama predator.
7. Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan, bahkan burung.
8. Mutasi sel, kanker, dan leukeumia.
F. Upaya Penanggulangan Polusi Air
Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak
mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah yang
tercemar akan tetap tercemar dalam yang waktu yang sangat lama, walau tidak ada
bahan pencemaran yang masuk. Karena ini banyak usaha untuk menjaga agar tanah
tetap bersih misalnya:
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau
pemukiman.
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan
atau ekosistem.
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat-zat kimia lain
yang dapat menimbulkan pencemaran.
4. Memperluas gerakan penghijauan.
11
5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan.
6. Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup
sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya.
7. Melakukan intensifikasi pertanian.
12
2.3 Polusi Tanah
A. Pengertian Polusi Tanah
Polusi tanah / pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia
masuk dan merubah lingkungan tanah alami.
B. Polutan di Tanah
- Limbah padat (sampah), meliputi bahan-bahan padatan buangan seperti kertas,
plastic, kayu, metal, kaca, sisa makanan, karet, dan lainnya. Limbah / sampah ini
meningkat jumlahnya setiap tahun dan seringkali menumpuk di lahan TPA
(Tempat Pembuangan Akhir).
- Logam berat, contoh: kadmium, timbale, kromium, tembaga, besi, dan nikel.
- Pestisida, adalah senyawa yang digunakan untuk membunuh makhluk hidup yang
dianggap mengganggu oleh manusia. Pestisida dapat dibagi lagi berdasarkan
organism targetnya, menjadi insektisida (pembunuh serangga), herbisida
(pembunuh gulma / tumbuhan pengganggu), rodentisida (pembunuh hewan
pengerat), dan fungisida (pembunuh jamur). Pestisida yang mencemari tanah
dapat berdampak negatif secara langsung terhadap tumbuhan dan biota tanah
lainnya atau secara tidak langsung dengan mencemari air. Pestisida yang
berbahaya terutama dari jenis yang memiliki efek luas dan sulit terurai sehingga
keberadaannya di alam bersifat persistent (ada terus-menerus) untuk waktu yang
lama.
- Nitrogen, fosfat, dan garam mineral, merupakan unsur-unsur yang sangat
diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhan. Namun, jika keberadaannya di tanah
berlebih, unsur-unsure tersebut dapat bersifat racun bagi tumbuhan.
C. Sumber – Sumber Polusi Tanah
Sumber polutan utama di tanah adalah kegiatan pertanian. Kegiatan pertanian
menggunakan sejumlah besar pupuk dan pestisida serta melakukan irigasi untuk
meningkatkan jumlah panen di lahan pertaniannya.
Pupuk mengandung nitrogen dan fosfat, pestisida mengandung senyawa
berbahaya, sedangkan air irigasi umumnya mengandung senyawa berbahaya,
sedangkan air irigasi umumnya mengandung garam-garaman. Semua zat tersebut
dapat menjadi polutan di tanah. Selain pertanian, rumah tangga dan industry juga
13
merupakan sumber polutan di tanah karena menghasilkan berbagai sampah padat.
Selain sampah padat, beberapa industri juga menghasilkan logam berat.
D. Indikator Polusi Tanah
a. Indikator Fisik
Warna tanah, kedalaman lapisan atas tanah, kepadatan tanah, porositas dan tekstur
tanah, dan endapan pada tanah merupakan indikator fisik yang menunjukkan
kualitas tanah.
b. Indikator Kimia
Nilai pH, salinitas, kandungan senyawa kimia organic, fosfor, nitrogen, logam
berat, dan radioaktif merupakan contoh indikator kimia bagi tingkat polusi tanah.
Nilai pH yang terlalu tinggi atau rendah dan salinitas serta kandungan berbagai
senyawa kimia yang terlalu tinggi mengindikasikan terlah terjadi polusi tanah.
c. Indikator Biologi
Cacing tanah merupakan salah satu indikator biologi pada pengukuran tingkat
polusi tanah. Keberadaan cacing tanah dapat meningkatkan kandungan nutrisi
pada tanah yang akan menyuburkan tanah. Polusi cacing tanah dipengaruhi oleh
kondisi tanah habitatnya, seperti kondisi suhu, kelembapan, pH, salinitas, aerasi,
dan tekstur tanah. Polusi tanah akan menyebabkan perubahan kondisi tanah yang
dapat mengakibatkan kematian pada cacing tanah.
E. Dampak Polusi Tanah
1. Dampak Pada Kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke
dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium , berbagai macam
pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi.
Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan
otak, serta kerusakan ginjal. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena
pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.
Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan
ginjal, dan mungkin tidak bisa diobati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan
hati, Organofosfat dan karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada
beberapa macam dampak pada kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi
14
mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas,
pada dosis yang besar, polusi tanah dapat menyebabkan Kematian.
2. Dampak Pada Lingkungan Atau Ekosistem
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada
akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat
menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak
mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki
waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan
terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
Polusi tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan
kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia
beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat
menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan
antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat
memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi
akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan
tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada
akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat
menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak
mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki
waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan
terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
F. Upaya Penanggulangan Polusi Tanah
Limbah domestik, yang sangat banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan
cara memisahkan antara sampah organik atau sampah yang dapat atau mudah terurai
oleh tanah, dan sampah anorganik atau sampah yang akan terurai tanah tetapi
membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk terurai oleh tanah. Sampah organik
yang mudah terurai oleh tanah, misalnya dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita
tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi,
dibuat kompos dan khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dan lain-lain.
15
Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara
penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-
barang yang mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah
industri, cara penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut
sebelum dibuang kesungai atau kelaut.
Limbah pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan
berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan
penggunaan pupuk kompos. Adapun penanganan untuk pembersihan tanah, yaitu:
1. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah
yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan
ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi.
Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan,
venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian
dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut
dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di
bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki
tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang
kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site
ini jauh lebih mahal dan rumit.
2. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan polusi tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak
beracun (karbon dioksida dan air).
Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya polusi
dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang
perlu ditanggulangi. Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap
terjadinya polusi antara lain dapat dilakukan sebagai berikut:
Langkah pencegahan. Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah
berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya polusi, misalnya mencegah/mengurangi
terjadinya bahan pencemar, antara lain:
16
1. Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara
lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara
tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk.
2. Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat
dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar
sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara
individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman,
sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat
dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil,
kemudian dikubur.
3. Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang
akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat
pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
4. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun
sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.
5. Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang
dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.
17
2.4 Polusi Suara
A. Pengertian Polusi Suara
Polusi suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau
suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya. Polusi
suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya
menjadi bising dan tidak menyenangkan.
B. Polutan, Sumber, Indikator Polusi Suara
Kebisingan diartikan sebagai suara atau bunyi yang dapat mengganggu dan/atau
merusak pendengaran manusia dan hewan. Kebisingan dapat dibagi menjadi 3
macam, yaitu:
a. Kebisingan impulsif, yaitu kebisingan yang datangnya tidak terus-menerus,
misalnya suara palu ketika orang memaku.
b. Kebisingan kontinyu, yaitu kebisingan yang datangnya terus-menerus dalam
jangka waktu yang cukup lama, misalnya suara mesin yang dihidupkan.
c. Kebisingan semi kontinyu, yaitu kebisingan kontinya yang hanya sekejap,
kemudian hilang, tapi ada kemungkinan akan terulang, misalnya suara kereta
api atau pesawat terbang yang lewat.
Tingkat kebisingan dapat diukur dengan satuan unit pengukuran decibel (dB).
Semakin besar desibelnya, semakin besar juga resiko kerusakan yang ditimbulkan
suara tersebut sehingga waktu kontak dengan suara yang diperbolehkan akan
semakin kecil.
Tingkat kebisingan dB Contoh
- 0 (batas ambang dengar)
Amat sangat tenang 10-20 Suara daun bergerak
Sangat tenang 30-50 Suara orang bercakap normal
Bising 60-70 Suara orang berteriak, suara
pembersih vakum (vacuum
cleaner)
Sangat bising 80-90 Suara sirene, suara mesin diesel,
suara mesin pengolah kapas, suara
blender
Menulikan 100-120 Suara pesawat jet, suara halilintar,
suara mesin traktor, suara mesin
tekstil, suara mesin pabrik baja
Amat sangat menulikan >120 Suara mesin roket
18
C. Dampak Polusi Suara
Tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya)
kontak. Menurut WHO, tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai
berikut :
1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca
indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada
ekosistem lain.
2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan
menyebabkan sakit yang kronis.
3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya
sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam
lingkungan.
Menurut penelitian, musik berirama keras, hingga 'berlimpah ruah' berdampak
dramatik pada psikologi. Selain berakibat merusak gendang pendengaran, menurut
Dr. Luther Terry, mantan peneliti di Badan Bedah AS, yang melakukan penelitian
adanya akibat negatif terkait suara yang bising, proses pendengaran melibatkan:
kontruksi jantung, peredaran darah, meningkatkan kerja hati, pernafasan yang
meningkat, menghambat penyerapan kulit dan tekanan kerangka otot, sistem
pencernaan berubah, aktivitas yang berhubungan dengan kelenjar yang memberi
pertanda pada zat-zat kimia dalam tubuh termasuk darah dan air seni, efek
keseimbangan organ. Juga keseimbangan efek perasa dan perubahan kimia di otak.
Itu semua merupakan sebagian dari efek suara bising pada manusia.
Terry juga mengungkapkan adanya efek negatif suara gaduh dalam perkembangan
janin. Penelitian menemukan pula, kalau setelah terpapar suara berkekuatan tinggi,
seperti suara pesawat yang tinggal landas atau tempat kerja yang sangat ramai,
tekanan darah meningkat hingga 30%. Pengaruh negatif bertambah dengan adanya
kenyataan tekanan darah meningkat dalam tingkat yang tinggi, bahkan saat paparan
suara bising berakhir.
Mungkin Anda memilih untuk tak tinggal di dekat bandara agar tak terkena
dampak buruk kebisingan lalu litas pesawat. Meski demikian, suara gaduh lain yang
mungkin kita pertimbangkan secara moderat memang memiliki pengaruh. Sebuah
penelitian di Jerman menemukan, bahwa tinggal di daerah yang bising dan jalanan
yang sibuk memungkinkan mengakibatkan serangan jantung sebesar 20%, lebih
tinggi dari pada orang-orang yang tinggal di daerah tenang.
19
Studi tersebut menghubungkan permasalahan dalam mendengarkan, juga
dipengaruhi oleh kebisingan. Selain itu, suara gaduh juga dapat berpengaruh pada
anak-anak dalam belajar bicara, membaca, dan dalam menangkap pelajaran di
sekolah. Pengaruh yang sama juga telah didokumentasikan pada orang-orang yang
tinggal di dekat bandara, dekat rel kereta api dan jalan besar. Ketidakmampuan untuk
mendengar dan memahami segala yang diajarkan guru dapat diartikan sebagai
kwalitas yang menyedihkan, dan bahkan dapat meningkatkan tingkat ketidaklulusan
di sekolah.
Lebih jauh lagi, polusi suara juga membawa dampak pada tingkah laku anak-
anak dan orang dewasa. Sebuah studi mengamati respon seorang pejalan kaki saat
seseorang meminta bantuan di tempat yang gaduh. Sementara ditengah kebisingan
suara mesin pemotong rumput yang meraung di sekitar, ada seseorang wanita yang
patah tulang menjatuhkan bukunya, tak seorangpun datang untuk memberikan
bantuan. Namun pada saat mesin pemotong rumput yang bersuara ribut dimatikan,
dan kejadian yang sama diulang, beberapa pejalan kaki berhenti guna memberi
bantuan pada wanita ini.
Dari uraian diatas, dampak polusi suara biasanya hanya menyebabkan
gangguan–gangguan kecil yang tidak begitu dirasakan oleh makhluk yang tercemari.
Polusi suara yang bersifat terus-menerus dengan tingkat kebisingan di atas 80 dB
itulah yang dapat mengakibatkan efek atau dampak yang merugikan kesehatan
manusia dan juga menimbulkan kerugian secara materi karena dengan kesehatan
yang terganggu maka produktivitas kerja akan menurun.
D. Upaya Penanggulangan Polusi Suara
Dari uaraian diatas tentang begitu berbahayanya pencemaran suara yang
menyebabkan berbagai gangguan pada manusia, kini banyak digunakan sistem
kendali bising yang aktif. Menurut Dr Ir Bambang Riyanto Trilaksono MSc, peneliti
dan dosen pada Departemen Teknik Elektron, Institut Teknologi Bandung (ITB),
secara konvensional bising diredam dengan memakai bahan-bahan peredam.
Bahan tersebut ditempatkan di sekitar sumber bising atau di dinding ruang
yang intensitas bisingnya mau dikurangi. Sayangnya, kendali bising pasif hanya
efektif pada frekuensi tinggi. Jika pada frekuensi rendah diterapkan sistem ini, bahan
peredam yang dibutuhkan akan lebih berat dan tebal. "Ini meningkatkan biaya,
bahkan kadang-kadang membuat sistem sulit diimplementasikan," kata Bambang.
20
Pada dasarnya pengendali bising aktif adalah peredam bising dengan
menggunakan sumber suara yang dikendalikan dan melawan sumber bising yang
tidak dikehendaki. Bambang menjelaskan, prinsip yang digunakan dalam kendali
bising aktif (active noise control/ANC) adalah interferensi destruktif antara bising dan
suatu sinyal suara lain, lazimnya disebut antisound). Sistem ini membangkitkan sinyal
yang fasanya berlawanan dengan bising yang mau diredam.
Meskipun sederhana dalam teori, prinsip ini sulit pada prakteknya.
Penyebabnya karena karakteristik sumber bising akustik dan lingkungan selalu
berubah terhadap waktu, frekuensi, amplitudo, dan fasa. Selain itu, kecepatan suara
bising tidak stasioner.
Selain itu kini di perkantoran, hotel atau apartemen di kota – kota besar yang
dekat dengan lalu lintas utama atau dekat bandara yang dirasa lingkungannya
mempunyai kebisingan yang tidak bisa ditolerir oleh pendengaran manusia, maka
Direktur Jendera Bina Marga sejak tahun 1999 mencanangkan bangunan peredam
bising. Dimensi Bangunan Peredam Bising tersebut antara lain :
a. Tinggi minimal 2,75m (makin tinggi kemampuan redaman makin baik).
b. Tebal dinding minimal 10 cm.
Sedangkan Bahan bangunan peredam bising:
a. Penggunaan bahan untuk mereduksi bising adalah dari hasil olahan industri
berupa beton ringan agregat yang disebut ALWA berupa konblok (masif) dengan
komposisi campuran: Semen : Pasir : ALWA= 1 : 4 : 4
b. Dimensi konblok ALWA dapat dicetak menurut ukuran pabrik, sebagai berikut:
(30 x 10 x 15) atau (30x15x15)cm
c. Bahan selain ALWA seperti Bata Merah atau Batako harus dengan rancangan
khusus untuk memperoleh kemampuan redaman bising yang baik.
Secara terus menerus program ini terus disosialisasikan oleh pemerintah dalam
upayanya mengurangi polusi suara Kebijakan yang sudah diambil oleh pemerintah
dalam menanggulangi polusi suara dan polusi udara adalah mengendarai mobil
dengan sistem 3 in 1 yaitu dalam satu mobil minimal harus diisi dengan 3 orang, agar
keributan yang terjadi akibat kemacetan, asap dan desing suara mesin tidak terlalu
memadati jalan raya. Selain itu yang perlu dilakukan pemerintah adalah mengurangi
penjualan kendaraan bermotor, karena hal ini merupakan salah satu pemacu terjadinya
21
kebisingan di jalanan. Karena melihat kenyataan sekarang ini, setiap individu tidak
lepas dari kendaraan bermotor. Dari setiap individu pun kesadaran akan pentingnya
pengurangan polusi suara harus lebih digalakkan. Misalnya dengan tidak terlalu
banyak memakai alat elektronik yang menimbulkan suara bising, tidak berteriak
dalam berbicara atau tidak mendengarkan musik dengan earphone dengan sangat
keras. Karena secara tidak langsung hal itu bisa mengurangi kelelahan otak dalam
mendengar. Dari pabrik atau lembaga–lembaga penemuan teknologi baru, seharusnya
memikirkan juga tentang efek samping terhadap mesin yang menimbulkan suara
gaduh. Pihak produsen seharusnya memasang peredam suara dalam setiap poduknya
sehingga kebisingan dapat diminimalisir.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari berbagai pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa polusi
dapat mengancam kehidupan lingkungan. Kita dapat menanggulangi polusi dari
diri kita sendiri, misalnya mengurangi polutan dari aktivitas manusia, di
antaranya adalah dengan tidak membuang sampah anorganik ke tanah dan tidak
membuang larutan kimia(misalnya parfum serta kotaknya) terlalu banyak.
3.2 Saran
Dengan pembahasan tentang polusi ini, kami harap para pembaca
mendapatkan pengetahuan baru dan dapat ikut menanggulangi polusi-polusi yang
terjadi di sekitar lingkungan kita.
23
DAFTAR PUSTAKA
Ernawati, DKK. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMK dan MAK Kelas XI. Jakarta:
Erlangga
Anonim. 2010. http://republikguru.blogspot.com/2010/06/definisi-pengertian-polusi-
udara.html. 14 Januari 2013
Anonim. 2012. http://jumatunnikmah.wordpress.com/2012/06/01/pencemaran-suarabunyi/.
24 Januari 2013
Rizkynouvananda. 2012. http://nouvananda.wordpress.com/2012/01/28/makalah-polusi-
udara-polusi-air-polusi-tanah/. 11 Januari 2013

Contenu connexe

Tendances

polusi udara akibat emisi kendaraan bermotor
polusi udara akibat emisi kendaraan bermotorpolusi udara akibat emisi kendaraan bermotor
polusi udara akibat emisi kendaraan bermotor
Heru Dermawan
 
Laporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvasLaporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvas
fahmi_barry
 
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigenKelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Muhammad Nanda
 
Makalah hujan asam
Makalah hujan asamMakalah hujan asam
Makalah hujan asam
subnis
 

Tendances (20)

Makalah pencemaran air
Makalah pencemaran airMakalah pencemaran air
Makalah pencemaran air
 
Efek Rumah Kaca (Bab 1,2,3)
Efek Rumah Kaca (Bab 1,2,3)Efek Rumah Kaca (Bab 1,2,3)
Efek Rumah Kaca (Bab 1,2,3)
 
Presentasi Pencemaran Air
Presentasi Pencemaran Air Presentasi Pencemaran Air
Presentasi Pencemaran Air
 
Pencemaran Udara
 Pencemaran Udara Pencemaran Udara
Pencemaran Udara
 
Makalah b3 dan_limbah_b3_reny_yulianti_1109045013_tl11.docx
Makalah b3 dan_limbah_b3_reny_yulianti_1109045013_tl11.docxMakalah b3 dan_limbah_b3_reny_yulianti_1109045013_tl11.docx
Makalah b3 dan_limbah_b3_reny_yulianti_1109045013_tl11.docx
 
Artikel tentang pencemaran lingkungan pada tanah
Artikel tentang pencemaran lingkungan pada tanahArtikel tentang pencemaran lingkungan pada tanah
Artikel tentang pencemaran lingkungan pada tanah
 
polusi udara akibat emisi kendaraan bermotor
polusi udara akibat emisi kendaraan bermotorpolusi udara akibat emisi kendaraan bermotor
polusi udara akibat emisi kendaraan bermotor
 
Laporan pencemaran lingkungan
Laporan pencemaran lingkunganLaporan pencemaran lingkungan
Laporan pencemaran lingkungan
 
Laporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvasLaporan praktikum hvas
Laporan praktikum hvas
 
Pencemaran udara
Pencemaran udaraPencemaran udara
Pencemaran udara
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
proses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimiaproses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimia
 
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigenKelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganToksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
 
Parameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanahParameter kualitas dan analisis tanah
Parameter kualitas dan analisis tanah
 
Makalah hujan asam
Makalah hujan asamMakalah hujan asam
Makalah hujan asam
 
Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3
 
Baku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udaraBaku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udara
 
Makalah koloid
Makalah koloidMakalah koloid
Makalah koloid
 

Similaire à Makalah Polusi

Makalah partikel debu
Makalah partikel debuMakalah partikel debu
Makalah partikel debu
Ayux Bovanded
 
Pengetahuan lingkungan industri polutan udara
Pengetahuan lingkungan industri   polutan udaraPengetahuan lingkungan industri   polutan udara
Pengetahuan lingkungan industri polutan udara
Wildan Wafiyudin
 

Similaire à Makalah Polusi (20)

Isi makalah iad
Isi makalah iadIsi makalah iad
Isi makalah iad
 
lingkungan hidup
lingkungan hiduplingkungan hidup
lingkungan hidup
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
Presentasi ipa
Presentasi ipaPresentasi ipa
Presentasi ipa
 
Tugas makalah bhs
Tugas makalah bhsTugas makalah bhs
Tugas makalah bhs
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIKMAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
 
Tugas makalahku
Tugas makalahkuTugas makalahku
Tugas makalahku
 
Makalah partikel debu
Makalah partikel debuMakalah partikel debu
Makalah partikel debu
 
pencemaran udara
 pencemaran udara pencemaran udara
pencemaran udara
 
PENCEMARAN.pptx
PENCEMARAN.pptxPENCEMARAN.pptx
PENCEMARAN.pptx
 
Polutan udara
Polutan udaraPolutan udara
Polutan udara
 
pencemaran lingkungan.pdf
pencemaran lingkungan.pdfpencemaran lingkungan.pdf
pencemaran lingkungan.pdf
 
Pengetahuan lingkungan industri polutan udara
Pengetahuan lingkungan industri   polutan udaraPengetahuan lingkungan industri   polutan udara
Pengetahuan lingkungan industri polutan udara
 

Dernier

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Dernier (20)

Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 

Makalah Polusi

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi lingkungan terus berubah, dan ilmu pengetahuan terus berkembang. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan ada yang menimbulkan kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah polusi. Polusi atau pencemaran menurut UU RI No. 23 Tahun 1997 adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun dan tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya. Lingkungan yang mengalami pencemaran akan memberikan dampak negatif bagi makhluk hidup yang hidup di dalamnya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, saya membuat rumusan masalah: 1. Apa saja jenis – jenis polusi yang terjadi di sekitar lingkungan? 2. Bagaimana cara menanggulangi polusi yang ada di sekitar lingkungan? 1.3 Tujuan Makalah Terdapat tujuan makalah yaitu: 1. Memenuhi salah satu tugas mata pelajaran IPA. 2. Untuk mengetahui jenis – jenis polusi. 3. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi polusi yang terjadi di sekitar lingkungan. 1.4 Manfaat Makalah Menambah pengetahuan tentang polusi dan bahayanya, serta dapat mengetahui cara menanggulangi polusi.
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Polusi Udara A. Pengertian Polusi Udara Polusi udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. B. Polutan Udara Polusi udara atau pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh polutan dari sumber-sumber alami atau oleh kegiatan manusia. Polutan udara dapat dibedakan menjadi polutan primer dan polutan sekunder. Polutan primer ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara, contohnya karbon monoksida (CO) dan sulfur dioksida (SO2). Polutan sekunder terventuk dari reaksi polutan primer di atmosfer, contohnya sulfur trioksida (SO3), dan ozon (O3). Beberapa kelompok polutan/pencemar utama di udara adalah sebagai berikut: - Materi partikulat, terdiri atas berbagai partikel padat (debu) dan cair (kabut) yang tersuspensi di udara. Contoh: partikel tanah, serbuk sari, partikel asbes, timbale, besi, timah, tembaga, dan tetesan asam sulfat (H2SO4). - Nitrogen oksida, terdapat dalam bentuk senyawa nitril oksida (NO), nitrogen oksida (NO2), dan nitrat oksida (N2O). nitrogen dioksida merupakan gas yang berwarna cokelat kemerahan dan di atmosfer dapat bereaksi menjadi asam nitrat (HNO3) - Sulfur oksida, polutan utamanya ialah SO2 atau sulfur dioksida yang merupakan gas tidak berwarna dengan bau yang kuat. Sulfur dioksida dapat bereaksi di atmosfer membentuk sulfur trioksida (SO3). Sulfur trioksida dapat bereaksi dengan air menghasilkan asam sulfat (H2SO4). - Karbon oksida, terdiri atas gas karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2). Kedua gas ini tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa. - Hidrokarbon, adalah kelompok berbagai senyawa organik yang hanya mengandung hidrogen dan karbon. Sebagian besar hidrokarbon merupakan senyawa organic yang mudah menguap (volatile organic compound). Contoh: metan (CH4) dan benzene (C6H6). Hidrokarbon di atmosfer dapat mengalami
  • 3. 3 reaksi fotokimia (reaksi yang dikatalis oleh cahaya matahari) membentuk senyawa-senyawa seperti formaldehid dan peroksiasetilnitrat (PAN). - Ozon, merupakan senyawa penting yang melindungi manusia dan makhluk hidup lain dari bahaya radiasi sinar UV matahari dan berada di lapisan stratosfer. Namun ozon juga dapat terbentuk dari hasil aktivitas manusia dan menjadi polutan. Ozon yang merupakan polutan adalah ozon yang ada di lapisan troposfer. Ozon tersebut terbentuk dari reaksi fotokimia antara senyawa hidrokarbon dan nitrogen oksida di atmosfer. - Suara, dapat dianggap sebagai polutan di udara apabila mengganggu. Polusi yang disebabkan oleh suara dikenal sebagai polusi suara atau kebisingan. C. Sumber – Sumber Polusi Udara Polusi udara dapat terjadi di luar ruangan (outdoor pollution) dan di dalam ruangan (indoor pollution). Polusi udara yang terdapat di luar ruangan dapat bersumber dari kegiatan manusia atau dari sumber alami, sedangkan polusi udara di dalam ruangan terutama bersumber dari kegiatan manusia. Contoh sumber-sumber polusi udara yang ada di luar ruangan adalah letusan gunung berapi, kebakaran hutan, pembakaran bahan bakar fosil (terutama batu bara) oleh industri (terutama industri kimia, industri metal, dan industri kertas), serta pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor. Contoh sumber-sumber polusi udara yang ad di dalam ruangan adalah bahan-bahan baku bangunan, senyawa-senyawa pembersih, asap rokok, perapian, kompor gas dan kompor minyak tanya, serta produk-produk perawatan tubuh dan pakaian. D. Indikator Polusi Udara a. Indikator Fisik Indikator fisik yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya polusi udara adalah sifat-sifat udara yang dapat diamati. Udara yang bersih seharusnya tidak berwarna dan tidak berbau. Adanya warna atau bau pada udara menunjukkan adanya polutan. Meski demikian, banyak polutan udara yang tidak berwarna dan tidak berbau sehingga sulit dideteksi secara fisik. b. Indikator Kimia Papan ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) dipasang di jalan utama berbagai kota besar di Indonesia untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kualitas udara di wilayah sekitarnya. Data yang ditampilkan pada papan
  • 4. 4 ISPU merupakan hasil pemantauan konsentrasi rata-rata berbagai polutan udara selama periode 24 jam. Jenis polutan yang dipantau antara lain karbon monoksida, sulfur dioksida, nitrogen oksida, ozon dan materi partikulat (debu). Konsentrasi senyawa-senyawa polutan itu sendiri di udara dapat menjadi indikator polusi udara, yaitu indikator kimia. c. Indikator Biologi Makhluk hidup yang rentan pada perubahan konsentrasi zat polutan di udara dapat dijadikan indikator biologi. Contoh indikator biologi untuk mengamati tingkat polusi udara adalah lumut kerak (Lichenes). Indikator lumut kerak: Kelompok Lumut Kerak Fruticose Ciri Berbentuk seperti janggut, tumbuh memanjang, berwarna kuning kecoklatan atau kehijauan. Indikator tingkat polusi Tidak ada polusi (udara bersih) Foliose Tidak melekat erat dengan substrat (mudah dikelupas), berbentuk lembaran, berwarna hijau, tumbuh melebar. Rendah Crustose Melekat erat dengan substrat, berwarna putih kehijauan, abu kehijauan, atau jingga, tumbuh melebar. Sedang (Tidak ada lumut kerak sama sekali) - tinggi E. Dampak Polusi Udara 1. Dampak kesehatan Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserah oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum
  • 5. 5 dijumpai adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), termasuk di antaranya asma, bronchitis, dan gangguan pernapasan lainnya. 2. Hujan asam pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Polutan udara seperti So2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk adam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain: Mempengaruhi kualitas air permukaan Merusak tanaman Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan 3. Efek rumah kaca Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global 4. Pemanasan global Dampak dari pemanasan global adalah Pencairan es di kutub Perubahan iklim regional dan global Perubahan siklus hidup flora dan fauna 5. Kerusakan lapisan ozon Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahari tidak terfilter dan dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.
  • 6. 6 F. Upaya Penanggulangan Polusi Udara Penanggulangan polusi udara tidak dapat dilakukan tanpa menanggulangi penyebabnya. Mempertimbangkan sector transportasi sebagai contributor utama pencemaran udara, maka sector ini harus mendapat perhatian utama. - Menyerukan kepada pemerintah untuk memperbaiki sistem transportasi yang ada saat ini, dengan sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan dan terjangkau oleh public. Prioritas utama harus diberikan pada sistem transportasi missal dan tidak berbasis kendaraan pribadi. - Juga menyerukan kepada pemerintah untuk segera memenuhi komitmennya untuk memberlakukan pemakaian bensin tanpa timbal. - Di sector industry, penegakan hokum harus dilaksanakan bagi industry pencemar. Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sector transportasi, tanpa mengabaikan sector-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota- kota besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan serta kematian yang diakibatkan karenanya. 1. Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara kendaraan angkutan missal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak. 2. Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawatt, semakin besar potensi untuk member kontribusi polutan udara. 3. Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara. 4. Pemberian penghambat laju kendaraan di pemukiman atau gang-gang yang sering diistilahkan dengan polisi tidur justru merupakan biang polusi. Kendaran bermotor akan memperlambat laju. 5. Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain. 6. Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.
  • 7. 7 2.2 Polusi Air A. Pengertian Polusi Air Polusi air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. B. Polutan Air Beberapa kelompok polutan/pencemar utama di air adalah sebagai berikut: - Agen penyebab penyakit, adalah organism-organisme yang dapat menginfeksi dan menyebabkan penyakit. Contoh: bakteri, virus, protozoa, dan cacing parasit. - Limbah yang memerlukan oksigen, terdiri atas berbagai limbah organic yang dapat diurai oleh bakteri aerob. Contoh: jenis limbah ini adalah kotoran manusia dan hewan, sisa-sisa tumbuhan, dan limbah industry (misalnya industir pengolahan makanan, kertas, dan minyak) - Bahan kimia organik, merupakan senyawa kimia yang mengandung atom karbon. Contoh: pestisida (misalnya DDT, aldrin, dieldrin, heptaklor, dan klordan), minyak, gasoline, plastic (vinil klorida), pelarut pada produk-produk pembersih (misalnya benzene, karbon tentraklorida, kloroform, dan trikloroetilen), deterjen, dan PCB (Poliklorinasi bifenil). - Nutrien tumbuhan, merupakan senyawa-senyawa kimmia yang dapat menstimulasi pertumbuhan tumbuhan dan ganggang (algae). Contoh: nitrat, fosfat, dan ammonium. - Bahan kimia anorganik, polutan yang mengandung unsure kimia selain karbon, misalnya berbagai senyawa asam, senyawa garam-garaman, dan logam berat. Contoh: timbal (Pb), arsenic (As), dan merkuri (Hg). - Sedimen, adalah endapan berbagai partikel padat seperti partikel pasir, lempung, lumpur dan batuan di dasar perairan. Sedimen dapat menjadi polutan bagi air apabila jumlahnya berlebihan. - Bahan radioaktif, mengandung atom-atom dari senyawa isotop yang tidak stabil sehingga memancarkan radiasi secara spontan. Contoh bahan radioaktif yang umumnya menjadi polutan di air adalah radon, iodine, dan uranium. - Panas, polusi yang disebabkan panas disebut sebagai polusi termal. Panas dapat menjadi polutan di air apabila berlebihan sehingga suhu perairan meningkat terlalu.
  • 8. 8 C. Sumber – Sumber Polusi Air Sumber polusi air dapat dibedakan menjadi sumber langsung (point sources) dan sumber tidak langsung (nonpoint sources). Sumber langsung adalah sumber polusi yang membuang polutan di lokasi spesifik melalui pipa, selokan, atau saluran pembuangan langsung menuju badan atau permukaan air. Polusi dari sumber langsung cenderung mudah dideteksi karena lokasi pembuangan polutannya spesifik. Contoh: [abrik, tempat pengolahan limbah, pertambangan, dan tangki minyak. Sumber tidak langsung adalah sumber polusi yang asalnya dari area lahan luas atau dari partikel-partikel yang terbawa udara, yang mencemari air melalui aliran air atau pengendapan senyawa dari atmosfer. Polusi ini sulit dideteksi. Contoh: aliran atau rembesan senyawa kimia dari lahan pertanian, peternakan, perkotaan, jalan raya, area parker, dan tempat penebangan hutan. D. Indikator Polusi Air a. Indikator Fisik Perubahan fisik air, seperti kekeruhan, bau, warna, dan suhu, dapat menjadi indikator bagi polusi. Air yang bersih sesharusnya jernih (tidak keruh), tidak berbau, tidak berwarna, dan suhunya relatif sedang. Kekeruhan air dapat diukur secara sederhana menggunakan alat yang disebut cakram Secchi (secchi disc). Cakram Secchi ditandai dengan warna hitam dan putih. Kedalaman air di mana cakram masih dapat dilihat dengan jelas menunjukkan tingkat penetrasi cahaya pada perairan tersebut. Bau dan warna air dapat diamati secara langsung, sedangkan suhu dapat diukur dengan thermometer. Adanya baud an warna atau perubahan suhu ekstrim pada air dapat menunjukkan keberadaan senyawa kimia atau polutan tertentu dalam air. b. Indikator Kimia Kandungan senyawa-senyawa kimia dalam air dapat menjadi indikator terjadinya pencemaran/polusi air. Berikut ini beberapa contohnya: Kandungan nutrisi, nutrisi yang terlarut di air seperti unsure nitrogen, fosfor dan karbon yang dibutuhkan untuk pertumbuhan organism fotosintetik di perairan dapat menjadi salah satu penyebab polusi air dan membahayakan berbagai biota laut apabila kandungannya terlalu tinggi.
  • 9. 9 Kandungan logam berat, seperti timbale, merkuri, sianida, dan cadmium, menunjukkan telah terjadi polusi. Oksigen terlarut (dissolved oxygen / DO), pengukuran oksigen terlarut akan menunjukkan volume oksiden yang terlarut di air. Masuknya zat polutan, seperti buangan pupuk atau sampah organic, dapat menurunkan volume oksigen terlarut. Jumlah oksigen terlarut di air sebaiknya antara 4,0 hingga 12,0 mg/L Kebutuhan oksigen biokimia (biochemical oxygen demand / BOD), semakin rendah kadar oksigen terlarut (DO) dalam air, semakin tinggi kadar BOD dalam air tersebut. Pengukuran terhadap BOD secara tidak langsung menunjukkan kadar DO pH, nilai pH air menunjukkan tingkat keasaman atau kebasaan air. Nilai pH air yang normal adalah 6,5 – 9,0. Masuknya polutan yang bersifat asam dapat menurunkan nilai pH air dengan ekstrim (sangat asam atau sangat basa). c. Indikator Biologi Jumlah dan susunan organism dalam air sangat berhubungan dengan tingkat polusi air. Beberapa fitoplankton, seperti diatom dan dinoflagelata, dan zooplankton dari kelompok rotifera, rentan terhadap polutan sehingga keberadaannya diperairan mengindikasikan kondisi air yang cukup bersih. Sebaliknya keberadaan protozoa parasit dan bakteri koliform dalam air mengindikasikan telah terjadi polusi air. Tingginya jumlah bakteri koliform pada perairan menunjukkan bahwa perairan tersebut telah tercemar kotoran/tinja manusia dan hewan. Keberadaan bakteri koliform pada perairan dapat mengindikasikan adanya mikroorganisme pathogen, seperti protozoa parasit, bakteri pathogen dan virus, yang juga biasa terdapat pada manusia dan hewan. E. Dampak Polusi Air Bibit – bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk mengurainya. Jika O2 kurang, pengurainya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk, bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dll, bahan – bahan tersebut dapat merusak organ tubuh
  • 10. 10 manusia atau dapat menyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk ke laut. Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut muara. Bahan – bahan yang berbahaya masuk ke laut atau samudera mempunyai akibat jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang-kerangan yang mungkin mengandung zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tercemar oleh minyak yang asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak dapat mematikan burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh, efek keracunan hingga dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang sebuah industry plastic keteluk Minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal. Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air: 1. Terganggunya kehidupan organism air karena berkurangnya kandungan oksigen. 2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrofikasi) 3. Pendangkalan dasar perairan. 4. Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi. 5. Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat. 6. Akibat penggunaan pestisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk berguna terutama predator. 7. Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan, bahkan burung. 8. Mutasi sel, kanker, dan leukeumia. F. Upaya Penanggulangan Polusi Air Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah yang tercemar akan tetap tercemar dalam yang waktu yang sangat lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk. Karena ini banyak usaha untuk menjaga agar tanah tetap bersih misalnya: 1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman. 2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau ekosistem. 3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat-zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran. 4. Memperluas gerakan penghijauan.
  • 11. 11 5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan. 6. Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya. 7. Melakukan intensifikasi pertanian.
  • 12. 12 2.3 Polusi Tanah A. Pengertian Polusi Tanah Polusi tanah / pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. B. Polutan di Tanah - Limbah padat (sampah), meliputi bahan-bahan padatan buangan seperti kertas, plastic, kayu, metal, kaca, sisa makanan, karet, dan lainnya. Limbah / sampah ini meningkat jumlahnya setiap tahun dan seringkali menumpuk di lahan TPA (Tempat Pembuangan Akhir). - Logam berat, contoh: kadmium, timbale, kromium, tembaga, besi, dan nikel. - Pestisida, adalah senyawa yang digunakan untuk membunuh makhluk hidup yang dianggap mengganggu oleh manusia. Pestisida dapat dibagi lagi berdasarkan organism targetnya, menjadi insektisida (pembunuh serangga), herbisida (pembunuh gulma / tumbuhan pengganggu), rodentisida (pembunuh hewan pengerat), dan fungisida (pembunuh jamur). Pestisida yang mencemari tanah dapat berdampak negatif secara langsung terhadap tumbuhan dan biota tanah lainnya atau secara tidak langsung dengan mencemari air. Pestisida yang berbahaya terutama dari jenis yang memiliki efek luas dan sulit terurai sehingga keberadaannya di alam bersifat persistent (ada terus-menerus) untuk waktu yang lama. - Nitrogen, fosfat, dan garam mineral, merupakan unsur-unsur yang sangat diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhan. Namun, jika keberadaannya di tanah berlebih, unsur-unsure tersebut dapat bersifat racun bagi tumbuhan. C. Sumber – Sumber Polusi Tanah Sumber polutan utama di tanah adalah kegiatan pertanian. Kegiatan pertanian menggunakan sejumlah besar pupuk dan pestisida serta melakukan irigasi untuk meningkatkan jumlah panen di lahan pertaniannya. Pupuk mengandung nitrogen dan fosfat, pestisida mengandung senyawa berbahaya, sedangkan air irigasi umumnya mengandung senyawa berbahaya, sedangkan air irigasi umumnya mengandung garam-garaman. Semua zat tersebut dapat menjadi polutan di tanah. Selain pertanian, rumah tangga dan industry juga
  • 13. 13 merupakan sumber polutan di tanah karena menghasilkan berbagai sampah padat. Selain sampah padat, beberapa industri juga menghasilkan logam berat. D. Indikator Polusi Tanah a. Indikator Fisik Warna tanah, kedalaman lapisan atas tanah, kepadatan tanah, porositas dan tekstur tanah, dan endapan pada tanah merupakan indikator fisik yang menunjukkan kualitas tanah. b. Indikator Kimia Nilai pH, salinitas, kandungan senyawa kimia organic, fosfor, nitrogen, logam berat, dan radioaktif merupakan contoh indikator kimia bagi tingkat polusi tanah. Nilai pH yang terlalu tinggi atau rendah dan salinitas serta kandungan berbagai senyawa kimia yang terlalu tinggi mengindikasikan terlah terjadi polusi tanah. c. Indikator Biologi Cacing tanah merupakan salah satu indikator biologi pada pengukuran tingkat polusi tanah. Keberadaan cacing tanah dapat meningkatkan kandungan nutrisi pada tanah yang akan menyuburkan tanah. Polusi cacing tanah dipengaruhi oleh kondisi tanah habitatnya, seperti kondisi suhu, kelembapan, pH, salinitas, aerasi, dan tekstur tanah. Polusi tanah akan menyebabkan perubahan kondisi tanah yang dapat mengakibatkan kematian pada cacing tanah. E. Dampak Polusi Tanah 1. Dampak Pada Kesehatan Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium , berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan mungkin tidak bisa diobati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati, Organofosfat dan karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa macam dampak pada kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi
  • 14. 14 mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, polusi tanah dapat menyebabkan Kematian. 2. Dampak Pada Lingkungan Atau Ekosistem Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama. Polusi tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama. F. Upaya Penanggulangan Polusi Tanah Limbah domestik, yang sangat banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan cara memisahkan antara sampah organik atau sampah yang dapat atau mudah terurai oleh tanah, dan sampah anorganik atau sampah yang akan terurai tanah tetapi membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk terurai oleh tanah. Sampah organik yang mudah terurai oleh tanah, misalnya dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi, dibuat kompos dan khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dan lain-lain.
  • 15. 15 Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang- barang yang mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah industri, cara penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut sebelum dibuang kesungai atau kelaut. Limbah pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan penggunaan pupuk kompos. Adapun penanganan untuk pembersihan tanah, yaitu: 1. Remediasi Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit. 2. Bioremediasi Bioremediasi adalah proses pembersihan polusi tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya polusi dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi. Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya polusi antara lain dapat dilakukan sebagai berikut: Langkah pencegahan. Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya polusi, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain:
  • 16. 16 1. Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk. 2. Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur. 3. Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian. 4. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan. 5. Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.
  • 17. 17 2.4 Polusi Suara A. Pengertian Polusi Suara Polusi suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya. Polusi suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan. B. Polutan, Sumber, Indikator Polusi Suara Kebisingan diartikan sebagai suara atau bunyi yang dapat mengganggu dan/atau merusak pendengaran manusia dan hewan. Kebisingan dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu: a. Kebisingan impulsif, yaitu kebisingan yang datangnya tidak terus-menerus, misalnya suara palu ketika orang memaku. b. Kebisingan kontinyu, yaitu kebisingan yang datangnya terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup lama, misalnya suara mesin yang dihidupkan. c. Kebisingan semi kontinyu, yaitu kebisingan kontinya yang hanya sekejap, kemudian hilang, tapi ada kemungkinan akan terulang, misalnya suara kereta api atau pesawat terbang yang lewat. Tingkat kebisingan dapat diukur dengan satuan unit pengukuran decibel (dB). Semakin besar desibelnya, semakin besar juga resiko kerusakan yang ditimbulkan suara tersebut sehingga waktu kontak dengan suara yang diperbolehkan akan semakin kecil. Tingkat kebisingan dB Contoh - 0 (batas ambang dengar) Amat sangat tenang 10-20 Suara daun bergerak Sangat tenang 30-50 Suara orang bercakap normal Bising 60-70 Suara orang berteriak, suara pembersih vakum (vacuum cleaner) Sangat bising 80-90 Suara sirene, suara mesin diesel, suara mesin pengolah kapas, suara blender Menulikan 100-120 Suara pesawat jet, suara halilintar, suara mesin traktor, suara mesin tekstil, suara mesin pabrik baja Amat sangat menulikan >120 Suara mesin roket
  • 18. 18 C. Dampak Polusi Suara Tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak. Menurut WHO, tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut : 1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain. 2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yang kronis. 3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan. Menurut penelitian, musik berirama keras, hingga 'berlimpah ruah' berdampak dramatik pada psikologi. Selain berakibat merusak gendang pendengaran, menurut Dr. Luther Terry, mantan peneliti di Badan Bedah AS, yang melakukan penelitian adanya akibat negatif terkait suara yang bising, proses pendengaran melibatkan: kontruksi jantung, peredaran darah, meningkatkan kerja hati, pernafasan yang meningkat, menghambat penyerapan kulit dan tekanan kerangka otot, sistem pencernaan berubah, aktivitas yang berhubungan dengan kelenjar yang memberi pertanda pada zat-zat kimia dalam tubuh termasuk darah dan air seni, efek keseimbangan organ. Juga keseimbangan efek perasa dan perubahan kimia di otak. Itu semua merupakan sebagian dari efek suara bising pada manusia. Terry juga mengungkapkan adanya efek negatif suara gaduh dalam perkembangan janin. Penelitian menemukan pula, kalau setelah terpapar suara berkekuatan tinggi, seperti suara pesawat yang tinggal landas atau tempat kerja yang sangat ramai, tekanan darah meningkat hingga 30%. Pengaruh negatif bertambah dengan adanya kenyataan tekanan darah meningkat dalam tingkat yang tinggi, bahkan saat paparan suara bising berakhir. Mungkin Anda memilih untuk tak tinggal di dekat bandara agar tak terkena dampak buruk kebisingan lalu litas pesawat. Meski demikian, suara gaduh lain yang mungkin kita pertimbangkan secara moderat memang memiliki pengaruh. Sebuah penelitian di Jerman menemukan, bahwa tinggal di daerah yang bising dan jalanan yang sibuk memungkinkan mengakibatkan serangan jantung sebesar 20%, lebih tinggi dari pada orang-orang yang tinggal di daerah tenang.
  • 19. 19 Studi tersebut menghubungkan permasalahan dalam mendengarkan, juga dipengaruhi oleh kebisingan. Selain itu, suara gaduh juga dapat berpengaruh pada anak-anak dalam belajar bicara, membaca, dan dalam menangkap pelajaran di sekolah. Pengaruh yang sama juga telah didokumentasikan pada orang-orang yang tinggal di dekat bandara, dekat rel kereta api dan jalan besar. Ketidakmampuan untuk mendengar dan memahami segala yang diajarkan guru dapat diartikan sebagai kwalitas yang menyedihkan, dan bahkan dapat meningkatkan tingkat ketidaklulusan di sekolah. Lebih jauh lagi, polusi suara juga membawa dampak pada tingkah laku anak- anak dan orang dewasa. Sebuah studi mengamati respon seorang pejalan kaki saat seseorang meminta bantuan di tempat yang gaduh. Sementara ditengah kebisingan suara mesin pemotong rumput yang meraung di sekitar, ada seseorang wanita yang patah tulang menjatuhkan bukunya, tak seorangpun datang untuk memberikan bantuan. Namun pada saat mesin pemotong rumput yang bersuara ribut dimatikan, dan kejadian yang sama diulang, beberapa pejalan kaki berhenti guna memberi bantuan pada wanita ini. Dari uraian diatas, dampak polusi suara biasanya hanya menyebabkan gangguan–gangguan kecil yang tidak begitu dirasakan oleh makhluk yang tercemari. Polusi suara yang bersifat terus-menerus dengan tingkat kebisingan di atas 80 dB itulah yang dapat mengakibatkan efek atau dampak yang merugikan kesehatan manusia dan juga menimbulkan kerugian secara materi karena dengan kesehatan yang terganggu maka produktivitas kerja akan menurun. D. Upaya Penanggulangan Polusi Suara Dari uaraian diatas tentang begitu berbahayanya pencemaran suara yang menyebabkan berbagai gangguan pada manusia, kini banyak digunakan sistem kendali bising yang aktif. Menurut Dr Ir Bambang Riyanto Trilaksono MSc, peneliti dan dosen pada Departemen Teknik Elektron, Institut Teknologi Bandung (ITB), secara konvensional bising diredam dengan memakai bahan-bahan peredam. Bahan tersebut ditempatkan di sekitar sumber bising atau di dinding ruang yang intensitas bisingnya mau dikurangi. Sayangnya, kendali bising pasif hanya efektif pada frekuensi tinggi. Jika pada frekuensi rendah diterapkan sistem ini, bahan peredam yang dibutuhkan akan lebih berat dan tebal. "Ini meningkatkan biaya, bahkan kadang-kadang membuat sistem sulit diimplementasikan," kata Bambang.
  • 20. 20 Pada dasarnya pengendali bising aktif adalah peredam bising dengan menggunakan sumber suara yang dikendalikan dan melawan sumber bising yang tidak dikehendaki. Bambang menjelaskan, prinsip yang digunakan dalam kendali bising aktif (active noise control/ANC) adalah interferensi destruktif antara bising dan suatu sinyal suara lain, lazimnya disebut antisound). Sistem ini membangkitkan sinyal yang fasanya berlawanan dengan bising yang mau diredam. Meskipun sederhana dalam teori, prinsip ini sulit pada prakteknya. Penyebabnya karena karakteristik sumber bising akustik dan lingkungan selalu berubah terhadap waktu, frekuensi, amplitudo, dan fasa. Selain itu, kecepatan suara bising tidak stasioner. Selain itu kini di perkantoran, hotel atau apartemen di kota – kota besar yang dekat dengan lalu lintas utama atau dekat bandara yang dirasa lingkungannya mempunyai kebisingan yang tidak bisa ditolerir oleh pendengaran manusia, maka Direktur Jendera Bina Marga sejak tahun 1999 mencanangkan bangunan peredam bising. Dimensi Bangunan Peredam Bising tersebut antara lain : a. Tinggi minimal 2,75m (makin tinggi kemampuan redaman makin baik). b. Tebal dinding minimal 10 cm. Sedangkan Bahan bangunan peredam bising: a. Penggunaan bahan untuk mereduksi bising adalah dari hasil olahan industri berupa beton ringan agregat yang disebut ALWA berupa konblok (masif) dengan komposisi campuran: Semen : Pasir : ALWA= 1 : 4 : 4 b. Dimensi konblok ALWA dapat dicetak menurut ukuran pabrik, sebagai berikut: (30 x 10 x 15) atau (30x15x15)cm c. Bahan selain ALWA seperti Bata Merah atau Batako harus dengan rancangan khusus untuk memperoleh kemampuan redaman bising yang baik. Secara terus menerus program ini terus disosialisasikan oleh pemerintah dalam upayanya mengurangi polusi suara Kebijakan yang sudah diambil oleh pemerintah dalam menanggulangi polusi suara dan polusi udara adalah mengendarai mobil dengan sistem 3 in 1 yaitu dalam satu mobil minimal harus diisi dengan 3 orang, agar keributan yang terjadi akibat kemacetan, asap dan desing suara mesin tidak terlalu memadati jalan raya. Selain itu yang perlu dilakukan pemerintah adalah mengurangi penjualan kendaraan bermotor, karena hal ini merupakan salah satu pemacu terjadinya
  • 21. 21 kebisingan di jalanan. Karena melihat kenyataan sekarang ini, setiap individu tidak lepas dari kendaraan bermotor. Dari setiap individu pun kesadaran akan pentingnya pengurangan polusi suara harus lebih digalakkan. Misalnya dengan tidak terlalu banyak memakai alat elektronik yang menimbulkan suara bising, tidak berteriak dalam berbicara atau tidak mendengarkan musik dengan earphone dengan sangat keras. Karena secara tidak langsung hal itu bisa mengurangi kelelahan otak dalam mendengar. Dari pabrik atau lembaga–lembaga penemuan teknologi baru, seharusnya memikirkan juga tentang efek samping terhadap mesin yang menimbulkan suara gaduh. Pihak produsen seharusnya memasang peredam suara dalam setiap poduknya sehingga kebisingan dapat diminimalisir.
  • 22. 22 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari berbagai pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa polusi dapat mengancam kehidupan lingkungan. Kita dapat menanggulangi polusi dari diri kita sendiri, misalnya mengurangi polutan dari aktivitas manusia, di antaranya adalah dengan tidak membuang sampah anorganik ke tanah dan tidak membuang larutan kimia(misalnya parfum serta kotaknya) terlalu banyak. 3.2 Saran Dengan pembahasan tentang polusi ini, kami harap para pembaca mendapatkan pengetahuan baru dan dapat ikut menanggulangi polusi-polusi yang terjadi di sekitar lingkungan kita.
  • 23. 23 DAFTAR PUSTAKA Ernawati, DKK. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMK dan MAK Kelas XI. Jakarta: Erlangga Anonim. 2010. http://republikguru.blogspot.com/2010/06/definisi-pengertian-polusi- udara.html. 14 Januari 2013 Anonim. 2012. http://jumatunnikmah.wordpress.com/2012/06/01/pencemaran-suarabunyi/. 24 Januari 2013 Rizkynouvananda. 2012. http://nouvananda.wordpress.com/2012/01/28/makalah-polusi- udara-polusi-air-polusi-tanah/. 11 Januari 2013