Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah bumi
Similaire à Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah bumi
Masyarakat indonesia pada zaman prasejarahmbak_aul
Similaire à Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah bumi (20)
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah bumi
1. Laporan Museum Geologi
Tempat : Museum Geologi
Hari/tanggal : Senin 18 Februari 2008
Waktu : 11.00–15.00
I. Ruang Auditorium
Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk
menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah
bumi. Bukti-bukti dari penanggalan radiometri menunjukkan bahwa bumi
berumur sekitar 4.570 juta tahun. Waktu geologi bumi disusun menjadi beberapa
unit menurut peristiwa yang terjadi pada tiap periode. Masing-masing zaman
pada skala waktu biasanya ditandai dengan peristiwa besar geologi atau
paleontologi, seperti kepunahan massal. Sebagai contoh, batas antara zaman
kapur dan paleogen didefinisikan dengan peristiwa kepunahan dinosaurus dan
berbagai spesies laut. Periode yang lebih tua, yang tidak memiliki peninggalan
fosil yang dapat diandalkan perkiraan usianya, didefinisikan dengan umur
absolut. Jadi, segala perubahan yang terjadi di muka bumi ini berhubungan
dengan waktu geologi.
2. Ruang Sejarah Kehidupan (History of life)
Di ruang sejarah kehidupan digambarkan perkembangan kehidupan dari
waktu ke waktu yang didahului oleh awal terbentuknya bumi sekitar 4,6 milyar
tahun yang lalu. Jejak kehidupan paling primitif yang pernah ditemukan adalah
stromatolite.
Teori kepunahan masal:
1. Tekanan pada kerak bumi akibat tumbukan meteorit menjadi pemicu
gempa bumi.
2. Tsunami (gelombang karena adanya gempa di dasar laut, erupsi
vulkanik, landsliding, dan slumping).
2. 3. Energi yang timbul akibat tumbukan meteorit dapat menyebabkan
kebakaran hutan.
4. Partikel-partikel yang terlempar ke atmosfer menyebabkan terbentuknya
debu yang menutup areal sangat luas.
5. Gas asam yang terbentuk oleh tumbukan meteorit terbawa aliran udara
ke segala penjuru yang pada akhirnya jatuh sebagai hujan asam.
6. Radiasi matahari terhalang debu dan debris menyebabkan pendinginan
sangat cepat (Nuclear Winter).
7. Kelebihan gas yang dapat menahan inframerah dapat menimbulkan
“Greenhouse Effect”.
2.1 Masa Paleozoikum
Paleozoikum (Bahasa Yunani: palaio, “tua” dan zoion, “hewan”, berarti
“kehidupan purba”) adalah era pertama dari tiga era pada eon fanerozoikum. Era
ini berlangsung pada kurang lebih 542 sampai 251 juta tahun yang lalu, dan
dibagi menjadi enam periode, berturut-turut dari yang paling tua: Kambrium,
Ordovisium, Silur, Devon, Karbon, dan Perm. Paleozoikum dilanjutkan dengan
era Mesozoikum.
2.2 Masa Mesozoikum
Mesozoikum (Bahasa Yunani: meso, “antara” dan zoon, “hewan” atau
berarti “hewan pertengahan”) adalah salah satu dari tiga era geologi pada eon
Fanerozoikum. Era yang berlangsung antara paleozoikum dan kenozoikum ini
sering pula disebut zaman kehidupan pertengahan atau zaman dinosaurus yang
mengikuti nama fauna yang dominan pada masa itu. Mesozoikum ditandai
dengan aktivitas tektonik, iklim, dan evolusi. Benua-benua secara perlahan
mengalami pergeseran dan saling menyatu satu sama lain menjadi seperti
keadaanya saat ini. Pergeseran ini menimbulkan spesiasi dan berbagai
perkembangan evolusi penting lainnya. Mesozoikum berlangsung kurang lebih
selama 180 juta tahun, antara 251 hingga 65 juta tahun yang lalu. Era ini di bagi
menjadi tiga periode: Trias, Jura, dan Kapur.
3. 2.3 Masa Kenozoikum
Kenozoikum (Bahasa Yunani: kainos, “baru”, dan zoe, “kehidupan” atau
berarti “kehidupan baru”) adalah era terakhir dari tiga era klasik geologi. Era ini
berlangsung selama 65,5 juta tahun sampai sekarang, setelah peristiwa
kepunahan massal kapur tersier pada akhir periode kapur yang menandai
punahnya dinosaurus tanpa bulu dan berakhirnya era Mesozoikum. Kenozoikum
dibagi menjadi dua periode; Paleogen dan Neogen, yang dibagi menjadi
beberapa kala (epoch). Paeogen terdiri dari Paleosen, Eosen, dan Oligosen,
sedangkan Neogen terdiri dari Miosen, Pliosen, Pleistosen, dan Holosen, yang
berlangsung hingga saat ini. Kenozoikum dapat pula dibagi menjadi tersier
(paleosen dan pliosen) dan kuarter (pleistosen dan holosen). Miosen adalah
suatu kala pada skala waktu geologi yang berlangsung antara 23,03 hingga
5,332 juta tahun yang lalu.
2.4Bumi Lautan Api
Bumi terbentuk 4.600.000.000 tahun lalu melalui proses
kondensasi nebula. Dimana bumi berupa bola api mengalami
akumulasi panas karena kontraksi gravitasi, peluruhan radioaktif,
dan hujan meteorit. Hal ini mengakibatkan inti bumi terpisah dari
mantel bumi. Penguapan gas dari dalam bumi bersama Hidrogen
dan Helium membentuk atmosfer primitis lalu pendinginan
membentuk batuan kerak bumi.
2.5 Terbentuknya Batuan dan Awal Kehidupan
Masa Arkeozaikum (4-2,5 Milyar Tahun Lalu) dan Masa
Proterozaikum (2,5 M-500 Juta Tahun Lalu)
Merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang
kemudian berkembang menjadi protokontinen. Merupakan awal
terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Fosil tertua yang ditemukan
ialah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria. Masa ini lebih dikenal
sebagai masa Pra-Kambrium.
2.6 Munculnya Hewan Bercangkang
Zaman Kambrium (590-500 Juta Tahun Lalu)
4. Pada zaman ini muncul hewan invertebrate. Kehidupan yang
berada di Lautan. Fosil yang umum dijumpai: Alga, Cacing, Sepon,
Koral, Echinodermata, Brakiopoda, dan Artropoda. Gondwana ialah
cikal bakal Antartika, Afrika, India, Australia, sebagian Asia, dan
Amerika Selatan.
2.7 Zaman Hewan Invertebrata
Zaman Ordovisium (500-400 Juta Tahun Lalu)
Dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang dan beberapa hewan
tak bertulang belakang. Meluapnya samudera dan zaman es
merupakan bagian peristiwa penting pada zaman ini.
2.8 Dari Air ke Darat
Zaman Silur (440-410 Juta Tahun Lalu).
Zaman Silur merupakan peralihan kehidupan dari air ke darat.
Tumbuhan dapat mulai pertama kalinya muncul termasuk
Pteridophyta (tumbuhan paku) sedangkan Kalajengking raksasa
(Eurypteid) hidup berburu dalam laut. Ikan berahang muncul pada
zaman ini dan banyak ikan memiliki perisai tulang sebagai
pelindung. Selama zaman Silur, deretan pengunungan mulai
terbentuk Skotlandia dan Pantai Amerika Utze.
2.9 Zaman Karbon (360-290 Juta Tahun Lalu)
Zaman Amfibi.
Dikatakan zaman Karbon karena pada zaman ini banyak
terkandumg batu bara. Zaman Karbon terbagi dua, yaitu Missipian
(Awal) dan Pennsylvanian (Akhir). Pada zaman ini muncul pula
reptile, serangga raksasa, amfibi meningkat, pohon pertama
muncul, jamur klab, tumbuhan fern, pak ekor kuda.
2.10 Zaman Reptilia Mirip Mamalia
Zaman Perm (290-250 Juta Tahun Lalu)
Reptlia meningkat dan serangga modern muncul, zaman tersebut
diakhiri dengan kepunahan massa dengan skala besar. Benua
Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu massa
5. daratan. Iklim yang kering dengan kondisi gurun pasir mulai
terbentuk dibagian utara bumi.
2.11 Zaman Reptilia dan Aranit
Zaman Trias (250-214 Juta Tahun Lalu)
Berdasarkan kenampakan di lapangan, batuan umur ini terbagi
atas tiga lapisan. Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya.
Reptilia menyerupai mamalia pemakan daging mulai berkembang.
Mamalia pertama pun muncul pada saat ini. Dan ada banyak jenis
reptilian yang hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura.
Tumbuhan mirip palem berkembang dan conifer menyebar.
2.12 Dinosaurus Merajai Daratan
Zaman Jura (210-140 Juta Tahun Lalu)
Jural berasal dari nama pegunungan Jura yang berada di
perbatasan Perancis dan Swiss. Pada zaman ini, Amonit dan
Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat jumlahnya. Pangea
terpecah dimana Amerika Utara memisahkan diri dari Afrika,
Amerika Selatan memisahkan diri dari Antartika dan Australia.
2.13 Zaman Kapur (140-65 Juta Tahun Lalu)
Pada zaman ini terkandung banyak endapan kapur, dan banyak
dijumpai di tepi terusan Inggris. Banyak bermunculan Dinosaurus
raksasa dan reptilian terbang, mamalia berari-aari. Pada akhir
zaman ini punah : dinosaurus, Pterosaurus, Ichthysaurus, Amonit,
dan Blemnit. Muncul tumbuhan berbunga, Iklim sedang, India lepas
dari benua Afrika dan bergabung dengan Benua Asia.
2.14 Tyrannosaurus Rex Osborn
Tyrannosaurus ialah dinosaurus pemakan daging terbesar dan
terbuas yang paling terkenal yang mempunyai kepala sangat besar
dangan gigi panjang dan tajam.
6. 2.15 Fosil Kayu
Pohon yang mati, mengakibatkan rongga kapilernya terisi air yang
mengandung larutan silikat. Kemudian air yang menguap,
mengakibatkan komposisi batang tersusun oleh silikat.
2.16 Trinil
Trinil merupakan tempat Missing Link. Manusia yang hidup pada
zaman ini ialah Homo Erectus. Manusia Purba yang berasal dari
daerah Ngandong ialah Homo Soloensis, sedangkan pada daerah
Sangiran ialah Homo Erectus. Ras yang ada di dunia ini terbagi
menjadi tiga, yaitu Kaukosoid, Mongoloid, dan Negroid.
3. Ruang Geologi Indonesia (Geology of Indonesia)
Di ruang Geologi Indonesia diawali dengan proses terjadinya bumi,
dilanjutkan dengan perkembangan pembentukan kepulauan Indonesia yang
terkait dengan teori tektonik lempeng, dimana Indonesia terletak pada pertemuan
3 lempeng yaitu: Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-
Australia.
Geologi Indonesia terbagi ke dalam 5 pulau besar dan kepulauan Maluku.
Setiap bagian menggambarkan Fenomena geologi dan tektonik yang spesifik,
antara lain terdapatnya sabuk gunungapi, sesar aktif, dan gempa bumi. Batuan
tertua dijumpai di Irian Jaya yang berumur pra-Kambrium (604-790 juta tahun
yang lalu). Ruang lainnya memperagakan batuan dan mineral, gunung api, dan
kegiatan penyelidikan geologi di Indonesia.
3.1 Macam-macam batuan dan mineral yang ditampilkan di Ruang Geologi
Indonesia ialah sebagai berikut:
• Emas, lokasi : Salida, Sumatera Barat dan Jampang, Jawa Barat.
• Perak, lokasi : Banten, Jawa Barat.
• Tembaga (Cu), lokasi : Grasberg, Irian Jaya.
• Intan (C), lokasi : Martapura, Kalimantan Selatan.
• Kromit, lokasi : Halmahera.
• Kerak Mangan, lokasi : Laut Banda.
7. • Kuarsit, lokasi : Sulawesi Selatan.
• Basal Olivin Porfir, lokasi : Sulawesi Selatan.
• Muskovit Biotit Granit, lokasi : Sulawesi Selatan.
• Tuff, lokasi :Danau Gulela, Halmahera Timur.
• Andesit Porfiritik, lokasi : P. Bacan, Maluku
• Bijih Besi, lokasi : Ambon, Maluku.
• Bijih Pirit, lokasi : Aceh.
• Batu Lumpur, lokasi : Kutai, Kalimantan Timur.
• Batu Pasir Halus, lokasi : Balikpapan, Kalimantan Timur.
• Breksi Hydrothermal, lokasi : Maluku Utara.
• Bijih Timah, lokasi : P. Bangka.
• Milonit, lokasi : Lau Beleng, Sumatera Utara.
• Bijih Mangan, lokasi : G. Mangani, Sumatera Barat.
• Bijih Besi, lokasi : Harujan, Padang Batang, Kalimantan Selatan.
• Sienit, lokasi : Sei Ungkulun, Kalimantan Barat.
• Granodiorit, lokasi : Sangaing, Kalimantan Barat.
• Granit, lokasi : Landak, Kalimantan Barat.
• Bijih Merkuri, lokasi : S. Boyan, Kalimantan Barat.
• Peridotit, lokasi : Pelaihari, Kalimantan Selatan.
• Obsidian, lokasi : Garut, Jawa Barat.
• Basalt, lokasi : Ketapang, Kaliamantan Barat.
• Akik, lokasi : Banten.
• Jaspis, lokasi : Jampang, Sukabumi
3.2 Berbagai macam jenis mineral yang berasal dari luar negeri:
• Kristal Kuarsa, lokasi : Brazil.
• Kristal Kecubung, lokasi : Brazil.
• Kristal Kuarsa Mawar, lokasi : Brazil.
8. • Kristal Kuarsa Dua Ujung, lokasi : Brazil.
• Kristal Kalsit, lokasi : Brazil.
• Krisopras, lokasi : Milili.
• Rijang, lokasi : Cambridge, England.
• Opal Kayu, lokasi : Queensland, Australia.
• Kristal Ametis, lokasi : Brazil.
3.3 Sifat Mineral Penunjang Batu Permata
Warna :
o Galena (abu-abu)
o Olivin (hijau)
o Azurit (biru)
Kekerasan :
o Talk
o Gipsum
o Kalsit
o Fluorit
o Apatit
o Ortoklas
o Kuarsa
o Topas
o Korundun
o Intan
Kilap :
o Kilap logam
o Kilap non logam
o Kilap lilin
o Kilap kaca
o Kilap mutiara
o Kilap sutra
9. 4. Ruang Dokumentasi
Dalam Ruang Dokumentasi, dapat dilihat berbagai macam fosil mahluk
hidup dan juga berbagai jenis batuan. Fosil mahluk hidup dan batuan tidak
ditampilkan seperti ruang-ruang sebelumnya tetapi fosil mahluk hidup dan
batuan disimpan dalam laci-laci khusus yang menjaga agar fosil-fosil serta
batuan tersebut tidak rusak.
Bentuk tengkorak manusia dari berbagai zaman pun bisa dilihat di ruang
dokumentasi ini. Disini dapat terlihat bahwa bentuk tengkorak manusia ternyata
berbeda-beda setiap zamannya.
Ruang Dokumentasi juga menyimpan berbagai macam fosil bentuk
kerangka mahluk hidup, seperti gading gajah pada zaman purbakala, dan
berbagai macam bentuk kerangka tubuh mahluk hidup lainnya.
Batuan yang disimpan di dalam Ruang Dokumentasi ini juga disusun
berdasarkan keterdapatan batuan tersebut. Misalnya saja, batuan yang
ditemukan di Pulau Sumatera disimpan di laci khusus untuk batuan yang
ditemukan di Pulau Sumatera saja.
10. 4. Ruang Dokumentasi
Dalam Ruang Dokumentasi, dapat dilihat berbagai macam fosil mahluk
hidup dan juga berbagai jenis batuan. Fosil mahluk hidup dan batuan tidak
ditampilkan seperti ruang-ruang sebelumnya tetapi fosil mahluk hidup dan
batuan disimpan dalam laci-laci khusus yang menjaga agar fosil-fosil serta
batuan tersebut tidak rusak.
Bentuk tengkorak manusia dari berbagai zaman pun bisa dilihat di ruang
dokumentasi ini. Disini dapat terlihat bahwa bentuk tengkorak manusia ternyata
berbeda-beda setiap zamannya.
Ruang Dokumentasi juga menyimpan berbagai macam fosil bentuk
kerangka mahluk hidup, seperti gading gajah pada zaman purbakala, dan
berbagai macam bentuk kerangka tubuh mahluk hidup lainnya.
Batuan yang disimpan di dalam Ruang Dokumentasi ini juga disusun
berdasarkan keterdapatan batuan tersebut. Misalnya saja, batuan yang
ditemukan di Pulau Sumatera disimpan di laci khusus untuk batuan yang
ditemukan di Pulau Sumatera saja.