Dokumen tersebut membahas tentang koloid, yaitu sistem dispersi dengan ukuran partikel 1-100 nm. Terdapat tiga jenis dispersi yakni larutan, koloid, dan suspensi. Koloid memiliki sifat seperti efek Tyndall, gerak Brown, elektroforesis, dan dialisis. Ada tiga cara pembuatan koloid yaitu kondensasi, dispersi, dan asosiasi. Kestabilan koloid dipengaruhi oleh muatan listrik pada permukaan partikelnya.
2. Istilah koloid pertama kali diutarakan oleh
seorang ilmuan Inggris, Thomas Graham,
sewaktu mempeajari sifat difusi melalui
membran kertas parkemen.
Sistem Koloid
3. Apabila suatu zat dicampurkan dengan zat
lain, maka akan terjadi penyebaran secara merata
dari suatu zat ke dalam zat lain yang disebut
sistem dispersi atau campuran. Zat yang
didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan
medium yang digunakan untuk mendispersikan
disebut medium pendispersi.
Dispersi dan Pendispersi
5. Larutan (dispersi molekuler)
Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran
diameter partikel zat terdispersinya sangat kecil < 1
nm, sehingga tidak dapat dibedakan antara partikel
pendispersi dengan partikel terdispersi.
Contoh: Larutan gula, larutan garam, udara
bersih
Larutan ,Koloid,dan
Suspensi
6. Koloid
Koloid merupakan sistem dispersi yang ukuran
diameter partikel zat terdispersinya 1 – 100 nm,
secara makroskopis tampak homogen, tetapi
sebenarnya heterogen (dengan mikroskop ultra
dapat dibedakan antara partikel pendispersi dengan
partikel terdispersi).
Contoh: susu cair, asap, dan kabut.
Larutan ,Koloid,dan Suspensi
7. Suspensi
Suspensi merupakan sistem dispersi yang
ukuran diameter partikel zat terdispersinya relatif
besar > 100 nm dan tersebar merata dalam
medium pendispersinya. Pada umumnya suspensi
merupakan campuran heterogen.
Contoh: pasir yang dicampur dengan air, air
sungai, dan air kopi.
Larutan ,Koloid,dan Suspensi
9. Larutan Sejati Koloid Suspensi Kasar
1. Homogen 1. Kurang Homogen 1. Heterogen
2. Jernih 2. Tidak Jernih 2. Tidak Jernih
3. Satu Fase 3. Dua Fase 3. Dua fase
4. Tidak mengendap 4. Sulit Mengendap 4. Mudah mengendap
5. Tidak dapat disaring 5. Dapat disaring dengan
kertas saring ultra
5. Dapat disaring dengan
kertas saring biasa
6. Stabil 6. Umumnya Stabil 6. Tidak Stabil
7. Meneruskan Cahaya 7. Menghamburkan
cahaya
7. Menghamburkan
cahaya
8. Ukuran Partikel < 10−7
8. Ukuran Partikel 8. Ukuran partikel > 10−7
10. Makanan : es krim, kecap, selai, dll.
Kosmetik : parfum, alas bedak, dan hairspray
Industri : minyak bumi, lateks, cat, dll
Obat – obatan : salep dan obat sirup
Contoh Penggunaan koloid
dalam bidang :
12. No. Fase
Terdispersi
Medium
Pendispersi
Nama Koloid Contoh
1. Gas Cair Buih atau
Busa
Buih sabun,
sampo
2. Gas Padat Buih padat Batu Apung,
karet
3. Padat Padat Sol padat Logam
campuran, Intan
4. Padat Cair Sol Yinta, cat, kanji
5. Padat Gas Aerosol
padat
Debu, asap
6. Cair Padat Emulsi Keju, mentega,
13. erikut merupakan contoh dari
Jenis Koloid
Busa atau Buih Aerosol Cair Buih Padat
Sol Padat Sol Emulsi
14. A. Yang berhubungan dengan optik : efek Tyndal
dan gerak Brown.
B. Yang berhubungan dengan kelistrikan :
Koagulasi elektroforesis dan dialisis
C. Berhubungan dengan gejala permukaan :
Adsorbsi
D. Sifat yang lain : yaitu Opalesensi dan sifat
koligatif yang tidak jelas
Sifat-Sifat Koloid
15. Efek Tyndal
Gejala pemantulan cahaya oleh partikel koloid
dinamakan efek Tyndall. Dengan demikian, efek
Tyndall dapat digunakan sebagai petunjuk untuk
membedakan sistem koloid dan larutan sejati.
A. Sifat Koloid berhubungan
dengan Optik
18. Gerak Brown
Partikel koloid bergerak terus menerus
secara acak menurut jalan yang zig-zag. Gerakan
acak partikel koloid dalam suatu medium disebut
gerak Brown.
A. Sifat Koloid berhubungan
dengan Optik
20. Elektroforesis :
gerakan partikel koloid di bawah pengaruh
medan listrik..
• Manfaat :
Untuk menentukan muatan partikel koloid
Untuk memproduksi barang industri dan karet
Mengurangi pencemaran udara dengan pengendap
elektrostatika
B. Yang berhubungan dengan
kelistrikan
22. Dialisis :
Dialisis adalah proses penghilangan Ion-on
penggangu kestabilan koloid
Dengan menggunakan selaput semipermeabel. Selaput
semipermeabel adalah selaput yang hanya daoat
dilewati oleh ion dan air, tetapi tidak dapat dilewati oleh
partikel koloid
23. Adsorpsi
penyerapan terhadap partikel atau ion atau
senyawa yang lain sehingga partikel koloid
bermuatan.
• Contoh :
Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena
permukaannya menyerap ion H+.
C. Berhubungan dengan gejala
permukaan
25. (i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif
karena permukaannya menyerap ion
H+.
(ii) Koloid As2S3 bermuatan negatit
karena permukaannya menyerap ion S2.
Contoh Adsorbsi
28. Dialisis : proses penghilangan ion ion yang
menganggu kestabilan koloid dengan cara
penyaringan
Contoh : proses pemisahan hasil metabolisme
dari darah oleh ginjal
Diaslisis
30. • Koloid liofil : Koloid yang partikel terdispersinya
menarik medium pendispersinya
• Koloid liofob : koloid yang partikel terdispersinya
tidak menarik medium pendispersinya
• Jika medium pendispersi berupa air maka
disebut koloid hidrofil dan koloid hidrofob
Koloid Liofil dan Liofob
31. Sol hidrofil Sol Hidrofob
Efek tyndall lemah
Stabil
Bersifat reversibel
Terdiri atas zat organik
Mengadsorbsi
mediumnya
Viskositas lebih besar
dari mediumnya
Dapat dibuat dengan
konsentrasi relatif
besar
Tidak mudah
digumpal dengan
penambahan elektrolit
Efek tyndall lebih jelas
Kurang stabil
Tidak reversibel
Terdiri dari zat
anorganik
Tidak mengadsorbsi
mediumnya
Viskositas hampir
sama dengan medium
Hanya stabil pada
konsentrasi kecil
mudah digumpal
dengan penambahan
elektrolit
32. 1. Cara kondensasi
Adalah penggabungan partikel halus menjadi
partikel yang berukuran koloid
– Pendinganan :proses ini akan menggumpalkan ion
larutan menjadi koloid
– Penggantian pelarut :cara membuat koloid dengan
mengganti zat
– Pengembunan uap
Ex: uap raksa dialirkan melalui air dingan sehingga
membentuk sol raksa
Pembuatan Koloid
33. Pembuatan Koloid ada 3 :
A. Cara Kondensasi
B. Cara Dispersi
C. Koloid Asosiasi
Pembuatan Koloid
34. Kestabilan koloid pada umumnya disebabkan oleh
adanya muatan
listrik pada permukaan partikel koloid, akibat
mengadsorpsi ion-ion dari
medium pendispersi.
1.Kestabilan Koloid
35. Oleh karena kestabilan koloid disebabkan oleh
muatan listrik pada permukaan partikel koloid
maka penetralan muatan partikel koloid dapat
menurunkan bahkan menghilangkan kestabilan
koloid.
2.Destabilisasi Koloid
36. Ukuran partikel koloid terletak antara partikel larutan
dan susupensi, sehingga sistem partikel koloid
dapat dibuat dengan pengelompokkan (agregasi)
partikel larutan (cara ini disebut cara kondensasi) atau
dengan menghaluskan partikel-partikel kasar dari
suspensi, kemudian mendispersikannya ke dalam
medium
pendispersi (cara dispersi).
Peembuatan Koloid
37. 1. Cara kondensasi
Adalah penggabungan partikel halus menjadi
partikel yang berukuran koloid
– Pendinganan :proses ini akan menggumpalkan ion
larutan menjadi koloid
– Penggantian pelarut :cara membuat koloid dengan
mengganti zat
– Pengembunan uap
Ex: uap raksa dialirkan melalui air dingan sehingga
membentuk sol raksa
A. Cara Kondensasi
38. • Reaksi Pengendapan : 2 larutan yang
mengandung larutan elektrolit dicampurkan
sehingga menghasilkan endapan berukuran
koloid
A. Cara Kondensasi
40. Adalah memecah partikel kasar menjadi partikel
koloid
1. Cara mekanik : Partikel kasar digerus sampai
tingkat kehalusan tertentu lalu didespersikan
ke medium
Ex : pembuatan sol belerang
2. Cara peptisasi : Endapan dipecah dengan zat
pemecah mjd partikel koloid
Ex : Agar-agar dipeptisasi dg air
B. Cara Dispersi
41. 3. Cara Busur Bredig ( Elektrodispersi)
hanya untuk membuat sol logam
• Proses :
– Logam dicelupkan ke dalam medium disperrsi
– Kedua ujung elekroda dialiri listrik
– Shg uap logam yang timbul akan terdispersi ke
medium dan mengalami kondensasi mjd koloid
4. Cara Homogenisasi
Dipakai untuk membuat emulsi
B. Cara Dispersi
42.
43. Contoh : sabun, detergen
Molekul sabun( Natrium Stearat ) terdiri dari :
Kepala atau bagian polar bersifat hidrofilik.
Ekor atau nonpolar bersifat hidrofobik.
C. Koloid Asosiasi
Suka air / Hidrofilik
Benci air / Hidrofobik Ekor
Kepala
O
CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-- C-O-Na+
47. • Air sungai di endapkan lumpurnya lalu tambahkan
tawas / Al2(SO4)3 dan gas klorin / kaporit.
• Fungsi tawas : menggumpalkan lumpur koloid shg
mudah disaring
Membentuk koloid Al(OH)3 yang dapat
mengadsorbsi zat pencemar dan
mengendapkannya
• fungsi kaporit : pembasmi kuman
48. Koagulasi
• Koagulasi adalah penggumpalan partikel
koloid sehingga membentuk endapan
karena kerusakan stabilitas sistem koloid
Fe(OH)2
+
+
+
+ +
-
-
-
-
-
-
49. Air disaring dengan saringan yang terdiri
dari lapisan kerikil dan pasir
Penyaringan
50. • Penyerapan dilakukan oleh Al(OH)3
dan karbon aktif
• Fungsi karbon aktif yaitu
menghilangkan bau, warna, rasa, dan
zat-zat kimia.
Proses Adsorbsi
51. Air yang sudah cukup bersih ditambahkan kapur untuk
menaikkan Ph dan gas Klorin guna mematikan hama
Proses Disinfeksi