SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  19
Télécharger pour lire hors ligne
Pelanggan menunggu pelayanan di kasir


Penonton menunggu pelayanan di desk
           Cineplex XXI

 Mahasiswa/i menunggu registrasi dan
          pembayaran SPP

   Penumpang kapal laut menunggu
    pelayanan loket penjualan tiket

  Pengendara kendaraan menunggu
   pengisian bahan bakar di SPBU

Beberapa produk atau barang menunggu
          untuk di selesaikan
Sebaran Poisson
                     Distribusi Poisson sering digunakan
                     untuk mentukan peluang sebuah
                     peristiwa yang dalam area kesempatan
                     tertentu diharapkan sangat jarang
                     terjadi

              e adalah basis logaritma natural (e = 2.71828...)
              k adalah jumlah kejadian suatu peristiwa
              k! adalah faktorial dari k
              λ adalah bilangan riil positif, atau nilai
               harapan peristiwa yang terjadi dalam interval
               tertentu.
                  Misal, peristiwa yang terjadi rata-rata 2
                   kali per menit, dan dicari probabilitas jika
                   terjadi peristiwa k kali dalam interval 10
                   menit, maka digunakan distribusi poisson
                   dengan λ = 10×2 = 20.
              Sebagai fungsi k, ini disebut fungsi massa
               probabilita
Contoh Sebaran Poisson
Sambungan telepon
 Rata-rata ada 1,4 salah
  sambung untuk setiap 100
  orang penelepon. Contoh
  berukuran 200 telah diambil.    Peluang terjadi salah sambung adalah
                                  0,9392
 Jika k = banyak kesalahan per
                                  Tugas 1
  200 orang penelepon, maka
                                  Peluang seseorang mendapat reaksi
  nilai harapan λ = 2,8.          buruk setelah disuntik adalah 0,0005.
 Peluang tidak terjadi salah     Tentukan peluang dari 4000 orang yang
  sambung adalah                  disuntik mendapat reaksi buruk:
                                  a) Tidak ada
                                  b) Ada 2 orang
                                  c) Lebih dari 2 orang, dan
                                  d) Tentukan berapa orang diharapkan
                                     yang akan mendapat reaksi buruk
Stuktur Model Antrian
        1.        Garis tunggu atau sering disebut antrian (queue)
                   2. Fasilitas pelayanan (service facility)




                                                   1

                                                   2

Pelanggan masuk
Ke dalam sistem
                             Garis tunggu/                    Pelanggan keluar
     antrian
                                antrian                          dari sistem
                                                   s               antrian


                                                Fasilitas
                                               Pelayanan


                            STUKTUR SISTEM ANTRIAN
CONTOH SISTEM ANTRIAN



       Sistem                   Garis tunggu/antrian            Fasilitas


                                 Pesawat menunggu di
   Lapangan terbang                                           Landasan pacu
                                      landasan
         Bank                       Nasabah (orang)              Teller/CS

    Pencucian Mobil                      Mobil            Tempat pencucian mobil

 Bongkar muat barang                 Kapal dan truk       Fasilitas bongkar muat

   Sistem komputer                 Program komputer          CPU, Printer, dll
  Bantuan pengobatan
                                         Orang                 Ambulance
        darurat
     Perpustakaan                Anggota perpustakaan      Pegawai perpustakaan

  Registrasi mahasiswa                Mahasiswa               Pusat registrasi

Skedul sidang pengadilan         Kasus yang disidangkan         Pengadilan
Prosedur Antrian
Komponen sistem antrian
                                                            • Menggambarkan
                     • Berapa banyak                          jumlah
                       pelanggan                              kedatangan per
            Populasi                                          unit waktu dan
            masukan
                       potensial yang          Distribusi
                       masuk sistem           kedatangan      dalam periode
                       antrian                                waktu tertentu
                                                              berturut-turut
                                                              dalam waktu
                                                                                 • Pelanggan yang
                                                              yang berbeda         mana yang akan
                                                                                   dilayani lebih
                                                                                   dulu : a. FCFS
                                                                        Disiplin
                                                                                   (first come, first
                                                                       pelayanan
                                                                                   served) b. LCFS
                                                                                   (last come, first
                                                                                   served) c. Acak d.
                                                                                   prioritas
                                                                                          • mengelompokk
                                                                                            an fasilitas
                                                                                            pelayanan
                                                                                            menurut jumlah
                                                                                Fasilitas
                                                                               Pelayanan yang tersedia :
        • pelanggan                                                                         a. Single-
Karakter akan                                                                               channel b.
  istik   meninggalka                                             • Berapa banyak           multiple-
 sistem                            • memaksimum
          n sistem jika                                             pelanggan yang          channel
lainnya                              kan jumlah
          antrian         Kapasitas pelanggan                       dapat dilayani
          penuh, dsb       sistem
                                     yang               Distribusi per satuan
                          pelayana
                                     diperkenankan      Pelayanan waktu
                              n
                                     masuk dalam                  • Berapa lama
                                     sistem                         setiap pelanggan
                                                                    dapat dilayani
Persamaan dan Notasi
       λ
❶   P                          n        = jumlah pelanggan dalam sistem
       μ                        Pn       = probabilitas kepastian n
                                 pelanggan dalam sistem
                             
    Pn  P (1  P)
          n                      λ        = jumlah rata-rata pelanggan yang
❷                                datang persatuan waktu
                                µ        = jumlah rata-rata pelanggan yang
          P      λ               dilayani per satuan waktu
❸   L                         Po       = probabilitas tidak ada pelanggan
         1- P   μ-λ              dalam sistem
                                p        = tingkat intensitas fasilitas
             λ       2
                       P 2       pelayanan
❹   Lq                        L        = jumlah rata-rata pelanggan yang
           μ(μ - λ)   1- P       diharapkan dlm sistem
                                Lq       = jumlah pelanggan yang
        1                        diharapkan menunggu dalam antrian
❺   W                          W        = waktu yang diharapkan oleh
       μ-λ                   
                                 pelanggan selama dalam sistem
                                 Wq       = waktu yang diharapkan oleh
                                 pelanggan selama menunggu dalam antrian
            λ
❻   Wq                         1/µ      = waktu rata-rata pelayanan
         μ(μ - λ)            
                             
                                 1/λ
                                 S
                                          = waktu rata-rata antar kedatangan
                                          = jumlah fasilitas pelayanan
Contoh
 PT GTR mengoperasikan satu buah pompa bensin dengan satu operator. Rata-
 rata tingkat kedatangan kendaraan mengikuti distribusi poisson yaitu 20
 kendaraan per jam. Operator dapat melayani rata-rata 25 mobil per jam, dengan
 waktu pelayanan setiap mobil mengikuti distribusi probabilitas eksponensial.
 Jika diasumsikan model sistem antrian yang digunakan operator tersebut
 (M/M/1), hitunglah :
    1. Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan (p)
    2. Jumlah rata-rata kendaraan yang diharapkan dalam sistem (L)
    3. Jumlah kendaraan yang diharapkan menunggu dalam antrian (Lq)
    4. Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan selama dalam sistem
        (menunggu pelayanan) (W)
    5. Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan untuk menunggu dalam
        antrian (Wq)

                                                   Fasilitas
                                                  Pelayanan




     Kedatangan       Mobil antri menunggu                           Mobil Keluar
     mobil, 20 per          pelayanan          1 pompa bensin
         jam                                 melayani 25 mobil per
                                                      jam
                               SPBU BANJARBARU
Penyelesaian
λ = 20 dan µ = 25
1. Tingkat intenstas (kegunaan) pelayanan (p)
        λ 20
   p        0,80
        μ 25
    Ini berarti operator:
    • sibuk melayani kendaraan selama 80% dari waktunya, sedangkan
    • 20% dari waktunya (1 – p) (idle time) digunakan operator untuk
      istirahat, dll

2. Jumlah rata-rata kendaraan yang diharapkan dalam sistem (L)

        λ      20
    L               4, atau
       μ - λ 25  20
           p     0,80
    L                 4
         1 - p 1  0,80
    Angka tersebut menunjukkan operator dapat mengharapkan 4 mobil
    berada dalam sistem
3. Jumlah kendaraan yang diharapkan menunggu dalam antrian (Lq)

           λ2        (20) 2    400
    Lq                           3,20
         μ(μ - λ) 25(25  20) 125
      Angka tersebut menunjukkan mobil yang menunggu untuk dilayani dalam
                                           antrian sebanyak 3,20 kendaraan
4. Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan selama dalam sistem
   (menunggu pelayanan) (W)
          1       1     1
    W                   0,20 jam atau 12 menit
         μ - λ 25  20 25
    Angka tersebut menunjukkan waktu rata-rata kendaraan menunggu dalam
                                                     sistem selama 12 menit
5. Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan untuk menunggu dalam
   antrian (Wq)
             λ         20       20
   Wq                            0,16 jam atau 9,6 menit
          μ(μ - λ) 25(25  20) 125
    Angka tersebut menunjukkan waktu rata-rata kendaraan menunggu dalam
                                                  antrian selama 9,6 menit
Tugas 2. Hubungan antara L, Lq, W dan Wq
    L   =λW                                    Buktikan Rumus tersebut
     Lq = λ Wq
     W = Wq + 1/µ
    Tugas3.
    Manajer sebuah Restoran Fried Chicken, akhir-akhir ini merasa prihatin
          dengan antrian drive true yang panjang. Beberapa pelanggannya
          mengadu tentang waktu menunggu yang lama, oleh karena itu
          manajer mengkhawatirkan kemungkinan kehilangan pelanggan.
    Analisis dengan teori antrian diketahui, tingkat kedatangan rata-rata
          langganan selama periode puncak adalah 50 orang per jam.
          Sistem pelayanan satu per satu dengan waktu rata-rata 1 orang 1
          menit.
Pertanyaan :
a) Tingkat kegunaan (intensitas) bagian pelayanan restoran (p) ?
b)Jumlah rata-rata kendaraan yang diharapkan dalam sistem (L)
c) Jumlah kendaraan yang diharapkan menunggu dalam antrian (Lq)
d)Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan selama dalam sistem (menunggu
   pelayanan) (W)
e) Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan untuk menunggu dalam antrian (Wq)
MULTIPLE-CHANNEL MODEL
                (M/M/s)

Dalam Multiple-Channel Model, fasilitas yang dimiliki
lebih dari satu. Huruf (s) menyatakan jumlah fasilitas
                      pelayanan
Contoh
  Unit gawat darurat (UGD) rumah sakit berisikan tiga bagian ruangan yang terpisah
  untuk setiap kedatangan pasien. Setiap ruangan memiliki satu orang dokter dan satu
  orang jururawat. Seorang dokter dan jururawat rata-rata dapat merawat 5 orang pasien
  per jam. Apabila pasien yang dihadapi hanya luka-luka ringan, mereka dapat melayani
  12 pasien per jam. Laporan statistik pasien rumah sakit tersebut menunjukkan bahwa
  kedatangan dan penyelesaian pelayanan mengikuti distribusi Poisson.




Sistem : (M/M/3)
λ = 12     s=3
µ=5                                                        s
p = 12/3(5) = 0,8
                                                           s
                           Pasien menunggu
                          dalam antrian untuk              s
         Pasien datang                                                     Pasien pergi
                                berobat
          (rata-rata 12                           3 saluran pelayanan
                                                                         setelah menerma
        pasien per jam)                         1 team mengobati rata-
                                                 rata 15 pasien perjam      pengobatan



                                       Model UGD
µ = rata-rata tingkat pelayanan untuk setiap fasilitas pelayanan
          λ
     p                                               Lq
          μs                                   Wq 
                                                       λ
                 λ      λ      
           s-1 μ( )n   ( )s                              1
                        μ                    W  Wq 
     Po                                               μ
           n 0  n! s!(1 - λ ) 
          
                          sμ                                λ
                                               L  λW  Lq 
                                                               μ
            ( μ )n
               λ

            n! ( Po ), jika 0  n  s                  λ
      Pn   λ n                                    Po ( )s p
            μ ( Po ), jika n  s
             ( )                                        μ
                                               Lq             
            s!s n-s                                s!(1 - p)2
Penyelesaian
             λ s
         Po ( ) p 0,20(12 )5 (12 )
             μ             5 15  0,20(13,824)(0,80)
    Lq             
         s!(1 - p)2          12 2
                       3!(1 - )        6(0,04)
                             15
     2,21184
Lq               9,216 pasien
       0,24
        Lq 9,216
 Wq             0,768 jam atau 46 menit
         λ   12
         1         1
 W  Wq   0,768   0,968 jam atau 58 menit
         μ         5
L  λW  12(0,968)  11,62
Model Networks
                                      Sistem Seri




          Subsistem 1   Subsistem 2




                                  Sistem Paralel
Referensi
 Sujana. 1989. Metode Statistika. Pen. Tarsito Bandung.
 508 hal.

Contenu connexe

Tendances

Pengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsungPengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsungDeni Irawan
 
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendek
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendekAlgoritma pencarian lintasan jalur terpendek
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendekLaili Wahyunita
 
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...Uofa_Unsada
 
Konsep dasar perilaku konsumen
Konsep dasar perilaku konsumenKonsep dasar perilaku konsumen
Konsep dasar perilaku konsumensomayspartan
 
Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)
Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)
Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)Nimas Putri
 
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran LangsungPengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran LangsungYesica Adicondro
 
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke  2 . lokasi pabrikPertemuan ke  2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrikZall Zallibeng N
 
Kuliah SPK: Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)
Kuliah SPK: Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)Kuliah SPK: Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)
Kuliah SPK: Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)Mutmainnah Muchtar
 
Pengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsungPengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsungISTA
 
Arsitektur produk
Arsitektur produkArsitektur produk
Arsitektur produktijar22
 
Teori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomataTeori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomataBanta Cut
 
Simulasi dengan menggunakan ProModel Software
Simulasi dengan menggunakan ProModel SoftwareSimulasi dengan menggunakan ProModel Software
Simulasi dengan menggunakan ProModel SoftwareMega Audina
 
Pasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan MonopolistikPasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan MonopolistikFisa Tiana
 
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan HargaMengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan HargaGusstiawan Raimanu
 

Tendances (20)

Pengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsungPengukuran kerja tidak langsung
Pengukuran kerja tidak langsung
 
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendek
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendekAlgoritma pencarian lintasan jalur terpendek
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendek
 
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
PROTOTYPE SMART HOME DENGAN KONSEP INTERNET OF THING (IOT) MENGGUNAKAN ARDUIN...
 
Model dan Simulasi
Model dan SimulasiModel dan Simulasi
Model dan Simulasi
 
Konsep dasar perilaku konsumen
Konsep dasar perilaku konsumenKonsep dasar perilaku konsumen
Konsep dasar perilaku konsumen
 
Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)
Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)
Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)
 
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran LangsungPengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Langsung
 
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke  2 . lokasi pabrikPertemuan ke  2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
 
Kuliah SPK: Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)
Kuliah SPK: Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)Kuliah SPK: Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)
Kuliah SPK: Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)
 
Bab 9-cpm-pert
Bab 9-cpm-pertBab 9-cpm-pert
Bab 9-cpm-pert
 
Pengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsungPengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsung
 
Arsitektur produk
Arsitektur produkArsitektur produk
Arsitektur produk
 
Teori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomataTeori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomata
 
Simulasi dengan menggunakan ProModel Software
Simulasi dengan menggunakan ProModel SoftwareSimulasi dengan menggunakan ProModel Software
Simulasi dengan menggunakan ProModel Software
 
Ppt teori antrian
Ppt teori antrianPpt teori antrian
Ppt teori antrian
 
Probabilitas 2
Probabilitas 2Probabilitas 2
Probabilitas 2
 
Pasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan MonopolistikPasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan Monopolistik
 
Statistika Probabilitas
Statistika ProbabilitasStatistika Probabilitas
Statistika Probabilitas
 
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan HargaMengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga
 
Teori antrian
Teori antrianTeori antrian
Teori antrian
 

En vedette

Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.
Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.
Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.Benny Yusuf
 
design of VFD for speed control in single phase induction motor
design of VFD for speed control in single phase induction motordesign of VFD for speed control in single phase induction motor
design of VFD for speed control in single phase induction motorNITHIN JOSEPH
 
Peran klimatologi dalam tip dan peternakan gtr
Peran klimatologi dalam tip dan peternakan gtrPeran klimatologi dalam tip dan peternakan gtr
Peran klimatologi dalam tip dan peternakan gtrGusti Rusmayadi
 
Radiasi surya
Radiasi suryaRadiasi surya
Radiasi suryaNeno II
 
variable frequency drive (VFD) installation
variable frequency drive (VFD) installationvariable frequency drive (VFD) installation
variable frequency drive (VFD) installationSakshi Vashist
 
Speed control of dc motor by fuzzy controller
Speed control of dc motor by fuzzy controllerSpeed control of dc motor by fuzzy controller
Speed control of dc motor by fuzzy controllerMurugappa Group
 
Multilevel Inverters for PV Applications
Multilevel Inverters for PV ApplicationsMultilevel Inverters for PV Applications
Multilevel Inverters for PV ApplicationsEhab Al hamayel
 
cascaded multilevel inverter project
cascaded multilevel inverter projectcascaded multilevel inverter project
cascaded multilevel inverter projectShiva Kumar
 
RADIASI MATAHARI
RADIASI MATAHARIRADIASI MATAHARI
RADIASI MATAHARIEDIS BLOG
 
speed control of three phase induction motor
speed control of three phase induction motorspeed control of three phase induction motor
speed control of three phase induction motorAshvani Shukla
 
Radiasi surya dan pertumbuhan tanaman
Radiasi surya dan pertumbuhan tanamanRadiasi surya dan pertumbuhan tanaman
Radiasi surya dan pertumbuhan tanamanIndri Eljawiiy
 
DIRECT TORQUE CONTROL OF THREE PHASE INDUCTION MOTOR USING FOUR SWITCH THREE ...
DIRECT TORQUE CONTROL OF THREE PHASE INDUCTION MOTOR USING FOUR SWITCH THREE ...DIRECT TORQUE CONTROL OF THREE PHASE INDUCTION MOTOR USING FOUR SWITCH THREE ...
DIRECT TORQUE CONTROL OF THREE PHASE INDUCTION MOTOR USING FOUR SWITCH THREE ...smadhumitha
 
Performance Modules Solar Power Meter (Solar-100)
Performance Modules Solar Power Meter (Solar-100)Performance Modules Solar Power Meter (Solar-100)
Performance Modules Solar Power Meter (Solar-100)NYCCTfab
 
karakteristik Over load relay
karakteristik Over load relaykarakteristik Over load relay
karakteristik Over load relayMelanda Kucing
 
Variable frequency drives for industrial applications
Variable frequency drives for industrial applicationsVariable frequency drives for industrial applications
Variable frequency drives for industrial applicationsNaila Syed
 

En vedette (20)

Radiasi surya
Radiasi suryaRadiasi surya
Radiasi surya
 
20020501
2002050120020501
20020501
 
Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.
Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.
Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.
 
3 radiasi matahari gtr
3 radiasi matahari gtr3 radiasi matahari gtr
3 radiasi matahari gtr
 
design of VFD for speed control in single phase induction motor
design of VFD for speed control in single phase induction motordesign of VFD for speed control in single phase induction motor
design of VFD for speed control in single phase induction motor
 
Peran klimatologi dalam tip dan peternakan gtr
Peran klimatologi dalam tip dan peternakan gtrPeran klimatologi dalam tip dan peternakan gtr
Peran klimatologi dalam tip dan peternakan gtr
 
Radiasi surya
Radiasi suryaRadiasi surya
Radiasi surya
 
variable frequency drive (VFD) installation
variable frequency drive (VFD) installationvariable frequency drive (VFD) installation
variable frequency drive (VFD) installation
 
Speed control of dc motor by fuzzy controller
Speed control of dc motor by fuzzy controllerSpeed control of dc motor by fuzzy controller
Speed control of dc motor by fuzzy controller
 
Ppt sinar matahari (klh)
Ppt sinar matahari (klh)Ppt sinar matahari (klh)
Ppt sinar matahari (klh)
 
Multilevel Inverters for PV Applications
Multilevel Inverters for PV ApplicationsMultilevel Inverters for PV Applications
Multilevel Inverters for PV Applications
 
cascaded multilevel inverter project
cascaded multilevel inverter projectcascaded multilevel inverter project
cascaded multilevel inverter project
 
RADIASI MATAHARI
RADIASI MATAHARIRADIASI MATAHARI
RADIASI MATAHARI
 
speed control of three phase induction motor
speed control of three phase induction motorspeed control of three phase induction motor
speed control of three phase induction motor
 
Radiasi surya dan pertumbuhan tanaman
Radiasi surya dan pertumbuhan tanamanRadiasi surya dan pertumbuhan tanaman
Radiasi surya dan pertumbuhan tanaman
 
DIRECT TORQUE CONTROL OF THREE PHASE INDUCTION MOTOR USING FOUR SWITCH THREE ...
DIRECT TORQUE CONTROL OF THREE PHASE INDUCTION MOTOR USING FOUR SWITCH THREE ...DIRECT TORQUE CONTROL OF THREE PHASE INDUCTION MOTOR USING FOUR SWITCH THREE ...
DIRECT TORQUE CONTROL OF THREE PHASE INDUCTION MOTOR USING FOUR SWITCH THREE ...
 
Performance Modules Solar Power Meter (Solar-100)
Performance Modules Solar Power Meter (Solar-100)Performance Modules Solar Power Meter (Solar-100)
Performance Modules Solar Power Meter (Solar-100)
 
M.E. Project PPT
M.E. Project PPTM.E. Project PPT
M.E. Project PPT
 
karakteristik Over load relay
karakteristik Over load relaykarakteristik Over load relay
karakteristik Over load relay
 
Variable frequency drives for industrial applications
Variable frequency drives for industrial applicationsVariable frequency drives for industrial applications
Variable frequency drives for industrial applications
 

Similaire à 1. Tingkat intensitas pelayanan (p) = λ/μ = 20/25 = 0,82. Jumlah rata-rata kendaraan dalam sistem (L) = λ/μ = 20/25 = 0,8 3. Jumlah rata-rata kendaraan menunggu (Lq) = (λ/μ)^2/(μ-λ) = (20/25)^2/(25-20) = 0,324. Waktu rata-rata dalam sistem (W) = 1/(μ-λ) = 1/(25-20) = 1/5 = 0,2

Pertemuan 13 Analisis Antrian.pdf
Pertemuan 13 Analisis Antrian.pdfPertemuan 13 Analisis Antrian.pdf
Pertemuan 13 Analisis Antrian.pdfNajwaIsmira
 
Teoriantrian ro-130704084204-phpapp01
Teoriantrian ro-130704084204-phpapp01Teoriantrian ro-130704084204-phpapp01
Teoriantrian ro-130704084204-phpapp01ellynorsanti
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori antrian ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori antrian roITP UNS SEMESTER 2 Teori antrian ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori antrian roFransiska Puteri
 
Contohsoalteoriantriankhusus 121221200156-phpapp01
Contohsoalteoriantriankhusus 121221200156-phpapp01Contohsoalteoriantriankhusus 121221200156-phpapp01
Contohsoalteoriantriankhusus 121221200156-phpapp01sunshine_un
 
teori-antrian_ut.ppt
teori-antrian_ut.pptteori-antrian_ut.ppt
teori-antrian_ut.pptRendiAditya4
 
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINAANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINAPerguruan Tinggi Raharja
 

Similaire à 1. Tingkat intensitas pelayanan (p) = λ/μ = 20/25 = 0,82. Jumlah rata-rata kendaraan dalam sistem (L) = λ/μ = 20/25 = 0,8 3. Jumlah rata-rata kendaraan menunggu (Lq) = (λ/μ)^2/(μ-λ) = (20/25)^2/(25-20) = 0,324. Waktu rata-rata dalam sistem (W) = 1/(μ-λ) = 1/(25-20) = 1/5 = 0,2 (8)

Pertemuan 13 Analisis Antrian.pdf
Pertemuan 13 Analisis Antrian.pdfPertemuan 13 Analisis Antrian.pdf
Pertemuan 13 Analisis Antrian.pdf
 
Teoriantrian ro-130704084204-phpapp01
Teoriantrian ro-130704084204-phpapp01Teoriantrian ro-130704084204-phpapp01
Teoriantrian ro-130704084204-phpapp01
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori antrian ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori antrian roITP UNS SEMESTER 2 Teori antrian ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori antrian ro
 
Ramani 14
Ramani 14 Ramani 14
Ramani 14
 
Contohsoalteoriantriankhusus 121221200156-phpapp01
Contohsoalteoriantriankhusus 121221200156-phpapp01Contohsoalteoriantriankhusus 121221200156-phpapp01
Contohsoalteoriantriankhusus 121221200156-phpapp01
 
bab1teoriantrian.pdf
bab1teoriantrian.pdfbab1teoriantrian.pdf
bab1teoriantrian.pdf
 
teori-antrian_ut.ppt
teori-antrian_ut.pptteori-antrian_ut.ppt
teori-antrian_ut.ppt
 
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINAANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
 

Plus de Gusti Rusmayadi (20)

Ii pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosferIi pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosfer
 
V. adaptasi lingkungan dalam peternakan
V. adaptasi lingkungan dalam peternakanV. adaptasi lingkungan dalam peternakan
V. adaptasi lingkungan dalam peternakan
 
IX evapotranspirasi
IX evapotranspirasiIX evapotranspirasi
IX evapotranspirasi
 
viii hujan
viii hujanviii hujan
viii hujan
 
Vii angin
Vii anginVii angin
Vii angin
 
Vi tekanan udara
Vi tekanan udaraVi tekanan udara
Vi tekanan udara
 
Leaflet ps agronomi 2014
Leaflet ps agronomi 2014Leaflet ps agronomi 2014
Leaflet ps agronomi 2014
 
Pemodelan produksi gtr 2013
Pemodelan produksi gtr 2013Pemodelan produksi gtr 2013
Pemodelan produksi gtr 2013
 
Fadly 60 68
Fadly 60 68Fadly 60 68
Fadly 60 68
 
Afiah49 59-baik
Afiah49 59-baikAfiah49 59-baik
Afiah49 59-baik
 
Gusti 40-48-baik
Gusti 40-48-baikGusti 40-48-baik
Gusti 40-48-baik
 
Bakti 37 39
Bakti 37 39Bakti 37 39
Bakti 37 39
 
Susi 28-36
Susi 28-36Susi 28-36
Susi 28-36
 
Zuraida titi-22-27
Zuraida titi-22-27Zuraida titi-22-27
Zuraida titi-22-27
 
Faeida0 15-21
Faeida0 15-21Faeida0 15-21
Faeida0 15-21
 
Habibah baik11-14
Habibah baik11-14Habibah baik11-14
Habibah baik11-14
 
Nofia=6 10
Nofia=6 10Nofia=6 10
Nofia=6 10
 
Norhasanah 1 5
Norhasanah 1 5Norhasanah 1 5
Norhasanah 1 5
 
Simulasi monte carlo gtr
Simulasi monte carlo gtrSimulasi monte carlo gtr
Simulasi monte carlo gtr
 
Praktikum agroklimatologi pdf 2011_gtr
Praktikum agroklimatologi pdf 2011_gtrPraktikum agroklimatologi pdf 2011_gtr
Praktikum agroklimatologi pdf 2011_gtr
 

Dernier

PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 

Dernier (20)

PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 

1. Tingkat intensitas pelayanan (p) = λ/μ = 20/25 = 0,82. Jumlah rata-rata kendaraan dalam sistem (L) = λ/μ = 20/25 = 0,8 3. Jumlah rata-rata kendaraan menunggu (Lq) = (λ/μ)^2/(μ-λ) = (20/25)^2/(25-20) = 0,324. Waktu rata-rata dalam sistem (W) = 1/(μ-λ) = 1/(25-20) = 1/5 = 0,2

  • 1.
  • 2. Pelanggan menunggu pelayanan di kasir Penonton menunggu pelayanan di desk Cineplex XXI Mahasiswa/i menunggu registrasi dan pembayaran SPP Penumpang kapal laut menunggu pelayanan loket penjualan tiket Pengendara kendaraan menunggu pengisian bahan bakar di SPBU Beberapa produk atau barang menunggu untuk di selesaikan
  • 3. Sebaran Poisson Distribusi Poisson sering digunakan untuk mentukan peluang sebuah peristiwa yang dalam area kesempatan tertentu diharapkan sangat jarang terjadi  e adalah basis logaritma natural (e = 2.71828...)  k adalah jumlah kejadian suatu peristiwa  k! adalah faktorial dari k  λ adalah bilangan riil positif, atau nilai harapan peristiwa yang terjadi dalam interval tertentu.  Misal, peristiwa yang terjadi rata-rata 2 kali per menit, dan dicari probabilitas jika terjadi peristiwa k kali dalam interval 10 menit, maka digunakan distribusi poisson dengan λ = 10×2 = 20.  Sebagai fungsi k, ini disebut fungsi massa probabilita
  • 4. Contoh Sebaran Poisson Sambungan telepon  Rata-rata ada 1,4 salah sambung untuk setiap 100 orang penelepon. Contoh berukuran 200 telah diambil. Peluang terjadi salah sambung adalah 0,9392  Jika k = banyak kesalahan per Tugas 1 200 orang penelepon, maka Peluang seseorang mendapat reaksi nilai harapan λ = 2,8. buruk setelah disuntik adalah 0,0005.  Peluang tidak terjadi salah Tentukan peluang dari 4000 orang yang sambung adalah disuntik mendapat reaksi buruk: a) Tidak ada b) Ada 2 orang c) Lebih dari 2 orang, dan d) Tentukan berapa orang diharapkan yang akan mendapat reaksi buruk
  • 5. Stuktur Model Antrian 1. Garis tunggu atau sering disebut antrian (queue) 2. Fasilitas pelayanan (service facility) 1 2 Pelanggan masuk Ke dalam sistem Garis tunggu/ Pelanggan keluar antrian antrian dari sistem s antrian Fasilitas Pelayanan STUKTUR SISTEM ANTRIAN
  • 6. CONTOH SISTEM ANTRIAN Sistem Garis tunggu/antrian Fasilitas Pesawat menunggu di Lapangan terbang Landasan pacu landasan Bank Nasabah (orang) Teller/CS Pencucian Mobil Mobil Tempat pencucian mobil Bongkar muat barang Kapal dan truk Fasilitas bongkar muat Sistem komputer Program komputer CPU, Printer, dll Bantuan pengobatan Orang Ambulance darurat Perpustakaan Anggota perpustakaan Pegawai perpustakaan Registrasi mahasiswa Mahasiswa Pusat registrasi Skedul sidang pengadilan Kasus yang disidangkan Pengadilan
  • 8. Komponen sistem antrian • Menggambarkan • Berapa banyak jumlah pelanggan kedatangan per Populasi unit waktu dan masukan potensial yang Distribusi masuk sistem kedatangan dalam periode antrian waktu tertentu berturut-turut dalam waktu • Pelanggan yang yang berbeda mana yang akan dilayani lebih dulu : a. FCFS Disiplin (first come, first pelayanan served) b. LCFS (last come, first served) c. Acak d. prioritas • mengelompokk an fasilitas pelayanan menurut jumlah Fasilitas Pelayanan yang tersedia : • pelanggan a. Single- Karakter akan channel b. istik meninggalka • Berapa banyak multiple- sistem • memaksimum n sistem jika pelanggan yang channel lainnya kan jumlah antrian Kapasitas pelanggan dapat dilayani penuh, dsb sistem yang Distribusi per satuan pelayana diperkenankan Pelayanan waktu n masuk dalam • Berapa lama sistem setiap pelanggan dapat dilayani
  • 9. Persamaan dan Notasi λ ❶ P  n = jumlah pelanggan dalam sistem μ  Pn = probabilitas kepastian n pelanggan dalam sistem  Pn  P (1  P) n λ = jumlah rata-rata pelanggan yang ❷ datang persatuan waktu  µ = jumlah rata-rata pelanggan yang P λ dilayani per satuan waktu ❸ L   Po = probabilitas tidak ada pelanggan 1- P μ-λ dalam sistem  p = tingkat intensitas fasilitas λ 2 P 2 pelayanan ❹ Lq    L = jumlah rata-rata pelanggan yang μ(μ - λ) 1- P diharapkan dlm sistem  Lq = jumlah pelanggan yang 1 diharapkan menunggu dalam antrian ❺ W  W = waktu yang diharapkan oleh μ-λ  pelanggan selama dalam sistem Wq = waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama menunggu dalam antrian λ ❻ Wq   1/µ = waktu rata-rata pelayanan μ(μ - λ)   1/λ S = waktu rata-rata antar kedatangan = jumlah fasilitas pelayanan
  • 10. Contoh PT GTR mengoperasikan satu buah pompa bensin dengan satu operator. Rata- rata tingkat kedatangan kendaraan mengikuti distribusi poisson yaitu 20 kendaraan per jam. Operator dapat melayani rata-rata 25 mobil per jam, dengan waktu pelayanan setiap mobil mengikuti distribusi probabilitas eksponensial. Jika diasumsikan model sistem antrian yang digunakan operator tersebut (M/M/1), hitunglah : 1. Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan (p) 2. Jumlah rata-rata kendaraan yang diharapkan dalam sistem (L) 3. Jumlah kendaraan yang diharapkan menunggu dalam antrian (Lq) 4. Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan selama dalam sistem (menunggu pelayanan) (W) 5. Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan untuk menunggu dalam antrian (Wq) Fasilitas Pelayanan Kedatangan Mobil antri menunggu Mobil Keluar mobil, 20 per pelayanan 1 pompa bensin jam melayani 25 mobil per jam SPBU BANJARBARU
  • 11. Penyelesaian λ = 20 dan µ = 25 1. Tingkat intenstas (kegunaan) pelayanan (p) λ 20 p   0,80 μ 25 Ini berarti operator: • sibuk melayani kendaraan selama 80% dari waktunya, sedangkan • 20% dari waktunya (1 – p) (idle time) digunakan operator untuk istirahat, dll 2. Jumlah rata-rata kendaraan yang diharapkan dalam sistem (L) λ 20 L   4, atau μ - λ 25  20 p 0,80 L  4 1 - p 1  0,80 Angka tersebut menunjukkan operator dapat mengharapkan 4 mobil berada dalam sistem
  • 12. 3. Jumlah kendaraan yang diharapkan menunggu dalam antrian (Lq) λ2 (20) 2 400 Lq     3,20 μ(μ - λ) 25(25  20) 125 Angka tersebut menunjukkan mobil yang menunggu untuk dilayani dalam antrian sebanyak 3,20 kendaraan 4. Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan selama dalam sistem (menunggu pelayanan) (W) 1 1 1 W    0,20 jam atau 12 menit μ - λ 25  20 25 Angka tersebut menunjukkan waktu rata-rata kendaraan menunggu dalam sistem selama 12 menit 5. Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan untuk menunggu dalam antrian (Wq) λ 20 20 Wq     0,16 jam atau 9,6 menit μ(μ - λ) 25(25  20) 125 Angka tersebut menunjukkan waktu rata-rata kendaraan menunggu dalam antrian selama 9,6 menit
  • 13. Tugas 2. Hubungan antara L, Lq, W dan Wq L =λW Buktikan Rumus tersebut  Lq = λ Wq  W = Wq + 1/µ Tugas3. Manajer sebuah Restoran Fried Chicken, akhir-akhir ini merasa prihatin dengan antrian drive true yang panjang. Beberapa pelanggannya mengadu tentang waktu menunggu yang lama, oleh karena itu manajer mengkhawatirkan kemungkinan kehilangan pelanggan. Analisis dengan teori antrian diketahui, tingkat kedatangan rata-rata langganan selama periode puncak adalah 50 orang per jam. Sistem pelayanan satu per satu dengan waktu rata-rata 1 orang 1 menit. Pertanyaan : a) Tingkat kegunaan (intensitas) bagian pelayanan restoran (p) ? b)Jumlah rata-rata kendaraan yang diharapkan dalam sistem (L) c) Jumlah kendaraan yang diharapkan menunggu dalam antrian (Lq) d)Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan selama dalam sistem (menunggu pelayanan) (W) e) Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan untuk menunggu dalam antrian (Wq)
  • 14. MULTIPLE-CHANNEL MODEL (M/M/s) Dalam Multiple-Channel Model, fasilitas yang dimiliki lebih dari satu. Huruf (s) menyatakan jumlah fasilitas pelayanan
  • 15. Contoh Unit gawat darurat (UGD) rumah sakit berisikan tiga bagian ruangan yang terpisah untuk setiap kedatangan pasien. Setiap ruangan memiliki satu orang dokter dan satu orang jururawat. Seorang dokter dan jururawat rata-rata dapat merawat 5 orang pasien per jam. Apabila pasien yang dihadapi hanya luka-luka ringan, mereka dapat melayani 12 pasien per jam. Laporan statistik pasien rumah sakit tersebut menunjukkan bahwa kedatangan dan penyelesaian pelayanan mengikuti distribusi Poisson. Sistem : (M/M/3) λ = 12 s=3 µ=5 s p = 12/3(5) = 0,8 s Pasien menunggu dalam antrian untuk s Pasien datang Pasien pergi berobat (rata-rata 12 3 saluran pelayanan setelah menerma pasien per jam) 1 team mengobati rata- rata 15 pasien perjam pengobatan Model UGD
  • 16. µ = rata-rata tingkat pelayanan untuk setiap fasilitas pelayanan λ p Lq μs Wq  λ  λ λ   s-1 μ( )n ( )s  1  μ  W  Wq  Po     μ  n 0 n! s!(1 - λ )    sμ   λ L  λW  Lq  μ  ( μ )n λ  n! ( Po ), jika 0  n  s λ Pn   λ n Po ( )s p  μ ( Po ), jika n  s ( ) μ Lq    s!s n-s s!(1 - p)2
  • 17. Penyelesaian λ s Po ( ) p 0,20(12 )5 (12 ) μ 5 15  0,20(13,824)(0,80) Lq   s!(1 - p)2 12 2 3!(1 - ) 6(0,04) 15 2,21184 Lq   9,216 pasien 0,24 Lq 9,216 Wq    0,768 jam atau 46 menit λ 12 1 1 W  Wq   0,768   0,968 jam atau 58 menit μ 5 L  λW  12(0,968)  11,62
  • 18. Model Networks Sistem Seri Subsistem 1 Subsistem 2 Sistem Paralel
  • 19. Referensi  Sujana. 1989. Metode Statistika. Pen. Tarsito Bandung. 508 hal.