Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Investasi Saham Di Pasar Modal
1. Investasi Saham di Pasar Modal
Andre adalah salah satu individu yang ikut memeriahkan perdagangan saham di bursa
efek Jakarta. Sudah kurang lebih 3 tahun Andre selalu mengikuti dan bertransaksi saham.
Semua keputusan dilakukan oleh dirinya sendiri dengan mengandalkan informasi yang
dilihat, didengar, maupun dibacanya. Berdasarkan penuturannya, dia memperoleh
keuntungan yang jauh lebih besar daripada bila ia hanya menempatkan uangnya di
deposito.
Walau pasar masih dalam keadaan yang berfluktuasi, Andre melihat kesempatan di sana.
Bersamaan dengan diberikannya perpanjangan waktu pembayaran utang Indonesia oleh
Paris Club dan disertai dengan semakin menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta (BEJ) juga ikut
erdongkrak. Andre memperoleh keuntungan dari pergerakan harga saham waktu itu.
Andre merupakan individu yang melihat juga potensi jangka panjang dari beberapa
saham unggulan serta ia juga melakukan transaksi jangka pendek untuk medapatkan
keuntungan. Rasa-rasanya dari cerita Andre tadi kita bisa menyimpulkan bahwa Andre
termasuk individu yang beruntungan bermain di bursa saham.
Lain lagi dengan dengan Hendra. Ia juga investor individu yang turut berinvestasi di
bursa saham. Ia melihat berbagai kemungkinan mendapatkan keuntungan dari
berinvestasi di saham.
Akan tetapi selama lebih dari 2 tahun bermain saham ia merasa bahwa belum
mendapatkan keuntungan yang diinginkan alias merugi. Walau ia juga melakukan
analisis sendiri serta mengikuti berbagai informasi yang diberikan oleh para pakar
investasi atau analis profesional.
Jadi mungkin timbul pertanyaan, bagaimana sih menyiasati berinvestasi pada saham?
Serta apa untung dan ruginya berinvestasi di saham? Mengapa pasar modal atau bursa
saham berkembang hampir di semua negara di dunia? Apa manfaat dari keberadaan pasar
modal? Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan seputar investasi saham dan
keberadaan pasar modal, khususnya di Indonesia. Melalui artikel kali ini kami ingin
membagikan informasi serta pengertian dasar dari istilah tadi serta kemungkinan Anda
untuk juga berpastisipasi di dalamnya.
Apa Itu Pasar Modal dan Manfaatnya
Pada dasarnya, pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun
modal sendiri. Instrumen-instrumen keuangan yang diperjualbelikan di pasar modal
seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan
(derivatif) seperti opsi (put atau call).
2. Di dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pengertian pasar modal
dijelaskan lebih spesifik sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum
dan Perdagangan Efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan Efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.
Pasar modal memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar
modal memberikan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar
modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas atau
wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan
dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer).
Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat memperoleh dana segar
masyarakat melalui penjualan Efek saham melalui prosedur IPO atau efek utang
(obligasi).
Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan
kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai
dengan karakteristik investasi yang dipilih. Jadi diharapkan dengan adanya pasar modal
aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal merupakan alternatif
pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan
perusahaan dan pada akhirnya memberikan kemakmuran bagi masyarakat yang lebih
luas.
Secara umum, manfaat dari keberadaan pasar modal adalah:
• Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha sekaligus
memungkinkan alokasi dana secara optimal.
• Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga memungkinkan
untuk melakukan diversifikasi. Alternatif investasi memberikan potensi keuntungan
dengan tingkat risiko yang dapat diperhitungkan.
• Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu negara.
• Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah.
• Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme menciptakan iklim berusaha
yang sehat serta mendorong pemanfaatan manajemen profesional.
Apa Itu Saham?
Setelah kita mengikuti sedikit perihal pasar modal, manfaatnya bagi masyarakat dan
perusahaan khususnya serta negara pada umumnya, sekarang kita akan membahas perihal
saham, salah satu produk yang diperjualbelikan di pasar modal. Saham dapat
didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam
suatu perusahaan atau perusahaan terbatas.
Wujud saham berupa selembar kertas yang menerangkan siapa pemiliknya. Akan tetapi,
sekarang ini sistem tanpa warkat sudah mulai dilakukan di pasar modal Jakarta dimana
bentuk kepemilikan tidak lagi berupa lembaran saham yang diberi nama pemiliknya tapi
3. sudah berupa account atas nama pemilik atau saham tanpa warkat. Jadi penyelesaian
transaksi akan semakin cepat dan mudah.
Saham atau ekuitas merupakan surat berharga yang sudah banyak dikenal masyarakat.
Umumnya jenis saham yang dikenal adalah saham biasa (common stock). Saham sendiri
dibagi menjadi dua jenis saham, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen
(preferred stock).
Saham biasa, merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior atau akhir
terhadap pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan
tersebut dilikuidasi (tidak memiliki hak-hak istimewa). Karakterisktik lain dari saham
biasa adalah dividen dibayarkan selama perusahaan memperoleh laba.
Setiap pemilik saham memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (one share
one vote). Pemegang saham biasa memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim
pihak lain sebesar proporsi sahamnya dan memiliki hak untuk mengalihkan kepemilikan
sahamnya kepada orang lain.
Sedangkan untuk saham preferen, merupakan saham yang memiliki karakteristik
gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap
(seperti bunga obligasi). Persamaan saham preferen dengan obligasi terletak pada 3 (tiga)
hal: ada klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, dividen tetap selama masa berlaku dari
saham dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan dengan saham biasa.
Saham preferen lebih aman dibandingkan dengan saham biasa karena memiliki hak klaim
terhadap kekayaan perusahaan dan pembagian dividen terlebih dahulu. saham preferen
sulit untuk diperjualbelikan seperti saham biasa, karena jumlahnya yang sedikit.
Daya tarik dari investasi saham adalah dua keuntungan yang dapat diperoleh pemodal
dengan membeli saham atau memiliki saham, yaitu dividen dan capital gain. Dividen
merupakan keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang
dihasilkan perusahaan. Biasanya dividen dibagikan setelah adanya persetujuan pemegang
saham dan dilakukan setahun sekali.
Agar investor berhak mendapatkan dividen, pemodal tersebut harus memegang saham
tersebut untuk kurun waktu tertentu hingga kepemilikan saham tersebut diakui sebagai
pemegang saham dan berhak mendapatkan dividen. Dividen yang diberikan perusahaan
dapat berupa dividen tunai, dimana pemodal atau pemegang saham mendapatkan uang
tunai sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki dan dividen saham dimana pemegang
saham mendapatkan jumlah saham tambahan.
Sedangkan capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual yang terjadi.
Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan di pasar sekunder. Sebagai
contoh, misal saja Anda membeli saham Astra International dengan harga per sahamnya
4. Rp 1.800 dan menjual dengan harga Rp 2.200 berarti Anda mendapatkan capital gain
sebesar Rp 400 per lembar sahamnya. Umumnya investor jangka pendek mengharapkan
keuntungan dari capital gain.
Saham dikenal memiliki karakteristik high risk-high return. Artinya saham merupakan
surat berharga yang memberikan peluang keuntungan yang tinggi namun juga berpotensi
risiko tinggi.
Saham memungkinkan pemodal mendapatkan keuntungan (capital gain) dalam jumlah
besar dalam waktu singkat. Namun seiring dengan berfluktuasinya harga saham, saham
juga dapat membuat investor mengalami kerugian besar dalam waktu singkat.
Jadi bila Anda memutuskan untuk berinvestasi dalam bentuk saham yang perlu ditelaah
ulang adalah tingkat risiko yang terkandung (high risk) sesuai dengan tingkat risiko yang
bisa Anda tanggung. Jangan sampai berinvestasi dalam bentuk saham memberikan rasa
khawatir serta waswas mengakibatkan Anda susah tidur dan stres. Kenali tingkat risiko
Anda dan ambil keputusan berdasarkan hal itu.
Dalam menganalisis perusahaan publik yang ada, perlu diingat keingian Anda
berinvestasi di saham untuk jangka waktu yang panjang dengan mendapatkan dividen
yang relatif stabil atau menginginkan keuntungan jangka yang lebih pendek dari segi
capital gain akibat pertumbuhan perusahaan. Sebagai investor, terdapat 3 alasan mengapa
Anda memilih untuk membeli saham tertentu :
Income. Apabila pertimbangan Anda dalam berinvestasi dalam saham adalah
mendapatkan pendapatan yang tetap dari hasil investasi pertahunnya, maka anda bisa
membeli saham pada perusahaan yang sudah mapan dan memberikan dividen secara
regular.
Growth. Apabila pertimbangan Anda adalah untuk jangka panjang dan memberikan hasil
yang besar di masa datang, berinvestasi pada saham perusahaan yang sedang berkembang
(biasanya perusahaan teknologi) memberikan keuntungan yang besar, karena kebijakan
dari perusahaan yang sedang berkembang biasanya keuntungan perusahaan akan
diinvestasikan kembali ke perusahaan maka perusahaan tidak memberikan dividen bagi
investor. Keuntungan bagi investor hanya dari kenaikan harga saham apabila anda
menjual saham tersebut di masa datang (kenaikan harga saham yang besar).
Diversification. Apabila Anda membeli saham untuk kepentingan portofolio anda maka
harus hati-hati dalam melengkapinya. Apakah Anda memerlukan saham untuk
pendapatan tetap atau membeli obligasi dengan bunga yang diberikan sebagai
pendapatan.
5. Berinvestasi dalam saham sangat memerlukan pengetahuan yang luas tentang perusahaan
itu sendiri (perusahaan dimana Anda ingin menginvestasikan dana anda). Banyak
pertanyaan-pertanyaan yang mungkin timbul dan harus anda jawab sebelum memutuskan
berinvestasi pada saham.
Pertanyaan pertama yang harus Anda ketahui jawabannya adalah perusahaan apa? Dan
apa yang dilakukan perusahaan tersebut (line of business)? Berapa besar hutang yang
dimiliki oleh perusahaan (debt to equity ratio)? Bagaimana perkembangan industri di
mana perusahaan itu berada, serta perkembangan perusahaan itu sendiri?
Informasi atau pengetahuan lain yang harus Anda ketahui adalah pergerakan saham
perusahaan itu dalam beberapa tahun belakangan dari 1, 5, sampai 10 tahun yang lalu.
Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lainnya. Dengan semua pengetahuan atau
informasi yang Anda dapat dari pertanyaan diatas, akan membantu memberikan kejelasan
mengenai perusahaan dimana anda akan menginvestasikan dana anda serta prospek ke
depan dari perusahaan tersebut.
Anda akan menemukan banyak informasi yang berbeda-beda dari berbagai institusi,
Anda harus mempelajari institusi mana yang memiliki pengalaman serta kridibilitas yang
tinggi sehingga informasi yang Anda terima benar-benar adanya dan akurat. Sehingga
informasi tersebut dapat membantu anda melakukan keputusan mengenai investasi yang
anda ambil.
Bertransaksi Saham
Sebelum Anda dapat melakukan transaksi saham di pasar modal, Anda sebagai investor
harus menjadi nasabah perusahaan Efek yang terdaftar di pasar modal yang sekarang
jumlahnya sebanyak 185 perusahaan. Pertama yang harus dilakukan adalah membuka
rekening dengan mengisi dokumen pembukuan.
Besarnya dana yang harus ditempatkan atau deposit wajib bagi investor besarnya berbeda
untuk bermacam perusahaan. Ada perusahaan yang mewajibkan investor untuk
menempatkan dana sebesar Rp 25 juta untuk dapat berinvestasi atau bertransaksi di pasar
modal. Ada juga yang mengharuskan hanya Rp 15 juta. Namun ada juga perusahaan Efek
yang menentukan misalnya 50 persen dari nilai transaksi yang harus ditempatkan.
Misalnya bila Anda ingin berinvestasi saham sebesar Rp 10 juta, Anda hanya wajib
menempatkan Rp 5 juta.
Dalam perdagangan saham, jumlah yang diperjualbelikan dilakukan dalam satuan
perdagangan yang disebut lot. Di Bursa Efek Jakarta, satu lot berarti 500 lembar saham
(khusus untuk saham perbankan satu lotnya berjumlah 5000 lembar saham). Misalnya
harga saham PT. Telkom adalah Rp 3.000. Maka untuk bertransaksi minimun Anda harus
mengeluarkan dana Rp 1.500.000 atau (Rp 3.000 x 500 lembar saham per satu lot).
6. Demikianlah berbagai dasar pengertian dari saham serta pentinga keberadaan pasar
modal bagi suatu negara. Semoga informasi ini dapat membantu Anda memberikan
perspektif terhadap transaksi saham di pasar modal. Semoga bermanfaat. (*)