SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  30
Télécharger pour lire hors ligne
Salah satu alat untuk mengukur
       tingkat efisiensi
    pengelolaan rumah sakit




     Ibnu Mardiyoko, SKM
Adalah perusahaan “non profit”
Harus melayani masyarakat dengan “baik”
dibidang kesehatan
Harus bisa membiayai operasional RS
Harus bisa membuat sejahtera karyawannya
Dalam pengelolaannya Rumah Sakit harus
 efisien :
 1. Baik dilihat dari segi mutu pelayanan
    medis
 2. dilihat dari segi ekonomi pemanfaat
     an/pendayagunaan sarana yang ada.
Diperlukan indikator untuk melihat

          Penggunaan sumber daya ?–
          sudah efisien/belum ?
          Untuk tindakan perbaikan Diperlukan
          EVALUASI
          untuk menjamin bahwa
          pengorbanan tidak sia-sia tetapi
          berdaya guna bagi : - kesejahteraan
          pasien, masyarakat dan …….. Karyawan.
Menurut ilmu teknik adalah ketercapaian ratio efek
dan riil.
Menurut ilmu ekonomi adalah keseimbangan yang
paling baik antara output dan input.
Menurut ilmu sosial adalah tingkat kepuasan atau
hasil dari derita serta jerih payah yang harus dialami.
Dalam ilmu Administrasi efisien adalah gabungan
dari ketiga diatas.
(Barry Barber, MA, Ph.D, Fins P, AFIMA dan David Johnson, M.Sc)

EFISIENSI RUMAH SAKIT DIUKUR DARI :
- Lama rata-rata pasien dirawat (Av.LOS)
- Lamanya rata-rata tempat tidur tidak terisi (TOI)
- Presentasi tempat tidur yang terisi (BOR)
- Pasien dirawat yg keluar (hidup dan mati) per
  tempat tidur yg siap pakai selama setahun (BTO)
DATA     PENGGUNA               KEPENTINGAN
                     -   Seberapa jauh RS digunakan masy
                     -   Sbrp jauh masy. membutuhkan
        PEMERINTAH       pel. RI di RS
BOR
                          PERENCANAAN RS

                    - Menilai peng RS sudah
BOR     MANAJEMEN efisien/belum
        RUMAH SAKIT - Dasar menemukan sebab-
AvLOS
                    sebab ketidak keefisienan
TOI
                    - Langkah-langkah perbaikan
BTO                 dan tingkatkan efisiensi &
                    produktifitas pel. RS
Angka yang menunjukkan presentase tempat
tidur yg digunakan dalam satu tahun

                                      100
Rumus :
                     P = O X
                                        A
                                 O = Rata-rata TT terisi
BOR Ideal = 75 - 85 %       A = Rata-rata TT siap pakai
Batas optimal atas pertimbangan keamanan dan
efisiensi perawatan pasien.
Bila lebih dari 85 % Pelayanan yang
dijalankan dokter perawat dan lain-lain
kurang efektif, karena - Beban kerja tinggi
    Ruang Kerja terbatas
    Penggunaan yg berlebihan fasilitas sumber daya
    Meningkatkan kesulitan pasien memperoleh
    perawatan yg layak yang dibutuhkannya
    Perpanjangan masa penyembuhan.
Angka setahun yang menunjukkan rata-
rata lamanya seorang pasien dirawat.
Rumus :
                            365
                L = O X
                              D

AvLOS Ideal = 3 - 12 hari
                            O = Rata-rata TT terisi
                            D = Jml Ps.Keluar (H+M)
LENGTH OF STAY
     (Lama dirawat)

Jumlah hari-hari kalender dari masuk sampai
keluar rumah sakit (Glossary Huffman)
Hari pertama masuk RS dihitung , hari keluar RS
tidak dihitung (atau sebaliknya)
   Bila dalam bulan yang sama dapat dicari dengan
   cara tanggal keluar dikurangi tangal masuk.
   Pasien yang masuk dan keluar pada hari yg
   sama : lama dirawat dihitung 1 hari (walaupun
   mungkin hanya dirawat 2 jam ).
Rata-rata jumlah hari sebuah tempat tidur
tidak terisi, yaitu waktu antara sebuah TT
ditinggalkan pasien sampai dengan saat
ditempati lagi oleh pasien lain berikutnya.
Rumus :                            365
                  T= (A-O) X
                                      D
                          A = Rata-rata TT siap pakai
TOI Ideal = 1 - 3 hari    O = Rata-rata TT terisi
                          D = Jml Ps.Keluar (H+M)
Angka yang menunjukkan tingkat
penggunaan sebuah TT selama satu tahun
= rata-rata jumlah pasien yang
menggunakan setiap TT dalam tahun yg
bersangkutan.
                                   D
Rumus :                  B =
                                   A
                                       D = Jml Ps.Keluar (H+M)
Angka ideal : lebih dari 30 kali
                                       A = Rata-rata TT Siap pakai
Perbandingan efisiensi dalam kurun waktu
tertentu
Memonitor terhadap standar/target yg telah
ditentukan
Perbandingan antar ruang mana yg
pengelolaannya efisien dan mana yg tidak
Meneliti akibat dari perubahan kebijakan
Mengecek kesalahan laporan.
Grafik BOR makin dekat dengan sumbu Y
Ordinat BOR Makin tinggi
Makin dekat grafik BTO dengan titik sumbu
   pasien keluar per TT makin tinggi
jumlahnya
Rata-rata tenggang perputaran (TOI) tetap,
AvLOS berkurang, BOR akan turun.
Y GRAFIK BARBER JOHNSON
22
                                                                            BATASAN


          90 %




                                0%
20
                                                                 BOR



                              R8
         BOR
                                                                                75-85




                                               %
                            BO
18




                                           70
                                                                 TOI            1-3 hr




                                        R
                                                            15




                                      BO
16
                                                                 AvLOS          3-12 hr
14
                                          BT                     BTO            >30
12                                             O=
                                                    20
                                   2002
10
                                                                        Bila titik temu BOR,
         2004                                      20

8
                                                          R5
                                                             0   %      AvLOS, TOI & BTO
                                                        BO              berada di luar daerah
                       2003
6
                                                                        efisien, mununjukkan
                              2001
                                               30
                                                                        bahwa sistem yg
4

 2                                                                      sedang berjalan
0                                                                     X adalah kurang efisien.
     1         2   3    4      5     6         7        8    9       10
22
                                                                          Perkemban

          90 %




                                0%
20                                                                          gan Tk




                              R8
         BOR                                                               Efisiensi




                                               %
                            BO
18




                                           70
                                                                          Peng. RS X




                                        R
                                                            15




                                      BO
16
                                                                          Tahun 1999
                                   2003
14                                                                         s/d 2003
                                          BT
12                                             O=
                                                    20
                                   2002
10                                                 20
         2004

8                                                            0   %
                                                          R5
                       2003                             BO
6
                              2001
                                               30
4

 2

0

     1         2   3    4      5     6         7        8    9       10
GRAFIK BARBER JOHNSON
22


             90 %
     R. G




                                     0%
20                                                                              Perbandingan




                                   R8
                                                                                tingkat efisiensi
            BOR




                                                     %
                                 BO
18
                                                                                antar Ruang




                                                 70
                                                 R
                                                                  15            Perawatan dalam



                                               BO
16
                                                                                ssuatu rumah sakit.
14
                                               BT
12                                                  O=
                                                          20
                                        R. B
10 R. F                                                  20
            R. A

8                                                                  0   %
                                                                R5
                          R. C                                BO
6
                                   R. D
                                                     30
4

 2                                                   R. E


0
        1         2   3    4        5     6          7        8    9       10
REKOMENDASI UNTUK
PERBAIKAN


  Perhatikan dari keempat parameter :
  BOR, Av LOS, TOI, BTO mana yang
  tidak memenuhi standar yang telah
  ditetapkan.
  Cari kemungkinan penyebab terjadinya
  tidak tercapainya standar tersebut
  Usulkan tindakan perbaikan
BILA AvLOS LEBIH
DARI 12 HARI.


  Kemungkinan Penyebabnya :
    Pasien kronis dirawat di RS yang
    diperuntukkan pasien akut.
    Adanya kelemahan dalam pelayanan
    medis komplikasi / tidak ada
    kemajuan hasil.
    Ada individu dokter yang suka menunda
    layanan
PERLU evaluasi /
penelitian :
Antara lain :
  Lihat riwayat sakit dan keadaan pasien
  Penatalaksanaan/ketelitian pemeriksaan
  pasien , penyelenggaraan visite (setiap hari ?
  Teratur ?) , kecepatan/kecermatan hasil pem.
  penunjang
  Ketepatan terapi yang diberikan
  Kecermatan pelayanan perawatan ?
  Kecepatan pel sarana penunjang lainnya
TOI Tinggi dan
    BOR rendah
Penyebabnya ? Kurang informasi kepada
masyarakat ?
Upaya perbaikan :
  a. “Promosi” tentang semua pelayanan yang ada
  supaya demand meningkat
  b. Meningkatkan pelayanan dengan :
    Meningkatkan pengetahuan/ketrampilan
    Menanamkan perilaku SDM yg baik
    Memperhatikan karier dan kesejahteraan petugas
    Penatalaksanaan penerimaan dan penempatan pasien.
Penata laksanaan bagian
Penerimaan pasen

 Peningkatan tata laksana pekerjaan di admisi
 Pengaturan penempatan di bangsal
 Koordinasi/kerjasama yg baik antara petugas admisi
 dan bangsal
 Papan / informasi posisi tempat tidur yg up to date
 Pasien mutasi, pasien pulang petugas bangsal segera
 lapor ke admisi
 Peranan supervisi ditingkatkan
 Daftar pasien tunggu
Realokasi tempat tidur

Bangsal yang BOR rendah dikurangi
untuk menambah TT Bangsal yang BOR
nya tinggi.
DATA RS “CEPAT SEMBUH”

       Uraian             Th.1979   Th.1980 Th.1981   Th.1982   Th 1983

Rata-rata TT terisi (O)    149      164      170       175       185
Pasien keluar Jml (D)      5511     5579     6180      6493      6546
TT siap pakai (A)          241      258      258      268        268
BOR % TT terisi (P)       61,8%     63,5%    65,8%     65,2%      69%
LOS (L)                   9,8       10,7     10        9,8       10,3
TOI (T)                   6,09      6,1      5,1       5,2       4,6
BTO (B)                   22,8      21,6     23,9      24,2       24,4
Ibnu Mardiyoko, SKM

Contenu connexe

Tendances

Pengukuran Kinerja
Pengukuran KinerjaPengukuran Kinerja
Pengukuran Kinerja
alifsmile
 
Manajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakitManajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakit
KANDA IZUL
 
1290656847 materi pelatihan manajemen kefarmasian di instalasi farmasi kabupa...
1290656847 materi pelatihan manajemen kefarmasian di instalasi farmasi kabupa...1290656847 materi pelatihan manajemen kefarmasian di instalasi farmasi kabupa...
1290656847 materi pelatihan manajemen kefarmasian di instalasi farmasi kabupa...
Anis Solihah
 
Format evaluasi awal dan catatan implementasi mpp 2019
Format evaluasi awal  dan catatan implementasi mpp 2019Format evaluasi awal  dan catatan implementasi mpp 2019
Format evaluasi awal dan catatan implementasi mpp 2019
nurilisza
 

Tendances (20)

pengukuran dan evaluasi kinerja
pengukuran dan evaluasi kinerja pengukuran dan evaluasi kinerja
pengukuran dan evaluasi kinerja
 
Perhitungan indikator por 2019
Perhitungan indikator por 2019 Perhitungan indikator por 2019
Perhitungan indikator por 2019
 
Pedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rsPedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rs
 
Pengukuran Kinerja
Pengukuran KinerjaPengukuran Kinerja
Pengukuran Kinerja
 
Mi 1 1. perencanaan obat di puskesmas
Mi 1   1. perencanaan obat di puskesmasMi 1   1. perencanaan obat di puskesmas
Mi 1 1. perencanaan obat di puskesmas
 
Ppt efek samping obat
Ppt efek samping obat Ppt efek samping obat
Ppt efek samping obat
 
Key Performance Indicator
Key Performance IndicatorKey Performance Indicator
Key Performance Indicator
 
Permenkes 36 2016 perubahan permenkes 30-2014 standar pelayanan kefarmasian d...
Permenkes 36 2016 perubahan permenkes 30-2014 standar pelayanan kefarmasian d...Permenkes 36 2016 perubahan permenkes 30-2014 standar pelayanan kefarmasian d...
Permenkes 36 2016 perubahan permenkes 30-2014 standar pelayanan kefarmasian d...
 
Per kbpom no_40_tahun_2013_tentang_pedoman_pengelolaan_prekursor
Per kbpom no_40_tahun_2013_tentang_pedoman_pengelolaan_prekursorPer kbpom no_40_tahun_2013_tentang_pedoman_pengelolaan_prekursor
Per kbpom no_40_tahun_2013_tentang_pedoman_pengelolaan_prekursor
 
Pedoman Penerapan Formularium Nasional
Pedoman Penerapan Formularium NasionalPedoman Penerapan Formularium Nasional
Pedoman Penerapan Formularium Nasional
 
Manajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakitManajemen obat di rumah sakit
Manajemen obat di rumah sakit
 
SOAL TES APOTEKER.pptx
SOAL TES APOTEKER.pptxSOAL TES APOTEKER.pptx
SOAL TES APOTEKER.pptx
 
Job desk 2017
Job desk 2017Job desk 2017
Job desk 2017
 
Kamus dan matriks kompetensi
Kamus dan matriks kompetensiKamus dan matriks kompetensi
Kamus dan matriks kompetensi
 
1290656847 materi pelatihan manajemen kefarmasian di instalasi farmasi kabupa...
1290656847 materi pelatihan manajemen kefarmasian di instalasi farmasi kabupa...1290656847 materi pelatihan manajemen kefarmasian di instalasi farmasi kabupa...
1290656847 materi pelatihan manajemen kefarmasian di instalasi farmasi kabupa...
 
Mi 1 6. pengendalian obat di puskesmas
Mi 1   6. pengendalian obat di puskesmasMi 1   6. pengendalian obat di puskesmas
Mi 1 6. pengendalian obat di puskesmas
 
1. KONSEP MUTU DAN AKREDITASI FASYANKES TINGKAT PERTAMA_1.ppt
1. KONSEP MUTU DAN AKREDITASI FASYANKES TINGKAT PERTAMA_1.ppt1. KONSEP MUTU DAN AKREDITASI FASYANKES TINGKAT PERTAMA_1.ppt
1. KONSEP MUTU DAN AKREDITASI FASYANKES TINGKAT PERTAMA_1.ppt
 
Sop diagnosa penyakit tb
Sop diagnosa penyakit tbSop diagnosa penyakit tb
Sop diagnosa penyakit tb
 
IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN
IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN
IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN
 
Format evaluasi awal dan catatan implementasi mpp 2019
Format evaluasi awal  dan catatan implementasi mpp 2019Format evaluasi awal  dan catatan implementasi mpp 2019
Format evaluasi awal dan catatan implementasi mpp 2019
 

Bj Ibnu 1

  • 1. Salah satu alat untuk mengukur tingkat efisiensi pengelolaan rumah sakit Ibnu Mardiyoko, SKM
  • 2. Adalah perusahaan “non profit” Harus melayani masyarakat dengan “baik” dibidang kesehatan Harus bisa membiayai operasional RS Harus bisa membuat sejahtera karyawannya
  • 3. Dalam pengelolaannya Rumah Sakit harus efisien : 1. Baik dilihat dari segi mutu pelayanan medis 2. dilihat dari segi ekonomi pemanfaat an/pendayagunaan sarana yang ada.
  • 4. Diperlukan indikator untuk melihat Penggunaan sumber daya ?– sudah efisien/belum ? Untuk tindakan perbaikan Diperlukan EVALUASI untuk menjamin bahwa pengorbanan tidak sia-sia tetapi berdaya guna bagi : - kesejahteraan pasien, masyarakat dan …….. Karyawan.
  • 5. Menurut ilmu teknik adalah ketercapaian ratio efek dan riil. Menurut ilmu ekonomi adalah keseimbangan yang paling baik antara output dan input. Menurut ilmu sosial adalah tingkat kepuasan atau hasil dari derita serta jerih payah yang harus dialami. Dalam ilmu Administrasi efisien adalah gabungan dari ketiga diatas.
  • 6. (Barry Barber, MA, Ph.D, Fins P, AFIMA dan David Johnson, M.Sc) EFISIENSI RUMAH SAKIT DIUKUR DARI : - Lama rata-rata pasien dirawat (Av.LOS) - Lamanya rata-rata tempat tidur tidak terisi (TOI) - Presentasi tempat tidur yang terisi (BOR) - Pasien dirawat yg keluar (hidup dan mati) per tempat tidur yg siap pakai selama setahun (BTO)
  • 7. DATA PENGGUNA KEPENTINGAN - Seberapa jauh RS digunakan masy - Sbrp jauh masy. membutuhkan PEMERINTAH pel. RI di RS BOR PERENCANAAN RS - Menilai peng RS sudah BOR MANAJEMEN efisien/belum RUMAH SAKIT - Dasar menemukan sebab- AvLOS sebab ketidak keefisienan TOI - Langkah-langkah perbaikan BTO dan tingkatkan efisiensi & produktifitas pel. RS
  • 8. Angka yang menunjukkan presentase tempat tidur yg digunakan dalam satu tahun 100 Rumus : P = O X A O = Rata-rata TT terisi BOR Ideal = 75 - 85 % A = Rata-rata TT siap pakai Batas optimal atas pertimbangan keamanan dan efisiensi perawatan pasien.
  • 9. Bila lebih dari 85 % Pelayanan yang dijalankan dokter perawat dan lain-lain kurang efektif, karena - Beban kerja tinggi Ruang Kerja terbatas Penggunaan yg berlebihan fasilitas sumber daya Meningkatkan kesulitan pasien memperoleh perawatan yg layak yang dibutuhkannya Perpanjangan masa penyembuhan.
  • 10. Angka setahun yang menunjukkan rata- rata lamanya seorang pasien dirawat. Rumus : 365 L = O X D AvLOS Ideal = 3 - 12 hari O = Rata-rata TT terisi D = Jml Ps.Keluar (H+M)
  • 11. LENGTH OF STAY (Lama dirawat) Jumlah hari-hari kalender dari masuk sampai keluar rumah sakit (Glossary Huffman) Hari pertama masuk RS dihitung , hari keluar RS tidak dihitung (atau sebaliknya) Bila dalam bulan yang sama dapat dicari dengan cara tanggal keluar dikurangi tangal masuk. Pasien yang masuk dan keluar pada hari yg sama : lama dirawat dihitung 1 hari (walaupun mungkin hanya dirawat 2 jam ).
  • 12. Rata-rata jumlah hari sebuah tempat tidur tidak terisi, yaitu waktu antara sebuah TT ditinggalkan pasien sampai dengan saat ditempati lagi oleh pasien lain berikutnya. Rumus : 365 T= (A-O) X D A = Rata-rata TT siap pakai TOI Ideal = 1 - 3 hari O = Rata-rata TT terisi D = Jml Ps.Keluar (H+M)
  • 13. Angka yang menunjukkan tingkat penggunaan sebuah TT selama satu tahun = rata-rata jumlah pasien yang menggunakan setiap TT dalam tahun yg bersangkutan. D Rumus : B = A D = Jml Ps.Keluar (H+M) Angka ideal : lebih dari 30 kali A = Rata-rata TT Siap pakai
  • 14. Perbandingan efisiensi dalam kurun waktu tertentu Memonitor terhadap standar/target yg telah ditentukan Perbandingan antar ruang mana yg pengelolaannya efisien dan mana yg tidak Meneliti akibat dari perubahan kebijakan Mengecek kesalahan laporan.
  • 15. Grafik BOR makin dekat dengan sumbu Y Ordinat BOR Makin tinggi Makin dekat grafik BTO dengan titik sumbu pasien keluar per TT makin tinggi jumlahnya Rata-rata tenggang perputaran (TOI) tetap, AvLOS berkurang, BOR akan turun.
  • 16. Y GRAFIK BARBER JOHNSON 22 BATASAN 90 % 0% 20 BOR R8 BOR 75-85 % BO 18 70 TOI 1-3 hr R 15 BO 16 AvLOS 3-12 hr 14 BT BTO >30 12 O= 20 2002 10 Bila titik temu BOR, 2004 20 8 R5 0 % AvLOS, TOI & BTO BO berada di luar daerah 2003 6 efisien, mununjukkan 2001 30 bahwa sistem yg 4 2 sedang berjalan 0 X adalah kurang efisien. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
  • 17. 22 Perkemban 90 % 0% 20 gan Tk R8 BOR Efisiensi % BO 18 70 Peng. RS X R 15 BO 16 Tahun 1999 2003 14 s/d 2003 BT 12 O= 20 2002 10 20 2004 8 0 % R5 2003 BO 6 2001 30 4 2 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
  • 18. GRAFIK BARBER JOHNSON 22 90 % R. G 0% 20 Perbandingan R8 tingkat efisiensi BOR % BO 18 antar Ruang 70 R 15 Perawatan dalam BO 16 ssuatu rumah sakit. 14 BT 12 O= 20 R. B 10 R. F 20 R. A 8 0 % R5 R. C BO 6 R. D 30 4 2 R. E 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
  • 19. REKOMENDASI UNTUK PERBAIKAN Perhatikan dari keempat parameter : BOR, Av LOS, TOI, BTO mana yang tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan. Cari kemungkinan penyebab terjadinya tidak tercapainya standar tersebut Usulkan tindakan perbaikan
  • 20. BILA AvLOS LEBIH DARI 12 HARI. Kemungkinan Penyebabnya : Pasien kronis dirawat di RS yang diperuntukkan pasien akut. Adanya kelemahan dalam pelayanan medis komplikasi / tidak ada kemajuan hasil. Ada individu dokter yang suka menunda layanan
  • 21. PERLU evaluasi / penelitian : Antara lain : Lihat riwayat sakit dan keadaan pasien Penatalaksanaan/ketelitian pemeriksaan pasien , penyelenggaraan visite (setiap hari ? Teratur ?) , kecepatan/kecermatan hasil pem. penunjang Ketepatan terapi yang diberikan Kecermatan pelayanan perawatan ? Kecepatan pel sarana penunjang lainnya
  • 22. TOI Tinggi dan BOR rendah Penyebabnya ? Kurang informasi kepada masyarakat ? Upaya perbaikan : a. “Promosi” tentang semua pelayanan yang ada supaya demand meningkat b. Meningkatkan pelayanan dengan : Meningkatkan pengetahuan/ketrampilan Menanamkan perilaku SDM yg baik Memperhatikan karier dan kesejahteraan petugas Penatalaksanaan penerimaan dan penempatan pasien.
  • 23. Penata laksanaan bagian Penerimaan pasen Peningkatan tata laksana pekerjaan di admisi Pengaturan penempatan di bangsal Koordinasi/kerjasama yg baik antara petugas admisi dan bangsal Papan / informasi posisi tempat tidur yg up to date Pasien mutasi, pasien pulang petugas bangsal segera lapor ke admisi Peranan supervisi ditingkatkan Daftar pasien tunggu
  • 24. Realokasi tempat tidur Bangsal yang BOR rendah dikurangi untuk menambah TT Bangsal yang BOR nya tinggi.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29. DATA RS “CEPAT SEMBUH” Uraian Th.1979 Th.1980 Th.1981 Th.1982 Th 1983 Rata-rata TT terisi (O) 149 164 170 175 185 Pasien keluar Jml (D) 5511 5579 6180 6493 6546 TT siap pakai (A) 241 258 258 268 268 BOR % TT terisi (P) 61,8% 63,5% 65,8% 65,2% 69% LOS (L) 9,8 10,7 10 9,8 10,3 TOI (T) 6,09 6,1 5,1 5,2 4,6 BTO (B) 22,8 21,6 23,9 24,2 24,4