Paragraf di atas membahas tentang paradigma pendidikan nasional abad ke-21 yang meliputi globalisasi dan pendidikan, budaya dan karakter bangsa sebagai tantangan nasional, serta komponen-komponen inti sistem pendidikan seperti pendidikan untuk mengembangkan keterampilan dan ilmu pengetahuan, peran guru, serta infrastruktur pendukung.
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Pendidikan Nasional Abad 21
1.
2. Pengantar Redaksi
Penanggungjawab
Moehammad Aman Wirakartakusumah
P embaca yang budiman. Ujian Nasional atau UN untuk
SMA, MA, SMK, SMALB, SMP, MTs, SMPLB, SD dan MI
telah selesai dilaksanakan. Pelaksanaan UN ini kami sajikan
dalam bentuk gambar (Lensa BSNP). Mulai tanggal 9-12 Juli
Pemimpin Redaksi 2012 BSNP menyelenggarakan Ujian Nasional Pendidikan
Edy Tri Baskoro Kesetaraan atau UNPK untuk Program Paket C. Sedangkan
UNPK Program Paket A dan Paket B dilaksanakan tanggal 16-
Redaksi Eksekutif 18 Juli 2012. Informasi lengkap tentang UNPK disajikan dalam
Richardus Eko Indrajit berita BSNP. Pada edisi ketiga ini kami juga menyajikan tiga
Djemari Mardapi artikel utama yaitu Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI
Teuku Ramli Zakaria (bagian kelima), “Empat Pilar” Menyatukan Kemajemukan
Weinata Sairin Indonesia, dan Upaya mengatasi Gangguan Psikologis Siswa
Dalam Pelaksanaan Ujian Nasional. Selamat membaca.
Redaksi Pelaksana
Bambang Suryadi
Daftar Isi
Penyunting/Editor
Mungin Eddy Wibowo Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI
Zaki Baridwan 3-6 (Bagian V)
Djaali
Furqon 7-10 Upaya Mengatasi Gangguan Psikologis
Siswa dalam Pelaksanaan Ujian Nasional
Johannes Gunawan
Jamaris Jamna “Empat Pilar”, Menyatukan Kemajemukan
Kaharuddin Arafah 11-12 Indonesia
Desain Grafis & Fotografer 13-17 Berita BSNP:
Djuandi - UNPK Tetap Diadakan Dua Kali Setahun
Ibar Warsita - Uji Coba Instrumen Pemantauan Standar
- DPRD Kabupaten Sinjai Mengadukan
Sekretaris Redaksi Masalah SKHUN SD ke BSNP
Ning Karningsih - IKAPI Berkomitmen Hasilkan Buku Teks
Pelajaran Bermutu
Alamat: - Kunjungan Tamu dari Casio Jepang
BADAN STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN 18-20 Lensa BSNP
Gedung D Lantai 2,
Mandikdasmen
Keterangan Gambar Cover
Jl. RS. Fatmawati, Cipete
Jakarta Selatan
Anggota BSNP, tim ahli, dan reviewer instrumen pemantauan standar
Telp. (021) 7668590 sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah berpose
Fax. (021) 7668591 bersama setelah menelaah draf instrumen pemantauan di BSNP
(atas). Dari kiri ke kanan, M. Aman Wirakartakusumah Ketua BSNP,
Email: info@bsnp-indonesia.org Hari Setiadi Kepala Puspendik, R. Eko Indrajit Sekretaris BSNP,dan
Website: http://www.bsnp-indonesia.org Jamaris Jamna Anggota BSNP dalam acara sosialisasi pelaksanaan
UNPK tahun 2012 di Jakarta (bawah).
Vol. VII/No. 3/September 2012
3. PARADIGMA PENDIDIKAN
NASIONAL ABAD XXI (Bagian V)
Tim BSNP
memiliki potensi sumber daya alam luar biasa.
3.9. Globalisasi dan Pendidikan Bayangkan, Indonesia adalah tempat hidup
bagi 37% spesies dunia, 30% hutan bakau du
nia, dan 18% terumbu karang dunia. Hutan
Pada mulanya globalisasi disulut tropis Indonesia merupakan hutan terbesar
oleh niat negara-negara industri maju ketiga setelah Brazil dan Republik Demokrasi
untuk mengkonsentrasikan upaya Congo. Belum lagi hasil tambang, baik berupa
pada “Research Development” minyak dan gas bumi maupun sumber-sumber
mineral lainnya. Produksi minyak Indonesia
untuk menghasilkan produk-produk
pernah mencapai rata-rata 1685 ribu barrel/
yang memiliki nilai tambah tinggi hari pada 1977 (Hertzmark, 2007).
dengan muatan ilmu pengetahuan Namun, kekayaan ini semakin hari sema
mutakhir sehingga dengan demikian kin terbuang akibat penghancuran sistematis.
mereka mendapatkan peluang untuk Paradigma pembangunan yang berorientasi
memenangkan pasar beserta keunggulan pada pertumbuhan sesaat yang bersifat sek
toral, fragmentatif, dan tak mengindahkan
kompetitifnya. Kemudian mereka alihkan keberlanjutan menjadi penyebab kehancuran
teknologi industri yang kokoh yang yang sudah mulai kita rasakan. Kerusakan
telah mereka kembangkan dengan infra- sumber kekayaan alam terus terjadi akibat
strukturnya yang padat investasi itu ke eksploitasi alam terencana yang dilakukan ne
negara-negara ‘berkembang’ melalui apa gara ataupun akibat pembiaran perusakan alam
yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan
yang disebut “transfer/alih teknologi”.
besar dan kecil yang tengah mengejar keun
Maka globalisasi dalam konteks ini tungan jangka pendek tanpa mempedulikan
memperoleh makna: kompetisi ekonomi dampak lingkungan jangka panjang.
berbasis ilmu pengetahuan, yang Dengan demikian, yang harus kita laku
berimplikasi pada apa yang disebut kan adalah perubahan sistemik menyelu
“ekonomi pengetahuan”, yaitu ekonomi ruh, yang mampu menerobos kebuntuan
yang terjadi saat ini. Perubahan ini bukan se
yang dasarnya dan atau produknya adalah kadar berubahan tambal sulam seperti mi
pengetahuan. Hal ini pada umumnya salnya sekadar menambah anggaran atau
melibatkan kegiatan penelitian yang
dilakukan di perguruan-perguruan tinggi Produksi produksi minyak Indonesia yang menjadi
andalan pun kini hanya mencapai 1126 ribu barrel/
ataupun lembaga-lembaga penelitian hari (2004). Angka ini sudah berada di bawah kon-
sumsi BBM Indonesia yang jumlahnya sebesar 1150
ribu barrel/hari. Sementara itu, hutan kita yang pada
1985 diperkirakan mencapai luas 120 juta hektar,
pada 2001 diperkirakan tinggal 96 juta hektar saja,
dan inipun luasnya diperkirakan terus mengalami
penciutan hingga 1,7 juta hektar per hari (Lihat Bank
Dunia, 2001). Kekayaan alam yang harusnya menjadi
modal awal untuk membiayai pengembangan kuali-
tas sumber daya manusia (human capital), ternyata
banyak yang tersia-siakan. Anugerah kekayaan alam
ternyata tidak berdampak besar pada peningkatan
3.10. Budaya dan Karakter Bangsa: mutu manusia Indonesia sebagai terlihat pada the
Tantangan Nasional Indonesian Human Development Index tahun 2009
Tak dapat disangkal bahwa Indonesia yang masih terus menempatkan kualitas manusia
merupakan negara yang memiliki modal fisik Indonesia pada urutan rendah yakni urutan nomor
111, lebih rendah dari Palestina (urutan ke 110), se-
(physical capital) awal yang kaya. Dengan buah negeri yang masih harus berjuang karena pen-
luas laut terluas (5,8 juta km2) dan jumlah dudukan Israel, dan juga jauh ketinggalan dari nega-
pulau terbanyak (17.508) di dunia, Indonesia ra tetangga, seperti Malaysia (urutan ke-66) dan Thai-
land (urutan ke-87).
Vol. VII/No. 3/September 2012
4. mengganti kurikulum yang kini berlaku atau terkait dalam proses pendidikan ini harus
sekadar meningkatkan kapasitas pelaksana terintegrasi dalam satu kesatuan sistem
pendidikan orang per orang, tetapi lebih manajemen pendidikan holistik yang sta
jauh dari itu, yakni peningkatan modal sosial tus legalitasnya jelas, tertuang dalam per
bangsa yang ditandai dengan tumbuhnya undangan-undangan maupun regulasi tek
jejaring pelaksana pendidikan yang saling- nis untuk pelaksanaannya. Pembagian kewe
bekerjasama memanfaatkan segala potensi nangan antarkomponen dalam sistem yang
yang tersedia untuk meningkatkan kualitas tergambar secara jelas.
pendidikan rakyat banyak. Analisa sistemik tentang proses pendidikan
Sejak awal kemerdekaan, para pendiri ini sangat diperlukan untuk memudahkan
negeri ini sebenarnya telah memiliki komit pembuatan keputusan mengenai dari mana
men kuat dalam meningkatkan kualitas pen dan bagaimana perbaikan-perbaikan dan pe
didikan bangsa. Dalam pembukaan UUD ningkatan kualitas pendidikan dapat dila
1945 disebutkan bahwa salah satu tujuan kukan. Bila saat ini masih dirasakan adanya
dibentuknya pemerintah negara Indonesia kesenjangan tajam antara tujuan ideal pen
adalah untuk “memajukan kesejahteraan didikan yang dicita-citakan dengan hasil yang
umum, [dan] mencerdaskan kehidupan dicapai, maka diperlukan panduan evaluasi
bangsa.” Bahkan dalam perkembangannya, tentang bagaimana proses pendidikan yang
amanat UUD 1945 dalam Perubahan ke selama ini berlangsung, dan sekaligus me
IV (10 Agustus 2002) dirinci menjadi: “Se nentukan perbaikan-perbaikan yang bagai
tiap warganegara wajib mengikuti pendi mana diperlukan untuk merespons tantangan
dikan dasar dan pemerintah wajib membia di masa mendatang.
yainya” (pasal 31 ayat 2), dan “negara mem Uraian berikut akan paparan secara garis
prioritaskan anggaran pendidikan sekurang- besar dari beberapa komponen inti dalam
kurangnya 20% dari anggaran pendapatan sistem pendidikan yang perlu mendapat
dan belanja negara serta dari anggaran perhatian.
pendapatan dan belanja daerah untuk me
menuhi kebutuhan penyelenggaraan pen a. Pendidikan dalam Mengembangkan Kete
didikan nasional” (pasal 31 ayat 4). Dalam rampilan dan Ilmu Pengetahuan
UU 20/2003, pemerintah merumuskan Untuk dapat mencapai fungsi penyalur
bahwa tujuan pendidikan nasional adalah dan pengembang ilmu pengetahuan yang
“mengembangkan kemampuan dan mem efektif, guru/dosen harus menjalankan fung
bentuk watak serta peradaban bangsa yang si yang sentral. Guru/dosen tidak hanya
bermartabat dalam rangka mencerdaskan berfungsi sebagai sumber ilmu yang setiap
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkem saat menjadi acuan murid, tetapi ia juga
bangnya potensi peserta didik agar menjadi harus berperan sebagai perangsang dalam
manusia yang beriman dan bertakwa kepada pengembangan minat peserta didik dalam
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, mencari ilmu pengetahuan secara mandiri.
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan Ilmu pengetahuan didapat selain dari hasil
menjadi warganegara yang demokratis serta interaksi dengan guru/dosen, melainkan juga
bertanggung-jawab.” dari hasil penjelajahan peserta didik sendiri
Tujuan pendidikan yang dirumuskan (personal discovery) dengan membaca buku,
dalam konsep-konsep abstrak tinggi ha melakukan penelitian, mengikuti diskusi ke
rus dijabarkan ke dalam konsep yang lebih ilmuan, atau pun perenungan/refleksi. Kepia
membumi sehingga dapat dirumuskan cara waian guru/dosen dalam menumbuhkan minat
pencapaiannya secara terukur. Cara-cara peserta didik untuk menggali ilmu secara
mencapai tujuan pendidikan itu juga harus mandiri ini sangat penting dibanding transfer
dirumuskan dan dijabarkan secara rinci ke ilmu yang diperoleh murid dari guru/dosen
dalam kurikulum beserta metodologi yang secara langsung. Karena itu, bentuk-bentuk
digunakan sehingga keterkaitan antara tujuan pendidikan partisipatif dengan menerapkan
dan cara pencapaiannya tergambar jelas. metode belajar aktif (active learning) dan
Untuk mendukung proses pencapaian belajar bersama (cooperative learning) sangat
tujuan agar dapat berjalan efektif, berbagai diperlukan.
perangkat pendukung diperlukan, baik be Agar proses ini berjalan efektif, tentu
rupa infrastruktur fisik (seperti gedung kelengkapan infrastrutuktur harus disedia
perkuliahan, perpustakaan, laboratorium kan, baik berupa fasilitas fisik yang me
dan lain-lain), juga infrastruktur sosial (se madai seperti gedung sekolah/kampus, per
perti organisasi pelajar/mahasiswa, organi pustakaan, laboratorium, alat-alat peraga dan
sasi seni-budaya, kelompok studi, olahra lain-lain, maupun kelengkapan organisasi
ga dan lain-lain). Semua komponen yang lembaga pendidikan.
Vol. VII/No. 3/September 2012
5. b. Pendidikan sebagai Penyalur dan Pengem bangan watak bangsa Indonesia terletak pada
bang Karakter Luhur enam watak itu, yakni tiga berdimensi personal
Pendidikan tidaklah semata-mata berfungsi (jujur, akal sehat, dan pemberani), dan tiga
sebagai alat penyalur ilmu pengetahuan, namun lainnya berdimensi sosial (adil, tanggung-
juga sebagai pendorong berkembangnya nilai- jawab, dan toleran).2 Bila keenam watak ini
n
ilai luhur yang menjadi dasar berkembangnya benar-benar dikembangkan secara nasional,
watak yang baik. Watak yang baik itu antara tak mustahil akan terjadi peningkatan kualitas
lain berupa sikap jujur, adil, demokratis, manusia Indonesia dalam kurun waktu satu
disiplin, dan toleran. Watak adalah keunggulan generasi saja.
moral yang berperan sebagai penggerak utama Penekanan jenis-jenis watak yang hendak
seseorang di saat ia akan melakukan tindakan. kita kembangkan di suatu lingkungan
Watak merupakan kekuatan moral yang dapat tertentu dapat dipilih sesuai dengan ke
berfungsi sebagai daya yang menentukan butuhan. Di lingkungan perguruan tinggi
pilihan bentuk-bentuk tindakan. Bertindak misalnya terdapat kebutuhan mendesak
dengan watak berarti melangkah atas dasar untuk mengembangkan watak “kejujuran
nilai-nilai yang baik, luhur, patut, dan berdaya- akademis” (academic honesty). Watak ini
guna. Watak bukanlah sesuatu yang begitu harus dikembangkan agar mahasiswa dan
saja ada dan tumbuh dalam diri seseorang, dosen memiliki kesadaran tinggi dan me
melainkan sesuatu yang dapat dipelajari miliki komitmen kuat untuk menjunjung
dan dibangun seseorang dalam menjalani tinggi kejujuran akademis sehingga tak
kehidupan. mudah terjerumus pada praktek-praktek
Dalam konteks inilah, guru/dosen me ketidak-jujuran seperti antara lain pla
miliki peran sentral dalam keikut-sertaannya giatisme (plagiarism) dalam berkarya. Ini
membentuk watak peserta didik. Karena itu, penting karena dengan berkembangnya
guru/dosen dituntut tidak saja mumpuni dalam teknologi digital dan semakin terbukanya
pengetahuan dan pandai dalam menjalankan akses informasi, berbagai kemudahan untuk
tugas menyalurkan ilmu, tetapi juga menjadi mengunduh (download) data, mengirim file,
acuan dan teladan bagi anak didik. Inte dan melakukan duplikasi text dengan cara
gritas guru/dosen jelas memiliki kedudukan “copy/cut and paste” di setiap komputer,
penting karena pesan moral yang baik hanya pragiarisme semakin mudah dilakukan.
akan memiliki kredibilitas tinggi manakala Watak lain yang juga perlu dikembangkan
dibawakan oleh penyalur yang baik pula. di lingkungan perguruan tinggi adalah watak
Namun, pengembangan watak luhur dalam untuk ‘’produktif” dan “kreatif/inovatif”’
perilaku sehari-hari hanya bisa dilaksanakan dalam berpikir dan berkarya. Bila watak
bila dalam lingkungan tempat anak dibesarkan ini secara khusus dikembangkan, niscaya
terbangun norma-norma pengendali perilaku perguruan tinggi akan menjadi lahan subur
(baik tertulis ataupun tidak tertulis) yang bagi tumbuhnya pemikiran-pemikiran pro
difahami secara jelas dan baik serta ditegakkan duktif, kreatif/inovatif, dengan didasarkan
secara konsisten. Karena pembangunan wa pada sifat kejujuran yang kuat. Agar watak
tak warga negara memiliki posisi sangat semacam ini dapat kuat terbangun, pihak
penting dalam pembangunan bangsa, perlu kampus harus merancang infrastruktur yang
adanya fokus perhatian terhadap jenis-jenis memadai, baik berupa kurikulum pengajaran
watak tertentu yang harus dikembangkan yang secara tegas mendukung tujuan ini,
sehingga menjadi bagian integral dari perilaku
masyarakat. Di banyak negara lain telah lama Tentu saja, selain sikap-sikap yang disebutkan ini
dikembangkan beberapa pilihan watak luhur sebagai watak luhur yang perlu dikembangkan, ma-
sih banyak lagi sikap luhur yang dapat digali sebagai
yang dianggap strategis bagi pembangunan bagian dari kearifan lokal (local wisdom) bangsa Indo-
bangsanya. nesia. Sebagai contoh, sikap ramah pada orang lain
Bagaimana dengan Indonesia? Para pendiri dan kesediaan bergotong-royong adalah sikap yang
negeri ini sejak awal telah menyadari betapa sering disebut sebagai watak bangsa Indonesia yang
harus dipertahankan. Lebih jauh, Ratna Megawangi
pentingnya pembangunan watak, namun hingga (2004), yang belakangan ini giat menyelenggarakan
hari ini belum ada konsensus kuat tentang pendidikan karakter di berbagai wilayah di Indone-
jenis-jenis watak luhur mana yang harus sia melalui Indonesia Heritage Foundation menyebut
diajarkan dan diterapkan secara sistematis. sembilan sikap luhur yang harus ditanamkan sejak
Budi pekerti atau akhlaq mulia memang telah dini pada anak-anak Indonesia. Sikap itu adalah:1)
cinta Tuhan dan kebenaran, 2) tanggung-jawab, kedi-
diajarkan sejak taman kanak-kanak, namun siplinan dan kemandirian, 3) amanah, 4) hormat dan
sifatnya masih sporadis dan kurang intensif santun, 5) kasih sayang, kepedulian, dan kerjasama,
(belum terfokus dan ketat) sehingga hasilnya 6) percaya diri, kreatif, dan pantang menyerah, 7) ke-
dirasakan belum maksimal. adilan dan kepemimpinan, 8) baik dan rendah hati,
dan 9) toleransi dan cinta damai.
Bila kita sepakat, fokus perhatian pengem
Vol. VII/No. 3/September 2012
6. merumuskan aturan-aturan tegas bagi pelang 3. Menumbuhkan kemauan (will), seperti
gar kejujuran, membangun pakta-integritas menguatkan niat dan menghimpun tenaga
untuk menjaganya, serta merancang data- untuk melaksanakan prinsip-prinsip luhur
base untuk pemantauan (monitoring) untuk dalam kehidupan nyata.
menumbuhkan suasana interaksi akademis 4. Pembiasaan (habit), yakni pengembang
yang sehat dan berintegritas. an sikap untuk merespon berbagai si
Apapun pilihan yang ditentukan, yang tuasi dengan baik secara konsisten dan
paling penting dilakukan adalah menca berkelanjutan.
nangkan pelaksanaan strategi pendidikan Beragam cara kreatif dapat dicoba untuk
yang tepat agar watak luhur itu dapat ber dilakukan dalam pendidikan karakter. Na
kembang dan terinternalisasi efektif dalam mun yang perlu diingat, sebagaimana telah
diri setiap peserta didik. Selain sekolah/ disinggung sebelumnya, pengembangan ka
kampus, lingkungan keluarga menjadi tempat rakter luhur hanya akan tumbuh sehat, bila
penting bagi pembangunan watak luhur ini. ada dukungan kuat dari komunitas tempat
Peran orangtua di rumah tetap memiliki posisi seseorang hidup sehari-hari. Komunitas yang
paling sentral. Tak dapat dipungkiri bahwa sehat adalah komunitas yang di dalamnya
lembaga keluarga adalah lembaga pendidikan terjadi interaksi yang sejajar, yakni masing-
terpenting di banding lainnya. Karena itu, masing anggota memiliki kesamaan derajat,
pembangunan watak secara nasional mus ada kesamaan tingkat keterlibatan, dan ada
tahil dapat dilakukan tanpa upaya serius sikap keterbukaan. Langkah membangun
mendorong keluarga untuk ikut menjalankan interaksi sehat ini memerlukan pemahaman
misi character building ini. dan latihan terus-menerus. Manakala komu
Namun, kehidupan modern telah semakin nitas semacam ini terbangun, maka setiap
menggeser peran keluarga. Jam belajar dan anggota di dalamnya memiliki jalinan hu
interaksi sosial anak di lingkungan sekolah/ bungan erat yang diikat oleh nilai-nilai moral
kampus sering lebih panjang dibanding yang disepakati bersama. Sikap luhur seperti
interaksi dalam keluarga. Akibatnya, peran kejujuran, keadilan, tanggung-jawab, rasional,
sekolah/kampus dalam ikut membangun berani dan toleran sebagaimana disebutkan, bi
watak peserta didik pada tempat dan wak la telah menjadi bagian dari norma komunitas,
tu tertentu menjadi lebih penting. Karena akan berkembang kuat. Setiap anggota da
itu, sebagaimana dikatakan Thomas Lickona lam komunitas itu secara demokratis akan
(1993): „School must help children understand menjaganya dari pelanggaran-pelanggaran
core values, adopt or commit to them, and then yang dilakukan.
act upon them in their own lives“. Artinya, Pola-pola interaksi sehat merupakan em
dalam pendidikan karakter, sekolah/kampus brio tumbuhnya sebuah komunitas responsif.
harus mendorong peserta didik untuk Amitai Etzioni (1996) menggunakan termi
mampu memahami nilai-nilai moral yang nologi “komunitas responsif” untuk menandai
baik (moral knowing), mampu merasakan sebuah komunitas yang bersifat non-represif,
nilai-nilai luhur itu hingga ke lubuk hati yang yaitu sebuah komunitas yang di dalamnya, di
paling dalam (moral feeling), dan akhirnya satu sisi, tidak ada upaya-upaya pemaksaan
memiliki komitmen kuat untuk melaksanakan penerapan nilai karena tidak ada lagi ke
apa yang diketahui dan dirasakannya itu ke kuatan sentripetal komunitas (centripetal
dalam tindakan nyata (moral action) (Ratna forces of community) yang memberangus
Megawangi, 2004: 111). hak-hak individu, namun di sisi lain, tiap-
Apa yang harus diperhatikan agar hal ini tiap individu tidak juga menganut kebebasan
dapat terimplementasi? Shea (2003) menyebut yang mengabaikan tanggung jawab kolektif
empat aspek yang harus dilakukan dalam (sebagaimana terjadi dalam iklim komunitas
pembentukan watak, yakni: libertarian free for all). Nilai-nilai moral ber
1. Perhatian pada sisi emosi peserta didik sama tumbuh atas kesadaran, bukan pak
seperti menghargai diri sendiri (self- saan. Etzioni (1996: 92) menulis, “the term
respect), kemampuan ber-empathy, dapat ‘responsive’ implies that the society is not merely
menahan diri (self-control), rendah hati setting and fostering norms for its members,
dan lain-lain. but is also responding to the expressions of
2. Meningkatkan life-skills seperti kemam their values, viewpoints and communications
puan mendengarkan orang lain dan ke in refashioning its culture and structure.” l
mampuan berkomunikasi. (bersambung)
Vol. VII/No. 3/September 2012
7. Upaya Mengatasi Gangguan Psikologis
Siswa Dalam Pelaksanaan Ujian Nasional
Teuku Ramli Zakaria (Anggota BSNP)
A. Latar Belakang Permasalahan
P
ada bulan April tahun 2006 Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
melaksanakan Ujian Nasional
pertama, sesuai dengan ketentuan
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005,
tentang Standar Nasional Pendidikan.
Ketika pengumuman hasil ujian, karena
adanya ketentuan lulus-tidak lulus,
timbul krontroversi di tengah-tengah
masyarakat. Sebelumnya, ketika berlaku
sistem Ujian Sekolah sepenuhnya, yang
dikenal dengan sebutan Evaluasi Belajar
Tahap Akhir (EBTA) dan ketika berlaku
sistem Evaluasi Belajar Tahap Akhir Pramono, SH., M.HUM. Salah satu amar
Nasional (EBTANAS), semua sekolah keputusan pengadilan tersebut adalah
cenderung meluluskan siswanya mengambil langkah-langkah konkrit
100%. Hal ini sesungguhnya sangat untuk mengatasi gangguan psikologi
berbahaya bagi dunia pendidikan kita, dan mental peserta didik dalam usia
karena lembaga pendidikan cenderung anak akibat penyelenggaraan Ujian
memberikan pendidikan semu kepada Nasional. Upaya ini telah dilakukan,
peserta didik. Lembaga pendidikan dan akan terus diperbaiki secara
cenderung membagi-bagikan ijazah saja berkelanjutan.
kepada peserta didik, tidak membekali
mereka dengan kompetensi yang B. Berbagai Upaya untuk Menga
mencukupi, sesuai dengan jenjang dan/ tasi Gangguan Psikologis dan
atau jenis pendidikan yang ditempuh. Mental Siswa
Akibat lebih lanjut, kinerja dunia
pendidikan kita tidak terukur lagi, Dalam rangka membangun sistem
karena tidak ada suatu standar yang pendidikan nasional, kita perlu mem
jelas, yang dapat digunakan sebagai bangun sebuah sistem ujian yang
tolok ukur secara nasional. Berbeda mapan, yang dapat mendorong upaya
dengan era sebelumnya, saat berlakunya peningkatan mutu pendidikan secara
Ujian Negara, kita memiliki standar yang berkelanjutan. Sudah lebih dari 60 tahun
sama, sebagai tolok ukur kinerja dunia Indonesia merdeka, kita belum memiliki
pendidikan yang berlaku untuk seluruh sebuah sistem ujian yang terbangun
wilayah tanah air. dengan baik. Sistem ujian kita berubah-
Di tengah-tengah suasana kontroversi ubah. Sejak Indonesia merdeka, telah
tersebut, 58 orang warga masyarakat pernah berlaku 4 macam sistem ujian
mengajukan Surat Gugatan bertangal akhir untuk penentuan kelulusan:
27 Juli 2006 melalui Pengadilan Negeri Ujian Negara; Ujian Sekolah (Evaluasi
Jakarta Pusat, yang terdaftar dengan Belajar Tahap Akhir sering disingkat
register perkara No. 228/PDT.G/2006/ EBTA) sepenuhnya; Evaluasi Belajar Ta
PN.JKT.PST, yang kemudian diperbaiki hap Akhir Nasuional (EBTANAS); dan
dengan surat bertanggal 4 September Ujian Nasional, yang masih berlaku
2006. Perkara ini diputuskan oleh saat ini. Berdasarkan hasil kajian ter
pengadilan pada hari Kamis, tanggal 3 hadap 4 macam sistem ujian akhir
Mei 2007, dengan Hakim Ketua: Andriani tersebut, Ujian Nasional adalah lebih
Nurdin, SH., MH., dan Hakim Anggota; baik untuk menunjang peningkatan
Makkasau, SH., M.HUM., dan Heru dan pemerataan mutu pendidikan. Na
Vol. VII/No. 3/September 2012
8. mun demikian disadari bahwa dalam buah paragraf”. Bila peserta didik me
pelaksanaannya saat ini masih terdapat mahami makna tema, diberi contoh,
kelemahan-kelemahan yang perlu di dan diberikan beberapa latihan mencari
sempurnakan. Salah satu kelemahan tema dalam paragraf oleh guru, niscaya
itu adalah berkaitan dengan dampak peserta didik akan dapat mengerjakan
psikologis dan mental bagi peserta butir soal tersebut dengan baik. Seluruh
didik. Hal ini juga merupakan tuntutan butir soal yang ada dalam naskah soal
amar putusan pengadilan yang harus ujian mengacu pada indikator yang ada
dipenuhi. dalam kisi-kisi. Kisi-kisi ini dapat diakses
Untuk mengatasi gangguan psikologi oleh siapapun, tidak bersifat rahasia.
dan mental peserta didik, Kementerian Pada masa berlaku sistem Ujian Ne
Pendidikan dan Kebudayaan telah me gara sampai dengan awal tahun 1970an
lakukan upaya-upaya sebagai berikut. dan pada masa berlaku EBTANAS pa
da era 1980an, kisi-kisi soal tidak dise
1. Sosialisasi barluaskan secara terbuka seperti saat
Sosialisasi dipandang merupakan ini. Dengan demikian, Ujian Negara
salah satu langkah penting, terutama dan EBTANAS seharusnya lebih me
untuk pemerataan informasi. Sosialisasi negangkan bagi peserta didik diban
inipun dilakukan dalam beberapa ben dingkan dengan Ujian Nasional saat ini.
tuk. Pertama, sosialisasi pada semua Bila kita perhatikan dengan seksama,
ibukota provinsi, dengan melibatkan: ada 2 faktor utama yang menimbulkan
Dinas Pendidikan Provinsi; seluruh Dinas ketegangan dan memberi beban psi
Pendidikan Kabupaten/Kota; Kantor kologis di sekolah, baik pada guru mau
Wilayah Kementrian Agama Provinsi; pun pada peserta didik sbb.
dan seluruh Kantor Departemen Aga - Pertama, ketika berlaku Evaluasi
ma Kabupaten/Kota; Anggota DPRD Belajar Tahap Akhir (EBTA/ujian
Provinsi; Wakil dari Perguruan Ting sekolah sepenuhnya) telah ber
gi; dan wartawan. Sosialisasi ini dila kembang budaya lulus 100%.
kukan oleh Badan Standar Nasional Dampak psikologisnya, saat ini
Pendidikan bersama-sama dengan Ba masyarakat juga mengharapkan
dan Penelitian dan Pengembangan, Ke siswa lulus 100%. Ketidaklulusan
metrian Pendidikan dan Kebudayaan. dari ujian dipandang sebagai hal
Lebih lanjut diharapkan, Dinas Pen yang tidak wajar.
didikan Kabupaten/Kota dan Kantor - Kedua, pengaruh faktor politis. Ka
Kementrian Agama Kabupaten/Kota rena pendidikan merupakan bidang
dapat melakukan sosialisasi langsung yang diotonomikan, hasil Ujian
ke seluruh sekolah dan madrasah yang Nasional dijadikan indikator kinerja
ada dalam lingkungannya. Selain dari pemerintah daerah. Oleh karena
itu, sosialisasi dalam bentuk ini juga itu, pemerintah daerah cenderung
dilakukan oleh direktorat-direktorat menekan guru dan sekolah untuk
terkait tehadap sekolah/madarah dalam memperoleh hasil Ujian Nasinoal
lingkungan binaannya. yang baik.
Kedua, sosialisasi melalui Media Cen Kisi-kisi Ujian Nasional dapat di
ter yang ada di Kementrian Pendidikan akses oleh semua guru dan peserta
dan Kebudayaan. Media Center ber didik. Selain telah disosialisasikan dan
peran dalam menyebarluaskan infor disebarluaskan ke seluruh Provinsi
masi tentang pendidikan, termasuk dan Kabupaten/Kota, melalui Dinas
Ujian Nasional melalui media cetak Pendidikan dan Instansi Vertikal Ke
dan media elektronik. Ketiga, informasi meterian Agama, juga dapat diakses
tentang Ujian Nasional juga dapat melalui www.kemdiknas.go.id; www.
diakses melalui: www.kemdiknas.go.id; bsnp-indonesia.org; dan www.
www.bsnp-indonesia.org; dan www. puspendik.com.
puspendik.com.
3. Mengintegrasikan nilai sekolah
2. Menyebarluaskan Kisi-kisi Soal dalam penentuan kelulusan UN
Kisi-kisi Ujian Nasional memuat Pada Ujian Nasional Tahun Pela
kompetensi dan indikator sebagai ke jaran 2010/2011 dan Tahun Pelajaran
mampuan spesifik yang akan diujikan. 2011/2012 telah dilakukan satu per
Misalnya, dalam Bahasa Indonesia “sis baikan yang sangat mendasar, yaitu
wa dapat menemukan tema dalam se diintegrasikannya Nilai Sekolah (NS)
Vol. VII/No. 3/September 2012
9. dengan Nilai Ujian Nasinal untuk pe Indonesia merdeka sampai dengan
nentuan kulusan dalam Ujian Nasional. awal tahun 1970an. Kriteria kelulusan
Formula Nilai Sekolah sbb.: NS = 0,6 x EBTANAS dan Ujian Negara ≥ 6,0 untuk
NUS + 0,4 x NR. masing-masing mata pelajaran.
Keterangan : Dengan perbaikan-perbaikan terse
NS = Nilai Sekolah; but, gangguan psikologis dan mental
NUS = Nilai Ujian Sekolah peserta didik secara sistemasis dapat
NR = Nilai Rata-rata Rapor teratasi. Hal ini antara lain dapat diamati
dari suasana di sekolah yang semakin
Dalam hal ini, Nilai Rata-rata Rapor, baik dan kondusif. Hasil Ujian Nasional,
mewakili nilai dalam proses pembelajaran dilihat dari persentase kelulusan juga
yang diperoleh peserta didik dari guru semakin meningkat dari tahun ke
masing-masing mata pelajaran. Adapun tahun.
Nilai Ujian Sekolah/Madrasah adalah Seperti telah dijelaskan di atas,
nilai yang diperoleh peserta didik dalam dalam penetuan kelulusan Ujian Na
ujian akhir pada masing-masing mata sional tahun pelajaran 2010/2011
pelajaran, yang diselenggarakan oleh dan tahun pelajaran 2011/2012 telah
sekolah/madrasah. diintegrasikan nilai sekolah, termasuk
Kelulusan dalam UN ditentukan nilai proses yang dicapai peserta di
berdasarkan Nilai Akhir (NA), dengan dik, seperti tercantum dalam rapot.
ketentuan: rata-rata NA ≥ 5,5, dan NA Dengan diintegrasikannya nilai sekolah,
untuk setiap mata pelajaran ≥ 4,0. Ada dalam Ujian Nasional Tahun Pelajaran
pun formulanya: NA = 0,6 x NUN + 04 2010/2011 dan Tahun Pelajaran
x NS. 2011/2012 yang lalu dapat dicapai
Keterangan: pesentase kelulusan yang tinggi dan
NA = Nilai Akhir; lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,
NUN = Nilai Ujian Nasional; walaupun tanpa Ujian Nasional Ulangan.
NS = Nilai Sekolah Tahun-tahun sebelum ada Ujian Nasio
nal Ulangan, namun berdasarkan ha
Adapun untuk penentuan kelulusan sil kajian, Ujian Nasional Ulangan ini
dari satuan pendidikan (sekolah/madra memiliki satu kelemahan mendasar,
sah), sesuai dengan kriteria yang tersurat yakni menjadi ajang cuci gudang dan
dalam Pasal 72 Ayat (1) Peraturan merugikan bagi para siswa yang lulus
Pemerintah No. 19 Tahun 2005, tentang dalam Ujian Nasional Utama. Banyak
Standar Nasional Pendidikan sebagai siswa yang lulus dalam ujian kedua
berikut. mencapai nilai yang lebih tinnggi dari
a. menyelesaikan program; para siswa yang lebih baik dari mereka,
b. memperoleh nilai minimal baik yang lulus dalam Ujian Nasional Utama.
pada penilaian akhir untuk seluruh Dalam suatu proses seleksi ke jenjang
kelompok mata pelajaran agama pendidikan perikutnya, misalnya dari
dan akhlak mulia, kelompok ma SMP/MTs masuk ke SMA/MA, siswa
ta pelajaran kewarganegaraan dan yang lulus dalam Ujian Nasional Utama
kepribadian, kelompok mata pela tersisih oleh pesaing yang lulus dalam
jaran estetika, dan kelompok mata Ujian Nasional Ulangan. Oleh karena itu,
pelajaran jasmani, olah raga, dan banyak pula masukan yang diterima dari
kesehatan; lapangan, yang mengharapkan supaya
c. lulus ujian sekolah/madrasah; Ujian Nasional Ulangan ditiadakan.
d. lulus Ujian Nasional.
C. Penutup
4. Menetapkan batas lulus yang
rendah Dalam proses pendidikan selalu ada
Batas lulus Ujian Nasional yang dite ujian. Berdasarkan berbagai literatur
tapkan adalah rendah, seperti telah di dan pengamalan berbagai Negara, secara
jelaskan dalam butir 3 di atas: Rata-rata garis besar ada 2 macam ujian, yakni:
NA ≥ 5,5; dan NA untuk masing-masing ujian internal (yang diselenggarakan
mata pelajaran ≥ 4,0. Batas kelulusan oleh lembaga penyelenggara pendidikan
ini lebih rendah dari batas kelulusan sendiri) dan ujian eksternal (yang di
Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional selenggarakan oleh lembaga luar).
(EBTANAS) di era tahun 1980an dan Ujian Nasional merupakan ujian eks
Ujian Negara yang pernah berlaku sejak ternal bila dilihat dari perspektif seko
Vol. VII/No. 3/September 2012
10. kah madrasah penyelenggara, yang semua sekolah/madrasah cenderung
tujuannya adalah untuk menilai pen meluluskan siswanya 100%, walaupun
capaian Standar Kompetensi Lulusan mereka belum memiliki kompetensi
(SKL) secara nasional. SKL adalah kom minimal yang seharusnya mereka mi
petensi minimal (bukan kompetensi liki, sesuai dengan jenis dan jenjang
maksimal) yang harus dikuasai oleh pendidikannya. Kelemahan lain yang
peserta didik untuk lulus dari suatu sangat menyolok ketika berlaku sistem
jenjang dan/atau jenis pendidikan. Kom Ujian Sekolah (EBTA) dan EBTANAS
petensi maksimal pada masing-masing adalah nilai rapot dan nilai dalam
mata pelajaran dikembangkan dan diuji Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) pada
oleh masing-masing sekolah/madrasah sekolah/madrasah yang kurang baik
sesuai dengan kekhasan dan kebutuhan pada umumnya lebih tinggi dibadingkan
peserta didik pada masing-masing dengan sekolah/madrasah yang baik
sekolah/madrasah. dan bermutu. Dengan demikian, nilai
Pengujian penguasan komptensi mi rapot dan nilai STTB dapat menyesatkan
nimal yang harus dikuasai oleh peserta bila digunakan sebagai tolok ukur dalam
didik pada mata pelajaran kelompok proses seleksi dan penempatan oleh
ilmu pengetahuan dan teknologi tertentu pengguna lulusan. Namun demikian,
sangat penting dilakukan, karena 2 alas kita menyadari sepenuhnya, bahwa
an utama sebagai berikut. Pertama, su penyelenggaraan Ujian Nasional perlu
paya lembaga pendidikan dapat me terus diperbaiki secara berkelanjutan
nyelenggarakan pendidikan yang ber dan terarah, dalam rangka membangun
tanggung jawab, tidak memberikan sebuah sistem ujian yang mapan dan
pendidikan semu kepada masyarakat dapat menopang pembangunan serta
dengan cara hanya membagi-bagi ija upaya pemerataan dan peningkatan
zah, tidak membekali peserta didik mutu pendidikan secara berkelanjutan
dengan kompetensi yang mencukupi, pula.
sesuai dengan jenjang/jenis pendidikan
yang ditempuh. Kedua, kita perlu DAFTAR PUSTAKA
meningkatkan mutu pendidikan secara
sistematis dan terarah, dalam rangka Djemari Mardapi. 2004. Studi Dampak
meningkatkan mutu sember manusia Ujian Nasional. Yogyakarta: Pro
daya bangsa ini, untuk mampu bersaing gram Pascasarjana UNY.
dengan bangsa-bangsa lain di eraglobal
Furqon. 2005. Ujian Nasional dan Alter
saat ini.
natif Solusi. Bandung: Universitas
Berdasarkan hasil kajian tentang
Pendidikan Indonesia.
sistem ujian yang pernah berlaku se
jak Indonesia merdeka, sistem Ujian Ki Supriyoko, 2005. Studi Aspirasi Masya
Nasional, seperti juga Ujian Negara rakat Tentang Pelaksanaan Ujian
yang pernah berlaku sejak Indonesia Nasional. Yogyakarta: Lembaga
merdeka, adalah lebih baik dibandingkan Studi Pembangunan Indonesia.
dengan sistem Ujian Sekolah (EBTA),
yang diberlakukan sepenuhnya pada Pemerintah RI. Undang-undang No.
era tahun 1970an dan EBTANAS yang 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
berlangsung pada era tahun 1980an. Pendidikan Nasional.
Justru awal lahirnya gagasan Ujian
_______________, Peraturan Pemerintah
Nasional adalah untuk memperbaiki
No. 19 Tahun 2005 Tentang
kelemahan mendasar pada sistem Ujian
Standar Nasional Pendidikan. l
Sekolah (EBTA) dan EBTANAS. Pada
sistem Ujian Sekolah dan EBTANAS,
10 Vol. VII/No. 3/September 2012
11. “Empat Pilar”, Menyatukan
Kemajemukan Indonesia
Oleh Weinata Sairin
Spesifik realitas kemajemukan itu
lah yang pada akhirnya
B
erbicara tentang nilai yang unik dan membulatkan sikap me
spesifik, yang menjadi ciri khas dari reka untuk menetapkan
kedirian Indonesia tak bisa tidak ha Pancasila sebagai da
rus disebut adalah kemajemukannya, plu sar Negara Republik
ralitasnya. Kemajemukan multi dimensional Indonesia.
yang meliputi suku, etnik, budaya, dan agama
adalah sesuatu yang tidak terbantahkan, ji Pluralisme Keagamaan
ka kita berbicara tentang Indonesia. Kema Di Indonesia hidup dan
jemukan seperti ini sebagai rahmat dan berkembang agama-agama: Islam, Kristen, Ka
anugerah Allah adalah kekayaan, aset yang tolik, Hindu, Buddha, Khonghucu, dan berba
amat berharga, yang harus dikelola dalam gai agama lainnya.
tanggung jawab dan ketaatan kepada Allah. Sebenarnya realitas kemajemukan agama
Kemajemukan sebagai suatu realitas bagi masyarakat Indoneisia bukanlah hal
empiric yang tak terbantahkan, harus di yang baru. Dalam keseharian mereka, warga
sadari, dihargai, dan diberi ruang sehingga masyarakat bergaul dan bekerja sama dengan
ke semua unsur memiliki keterjalinan umat dari berbagai latar belakang agama,
satu sama lain yang pada gilirannya dapat tanpa mesti menghadapi persoalan yang
memberi kontribusi bagi penguatan sebuah signifikan. Dalam dokumen perundangan,
Indonesia yang solid di masa depan. Di acapkali muncul nama-nama agama: Islam,
sadari, artinya bahwa kemajemukan itu Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha sehingga
benar-benar direfleksikan oleh setiap war seolah mengesankan hanya kelima agama itu
ga bangsa pada aras apa pun, dalam ber yang diakui secara resmi oleh pemerintah.
interaksi, dalam membuat kebijakan, dan Kesalahan tafsir ini agaknya diinspirasi
dalam proses pengambilan keputusan. Di oleh Penetapan Presiden RI nomor I/1965
hargai, artinya diapresiasi, tidak dilecehkan, tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/
tidak didiskriminasi, ada hak dan kewa atau Penodaan Agama tanggal 27 Januari
jiban yang sama. Diberi ruang, artinya 1965. Pada Penjelasan Pasal I Penpres
mendapat tempat, didengar aspirasinya, tersebut disebutkan bahwa “agama-agama
dan diperhitungkan keberadaanya. Kon yang dipeluk oleh penduduk Indonesia:
flik-konflik yang terjadi dalam kehidupan Islam,Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan
masyarakat kita dalam beberapa tahun Khong Hu Cu (Conficius). Itu tidak berarti
terakhir ini, dalam batas-batas tertentu, bahwa agama-agama lain, misalnya Yahudi,
harus diakui oleh karena kemajemukan Zarazutrian, Sinto, dan Taoisme dilarang di
dan pluralitas bukan saja tidak disadari, Indonesia. Mereka mendapat jaminan penuh
tetapi terlebih karena tidak dihargai dan seperti yang diberikan oleh Pasal 29 ayat 2,
tidak diberi ruang. Kondisi-kondisi seperti dan mereka dibiarkan adanya, asal tidak
itu dimanfaatkan secara politis, diboncengi melanggar ketentuan-ketentuan yang terdapat
faktor-faktor ekonomis sehingga konflik dalam peraturan ini atau perundangan
terus membara dan hampir tak pernah lain”. Penyebutan tentang nama-nama aga
berakhir. ma tersebut tidak harus difahami dalam
Kita patut berbangga pada the founding konteks legitimasi, tapi suatu pernyataan/
fathers, yang benar-benar menyadari realitas informatoris tentang agama-agama yang di
kemajemukan sebagai bagian integral dari peluk oleh penduduk Indonesia. Oleh karena
kedirian Indonesia. Adanya kesadaran tentang itu, pandangan seolah-olah hanya ada 5
agama yang resmi diakui oleh pemerintah,
tidak benar, apalagi pemerintah tidak dalam
Penulis adalah teolog, menulis tesis S2 Tentang Gerakan kapasitas mengakui keabsahan eksistensi
Pembaruan Muhammadiyah, anggota BSNP sesuatu agama.
Vol. VII/No. 3/September 2012 11
12. Di lingkungan kekristenan, pluralitas agama merata. Faktor-faktor eksternal acapkali juga
telah cukup lama disadari, sebab itu para teolog tidak mendukung pengembangan pola pikir
mendorong pengembangan sikap dan wawasan inklusif, antara lain kerukunan antarumat
inklusif agar umat/warga gereja mampu mem beragama yang belum matang di berbagai
beri apresiasi terhadap pluralisme agama. daerah, pemberitaan/penayangan di media
Wawasan inklusif adalah suatu pola pikir non- cetak/elektronik yang isinya secara tidak
diskriminatif, yang memberikan kerangka di langsung cenderung mendiskreditkan sesuatu
mana semua golongan dapat hidup bersama, agama, publikasi serta khotbah-khotbah yang
bekerja bersama untuk membangun masa depan dalam keterbatasan persepsi dapat menyulut
bersama yang lebih baik, dengan tetap berpijak sentimen antarumat beragama. Problematika
pada visi teologis yang diyakini setiap orang. ini perlu diatasi dengan terus-menerus mem
Dengan demikian, pemikiran inklusif adalah berikan pemahaman tentang wawasan inklusif
pemikiran yang mengakomodasi, memberi di kalangan pimpinan gereja dan warga gereja
tempat, menghargai kelompok lain, dan sebab dari berbagai latar belakang profesi/pendidikan
itu jauh dari sikap yang menafikan kelompok termasuk program pengadaan publikasi,
lain atau sikap membenarkan pandangan sendiri ceramah, dan pendidikan keagamaan bagi
secara fanatic, sambil berupaya menghabisi warga gereja. Selain itu, iklim yang kondusif di
kelompok lain. masyarakat perlu terus-menerus diupayakan,
Dalam berhadapan dengan pluralitas aga dengan secara sungguh-sungguh menjadikan
ma, pola pikir inklusif ini telah lama dikem Pancasila sebagai referensi dan basis utama
bangkan para teolog. Raimundo Pannikar mi dalam membangun rumah besar Indonesia.
salnya menyatakan bahwa dalam konteks Agama-agama di Indonesia memiliki dasar
dunia sekarang ini orang dapat menemukan teologis masing-masing sebagai rujukan
nilai-nilai yang positif dan benar bahkan me utama dalam mengembangkan pluralitas.
nyangkut tatanan yang paling tinggi, di luar Pengembangan sikap tersebut pada gilirannya
tradisi agamanya sendiri. Pannikar yang memberikan kontribusi signifikan dalam
amat meberi tekanan pada makna dialog me memelihara soliditas NKRI.
nyatakan bahwa melalui dialog pengalaman-
pengalaman pertikular mengenai kebenaran Empat Pilar
dapat diperluas dan diperdalam sehingga me Upaya untuk memperteguh NKRI terus
nyingkap pengalaman-pengalaman baru me dilakukan dari waktu ke waktu oleh berbagai
ngenai kebenaran. Dalam dialog, hubungan an pihak karena menyadari betapa pentingnya
taragama bukanlah hubungan asimilasi atau sebuah Indonesia yang utuh, satu, solid dalam
substitusi melainkan hubungan yang saling kemajemukannya.
menyuburkan. Alan Race menunjuk pada be Adalah Taufik Kiemas - Ketua MPR yang
berapa ayat dalam Alkitab yang memberi da sejak tahun 2010 mengintroduksi gagasan
sar sikap inklusif antara lain: Setiap orang dari “Empat Pilar” untuk menjadi dasar dalam
bangsa manapun yang takut akan Dia dan kehidupan berbangsa dan bernegara. Empat
yang mengamalkan kebenaran berkenan ke Pilar itu adalah: Pancasila, Undang-Undang
pada-Nya (Kis. 10:35). Sementara itu Dr. D.C. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
Mulder mendorong gereja-gereja untuk belajar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia
dari orang lain, karena Tuhan Allah bukan ti dan Bhineka Tunggal Ika. Menurut Taufik
dak menyatakan diri kepada semua bangsa Kiemas, Empat Pilar ini akan mampu men
(Kis: 14:7); Tuhan bergumul dengan semua jawab persoalan-persoalan multidimensi yang
manusia, maka semua bangsa mencari Tuhan dihadapi oleh bangsa Indonesia ditengah
(Kis. 17:27). peraturan global.
Pengembangan sikap inklusif sama sekali Empat Pilar dengan demikian harus men
tidak berarti dan tidak boleh memperlemah jadi roh dan nafas dalam hidup kita membangsa
iman dan atau mengingkari nilai ekslusif dan dan menegara. Empat Pilar tidak boleh jatuh
spesifik yang ada dalam setiap agama, tetapi menjadi mitos, jargon, slogan tetapi mesti
justru harus memperteguh keyakinan dan iman diinternalisasi melalui bidang pendidikan,
seseorang terhadap agama yang dianutnya. hukum, politik serta bidang-bidang lainnya
Pengembangan sikap inklusif di kalangan umat sehingga spirit Empat Pilar itu benar-benar
Kristen dilakukan secara terarah, terancam, menjadi benang merah dalam kehidupan se
berkesinambungan, dan mencakup seluruh tiap warga bangsa.
lapisan umat. Dalam konteks ini problem Dengan cara itu kita berharap akan tetap
dan kendala yang dihadapi adalah keragaman eksis di pentas sejarah sebuah Indonesia
denominasi, keragaman latar belakang majemuk yang teguh, solid, berkeadaban,
pendidikan, persepsi teologis yang tidak sama, menghargai HAM, yang memiliki kontribusi
pola pembinaan warga gereja yang belum bagi dunia internasional. l
12 Vol. VII/No. 3/September 2012
13. Berita BSNP*
UNPK TETAP DIADAKAN DUA KALI SETAHUN
U jian Nasional Pendidikan Kesetaraan
atau UNPK tahun 2012 tahap pertama
dilaksanakan tanggal 9-12 Juli 2012 untuk
fungsi dan tugas masing-masing penyelenggara
Pusat, Penyelenggara Provinsi, Penyelenggara
Kabupaten/Kota, dan satuan pendidikan dalam
program Paket C dan tanggal 16-18 Juli 2012 pelaksanaaan UNPK. Hal ini dimaksudkan
untuk program Paket A/Ula dan Paket B/Wustha. supaya masing-masing penyelenggara lebih
Sedangkan UNPK tahap kedua dilaksanakan fokus dan tidak saling melepaskan tanggung
pada tanggal 8-11 Oktober 2012 untuk Paket jawab dalam pelaksanaan UNPK.
C dan tanggal 15-17 Oktober 2012 untuk Paket Akurasi pendataan peserta UNPK perlu
A/Ula dan paket B/Wustha. Penyelenggaraan diperhatikan karena hal ini memiliki implikasi
UNPK ditetapkan melalui Peraturan Menteri penganggaran dan administrasi. Selain itu,
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 35 Tahun juga perlu diantisipasi jika terjadi emergency di
2012 dan Peraturan Badan Standar Nasional lapangan, seperti soal kurang, LJUN rusak atau
Pendidikan Nomor 0018/P/BSNP/VI/2012 ten kurang dan lainnya. Oleh sebab itu diperlukan
tang Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional koordinasi yang lebih baik untuk hal-hal yang
Pendidikan Kesetaraan. memerlukan penanganan segera.
Untuk menyiapkan pelaksanaan UNPK, Secara umum tidak banyak perubahan
BSNP bersama Badan Penelitian dan Pengem pelaksanaan UNPK tahun 2012 dibanding
Kartono (berdiri,
memegang
mikropon) Ketua
Penyelenggara
UNPK Provinsi
Jawa Tengah
menyampaikan
pertanyaan
kepada Ketua
BSNP terkait
dengan waktu
pelaksanaan
UNPK 2012.
bangan Kementerian Pendidikan dan Kebuda dengan tahun 2011. Salah satu perubahan
yaan, mengadakan rapat koordinasi pada adalah prosedur pendaftaran bagi peserta
tanggal 15-16 Juni 2012 di Jakarta. Rapat terse UNPK di luar negeri. Sesuai dengan POS
but dihadiri oleh ketua penyelenggara dan UNPK, penyelenggara Program Paket A, Paket
bendahara UNPK tingkat provinsi, kepala kan B, dan Paket C, mendaftarkan peserta UNPK
tor Kementerian Agama, anggota BSNP dan ke Atase Pendidikan atau Konsulat Jenderal
Puspendik. pada Kantor Perwakilan RI setempat. Jika tidak
M. Aman Wirakartakusumah Ketua BSNP, ada Atase Pendidikan atau Konsulat Jenderal,
dalam sambutannya mengatakan bahwa maka pendaftaran dilakukan langsung ke
tujuan rapat koordinasi adalah untuk menya Penyelenggara Pusat dalam hal ini Puspendik
makan persepsi dan langkah dalam pelak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di
sanaan UNPK. “Tujuan rapat koordinasi ini Jakarta.
adalah untuk menyamakan persepsi dan
langkah semua pihak yang terlibat dalam Jadwal Ujian
penyelenggaraan UNPK tahun 2012. Dengan Sesuai dengan POS UNPK, ujian dilak
demikian diharapkan pelaksanaan UNPK sanakan tanggal 9-12 Juli 2012 untuk program
tahun ini akan semakin baik dibanding tahun paket C dan tanggal 16-18 Juli 2012 untuk
sebelumnya”, ucap Aman. program paket A/Ula dan paket B/Wustha.
Melalui rapat koordinasi ini juga, tambah Namun, untuk provinsi tertentu, karena sebab * Bambang
Aman, perlu dirumuskan secara jelas peran, dan alasan yang valid, ujian program paket C Suryadi
Vol. VII/No. 3/September 2012 13
14. Berita BSNP
dilaksanakan bersamaan dengan waktu ujian Sementara itu, hasil rapat koordinasi
program paket A/Ula dan paket B/Wustha. antara BSNP, Balitbang, Dirjen DIKTI, dan Dirjen
“Ada tiga provinsi yang waktu pelaksanaan Pendidikan Dasar pada tanggal 22 Juni 2012
ujian program paket C disamakan dengan menetapkan pengumuman hasil UNPK yang
program paket A/Ula dan paket B/Wustha,yaitu semula ditetapkan tanggal 4 Agustus 2012
provinsi Papua, Sulawesi Tenggara, dan dimajukan ke tanggal 28 Agustus 2012.
DKI”, ucap Candra dalam rapat pleno BSNP ”Pengajuan tanggal pengumuman ini
(26/6/2012). untuk memberi kesempatan kepada lulusan
Adapun jadwal pelaksanaan UNPK secara program Paket C untuk mengikuti ujian
lengkap adalah sebagai berikut. masuk perguruan tinggi”, ucap M. Aman
Tanggal
Program Hari Jam Mata Ujian
Periode I Periode II
13.00 – 15.00 Pendidikan Kewarganegaraan
Senin 9 Juli 2012 8 Oktober 2012
15.30 – 17.30 Bahasa Indonesia
13.00 – 15.00 Sosiologi
Paket C Selasa 10 Juli 2012 9 Oktober 2012
15.30 – 17.30 Geografi
IPS
13.00 – 15.00 Bahasa Inggris
Rabu 11 Juli 2012 10 Okober 2012
15.30 – 17.30 Ekonomi
Kamis 12 Juli 2012 11 Okober 2012 13.00 – 15.00 Matematika
13.00 – 15.00 Pendidikan Kewarganegaraan
Senin 9 Juli 2012 8 Oktober 2012
15.30 – 17.30 Bahasa Indonesia
13.00 – 15.00 Biologi
Paket C Selasa 10 Juli 2012 9 Oktober 2012
15.30 – 17.30 Kimia
IPA
13.00 – 15.00 Bahasa Inggris
Rabu 11 Juli 2012 10 Okober 2012
15.30 – 17.30 Fisika
Kamis 12 Juli 2012 11 Okober 2012 13.00 – 15.00 Matematika
13.00 – 15.00 Pendidikan Kewarganegaraan
Senin 9 Juli 2012 8 Oktober 2012
Paket C 15.30 – 17.30 Bahasa Indonesia
Kejuruan 13.00 – 15.00 Bahasa Inggris
Selasa 10 Juli 2012 9 Oktober 2012
15.30 – 17.30 Matematika
13.00 – 15.00 Pendidikan Kewarganegaraan
Senin 16 Juli 2012 15 Oktober 2012 15.30 – 17.30 Bahasa Indonesia
13.00 – 15.00 Ilmu Pengetahuan Sosial
Paket B/ Selasa 17 Juli 2012 16 Oktober 2012
15.30 – 17.30 Matematika
Wustha
13.00 – 15.00 Bahasa Inggris
Rabu 18 Juli 2012 17 Oktober 2012 15.30 – 17.30 Ilmu Pengetahuan Alam
13.00 – 15.00 Pendidikan Kewarganegaraan
Senin 16 Juli 2012 15 Oktober 2012 15.30 – 17.30 Bahasa Indonesia
Paket A/ 13.00 – 15.00 Ilmu Pengetahuan Sosial
Ula Selasa 17 Juli 2012 16 Oktober 2012
15.30 – 17.30 Ilmu Pengetahuan Alam
Rabu 18 Juli 2012 17 Oktober 2012 13.00 – 15.00 Matematika
Waktu pelaksanaan UNPK di luar negeri Wirakartakusumah seraya menambahkan
ditentukan oleh penyelenggara UNPK se BSNP akan mengirim surat edaran ke Kepala
tempat dan ditetapkan oleh Penyelenggara Dinas Pendidikan Provinsi mengenai per
Pusat. ubahan tanggal pengumuman ini. l
UJI COBA INSTRUMEN PEMANTAUAN
STANDAR Buku Teks Pelajaran
F okus kegiatan BSNP tahun 2012 adalah
pemantauan implementasi/pelaksanaan
Standar Nasional Pendidikan pada jenjang
prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan,
pengelolaan, buku teks pelajaran, dan pen
didikan nonformal. Sampai akhir Juni 2012,
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. tim ahli dari masing-masing standar telah
Ada delapan standar yang dipantau, yaitu melakukan uji coba instrumen pemantauan.
standar penilaian, proses, biaya, sarana dan Kegiatan uji coba dilaksanakan di delapan
14 Vol. VII/No. 3/September 2012
15. Berita BSNP
provinsi untuk setiap standar dan di setiap dengan tanya jawab/dialog. Berdasarkan
provinsi melibatkan 40 responden yang masukan dan saran dari responden uji coba,tim
berasal dari berbagai unsur, diantaranya dinas ahli akan menyempurnakan instrument
pendidikan provinsi, kantor kementeritan aga tersebut pada tahapan kegiatan berikutnya.
ma, dinas pendidikan kabupaten/kota, kepala Farid Anfasa Moeloek, anggota BSNP
sekolah, dan guru. yang melakukan uji coba instrumen di Banten
Edy Tri Baskoro, anggota BSNP dan koor menyampaikan bahwa secara umum acara
dinator kegiatan pemantauan standar sarana berjalan lancar, kondusif, kehadiran peserta
dan prasarana mengatakan tujuan uji coba ini tinggi, dan partisipasi dari dinas bagus.
adalah untuk mendapatkan masukan dan saran Sementara Bambang Suryadi yang juga
dari responden terhadap instrumen pemantauan mengikuti acara tersebut mengatakan bahwa
dari aspek konten/isi, keterbacaan dan kejelasan berdasarkan masukan dari responden, dapat
bahasa, waktu yang diperlukan untuk mengisi diketahui bahwa instrumen untuk dinas pen
Responden uji
coba instrumen
pemantauan
standar sarana
dan prasarana
mengisi instrumen
di kantor Dinas
Pendidikan
Provinsi Banten
instrumen, dan format instrumen. didikan dan kemenag, meskipun dari segi
Lebih lanjut Edy Tri Baskoro menambah jumlah halaman dan pertanyaan lebih sedikit
kan karena ada delapan tim standar yang turun dibandingkan dengan instrumen untuk kepala
ke lapangan untuk melakukan uji coba, maka sekolah, ternyata mereka lebih sulit mengisi. Hal
perlu dilakukan sinkronisasi, harmonisasi, ini disebabkan: (a) responden tidak membawa
dan koordinasi, tidak hanya antar tim standar data yang diperlukan seperti yang tertulis di
tetapi juga dengan pihak dinas pendidikan dalam surat pengantar BSNP, dan (b) respoden
provinsi/kabupaten/kota yang menjadi tempat tidak berani menerka atau menebak data
pelaksanaan kegiatan. faktual, seperti tahun, jumlah dana/anggaran
Proses selama di lapangan, anggota BSNP dll. Mayoritas responden mengaku menerima
atau tim ahli menjelaskan tentang Standar surat undangan terlambat dan tugas dari pim
Nasional Pendidikan, kegiatan pemantauan pinan (atasan) juga mendadak sehingga tidak
standar, dan instrument, kemudian dilanjutkan sempat membawa data-data pendukung. l
DPRD KABUPATEN SINJAI
Mengadukan masalah SKHUN SD ke BSNP
S ebanyak sebelas orang anggota DPRD
dan seorang dari Dinas Pendidikan
Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan berdialog
Provinsi. Namun belum ada jalan keluar yang
diharapkan. Oleh sebab itu anggota dewan
berinisiatif untuk berdialog dengan BSNP
dengan anggota BSNP di Jakarta (29/5/2012) mengingat murid-murid yang sekarang duduk
untuk mencari solusi tentang masalah Surat di bangku SMP akan mengikuti ujian sekolah.
Keterangah Hasil Ujian Nasional (SKHUN) SD Pihak sekolah tidak memperbolehkan
tahun 2009/2010 yang belum didistribusikan murid-murid mengikuti ujian sekolah jika tidak
kepada peserta didik. ada SKHUN. Mengingat ini bukan kesalahan
Menurut ketua rombongan, masalah ini murid, maka kita berharap jangan sampai
sudah lama disampaikan ke Dinas Pendidikan merugikan peserta didik.
Vol. VII/No. 3/September 2012 15
16. Berita BSNP
Menanggapi masalah tersebut, Ketua Setelah melalui dialog dan perbincangan
BSNP M. Aman Wirakartakusumah menga yang cukup lama, akhirnya disepakati bahwa
takan sebenarnya bukan wewenang BSNP peserta didik yang sekarang duduk di bangku
untuk mengurusi SKHUN. BSNP hanya SMP dan akan mengikuti ulangan sekolah,
menyelenggarakan ujian nasional, sedangkan perlu diberikan hak mereka untuk mengikuti
Anggota DPRD
Kabupaten Sinjai
Sulawesi Selatan
saat berdialog
dengan BSNP
tentang masalah
SKHUN SD.
SKHUN menjadi wewenang Balitbang dan ulangan sekolah. Sehubungan dengan hal
Dinas Pendikan Provinsi. ini, Balitbang atau Direktorat Pembinaan SMP
Namun demikian, tambah Aman, karena Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan
permasalahan sudah disampaikan ke BSNP mengirim surat ke Kepala Dinas Pendidikan
maka harus dicari jalan keluar yang terbaik. Pada Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten
prinsipnya, jangan sampai peserta didik dirugikan Sinjai. Pada waktu yang bersamaan, masalah
karena kesalahan yang dilakukan pihak lain. SKHUN juga akan diselesaikan. l
IKAPI BERKOMITKEN HASILKAN
BUKU TEKS PELAJARAN BERMUTU
I katan Penerbit Indonesia (IKAPI) membe
rikan komitmen dan siap mendukung kebi
jakan pemerintah untuk mengadakan buku
Elektronik (BSE), proses penilaian buku, dan
perkembangan buku teks pelajaran.
IKAPI juga menyadari adanya buku-buku
teks pelajaran yang bermutu bagi murid-mu teks pelajaran yang beredar di sekolah atau
rid sekolah di seluruh Indonesia. Komitmen masyarakat, ada yang masih belum memenuhi
inin dilatarbelakangi oleh keprihatinan IKAPI standar mutu buku teks pelajaran sebagaimana
terhadap fakta banyaknya buku-buku teks yang ditetapkan BSNP. Jumlah penerbit yang
pelajaran yang beredar di sekolah dan toko begitu banyak menjadi kendala tersendiri bagi
buku yang belum lolos dari standar mutu. IKAPI untuk mengatasi masalah ini.
Komitmen tersebut disampaikan oleh “Jumlah penerbit di Indonesia sangat
Lucya Andam Dewi Ketua IKAPI dalam acara banyak, ada yang masuk anggota IKAPI dan
dialog dengan anggota BSNP di Jakarta ada yang tidak, sehingga kami (IKAPI) kesu
(5/6/2012). Turut hadir dalam acara ini ada litan untuk mengambil tindakan terhadap
lah jajaran pengurus IKAPI, diantaranya Hus pelanggaran kode etik penerbitan seperti ini”,
ni Syawie,Nova Rasdiana, dan Bambang ungkap Lucya.
Trimansyah. IKAPI, menurut Lucya, juga menya
“Melalui forum dialog ini, IKAPI mem yangkan pembajakan buku yang terjadi di
berikan komitmen penuh terhadap kebi Indonesia. Oleh sebab itu IKAPI memiliki tim
jakan pemerintah untuk menyediakan buku penanggulangan pembajakan buku. Ang
teks pelajaran yang bermutu. Sebab IKAPI gota IKAPI tidak menerbitkan buku dengan
memiliki impian buku teks pelajaran yang melanggar hak cipta.
digunakan di sekolah adalah buku teks pela Weinata Sairin anggota BSNP sekaligus
jaran yang berkualitas”, ucap Lucya seraya koordinator tim buku teks pelajaran juga me
menambahkan melalui forum ini, IKAPI juga nyayangkan adanya buku teks pelajaran yang
memerlukan informasi tentang Buku Sekolah memberikan pesan-pesan yang tidak mendidik.
16 Vol. VII/No. 3/September 2012
17. Berita BSNP
Pengurus IKAPI,
Bambang
Trimansyah (kiri),
Lucya Andam
Dewi(kedua dari
kiri), dan Nova
Rasdiana (tengah)
berpose bersama
anggota BSNP
setelah berdialog
seputar buku teks
pelajaran
Sebagai contoh adalah buku cerita tentang yang bermutu.
Bang Maman yang beredar di Jakarta atau buku Menurut EdyTri Baskoro semangat BSNP
yang berbicara tentang ideologi komunis yang dan IKAPI sama, yaitu mengadakan buku-buku
beredar di Sukabumi. Weinata berharap IKAPI yang berkualitas. “Alat yang paling baik untuk
dapat memberikan kontribusi langsung dalam mengontrol kualitas buku adalah memberikan
menangani masalah-masalah seperti ini. kekuatan kepada sekolah untuk memilih
Menurut Farid Afansa Moeloek buku sangat buku yang berkualitas. Sekolah tidak boleh
penting dalam proses pendidikan. Oleh sebab tergoda dengan buku yang tidak berkualitas
itu diharapkan ada undang-undang tentang karena harganya murah”, ungkap Edy sambil
perbukuan nasional.“Saya berharap IKAPI dapat menambahkan semestinya yang memilih buku
memberikan kontribusi dalam penerbitan di sekolah adalah Dewan Guru.
undang-undang ini. IKAPI juga diharapkan Sementara Djemari Mardapi mengusul
dapat berpastisipasi dalam menyeleksi buku kan IKAPI diharapkan dapat memberikan daf
teks pelajaran untuk menghasilkan buku tar buku-buku sastra (novel) untuk dinilai
yang bermutu”, ungkap Moeloek sambil meng dan direkomendasikan ke sekolah. Hal ini
usulkan perlu dibentuk komite buku nasional dimaksudkan untuk meningkatkan kemam
yang bertugas menghasilkan buku pelajaran puan bahasa Indonesia peserta didik. l
Vol. VII/No. 3/September 2012 17
18. Lensa BSNP
Dari kiri ke kanan, Khairil Anwar Notodiputro
Kepala Balitbang, Suyanto Dirjen Pendidikan
Dasar, dan Syawal Gultom Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
dalam acara rapat koordinasi persiapan
penyelenggaraan Ujian Nasional di BSNP.
Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Sulawesi
Selatan, Prof Khalidi berbaju biru
Melaporkan pelaksanaan Ujian Nasional di
Sulawesi Selatan di ruang sidang BSNP.
Peserta Ujian Nasional SMP memanfaatkan
waktu untuk belajar bersama sesaat sebelum
memasuki ruang ujian. Mereka berkomitmen
untuk mengikuti ujian dengan penuh
kejujuran
Sekolah turut memberikan motivasi dan
semangat kepada peserta Ujian Nasional dengan
memasang spanduk di dalam lingkungan
sekolah.
18 Vol. VII/No. 3/September 2012
19. Lensa BSNP
Peserta Ujian Nasional SD berbaris dengan
tertib sebelum memasuki ruang ujian,dipimpin
oleh ketua kelas. Disiplin, tertib, dan taat
peraturan merupakan kunci kesuksesan.
Peserta Ujian Nasional SD mendengarkan
tata tertib ujian yang dibacakan oleh
pengawas ruang sebelum ujian dimulai.
Anak-anak SD Inpres Wuroba membawa papan
tulis dan kursi setelah mengikuti
ujian nasional sekolah dasar di SD Inpres
Walelagama, Kabupaten Jayawijaya, Papua,
Selasa (8/5/12). Kursi dan papan tulis tersebut
untuk menambah inventaris sekolah mereka.
Selama pelaksanaan ujian nasional, peserta dari
lima sekolah dasar digabung di satu tempat untuk
memudahkan pengawasan. (Sumber: Kompas,
Rabu, 9 Mei 2012).
Sebanyak 51 siswa kelas VI SD Negeri Pakis 3 Kecamatan Panti,
Kabupaten Jember, Jawa Timur, melaksanakan ujian nasional di
pelataran rumah warga dan pelataran sekolah karena gedung
sekolah mereka rusak diterjang angin puting beliung.
(Sumber: Kompas, Rabu, 9 Mei 2012).
Vol. VII/No. 3/September 2012 19
20. Lensa BSNP
Peserta Ujian Nasional di MTs Yayasan Kesejahteraan
Tuna Netra Islam (YAKETUNIS) Jogjakarta
mengerjakan soal UN. Peserta UN mengeluhkan tidak
adanya soal UN yang dicetak dengan huruf Braille,
sehingga soal dibacakan oleh guru.
Febri Hendri dari ICW (tengah) berdialog dengan
anggota BSNP tentang dugaan terjadinya
kecurangan Ujian Nasional SMP di Tangerang
Peserta review instrumen pemantauan standar sarana
dan prasarana menelaah dan mengkaji draf instrumen
pemantauan di BSNP sebelum dilakukan uji coba di
delapan wilayah atau provinsi
Ketua BSNP M. Aman Wirakartakusumah (tengah) dan
anggota BSNP berpose bersama dalam rangka Ulang
tahun ke-68 Farid Anfasa Moeloek (ketiga dari kanan)
di kantor BSNP.