SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  24
Télécharger pour lire hors ligne
Pengantar Redaksi

       Penanggungjawab
Moehammad Aman Wirakartakusumah
                                           P   embaca yang budiman. Alhamdulillah, Buletin BSNP
                                               edisi keempat dapat terbit sesuai yang direncanakan.
                                           Edisi kali ini memuat tiga artikel, yaitu Paradigma
                                           Pendidikan Nasional Abad XXI (bagian ke-6), Tidak ada
         Pemimpin Redaksi
                                           salah konsep dalam buku teks, dan salah konsep buku
          Edy Tri Baskoro
                                           teks matematika. Dua artikel terakhir ini ditulis sebagai
         Redaksi Eksekutif                 respon terhadap tulisan Utomo Dananjaya yang dimuat
      Richardus Eko Indrajit               di harian Kompas, Senin, 9 Juli 2012, dengan tujuan
         Djemari Mardapi                   untuk meluruskan opini yang terbentuk sebagai akibat
       Teuku Ramli Zakaria                 dari tulisan Utomo tersebut. Pada edisi keempat ini kami
          Weinata Sairin                   juga menyajikan kegiatan BSNP baik dalam bentuk
                                           berita maupun lensa kegiatan. Selamat membaca.
         Redaksi Pelaksana
         Bambang Suryadi
                                         Daftar Isi
         Penyunting/Editor
      Mungin Eddy Wibowo
                                                      Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI
          Zaki Baridwan                     3-6       (Bagian VI)
              Djaali
             Furqon
       Johannes Gunawan                    7-11       Tidak Ada salah Konsep dalam Buku Teks

          Jamaris Jamna
       Kaharuddin Arafah                 12-13        Salah Konsep Buku Teks Matematika

      Desain Grafis & Fotografer
              Djuandi                    14-20        Berita BSNP:
                                                      - 	 Lulusan SMK Dituntut Lebih Mandiri
            Ibar Warsita
                                                      -	 281 Buku Lulus Praseleksi
          Sekretaris Redaksi                          -	 BSNP Tekankan Kebersamaan dan Sikap
          Ning Karningsih                                 Toleransi
                                                      - 	 Pelaksanaan UNPK Tahap II
            Alamat:
    BADAN STANDAR NASIONAL
          PENDIDIKAN
                                         21-24        Lensa BSNP

         Gedung D Lantai 2,
           Mandikdasmen
                                         Keterangan Gambar Cover
     Jl. RS. Fatmawati, Cipete
           Jakarta Selatan
                                          Tim ahli standar proses berpose bersama Ketua, Sekretaris,
         Telp. (021) 7668590
                                          dan anggota BSNP seusai melaksanakan salah satu tahapan
         Fax. (021) 7668591               kegiatan pemantauan dan evaluasi standar (atas). Responden
  Email: info@bsnp-indonesia.org          pemantauan standar sarana dan prasarana mengisi instrumen
                                          pemantauan dalam kegiatan uji coba instrumen di Dinas
Website: http://www.bsnp-indonesia.org
                                          Pendidikan Provinsi Banten (bawah).



2                          Vol. VII/No. 4/Desember 2012
PARADIGMA PENDIDIKAN
NASIONAL ABAD XXI (Bagian VI)
Tim BSNP

                                                        terintegrasi dalam ekonomi pasar,
c.	 Pendidikan sebagai Pembangun                        dan satu sama lain semakin dalam
    Tumbuhnya Rasa Kebangsaan                           meng­ alami ketergantungan ekonomi.
Dalam perjalanan kehidupan berbangsa,                   Fukuyama (1989) pun tanpa ragu me­
tak dapat disangkal bahwa akhir-akhir ini               negaskan, era ini sebagai “the end of
                                                        history.” Pergulatan ideologis yang se­
rasa kebangsaan (ke-Indonesia-an) menjadi
                                                        lama ini berjalan intens, dianggap telah
salah satu perhatian utama. Terjadinya                  tamat.
krisis ekonomi yang berkepanjangan,                         Namun, di tengah euphoria ke­
ketimpangan pembangunan antardaerah                     menangan demokrasi liberal, segera
yang terus melebar, konflik antar                       saja kekhawatiran muncul. Proses de­
kelompok yang merebak di hampir semua                   mo­ kratisasi yang tadinya diyakini
gugusan kepulauan Indonesia dan lain-                   akan membawa harapan baru terhadap
lain, sedikit banyak telah menurunkan                   tatanan kehidupan politik dunia yang
                                                        lebih damai, atau menawarkan iklim
rasa percaya diri sebagian rakyat tentang
                                                        perdagangan bebas yang akan me­ ing­
                                                                                           n
kemampuan bangsa ini untuk melanjutkan
                                                        katkan kemakmuran, atau era yang
usaha untuk mencapai cita-cita proklamasi.              men­ orong lebih dihormatinya hak-hak
                                                             d
Pada saat pesimisme semacam ini tumbuh,                 asasi manusia di seluruh dunia, ternyata
di tingkat global juga terjadi perubahan                di tahun 1990-an diwarnai pula oleh
konstelasi kekuatan politik-ideologi yang               berbagai bentuk kekerasan komunal
berdampak pada penataan ulang komposisi                 yang penuh dengan tindak kekejaman di
kehidupan bangsa-bangsa yang tak jarang                 luar batas. Korban-korban kemanusiaan
berlanjut pada gugatan eksistensi suatu                 pun telah berjatuhan di banyak kawasan
                                                        seperti di Rwanda, Burundi, Somalia,
bangsa. Krisis global ini memiliki dampak
                                                        kawasan bekas Yugoslavia, Caucacus,
psikologis terhadap Indonesia.                          Tajikistan, Chechnya dan juga Indonesia.
                                                        Proses demokratisasi yang secara dra­
                                                        matis membawa perubahan, ternyata
                      ita menyaksikan, bahwa setelah    menciptakan socio-political shock, yang

             K        kekuatan blok Soviet memudar
                      setahun setelah runtuhnya
             tem­ok Berlin di tahun 1989, segera
                 b
                                                        memperlihatkan bahwa perubahan so­
                                                        sial yang terjadi dengan cepat juga
                                                        semakin memungkinkan terjadinya ben­
             muncul euphoria kemenangan ideologi        tuk-bentuk kekerasan intra-societal.
             demokrasi liberal atas dua saingan             Kini suara bernada pesimistis pun
             utamanya, yaitu komunisme dan nasio­       muncul. Di tengah antusiasme demo­
             nalisme fasis. Maka demokrasi pun          kratisasi, Kaplan (1994) telah meng­
             menjelma seperti virus, yang menurut       khawatirkan munculnya “the coming
             Snyder (2000: 16), telah menyebar dan      anarchy.” Francois Mitterand saat men­
             menyapu bekas negeri-negeri otoritarian    jabat Presiden Perancis (1981-1995),
             di Amerika Latin, Eropa Selatan, dan       telah lebih dulu menyebut adanya ba­
             Eropa Timur, dan bahkan kini menuju        haya “neotribalisme” yang bahkan da­
             Asia Timur. Inilah era kemenangan          pat hadir di tengah demokrasi Eropa
             liberalisme di mana tiap negara di dunia   yang sudah dewasa. Juga Presiden Bill


                                          Vol. VII/No. 4/Desember 2012                      3
Clinton dalam pidato pelantikan 1993,        mengacu pada pendapat Ernest Renan
di samping ia menyambut era baru ini         (1823–1892), Bung Karno mengatakan
sebagai era yang menjanjikan kebebasan,      bahwa keberadaan suatu bangsa hanya
ia juga menandai adanya ancaman “an­         mungkin terjadi bila ia memiliki suatu
cient hatreds” (kebencian-kebencian          nyawa, suatu asas-akal, yang tumbuh
kuno) yang dapat tumbuh subur dan            dalam jiwa rakyat sebelumnya yang
mengancam peradaban manusia.                 menjalani satu kesatuan riwayat, dan
    Ini semua menjelaskan, bahwa kita        sekarang memiliki kemauan, keinginan
bangsa Indonesia yang kini pun tak           hidup menjadi satu. Bagi Bung Karno,
lepas dari situasi transisi demokrasi        keinginan hidup menjadi satu bangsa
yang seringkali menghadapkan kita            itu dasarnya bukan nasionalisme sem­
dalam situasi kritis, karena kita pada       pit atas kesatuan ras, bahasa, agama,
saat ini tepat berada pada persimpangan      persamaan tubuh, ataupun sekadar
jalan: jalan keselamatan atau jalan          batas-batas negeri, namun lebih di­
kehancuran. Bila proses transisi ini tak     da­sarkan pada nasionalisme yang
dapat kita lalui dengan baik, ancaman        long­ar, nasionalisme yang luhur, na­
                                                  g
yang kita hadapi tidak saja proses           sionalisme yang mementingkan ke­      se­
disintegrasi bangsa (lepasnya wilayah        jahteraan manusia Indonesia, dan yang
tertentu dari negara), tetapi yang lebih     mengutamakan persahabatan dengan
mengkhawatirkan adalah kemungkinan           semua kelompok (inklusif). Bung Kar­
terjadinya proses disintegrasi sosial,       no pun mengutip ucapan Mohandas
atau hancurnya social bond (kerekatan        Karamchand Gandhi (1869–1948): “Buat
sosial) dalam masyarakat. Bila social        saya, maka cinta saya pada pada tanah-
bond hancur, akan tumbuh social              air itu, masuklah dalam cinta pada
distrust (iklim tidak saling mempercayai)    segala manusia. Saya ini seorang patriot,
di antara kelompok-kelompok sosial,          oleh karena saya manusia dan berbicara
sehingga kelompok satu dengan yang           manusia. Saya tidak mengecualikan siapa
lain dalam masyarakat akan saling            juga”. Dengan demikian, Bung Karno
curiga, saling bermusuhan atau bahkan        secara tegas menolak nasionalisme
berupaya saling meniadakan. Dalam            yang ia sebut bersifat “chauvinis” dan
situasi ini, tawuran massal gaya Thomas      “provinsialistis” yang memecah belah.
Hobbes, war of all against all, bukan lagi   Nasionalisme semacam ini, ia anggap
menjadi khayalan. Dan kini pertanyaan        sebagai bentuk “assyabiyah yang di­
pun muncul: akankah kita sebagai bangsa      kutuk Allah.”
dapat selamat melampaui masa-masa                 Untuk membangun rasa kebangsaan
kritis ini? Kondisi apakah yang harus        ini tentu tak cukup hanya dengan mem­
kita cermati bersama untuk mencegah          bangkitkan     sentimen    nasionalisme
ancaman ini? Langkah-langkah apakah          yang dikobarkan melalui pidato-pi­
yang harus segera kita lakukan untuk         dato yang menggelora. Oleh karena
penyelamatan?                                itu, begitu kemerdekaan bangsa ini di­
    Sejak awal berdirinya republik ini,      proklamasikan, dirumuskanlah sebuah
para pendiri negeri (the founding fa­        UUD 1945 yang pembukaannya secara
thers) agaknya menyadari sepenuhnya          tegas menuangkan cita-cita Indonesia,
bahwa proses nation building meru­           yaitu: “melindungi segenap bangsa In­
pakan agenda penting yang harus te­          donesia dan seluruh tumpah darah In­
rus dibina dan ditumbuhkan. Bung             donesia dan untuk memajukan kese­
Karno, misalnya (lihat Sukarno, 1963:        jahteraan umum, mencerdasakan ke­ i­  h
3-6 dan 509), sejak awal berupaya mem­       dupan bangsa dan ikut melaksanakan
bangun rasa kebangsaan dengan mem­           ke­tertiban dunia yang berdasarkan
bangkitkan sentimen nasionalisme yang        ke­ erdekaan, perdamaian abadi dan
                                                m
menggerakkan “suatu iktikad, suatu           keadilan sosial”. Cita-cita inilah yang
keinsyafan rakyat, bahwa rakyat itu adalah   menjadi modal awal merekatnya rasa
satu golongan, satu bangsa.” Dengan          kebangsaan.


  4                       Vol. VII/No. 4/Desember 2012
Namun, setelah Indonesia memasuki         yang dicanangkan di sekolah maupun
era kemerdekaan, nampaknya dalam               kampus, harus terkait langsung dengan
perjalanan bangsa selama ini terlalu           upaya nation building secara terus-me­
banyak elemen bangsa, terutama para            nerus, yakni mendorong tumbuhnya
elit politik, sadar atau tidak, telah banyak   integrasi nasional dan integrasi sosial
yang mengkhianati cita-cita luhur dan          yang kuat. Untuk tujuan tersebut, ran­
menyia-nyiakan modal sosial yang telah         dangan kegiatan pendidikan dapat difo­
dicoba dibangun sejak masa-masa awal           kuskan pada tema-tema berikut:
kemerdekaan dengan susah payah.                1.	Membangun pemahaman/kesadaran
     Ketimpangan ekonomi jelas ber­                tentang cita-cita pembangunan In­
po­tensi memperkuat terjadinya kete­               donesia sebagai bangsa yang dida­
gangan antarkelompok. Keadaan men­                 sarkan pada nasionalisme kewargaan
jadi semakin rentan manakala garis                 (civic nationalism) yang bertumpu
batas antarkelompok sosial ini menjadi             pada rasa kemanusiaan.
menebal akibat sekat-sekat sosial seperti      2.	Membangun pemahaman/kesadaran
etnis, ras, agama, atau pun asal daerah            pentingnya toleransi dalam men­     ja­
terintegrasi menjadi satu. Berbagai                lankan kehidupan bersama dalam
kelompok berbeda satu sama lain, tidak             rangka membentuk “kewargaan mul­
saja karena perbedaan ekonominya,                  tikultural” (multicultural citizenship)
namun juga etnis, ras, agama dan asal              menuju masyarakat kreatif dan
daerahnya. Di samping itu, derasnya                res­ponsif.
arus globalisasi yang ternyata sering          3.	Merancang perangkat ajar dan te­
bersifat paradoksal, yang di satu sisi             ma-tema penelitian dan kegiatan
membawa efek penyeragaman, di sisi                 sosial yang mendorong tumbuhnya
lain menumbuhkan kuatnya kesadaran                 pemahaman dan sikap saling meng­
identitas kelompok, dengan akibat ber­             hormati pada kelompok adat, etnis,
tambah tajamnya fragmentasi sosial.                agama, ras, perbedaan gender, asal-
     Akibat keadaan tersebut, Indonesia            usul, dan identitas lainnya.
belakangan ini terus diwarnai oleh konflik-    4.	 Melatih ketrampilan mediasi dan ne­
konflik antara kelompok-kelompok yang              gosiasi dalam rangka membangun
bersifat emosional dan brutal serta telah          perdamaian melalui upaya-upaya
memakan begitu banyak korban di banyak             re­solusi konflik dan transformasi
tempat di Indonesia.                               konflik.
                                                        ­
     Dengan demikian, semangat persa­               Sebagaimana pembangunan watak
tuan, rasa kebangsaan, rasa nasionalisme       (cha­racter building), proses pembangun­
luhur atau tumbuhnya civic nationalism,        an rasa kebangsaan juga tak mungkin
yakni “loyalitas terhadap seperangkat          hanya diemban oleh lembaga pendidikan
cita-cita     politik  dan     kelembagaan     formal (sekolah maupun perguruan
yang dianggap adil dan efektif” dalam          tinggi) semata. Keterlibatan keluarga dan
bingkai suatu negara (Snyder, 2000: 24)        komunitas yang bersifat responsif juga
jelas bukanlah suatu yang secara taken         sangat menentukan. Karena itu, adalah
for granted ada dan terbangun. Rasa            tugas pemerintah untuk menciptakan
kebangsaan dapat menguat dan melemah           komunitas-komunitas responsif ini yang
atau bahkan dapat hilang sama-sekali           mengemban misi kebangsaan.
tergantung dari cara bagaimana bangsa               Keseluruhan     proses    pendidikan
itu mengelolanya. Karena itu, proses           ini harus selaras dengan strategi nasio­
nation building tidak boleh terhenti.          nal dalam menjalankan nation building
     Dalam konteks inilah, kebijakan di        tersebut. Prinsip-prinsip dasar strategi
bidang pendidikan harus terkait dengan         nasional untuk tujuan ini dapat di­u­   r
tujuan menumbuhkan rasa persatuan dan          muskan dengan memperhatikan hal-hal
rasa kebangsaan. Rumusan kurikulum             berikut: Pertama, nation building hanya
pengajaran maupun arah penelitian dan          dapat terlaksana manakala dicanangkan
kegiatan sosial (pengabdian masyarakat)        strategi nasional yang dilakukan secara


                                Vol. VII/No. 4/Desember 2012                         5
kreatif untuk menumbuhkan “solidaritas         bentuk masyarakat seperti apakah yang
emosional” dalam bingkai kebangsaan.           ingin kita tuju sehingga masyarakat
Dengan kata lain, pemerintah dan tiap          tidak kehilangan arah pada saat kita
komponen bangsa harus didorong untuk           merumuskan visi, misi, dan strategi
menerapkan “seni mencinta” (the art of         pembangunan.
loving) yang baik dalam berhubungan                Untuk     terlaksananya   program-
dengan sesama anak bangsa, khususnya           pro­gram ini, diperlukan pemimpin-
yang memiliki perbedaan latar-belakang,        pe­mimpin visioner, yang mampu
sehingga interaksi antarkelompok dapat         mem­  berikan semangat, menjelaskan
menumbuhkan rasa kebersamaan dalam             arah perjalanan bangsa, mengambil
satu kebangsaan. Untuk inilah kita             keputusan secara tegas dan konsisten,
memerlukan pemahaman budaya tiap-              serta menggalang kembali kecintaan
tiap kelompok sehingga masing-masing           akan kebersamaan di hadapan semua
kelompok memiliki sensitivitas dalam           orang, terutama sekali di hadapan kaum
berinteraksi dengan kelompok lain. Lebih       muda terpelajar dari semua golongan,
jauh, pengelolaan negara juga harus            sehingga mereka bersama-sama bersedia
diarahkan sedemikian rupa sehingga             untuk bekerja dengan semangat tinggi
kebijakan-kebijakan yang dijalankan            untuk cita-cita yang satu. Kita butuh
tidak menciptakan rasa terpinggirkan.          pemimpin yang mampu membangkitkan
Pengelolaan harus mampu menciptakan            ruh hidup bersama, yaitu ruh semangat
the Indonesian Dream yang dinamis bagi         kebangsaan dalam konteks baru, dalam
tiap-tiap warga-negara.                        konteks tatanan masyarakat yang kini
    Kedua, nation building harus di­an­
                                      l        tumbuh secara dinamis. Para pemimpin
jutkan dengan melakukan pengelolaan            itu harus dapat menemukan “software
kehidupan bernegara sedemikian rupa            sosial baru” yang kuat untuk dapat
sehingga menumbuhkan “solidaritas              menopang dinamika perubahan sosial
fung­ ional,” yakni solidaritas yang dida­
     s                                         yang kini tengah berlangsung.
sarkan pada ikatan saling ketergantungan           Namun, bila kita menyadari bahwa
satu sama lainnya, baik di bidang eko­         kini kita juga sedang mengalami kri­
nomi, sosial maupun budaya yang relatif        sis kepemimpinan, maka tak ada pi­
seimbang.                                      lihan lain, bila bangsa ini masih ingin
    Upaya pengembangan sistem pen­             bertahan hidup menghadapi tan­
didikan memerlukan peta jalan yang             tangan zaman yang semakin keras,
jelas melalui perumusan tujuan yang            kita harus melakukan upaya kolektif
jelas dan ditindak-lanjuti dengan              untuk     melakukan     penanggulangan
meto­ologi cara pencapaiannya (pro­
      d                                        masalah secara bersama-sama. Di
ses) dan struktur pendukung yang               tiap-tiap komunitas perlu digalang
fung­sional. Keseluruhan mekanisme             pembentukan “unit-unit reaksi cepat”
kerja ini memerlukan manajemen                 untuk mengatasi berbagai masalah yang
yang kreatif namun konsisten yang              ada. Berbagai kelompok mediasi harus
tidak hanya terpaku pada panduan-              ditumbuhkan untuk mengatasi konflik
pan­uan baku, tetapi juga membuka
    d                                          yang muncul. Asosiasi orang-tua murid,
kemungkinan dikembangkannya per­               pemuda, seniman, wartawan dan lain-
u­ahan-perubahan yang bersifat pro­
  b                                            lain perlu segera diaktifkan untuk
duktif. Dalam menyusun kebijakan,              mempercepat terciptanya komunitas
kita memerlukan pemahaman menge­               responsif di lingkungannya masing-
nai arah perkembangan ilmu penge­              masing. Pada saat yang sama, kalangan
tahuan. Bagaimana merumuskan arah              pendidik yang mengabdi di berbagai
pendidikan sehingga secara rea­         lis­   lembaga pendidikan harus bangkit
tis dapat dijabarkan ke dalam lang­            untuk mengambil peranannya untuk
kah-langkah konkret sehingga ha­               melakukan penyelamatan bangsa. l
silnya dapat terukur. Akhirnya, dari
keseluruhan proses ini, perlu kejelasan


  6                        Vol. VII/No. 4/Desember 2012
Tidak Ada Salah Konsep dalam Buku Teks
Bambang Suryadi*)


                            tomo      Dananjaya    Direktur     Masing-masing dilengkapi gambar, peng­

                   U        Institute for Education Reform
                            Universitas Paramadina kem­
                   bali mempersoalkan kredibilitas BSNP.
                                                                ganti kegiatan mengamati yang tidak
                                                                cukup untuk mengantarkan anak pa­
                                                                da pemahaman tentang apa itu energi
                   Jika sebelum ini Utomo memper­ asa­
                                                     m          sesungguhnya.
                   lahkan aspek legalitas pelaksanaan                Masih menurut Utomo Dananjaya,
                   Ujian Nasional, kali ini Utomo mem­ er­
                                                       p        kejanggalan ini diperparah dengan pem­
                   masalahkan kesalahan konsep dalam            bahasan lanjutan tentang alat rumah
                   bu­ u teks pelajaran Sekolah Dasar (SD),
                      k                                         tangga. Pada halaman 102 tertulis, “di
                   melalui tulisannya di harian Kompas,         rumah banyak alat rumah tangga -alat-
                   Senin, 9 Juli 2012, dengan judul “Salah      alat itu dapat menghasilkan energi- con­
                   Konsep Buku Teks”.                           tohnya televisi, radio, dan telepon.
                       Dengan motivasi dan semangat untuk            Kedua, buku teks Ilmu Pengetahuan
                   memberikan klarifikasi dan meluruskan        Sosial karangan Tri Jaya Suranto dan
                   opini publik yang telah terbentuk, BSNP      A Dakir, PT Ghalia Indonesia Prin­ing-
                                                                                                     t
                   melalui media ini perlu memberikan           Pusat Perbukuan. Salah satu stan­ar    d
                   penjelasan terhadap tulisan Utomo Da­        kompetensi kelulusan ilmu penge­
                   nanjaya tersebut. Sikap BSNP ini bukan       tahuan sosial adalah memahami iden­
                   sebuah sikap defensif, apologetik atau       titas diri dan keluarga. Identitas diri
                   berpolemik semata, tetapi sebuah sikap       diterjemahkan pengarang sebagai do­
                   apresiatif dan terbuka terhadap saran        kumen pribadi dan keluarga. Maka,
                   maupun kritikan masyarakat.                  pem­ ahasan ini masuk bagian berjudul
                                                                     b
                                                                “Dokumen Pribadi dan Keluarga” dan
                   Substansi Tulisan                            yang dibahas adalah akta kelahiran,
                                                                kartu keluarga, kartu tanda penduduk,
                       Dalam tulisannya, Utomo Dananjaya        dan surat izin mengemudi.
                   secara substansi memberikan dua kritik            Menurut Utomo Dananjaya, iden­
                   terhadap BSNP. Pertama ada kesalahan         titas diri bukan dokumen identitas
                   konsep dalam tiga buku teks pelajaran        adminis­ratif, tetapi konsep mengenali
                                                                          t
                   untuk Sekolah Dasar (SD), yaitu buku         diri, karakter diri, kelebihan, dan
                   teks pelajaran IPA, Matematika, dan IPS.     kekurangannya.
                                                                   ­
                   Kedua, lembaga yang paling ber­      tang­        Ketiga, buku Matematika 2: Tema­
                   gung­awab atas kesalahan ini, menurut
                        j                                       tik. Pada halaman 72, tertulis: “Jadi
                   Utomo Dananjaya, adalah BSNP, bukan          4x3=3x4”. Lalu pada halaman 74 terdapat
                   penulis atau penerbit buku. Untuk lebih      ilustrasi gambar untuk soal pembagian
                   jelasnya, penulis ulas kembali “kesalahan    6:3=2. “Jika dibalik, sebanyak 3 orang
                   konsep buku teks” sebagaimana diklaim        men­ apatkan 2 es krim. Kalimat mate­
                                                                     d
                   oleh Utomo Dananjaya sebagai berikut.        matiknya menjadi 2x3=6”.
                       Pertama, buku teks Ilmu Pengetahuan           Menurut Utomo Dananjaya, seha­
                   Alam 2, karya Sri Purwanti, CV Arya Duta-    rusnya kalimat matematikanya adalah
                   Pusat Perbukuan. Pada Bab 8 tentang          3x2=6. Jika dibalik: 6:3=2. Kalimat ma­
                   sumber energi tertulis bahwa tujuan          tematika tersebut adalah symbol dari 6
                   pembelajaran adalah mengidentifikasi         es krim yang dibagikan kepada 3 orang,
*) Staf            sumber energi di lingkungan sekitar.         setiap orang mendapat 2 es krim atau
  Profesional          Menurut Utomo Dananjaya, kejang­         3 orang masing-masing mendapat 2 es
  BSNP dan         galan terlihat mulai dari pembahasan         krim sehingga jumlahnya 6 es krim.
  dosen Fakultas   bentuk-bentuk energi: bunyi adalah ben­      Utomo Dananjaya beranggapan bahwa
  Psikologi UIN    tuk energi, cahaya adalah bentuk ener­       kalimat ini tak menyimpulkan secara be­
  Jakarta.
                   gi, dan panas adalah bentuk energi.          nar dan menyimpang dari konsep.


                                                 Vol. VII/No. 4/Desember 2012                       7
Utomo Dananjaya berpandangan            tulisan Utomo Dananjaya sebagai wake
tiga contoh buku teks dengan kekeliruan     up call bagi BNSP. Sementara Weinata
masing-masing mengandung kekeliruan         Sairin anggota BSNP yang sekaligus
konsep yang menyesatkan anak didik.         menjadi koordinator kegiatan penilaian
Kekeliruan pemahaman bisa terbawa           buku merasa cukup dikagetkan dengan
sampai dewasa.                              tulisan yang secara tajam mengkritik
    Sehubungan dengan klaim kedua,          BSNP. “Karena itu BSNP perlu melakukan
Utomo Dananjaya pada akhir tulisan­         langkah-langkah konkrit untuk merespon
nya menyebutkan: “Kekeliruan kon­           tulisan ini. Misalnya pada tahap yang
sep, kekeliruan pengertian, bahkan          paling mudah adalah menggunakan hak
keke­liruan cetak ini justru terjadi        jawab melalui surat pembaca. BSNP juga
pada buku yang sudah dianggap layak         bisa menulis artikel untuk menjawab
oleh BSNP. Jadi, jelaslah siapa yang        pemikiran Utomo Dananjaya”, ucap
harus bertanggungjawab. Tidak bisa di­      Weinata sambil menambahkan sebelum
lemparkan ke pengarang, apalagi guru        langkah ini dilakukan, BSNP perlu men­
sebagai pengguna.                           dengar pandangan para ahli pada bidang
    Nah, persoalannya adalah, apakah        Fisika, Matematika, dan IPS terhadap
klaim Utomo Dananjaya tersebut benar        tulisan Utomo Dananjaya.
atau salah? Sejauh mana respon BSNP              Cara    menyampaikan      pendapat
dan pakar IPA, Matematika, dan IPS          yang­tepat dan bijak juga disoroti ang­
ter­ adap kritik Utomo Dananjaya? Ja­
   h                                        gota BSNP. F.A. Moeloek misal­ ya, ber­
                                                                           n
waban terhadap dua pertanyaan ini akan      pandangan bahwa cara menyam­ aikanp
penulis ulas pada bagian berikut.           pendapat ini lebih penting daripada
                                            pen­apat itu sendiri. Pendapat yang
                                                 d
Respon BSNP                                 benar dan baik, bisa tidak diterima,
                                            jika disampaikan dengan cara yang ku­
    BSNP menyikapi tulisan Utomo            rang tepat dan bijak. “Jika saya sebagai
Danan­aya dengan tikap terbuka, apre­
        j                                   penulis, pendapat seperti ini akan saya
siatif, dan professional. Hal ini dapat     sampaikan secara langsung ke BSNP,
dilihat dari kenyataan bahwa BSNP           tidak melalui media cetak”, ungkap
tidak langsung bereaksi dengan sikap        Moeloek seraya mengusulkan BSNP
po­lemik di media, melainkan BSNP           per­u mengundang penulis (Utomo Da­
                                                l
mengundang pakar dalam bidang Fisika,       nanjaya) untuk berdialog dan bertukar
Matematika, dan IPS untuk membahas          pandangan tentang buku teks pelajaran
substansi tulisan Utomo. Kedua, setelah     tersebut.
mendengarkan pendapat mereka, BSNP
mengundang Utomo Dananjaya ke kan­          Pandangan Pakar
tor BSNP untuk memberikan kla­ifikasi
                                 r
sekaligus berdialog dengan para pakar           Menindaklanjuti usulan FA Moeloek,
dan anggota BSNP.                           BSNP telah mengundang tiga orang pakar
    Perlu dicatat pula, kenyataan yang      dalam bidang IPA (Fisika), Matematika,
ada, setelah Kompas memuat tulisan ter­     dan IPS untuk memberikan pandangan
sebut, tidak ada tanggapan dari guru,       mereka terhadap buku teks pelajaran
penulis, atau penerbit yang muncul di       dan tulisan Utomo Dananjaya tersebut.
media massa. Respon ini bisa dipahami       Untuk bidang IPA (Fisika) adalah Terry
dari dua sisi. Pertama, apa yang ditulis    Mart dari Universitas Indonesia, untuk
itu bukan hal yang seluruhnya benar.        bidang Matematika adalah Wono Setya
Kedua, masyarakat sudah mengetahui          Budhi dari ITB, dan untuk bidang IPS
arah dan kecenderungan penulis (Utomo       adalah Etin Solihatin dari UNJ.
Dananjaya) ketika mengangkat isu buku           Terry Mart berpandangan bahwa apa
teks pelajaran tersebut. Oleh karena itu,   yang ditulis Utomo Dananjaya ada yang
sikap diam adalah pilihan terbaik. Bak      benar secara Fisika, tetapi juga ada yang
kata sebuah wisdom, silence is golden.      salah. Permasalahannya adalah apakah
Diam itu emas.                              kata menghasilkan identik dengan men­
    Eko Indrajit Sekretaris BSNP menilai    ciptakan. Menurut Terry, dua kata ini



  8                      Vol. VII/No. 4/Desember 2012
memiliki arti yang berbeda. Misalnya,      dan SIM kurang cocok untuk identitas
be­erja menghasilkan uang, harus di­
   k                                       diri bagi anak SD. Sedangkan kartu ke­
maknai uang itu tidak diciptakan, te­      luarga dan akte kelahiran sudah te­ at.
                                                                                 p
tapi dihasilkan. Dalam buku teks ini       Justru karakter diartikan sebagai iden­
banyak sekali kata menghasilkan. Ada       titas diri tidak tepat untuk anak SD.
kesalahan pengungkapan oleh penulis        Kesalahan Utomo Dananjaya, tambah
yang menyebabkan penafsiran yang           Etin, karena hanya membaca buku
berbeda.                                   IPS tersebut pada halaman 25 dan 26,
     Untuk anak SD, tambah Terry           padahal ada penjelasan pada halaman
Mart, apa yang ditulis dalam buku ini      59. Sangat disayangkan penulis sekaliber
sudah cukup tepat, misalnya kompor         Utomo Dananjaya kurang cermat dalam
menghasilkan energi. “Menurut saya,        melakukan analisis dokumen dan terlalu
istilah menghasilkan yang ada di da­am
                                     l     gegabah membuat kesimpulan.
buku ini masih relevan, karena meng­           Pandangan Etin diperkuat oleh FA.
hasilkan bukan menciptakan”, ucap          Moeloek anggota BSNP yang mengatakan
dosen Unversitas Indonesia tersebut        bahwa untuk anak SD pengertian
sam­ memberikan pesan perlunya
      bil                                  iden­­
                                                titas diri dikaitkan dengan kartu
keha­ti-hatian dalam mengungkapkan se­     keluarga dan akte kelahiran masih tepat
suatu dan memilih kata yang tepat.         dan rele­ an. Sebaliknya, ketika identitas
                                                    v
     Pakar Matematika dari ITB, Wono       diri dikaitkan dengan karakter terlalu
Setya Budhi berpandangan bahwa de­         berat untuk anak SD. Senada dengan
ngan mengundang Utomo Dananjaya            Moeloek, Djemari Mardapi dengan meng­
ke BSNP merupakan kesempatan yang          utip teori perkembangan kognitif Piaget,
bagus untuk berargumentasi. Menurut        menegaskan anak SD belajar dari hal-hal
Wono, saat ini belajar matematika          konkrit kemudian ke abstrak. Artinya,
seperti belajar agama, dimana definisi     tidak ada yang salah ketika menjelaskan
ibaratnya dokma yang harus sama di­        identitas diri dengan kartu keluarga dan
pakai untuk seluruh jenjang, dari SD       akte kelahiran.
sampai perguruan tinggi. Padahal hal
tersebut seharusnya tidak demikian.        Dialog dengan Utomo Dananjaya
Definisi matematika dapat diambil
berbeda tanpa harus salah satu dian­           Setelah mendengarkan pandangan
taranya disalahkan. “Jadi ini merupakan    ketiga pakar tersebut, BSNP mengundang
pembelajaran yang baik bagi guru-          Utomo Dananjaya untuk berdialog di
guru bahwa definisi matematika itu         kantor BSNP pada hari Selasa, 7 Agustus
tidak tunggal bergantung konteksnya”,      2012. Hadir dalam dialog ini pakar
ucap Wono seraya menambahkan yang          Fisika Terry Mart (UI), pakar IPS Etin
bersangkutan sudah menulis tanggapan       Solihatin (UNJ), Kepala Puskurbuk Diah
terhadap tulisan Utomo Dananjaya dan       Hartati, dan anggota BSNP. Sedangkan
mengirimkannya ke Kompas, tetapi           Pakar Matematika Wono Setya Budhi
tidak dimuat. Untuk lebih jelasnya, baca   (ITB) berhalangan hadir.
tulisan Wono di bagian lain dari Buletin       Dalam pengantarnya, Eko Indrajit
ini.                                       Sekretaris BSNP yang memimpin dia­ogl
     Lebih lanjut Wono mengatakan          saat itu, menjelaskan sistem pengem­
mem­   baca sebuah buku tidak cukup        bangan instrumen penilaian buku teks
satu halaman kemudian memberikan           pelajaran (BTP), instrumen yang dipakai
kritik, tetapi harus membaca secara ke­    untuk menilai BTP, teknik penilaian
seluruhan. Memang dalam buku itu,          BTP, dan komposisi ahli dan guru yang
tambah Wono, ada kesalahan cetak,          menilai BTP. Selain itu, tambah EKo In­
yai­u 4x3 dibunyikan dalam narasinya
    t                                      drajit, BSNP juga menerima banyak
3x4.                                       surat mengenai saran perbaikan BTP.
     Sementara itu Etin Solihatin ahli     Diantaranya adalah dari Kedutaan Korea
IPS dari UNJ, berbeda pendapat dengan      di Jakarta yang pernah mengajukan
Utomo dalam memaknai identitas diri        sikap keberatan tentang batas Negara
(karakter). Menurut Etin Solihatin KTP     Korea dan Jepang karena ada kekeliruan


                             Vol. VII/No. 4/Desember 2012                       9
sebagaimana tertulis dalam buku               tablet sehari dibandingkan dengan 3 x      Byun Chul-hwan
Geografi.
     ­                                        2 tablet sehari. Dengan logika ber­ ikir
                                                                                 p       (tengah) Konselor
     Dalam forum dialog tersebut Uto­         seperti ini, Edy Tri Baskoro menyim­       Kedutaan Korea di
                                                                                         Jakarta berbincang
mo Dananjaya mengatakan bahwa yang            pulkan bahwa yang dikatakan oleh pak       dengan Edy Tri
bersangkutan telah melakukan pe­ eli­ n       Utomo itu tidak benar.                     Baskoro tentang isi
tian tentang BTP sejak tahun 2006. BTP             Mengenai buku IPA (konsep ten­        buku teks pelajaran
yang diteliti adalah BTP kelas II (pemula)    tang energy), Utomo berpendapat bah­       sejarah di kantor
dan kelas V (kelas terakhir) SD.              wa energi tidak dapat diciptakan dan       BSNP.
     Lebih lanjut Utomo mengakui bah­         dimusnakan melainkan diubah. Sehing­
wa ada perbedaan antara dirinya dan           ga tulisan tentang televisi, radio, dan
pengarang buku dalam memahami kon­            telepon menghasilkan energi itu salah
sep Matematika. Menurut penulis buku,         konsep.
konsep tentang 3 x 2 sama dengan 2                 Menanggapi penjelasan dari Utomo,
x 3. Sebaliknya, Utomo perpandangan           Terry Mart (UI) mengatakan yang kurang
bahwa 3x 2 adalah satu konsep dan 2           dari tulisan atau pemahaman Utomo
x 3 merupakan satu konsep yang lain.          adalah konsep tentang energi yang di­
Jadi keduanya tidak sama.                     ubah dengan mengambil energi dari
     Menanggapi penjelasan tersebut,          listrik. Terry sependapat dengan Utomo
Edy Tri Baskoro, anggota BSNP yang            bahwa energi itu tidak dapat diciptakan
no­a bene juga Guru Besar Matematika
   t                                          melainkan diubah. Yang paling penting
ITB menjelaskan tentang konsep                memang adalah bagaimana menjelaskan
Matematika yang dikritisi oleh Utomo          energi itu dapat diubah bentuknya
Dananjaya.                                    dengan menggunakan kata konversi,
     Menurut Edy, 3 x 2 = 2 x 3 adalah        meskipun istilah ini juga tidak benar.
benar adanya. Secara umum, kita ke­                Pakar IPS dari UNJ, Etin Solihatin
nal bahwa perkalian bilangan bulat            ber­ andangan identitas diri yang dia­
                                                  p
memenuhi hukum komutatif. Jadi tidak          sosiakan dengan akte kelahiran, KTP
ada yang salah bila pengarang buku            dan kartu keluarga tidak salah sebab
teks ini menulis 3 x 2 = 2 x 3. Justru, hal   dokumen tersebut merupakan contoh
ini yang harus diperkenalkan sejak dini.      konkrit yang mudah dipahami oleh
Tentu saja akan berbeda maknanya jika         anak SD. Merujuk teori Piaget dan Hilda
seorang dokter menuliskan resep: 3 x 2        Tabah, Etin mengatakan bahwa usia


 10                       Vol. VII/No. 4/Desember 2012
anak yang sesuai dengan tingkatan ber­      memberikan penilaian dan kesimpulan
                        pikir mereka masih berada pada fase         sendiri. Namun, tidak berlebihan jika
                        konkrit. Jadi apa yang dipelajari akan      ada pembaca yang menyimpulkan
                        lebih bermakna jika dimulai dari hal-       bahwa tidak ada kesalahan fatal dalam
                        hal yang lebih dekat dengan dirinya         buku teks IPA, IPS, dan Matematika SD
                        seperti keluarga. Mengenai karakter         sebagaimana yang diklaim oleh Utomo
                        sebagai bagian dari identitas diri, tidak   Dananjaya.
                        disebutkan secara eksplisit dalam buku          Bagi BSNP, tulisan tersebut tetap ada
                        teks tersebut, sebab guru yang akan         hikmahnya, yaitu sebagai wake up call
                        mengulasnya dalam proses belajar            dan masukan untuk penyempurnaan
                        meng­ajar.                                  buku teks pelajaran. Lebih penting lagi,
                            Sangat disayangkan, meskipun su­        penjelasan ini bukan untuk menentukan
                        dah ada penjelasan dari anggota BSNP        siapa yang menang dan kalah atau siapa
                        dan pakar di bidang Matematika, IPA,­       yang salah dan benar, tetapi untuk di­
                        dan IPS, Utomo Dananjaya tetap ber­         jadikan proses pembelajaran. Sebab
                        sikukuh dengan pandangannya.                hal ini terkait dengan bidang keahlian.
                            “Sekali lagi dalam kesempatan ini       Adalah sebuah kenaifan jika pada




  Lajur depan, dari     saya ingin menekankan bahwa sesuai          zaman sekarang ini ada orang yang ku­
kiri ke kanan, Diah     dengan tulisan saya yang dimuat dalam       rang menghormati bidang keahlian
     Hartati Kepala     Kompas, ada salah konsep dalam buku         orang lain.
         Puskurbuk,     Matematika, IPA, dan IPS. Satu hal yang          Last but not least, BSNP sebagai
   Terry Mart Guru
                        membuat saya kecewa adalah setiap           lembaga profesional dan independen,
         Besar Fisika
     UI, dan Utomo      buku yang terbit itu disertai dengan kata   mengucapkan terima kasih kepada
         Dananjaya,     pengantar dari Kepala Pusat Perbukuan       Utomo Dananjaya dalam usianya yang
     saat berdialog     yang menyatakan bahwa buku ini telah        tidak muda tetapi masih tetap da­
tentang buku teks       dinilai kelayakannya oleh BSNP. Oleh        pat memberi kritikan kepada BSNP.
                        karena itu yang harus bertanggung Ja­       Dan kritikan ini akan lebih bijak jika
                        wab terhadap semua ini adalah BSNP”,        lang­sung disampaikan kepada BSNP,
                        ucap Utomo Dananjaya.                       bukan melalui media massa, jika spirit
                            Terlepas dari sikap Utomo Dananjaya     dan semangat yang dibangun adalah
                        tersebut, setelah memperhatikan uraian      untuk meningkatkan mutu pendidikan
                        dan penjelasan dari para pakar Fisika,      nasional, bukan sekedar mencari po­ u­
                                                                                                       p
                        Matematika, dan IPS, pembaca sudah bisa     leritas personal. l


                                                      Vol. VII/No. 4/Desember 2012                      11
Salah Konsep Buku Teks
Matematika
Oleh Wono Setya Budhi1


        ada hari Senin 9 Juli 2012         sebagai 4+4+4.

P       Kompas memuat tulisan Sdr
        Utomo Danajaya tentang adanya
salah konsep di buku Matematika 2:
                                               Apakah ini membingungkan karena
                                           adanya perbedaan definisi? Tentu
                                           saja tidak. Di matematika, kita lebih
Tematik. Salah satu yang disebutkan        mempelajari kalimat “Jika harga 1
salah konsep adalah “Jadi 4 x 3 =3 x4”.    kerbau adalah Rp 200 maka harga 2
Langsung tampak bahwa penulis bukan        kerbau adalah Rp 400”, yaitu kalimat
seorang matematikawan. Dugaan saya,        implikasi. Kita tidak mempertanyakan
saudara penulis dan juga banyak guru       tentang kebenaran tentang “harga
yang melihat hukum perhitungan yang        1 kerbau adalah Rp 200”, tetapi
bersifat komutatif sebagai suatu hal       lebih kepada hubungan sebab dan
yang tidak realitis. Saya mencoba untuk    akibat. Di matematika kita akan
menjelaskan bahwa pemahaman ini            mempertimbangkan bahwa kalimat
terjadi karena adanya dua pembicaraan      “harga 1 kerbau adalah Rp 200” bisa
yang berbeda tetapi dianggap sama.         benar dan bisa juga salah. Kalimat
    Definisi di matematika tidak harus     tersebut benar untuk orang yang hidup
selalu sama di dua buku atau dua           saat tahun 1970 dan tentu saja salah
pembicaraan yang berbeda. Hal ini          untuk saat ini. Oleh karena itu definisi
berbeda dengan hal-hal yang mempunyai      di matematika dapat diambil salah satu
kebenaran mutlak atau pengetahuan          dari definisi yang mungkin dan harus
yang berasal dari satu orang atau          konsisten selama pembicaraan tersebut.
satu sumber. Definisi di matematika        Selanjutnya, pada pembicaraan lain,
dapat diambil berbeda oleh dua buku        orang yang sama tentu dapat mengambil
tanpa harus salah satu di antaranya        definisi yang lain dan membahas
merupakan kesalahan. Dalam satu            sebab dan akibat saja. Itulah sebabnya
pembicaraan tentu suatu definisi harus     sangat penting untuk melihat secara
satu yang diambil. Demikian pula tulisan   jelas anggapan-anggapan awal dalam
3 x 4, apa artinya tulisan ini. Tetapi     pembahasan di matematika.
terlebih dahulu, perhatikan perbedaan          Kembali ke masalah 3 x 4 di atas.
menjawab pertanyaan berikut: “ Sehari      Untuk orang berbahasa Indonesia
berapa kali saudara makan?”. Orang         atau bahasa Inggris, tulisan tersebut
berbahasa Indonesia akan menjawab 3        menggambarkan proses yang berbeda
kali dan orang yang berbahasa Inggris      dengan proses yang ada di pikiran orang
akan menjawab 3 times. Tetapi saya         yang berbahasa Jawa. Untuk orang
dan orang yang berbahasa Jawa akan         berbahasa Indonesia, model dari tulisan
menjawab “ping telu” atau kali 3. Oleh     tersebut terlihat di Gambar 1. Sedangkan
karena itu orang berbahasa Indonesia       untuk orang berbahasa Jawa, model
dan bahasa Inggris akan mengartikan        dari tulisan tersebut terlihat di Gambar
tulisan 3 x 4 sebagai 4+4+4 (tiga kali     2. Tetapi jika ditanya: “Berapa banyak
atau 3 times). Tetapi saya dan orang       kotak yang ada?”, maka jawaban dari
berbahasa Jawa boleh saja mengartikan      dua proses tersebut adalah sama, yaitu
sebagai 3+3+3+3 (ping 4). Walaupun         12. Tulisan “3 x 4 =4 x 3” adalah tulisan   Pengajar
                                                                                       1

saat ini saya harus menghormati orang      ringkas untuk menyatakan bahwa dua          di ITB dan
                                                                                       Penulis Buku
yang mengartikan tulisan tersebut          proses tersebut mempunyai hasil akhir       Matematika


 12                     Vol. VII/No. 4/Desember 2012
tulisan tersebut menggambarkan proses
                                                                      orang yang berbahasa Jawa. Untuk o
                                                                      tersebut terlihat di Gambar 1. Sedangka
                                                                      tersebut terlihat di Gambar 2. Tetapi jika
                                                                      jawaban dari dua proses tersebut adala
                                                                      tulisan ringkas untuk menyatakan bahwa
                                                                      sama, dalam hal ini jumlah kotak.

                                                                      Selain perkalian angka dengan dimens
                                                                      panjang , perlu diperhatikan pula jika an
                                                                      Misalkan saja siswa A mengerjakan em
                                                                      berbeda dengan siswa B yang membuat
                                                                      jika ditanya berapa banyak soal yang dib
                                                                      membuat soal yang sama banyak dan di
                                                                      tersebut tetap 3x4=4x3=12. Jadi, disini
                                                                      pertanyaan tentang jumlah benda yang t
                                                                      atau 3 x 1 sendok tentu tidak boleh
                                                                      diperlukan, bukan hasil akhir.

                                                                       Sebagai akhir tulisan, saya harapkan d
      Tim penilai     yang sama, dalam hal ini jumlah kotak.       kitamengajar kepada siswa bahwa sesuatu
                                                                         juga harus memberikan teladan
menilai kelayakan                                                  kepada siswa kita, bahwa suatu buku
      buyku teks
                          Selain perkalian angka dengan                harus selalu dapat menghargai pendap
                                                                   harus dibaca dengan hati-hati. Dari
                      dimensi yang sama, misalkan menghitung
   pelajaran dari
                      luas persegi panjang , perlu diperhatikan    200pendapat kita mempunyai kebenaran
                                                                        halaman tentu ada saja kesalahan
 aspek kelayakan
       isi, bahasa,   pula jika angka tersebut mempunyai               teladan kepada siswa kita, bahwa suat
                                                                   dan harus dilihat secara keseluruhan.
                                                                   Ingatkan bahwa Michael Jordan, pebasket
   penyajian dan      dimensi yang berbeda. Misalkan saja
     kegrafikaan.     siswa A mengerjakan empat soal untuk         yang terbaik, tentu ada saja kesalahan dan h
                                                                       halaman “hanya mempunyai”
                      tiga hari berturut-turut, tentu berbeda          Michael Jordan, pebasket yang terbaik,
                                                                   kemampuan memasukkan kurang lebih
                                                                   7 bola dari 10 kali usaha. Demikian pula
                      dengan siswa B yang membuat tiga soal
                      untuk empat hari berturut-turut. Tetapi      Lionel Messi, lebih 7 harus membuat
                                                                       kurang dia tidak bola dari 10 kali usah
                      jika ditanya berapa banyak soal yang         gol membuat gol pada setiap pertanding
                                                                        pada setiap pertandingan, tetapi
                      dibuat oleh siswa A dan siswa B, sekali      banyak orang, termasuk saya, yang
                      lagi keduanya membuat soal yang sama         menerima bahwa bahwa dia pemain sepak bola
                                                                       menerima dia pemain sepak bola
                      banyak dan di matematika maupun              terbaik saat ini.
                      kehidupan sehari-hari, hasil tersebut
                      tetap 3x4=4x3=12. Jadi, disini harus
                      dibedakan antara proses yang terjadi,
                      dan pertanyaan tentang jumlah benda
                      yang terlibat. Sedangkan tulisan pada
                      resep 3 x 1 tablet atau 3 x 1 sendok tentu
                      tidak boleh diganti dengan 3 tablet x 1.
                      Disini proses yang diperlukan, bukan
                      hasil akhir.                                        Gambar 1
                          Sebagai akhir tulisan, saya harapkan
                      dengan mempelajari matematika seperti
                      di atas, mengajar kepada siswa bahwa
                      sesuatu selalu dapat dipandang dari
                      berbagai sudut. Kita harus selalu dapat
                      menghargai pendapat orang lain tanpa
                      harus mengatakan bahwa pendapat kita
                      mempunyai kebenaran mutlak. Hal lain,               Gambar 2

                                                    Vol. VII/No. 4/Desember 2012               13
Berita BSNP*

      LULUSAN SMK DITUNTUT
          LEBIH MANDIRI




K   ementerian Pendidikan dan Kebudayaan
    telah menetapkan kebijakan rasio SMA
dan SMK adalah 40 banding 60. Kebijakan ini
                                                Keahlian. Keenam bidang keahlian tersebut
                                                adalah Teknologi dan Rekayasa, Tekonologi
                                                Informasi dan Komunikasi, Kesehatan, Seni,
                                                                                              Perwakilan
                                                                                              dari Direktorat
                                                                                              Pembinaan SMK
                                                                                              Kementerian
dimaksudkan untuk menyiapkan generasi           Kerajinan, dan Pariwisata, Agrobisnis dan     Pendidikan dan
muda yang siap kerja sesuai dengan tun­         Teknologi serta Bisnis dan Manajemen.         Kebudayaan
tutan dunia usaha dan industri. Seiring de­          Animo masyarakat untuk masuk SMK         mempresentasikan
ngan kebijakan tersebut, Direktorat Pembi­      sangat tinggi. Hal ini terlihat dari jumlah   revisi spectrum
                                                                                              SMK di BSNP
naan SMK Kemdikbud senantiasa melakukan         siswa SMK yang selalu meningkat dari ta­
peningkatan mutu layanan dan inovasi            hun ke tahun. Jumlah siswa SMK tahun 2011
untuk menghasilan lulusan SMK yang              mencapai lebih dari 4 juta siswa. Per­ em­
                                                                                       k
berkualitas. Salah satu usaha yang dilakukan    bangan yang paling cepat adalah bidang
adalah revisi spektrum atau nama jurusan di     Tek­ologi dan Rekayasa dengan jumlah
                                                    n
SMK.                                            1.496.004 siswa.
    “Perubahan atau revisi spektrum ini dil­         Farid A Moeloek anggota BSNP ber­
akukan berdasarkan masukan dari lapangan        pan­ angan perlu ada usaha-usaha untuk
                                                    d
sehingga mutu lulusan SMK memenuhi              mem­ uat lulusan SKM mandiri. Untuk itu
                                                      b
tuntutan dari dunia usaha dan industri”,        mereka perlu dibekali dengan keterampilan
ungkap seorang perwakilan dari Direktorat       hidup (life skills). “Karena mandiri, maka
Pembinaan SMK saat presentasi di BSNP           murid-murid tidak akan bergantung kepada
pada awal Agustus yang lalu.                    perusahaan dan industri”, ungkap Moeloek.
    Saat ini di SMK ada 6 Bidang Keahlian, 40        Sependapat dengan Moeloek, Fur­          * Bambang
Program Studi Keahlian, dan 121 Kompetensi      qon mengatakan perlu strategi untuk me­         Suryadi


 14                         Vol. VII/No. 4/Desember 2012
Berita BSNP
                     nanamkan jiwa kewirausahaan di kalangan         tutan di dunia kerja yang begitu cepat ber­
                     siswa SMK sehingga mereka tidak hanya ber­      ubah. Oleh karena itu SMK dituntut untuk
                     gantung kepada dunia usaha dan industri.        mengikuti perubahan yang terjadi di la­
                     Untuk membantu siswa-siswa SMK bisa             pangan. Konsekuensinya spektrum jurusan
                     mandiri, ada dua hal yang perlu diperhatikan,   di SMK juga harus bersifat luas dan fleksibel.
                     yaitu modal dan pemasaran.                          Untuk menghasilkan lulusan SMK yang
                          Menurut Djemari Mardapi, untuk dite­       berkualitas, menurut T. Ramli Zakaria, per­
                     rima di dunia usaha dan industri, siswa SMK     lu dibuat proses pembelajaran dimana mu­
                     harus memiliki keterampilan dasar (basic        rid-murid menyatu dengan alam dunia kerja
                     skills). Mereka juga perlu mendapat bantuan     mereka. Sedangkan Weinata Sairin mene­
                     modal dan pembinaan supaya bisa usaha           kankan pentingnya buku teks pelajaran yang
                     mandiri. Selain itu perlu ditanamkan soft       menunjang proses belajar mengajar. “Bu­ u- k
                     skills termasuk akhlak mulia.                   buku teks pelajaran yang menunjang pen­
                          Sementara itu Edy Tri Baskoro menilai      didikan SMK perlu diperhatikan”, ungkap
                     SMK bersifat dinamis karena banyak tun­         Weinata yang mendapat dukungan dari se­
                                                                     luruh anggota BSNP. l




                     281 BUKU LULUS PRASELEKSI




                     S
 Herry Widiastono         alah satu wewenang BSNP adalah menilai     pelajaran yang dinilai, 281dinyatakan lulus
    (berbaju biru)        kelayakan buku teks pelajaran. Ada empat   dan akan diikutsertakan dalam proses pe­
          bersama
                     jenis kelayakan yang dinilai, yaitu kelayakan   nilaian berikutnya. Sedangkan 55 buku di­
  anggota tim ahli
penilaian buk teks   isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikaan buku    nya­ akan tidak lulus. “Tujuan praseleksai ini
                                                                         t
    pelajaran dan    teks pelajaran. Dalam pelaksanaannya, BSNP      adalah untuk memastikan bahwa buku teks
   staf Puskurbuk    bekerjasama dengan Pusat Kurikulum dan          pelajaran tersebut sudah memenuhi Standar
memaparkan hasil
                     Perbukuan (Puskurbuk) Kementerian Pen­          Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau
praseleksi buku di
             BSNP    didikan dan Kebudayaan.                         SKKD yang telah ditetapkan oleh BSNP”, ucap
                           Sampai akhir Agustus yang lalu, BSNP      Weinata Sairin.
                     bersama Puskurbuk telah melakukan pra­               Rekapitulasi hasil praseleksi SK-KD untuk
                     seleksi terhadap buku teks pelajaran. Me­       336 buku teks pelajaran tersebut adalah
                     nurut Weinata Sairin anggota BSNP dan           sebagai berikut.
                     Koordinator kegiatan, dari 336 buku teks


                                                     Vol. VII/No. 4/Desember 2012                            15
Berita BSNP
 Berita BSNP
                                                    HASIL
  NO.           MAPEL/JENJANG                                          TOTAL
                                               L         TL
     1   Kristen SD                             7          4              11
     2   Kristen SMP                            7          2               9
     3   Kristen SMA                            3          0               3
     4   Buddha SD                              3          5               8
     5   Buddha SMP                             6          0               6
     6   Buddha SMA                             3          0               3
     7   Khonghucu SD                          10          0              10
     8   Khonghucu SMP                         1          0               1
     9   Jerman SMA                            1          0               1
    10   Keterampilan SMP                      15         16              31
    11   Keterampilan SMA                      6          2               8
    12   Busana Butik SMK                      24          0              24
    13   Jasa Boga SMK                         32          2              34
    14   Patiseri SMK                          23          8              31
    15   Akuntansi SMK                         58          8              66
    16   Perbankan SMK                         82          8              90
                                   TOTAL      281         55             336

    Menurut Tatok Hindarto anggota tim ahli       Menurut Djaali masih banyak sekolah
penilaian buku teks pelajaran, untuk buku     yang menggunakan buku yang tidak la­
Keterampilan, salah satu faktor penyebab      yak. Padahal banyak sekali buku yang su­
banyak yang tidak lulus adalah karena tidak   dah dinilai kelayakannya. “Oleh sebab itu
ada aspek pengemasan.                         Puskurbuk perlu melakukan kajian berapa
    Menanggapi hasil penilaian tersebut,      banyak sekolah yang memakai buku yang
Djemari Mardapi berpandangan BSNP             layak dan tidak layak”, ucap Djaali seraya
perlu memberi kesempatan kepada               me­ ambahkan ada persepsi di masyarakat
                                                 n
penulis buku untuk memperbaiki buku           bahwa buku yang boleh dipakai hanya buku
yang dinyatakan tidak lulus karena faktor     yang berasal dari Buku Sekolah Elektronik
pengemasan. Selain itu, juga perlu ada        atau BSE.
jaminan dari penerbit untuk menerbitkan           Farid A Moeloek mengusulkan untuk
buku yang sudah dinilai. Untuk buku SMK       meningkatkan mutu buku teks pelajaran,
perlu lebih hati-hati dalam menampilkan       BSNP dan Puskurbuk perlu bekerjasama
gambar-gambar yang ada.                       dengan IKAPI sehingga permasalahan yang


          Halal Bi Halal: BSNP Utamakan
         KEBERSAMAAN DAN SIKAP TOLERANSI
S  ederhana namun penuh makna dan
   sarat dengan keakraban, kekeluargaan,
kebersamaan, dan keharmonisan. Itulah ke­
                                                  Moehammad Aman Wirakartakusumah
                                              Ketua BSNP dalam sambutannya menga­
                                              takan telah menjadi tradisi BSNP untuk me­
san yang muncul dari pelaksanaan halal        laksanakan halal bi halal dengan meng­
bi halal BSNP yang diselenggarakan pada       undang anggota BSNP beserta keluarga
tanggal 31 Agustus 2012 di Jakarta. Acara     dan seluruh staf. “Tujuan kegiatan ini
dihadiri oleh anggota BSNP periode pertama    adalah untuk meningkatkan tali silaturahim
dan periode kedua, serta staf dan karyawan    dan persaudaraan antar sesama anggota
BSNP. Namun karena alasan tertentu ada        dan staf sehingga dapat meningkatkan
ang­gota BSNP baik yang masih aktif maupun    produktifitas kerja”, ucap Aman seraya
yang sudah paripurna, berhalangan hadir       menambahkan melalui acara seperti ini
dalam acara tersebut.                         diharapkan juga dapat menghilangkan


 16                       Vol. VII/No. 4/Desember 2012
Berita BSNP
                        rasa penat dan letih setelah menjalankan          sifat ketuhanan, diantaranya adalah sifat
                        rutinitas harian yang begitu padat.               bah­ a Tuhan tidak makan, minum, dan
                                                                               w
                            M. Yunan Yusuf anggota BSNP paripurna         tidak melakukan hubungan seksual. Keme­
                        dalam tausiyahnya menjelaskan makna dan           nangan ini sangat tergantung kepada hu­
                        urgensi halal bi halal. Menurut Yunan, istilah    bungan silaturahim sesama manusia. De­
                        halal bi halal adalah istilah khas di Indonesia   ngan melakukan silaturahim, Allah akan me­
                        yang mengakar dengan nilai kultural umat          manjangkan umur atau usia kita dan akan
                        Islam di Indonesia. “Istilah ini tidak kita       melapangkan rezeki kita.
                        temukan di negara lain tetapi memiliki mak­            Dengan mengutif sebuah wisdom
                        na yang dalam karena telah menjadi tradisi        yang dikirim melalui pesan singkat oleh




     Suasana halal bi   bagi umat Islam di Indonesia”, ungkap Yunan.      anggota BSNP Weinata Sairin, M. Yunan
 halal BSNP ditandai         Yunan menambahkan, biasanya dalam            Yusuf menekankan pentingnya memaafkan:
dengan saling maaf-     merayakan idul fitri ada ucapakan khusus,         Vincere est honestum, opprimere acerbum,
    memaafkan atas      yaitu minal a’idin wal faizin. Minal ‘aidin       pulchrum ignoscere. Menang itu terhormat,
    segala kesalahan
dan kekhilafan serta    berarti kembali kepada fitrah manusia             menghancurkan itu pahit, memaafkan itu
  mendoakan untuk       karena selama perjalanan hidup banyak hal         indah. Melahirkan kemenangan dalam
  kebaikan bersama.     yang menyimpang dari fitrahnya. Sedangkan         setiap perjuangan dan hidup saling me­
                        al-faizun berarti pemenang atau kembali           maafkan adalah bagian integral dari ka­ akter
                                                                                                                r
                        kepada kemenangan. Mengapa harus                  umat beriman.
                        menang? Selama sebulan penuh berpuasa                 Kebersamaan dan sikap saling meng­­­
                        umat Islam dihadapkan berbagai tantangan          hargai dan toleransai antar ummat bera­gama
                        dan gangguan. Kemenangan sejati diraih            ditemukan di BSNP. “Karena itu siapa yang
                        dengan menyempurnakan ibadah puasa                ingin melihat sikap menghargai dan toleransi
                        satu bulan penuh.                                 antar umat beragama, silahkan datang ke
                             Selama menunaikan ibadah puasa,              BSNP”, ucap Yunan yang langsung disambut
                        tam­ah Yunan, manusia menyalin sifat-
                             b                                            dengan tepuk tangan oleh para hadirin.


                                                          Vol. VII/No. 4/Desember 2012                           17
Berita BSNP
    Selain ceramah keagamaan dan saling         perasaan letih dan sedih karena rutinitas
berjabat tangan untuk maaf memaafkan,           sehari-hari yang kita lakukan”, ungkap Edy.
acara halal bi halal kali ini juga dilengkapi       Acara menjadi lebih meriah ketika
dengan nyanyi bersama yang dikomandani          Anggani Sudono membacakan puisi tentang
oleh Edy Tri Baskoro. “Lagu ini merupakan       pendidikan dan Weinata membacakan puisi
ekspresi hati untuk menghilangkan               tentang guru. l


               PERSIAPAN PEMANTAUAN
             Waktu Terbatas, Tugas Harus Tuntas
S   ekitar pukul 17.25 sore hari telpon di
    sekretariat berdering. “Halo saya tim
stan­ ar yang akan melakukan pemantauan
     d
                                                Karningsih seorang staf sekretariat BSNP
                                                dengan ramah. Menurut Ning, ungkapan
                                                yang serupa juga diterima melalui layanan
di lapangan minggu depan, tetapi sampai         pesan singkat (SMS) dan email.
sekarang saya belum menerima surat tugas             Rasanya waktu yang tersedia lebih
dari BSNP. Mohon dikirim segera karena saya     sedikit dibanding tugas dan pekerjaan
                                                yang harus diselesaikan. Begitu juga
                                                jajaran staf dan karyawan yang ada, terasa
                                                kewalahan karena banyak pekerjaan yang
                                                harus diselesaikan. Sementara ruang kantor
                                                sekretariat dan keuangan lebih terkesan
                                                seperti gudang dibanding ruang kerja
                                                sebuah institusi atau lembaga pemerintahan.
                                                Itulah gambaran kesibukan dan beban kerja
                                                di BSNP dalam mempersiapkan kegiatan
                                                pemantauan dan evaluasi standar nasional
                                                pendidikan. Suasana seperti itu terjadi sejak


                                                                                                Suasana kesibukan
                                                                                                di sekretariat
                                                                                                BSNP menjelang
                                                                                                pelaksanaan
                                                                                                pemantauan
                                                                                                standar.




perlu memesan tiket dan meminta izin dari       bulan Agustus sampai awal Oktober 2012.
atasan saya”, ucap penelpon tersebut.                Menurut Sisworo koordinator peman­
    “Baik Bapak, akan kami kirim segera.        tau­n standar, ada delapan standar yang
                                                    a
Mohon maaf jika ada keterlambatan, kare­        di­ antau. Delapan standar tersebut adalah
                                                  p
na pada minggu ini ada dua standar yang         stan­ proses, sarana dan prasarana,
                                                     dar
me­lakukan pemantauan”, jawab Ning              biaya, pendidik dan tenaga kependidikan,


 18                        Vol. VII/No. 4/Desember 2012
Berita BSNP
pengelolaan, penilaian, buku teks pelajaran,    Balitbang dan Puskurbuk supaya mobilitas
dan pendidikan nonformal. Kegiatan pe­          kegiatan tidak terganggu”, ujar Sugi di
mantauan dilaksanakan di 32 provinsi dan        tengah-tengah kesibukannya mengecek
di setiap provinsi melibatkan 40 responden      per­siapan pengepakan instrumen pada
dan 5 orang panitia pelaksana. Sedangkan        pertengahan September yang lalu.
dari BSNP untuk setiap tempat melibatkan             Secara terpisah Djaali anggota BSNP ber­
satu anggota BSNP, dua orang tim ahli, dan      pandangan bahwa penjadwalan kegiatan
dua orang pendamping.                           yang ada, terlalu dekat rentang waktu antara
     Sementara itu Nurul Najmah, staf sekre­    satu kegiatan dengan kegiatan lain. Hal ini
tariat mengatakan selama bekerja di BSNP        perlu dijadikan pelajaran pada penyusunan
sejak tahun 2005 yang lalu, baru kali ini       jadwal berikutnya.
me­angani pekerjaan yang sangat rumit
    n                                                Edy Tri Baskoro anggota BSNP yang
dan kompleks.Waktu dan tenaga terbatas,         sejak awal mendesain jadwal kegiatan juga
tetapi perkerjaan dan tugas harus tuntas.       merasakan kompleksitas persiapan dan
“Sekretariat sudah menetapkan jadwal            pelaksanaan kegiatan pemantauan. Namun
kegiatan, tetapi ternyata bentrok dengan        tetap memberikan semangat kepada tim ahli
kegiatan di dinas pendidikan, sehingga          dan staf sekretariat untuk bisa mengelola
harus dijadwalkan kembali”, ungkap Nurul.       dan mengatur kegiatan sebaik mungkin.
     Selama ini BSNP didukung oleh 6 staf            Kegiatan pemantauan dilaksanakan
sekretariat dan 12 staf keuangan. Ketika        mulai dari bulan Februari sampai bulan No­
mereka harus mendampingi kegiatan               vem­ber 2012. Seusai pengumpulan data, tim
di daerah, jumlah tersebut tidak cukup.         ahli akan melakukan analisis data pada bulan
Sementara masih banyak persiapan yang           Oktober dan direncanakan seluruh tahapan
harus dilakukan. Untuk mengatasi masalah        kegiatan akan selesai pada pertengahan
tersebut, BSNP melibatkan staf Balitbang dan    bulan November 2012. Semoga lancar dan
Puskurbuk. “Kita minta bantuan tenaga dari      sukses. l



                Pelaksanaan UNPK TAHAP II

U   jian Nasional Pendidikan Kesetaraan
    (UNPK) Tahap II untuk Paket C dan Paket C
Kejuruan dilaksanakan tanggal 8-11 Oktober
                                                pada pelaksanaan UNPK Tahap II supaya
                                                diperbaiki sesuai dengan POS yang telah
                                                ditetapkan BSNP”, ucap Khairil Anwar sambil
2012 dan untuk Paket A/Ula dan Paket B/         menambahkan semangat rapat koordinasi
Wustha dilaksanakan tanggal 15-17 Oktober       ini adalah memperbaiki yang belum baik
2012. Sebagai persiapan, pada tanggal           dan memantapkan yang sudah baik.
1-2 Oktober 2012 telah diselenggarakan              Sementara itu Ketua BSNP M. Aman
rapat koordinasi pelaksanaan UNPK di            Wirakartakusumah        menilai      bahwa
Jakarta, dihadiri oleh Ketua dan Bendahara      Koodinasi kelembagaan saat ini dirasakan
Pelaksana UNPK Tingkat Provinsi, Kepala         sudah baik, tetapi ada beberapa hal
dan Sekretariat Balitbang, serta anggota        yang     masih     bermasalah,    misalnya
BSNP. Bertindak sebagai nara sumber adalah      masalah penandatanganan ijazah UNPK.
Khairil Anwar Notodiputro Kepala Balitbang      “Melalui rapat koordinasi ini diharapkan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,          masalah-masalah yang muncul dalam
Moehammad Aman Wirakartakusumah                 penyelenggaraan UNPK dapat diminimalisir”,
Ketua BSNP, Djemari Mardapi, dan Jamaris        ungkap Aman.
Jamna keduanya anggota BSNP.                        Selama pelaksanaan UNPK, anggota
    Menurut Kepala Balitbang berdasarkan        BSNP melakukan pemantauan dan evaluasi
hasil pemantauan UNPK Tahap I, ada              di lapangan. Tujuannya adalah untuk
beberapa hal yang perlu ditingkatkan.           memastikan pelaksanaan UNPK sesuai
Diantaranya      adalah    distribusi   soal,   dengan POS yang telah ditetapkan BSNP.
penyimpanan soal, dan kedisiplinan                  Jadwal Pelaksanaan UNPK adalah
peserta ujian. “Hal-hal seperti ini untuk       sebagai berikut.



                                 Vol. VII/No. 4/Desember 2012                          19
Berita BSNP

 Program      Hari        Tanggal            Jam                   Mata Ujian
                                         13.00 – 15.00   Pendidikan Kewarganegaraan
              Senin    8 Oktober 2012    15.30 – 17.30   Bahasa Indonesia
                                         13.00 – 15.00   Sosiologi
Paket C       Selasa   9 Oktober 2012    15.30 – 17.30   Geografi
IPS
                                         13.00 – 15.00   Bahasa Inggris
              Rabu     10 Okober 2012    15.30 – 17.30   Ekonomi
              Kamis    11 Okober 2012    13.00 – 15.00   Matematika
                                         13.00 – 15.00   Pendidikan Kewarganegaraan
              Senin    8 Oktober 2012    15.30 – 17.30   Bahasa Indonesia
                                         13.00 – 15.00   Biologi
Paket C       Selasa   9 Oktober 2012    15.30 – 17.30   Kimia
IPA
                                         13.00 – 15.00   Bahasa Inggris
              Rabu     10 Okober 2012    15.30 – 17.30   Fisika
              Kamis    11 Okober 2012    13.00 – 15.00   Matematika
                                         13.00 – 15.00   Pendidikan Kewarganegaraan
              Senin    8 Oktober 2012
Paket C                                  15.30 – 17.30   Bahasa Indonesia
Kejuruan                                 13.00 – 15.00   Bahasa Inggris
              Selasa   9 Oktober 2012    15.30 – 17.30   Matematika
                                         13.00 – 15.00   Pendidikan Kewarganegaraan
              Senin    15 Oktober 2012   15.30 – 17.30   Bahasa Indonesia
                                         13.00 – 15.00   Ilmu Pengetahuan Sosial
Paket B/      Selasa   16 Oktober 2012   15.30 – 17.30   Matematika
Wustha
                                         13.00 – 15.00   Bahasa Inggris
              Rabu     17 Oktober 2012   15.30 – 17.30   Ilmu Pengetahuan Alam




           Ketua, Anggota, dan Staf Badan Standar Nasional Pendidikan
                                          Mengucapkan

                          Selamat dan Sukses
                               Atas dilantiknya Ketua dan Anggota

      Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)
    Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M)
   Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Nonformal (BAN-PNF)
                                    Periode Tahun 2012-2017
                                                  oleh
                 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
                  Pada hari Jumat tanggal 17 Oktober 2012 di Jakarta

                    Semoga dapat mengemban amanat dengan baik
               demi kemajuan dan peningkatan mutu pendidikan nasional.


20                       Vol. VII/No. 4/Desember 2012
Lensa BSNP


                                                      Kasi Kurikulum Dinas
                                                      Pendidikan Provinsi
                                                      Kalimantan Tengah dan
                                                      tim standar proses serta
                                                      pengelolaan di dinas
                                                      pendidikan Kalimantan
                                                      Tengah.




Peserta Pemantauan
Standar Pengelolaan
 di Dinas Pendidikan
        Jawa Tengah.




                                                        Peserta Pemantauan dan
                                                      Evaluasi Standar Biaya dan
                                                         Sarana dan Prasarana di
                                                       Dinas Pendidikan Banten.




                       Vol. VII/No. 4/Desember 2012                        21
Lensa BSNP


  Ketua dan Sekretaris Tim Ahli
 untuk masing-masing Standar
   melakukan rapat koordinasi
sebelum pengumpulan data di
                    lapangan.




                                                         Perwakilan dari Casio Jepang
                                                         berdialog dengan BSNP seputar
                                                         fasilitas belajar mengajar di
                                                         sekolah.




   Utomo Dananjaya (kedua dari
    kiri) memberikan penjelasan
  tentang buku teks pelajaran di
                   kantor BSNP.




22                        Vol. VII/No. 4/Desember 2012
Lensa BSNP




                                                              Pewakilan dari Gandhi Memorial
                                                              International School Jakarta
                                                              menyerahkan dokumen tentang
                                                              pelaksanaan pendidikan kepada
                                                              R. Eko Indrajit Sekretaris BSNP di
                                                              ruang sidang BSNP.




Pleno hasil pra penilaian buku teks
 pelajaran di kantor BSNP. Dari 336
     buku teks pelajaran, 281 buku
dinyatakan lolos untuk dinilai pada
                  tahap berikutnya.




                                                              Nyanyi bersama di kalangan ibu-
                                                              ibu untuk memeriahkan acara
                                                              halal bi halal BSNP di Jakarta




                                      Vol. VII/No. 4/Desember 2012                        23
Lensa BSNP



     Dcari kiri ke kanan,
  Neneng Tresnaningsih,
         Edy Tri Baskoro,
            dan M. Aman
     Wirakartakusumah
unjuk keahlian menyanyi
   dan main gitar dalam
acara halal bi halal BSNP.




Staf Sekretariat dan Keuangan berpose bersama dalam acara
halal bi halal BSNP tahun 2012.

Contenu connexe

Similaire à Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012

politik
politikpolitik
politikekieki
 
modernisasi dan komunikasi
modernisasi dan komunikasimodernisasi dan komunikasi
modernisasi dan komunikasiRatna Yunita
 
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASIIDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASIKuliahMandiri.org
 
Prisma vol. 40, no. 4, 2021 edisi 50 tahun prisma
Prisma vol. 40, no. 4, 2021 edisi 50 tahun prismaPrisma vol. 40, no. 4, 2021 edisi 50 tahun prisma
Prisma vol. 40, no. 4, 2021 edisi 50 tahun prismaDadang Setiawan
 
210514 peranan ideologi pancasila pada generasi millenial v 1.0
210514 peranan ideologi pancasila pada generasi millenial v 1.0210514 peranan ideologi pancasila pada generasi millenial v 1.0
210514 peranan ideologi pancasila pada generasi millenial v 1.0Tri Damayantho
 
Makalah KEWARGANEGARAAN TENTANG GLOBALISASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEWARGANEG...
Makalah KEWARGANEGARAAN TENTANG GLOBALISASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEWARGANEG...Makalah KEWARGANEGARAAN TENTANG GLOBALISASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEWARGANEG...
Makalah KEWARGANEGARAAN TENTANG GLOBALISASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEWARGANEG...Yunita Tri Andra Yani
 
SISTEM-SOSIAL-DAN-POLITIK-INDO_Uk.pdf
SISTEM-SOSIAL-DAN-POLITIK-INDO_Uk.pdfSISTEM-SOSIAL-DAN-POLITIK-INDO_Uk.pdf
SISTEM-SOSIAL-DAN-POLITIK-INDO_Uk.pdfFauzanYusuf3
 
Pancasila sebagai identitas nasional serta aktualisasi pengamalan pancasila d...
Pancasila sebagai identitas nasional serta aktualisasi pengamalan pancasila d...Pancasila sebagai identitas nasional serta aktualisasi pengamalan pancasila d...
Pancasila sebagai identitas nasional serta aktualisasi pengamalan pancasila d...Terminal Purba
 
Pancasila di tengah perubahan dunia
Pancasila di tengah perubahan duniaPancasila di tengah perubahan dunia
Pancasila di tengah perubahan dunianatal kristiono
 
Power Point media sosial dan pancasila
Power Point media sosial dan pancasilaPower Point media sosial dan pancasila
Power Point media sosial dan pancasilaMagribi_12
 
BAB II WAWASAN NUSANTARA
BAB II WAWASAN NUSANTARABAB II WAWASAN NUSANTARA
BAB II WAWASAN NUSANTARAsarinahongland
 
IE(b) Materi 11 Mayarakat Madani
IE(b) Materi 11 Mayarakat Madani IE(b) Materi 11 Mayarakat Madani
IE(b) Materi 11 Mayarakat Madani friscayunita
 
Makalah seminar jurdik matematika marsigit (1)
Makalah seminar jurdik matematika marsigit (1)Makalah seminar jurdik matematika marsigit (1)
Makalah seminar jurdik matematika marsigit (1)freddy_silaban
 
Pancasila Vs Ideologi-Ideologi Dunia
Pancasila Vs Ideologi-Ideologi DuniaPancasila Vs Ideologi-Ideologi Dunia
Pancasila Vs Ideologi-Ideologi DuniaRajabul Gufron
 
6 buku HEGEMONI gramsci.pdf
6 buku HEGEMONI gramsci.pdf6 buku HEGEMONI gramsci.pdf
6 buku HEGEMONI gramsci.pdfaureliagao
 
peranan komunikasi massa dalam peran warga negara
peranan komunikasi massa dalam peran warga negaraperanan komunikasi massa dalam peran warga negara
peranan komunikasi massa dalam peran warga negarafauziprsty
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantaratojing
 
Buku Pendidikan Menuju Manusia Mandiri
Buku    Pendidikan Menuju Manusia MandiriBuku    Pendidikan Menuju Manusia Mandiri
Buku Pendidikan Menuju Manusia Mandirirobby chandra
 

Similaire à Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012 (20)

politik
politikpolitik
politik
 
modernisasi dan komunikasi
modernisasi dan komunikasimodernisasi dan komunikasi
modernisasi dan komunikasi
 
141 298-1-pb
141 298-1-pb141 298-1-pb
141 298-1-pb
 
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASIIDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
IDE DAN PRAKSIS NEO-NASIONALISME DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
 
Prisma vol. 40, no. 4, 2021 edisi 50 tahun prisma
Prisma vol. 40, no. 4, 2021 edisi 50 tahun prismaPrisma vol. 40, no. 4, 2021 edisi 50 tahun prisma
Prisma vol. 40, no. 4, 2021 edisi 50 tahun prisma
 
210514 peranan ideologi pancasila pada generasi millenial v 1.0
210514 peranan ideologi pancasila pada generasi millenial v 1.0210514 peranan ideologi pancasila pada generasi millenial v 1.0
210514 peranan ideologi pancasila pada generasi millenial v 1.0
 
Makalah KEWARGANEGARAAN TENTANG GLOBALISASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEWARGANEG...
Makalah KEWARGANEGARAAN TENTANG GLOBALISASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEWARGANEG...Makalah KEWARGANEGARAAN TENTANG GLOBALISASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEWARGANEG...
Makalah KEWARGANEGARAAN TENTANG GLOBALISASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEWARGANEG...
 
SISTEM-SOSIAL-DAN-POLITIK-INDO_Uk.pdf
SISTEM-SOSIAL-DAN-POLITIK-INDO_Uk.pdfSISTEM-SOSIAL-DAN-POLITIK-INDO_Uk.pdf
SISTEM-SOSIAL-DAN-POLITIK-INDO_Uk.pdf
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Pancasila sebagai identitas nasional serta aktualisasi pengamalan pancasila d...
Pancasila sebagai identitas nasional serta aktualisasi pengamalan pancasila d...Pancasila sebagai identitas nasional serta aktualisasi pengamalan pancasila d...
Pancasila sebagai identitas nasional serta aktualisasi pengamalan pancasila d...
 
Pancasila di tengah perubahan dunia
Pancasila di tengah perubahan duniaPancasila di tengah perubahan dunia
Pancasila di tengah perubahan dunia
 
Power Point media sosial dan pancasila
Power Point media sosial dan pancasilaPower Point media sosial dan pancasila
Power Point media sosial dan pancasila
 
BAB II WAWASAN NUSANTARA
BAB II WAWASAN NUSANTARABAB II WAWASAN NUSANTARA
BAB II WAWASAN NUSANTARA
 
IE(b) Materi 11 Mayarakat Madani
IE(b) Materi 11 Mayarakat Madani IE(b) Materi 11 Mayarakat Madani
IE(b) Materi 11 Mayarakat Madani
 
Makalah seminar jurdik matematika marsigit (1)
Makalah seminar jurdik matematika marsigit (1)Makalah seminar jurdik matematika marsigit (1)
Makalah seminar jurdik matematika marsigit (1)
 
Pancasila Vs Ideologi-Ideologi Dunia
Pancasila Vs Ideologi-Ideologi DuniaPancasila Vs Ideologi-Ideologi Dunia
Pancasila Vs Ideologi-Ideologi Dunia
 
6 buku HEGEMONI gramsci.pdf
6 buku HEGEMONI gramsci.pdf6 buku HEGEMONI gramsci.pdf
6 buku HEGEMONI gramsci.pdf
 
peranan komunikasi massa dalam peran warga negara
peranan komunikasi massa dalam peran warga negaraperanan komunikasi massa dalam peran warga negara
peranan komunikasi massa dalam peran warga negara
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Buku Pendidikan Menuju Manusia Mandiri
Buku    Pendidikan Menuju Manusia MandiriBuku    Pendidikan Menuju Manusia Mandiri
Buku Pendidikan Menuju Manusia Mandiri
 

Plus de Guru Online

Kerangka Kerja Implementasi Kurikulum
Kerangka Kerja Implementasi KurikulumKerangka Kerja Implementasi Kurikulum
Kerangka Kerja Implementasi KurikulumGuru Online
 
Konsep Pembelajaran Tematik
Konsep Pembelajaran TematikKonsep Pembelajaran Tematik
Konsep Pembelajaran TematikGuru Online
 
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013Guru Online
 
Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013
Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013
Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013Guru Online
 
Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan Singapura
Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan SingapuraMenelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan Singapura
Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan SingapuraGuru Online
 
Buku Kerja Pengawas Sekolah
Buku Kerja Pengawas SekolahBuku Kerja Pengawas Sekolah
Buku Kerja Pengawas SekolahGuru Online
 
Pedoman implementasi kurikulum 2013 final
Pedoman implementasi kurikulum 2013 finalPedoman implementasi kurikulum 2013 final
Pedoman implementasi kurikulum 2013 finalGuru Online
 
English Across the Curriculum
English Across the CurriculumEnglish Across the Curriculum
English Across the CurriculumGuru Online
 
Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012
Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012
Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012Guru Online
 
Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012Guru Online
 
Buletin BNSP Edisi 2 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 2 Th 2012Buletin BNSP Edisi 2 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 2 Th 2012Guru Online
 
Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012Guru Online
 
Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012
Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012
Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012Guru Online
 
Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013Guru Online
 
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slide
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slideSumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slide
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slideGuru Online
 
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat MadaniSumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat MadaniGuru Online
 
PERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAH
PERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAHPERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAH
PERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAHGuru Online
 
KODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIAKODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIAGuru Online
 
Konsep Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) di SMA
Konsep Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) di SMAKonsep Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) di SMA
Konsep Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) di SMAGuru Online
 
Pendidikan Remaja dari Sudut Pandang Psikologi Islami
Pendidikan Remaja dari Sudut Pandang Psikologi Islami Pendidikan Remaja dari Sudut Pandang Psikologi Islami
Pendidikan Remaja dari Sudut Pandang Psikologi Islami Guru Online
 

Plus de Guru Online (20)

Kerangka Kerja Implementasi Kurikulum
Kerangka Kerja Implementasi KurikulumKerangka Kerja Implementasi Kurikulum
Kerangka Kerja Implementasi Kurikulum
 
Konsep Pembelajaran Tematik
Konsep Pembelajaran TematikKonsep Pembelajaran Tematik
Konsep Pembelajaran Tematik
 
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
 
Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013
Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013
Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013
 
Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan Singapura
Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan SingapuraMenelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan Singapura
Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan Singapura
 
Buku Kerja Pengawas Sekolah
Buku Kerja Pengawas SekolahBuku Kerja Pengawas Sekolah
Buku Kerja Pengawas Sekolah
 
Pedoman implementasi kurikulum 2013 final
Pedoman implementasi kurikulum 2013 finalPedoman implementasi kurikulum 2013 final
Pedoman implementasi kurikulum 2013 final
 
English Across the Curriculum
English Across the CurriculumEnglish Across the Curriculum
English Across the Curriculum
 
Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012
Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012
Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012
 
Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012
 
Buletin BNSP Edisi 2 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 2 Th 2012Buletin BNSP Edisi 2 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 2 Th 2012
 
Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012
 
Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012
Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012
Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012
 
Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013
 
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slide
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slideSumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slide
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slide
 
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat MadaniSumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani
 
PERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAH
PERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAHPERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAH
PERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAH
 
KODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIAKODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIA
 
Konsep Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) di SMA
Konsep Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) di SMAKonsep Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) di SMA
Konsep Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) di SMA
 
Pendidikan Remaja dari Sudut Pandang Psikologi Islami
Pendidikan Remaja dari Sudut Pandang Psikologi Islami Pendidikan Remaja dari Sudut Pandang Psikologi Islami
Pendidikan Remaja dari Sudut Pandang Psikologi Islami
 

Dernier

PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxRIMA685626
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 

Dernier (20)

PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 

Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012

  • 1.
  • 2. Pengantar Redaksi Penanggungjawab Moehammad Aman Wirakartakusumah P embaca yang budiman. Alhamdulillah, Buletin BSNP edisi keempat dapat terbit sesuai yang direncanakan. Edisi kali ini memuat tiga artikel, yaitu Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI (bagian ke-6), Tidak ada Pemimpin Redaksi salah konsep dalam buku teks, dan salah konsep buku Edy Tri Baskoro teks matematika. Dua artikel terakhir ini ditulis sebagai Redaksi Eksekutif respon terhadap tulisan Utomo Dananjaya yang dimuat Richardus Eko Indrajit di harian Kompas, Senin, 9 Juli 2012, dengan tujuan Djemari Mardapi untuk meluruskan opini yang terbentuk sebagai akibat Teuku Ramli Zakaria dari tulisan Utomo tersebut. Pada edisi keempat ini kami Weinata Sairin juga menyajikan kegiatan BSNP baik dalam bentuk berita maupun lensa kegiatan. Selamat membaca. Redaksi Pelaksana Bambang Suryadi Daftar Isi Penyunting/Editor Mungin Eddy Wibowo Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI Zaki Baridwan 3-6 (Bagian VI) Djaali Furqon Johannes Gunawan 7-11 Tidak Ada salah Konsep dalam Buku Teks Jamaris Jamna Kaharuddin Arafah 12-13 Salah Konsep Buku Teks Matematika Desain Grafis & Fotografer Djuandi 14-20 Berita BSNP: - Lulusan SMK Dituntut Lebih Mandiri Ibar Warsita - 281 Buku Lulus Praseleksi Sekretaris Redaksi - BSNP Tekankan Kebersamaan dan Sikap Ning Karningsih Toleransi - Pelaksanaan UNPK Tahap II Alamat: BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 21-24 Lensa BSNP Gedung D Lantai 2, Mandikdasmen Keterangan Gambar Cover Jl. RS. Fatmawati, Cipete Jakarta Selatan Tim ahli standar proses berpose bersama Ketua, Sekretaris, Telp. (021) 7668590 dan anggota BSNP seusai melaksanakan salah satu tahapan Fax. (021) 7668591 kegiatan pemantauan dan evaluasi standar (atas). Responden Email: info@bsnp-indonesia.org pemantauan standar sarana dan prasarana mengisi instrumen pemantauan dalam kegiatan uji coba instrumen di Dinas Website: http://www.bsnp-indonesia.org Pendidikan Provinsi Banten (bawah). 2 Vol. VII/No. 4/Desember 2012
  • 3. PARADIGMA PENDIDIKAN NASIONAL ABAD XXI (Bagian VI) Tim BSNP terintegrasi dalam ekonomi pasar, c. Pendidikan sebagai Pembangun dan satu sama lain semakin dalam Tumbuhnya Rasa Kebangsaan meng­ alami ketergantungan ekonomi. Dalam perjalanan kehidupan berbangsa, Fukuyama (1989) pun tanpa ragu me­ tak dapat disangkal bahwa akhir-akhir ini negaskan, era ini sebagai “the end of history.” Pergulatan ideologis yang se­ rasa kebangsaan (ke-Indonesia-an) menjadi lama ini berjalan intens, dianggap telah salah satu perhatian utama. Terjadinya tamat. krisis ekonomi yang berkepanjangan, Namun, di tengah euphoria ke­ ketimpangan pembangunan antardaerah menangan demokrasi liberal, segera yang terus melebar, konflik antar saja kekhawatiran muncul. Proses de­ kelompok yang merebak di hampir semua mo­ kratisasi yang tadinya diyakini gugusan kepulauan Indonesia dan lain- akan membawa harapan baru terhadap lain, sedikit banyak telah menurunkan tatanan kehidupan politik dunia yang lebih damai, atau menawarkan iklim rasa percaya diri sebagian rakyat tentang perdagangan bebas yang akan me­ ing­ n kemampuan bangsa ini untuk melanjutkan katkan kemakmuran, atau era yang usaha untuk mencapai cita-cita proklamasi. men­ orong lebih dihormatinya hak-hak d Pada saat pesimisme semacam ini tumbuh, asasi manusia di seluruh dunia, ternyata di tingkat global juga terjadi perubahan di tahun 1990-an diwarnai pula oleh konstelasi kekuatan politik-ideologi yang berbagai bentuk kekerasan komunal berdampak pada penataan ulang komposisi yang penuh dengan tindak kekejaman di kehidupan bangsa-bangsa yang tak jarang luar batas. Korban-korban kemanusiaan berlanjut pada gugatan eksistensi suatu pun telah berjatuhan di banyak kawasan seperti di Rwanda, Burundi, Somalia, bangsa. Krisis global ini memiliki dampak kawasan bekas Yugoslavia, Caucacus, psikologis terhadap Indonesia. Tajikistan, Chechnya dan juga Indonesia. Proses demokratisasi yang secara dra­ matis membawa perubahan, ternyata ita menyaksikan, bahwa setelah menciptakan socio-political shock, yang K kekuatan blok Soviet memudar setahun setelah runtuhnya tem­ok Berlin di tahun 1989, segera b memperlihatkan bahwa perubahan so­ sial yang terjadi dengan cepat juga semakin memungkinkan terjadinya ben­ muncul euphoria kemenangan ideologi tuk-bentuk kekerasan intra-societal. demokrasi liberal atas dua saingan Kini suara bernada pesimistis pun utamanya, yaitu komunisme dan nasio­ muncul. Di tengah antusiasme demo­ nalisme fasis. Maka demokrasi pun kratisasi, Kaplan (1994) telah meng­ menjelma seperti virus, yang menurut khawatirkan munculnya “the coming Snyder (2000: 16), telah menyebar dan anarchy.” Francois Mitterand saat men­ menyapu bekas negeri-negeri otoritarian jabat Presiden Perancis (1981-1995), di Amerika Latin, Eropa Selatan, dan telah lebih dulu menyebut adanya ba­ Eropa Timur, dan bahkan kini menuju haya “neotribalisme” yang bahkan da­ Asia Timur. Inilah era kemenangan pat hadir di tengah demokrasi Eropa liberalisme di mana tiap negara di dunia yang sudah dewasa. Juga Presiden Bill Vol. VII/No. 4/Desember 2012 3
  • 4. Clinton dalam pidato pelantikan 1993, mengacu pada pendapat Ernest Renan di samping ia menyambut era baru ini (1823–1892), Bung Karno mengatakan sebagai era yang menjanjikan kebebasan, bahwa keberadaan suatu bangsa hanya ia juga menandai adanya ancaman “an­ mungkin terjadi bila ia memiliki suatu cient hatreds” (kebencian-kebencian nyawa, suatu asas-akal, yang tumbuh kuno) yang dapat tumbuh subur dan dalam jiwa rakyat sebelumnya yang mengancam peradaban manusia. menjalani satu kesatuan riwayat, dan Ini semua menjelaskan, bahwa kita sekarang memiliki kemauan, keinginan bangsa Indonesia yang kini pun tak hidup menjadi satu. Bagi Bung Karno, lepas dari situasi transisi demokrasi keinginan hidup menjadi satu bangsa yang seringkali menghadapkan kita itu dasarnya bukan nasionalisme sem­ dalam situasi kritis, karena kita pada pit atas kesatuan ras, bahasa, agama, saat ini tepat berada pada persimpangan persamaan tubuh, ataupun sekadar jalan: jalan keselamatan atau jalan batas-batas negeri, namun lebih di­ kehancuran. Bila proses transisi ini tak da­sarkan pada nasionalisme yang dapat kita lalui dengan baik, ancaman long­ar, nasionalisme yang luhur, na­ g yang kita hadapi tidak saja proses sionalisme yang mementingkan ke­ se­ disintegrasi bangsa (lepasnya wilayah jahteraan manusia Indonesia, dan yang tertentu dari negara), tetapi yang lebih mengutamakan persahabatan dengan mengkhawatirkan adalah kemungkinan semua kelompok (inklusif). Bung Kar­ terjadinya proses disintegrasi sosial, no pun mengutip ucapan Mohandas atau hancurnya social bond (kerekatan Karamchand Gandhi (1869–1948): “Buat sosial) dalam masyarakat. Bila social saya, maka cinta saya pada pada tanah- bond hancur, akan tumbuh social air itu, masuklah dalam cinta pada distrust (iklim tidak saling mempercayai) segala manusia. Saya ini seorang patriot, di antara kelompok-kelompok sosial, oleh karena saya manusia dan berbicara sehingga kelompok satu dengan yang manusia. Saya tidak mengecualikan siapa lain dalam masyarakat akan saling juga”. Dengan demikian, Bung Karno curiga, saling bermusuhan atau bahkan secara tegas menolak nasionalisme berupaya saling meniadakan. Dalam yang ia sebut bersifat “chauvinis” dan situasi ini, tawuran massal gaya Thomas “provinsialistis” yang memecah belah. Hobbes, war of all against all, bukan lagi Nasionalisme semacam ini, ia anggap menjadi khayalan. Dan kini pertanyaan sebagai bentuk “assyabiyah yang di­ pun muncul: akankah kita sebagai bangsa kutuk Allah.” dapat selamat melampaui masa-masa Untuk membangun rasa kebangsaan kritis ini? Kondisi apakah yang harus ini tentu tak cukup hanya dengan mem­ kita cermati bersama untuk mencegah bangkitkan sentimen nasionalisme ancaman ini? Langkah-langkah apakah yang dikobarkan melalui pidato-pi­ yang harus segera kita lakukan untuk dato yang menggelora. Oleh karena penyelamatan? itu, begitu kemerdekaan bangsa ini di­ Sejak awal berdirinya republik ini, proklamasikan, dirumuskanlah sebuah para pendiri negeri (the founding fa­ UUD 1945 yang pembukaannya secara thers) agaknya menyadari sepenuhnya tegas menuangkan cita-cita Indonesia, bahwa proses nation building meru­ yaitu: “melindungi segenap bangsa In­ pakan agenda penting yang harus te­ donesia dan seluruh tumpah darah In­ rus dibina dan ditumbuhkan. Bung donesia dan untuk memajukan kese­ Karno, misalnya (lihat Sukarno, 1963: jahteraan umum, mencerdasakan ke­ i­ h 3-6 dan 509), sejak awal berupaya mem­ dupan bangsa dan ikut melaksanakan bangun rasa kebangsaan dengan mem­ ke­tertiban dunia yang berdasarkan bangkitkan sentimen nasionalisme yang ke­ erdekaan, perdamaian abadi dan m menggerakkan “suatu iktikad, suatu keadilan sosial”. Cita-cita inilah yang keinsyafan rakyat, bahwa rakyat itu adalah menjadi modal awal merekatnya rasa satu golongan, satu bangsa.” Dengan kebangsaan. 4 Vol. VII/No. 4/Desember 2012
  • 5. Namun, setelah Indonesia memasuki yang dicanangkan di sekolah maupun era kemerdekaan, nampaknya dalam kampus, harus terkait langsung dengan perjalanan bangsa selama ini terlalu upaya nation building secara terus-me­ banyak elemen bangsa, terutama para nerus, yakni mendorong tumbuhnya elit politik, sadar atau tidak, telah banyak integrasi nasional dan integrasi sosial yang mengkhianati cita-cita luhur dan yang kuat. Untuk tujuan tersebut, ran­ menyia-nyiakan modal sosial yang telah dangan kegiatan pendidikan dapat difo­ dicoba dibangun sejak masa-masa awal kuskan pada tema-tema berikut: kemerdekaan dengan susah payah. 1. Membangun pemahaman/kesadaran Ketimpangan ekonomi jelas ber­ tentang cita-cita pembangunan In­ po­tensi memperkuat terjadinya kete­ donesia sebagai bangsa yang dida­ gangan antarkelompok. Keadaan men­ sarkan pada nasionalisme kewargaan jadi semakin rentan manakala garis (civic nationalism) yang bertumpu batas antarkelompok sosial ini menjadi pada rasa kemanusiaan. menebal akibat sekat-sekat sosial seperti 2. Membangun pemahaman/kesadaran etnis, ras, agama, atau pun asal daerah pentingnya toleransi dalam men­ ja­ terintegrasi menjadi satu. Berbagai lankan kehidupan bersama dalam kelompok berbeda satu sama lain, tidak rangka membentuk “kewargaan mul­ saja karena perbedaan ekonominya, tikultural” (multicultural citizenship) namun juga etnis, ras, agama dan asal menuju masyarakat kreatif dan daerahnya. Di samping itu, derasnya res­ponsif. arus globalisasi yang ternyata sering 3. Merancang perangkat ajar dan te­ bersifat paradoksal, yang di satu sisi ma-tema penelitian dan kegiatan membawa efek penyeragaman, di sisi sosial yang mendorong tumbuhnya lain menumbuhkan kuatnya kesadaran pemahaman dan sikap saling meng­ identitas kelompok, dengan akibat ber­ hormati pada kelompok adat, etnis, tambah tajamnya fragmentasi sosial. agama, ras, perbedaan gender, asal- Akibat keadaan tersebut, Indonesia usul, dan identitas lainnya. belakangan ini terus diwarnai oleh konflik- 4. Melatih ketrampilan mediasi dan ne­ konflik antara kelompok-kelompok yang gosiasi dalam rangka membangun bersifat emosional dan brutal serta telah perdamaian melalui upaya-upaya memakan begitu banyak korban di banyak re­solusi konflik dan transformasi tempat di Indonesia. konflik. ­ Dengan demikian, semangat persa­ Sebagaimana pembangunan watak tuan, rasa kebangsaan, rasa nasionalisme (cha­racter building), proses pembangun­ luhur atau tumbuhnya civic nationalism, an rasa kebangsaan juga tak mungkin yakni “loyalitas terhadap seperangkat hanya diemban oleh lembaga pendidikan cita-cita politik dan kelembagaan formal (sekolah maupun perguruan yang dianggap adil dan efektif” dalam tinggi) semata. Keterlibatan keluarga dan bingkai suatu negara (Snyder, 2000: 24) komunitas yang bersifat responsif juga jelas bukanlah suatu yang secara taken sangat menentukan. Karena itu, adalah for granted ada dan terbangun. Rasa tugas pemerintah untuk menciptakan kebangsaan dapat menguat dan melemah komunitas-komunitas responsif ini yang atau bahkan dapat hilang sama-sekali mengemban misi kebangsaan. tergantung dari cara bagaimana bangsa Keseluruhan proses pendidikan itu mengelolanya. Karena itu, proses ini harus selaras dengan strategi nasio­ nation building tidak boleh terhenti. nal dalam menjalankan nation building Dalam konteks inilah, kebijakan di tersebut. Prinsip-prinsip dasar strategi bidang pendidikan harus terkait dengan nasional untuk tujuan ini dapat di­u­ r tujuan menumbuhkan rasa persatuan dan muskan dengan memperhatikan hal-hal rasa kebangsaan. Rumusan kurikulum berikut: Pertama, nation building hanya pengajaran maupun arah penelitian dan dapat terlaksana manakala dicanangkan kegiatan sosial (pengabdian masyarakat) strategi nasional yang dilakukan secara Vol. VII/No. 4/Desember 2012 5
  • 6. kreatif untuk menumbuhkan “solidaritas bentuk masyarakat seperti apakah yang emosional” dalam bingkai kebangsaan. ingin kita tuju sehingga masyarakat Dengan kata lain, pemerintah dan tiap tidak kehilangan arah pada saat kita komponen bangsa harus didorong untuk merumuskan visi, misi, dan strategi menerapkan “seni mencinta” (the art of pembangunan. loving) yang baik dalam berhubungan Untuk terlaksananya program- dengan sesama anak bangsa, khususnya pro­gram ini, diperlukan pemimpin- yang memiliki perbedaan latar-belakang, pe­mimpin visioner, yang mampu sehingga interaksi antarkelompok dapat mem­ berikan semangat, menjelaskan menumbuhkan rasa kebersamaan dalam arah perjalanan bangsa, mengambil satu kebangsaan. Untuk inilah kita keputusan secara tegas dan konsisten, memerlukan pemahaman budaya tiap- serta menggalang kembali kecintaan tiap kelompok sehingga masing-masing akan kebersamaan di hadapan semua kelompok memiliki sensitivitas dalam orang, terutama sekali di hadapan kaum berinteraksi dengan kelompok lain. Lebih muda terpelajar dari semua golongan, jauh, pengelolaan negara juga harus sehingga mereka bersama-sama bersedia diarahkan sedemikian rupa sehingga untuk bekerja dengan semangat tinggi kebijakan-kebijakan yang dijalankan untuk cita-cita yang satu. Kita butuh tidak menciptakan rasa terpinggirkan. pemimpin yang mampu membangkitkan Pengelolaan harus mampu menciptakan ruh hidup bersama, yaitu ruh semangat the Indonesian Dream yang dinamis bagi kebangsaan dalam konteks baru, dalam tiap-tiap warga-negara. konteks tatanan masyarakat yang kini Kedua, nation building harus di­an­ l tumbuh secara dinamis. Para pemimpin jutkan dengan melakukan pengelolaan itu harus dapat menemukan “software kehidupan bernegara sedemikian rupa sosial baru” yang kuat untuk dapat sehingga menumbuhkan “solidaritas menopang dinamika perubahan sosial fung­ ional,” yakni solidaritas yang dida­ s yang kini tengah berlangsung. sarkan pada ikatan saling ketergantungan Namun, bila kita menyadari bahwa satu sama lainnya, baik di bidang eko­ kini kita juga sedang mengalami kri­ nomi, sosial maupun budaya yang relatif sis kepemimpinan, maka tak ada pi­ seimbang. lihan lain, bila bangsa ini masih ingin Upaya pengembangan sistem pen­ bertahan hidup menghadapi tan­ didikan memerlukan peta jalan yang tangan zaman yang semakin keras, jelas melalui perumusan tujuan yang kita harus melakukan upaya kolektif jelas dan ditindak-lanjuti dengan untuk melakukan penanggulangan meto­ologi cara pencapaiannya (pro­ d masalah secara bersama-sama. Di ses) dan struktur pendukung yang tiap-tiap komunitas perlu digalang fung­sional. Keseluruhan mekanisme pembentukan “unit-unit reaksi cepat” kerja ini memerlukan manajemen untuk mengatasi berbagai masalah yang yang kreatif namun konsisten yang ada. Berbagai kelompok mediasi harus tidak hanya terpaku pada panduan- ditumbuhkan untuk mengatasi konflik pan­uan baku, tetapi juga membuka d yang muncul. Asosiasi orang-tua murid, kemungkinan dikembangkannya per­ pemuda, seniman, wartawan dan lain- u­ahan-perubahan yang bersifat pro­ b lain perlu segera diaktifkan untuk duktif. Dalam menyusun kebijakan, mempercepat terciptanya komunitas kita memerlukan pemahaman menge­ responsif di lingkungannya masing- nai arah perkembangan ilmu penge­ masing. Pada saat yang sama, kalangan tahuan. Bagaimana merumuskan arah pendidik yang mengabdi di berbagai pendidikan sehingga secara rea­ lis­ lembaga pendidikan harus bangkit tis dapat dijabarkan ke dalam lang­ untuk mengambil peranannya untuk kah-langkah konkret sehingga ha­ melakukan penyelamatan bangsa. l silnya dapat terukur. Akhirnya, dari keseluruhan proses ini, perlu kejelasan 6 Vol. VII/No. 4/Desember 2012
  • 7. Tidak Ada Salah Konsep dalam Buku Teks Bambang Suryadi*) tomo Dananjaya Direktur Masing-masing dilengkapi gambar, peng­ U Institute for Education Reform Universitas Paramadina kem­ bali mempersoalkan kredibilitas BSNP. ganti kegiatan mengamati yang tidak cukup untuk mengantarkan anak pa­ da pemahaman tentang apa itu energi Jika sebelum ini Utomo memper­ asa­ m sesungguhnya. lahkan aspek legalitas pelaksanaan Masih menurut Utomo Dananjaya, Ujian Nasional, kali ini Utomo mem­ er­ p kejanggalan ini diperparah dengan pem­ masalahkan kesalahan konsep dalam bahasan lanjutan tentang alat rumah bu­ u teks pelajaran Sekolah Dasar (SD), k tangga. Pada halaman 102 tertulis, “di melalui tulisannya di harian Kompas, rumah banyak alat rumah tangga -alat- Senin, 9 Juli 2012, dengan judul “Salah alat itu dapat menghasilkan energi- con­ Konsep Buku Teks”. tohnya televisi, radio, dan telepon. Dengan motivasi dan semangat untuk Kedua, buku teks Ilmu Pengetahuan memberikan klarifikasi dan meluruskan Sosial karangan Tri Jaya Suranto dan opini publik yang telah terbentuk, BSNP A Dakir, PT Ghalia Indonesia Prin­ing- t melalui media ini perlu memberikan Pusat Perbukuan. Salah satu stan­ar d penjelasan terhadap tulisan Utomo Da­ kompetensi kelulusan ilmu penge­ nanjaya tersebut. Sikap BSNP ini bukan tahuan sosial adalah memahami iden­ sebuah sikap defensif, apologetik atau titas diri dan keluarga. Identitas diri berpolemik semata, tetapi sebuah sikap diterjemahkan pengarang sebagai do­ apresiatif dan terbuka terhadap saran kumen pribadi dan keluarga. Maka, maupun kritikan masyarakat. pem­ ahasan ini masuk bagian berjudul b “Dokumen Pribadi dan Keluarga” dan Substansi Tulisan yang dibahas adalah akta kelahiran, kartu keluarga, kartu tanda penduduk, Dalam tulisannya, Utomo Dananjaya dan surat izin mengemudi. secara substansi memberikan dua kritik Menurut Utomo Dananjaya, iden­ terhadap BSNP. Pertama ada kesalahan titas diri bukan dokumen identitas konsep dalam tiga buku teks pelajaran adminis­ratif, tetapi konsep mengenali t untuk Sekolah Dasar (SD), yaitu buku diri, karakter diri, kelebihan, dan teks pelajaran IPA, Matematika, dan IPS. kekurangannya. ­ Kedua, lembaga yang paling ber­ tang­ Ketiga, buku Matematika 2: Tema­ gung­awab atas kesalahan ini, menurut j tik. Pada halaman 72, tertulis: “Jadi Utomo Dananjaya, adalah BSNP, bukan 4x3=3x4”. Lalu pada halaman 74 terdapat penulis atau penerbit buku. Untuk lebih ilustrasi gambar untuk soal pembagian jelasnya, penulis ulas kembali “kesalahan 6:3=2. “Jika dibalik, sebanyak 3 orang konsep buku teks” sebagaimana diklaim men­ apatkan 2 es krim. Kalimat mate­ d oleh Utomo Dananjaya sebagai berikut. matiknya menjadi 2x3=6”. Pertama, buku teks Ilmu Pengetahuan Menurut Utomo Dananjaya, seha­ Alam 2, karya Sri Purwanti, CV Arya Duta- rusnya kalimat matematikanya adalah Pusat Perbukuan. Pada Bab 8 tentang 3x2=6. Jika dibalik: 6:3=2. Kalimat ma­ sumber energi tertulis bahwa tujuan tematika tersebut adalah symbol dari 6 pembelajaran adalah mengidentifikasi es krim yang dibagikan kepada 3 orang, *) Staf sumber energi di lingkungan sekitar. setiap orang mendapat 2 es krim atau Profesional Menurut Utomo Dananjaya, kejang­ 3 orang masing-masing mendapat 2 es BSNP dan galan terlihat mulai dari pembahasan krim sehingga jumlahnya 6 es krim. dosen Fakultas bentuk-bentuk energi: bunyi adalah ben­ Utomo Dananjaya beranggapan bahwa Psikologi UIN tuk energi, cahaya adalah bentuk ener­ kalimat ini tak menyimpulkan secara be­ Jakarta. gi, dan panas adalah bentuk energi. nar dan menyimpang dari konsep. Vol. VII/No. 4/Desember 2012 7
  • 8. Utomo Dananjaya berpandangan tulisan Utomo Dananjaya sebagai wake tiga contoh buku teks dengan kekeliruan up call bagi BNSP. Sementara Weinata masing-masing mengandung kekeliruan Sairin anggota BSNP yang sekaligus konsep yang menyesatkan anak didik. menjadi koordinator kegiatan penilaian Kekeliruan pemahaman bisa terbawa buku merasa cukup dikagetkan dengan sampai dewasa. tulisan yang secara tajam mengkritik Sehubungan dengan klaim kedua, BSNP. “Karena itu BSNP perlu melakukan Utomo Dananjaya pada akhir tulisan­ langkah-langkah konkrit untuk merespon nya menyebutkan: “Kekeliruan kon­ tulisan ini. Misalnya pada tahap yang sep, kekeliruan pengertian, bahkan paling mudah adalah menggunakan hak keke­liruan cetak ini justru terjadi jawab melalui surat pembaca. BSNP juga pada buku yang sudah dianggap layak bisa menulis artikel untuk menjawab oleh BSNP. Jadi, jelaslah siapa yang pemikiran Utomo Dananjaya”, ucap harus bertanggungjawab. Tidak bisa di­ Weinata sambil menambahkan sebelum lemparkan ke pengarang, apalagi guru langkah ini dilakukan, BSNP perlu men­ sebagai pengguna. dengar pandangan para ahli pada bidang Nah, persoalannya adalah, apakah Fisika, Matematika, dan IPS terhadap klaim Utomo Dananjaya tersebut benar tulisan Utomo Dananjaya. atau salah? Sejauh mana respon BSNP Cara menyampaikan pendapat dan pakar IPA, Matematika, dan IPS yang­tepat dan bijak juga disoroti ang­ ter­ adap kritik Utomo Dananjaya? Ja­ h gota BSNP. F.A. Moeloek misal­ ya, ber­ n waban terhadap dua pertanyaan ini akan pandangan bahwa cara menyam­ aikanp penulis ulas pada bagian berikut. pendapat ini lebih penting daripada pen­apat itu sendiri. Pendapat yang d Respon BSNP benar dan baik, bisa tidak diterima, jika disampaikan dengan cara yang ku­ BSNP menyikapi tulisan Utomo rang tepat dan bijak. “Jika saya sebagai Danan­aya dengan tikap terbuka, apre­ j penulis, pendapat seperti ini akan saya siatif, dan professional. Hal ini dapat sampaikan secara langsung ke BSNP, dilihat dari kenyataan bahwa BSNP tidak melalui media cetak”, ungkap tidak langsung bereaksi dengan sikap Moeloek seraya mengusulkan BSNP po­lemik di media, melainkan BSNP per­u mengundang penulis (Utomo Da­ l mengundang pakar dalam bidang Fisika, nanjaya) untuk berdialog dan bertukar Matematika, dan IPS untuk membahas pandangan tentang buku teks pelajaran substansi tulisan Utomo. Kedua, setelah tersebut. mendengarkan pendapat mereka, BSNP mengundang Utomo Dananjaya ke kan­ Pandangan Pakar tor BSNP untuk memberikan kla­ifikasi r sekaligus berdialog dengan para pakar Menindaklanjuti usulan FA Moeloek, dan anggota BSNP. BSNP telah mengundang tiga orang pakar Perlu dicatat pula, kenyataan yang dalam bidang IPA (Fisika), Matematika, ada, setelah Kompas memuat tulisan ter­ dan IPS untuk memberikan pandangan sebut, tidak ada tanggapan dari guru, mereka terhadap buku teks pelajaran penulis, atau penerbit yang muncul di dan tulisan Utomo Dananjaya tersebut. media massa. Respon ini bisa dipahami Untuk bidang IPA (Fisika) adalah Terry dari dua sisi. Pertama, apa yang ditulis Mart dari Universitas Indonesia, untuk itu bukan hal yang seluruhnya benar. bidang Matematika adalah Wono Setya Kedua, masyarakat sudah mengetahui Budhi dari ITB, dan untuk bidang IPS arah dan kecenderungan penulis (Utomo adalah Etin Solihatin dari UNJ. Dananjaya) ketika mengangkat isu buku Terry Mart berpandangan bahwa apa teks pelajaran tersebut. Oleh karena itu, yang ditulis Utomo Dananjaya ada yang sikap diam adalah pilihan terbaik. Bak benar secara Fisika, tetapi juga ada yang kata sebuah wisdom, silence is golden. salah. Permasalahannya adalah apakah Diam itu emas. kata menghasilkan identik dengan men­ Eko Indrajit Sekretaris BSNP menilai ciptakan. Menurut Terry, dua kata ini 8 Vol. VII/No. 4/Desember 2012
  • 9. memiliki arti yang berbeda. Misalnya, dan SIM kurang cocok untuk identitas be­erja menghasilkan uang, harus di­ k diri bagi anak SD. Sedangkan kartu ke­ maknai uang itu tidak diciptakan, te­ luarga dan akte kelahiran sudah te­ at. p tapi dihasilkan. Dalam buku teks ini Justru karakter diartikan sebagai iden­ banyak sekali kata menghasilkan. Ada titas diri tidak tepat untuk anak SD. kesalahan pengungkapan oleh penulis Kesalahan Utomo Dananjaya, tambah yang menyebabkan penafsiran yang Etin, karena hanya membaca buku berbeda. IPS tersebut pada halaman 25 dan 26, Untuk anak SD, tambah Terry padahal ada penjelasan pada halaman Mart, apa yang ditulis dalam buku ini 59. Sangat disayangkan penulis sekaliber sudah cukup tepat, misalnya kompor Utomo Dananjaya kurang cermat dalam menghasilkan energi. “Menurut saya, melakukan analisis dokumen dan terlalu istilah menghasilkan yang ada di da­am l gegabah membuat kesimpulan. buku ini masih relevan, karena meng­ Pandangan Etin diperkuat oleh FA. hasilkan bukan menciptakan”, ucap Moeloek anggota BSNP yang mengatakan dosen Unversitas Indonesia tersebut bahwa untuk anak SD pengertian sam­ memberikan pesan perlunya bil iden­­ titas diri dikaitkan dengan kartu keha­ti-hatian dalam mengungkapkan se­ keluarga dan akte kelahiran masih tepat suatu dan memilih kata yang tepat. dan rele­ an. Sebaliknya, ketika identitas v Pakar Matematika dari ITB, Wono diri dikaitkan dengan karakter terlalu Setya Budhi berpandangan bahwa de­ berat untuk anak SD. Senada dengan ngan mengundang Utomo Dananjaya Moeloek, Djemari Mardapi dengan meng­ ke BSNP merupakan kesempatan yang utip teori perkembangan kognitif Piaget, bagus untuk berargumentasi. Menurut menegaskan anak SD belajar dari hal-hal Wono, saat ini belajar matematika konkrit kemudian ke abstrak. Artinya, seperti belajar agama, dimana definisi tidak ada yang salah ketika menjelaskan ibaratnya dokma yang harus sama di­ identitas diri dengan kartu keluarga dan pakai untuk seluruh jenjang, dari SD akte kelahiran. sampai perguruan tinggi. Padahal hal tersebut seharusnya tidak demikian. Dialog dengan Utomo Dananjaya Definisi matematika dapat diambil berbeda tanpa harus salah satu dian­ Setelah mendengarkan pandangan taranya disalahkan. “Jadi ini merupakan ketiga pakar tersebut, BSNP mengundang pembelajaran yang baik bagi guru- Utomo Dananjaya untuk berdialog di guru bahwa definisi matematika itu kantor BSNP pada hari Selasa, 7 Agustus tidak tunggal bergantung konteksnya”, 2012. Hadir dalam dialog ini pakar ucap Wono seraya menambahkan yang Fisika Terry Mart (UI), pakar IPS Etin bersangkutan sudah menulis tanggapan Solihatin (UNJ), Kepala Puskurbuk Diah terhadap tulisan Utomo Dananjaya dan Hartati, dan anggota BSNP. Sedangkan mengirimkannya ke Kompas, tetapi Pakar Matematika Wono Setya Budhi tidak dimuat. Untuk lebih jelasnya, baca (ITB) berhalangan hadir. tulisan Wono di bagian lain dari Buletin Dalam pengantarnya, Eko Indrajit ini. Sekretaris BSNP yang memimpin dia­ogl Lebih lanjut Wono mengatakan saat itu, menjelaskan sistem pengem­ mem­ baca sebuah buku tidak cukup bangan instrumen penilaian buku teks satu halaman kemudian memberikan pelajaran (BTP), instrumen yang dipakai kritik, tetapi harus membaca secara ke­ untuk menilai BTP, teknik penilaian seluruhan. Memang dalam buku itu, BTP, dan komposisi ahli dan guru yang tambah Wono, ada kesalahan cetak, menilai BTP. Selain itu, tambah EKo In­ yai­u 4x3 dibunyikan dalam narasinya t drajit, BSNP juga menerima banyak 3x4. surat mengenai saran perbaikan BTP. Sementara itu Etin Solihatin ahli Diantaranya adalah dari Kedutaan Korea IPS dari UNJ, berbeda pendapat dengan di Jakarta yang pernah mengajukan Utomo dalam memaknai identitas diri sikap keberatan tentang batas Negara (karakter). Menurut Etin Solihatin KTP Korea dan Jepang karena ada kekeliruan Vol. VII/No. 4/Desember 2012 9
  • 10. sebagaimana tertulis dalam buku tablet sehari dibandingkan dengan 3 x Byun Chul-hwan Geografi. ­ 2 tablet sehari. Dengan logika ber­ ikir p (tengah) Konselor Dalam forum dialog tersebut Uto­ seperti ini, Edy Tri Baskoro menyim­ Kedutaan Korea di Jakarta berbincang mo Dananjaya mengatakan bahwa yang pulkan bahwa yang dikatakan oleh pak dengan Edy Tri bersangkutan telah melakukan pe­ eli­ n Utomo itu tidak benar. Baskoro tentang isi tian tentang BTP sejak tahun 2006. BTP Mengenai buku IPA (konsep ten­ buku teks pelajaran yang diteliti adalah BTP kelas II (pemula) tang energy), Utomo berpendapat bah­ sejarah di kantor dan kelas V (kelas terakhir) SD. wa energi tidak dapat diciptakan dan BSNP. Lebih lanjut Utomo mengakui bah­ dimusnakan melainkan diubah. Sehing­ wa ada perbedaan antara dirinya dan ga tulisan tentang televisi, radio, dan pengarang buku dalam memahami kon­ telepon menghasilkan energi itu salah sep Matematika. Menurut penulis buku, konsep. konsep tentang 3 x 2 sama dengan 2 Menanggapi penjelasan dari Utomo, x 3. Sebaliknya, Utomo perpandangan Terry Mart (UI) mengatakan yang kurang bahwa 3x 2 adalah satu konsep dan 2 dari tulisan atau pemahaman Utomo x 3 merupakan satu konsep yang lain. adalah konsep tentang energi yang di­ Jadi keduanya tidak sama. ubah dengan mengambil energi dari Menanggapi penjelasan tersebut, listrik. Terry sependapat dengan Utomo Edy Tri Baskoro, anggota BSNP yang bahwa energi itu tidak dapat diciptakan no­a bene juga Guru Besar Matematika t melainkan diubah. Yang paling penting ITB menjelaskan tentang konsep memang adalah bagaimana menjelaskan Matematika yang dikritisi oleh Utomo energi itu dapat diubah bentuknya Dananjaya. dengan menggunakan kata konversi, Menurut Edy, 3 x 2 = 2 x 3 adalah meskipun istilah ini juga tidak benar. benar adanya. Secara umum, kita ke­ Pakar IPS dari UNJ, Etin Solihatin nal bahwa perkalian bilangan bulat ber­ andangan identitas diri yang dia­ p memenuhi hukum komutatif. Jadi tidak sosiakan dengan akte kelahiran, KTP ada yang salah bila pengarang buku dan kartu keluarga tidak salah sebab teks ini menulis 3 x 2 = 2 x 3. Justru, hal dokumen tersebut merupakan contoh ini yang harus diperkenalkan sejak dini. konkrit yang mudah dipahami oleh Tentu saja akan berbeda maknanya jika anak SD. Merujuk teori Piaget dan Hilda seorang dokter menuliskan resep: 3 x 2 Tabah, Etin mengatakan bahwa usia 10 Vol. VII/No. 4/Desember 2012
  • 11. anak yang sesuai dengan tingkatan ber­ memberikan penilaian dan kesimpulan pikir mereka masih berada pada fase sendiri. Namun, tidak berlebihan jika konkrit. Jadi apa yang dipelajari akan ada pembaca yang menyimpulkan lebih bermakna jika dimulai dari hal- bahwa tidak ada kesalahan fatal dalam hal yang lebih dekat dengan dirinya buku teks IPA, IPS, dan Matematika SD seperti keluarga. Mengenai karakter sebagaimana yang diklaim oleh Utomo sebagai bagian dari identitas diri, tidak Dananjaya. disebutkan secara eksplisit dalam buku Bagi BSNP, tulisan tersebut tetap ada teks tersebut, sebab guru yang akan hikmahnya, yaitu sebagai wake up call mengulasnya dalam proses belajar dan masukan untuk penyempurnaan meng­ajar. buku teks pelajaran. Lebih penting lagi, Sangat disayangkan, meskipun su­ penjelasan ini bukan untuk menentukan dah ada penjelasan dari anggota BSNP siapa yang menang dan kalah atau siapa dan pakar di bidang Matematika, IPA,­ yang salah dan benar, tetapi untuk di­ dan IPS, Utomo Dananjaya tetap ber­ jadikan proses pembelajaran. Sebab sikukuh dengan pandangannya. hal ini terkait dengan bidang keahlian. “Sekali lagi dalam kesempatan ini Adalah sebuah kenaifan jika pada Lajur depan, dari saya ingin menekankan bahwa sesuai zaman sekarang ini ada orang yang ku­ kiri ke kanan, Diah dengan tulisan saya yang dimuat dalam rang menghormati bidang keahlian Hartati Kepala Kompas, ada salah konsep dalam buku orang lain. Puskurbuk, Matematika, IPA, dan IPS. Satu hal yang Last but not least, BSNP sebagai Terry Mart Guru membuat saya kecewa adalah setiap lembaga profesional dan independen, Besar Fisika UI, dan Utomo buku yang terbit itu disertai dengan kata mengucapkan terima kasih kepada Dananjaya, pengantar dari Kepala Pusat Perbukuan Utomo Dananjaya dalam usianya yang saat berdialog yang menyatakan bahwa buku ini telah tidak muda tetapi masih tetap da­ tentang buku teks dinilai kelayakannya oleh BSNP. Oleh pat memberi kritikan kepada BSNP. karena itu yang harus bertanggung Ja­ Dan kritikan ini akan lebih bijak jika wab terhadap semua ini adalah BSNP”, lang­sung disampaikan kepada BSNP, ucap Utomo Dananjaya. bukan melalui media massa, jika spirit Terlepas dari sikap Utomo Dananjaya dan semangat yang dibangun adalah tersebut, setelah memperhatikan uraian untuk meningkatkan mutu pendidikan dan penjelasan dari para pakar Fisika, nasional, bukan sekedar mencari po­ u­ p Matematika, dan IPS, pembaca sudah bisa leritas personal. l Vol. VII/No. 4/Desember 2012 11
  • 12. Salah Konsep Buku Teks Matematika Oleh Wono Setya Budhi1 ada hari Senin 9 Juli 2012 sebagai 4+4+4. P Kompas memuat tulisan Sdr Utomo Danajaya tentang adanya salah konsep di buku Matematika 2: Apakah ini membingungkan karena adanya perbedaan definisi? Tentu saja tidak. Di matematika, kita lebih Tematik. Salah satu yang disebutkan mempelajari kalimat “Jika harga 1 salah konsep adalah “Jadi 4 x 3 =3 x4”. kerbau adalah Rp 200 maka harga 2 Langsung tampak bahwa penulis bukan kerbau adalah Rp 400”, yaitu kalimat seorang matematikawan. Dugaan saya, implikasi. Kita tidak mempertanyakan saudara penulis dan juga banyak guru tentang kebenaran tentang “harga yang melihat hukum perhitungan yang 1 kerbau adalah Rp 200”, tetapi bersifat komutatif sebagai suatu hal lebih kepada hubungan sebab dan yang tidak realitis. Saya mencoba untuk akibat. Di matematika kita akan menjelaskan bahwa pemahaman ini mempertimbangkan bahwa kalimat terjadi karena adanya dua pembicaraan “harga 1 kerbau adalah Rp 200” bisa yang berbeda tetapi dianggap sama. benar dan bisa juga salah. Kalimat Definisi di matematika tidak harus tersebut benar untuk orang yang hidup selalu sama di dua buku atau dua saat tahun 1970 dan tentu saja salah pembicaraan yang berbeda. Hal ini untuk saat ini. Oleh karena itu definisi berbeda dengan hal-hal yang mempunyai di matematika dapat diambil salah satu kebenaran mutlak atau pengetahuan dari definisi yang mungkin dan harus yang berasal dari satu orang atau konsisten selama pembicaraan tersebut. satu sumber. Definisi di matematika Selanjutnya, pada pembicaraan lain, dapat diambil berbeda oleh dua buku orang yang sama tentu dapat mengambil tanpa harus salah satu di antaranya definisi yang lain dan membahas merupakan kesalahan. Dalam satu sebab dan akibat saja. Itulah sebabnya pembicaraan tentu suatu definisi harus sangat penting untuk melihat secara satu yang diambil. Demikian pula tulisan jelas anggapan-anggapan awal dalam 3 x 4, apa artinya tulisan ini. Tetapi pembahasan di matematika. terlebih dahulu, perhatikan perbedaan Kembali ke masalah 3 x 4 di atas. menjawab pertanyaan berikut: “ Sehari Untuk orang berbahasa Indonesia berapa kali saudara makan?”. Orang atau bahasa Inggris, tulisan tersebut berbahasa Indonesia akan menjawab 3 menggambarkan proses yang berbeda kali dan orang yang berbahasa Inggris dengan proses yang ada di pikiran orang akan menjawab 3 times. Tetapi saya yang berbahasa Jawa. Untuk orang dan orang yang berbahasa Jawa akan berbahasa Indonesia, model dari tulisan menjawab “ping telu” atau kali 3. Oleh tersebut terlihat di Gambar 1. Sedangkan karena itu orang berbahasa Indonesia untuk orang berbahasa Jawa, model dan bahasa Inggris akan mengartikan dari tulisan tersebut terlihat di Gambar tulisan 3 x 4 sebagai 4+4+4 (tiga kali 2. Tetapi jika ditanya: “Berapa banyak atau 3 times). Tetapi saya dan orang kotak yang ada?”, maka jawaban dari berbahasa Jawa boleh saja mengartikan dua proses tersebut adalah sama, yaitu sebagai 3+3+3+3 (ping 4). Walaupun 12. Tulisan “3 x 4 =4 x 3” adalah tulisan Pengajar 1 saat ini saya harus menghormati orang ringkas untuk menyatakan bahwa dua di ITB dan Penulis Buku yang mengartikan tulisan tersebut proses tersebut mempunyai hasil akhir Matematika 12 Vol. VII/No. 4/Desember 2012
  • 13. tulisan tersebut menggambarkan proses orang yang berbahasa Jawa. Untuk o tersebut terlihat di Gambar 1. Sedangka tersebut terlihat di Gambar 2. Tetapi jika jawaban dari dua proses tersebut adala tulisan ringkas untuk menyatakan bahwa sama, dalam hal ini jumlah kotak. Selain perkalian angka dengan dimens panjang , perlu diperhatikan pula jika an Misalkan saja siswa A mengerjakan em berbeda dengan siswa B yang membuat jika ditanya berapa banyak soal yang dib membuat soal yang sama banyak dan di tersebut tetap 3x4=4x3=12. Jadi, disini pertanyaan tentang jumlah benda yang t atau 3 x 1 sendok tentu tidak boleh diperlukan, bukan hasil akhir. Sebagai akhir tulisan, saya harapkan d Tim penilai yang sama, dalam hal ini jumlah kotak. kitamengajar kepada siswa bahwa sesuatu juga harus memberikan teladan menilai kelayakan kepada siswa kita, bahwa suatu buku buyku teks Selain perkalian angka dengan harus selalu dapat menghargai pendap harus dibaca dengan hati-hati. Dari dimensi yang sama, misalkan menghitung pelajaran dari luas persegi panjang , perlu diperhatikan 200pendapat kita mempunyai kebenaran halaman tentu ada saja kesalahan aspek kelayakan isi, bahasa, pula jika angka tersebut mempunyai teladan kepada siswa kita, bahwa suat dan harus dilihat secara keseluruhan. Ingatkan bahwa Michael Jordan, pebasket penyajian dan dimensi yang berbeda. Misalkan saja kegrafikaan. siswa A mengerjakan empat soal untuk yang terbaik, tentu ada saja kesalahan dan h halaman “hanya mempunyai” tiga hari berturut-turut, tentu berbeda Michael Jordan, pebasket yang terbaik, kemampuan memasukkan kurang lebih 7 bola dari 10 kali usaha. Demikian pula dengan siswa B yang membuat tiga soal untuk empat hari berturut-turut. Tetapi Lionel Messi, lebih 7 harus membuat kurang dia tidak bola dari 10 kali usah jika ditanya berapa banyak soal yang gol membuat gol pada setiap pertanding pada setiap pertandingan, tetapi dibuat oleh siswa A dan siswa B, sekali banyak orang, termasuk saya, yang lagi keduanya membuat soal yang sama menerima bahwa bahwa dia pemain sepak bola menerima dia pemain sepak bola banyak dan di matematika maupun terbaik saat ini. kehidupan sehari-hari, hasil tersebut tetap 3x4=4x3=12. Jadi, disini harus dibedakan antara proses yang terjadi, dan pertanyaan tentang jumlah benda yang terlibat. Sedangkan tulisan pada resep 3 x 1 tablet atau 3 x 1 sendok tentu tidak boleh diganti dengan 3 tablet x 1. Disini proses yang diperlukan, bukan hasil akhir. Gambar 1 Sebagai akhir tulisan, saya harapkan dengan mempelajari matematika seperti di atas, mengajar kepada siswa bahwa sesuatu selalu dapat dipandang dari berbagai sudut. Kita harus selalu dapat menghargai pendapat orang lain tanpa harus mengatakan bahwa pendapat kita mempunyai kebenaran mutlak. Hal lain, Gambar 2 Vol. VII/No. 4/Desember 2012 13
  • 14. Berita BSNP* LULUSAN SMK DITUNTUT LEBIH MANDIRI K ementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan kebijakan rasio SMA dan SMK adalah 40 banding 60. Kebijakan ini Keahlian. Keenam bidang keahlian tersebut adalah Teknologi dan Rekayasa, Tekonologi Informasi dan Komunikasi, Kesehatan, Seni, Perwakilan dari Direktorat Pembinaan SMK Kementerian dimaksudkan untuk menyiapkan generasi Kerajinan, dan Pariwisata, Agrobisnis dan Pendidikan dan muda yang siap kerja sesuai dengan tun­ Teknologi serta Bisnis dan Manajemen. Kebudayaan tutan dunia usaha dan industri. Seiring de­ Animo masyarakat untuk masuk SMK mempresentasikan ngan kebijakan tersebut, Direktorat Pembi­ sangat tinggi. Hal ini terlihat dari jumlah revisi spectrum SMK di BSNP naan SMK Kemdikbud senantiasa melakukan siswa SMK yang selalu meningkat dari ta­ peningkatan mutu layanan dan inovasi hun ke tahun. Jumlah siswa SMK tahun 2011 untuk menghasilan lulusan SMK yang mencapai lebih dari 4 juta siswa. Per­ em­ k berkualitas. Salah satu usaha yang dilakukan bangan yang paling cepat adalah bidang adalah revisi spektrum atau nama jurusan di Tek­ologi dan Rekayasa dengan jumlah n SMK. 1.496.004 siswa. “Perubahan atau revisi spektrum ini dil­ Farid A Moeloek anggota BSNP ber­ akukan berdasarkan masukan dari lapangan pan­ angan perlu ada usaha-usaha untuk d sehingga mutu lulusan SMK memenuhi mem­ uat lulusan SKM mandiri. Untuk itu b tuntutan dari dunia usaha dan industri”, mereka perlu dibekali dengan keterampilan ungkap seorang perwakilan dari Direktorat hidup (life skills). “Karena mandiri, maka Pembinaan SMK saat presentasi di BSNP murid-murid tidak akan bergantung kepada pada awal Agustus yang lalu. perusahaan dan industri”, ungkap Moeloek. Saat ini di SMK ada 6 Bidang Keahlian, 40 Sependapat dengan Moeloek, Fur­ * Bambang Program Studi Keahlian, dan 121 Kompetensi qon mengatakan perlu strategi untuk me­ Suryadi 14 Vol. VII/No. 4/Desember 2012
  • 15. Berita BSNP nanamkan jiwa kewirausahaan di kalangan tutan di dunia kerja yang begitu cepat ber­ siswa SMK sehingga mereka tidak hanya ber­ ubah. Oleh karena itu SMK dituntut untuk gantung kepada dunia usaha dan industri. mengikuti perubahan yang terjadi di la­ Untuk membantu siswa-siswa SMK bisa pangan. Konsekuensinya spektrum jurusan mandiri, ada dua hal yang perlu diperhatikan, di SMK juga harus bersifat luas dan fleksibel. yaitu modal dan pemasaran. Untuk menghasilkan lulusan SMK yang Menurut Djemari Mardapi, untuk dite­ berkualitas, menurut T. Ramli Zakaria, per­ rima di dunia usaha dan industri, siswa SMK lu dibuat proses pembelajaran dimana mu­ harus memiliki keterampilan dasar (basic rid-murid menyatu dengan alam dunia kerja skills). Mereka juga perlu mendapat bantuan mereka. Sedangkan Weinata Sairin mene­ modal dan pembinaan supaya bisa usaha kankan pentingnya buku teks pelajaran yang mandiri. Selain itu perlu ditanamkan soft menunjang proses belajar mengajar. “Bu­ u- k skills termasuk akhlak mulia. buku teks pelajaran yang menunjang pen­ Sementara itu Edy Tri Baskoro menilai didikan SMK perlu diperhatikan”, ungkap SMK bersifat dinamis karena banyak tun­ Weinata yang mendapat dukungan dari se­ luruh anggota BSNP. l 281 BUKU LULUS PRASELEKSI S Herry Widiastono alah satu wewenang BSNP adalah menilai pelajaran yang dinilai, 281dinyatakan lulus (berbaju biru) kelayakan buku teks pelajaran. Ada empat dan akan diikutsertakan dalam proses pe­ bersama jenis kelayakan yang dinilai, yaitu kelayakan nilaian berikutnya. Sedangkan 55 buku di­ anggota tim ahli penilaian buk teks isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikaan buku nya­ akan tidak lulus. “Tujuan praseleksai ini t pelajaran dan teks pelajaran. Dalam pelaksanaannya, BSNP adalah untuk memastikan bahwa buku teks staf Puskurbuk bekerjasama dengan Pusat Kurikulum dan pelajaran tersebut sudah memenuhi Standar memaparkan hasil Perbukuan (Puskurbuk) Kementerian Pen­ Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau praseleksi buku di BSNP didikan dan Kebudayaan. SKKD yang telah ditetapkan oleh BSNP”, ucap Sampai akhir Agustus yang lalu, BSNP Weinata Sairin. bersama Puskurbuk telah melakukan pra­ Rekapitulasi hasil praseleksi SK-KD untuk seleksi terhadap buku teks pelajaran. Me­ 336 buku teks pelajaran tersebut adalah nurut Weinata Sairin anggota BSNP dan sebagai berikut. Koordinator kegiatan, dari 336 buku teks Vol. VII/No. 4/Desember 2012 15
  • 16. Berita BSNP Berita BSNP HASIL NO. MAPEL/JENJANG TOTAL L TL 1 Kristen SD 7 4 11 2 Kristen SMP 7 2 9 3 Kristen SMA 3 0 3 4 Buddha SD 3 5 8 5 Buddha SMP 6 0 6 6 Buddha SMA 3 0 3 7 Khonghucu SD 10 0 10 8 Khonghucu SMP 1 0 1 9 Jerman SMA 1 0 1 10 Keterampilan SMP 15 16 31 11 Keterampilan SMA 6 2 8 12 Busana Butik SMK 24 0 24 13 Jasa Boga SMK 32 2 34 14 Patiseri SMK 23 8 31 15 Akuntansi SMK 58 8 66 16 Perbankan SMK 82 8 90   TOTAL 281 55 336 Menurut Tatok Hindarto anggota tim ahli Menurut Djaali masih banyak sekolah penilaian buku teks pelajaran, untuk buku yang menggunakan buku yang tidak la­ Keterampilan, salah satu faktor penyebab yak. Padahal banyak sekali buku yang su­ banyak yang tidak lulus adalah karena tidak dah dinilai kelayakannya. “Oleh sebab itu ada aspek pengemasan. Puskurbuk perlu melakukan kajian berapa Menanggapi hasil penilaian tersebut, banyak sekolah yang memakai buku yang Djemari Mardapi berpandangan BSNP layak dan tidak layak”, ucap Djaali seraya perlu memberi kesempatan kepada me­ ambahkan ada persepsi di masyarakat n penulis buku untuk memperbaiki buku bahwa buku yang boleh dipakai hanya buku yang dinyatakan tidak lulus karena faktor yang berasal dari Buku Sekolah Elektronik pengemasan. Selain itu, juga perlu ada atau BSE. jaminan dari penerbit untuk menerbitkan Farid A Moeloek mengusulkan untuk buku yang sudah dinilai. Untuk buku SMK meningkatkan mutu buku teks pelajaran, perlu lebih hati-hati dalam menampilkan BSNP dan Puskurbuk perlu bekerjasama gambar-gambar yang ada. dengan IKAPI sehingga permasalahan yang Halal Bi Halal: BSNP Utamakan KEBERSAMAAN DAN SIKAP TOLERANSI S ederhana namun penuh makna dan sarat dengan keakraban, kekeluargaan, kebersamaan, dan keharmonisan. Itulah ke­ Moehammad Aman Wirakartakusumah Ketua BSNP dalam sambutannya menga­ takan telah menjadi tradisi BSNP untuk me­ san yang muncul dari pelaksanaan halal laksanakan halal bi halal dengan meng­ bi halal BSNP yang diselenggarakan pada undang anggota BSNP beserta keluarga tanggal 31 Agustus 2012 di Jakarta. Acara dan seluruh staf. “Tujuan kegiatan ini dihadiri oleh anggota BSNP periode pertama adalah untuk meningkatkan tali silaturahim dan periode kedua, serta staf dan karyawan dan persaudaraan antar sesama anggota BSNP. Namun karena alasan tertentu ada dan staf sehingga dapat meningkatkan ang­gota BSNP baik yang masih aktif maupun produktifitas kerja”, ucap Aman seraya yang sudah paripurna, berhalangan hadir menambahkan melalui acara seperti ini dalam acara tersebut. diharapkan juga dapat menghilangkan 16 Vol. VII/No. 4/Desember 2012
  • 17. Berita BSNP rasa penat dan letih setelah menjalankan sifat ketuhanan, diantaranya adalah sifat rutinitas harian yang begitu padat. bah­ a Tuhan tidak makan, minum, dan w M. Yunan Yusuf anggota BSNP paripurna tidak melakukan hubungan seksual. Keme­ dalam tausiyahnya menjelaskan makna dan nangan ini sangat tergantung kepada hu­ urgensi halal bi halal. Menurut Yunan, istilah bungan silaturahim sesama manusia. De­ halal bi halal adalah istilah khas di Indonesia ngan melakukan silaturahim, Allah akan me­ yang mengakar dengan nilai kultural umat manjangkan umur atau usia kita dan akan Islam di Indonesia. “Istilah ini tidak kita melapangkan rezeki kita. temukan di negara lain tetapi memiliki mak­ Dengan mengutif sebuah wisdom na yang dalam karena telah menjadi tradisi yang dikirim melalui pesan singkat oleh Suasana halal bi bagi umat Islam di Indonesia”, ungkap Yunan. anggota BSNP Weinata Sairin, M. Yunan halal BSNP ditandai Yunan menambahkan, biasanya dalam Yusuf menekankan pentingnya memaafkan: dengan saling maaf- merayakan idul fitri ada ucapakan khusus, Vincere est honestum, opprimere acerbum, memaafkan atas yaitu minal a’idin wal faizin. Minal ‘aidin pulchrum ignoscere. Menang itu terhormat, segala kesalahan dan kekhilafan serta berarti kembali kepada fitrah manusia menghancurkan itu pahit, memaafkan itu mendoakan untuk karena selama perjalanan hidup banyak hal indah. Melahirkan kemenangan dalam kebaikan bersama. yang menyimpang dari fitrahnya. Sedangkan setiap perjuangan dan hidup saling me­ al-faizun berarti pemenang atau kembali maafkan adalah bagian integral dari ka­ akter r kepada kemenangan. Mengapa harus umat beriman. menang? Selama sebulan penuh berpuasa Kebersamaan dan sikap saling meng­­­ umat Islam dihadapkan berbagai tantangan hargai dan toleransai antar ummat bera­gama dan gangguan. Kemenangan sejati diraih ditemukan di BSNP. “Karena itu siapa yang dengan menyempurnakan ibadah puasa ingin melihat sikap menghargai dan toleransi satu bulan penuh. antar umat beragama, silahkan datang ke Selama menunaikan ibadah puasa, BSNP”, ucap Yunan yang langsung disambut tam­ah Yunan, manusia menyalin sifat- b dengan tepuk tangan oleh para hadirin. Vol. VII/No. 4/Desember 2012 17
  • 18. Berita BSNP Selain ceramah keagamaan dan saling perasaan letih dan sedih karena rutinitas berjabat tangan untuk maaf memaafkan, sehari-hari yang kita lakukan”, ungkap Edy. acara halal bi halal kali ini juga dilengkapi Acara menjadi lebih meriah ketika dengan nyanyi bersama yang dikomandani Anggani Sudono membacakan puisi tentang oleh Edy Tri Baskoro. “Lagu ini merupakan pendidikan dan Weinata membacakan puisi ekspresi hati untuk menghilangkan tentang guru. l PERSIAPAN PEMANTAUAN Waktu Terbatas, Tugas Harus Tuntas S ekitar pukul 17.25 sore hari telpon di sekretariat berdering. “Halo saya tim stan­ ar yang akan melakukan pemantauan d Karningsih seorang staf sekretariat BSNP dengan ramah. Menurut Ning, ungkapan yang serupa juga diterima melalui layanan di lapangan minggu depan, tetapi sampai pesan singkat (SMS) dan email. sekarang saya belum menerima surat tugas Rasanya waktu yang tersedia lebih dari BSNP. Mohon dikirim segera karena saya sedikit dibanding tugas dan pekerjaan yang harus diselesaikan. Begitu juga jajaran staf dan karyawan yang ada, terasa kewalahan karena banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Sementara ruang kantor sekretariat dan keuangan lebih terkesan seperti gudang dibanding ruang kerja sebuah institusi atau lembaga pemerintahan. Itulah gambaran kesibukan dan beban kerja di BSNP dalam mempersiapkan kegiatan pemantauan dan evaluasi standar nasional pendidikan. Suasana seperti itu terjadi sejak Suasana kesibukan di sekretariat BSNP menjelang pelaksanaan pemantauan standar. perlu memesan tiket dan meminta izin dari bulan Agustus sampai awal Oktober 2012. atasan saya”, ucap penelpon tersebut. Menurut Sisworo koordinator peman­ “Baik Bapak, akan kami kirim segera. tau­n standar, ada delapan standar yang a Mohon maaf jika ada keterlambatan, kare­ di­ antau. Delapan standar tersebut adalah p na pada minggu ini ada dua standar yang stan­ proses, sarana dan prasarana, dar me­lakukan pemantauan”, jawab Ning biaya, pendidik dan tenaga kependidikan, 18 Vol. VII/No. 4/Desember 2012
  • 19. Berita BSNP pengelolaan, penilaian, buku teks pelajaran, Balitbang dan Puskurbuk supaya mobilitas dan pendidikan nonformal. Kegiatan pe­ kegiatan tidak terganggu”, ujar Sugi di mantauan dilaksanakan di 32 provinsi dan tengah-tengah kesibukannya mengecek di setiap provinsi melibatkan 40 responden per­siapan pengepakan instrumen pada dan 5 orang panitia pelaksana. Sedangkan pertengahan September yang lalu. dari BSNP untuk setiap tempat melibatkan Secara terpisah Djaali anggota BSNP ber­ satu anggota BSNP, dua orang tim ahli, dan pandangan bahwa penjadwalan kegiatan dua orang pendamping. yang ada, terlalu dekat rentang waktu antara Sementara itu Nurul Najmah, staf sekre­ satu kegiatan dengan kegiatan lain. Hal ini tariat mengatakan selama bekerja di BSNP perlu dijadikan pelajaran pada penyusunan sejak tahun 2005 yang lalu, baru kali ini jadwal berikutnya. me­angani pekerjaan yang sangat rumit n Edy Tri Baskoro anggota BSNP yang dan kompleks.Waktu dan tenaga terbatas, sejak awal mendesain jadwal kegiatan juga tetapi perkerjaan dan tugas harus tuntas. merasakan kompleksitas persiapan dan “Sekretariat sudah menetapkan jadwal pelaksanaan kegiatan pemantauan. Namun kegiatan, tetapi ternyata bentrok dengan tetap memberikan semangat kepada tim ahli kegiatan di dinas pendidikan, sehingga dan staf sekretariat untuk bisa mengelola harus dijadwalkan kembali”, ungkap Nurul. dan mengatur kegiatan sebaik mungkin. Selama ini BSNP didukung oleh 6 staf Kegiatan pemantauan dilaksanakan sekretariat dan 12 staf keuangan. Ketika mulai dari bulan Februari sampai bulan No­ mereka harus mendampingi kegiatan vem­ber 2012. Seusai pengumpulan data, tim di daerah, jumlah tersebut tidak cukup. ahli akan melakukan analisis data pada bulan Sementara masih banyak persiapan yang Oktober dan direncanakan seluruh tahapan harus dilakukan. Untuk mengatasi masalah kegiatan akan selesai pada pertengahan tersebut, BSNP melibatkan staf Balitbang dan bulan November 2012. Semoga lancar dan Puskurbuk. “Kita minta bantuan tenaga dari sukses. l Pelaksanaan UNPK TAHAP II U jian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Tahap II untuk Paket C dan Paket C Kejuruan dilaksanakan tanggal 8-11 Oktober pada pelaksanaan UNPK Tahap II supaya diperbaiki sesuai dengan POS yang telah ditetapkan BSNP”, ucap Khairil Anwar sambil 2012 dan untuk Paket A/Ula dan Paket B/ menambahkan semangat rapat koordinasi Wustha dilaksanakan tanggal 15-17 Oktober ini adalah memperbaiki yang belum baik 2012. Sebagai persiapan, pada tanggal dan memantapkan yang sudah baik. 1-2 Oktober 2012 telah diselenggarakan Sementara itu Ketua BSNP M. Aman rapat koordinasi pelaksanaan UNPK di Wirakartakusumah menilai bahwa Jakarta, dihadiri oleh Ketua dan Bendahara Koodinasi kelembagaan saat ini dirasakan Pelaksana UNPK Tingkat Provinsi, Kepala sudah baik, tetapi ada beberapa hal dan Sekretariat Balitbang, serta anggota yang masih bermasalah, misalnya BSNP. Bertindak sebagai nara sumber adalah masalah penandatanganan ijazah UNPK. Khairil Anwar Notodiputro Kepala Balitbang “Melalui rapat koordinasi ini diharapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, masalah-masalah yang muncul dalam Moehammad Aman Wirakartakusumah penyelenggaraan UNPK dapat diminimalisir”, Ketua BSNP, Djemari Mardapi, dan Jamaris ungkap Aman. Jamna keduanya anggota BSNP. Selama pelaksanaan UNPK, anggota Menurut Kepala Balitbang berdasarkan BSNP melakukan pemantauan dan evaluasi hasil pemantauan UNPK Tahap I, ada di lapangan. Tujuannya adalah untuk beberapa hal yang perlu ditingkatkan. memastikan pelaksanaan UNPK sesuai Diantaranya adalah distribusi soal, dengan POS yang telah ditetapkan BSNP. penyimpanan soal, dan kedisiplinan Jadwal Pelaksanaan UNPK adalah peserta ujian. “Hal-hal seperti ini untuk sebagai berikut. Vol. VII/No. 4/Desember 2012 19
  • 20. Berita BSNP Program Hari Tanggal Jam Mata Ujian 13.00 – 15.00 Pendidikan Kewarganegaraan Senin 8 Oktober 2012 15.30 – 17.30 Bahasa Indonesia 13.00 – 15.00 Sosiologi Paket C Selasa 9 Oktober 2012 15.30 – 17.30 Geografi IPS 13.00 – 15.00 Bahasa Inggris Rabu 10 Okober 2012 15.30 – 17.30 Ekonomi Kamis 11 Okober 2012 13.00 – 15.00 Matematika 13.00 – 15.00 Pendidikan Kewarganegaraan Senin 8 Oktober 2012 15.30 – 17.30 Bahasa Indonesia 13.00 – 15.00 Biologi Paket C Selasa 9 Oktober 2012 15.30 – 17.30 Kimia IPA 13.00 – 15.00 Bahasa Inggris Rabu 10 Okober 2012 15.30 – 17.30 Fisika Kamis 11 Okober 2012 13.00 – 15.00 Matematika 13.00 – 15.00 Pendidikan Kewarganegaraan Senin 8 Oktober 2012 Paket C 15.30 – 17.30 Bahasa Indonesia Kejuruan 13.00 – 15.00 Bahasa Inggris Selasa 9 Oktober 2012 15.30 – 17.30 Matematika 13.00 – 15.00 Pendidikan Kewarganegaraan Senin 15 Oktober 2012 15.30 – 17.30 Bahasa Indonesia 13.00 – 15.00 Ilmu Pengetahuan Sosial Paket B/ Selasa 16 Oktober 2012 15.30 – 17.30 Matematika Wustha 13.00 – 15.00 Bahasa Inggris Rabu 17 Oktober 2012 15.30 – 17.30 Ilmu Pengetahuan Alam Ketua, Anggota, dan Staf Badan Standar Nasional Pendidikan Mengucapkan Selamat dan Sukses Atas dilantiknya Ketua dan Anggota Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Nonformal (BAN-PNF) Periode Tahun 2012-2017 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Pada hari Jumat tanggal 17 Oktober 2012 di Jakarta Semoga dapat mengemban amanat dengan baik demi kemajuan dan peningkatan mutu pendidikan nasional. 20 Vol. VII/No. 4/Desember 2012
  • 21. Lensa BSNP Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah dan tim standar proses serta pengelolaan di dinas pendidikan Kalimantan Tengah. Peserta Pemantauan Standar Pengelolaan di Dinas Pendidikan Jawa Tengah. Peserta Pemantauan dan Evaluasi Standar Biaya dan Sarana dan Prasarana di Dinas Pendidikan Banten. Vol. VII/No. 4/Desember 2012 21
  • 22. Lensa BSNP Ketua dan Sekretaris Tim Ahli untuk masing-masing Standar melakukan rapat koordinasi sebelum pengumpulan data di lapangan. Perwakilan dari Casio Jepang berdialog dengan BSNP seputar fasilitas belajar mengajar di sekolah. Utomo Dananjaya (kedua dari kiri) memberikan penjelasan tentang buku teks pelajaran di kantor BSNP. 22 Vol. VII/No. 4/Desember 2012
  • 23. Lensa BSNP Pewakilan dari Gandhi Memorial International School Jakarta menyerahkan dokumen tentang pelaksanaan pendidikan kepada R. Eko Indrajit Sekretaris BSNP di ruang sidang BSNP. Pleno hasil pra penilaian buku teks pelajaran di kantor BSNP. Dari 336 buku teks pelajaran, 281 buku dinyatakan lolos untuk dinilai pada tahap berikutnya. Nyanyi bersama di kalangan ibu- ibu untuk memeriahkan acara halal bi halal BSNP di Jakarta Vol. VII/No. 4/Desember 2012 23
  • 24. Lensa BSNP Dcari kiri ke kanan, Neneng Tresnaningsih, Edy Tri Baskoro, dan M. Aman Wirakartakusumah unjuk keahlian menyanyi dan main gitar dalam acara halal bi halal BSNP. Staf Sekretariat dan Keuangan berpose bersama dalam acara halal bi halal BSNP tahun 2012.