SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  20
Télécharger pour lire hors ligne
Dari Redaksi

       Penanggungjawab
Moehammad Aman Wirakartakusumah
                                          P   embaca yang budiman. Puji dan syukur bagi Allah karena
                                              hanya dengan pertolongan dan inayahNya lah, Buletin BSNP
                                          edisi ketiga tahun 2011 terbit dan hadir di tangan pembaca
                                          sesuai dengan yang direncanakan. Mulai edisi ketiga ini kami
         Pemimpin Redaksi
          Edy Tri Baskoro                 paparkan secara bersambung artikel tentang paradigma
                                          pendidikan nasional abad XXI. Hal ini dimaksudkan untuk
         Redaksi Eksekutif                sosialisasi tentang pokok-pokok pemikiran yang termuat dalam
          Weinata Sairin
                                          paradigma pendidikan nasional abad XXI tersebut. Edisi ini juga
      Richardus Eko Indrajit
                                          memuat dua artikel lainnya yaitu hasil monitoring UN 2011
          Dewan Redaksi                   dan perkembangan penyusunan standar pendidikan nasional.
              Djaali                      Selain itu, edisi ketiga ini juga dilengkapi dengan kegiatan BSNP
         Djemari Mardapi
      Farid Anfasa Moeloek                dalam bentuk gambar/lensa kegiatan selama tiga bulan terakhir.
             Furqon                       Selamat membaca.
      Gunawan Indrayanto
          Jamaris Jamna

                                         Daftar Isi
       Johannes Gunawan
      Mungin Eddy Wibowo
       Teuku Ramli Zakaria
                                                        Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI
          Zaki Baridwan
                                             3-6
         Redaksi Pelaksana
         Bambang Suryadi                   7-10         Hasil Monitoring UN 2011

         Sekretaris Redaksi                             Perkembangan Penyusunan Standar
         Ning Karningsih                  11-14         Nasional Pendidikan
             Reporter
         Gaguk Margono                   15-18          Berita BSNP:
        Kaharuddin Arafah                               - 	 Balitbang dan BSNP Bersinergis dalam
                                                            Pelaksanaan Kegiatan
           Keuangan
      Neneng Tresnaningsih                              -	 Hasil Penilaian Buku Teks Pelajaran Tahap I
           Rosmalina
                                                        - 	 Validasi Draf Standar Sarana dan Prasarana
         Distribusi/Sirkulasi                               Program Pascasarjana dan Profesi
          Nurul Najmah
                                                        -	 Evaluasi Pelaksanaan UN di Provinsi Jambi
              Djuandi
          Reyman Aryo                                      dan Sulawesi Selatan
           Ibar Warsita                                 -	 Pemantauan Pelaksanaan UNPP
            Alamat:
    BADAN STANDAR NASIONAL
          PENDIDIKAN                     19-20         Lensa BSNP

         Gedung D Lantai 2,
          Mandikdasmen
     Jl. RS. Fatmawati, Cipete           Keterangan Gambar Cover
           Jakarta Selatan
        Telp. (021) 7668590                 Suasana reviu draf standar sarana dan prasarana program
         Fax. (021) 7668591                 pascasarjana dan profesi pendidikan tinggi di Surabaya (atas).
  Email: info@bsnp-indonesia.org            Siswa SMAN 1 Indralaya Palembang menunggu di depan ruang
Website: http://www.bsnp-indonesia.org      ujian sebelum ujian dimulai dengan penuh ceria karena mereka
                                            telah belajar dengan tekun dan giat



                           Vol. VI/No. 3/September 2011
PARADIGMA PENDIDIKAN
NASIONAL ABAD XXI   (Bagian I)
                                                                 Alir politik dan budaya melaju me­
              Mulai edisi ketiga tahun 2011,                 rambah batasan sosial apa pun sebagai
     Buletin BSNP secara bersambung akan                     hentakan eksternal yang berupa desakan
    memaparkan tulisan tentang paradigma                     yang memaksa. Laju aliran ini hanya
                                                             dapat dikendalikan dengan potensi kuat
pendidikan nasional abad XXI yang disusun
                                                             kita dalam aspek tersebut. Ibarat air
     oleh tim ahli sebanyak dua belas orang                  yang mengalir dari tempat berpotensial
     dan dikoordinasikan oleh Farid Afansa                   tinggi ke tempat yang rendah, begitu pula
       Moeloek bersama enam anggota BSNP                     budaya, sains dan teknologi akan mengisi
                                                             kantong sosial yang berpotensi kurang.
lainnya pada tahun 2010. Pemuatan tulisan                    Hukum itu juga akan mempengaruhi hidup
      ini dimaksudkan untuk sosialisasi dan                  kita jika kita biarkan gradien potensial
  penyebaran informasi tentang paradigma                     tetap bekerja menuruti hukum alam.
     pendidikan nasional abad XXI tersebut.                  Itulah sebabnya daya tahan kebangsaan
                                                             harus diperkuat dengan pengisian elemen
    Selamat membaca (bagian pertama) dan                     teknologi dan sains. Kedua cabang budaya
                        semoga bermanfaat.                   yang telah merebak semenjak akhir abad
                                                             XIX itu memancarkan kekhasan dan
                                                             kewibawaan yang akan lebih tampak
                                                             merambah masa datang. Kita tidak anti
              PENGANTAR                                      asing atau budaya lain, tetapi kita ingin
                                                             membangun ketegaran berbangsa agar


              T
                     im Ahli Penyusun Paradigma Pen­­        dapat memilih dan memilah aktif kucuran
                     didikan Nasional Abad XXI yang          budaya lain untuk kita luluhkan menjadi
                     bekerja di bawah naungan Ba­dan         bagian dari kemajuan kita.
              Standar Nasional Pendidikan, mem­per­              Bila melihat ke depan dan mengejar
              sembahkan dokumen ini ke hadapan               kemajuan, mau tidak mau perhatian kita
              khalayak. Usa­ha menyusun Paradigma Pen­       harus tertuju pada peningkatan mutu
              didikan Na­sio­nal abad XXI ini adalah dalam   anak bangsa melalui pendidikan. Anak
              usaha memenuhi amanat yang terkandung          bangsa tidak boleh terpinggirkan oleh arus
              da­lam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia        kemajuan. Pendidikan yang bermakna
              17 Agustus 1945, dan didasarkan pada           harus menjadi strategi dasar dalam gerak
              Pan­casila serta UUD Negara Republik           menjauhkan bangsa Indonesia dari lembah
              Indo­nesia 1945, yaitu mencerdaskan ke­        ketertinggalan untuk menyamai dunia
              hi­dupan bangsa dan mewujudkan kese­           maju. Inti pendidikan itu ialah mengacu
              jahteraan bangsa Indonesia yang setara         dengan tepat pada penyeimbangan pen­
              dengan bangsa-bangsa lain, sambil meng­        didikan keilmuan dan usaha memajukan
              hadapi perubahan drastis abad XXI yang         ilmu pengetahuan dengan pendidikan
              melanda seluruh dunia. Kemajuan global,        yang memperbesar kapasitas nuraniah
              yang ditandai dengan semakin derasnya          yang menyangkut moral. Tanggung jawab
              pengaruh budaya lain menerobos batas-          kita secara pedagogik adalah membimbing
              batas negara yang ditentukan secara            anak bangsa untuk menjadi pribadi dengan
              geo­grafis konvensional, harus dihadapi.       kecerdasan akal dan kemuliaan karakter
              Tatanan dunia abad XX yang dibatasi oleh       yang seimbang.
              sekat-sekat ideologis, dalam abad XXI              Selama penyusunan itu Tim telah
              ini dibatasi oleh sekat yang diakibatkan       dipimpin oleh Pancasila sebagaimana ter­
              oleh kesenjangan penguasaan sains              cantum dalam Mukadimah UUD 1945 dan
              dan teknologi. Demi kejayaan nasional,         oleh kekokohan UUD Negara Republik
              penghapusan sekat ini harus dilaksanakan       Indonesia 1945. Tim juga menyadari ke­
              dengan program sistematik dan strategik,       hadiran semua usaha legal yang terukir da­
              untuk mendorong bangsa Indonesia untuk         lam bentuk hukum yang menjadi rambu-
              maju dan lebih mandiri.                        rambu pendidikan di Indonesia setelah


                                              Vol. VI/No. 3/September 2011
Proklamasi Kemerdekaan sampai tahun           masyarakat. Ini merupakan pencanangan
2010. Dokumen itu merupakan petunjuk          bahwa ilmu pengetahuan akan menjadi
dan keinginan nyata bangsa Indonesia          pijakan guna memajukan bangsa dalam
untuk maju. Tim memperhatikan agar kita       percaturan dunia.
tidak salah langkah terjerumus ke dalam            Selain ingin menyikapi tantangan
lingkaran tak berujung kemandirian, na­       eksternal, yakni mendudukkan harkat
mun pumpunan perhatian Tim tidak dapat        bangsa setara dengan bangsa lain di
lain kecuali menerawang ke masa depan         dunia maju, Tim juga meyakini perlunya
mencari jalan bangsa agar memperoleh          menanam pancang pendidikan yang
kehormatan di antara bangsa di dunia          lebih kokoh agar di atas basis itulah
karena sumbang pikir nurani dan akal          potensi anak bangsa dipersatukan.
kita kedalam khazanah budaya yang ikut        Anak bangsa yang terdiri dari aneka ras,
memperkokoh sosok bangsa dalam ikut           berbagai suku bangsa dengan pelbagai
menghadirkan kesejahteraan, kebahagiaan,      adat dan kepercayaannya, serta beraneka
dan kedamaian kemanusiaan. Anak bangsa        agama, hendaknya terikat bersama da­
adalah individu dengan kekhasannya            lam semangat kebangsaan. Dengan ke­
sendiri-sendiri. Kita harus dapat men­ja­     ber­samaan ini mereka menyongsong
dikannya modal untuk kebersamaan mem­         masyarakat jamak yang bertali-temali le­
bangun profil ke-Indonesia-an. Kepada         bih luwes dan indah, karena toleransi
merekalah kita tumpahkan perhatian,           ter­hadap keanekaragaman. Ini adalah
energi dan dana agar tiap individu dapat      pengejawantahan Tim pada amanah kon­
menjadi aset bangsa yang berkarakter          stitusi yang meminta kita menghormati
pembaharu, berkeinginan tahu, terdorong       setiap orang tanpa membedakan golongan
menjadi penemu berdaya cipta, meng­           atau untuk kepentingannya sendiri.
hargai kebebasaan berpikir, dan meng­         Tim juga tidak ingin melihat adanya ke­
hormati keaneka ragaman kultural. Tim         lompok terpinggirkan tak tersentuh
mengetengahkan unsur kognitif, nilai          oleh arus utama pendidikan dan usaha
kognitif, dan sikap etis, serta santun        yang bertujuan mengangkat manusia
dalam bersosialisasi. Nilai tambah itu        sebagai pribadi dan manusia anggota
ter­selenggara dalam ranah pendidikan         masyarakatnya. Oleh karena itu disadari
formal, non-formal dan in-formal yang         adanya keanekaragaman geo-demogafis
dilaksanakan dengan keyakinan mengingat       dan gender, sehingga kedua aspek
kefungsian negara dan masyarakat. Ke­         sosial ini harus selalu masuk ke dalam
setaraan bagi semua anak bangsa harus         persamaan yang mencerminkan kemajuan
ter­bangun tanpa memandang keragaman          berbangsa. Naluri hidup berkelanjutan,
warna kulit, asal ras, agama, maupun          dengan memikirkan kesejahteraan gene­
kepercayaan.                                  rasi berikutnya, kemandirian dalam
     Dalam    mengemukakan       pendapat     penye­lenggaraan hidup serta kejujuran
yang tersaji di dalam buku ini Tim tidak      merupakan nilai ajar yang inheren dengan
ber­pretensi melihat seluruh terowongan       program strategik yang mengusung misi
abad XXI, karena sadar bahwa perubahan        dasar pembentukan anggota masyarakat
dan dadakan dapat terjadi karena pe­          yang mencintai dan, lebih dari itu,
ne­muan teknologi yang mencuat, ilmu          mensyukuri, keberadaan tanah air yang
pengetahuan yang mengubah paradigma,          bebas berpolitik, bangga mengembangkan
kondisi sosial yang berubah dan ekonomi       seni dan budaya serta berkemampuan
yang menuntun kehidupan. Namun begitu         mengelola sumber alamnya untuk kemas­
Tim tidak dapat melihat lain kecuali tekno-   lahatan bangsa di masa depan.
sains akan memimpin gerak kehidupan                Dengan wawasan tersebut pokok pi­
selama beberapa dekade mendatang. Tek­        kiran Tim disampaikan dalam lima bab
no-sains ini akan mendorong dan meng­         seperti di bawah ini.
arahkan, bahkan, dalam berbagai hal                Bab I menyajikan aras pendidikan da­
akan menguasai ingatan dan kemampuan          lam wujud pengertian dasar, falsafah dan
masyarakat. Tekno-sains mengemban             paradigmanya.
pengertian luas dan untuk memiliki dan             Bab II menunjukkan bahwa semenjak
mengantisipasinya masyarakat ha­rus pro­      pra penjajahan pendidikan di Indonsia
aktif menguasainya tanpa menang­gal­          telah memiliki makna yang mengajak
kan aspek sosio-budaya bangsa. Kecen­         peserta didik untuk mandiri dan mem­
derungan dunia dewasa ini, nyatanya, ingin    bebaskan diri dari ketidaktahuan. Dike­
mengembangkan         “knowledge-based”       mu­kakan pula bagaimana paradigma
economy sebagai sarana mensejahterakan        pen­didikan yang dimiliki sampai saat



                         Vol. VI/No. 3/September 2011
ini, beserta beberapa catatan mengenai             pikiran (intelek), dan tubuh anak.
pendidikan kita, dampak geo-demografis             Ketiga-tiganya tidak boleh dipisah–
serta tantangan bagi pendidikan nasional.          pisahkan, agar supaya kita dapat me­
     Bab III menguraikan karakteristik,            majukan kesempurnaan hidup, ke­
kompleksitas, tantangan serta teknologi            hidupan dan penghidupan anak–anak
dan budaya abad XXI. Dikemukakan pula              didik selaras dengan dunianya.
pembinaan budaya dan karakter bangsa               Berdasarkan UU 20/2003 fungsi pen­
sebagai suatu tantangan nasional.             didikan adalah untuk mengembangkan
     Bab IV dimulai dengan penjelasan         kemampuan dan membentuk watak serta
tantang konteks pengembangan paradigma        peradaban bangsa yang bermartabat da­
pendidikan nasional, tujuan pendidikan,       lam rangka mencerdaskan kehidupan
diikuti dengan paradigma pendidikan           bang­sa. Pendidikan ditujukan untuk
nasional abad XXI. Bab ini diakhiri dengan    me­ngembangkan potensi peserta didik
mengemukakan bagaimana kualifikasi            agar menjadi manusia yang beriman dan
SDM abad XXI yang dikehendaki.                bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
     Bab V mengemukakan deskripsi se­         ber­akhlak mulia, sehat berilmu, cakap,
jumlah ciri model pendidikan yang perlu       kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara
di­cermati setelah mengamati berbagai         yang demokratis serta bertanggungjawab
hal yang berkaitan dengan penyusunan          (UU 20/2003, pasal 3). Pendidikan dengan
paradigma tersebut. Ditunjukkan pula          demikian pada dasarnya merupakan sarana
berbagai pergeseran paradigma pendidikan      proses humanisasi, proses pemberdayaan,
yang mungkin terjadi, dan diakhiri de­        dan sosialisasi, dalam kerangka mana
ngan strategi pengambilan kebijakan           terjadi proses pembangunan manusia yang
yang mencakup strategi pelaksanaan            inovatif, berdaya kritik, berpengetahuan,
ope­­rasional.                                berkepribadian, dan taat azas (Zainuddin,
                                              2010).
BAB I: PENDAHULUAN                                 Dalam konteks globalisasi, pendidikan
                                              harus mampu mempertahankan budaya
1.1. Pengertian Pendidikan                    dan jati diri bangsa di tengah-tengah gen­
    Ide dasar pendidikan itu adalah kerja     carnya gempuran beragam budaya dan
membangun manusia supaya dia bisa             peradaban bangsa lain. Sebagai sebuah
survive melindungi diri terhadap alam,        negara yang kaya akan budaya yang
mengatur hubungan antar-manusia, ser­         beraneka ragam (heterogen), Indonesia
ta antara manusia dengan Tuhan. Me­la­        harus mampu menjadi bangsa yang
lui pendidikan terjadi proses di mana         mandiri dalam arti sanggup memenuhi
suatu kompleks pengetahuan dan keca­          berbagai kebutuhan masyarakat sesuai
kapan (capacities) diteruskan kepada          dengan harapan, cita-cita, dan impiannya.
ge­nerasi selanjutnya. Setiap generasi ba­
ru pada gilirannya akan menggali dan          1.2. Falsafah Pendidikan
mengembangkan pengetahuan dan ke­                 Pemahaman mengenai pendidikan itu
cakapan baru yang diperlukannya untuk         berubah dari waktu ke waktu serta dari
merespon dan mengatasi tantangan yang         pendidik yang satu ke pendidik yang lain.
tidak dikenal lewat pendidikan penge­             Kendati demikian, pendidikan itu
tahuan dan kecakapan terdahulu.               pada dasarnya bisa dipahami sebagai pro­
a.	 Undang-undang Sistem Pendidikan           ses, di mana pendidik melakukan tran­
    Nasional (UU 20/2003) merumuskan          sfer pengetahuan, kecakapan dan nilai-
    pendidikan sebagai usaha sadar dan        nilai kepada peserta didik dalam suatu
    terencana untuk mewujudkan suasana        proses pembentukan kemampuan fisik
    belajar dan proses pembelajaran           (yang sehat), kemampuan nalar (yang
    agar peserta didik secara aktif me­       cerdas) maupun karakter (yang utama),
    nyum­bangkan potensi dirinya un­          melalui suatu proses yang merupakan
    tuk memiliki kekuatan sepiritual          upaya sosialisasi dan enkulturasi yang
    kea­gamaan, pengendalian diri, kepri­     terlembaga, baik dalam ranah formal, non
    badian, kecerdasan, akhlak mulia, serta   formal, dan informal.
    keterampilan yang diperlukan dirinya,         Dalam kerangka konsep Ki Hajar De­
    masyarakat, bangsa dan negara.            wantara pendidikan yang humanis me­
b.	 Ki Hajar Dewantoro menegaskan bah­        nekankan pentingnya pelestarian eksis­
    wa pendidikan adalah daya upaya           tensi manusia, dalam arti membantu
    untuk memajukan bertumbuhnya bu­          manusia menjadi lebih manusiawi, lebih
    di pekerti (kekuatan batin karakter),     berbudaya, sebagai manusia yang utuh



                               Vol. VI/No. 3/September 2011
berkembang, menyangkut daya cipta                 ilmu ini berfungsi sebagai lensa, sehingga
(kognitif), daya rasa (afektif), dan daya         melalui lensa ini para ilmuwan dapat
karsa (konatif).                                  mengamati dan memahami masalah-
     Ki Hajar Dewantara juga meninggalkan         masalah ilmiah dalam bidang masing-ma­
pesan mengenai jangkauan pendidikan               sing dan jawaban-jawaban ilmiah terhadap
yang siap bahkan untuk masa depan,                masalah-masalah tersebut.
hampir seabad yang lalu: “pendidikan                   Paradigma diartikan sebagai alam
hendaknya membantu peserta didik untuk            disiplin intelektual, yaitu cara pandang
menjadi merdeka dan independen secara             seseorang terhadap diri dan lingkungannya
fisik, mental dan spiritual; pendidikan           yang akan memengaruhinya dalam ber­
hendaknya tidak hanya mengembangkan               pikir (kognitif), bersikap (afektif), dan ber­
aspek intelektual sebab akan memisahkan           tingkah laku (konatif). Paradigma juga
dari orang kebanyakan; pendidikan hen­            dapat berarti seperangkat asumsi, kon­
daknya memperkaya setiap individu tetapi          sep, nilai, dan praktek yang diterapkan
perbedaan antara masing-masing pribadi            da­lam memandang realitas pada sebuah
harus tetap dipertimbangkan; pendidikan           komunitas yang sama, khususnya, dalam
hendaknya memperkuat rasa percaya                 disiplin intelektual.
diri, mengembangkan harga diri. Peserta                Dengan pengertian-pengertian di atas,
di­dik yang dihasilkan adalah peserta             Paradigma Pendidikan dan Paradigma Pen­
didik yang berkepribadian merdeka, se­            didikan Nasional dapat dirumuskan seba­
hat fisik, sehat mental, cerdas, menjadi          gai berikut ini:
anggota masyarakat yang berguna, dan                   ”Paradigma pendidikan adalah sua­
bertanggungjawab        atas  kebahagiaan         tu cara memandang dan memahami pen­
diri­nya dan kesejahteraan orang lain.            didikan, dan dari sudut pandang ini kita
Yang dimaksud dengan manusia mer­                 mengamati dan memahami masalah-
deka adalah seseorang yang mampu ber­             ma­sa­lah pendidikan yang dihadapi dan
kembang secara utuh dan selaras dari              men­cari cara mengatasi permasalahan
segala aspek kemanusiaannya dan yang              tersebut.”
mampu menghargai dan menghormati                       “Paradigma pendidikan nasional
kemanusiaan setiap orang.”                        ada­lah suatu cara memandang dan me­
     Masih sezaman dengan Ki Hajar De­            ma­hami pendidikan nasional, dan dari
wantara, Engkoe Mohammad Sjafei yang              sudut pandang ini kita mengamati dan
mendirikan “Perguruan Ruang Pendidik              memahami masalah dan permasalahan
INS Kayutanam” pada tahun 1926 di                 yang     dihadapi      dalam     pendidikan
desa Kayutanam di Sumatra Barat juga              nasional, dan mencari cara mengatasi
me­mandang pendidikan sebagai upaya               permasalahan tersebut.”
dan proses pembangunan manusia yang                    Ke dalam cara pandang itu termasuk
lengkap. Dalam rangka itu Engkoe Mo­              tantangan dasar yang dihadapi manusia
hammad Sjafei mengajukan lima sasaran             dalam kaitannya dengan tata sosial,
utama dari upaya pendidikan, yaitu: (a)           kebudayaan serta lingkungan alamnya.
kemerdekaan berpikir (dalam bentuk                     Konsep paradigma Pendidikan Nasio­
inovasi/kreativitas), (b) pengembangan            nal yang disusun di sini akan menjadi
ilmu pengetahuan, talenta/bakat (sebagai          dasar untuk menentukan kebijakan ser­
rahmat Tuhan), dan potensi diri, (c)              ta pelaksanaannya, dan melibatkan pu­
kemandirian dan entrepreneurship, (d)             la penentuan persyaratan pelaksana-
etos kerja, serta (e) akhlak mulia (sebagai       pelak­sananya. Dalam mengacu ke ma­
pengejawantahan dari agama, etika, dan            sa depan, pelaksanaan pendidikan per­
estetika).                                        lu memperhitungkan pengaruh dari
                                                  berbagai sumber belajar, termasuk yang
1.3. Paradigma Pendidikan                         berkembang di dunia maya. Paradigma
    Thomas Kuhn (1922-1996) adalah orang          pendidikan nasional yang dirumuskan di
pertama yang merumuskan paradigma                 sini, didasarkan pada tujuan, dan yang
ilmu dalam disiplin epistemologi sebagai          diharapkan dari hasil pendidikan kita yang
kerangka teoritis, atau suatu cara me­           akan datang. Hal ini akan diuraikan dalam
man­dang dan memahami alam, yang te­              bagian tersendiri. (bersambung)
lah digunakan oleh komunitas ilmuwan
se­bagai pandangan dunianya. Paradigma

	 The Structure of Scientific Revolutions. The
  University of Chicago Press, ([1962] 1970.




                            Vol. VI/No. 3/September 2011
Hasil Monitoring UN 2011
                        Bambang Suryadi
                        Staf Profesional BSNP, Dosen Fakultas psikologi UIN Jakarta



                                                                             merupakan gabungan dari 60 persen nilai
            Pengantar                                                        ujian sekolah dan 40 persen nilai rapor.




        B
                                                                                 Kedua, pada tahun ini tidak ada UN
              adan Standar Nasional Pendidikan                               Ulangan bagi siswa yang tidak lulus UN
              (BSNP) sebagai lembaga inde­                                   Utama dan UN Susulan. Hal ini karena
                                                                             berdasarkan evaluasi penyelenggaraan UN
              penden memiliki wewenang me­                                   tahun sebelummnya, penyelenggaraan UN
        nye­lenggarakan Ujian Nasional (UN)                                  Ulangan kurang efektif.
        SMA/MA, SMALB, SMK, SMP/MTs, dan                                         Ketiga, khusus untuk UN SMA/MA,
                                                                             BSNP melakukan uji petik di sekolah/ma­
        SMPLB serta Ujian Nasional SD/MI
                                                                             drasah tertentu. Dalam pelak­sanaannya,
        tahun pelajaran 2010/2011.                                           anggota BSNP membawa lem­bar jawaban
                                                                             dari ruang ujian ke perguruan tinggi ko­
                                                                             ordinator pengawasan UN un­tuk dipindai
                        UN Utama SMA/MA, SMALB dan SMK                       (scan). Hasil pemindaian diba­wa langsung
                        dilaksanakan dari tanggal 18 sampai                  ke Jakarta untuk dila­ku­kan analisis. Tu­
                        dengan 21 April 2011. UN Susulan                     juannya adalah un­tuk mendapatkan hasil
                        dilaksanakan dari tangal 25 sampai                   yang obyektif jika UN diselenggarakan
                        dengan 28 April 2011. Pengumuman                     dengan jujur dan transparan.
                        hasil UN tanggal 16 Mei 2011. UN Utama                   Untuk memastikan penyelenggaraan
                        SMP/MTs dan SMPLB dilaksanakan dari                  UN tahun pelajaran 2010/2011 sesuai
                        tanggal 25 sampai dengan 28 April 2011.              dengan Prosedur Operasional Standar
                        UN Susulan dilaksanakan dari tanggal 3               (POS) tentang UN, maka BSNP melakukan
                        sampai dengan 6 Mei 2011. Pengumuman                 pemantauan penyelenggaraan UN.
                        hasil UN tangal 4 Juni 2011. UN Utama SD/
                        MI dan SDLB dilaksanakan dari tanggal 10             Metode
                        sampai dengan 12 Mei 2011. UN Susulan                    Mengingat    keterbatasan   anggota
                        dilaksanakan dari tanggal 18 sampai                  BSNP, kegiatan pemantauan UN ini dilak­
                        dengan 20 Mei 2011. Pengumuman hasil                 sanakan selain melibatkan anggota
                        UN minggu ketiga bulan Juni 2011.                    BSNP juga melibatkan Biro Hukum, In­
                            Jumlah peserta UN tahun pelajaran                spek­torat Jenderal, dan Puspendik de­
                        2010/2011 sebanyak 10.660.312 peserta                ngan mengunjungi sekolah/madrasah
                        dari 234.342 sekolah/madrasah untuk                  pe­nyelenggara UN. Selain itu kegiatan
                        seluruh jenjang dengan perincian sebagai             pemantauan juga dilakukan oleh Direk­
                        berikut.                                             torat Pembinaan SMP, SMA, dan SMK
                          Tabel 1                                            Kementerian Pendidikan Nasional.
     Peserta Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2010/2011                            Sekolah/madrasah yang dipantau
                                                                             dipilih secara purposive dengan mem­
                                    Jumlah Sekolah/                          pertimbangkan jenis sekolah/madrasah,
No            Jenjang                                   Jumlah Peserta
                                       Madrasah
                                                                             status negeri/swasta dan lokasi sekolah
1    SMA/MA, SMK dan SMALB              25.656            2.488.757          di kabupaten/kota. Sedangkan kuesioner
2    SMP/MTs dan SMPLB                  47.369            3.768.722          diberikan kepada penyelenggara ting­
3    SD/MI dan SDLB                    161.317            4.402.839          kat provinsi, penyelenggara tingkat ka­
     Total                             234.342            10.660.312         bupaten/kota,    penyelenggara   tingkat
                                                                             satuan pendidikan, guru, dan murid.
                            Dalam penyelenggaraan UN tahun                       Pemantauan dilaksanakan melalui
                        pelajaran 2010/2011 terdapat beberapa                observasi, wawancara, dan angket. Ob­
                        perbedaan dibandingkan dengan UN                     servasi dilakukan untuk mendapatkan
                        tahun sebelumnya. Perbedaan pertama,                 gambaran yang jelas dan konkrit tentang
                        kriteria kelulusan peserta didik dari satuan         penyelenggaraan UN. Obyek yang diob­
                        pendidikan ditentukan dengan formula                 servasi adalah satuan pendidikan penye­
                        gabungan,yaitu 60 persen nilai UN dan                lenggara UN, diantaranya ruang kelas,
                        40 persen nilai sekolah/madrasah yang                kondisi siswa, tempat penyimpanan


                                                            Vol. VI/No. 3/September 2011
Siswa SMA
                                                                                                menghadapi
                                                                                                Ujian Nasional
                                                                                                pada hari pertama
                                                                                                dengan penuh
                                                                                                ceria dan percaya
                                                                                                diri. Percaya diri
                                                                                                merupakan kunci
                                                                                                utama menuju
                                                                                                sukses dalam
                                                                                                setiap urusan
                                                                                                termasuk UN.

soal, pengawasan UN di ruang ujian, dan          Hasil pemantauan secara umum dapat
kebersihan lingkungan. Wawancara secara      diklasifikasikan kepada tiga aspek, yaitu
mendalam (indepth interview) dilakukan       persiapan siswa menghadapi UN, dampak
kepada penyelenggara UN tingkat provinsi,    UN terhadap siswa dan guru, dan tingkat
kabupaten/kota, kepala sekolah, guru,        kesukaran soal UN. Hasil tersebut dapat
dan peserta UN. Angket digunakan untuk       digambarkan sebagai berikut.
mendapatkan pandangan siswa, guru, dan           Data di atas menunjukkan bahwa
penyelenggara tentang penyelenggaran
UN. Beberapa hal yang ditanyakan dalam
angket adalah persiapan menjelang UN,                                   Tabel 2
tingkat kesulitan soal untuk masing-                    Persiapan Siswa SMA/MA Menghadapi UN
masing pelajaran, dan dampak psikologis                                 N = 481
UN terhadap semangat belajar dan meng­        No.                     PERSIAPAN                        JUMLAH
ajar murid dan guru.                                                                                     443
                                               1    Mengikuti pelajaran tambahan di sekolah/madrasah
    Responden pemantauan terdiri atas                                                                    92%
beberapa unsur, yaitu (a) Penyelenggara                                                                  373
                                               2    Mengikuti bimbingan belajar
UN tingkat provinsi (1 orang); (b)                                                                       78%
Penyelenggara UN tingkat kabupaten/kota                                                                  438
                                               3    Membeli buku pelajaran yang diujikan
( 1 orang); (c) Penyelenggara UN tingkat                                                                 91%
satuan pendidikan (3 orang dari 3 satuan                                                                 449
                                               4    Menambah jam belajar
pendidikan); (d) Guru (5 orang setiap                                                                    93%
satuan pendidikan); dan (e) Peserta UN (10
anak setiap satuan pendidikan)               peserta UN bersungguh-sungguh mela­
    Kegiatan pemantauan dilaksanakan         kukan persiapan melalui berbagai usaha.
dalam    rentang    waktu     pelaksanaan    Mayoritas peserta didik menambah
UN sesuai dengan jadwal yang telah           jam belajar (93%), mengikuti pelajaran
ditetapkan BSNP. Pemantau berada di          tambahan di sekolah/madrasah (92%), dan
lapangan selama tiga hari. Pemantauan        membeli buku pelajaran yang diujikan
dilaksanakan di 33 provinsi, di masing-      dalam UN (91%). Namun demikian mes­
masing provinsi pemantauan dilakukan         kipun mereka sudah mengikuti pelajaran
di dua sampai tiga kabupaten/kota, dan       tambahan dan menambah jam belajar,
di setiap kabupaten/kota sebanyak tiga       masih ada 78% dari peserta didik yang
sampai empat sekolah/madrasah.               mengikuti bimbingan belajar. Ketika me­
                                             reka ditanya mengapa masih mengikuti
Hasil                                        bimbel, mayoritas responden mengatakan


                         Vol. VI/No. 3/September 2011
untuk lebih percaya diri. Secara singkat     lam tabel berikut ini.
                       dapat dikatakan bahwa usaha dan kerja
                       keras yang dilakukan peserta didik ini                           Tabel 5
                       dimaksudkan untuk lulus UN.                         Persiapan Siswa SMP/MTs Dalam
                           UN memiliki pengaruh psikologis                         Menghadapi UN
                       terhadap murid dan guru dalam belajar                           N = 357
                       mengajar sebagaimana terlihat dalam
                                                                     NO             PERSIAPAN              JUMLAH
                       tabel berikut ini.
                                                                            Mengikuti pelajaran tambahan     353
                           Data pada tabel 3 di atas menunjukkan      1
                                                                            di sekolah/madrasah              99%
                                                                                                             293
                       Table 3                                        2     Mengikuti bimbingan belajar
                                                                                                             82%
      Dampak UN Terhadap Siswa Dan Guru SMA/MA
                                                                            Membeli buku pelajaran yag       304
                                         SKALA                        3
                                                                            diUNkan                          85%
NO.        DAMPAK                  (Menurun-Meningkat)
                             1        2        3          4                                                  334
                                                                      4     Menambah jam belajar
                             4       38      156         124                                                 94%
 1.    Semangat Belajar
                            1%      10%      45%         37%
                                                                         Persiapan yang dilakukan siswa
                            16       81      114         109
 2.    Kecemasan                                                    SMP/MTs bervariasi. Mayoritas mereka
                            5%      25%      33%         30%
                                                                    mengikuti pelajaran tambahan di seko­
       Semangat              0       19       70         136
 3.                                                                 lah/madrasah (99%), menambah jam
       mengajar guru        0%       5%      20%         39%        bela­jar (94%), dan membeli membeli
                                                                    bu­ku pelajaran yang diujinasionalkan
                       bahwa UN dapat meningkatkan semangat         (85%). Namun demikian mayoritas dari
                       murid dalam belajar dan semangat guru        mereka juga masih mengikuti bimbingan
                       dalam mengajar dengan persentase 37%         belajar (82%). Tingginya persentase sis­
                       dan 39% untuk masing-masing katagori         wa yang mengikuti bimbingan belajar
                       dengan skala 1 sampai 4. Namun demikian      menunjukkan persiapan yang diberikan
                       diakui juga oleh siswa bahwa UN dapat        guru dan dilakukan oleh siswa dirasakan
                       menimbulkan kecemasan dengan per­sen­        belum memadai.
                       tase 30% untuk skala 4.                           Tidak dipungkiri UN juga memiliki
                           Dari segi tingkat kesukaran soal untuk   dam­pak psikologis terhadap siswa dan
                       tiga mata pelajaran utama, yaitu Bahasa      guru seperti digambarkan dalam tabel
                       Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika    berikut ini.
                       dapat digambarkan sebagai berikut.
                           Data di atas menunjukkan, dari tiga                       Tabel 6
                                                                           Dampak UN Terhadap Siswa Dan
                                                                                  Guru SMP/MTs
                         Table 4
            Tingkat Kesukaran Soal UN SMA/MA                                                          SKALA
                                                                     NO.      DAMPAK
                                                                                             1       2      3     4
                                    TINGKAT KESUKARAN
NO.    MATA PELAJARAN                   (Mudah-Sulit)                       Semangat         2       9    116   198
                                                                      1.
                               1      2      3        4      5              Belajar         1%      3%   32%    55%
 1    Bahasa Indonesia        21     88    168       49      8                              17     140    127    52
                                                                      2.    Kecemasan
                              6%    25%    50%     14%      2%                              5%     39% 36%      15%
 2    Bahasa Inggris          18     57    143       82     11              Semangat         0       8     71   173
                                                                      3.
                              5%    16%    43%     24%      3%              mengajar guru   0%      2%   20%    48%
 3    Matematika              11     22     85      111     89
                              3%     6%    26%     32%     25%
                                                                        Bagi siswa, UN dapat meningkatkan
                                                                    semangat belajar mereka sebagaimana
                       mata pelajaran, Matematika dirasakan         dirasakan oleh 55% responden. Bagi
                       oleh siswa memiliki tingkat kesukaran        guru, UN dapat meningkatkan semangat
                       yang paling tinggi dengan persentase 57%     mengajar sebagaimana dirasakan oleh 48%
                       untuk skala 4 dan 5, diikuti oleh Bahasa     responden dari guru. Namun demikian
                       Inggris dengan persentase 27% dan Bahasa     diakui juga bahwa UN berdampak pada
                       Indonesia dengan persentase 16%.             timbulnya    kecemasan     di   kalangan
                           Sehubungan dengan persiapan meng­        siswa sebagaimana dirasakan oleh 51%
                       hadapi UN, siswa SMP/MTs yang menjadi        responden pada skala 3 dan 4.
                       responden monitoring melakukan berbagai          Untuk tingkat kesukaran soal UN SMP/
                       persiapan sebagaimana digambarkan da­        MTs dapat digambarkan sebagai berikut.


                                                     Vol. VI/No. 3/September 2011
Tabel 7                       karan soal yang paling tinggi untuk        Para pengawas
                                            UN SMP/MTs dan SMA/MA. Untuk itu           ruang ujian
 Tingkat Kesukaran Soal UN SMP/MTs
                                            disarankan kepada guru dan murid untuk     mendengarkan
         MATA        TINGKAT KESUKARAN                                                 pengarahan dari
NO.                                         memberikan perhatian kepada mata
      PELAJARAN     1    2    3    4  5                                                penyelenggara
                                            pelajaran Matematika yang merupakan
 1    Bahasa       16   79 153    79 19                                                UN tingkat satuan
                                            dasar dari semua ilmu pengetahuan.
      Indonesia    4% 22% 43% 22% 5%                                                   pendidikan.
                                            Diantaranya adalah dengan membuat          Pengarahan
 2    Bahasa        9   32 147    97 24     strategi mengajar yang mudah dimengerti
      Inggris                                                                          diberikan
                   3% 9% 41% 27% 7%         oleh siswa serta dengan memberikan         setiap pagi
 3    Matematika    5   47   91  107 78     banyak latihan.                            sebelum mereka
                   1% 13% 25% 30% 22%           Meskipun para siswa sudah me­          melakukan
 4    IPA           2   32   67   88 17     lakukan persiapan dengan mengikuti         pengawasan.
                   1% 9% 19% 25% 5%         kelas tambahan di sekolah/madrasah         Pengawasan
                                            dan menambah jam belajar di rumah,         dilakukan dengan
    Dari empat mata pelajaran di atas,      mayoritas dari mereka masih mengikuti      sistem silang atar
Matematika memiliki tingkat kesukaran                                                  sekolah/madrasah.
                                            bimbingan belajar. Artinya mereka masih
soal yang paling tinggi dengan persentase   mengeluarkan biaya tambahan untuk
52% pada skala 4 dan 5, diikuti oleh        mengikuti bimbingan tersebut. Untuk itu
Bahasa Inggris dengan persentase 34%,       disarankan kepada para siswa untuk lebih
IPA dengan persentase 30% dan Bahasa        percaya diri dengan mengikuti proses
Indonesia dengan persentase 27%.            belajar mengajar di sekolah dan belajar
                                            secara mandiri.
Kesimpulan dan Saran                            UN memiliki dampat positif kepada
    BSNP sebagai penyelenggara UN           siswa dan guru. Bagi siswa UN dapat
senantiasa melakukan perbaikan dan          meningkatkan semangat belajar dan
peningkatan mutu penyelenggaraan UN.        bagi guru dapat meningkatkan semangat
Usaha ini dimaksudkan untuk menjadikan      mengajar. Dampak psikologis lainnya
hasil UN lebih obyektif, jujur, dan         adalah munculnya kecemasan di kalangan
kredibel. Untuk itu diperlukan kerjasama    siswa. Namun tingkat kecemasan ini tidak
dan komitmen dari semua pihak dan           tinggi sehingga malah bisa dijadikan
masyarakat luas sehingga penyelenggaraan    daya pendorong untuk lebih giat belajar.
UN yang obyektif, jujur, dan kredibel       Disarankan bagi siswa dan guru, semangat
dapat diwujudkan. Tanpa kerjasama dan       belajar dan mengajar tersebut hendaknya
komitmen tersebut usaha yang dilakukan      ditingkatkan bukan hanya karena UN tapi
oleh BSNP tidak akan optimal.               karena untuk menguasai kompetensi yang
    Matematika memiliki tingkat kesu­       harus dimiliki. l


 10                       Vol. VI/No. 3/September 2011
Perkembangan Penyusunan
             Standar Nasional Pendidikan
                                                                                        Bambang Suryadi

           Ada tujuh kegiatan yang menjadi                    masing standar serta memberikan masukan
                                                              dan tanggapan un­tuk pengembangan standar
      prioritas BSNP pada tahun 2011, yaitu                   dimaksud. Hal ini menjadi penting mengingat
penyempurnaan SKL dan SI, standar sarana                      tidak semua anggota BSNP terlibat secara
  dan prasarana program pascasarjana dan                      langsung dalam pengembangan seluruh stan­
                                                              dar. Se­mentara di sisi lain, ungkap Aman, ang­
      profesi, standar pendidik dan tenaga
                                                              gota BSNP harus mengetahui subtansi dan
   kependidikan pendidikan tinggi, standar                    pro­ses pengembangan standar yang sedang
    biaya pendidikan tinggi, pengembangan                     berlangsung.
            instrumen pemantauan standar
        pendidikan nonformal, dan evaluasi                    Penyempurnaan SKL dan SI
                                                                   Menurut Djemari Mardapi dalam pe­­­
     standar pendidikan tinggi berdasarkan                    lak­sanaan kegiatan penyempurnaan SKL
            paradigma pendidikan nasional.                    dan SI ada beberapa tahapan ke­giat­­an yang
                                                              digabungkan supaya an­ta­ra anggota tim ahli
                                                              SKL dan tim ahli SI dapat berkomunikasi dan


             K
                    oordinator untuk penyempurnaan            tukar in­for­masi. “Strategi ini sangat penting
                    SKL adalah Djemari Mardapi, untuk SI      karena ber­dasarkan SKL tersebutlah akan
                    ada­lah Mungin Eddy Wibowo, untuk         di­kem­bangkan menjadi SI. Ada SKL satuan
             standar sarana dan prasarana adalah Edy Tri      pen­didikan, SKL kelompok mata pelajaran,
             Baskoro, untuk standar pendidik dan tenanga      dan SKL mata pelajaran. Masing-masing
             kependidikan pendidikan ting­gi adalah Djaali,   SKL memiliki turunannya dalam SI”, ung­kap
             untuk standar biaya pendidikan tinggi adalah     Djemari.
             Zaki Baridwan, untuk instrumen pemantauan             Sampai berita ini ditulis, tim penyem­
             standar pen­didikan nonformal adalah Jamaris     purnaan SKL dan SI telah melakukan vali­dasi
             Jamna dan untuk evaluasi standar pendidikan      di Surabaya tanggal 19-21 Agus­tus 2011.
             tinggi berdasarkan paradigma pendidikan          Dalam laporannya, Djemari Mar­dapi me­nyam­
             nasional adalah Farid Anfasa Moeloek.            paikan kegiatan validasi sangat menarik.
                 Setiap hari Selasa, dalam rapat pleno        Ham­pir semua tim ahli dan undangan ha­
             BSNP, masing-masing koordinator kegiatan         dir. Tempat kegiatan juga sangat bagus se­
             menyampaikan laporan perkembangan pe­            hing­ga memudahkan untuk komunikasi dan
             nyusunan standar tersebut. Menurut Mu­ham­       sinkronisasi antara tim SKL dan tim SI. Hanya
             mad Aman Wirakartakusumah, melalui laporan       satu yang pembahasannya agak lama yaitu
             perkembangan ini dimaksudkan supaya semua        PKn.
             anggota BSNP mengetahui perkembangan                  Sementara Mungin Eddy Wibowo dalam
             dan hasil yang sudah di­capai untuk masing-      la­porannya menyampaikan TIM SKL dan SI




 Djemari Mardapi
    (berbaju batik
       coklat) dan
     Mungin Eddy
  Wibowo (kanan)
  menyampaikan
  perkembangan
 penyempurnaan
 SKL dan SI dalam
rapat pleno BSNP


                                                   Vol. VI/No. 3/September 2011                        11
Dari kiri ke kanan,
                                                                                            Baso Intang
                                                                                            Sappaile, Abdul
                                                                                            Gafur, Hinduan,
                                                                                            Gardjito, dan
                                                                                            AT Soegito
                                                                                            memaparkan draf
                                                                                            standar tenaga
                                                                                            kependidikan
                                                                                            tinggi di BSNP

pada hari pertama masih terpisah untuk me­        Sappaile, Abdul Gafur, Hinduan, dan Gardjito
nyempurnakan draf. Pada hari kedua, kedua         mempresentasikan draf standar di BSNP un­
tim menyatu untuk melakukan sinkronisasi.         tuk mendapatkan masukan dan saran sebelum
Tim kemudian berpisah lagi untuk melakukan        dilakukan pembahasan dengan unit utama.
perbaikan masing-masing standar. Kegiatan             Gardjito dalam presentasinya ten­tang
berakhir pada hari ketiga jam 09.00.              draf standar pustakawaan (Kepala Per­pus­ta­
    Tim merekomendasikan kepada BSNP              kaan, Pustakawan, dan Tenaga Teknis) mem­
untuk mengundang Direktur Pendidikan              perkenalkan istilah baru dalam draf tersebut,
Aga­ma Islam, Pendidikan Agama Kristen,           yaitu istilah pemustaka sebagai sebutan untuk
Pen­didikan Agama Katholik, Pendidikan            pengguna perputakaan. Sementara Hinduan
Aga­ma Buddha, Pendidikan Agama Hindu,            mempresentasikan draf standar laboratorium
Pendidikan Agama Konghucu pada tanggal            dan Abdul Ghafur memaparkan draf standar
13 September 2011 untuk membahas ke­ter­          pusat sumber belajar perguruan tinggi.
libatannya dalam penyempurnaan SKL dan SI.            Pada akhir presentasi BSNP mem­be­ri­
Uji publik dilaksanakan tanggal 7-9 Oktober       kan apresiasi kepada tim yang telah me­
2011. Sebelum uji publik, te­patnya tanggal       ngembangkan draf standar pranata labo­ra­
27 September 201, tim ahli yang diwakili oleh     torium pendidikan perguruan tinggi, standar
Ketua dan Sekretaris mempresentasikan draf        ketenagaan pusat sumber belajar perguruan
SKL dan SI di BSNP.                               tinggi, dan standar tenaga per­pustakaan
                                                  per­guruan tinggi dengan beberapa catatan
Standar Tenaga Kependidikan                       untuk ditindaklanjuti sebagai perbaikan dan
Pendidikan Tinggi (Teknisi Sumber                 penyempurnaan draf standar.
Belajar, Laboran, dan Pustakawan)
    Koordinator kegiatan ini adalah Djaali.       Evaluasi Standar Pendidikan
Tim pengembang draf standar tenaga ke­pen­        Tinggi berdasarkan Paradigma
didikan terdiri atas tiga kelompok kecil, yaitu   PendidikanNasional
tim untuk standar ketenagaan pusat sumber              Sebagai koordinator kegiatan Farid Afansa
belajar perguruan tinggi, standar pranata         Moeloek menyampaikan bahwa sam­pai saat
laboratorium pendidikan perguruan tinggi,         ini sudah ada empat tahapan kegiatan yang
dan standar tenaga perpustakaan perguruan         dilakukan. Kegiatan keempat adalah validasi
tinggi.                                           draf standar dilaksanakan di Semarang pada
    Dari sembilan tahapan kegiatan, sam­          tanggal 13-15 Agustus 2011.
pai berita ini diturunkan, telah ter­laksana           Menurut Moeloek dari 14 peserta yang
6 tahapan, yaitu sampai pada tahap pem­ba­        diundang, 10 hadir. Sebagian besar mem­
has­an dengan unit utama yang dilak­sanakan       berikan masukan terhadap draf standar.
pada tanggal 12-14 Agustus 2011. Sebelum          Yang diminta dari reviewer adalah pan­dangan
itu, telah dilakukan kegiatan validasi draf       mereka terhadap gagasan yang tertuang dalam
standari di enam provinsi, yaitu Jawa Timur       paradigma pendidikan na­sional, apakah bisa
(UNESA), Jawa Tengah (UNNES), Sumatera            dipakai sebagai acuan dalam menghadapi
Utara (UNIMED), Su­lawesi Selatan (UNM), Jawa     perubahan paradigm pendidikan. Selama
Barat (UPI), dan DIY (UNY) dalam rentang          ke­giatan berlangsung telah terjadi diskusi
waktu dari tanggal 3-8 Juli 2011.                 yang sangat intens dan ada pertanyaan yang
    Pada tanggal 9 Agustus 2011, tim ahli         mengkritisi draf dengan memberikan ma­
yang diwakili oleh AT Soegito, Baso Intang        sukan yang sangat konstruktif.



 12                        Vol. VI/No. 3/September 2011
Pada tanggal 23 Agustus 2011, me­wakili       membaca instrumen sebelum menjawab.
             tim ahli Imam Buchori Zainuddin mem­­                  Di akhir presentasi BSNP mereko­men­
             pre­sentasikan draf evaluasi standar pen­di­       dasikan kepada tim ahli untuk menyem­pur­
             dikan tinggi di BSNP. Menurut Buchori pa­          nakan isntrumen yang ada sebelum digu­
             da pertemuan terakhir tim masih masih              nakan untuk mengumpulkan data yang akan
             membicarakan konsep dari buku paradigma            dilaksanakan dalam rentang waktu dari tang­
             pendidikan nasional. Ada beberapa perubahan        gal 12 sampai dengan 16 Septermber 2011.




    Imam Buchori
   Zainuddin dan
        Terry Mart
mempresentasikan
     draf evaluasi
           standar
 pendidikan tinggi
          di BSNP


              dalam draf buku meskipun sudah digandakan         Standar Sarana dan Prasarana
              oleh BSNP secara terbatas. Yang akan dievaluasi   Program Pascasarjana dan Profesi
              ada­lah standar yang ada di lapangan. Kondisi     Pendidikan Tinggi
              di lapangan menunjukkan ada beberapa per­             Koordinator kegiatan ini adalah Edy Tri
              gu­ruan tinggi yang secara tidak langsung,        Baskoro. Dalam laporannya, Edy Tri Bas­koro
              mes­kipun standar belum disahkan, sudah           menyampaikan pertemuan tim ahli standar
              melakukan evaluasi. Mereka memiliki kriteria      sarana dan prasarana pro­gram pascasarjana
              sendiri, termasuk kriteria dari BAN-P.            dan profesi yang ke­lima telah dilaksanakan di
                   Lebih lanjut Buchori menjelaskan kon­        Jakarta mulai Jumat sampai dengan Minggu
              disi di lapangan untuk mengantisipasi peru­       (12-14 Agus­tus 2011). Agenda utamanya
              bahan paradigma pendidikan abad XXI dan           adalah    penyempurnaan        draf    standar
              kepedulian BSNP tentang peru­bah­an tersebut.     berdasarkan hasil validasi.
              “Yang penting adalah ke­siapan menghadapi             Validasi draf standar, lanjut Edy Tri
              perubahan abad XXI. Jika suasana dan se­          Baskoro, dilaksanakan di enam provinsi,
              mangat yang ada tidak mendukung perubahan,        yaitu Sumatera Utara (USU), Sumatera Sela­
              ini yang bermasalah”, ungkap Buchori sera­        tan (UNSRI), Jawa Barat (IT TELKOM), Jawa
              ya me­­nambahkan perubahan paradigma              Tengah (UNDIP), DIY (ISI), dan Sula­wesi
              pen­didikan dan kehidupan sosial me­nun­tut       Selatan (UNHAS) pada bulan Juli 2011.
              kemandirian dan kemandirian sebagai konsep            Secara umum, lanjut Edy Tri Bas­ko­ro,
              penting untuk menghadapi hari depan.              cukup banyak masukan yang di­­per­oleh
                   Selaian yang bersifat pemikiran seba­gai­    dari lapangan yang dapat dikelompokkan
              mana yang diuraikan di atas, Buchori juga         dalam dua hal. Pertama komentar tentang
              mempresentasikan draf instrumen evaluasi          keterbacaan standar dan kedua tentang
              standar pendidikan tinggi. Djemari Mardapi        kesesuaian standar. Secara umum draf
              memberikan catatan dalam mengembangkan            standar dapat dipahami dan tepat dengan
              instrumen harus jelas konstruk yang akan          persentasi 80%. Dari hasil validasi, tim
              diukur. Dimensi apa yang akan diukur harus        mendapat masukan yang sangat kon­
              jelas supaya hasilnya valid dan reliable. Per­    struktif untuk penyempurnaan draf stan­
              tanyaan dalam instrumen ada yang bersifat         dar tersebut. Selanjutnya tim akan mem­
              lang­sung dan tidak langsung. Hal-hal yang        presentasikan draf standar di BSNP tanggal
              terkait dengan karakter tidak ditanyakan          20 Sep­tember 2011. Pertemuan se­lanjutnya
              langsung. Selain itu, tambah Djemari, perlu       ada­lah pembahasan dengan unit utama
              ada cross check dalam instrument untuk            pada tanggal 1-3 Oktober 2011 di Jakarta.
              mengetahui apakah responden benar-benar           Dalam kegiatan ini BSNP meng­undang 14


                                                    Vol. VI/No. 3/September 2011                        13
Tim ahli standar
                                                                                                     sarana dan
                                                                                                     prasarana
                                                                                                     program
                                                                                                     pascasarjana dan
                                                                                                     profesi berpose
                                                                                                     bersama sebelum
                                                                                                     membahas draf
                                                                                                     standar dengan
                                                                                                     para nara sumber
                                                                                                     di Surabaya.
                                                                                                     Solidaritas,
                                                                                                     kebersamaan,
                                                                                                     keakraban, dan
                                                                                                     partisipasi dari tim
                                                                                                     ahli menjadi kunci
                                                                                                     utama dalam
                                                                                                     pengembangan
                                                                                                     standar.
orang. Mereka meliputi unsur DIKTI, Biro            ta­kan sampai saat ini sudah sampai pada
Hukum, Kemenag, Kopertis, Ko­pertais, dan           tahapan kelima, yaitu validasi draf instrumen
asosiasi profesi.                                   pemantauan pendidikan nonformal. Kegiatan
                                                    validasi dilaksanakan dalam rentang waktu
Standar Biaya Pendidikan Tinggi                     dari tanggal 14-19 Agustus 2011 di enam
     Sebagai koordinator kegiatan adalah Za­        pro­vinsi, yaitu Jawa Tengah (P2PNFI), Jawa
ki Baridwan. Pada saat laporan ini ditulis,         Barat (P2PNFI), Sumatera Utara (BPPNFI), Jawa
pelaksanaan kegiatan sudah sam­pai tahap            Tengah (BPPNFI), Kalimantan Barat (BPKB),
validasi. Kegiatan validasi ini dilaksanakan di     dan Bali (BPKB).
enam perguruan tinggi di delapan provinsi,               Berdasarkan masukan dari validasi ter­
yaitu DKI, Sumatera Barat, Kalimantan Barat,        sebut, lanjut Jamaris, tim ahli akan mela­
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi       kukan perbaikan dan penyempurnaan draf
Selatan, dan Bali.                                  instrumen pemantauan standar pen­didikan
     Menurut Zaki Baridwan standar biaya            nonformal. Kegiatan ini dilak­sanakan di
yang dikembangkan adalah unit cost per ma­          Jakarta.
hasiswa per tahun untuk program sar­jana
(S1) pada program studi tertentu. Standar
biaya ini,lanjut Zaki Baridwan, dibatasi pada
biaya operasional sedangkan biaya investasi
dan biaya personal tidak distandarkan.
     Menurut Mansur Ma’shum ketua tim
ahli, ada dua puluh delapan jenis ak­tifitas
yang dihitung biayanya. Aktifitas tersebut
adalah renstra, RKT, evaluasi diri, pelaporan,
penjaminan mutu, ke­ma­hasiswaan, promosi,
seleksi calon mahasiswa, registrasi, kurikulum
dan sila­bus, orientasi mahasiswa, penyusunan
ka­lender akademik, penyusunan jadwal ku­
liah, perencanaan kuliah, perkuliahan, kuliah
umum/­dosen tamu, perpustakaan, praktikum,
praktek lapangan, KKN, tugas akhir,yudisium,
wisuda, pemeliharaan, keamanan, asuransi,
pela­yanan kesehatan, dan aktifitas umum.           Peserta validasi draf standar biaya pendidikan tinggi di UIN Syarif
     Hasil validasi telah selesai dianalisis oleh   Hidayatullah Jakarta. Mereka terdiri atas wakil dekan bidang
tim ahli dan akan dimanfaatkan untuk pe­            administrasi umum, ketua jurusan, kepala satuan pengawas intern,
nyem­purnaan draf standar.                          dan tim BLU.
                                                        Memperhatikan laporan perkembangan
Pengembangan Instrumen                              penyusnan standar sebagaimana diuraikan di
Pemantauan Standar Pendidikan                       atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pe­
Nonformal                                           ngembangan standar berjalan sesuai dengan
   Koordinator kegiatan ini adalah Jama­ris         perencanaan awal dan diharapkan akan selesai
Jamna. Dalam laporannya, Jamaris menga­             seusai dengan perencaan se­mula. Amin. l


 14                         Vol. VI/No. 3/September 2011
Berita BSNP


Kepala Balitbang
     Kementerian
       Pendidikan
          Nasional
    Khairil Anwar
     Notodiputro
(kiri) didampingi
    Burhanuddin
  Tola Sekretaris
         Balitbang
  mendiskusikan
 tentang standar
          nasional
 pendidikan dan          BALITBANG DAN BSNP BERSINERGIS DALAM
Ujian Nasional di
              BSNP
                                PELAKSANAAN KEGIATAN
             K   epala Balitbang Kementerian Pendidikan Nasional
                 Khairil Anwar Notodiputro yang baru dilantik pada
             25 Juli 2011 yang lalu, mengadakan audiensi dengan
                                                                       terkait dengan draf standar yang telah selesai
                                                                       dikembangkan oleh BSNP namun belum ditetapkan
                                                                       menjadi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional.
             anggota BSNP di ruang sidang BSNP pada hari Selasa        “BSNP sudah mengusulkan beberapa draf standar
             (9/8/2011) untuk mensinergikan kegiatan BSNP dan          tersebut sejak tiga tahun yang lalu , tapi belum ada
             Balitbang. “Selain silaturahim, per­temuan ini juga di­   produk yang ditetapkan menjadi Permendiknas”        ,
             mak­sudkan untuk mensinergikan kegaitan-kegiatan          ungkap Aman se­raya menambahkan keberadaan
             yang ada di Balitabang dan kegiatan BSNP terutama         standar sangat ditunggu di lapangan terutama
             yang terkait dengan pengembangan standar nasional         yang terkait dengan pembukaan program stu­di,
             pendidikan dan penyelenggaraan Ujian Nasional”            pembukaan perguruan tinggi, dan akreditasi.
             ung­kap Khairil Anwar yang didampingin oleh Bur­                Tentang draf standar pendidikan yang belum
             hanuddin Tola Sekretaris Balitbang dan Hari Setiadi       dijadikan Permen, menurut Khai­ril Anwar, perlu
             Kepala Puspendik serta beberapa staf Puspendik.           dilihat apakah ada permasalahan. Intinya Balitbang
                  Sebagai pertemuan pertama, lanjut Khairil            mendukung produk yang dihasilkan BSNP untuk
             Anwar, Balitbang memberikan apre­siasi kepa­da            segera diproses menjadi ketetapan Mendiknas.
             BSNP yang telah memberikan informasi tentang                    Sementara Burhanuddin Tola Sekretaris Ba­
             tugas dan wewenang BSNP. Dukungan Balitbang               lit­bang menyatakan selama ini Balitbang sudah
             kepada BSNP menjadi sangat penting untuk                  mendukung pelaksanaan kegiatan BSNP dengan
             menjalankan roda organisasi.                              menyediakan sumber daya ma­nusia atau staf
                  Ketua BSNP Moehammad Aman Wira­                      untuk sekretariat dan keuangan. Namun perlu juga
             kartakusumah menyambut baik niat Kepala Balitbang         dievaluasi, sejauh mana tenaga yang disediakan
             yang notabene mantan Direktur Pascasarjana IPB.           Balitbang mendukung kinerja BSNP.
             “Pertemuan ini merupakan kesempatan yang baik                   Untuk memperbaiki mutu penye­leng­ga­ra­
             untuk mensinkronkan kegiatan BSNP dengan                  an UN, Balitbang bersama BSNP akan menye­
             program kerja di Balitbang” ungkap Aman.                  lenggarakan lokakarya pada tang­gal 23 sampai
                  Melalui pertemuan ini, tambah Aman                   dengan 25 September 2011. Diharapkan dari lo­
             diharapkan Kepala Balitbang bisa men­jem­batani           kakarya ini penye­leng­garaan UN pada masa depan
             antara BSNP dan Menteri Pendidikan Nasional               dapat ditingkatkan. l


                     HASIL PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN TAHAP I
             B   SNP bekerjasama dengan Puskurbuk me­la­
                 kukan penilaian buku teks pelajaran tahap I dari
             tanggal 21-22 Agustus 2011 di Jakarta. Menurut
                                                                       anggota BSNP dalam rapat pleno (23/8/2011) untuk
                                                                       mendapatkan masukan dan saran. Urip anggota tim
                                                                       ahli penilaian buku dalam paparannya menjelaskan
             Weinata Sairin anggota BSNP ada empat aspek yang          pe­nilaian tahap I dilakukan dalam dua kesem­
             dinilai untuk menetapkan buku tersebut layak atau         patan. Pertama, dilakukan oleh ahli materi dan ahli
             tidak untuk dijadikan buku teks pelajaran. “Empat         pembelajaran. Proses penilaian dila­kukan dengan
             aspek yang dinilai adalah kelayakan isi, bahasa,          memberikan angka se­suai dengan deskripsi yang
             penyajian, dan kegrafikaan” ungkap Weinata Sairin         ada. Kedua, pe­nilaian berbentuk komentar dari
             sebagai koordinator kegiatan tersebut.                    penilai terhadap masing-masing butir yang ada
                  Hasil penilaian tersebut dipaparkan ke­pada          di da­lam instrumen. “Dengan demikian ada dua


                                                           Vol. VI/No. 3/September 2011                               15
Berita BSNP
data hasil penilaian, yaitu kuantitatif dan kualitatif”
                                                      ,   usulan perbaikan langkah penilaian buku teks
ungkap Urip seraya menambahkan dengan cara                pelajaran, yaitu (a) Penilaian Ta­hap II, (b) Review
seperti ini buku yang diloloskan memiliki mutu            penilaian kualitatif oleh tim Pengembang, (c) Rapat
yang baik.                                                pleno (1) BSNP, (d) Workshop dan feedback kepada
    Dari 832 buku teks pelajaran yang di­nilai,           penulis untuk perbaikan, dan (e) Review oleh tim
sebanyak 429 (51,56%) yang dire­ko­mendasikan             pengembang terhadap buku hasil perbaikan.
untuk dinilai pada tahap II oleh guru. Kegiatan ini            BSNP setelah memperhatikan pe­ma­paran dan
bertujuan untuk menilai kelayakan penyajian dan           hasil penilaian tahap I mere­ko­mendasikan untuk
kelayakan bahasa, serta kelayakan kegrafikaan.            dilakukan penyesuaian POS khusus untuk buku
    Lebih lanjut tim ahli memberikan bebe­rapa            yang memiliki sub-mapel. l




                                                                                                         Tim dari
                                                                                                         Puskurbuk
                                                                                                         Kementerian
                                                                                                         Pendidikan
                                                                                                         Nasional
                                                                                                         memaparkan
                                                                                                         hasil penilaian
                                                                                                         buku teks
                                                                                                         pelajaran tahap I
                                                                                                         di BSNP



        VALIDASI DRAF STANDAR SARANA DAN PRASARANA
             PROGRAM PASCASARJANA DAN PROFESI
B   SNP menyelenggarakan validasi draf stan­dar
    sarana dan prasarana program pascasarjana
dan profesi pendidikan tinggi di enam porvinsi
                                                          seorang anggota BSNP dan dua orang tim ahli
                                                          pengembangan standar. Dalam hal anggota BSNP
                                                          tidak dapat hadir, maka diwakili oleh tim ahli.
pada bulan Juli 2011. Enam provinsi yang men­                 Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19
jadi tempat kegiatan validasi serta lembaga               tahun 2005 tentang Standar Nasio­nal Pendidikan,
part­ner penyelenggara adalah Jawa Barat (IT Tel­         standar sarana dan prasarana adalah standar
kom), Daerah Isti­me­wa Yogyakarta (Institut Seni         nasional pendidikan yang berkaitan dengan
Indonesia), Sulawesi Selatan (Universitas Hasa­           kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat
nud­din), Sumatera Selatan (Universitas Sriwijaya),       berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan,
Sumatera Utara (Universitas Sumatera Utara), dan          laboratorium, beng­kel kerja, tempat bermain,
Jawa Tengah (Universitas Diponegoro). Di setiap           tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber
provinsi ada tiga nara sumber de­ngan komposisi           belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang


                                                                                                        Tim ahli dan
                                                                                                        nara sumber
                                                                                                        mendiskusikan
                                                                                                        draf standar
                                                                                                        sarana dan
                                                                                                        prasarana
                                                                                                        program
                                                                                                        pascasarjana
                                                                                                        dan profesi
                                                                                                        pendidikan
                                                                                                        tinggi. Masukan
                                                                                                        dari nara sumber
                                                                                                        diakomodasi
                                                                                                        untuk
                                                                                                        pernyempurnaan
                                                                                                        draf standar
                                                                                                        tersebut.



 16                            Vol. VI/No. 3/September 2011
Berita BSNP
            proses pem­belajaran, termasuk penggunaan tek­       tertentu. Ada tiga rumpun keilmuan yaitu ilmu
            no­logi informasi dan komunikasi.                    alam, ilmu sosial, dan ilmu budaya. Ilmu alam
                  Menurut Edy Tri Baskoro anggota BSNP           meliputi kedokteran/ke­sehatan, pertanian, MIPA,
            sekaligus sebagai koordinator kegiatan, tu­juan      teknik, dan kom­pu­ter. Ilmu sosial meliputi ekonomi,
            validasi ini adalah untuk mendapatkan masukan        pen­didikan, dan sosial lainnya (hukum, psikologi,
            dan tanggapan terhadap draf stan­dar tersebut        sospol dll). Ilmu budaya meliputi seni/desain dan
            dari dua aspek, yaitu keter­ba­caan dan kesesuaian   humaniora (keagamaan, sastra, sejarah dll).
            standar. Aspek keter­bacaan yang diukur adalah            Kegiatan validasi di setiap provinsi dia­wali dengan
            apakah draf stan­dar tersebut mudah atau sulit       presentasi tentang standar na­sional pendidikan oleh
            untuk dipahami dari segi penggunaan bahasa atau      anggota BSNP. Kemudian tim ahli memaparkan draf
            istilah. Sedangkan aspek kesesuaian standar yang     standar sarana dan prasarana program pascasarana
            diukur adalah apakah draf tersebut terlalu tinggi,   dan profesi. Usai pemaparan, peserta validasi diberi
            sudah sesuai, atau terlalu rendah untuk dipenuhi     waktu untuk membaca draf standar selama kurang
            oleh perguruan tinggi penyelenggara program          lebih 30 menit. Pada saat yang bersamaan mereka
            pascasarjana dan profesi.                            mengisi instrumen validasi. Selanjutnya peserta
                  Untuk mencapai tujuan di atas, di setiap       memberikan pandangan umum terhadap draf
            provinsi BSNP mengundang tiga puluh peserta          standar. Sedangkan tim ahli merangkum seluruh
            validasi. Mereka mewakili perguruan tinggi negeri    hasil validasi untuk dijadikan bahan da­lam kegiatan
            dan swasta serta rumpun dan bidang keilmuan          pengembangan standar beri­kutnya. l




Peserta evaluasi
pelaksanaan UN
 tahun pelajaran
      2010/2011
        antusias
 menyampaikan
     pandangan
   dan masukan
untuk perbaikan
    pelaksanaan              EVALUASI PELAKSANAAN UN
     UN di masa
     mendatang        DI PROVINSI JAMBI DAN SULAWESI SELATAN

            P  rovinsi Jambi dan Sulawesi Selatan me­lakukan
               evaluasi pelaksanaan Ujian Na­sional (UN)
            tahun pelajaran 2010/2011 pada pertengahan
                                                                 diterima di lapangan. “Keterlambatan sosialisasi
                                                                 Per­men­diknas dan POS UN ini karena belum ada
                                                                 keputusan dari DPR” ungkap Ramli Zakaria seraya
                                                                                     ,
            Agustus yang lalu. Dalam hal ini BSNP mengutus       menambahkan BSNP dari tahun ke tahun selalu
            Teuku Ramli Zakaria ke Provinsi Jambi dan Djaali     melakukan perbaikan. Pada tahun 2011 perbaikan
            ke Provinsi Sulawesi Selatan. Selain dari BSNP,      yang dilakukan adalah dengan memasukkan kom­
            Kepala Puspendik Hari Setiadi juga hadir dalam       ponen ujian sekolah. Setelah mendapat penjelasan
            acara tersebut.                                      dari kedua nara sumber, para peserta dapat me­
                Menurut Ramli Zakaria peserta yang di­undang     nerima pentingnya dilaksanakan UN.
            dalam evaluasi tersebut adalah para kepala dinas          Dari Makassar, Djaali melaporkan materi
            pendidikan kabupaten/kota di Jambi. Sebagai nara     yang disampaikan menekankan pada amanat un­
            sumber, dalam pa­parannya Ramli Zakaria lebih        dang-undang tentang penyelenggaraan UN dan
            banyak me­nekankan tentang POS UN sebagai            pengendalian UN. “Undang-undang tentang Sis­
            acuan penyelenggaraan UN. Sedangkan Hari Setia­      diknas memberikan amanat ke­pada BSNP untuk
            di dalam presentasinya menekankan pada hasil         menyelenggarakan UN. Dalam menyelenggarakan
            UN.                                                  UN, BSNP be­ker­jasama dengan Puspendik, Direk­
                Selama acara berlangsung, tambah Ramli           torat terkait di Kementerian Pendidikan Nasional,
            Zakaria, sebagian peserta menganggap tidak           Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota, dan
            diperlukan UN karena terjadi ba­nyak kecurangan.     Perguruan Tinggi Negeri. Pengendalian UN yang
            Sebagian yang lain me­nyam­paikan bahwa              bisa ditangani oleh BSNP masih terbatas pada
            Permendiknas dan POS tentang UN selalu terlambat     penyelenggaraan UN di Kabupaten/Kota” ucap


                                                     Vol. VI/No. 3/September 2011                                  17
Berita BSNP
Djaali.                                                         Pada akhir acara para peserta evaluasi pelak­
     Untuk penyelenggaraan UN di sekolah/madra­            sanaan UN di Jambi dan Sulawesi Selatan sepakat
sah, lanjut Djaali, sulit dikendalikan BSNP. Dalam hal     untuk melakukan perbaikan terhadap kekurangan
ini BSNP bekerjasama dengan perguruan tinggi               atau kelemahan dalam penyelenggaraan UN tahun
negeri untuk melakukan pengawasan di sekolah/              lalu. Masalah utama di lapangan adalah banyak
madrasah.                                                  sekolah yang kekurangan guru. l




                                                                                                            Peserta
                                                                                                            UNPP di NTB
                                                                                                            mengerjakan
                                                                                                            soal ujian
                                                                                                            dengan serius.
                                                                                                            Suasana UNPP
                                                                                                            lebih rileks
                                                                                                            dibanding
                                                                                                            peserta UN
                                                                                                            formal, terutama
                                                                                                            dalam hal pakain
  PEMANTAUAN                                                                                                sebagaimana
                                                                                                            tampak dalam
  PELAKSANAAN UNPP                                                                                          gambar


B   SNP telah menyelenggarakan Ujian Nasional
    Progam Paket (UNPP) periode I dari tanggal
5 sampai dengan tanggal 8 Juli 2011 untuk UN
                                                           Kerjasama antar peserta dibiarkan oleh pengawas
                                                           dan ada peserta yang main HP saat ujian.
                                                                 Ketidakhadiran peserta ujian sebagaimana dila­
Program Paket C dan Program Paket C Kejuruan,              porkan oleh Farid Afansa Moeloek karena mereka
tanggal 12 sampai dengan 14 Juli 2011 untuk UN             masih bekerja dan tidak mendapat izin dari tempat
Program Paket A/Ula dan Program Paket B/Wustha.            kerja. Untuk mengatasi masalah ini, Moeloek me­
Sedangkan untuk periode II, dilaksanakan dari              ngusulkan supaya ada pembicaraan dengan Men­
tanggal 11 sampai dengan 14 Oktober 2011 untuk             teri Tenaga Kerja sehingga peserta ujian yang kerja
UN Program Paket C dan Program Paket C Kejuruan,           bisa ikut UNPP. Selain itu waktu ujian diusulkan
dan tanggal 18 sampai dengan 20 Oktober 2011               sama dengan formal, yaitu pada pagi hari. Meskipun
untuk UN Program Paket A/Ula dan Program Paket             usia peserta ujian sudah menginjak dewasa tetapi
B/Wustha.                                                  semangat mereka luar biasa.
     Selama pelaksanaan UNPP, BSNP melakukan                     Menurut Moehammad Aman Wirakarta­kusu­
pemantauan untuk memastikan UNPP dilaksa­na­               mah yang memantau di Jawa Barat, peserta UNPP
kan sesuai dengan POS. Anggota BSNP menyam­                dari mereka yang tidak lulus UN formal sangat
pai­kan hasil pemantauan tersebut dalam rapat              sedikit. Hal ini karena tingkat kelulusan yang tinggi
pleno setiap hari Selasa.                                  pada UN yang kriteria kelulusannya merupakan
     Berdasarkan hasil pemantauan Djemari Mar­             penggabungan antara nilai sekolah dan nilai UN.
dapi mengatakan pelaksaan UNPP yang disamakan                    Weinasa Sairin yang memantau UNPP di DKI
dengan pelaksanaan ujian formal mendapat                   sempat mengunjungi tiga tempat. Salah satunya di
sam­butan positif, tetapi jika kriteria kelulusan          Pondok Pesantren Al Islah di tepi TPU Tanah Kusir.
disamakan dengan kriteria kelulusan ujian formal           Ujian dilaksanakan di masjid sehingga suasananya
banyak warga yang keberatan. Selain itu, dengan            berbeda dengan suasana sekolah. Tidak sangat
ijazah Paket C peserta berharap dapat diterima di          ketat sebagaimana ujian formal. Yang terjadi
perguruan tinggi swasta sedangkan dengan Ijazah            seperti sharing saja.
Paket B peserta berharap dapat diterima sebagai                  Lebih lanjut Weinata mengungkapkan ada
aparatur desa (Kepala Desa).                               masalaha psikologis terutama peserta dari Home
     Mungin Eddy Wibowo yang memantau UNPP                 Schooling. Pertanyaannya, mereka yang ikut home
di NTB mengatakan sebagian pengawas ruang                  schooling ini apa karena mereka tidak punya waktu
ujian dari mahasiswa. Secara umum tidak terjadi            untuk sekolah di formal atau ada alasan lain.
persoalan yang krusial selama pelaksanaan UNPP.                  Pelaksanaan UNPP secara umum kurang se­
     Di Gorontalo sebagaimana dilaporkan oleh              rius dan terdapat penyimpangan dari POS UNPP.
Gunawan Indrayanto hampir di semua kabupaten/              Misalnya peserta ujian saling bekerjasama tetapi
kota ketidakhadiran peserta UNPP mencapai 20               dibiarkan oleh pengawas. Untuk perbaikan pelak­
persen. Hal ini disebabkan oleh sosialisasi yang terlalu   sanaan UNPP ke depan diperlukan kerjasama antara
cepat dengan waktu pelaksanaan. Temuan lainnya             Kemendiknas atau BSNP dengan Kementerian
adalah pengawasan di ruang ujian yang kurang serius.       Tenaga Kerja. l


 18                             Vol. VI/No. 3/September 2011
Lensa BSNP




  Suasana rapat koordinasi penyelenggaraan UN di
Jakarta. Rapat dihadiri oleh anggota BSNP, Puspendik,
    Direktorat terkait di Kemdiknas, Kepala Dinas
   Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Ketua          Moehammad Aman Wirakartakusumah Ketua BSNP (lajur
          Penyelenggara UN Tingkat Provinsi                kanan sebelah kiri) bersama anggota BSNP memaparkan
                                                             kebijakan Ujian Nasional di hadapan anggota Dewan
                                                                        Perwakilan Daerah di Senayan




                                                                      Penyelenggara UN tingkat satuan pendidikan
                                                                      bersiap siaga sebelum ujian dimulai untuk
                                                                      memastikan ujian dilaksanakan secara jujur,
                                                                      adil, kredibel, dan akuntabel




 Peserta UN SMA mendengarkan pengarahan dari
  pengawas ruang sebelum menjawab soal ujian




                                                           Peserta UNPP mengerjakan soal ujian dengan serius.
                                                        Mayoritas peserta UNPP adalah dari kalangan putus sekolah
                                                                              dan pekerja


                                                        Vol. VI/No. 3/September 2011                        19
Lensa BSNP




   Rapat evaluasi penyelenggaraan UN di BSNP. Rapat
dihadiri oleh anggota BSNP, Puspendik, Direktorat terkait
               di Kemdiknas dan Kemenag




                                                                          Fasli Jalal Wakil Menteri Pendidikan
                                                                        Nasional (kiri) berbincang dengan Ketua
                                                                       dan anggota BSNP seputar Ujian Nasional




  Suasana lengang dan sepi saat
 pelaksaan UNSD di SDN Bali dan
       SDN Timor Makassar




                                          Dalam suasana yang khidmat dan sederhana Anggota BSNP melakukan
                                         doa bersama dalam rangka hari jadi atau ulang tahun salah satu anggota
                                           BSNP (Farid Anfasa Moeloek, nomor dua dari kanan). Semoga panjang
                                                     umur dan senantiasa dalam lindungan Allah SWT.

Contenu connexe

Tendances

Uu no 12 tahun 2012 ttg pendidikan tinggi
Uu no 12 tahun 2012 ttg pendidikan tinggiUu no 12 tahun 2012 ttg pendidikan tinggi
Uu no 12 tahun 2012 ttg pendidikan tinggiJoan Mahulae
 
Buku Siswa SMP PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2018
Buku Siswa SMP PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2018Buku Siswa SMP PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2018
Buku Siswa SMP PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2018Muhamad Yogi
 
Buku pendidikan kewarganegaraan kelas x sma
Buku pendidikan kewarganegaraan kelas x smaBuku pendidikan kewarganegaraan kelas x sma
Buku pendidikan kewarganegaraan kelas x smaAwis Mirad
 
36 silabus-pp kn-versi-110216
36 silabus-pp kn-versi-11021636 silabus-pp kn-versi-110216
36 silabus-pp kn-versi-110216Heroll Khomaeni
 
Buku pegangan guru ppkn smp kelas 9 kurikulum 2013
Buku pegangan guru ppkn smp kelas 9 kurikulum 2013Buku pegangan guru ppkn smp kelas 9 kurikulum 2013
Buku pegangan guru ppkn smp kelas 9 kurikulum 2013Shani Ulquiorra
 
Buku Paket IPS Kelas 9 bab 4
Buku Paket IPS Kelas 9 bab 4Buku Paket IPS Kelas 9 bab 4
Buku Paket IPS Kelas 9 bab 4vanmook2
 
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017Muhamad Yogi
 
Rpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnasRpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnaseli priyatna laidan
 
Cover Buku PKn 7 SMP/MTs Siswa
Cover Buku PKn 7 SMP/MTs SiswaCover Buku PKn 7 SMP/MTs Siswa
Cover Buku PKn 7 SMP/MTs SiswaAbdul Hafifudin
 
2016 silabus pp kn smp versi 070316
2016 silabus pp kn smp versi 0703162016 silabus pp kn smp versi 070316
2016 silabus pp kn smp versi 070316Rederika
 
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (buku guru)
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (buku guru) Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (buku guru)
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (buku guru) Indah Rohmatullah
 
Hsp geo f1
Hsp geo f1Hsp geo f1
Hsp geo f1Mun Din
 

Tendances (15)

PPKN Kelas XII K13 Buku Guru
PPKN Kelas XII K13 Buku GuruPPKN Kelas XII K13 Buku Guru
PPKN Kelas XII K13 Buku Guru
 
Skkd kelas v
Skkd kelas vSkkd kelas v
Skkd kelas v
 
Uu no 12 tahun 2012 ttg pendidikan tinggi
Uu no 12 tahun 2012 ttg pendidikan tinggiUu no 12 tahun 2012 ttg pendidikan tinggi
Uu no 12 tahun 2012 ttg pendidikan tinggi
 
Buku Siswa SMP PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2018
Buku Siswa SMP PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2018Buku Siswa SMP PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2018
Buku Siswa SMP PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2018
 
Buku pendidikan kewarganegaraan kelas x sma
Buku pendidikan kewarganegaraan kelas x smaBuku pendidikan kewarganegaraan kelas x sma
Buku pendidikan kewarganegaraan kelas x sma
 
36 silabus-pp kn-versi-110216
36 silabus-pp kn-versi-11021636 silabus-pp kn-versi-110216
36 silabus-pp kn-versi-110216
 
Buku pegangan guru ppkn smp kelas 9 kurikulum 2013
Buku pegangan guru ppkn smp kelas 9 kurikulum 2013Buku pegangan guru ppkn smp kelas 9 kurikulum 2013
Buku pegangan guru ppkn smp kelas 9 kurikulum 2013
 
Buku Paket IPS Kelas 9 bab 4
Buku Paket IPS Kelas 9 bab 4Buku Paket IPS Kelas 9 bab 4
Buku Paket IPS Kelas 9 bab 4
 
Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jpRpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
 
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
 
Rpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnasRpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 7 ppkn sma kelas x kurnas
 
Cover Buku PKn 7 SMP/MTs Siswa
Cover Buku PKn 7 SMP/MTs SiswaCover Buku PKn 7 SMP/MTs Siswa
Cover Buku PKn 7 SMP/MTs Siswa
 
2016 silabus pp kn smp versi 070316
2016 silabus pp kn smp versi 0703162016 silabus pp kn smp versi 070316
2016 silabus pp kn smp versi 070316
 
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (buku guru)
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (buku guru) Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (buku guru)
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (buku guru)
 
Hsp geo f1
Hsp geo f1Hsp geo f1
Hsp geo f1
 

Similaire à Buletin BSNP Edisi 3 - 2011

1a peta-jalan-gln rev
1a peta-jalan-gln rev1a peta-jalan-gln rev
1a peta-jalan-gln revFajar Baskoro
 
06. akidah akhlak viii_mts_2019
06. akidah akhlak viii_mts_201906. akidah akhlak viii_mts_2019
06. akidah akhlak viii_mts_2019Antomi Rk
 
Panduan lomba fls2_n_smp_2016
Panduan lomba fls2_n_smp_2016Panduan lomba fls2_n_smp_2016
Panduan lomba fls2_n_smp_2016Hilmi Janggo
 
Panduan lomba fls2_n_smp_2016
Panduan lomba fls2_n_smp_2016Panduan lomba fls2_n_smp_2016
Panduan lomba fls2_n_smp_2016Hilmi Janggo
 
Buku siswa kelas 8 pp kn
Buku siswa kelas 8 pp knBuku siswa kelas 8 pp kn
Buku siswa kelas 8 pp knSiti Lathifah
 
Buku PPKN kelas VII K13
Buku PPKN kelas VII K13Buku PPKN kelas VII K13
Buku PPKN kelas VII K13bayu hidayah
 
Buku PPKN Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku PPKN Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku PPKN Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku PPKN Kelas VII SMP Kurikulum 2013Randy Ikas
 
02 silabus pp kn smp_20012017-ok.pdf
02 silabus pp kn smp_20012017-ok.pdf02 silabus pp kn smp_20012017-ok.pdf
02 silabus pp kn smp_20012017-ok.pdfHeri Purwanto
 
Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 PPKN
Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 PPKNBuku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 PPKN
Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 PPKNDafin Kanaf
 
Desain induk gerakan literasi sekolah
Desain induk gerakan literasi sekolahDesain induk gerakan literasi sekolah
Desain induk gerakan literasi sekolahMushlihatun Syarifah
 
BUKU SISWA PPKn KELAS XII EDISI REVISI 2018
BUKU SISWA PPKn KELAS XII EDISI REVISI 2018BUKU SISWA PPKn KELAS XII EDISI REVISI 2018
BUKU SISWA PPKn KELAS XII EDISI REVISI 2018Muhamad Yogi
 
K11 bg ppkn_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K11 bg ppkn_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K11 bg ppkn_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K11 bg ppkn_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan xi (buku guru)
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan xi (buku guru)Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan xi (buku guru)
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan xi (buku guru)Budi Cenat-cenut
 
Bs 8 pp kn ayomadrasah
Bs 8 pp kn ayomadrasahBs 8 pp kn ayomadrasah
Bs 8 pp kn ayomadrasahyulizalyulizal
 
Ms. word tugas 3 tik safira 2 e
Ms. word tugas 3 tik safira 2 eMs. word tugas 3 tik safira 2 e
Ms. word tugas 3 tik safira 2 eSafiraTyas
 
39 silabus-sejarah-indonesia-sma-umum versi120216
39 silabus-sejarah-indonesia-sma-umum versi12021639 silabus-sejarah-indonesia-sma-umum versi120216
39 silabus-sejarah-indonesia-sma-umum versi120216eli priyatna laidan
 
39 silabus-sejarah-indonesia-sma-umum versi120216
39 silabus-sejarah-indonesia-sma-umum versi12021639 silabus-sejarah-indonesia-sma-umum versi120216
39 silabus-sejarah-indonesia-sma-umum versi120216slamet adi
 

Similaire à Buletin BSNP Edisi 3 - 2011 (20)

1a peta-jalan-gln rev
1a peta-jalan-gln rev1a peta-jalan-gln rev
1a peta-jalan-gln rev
 
06. akidah akhlak viii_mts_2019
06. akidah akhlak viii_mts_201906. akidah akhlak viii_mts_2019
06. akidah akhlak viii_mts_2019
 
Panduan lomba fls2_n_smp_2016
Panduan lomba fls2_n_smp_2016Panduan lomba fls2_n_smp_2016
Panduan lomba fls2_n_smp_2016
 
Juklak fls2 n 2016
Juklak fls2 n 2016Juklak fls2 n 2016
Juklak fls2 n 2016
 
Panduan lomba fls2_n_smp_2016
Panduan lomba fls2_n_smp_2016Panduan lomba fls2_n_smp_2016
Panduan lomba fls2_n_smp_2016
 
Buku siswa kelas 8 pp kn
Buku siswa kelas 8 pp knBuku siswa kelas 8 pp kn
Buku siswa kelas 8 pp kn
 
Buku PPKN kelas VII K13
Buku PPKN kelas VII K13Buku PPKN kelas VII K13
Buku PPKN kelas VII K13
 
Kelas 07 smp_ppkn_siswa
Kelas 07 smp_ppkn_siswaKelas 07 smp_ppkn_siswa
Kelas 07 smp_ppkn_siswa
 
Buku PPKN Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku PPKN Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku PPKN Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku PPKN Kelas VII SMP Kurikulum 2013
 
02 silabus pp kn smp_20012017-ok.pdf
02 silabus pp kn smp_20012017-ok.pdf02 silabus pp kn smp_20012017-ok.pdf
02 silabus pp kn smp_20012017-ok.pdf
 
Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 PPKN
Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 PPKNBuku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 PPKN
Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 PPKN
 
Desain induk gerakan literasi sekolah
Desain induk gerakan literasi sekolahDesain induk gerakan literasi sekolah
Desain induk gerakan literasi sekolah
 
BUKU SISWA PPKn KELAS XII EDISI REVISI 2018
BUKU SISWA PPKn KELAS XII EDISI REVISI 2018BUKU SISWA PPKn KELAS XII EDISI REVISI 2018
BUKU SISWA PPKn KELAS XII EDISI REVISI 2018
 
K11 bg ppkn_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K11 bg ppkn_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K11 bg ppkn_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K11 bg ppkn_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan xi (buku guru)
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan xi (buku guru)Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan xi (buku guru)
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan xi (buku guru)
 
Bs 8 pp kn ayomadrasah
Bs 8 pp kn ayomadrasahBs 8 pp kn ayomadrasah
Bs 8 pp kn ayomadrasah
 
Ms. word tugas 3 tik safira 2 e
Ms. word tugas 3 tik safira 2 eMs. word tugas 3 tik safira 2 e
Ms. word tugas 3 tik safira 2 e
 
39 silabus-sejarah-indonesia-sma-umum versi120216
39 silabus-sejarah-indonesia-sma-umum versi12021639 silabus-sejarah-indonesia-sma-umum versi120216
39 silabus-sejarah-indonesia-sma-umum versi120216
 
39 silabus-sejarah-indonesia-sma-umum versi120216
39 silabus-sejarah-indonesia-sma-umum versi12021639 silabus-sejarah-indonesia-sma-umum versi120216
39 silabus-sejarah-indonesia-sma-umum versi120216
 
Silabus Sejarah Indonesia SMA umum.docx
Silabus Sejarah Indonesia SMA umum.docxSilabus Sejarah Indonesia SMA umum.docx
Silabus Sejarah Indonesia SMA umum.docx
 

Plus de Guru Online

Kerangka Kerja Implementasi Kurikulum
Kerangka Kerja Implementasi KurikulumKerangka Kerja Implementasi Kurikulum
Kerangka Kerja Implementasi KurikulumGuru Online
 
Konsep Pembelajaran Tematik
Konsep Pembelajaran TematikKonsep Pembelajaran Tematik
Konsep Pembelajaran TematikGuru Online
 
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013Guru Online
 
Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013
Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013
Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013Guru Online
 
Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan Singapura
Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan SingapuraMenelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan Singapura
Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan SingapuraGuru Online
 
Buku Kerja Pengawas Sekolah
Buku Kerja Pengawas SekolahBuku Kerja Pengawas Sekolah
Buku Kerja Pengawas SekolahGuru Online
 
Pedoman implementasi kurikulum 2013 final
Pedoman implementasi kurikulum 2013 finalPedoman implementasi kurikulum 2013 final
Pedoman implementasi kurikulum 2013 finalGuru Online
 
English Across the Curriculum
English Across the CurriculumEnglish Across the Curriculum
English Across the CurriculumGuru Online
 
Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012
Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012
Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012Guru Online
 
Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012Guru Online
 
Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012Guru Online
 
Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012Guru Online
 
Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012
Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012
Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012Guru Online
 
Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013Guru Online
 
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slide
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slideSumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slide
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slideGuru Online
 
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat MadaniSumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat MadaniGuru Online
 
PERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAH
PERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAHPERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAH
PERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAHGuru Online
 
KODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIAKODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIAGuru Online
 
Konsep Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) di SMA
Konsep Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) di SMAKonsep Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) di SMA
Konsep Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) di SMAGuru Online
 
Pendidikan Remaja dari Sudut Pandang Psikologi Islami
Pendidikan Remaja dari Sudut Pandang Psikologi Islami Pendidikan Remaja dari Sudut Pandang Psikologi Islami
Pendidikan Remaja dari Sudut Pandang Psikologi Islami Guru Online
 

Plus de Guru Online (20)

Kerangka Kerja Implementasi Kurikulum
Kerangka Kerja Implementasi KurikulumKerangka Kerja Implementasi Kurikulum
Kerangka Kerja Implementasi Kurikulum
 
Konsep Pembelajaran Tematik
Konsep Pembelajaran TematikKonsep Pembelajaran Tematik
Konsep Pembelajaran Tematik
 
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
 
Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013
Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013
Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013
 
Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan Singapura
Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan SingapuraMenelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan Singapura
Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan Singapura
 
Buku Kerja Pengawas Sekolah
Buku Kerja Pengawas SekolahBuku Kerja Pengawas Sekolah
Buku Kerja Pengawas Sekolah
 
Pedoman implementasi kurikulum 2013 final
Pedoman implementasi kurikulum 2013 finalPedoman implementasi kurikulum 2013 final
Pedoman implementasi kurikulum 2013 final
 
English Across the Curriculum
English Across the CurriculumEnglish Across the Curriculum
English Across the Curriculum
 
Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012
Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012
Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012
 
Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012
 
Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012
 
Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012
 
Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012
Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012
Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012
 
Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013
 
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slide
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slideSumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slide
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slide
 
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat MadaniSumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani
 
PERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAH
PERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAHPERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAH
PERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAH
 
KODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIAKODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIA
 
Konsep Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) di SMA
Konsep Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) di SMAKonsep Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) di SMA
Konsep Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) di SMA
 
Pendidikan Remaja dari Sudut Pandang Psikologi Islami
Pendidikan Remaja dari Sudut Pandang Psikologi Islami Pendidikan Remaja dari Sudut Pandang Psikologi Islami
Pendidikan Remaja dari Sudut Pandang Psikologi Islami
 

Dernier

UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Dernier (20)

UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Buletin BSNP Edisi 3 - 2011

  • 1.
  • 2. Dari Redaksi Penanggungjawab Moehammad Aman Wirakartakusumah P embaca yang budiman. Puji dan syukur bagi Allah karena hanya dengan pertolongan dan inayahNya lah, Buletin BSNP edisi ketiga tahun 2011 terbit dan hadir di tangan pembaca sesuai dengan yang direncanakan. Mulai edisi ketiga ini kami Pemimpin Redaksi Edy Tri Baskoro paparkan secara bersambung artikel tentang paradigma pendidikan nasional abad XXI. Hal ini dimaksudkan untuk Redaksi Eksekutif sosialisasi tentang pokok-pokok pemikiran yang termuat dalam Weinata Sairin paradigma pendidikan nasional abad XXI tersebut. Edisi ini juga Richardus Eko Indrajit memuat dua artikel lainnya yaitu hasil monitoring UN 2011 Dewan Redaksi dan perkembangan penyusunan standar pendidikan nasional. Djaali Selain itu, edisi ketiga ini juga dilengkapi dengan kegiatan BSNP Djemari Mardapi Farid Anfasa Moeloek dalam bentuk gambar/lensa kegiatan selama tiga bulan terakhir. Furqon Selamat membaca. Gunawan Indrayanto Jamaris Jamna Daftar Isi Johannes Gunawan Mungin Eddy Wibowo Teuku Ramli Zakaria Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI Zaki Baridwan 3-6 Redaksi Pelaksana Bambang Suryadi 7-10 Hasil Monitoring UN 2011 Sekretaris Redaksi Perkembangan Penyusunan Standar Ning Karningsih 11-14 Nasional Pendidikan Reporter Gaguk Margono 15-18 Berita BSNP: Kaharuddin Arafah - Balitbang dan BSNP Bersinergis dalam Pelaksanaan Kegiatan Keuangan Neneng Tresnaningsih - Hasil Penilaian Buku Teks Pelajaran Tahap I Rosmalina - Validasi Draf Standar Sarana dan Prasarana Distribusi/Sirkulasi Program Pascasarjana dan Profesi Nurul Najmah - Evaluasi Pelaksanaan UN di Provinsi Jambi Djuandi Reyman Aryo dan Sulawesi Selatan Ibar Warsita - Pemantauan Pelaksanaan UNPP Alamat: BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 19-20 Lensa BSNP Gedung D Lantai 2, Mandikdasmen Jl. RS. Fatmawati, Cipete Keterangan Gambar Cover Jakarta Selatan Telp. (021) 7668590 Suasana reviu draf standar sarana dan prasarana program Fax. (021) 7668591 pascasarjana dan profesi pendidikan tinggi di Surabaya (atas). Email: info@bsnp-indonesia.org Siswa SMAN 1 Indralaya Palembang menunggu di depan ruang Website: http://www.bsnp-indonesia.org ujian sebelum ujian dimulai dengan penuh ceria karena mereka telah belajar dengan tekun dan giat Vol. VI/No. 3/September 2011
  • 3. PARADIGMA PENDIDIKAN NASIONAL ABAD XXI (Bagian I) Alir politik dan budaya melaju me­ Mulai edisi ketiga tahun 2011, rambah batasan sosial apa pun sebagai Buletin BSNP secara bersambung akan hentakan eksternal yang berupa desakan memaparkan tulisan tentang paradigma yang memaksa. Laju aliran ini hanya dapat dikendalikan dengan potensi kuat pendidikan nasional abad XXI yang disusun kita dalam aspek tersebut. Ibarat air oleh tim ahli sebanyak dua belas orang yang mengalir dari tempat berpotensial dan dikoordinasikan oleh Farid Afansa tinggi ke tempat yang rendah, begitu pula Moeloek bersama enam anggota BSNP budaya, sains dan teknologi akan mengisi kantong sosial yang berpotensi kurang. lainnya pada tahun 2010. Pemuatan tulisan Hukum itu juga akan mempengaruhi hidup ini dimaksudkan untuk sosialisasi dan kita jika kita biarkan gradien potensial penyebaran informasi tentang paradigma tetap bekerja menuruti hukum alam. pendidikan nasional abad XXI tersebut. Itulah sebabnya daya tahan kebangsaan harus diperkuat dengan pengisian elemen Selamat membaca (bagian pertama) dan teknologi dan sains. Kedua cabang budaya semoga bermanfaat. yang telah merebak semenjak akhir abad XIX itu memancarkan kekhasan dan kewibawaan yang akan lebih tampak merambah masa datang. Kita tidak anti PENGANTAR asing atau budaya lain, tetapi kita ingin membangun ketegaran berbangsa agar T im Ahli Penyusun Paradigma Pen­­ dapat memilih dan memilah aktif kucuran didikan Nasional Abad XXI yang budaya lain untuk kita luluhkan menjadi bekerja di bawah naungan Ba­dan bagian dari kemajuan kita. Standar Nasional Pendidikan, mem­per­ Bila melihat ke depan dan mengejar sembahkan dokumen ini ke hadapan kemajuan, mau tidak mau perhatian kita khalayak. Usa­ha menyusun Paradigma Pen­ harus tertuju pada peningkatan mutu didikan Na­sio­nal abad XXI ini adalah dalam anak bangsa melalui pendidikan. Anak usaha memenuhi amanat yang terkandung bangsa tidak boleh terpinggirkan oleh arus da­lam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia kemajuan. Pendidikan yang bermakna 17 Agustus 1945, dan didasarkan pada harus menjadi strategi dasar dalam gerak Pan­casila serta UUD Negara Republik menjauhkan bangsa Indonesia dari lembah Indo­nesia 1945, yaitu mencerdaskan ke­ ketertinggalan untuk menyamai dunia hi­dupan bangsa dan mewujudkan kese­ maju. Inti pendidikan itu ialah mengacu jahteraan bangsa Indonesia yang setara dengan tepat pada penyeimbangan pen­ dengan bangsa-bangsa lain, sambil meng­ didikan keilmuan dan usaha memajukan hadapi perubahan drastis abad XXI yang ilmu pengetahuan dengan pendidikan melanda seluruh dunia. Kemajuan global, yang memperbesar kapasitas nuraniah yang ditandai dengan semakin derasnya yang menyangkut moral. Tanggung jawab pengaruh budaya lain menerobos batas- kita secara pedagogik adalah membimbing batas negara yang ditentukan secara anak bangsa untuk menjadi pribadi dengan geo­grafis konvensional, harus dihadapi. kecerdasan akal dan kemuliaan karakter Tatanan dunia abad XX yang dibatasi oleh yang seimbang. sekat-sekat ideologis, dalam abad XXI Selama penyusunan itu Tim telah ini dibatasi oleh sekat yang diakibatkan dipimpin oleh Pancasila sebagaimana ter­ oleh kesenjangan penguasaan sains cantum dalam Mukadimah UUD 1945 dan dan teknologi. Demi kejayaan nasional, oleh kekokohan UUD Negara Republik penghapusan sekat ini harus dilaksanakan Indonesia 1945. Tim juga menyadari ke­ dengan program sistematik dan strategik, hadiran semua usaha legal yang terukir da­ untuk mendorong bangsa Indonesia untuk lam bentuk hukum yang menjadi rambu- maju dan lebih mandiri. rambu pendidikan di Indonesia setelah Vol. VI/No. 3/September 2011
  • 4. Proklamasi Kemerdekaan sampai tahun masyarakat. Ini merupakan pencanangan 2010. Dokumen itu merupakan petunjuk bahwa ilmu pengetahuan akan menjadi dan keinginan nyata bangsa Indonesia pijakan guna memajukan bangsa dalam untuk maju. Tim memperhatikan agar kita percaturan dunia. tidak salah langkah terjerumus ke dalam Selain ingin menyikapi tantangan lingkaran tak berujung kemandirian, na­ eksternal, yakni mendudukkan harkat mun pumpunan perhatian Tim tidak dapat bangsa setara dengan bangsa lain di lain kecuali menerawang ke masa depan dunia maju, Tim juga meyakini perlunya mencari jalan bangsa agar memperoleh menanam pancang pendidikan yang kehormatan di antara bangsa di dunia lebih kokoh agar di atas basis itulah karena sumbang pikir nurani dan akal potensi anak bangsa dipersatukan. kita kedalam khazanah budaya yang ikut Anak bangsa yang terdiri dari aneka ras, memperkokoh sosok bangsa dalam ikut berbagai suku bangsa dengan pelbagai menghadirkan kesejahteraan, kebahagiaan, adat dan kepercayaannya, serta beraneka dan kedamaian kemanusiaan. Anak bangsa agama, hendaknya terikat bersama da­ adalah individu dengan kekhasannya lam semangat kebangsaan. Dengan ke­ sendiri-sendiri. Kita harus dapat men­ja­ ber­samaan ini mereka menyongsong dikannya modal untuk kebersamaan mem­ masyarakat jamak yang bertali-temali le­ bangun profil ke-Indonesia-an. Kepada bih luwes dan indah, karena toleransi merekalah kita tumpahkan perhatian, ter­hadap keanekaragaman. Ini adalah energi dan dana agar tiap individu dapat pengejawantahan Tim pada amanah kon­ menjadi aset bangsa yang berkarakter stitusi yang meminta kita menghormati pembaharu, berkeinginan tahu, terdorong setiap orang tanpa membedakan golongan menjadi penemu berdaya cipta, meng­ atau untuk kepentingannya sendiri. hargai kebebasaan berpikir, dan meng­ Tim juga tidak ingin melihat adanya ke­ hormati keaneka ragaman kultural. Tim lompok terpinggirkan tak tersentuh mengetengahkan unsur kognitif, nilai oleh arus utama pendidikan dan usaha kognitif, dan sikap etis, serta santun yang bertujuan mengangkat manusia dalam bersosialisasi. Nilai tambah itu sebagai pribadi dan manusia anggota ter­selenggara dalam ranah pendidikan masyarakatnya. Oleh karena itu disadari formal, non-formal dan in-formal yang adanya keanekaragaman geo-demogafis dilaksanakan dengan keyakinan mengingat dan gender, sehingga kedua aspek kefungsian negara dan masyarakat. Ke­ sosial ini harus selalu masuk ke dalam setaraan bagi semua anak bangsa harus persamaan yang mencerminkan kemajuan ter­bangun tanpa memandang keragaman berbangsa. Naluri hidup berkelanjutan, warna kulit, asal ras, agama, maupun dengan memikirkan kesejahteraan gene­ kepercayaan. rasi berikutnya, kemandirian dalam Dalam mengemukakan pendapat penye­lenggaraan hidup serta kejujuran yang tersaji di dalam buku ini Tim tidak merupakan nilai ajar yang inheren dengan ber­pretensi melihat seluruh terowongan program strategik yang mengusung misi abad XXI, karena sadar bahwa perubahan dasar pembentukan anggota masyarakat dan dadakan dapat terjadi karena pe­ yang mencintai dan, lebih dari itu, ne­muan teknologi yang mencuat, ilmu mensyukuri, keberadaan tanah air yang pengetahuan yang mengubah paradigma, bebas berpolitik, bangga mengembangkan kondisi sosial yang berubah dan ekonomi seni dan budaya serta berkemampuan yang menuntun kehidupan. Namun begitu mengelola sumber alamnya untuk kemas­ Tim tidak dapat melihat lain kecuali tekno- lahatan bangsa di masa depan. sains akan memimpin gerak kehidupan Dengan wawasan tersebut pokok pi­ selama beberapa dekade mendatang. Tek­ kiran Tim disampaikan dalam lima bab no-sains ini akan mendorong dan meng­ seperti di bawah ini. arahkan, bahkan, dalam berbagai hal Bab I menyajikan aras pendidikan da­ akan menguasai ingatan dan kemampuan lam wujud pengertian dasar, falsafah dan masyarakat. Tekno-sains mengemban paradigmanya. pengertian luas dan untuk memiliki dan Bab II menunjukkan bahwa semenjak mengantisipasinya masyarakat ha­rus pro­ pra penjajahan pendidikan di Indonsia aktif menguasainya tanpa menang­gal­ telah memiliki makna yang mengajak kan aspek sosio-budaya bangsa. Kecen­ peserta didik untuk mandiri dan mem­ derungan dunia dewasa ini, nyatanya, ingin bebaskan diri dari ketidaktahuan. Dike­ mengembangkan “knowledge-based” mu­kakan pula bagaimana paradigma economy sebagai sarana mensejahterakan pen­didikan yang dimiliki sampai saat Vol. VI/No. 3/September 2011
  • 5. ini, beserta beberapa catatan mengenai pikiran (intelek), dan tubuh anak. pendidikan kita, dampak geo-demografis Ketiga-tiganya tidak boleh dipisah– serta tantangan bagi pendidikan nasional. pisahkan, agar supaya kita dapat me­ Bab III menguraikan karakteristik, majukan kesempurnaan hidup, ke­ kompleksitas, tantangan serta teknologi hidupan dan penghidupan anak–anak dan budaya abad XXI. Dikemukakan pula didik selaras dengan dunianya. pembinaan budaya dan karakter bangsa Berdasarkan UU 20/2003 fungsi pen­ sebagai suatu tantangan nasional. didikan adalah untuk mengembangkan Bab IV dimulai dengan penjelasan kemampuan dan membentuk watak serta tantang konteks pengembangan paradigma peradaban bangsa yang bermartabat da­ pendidikan nasional, tujuan pendidikan, lam rangka mencerdaskan kehidupan diikuti dengan paradigma pendidikan bang­sa. Pendidikan ditujukan untuk nasional abad XXI. Bab ini diakhiri dengan me­ngembangkan potensi peserta didik mengemukakan bagaimana kualifikasi agar menjadi manusia yang beriman dan SDM abad XXI yang dikehendaki. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Bab V mengemukakan deskripsi se­ ber­akhlak mulia, sehat berilmu, cakap, jumlah ciri model pendidikan yang perlu kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara di­cermati setelah mengamati berbagai yang demokratis serta bertanggungjawab hal yang berkaitan dengan penyusunan (UU 20/2003, pasal 3). Pendidikan dengan paradigma tersebut. Ditunjukkan pula demikian pada dasarnya merupakan sarana berbagai pergeseran paradigma pendidikan proses humanisasi, proses pemberdayaan, yang mungkin terjadi, dan diakhiri de­ dan sosialisasi, dalam kerangka mana ngan strategi pengambilan kebijakan terjadi proses pembangunan manusia yang yang mencakup strategi pelaksanaan inovatif, berdaya kritik, berpengetahuan, ope­­rasional. berkepribadian, dan taat azas (Zainuddin, 2010). BAB I: PENDAHULUAN Dalam konteks globalisasi, pendidikan harus mampu mempertahankan budaya 1.1. Pengertian Pendidikan dan jati diri bangsa di tengah-tengah gen­ Ide dasar pendidikan itu adalah kerja carnya gempuran beragam budaya dan membangun manusia supaya dia bisa peradaban bangsa lain. Sebagai sebuah survive melindungi diri terhadap alam, negara yang kaya akan budaya yang mengatur hubungan antar-manusia, ser­ beraneka ragam (heterogen), Indonesia ta antara manusia dengan Tuhan. Me­la­ harus mampu menjadi bangsa yang lui pendidikan terjadi proses di mana mandiri dalam arti sanggup memenuhi suatu kompleks pengetahuan dan keca­ berbagai kebutuhan masyarakat sesuai kapan (capacities) diteruskan kepada dengan harapan, cita-cita, dan impiannya. ge­nerasi selanjutnya. Setiap generasi ba­ ru pada gilirannya akan menggali dan 1.2. Falsafah Pendidikan mengembangkan pengetahuan dan ke­ Pemahaman mengenai pendidikan itu cakapan baru yang diperlukannya untuk berubah dari waktu ke waktu serta dari merespon dan mengatasi tantangan yang pendidik yang satu ke pendidik yang lain. tidak dikenal lewat pendidikan penge­ Kendati demikian, pendidikan itu tahuan dan kecakapan terdahulu. pada dasarnya bisa dipahami sebagai pro­ a. Undang-undang Sistem Pendidikan ses, di mana pendidik melakukan tran­ Nasional (UU 20/2003) merumuskan sfer pengetahuan, kecakapan dan nilai- pendidikan sebagai usaha sadar dan nilai kepada peserta didik dalam suatu terencana untuk mewujudkan suasana proses pembentukan kemampuan fisik belajar dan proses pembelajaran (yang sehat), kemampuan nalar (yang agar peserta didik secara aktif me­ cerdas) maupun karakter (yang utama), nyum­bangkan potensi dirinya un­ melalui suatu proses yang merupakan tuk memiliki kekuatan sepiritual upaya sosialisasi dan enkulturasi yang kea­gamaan, pengendalian diri, kepri­ terlembaga, baik dalam ranah formal, non badian, kecerdasan, akhlak mulia, serta formal, dan informal. keterampilan yang diperlukan dirinya, Dalam kerangka konsep Ki Hajar De­ masyarakat, bangsa dan negara. wantara pendidikan yang humanis me­ b. Ki Hajar Dewantoro menegaskan bah­ nekankan pentingnya pelestarian eksis­ wa pendidikan adalah daya upaya tensi manusia, dalam arti membantu untuk memajukan bertumbuhnya bu­ manusia menjadi lebih manusiawi, lebih di pekerti (kekuatan batin karakter), berbudaya, sebagai manusia yang utuh Vol. VI/No. 3/September 2011
  • 6. berkembang, menyangkut daya cipta ilmu ini berfungsi sebagai lensa, sehingga (kognitif), daya rasa (afektif), dan daya melalui lensa ini para ilmuwan dapat karsa (konatif). mengamati dan memahami masalah- Ki Hajar Dewantara juga meninggalkan masalah ilmiah dalam bidang masing-ma­ pesan mengenai jangkauan pendidikan sing dan jawaban-jawaban ilmiah terhadap yang siap bahkan untuk masa depan, masalah-masalah tersebut. hampir seabad yang lalu: “pendidikan Paradigma diartikan sebagai alam hendaknya membantu peserta didik untuk disiplin intelektual, yaitu cara pandang menjadi merdeka dan independen secara seseorang terhadap diri dan lingkungannya fisik, mental dan spiritual; pendidikan yang akan memengaruhinya dalam ber­ hendaknya tidak hanya mengembangkan pikir (kognitif), bersikap (afektif), dan ber­ aspek intelektual sebab akan memisahkan tingkah laku (konatif). Paradigma juga dari orang kebanyakan; pendidikan hen­ dapat berarti seperangkat asumsi, kon­ daknya memperkaya setiap individu tetapi sep, nilai, dan praktek yang diterapkan perbedaan antara masing-masing pribadi da­lam memandang realitas pada sebuah harus tetap dipertimbangkan; pendidikan komunitas yang sama, khususnya, dalam hendaknya memperkuat rasa percaya disiplin intelektual. diri, mengembangkan harga diri. Peserta Dengan pengertian-pengertian di atas, di­dik yang dihasilkan adalah peserta Paradigma Pendidikan dan Paradigma Pen­ didik yang berkepribadian merdeka, se­ didikan Nasional dapat dirumuskan seba­ hat fisik, sehat mental, cerdas, menjadi gai berikut ini: anggota masyarakat yang berguna, dan ”Paradigma pendidikan adalah sua­ bertanggungjawab atas kebahagiaan tu cara memandang dan memahami pen­ diri­nya dan kesejahteraan orang lain. didikan, dan dari sudut pandang ini kita Yang dimaksud dengan manusia mer­ mengamati dan memahami masalah- deka adalah seseorang yang mampu ber­ ma­sa­lah pendidikan yang dihadapi dan kembang secara utuh dan selaras dari men­cari cara mengatasi permasalahan segala aspek kemanusiaannya dan yang tersebut.” mampu menghargai dan menghormati “Paradigma pendidikan nasional kemanusiaan setiap orang.” ada­lah suatu cara memandang dan me­ Masih sezaman dengan Ki Hajar De­ ma­hami pendidikan nasional, dan dari wantara, Engkoe Mohammad Sjafei yang sudut pandang ini kita mengamati dan mendirikan “Perguruan Ruang Pendidik memahami masalah dan permasalahan INS Kayutanam” pada tahun 1926 di yang dihadapi dalam pendidikan desa Kayutanam di Sumatra Barat juga nasional, dan mencari cara mengatasi me­mandang pendidikan sebagai upaya permasalahan tersebut.” dan proses pembangunan manusia yang Ke dalam cara pandang itu termasuk lengkap. Dalam rangka itu Engkoe Mo­ tantangan dasar yang dihadapi manusia hammad Sjafei mengajukan lima sasaran dalam kaitannya dengan tata sosial, utama dari upaya pendidikan, yaitu: (a) kebudayaan serta lingkungan alamnya. kemerdekaan berpikir (dalam bentuk Konsep paradigma Pendidikan Nasio­ inovasi/kreativitas), (b) pengembangan nal yang disusun di sini akan menjadi ilmu pengetahuan, talenta/bakat (sebagai dasar untuk menentukan kebijakan ser­ rahmat Tuhan), dan potensi diri, (c) ta pelaksanaannya, dan melibatkan pu­ kemandirian dan entrepreneurship, (d) la penentuan persyaratan pelaksana- etos kerja, serta (e) akhlak mulia (sebagai pelak­sananya. Dalam mengacu ke ma­ pengejawantahan dari agama, etika, dan sa depan, pelaksanaan pendidikan per­ estetika). lu memperhitungkan pengaruh dari berbagai sumber belajar, termasuk yang 1.3. Paradigma Pendidikan berkembang di dunia maya. Paradigma Thomas Kuhn (1922-1996) adalah orang pendidikan nasional yang dirumuskan di pertama yang merumuskan paradigma sini, didasarkan pada tujuan, dan yang ilmu dalam disiplin epistemologi sebagai diharapkan dari hasil pendidikan kita yang kerangka teoritis, atau suatu cara me­ akan datang. Hal ini akan diuraikan dalam man­dang dan memahami alam, yang te­ bagian tersendiri. (bersambung) lah digunakan oleh komunitas ilmuwan se­bagai pandangan dunianya. Paradigma The Structure of Scientific Revolutions. The University of Chicago Press, ([1962] 1970. Vol. VI/No. 3/September 2011
  • 7. Hasil Monitoring UN 2011 Bambang Suryadi Staf Profesional BSNP, Dosen Fakultas psikologi UIN Jakarta merupakan gabungan dari 60 persen nilai Pengantar ujian sekolah dan 40 persen nilai rapor. B Kedua, pada tahun ini tidak ada UN adan Standar Nasional Pendidikan Ulangan bagi siswa yang tidak lulus UN (BSNP) sebagai lembaga inde­ Utama dan UN Susulan. Hal ini karena berdasarkan evaluasi penyelenggaraan UN penden memiliki wewenang me­ tahun sebelummnya, penyelenggaraan UN nye­lenggarakan Ujian Nasional (UN) Ulangan kurang efektif. SMA/MA, SMALB, SMK, SMP/MTs, dan Ketiga, khusus untuk UN SMA/MA, BSNP melakukan uji petik di sekolah/ma­ SMPLB serta Ujian Nasional SD/MI drasah tertentu. Dalam pelak­sanaannya, tahun pelajaran 2010/2011. anggota BSNP membawa lem­bar jawaban dari ruang ujian ke perguruan tinggi ko­ ordinator pengawasan UN un­tuk dipindai UN Utama SMA/MA, SMALB dan SMK (scan). Hasil pemindaian diba­wa langsung dilaksanakan dari tanggal 18 sampai ke Jakarta untuk dila­ku­kan analisis. Tu­ dengan 21 April 2011. UN Susulan juannya adalah un­tuk mendapatkan hasil dilaksanakan dari tangal 25 sampai yang obyektif jika UN diselenggarakan dengan 28 April 2011. Pengumuman dengan jujur dan transparan. hasil UN tanggal 16 Mei 2011. UN Utama Untuk memastikan penyelenggaraan SMP/MTs dan SMPLB dilaksanakan dari UN tahun pelajaran 2010/2011 sesuai tanggal 25 sampai dengan 28 April 2011. dengan Prosedur Operasional Standar UN Susulan dilaksanakan dari tanggal 3 (POS) tentang UN, maka BSNP melakukan sampai dengan 6 Mei 2011. Pengumuman pemantauan penyelenggaraan UN. hasil UN tangal 4 Juni 2011. UN Utama SD/ MI dan SDLB dilaksanakan dari tanggal 10 Metode sampai dengan 12 Mei 2011. UN Susulan Mengingat keterbatasan anggota dilaksanakan dari tanggal 18 sampai BSNP, kegiatan pemantauan UN ini dilak­ dengan 20 Mei 2011. Pengumuman hasil sanakan selain melibatkan anggota UN minggu ketiga bulan Juni 2011. BSNP juga melibatkan Biro Hukum, In­ Jumlah peserta UN tahun pelajaran spek­torat Jenderal, dan Puspendik de­ 2010/2011 sebanyak 10.660.312 peserta ngan mengunjungi sekolah/madrasah dari 234.342 sekolah/madrasah untuk pe­nyelenggara UN. Selain itu kegiatan seluruh jenjang dengan perincian sebagai pemantauan juga dilakukan oleh Direk­ berikut. torat Pembinaan SMP, SMA, dan SMK Tabel 1 Kementerian Pendidikan Nasional. Peserta Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2010/2011 Sekolah/madrasah yang dipantau dipilih secara purposive dengan mem­ Jumlah Sekolah/ pertimbangkan jenis sekolah/madrasah, No Jenjang Jumlah Peserta Madrasah status negeri/swasta dan lokasi sekolah 1 SMA/MA, SMK dan SMALB 25.656 2.488.757 di kabupaten/kota. Sedangkan kuesioner 2 SMP/MTs dan SMPLB 47.369 3.768.722 diberikan kepada penyelenggara ting­ 3 SD/MI dan SDLB 161.317 4.402.839 kat provinsi, penyelenggara tingkat ka­ Total 234.342 10.660.312 bupaten/kota, penyelenggara tingkat satuan pendidikan, guru, dan murid. Dalam penyelenggaraan UN tahun Pemantauan dilaksanakan melalui pelajaran 2010/2011 terdapat beberapa observasi, wawancara, dan angket. Ob­ perbedaan dibandingkan dengan UN servasi dilakukan untuk mendapatkan tahun sebelumnya. Perbedaan pertama, gambaran yang jelas dan konkrit tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan penyelenggaraan UN. Obyek yang diob­ pendidikan ditentukan dengan formula servasi adalah satuan pendidikan penye­ gabungan,yaitu 60 persen nilai UN dan lenggara UN, diantaranya ruang kelas, 40 persen nilai sekolah/madrasah yang kondisi siswa, tempat penyimpanan Vol. VI/No. 3/September 2011
  • 8. Siswa SMA menghadapi Ujian Nasional pada hari pertama dengan penuh ceria dan percaya diri. Percaya diri merupakan kunci utama menuju sukses dalam setiap urusan termasuk UN. soal, pengawasan UN di ruang ujian, dan Hasil pemantauan secara umum dapat kebersihan lingkungan. Wawancara secara diklasifikasikan kepada tiga aspek, yaitu mendalam (indepth interview) dilakukan persiapan siswa menghadapi UN, dampak kepada penyelenggara UN tingkat provinsi, UN terhadap siswa dan guru, dan tingkat kabupaten/kota, kepala sekolah, guru, kesukaran soal UN. Hasil tersebut dapat dan peserta UN. Angket digunakan untuk digambarkan sebagai berikut. mendapatkan pandangan siswa, guru, dan Data di atas menunjukkan bahwa penyelenggara tentang penyelenggaran UN. Beberapa hal yang ditanyakan dalam angket adalah persiapan menjelang UN, Tabel 2 tingkat kesulitan soal untuk masing- Persiapan Siswa SMA/MA Menghadapi UN masing pelajaran, dan dampak psikologis N = 481 UN terhadap semangat belajar dan meng­ No. PERSIAPAN JUMLAH ajar murid dan guru. 443 1 Mengikuti pelajaran tambahan di sekolah/madrasah Responden pemantauan terdiri atas 92% beberapa unsur, yaitu (a) Penyelenggara 373 2 Mengikuti bimbingan belajar UN tingkat provinsi (1 orang); (b) 78% Penyelenggara UN tingkat kabupaten/kota 438 3 Membeli buku pelajaran yang diujikan ( 1 orang); (c) Penyelenggara UN tingkat 91% satuan pendidikan (3 orang dari 3 satuan 449 4 Menambah jam belajar pendidikan); (d) Guru (5 orang setiap 93% satuan pendidikan); dan (e) Peserta UN (10 anak setiap satuan pendidikan) peserta UN bersungguh-sungguh mela­ Kegiatan pemantauan dilaksanakan kukan persiapan melalui berbagai usaha. dalam rentang waktu pelaksanaan Mayoritas peserta didik menambah UN sesuai dengan jadwal yang telah jam belajar (93%), mengikuti pelajaran ditetapkan BSNP. Pemantau berada di tambahan di sekolah/madrasah (92%), dan lapangan selama tiga hari. Pemantauan membeli buku pelajaran yang diujikan dilaksanakan di 33 provinsi, di masing- dalam UN (91%). Namun demikian mes­ masing provinsi pemantauan dilakukan kipun mereka sudah mengikuti pelajaran di dua sampai tiga kabupaten/kota, dan tambahan dan menambah jam belajar, di setiap kabupaten/kota sebanyak tiga masih ada 78% dari peserta didik yang sampai empat sekolah/madrasah. mengikuti bimbingan belajar. Ketika me­ reka ditanya mengapa masih mengikuti Hasil bimbel, mayoritas responden mengatakan Vol. VI/No. 3/September 2011
  • 9. untuk lebih percaya diri. Secara singkat lam tabel berikut ini. dapat dikatakan bahwa usaha dan kerja keras yang dilakukan peserta didik ini Tabel 5 dimaksudkan untuk lulus UN. Persiapan Siswa SMP/MTs Dalam UN memiliki pengaruh psikologis Menghadapi UN terhadap murid dan guru dalam belajar N = 357 mengajar sebagaimana terlihat dalam NO PERSIAPAN JUMLAH tabel berikut ini. Mengikuti pelajaran tambahan 353 Data pada tabel 3 di atas menunjukkan 1 di sekolah/madrasah 99% 293 Table 3 2 Mengikuti bimbingan belajar 82% Dampak UN Terhadap Siswa Dan Guru SMA/MA Membeli buku pelajaran yag 304 SKALA 3 diUNkan 85% NO. DAMPAK (Menurun-Meningkat) 1 2 3 4 334 4 Menambah jam belajar 4 38 156 124 94% 1. Semangat Belajar 1% 10% 45% 37% Persiapan yang dilakukan siswa 16 81 114 109 2. Kecemasan SMP/MTs bervariasi. Mayoritas mereka 5% 25% 33% 30% mengikuti pelajaran tambahan di seko­ Semangat 0 19 70 136 3. lah/madrasah (99%), menambah jam mengajar guru 0% 5% 20% 39% bela­jar (94%), dan membeli membeli bu­ku pelajaran yang diujinasionalkan bahwa UN dapat meningkatkan semangat (85%). Namun demikian mayoritas dari murid dalam belajar dan semangat guru mereka juga masih mengikuti bimbingan dalam mengajar dengan persentase 37% belajar (82%). Tingginya persentase sis­ dan 39% untuk masing-masing katagori wa yang mengikuti bimbingan belajar dengan skala 1 sampai 4. Namun demikian menunjukkan persiapan yang diberikan diakui juga oleh siswa bahwa UN dapat guru dan dilakukan oleh siswa dirasakan menimbulkan kecemasan dengan per­sen­ belum memadai. tase 30% untuk skala 4. Tidak dipungkiri UN juga memiliki Dari segi tingkat kesukaran soal untuk dam­pak psikologis terhadap siswa dan tiga mata pelajaran utama, yaitu Bahasa guru seperti digambarkan dalam tabel Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika berikut ini. dapat digambarkan sebagai berikut. Data di atas menunjukkan, dari tiga Tabel 6 Dampak UN Terhadap Siswa Dan Guru SMP/MTs Table 4 Tingkat Kesukaran Soal UN SMA/MA SKALA NO. DAMPAK 1 2 3 4 TINGKAT KESUKARAN NO. MATA PELAJARAN (Mudah-Sulit) Semangat 2 9 116 198 1. 1 2 3 4 5 Belajar 1% 3% 32% 55% 1 Bahasa Indonesia 21 88 168 49 8 17 140 127 52 2. Kecemasan 6% 25% 50% 14% 2% 5% 39% 36% 15% 2 Bahasa Inggris 18 57 143 82 11 Semangat 0 8 71 173 3. 5% 16% 43% 24% 3% mengajar guru 0% 2% 20% 48% 3 Matematika 11 22 85 111 89 3% 6% 26% 32% 25% Bagi siswa, UN dapat meningkatkan semangat belajar mereka sebagaimana mata pelajaran, Matematika dirasakan dirasakan oleh 55% responden. Bagi oleh siswa memiliki tingkat kesukaran guru, UN dapat meningkatkan semangat yang paling tinggi dengan persentase 57% mengajar sebagaimana dirasakan oleh 48% untuk skala 4 dan 5, diikuti oleh Bahasa responden dari guru. Namun demikian Inggris dengan persentase 27% dan Bahasa diakui juga bahwa UN berdampak pada Indonesia dengan persentase 16%. timbulnya kecemasan di kalangan Sehubungan dengan persiapan meng­ siswa sebagaimana dirasakan oleh 51% hadapi UN, siswa SMP/MTs yang menjadi responden pada skala 3 dan 4. responden monitoring melakukan berbagai Untuk tingkat kesukaran soal UN SMP/ persiapan sebagaimana digambarkan da­ MTs dapat digambarkan sebagai berikut. Vol. VI/No. 3/September 2011
  • 10. Tabel 7 karan soal yang paling tinggi untuk Para pengawas UN SMP/MTs dan SMA/MA. Untuk itu ruang ujian Tingkat Kesukaran Soal UN SMP/MTs disarankan kepada guru dan murid untuk mendengarkan MATA TINGKAT KESUKARAN pengarahan dari NO. memberikan perhatian kepada mata PELAJARAN 1 2 3 4 5 penyelenggara pelajaran Matematika yang merupakan 1 Bahasa 16 79 153 79 19 UN tingkat satuan dasar dari semua ilmu pengetahuan. Indonesia 4% 22% 43% 22% 5% pendidikan. Diantaranya adalah dengan membuat Pengarahan 2 Bahasa 9 32 147 97 24 strategi mengajar yang mudah dimengerti Inggris diberikan 3% 9% 41% 27% 7% oleh siswa serta dengan memberikan setiap pagi 3 Matematika 5 47 91 107 78 banyak latihan. sebelum mereka 1% 13% 25% 30% 22% Meskipun para siswa sudah me­ melakukan 4 IPA 2 32 67 88 17 lakukan persiapan dengan mengikuti pengawasan. 1% 9% 19% 25% 5% kelas tambahan di sekolah/madrasah Pengawasan dan menambah jam belajar di rumah, dilakukan dengan Dari empat mata pelajaran di atas, mayoritas dari mereka masih mengikuti sistem silang atar Matematika memiliki tingkat kesukaran sekolah/madrasah. bimbingan belajar. Artinya mereka masih soal yang paling tinggi dengan persentase mengeluarkan biaya tambahan untuk 52% pada skala 4 dan 5, diikuti oleh mengikuti bimbingan tersebut. Untuk itu Bahasa Inggris dengan persentase 34%, disarankan kepada para siswa untuk lebih IPA dengan persentase 30% dan Bahasa percaya diri dengan mengikuti proses Indonesia dengan persentase 27%. belajar mengajar di sekolah dan belajar secara mandiri. Kesimpulan dan Saran UN memiliki dampat positif kepada BSNP sebagai penyelenggara UN siswa dan guru. Bagi siswa UN dapat senantiasa melakukan perbaikan dan meningkatkan semangat belajar dan peningkatan mutu penyelenggaraan UN. bagi guru dapat meningkatkan semangat Usaha ini dimaksudkan untuk menjadikan mengajar. Dampak psikologis lainnya hasil UN lebih obyektif, jujur, dan adalah munculnya kecemasan di kalangan kredibel. Untuk itu diperlukan kerjasama siswa. Namun tingkat kecemasan ini tidak dan komitmen dari semua pihak dan tinggi sehingga malah bisa dijadikan masyarakat luas sehingga penyelenggaraan daya pendorong untuk lebih giat belajar. UN yang obyektif, jujur, dan kredibel Disarankan bagi siswa dan guru, semangat dapat diwujudkan. Tanpa kerjasama dan belajar dan mengajar tersebut hendaknya komitmen tersebut usaha yang dilakukan ditingkatkan bukan hanya karena UN tapi oleh BSNP tidak akan optimal. karena untuk menguasai kompetensi yang Matematika memiliki tingkat kesu­ harus dimiliki. l 10 Vol. VI/No. 3/September 2011
  • 11. Perkembangan Penyusunan Standar Nasional Pendidikan Bambang Suryadi Ada tujuh kegiatan yang menjadi masing standar serta memberikan masukan dan tanggapan un­tuk pengembangan standar prioritas BSNP pada tahun 2011, yaitu dimaksud. Hal ini menjadi penting mengingat penyempurnaan SKL dan SI, standar sarana tidak semua anggota BSNP terlibat secara dan prasarana program pascasarjana dan langsung dalam pengembangan seluruh stan­ dar. Se­mentara di sisi lain, ungkap Aman, ang­ profesi, standar pendidik dan tenaga gota BSNP harus mengetahui subtansi dan kependidikan pendidikan tinggi, standar pro­ses pengembangan standar yang sedang biaya pendidikan tinggi, pengembangan berlangsung. instrumen pemantauan standar pendidikan nonformal, dan evaluasi Penyempurnaan SKL dan SI Menurut Djemari Mardapi dalam pe­­­ standar pendidikan tinggi berdasarkan lak­sanaan kegiatan penyempurnaan SKL paradigma pendidikan nasional. dan SI ada beberapa tahapan ke­giat­­an yang digabungkan supaya an­ta­ra anggota tim ahli SKL dan tim ahli SI dapat berkomunikasi dan K oordinator untuk penyempurnaan tukar in­for­masi. “Strategi ini sangat penting SKL adalah Djemari Mardapi, untuk SI karena ber­dasarkan SKL tersebutlah akan ada­lah Mungin Eddy Wibowo, untuk di­kem­bangkan menjadi SI. Ada SKL satuan standar sarana dan prasarana adalah Edy Tri pen­didikan, SKL kelompok mata pelajaran, Baskoro, untuk standar pendidik dan tenanga dan SKL mata pelajaran. Masing-masing kependidikan pendidikan ting­gi adalah Djaali, SKL memiliki turunannya dalam SI”, ung­kap untuk standar biaya pendidikan tinggi adalah Djemari. Zaki Baridwan, untuk instrumen pemantauan Sampai berita ini ditulis, tim penyem­ standar pen­didikan nonformal adalah Jamaris purnaan SKL dan SI telah melakukan vali­dasi Jamna dan untuk evaluasi standar pendidikan di Surabaya tanggal 19-21 Agus­tus 2011. tinggi berdasarkan paradigma pendidikan Dalam laporannya, Djemari Mar­dapi me­nyam­ nasional adalah Farid Anfasa Moeloek. paikan kegiatan validasi sangat menarik. Setiap hari Selasa, dalam rapat pleno Ham­pir semua tim ahli dan undangan ha­ BSNP, masing-masing koordinator kegiatan dir. Tempat kegiatan juga sangat bagus se­ menyampaikan laporan perkembangan pe­ hing­ga memudahkan untuk komunikasi dan nyusunan standar tersebut. Menurut Mu­ham­ sinkronisasi antara tim SKL dan tim SI. Hanya mad Aman Wirakartakusumah, melalui laporan satu yang pembahasannya agak lama yaitu perkembangan ini dimaksudkan supaya semua PKn. anggota BSNP mengetahui perkembangan Sementara Mungin Eddy Wibowo dalam dan hasil yang sudah di­capai untuk masing- la­porannya menyampaikan TIM SKL dan SI Djemari Mardapi (berbaju batik coklat) dan Mungin Eddy Wibowo (kanan) menyampaikan perkembangan penyempurnaan SKL dan SI dalam rapat pleno BSNP Vol. VI/No. 3/September 2011 11
  • 12. Dari kiri ke kanan, Baso Intang Sappaile, Abdul Gafur, Hinduan, Gardjito, dan AT Soegito memaparkan draf standar tenaga kependidikan tinggi di BSNP pada hari pertama masih terpisah untuk me­ Sappaile, Abdul Gafur, Hinduan, dan Gardjito nyempurnakan draf. Pada hari kedua, kedua mempresentasikan draf standar di BSNP un­ tim menyatu untuk melakukan sinkronisasi. tuk mendapatkan masukan dan saran sebelum Tim kemudian berpisah lagi untuk melakukan dilakukan pembahasan dengan unit utama. perbaikan masing-masing standar. Kegiatan Gardjito dalam presentasinya ten­tang berakhir pada hari ketiga jam 09.00. draf standar pustakawaan (Kepala Per­pus­ta­ Tim merekomendasikan kepada BSNP kaan, Pustakawan, dan Tenaga Teknis) mem­ untuk mengundang Direktur Pendidikan perkenalkan istilah baru dalam draf tersebut, Aga­ma Islam, Pendidikan Agama Kristen, yaitu istilah pemustaka sebagai sebutan untuk Pen­didikan Agama Katholik, Pendidikan pengguna perputakaan. Sementara Hinduan Aga­ma Buddha, Pendidikan Agama Hindu, mempresentasikan draf standar laboratorium Pendidikan Agama Konghucu pada tanggal dan Abdul Ghafur memaparkan draf standar 13 September 2011 untuk membahas ke­ter­ pusat sumber belajar perguruan tinggi. libatannya dalam penyempurnaan SKL dan SI. Pada akhir presentasi BSNP mem­be­ri­ Uji publik dilaksanakan tanggal 7-9 Oktober kan apresiasi kepada tim yang telah me­ 2011. Sebelum uji publik, te­patnya tanggal ngembangkan draf standar pranata labo­ra­ 27 September 201, tim ahli yang diwakili oleh torium pendidikan perguruan tinggi, standar Ketua dan Sekretaris mempresentasikan draf ketenagaan pusat sumber belajar perguruan SKL dan SI di BSNP. tinggi, dan standar tenaga per­pustakaan per­guruan tinggi dengan beberapa catatan Standar Tenaga Kependidikan untuk ditindaklanjuti sebagai perbaikan dan Pendidikan Tinggi (Teknisi Sumber penyempurnaan draf standar. Belajar, Laboran, dan Pustakawan) Koordinator kegiatan ini adalah Djaali. Evaluasi Standar Pendidikan Tim pengembang draf standar tenaga ke­pen­ Tinggi berdasarkan Paradigma didikan terdiri atas tiga kelompok kecil, yaitu PendidikanNasional tim untuk standar ketenagaan pusat sumber Sebagai koordinator kegiatan Farid Afansa belajar perguruan tinggi, standar pranata Moeloek menyampaikan bahwa sam­pai saat laboratorium pendidikan perguruan tinggi, ini sudah ada empat tahapan kegiatan yang dan standar tenaga perpustakaan perguruan dilakukan. Kegiatan keempat adalah validasi tinggi. draf standar dilaksanakan di Semarang pada Dari sembilan tahapan kegiatan, sam­ tanggal 13-15 Agustus 2011. pai berita ini diturunkan, telah ter­laksana Menurut Moeloek dari 14 peserta yang 6 tahapan, yaitu sampai pada tahap pem­ba­ diundang, 10 hadir. Sebagian besar mem­ has­an dengan unit utama yang dilak­sanakan berikan masukan terhadap draf standar. pada tanggal 12-14 Agustus 2011. Sebelum Yang diminta dari reviewer adalah pan­dangan itu, telah dilakukan kegiatan validasi draf mereka terhadap gagasan yang tertuang dalam standari di enam provinsi, yaitu Jawa Timur paradigma pendidikan na­sional, apakah bisa (UNESA), Jawa Tengah (UNNES), Sumatera dipakai sebagai acuan dalam menghadapi Utara (UNIMED), Su­lawesi Selatan (UNM), Jawa perubahan paradigm pendidikan. Selama Barat (UPI), dan DIY (UNY) dalam rentang ke­giatan berlangsung telah terjadi diskusi waktu dari tanggal 3-8 Juli 2011. yang sangat intens dan ada pertanyaan yang Pada tanggal 9 Agustus 2011, tim ahli mengkritisi draf dengan memberikan ma­ yang diwakili oleh AT Soegito, Baso Intang sukan yang sangat konstruktif. 12 Vol. VI/No. 3/September 2011
  • 13. Pada tanggal 23 Agustus 2011, me­wakili membaca instrumen sebelum menjawab. tim ahli Imam Buchori Zainuddin mem­­ Di akhir presentasi BSNP mereko­men­ pre­sentasikan draf evaluasi standar pen­di­ dasikan kepada tim ahli untuk menyem­pur­ dikan tinggi di BSNP. Menurut Buchori pa­ nakan isntrumen yang ada sebelum digu­ da pertemuan terakhir tim masih masih nakan untuk mengumpulkan data yang akan membicarakan konsep dari buku paradigma dilaksanakan dalam rentang waktu dari tang­ pendidikan nasional. Ada beberapa perubahan gal 12 sampai dengan 16 Septermber 2011. Imam Buchori Zainuddin dan Terry Mart mempresentasikan draf evaluasi standar pendidikan tinggi di BSNP dalam draf buku meskipun sudah digandakan Standar Sarana dan Prasarana oleh BSNP secara terbatas. Yang akan dievaluasi Program Pascasarjana dan Profesi ada­lah standar yang ada di lapangan. Kondisi Pendidikan Tinggi di lapangan menunjukkan ada beberapa per­ Koordinator kegiatan ini adalah Edy Tri gu­ruan tinggi yang secara tidak langsung, Baskoro. Dalam laporannya, Edy Tri Bas­koro mes­kipun standar belum disahkan, sudah menyampaikan pertemuan tim ahli standar melakukan evaluasi. Mereka memiliki kriteria sarana dan prasarana pro­gram pascasarjana sendiri, termasuk kriteria dari BAN-P. dan profesi yang ke­lima telah dilaksanakan di Lebih lanjut Buchori menjelaskan kon­ Jakarta mulai Jumat sampai dengan Minggu disi di lapangan untuk mengantisipasi peru­ (12-14 Agus­tus 2011). Agenda utamanya bahan paradigma pendidikan abad XXI dan adalah penyempurnaan draf standar kepedulian BSNP tentang peru­bah­an tersebut. berdasarkan hasil validasi. “Yang penting adalah ke­siapan menghadapi Validasi draf standar, lanjut Edy Tri perubahan abad XXI. Jika suasana dan se­ Baskoro, dilaksanakan di enam provinsi, mangat yang ada tidak mendukung perubahan, yaitu Sumatera Utara (USU), Sumatera Sela­ ini yang bermasalah”, ungkap Buchori sera­ tan (UNSRI), Jawa Barat (IT TELKOM), Jawa ya me­­nambahkan perubahan paradigma Tengah (UNDIP), DIY (ISI), dan Sula­wesi pen­didikan dan kehidupan sosial me­nun­tut Selatan (UNHAS) pada bulan Juli 2011. kemandirian dan kemandirian sebagai konsep Secara umum, lanjut Edy Tri Bas­ko­ro, penting untuk menghadapi hari depan. cukup banyak masukan yang di­­per­oleh Selaian yang bersifat pemikiran seba­gai­ dari lapangan yang dapat dikelompokkan mana yang diuraikan di atas, Buchori juga dalam dua hal. Pertama komentar tentang mempresentasikan draf instrumen evaluasi keterbacaan standar dan kedua tentang standar pendidikan tinggi. Djemari Mardapi kesesuaian standar. Secara umum draf memberikan catatan dalam mengembangkan standar dapat dipahami dan tepat dengan instrumen harus jelas konstruk yang akan persentasi 80%. Dari hasil validasi, tim diukur. Dimensi apa yang akan diukur harus mendapat masukan yang sangat kon­ jelas supaya hasilnya valid dan reliable. Per­ struktif untuk penyempurnaan draf stan­ tanyaan dalam instrumen ada yang bersifat dar tersebut. Selanjutnya tim akan mem­ lang­sung dan tidak langsung. Hal-hal yang presentasikan draf standar di BSNP tanggal terkait dengan karakter tidak ditanyakan 20 Sep­tember 2011. Pertemuan se­lanjutnya langsung. Selain itu, tambah Djemari, perlu ada­lah pembahasan dengan unit utama ada cross check dalam instrument untuk pada tanggal 1-3 Oktober 2011 di Jakarta. mengetahui apakah responden benar-benar Dalam kegiatan ini BSNP meng­undang 14 Vol. VI/No. 3/September 2011 13
  • 14. Tim ahli standar sarana dan prasarana program pascasarjana dan profesi berpose bersama sebelum membahas draf standar dengan para nara sumber di Surabaya. Solidaritas, kebersamaan, keakraban, dan partisipasi dari tim ahli menjadi kunci utama dalam pengembangan standar. orang. Mereka meliputi unsur DIKTI, Biro ta­kan sampai saat ini sudah sampai pada Hukum, Kemenag, Kopertis, Ko­pertais, dan tahapan kelima, yaitu validasi draf instrumen asosiasi profesi. pemantauan pendidikan nonformal. Kegiatan validasi dilaksanakan dalam rentang waktu Standar Biaya Pendidikan Tinggi dari tanggal 14-19 Agustus 2011 di enam Sebagai koordinator kegiatan adalah Za­ pro­vinsi, yaitu Jawa Tengah (P2PNFI), Jawa ki Baridwan. Pada saat laporan ini ditulis, Barat (P2PNFI), Sumatera Utara (BPPNFI), Jawa pelaksanaan kegiatan sudah sam­pai tahap Tengah (BPPNFI), Kalimantan Barat (BPKB), validasi. Kegiatan validasi ini dilaksanakan di dan Bali (BPKB). enam perguruan tinggi di delapan provinsi, Berdasarkan masukan dari validasi ter­ yaitu DKI, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, sebut, lanjut Jamaris, tim ahli akan mela­ Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi kukan perbaikan dan penyempurnaan draf Selatan, dan Bali. instrumen pemantauan standar pen­didikan Menurut Zaki Baridwan standar biaya nonformal. Kegiatan ini dilak­sanakan di yang dikembangkan adalah unit cost per ma­ Jakarta. hasiswa per tahun untuk program sar­jana (S1) pada program studi tertentu. Standar biaya ini,lanjut Zaki Baridwan, dibatasi pada biaya operasional sedangkan biaya investasi dan biaya personal tidak distandarkan. Menurut Mansur Ma’shum ketua tim ahli, ada dua puluh delapan jenis ak­tifitas yang dihitung biayanya. Aktifitas tersebut adalah renstra, RKT, evaluasi diri, pelaporan, penjaminan mutu, ke­ma­hasiswaan, promosi, seleksi calon mahasiswa, registrasi, kurikulum dan sila­bus, orientasi mahasiswa, penyusunan ka­lender akademik, penyusunan jadwal ku­ liah, perencanaan kuliah, perkuliahan, kuliah umum/­dosen tamu, perpustakaan, praktikum, praktek lapangan, KKN, tugas akhir,yudisium, wisuda, pemeliharaan, keamanan, asuransi, pela­yanan kesehatan, dan aktifitas umum. Peserta validasi draf standar biaya pendidikan tinggi di UIN Syarif Hasil validasi telah selesai dianalisis oleh Hidayatullah Jakarta. Mereka terdiri atas wakil dekan bidang tim ahli dan akan dimanfaatkan untuk pe­ administrasi umum, ketua jurusan, kepala satuan pengawas intern, nyem­purnaan draf standar. dan tim BLU. Memperhatikan laporan perkembangan Pengembangan Instrumen penyusnan standar sebagaimana diuraikan di Pemantauan Standar Pendidikan atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pe­ Nonformal ngembangan standar berjalan sesuai dengan Koordinator kegiatan ini adalah Jama­ris perencanaan awal dan diharapkan akan selesai Jamna. Dalam laporannya, Jamaris menga­ seusai dengan perencaan se­mula. Amin. l 14 Vol. VI/No. 3/September 2011
  • 15. Berita BSNP Kepala Balitbang Kementerian Pendidikan Nasional Khairil Anwar Notodiputro (kiri) didampingi Burhanuddin Tola Sekretaris Balitbang mendiskusikan tentang standar nasional pendidikan dan BALITBANG DAN BSNP BERSINERGIS DALAM Ujian Nasional di BSNP PELAKSANAAN KEGIATAN K epala Balitbang Kementerian Pendidikan Nasional Khairil Anwar Notodiputro yang baru dilantik pada 25 Juli 2011 yang lalu, mengadakan audiensi dengan terkait dengan draf standar yang telah selesai dikembangkan oleh BSNP namun belum ditetapkan menjadi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. anggota BSNP di ruang sidang BSNP pada hari Selasa “BSNP sudah mengusulkan beberapa draf standar (9/8/2011) untuk mensinergikan kegiatan BSNP dan tersebut sejak tiga tahun yang lalu , tapi belum ada Balitbang. “Selain silaturahim, per­temuan ini juga di­ produk yang ditetapkan menjadi Permendiknas” , mak­sudkan untuk mensinergikan kegaitan-kegiatan ungkap Aman se­raya menambahkan keberadaan yang ada di Balitabang dan kegiatan BSNP terutama standar sangat ditunggu di lapangan terutama yang terkait dengan pengembangan standar nasional yang terkait dengan pembukaan program stu­di, pendidikan dan penyelenggaraan Ujian Nasional” pembukaan perguruan tinggi, dan akreditasi. ung­kap Khairil Anwar yang didampingin oleh Bur­ Tentang draf standar pendidikan yang belum hanuddin Tola Sekretaris Balitbang dan Hari Setiadi dijadikan Permen, menurut Khai­ril Anwar, perlu Kepala Puspendik serta beberapa staf Puspendik. dilihat apakah ada permasalahan. Intinya Balitbang Sebagai pertemuan pertama, lanjut Khairil mendukung produk yang dihasilkan BSNP untuk Anwar, Balitbang memberikan apre­siasi kepa­da segera diproses menjadi ketetapan Mendiknas. BSNP yang telah memberikan informasi tentang Sementara Burhanuddin Tola Sekretaris Ba­ tugas dan wewenang BSNP. Dukungan Balitbang lit­bang menyatakan selama ini Balitbang sudah kepada BSNP menjadi sangat penting untuk mendukung pelaksanaan kegiatan BSNP dengan menjalankan roda organisasi. menyediakan sumber daya ma­nusia atau staf Ketua BSNP Moehammad Aman Wira­ untuk sekretariat dan keuangan. Namun perlu juga kartakusumah menyambut baik niat Kepala Balitbang dievaluasi, sejauh mana tenaga yang disediakan yang notabene mantan Direktur Pascasarjana IPB. Balitbang mendukung kinerja BSNP. “Pertemuan ini merupakan kesempatan yang baik Untuk memperbaiki mutu penye­leng­ga­ra­ untuk mensinkronkan kegiatan BSNP dengan an UN, Balitbang bersama BSNP akan menye­ program kerja di Balitbang” ungkap Aman. lenggarakan lokakarya pada tang­gal 23 sampai Melalui pertemuan ini, tambah Aman dengan 25 September 2011. Diharapkan dari lo­ diharapkan Kepala Balitbang bisa men­jem­batani kakarya ini penye­leng­garaan UN pada masa depan antara BSNP dan Menteri Pendidikan Nasional dapat ditingkatkan. l HASIL PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN TAHAP I B SNP bekerjasama dengan Puskurbuk me­la­ kukan penilaian buku teks pelajaran tahap I dari tanggal 21-22 Agustus 2011 di Jakarta. Menurut anggota BSNP dalam rapat pleno (23/8/2011) untuk mendapatkan masukan dan saran. Urip anggota tim ahli penilaian buku dalam paparannya menjelaskan Weinata Sairin anggota BSNP ada empat aspek yang pe­nilaian tahap I dilakukan dalam dua kesem­ dinilai untuk menetapkan buku tersebut layak atau patan. Pertama, dilakukan oleh ahli materi dan ahli tidak untuk dijadikan buku teks pelajaran. “Empat pembelajaran. Proses penilaian dila­kukan dengan aspek yang dinilai adalah kelayakan isi, bahasa, memberikan angka se­suai dengan deskripsi yang penyajian, dan kegrafikaan” ungkap Weinata Sairin ada. Kedua, pe­nilaian berbentuk komentar dari sebagai koordinator kegiatan tersebut. penilai terhadap masing-masing butir yang ada Hasil penilaian tersebut dipaparkan ke­pada di da­lam instrumen. “Dengan demikian ada dua Vol. VI/No. 3/September 2011 15
  • 16. Berita BSNP data hasil penilaian, yaitu kuantitatif dan kualitatif” , usulan perbaikan langkah penilaian buku teks ungkap Urip seraya menambahkan dengan cara pelajaran, yaitu (a) Penilaian Ta­hap II, (b) Review seperti ini buku yang diloloskan memiliki mutu penilaian kualitatif oleh tim Pengembang, (c) Rapat yang baik. pleno (1) BSNP, (d) Workshop dan feedback kepada Dari 832 buku teks pelajaran yang di­nilai, penulis untuk perbaikan, dan (e) Review oleh tim sebanyak 429 (51,56%) yang dire­ko­mendasikan pengembang terhadap buku hasil perbaikan. untuk dinilai pada tahap II oleh guru. Kegiatan ini BSNP setelah memperhatikan pe­ma­paran dan bertujuan untuk menilai kelayakan penyajian dan hasil penilaian tahap I mere­ko­mendasikan untuk kelayakan bahasa, serta kelayakan kegrafikaan. dilakukan penyesuaian POS khusus untuk buku Lebih lanjut tim ahli memberikan bebe­rapa yang memiliki sub-mapel. l Tim dari Puskurbuk Kementerian Pendidikan Nasional memaparkan hasil penilaian buku teks pelajaran tahap I di BSNP VALIDASI DRAF STANDAR SARANA DAN PRASARANA PROGRAM PASCASARJANA DAN PROFESI B SNP menyelenggarakan validasi draf stan­dar sarana dan prasarana program pascasarjana dan profesi pendidikan tinggi di enam porvinsi seorang anggota BSNP dan dua orang tim ahli pengembangan standar. Dalam hal anggota BSNP tidak dapat hadir, maka diwakili oleh tim ahli. pada bulan Juli 2011. Enam provinsi yang men­ Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 jadi tempat kegiatan validasi serta lembaga tahun 2005 tentang Standar Nasio­nal Pendidikan, part­ner penyelenggara adalah Jawa Barat (IT Tel­ standar sarana dan prasarana adalah standar kom), Daerah Isti­me­wa Yogyakarta (Institut Seni nasional pendidikan yang berkaitan dengan Indonesia), Sulawesi Selatan (Universitas Hasa­ kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat nud­din), Sumatera Selatan (Universitas Sriwijaya), berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, Sumatera Utara (Universitas Sumatera Utara), dan laboratorium, beng­kel kerja, tempat bermain, Jawa Tengah (Universitas Diponegoro). Di setiap tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber provinsi ada tiga nara sumber de­ngan komposisi belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang Tim ahli dan nara sumber mendiskusikan draf standar sarana dan prasarana program pascasarjana dan profesi pendidikan tinggi. Masukan dari nara sumber diakomodasi untuk pernyempurnaan draf standar tersebut. 16 Vol. VI/No. 3/September 2011
  • 17. Berita BSNP proses pem­belajaran, termasuk penggunaan tek­ tertentu. Ada tiga rumpun keilmuan yaitu ilmu no­logi informasi dan komunikasi. alam, ilmu sosial, dan ilmu budaya. Ilmu alam Menurut Edy Tri Baskoro anggota BSNP meliputi kedokteran/ke­sehatan, pertanian, MIPA, sekaligus sebagai koordinator kegiatan, tu­juan teknik, dan kom­pu­ter. Ilmu sosial meliputi ekonomi, validasi ini adalah untuk mendapatkan masukan pen­didikan, dan sosial lainnya (hukum, psikologi, dan tanggapan terhadap draf stan­dar tersebut sospol dll). Ilmu budaya meliputi seni/desain dan dari dua aspek, yaitu keter­ba­caan dan kesesuaian humaniora (keagamaan, sastra, sejarah dll). standar. Aspek keter­bacaan yang diukur adalah Kegiatan validasi di setiap provinsi dia­wali dengan apakah draf stan­dar tersebut mudah atau sulit presentasi tentang standar na­sional pendidikan oleh untuk dipahami dari segi penggunaan bahasa atau anggota BSNP. Kemudian tim ahli memaparkan draf istilah. Sedangkan aspek kesesuaian standar yang standar sarana dan prasarana program pascasarana diukur adalah apakah draf tersebut terlalu tinggi, dan profesi. Usai pemaparan, peserta validasi diberi sudah sesuai, atau terlalu rendah untuk dipenuhi waktu untuk membaca draf standar selama kurang oleh perguruan tinggi penyelenggara program lebih 30 menit. Pada saat yang bersamaan mereka pascasarjana dan profesi. mengisi instrumen validasi. Selanjutnya peserta Untuk mencapai tujuan di atas, di setiap memberikan pandangan umum terhadap draf provinsi BSNP mengundang tiga puluh peserta standar. Sedangkan tim ahli merangkum seluruh validasi. Mereka mewakili perguruan tinggi negeri hasil validasi untuk dijadikan bahan da­lam kegiatan dan swasta serta rumpun dan bidang keilmuan pengembangan standar beri­kutnya. l Peserta evaluasi pelaksanaan UN tahun pelajaran 2010/2011 antusias menyampaikan pandangan dan masukan untuk perbaikan pelaksanaan EVALUASI PELAKSANAAN UN UN di masa mendatang DI PROVINSI JAMBI DAN SULAWESI SELATAN P rovinsi Jambi dan Sulawesi Selatan me­lakukan evaluasi pelaksanaan Ujian Na­sional (UN) tahun pelajaran 2010/2011 pada pertengahan diterima di lapangan. “Keterlambatan sosialisasi Per­men­diknas dan POS UN ini karena belum ada keputusan dari DPR” ungkap Ramli Zakaria seraya , Agustus yang lalu. Dalam hal ini BSNP mengutus menambahkan BSNP dari tahun ke tahun selalu Teuku Ramli Zakaria ke Provinsi Jambi dan Djaali melakukan perbaikan. Pada tahun 2011 perbaikan ke Provinsi Sulawesi Selatan. Selain dari BSNP, yang dilakukan adalah dengan memasukkan kom­ Kepala Puspendik Hari Setiadi juga hadir dalam ponen ujian sekolah. Setelah mendapat penjelasan acara tersebut. dari kedua nara sumber, para peserta dapat me­ Menurut Ramli Zakaria peserta yang di­undang nerima pentingnya dilaksanakan UN. dalam evaluasi tersebut adalah para kepala dinas Dari Makassar, Djaali melaporkan materi pendidikan kabupaten/kota di Jambi. Sebagai nara yang disampaikan menekankan pada amanat un­ sumber, dalam pa­parannya Ramli Zakaria lebih dang-undang tentang penyelenggaraan UN dan banyak me­nekankan tentang POS UN sebagai pengendalian UN. “Undang-undang tentang Sis­ acuan penyelenggaraan UN. Sedangkan Hari Setia­ diknas memberikan amanat ke­pada BSNP untuk di dalam presentasinya menekankan pada hasil menyelenggarakan UN. Dalam menyelenggarakan UN. UN, BSNP be­ker­jasama dengan Puspendik, Direk­ Selama acara berlangsung, tambah Ramli torat terkait di Kementerian Pendidikan Nasional, Zakaria, sebagian peserta menganggap tidak Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota, dan diperlukan UN karena terjadi ba­nyak kecurangan. Perguruan Tinggi Negeri. Pengendalian UN yang Sebagian yang lain me­nyam­paikan bahwa bisa ditangani oleh BSNP masih terbatas pada Permendiknas dan POS tentang UN selalu terlambat penyelenggaraan UN di Kabupaten/Kota” ucap Vol. VI/No. 3/September 2011 17
  • 18. Berita BSNP Djaali. Pada akhir acara para peserta evaluasi pelak­ Untuk penyelenggaraan UN di sekolah/madra­ sanaan UN di Jambi dan Sulawesi Selatan sepakat sah, lanjut Djaali, sulit dikendalikan BSNP. Dalam hal untuk melakukan perbaikan terhadap kekurangan ini BSNP bekerjasama dengan perguruan tinggi atau kelemahan dalam penyelenggaraan UN tahun negeri untuk melakukan pengawasan di sekolah/ lalu. Masalah utama di lapangan adalah banyak madrasah. sekolah yang kekurangan guru. l Peserta UNPP di NTB mengerjakan soal ujian dengan serius. Suasana UNPP lebih rileks dibanding peserta UN formal, terutama dalam hal pakain PEMANTAUAN sebagaimana tampak dalam PELAKSANAAN UNPP gambar B SNP telah menyelenggarakan Ujian Nasional Progam Paket (UNPP) periode I dari tanggal 5 sampai dengan tanggal 8 Juli 2011 untuk UN Kerjasama antar peserta dibiarkan oleh pengawas dan ada peserta yang main HP saat ujian. Ketidakhadiran peserta ujian sebagaimana dila­ Program Paket C dan Program Paket C Kejuruan, porkan oleh Farid Afansa Moeloek karena mereka tanggal 12 sampai dengan 14 Juli 2011 untuk UN masih bekerja dan tidak mendapat izin dari tempat Program Paket A/Ula dan Program Paket B/Wustha. kerja. Untuk mengatasi masalah ini, Moeloek me­ Sedangkan untuk periode II, dilaksanakan dari ngusulkan supaya ada pembicaraan dengan Men­ tanggal 11 sampai dengan 14 Oktober 2011 untuk teri Tenaga Kerja sehingga peserta ujian yang kerja UN Program Paket C dan Program Paket C Kejuruan, bisa ikut UNPP. Selain itu waktu ujian diusulkan dan tanggal 18 sampai dengan 20 Oktober 2011 sama dengan formal, yaitu pada pagi hari. Meskipun untuk UN Program Paket A/Ula dan Program Paket usia peserta ujian sudah menginjak dewasa tetapi B/Wustha. semangat mereka luar biasa. Selama pelaksanaan UNPP, BSNP melakukan Menurut Moehammad Aman Wirakarta­kusu­ pemantauan untuk memastikan UNPP dilaksa­na­ mah yang memantau di Jawa Barat, peserta UNPP kan sesuai dengan POS. Anggota BSNP menyam­ dari mereka yang tidak lulus UN formal sangat pai­kan hasil pemantauan tersebut dalam rapat sedikit. Hal ini karena tingkat kelulusan yang tinggi pleno setiap hari Selasa. pada UN yang kriteria kelulusannya merupakan Berdasarkan hasil pemantauan Djemari Mar­ penggabungan antara nilai sekolah dan nilai UN. dapi mengatakan pelaksaan UNPP yang disamakan Weinasa Sairin yang memantau UNPP di DKI dengan pelaksanaan ujian formal mendapat sempat mengunjungi tiga tempat. Salah satunya di sam­butan positif, tetapi jika kriteria kelulusan Pondok Pesantren Al Islah di tepi TPU Tanah Kusir. disamakan dengan kriteria kelulusan ujian formal Ujian dilaksanakan di masjid sehingga suasananya banyak warga yang keberatan. Selain itu, dengan berbeda dengan suasana sekolah. Tidak sangat ijazah Paket C peserta berharap dapat diterima di ketat sebagaimana ujian formal. Yang terjadi perguruan tinggi swasta sedangkan dengan Ijazah seperti sharing saja. Paket B peserta berharap dapat diterima sebagai Lebih lanjut Weinata mengungkapkan ada aparatur desa (Kepala Desa). masalaha psikologis terutama peserta dari Home Mungin Eddy Wibowo yang memantau UNPP Schooling. Pertanyaannya, mereka yang ikut home di NTB mengatakan sebagian pengawas ruang schooling ini apa karena mereka tidak punya waktu ujian dari mahasiswa. Secara umum tidak terjadi untuk sekolah di formal atau ada alasan lain. persoalan yang krusial selama pelaksanaan UNPP. Pelaksanaan UNPP secara umum kurang se­ Di Gorontalo sebagaimana dilaporkan oleh rius dan terdapat penyimpangan dari POS UNPP. Gunawan Indrayanto hampir di semua kabupaten/ Misalnya peserta ujian saling bekerjasama tetapi kota ketidakhadiran peserta UNPP mencapai 20 dibiarkan oleh pengawas. Untuk perbaikan pelak­ persen. Hal ini disebabkan oleh sosialisasi yang terlalu sanaan UNPP ke depan diperlukan kerjasama antara cepat dengan waktu pelaksanaan. Temuan lainnya Kemendiknas atau BSNP dengan Kementerian adalah pengawasan di ruang ujian yang kurang serius. Tenaga Kerja. l 18 Vol. VI/No. 3/September 2011
  • 19. Lensa BSNP Suasana rapat koordinasi penyelenggaraan UN di Jakarta. Rapat dihadiri oleh anggota BSNP, Puspendik, Direktorat terkait di Kemdiknas, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Ketua Moehammad Aman Wirakartakusumah Ketua BSNP (lajur Penyelenggara UN Tingkat Provinsi kanan sebelah kiri) bersama anggota BSNP memaparkan kebijakan Ujian Nasional di hadapan anggota Dewan Perwakilan Daerah di Senayan Penyelenggara UN tingkat satuan pendidikan bersiap siaga sebelum ujian dimulai untuk memastikan ujian dilaksanakan secara jujur, adil, kredibel, dan akuntabel Peserta UN SMA mendengarkan pengarahan dari pengawas ruang sebelum menjawab soal ujian Peserta UNPP mengerjakan soal ujian dengan serius. Mayoritas peserta UNPP adalah dari kalangan putus sekolah dan pekerja Vol. VI/No. 3/September 2011 19
  • 20. Lensa BSNP Rapat evaluasi penyelenggaraan UN di BSNP. Rapat dihadiri oleh anggota BSNP, Puspendik, Direktorat terkait di Kemdiknas dan Kemenag Fasli Jalal Wakil Menteri Pendidikan Nasional (kiri) berbincang dengan Ketua dan anggota BSNP seputar Ujian Nasional Suasana lengang dan sepi saat pelaksaan UNSD di SDN Bali dan SDN Timor Makassar Dalam suasana yang khidmat dan sederhana Anggota BSNP melakukan doa bersama dalam rangka hari jadi atau ulang tahun salah satu anggota BSNP (Farid Anfasa Moeloek, nomor dua dari kanan). Semoga panjang umur dan senantiasa dalam lindungan Allah SWT.