SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  75
JARINGAN KOMPUTER 
Hadi Kurnia Saputra
JARINGAN KOMPUTER 
Computer Network merupakan sebuah sistem yang terdiri atas 
komputer, perangkat komputer tambahan dan perangkat 
jaringan lainnya yang saling terhubung dengan menggunakan 
media tertentu dengan aturan yang sudah ditetapkan 
Kebutuhan untuk terhubung ke jaringan dan memanfaatkan 
layanan yang ada : 
Koneksi Secara Fisik (Phisical Connection), secara 
langsung peralatan harus terhubung dengan 
jaringan tersebut. 
Koneksi Secara Logis (Logical Connection), harus 
ada aturan yang sama supaya semua peralatan bisa saling 
berhubungan. 
2
Contoh Jaringan Komputer 
LAN 
Router 
Router 
3
Twisted Pair 
• Dipakai untuk 
teknologi Star 
• Paling umum 
dipakai 
• Type Twisted Pair 
– Shielded Twisted Pair 
(STP) 
– Screen Twisted Pair(ScTP 
– Unshield Twisted 
Pair(UTP) 
STP 
ScTP 
UTP
Konfigurasi Kabel UTP 
5
Tiga Cara Pemasangan UTP 
• Straight Trought 
– Pengkabelan jenis ini biasanya diperuntukkan untuk menghubungkan 
peralatan yang berbeda jenis. Misal untuk menghubungkan PC dengan 
hub, switch dan router, switch dan PC dan sebagainya 
• Cross Over 
– Pengkabelan jenis ini biaanya digunakan untuk menghubungkan 
peralatan sejenis. Misal untuk menghubungkan PC dengan PC, hub 
dengan hub dan sebagainya 
• Roll Over 
– Pengkabelan jenis ini merupakan pengkabelan khusus, Misal untuk 
melakukan konfigurasi router menggunakan PC 
6
Straight Trought 
• PC to Hub, PC to Switch 
• Router to Hub, Router to Switch 
7
Cross Over 
• PC to PC 
• Hub to Hub 
• Switch to Switch 
• Hub to Switch 
8
Roll Over 
9
Membuat Kabel UTP 
10
Gunakan Alat untuk Mengupas Kulit 
11
Bagian – Bagian Kabel 
12
Pisahkan setiap bagian dan Luruskan 
13
Lihat warna sesuai urutan 
14
Crimping menggunakan alat yang ada 
Workshop Optimasi Jaringan Komputer 15
Test Kualitas Kabel 
16
PEMASANGAN FACEPLATE DAN KEYSTONE JACK 
FACEPLATE KEYSTONE JACK PUNCH DOWN TOOL
Jaringan Dengan Kabel Data 
18
IP ADDRESS 
19 
Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah 
deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai 
alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. 
Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untukIPv4 atau IP versi 4), dan 
128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari 
Komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
• Gambaran satu jaringan dengan TCP/IP
Kegunaan IP dan Subnetmask 
• Identitas dari komputer agar bisa terhubung 
dengan komputer yang lain 
• Terdiri dari 32 bit yang direpresentasikan 
dalam 4 group ( W X Y Z) 
• Terdiri dari 3 kelas (A, B, C) 
21
Pembagian Kelas Jaringan 
22
Kelas – kelas IP 
23
Jumlah Network 
24
SUBNETTING 
Untuk beberapa alasan yang menyangkut efisiensi IP 
Address, mengatasi masalah topologi network dan 
organisasi, network administrator biasanya melakukan 
subnetting. Esensi dari subnetting adalah “memindahkan” 
garis pemisah antara bagian network dan bagian host dari 
suatu IP Address. 
Beberapa bit dari bagian host dialokasikan menjadi bit 
tambahan pada bagian network. Address satu network 
menurut struktur baku dipecah menjadi beberapa 
subnetwork. 
Cara ini menciptakan sejumlah network tambahan, tetapi 
mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap 
network tersebut. 
25
Contoh : 192.168.5.16/26 
192 168 5 16 
11000000 10101000 00000101 00010000 
IP Address 
255 255 255 192 
11111111 11111111 11111111 11000000 
Subnet Mask 
192 168 5 0 
11000000 10101000 00000101 00000000 
Network Address 
192 168 5 63 
11000000 
10101000 00000101 00111111 
Broadcast Address
SUPERNET 
Esensi dari supernetting adalah memindahkan garis pemisah antara bagian 
network dan bagian host dari suatu IP Address. Beberapa bit dari bagian network 
dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian bit host. Address beberapa 
network menurut struktur baku digabung menjadi sebuah supernetwork. 
Contoh : 192.168.5.16/22 
27 
192 168 5 16 
11000000 10101000 00000101 00010000 
IP Address 
255 255 252 0 
11111111 11111111 11111100 00000000 
Subnet Mask (supernet mask) 
192 168 3 0 
11000000 10101000 00000100 00000000 
Network Address 
192 168 7 255 
11000000 
10101000 00000111 11111111 
Broadcast Address
LAN DAN WAN 
ROUTER A ROUTER B 
192.168.3.1 192.168.3.2 
192.168.1.1 192.168.2.1 
LAN A 
192.168.1.0/24 
LAN B 
192.168.2.0/24 
192.168.3.0/24
Konfigurasi IP Address pada PC 
1. Klik Stat Programs | Control Panel 
2. Klik View Network Status 
3. Pilih Change Adapter Setting
4. Klik Local Area Connection yang satusnya 
telah Connect, lalu pilih Properties 
5. Pada Jendela Local Area Connection 
Properties, Pilih Internet Protokol 
Version 4 (TCP/IPv4), lali klik Properties 
6. Masukkan IP Address pada kotak 
kolom yang telah tersedia.
Konfigurasi Router 
MikroTIK
KONFIGURASI MIKROTIK ROUTER 
Konfigurasi Router Mikrotik dapat dilakukan melalui Telnet, SSH, Webbox dan Winbox. 
Untuk pemula lebih mudah menggunakan utility WINBOX. Winbox dapat di download 
dari wbsite Mikrotik atau langsung dari Router Mikrotik-nya. 
1. Klik Tombol , lalu tunggu muncul 
MAC Address dari interface yang 
terhubung ke PC yang digunakan untuk 
konfigurasi. 
2. Pilih MAC Address yang muncul, lalu 
klik tombol Connect. 
Catt : Selain menggunakan MAC Address, 
kita juga bisa menggunakan IP Address 
untuk koneksi ke Router.
Menu Mikrotik 
Desktop Area Mikrotik
Konfigurasi juga bisa dilakukan melalui halaman web 
browser. Masukkan IP Address Router pada Address 
bar. Ex : 192.168.1.1
KONFIGURASI IP ADDRESS MIKROTIK 
1. Klik Menu Interface untuk melihat 
status penggunaan Interface Mikrotik 
Interface yang statusnya R berarti sedang 
terkoneksi secara fisik dengan perangkat lain. 
2. Klik Menu IP | Address untuk 
mengkonfigurasi Alamat IP 
3. Akan muncul Jendela Address 
List
4. Klik tanda + untuk membuat 
Address baru. 
5. Masukkan IP Address pada 
kolom isian Address, misalnya 
192.168.2.1/24 
6. Jangan lupa memilih interface 
yang akan diberi Alamat, misalnya 
ether2 
7. Klik OK 
Catt : Lakukan hal yang sama untuk mengkonfigurasi IP Address pada 
interface yang lain.
KONFIGURASI ROUTING 
1. Klik Menu IP 
2. Klik Sub Menu Routes 
Muncul Jendela 
Route List 
Jika telah ada IP Address yang di konfigurasi 
pada interface, maka tabel routing otomatis 
telah terisi dengan entri routing direct.
3. Klik tanda + untuk 
menambahkan Entri Routing, 
Muncul jendela New Route 
4. Pada kolom Ds.t Address, isi 
alamat Destination Network ata 
Destination Host 
Misal : 192.168.2.0/24 
4. Pada kolom Gateway, isi 
alamat Gateway. Misal : 
194.168.3.2
RINCIAN KONFIGURASI NETWORK A DAN B 
ROUTER A 
ROUTER B 
IP Address 
IP Address 
Eth2 : 192.168.1.1/24 
Eth2 : 192.168.2.1/24 
Eth3 : 192.168.3.1/24 
Eth3 : 192.168.3.2/24 
ADD ROUTE 
ADD ROUTE 
Dst. Address : 192.168.2.0/24 
Dst. Address : 192.168.1.0/24 
Gateway : 192.168.3.2 
Gateway : 192.168.3.1 
PC Client A1 
PC Client B1 
Address : 192.168.1.2 
Address : 192.168.2.2 
Netmask : 255.255.255.0 
Netmask : 255.255.255.0 
Gateway : 192.168.1.1 
Gateway : 192.168.2.1 
… 
… 
PC Client A4 
PC Client B4 
Address : 192.168.1.5 
Address : 192.168.2.5 
Netmask : 255.255.255.0 
Netmask : 255.255.255.0 
Gateway : 192.168.1.1 
Gateway : 192.168.2.1
INTERNET GATEWAY 
192.168.1.1 192.168.1.1
Konfigurasi Route 
1. Buka Jendela Route 
2. Isi Dst Address 0.0.0.0/0 
3. Isi Alamat Gateway 192.168.189.1
KONFIGURASI NAT 
1. Klik Menu IP 
2. Klik Sub Menu Firewall 
3. Muncul Jendela Firewall 
4. Klik Tab NAT untuk melakukan 
Konfigurasi Network Address 
Translation
5. Pilih Chain srcnat 
6. Masukkan Alamat Host yang 
akan didaftarkan pada tabel NAT 
7. Klik Tab Action untuk mengatur 
NAT Rule 
8. Pilih Action nya masquerade
KONFIGURASI DHCP SERVER 
1. Klik Menu IP 
3. Muncul Jendela DHCP Server 
4. Klik Tombol DHCP Setup untuk 
melakukan konfigurasi DHCP 
2. Pilih Sub Menu 
DHCP Server 
Server
5. Pemilihan Ethernet 
Adapter 
6. Alamat Network 
LAN 
7. Alamat Gateway 
LAN 
8. Alamat DNS Server 
9. Range Address 
DHCP
RINCIAN KONFIGURASI NETWORK 
ROUTER 
IP Address 
Eth1 : 192.168.1.2/24 
(Menyesuaikan pada IP Network 
yang menjadi sumber internet) 
Eth2 : 192.168.2.1/24 
ADD ROUTE 
Dst. Address : 0.0.0.0/0 
Gateway : 192.168.1.1 
(Menyesuaikan pada IP gateway 
yang menjadi sumber internet) 
Jika sumber Internetnya melalui modem 
GSM, maka Gatewaynya pilih interface 
ppp-out1 
PC Client 1 
Address : 192.168.2.2 
Netmask : 255.255.255.0 
Gateway : 192.168.2.1 
DNS : 8.8.8.8 
(Atau DNS lain seperti DNS Telkom) 
… 
PC Client 4 
Address : 192.168.2.5 
Netmask : 255.255.255.0 
Gateway : 192.168.2.1 
DNS : 8.8.8.8
WIRELESS NETWORK 
192.168.1.1
Konfigurasi Wireless Mikrotik 
1. Klik Menu Wireless 
2. Double Klik 
Interface wlan1 
3. Muncul Jendela 
Intervface (wlan1) 
Parameter Untuk konfigurasi minimal : 
- Mode 
- Band 
- Frequency 
- SSID 
- Scan-List
Parameter Mode Wireless Mikrotik 
AP modes: 
> ap-bridge : mode standard untuk Access Point. 
> bridge : sama seperti mode ap-bridge tetapi hanya menerima satu client. 
> wds-slave : mode ap-bridge tetapi mampu untuk melakukan scan terhadap AP 
yang memiliki SSID yang sama dan membangun WDS link ke AP tersebut. Jika 
terputus maka akan dilakukan scaning ulang dan akan terkoneksi kembali. 
Station modes: 
> station : Mode Client paling sederhana 
> station-wds : mode station yang mengaktifkan WDS bridge 
> station-pseudobridge : mode station tetapi ditabahkan fungsi MAC translation 
sehingga interface wireless bisa dimasukkan ke dalam bridge. 
> station-pseudobridge-clone : mode station yang menggunakan fungsi station-bridge- 
clone-mac address 
Special modes: 
> alignment-only : mengaktifkan mode align transmit untuk digunakan sebagai 
membantu pointing antenna. 
> nstreme-dual-slave : digunakan jika ingin menggunakan Dual-Nstreme
Parameter Band 
band : Opsi untuk menentukan standard wireless yang ingin digunakan 
> 2.4ghz-b – menggunakan standard IEEE 802.11b 
> 2.4ghz-b/g - IEEE 802.11g (supports also legacy IEEE 802.11b protocol). 
> 2.4ghz-g-turbo - IEEE 802.11g menggunakan double channel yang kecepatan teoritisnya 
adalah hingga 108 Mbit. 
> 2.4ghz-onlyg – hanya menggunaan standard IEEE 802.11g 
> 2ghz-10mhz – variasi dari IEEE 802.11g dengan menggunakan setengah dari lebar band 
standard (air rate of up to 27Mbit) 
> 2ghz-5mhz - variasi dari IEEE 802.11g dengan menggunakan seperempat dari lebar band 
standard (air rate of up to13.5Mbit) 
> Turbo channel hanya support di card non-N dan hanya ada di ROS versi 2.xx,3.xx dan 4.xx. 
> 5ghz – menggunakan standard IEEE 802.11a 54Mbit. 
> 5ghz-turbo - IEEE 802.11a menggunakan double channel yang kecepatan teoritisnya 
adalah hingga 108 Mbit. 
> 5ghz-10mhz - variasi dari IEEE 802.11a dengan menggunakan setengah dari lebar band 
standard (air rate of up to 27Mbit) 
> 5ghz-5mhz - variasi dari IEEE 802.11a dengan menggunakan seperempat dari lebar band 
standard (air rate of up to 13.5Mbit) 
> Turbo channel hanya support di card non-N dan hanya ada di ROS versi 2.xx,3.xx dan 4.xx. 
> Penggunaan Band 5ghz ini harus seizin dept. kominfo, tidak boleh digunakan 
sembarangan.
Parameter Frequency, Scan, Scan list 
frequency – Frequency yang digunakan untuk AP. 
> Parameter ini akan diabaikan Jika pada pernagkat diaktifkan mode “client”. 
> ssid (text) – Sebagai identitas dari jaringan wireless. 
> scan-list – nilai default adalah channel ISM (standard channel) sesuai dengan 
band yang digunakan. > Scan list bisa berupa range, list dari channel yang 
dipisahkan dengan tanda comma atau bisa juga gabungan dari keduanya. 
> Contoh: scan-list=default,2222,2312-2362 
> Dari scan list tersebut perangkat akan melakukan scan di default channel dan 
beberapa range frequency custom. 
> Penggunaan custom channel bergantung dari setting “channel-mode” 
Parameter Tx Rate 
default-ap-tx-limit (integer; default: 0) – adalah limit traffic rate untuk pengiriman 
data dari AP ke tiap client (bps). 
0 – berarti tanpa limit 
default-client-tx-limit (integer; default: 0) – adalah limit traffic rate untuk 
pengiriman data dari tiap client ke AP (bps). Hanya bekerja jika client sama-sama 
menggunakan mikrotik. 
0 – berarti tanpa limit
Parameter Checklist 
> default-authentication (default value: yes) : 
Jika digunakan mode AP maka semua client yang tidak dibatasi di access-list akan 
diautentikasi dan bisa terkoneksi. 
Jika digunakan di mode station maka wireless bisa terkoneksi ke AP manapun yang tidak 
dibatasi di connect-list. 
> default-forwarding (default value: yes) : 
Adalah parameter yang digunakan untuk forwarding traffic dari client ke client yang lain 
dalam AP yang sama. Bisa dibatasi lebih spesifik per clientnya di access-list. 
> hide-ssid (default value: no) : 
yes – jika diaktifkan maka AP tidak akan memasukkan informasi SSID pada beacon frame 
dan tidak akan memberikan frame balasan berisi informasi SSID jika ada permintaan 
informasi SSID. 
no – AP akan memasukkan informasi SSID pada frame beacon dan akan memberikan 
informasi SSID jika ada permintaan informasi SSID. 
Setting ini hanya berpengaruh jika menggunakan mode AP, sebenarnya tidak berpengaruh 
banyak pada security karena informasi SSID tetap dimasukkan pada frame yang lain (bukan 
beacon frame).
Isikan parameter-parameter 
yang 
diperlukan
Pilih interface wlan1 
kemudian klik tanda 
centang untuk 
mengaktifkan
KONEKSI INTERNET VIA MODEM
Modem USB yang 
terpasang
1. Klik Menu Interfaces 
2. Klik tanda Centang 
untuk mengaktifkan 
3. Double Klik interface 
modem (ppp-out1) untuk 
melakukan konfigurasi
APN dan PIN diisi sesuai 
dengan pengaturan kartu 
GSM yang dipakai. 
Contoh Settingan APN 3 (three) 
User : user dari APN (3gprs) 
Password : password user APN (3gprs)
HOTSPOT 
192.168.1.1
KONFIGURASI HOTSPOT 
1. Klik Menu IP 
Muncul Jendela Hotspot 
3. Klik Tab Hotspot Setup 
untuk mengkonfigurasi 
2. KlikSub Menu Hotspot 
Hotspot
Pilih Interface jaringan 
LAN 
Alamat Interface LAN 
IP Pool Hotspot 
Isikan Alamat DNS 
User dan Passwprd 
Admin
1. Klik Tab Users untuk 
pengelolaan user 
Hotspot 
2. Klik Tanda + untuk 
menambah user baru 
USER HOTSPOT 
3. Password User
Limitasi Bandwidth Sederhana 
Cara paling mudah untuk melakukan queue pada RouterOS adalah dengan 
menggunakan Simple Queue. Kita bisa melakukan pengaturan bandwidth secara 
sederhana berdasarkan IP Address client dengan menentukan kecepatan upload 
dan download maksimum yang bisa dicapai oleh client. 
Contoh : 
Kita akan melakukan limitasi maksimal upload : 128kbps dan maksimal download : 
512kbps terhadap client dengan IP 192.168.1.2 yang terhubung ke Router. 
Parameter Target Addressadalah IP Address dari client yang akan dilimit. Bisa 
berupa : 
Single IP (192.168.1.2) 
Network IP (192.168.1.0/24) 
Beberapa IP (192.168.1.2,192.168.1.13) dengan menekan tombol panah bawah 
kecil di sebelah kanan kotak isian. 
Penentuan kecepatan maksimum client dilakukan pada parameter target upload 
dan target download max-limit. Bisa dipilih dengan drop down menu atau ditulis 
manual. Satuan bps (bit per second).
1. Klik menu Queues 
2. Klik tanda + untuk 
menambah limitasi 
3. Isikan data Client yang 
akan di limitasi 
Dengan pengaturan tersebut maka 
Client dengan IP 192.168.1.2 akan 
mendapatkan kecepatan maksimum 
Upload 128kbps dan Download 
256kbps dalam keadaan apapun 
selama bandwidth memang tersedia.
Proxy 
Proxy adalah suatu aplikasi yang menjadi perantara antara client dengan server, 
sehingga client tidak akan berhubungan langsung dengan server-server yang ada 
di Internet. Mikrotik memiliki fitur Web proxy yang bisa digunakan sebagai proxy 
server yang nantinya akan menjadi perantara antara browser user dengan web 
server di Internet. 
Cara Kerja Web Proxy 
Ketika user membuka suatu situs, maka browser akan mengirimkan HTTP 
request ke Server, namun karena computer user ini menggunakan web proxy 
maka proxy akan menerima HTTP request dari browser tersebut kemudian 
membuat HTTP request baru atas nama dirinya. HTTP request baru buatan 
Proxy inilah yang diterima oleh Server kemudian Server membalas dengan HTTP 
Response dan diterima oleh Proxy yang kemudian diteruskan ke browser user 
yang sebelumnya melakukan request.
Keuntungan menggunakan Web Proxy 
Fungsi dari proxy secara umum adalah sebagai Caching, Filtering, dan Connection 
Sharing. Semua fungsi ini dapat anda temui pada Web Proxy Mikrotik. Berikut ini adalah 
Keuntungan / Manfaat Web Proxy pada Mikrotik : 
Caching 
Web Proxy Mikrotik dapat melakukan caching content yaitu menyimpan beberapa konten 
web yang disimpan di memori Mikrotik. Konten tersebut akan digunakan kembali apabila 
ada permintaan pada konten itu lagi. Misalnya anda membuka Facebook.com, maka file-file 
pada web tersebut seperti image, script, dll akan disimpan oleh web proxy, sehingga 
jika lain kali anda membuka Facebook maka tidak perlu konek ke Internet pun halaman itu 
bisa dibuka dengan mengambil file dari cache proxy. Hal ini dapat menghemat bandwidth 
Internet dan mempercepat koneksi. 
Filtering 
Dengan menggunakan Web Proxy anda dapat membatasi akses konten-konten tertentu 
yang di-request oleh client. Anda dapat membatasi akses ke situs tertentu, ekstensi file 
tertentu, melakukan redirect (pengalihan) ke situs lain, maupun pembatasan terhadap 
metode akses HTTP. Hal tersebut tidak dapat anda lakukan jika hanya menggunakan 
NAT. 
Connection Sharing 
Web Proxy meningkatkan level keamanan dari jaringan anda, karena computer user tidak 
berhubungan langsung dengan web server yang ada di Internet.
Membuat Web Proxy Mikrotik 
Silakan buka Winbox dan ikuti langkah berikut : 
1. Masuk ke menu IP --> Web Proxy pada Winbox 
2. Untuk mengaktifkan Web Proxy centang tombol "Enabled" 
3. Isikan port yang akan digunakan oleh Proxy. Isikan saja port 8080 
4. Cache Administrator bisa anda ganti dengan email anda sendiri selaku 
Admin nya 
5. Max. Cache Size menentukan berapa besar alokasi memori untuk 
menyimpan cache proxy nya. Silakan anda isikan sesuai kebutuhan atau bisa 
saja pilih unlimited. 
6. Centang opsi Cache On Disk agar penyimpanan dilakukan pada harddisk 
Mikrotik bukannya RAM. Karena biasanya harddisk Mikrotik lebih basar 
daripada RAM nya. 
7. Klik Apply --> OK
Selanjutnya kita akan coba memblokir sebuah situs tertentu menggunakan fitur 
filtering Web Proxy ini. Pastikan Transparent Web Proxy Mikrotik sudak aktif. 
Jika belum silakan anda seting sesuai tutorial berikut ini : 
1. Masuk ke menu IP --> Web Proxy --> Access --> Add rule baru
2. Masukkan detail website yang mau di blok 
> Dst. Port : isikan port http 80 
> Dst. Host : isikan alamat website yang mau di blok misalnya 
www.rizkyagung.com 
> Action : pilih deny untuk memblokir akses nya
3. Sebelum rule nya diaktifkan pastikan cek website yang mau di blok itu bisa 
dibuka apa tidak. 
4. Aktifkan rule nya, dan cek apakah website sudah berhasil di blokir. Jika 
sukses maka akan tampil halaman error seperti ini :
Kita juga bisa memodifikasi rule nya dengan me-redirect ke situs lain. Misalnya 
ketika ada user yang mengakses web www.rizkyagung.com maka akan langsung 
dialihkan (redirect) ke blog ini MikrotikIndo.blogspot.com. 
Tinggal isikan saja alamat website nya di kolom Redirect To :
Sekian dan Terima Kasih

Contenu connexe

Tendances

Cara merancang-jaringan-small-office-dengan-cisco-paket-tracer
Cara merancang-jaringan-small-office-dengan-cisco-paket-tracerCara merancang-jaringan-small-office-dengan-cisco-paket-tracer
Cara merancang-jaringan-small-office-dengan-cisco-paket-tracer
syamil84
 
Kelompok 3 tiga lantai 4 ruangan masing-masing lantai
Kelompok 3 tiga lantai 4 ruangan masing-masing lantaiKelompok 3 tiga lantai 4 ruangan masing-masing lantai
Kelompok 3 tiga lantai 4 ruangan masing-masing lantai
Willy Winas
 
Kelompok 2 dua lantai 4 ruangan masing-masing lantai
Kelompok 2 dua lantai 4 ruangan masing-masing lantaiKelompok 2 dua lantai 4 ruangan masing-masing lantai
Kelompok 2 dua lantai 4 ruangan masing-masing lantai
Willy Winas
 
Rancangan 3 Gedung 4 Ruangan di setiap gedung
Rancangan 3 Gedung 4 Ruangan di setiap gedungRancangan 3 Gedung 4 Ruangan di setiap gedung
Rancangan 3 Gedung 4 Ruangan di setiap gedung
Fanny Oktaviarti
 
Rancangan 1 Gedung 2 lantai 4 Ruangan
Rancangan 1 Gedung 2 lantai 4 RuanganRancangan 1 Gedung 2 lantai 4 Ruangan
Rancangan 1 Gedung 2 lantai 4 Ruangan
Fanny Oktaviarti
 
Simulasi jaringan packet tracer
Simulasi jaringan packet tracerSimulasi jaringan packet tracer
Simulasi jaringan packet tracer
Muh Ramadhan
 

Tendances (20)

Lapend mikrotik - 2110165028
Lapend mikrotik - 2110165028Lapend mikrotik - 2110165028
Lapend mikrotik - 2110165028
 
Konfigurasi Dynamic Routing Menggunakan RIP pada Mikrotik
Konfigurasi Dynamic Routing Menggunakan RIP pada MikrotikKonfigurasi Dynamic Routing Menggunakan RIP pada Mikrotik
Konfigurasi Dynamic Routing Menggunakan RIP pada Mikrotik
 
Basic tcp ip introducing
Basic tcp ip introducingBasic tcp ip introducing
Basic tcp ip introducing
 
Cara merancang-jaringan-small-office-dengan-cisco-paket-tracer
Cara merancang-jaringan-small-office-dengan-cisco-paket-tracerCara merancang-jaringan-small-office-dengan-cisco-paket-tracer
Cara merancang-jaringan-small-office-dengan-cisco-paket-tracer
 
Pembahasan Soal UKK TKJ 2017 - Paket 3
Pembahasan Soal UKK TKJ 2017 - Paket 3Pembahasan Soal UKK TKJ 2017 - Paket 3
Pembahasan Soal UKK TKJ 2017 - Paket 3
 
Kelompok 3 tiga lantai 4 ruangan masing-masing lantai
Kelompok 3 tiga lantai 4 ruangan masing-masing lantaiKelompok 3 tiga lantai 4 ruangan masing-masing lantai
Kelompok 3 tiga lantai 4 ruangan masing-masing lantai
 
Pembahasan Solusi Soal Ujian Kompentensi SMK TKJ Paket 2 Kurikulum 2013 Tahun...
Pembahasan Solusi Soal Ujian Kompentensi SMK TKJ Paket 2 Kurikulum 2013 Tahun...Pembahasan Solusi Soal Ujian Kompentensi SMK TKJ Paket 2 Kurikulum 2013 Tahun...
Pembahasan Solusi Soal Ujian Kompentensi SMK TKJ Paket 2 Kurikulum 2013 Tahun...
 
Kelompok 2 dua lantai 4 ruangan masing-masing lantai
Kelompok 2 dua lantai 4 ruangan masing-masing lantaiKelompok 2 dua lantai 4 ruangan masing-masing lantai
Kelompok 2 dua lantai 4 ruangan masing-masing lantai
 
Pembahasan Soal Uji Kompentensi Keahlian (UKK) SMK TKJ Paket 2 Kurikulum 2013...
Pembahasan Soal Uji Kompentensi Keahlian (UKK) SMK TKJ Paket 2 Kurikulum 2013...Pembahasan Soal Uji Kompentensi Keahlian (UKK) SMK TKJ Paket 2 Kurikulum 2013...
Pembahasan Soal Uji Kompentensi Keahlian (UKK) SMK TKJ Paket 2 Kurikulum 2013...
 
Rancangan 3 Gedung 4 Ruangan di setiap gedung
Rancangan 3 Gedung 4 Ruangan di setiap gedungRancangan 3 Gedung 4 Ruangan di setiap gedung
Rancangan 3 Gedung 4 Ruangan di setiap gedung
 
Rancangan 1 Gedung 2 lantai 4 Ruangan
Rancangan 1 Gedung 2 lantai 4 RuanganRancangan 1 Gedung 2 lantai 4 Ruangan
Rancangan 1 Gedung 2 lantai 4 Ruangan
 
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.9.3 Packet Tracer - VLSM Desi...
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.9.3 Packet Tracer - VLSM Desi...Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.9.3 Packet Tracer - VLSM Desi...
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.9.3 Packet Tracer - VLSM Desi...
 
Pembahasan Solusi Troubleshooting & Maintaining Computer Network (TSHOOT) Cas...
Pembahasan Solusi Troubleshooting & Maintaining Computer Network (TSHOOT) Cas...Pembahasan Solusi Troubleshooting & Maintaining Computer Network (TSHOOT) Cas...
Pembahasan Solusi Troubleshooting & Maintaining Computer Network (TSHOOT) Cas...
 
Ringkasan Pengalamatan Internet Protocol (IP) Versi 4
Ringkasan Pengalamatan Internet Protocol (IP) Versi 4Ringkasan Pengalamatan Internet Protocol (IP) Versi 4
Ringkasan Pengalamatan Internet Protocol (IP) Versi 4
 
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan tekni...
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  tekni...Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  tekni...
Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan tekni...
 
Simulasi jaringan packet tracer
Simulasi jaringan packet tracerSimulasi jaringan packet tracer
Simulasi jaringan packet tracer
 
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.10.1 Packet Tracer - Design a...
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.10.1 Packet Tracer - Design a...Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.10.1 Packet Tracer - Design a...
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.10.1 Packet Tracer - Design a...
 
Uts mjs b_1404505075
Uts mjs b_1404505075Uts mjs b_1404505075
Uts mjs b_1404505075
 
Laporan 8a wireless lan
Laporan 8a wireless lanLaporan 8a wireless lan
Laporan 8a wireless lan
 
Pembahasan Solusi Perhitungan Subnetting untuk Lab 11.7.5 Packet Tracer - Sub...
Pembahasan Solusi Perhitungan Subnetting untuk Lab 11.7.5 Packet Tracer - Sub...Pembahasan Solusi Perhitungan Subnetting untuk Lab 11.7.5 Packet Tracer - Sub...
Pembahasan Solusi Perhitungan Subnetting untuk Lab 11.7.5 Packet Tracer - Sub...
 

En vedette (13)

Solution Wireless Link 10 – 20 KM Speed 200 Mbps MikroTik RB SXT 5nDr2 Lite 5...
Solution Wireless Link 10 – 20 KM Speed 200 Mbps MikroTik RB SXT 5nDr2 Lite 5...Solution Wireless Link 10 – 20 KM Speed 200 Mbps MikroTik RB SXT 5nDr2 Lite 5...
Solution Wireless Link 10 – 20 KM Speed 200 Mbps MikroTik RB SXT 5nDr2 Lite 5...
 
Driver ed
Driver edDriver ed
Driver ed
 
keltpesh
keltpeshkeltpesh
keltpesh
 
Drug website ppt.pptx 2
Drug website ppt.pptx 2Drug website ppt.pptx 2
Drug website ppt.pptx 2
 
Fabian
FabianFabian
Fabian
 
Los Virus
Los VirusLos Virus
Los Virus
 
Bukuprogramhalaqah
BukuprogramhalaqahBukuprogramhalaqah
Bukuprogramhalaqah
 
Prsreda
PrsredaPrsreda
Prsreda
 
Tyrone aurelio
Tyrone  aurelioTyrone  aurelio
Tyrone aurelio
 
2 Directors, 12 Social Media “Don’ts”
2 Directors, 12 Social Media “Don’ts”2 Directors, 12 Social Media “Don’ts”
2 Directors, 12 Social Media “Don’ts”
 
skazka
skazkaskazka
skazka
 
DABUR INDIA LTD
DABUR INDIA LTDDABUR INDIA LTD
DABUR INDIA LTD
 
Habib
HabibHabib
Habib
 

Similaire à Jaringan komputer

Training basic computer networing
Training basic computer networing Training basic computer networing
Training basic computer networing
Dian Wahyu
 
05 week 5_ip_addressing
05 week 5_ip_addressing05 week 5_ip_addressing
05 week 5_ip_addressing
Setyady Peace
 
05 week 5_ip_addressing
05 week 5_ip_addressing05 week 5_ip_addressing
05 week 5_ip_addressing
Setyady Peace
 
Mikrotik gateway dan routing rip
Mikrotik gateway dan routing ripMikrotik gateway dan routing rip
Mikrotik gateway dan routing rip
Irmanda Dwi Prakoso
 
pengalamatanjaringan-230615072434-2f6b5ac1.pptx
pengalamatanjaringan-230615072434-2f6b5ac1.pptxpengalamatanjaringan-230615072434-2f6b5ac1.pptx
pengalamatanjaringan-230615072434-2f6b5ac1.pptx
AhmadUdin19
 

Similaire à Jaringan komputer (20)

Laporan 4 pengenalan mikrotic router
Laporan 4 pengenalan mikrotic routerLaporan 4 pengenalan mikrotic router
Laporan 4 pengenalan mikrotic router
 
Modul 4 ip dan netmask
Modul 4 ip dan netmaskModul 4 ip dan netmask
Modul 4 ip dan netmask
 
Training basic computer networing
Training basic computer networing Training basic computer networing
Training basic computer networing
 
05 week 5_ip_addressing
05 week 5_ip_addressing05 week 5_ip_addressing
05 week 5_ip_addressing
 
05 week 5_ip_addressing
05 week 5_ip_addressing05 week 5_ip_addressing
05 week 5_ip_addressing
 
Mikrotik gateway dan routing rip
Mikrotik gateway dan routing ripMikrotik gateway dan routing rip
Mikrotik gateway dan routing rip
 
Laporan 2
Laporan 2Laporan 2
Laporan 2
 
IP dan Netmask
IP dan NetmaskIP dan Netmask
IP dan Netmask
 
praktek mikrotik router dan tata cara
praktek mikrotik router dan tata carapraktek mikrotik router dan tata cara
praktek mikrotik router dan tata cara
 
Mikrotik Router
Mikrotik RouterMikrotik Router
Mikrotik Router
 
Prakt10a mikrotik router
Prakt10a mikrotik routerPrakt10a mikrotik router
Prakt10a mikrotik router
 
Praktik mikrotik router
Praktik mikrotik routerPraktik mikrotik router
Praktik mikrotik router
 
Laporan 5 routing static mikrotic router
Laporan 5 routing static mikrotic routerLaporan 5 routing static mikrotic router
Laporan 5 routing static mikrotic router
 
pengalamatanjaringan-230615072434-2f6b5ac1.pptx
pengalamatanjaringan-230615072434-2f6b5ac1.pptxpengalamatanjaringan-230615072434-2f6b5ac1.pptx
pengalamatanjaringan-230615072434-2f6b5ac1.pptx
 
Pratikum 2 installasi perangkat jaringan
Pratikum 2 installasi perangkat jaringanPratikum 2 installasi perangkat jaringan
Pratikum 2 installasi perangkat jaringan
 
Wide area network
Wide area networkWide area network
Wide area network
 
UK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdf
UK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdfUK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdf
UK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdf
 
Mikrotik MTCNA
Mikrotik MTCNAMikrotik MTCNA
Mikrotik MTCNA
 
Panduan Praktikum Jaringan Komputer versi 1.1
Panduan Praktikum Jaringan Komputer versi 1.1Panduan Praktikum Jaringan Komputer versi 1.1
Panduan Praktikum Jaringan Komputer versi 1.1
 
Laporan praktikum modul 8
Laporan praktikum modul 8Laporan praktikum modul 8
Laporan praktikum modul 8
 

Dernier

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Dernier (20)

Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 

Jaringan komputer

  • 1. JARINGAN KOMPUTER Hadi Kurnia Saputra
  • 2. JARINGAN KOMPUTER Computer Network merupakan sebuah sistem yang terdiri atas komputer, perangkat komputer tambahan dan perangkat jaringan lainnya yang saling terhubung dengan menggunakan media tertentu dengan aturan yang sudah ditetapkan Kebutuhan untuk terhubung ke jaringan dan memanfaatkan layanan yang ada : Koneksi Secara Fisik (Phisical Connection), secara langsung peralatan harus terhubung dengan jaringan tersebut. Koneksi Secara Logis (Logical Connection), harus ada aturan yang sama supaya semua peralatan bisa saling berhubungan. 2
  • 3. Contoh Jaringan Komputer LAN Router Router 3
  • 4. Twisted Pair • Dipakai untuk teknologi Star • Paling umum dipakai • Type Twisted Pair – Shielded Twisted Pair (STP) – Screen Twisted Pair(ScTP – Unshield Twisted Pair(UTP) STP ScTP UTP
  • 6. Tiga Cara Pemasangan UTP • Straight Trought – Pengkabelan jenis ini biasanya diperuntukkan untuk menghubungkan peralatan yang berbeda jenis. Misal untuk menghubungkan PC dengan hub, switch dan router, switch dan PC dan sebagainya • Cross Over – Pengkabelan jenis ini biaanya digunakan untuk menghubungkan peralatan sejenis. Misal untuk menghubungkan PC dengan PC, hub dengan hub dan sebagainya • Roll Over – Pengkabelan jenis ini merupakan pengkabelan khusus, Misal untuk melakukan konfigurasi router menggunakan PC 6
  • 7. Straight Trought • PC to Hub, PC to Switch • Router to Hub, Router to Switch 7
  • 8. Cross Over • PC to PC • Hub to Hub • Switch to Switch • Hub to Switch 8
  • 11. Gunakan Alat untuk Mengupas Kulit 11
  • 12. Bagian – Bagian Kabel 12
  • 13. Pisahkan setiap bagian dan Luruskan 13
  • 14. Lihat warna sesuai urutan 14
  • 15. Crimping menggunakan alat yang ada Workshop Optimasi Jaringan Komputer 15
  • 17. PEMASANGAN FACEPLATE DAN KEYSTONE JACK FACEPLATE KEYSTONE JACK PUNCH DOWN TOOL
  • 19. IP ADDRESS 19 Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untukIPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari Komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
  • 20. • Gambaran satu jaringan dengan TCP/IP
  • 21. Kegunaan IP dan Subnetmask • Identitas dari komputer agar bisa terhubung dengan komputer yang lain • Terdiri dari 32 bit yang direpresentasikan dalam 4 group ( W X Y Z) • Terdiri dari 3 kelas (A, B, C) 21
  • 25. SUBNETTING Untuk beberapa alasan yang menyangkut efisiensi IP Address, mengatasi masalah topologi network dan organisasi, network administrator biasanya melakukan subnetting. Esensi dari subnetting adalah “memindahkan” garis pemisah antara bagian network dan bagian host dari suatu IP Address. Beberapa bit dari bagian host dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian network. Address satu network menurut struktur baku dipecah menjadi beberapa subnetwork. Cara ini menciptakan sejumlah network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut. 25
  • 26. Contoh : 192.168.5.16/26 192 168 5 16 11000000 10101000 00000101 00010000 IP Address 255 255 255 192 11111111 11111111 11111111 11000000 Subnet Mask 192 168 5 0 11000000 10101000 00000101 00000000 Network Address 192 168 5 63 11000000 10101000 00000101 00111111 Broadcast Address
  • 27. SUPERNET Esensi dari supernetting adalah memindahkan garis pemisah antara bagian network dan bagian host dari suatu IP Address. Beberapa bit dari bagian network dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian bit host. Address beberapa network menurut struktur baku digabung menjadi sebuah supernetwork. Contoh : 192.168.5.16/22 27 192 168 5 16 11000000 10101000 00000101 00010000 IP Address 255 255 252 0 11111111 11111111 11111100 00000000 Subnet Mask (supernet mask) 192 168 3 0 11000000 10101000 00000100 00000000 Network Address 192 168 7 255 11000000 10101000 00000111 11111111 Broadcast Address
  • 28. LAN DAN WAN ROUTER A ROUTER B 192.168.3.1 192.168.3.2 192.168.1.1 192.168.2.1 LAN A 192.168.1.0/24 LAN B 192.168.2.0/24 192.168.3.0/24
  • 29. Konfigurasi IP Address pada PC 1. Klik Stat Programs | Control Panel 2. Klik View Network Status 3. Pilih Change Adapter Setting
  • 30. 4. Klik Local Area Connection yang satusnya telah Connect, lalu pilih Properties 5. Pada Jendela Local Area Connection Properties, Pilih Internet Protokol Version 4 (TCP/IPv4), lali klik Properties 6. Masukkan IP Address pada kotak kolom yang telah tersedia.
  • 32. KONFIGURASI MIKROTIK ROUTER Konfigurasi Router Mikrotik dapat dilakukan melalui Telnet, SSH, Webbox dan Winbox. Untuk pemula lebih mudah menggunakan utility WINBOX. Winbox dapat di download dari wbsite Mikrotik atau langsung dari Router Mikrotik-nya. 1. Klik Tombol , lalu tunggu muncul MAC Address dari interface yang terhubung ke PC yang digunakan untuk konfigurasi. 2. Pilih MAC Address yang muncul, lalu klik tombol Connect. Catt : Selain menggunakan MAC Address, kita juga bisa menggunakan IP Address untuk koneksi ke Router.
  • 33. Menu Mikrotik Desktop Area Mikrotik
  • 34. Konfigurasi juga bisa dilakukan melalui halaman web browser. Masukkan IP Address Router pada Address bar. Ex : 192.168.1.1
  • 35. KONFIGURASI IP ADDRESS MIKROTIK 1. Klik Menu Interface untuk melihat status penggunaan Interface Mikrotik Interface yang statusnya R berarti sedang terkoneksi secara fisik dengan perangkat lain. 2. Klik Menu IP | Address untuk mengkonfigurasi Alamat IP 3. Akan muncul Jendela Address List
  • 36. 4. Klik tanda + untuk membuat Address baru. 5. Masukkan IP Address pada kolom isian Address, misalnya 192.168.2.1/24 6. Jangan lupa memilih interface yang akan diberi Alamat, misalnya ether2 7. Klik OK Catt : Lakukan hal yang sama untuk mengkonfigurasi IP Address pada interface yang lain.
  • 37. KONFIGURASI ROUTING 1. Klik Menu IP 2. Klik Sub Menu Routes Muncul Jendela Route List Jika telah ada IP Address yang di konfigurasi pada interface, maka tabel routing otomatis telah terisi dengan entri routing direct.
  • 38. 3. Klik tanda + untuk menambahkan Entri Routing, Muncul jendela New Route 4. Pada kolom Ds.t Address, isi alamat Destination Network ata Destination Host Misal : 192.168.2.0/24 4. Pada kolom Gateway, isi alamat Gateway. Misal : 194.168.3.2
  • 39. RINCIAN KONFIGURASI NETWORK A DAN B ROUTER A ROUTER B IP Address IP Address Eth2 : 192.168.1.1/24 Eth2 : 192.168.2.1/24 Eth3 : 192.168.3.1/24 Eth3 : 192.168.3.2/24 ADD ROUTE ADD ROUTE Dst. Address : 192.168.2.0/24 Dst. Address : 192.168.1.0/24 Gateway : 192.168.3.2 Gateway : 192.168.3.1 PC Client A1 PC Client B1 Address : 192.168.1.2 Address : 192.168.2.2 Netmask : 255.255.255.0 Netmask : 255.255.255.0 Gateway : 192.168.1.1 Gateway : 192.168.2.1 … … PC Client A4 PC Client B4 Address : 192.168.1.5 Address : 192.168.2.5 Netmask : 255.255.255.0 Netmask : 255.255.255.0 Gateway : 192.168.1.1 Gateway : 192.168.2.1
  • 41. Konfigurasi Route 1. Buka Jendela Route 2. Isi Dst Address 0.0.0.0/0 3. Isi Alamat Gateway 192.168.189.1
  • 42. KONFIGURASI NAT 1. Klik Menu IP 2. Klik Sub Menu Firewall 3. Muncul Jendela Firewall 4. Klik Tab NAT untuk melakukan Konfigurasi Network Address Translation
  • 43. 5. Pilih Chain srcnat 6. Masukkan Alamat Host yang akan didaftarkan pada tabel NAT 7. Klik Tab Action untuk mengatur NAT Rule 8. Pilih Action nya masquerade
  • 44. KONFIGURASI DHCP SERVER 1. Klik Menu IP 3. Muncul Jendela DHCP Server 4. Klik Tombol DHCP Setup untuk melakukan konfigurasi DHCP 2. Pilih Sub Menu DHCP Server Server
  • 45. 5. Pemilihan Ethernet Adapter 6. Alamat Network LAN 7. Alamat Gateway LAN 8. Alamat DNS Server 9. Range Address DHCP
  • 46. RINCIAN KONFIGURASI NETWORK ROUTER IP Address Eth1 : 192.168.1.2/24 (Menyesuaikan pada IP Network yang menjadi sumber internet) Eth2 : 192.168.2.1/24 ADD ROUTE Dst. Address : 0.0.0.0/0 Gateway : 192.168.1.1 (Menyesuaikan pada IP gateway yang menjadi sumber internet) Jika sumber Internetnya melalui modem GSM, maka Gatewaynya pilih interface ppp-out1 PC Client 1 Address : 192.168.2.2 Netmask : 255.255.255.0 Gateway : 192.168.2.1 DNS : 8.8.8.8 (Atau DNS lain seperti DNS Telkom) … PC Client 4 Address : 192.168.2.5 Netmask : 255.255.255.0 Gateway : 192.168.2.1 DNS : 8.8.8.8
  • 48. Konfigurasi Wireless Mikrotik 1. Klik Menu Wireless 2. Double Klik Interface wlan1 3. Muncul Jendela Intervface (wlan1) Parameter Untuk konfigurasi minimal : - Mode - Band - Frequency - SSID - Scan-List
  • 49. Parameter Mode Wireless Mikrotik AP modes: > ap-bridge : mode standard untuk Access Point. > bridge : sama seperti mode ap-bridge tetapi hanya menerima satu client. > wds-slave : mode ap-bridge tetapi mampu untuk melakukan scan terhadap AP yang memiliki SSID yang sama dan membangun WDS link ke AP tersebut. Jika terputus maka akan dilakukan scaning ulang dan akan terkoneksi kembali. Station modes: > station : Mode Client paling sederhana > station-wds : mode station yang mengaktifkan WDS bridge > station-pseudobridge : mode station tetapi ditabahkan fungsi MAC translation sehingga interface wireless bisa dimasukkan ke dalam bridge. > station-pseudobridge-clone : mode station yang menggunakan fungsi station-bridge- clone-mac address Special modes: > alignment-only : mengaktifkan mode align transmit untuk digunakan sebagai membantu pointing antenna. > nstreme-dual-slave : digunakan jika ingin menggunakan Dual-Nstreme
  • 50. Parameter Band band : Opsi untuk menentukan standard wireless yang ingin digunakan > 2.4ghz-b – menggunakan standard IEEE 802.11b > 2.4ghz-b/g - IEEE 802.11g (supports also legacy IEEE 802.11b protocol). > 2.4ghz-g-turbo - IEEE 802.11g menggunakan double channel yang kecepatan teoritisnya adalah hingga 108 Mbit. > 2.4ghz-onlyg – hanya menggunaan standard IEEE 802.11g > 2ghz-10mhz – variasi dari IEEE 802.11g dengan menggunakan setengah dari lebar band standard (air rate of up to 27Mbit) > 2ghz-5mhz - variasi dari IEEE 802.11g dengan menggunakan seperempat dari lebar band standard (air rate of up to13.5Mbit) > Turbo channel hanya support di card non-N dan hanya ada di ROS versi 2.xx,3.xx dan 4.xx. > 5ghz – menggunakan standard IEEE 802.11a 54Mbit. > 5ghz-turbo - IEEE 802.11a menggunakan double channel yang kecepatan teoritisnya adalah hingga 108 Mbit. > 5ghz-10mhz - variasi dari IEEE 802.11a dengan menggunakan setengah dari lebar band standard (air rate of up to 27Mbit) > 5ghz-5mhz - variasi dari IEEE 802.11a dengan menggunakan seperempat dari lebar band standard (air rate of up to 13.5Mbit) > Turbo channel hanya support di card non-N dan hanya ada di ROS versi 2.xx,3.xx dan 4.xx. > Penggunaan Band 5ghz ini harus seizin dept. kominfo, tidak boleh digunakan sembarangan.
  • 51. Parameter Frequency, Scan, Scan list frequency – Frequency yang digunakan untuk AP. > Parameter ini akan diabaikan Jika pada pernagkat diaktifkan mode “client”. > ssid (text) – Sebagai identitas dari jaringan wireless. > scan-list – nilai default adalah channel ISM (standard channel) sesuai dengan band yang digunakan. > Scan list bisa berupa range, list dari channel yang dipisahkan dengan tanda comma atau bisa juga gabungan dari keduanya. > Contoh: scan-list=default,2222,2312-2362 > Dari scan list tersebut perangkat akan melakukan scan di default channel dan beberapa range frequency custom. > Penggunaan custom channel bergantung dari setting “channel-mode” Parameter Tx Rate default-ap-tx-limit (integer; default: 0) – adalah limit traffic rate untuk pengiriman data dari AP ke tiap client (bps). 0 – berarti tanpa limit default-client-tx-limit (integer; default: 0) – adalah limit traffic rate untuk pengiriman data dari tiap client ke AP (bps). Hanya bekerja jika client sama-sama menggunakan mikrotik. 0 – berarti tanpa limit
  • 52. Parameter Checklist > default-authentication (default value: yes) : Jika digunakan mode AP maka semua client yang tidak dibatasi di access-list akan diautentikasi dan bisa terkoneksi. Jika digunakan di mode station maka wireless bisa terkoneksi ke AP manapun yang tidak dibatasi di connect-list. > default-forwarding (default value: yes) : Adalah parameter yang digunakan untuk forwarding traffic dari client ke client yang lain dalam AP yang sama. Bisa dibatasi lebih spesifik per clientnya di access-list. > hide-ssid (default value: no) : yes – jika diaktifkan maka AP tidak akan memasukkan informasi SSID pada beacon frame dan tidak akan memberikan frame balasan berisi informasi SSID jika ada permintaan informasi SSID. no – AP akan memasukkan informasi SSID pada frame beacon dan akan memberikan informasi SSID jika ada permintaan informasi SSID. Setting ini hanya berpengaruh jika menggunakan mode AP, sebenarnya tidak berpengaruh banyak pada security karena informasi SSID tetap dimasukkan pada frame yang lain (bukan beacon frame).
  • 54. Pilih interface wlan1 kemudian klik tanda centang untuk mengaktifkan
  • 56. Modem USB yang terpasang
  • 57. 1. Klik Menu Interfaces 2. Klik tanda Centang untuk mengaktifkan 3. Double Klik interface modem (ppp-out1) untuk melakukan konfigurasi
  • 58. APN dan PIN diisi sesuai dengan pengaturan kartu GSM yang dipakai. Contoh Settingan APN 3 (three) User : user dari APN (3gprs) Password : password user APN (3gprs)
  • 60. KONFIGURASI HOTSPOT 1. Klik Menu IP Muncul Jendela Hotspot 3. Klik Tab Hotspot Setup untuk mengkonfigurasi 2. KlikSub Menu Hotspot Hotspot
  • 61. Pilih Interface jaringan LAN Alamat Interface LAN IP Pool Hotspot Isikan Alamat DNS User dan Passwprd Admin
  • 62. 1. Klik Tab Users untuk pengelolaan user Hotspot 2. Klik Tanda + untuk menambah user baru USER HOTSPOT 3. Password User
  • 63. Limitasi Bandwidth Sederhana Cara paling mudah untuk melakukan queue pada RouterOS adalah dengan menggunakan Simple Queue. Kita bisa melakukan pengaturan bandwidth secara sederhana berdasarkan IP Address client dengan menentukan kecepatan upload dan download maksimum yang bisa dicapai oleh client. Contoh : Kita akan melakukan limitasi maksimal upload : 128kbps dan maksimal download : 512kbps terhadap client dengan IP 192.168.1.2 yang terhubung ke Router. Parameter Target Addressadalah IP Address dari client yang akan dilimit. Bisa berupa : Single IP (192.168.1.2) Network IP (192.168.1.0/24) Beberapa IP (192.168.1.2,192.168.1.13) dengan menekan tombol panah bawah kecil di sebelah kanan kotak isian. Penentuan kecepatan maksimum client dilakukan pada parameter target upload dan target download max-limit. Bisa dipilih dengan drop down menu atau ditulis manual. Satuan bps (bit per second).
  • 64. 1. Klik menu Queues 2. Klik tanda + untuk menambah limitasi 3. Isikan data Client yang akan di limitasi Dengan pengaturan tersebut maka Client dengan IP 192.168.1.2 akan mendapatkan kecepatan maksimum Upload 128kbps dan Download 256kbps dalam keadaan apapun selama bandwidth memang tersedia.
  • 65. Proxy Proxy adalah suatu aplikasi yang menjadi perantara antara client dengan server, sehingga client tidak akan berhubungan langsung dengan server-server yang ada di Internet. Mikrotik memiliki fitur Web proxy yang bisa digunakan sebagai proxy server yang nantinya akan menjadi perantara antara browser user dengan web server di Internet. Cara Kerja Web Proxy Ketika user membuka suatu situs, maka browser akan mengirimkan HTTP request ke Server, namun karena computer user ini menggunakan web proxy maka proxy akan menerima HTTP request dari browser tersebut kemudian membuat HTTP request baru atas nama dirinya. HTTP request baru buatan Proxy inilah yang diterima oleh Server kemudian Server membalas dengan HTTP Response dan diterima oleh Proxy yang kemudian diteruskan ke browser user yang sebelumnya melakukan request.
  • 66. Keuntungan menggunakan Web Proxy Fungsi dari proxy secara umum adalah sebagai Caching, Filtering, dan Connection Sharing. Semua fungsi ini dapat anda temui pada Web Proxy Mikrotik. Berikut ini adalah Keuntungan / Manfaat Web Proxy pada Mikrotik : Caching Web Proxy Mikrotik dapat melakukan caching content yaitu menyimpan beberapa konten web yang disimpan di memori Mikrotik. Konten tersebut akan digunakan kembali apabila ada permintaan pada konten itu lagi. Misalnya anda membuka Facebook.com, maka file-file pada web tersebut seperti image, script, dll akan disimpan oleh web proxy, sehingga jika lain kali anda membuka Facebook maka tidak perlu konek ke Internet pun halaman itu bisa dibuka dengan mengambil file dari cache proxy. Hal ini dapat menghemat bandwidth Internet dan mempercepat koneksi. Filtering Dengan menggunakan Web Proxy anda dapat membatasi akses konten-konten tertentu yang di-request oleh client. Anda dapat membatasi akses ke situs tertentu, ekstensi file tertentu, melakukan redirect (pengalihan) ke situs lain, maupun pembatasan terhadap metode akses HTTP. Hal tersebut tidak dapat anda lakukan jika hanya menggunakan NAT. Connection Sharing Web Proxy meningkatkan level keamanan dari jaringan anda, karena computer user tidak berhubungan langsung dengan web server yang ada di Internet.
  • 67. Membuat Web Proxy Mikrotik Silakan buka Winbox dan ikuti langkah berikut : 1. Masuk ke menu IP --> Web Proxy pada Winbox 2. Untuk mengaktifkan Web Proxy centang tombol "Enabled" 3. Isikan port yang akan digunakan oleh Proxy. Isikan saja port 8080 4. Cache Administrator bisa anda ganti dengan email anda sendiri selaku Admin nya 5. Max. Cache Size menentukan berapa besar alokasi memori untuk menyimpan cache proxy nya. Silakan anda isikan sesuai kebutuhan atau bisa saja pilih unlimited. 6. Centang opsi Cache On Disk agar penyimpanan dilakukan pada harddisk Mikrotik bukannya RAM. Karena biasanya harddisk Mikrotik lebih basar daripada RAM nya. 7. Klik Apply --> OK
  • 68.
  • 69. Selanjutnya kita akan coba memblokir sebuah situs tertentu menggunakan fitur filtering Web Proxy ini. Pastikan Transparent Web Proxy Mikrotik sudak aktif. Jika belum silakan anda seting sesuai tutorial berikut ini : 1. Masuk ke menu IP --> Web Proxy --> Access --> Add rule baru
  • 70. 2. Masukkan detail website yang mau di blok > Dst. Port : isikan port http 80 > Dst. Host : isikan alamat website yang mau di blok misalnya www.rizkyagung.com > Action : pilih deny untuk memblokir akses nya
  • 71.
  • 72.
  • 73. 3. Sebelum rule nya diaktifkan pastikan cek website yang mau di blok itu bisa dibuka apa tidak. 4. Aktifkan rule nya, dan cek apakah website sudah berhasil di blokir. Jika sukses maka akan tampil halaman error seperti ini :
  • 74. Kita juga bisa memodifikasi rule nya dengan me-redirect ke situs lain. Misalnya ketika ada user yang mengakses web www.rizkyagung.com maka akan langsung dialihkan (redirect) ke blog ini MikrotikIndo.blogspot.com. Tinggal isikan saja alamat website nya di kolom Redirect To :