IPTEK dan seni dalam Islam dipandang sebagai bagian terintegrasi dari sistem keimanan, ilmu, dan amal yang saling melengkapi. Pengembangan IPTEK dan seni harus didasarkan pada nilai-nilai agama untuk menghasilkan manfaat bagi umat manusia dan alam sekitar."
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
IPTEK dan Seni Islam
1. IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Kuliah
Dibimbing oleh Deraman, S.Pdi.
2. DISUSUN OLEH
1. Rum Haidar Fauzan (5140411327)
2. Hevin Cahya (5140411362)
3. Moch. Hafidz. F (5140411386)
4. Ikhwannur Rahman (5140411)
5. Lalu Wanda (5140411)
6. Maula (5140411350)
3. PENDAHULUAN
Bagi manusia, ilmu adalah sesuatu yang sangat berharga di
dalam hidup. Banyak saudara-saudara kita yang hidupnya serba
kekurangan. Ada yang bekerja sebagai pemulung, pengemis,
pengamen, dan lain-lain. Semuanya ini dapat teratasi apabila mereka
memiliki ilmu yang dapat dimanfaatkan, sehingga mereka tidak lagi
bekerja sebagai pemulung, pengemis, pengamen dan lain-lain
sebagainya. Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) merupakan
kebutuhan yang sangat penting bagi setiap umat yang ada di dunia ini,
terlebih lagi bagi umat muslim. Dalam ajaran agama islam, menuntut
ilmu sangat ditekankan dalam kitab suci Al’Quran dan Al-Hadits.
Orang mempunyai ilmu berbeda dengan orang yang tidak mempunyai
ilmu. Orang yang mempunyai ilmu, apabila dia ingin melakukan
sesuatu dia harus memikirkan dengan matang sebelum dia melakukan
sesuatu. Dan orang yang memiliki ilmu juga mempunyai tujuan hidup
yang jelas. Sedangkan orang tidak memiliki ilmu, apabila dia ingin
melakukan sesuatu dia tidak lagi memikirkan dengan matang apa yang
akan dia lakukan nantinya. Dalam sebuah Hadits Nabi Muhammad
SAW, Beliau bersabda “tuntutlah ilmu walau ke negeri cina”.
4. Begitu pentingnya sebuah ilmu sehinggan Nabi sendiri
menyuruh kita untuk menuntut ilmu sampai ke negeri cina.
Untuk mendapatkan ilmu, banyak cara yang dapat kita lakukan
diantaranya dengan cara membaca, mendengarkan, melihat
atau membaca situasi yang pernah kita rasakan, dan masih
banyak cara lagi untuk mendapatkan ilmu. Seni merupakan
ekspresi dari jiwa seseorang yang menghasilkan sebuah budaya
yang diidentik dengan keindahan. Seorang seniman sering
menggunakan benda-benda yang diolah secara kreatif oleh
tangan-tangan halus sehingga menghasilkan sebuah
keindahan. Seni yang lepas dari nilai-nilai ketuhanan tidak
akan abadi karena ukurannya adalah hawa nafsu bukan akal
dan budi. Seni mempunyai daya tarik yang selalu bertambah
bagi orang-orang yang kematangan jiwanya terus bertambah.
5. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian IPTEK dan Seni ?
2. Bagaimana korelasi antara iman, ilmu
teknologi dan seni dalam Islam ?
TUJUAN PENULISAN
• Untuk memenuhi tugas kuliah Pendidikan Agama Islam Semester Ganjil.
• Untuk mengetahui hubungan antara IPTEK dan Seni dalam agama Islam.
• Untuk menambah wawasan pembaca mengenai berbagai macam hukuman
menurut Islam dalam penerapan antara IPTEK dan Seni dalam kehidupan
sehari- hari.
6. PENGERTIAN IPTEK
Kata ilmu berasal dari bahasa Arab “’ilmu” yang berarti
pengetahuan. Kata “ilmu” sekalipun berbeda, tetapi memiliki
kemiripan dengan kata “ma’rifah”, “fiqh”, “hikmah”, dan ‘’syu’ur”.
Dari segi bahasa, ilmu berarti jelas, baik dalam arti, proses, maupun
obyeknya. Ilmu yang berarti pengetahuan yang jelas itu ada 2 macam,
yaitu pengetahuan biasa dan pengetahuan ilmiah. Pengetahuan biasa
diperoleh dari keseluruhan bentuk upaya kemanusiaaan, seperti
perasaan, pikiran, pengalaman, pancaindra, dan intuisi untuk
mengetahui sesuatu tanpa memperhatikan obyek, cara, dan
kegunaanya. Dalam bahasa Inggris, jenis ilmu ini disebut
“knowledge”. Sedangkan ilmu dalam pengertian pengetahuan ilmiah
sekalipun juga merupakan keseluruhan bentu upaya kemanusiaan
untuk mengetahui sesuatu, tetapi disertai memperhatikan obyek yang
ditelaah, cara yang dipergunakan, dan kegunaannya. Dengan
demikian, pengetahuan ilmiah memperhatikan obyek ontologis,
landasan epistemologis, dan aksiologis. Dalam bahasa inggris, jenis
pengetahuan ilmiah disebut “science”, dan diIndonesiakan dengan
sains. (Ensiklopedi Islam, hal.201)
7. PENGERTIAN SENI
Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi
manusia dengan segala prosesnya. Seni
merupakan ekspresi jiwa seseorang. Hasil
ekspresi jiwa tersebut berkembang menjadi
bagian dari budaya manusia. Seni identik dengan
keindahan. Keindahan yang hakiki identik dengan
kebenaran. Keduanya memiliki nilai yang sama
yaitu keabadian. Seni yang lepas dari nilai-nilai
ketuhanan tidak akan abadi karena ukurannya
adalah hawa nafsu bukan akal dan budi. Seni
mempunyai daya tarik yang selalu bertambah bagi
orang-orang yang kematangan jiwanya terus
bertambah.
8. Integrasi Iman, Ilmu,
Teknologi dan Seni
Dalam pandangan Islam, antara agama, ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni terdapat
hubungan yang harmonis dan dinamis yang
terintegrasi dalam suatu sistem yang disebut
Dienul Islam. Di dalamnya terkandung tiga unsur
pokok yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak, dengan
kata lain iman, ilmu dan amal shaleh atau ikhsan,
sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-Qur’an
Surat Ibrahim (14:24-25). Ayat di atas
menganalogikan bangunan Dienul Islam bagaikan
sebatang pohon yang baik, iman diidentikkan
dengan akar dari sebuah pohon yang menopang
tegaknya ajaran Islam.
9. Ilmu diidentikkan dengan batang pohon yang
mengeluarkan dahan-dahan/cabang-cabang ilmu
pengetahuan. Sedangkan amal ibarat buah dari
pohon itu identik dengan teknologi dan seni.
QS: Ibrahim :24-25
10. Pengembangan IPTEK yang lepas dari
keimanan dan ketakwaan tidak akan bernilai
ibadah serta tidak akan menghasilkan manfaat
bagi umat manusia dan alam lingkungannya
bahkan akan menjadi malapetaka bagi
kehidupannya sendiri. Ilmu-ilmu yang
dikembangkan atas dasar keimanan dan
ketakwaan kepada Allah akan memberikan
jaminan kemaslahatan bagi kehidupan ummat
manusia termasuk bagi lingkungannya. Dengan
demikian manusia harus selalu meningkatkan
kemampuannya dalam ipteknya dan semakin
bertambah imannya kepada Allah SWT (QS.
Thaha:114 dan QS. Yusuf:72).
11. Keutamaan Orang yang Berilmu
Seringkali manusia melupakan segi etika atau
moral dari hubungan timbal balik antara manusia
dengan lingkungan. Secara moral adalah normal
apabila lingkungan akan memberikan kepada
manusia berbagai hal yang akan diketemukannya.
bahkan manusia juga harus memberikan toleransi
kepada kenyataan bahwa sewaktu-waktu dapat timbul
malapetaka bagi kehidupan manusia. Jika manusia
dapat berlaku adil dengan semua yang makhiuk hidup
di alam ini, maka disini letak kebenaran norma moral
yang baik, dimana manfaat yang dieroleh dari alam
ini, harus juga memberikan manfaat kepada manusia
lain.
12. Manusia dan masyarakat mengembangkan sistem
nilai yang sesuai dengan keadaan lingkungan.
Manusia menyesuaikan pada hidupnya dengan
irama yang ditentukan oleh lingkungan alam.
Karena perubahan lingkungan alam berada diluar
kendali tangan manusia, maka manusia
memasrahkan diri kepada lingkungan. Hal inilah
yang melahirkan suatu kebiasaan, tradisi dan
hukum yang tidak tertulis, yang kemudian
mengatur pergaulan hidup masyarakat.
13. Perilaku manusia merupakan pencerminan dari
moral manusia yang dimilikinya. Citra manusia
hanya mempunyai relevansi, jika dalam
kehidupan bersama dalam kelompok masyarakat.
Sebab dalam kehidupan berkelompok itulah
terdapat sistem-sistem perlambang yang
selanjutnya berfungsi sebagai sumber nilai. Cara
manusia mewujudkan diri adalah hasil pilihannya
sendiri. Oleh karena itu, apapun pilihannya,
manusia sendiri yang bertanggung jawab.
14. Tanggungjawab Ilmuwan
Terhadap Lingkungan
Ada dua fungsi utama manusia di dunia yaitu
sebagai abdun atau hamba Allah dan sebagai
khalifah Allah di bumi. Esensi dari abdun adalah
ketaatan, ketundukan dan kepatuhan kepada
kebenaran dan keadilan Allah, sedangkan esensi
khalifah adalah tanggungjawab terhadap diri
sendiri dan alam lingkungannya, baik lingkungan
sosial maupun lingkungan alam.
15. Dalam konteks abdun, manusia menempati
posisi sebagai ciptaan Allah. Posisi ini memiliki
konsekuensi adanya keharusan manusia untuk taat
dan patuh kepada penciptanya. Keengganan manusia
menghambakan diri kepada Allah sebagai pencipta
akan menghilangkan rasa syukur atas anugerah yang
diberikan sang pencipta berupa potensi yang
sempurna yang tidak diberikan kepada makhluk
lainnya yaitu potensi akal. Dengan hilangnya rasa
syukur mengakibatkan ia menghambakan diri kepada
hawa nafsunya. Keikhlasan manusia menghambakan
dirinya kepada Allah akan mencegah penghambaan
manusia kepada sesama manusia termasuk pada
dirinya. Manusia diciptakan Allah dengan dua
kecenderungan yaitu kecenderungan kepada
ketakwaan dan kecenderungan kepada perbuatan
fasik.
16. QS. Asy-Syams/91:8
Dengan kedua kecenderungan tersebut, Allah memberikan
petunjuk berupa agama sebagai alat bagi manusia untuk
mengarahkan potensinya kepada keimanan dan ketakwaan
bukan pada kejahatan yang selalu didorong oleh nafsu
amarah.
17. Fungsi yang kedua sebagai khalifah atau wakil
Allah di muka bumi. Manusia diberikan kebebasan
untuk mengeksplorasi, menggali sumber-sumber daya
serta memanfaatkannya dengan sebesar-besar
kemanfaatan untuk kehidupan umat manusia dengan
tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan, karena alam diciptakan untuk kehidupan
manusia sendiri. Untuk menggali potensi alam dan
memanfaatkannya diperlukan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang memadai. Allah menciptakan alam,
karena Allah menciptakan manusia. Oleh karena itu,
manusia mendapat amanah dari Allah untuk
memelihara alam, agar terjaga kelestariannya dan
keseimbangannya untuk kepentingan umat manusia.
18. KESIMPULAN
Dalam pandangan Islam, antara iman, ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni terdapat
hubungan yang harmonis dan dinamis yang
terintegrasi dalam suatu sistem yang disebut
Dienul Islam. Di dalam Dienul Islam terkandung
tiga unsur pokok yaitu aqidah, syari’ah dan
akhlak, dengan kata lain iman, ilmu dan amal
shaleh atau ikhsan. Pengembangan IPTEK yang
lepas dari keimanan dan ketakwaan tidak akan
bernilai ibadah serta tidak akan menghasilkan
manfaat bagi umat manusia dan alam
lingkungannya.
19. Fungsi utama manusia yaitu, abdun:
ketaatan, ketundukan dan kepatuhan kepada
kebenaran dan keadilan, dan khalifah:
tanggungjawab terhadap diri sendiri dan alam
lingkungannya, baik lingkungan sosial maupun
lingkungan alam. Allah memberikan petunjuk
berupa agama sebagai alat bagi manusia untuk
mengarahkan potensinya kepada keimanan dan
ketakwaan bukan pada kejahatan yang selalu
didorong oleh nafsu amarah. Manusia mendapat
amanah dari Allah untuk memelihara alam, agar
terjaga kelestariannya dan keseimbangannya
untuk kepentingan umat manusia.
20. SARAN
Mungkin inilah yang diwacanakan pada
penulisan kelompok kami meskipun penulisan ini
jauh dari sempurna minimal kita
mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak
keslahan dari penulisan kelompok kami, karena kami
manusia yang adalah tempat salah dan dosa: dalam
hadits “al insanu minal khotto’ wannisa”, dan kami
juga membutuhkan kritik dan saran agar bias menjadi
motivasi untuk masa depan yang lebih baik daripada
masa sebelumnya. Kami juga mengucapkan terima
kasih atas dosen pengampu mata kuliah Pendidikan
Agama Islam (PAI) Bapak Derawan, S.Pdi. yang telah
memberikan kami tugas kelompok demi kebaikan diri
kita sendiri serta untuk bangsa dan Negara.
21. DAFTAR PUSTAKA
• http://www.si.its.ac.id/kurikulum/materi/iptek/manu
sialingkungan.html
• http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read
&id=jbptitbpp-gdl-s2-2004-simonsimor-
1746&q=Human
• http://www.ziddu.com/download/5235808/4Makalah
SeniBudayadanIptekdalamPandanganIslam.rtf.html
• http://saiful-jihad.blogspot.com/
• Fanani, Sunan. 2010. Pendidikan Agama Islam I.
Surabaya : PT. Al-Maktabah.
• Rochmah, dkk. 2004. Islam untuk Disiplin Ilmu
Teknologi. Jakarta : Departemen Agama RI.