SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14
Judul cerpen         :      Alvin Dan Handphone Ajaib
Nama pengarang       :      Hanafi Maulana
Kelas/program        :      XII IPA 3


       Pukul 14.45 satu hari sebelum valentine. Alvin terbangun dari tidurnya
dikelas. Seolah-olah ia baru mengalami tidur yang panjang.Alvin yang baru bangun
pun bergegas mengumpulkan soal ulangan itu dan berpamitan dengan guru di
kelasnya. Ia sudah lama selesai mengerjakan ulangan matematikanya di bab yang
ia anggap sangat mudah, yaitu Integral.
       Alvin segera mengambil motornya di halaman parkir motor sekolah.
Nampaknya ia agak terburu-buru karena hari Senin itu adalah hari yang cukup padat
dimana ia diberi banyak tugas sekolah yang cukup rumit diselesaikan untuk esok
harinya. Selain tugas, hari itu guru Fisikanya menjanjikan akan diadakan ulangan
fisika Kuantum untuk hari selanjutnya. Itu berarti besok. Alvin pun panik walau yakin
akan berhasil melalui ulangan itu. Tapi alvin tetap panik.
        Alvin adalah seorang pelajar kelas 12 sekolah menengah atas bidang
pengetahuan alam yang cukup terkenal di sekolahnya. Dia adalah seorang cowok
gaul diantara teman-temannya terutama karena penampilan yang khas dan aroma
parfum yang memukau. Di sekolahnya yaitu SMAN 500 tidak ada yang tidak
mengetahui Alvin, hampir seisi sekolahnya mengetahui benar siapa identitas dari
Alvin Suripin ini.
       Alvin pun cukup pintar dalam soal pelajaran. Setiap ulangan ia seringkali
mendapatkan nilai tertinggi dikelasnya. Padahal banyak orang yang bilang pelajaran
IPA khususnya SMA agak sulit untuk dimengerti, tapi tidak bagi Alvin. Ini sebabnya
banyak anak perempuanyang mengagumi dia di sekolahnya. Mungkin kekaguman
itu timbul dari wajahnya yang tampan dan teman nongkrong-nya yang disegani di
sekolah itu.
       Alvin adalah seorang murid pindahan dari sebuah sekolah berbasis Madrasah
di Jakarta. Dia pindah ke sekolah negeri itu karena ingin mengembangkan prestasi
akademiknya selain prestasi non-akademik yang pernah ia raih seperti juara
pertama bulutangkis tingkat provinsi, juara kedua pemain terbaik futsal junior tingkat
kecamatan yang pernah ia raih semasa kecilnya, dan sekian banyak prestasi yang ia
raih saat lomba peringatan Kemerdekaan Indonesia (Tujuh belasan) di RT RW nya.



Hanafi Maulana                  Alvin Dan Handphone Ajaib
                                                                                         1
Alvin menuruni tangga sekolah dengan sedikit melompat-lompat. “hap, hap,
hap,hap...” Kata dia saat melompati anak-anak tangga. Tibalah ia di dekat halaman
sekolah yang cukup luas itu. Ia pun mengambil motornya setelah beberapa lama
menunggu siswa lain keluar karena motornya ada di lapisan terdalam dari tempat
parkir.
          Saat mendekati gerbang, ia bertemu dengan teman-temannya yaitu Iqbal dan
Hafi. Saat kelas 11, mereka bertiga satu kelas.“Woy kemane lu buru-buru banget mo
pulang?” sapa Hafi yang sedang juga mengendarai motor Kawasaki Ninja 650 yang
knalpotnya baru di modifikasi lantas suara mesinnya menggema ke seisi penjuru
sekolah.
          “Tau lo main main dulu ngape kita di tongkrongan kan lagi ada si Givan ulang
tahun ke 18, kita kasih surprisel lah..” lanjut Iqbal yang sedang dibonceng Hafi
sambil tertawa kecil dengan senyum simpul.
          “Ah sori bro gue besok ada ulangan teori fisika kuantum nih jadi gabisa
dateng, salamin aja dah ya buat anak-anak.” Jawab Alvin yang agak kecewa.
          “Yah ga asik lu mah, fisika kan bisa tar malem lagian juga buat apa belajar
lagian lu kan pinter.” Jawab Hafi sambil tertawa tersendat-sendat karena motornya
sudah di klaksonin dari belakang akibat posisinya yang menghalangi gerbang keluar.
          “Yah sori bro lain kali aja deh ya gue gamau nilai gue turun.” Jawab Alvin
dengan gayanya yang macho sambil tertawa kecil.
          “Yee gayaan banget ye lu tuh jadi orang, yaudah kita cabut.” Iqbal pun
berpamitan dengan muka yang agak kecewa. Kemudian pergilah merekakearah
yang berlainan.
          Siang itu suhu cukup panas dibanding hari biasanya. Menurut BMG (Badan
Meteorologi dan Geofisika Indonesia)suhu panas ini dikarenakan ada sebuah
meteor raksasa yang sedang mendekati Bumi. Untunglah benda besar ini hanya
sekedar lewat dan tidak akan menabrak Bumi. Maka tidak heran jika di jalan Alvin
tidak menggunakan jaket saat mengendarai motor Kawasaki Ninja 250Rnya melalui
kemacetan Jakarta yang saat itu cukup pelik. Lampu merah seakan-akan tidak
pernah berubah menjadi hijau mengingat Alvin sedang berada di jalur yang melawan
jalur ramai. Dia hanya sabar menunggu. Sifatnya memang cenderung lebih tenang
untuk anak seusianya.
          Lampu hijau pun akhirnya menampakkan diri. Alvin segera memacu motornya
dengan langsung menancap gasmenerobos lowongnya jalan perempatan daerah


Hanafi Maulana                   Alvin Dan Handphone Ajaib
                                                                                         2
Buaran, Jakarta Timur. Alvin memang senang berkendara dengan kecepatan yang
tinggiuntuk ukuran ibukota Indonesia yang sempit ini.
        Saat asyik berkendara dengan motornya yang baru dibelikan oleh ayahnya
itu, ia tidak menyadari bahwa saat melintasi lampu merah ban motornya menginjak
paku yang cukup besar. Mungkin karena ia sedang pusing karena panasnya cuaca.
Saat sedang menempuh jalan lowong daerah I Gusti Ngurah Rai mendekati kota
Bekasi dengan kecepatan 130 km/jam, tiba-tiba ban motornya pecah.
        Alvin yang tidak sempat berbuat apapun tidak bisa mengendalikan motornya
yang kehilangan keseimbangan. Akhirnya terperosoklah Alvin dan motornya menuju
sebuah    lapangan   kosong.   Beruntung      dia   jatuh   dengan   mulus   sehingga
tubuhnyatidak menabrak benda apapun kecuali tanah. Namun Alvin tetap pingsan
karena hantaman kepalanya ke jalan dan lapangan itu cukup keras walau memakai
helm.




        15 menit setelah Alvin pingsan, ia terbangun karena ributnya orang-orang
disekelilingnya. Badannya penuh pasir, Baju seragamnya robek-robek dan motor
baru kesayangannyatinggalkenangan. Motor itujatuh di pinggir sungai yang tak jauh
dari lapangan di pinggir jalan ia jatuh dan mengalami kerusakan yang sangat parah.
Mungkin karena sungai itu sedikit lebih rendah dari lapangan tempat Alvin jatuh. Dan
aneh nya motor itu mengalami kerusakan seperti telah tertimpa sesuatu yang berat
seperti batu menhir yang tingginya 2 meter.
        Dia pun segera ditolong oleh Hafi dan Iqbal yang sedang berada di sekitar
situ karena sedang berpesta di sebuah restoran yang diadakan oleh Givan.
Merekamendengar ada kecelakaan seorang pelajar SMA yang menaiki motor
kawasaki Ninja merah dengan tas slempang seperti seorang pelajar STM bertuliskan
“fu*k your life”. Hafi dan Iqbal yang sangat mengenal ciri-ciri Alvinitu pun langsung
bergegas menuju lapangan kosong itu karena sangat yakin akan ciri-ciri Alvin. Di
daerah itu berita mengenai kecelakaanmemang cepat menyebar karena jarang
terjadi kecelakaan di daerah yang sepi kendaraan itu.
        Hafi segera membonceng Alvin yang mengalami luka ringan menuju rumah
sakit. Sementara Iqbal segera mengurus motor Alvin yang rusak di sungai dangkal




Hanafi Maulana                 Alvin Dan Handphone Ajaib
                                                                                        3
dekat lapangan tersebut. Iqbal segera memanggil truk pickup milik saudaranya untuk
mengangkut motor yang rusak parah itu ke rumah Alvon.




         Setelah dicek dokter tidak ada luka yang cukup serius, Alvin dibolehkan
pulang dengan diantar Hafi kerumahnya. Sampai pukul 6 sore mereka baru tiba
dirumah Alvin. Iqbal sudah pulang duluan dengan truk pickupnya.
         “Makanya lo lain kali gausah sok jagoan deh dijalan Vin, tuh liat motor
kesayangan lo tinggal sejarah kan. Emang jalanan di Jakarta ini penuh sama hal
menyebalkan yang pasti bikin lo kesel dah vin.” Kata Hafi memberi nasehat kepada
Alvin.
         Alvin pun menjawab. “Iya sih Fi tapi biasanya gue kebut-kebutan gada
masalah apa-apa. Tadi emang lagi sial aja karena gue pusing gue gabisa ngerasain
ada paku masuk di ban gue. Anyway, thanks ya lo udah nolongin gue. Salam ke si
Iqbal, soalnya hape gue rusak kebanting ke aspal tadi gara gara gue taro kantong,
jadi gabisa kontak dulu.”
         “Okedah, good luck fisika besok Vin.” Kata hafi berpamitan dari rumah Alvin
yang cukup megah.
         Sesampainya di dalam rumah yang kosong karena ayah dan ibunya yang
tengah bekerja, Alvin langsung berbaring di kamarnya menyesali apa yang telah
terjadi pada motornya. Ia pun tidak bisa tenang, apalagi beristirahat. Hatinya yang
gundah menuntunnya untuk berjalan menuju garasi. Dia mengecek keadaan
motornya yang rusak parah seperti ditimpah batu besar. Tiba-tiba ia melihat ada
cahaya aneh yang menyilaukan mata muncul dari sela-sela stang kemudi motornya.
         “Apa ini?” tanya Alvin dalam hatinya. Alvin mencoba membuka stang kemudi
yang menjebak benda berkilauan itu dengan menggunakan kunci Inggris dekat
perabot mobil di garasinya itu.
         Alvin pun berkata “Wow”.
         Ia menemukan ini adalah telepon genggam seluler yang memiliki bentuk yang
aneh dari bentuk biasanya. Layarnya memunculkan data tentang orang yang sedang
memegang ponsel itu. Bentuknya mirip dengan Samsung Galaxy SIII namun dengan
keunikan yang lain.




Hanafi Maulana                    Alvin Dan Handphone Ajaib
                                                                                       4
Meskipun begitu terpesona, jiwa Alvin yang masih muda dan kesal karena
motornya rusak akibat ponsel itu nampaknya tidak terkendali. Tanpa pikir panjang
langsung ia banting ponsel itu. “Dasar handphone pembawa sial!!!” hardik Alvin
sambil melemparnya kearah tembok rumahnya. Tapi apa yang terjadi?
       Ternyata tembok rumahnya bolong dan menyisakan jejak seperti dilubangi
dengan pedang laser. “Lho, Tadi kan gue ngelempar hape, bukan bom atom..” Pikir
Alvin ditengah kegundahan hatinya namun ia mencoba tenang.
       Ia tidak bisa tenang, ia membentak ponsel itu seperti membentak seorang
anak kecil, pikirannya benar-benar kacau mendadak setelah melihat keadaan motor
barunya hancur tadi. “Kalo gada lo motor gue gakan rusak gini! Pasti motor gue
masih bagus kaya baru!” Belum sempat Alvin selesai membentak-bentak ponsel
tersebut, tiba tiba ada bunyi “SIIIIING” dan cahaya yang silau memancar dari ponsel
itu menuju motornya. Motornya dalam sekejap menjadibaru lagi, seperti waktu baru
dibelikan oleh ayahnya bulan lalu.
       “Ba...ba..gimana caramu melakukan itu?” tanya Alvin pada ponsel itu. Jelas
ponsel itu tidak menjawab apapun karena biar bagaimanapun ia hanya sebuah
ponsel. Alvin yang masih dalam emosi itu mulai merasa ketakutan.
       “Wahai handphone ajaib, seandainya kau bisa memperbaiki tembok rumah
yang bolong ini karena aku melemparmu padanya, aku pasti akan sangat senang.”
Mohon Alvin pada ponsel itu. Tiba-tiba muncullah sebuah cahaya dari handphone
tersebut dan seakan-akan ada hologram manusia 3 dimensi yang bisa memperbaiki
tembok itu dengan melemparkan batu pada tembok itu. Tembok itu rapih kembali
seperti sediakala dan barang yang berantakan disekitarnya pun hilang.
       Emosi Alvin sudah cukup reda, kini ia mencoba tenang dan masuk
kerumahnya sambil membawa ponsel ajaib itu dengan perasaan takutyang
bercampurdengan takjub. Ia akan melakukan beberapa percobaan mengenai ponsel
itu dengan melakukan perintah suara lainnya.
       Sesampainya di dalam rumah, ia menyalakan televisi sambil mengutak-atik
hp itu. Ia memindahkan channelnya ke stasiun televisi berita. Berita di televisi
mengabarkan “Pecahan meteor besar yang melintas jatuh di lapangan daerah
tempat ia lewat tadipukul 15.15namun hilang dari pandangan BMG karena objek
meteor terlalu kecil. Meteor ini bukan meteor biasa seperti asteroid yang biasa
melintas, meteor ini berdiameter 500 km dengan suhu 7000 derajat kelvin.
Untunglah benda ini melintas cukup jauh dari medan gravitasi bumi namun ancaman


Hanafi Maulana                 Alvin Dan Handphone Ajaib
                                                                                      5
lain, yaitu seperti serpihan dari meteor yang diduga merupakan bangkai bintang kecil
yang mati ini tetap mengancam Serpihan bangkai bintang ini bisa saja sewaktu-
waktu menghantam bumi. Ia melintasi bumi diduga karena ditabrak oleh bintang
besar yang berjarak 2 tahun cahaya dari sini. Meteor ini memiliki material yang
sangat spesial karena jarang sekali ada objek angkasa yang bisa menempuh jarak
sejauh itu.” Alvin langsung sadar ada cahaya yang menyilaukan matanya sesaat ia
terbangun sebentar saat pingsan di dekat tempat ia jatuh dari motor tadi sebelum
warga mengerumuninya. Ia mulai berpikir apa hubungan meteor itu dengan ponsel
aneh itu.




       Pukul 19.00. Orangtua Alvin masih belum pulang. Ia mencoba menelpon
temannya dengan handphone tersebut dan menempelkan ke telinganya. Tiba-tiba
saat diangkat, dia seolah-olah bisa melihat temannya sedang berbicara padanya.
Dia pun langsung mematikan panggilan dari ponsel tersebut karena yang hubungi
adalah teman perempuan sekelasnya yang sedang mandi. Ia menjadi salah tingkah
dan tertawa sendiri karena kemampuan ponsel itu.
       Kemudian setelah mengetahui kemampuan jaringan ponsel itu, dia mencoba
memotret sebuah rumah mewah yang berada di sebrang rumahnya. Ia memotretnya
dari kamarnya yang berada diatas. Cukup gugup juga dia mencoba kamera ponsel
itu karena takut sesuatu yang mengerikan terjadi
       Setelah selesaimemotret, hasil fotonya menjadi sebuah kertas foto yang
langsung jadi keluar dari ponsel tersebut. Tiba-tiba kertas tersebut seperti mekar dan
berubah menjadi miniatur rumah tersebut lengkap dengan isinya namun benda
hidup seperti manusia tidak bisa ikut. Alvin pun semakin takjub dengan kemampuan
ponsel itu.
       Dia membuka adressbook ponsel itu. Ia menemukan sebuah kontak bernama
“TH3De4thRi!pP3r” dengankontak info bila menyebut nama orang saat menelpon,
orang itu akan mati terkena serangan jantung. Kemudiania tertawa sendiri karena
menganggap hal itu konyol. Ia langsung mencoba menelpon nomor itu, lalu ia
menyebut nama lengkap salah seorang pejabat yang diduga melakukan tindak
pidana korupsi di daerah itu. Alvin memang tidak suka dengan pejabat korupsi yang




Hanafi Maulana                 Alvin Dan Handphone Ajaib
                                                                                         6
membuat Jakarta kian semerawut yang membuatnya nyaris kehilangan motor
kesayangannya. Untungnya motor itu bisa diperbaiki dengan ponsel itu.
       Terkadang Alvin senang membayangi dirinya menjadi presiden yang bisa
menghukum orang-orang jahat yang merugikan nusa dan bangsa.Ia masih berpikir
handphone aneh itu hanya lelucon belaka. Ia pun bergegas untuk mandi, sejak
pulang sekolah ia belum mandi/ Setengah jam kemudian ia menyalakan televisi
masih di channel yang sama, saat itu jugaada berita di televisi seorang pejabat yang
diduga korupsi meninggal dunia. Alvin langsung merasa mendengarnya, pejabat itu
adalah pejabat yang ia sebut namanya waktu menelpon “TH3De4thRi!pP3r” tadi.
Diasempat menyesal sejenak. Namun kemudian dia berpikir dia tidak membunuh
pejabat itu, yang membunuhnya adalah bantuan tangan Tuhan, “Semua kematian,
kelahiran, kemusnahan, dan penciptaan adalah kuasa-Nya.” Pikir Alvin dalam hati.
       Ia teringat tugasnya untuk belajar. Setelah membaca teori Relativitas di
pelajaran yang akan diuji keesokan harinya yaitu fisika, ia menggunakan handphone
dengan memutar waktu menggunakan kecepatan cahaya. Walau tidak mengetahui
caranya, ia hanya berkata pada voice command handphone itu apa yang terlintas
dalam benaknya.
       “Kembali ke tanggal 17 Agustus 1945 di rumah Laksamana Maeda.” Perintah
alvin pada ponsel itu. Ia pun berhasil menuju tempat bersejarah itu dengan melewati
sebuah lorong waktu. Tubuhnya terdiam namun suasana disekitarnya berubah
dengan cepat dan mengalami kemunduran. Ia menikmati perjalanan waktu itu
karena seakan-akan kepalanya seperti dipijat.
       Lorong waktu itu merubah segalanya, rumahnya berubah menjadi sawah dan
rawa-rawa. Ia mengalami petualangan yang panjang di masa awal kemerdekaan
Indonesia dan melakukan hal-hal yang ia sukai di masa itu. Namun ia tetap berhati-
hati dengan tindakannya yang bisa saja merubah sejarah.
       Setelah puas bermain-main di masa awal kemerdekaan Indonesia, Alvin pun
kembali ke waktu sekarang. Tepatnya satu detik setelah ia melakukan perjalanan
waktu. Ia pun bergegas mandi dan tidur setelah merapikan “souvenir” yang ia dapat
dari tahun 1945,yaitu rekaman video Ir. Soekarno memproklamasikan kemerdekaan
yang disambut haru biru semangat yang hadir saat itu. Ia menyimpannya dalam
bentuk CD yang ia transfer di laptop kunonya yang kemudian ia rubah menjadi
laptop tercanggih di dunia. Tentunya dengan kemampuan ponsel ajaib itu.



Hanafi Maulana                Alvin Dan Handphone Ajaib
                                                                                       7
Keesokan harinya setelah mengalami hari yang cukup panjang, Alvin yang
masih merahasiakan keberadaan telepon seluler itu di tangannya pergi menuju
sekolah dengan gaya yang lebih percaya diridari biasanya. Teman-temanya heran
melihat tingkah Alvin yang sama sekali tidak sedih, mereka masih berpikir Alvin
sudah kehilangan motor kesayangannya itu.
        “Lho Vin ko lo gada sedih-sedihnya motor lo ancur gitu?” tanya Hafi ketika
Alvin mendatangiHafidanIqbal sebelum bel masuk sekolah.
        “Haha tar gue ceritain deh kenapa.” Jawab Alvin.
        “Motor        lo        bukannya            ancur       total?.”       Tanya
Iqbaldenganhatiagakkesalkarenatiba-tiba                                          Alvin
datangdanmerebutposisinyauntukbermain Tap-Tap revenge di Ipod milikHafi dengan
Hafi.
        “Mana ancur? Tu liat di parkiran” jawab Alvin dengan bangga.
        Iqbal dan Hafi yang tadinya duduk langsung melepaskan ipod itu, mereka pun
melihat ke tempat parkir motor yang berada dibawah kelas mereka. Mereka
tercengang bagaimana bisa motor itu tidak mengalami cacat sedikitpun. Padahal
kemarin mereka melihat motor tersebut tinggal sejarah dengan kerusakan yang
terjadi padanya.
        “Lo bawa ke dukun ya?” tanya Hafi dengan muka keheranan.
        “Kaga lah, nih penyebabnya.” Kemudian Alvin menunjukan ponsel ajaib itu
pada Hafi dan Iqbal di pojok koridor kelas. Saat itu masih pagi sekali sekitar pukul
5.45 jadi belum banyak yang datangkesekolah. Mereka bertiga memang cepat
sampai sekolah karena mereka adalah pemuda yang rajin dan bertanggung jawab,
seperti dalam janji siswa.
        Akhirnya hari demi hari mereka jalani dengan alat ajaib itu. Setiap salah satu
dari mereka bertiga mengalami kesusahan dalam hidupnya, selalu meminta
pertolongan alat itu. Sampai mereka kadang melalaikan tugasnya menjalani ibadah
dan berdoa pada Tuhan karena merasa sudah memiliki alat canggih itu. Tetapi tidak
jarang juga mereka bertiga menolong orang-orang yang mereka anggap kesusahan
seperti para fakir miskin diseluruh Jakarta yang mereka buat menjadi orang yang
hidup berkecukupan dengan bantuan ponsel ajaib tersebut. Dengan menelpon



Hanafi Maulana                  Alvin Dan Handphone Ajaib
                                                                                         8
nomor “TH3De4thRi!pP3r” atau menggunakan perintah suara, semua yang mereka
minta akan terwujud mulai dari kebutuhan ekonomi, sosial, budaya, dan kepentingan
umum lainnya


                                           .
       Suatu hari setelah sebulan sejak Alvin menemukan ponsel aneh tersebut di
motornya, mereka didatangi oleh makhluk yang aneh saat sedang bermain di rumah
Alvin bertiga. Alien ini muncul dengan bentuk awal seperti hologram dan perlahan
berubah menjadi makhluk nyata.
       Mereka pikir ini adalah sebuah lelucon yang keluar dari ponsel ajaib tersebut.
Mereka didatangi oleh seekor Alien. Mukanya seperti serangga belalang sembah
namun bisa berjalan dengan dua kaki dan dua pasang tangan yang satu pasang
tangan seperti tangan manusia, dan satu pasang lagi seperti capit kepiting. Capit ini
ada semacam belalai (lebih tepatnya tentakel) yang baunya sangat aneh dan tidak
sedap dihirup.
       Alien ini mulai berbicara. “Anak muda kembalikanlah benda itu, itu adalah
properti milik kerajaan Zog dari Galaksi Andromeda. Kau tidak berhak memiliki
properti kerajan ini karena saat perang Galaksi Bimasakti dengan Andromeda dulu,
kami telah sepakat untuk tidak saling melakukan interaksi apapun.” Dengan suara
yang menggetarkan lantai rumah Alvin itu. Alvin nampak sedikit gentar dengan
mahkluk aneh ini.
       “Siapa kau?! Mengapa kau bisa berbicara bahasa Indonesia?” Tanya Hafi
dengan suara membentak.
       “Aku adalah Marks, Jendral Besar kerajaan Zog dari Galaksi Andromeda. Aku
mempelajari seluruh bahasa manusia dari internet. Kau boleh memberikan barang
yang bukan milikmu itu sekarang.” Jawab alien tersebut dengan intonasi yang sama
sekali tidak seperti suara manusia dan tatapan yang dingin dengan mata yang
seperti serangga belalang sembah.
       “Aku tidak bisa mengembalikan handphone ini karena aku telah berbuat
banyak hal baik yang membuatku disanjung masyarakat. Selain itu alat ini bisa
membuat kesejahteraan manusia bumi meningkat dan tidak ada lagi manusia yang
hidupnya susah jika semua kutolong dengan alat ini”. Alvin menjawab pada alien
tersebut.



Hanafi Maulana                 Alvin Dan Handphone Ajaib
                                                                                        9
“Tahukah mengapa alat ini bisa sampai di tanganmu?” tanya Marks dengan
tatapan dingin.
       “Tidak aku tidak mengetahuinya, mungkin karena aku adalah orang terpilih
oleh kalian?” jawab Alvin kebingungan.
       “Hahahahaha sama sekali tidak. Alat itu jatuh ke Bumi karena saat kami
hendak mengejar meteor yang melintas diatas planet kalian dengan alat itu, alat itu
mengalami        kegagalan   pada   bagian   roket   pendorongnya.   Kami   mencoba
meluncurkan semua unit dari alat itu untuk menguji kualitasnya saat menerjang debu
partikel angkasa, tapi nampaknya alat itu masih rentan akan paparan sinar ultraviolet
dari Matahari kalian. Radiasi dari gelombang elektromagnetiknya menggagalkan
sinyal roket pendorong dari kapal induk kami. Karena itulah hape ini terjun bebas ke
planet kalian. Beruntung kami masih bisa melacak keberadaan alat ini karena kau
mengaktifkan kembali alat ini.” Jawab Marks dengan jelas mengenai tujuan dia
mengambil handphone itu. Alvin dan teman-temannya hanya terpukau mendengar
penjelasan itu dengan mata yang berbinar-binar seperti kucing lokal yang meminta
makan.
       “Lalu mengapa kau bisa ada disini dalam waktu yang cukup lama setelah
ponsel ini mendarat ke bumi?!” Tanya Alvin yang masih dalam keheranan dengan
berbagai hal yang ia alami. Saat itu Iqbal sedang sibuk menggaruki kepalanya
karena kebingungan.
       Marks menjawab dengan tatapan yang masih sangat dingin.“Karena kapal
induk kami terus mengikuti jalannya meteor tersebut dan kami tidak mau kehilangan
jejak. Di dalam meteor tersebut terkandung suatu kandungan yang akan kami
gunakan untuk menyempurnakan ponsel ajaib tersebut. Dan jika tidak ada 5 pasang
dari ponsel tersebut, kandungan dari dalam meteor tersebut tidak bisa kami ambil
dengan mudah.”
       “Baiklah, sekarang bisakah kau memberi kami waktu sebentar untuk
menikmati kehebatan ponsel ini?” Mohon Iqbal kepada Marks.
       “Baiklah kuberi kau waktu 1 minggu waktu Bumi untuk memutuskannya
kembali. Ketahuilah, alat itu bukan handphone biasa. Kerajaan kami baru
menciptakan 5 buah prototype dari alat itu dan satu unit nya seharga dengan 1000
unit kapal induk antar galaksi kami. Jadi alat itu harganya nyaris tak ternilai anak
muda. Alat ini bisa mengerti bahasamu karena ia memiliki chip penerjemah segala
bahasa yang sudah kami kembangkan selama 10.000 tahun waktu Bumi melalui


Hanafi Maulana                  Alvin Dan Handphone Ajaib
                                                                                        10
observasi antargalaksi. Jagalah alat itu baik-baik sementara aku mencari 4 buah
lainnya yang jatuh di bagian Bumi yang lain. Sekarang aku akan kembali dulu ke
kapal indukku yang sedang berada di balik sisi gelap dari bulan. Kami parkir disana
agar tidak terlalu menarik perhatian kalian.” Ujar Marks mengakhiri pembicaraan.
       Semua nampak baik baik saja. Marks pun berbalik badan bersiap-siap
meninggalkan rumah itu dengan alat transporter hologram yang dia miliki menuju
kapa induknya diatas atmosfer bumi. Namun tiba-tiba Alvin nampak seperti orang
kerasukan, napasnya memburu, matanya memerah.Diam-diam Alvin pun berbisik
pada ponsel ajaib dan meminta sebuah senjata laser. Alvin menembaki Marks
secara mendadak.
       “Aku tidak akan mengembalikan handphone ini padamu apapun yang terjadi!”
Alvin tiba-tiba membabi buta menyerang Marks.
       “Hey apa yang kamu lakukan?!” Marks yang baru berbalik arah hendak pergi
kaget namun berhasil menghindar karena ia punya mata belakang. Marks pun
menghilang dari rumah itu.
       Hafi dan Iqbal segera menolong Alvin. Hafi mengambil senjata yang Alvin
minta dari handphone ajaibnya yaitu bazooka laser dan Iqbal mengambil senjata
yang        berbeda,      iamemilihGundamgagahdengansenjatalengkap.                Hafi
memintaperalatan tempur serupa dengan milik IronMan. Mereka langsung bersiap
siap bila Marks menyerang kembali
       “Hey bodoh, lo ngapain? Lo kira gampang lawan Alien?! Bisa modar kita!”
Teriak Hafi kepada Alvin dengan senjatalasernya.
       Alvin yang sudah menggunakan pakaian laser lengkap layaknya Jedi dalam
film Star Wars pun menjawab. “Gakan mampus kite selama hp ini masih di kite”.
       “Wey lo yakin nih ama yang lo perbuat? Pasti itu Alien lebih pinter dari kita
yang Cuma anak kecil kan vin...” Jawab Iqbal dengan pesimis.
       “Tenang aja, ini hape sakti banget gakan mungkin jatuh ke tangan itu kecoa
Alien. Liatin aja sob.”
       Akhirnya keluarlah mereka bertiga dari rumah Alvin melalui transporter dari
ponsel ajaib menuju padang pasir Arafah. Mereka lenyap dari rumah itu dan dalam
hitungan sepersekian detik sudah ada di Padang Arafah. Untunglah saat itu bukan
musim haji jadi tidak ada orang.
        Alvin yang berpakaian ala Jedi, Hafi menggunakan pakaian perang milik Iron
Man, Iqbal membawa sebuah robot raksasa lebih tepatnya Gundam yang


Hanafi Maulana                 Alvin Dan Handphone Ajaib
                                                                                          11
bersenjatakan lengkap. Mereka sudah bersiap-siap menunggu Marks dan
pasukannya untuk bertempur melawan mereka. Mereka bertiga menjadi begitu
angkuh dan lupa diri. Mereka sangat optimis akan memenangkan pertempuran ini.
       Marks mendatangi mereka dengan pakaian perang lengkap dan membawa
sebuah remote.
       “Kalian bocah ingusan, lebih baik kalian menyerahkan ponsel itu padaku atau
kalian akan menyesal seumur hidup kalian.” Ancam Marks tanpa ekspresi yang
cukup meyakinkan apakah dia senang atau tidak senang. Mukanya tetap datar
dengan tatapan dingin.
       “Tidak    akaaaannn!!!”   Hafi   pun    langsung      menyerang   Marks   dengan
menggunakan kostum IronMan dengan persenjataan lengkapnya.
       Marks tidak ambil pusing, dia langsung menekan remote yang ia pegang dan
ia arahkan pada Hafi. Dalam sekejap Hafi musnah menjadi debu. Tubuhnya hilang
dimakan angin.
       Alvin dan Iqbal sangat gusar melihat temannya wafat oleh Marks,
sekarangmereka tampak tak percaya diri lagi.
       “Sudah kukatakan, kalian tidak mendengarnya. Ayo siapa lagi yang mau maju
sini. Aku memiliki alat yang serupa dengan kalian walau lebih sederhana.” Marks
berkata dengan tenang sambil memain-mainkan remote yang ia pegang.
       Iqbal yang sangat emosi kehilangan sahabat terbaiknya semasa SMA itu
tidak tinggal diam. Ia dan Gundam Raksasa setinggi 20 meter bergerak dengan
kecepatan penuh sambil mengarahkan seluruh persenjataannya pada tubuh Marks
yang mempunyaitinggibadanhanya120cm.
       Marks hanya sedikit tersenyum dengan rahang yang agak kaku itu. Ia hanya
mengarahkan remote itu pada Gundam yang dikendarai Iqbal dan menekan satu
tombol. Dalam sekejap, Gundam tersebut hilang menjadi butiran debu.
       Alvin semakin gusar akan hal ini. Dirinya yang masih remaja tidak kuat
melihat teman-temannya mati dalam pertempuran hanya karena membela egoisme
dirinya. Ia kemudian menangis dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Ponsel ajaib ia
keluarkan dari dalam kantongnya.
       “Wahai Marks, ambillah yang kau mau. Tapi aku mohon, kembalikanlah
teman-temanku. Aku menyayangi mereka karena merekalah yang ada disaat aku
kesulitan dalam kehidupan sehari-hariku di sekolah.”



Hanafi Maulana                   Alvin Dan Handphone Ajaib
                                                                                          12
Marksyang memenangkan pertempuran tanpa usaha apapun itu merasa iba.
Dengan perasaan kasihan, ia pun berkata“Hai anak muda, jadikanlah ini sebagai
pelajaran hidupmu agar kau tidak mengambil apa yang seharusnya bukan milikmu.
Baiklah kau kuampuni asal kau mengembalikan ponsel itu. Aku tidak bisa
mengambil ponsel itu karena aku belum pernah memegangnya. Orang pertama
yang memegang ponsel itu adalah orang yang memiliki hak untuk mengendalikan
ponsel itu.”
       “Baiklah tapi kumohon kembalikan teman-temanku Marks!” Alvin memohon
kepada Marks sambil mengeluarkan air mata.
       Marks melanjutkan. “Aku bisa saja mengembalikan mereka berdua hidup
kembali. Tapi tolong berikan dulu ponsel itu padaku dengan perintah; Ja daŭ hety
teliefon pa markach.”
       Alvin     melakukan   apa     yang    Marks perintahkan.   Ponsel itu terbang
mengeluarkan cahaya menuju tangan Marks.
       “Semoga ini bisa menjadi pelajaran berharga bagimu, tapi percuma karena
ingatanmu tentang ponsel ini akan dihapus. Seandainya saja kau tidak memakai
kekerasan, tentu saja apa yang pernah kau minta dari ponsel ini akan selalu ada
sampai kapanpun. Tapi aku harus menghukummu agar kau jera. Kembalilah ke
tanggal 13 Februari 2012, wahai anak muda.”
       Marks memerintahkan sesuatu dengan bahasa planet Zog pada ponsel
tersebut. Tiba tiba semua yang ada di pandangan Alvin berubah menjadi cepat
sekali. Dan ternyata waktu menjadi mundur! Alvin pingsan. Dia melalui sebuah ruang
waktu yang menyerupai Black Hole di luar angkasa.

       Alvin pun terbangun di kelasnya pada hari ia pulang sekolah setelah ia
selesai mengerjakan ulangan Matematika. Ia tidak mengingat apapun mengenai
ponsel itu. Tetapi ketika pulang sekolah ada sesuatu yang membisiki dirinya untuk
tidak pulang tapi mengikuti pesta ulang tahun Givan.
       Ia pun bersenang-senang dengan Hafi, Iqbal, Givan dan teman-temannya di
pesta tersebut.Saat pulang kerumah ia mendengar berita tentang meteor di televisi.
“Sepertinya aku mengetahui sesuatu tentang itu, tapi apa ya? Hm biarlah” Alvin pun
melanjutkan mempelajari Ulangan Fisikanya besok. Ingatan tentang semua
petualangan yang telah ia lalui telah hilang, Alvin menjalani kehidupannya sehari-




Hanafi Maulana                     Alvin Dan Handphone Ajaib
                                                                                       13
hari sebagai seorang bintang pelajar. Memang ada kalanya kita tidak usah
mengajukan pertanyaan yang tidak ingin kita ketahui jawabannya.




Hanafi Maulana               Alvin Dan Handphone Ajaib
                                                                           14

Contenu connexe

Tendances

94901288 ringkasan-laskar-pelangi-1
94901288 ringkasan-laskar-pelangi-194901288 ringkasan-laskar-pelangi-1
94901288 ringkasan-laskar-pelangi-1inanisrina
 
Bedah buku andy noya kisah hidupku-
Bedah buku andy noya  kisah hidupku-Bedah buku andy noya  kisah hidupku-
Bedah buku andy noya kisah hidupku-rahmanisa26
 
Serial Oliv Buku 3 Bab 1 :Gadis manis dalam bis
Serial Oliv Buku 3 Bab 1 :Gadis manis dalam bisSerial Oliv Buku 3 Bab 1 :Gadis manis dalam bis
Serial Oliv Buku 3 Bab 1 :Gadis manis dalam bisTenia Wahyuningrum
 
Sepasang Sepatu Anak Walikota [Cerpen ARKI 2016]
Sepasang Sepatu Anak Walikota [Cerpen ARKI 2016]Sepasang Sepatu Anak Walikota [Cerpen ARKI 2016]
Sepasang Sepatu Anak Walikota [Cerpen ARKI 2016]Ida Bagus Anom Sanjaya
 

Tendances (7)

Science of love
Science of loveScience of love
Science of love
 
Deja Vu
Deja VuDeja Vu
Deja Vu
 
94901288 ringkasan-laskar-pelangi-1
94901288 ringkasan-laskar-pelangi-194901288 ringkasan-laskar-pelangi-1
94901288 ringkasan-laskar-pelangi-1
 
Bedah buku andy noya kisah hidupku-
Bedah buku andy noya  kisah hidupku-Bedah buku andy noya  kisah hidupku-
Bedah buku andy noya kisah hidupku-
 
Serial Oliv Buku 3 Bab 1 :Gadis manis dalam bis
Serial Oliv Buku 3 Bab 1 :Gadis manis dalam bisSerial Oliv Buku 3 Bab 1 :Gadis manis dalam bis
Serial Oliv Buku 3 Bab 1 :Gadis manis dalam bis
 
Nasib sang penggila bola
Nasib sang penggila bolaNasib sang penggila bola
Nasib sang penggila bola
 
Sepasang Sepatu Anak Walikota [Cerpen ARKI 2016]
Sepasang Sepatu Anak Walikota [Cerpen ARKI 2016]Sepasang Sepatu Anak Walikota [Cerpen ARKI 2016]
Sepasang Sepatu Anak Walikota [Cerpen ARKI 2016]
 

En vedette

Website Font
Website FontWebsite Font
Website Fontcaldinio
 
Costume decisions slideshow
Costume decisions slideshowCostume decisions slideshow
Costume decisions slideshowcaldinio
 
Photo Editing Process
Photo Editing ProcessPhoto Editing Process
Photo Editing Processcaldinio
 
Keychoices
KeychoicesKeychoices
Keychoicescaldinio
 

En vedette (8)

Website Font
Website FontWebsite Font
Website Font
 
Costume decisions slideshow
Costume decisions slideshowCostume decisions slideshow
Costume decisions slideshow
 
Photo Editing Process
Photo Editing ProcessPhoto Editing Process
Photo Editing Process
 
Keychoices
KeychoicesKeychoices
Keychoices
 
Subgenres
SubgenresSubgenres
Subgenres
 
Corruption
CorruptionCorruption
Corruption
 
Aldemer Cabalida
Aldemer CabalidaAldemer Cabalida
Aldemer Cabalida
 
Artificial intelligence
Artificial intelligenceArtificial intelligence
Artificial intelligence
 

Alvin dan telepon ajaib edit pashya

  • 1. Judul cerpen : Alvin Dan Handphone Ajaib Nama pengarang : Hanafi Maulana Kelas/program : XII IPA 3 Pukul 14.45 satu hari sebelum valentine. Alvin terbangun dari tidurnya dikelas. Seolah-olah ia baru mengalami tidur yang panjang.Alvin yang baru bangun pun bergegas mengumpulkan soal ulangan itu dan berpamitan dengan guru di kelasnya. Ia sudah lama selesai mengerjakan ulangan matematikanya di bab yang ia anggap sangat mudah, yaitu Integral. Alvin segera mengambil motornya di halaman parkir motor sekolah. Nampaknya ia agak terburu-buru karena hari Senin itu adalah hari yang cukup padat dimana ia diberi banyak tugas sekolah yang cukup rumit diselesaikan untuk esok harinya. Selain tugas, hari itu guru Fisikanya menjanjikan akan diadakan ulangan fisika Kuantum untuk hari selanjutnya. Itu berarti besok. Alvin pun panik walau yakin akan berhasil melalui ulangan itu. Tapi alvin tetap panik. Alvin adalah seorang pelajar kelas 12 sekolah menengah atas bidang pengetahuan alam yang cukup terkenal di sekolahnya. Dia adalah seorang cowok gaul diantara teman-temannya terutama karena penampilan yang khas dan aroma parfum yang memukau. Di sekolahnya yaitu SMAN 500 tidak ada yang tidak mengetahui Alvin, hampir seisi sekolahnya mengetahui benar siapa identitas dari Alvin Suripin ini. Alvin pun cukup pintar dalam soal pelajaran. Setiap ulangan ia seringkali mendapatkan nilai tertinggi dikelasnya. Padahal banyak orang yang bilang pelajaran IPA khususnya SMA agak sulit untuk dimengerti, tapi tidak bagi Alvin. Ini sebabnya banyak anak perempuanyang mengagumi dia di sekolahnya. Mungkin kekaguman itu timbul dari wajahnya yang tampan dan teman nongkrong-nya yang disegani di sekolah itu. Alvin adalah seorang murid pindahan dari sebuah sekolah berbasis Madrasah di Jakarta. Dia pindah ke sekolah negeri itu karena ingin mengembangkan prestasi akademiknya selain prestasi non-akademik yang pernah ia raih seperti juara pertama bulutangkis tingkat provinsi, juara kedua pemain terbaik futsal junior tingkat kecamatan yang pernah ia raih semasa kecilnya, dan sekian banyak prestasi yang ia raih saat lomba peringatan Kemerdekaan Indonesia (Tujuh belasan) di RT RW nya. Hanafi Maulana Alvin Dan Handphone Ajaib 1
  • 2. Alvin menuruni tangga sekolah dengan sedikit melompat-lompat. “hap, hap, hap,hap...” Kata dia saat melompati anak-anak tangga. Tibalah ia di dekat halaman sekolah yang cukup luas itu. Ia pun mengambil motornya setelah beberapa lama menunggu siswa lain keluar karena motornya ada di lapisan terdalam dari tempat parkir. Saat mendekati gerbang, ia bertemu dengan teman-temannya yaitu Iqbal dan Hafi. Saat kelas 11, mereka bertiga satu kelas.“Woy kemane lu buru-buru banget mo pulang?” sapa Hafi yang sedang juga mengendarai motor Kawasaki Ninja 650 yang knalpotnya baru di modifikasi lantas suara mesinnya menggema ke seisi penjuru sekolah. “Tau lo main main dulu ngape kita di tongkrongan kan lagi ada si Givan ulang tahun ke 18, kita kasih surprisel lah..” lanjut Iqbal yang sedang dibonceng Hafi sambil tertawa kecil dengan senyum simpul. “Ah sori bro gue besok ada ulangan teori fisika kuantum nih jadi gabisa dateng, salamin aja dah ya buat anak-anak.” Jawab Alvin yang agak kecewa. “Yah ga asik lu mah, fisika kan bisa tar malem lagian juga buat apa belajar lagian lu kan pinter.” Jawab Hafi sambil tertawa tersendat-sendat karena motornya sudah di klaksonin dari belakang akibat posisinya yang menghalangi gerbang keluar. “Yah sori bro lain kali aja deh ya gue gamau nilai gue turun.” Jawab Alvin dengan gayanya yang macho sambil tertawa kecil. “Yee gayaan banget ye lu tuh jadi orang, yaudah kita cabut.” Iqbal pun berpamitan dengan muka yang agak kecewa. Kemudian pergilah merekakearah yang berlainan. Siang itu suhu cukup panas dibanding hari biasanya. Menurut BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika Indonesia)suhu panas ini dikarenakan ada sebuah meteor raksasa yang sedang mendekati Bumi. Untunglah benda besar ini hanya sekedar lewat dan tidak akan menabrak Bumi. Maka tidak heran jika di jalan Alvin tidak menggunakan jaket saat mengendarai motor Kawasaki Ninja 250Rnya melalui kemacetan Jakarta yang saat itu cukup pelik. Lampu merah seakan-akan tidak pernah berubah menjadi hijau mengingat Alvin sedang berada di jalur yang melawan jalur ramai. Dia hanya sabar menunggu. Sifatnya memang cenderung lebih tenang untuk anak seusianya. Lampu hijau pun akhirnya menampakkan diri. Alvin segera memacu motornya dengan langsung menancap gasmenerobos lowongnya jalan perempatan daerah Hanafi Maulana Alvin Dan Handphone Ajaib 2
  • 3. Buaran, Jakarta Timur. Alvin memang senang berkendara dengan kecepatan yang tinggiuntuk ukuran ibukota Indonesia yang sempit ini. Saat asyik berkendara dengan motornya yang baru dibelikan oleh ayahnya itu, ia tidak menyadari bahwa saat melintasi lampu merah ban motornya menginjak paku yang cukup besar. Mungkin karena ia sedang pusing karena panasnya cuaca. Saat sedang menempuh jalan lowong daerah I Gusti Ngurah Rai mendekati kota Bekasi dengan kecepatan 130 km/jam, tiba-tiba ban motornya pecah. Alvin yang tidak sempat berbuat apapun tidak bisa mengendalikan motornya yang kehilangan keseimbangan. Akhirnya terperosoklah Alvin dan motornya menuju sebuah lapangan kosong. Beruntung dia jatuh dengan mulus sehingga tubuhnyatidak menabrak benda apapun kecuali tanah. Namun Alvin tetap pingsan karena hantaman kepalanya ke jalan dan lapangan itu cukup keras walau memakai helm. 15 menit setelah Alvin pingsan, ia terbangun karena ributnya orang-orang disekelilingnya. Badannya penuh pasir, Baju seragamnya robek-robek dan motor baru kesayangannyatinggalkenangan. Motor itujatuh di pinggir sungai yang tak jauh dari lapangan di pinggir jalan ia jatuh dan mengalami kerusakan yang sangat parah. Mungkin karena sungai itu sedikit lebih rendah dari lapangan tempat Alvin jatuh. Dan aneh nya motor itu mengalami kerusakan seperti telah tertimpa sesuatu yang berat seperti batu menhir yang tingginya 2 meter. Dia pun segera ditolong oleh Hafi dan Iqbal yang sedang berada di sekitar situ karena sedang berpesta di sebuah restoran yang diadakan oleh Givan. Merekamendengar ada kecelakaan seorang pelajar SMA yang menaiki motor kawasaki Ninja merah dengan tas slempang seperti seorang pelajar STM bertuliskan “fu*k your life”. Hafi dan Iqbal yang sangat mengenal ciri-ciri Alvinitu pun langsung bergegas menuju lapangan kosong itu karena sangat yakin akan ciri-ciri Alvin. Di daerah itu berita mengenai kecelakaanmemang cepat menyebar karena jarang terjadi kecelakaan di daerah yang sepi kendaraan itu. Hafi segera membonceng Alvin yang mengalami luka ringan menuju rumah sakit. Sementara Iqbal segera mengurus motor Alvin yang rusak di sungai dangkal Hanafi Maulana Alvin Dan Handphone Ajaib 3
  • 4. dekat lapangan tersebut. Iqbal segera memanggil truk pickup milik saudaranya untuk mengangkut motor yang rusak parah itu ke rumah Alvon. Setelah dicek dokter tidak ada luka yang cukup serius, Alvin dibolehkan pulang dengan diantar Hafi kerumahnya. Sampai pukul 6 sore mereka baru tiba dirumah Alvin. Iqbal sudah pulang duluan dengan truk pickupnya. “Makanya lo lain kali gausah sok jagoan deh dijalan Vin, tuh liat motor kesayangan lo tinggal sejarah kan. Emang jalanan di Jakarta ini penuh sama hal menyebalkan yang pasti bikin lo kesel dah vin.” Kata Hafi memberi nasehat kepada Alvin. Alvin pun menjawab. “Iya sih Fi tapi biasanya gue kebut-kebutan gada masalah apa-apa. Tadi emang lagi sial aja karena gue pusing gue gabisa ngerasain ada paku masuk di ban gue. Anyway, thanks ya lo udah nolongin gue. Salam ke si Iqbal, soalnya hape gue rusak kebanting ke aspal tadi gara gara gue taro kantong, jadi gabisa kontak dulu.” “Okedah, good luck fisika besok Vin.” Kata hafi berpamitan dari rumah Alvin yang cukup megah. Sesampainya di dalam rumah yang kosong karena ayah dan ibunya yang tengah bekerja, Alvin langsung berbaring di kamarnya menyesali apa yang telah terjadi pada motornya. Ia pun tidak bisa tenang, apalagi beristirahat. Hatinya yang gundah menuntunnya untuk berjalan menuju garasi. Dia mengecek keadaan motornya yang rusak parah seperti ditimpah batu besar. Tiba-tiba ia melihat ada cahaya aneh yang menyilaukan mata muncul dari sela-sela stang kemudi motornya. “Apa ini?” tanya Alvin dalam hatinya. Alvin mencoba membuka stang kemudi yang menjebak benda berkilauan itu dengan menggunakan kunci Inggris dekat perabot mobil di garasinya itu. Alvin pun berkata “Wow”. Ia menemukan ini adalah telepon genggam seluler yang memiliki bentuk yang aneh dari bentuk biasanya. Layarnya memunculkan data tentang orang yang sedang memegang ponsel itu. Bentuknya mirip dengan Samsung Galaxy SIII namun dengan keunikan yang lain. Hanafi Maulana Alvin Dan Handphone Ajaib 4
  • 5. Meskipun begitu terpesona, jiwa Alvin yang masih muda dan kesal karena motornya rusak akibat ponsel itu nampaknya tidak terkendali. Tanpa pikir panjang langsung ia banting ponsel itu. “Dasar handphone pembawa sial!!!” hardik Alvin sambil melemparnya kearah tembok rumahnya. Tapi apa yang terjadi? Ternyata tembok rumahnya bolong dan menyisakan jejak seperti dilubangi dengan pedang laser. “Lho, Tadi kan gue ngelempar hape, bukan bom atom..” Pikir Alvin ditengah kegundahan hatinya namun ia mencoba tenang. Ia tidak bisa tenang, ia membentak ponsel itu seperti membentak seorang anak kecil, pikirannya benar-benar kacau mendadak setelah melihat keadaan motor barunya hancur tadi. “Kalo gada lo motor gue gakan rusak gini! Pasti motor gue masih bagus kaya baru!” Belum sempat Alvin selesai membentak-bentak ponsel tersebut, tiba tiba ada bunyi “SIIIIING” dan cahaya yang silau memancar dari ponsel itu menuju motornya. Motornya dalam sekejap menjadibaru lagi, seperti waktu baru dibelikan oleh ayahnya bulan lalu. “Ba...ba..gimana caramu melakukan itu?” tanya Alvin pada ponsel itu. Jelas ponsel itu tidak menjawab apapun karena biar bagaimanapun ia hanya sebuah ponsel. Alvin yang masih dalam emosi itu mulai merasa ketakutan. “Wahai handphone ajaib, seandainya kau bisa memperbaiki tembok rumah yang bolong ini karena aku melemparmu padanya, aku pasti akan sangat senang.” Mohon Alvin pada ponsel itu. Tiba-tiba muncullah sebuah cahaya dari handphone tersebut dan seakan-akan ada hologram manusia 3 dimensi yang bisa memperbaiki tembok itu dengan melemparkan batu pada tembok itu. Tembok itu rapih kembali seperti sediakala dan barang yang berantakan disekitarnya pun hilang. Emosi Alvin sudah cukup reda, kini ia mencoba tenang dan masuk kerumahnya sambil membawa ponsel ajaib itu dengan perasaan takutyang bercampurdengan takjub. Ia akan melakukan beberapa percobaan mengenai ponsel itu dengan melakukan perintah suara lainnya. Sesampainya di dalam rumah, ia menyalakan televisi sambil mengutak-atik hp itu. Ia memindahkan channelnya ke stasiun televisi berita. Berita di televisi mengabarkan “Pecahan meteor besar yang melintas jatuh di lapangan daerah tempat ia lewat tadipukul 15.15namun hilang dari pandangan BMG karena objek meteor terlalu kecil. Meteor ini bukan meteor biasa seperti asteroid yang biasa melintas, meteor ini berdiameter 500 km dengan suhu 7000 derajat kelvin. Untunglah benda ini melintas cukup jauh dari medan gravitasi bumi namun ancaman Hanafi Maulana Alvin Dan Handphone Ajaib 5
  • 6. lain, yaitu seperti serpihan dari meteor yang diduga merupakan bangkai bintang kecil yang mati ini tetap mengancam Serpihan bangkai bintang ini bisa saja sewaktu- waktu menghantam bumi. Ia melintasi bumi diduga karena ditabrak oleh bintang besar yang berjarak 2 tahun cahaya dari sini. Meteor ini memiliki material yang sangat spesial karena jarang sekali ada objek angkasa yang bisa menempuh jarak sejauh itu.” Alvin langsung sadar ada cahaya yang menyilaukan matanya sesaat ia terbangun sebentar saat pingsan di dekat tempat ia jatuh dari motor tadi sebelum warga mengerumuninya. Ia mulai berpikir apa hubungan meteor itu dengan ponsel aneh itu. Pukul 19.00. Orangtua Alvin masih belum pulang. Ia mencoba menelpon temannya dengan handphone tersebut dan menempelkan ke telinganya. Tiba-tiba saat diangkat, dia seolah-olah bisa melihat temannya sedang berbicara padanya. Dia pun langsung mematikan panggilan dari ponsel tersebut karena yang hubungi adalah teman perempuan sekelasnya yang sedang mandi. Ia menjadi salah tingkah dan tertawa sendiri karena kemampuan ponsel itu. Kemudian setelah mengetahui kemampuan jaringan ponsel itu, dia mencoba memotret sebuah rumah mewah yang berada di sebrang rumahnya. Ia memotretnya dari kamarnya yang berada diatas. Cukup gugup juga dia mencoba kamera ponsel itu karena takut sesuatu yang mengerikan terjadi Setelah selesaimemotret, hasil fotonya menjadi sebuah kertas foto yang langsung jadi keluar dari ponsel tersebut. Tiba-tiba kertas tersebut seperti mekar dan berubah menjadi miniatur rumah tersebut lengkap dengan isinya namun benda hidup seperti manusia tidak bisa ikut. Alvin pun semakin takjub dengan kemampuan ponsel itu. Dia membuka adressbook ponsel itu. Ia menemukan sebuah kontak bernama “TH3De4thRi!pP3r” dengankontak info bila menyebut nama orang saat menelpon, orang itu akan mati terkena serangan jantung. Kemudiania tertawa sendiri karena menganggap hal itu konyol. Ia langsung mencoba menelpon nomor itu, lalu ia menyebut nama lengkap salah seorang pejabat yang diduga melakukan tindak pidana korupsi di daerah itu. Alvin memang tidak suka dengan pejabat korupsi yang Hanafi Maulana Alvin Dan Handphone Ajaib 6
  • 7. membuat Jakarta kian semerawut yang membuatnya nyaris kehilangan motor kesayangannya. Untungnya motor itu bisa diperbaiki dengan ponsel itu. Terkadang Alvin senang membayangi dirinya menjadi presiden yang bisa menghukum orang-orang jahat yang merugikan nusa dan bangsa.Ia masih berpikir handphone aneh itu hanya lelucon belaka. Ia pun bergegas untuk mandi, sejak pulang sekolah ia belum mandi/ Setengah jam kemudian ia menyalakan televisi masih di channel yang sama, saat itu jugaada berita di televisi seorang pejabat yang diduga korupsi meninggal dunia. Alvin langsung merasa mendengarnya, pejabat itu adalah pejabat yang ia sebut namanya waktu menelpon “TH3De4thRi!pP3r” tadi. Diasempat menyesal sejenak. Namun kemudian dia berpikir dia tidak membunuh pejabat itu, yang membunuhnya adalah bantuan tangan Tuhan, “Semua kematian, kelahiran, kemusnahan, dan penciptaan adalah kuasa-Nya.” Pikir Alvin dalam hati. Ia teringat tugasnya untuk belajar. Setelah membaca teori Relativitas di pelajaran yang akan diuji keesokan harinya yaitu fisika, ia menggunakan handphone dengan memutar waktu menggunakan kecepatan cahaya. Walau tidak mengetahui caranya, ia hanya berkata pada voice command handphone itu apa yang terlintas dalam benaknya. “Kembali ke tanggal 17 Agustus 1945 di rumah Laksamana Maeda.” Perintah alvin pada ponsel itu. Ia pun berhasil menuju tempat bersejarah itu dengan melewati sebuah lorong waktu. Tubuhnya terdiam namun suasana disekitarnya berubah dengan cepat dan mengalami kemunduran. Ia menikmati perjalanan waktu itu karena seakan-akan kepalanya seperti dipijat. Lorong waktu itu merubah segalanya, rumahnya berubah menjadi sawah dan rawa-rawa. Ia mengalami petualangan yang panjang di masa awal kemerdekaan Indonesia dan melakukan hal-hal yang ia sukai di masa itu. Namun ia tetap berhati- hati dengan tindakannya yang bisa saja merubah sejarah. Setelah puas bermain-main di masa awal kemerdekaan Indonesia, Alvin pun kembali ke waktu sekarang. Tepatnya satu detik setelah ia melakukan perjalanan waktu. Ia pun bergegas mandi dan tidur setelah merapikan “souvenir” yang ia dapat dari tahun 1945,yaitu rekaman video Ir. Soekarno memproklamasikan kemerdekaan yang disambut haru biru semangat yang hadir saat itu. Ia menyimpannya dalam bentuk CD yang ia transfer di laptop kunonya yang kemudian ia rubah menjadi laptop tercanggih di dunia. Tentunya dengan kemampuan ponsel ajaib itu. Hanafi Maulana Alvin Dan Handphone Ajaib 7
  • 8. Keesokan harinya setelah mengalami hari yang cukup panjang, Alvin yang masih merahasiakan keberadaan telepon seluler itu di tangannya pergi menuju sekolah dengan gaya yang lebih percaya diridari biasanya. Teman-temanya heran melihat tingkah Alvin yang sama sekali tidak sedih, mereka masih berpikir Alvin sudah kehilangan motor kesayangannya itu. “Lho Vin ko lo gada sedih-sedihnya motor lo ancur gitu?” tanya Hafi ketika Alvin mendatangiHafidanIqbal sebelum bel masuk sekolah. “Haha tar gue ceritain deh kenapa.” Jawab Alvin. “Motor lo bukannya ancur total?.” Tanya Iqbaldenganhatiagakkesalkarenatiba-tiba Alvin datangdanmerebutposisinyauntukbermain Tap-Tap revenge di Ipod milikHafi dengan Hafi. “Mana ancur? Tu liat di parkiran” jawab Alvin dengan bangga. Iqbal dan Hafi yang tadinya duduk langsung melepaskan ipod itu, mereka pun melihat ke tempat parkir motor yang berada dibawah kelas mereka. Mereka tercengang bagaimana bisa motor itu tidak mengalami cacat sedikitpun. Padahal kemarin mereka melihat motor tersebut tinggal sejarah dengan kerusakan yang terjadi padanya. “Lo bawa ke dukun ya?” tanya Hafi dengan muka keheranan. “Kaga lah, nih penyebabnya.” Kemudian Alvin menunjukan ponsel ajaib itu pada Hafi dan Iqbal di pojok koridor kelas. Saat itu masih pagi sekali sekitar pukul 5.45 jadi belum banyak yang datangkesekolah. Mereka bertiga memang cepat sampai sekolah karena mereka adalah pemuda yang rajin dan bertanggung jawab, seperti dalam janji siswa. Akhirnya hari demi hari mereka jalani dengan alat ajaib itu. Setiap salah satu dari mereka bertiga mengalami kesusahan dalam hidupnya, selalu meminta pertolongan alat itu. Sampai mereka kadang melalaikan tugasnya menjalani ibadah dan berdoa pada Tuhan karena merasa sudah memiliki alat canggih itu. Tetapi tidak jarang juga mereka bertiga menolong orang-orang yang mereka anggap kesusahan seperti para fakir miskin diseluruh Jakarta yang mereka buat menjadi orang yang hidup berkecukupan dengan bantuan ponsel ajaib tersebut. Dengan menelpon Hanafi Maulana Alvin Dan Handphone Ajaib 8
  • 9. nomor “TH3De4thRi!pP3r” atau menggunakan perintah suara, semua yang mereka minta akan terwujud mulai dari kebutuhan ekonomi, sosial, budaya, dan kepentingan umum lainnya . Suatu hari setelah sebulan sejak Alvin menemukan ponsel aneh tersebut di motornya, mereka didatangi oleh makhluk yang aneh saat sedang bermain di rumah Alvin bertiga. Alien ini muncul dengan bentuk awal seperti hologram dan perlahan berubah menjadi makhluk nyata. Mereka pikir ini adalah sebuah lelucon yang keluar dari ponsel ajaib tersebut. Mereka didatangi oleh seekor Alien. Mukanya seperti serangga belalang sembah namun bisa berjalan dengan dua kaki dan dua pasang tangan yang satu pasang tangan seperti tangan manusia, dan satu pasang lagi seperti capit kepiting. Capit ini ada semacam belalai (lebih tepatnya tentakel) yang baunya sangat aneh dan tidak sedap dihirup. Alien ini mulai berbicara. “Anak muda kembalikanlah benda itu, itu adalah properti milik kerajaan Zog dari Galaksi Andromeda. Kau tidak berhak memiliki properti kerajan ini karena saat perang Galaksi Bimasakti dengan Andromeda dulu, kami telah sepakat untuk tidak saling melakukan interaksi apapun.” Dengan suara yang menggetarkan lantai rumah Alvin itu. Alvin nampak sedikit gentar dengan mahkluk aneh ini. “Siapa kau?! Mengapa kau bisa berbicara bahasa Indonesia?” Tanya Hafi dengan suara membentak. “Aku adalah Marks, Jendral Besar kerajaan Zog dari Galaksi Andromeda. Aku mempelajari seluruh bahasa manusia dari internet. Kau boleh memberikan barang yang bukan milikmu itu sekarang.” Jawab alien tersebut dengan intonasi yang sama sekali tidak seperti suara manusia dan tatapan yang dingin dengan mata yang seperti serangga belalang sembah. “Aku tidak bisa mengembalikan handphone ini karena aku telah berbuat banyak hal baik yang membuatku disanjung masyarakat. Selain itu alat ini bisa membuat kesejahteraan manusia bumi meningkat dan tidak ada lagi manusia yang hidupnya susah jika semua kutolong dengan alat ini”. Alvin menjawab pada alien tersebut. Hanafi Maulana Alvin Dan Handphone Ajaib 9
  • 10. “Tahukah mengapa alat ini bisa sampai di tanganmu?” tanya Marks dengan tatapan dingin. “Tidak aku tidak mengetahuinya, mungkin karena aku adalah orang terpilih oleh kalian?” jawab Alvin kebingungan. “Hahahahaha sama sekali tidak. Alat itu jatuh ke Bumi karena saat kami hendak mengejar meteor yang melintas diatas planet kalian dengan alat itu, alat itu mengalami kegagalan pada bagian roket pendorongnya. Kami mencoba meluncurkan semua unit dari alat itu untuk menguji kualitasnya saat menerjang debu partikel angkasa, tapi nampaknya alat itu masih rentan akan paparan sinar ultraviolet dari Matahari kalian. Radiasi dari gelombang elektromagnetiknya menggagalkan sinyal roket pendorong dari kapal induk kami. Karena itulah hape ini terjun bebas ke planet kalian. Beruntung kami masih bisa melacak keberadaan alat ini karena kau mengaktifkan kembali alat ini.” Jawab Marks dengan jelas mengenai tujuan dia mengambil handphone itu. Alvin dan teman-temannya hanya terpukau mendengar penjelasan itu dengan mata yang berbinar-binar seperti kucing lokal yang meminta makan. “Lalu mengapa kau bisa ada disini dalam waktu yang cukup lama setelah ponsel ini mendarat ke bumi?!” Tanya Alvin yang masih dalam keheranan dengan berbagai hal yang ia alami. Saat itu Iqbal sedang sibuk menggaruki kepalanya karena kebingungan. Marks menjawab dengan tatapan yang masih sangat dingin.“Karena kapal induk kami terus mengikuti jalannya meteor tersebut dan kami tidak mau kehilangan jejak. Di dalam meteor tersebut terkandung suatu kandungan yang akan kami gunakan untuk menyempurnakan ponsel ajaib tersebut. Dan jika tidak ada 5 pasang dari ponsel tersebut, kandungan dari dalam meteor tersebut tidak bisa kami ambil dengan mudah.” “Baiklah, sekarang bisakah kau memberi kami waktu sebentar untuk menikmati kehebatan ponsel ini?” Mohon Iqbal kepada Marks. “Baiklah kuberi kau waktu 1 minggu waktu Bumi untuk memutuskannya kembali. Ketahuilah, alat itu bukan handphone biasa. Kerajaan kami baru menciptakan 5 buah prototype dari alat itu dan satu unit nya seharga dengan 1000 unit kapal induk antar galaksi kami. Jadi alat itu harganya nyaris tak ternilai anak muda. Alat ini bisa mengerti bahasamu karena ia memiliki chip penerjemah segala bahasa yang sudah kami kembangkan selama 10.000 tahun waktu Bumi melalui Hanafi Maulana Alvin Dan Handphone Ajaib 10
  • 11. observasi antargalaksi. Jagalah alat itu baik-baik sementara aku mencari 4 buah lainnya yang jatuh di bagian Bumi yang lain. Sekarang aku akan kembali dulu ke kapal indukku yang sedang berada di balik sisi gelap dari bulan. Kami parkir disana agar tidak terlalu menarik perhatian kalian.” Ujar Marks mengakhiri pembicaraan. Semua nampak baik baik saja. Marks pun berbalik badan bersiap-siap meninggalkan rumah itu dengan alat transporter hologram yang dia miliki menuju kapa induknya diatas atmosfer bumi. Namun tiba-tiba Alvin nampak seperti orang kerasukan, napasnya memburu, matanya memerah.Diam-diam Alvin pun berbisik pada ponsel ajaib dan meminta sebuah senjata laser. Alvin menembaki Marks secara mendadak. “Aku tidak akan mengembalikan handphone ini padamu apapun yang terjadi!” Alvin tiba-tiba membabi buta menyerang Marks. “Hey apa yang kamu lakukan?!” Marks yang baru berbalik arah hendak pergi kaget namun berhasil menghindar karena ia punya mata belakang. Marks pun menghilang dari rumah itu. Hafi dan Iqbal segera menolong Alvin. Hafi mengambil senjata yang Alvin minta dari handphone ajaibnya yaitu bazooka laser dan Iqbal mengambil senjata yang berbeda, iamemilihGundamgagahdengansenjatalengkap. Hafi memintaperalatan tempur serupa dengan milik IronMan. Mereka langsung bersiap siap bila Marks menyerang kembali “Hey bodoh, lo ngapain? Lo kira gampang lawan Alien?! Bisa modar kita!” Teriak Hafi kepada Alvin dengan senjatalasernya. Alvin yang sudah menggunakan pakaian laser lengkap layaknya Jedi dalam film Star Wars pun menjawab. “Gakan mampus kite selama hp ini masih di kite”. “Wey lo yakin nih ama yang lo perbuat? Pasti itu Alien lebih pinter dari kita yang Cuma anak kecil kan vin...” Jawab Iqbal dengan pesimis. “Tenang aja, ini hape sakti banget gakan mungkin jatuh ke tangan itu kecoa Alien. Liatin aja sob.” Akhirnya keluarlah mereka bertiga dari rumah Alvin melalui transporter dari ponsel ajaib menuju padang pasir Arafah. Mereka lenyap dari rumah itu dan dalam hitungan sepersekian detik sudah ada di Padang Arafah. Untunglah saat itu bukan musim haji jadi tidak ada orang. Alvin yang berpakaian ala Jedi, Hafi menggunakan pakaian perang milik Iron Man, Iqbal membawa sebuah robot raksasa lebih tepatnya Gundam yang Hanafi Maulana Alvin Dan Handphone Ajaib 11
  • 12. bersenjatakan lengkap. Mereka sudah bersiap-siap menunggu Marks dan pasukannya untuk bertempur melawan mereka. Mereka bertiga menjadi begitu angkuh dan lupa diri. Mereka sangat optimis akan memenangkan pertempuran ini. Marks mendatangi mereka dengan pakaian perang lengkap dan membawa sebuah remote. “Kalian bocah ingusan, lebih baik kalian menyerahkan ponsel itu padaku atau kalian akan menyesal seumur hidup kalian.” Ancam Marks tanpa ekspresi yang cukup meyakinkan apakah dia senang atau tidak senang. Mukanya tetap datar dengan tatapan dingin. “Tidak akaaaannn!!!” Hafi pun langsung menyerang Marks dengan menggunakan kostum IronMan dengan persenjataan lengkapnya. Marks tidak ambil pusing, dia langsung menekan remote yang ia pegang dan ia arahkan pada Hafi. Dalam sekejap Hafi musnah menjadi debu. Tubuhnya hilang dimakan angin. Alvin dan Iqbal sangat gusar melihat temannya wafat oleh Marks, sekarangmereka tampak tak percaya diri lagi. “Sudah kukatakan, kalian tidak mendengarnya. Ayo siapa lagi yang mau maju sini. Aku memiliki alat yang serupa dengan kalian walau lebih sederhana.” Marks berkata dengan tenang sambil memain-mainkan remote yang ia pegang. Iqbal yang sangat emosi kehilangan sahabat terbaiknya semasa SMA itu tidak tinggal diam. Ia dan Gundam Raksasa setinggi 20 meter bergerak dengan kecepatan penuh sambil mengarahkan seluruh persenjataannya pada tubuh Marks yang mempunyaitinggibadanhanya120cm. Marks hanya sedikit tersenyum dengan rahang yang agak kaku itu. Ia hanya mengarahkan remote itu pada Gundam yang dikendarai Iqbal dan menekan satu tombol. Dalam sekejap, Gundam tersebut hilang menjadi butiran debu. Alvin semakin gusar akan hal ini. Dirinya yang masih remaja tidak kuat melihat teman-temannya mati dalam pertempuran hanya karena membela egoisme dirinya. Ia kemudian menangis dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Ponsel ajaib ia keluarkan dari dalam kantongnya. “Wahai Marks, ambillah yang kau mau. Tapi aku mohon, kembalikanlah teman-temanku. Aku menyayangi mereka karena merekalah yang ada disaat aku kesulitan dalam kehidupan sehari-hariku di sekolah.” Hanafi Maulana Alvin Dan Handphone Ajaib 12
  • 13. Marksyang memenangkan pertempuran tanpa usaha apapun itu merasa iba. Dengan perasaan kasihan, ia pun berkata“Hai anak muda, jadikanlah ini sebagai pelajaran hidupmu agar kau tidak mengambil apa yang seharusnya bukan milikmu. Baiklah kau kuampuni asal kau mengembalikan ponsel itu. Aku tidak bisa mengambil ponsel itu karena aku belum pernah memegangnya. Orang pertama yang memegang ponsel itu adalah orang yang memiliki hak untuk mengendalikan ponsel itu.” “Baiklah tapi kumohon kembalikan teman-temanku Marks!” Alvin memohon kepada Marks sambil mengeluarkan air mata. Marks melanjutkan. “Aku bisa saja mengembalikan mereka berdua hidup kembali. Tapi tolong berikan dulu ponsel itu padaku dengan perintah; Ja daŭ hety teliefon pa markach.” Alvin melakukan apa yang Marks perintahkan. Ponsel itu terbang mengeluarkan cahaya menuju tangan Marks. “Semoga ini bisa menjadi pelajaran berharga bagimu, tapi percuma karena ingatanmu tentang ponsel ini akan dihapus. Seandainya saja kau tidak memakai kekerasan, tentu saja apa yang pernah kau minta dari ponsel ini akan selalu ada sampai kapanpun. Tapi aku harus menghukummu agar kau jera. Kembalilah ke tanggal 13 Februari 2012, wahai anak muda.” Marks memerintahkan sesuatu dengan bahasa planet Zog pada ponsel tersebut. Tiba tiba semua yang ada di pandangan Alvin berubah menjadi cepat sekali. Dan ternyata waktu menjadi mundur! Alvin pingsan. Dia melalui sebuah ruang waktu yang menyerupai Black Hole di luar angkasa. Alvin pun terbangun di kelasnya pada hari ia pulang sekolah setelah ia selesai mengerjakan ulangan Matematika. Ia tidak mengingat apapun mengenai ponsel itu. Tetapi ketika pulang sekolah ada sesuatu yang membisiki dirinya untuk tidak pulang tapi mengikuti pesta ulang tahun Givan. Ia pun bersenang-senang dengan Hafi, Iqbal, Givan dan teman-temannya di pesta tersebut.Saat pulang kerumah ia mendengar berita tentang meteor di televisi. “Sepertinya aku mengetahui sesuatu tentang itu, tapi apa ya? Hm biarlah” Alvin pun melanjutkan mempelajari Ulangan Fisikanya besok. Ingatan tentang semua petualangan yang telah ia lalui telah hilang, Alvin menjalani kehidupannya sehari- Hanafi Maulana Alvin Dan Handphone Ajaib 13
  • 14. hari sebagai seorang bintang pelajar. Memang ada kalanya kita tidak usah mengajukan pertanyaan yang tidak ingin kita ketahui jawabannya. Hanafi Maulana Alvin Dan Handphone Ajaib 14