SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  9
Nama : Ulma Putri S

                                                           NIM        : F1111033

                                                           Prodi : Ekonomi Pembangunan

                                                           Tugas : Ekonomi Makro

                                                           Dosen : Dr. Yunastiti Purwaningsih, MP



                             PERTUMBUHAN EKONOMI I
       Model pertumbuhan Solow dirancang untuk menunjukkan bagaimana pertumbuhan persediaan
modal, pertumbuhan angkatan kerja, dan kemajuan teknologi berinteraksi dalam suatu perekonomian, dan
bagaimana pengaruhnya terhadap output total barang dan jasa suatu negara.

       Fungsi produksi merepresentasikan transformasi dari input (angkatan kerja (L), modal (K),
teknologi produksi) ke dalam output (barang jadi dan jasa pada waktu tertentu). Representasi aljabarnya :

                                            Yz = F (Kz, Lz)

              Keterangan :

              Y : Pendapatan

              K : Kapital

              L : Labor (tenaga kerja)

Diasumsikan skala produksi memiliki skala hasil konstan. Asumsi ini memungkinkan kita menganalisis
semua kuantitas relatif terhadap ukuran angkatan kerja. Set z = 1/L.

                                         Y/ L = F ( K / L , 1 )

Skala Hasil Konstan

Skala hasil konstan mengimplikasikan bahwa ukuran perekonomian sebagaimana diukur oleh jumlah
pekerja tak mempengaruhi hubungan antara output tiap pekerja dan modal tiap pekerja. Jadi, notasikan
semua kuantitas dalam istilah tiap pekerja dalam huruf kecil. Fungsi produksi :

                                     y = f(k) dimana f(k) = F(k,1).

Modal Marjinal Produk (PMK)

Fungsi produksi menunjukkan bagaimana jumlah modal tiap pekerja k menentukan jumlah output tiap
pekerja y = f(k). Kelandaian fungsi produksi adalah produk marjinal modal : jika k meningkat sebesar 1
unit, y meningkat sebesar MPK unit.

                                         MPK = f(k + 1) – f (k)
y

                                  f(k)

                  MPK

             1



                                           k

Permintaan Terhadap Barang dan Fungsi Produksi

Pendapatan nasional : y = c + i

Fungsi konsumsi       : c = (1 – s)

                        y = (1 – s) y + i

Invetasi              : i = sy

Investasi = tabungan. Tingkat tabungan s adalah bagian dari output yang digunakan untuk i investasi.
Berikut adalah dua kekuatan yang mempengaruhi persediaan modal :

Investasi: pengeluaran tempat usaha dan peralatan.

Depresiasi : menuanya modal lama; menyebabkan persediaan modal menurun.

Investasi tiap pekerja i = s y. Substitusikan fungsi produksi untuk y, dapat mengungkapkan investasi tiap
pekerja sebagai fungsi dari persediaan modal tiap pekerja :

                                                i = s f(k)

Persamaan ini menghubungkan persediaan modal yang ada k dengan akumulasi modal baru i.

Output, Konsumsi dan Investasi

Tingkat tabungan s menentukan alokasi output antara konsumsi dan investasi. Untuk setiap tingkat k,
output adalah f(k), investasi adalah s f(k), dan konsumsi adalah f(k) – sf(k).

y

                                 f(k)

                                  fs(k)




                                          k

Depresiasi

Dampak investasi dan depresiasi pada persediaan modal :
∆k = i –δk

              Keterangan :

              ∆k : Perubahan persediaan modal

               i : Investasi

              δk : Persediaan

Investasi sama dengan tabungan, maka:

                                             ∆k = s f(k) – δk

δk

                               δk




                                         k

Oleh karena itu depresiasi proporsional terhadap persediaan modal.

Kondisi Mapan, k*

.i dan δ

                                    δk

                                    sf(k)

i*=δk*



.                                            k

                 k1 k*         k2

Di bawah k* (k1), investasi melebihi depresiasi, jadi persediaan modal tumbuh.

Pada k*, investasi sama dengan depresiasi dan modal tak akan berubah sepanjang waktu.

Di atas k*(k2), depresiasi melebihi investasi, jadi persediaan modal menurun.

Model Solow menunjukkan bahwa jika tingkat tabungan tinggi, perekonomian akan memiliki persediaan
modal besar dan tingkat output tinggi. Jika tingkat tabungan rendah, perekonomian akan memiliki
persediaan modal kecil dan tingkat output rendah.
i dan δ

                                 δk

                                 s2f(k)

i*=δk*                          s1f(k)



.                                             k

                  k1*   k2*

Kenaikan tingkat tabungan menyebabkan persediaan modal tumbuh ke kondisi mapan baru.

Tingkat Modal Kaidah Emas

Nilai kondisi-mapan k yang memaksimalkan konsumsi disebut Tingkat Modal Kaidah Emas (Golden
Rule Level of Capital). Output tiap pekerja pada kondisi-mapan adalah f (k*) di mana k* adalah
persediaan modal tiap pekerja pada kondisi-mapan. Lalu, karena persediaan modal tidak berubah pada
kondisi-mapan, investasi sama dengan depresiasi δk*. Mensubstitusi f (k*) untuk y dan δk* untuk i,
konsumsi tiap pekerja pada kondisi mapan:

                                                  c*= f (k*) - δk*

konsumsi pada kondisi-mapan adalah sisa dari output kondisi-mapan dikurangi depresiasi kondisi-mapan.
Ini lebih jauh menunjukkan bahwa kenaikan modal kondisi-mapan memiliki dua efek berlawanan pada
konsumsi kondisi-mapan. Di satu sisi, lebih banyak modal berarti lebih banyak output. Di sisi lain, lebih
banyak modal juga berarti lebih banyak output yang harus digunakan untuk mengganti modal yang habis
dipakai.

          δk                             δk



                                          f(k)

                    C*emas



                                                   k

                  k*emas

kemiringan fungsi produksi adalah produk marjinal modal MPK. Kemiringan garis dk* adalah d. Karena
dua kemiringan ini sama pada k*emas, Kaidah Emas dapat dijelaskan dengan persamaan : MPK = δ.
Pada tingkat modal Kaidah Emas, produk marjinal modal sama dengan tingkat depresiasi.
Pertumbuhan Populasi

Diasumsikan bahwa populasi dan angkatan kerja tumbuh dengan tingkat konstan n. Jika n adalah
tingkat pertumbuhan populasi dan δ adalah tingkat depresiasi, maka (δ + n)k adalah investasi impas
(break-even investment) jumlah yang diperlukan untuk mempertahankan persediaan modal per pekerja k
konstan.

.investasi, investasi impas

                                           (δ+n)k

                                              sf(k)




.                                                      k

                              k*

Agar perekonomian ada di kondisi mapan, investasi s f(k) harus mengatasi dampak depresiasi dan
pertumbuhan populasi (δ + n)k. Ini ditunjukkan oleh perpotongan dua kurva. Kenaikan tingkat tabungan
menyebabkan persediaan modal tumbuh ke kondisi mapan.

Kenaikan tingkat pertumbuhan populasi menggeser garis yang mewakili pertumbuhan populasi dan
depresiasi ke atas. Kondisi mapan baru memiliki tingkat modal per pekerja lebih rendah daripada kondisi
awal. Jadi, model Solow memprediksi perekonomian dengan tingkat pertumbuhan populasi lebih tinggi
akan memiliki tingkat modal per pekerja lebih rendah dan karena pendapatan lebih rendah.



.investasi, investasi impas

                                     (δ+n2)k

                                           (δ+n1)k

                                           sf(k)



.                                                  k

                     k*2       k*1

Kenaikan tingkat pertumbuhan populasi dari n1 ke n2 mengurangi persediaan modal kondisi-mapan dari
k*1 ke k*2.

Perubahan persediaan modal per pekerja :

                                                   ∆k = i – (δ+n)k

Sekarang, kita substitusi sf(k) untuk i:

                                               ∆k = (sfk) – (δ+n)k
Persamaan ini menunjukkan bagaimana investasi, depresiasi dan pertumbuhan populasi baru
mempengaruhi persediaan modal per-pekerja.



.     sf(k)                     (δ+n’)k

                                   (δ+n)k

                                   sf(k)




.                                          k

                   k*’   k*

Kenaikan tingkat pertumbuhan populasi akan menurunkan tingkat output per pekerja.

       Meskipun tingkat tabungan tinggi menghasilkan tingkat output kondisi-mapan yang tinggi,
tabungan sendiri saja tidak bisa membangkitkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Persamaan ini menunjukkan bagaimana investasi, depresiasi dan pertumbuhan populasi baru
mempengaruhi persediaan modal per-pekerja.



.     sf(k)                     (δ+n’)k

                                   (δ+n)k

                                   sf(k)




.                                          k

                   k*’   k*

Kenaikan tingkat pertumbuhan populasi akan menurunkan tingkat output per pekerja.

       Meskipun tingkat tabungan tinggi menghasilkan tingkat output kondisi-mapan yang tinggi,
tabungan sendiri saja tidak bisa membangkitkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Persamaan ini menunjukkan bagaimana investasi, depresiasi dan pertumbuhan populasi baru
mempengaruhi persediaan modal per-pekerja.



.     sf(k)                     (δ+n’)k

                                   (δ+n)k

                                   sf(k)




.                                          k

                   k*’   k*

Kenaikan tingkat pertumbuhan populasi akan menurunkan tingkat output per pekerja.

       Meskipun tingkat tabungan tinggi menghasilkan tingkat output kondisi-mapan yang tinggi,
tabungan sendiri saja tidak bisa membangkitkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Persamaan ini menunjukkan bagaimana investasi, depresiasi dan pertumbuhan populasi baru
mempengaruhi persediaan modal per-pekerja.



.     sf(k)                     (δ+n’)k

                                   (δ+n)k

                                   sf(k)




.                                          k

                   k*’   k*

Kenaikan tingkat pertumbuhan populasi akan menurunkan tingkat output per pekerja.

       Meskipun tingkat tabungan tinggi menghasilkan tingkat output kondisi-mapan yang tinggi,
tabungan sendiri saja tidak bisa membangkitkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Contenu connexe

En vedette

Sumber sumber pertumbuhan ekonomi
Sumber sumber pertumbuhan ekonomiSumber sumber pertumbuhan ekonomi
Sumber sumber pertumbuhan ekonomiYousuf Kurniawan
 
Pertumbuhan Ekonomi (Pengertian, Unsur Pertumbuhan Ekonomi, Perbedaan dengan ...
Pertumbuhan Ekonomi (Pengertian, Unsur Pertumbuhan Ekonomi, Perbedaan dengan ...Pertumbuhan Ekonomi (Pengertian, Unsur Pertumbuhan Ekonomi, Perbedaan dengan ...
Pertumbuhan Ekonomi (Pengertian, Unsur Pertumbuhan Ekonomi, Perbedaan dengan ...SMA BRUDERAN PURWOREJO
 
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Anida Nur M
 
Pembangunan Keuangan & Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan Keuangan & Pertumbuhan EkonomiPembangunan Keuangan & Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan Keuangan & Pertumbuhan EkonomiAr Tinambunan
 
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomiPertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomiAlief Dewie
 
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomiPerdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomiYousuf Kurniawan
 
4 pertumbuhan ekonomi
4 pertumbuhan ekonomi4 pertumbuhan ekonomi
4 pertumbuhan ekonomiemi halimi
 
Ppt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiPpt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiR Anggara
 
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan EkonomiPembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan EkonomiHisyam Lingga
 
PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI
PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMIPERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI
PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMIlatifahyunifa
 
PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTANPERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTANDorii Listypeach
 
Pertumbuhan ekonomi makro ekonomi
Pertumbuhan ekonomi makro ekonomiPertumbuhan ekonomi makro ekonomi
Pertumbuhan ekonomi makro ekonomimahasiswaunida
 
presentase pembangunan ekonomi
presentase pembangunan ekonomi presentase pembangunan ekonomi
presentase pembangunan ekonomi Rizky oktaviani
 
Konsep pertumbuhan ekonomi
Konsep pertumbuhan ekonomiKonsep pertumbuhan ekonomi
Konsep pertumbuhan ekonomiNursyidah alit
 
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan dan Pembangunan EkonomiPertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan dan Pembangunan EkonomiLisa Fransisca
 

En vedette (20)

Sumber sumber pertumbuhan ekonomi
Sumber sumber pertumbuhan ekonomiSumber sumber pertumbuhan ekonomi
Sumber sumber pertumbuhan ekonomi
 
Pertumbuhan Ekonomi (Pengertian, Unsur Pertumbuhan Ekonomi, Perbedaan dengan ...
Pertumbuhan Ekonomi (Pengertian, Unsur Pertumbuhan Ekonomi, Perbedaan dengan ...Pertumbuhan Ekonomi (Pengertian, Unsur Pertumbuhan Ekonomi, Perbedaan dengan ...
Pertumbuhan Ekonomi (Pengertian, Unsur Pertumbuhan Ekonomi, Perbedaan dengan ...
 
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi
 
Pertumbuhan ekonomi edited
Pertumbuhan ekonomi edited Pertumbuhan ekonomi edited
Pertumbuhan ekonomi edited
 
Makalah pertumbuhan ekonomi
Makalah pertumbuhan ekonomiMakalah pertumbuhan ekonomi
Makalah pertumbuhan ekonomi
 
Pertumbuhan ekonomi ii teknologi empiris kebijakan
Pertumbuhan ekonomi ii teknologi empiris kebijakanPertumbuhan ekonomi ii teknologi empiris kebijakan
Pertumbuhan ekonomi ii teknologi empiris kebijakan
 
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomiPertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
 
Pembangunan Keuangan & Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan Keuangan & Pertumbuhan EkonomiPembangunan Keuangan & Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan Keuangan & Pertumbuhan Ekonomi
 
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomiPertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
 
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomiPerdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi
 
4 pertumbuhan ekonomi
4 pertumbuhan ekonomi4 pertumbuhan ekonomi
4 pertumbuhan ekonomi
 
Ppt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiPpt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomi
 
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan EkonomiPembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
 
PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI
PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMIPERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI
PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI
 
PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTANPERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
 
Pertumbuhan ekonomi makro ekonomi
Pertumbuhan ekonomi makro ekonomiPertumbuhan ekonomi makro ekonomi
Pertumbuhan ekonomi makro ekonomi
 
Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomiPertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
 
presentase pembangunan ekonomi
presentase pembangunan ekonomi presentase pembangunan ekonomi
presentase pembangunan ekonomi
 
Konsep pertumbuhan ekonomi
Konsep pertumbuhan ekonomiKonsep pertumbuhan ekonomi
Konsep pertumbuhan ekonomi
 
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan dan Pembangunan EkonomiPertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
 

Resume pertumbuhan ekonomi i

  • 1. Nama : Ulma Putri S NIM : F1111033 Prodi : Ekonomi Pembangunan Tugas : Ekonomi Makro Dosen : Dr. Yunastiti Purwaningsih, MP PERTUMBUHAN EKONOMI I Model pertumbuhan Solow dirancang untuk menunjukkan bagaimana pertumbuhan persediaan modal, pertumbuhan angkatan kerja, dan kemajuan teknologi berinteraksi dalam suatu perekonomian, dan bagaimana pengaruhnya terhadap output total barang dan jasa suatu negara. Fungsi produksi merepresentasikan transformasi dari input (angkatan kerja (L), modal (K), teknologi produksi) ke dalam output (barang jadi dan jasa pada waktu tertentu). Representasi aljabarnya : Yz = F (Kz, Lz) Keterangan : Y : Pendapatan K : Kapital L : Labor (tenaga kerja) Diasumsikan skala produksi memiliki skala hasil konstan. Asumsi ini memungkinkan kita menganalisis semua kuantitas relatif terhadap ukuran angkatan kerja. Set z = 1/L. Y/ L = F ( K / L , 1 ) Skala Hasil Konstan Skala hasil konstan mengimplikasikan bahwa ukuran perekonomian sebagaimana diukur oleh jumlah pekerja tak mempengaruhi hubungan antara output tiap pekerja dan modal tiap pekerja. Jadi, notasikan semua kuantitas dalam istilah tiap pekerja dalam huruf kecil. Fungsi produksi : y = f(k) dimana f(k) = F(k,1). Modal Marjinal Produk (PMK) Fungsi produksi menunjukkan bagaimana jumlah modal tiap pekerja k menentukan jumlah output tiap pekerja y = f(k). Kelandaian fungsi produksi adalah produk marjinal modal : jika k meningkat sebesar 1 unit, y meningkat sebesar MPK unit. MPK = f(k + 1) – f (k)
  • 2. y f(k) MPK 1 k Permintaan Terhadap Barang dan Fungsi Produksi Pendapatan nasional : y = c + i Fungsi konsumsi : c = (1 – s) y = (1 – s) y + i Invetasi : i = sy Investasi = tabungan. Tingkat tabungan s adalah bagian dari output yang digunakan untuk i investasi. Berikut adalah dua kekuatan yang mempengaruhi persediaan modal : Investasi: pengeluaran tempat usaha dan peralatan. Depresiasi : menuanya modal lama; menyebabkan persediaan modal menurun. Investasi tiap pekerja i = s y. Substitusikan fungsi produksi untuk y, dapat mengungkapkan investasi tiap pekerja sebagai fungsi dari persediaan modal tiap pekerja : i = s f(k) Persamaan ini menghubungkan persediaan modal yang ada k dengan akumulasi modal baru i. Output, Konsumsi dan Investasi Tingkat tabungan s menentukan alokasi output antara konsumsi dan investasi. Untuk setiap tingkat k, output adalah f(k), investasi adalah s f(k), dan konsumsi adalah f(k) – sf(k). y f(k) fs(k) k Depresiasi Dampak investasi dan depresiasi pada persediaan modal :
  • 3. ∆k = i –δk Keterangan : ∆k : Perubahan persediaan modal i : Investasi δk : Persediaan Investasi sama dengan tabungan, maka: ∆k = s f(k) – δk δk δk k Oleh karena itu depresiasi proporsional terhadap persediaan modal. Kondisi Mapan, k* .i dan δ δk sf(k) i*=δk* . k k1 k* k2 Di bawah k* (k1), investasi melebihi depresiasi, jadi persediaan modal tumbuh. Pada k*, investasi sama dengan depresiasi dan modal tak akan berubah sepanjang waktu. Di atas k*(k2), depresiasi melebihi investasi, jadi persediaan modal menurun. Model Solow menunjukkan bahwa jika tingkat tabungan tinggi, perekonomian akan memiliki persediaan modal besar dan tingkat output tinggi. Jika tingkat tabungan rendah, perekonomian akan memiliki persediaan modal kecil dan tingkat output rendah.
  • 4. i dan δ δk s2f(k) i*=δk* s1f(k) . k k1* k2* Kenaikan tingkat tabungan menyebabkan persediaan modal tumbuh ke kondisi mapan baru. Tingkat Modal Kaidah Emas Nilai kondisi-mapan k yang memaksimalkan konsumsi disebut Tingkat Modal Kaidah Emas (Golden Rule Level of Capital). Output tiap pekerja pada kondisi-mapan adalah f (k*) di mana k* adalah persediaan modal tiap pekerja pada kondisi-mapan. Lalu, karena persediaan modal tidak berubah pada kondisi-mapan, investasi sama dengan depresiasi δk*. Mensubstitusi f (k*) untuk y dan δk* untuk i, konsumsi tiap pekerja pada kondisi mapan: c*= f (k*) - δk* konsumsi pada kondisi-mapan adalah sisa dari output kondisi-mapan dikurangi depresiasi kondisi-mapan. Ini lebih jauh menunjukkan bahwa kenaikan modal kondisi-mapan memiliki dua efek berlawanan pada konsumsi kondisi-mapan. Di satu sisi, lebih banyak modal berarti lebih banyak output. Di sisi lain, lebih banyak modal juga berarti lebih banyak output yang harus digunakan untuk mengganti modal yang habis dipakai. δk δk f(k) C*emas k k*emas kemiringan fungsi produksi adalah produk marjinal modal MPK. Kemiringan garis dk* adalah d. Karena dua kemiringan ini sama pada k*emas, Kaidah Emas dapat dijelaskan dengan persamaan : MPK = δ. Pada tingkat modal Kaidah Emas, produk marjinal modal sama dengan tingkat depresiasi.
  • 5. Pertumbuhan Populasi Diasumsikan bahwa populasi dan angkatan kerja tumbuh dengan tingkat konstan n. Jika n adalah tingkat pertumbuhan populasi dan δ adalah tingkat depresiasi, maka (δ + n)k adalah investasi impas (break-even investment) jumlah yang diperlukan untuk mempertahankan persediaan modal per pekerja k konstan. .investasi, investasi impas (δ+n)k sf(k) . k k* Agar perekonomian ada di kondisi mapan, investasi s f(k) harus mengatasi dampak depresiasi dan pertumbuhan populasi (δ + n)k. Ini ditunjukkan oleh perpotongan dua kurva. Kenaikan tingkat tabungan menyebabkan persediaan modal tumbuh ke kondisi mapan. Kenaikan tingkat pertumbuhan populasi menggeser garis yang mewakili pertumbuhan populasi dan depresiasi ke atas. Kondisi mapan baru memiliki tingkat modal per pekerja lebih rendah daripada kondisi awal. Jadi, model Solow memprediksi perekonomian dengan tingkat pertumbuhan populasi lebih tinggi akan memiliki tingkat modal per pekerja lebih rendah dan karena pendapatan lebih rendah. .investasi, investasi impas (δ+n2)k (δ+n1)k sf(k) . k k*2 k*1 Kenaikan tingkat pertumbuhan populasi dari n1 ke n2 mengurangi persediaan modal kondisi-mapan dari k*1 ke k*2. Perubahan persediaan modal per pekerja : ∆k = i – (δ+n)k Sekarang, kita substitusi sf(k) untuk i: ∆k = (sfk) – (δ+n)k
  • 6. Persamaan ini menunjukkan bagaimana investasi, depresiasi dan pertumbuhan populasi baru mempengaruhi persediaan modal per-pekerja. . sf(k) (δ+n’)k (δ+n)k sf(k) . k k*’ k* Kenaikan tingkat pertumbuhan populasi akan menurunkan tingkat output per pekerja. Meskipun tingkat tabungan tinggi menghasilkan tingkat output kondisi-mapan yang tinggi, tabungan sendiri saja tidak bisa membangkitkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
  • 7. Persamaan ini menunjukkan bagaimana investasi, depresiasi dan pertumbuhan populasi baru mempengaruhi persediaan modal per-pekerja. . sf(k) (δ+n’)k (δ+n)k sf(k) . k k*’ k* Kenaikan tingkat pertumbuhan populasi akan menurunkan tingkat output per pekerja. Meskipun tingkat tabungan tinggi menghasilkan tingkat output kondisi-mapan yang tinggi, tabungan sendiri saja tidak bisa membangkitkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
  • 8. Persamaan ini menunjukkan bagaimana investasi, depresiasi dan pertumbuhan populasi baru mempengaruhi persediaan modal per-pekerja. . sf(k) (δ+n’)k (δ+n)k sf(k) . k k*’ k* Kenaikan tingkat pertumbuhan populasi akan menurunkan tingkat output per pekerja. Meskipun tingkat tabungan tinggi menghasilkan tingkat output kondisi-mapan yang tinggi, tabungan sendiri saja tidak bisa membangkitkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
  • 9. Persamaan ini menunjukkan bagaimana investasi, depresiasi dan pertumbuhan populasi baru mempengaruhi persediaan modal per-pekerja. . sf(k) (δ+n’)k (δ+n)k sf(k) . k k*’ k* Kenaikan tingkat pertumbuhan populasi akan menurunkan tingkat output per pekerja. Meskipun tingkat tabungan tinggi menghasilkan tingkat output kondisi-mapan yang tinggi, tabungan sendiri saja tidak bisa membangkitkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.