Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Kebijaksanaan pemerintah di bidang ekonomi x
1.
2. 1. PENGERTIAN EKONOMI MIKRO DAN
EKONOMI MAKRO
a. Pengertian ekonomi Mikro
Bagian dari ilmu ekonomi teori yang
menganalisa kegiatan ekonomi secara individual
/ mendalam.
b. Pengertian ekonomi Makro
Bagian dari ilmu ekonomi teori yang
menganalisa kegiatan ekonomi secara
menyeluruh / total.
3. 2. PERBEDAAN EKONOMI MIKRO DAN
EKONOMI MAKRO
Ilmu ekonomi
adalah ilmu
yang
membahas
segala usaha
manusia untuk
memenuhi
kebutuhan
guna mencapai
kemakmuran
Ekonomi Deskriptif yaitu bagian ilmu ekonomi
yang menggambarkan keadaan / kegiatan
ekonomi yang benar-benar terjadi pada tempat /
Negaara tertentu
Ekonomi Teori adalah ilmu ekonomi yang
menganalisa tentang hubungan antara
variabel-variabel ekonomi.
Ekonomi Terapan adalah bagian ilmu
ekonomi yang membahas kebijakan ekonomi
yang perlu diterapkan dalam daerah / negara
tertentu.
5. 3. CONTOH-CONTOH EKONOMI MIKRO DAN
EKONOMI MAKRO
Ekonomi Mikro
Teori harga
Permintaan dan
penawaran
Ekonomi Makro
Pendapatan nasional
Inflasi
PengangguranPenerimaan Produsen
6. 4. TUJUAN EKONOMI MAKRO DAN
EKONOMI MIKRO
a. Tujuan Ekonomi Makro
Tujuan ekonomi Makro dalam sistem ekonomi pasar ada 4 tujuan :
1) Tingkat output riil yang tinggi dan meningkat
Keberhasilan perekonomian suatu Negara ditandai dengan kemampuan
menghasilkan barang dan jasa serta pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
2) Inflasi yang rendah
Keadaan dimana terjadi kenaikan harga-harga secara umum dan terus
menerus. Keberhasilan ekonomi makro ditandai dengan harga yang stabil
dan inflasi yang rendah.
3) Kesempatan kerja yang luas dan pengangguran rendah
Pengangguran terjadi jika jumlah angkatan kerja melebihi jumlah
kesempatan kerja yang tersedia. Di Negara-negara berkembang
pertumbuhan angkatan kerja cukup tinggi dibanding dengan kesempatan
kerja. Keberhasilan ekonomi makro ditandai dengan pengangguran yang
rendah.
4) Neraca Pembayaran yang seimbang
Neraca Pembayaran adalah catatan mengenai transaksi penduduk suatu
Negara dengan Negara lain. Bila jumlah penbayaran ke luar negeri tidak
sama dengan yang diterima dari luar negeri, selisihnya dapat berupa
surplus/defisit. Ekonomi makro berhasil apabila neraca pembayaran dalam
keadaan surplus/minimal seimbang.
7. b. Tujuan Ekonomi Mikro
Tujuan ekonomi mikro ditandai dengan :
1) Efisiensi untuk mengalokasikan sumber daya, sehingga bagi diperoleh
bagaimana mencapai laba maksimum, sedangkan bagi konsumen
bagaimana dapat memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dengan
sarana yang terbatas.
2) Teori perusahaan cara perusahaan mengkombinasikan berbagai faktor
produksi (tanah, tenaga kerja, modal dan keahlian) untuk dapat
menghasilkan barang dan jasa secara efisien.
8. 5. MASALAH-MASALAH EKONOMI YANG
DIHADAPI PEMERINTAH
Masalah-masalah ekonomi yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia
hampir sama dengan Negara-negara berkembang yang lain adalah
sebagai berikut :
a. Kemiskinan
Kemiskinan disebabkan karena rendahnya tingkat pendapatan.
Pendapatan yang rendah akibat dari sumber daya manusia yang
rendah, seperti pendidikan dan ketrampilan rendah, kesehatan yang
rendah, produktivitas rendah, tidak kreatif, keterbatasan modal dan
sebagainya.
b. Pengangguran yang tinggi
Pengangguran disebabkan pertumbuhan angkatan kerja tidak
sebanding dengan kesempatan kerja. Pertumbuhan penduduk yang
tinggi tanpa diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi menyebabkan
pengangguran. Pada akhirnya angka ketergantungan di Negara
berkembang umumnya menjadi tinggi.
9. c. Pemerataan Pendapatan
Pendapatan penduduk di Negara berkembang pada umumnya tidak
merata, sebagian kecil penduduk memiliki kekayaan yang jumlahnya
banyak, sementara sebagian besar penduduk menguasai kekayaan yang
jumlahnya kecil.
d. Ketergantungan keuangan yang tinggi pada dunia Internasional
Pembangunan ekonomi Negara berkembang umumnya tergantung pada
lembaga keuangan internasional untuk memperoleh pinjaman. Seperti
kepada Bank Dunia, Dana Moneter Internasional.
e. Ketergantungan terhadap produksi pertanian dan ekspor produk primer
Perekonomian Negara berkembang sering tergantung pada produk primer
seperti hasil hutan, pertanian, pertambangan untuk dijual ke luar negeri
sehingga nilai tambahnya menjadi rendah.
f. Kerusakaan Lingkungan
Kerusakaan Lingkungan disebabkan banyak negara berkembang memasok
bahan mentah/bahan baku untuk industri negara maju.
10. 6. MASALAH-MASALAH EKONOMI DI
NEGARA MAJU
Beberapa masalah ekonomi yang dihadapi Negara maju adalah sebagai
berikut :
a. Jumlah tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja di Negara maju sedikit, disebabkan karena
pertumbuhan penduduknya rendah. Hal ini menjadikan kesulitan
untuk menambah tenaga kerja yang ada.
b. Globalisasi Ekonomi
Globalisasi ekonomi adalah kegiatan ekonomi di seluruh dunia saling
berhubungan satu sama lainnya. Kegiatan ekonomi tidak mengenal
batas-batas Negara, sehingga mengakibatkan masalah : Perpindahan
investasi, Perpindahan tenaga kerja, Mudah masuknya arus barang
dan jasa.
11. 7. KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG
EKONOMI
a. Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah tindakan pemerintah dalam mengatur
penerimaan maupun pengeluaran negara khususnya di bidang
perpajakan, untuk menunjang tercapainya tujuan nasional
kesejahteraan umum.
Tujuan Kebijaksanaan Fiskal :
1) Pengendalian inflasi
2) Kestabilan ekonomi
3) Pemerataan pendapatan
4) Peningkatan produksi
5) Kesempatan kerja
Bentuk-bentuk Kebijakan Fiskal :
1) Menaikkan pajak
2) Menurunkan / mengurangi pengeluaran pemerintah
3) Mengadakan pinjaman pemerintah
4) Menetapkan APBN
12. b. Kebijakan Moneter (Politik Moneter)
Kebijakan moneter adalah tindakan pemerintah dalam mengatur
jumlah uang beredar dengan tujuan menjaga kestabilan nilai uang.
Tujuan Kebijakan Moneter :
1) Memperluas kesempatan kerja
2) Meningkatkan stabilitas ekonomi
3) Memelihara stabilitas harga
4) Meningkatkan efisiensi lembaga keuangan
5) Memperbaiki neraca perdagangan dan keseimbangan neraca
pembayaran
13. Bentuk kebijakan moneter yang dilaksanakan pemerintah melalui bank
sentral (bank Indonesia) adalah :
1) Politik Diskonto
Kebijakan untuk menambah / mengurangi jumlah uang yang beredar
dengan cara menaikkan / menurunkan suku bunga bank.
2) Politik cadangan kas (cash ratio)
Politik dengan menambah / mengurangi jumlah uang yang beredar
dengan cara menaikkan / menurunkan cadangan minimum yang
harus dipenuhi oleh bank-bank umum dalam mengedarkan / kredit
kepada masyarakat.
14. Politik Pasar Terbuka
Kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral untuk
menambah/mengurangi jumlah uang beredar dengan cara
menjual/membeli surat-surat berharga berupa obligasi (Surat
Pengakuan Utang).
3) Pembatasan Kredit
Kebijakan yang bisa dilakukan oleh bank sentral untuk mengurangi
jumlah yang beredar di masyarakat dengan cara menentukan syarat-
syarat kredit yang ketat.
4) Devaluasi
Menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap uang
asing, dengan tujuan mencapai keseimbangan neraca pembayaran.
15. c. Kebijakan Produksi
Kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk menaikkan produksi di
dalam negeri yang dilakukan pemerintah adalah sebagai berikut :
1) Subsidi
Bantuan yang diberikan pemerintah dalam bentuk subsidi BBM, subsidi
pupuk, subsidi bunga pinjaman, dan subsidi listrik.
2) Intensifikasi dan Ekstensifikasi
Untuk meningkatkan produksi dapat dilakukan dengan jalan
meningkatkan produktivitas / dengan menambah faktor produksi yang
telah ada (ekstensifikasi).
3) Proteksi
Tindakan untuk melindungi industri dalam negeri terhadap produk
impor. Bentuknya dapat berupa bea masuk yang tinggi, kuota sampai
pelarangan impor.
16. d. Kebijakan Upah dan Harga
Kebijakan upah misalnya dengan menetapkan upah minimum
regional (UMR).
Kebijakan harga misalnya untuk melindungi konsumen dengan
menetapkan harga tertinggi, sedangkan untuk melindungi produsen
dengan menetapkan harga terendah.
e. Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan perdagangan Internasional yang dilakukan pemerintah
diharapkan dalam perdagangan terjadi neraca pembayaran yang
seimbang. Bentuk kebijaksanaannya adalah :
1) Pemberian kredit ekspor
2) Penyederhanaan peraturan-peraturan (Deregulasi)
3) Peningkatan Mutu Produk dalam negeri, sehingga dapat bersaing
dengan produk-produk luar negeri yang lain.