Dokumen tersebut membahas tentang kandungan kimiawi dan manfaat kulit jeruk sebagai insektisida alami. Kulit jeruk mengandung minyak atsiri, limonene, dan sitronela yang bermanfaat untuk membasmi hama seperti semut, belalang, dan nyamuk. Cara pembuatannya meliputi merebus atau menghaluskan kulit jeruk lalu dicampur dengan air atau tembakau untuk diaplikasikan sebagai pestisida.
5. 3. Kandungan Kulit Jeruk
1.Minyak
Atsiri
2.Limonene
3.Sitronela
4.Zat
lainnya
6. 3.1 Minyak Astiri
Minyak atsiri dari kulit jeruk sebagai minyak yang
mudah menguap dan terbakar. Minyak atsiri, atau
dikenal juga sebagai minyak eteris (aetheric oil), minyak
esensial, minyak terbang, serta minyak aromatik,
adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud
cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap
sehingga memberikan aroma yang khas.
Para ahli biologi menganggap, minyak atsiri merupakan
metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagai
alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh serangga
(hama) ataupun sebagai agen untuk bersaing dengan
tumbuhan lain dalam mempertahankan ruang hidup.
7. Manfaat Minyak Astiri
Kesehatan ,Mencegah mabuk perjalanan, radang dingin
(frostbite), bronchitis (radang pada saluran paru-paru)
kronis, batuk, konstipasti (sembelit/ susah buang air
besar), hangover (perasaan sakit pada waktu bangun pagi
setelah minum minuman keras terlalu banyak), sakit
geraham, mengobati gigi yang sensitif, mastitis (payudara
terasa bengkak saat produksi ASI berlebih), menghilangkan
bau mulut, menghentikan muntah dan mengobati perut
yang sakit, mencegah sesak nafas, menghilangkan dahak di
dalam paru-paru, mengobati radang pankreas, dan
menambah nafsu makan.
Sebagai bahan pembuat minyak wangi, pengharum
ruangan,penambah citarasa pada makanan dan minuman,
dan insektisida.
8. 3.2 Limonene/d-limonene
Limonene/d-limonene adalah nama latin dari ekstrak kulit
jeruk. Insektisida ini paling efektif untuk mengendalikan
hama serangga peliharaan, seperti membunuh tungau,
pinjal dan caplak.
Kandungan limonen bervariasi untuk tiap varietas jeruk,
berkisar antara 70-92%.
Cara kerja piretrin adalah dengan dua tahap yaitu dengan
meracuni serangga (knock down) kemudian mengganggu
syaraf (blockade) serangga. Serangga biasanya lumpuh
(knock down) tetapi dapat normal kembali bila tahap
pertama bisa di atasi. Di sini, serangga tidak akan mati,
tetapi bila serangga tidak bisa menetralkan tahap pertama
maka jaringan syaraf akan terganggu dan akhirnya mati. -
9. 3.3 Sitronela
Senyawa sitronela mempunyai sifat racun
dehidrasi (Desiccant). Racun tersebut
merupakan racun kontak yang dapat
mengakibatkan kematian karena kehilangan
cairan terus menerus. Serangga yang terkena
racun ini akan mati karena kekurangan cairan.
10. Zat – Zat Lain
lonalol, linalil
dan terpinol
yang berfungsi
sebagai
penenang
(sedative)
12. Untuk Membasmi Hama Semut, Belalang, dan Lalat
Alat:
• Pisau
• Panci
• Botol semprot
Bahan:
• 2 Kulit jeruk besaryang baru dilepas dari daging
buahnya.Ingat, dalam pembuatan insektisida ini diharapkan
menggunakan kulit jeruk yang baru dilepaskan dari daging
buahnya langsung. Agar kadar minyak atsiri tidak menguap.
• Air satu gelas (250 ml) .
13. Cara Pembuatan
Buang lapisan dalam dari kulit jeruk. Yang berupa lapisan halus
berwarna putih. Hal ini bertujuan agar pada saat ekstraksi, minyak
atsiri yang ada di dalam kulit jeruk bisa cepat terserap keluar.
Masukkan kulit jeruk bersama air dalam panci untuk direbus.
Rebus air dan kulit jeruk selama (15) menit.
Air mulai berubah warna kekuningan kental, dan muncul gelembung
gelembung dari pinggir lapisan kulit jeruk.
Jika rebusan air kulit jeruk telah mendidih, matikan kompor dan
angkat panci yang berisi rebusan air kulit jeruk.
Diamkan selama satu hari satu malam agar efek dari pestisida lebih
manjur karena aroma nya semakin pekat.
Setelah itu, masukkan ekstrak kulit jeruk ke dalam botol semprot
dan siap digunakan.
14. Cara Pembuatan Insektisida Pembasmi
Nyamuk
• Bentuk kulit jeruk dengan ukuran 3 x 4 cm.
• Kupas bagian putih kulit jeruk.
• Pasangkan kulit jeruk tersebut pada alat
pembasmi nyamuk elektrik.
• Cara ini hanya bertahan selama 60 menit.
15. Pembuatan Pestisida Pembasmi
Walang Sangit
Alat :
• Pisau
• Mesin penghalus
• Saringan
halus/waring
• Wadah plastic
Bahan :
• Kulit jeruk 50 g
• Tembakau dari
puntung rokok 150-
250 g
• Air 1 liter
16. Cara Pembuatan :
Siapkan tembakau dari puntung rokok 150-250 g
Kemudian keringkan tembakau dari puntung rokok tersebut sampai benar-
benar kering dan terlihat perubahan warnanya
Haluskan tembakau kering tersebut sampai benar-benar halus
Masukan bubuk tembakau tersebut ke dalam wadah plastic
Campurkan bubuk tembakau tersebut dengan air dengan rasio 150
g bubuk tembakau : 1 liter air
Siapkan kulit jeruk 100 g
Masukan kulit jeruk kedalam blender, ditambah 50 ml air, dan haluskan.
Masukan kulit jeruk yang sudah di haluskan ke dalam
campuran tembakau dan air yang sudah dimasukan dalam satu wadah,
diamkan selama 1 hari.
Saring larutan tembakau dan kulit jeruk tersebut dengan menggunakan
puring sampai ampas dari kedua bahan tersebut terpisah.
17. Kelebihan Pestisida Kulit Jeruk :
• Degradasi/penguraian yang cepat oleh sinar matahari
• Memiliki pengaruh yang cepat, yaitu menghentikan nafsu
makan serangga walaupun jarang menyebabkan kematian
• Toksisitasnya umumnya rendah terhadap hewan dan
relative lebih aman pada manusia dan lingkungan
• Memiliki spectrum pengendalian yang luas (racun lambung
dan syaraf) dan bersifat selektif
• Dapat diandalkan untuk mengatasi OPT yang telah kebal
pada pestisida kimia
• Phitotoksitas rendah, yaitu tidak meracuni dan merusak
tanaman
• Murah dan mudah dibuat oleh petani
18. Kekurangan Pestisida Kulit Jeruk :
• Cepat terurai dan daya kerjanya relatif lambat
sehingga aplikasinya harus lebih sering
• Daya racunnya rendah (tidak langsung
mematikan bagi serangga)
• Produksinya belum dapat dilakukan dalam
jumlah besar karena keterbatasan bahan baku
• Kurang praktis
• Tidak tahan disimpan