Dokumen tersebut membahas definisi akuntansi menurut internasional, nasional, dan GAAP. Juga membahas teori akuntansi sebagai ilmu, seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Terakhir membahas kebijakan dan perubahan model-model akuntansi.
1. TEORI AKUNTANSI
DEFINISI AKUNTANSI MENURUT INTERNASIONAL, NASIONAL, GAAP//
AKUNTANSI SEBAGAI ILMU SENI, SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN, ILMU
KEBIJAKAN DAN PERUBAHAN MODEL-MODEL AKUNTANSI
Disusun oleh :
Hartini Anurgiya (SA1201003)
Melania Br. Manjorang (SA1200)
Evi Nurhayati (SA1201006)
FAKULTAS EKONOMI
Program Studi Ekonomi Akuntansi
UNIVERSITAS INFORMATIKA DAN BISNIS INDONESIA
BANDUNG 2015
2. TEORI AKUNTANSI
Merupakan bagian penting dari praktik. Teori akuntansi menjadi landasan untuk
memecahkan masalah-masalah akuntansi secara beralasan atau bernalar yang secara etis dan
ilmiah dapat dipertanggungjawaban. Pengetahuan tentang teori akan mengimbangi
keterbatasan pengalaman dan kepentigan praktis. Dengan teori orang akan melihat masalah
dengan perspektif yang lebih luas dan bebas dari hal-hal yang teknis atau rinci. Praktik
akuntansi yang baik dan maju tidak akan dapat dicapai tanpa suatu teori baik yang
melandasinya.
DEFINISI AKUNTANSI
• Nasional
Akuntansi Nasional (akuntansi makro), bidang akuntansi khusus diterapkan pada
lembaga, yang bertugas melayani perekonomian nasional. Unsur-unsur yang tercakup:
rekening pendapatan dan produksi nasional, rekening antar industri, rekening arus
dana, rekening neraca pembayara, dan rekening neraca nasional.
• Internasional
Akuntansi internasional adalah akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan
prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar
akuntansi di seluruh dunia
• GAAP
GAAP adalah standar umum akuntansi dan perusahaan go public yang telah
dikembangkan selama bertahun-tahun, dan yang digunakan oleh bisnis untuk
mengatur informasi keuangan mereka menjadi catatan transaksi akuntansi yang
ringkas dalam pelaporan keuangan, serta mengungkapkan informasi pendukung
tertentu.
3. • Seni
Pada awal perkembangannya, akuntansi dapat dikatakan sebagai kerajinan (seni)
karena orang yang akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan akuntansi harus
terjun langsung dalam dunia praktik dan mengerjakan magang pada
praktisi.Akuntansi adalah seni mencatat, menggolongkan dan meringkas transaksi dan
kejadian yang bersifat keuangan dengan cara tertentu dan dalam bentuk satuan uang,
serta menafsirkan hasil-hasilnya Jadi kalau akuntansi dikatakan sebagai seni maka
yang dimaksud adalah cara menerapkannya
• Ilmu Pengetahuan
Pada perkembangan selanjutnya, keterampilan akuntansi ini sudah bisa didefinisikan
dengan jelas sehingga membentuk seperangkat pengetahuan yang utuh sehingga dapat
diajarkan melalui institusi pendidikan.
Akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pengidentifikasian, pengesahan,
pengukuran, pengakuan, pengklasifikasian dan penyajian data keuangan dasar (bahan
oleh akuntansi) yang terjadi dari kejadian-kejadian, transaksi-transaksi atau kegiatan
operasi suatu unit organisasidengan cara tertentu untuk menghasilkan informasi yang
relevan bagi pihak yang berkepentingan.
Bila akuntansi dipandang sebagai sains, maka akuntansi akan banyak membahas
gejala akuntansi seperti kenapa perusahaan menggunakan metode akuntansi tertentu,
faktor apa saja yang mendorong manajemen memanipulasi laba, apakah partisipasi
dalam penyusunan anggaran mempengaruhi kinerja manajer devisi.
• Teknologi
Teknologi merupakan seperangkat pengetahuan untuk menghasilkan sesuatu (produk)
yang bermanfaat dan pengertian teknologi sendiri tidak hanya fisis (hard technology)
tetapi juga teknolgi lunak (soft tecnology). Teknologi sendiri bisa diartikan sebagai
sains terapan, sedangkan akuntansi juga merupakan sains terapan.
4. Akuntansi dipandang sebagai teknologi karena akuntansi merupakan alat institusi
sosial untuk menyediakan pedoman pengukuran dan metode untuk mengendalikan
kegiatan dan prilaku pengambilan keputusan ekonomik yang dominan dalam lingkup
organisasi, perusahaan ataupun lembaga pemerintahan (negara).
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Kebijakan Akuntansi dari suatu entitas pelaporan adalah prinsip-prinsip akuntansi
yang spesifik dan metode-metode penerapan prinsip-prinsip tersebbut yang dinilai oleh
manajemen dari entitas tersebut sebagai yang paling sesuai dengan kondisi yang ada untuk
menyajikan secara wajar posisi keuangan, perubahan yang terjadi pada posisi keuangan, dan
hasil operasi sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dan karena itu telah
diadopsi untuk pembuatan laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi meliputi pilihan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi, peraturan dan
prosedur yang digunakan manajemen dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Beberapa jenis kebijakan akuntansi dapat digunakan untuk subjek yang sama. Pertimbangan
dan atau pemilihan perlu disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Sasaran pilihan kebijakan
yang paling tepat akan menggambarkan realitas ekonomi perusahaan secara tepat dalam
bentuk keadaan keuangan dan hasil operasi. Tiga pertimbangan pemilihan untuk penerapan
kebijakan akuntansi yang paling tepat dan penyiapan laporan keuangan oleh manajemen:
1. Pertimbangan Sehat
Ketidakpastian melingkupi banyak transaksi. Hal tersebut harusnya diakui dalam
penyusunan laporan keuangan. Sikap hati-hati tidak membenarkan penciptaan
cadangan rahasia atau disembunyikan.
2. Substansi Mengungguli Bentuk
Transaksi dan kejadian lain harus dipertanggungjawabkan dan disajikan sesuai dengan
hakekat transaksi dan realitas kejadian, tidak semata-mata mengacu bentuk hukum
transaksi atau kejadian.
3. Materialitas
Laporan keuangan harus mengungkapkan semua komponen yang cukup material yang
mempengaruhi evaluasi atau keputusan-keputusan.
Laporan keuangan harus jelas dan dapat dimengerti, berdasar pada kebijakan akuntansi yang
berbeda di antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain, dalam satu negara maupun antar
5. negara. Pengungkapan kebijakan akuntansi dalam laporan keuangan dimaksudkan agar
laporan keuangan tersebut dapat dimengerti. Pengungkapan kebijakan tersebut merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Pengungkapan hal ini sangat membantu
pemakai laporan keuangan, karena kadang-kadang perlakuan yang tidak tepat atau salah
digunakan untuk suatu komponen neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, atau laporan
lainnya terbias dari pengungkapan kebijakan terpilih.
Kebijakan Akuntansi :
A. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yakni Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (sekarang
Bapepam dan LK)
Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasi ini adalah konsep biaya perolehan
(historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain,
sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut,
antara lain persediaan yang dinyatakan sebesar nilai uang lebih rendah antara biaya
perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Laporan
keuangan konsolidasi ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp).
B. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan
anak perusahaan yang dikendalikannya, dimana Perusahaan memiliki lebih dari 50 %,
baik langsung maupun tidak langsung, hak suara di anak perusahaan dan dapat
menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari anak perusahaan untuk memperoleh
keuntungan dari aktivitas anak perusahaan tersebut. Sebuah anak perusahaan tidak
dikonsolidasikan apabila sifat pengendaliannya adalah sementara karena anak
perusahaan tersebut diperoleh dengan tujuan akan dijual kembali dalam waktu dekat;
atau jika ada pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak
perusahaan untuk memindahkan dananya ke Perusahaan.
6. Saldo atas transaksi termasuk keuntungan atau kerugian yang belu direalisasi atas
transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil
usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan
akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama.
Apabila anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari
kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, maka
dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan
tersebut.
Hak minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan sebesar
proporsi pemegang saham minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan
tersebut sesuai dengan presentase kepemilikan pemegang saham minoritas pada anak
perusahaan tersebut.
Kerugian yang menjadi bagian pemegang saham minoritas pada suatu anak
perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan
kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus
dibebankan kepada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang
mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan
pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode
selanjutnya, anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih
dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian
kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham
mayoritas dapat ditutup.
Pada saat akuisisi, aktiva dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai
wajarnya pada tanggal akuisisi. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian
perusahaan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang
diakui pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aktiva non moneter yang diakuisisi
harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi.
Sisa selisih lebih setelah penurunan nilai wajar aktiva dan kewajiban nonmoneter
tersebut diakui sebagai goodwill negative, dan diperlakukan sebagai pendapatan
ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan garis lurus selama
20 tahun.
C. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali Mayora Nederland B.V,
diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi–transaksi selama tahun berjalan
dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya
7. transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing
disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
Keuntungan dan kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan
laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
D. Transaksi Hubungan Istimewa
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah:
1. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan atau dikendalikan
oleh atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk
holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries;
2. Perusahaan asosiasi
3. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu
kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan,
dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan
keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapaka mempengaruhi atau
dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);
4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempengaruhi wewenang dan
tanggungjawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan
Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manager dari
Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
5. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik
secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam
butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas
perusahaan tersebut
E. Pajak Penghasilan
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara
substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau
dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau
dikreditkan langsung ke ekuitas.
F. Laba per Lembar
Laba perlembar dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
8. G. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan
segmen adalah segmen usaha sedangkan segemen sekunder adalah segmen geografis.
Keanekaragaman Kebijakan Akuntansi dan Pengungkapannya
Tugas interpretasi laporan keuangan sulit dilaksanakan jika menggunakan berbagai kebijakan
beberapa bidang (akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, dan lain-lain) atau wilayah
akuntansi yang berbeda (wilayah akuntansi per negara, kumpulan negara dan lain-lain).
Di dunia belum ada sebuah daftar tunggal kebijakan akuntansi dapat digunakan bersama-
sama, sehingga para pemakai dapat memilih dari daftar tunggal itu, sehingga perbedaan
pilihan kebijakan berdasar pertimbangan kejadian, syarat dan kondisi yang serupa.
Contoh berikut adalah bidang yang menimbulkan perbedaan kebijakan akuntansi dan karena
itu diperlukan pengungkapan atas perlakuan akuntansi terpilih:
Umum
• Kebijakan konsolidasi
• Konversi atau penjabaran mata uang asing meliputi pengakuan keuntungan dan
kerugian pertukaran
• Kebijakan penilaian menyeluruh seperti harga perolehan, daya beli umum, nilai
penggantian
• Peristiwa setelah tanggal neraca
• Sewa guna usaha, sewa beli atau transaksi cicilan dan bung
• Pajak
• Kontrak jangka panjang
• Franchise atau waralaba
Aktiva
• Piutang
• Persediaan (persediaan dan barang dalam proses) dan beban pokok penjualannya
• Aktiva dapat disusutkan dan penyusutan
• Tanaman belum menghasilkan
• Tanah yang dimiliki untuk pembangunan dan biaya pembangunan
• Investasi pada anak perusahaan, investasi dalam perusahaan asosiasi dan investasi
lain
• Penelitian dan pengembangan
9. • Paten dan merek dagang
• Goodwill
Kewajiban dan Penyisihan
• Jaminan
• Komitmen dan kontinjensi
• Biaya pensiun dan tunjangan hari tua
• Pesangon dan uang penggantian
Keuntungan dan kerugian
• Metode pengakuan pendapatan
• Pemeliharaan, reparasi-perbaikan (repairs), dan penyempurnaan–penambahan
(improvement)
• Untung-rugi penjualan aktiva
• Akuntansi Dana, wajib atau tak wajib, termasuk pembebanan dan pengkreditan
langsung ke perkiraan surplus
Kebijakan akuntansi dewasa ini tidak secara teratur dan tidak secara penuh diungkapkan
dalam semua laporan keuangan. Perbedaan besar masih terjadi dalam bentuk, kejelasan dan
kelengkapan pengungkapan yang ada dalam suatu negara maupun antar negara atas kebijakan
akuntansi harus diungkapkan. Dalam sebuah laporan keuangan, beberapa kebijakan akuntansi
yang penting telah diungkapkan sementara kebijakan akuntansi yang penting lain tidak
diungkapkan.
Bahkan pada negara-negara yang mewajibkan pengungkapan atas kebijakan akuntansi
penting, tak selalu tersedia pedoman yang menjamin keseragaman metode pengungkapan.
Pertumbuhan perusahaan multinasional dan pertumbuhan teknologi keuangan internasional
telah memperbesar kebutuhan keseragaman laporan keuangan melewati batas negara.
Laporan keuangan seharusnya menunjukkan hubungan angka-angka dengan periode
sebelumnya. Jika perubahan kebijakan akuntansi berpengaruh material, perubahan kebijakan
perlu diungkapkan, dampak perubahan secara kuantitatif harus dilaporkan.
Perubahan kebijakan akuntansi yang tidak mempunyai pengaruh material dalam tahun
perubahan juga harus diungkapkan jika berpengaruh secara material terhadap tahun-tahun
yang akan datang.
PERUBAHAN DAN MODEL-MODEL AKUNTANSI
Standar pelaporan perubahan harga menyangkut tiga model yaitu:
1) Akuntansi kos historis
10. Dalam akuntansi kos historis, perubahan harga spesifik ini tidak diperhatikan dan
dengan sendirinya perubahan ini akan tersembunyi dalam perhitungan laba.
Seandainya pengaruh perubahan harga spesifik tersebut dikeluarkan dari perhitungan
laba, pengaruh ini akan menjadi untung atau rugi penahanan.
2) Akuntansi daya beli konstan
Tujuan akuntansi daya beli konstan adalah mempertahankan kapital atas dasar daya
beli :
Pemilihan Indeks Harga untuk Konversi
Untuk dapat menyajikan statemen keuangan berbasis daya beli, data kos historis harus
dikonversi menjadi kos daya beli pada saat pelaporan.
Untuk menyusun statemen keuangan lengkap dalam daya beli, semua pos baik neraca
atau laba-rugi harus dikonversi. Bila indeks rata-rata digunakan dan pos-pos laba rugi
terjadi secara merata selama perioda, rupiah daya beli yang didapat untuk suatu pos
biasanya hampir sama dengan jumlah rupiah nominalnya.
Keunggulan dan Kelemahan
Argumen yang biasanya diajukan untuk mendukung penyajian informasi daya beli
konstan adalah :
1) Akuntansi daya beli konstan menjadi angka akuntansi lebih bermakna
2) Dengan akuntansi daya beli konstan, pembandingan antarperioda akan
memberikan informasi yang lebih bermakna daripada pembandingan atas
dasar rupiah nominal
3) Pembandingan data antarperusahaan juga akan menjadi lebih berarti dan
informatif
4) Akuntansi daya beli konstan akan menghasilkan informasi laba atas dasar
konsep mempertahankan kapital
5) Pejabat pemerintah sudah terbiasa menganalisis data keuangan atas dasar nilai
real, sehingga pelaporan keuangan perusahaan dengan menggunakan rupiah
11. nominal kemungkinan dapat menyebabkan kebijakan pemerintah yang
merugikan perusahaan
6) Akuntansi daya beli konstan merupakan sarana mengeluarkan pengaruh
perubahan harga umum tanpa harus mengubah atau mengganti struktur
akuntansi yang sudah berjalan.
7) Akuntansi daya beli konstan dapat mengatasi atau meniadakan sama sekali
metoda akuntansi yang dimaksudkan untuk menanggulangi perubahan harga
secara parsial atau secara pos per pos
Beberapa keberatan dan kelemahan terhadap akuntansi daya beli konstan adalah :
1) Akuntansi daya beli konstan mendasarkan diri pada data kos historis sehingga
kelemahan-kelemahan yang melekat pada kos historis tidak seluruhnya dapat
dihilangkan atau diatasi. Jadi, akuntansi daya beli konstan belum
memperhitungkan pengaruh perubahan harga spesifik
2) Manfaat informasi tambahan kemungkinan besar tidak sepadan dengan kos
untuk menyusun statemen keuangan daya beli konstan
3) Acapkali stateman keuangan daya beli konstan diinterpretasi secara keliru
sebagai informasi tentang nilai sekarang padahal informasi yang disajikan oleh
akuntansi daya beli konstan bukan merupakan nilai sekarang, nilai yang dapat
direalisasi, atau bahkan nilai diskonan
4) Untung rugi daya beli tidak mempunyai makna atau interpretasi yang jelas
atau intuitif.
5) Acapkali indeks yang digunakan untung menghomogenuskan unit pengukur
tidak mewakili perubahan daya beli yang terkandung dalam aset perusahaan
sehingga hasil perhitungan akuntansi daya beli konstan diragukan
keterandalannya.
Kapital Daya Beli
Kapital daya beli sebenarnya merupakan kapital finansial. Kapital finansial, laba terjadi dari
kenaikan jumlah rupiah kapital tanpa memperhatikan wujud kapital tersebut. Kapital daya
beli adalah jumah rupiah kapital finansial yang telah dikonversi menjadi daya beli.
12. 3) Akuntansi kos sekarang
Tujuan akuntansi kos sekarang adalah mengukur laba suatu perioda dengan mempertahankan
kapital semula. Kapital diukur atas dasar kapasitas operasi atau kemampuan untuk
menyediakan barang dan jasa dengan kuantitas yang sama dengan kapasitas atau kemampuan
kapital sebelumnya.
Dasar Pengukuran Kos Sekarang
1. Kos Pengganti
Penekanan diletakkan pada kos pengganti aset yang dikuasai perusahaan dengan aset
yang sejenis atau sama fungsinya. Kos pengganti ini, secara konseptual laba perioda
akan terjadi atas dua unsur yaitu : (1) laba operasi dan (2) untung atau rugi penahanan
akibat perubahan harga relatif.
FASB memberi pedoman pengukuran fasilitas fisis yang sudah terpakai dengan cara
berikut :
a. Mengukur kos sekarang suatu fasilitas fisis baru yang mempunyai potensi jasa
yang sama dengan potensi jasa fasilitas pada waktu dibeli perusahaan dan
menguranginya dengan depresiasi yang diperhitungkan atas dasar kos baru sesuai
metoda yang sama
b. Mengukur kos sekarang suatu fasilitas fisis beka yang sama umum dan
kondisinya dengan aset yang sekarang dikuasai/dimiliki perusahaan
c. Mengukur kos sekarang suatu fasilitas fisis baru yang mempunyai potensi jasa
yang berbeda dengan yang sekarang dikuasai/dimiliki perusahaan dan
menyesuaikan kos baru tersebut terhadap perbedaan-perbedaan nilai potensi jasa
akibat perbedaan umur, kapasitas, kualitas jasa dan kos
pemeliharaan/pengoperasian.
2. Nilai Jual Sekarang
Kos sekarang aset diukur atas dasar harga aset senandainya pada saat sekarang
perusahaan memilih untuk menjual aset tersebut alih-alih memakainya untuk
13. operasi. Nilai jual sekarang berarti jumlah rupiah pendapatan yang dapat direalisasi
seandainya aset dijual sekarang.
3. Nilai Terrealisasi Harapan
Pendekatan ini sama dengan nilai jual sekarang hanya pengukuran dilakukan atas
dasar nilai sekarang aliran kas masa datang yang diterima dari aset atau dibayar untuk
aset atau utang bersangkutan.
Nilai penggunaan adalah nilai sekarang aliran kas di masa mendatang yang
diharapkan akan diterima dari penggunaan aset oleh perusahaan. Nilai pasar sekarang
adalah jumlah rupiah kas, atau setara kas yang diharapkan akan dapat diperoleh dari
penjualan suatu aset dikurangi dengan biaya penjualan yang terlibat dalam proses
penjualan aset tersebut.
Kos sekarang dan Pemertahanan Kapital
Akuntansi kos sekarang dilandasi konsep mempertahankan kapital. Perubahan harga aset
yang ditahan selama suatu perioda menimbulkan untung atau rugi penahanan.
Untuk kapital finansial untung atau rugi ini akan diperhitungkan dalam penentuan laba
perioda sebagai untung terrealisasi. Perbedaan utama antara konsep mempertahankan kapital
fisis dan kapital finansial adalah bahwa dalam mempertahankan kapital fisis, untung atau rugi
penahanan tidak dimasukkan sebagai komponen laba perioda tetapi diperlakukan sebagai
penyesuai ekuitas pemegang saham.
Sumber Informasi dan Teknik Pengukuran penentuan kos sekarang
1. Pengindeksan (Indexation)
Sumber informasi dapat berupa (1) indeks harga yang dihasilkan pihak eksternal
untuk kelompok barang atau jasa yang diukur atau (2) indeks harga yang dihasilkan
sendiri oleh perusahaan berdasarkan catatan historis untuk kelompok barang ataujasa
yang diukur
2. Penghargaan Langsung (Direct Pricing)
14. Informasi dari luar berupa (1) harga faktur sekarang, (2) daftar harga dari penjual
barang atau jasa (price list) atau kutipan harga lain atau taksiran, dan (3) kos produksi
standar yang menggambarkan kos sekarang.
3. Pengkosan Unit (Unit Costing)
Teknik ini digunakan untuk menaksir kos reproduksi suatu barang. Teknik ini
digunakan untuk barang tau jasa yang tidak mempunyai pasar keluaran atau barang
yang bersifat khusus (tidak standar).
4. Penghargaan fungsional (Functional Pricing)
Teknik ini digunakan untuk menentukan kos pengganti suatu fungsi produksi atau
pemrosesan dan bukanya suatu aset secara individual atau kelompok aset yang
masing-masing berdiri sendiri.
Keunggulan dan Kelemahan
Argumen yang diajukan untuk mendukung disediakannya informasi kos sekarang :
1. Tindakan manajemen untuk menghadapi perubahan harga biasanya diwujudkan dalam
keputusan yang didasarkan atas harapan atau prediksi adanya perubahan harga di
masa datang untuk barang atau jasa yang diperoleh perusahaan.
2. Akuntansi kos sekarang dapat menunjukkan laba operasi dan untung penahanan
sehingga dapat memberikan informasi tentang pengaruh perubahan harga terhadap
profitabilitas perusahaan yang sesungguhnya.
3. Informasi kos sekarang bermanfaat dalam analisis kemampuan perusahaan untuk
menjaga kapasitas operasi sekaligus untuk membagi dividen.
4. Neraca atas dasar kos sekarang menggambarkan nilai ekonomik aset dan utang yang
lebih realistik dibandingkan neraca berbasis kos historis.
5. Akuntansi kos sekarang akan memberikan informasi tentang efisiensi suatu
perusahaan yang lebih baik dan dapat diperbandingkan secara lebih bermakna dengan
perusahaan lain.
15. 6. Untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, akuntansi kos sekarang
mendasarkan pada konsep pemertahanan kapital yang semestinya atas dasar
perkembangan dan kondisi perusahaan yang mutakhir.
Kritik umum yang ditujukan terhadap akuntansi kos sekarang :
1. Belum ada definisi yang tegas dan tunggal tentang apa yang dimaksud aset pengganti
dan bagaimana aset tersebut diukur.
2. Akuntansi kos sekarang belum mempertimbangkan pengaruh perubahan daya beli
uang.
3. Konsep mempertahankan kapital yang menjadi landasan kos sekarang sebenarnya
bukan merupakan fungsi akuntansi atau laporan tetapi fungsi manajemen.
4. Kerumitan penyususunan informasi kos sekarang sebagai pelengkap tidak sepadan
dengan manfaat yang diperoleh.
Suatu model akuntansi perubahan harga ditentukan oleh kombinasi tiga faktor:
1) Dasar penilaian
2) Skala pengukuran
3) Jenis Kapital
Perbedaan Akuntansi Daya Beli Konstan dan Kos Sekarang
Akuntansi Daya Beli Konstan
1. Mengatasi masalah unit pengukur.
2. Merevisi atau merevaluasi aset moneter pada akhir perioda.
3. Menggunakan indeks harga umum karena sasaeannya perubahan umum.
4. Mengabaikan untung atau rugi penahanan pada saat revaluasi.
5. Mengungkapkan untung atau rugi daya beli atas aset monoter reto.
16. 6. Untung atau rugi sebagai selisih lebih bermakna sebagai penyesuai kapital daripada
komponen laba dalam rangka pemertahanan kapital.
Akuntansi Kos Sekarang
1. Mengatasi masalah penilaian.
2. Merevisi atau merevaluasi aset nonmoneter secara terus menerus.
3. Menggunakan indeks harga spesifik karena sasarannya perubahan harga spesifik.
4. Mengabaikan untung atau rugi daya beli.
5. Mengungkapkan untung atau rugi penahanan atas aset nonmoneter neto.
6. Untung atau rugi sebagai selisih lebih bermakna sebagai komponen laba daripada
penyesuai kapital dalam rangka pemertahanan kapital.