Laporan ini merangkum wawancara terhadap pemilik Toko Faiz yang bergerak di bidang perdagangan eceran. Toko ini didirikan pada tahun 2006 untuk memenuhi kebutuhan warga setempat. Usaha ini berkembang dengan baik berkat pelayanan yang ramah kepada pelanggan. Pemiliknya senantiasa belajar untuk meningkatkan kualitas bisnis dengan cara memperhatikan kepuasan pelanggan.
1. LAPORAN WAWANCARA USAHA MIKRO (PERDAGANGAN)
Laporan ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
Dosen Pengampuh : Noor Saif Muh. Mussafi, M.Sc
Disusun Oleh :
Suhariyati 11600016
PROGRAM PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014
2. PEMBAHASAN
A. Identitas Toko
Nama usaha : TOKO FAIZ
Lokasi : Jl. Imogiri Timur km 9 jati, Wonokromo, Pleret, Kab Bantul
(dekat SMK N 1 Pleret, samping sate pak Untung)
Nama pemilik : Ibu Isti
Jenis Usaha : Perdagangan
B. Latar Belakang dan Sejarah
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu isti selaku pemilik toko yang
dilakukan pada hari Sabtu, 05 April 2014 pukul 09.15 WIB di kediaman ibu Isti
diperoleh informasi-informasi mengenai awal mula dan latar belakang berdirinya
toko tersebut.
Toko yang berada persis dipinggir jalan tersebut atau yang sekarang lebih
dikenal dengan sebutan TOKO FAIZ didirikan sejak tanggal 28 Februari 2006.
Nama toko tersebut diambil dari nama anak pertama ibu isti. Sebelum membuka
usahanya tersebut ibu isti sempat kerja disalah satu perusahaan rokok, tetapi tidak
lama ibu isti ini bekerja suaminya meminta agar ibu isti berhenti. Alasan adalah
agar ibu isti mengurus dua anaknya yang masih kecil dan mengurus rumah. Selain
dua alasan tersebut, suami ibu isti ini juga punya keinginan untuk membuka
sebuah toko karena para tetangga mereka banyak yang mengeluh jika ingin
membeli sesuatu harus pergi dulu kesuatu tempat yang jaraknya cukup jauh dari
rumah mereka. Melihat peluang inilah suami ibu isti ingin membuka toko dan dari
sinilah awal mula toko itu didirikan.
Awal membuka usahanya ibu isti meminjam modal sebesar Rp 2.000.000
sebagai modal awal, kemudian dari uang pinjaman tersebut dibelikan berbagai
macam kebutuhan pokok dan sandang seperti gula, garam, kecap, mie instan, telur
dan lain sebagainya. Dari minggu ke minggu jumlah konsumen ibu isti terus
meningkat. Hingga akhirnya modal nya kembali dan ibu isti sudah mulai meraih
keuntungan sedikit-demi sedikit. Tetapi, tepat tiga bulan didirikannya toko
tersebut pada tanggal 27 Mei 2006 gempa bumi melanda Yogjakarta, membuat
semua bangunan rusak dan bahkan hancur termasuk toko ibu isti ini.
3. Selama kurang lebih dua bulan ibu isti vakum berjualan. Dan pada bulan juli
ibu isti kembali membuka tokonya tersebut. Kali ini tokonya tersebut dibuka
dengan modalnya sendiri yang berasal dari tabunganya. Dari sini beliau membeli
etalase dan berbagai perangkat-perangkat lain yang dibutuhkan untuk berdagang.
Mulai saat itu semua kembali seperti dulu, konsumen-konsumen ibu isti pun
semakin banyak dan banyak pemasok yang menitipkan dagangannya ke toko ibu
isti sampai sekarang.
C. Sasaran
Untuk pembeli atau konsumennya sendiri adalah para tetangga, warga
setempat dan orang-orang yang sering berlalu lalang karena toko tersebut berada
persis di pinggir jalan.
D. Pola Kerja
Mulai Tutup
Toko FAIZ
(bukasetiaphari)
Jam 08.00 WIB
Jam 22.00 WIB
dijaga
ada keperluan/acara Ishoma
WIB
Buka setiap hari
Ibu isti
Orang kepercayaan Anak ibu isti
4. E. Sistem Penjualan dan Sistem Pemasaran
Untuk sistem penjualannya ibu isti menerima pemasokan dari pedagang-pedagang
kecil rumahan seperti kue basah dan camilan. Sedangkan sistem
pemasarannya ibu isti memasarkan barang-barang yang akan dijual ditokonya
sendiri.
F. Perubahan Signifikan
Selama membuka usahanya dari awal sampai sekarang banyak sekali
perubahan-perubahan signifikan yang terjadi ditoko ibu isti. Hal tersebut dapat
dilihat dari berbagai segi.
Pertama dari segi tempat
Awal berdirinya “TOKO FAIZ” ibu isti hanya memiliki tempat yang kecil
dan sempit untuk membuka usahanya itu yaitu diruang tamu (bisa dikatakan
seperti itu). Tetapi lama kelamaan dikarenakan usahanya yang terus maju ibu
isti akhirnya memperbesar tempat usahanya dengan menambah ruang disisi
kanan ruang tamu tersebut sehingga sekarang tokonya tersebut terlihat lebih
luas dari yang semula.
Kedua dari segi perangkat-perangkat yang mendukung untuk penjualan.
Dengan bertambahnya kebutuhan konsumen, ibu isti membeli kulkas.
Kulkas tersebut digunakannya sebagai pendingin berbagai minuman dan untuk
membuat es batu. Etalase-etalase dan perangkat lain pun ditambah untuk
menampung barang-barang yang dijual.
Ketiga dari segi kelengkapan barang yang dijual
Berbagai jenis barang mulai dari kebutuhan pokok sampai kebutuhan
lainnya di “TOKO FAIZ” ini tersedia. Baru-baru ini ibu isti juga menerima
pasokan ice cream walls sehingga membuat toko tersebut semakin lengkap.
G. Sikap Positif Pelaku Usaha
Selama mewawancari ibu isti banyak sekali ilmu-ilmu khususnya dalam
bidang kewirausahaan yang saya peroleh. Ternyata ibu isti ini sangat
memperhatikan “kepuasan” konsumennya, hal ini lah yang kadang sulit
ditemukan ditoko-toko lain. Ibu isti berpandangan bahwa “kepuasan” konsumen
merupakan caranya dalam mengais rezeki yang barokah , jika ia memperlakukan
konsumen dengan baik maka ia percaya bahwa rezekinya yang ia dapat insyaallah
akan barokah.
5. Selain itu ibu isti dahulunya juga sering sekali mengikuti kegiatan semacam
kegiatan bertajuk motivasi dalam hal kewirausahaan dimana kegiatan tersebut
dipimpin oleh orang-orang yang telah sukses mengawali karirnya dalam dunia
bisnis.
Untuk itulah menurut saya, ibu isti membuka toko tersebut tidak hanya
sekedar memenuhi kebutuhan konsumen saja tetapi ibu isti dengan pengetahuan
yang dimilikinya dapat memperlakukan konsumen dengan baik. Sikap seperti
inilah yang seharusnya dimiliki oleh para pemilik toko-toko
H. Kritik Terhadap Pelaku Usaha
“Tak ada gading yang tak retak “ mungkin pribahasa inilah yang tepat untuk
menggambarkan kondisi usaha yang dibangun oleh ibu isti. Memang hampir
terlihat sempurna dari berbagai segi. Dimulai dari segi tempat yang strategis,
kelengkapan barang yang dijual hingga sikap pemilik toko yang sangat ramah.
Tetapi menurut saya ada beberapa hal kecil yang semestinya juga menjadi
perhatian khusus bagi pemilik toko seperti
Kerapian dalam menyusun barang-barang yang akan dijual. Mungkin ini adalah
hal sepeleh tetapi sangat penting untuk diterapkan. Jika toko terlihat rapi bukan
hanya mempermudah pemilik toko dalam mengambil sesuatu tetapi juga
berdampak kepada konsumen.
Fasilitas seperti bangku. Bangku ini penting jika konsumen yang datang terlalu
banyak, dengan adanya bangku konsumen dapat duduk dahulu sebelum
dilayani.
Pegawai tambahan. Sebaiknya ibu isti merekrut pegawai untuk melayani
konsumen-konsumennya sehingga jika banyak konsumen yang datang ibu isti
tidak kerepotan dalam melayaninya
Tiga hal tersebutlah yang saya rasa bisa ibu isti terapkan di tokonya. Sehingga
nantinya toko tersebut insyaaah menjadi lebih baik lagi.
I. Kesimpulan
Dalam berwirausaha sebaiknya kita sebagai pelaku usaha tidak hanya
memikirkan diri kita sendiri yaitu dengan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya
tetapi kita harus ingat bahwa ada konsumen yang harus kita perhatikan.
Kepuasan konsumen menjadi hal pertama dalam membuka suatu usaha karena
6. lewat dari konsumen itulah rezeki kita. Jadi, jika kita memperlakukan konsumen
dengan baik maka insyaallah rezeki pun akan datang dengan cara yang baik pula.
J. Dokumentasi
Foto bersama pemilik “TOKO FAIZ” (ibu isti)
Foto keadaan “TOKO FAIZ”