1. PubertasPubertas
Haryudi Aji CahyonoHaryudi Aji Cahyono
Sub Bagian EndokrinologiSub Bagian Endokrinologi
Bagian Ilmu Kesehatan AnakBagian Ilmu Kesehatan Anak
FKUB / RS Saiful Anwar MalangFKUB / RS Saiful Anwar Malang
20072007
2. Tujuan
• Mengerti hubungan maturasi biologis
selama pubertas
• Mengerti proses perubahan tubuh selama
pubertas
• Mengerti Stadium Tanner
• Mengerti konsekuensi perubahan pada
laki dan wanita selama pubertas
3. PendahuluanPendahuluan
• Onset pubertas
– P : 8-13 tahun
– L : 9.5-13.5 tahun
• Perubahan-perubahan penting
– neuroendocrine : gonadotropin, sex
steroid, dan GH
– biologis/fisik : pertumbuhan linear,
komposisi tubuh, organ-organ, sistem
reproduksi
4. Perubahan hormonal padaPerubahan hormonal pada
pubertaspubertas
HormonalHormonal
•Gonadotropin
•Sex Steroid
•Growth Hormone
HormonalHormonal
•Gonadotropin
•Sex Steroid
•Growth Hormone
FisikFisik
•Sistem reproduksi
•seks sekunder
•growth spurt
FisikFisik
•Sistem reproduksi
•seks sekunder
•growth spurt
Tinggi Akhir
Maturasi sistem reproduksi
Fertilitas
5.
6.
7. Efek testosteron pada pubertasEfek testosteron pada pubertas
• Pematangan genitalia interna/ekstrerna
• perkembangan otot
• pertumbuhan linear
• perubahan suara (lebih berat)
• pertumbuhan dan distribusi rambut
• eritropoesis
• perangsangan kelenjar sebacea
• tingkah laku maskulin
8. Perkembangan alat reproduksi (P)
• FSH merangsang perkembangan
ovarium dan sel granulosa →
estrogen (1 tahun < breast budding)
• Efek estrogen
– vagina
– uterus
– labia majora
– clitoris
– mammae
11. Perkembangan alat reproduksi (P)
• Perubahan pada vagina
– penebalan mucosa
– perubahan rasio sel epitel (superficial /
intermediate / parabasal)
• MI 100/0/0 (prepubertal) → 0/40/60 atau
0/60/40
– penimbunan glikogen ↑ pada sel
mukosa
• perubahan pH menjadi lebih asam
• rentan terhadap infeksi jamur
12.
13. Perkembangan alat reproduksi (L)
• Perubahan pada uterus
– rasio corpus/cerviks ↑ : prepubertal < 1
→ pubertal = 1
– proliferasi endometrium
• Perubahan pada labia majora
– pigmentasi, vaskularisasi, erotisasi ↑
• clitoris sedikit membesar
14. Perkembangan alat reproduksi (L)
• Pembesaran testes ( volume > 4ml)
– tanda awal pubertas (usia 12 tahun)
– akibat pe↑ ukuran tubulus seminiferous
& pe↑ jumlah sel Leydig dan Sertoli
• pembesaran epididimis, vesika
seminalis, dan prostat
• perkembangan penis
21. Klasifikasi Tingkat Maturitas
Kelamin (P) Payudara
• M 1: Prapubertas
• M 2: Menonjol seperti bukit
kecil, areola melebar
• M 3: Payudara dan areola
membesar tanpa dapat
dipisahkan bentuknya
masing-masing
• M 4: Areola dan papila
membentuk bukit kedua
• M 5: matang, papila
menonjol, areola sebagai
bagian dari bentuk payudara
22. Klasifikasi Tingkat Maturitas
Kelamin Rambut Pubis
• P 1: Prapubertas
• P 2: jarang, pigmen sedikit,
lurus/ sedikit ikal, hanya pada
labia () /pangkal penis ()
• P 3: lebih hitam, ikal, menyebar
ke mons pubis
• P 4: tebal, seperti bentuk
dewasa tapi belum menyebar ke
medial paha
• P 5: bentuk dewasa, berbentuk
segitiga () , menyebar ke medial
paha
23. Klasifikasi Tingkat Maturitas
Kelamin genital (L)
• G 1: Prapubertas
• G 2: diameter testes >
2.5 cm, kulit skrotum
menipis dan berwarna
merah muda
• G 3: penis membesar
dan memanjang,
skrotum membesar
• G 4: penis lebih
membesar, skrotum
berwarna lebih gelap
• G 5: bentuk dewasa
24. Perubahan fisikPerubahan fisik
• Tinggi Badan
– pertambahan tinggi selama pubertas :
18-23 cm; : 25-30 cm
– TB awal pubertas = 84% TB akhir
• Berat Badan
– rata-rata BB ↑ 2x
25. Pertumbuhan Linear
• Minimum height velocity
– kecepatan pertumbuhan linear
terrendah menjelang pubertas
– P: 10 tahun; L: 12 tahun
– pada CDGP: masa ini lebih lama
– awal percepatan tumbuh pubertas
26. Pertumbuhan Linear
• Peak height velocity
– puncak kecepatan tumbuh pasca natal
• P: 12 tahun (B2-3); 1 tahun > breast budding
& 1.2 tahun sebelum menarche
• L: 14 tahun (G4)
– mean PHV (p3-p97)
• P: 8.3 (1.2SD) cm/th (6.3-10.4 cm)
• L: 9.5 (1.3SD) cm/th (7.2-11.7 cm)
27. Pertumbuhan Linear
• Growth spurt
– percepatan tumbuh selama pubertas
– onset
• P: 10 tahun (menarche > PHV)
• L: testes 12-14 ml
– sinergisme growth hormone & sex
steroid
30. Penyimpangan proses pubertas
• Lengkap (complete) – tanda pubertas lengkap:
– Laki: penis, rambut pubis, testes
– Wanita: payudara, rambut pubis, haid
– Biasanya lesi intrakranial
• Tidak lengkap (incomplete):
– Laki: hanya penis , rambut pubis tumbuh, testis infantil
– Wanita:
• Prematur pubarche (rambut pubis saja)
• Premature thelarche:
– pembesaran mammae saja
– gambaran hormonal normal
– akibat sensitivitas jaringan lokal terhadap estrogen meningkat
– umumnya benigna, timbul usia < 4 tahun, sebagian besar regresi spontan
– DD/ awal pubertas prekoks
31. Kesimpulan
• Ciri pertumbuhan linier pada pubertas
– Adanya percepatan tumbuh akibat kerja
GH dan steroid seks
– Akhir pertumbuhan linier
– Adanya perbedaan tinggi dewasa antara
pria dan wanita
32. Kesimpulan
• Akibat kerja hormonal pada pubertas
– Timbulnya tanda-tanda seks sekunder
– Pematangan sistem reproduksi
– Adanya percepatan tumbuh
– Penutupan epifisis tulang
33. Kepustakaan
• Pescovitz OH, Eugster EA. Pediatric Endocrinology:
Mechanism, Manifestations, and Management.
Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins 2004.
• Sperling MA. Pediatric Endocrinology. Philadelphia:
Elsevier Science 2002
• Brook C, Calyton P, Brown R. Clinical Pediatric Endo-
crinology. Massachusetts: Blackwell Publishing 2005
• Lifshitz F. A clinical guide: Pediatric Endocrinology.
New York-Basel-Hongkong: Marcel Dekker, Inc 1996.