SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
PubertasPubertas
Haryudi Aji CahyonoHaryudi Aji Cahyono
Sub Bagian EndokrinologiSub Bagian Endokrinologi
Bagian Ilmu Kesehatan AnakBagian Ilmu Kesehatan Anak
FKUB / RS Saiful Anwar MalangFKUB / RS Saiful Anwar Malang
20072007
Tujuan
• Mengerti hubungan maturasi biologis
selama pubertas
• Mengerti proses perubahan tubuh selama
pubertas
• Mengerti Stadium Tanner
• Mengerti konsekuensi perubahan pada
laki dan wanita selama pubertas
PendahuluanPendahuluan
• Onset pubertas
– P : 8-13 tahun
– L : 9.5-13.5 tahun
• Perubahan-perubahan penting
– neuroendocrine : gonadotropin, sex
steroid, dan GH
– biologis/fisik : pertumbuhan linear,
komposisi tubuh, organ-organ, sistem
reproduksi
Perubahan hormonal padaPerubahan hormonal pada
pubertaspubertas
HormonalHormonal
•Gonadotropin
•Sex Steroid
•Growth Hormone
HormonalHormonal
•Gonadotropin
•Sex Steroid
•Growth Hormone
FisikFisik
•Sistem reproduksi
•seks sekunder
•growth spurt
FisikFisik
•Sistem reproduksi
•seks sekunder
•growth spurt
Tinggi Akhir
Maturasi sistem reproduksi
Fertilitas
Efek testosteron pada pubertasEfek testosteron pada pubertas
• Pematangan genitalia interna/ekstrerna
• perkembangan otot
• pertumbuhan linear
• perubahan suara (lebih berat)
• pertumbuhan dan distribusi rambut
• eritropoesis
• perangsangan kelenjar sebacea
• tingkah laku maskulin
Perkembangan alat reproduksi (P)
• FSH merangsang perkembangan
ovarium dan sel granulosa →
estrogen (1 tahun < breast budding)
• Efek estrogen
– vagina
– uterus
– labia majora
– clitoris
– mammae
LH secretion
PrepubertalPrepubertal PeripubertalPeripubertal PubertyPuberty
Perkembangan alat reproduksi (P)
• Perubahan pada vagina
– penebalan mucosa
– perubahan rasio sel epitel (superficial /
intermediate / parabasal)
• MI 100/0/0 (prepubertal) → 0/40/60 atau
0/60/40
– penimbunan glikogen ↑ pada sel
mukosa
• perubahan pH menjadi lebih asam
• rentan terhadap infeksi jamur
Perkembangan alat reproduksi (L)
• Perubahan pada uterus
– rasio corpus/cerviks ↑ : prepubertal < 1
→ pubertal = 1
– proliferasi endometrium
• Perubahan pada labia majora
– pigmentasi, vaskularisasi, erotisasi ↑
• clitoris sedikit membesar
Perkembangan alat reproduksi (L)
• Pembesaran testes ( volume > 4ml)
– tanda awal pubertas (usia 12 tahun)
– akibat pe↑ ukuran tubulus seminiferous
& pe↑ jumlah sel Leydig dan Sertoli
• pembesaran epididimis, vesika
seminalis, dan prostat
• perkembangan penis
Time tableTime table perkembangan genitalperkembangan genital
((L))
9.7 14.2
10.6 15.2
11.7 15.9
12.6 16.7
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Usia (tahun)
G2
G3
G4
G5
StadiumPubertas
(Marshall & Tanner, 1969)
Time tableTime table perkembangan rambutperkembangan rambut
pubis (pubis (L))
10.4 14.6
11.8 15.4
12.6 16.2
15 17.3
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Usia (tahun)
P2
P3
P4
P5
StadiumPubertas
(Marshall & Tanner, 1969)
breast development time tablebreast development time table
9.1 13.3
10.1 14.2
10.8 15.7
11.8 18.6
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Usia (tahun)
M2
M3
M4
M5
StadiumPubertas
(Marshall & Tanner, 1969)
Time tableTime table perkembangan rambutperkembangan rambut
pubis (pubis (L))
9.3 13.7
9.9 14.4
10.7 15.1
12.2 16.5
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Usia (tahun)
P2
P3
P4
P5
StadiumPubertas
(Marshall & Tanner, 1969)
Klasifikasi Tingkat Maturitas
Kelamin (P) Payudara
• M 1: Prapubertas
• M 2: Menonjol seperti bukit
kecil, areola melebar
• M 3: Payudara dan areola
membesar tanpa dapat
dipisahkan bentuknya
masing-masing
• M 4: Areola dan papila
membentuk bukit kedua
• M 5: matang, papila
menonjol, areola sebagai
bagian dari bentuk payudara
Klasifikasi Tingkat Maturitas
Kelamin Rambut Pubis
• P 1: Prapubertas
• P 2: jarang, pigmen sedikit,
lurus/ sedikit ikal, hanya pada
labia () /pangkal penis ()
• P 3: lebih hitam, ikal, menyebar
ke mons pubis
• P 4: tebal, seperti bentuk
dewasa tapi belum menyebar ke
medial paha
• P 5: bentuk dewasa, berbentuk
segitiga () , menyebar ke medial
paha
Klasifikasi Tingkat Maturitas
Kelamin genital (L)
• G 1: Prapubertas
• G 2: diameter testes >
2.5 cm, kulit skrotum
menipis dan berwarna
merah muda
• G 3: penis membesar
dan memanjang,
skrotum membesar
• G 4: penis lebih
membesar, skrotum
berwarna lebih gelap
• G 5: bentuk dewasa
Perubahan fisikPerubahan fisik
• Tinggi Badan
– pertambahan tinggi selama pubertas :
18-23 cm; : 25-30 cm
– TB awal pubertas = 84% TB akhir
• Berat Badan
– rata-rata BB ↑ 2x
Pertumbuhan Linear
• Minimum height velocity
– kecepatan pertumbuhan linear
terrendah menjelang pubertas
– P: 10 tahun; L: 12 tahun
– pada CDGP: masa ini lebih lama
– awal percepatan tumbuh pubertas
Pertumbuhan Linear
• Peak height velocity
– puncak kecepatan tumbuh pasca natal
• P: 12 tahun (B2-3); 1 tahun > breast budding
& 1.2 tahun sebelum menarche
• L: 14 tahun (G4)
– mean PHV (p3-p97)
• P: 8.3 (1.2SD) cm/th (6.3-10.4 cm)
• L: 9.5 (1.3SD) cm/th (7.2-11.7 cm)
Pertumbuhan Linear
• Growth spurt
– percepatan tumbuh selama pubertas
– onset
• P: 10 tahun (menarche > PHV)
• L: testes 12-14 ml
– sinergisme growth hormone & sex
steroid
(Marshall & Tanner, 1969)
Penyimpangan proses pubertas
• Lengkap (complete) – tanda pubertas lengkap:
– Laki: penis, rambut pubis, testes
– Wanita: payudara, rambut pubis, haid
– Biasanya lesi intrakranial
• Tidak lengkap (incomplete):
– Laki: hanya penis , rambut pubis tumbuh, testis infantil
– Wanita:
• Prematur pubarche (rambut pubis saja)
• Premature thelarche:
– pembesaran mammae saja
– gambaran hormonal normal
– akibat sensitivitas jaringan lokal terhadap estrogen meningkat
– umumnya benigna, timbul usia < 4 tahun, sebagian besar regresi spontan
– DD/ awal pubertas prekoks
Kesimpulan
• Ciri pertumbuhan linier pada pubertas
– Adanya percepatan tumbuh akibat kerja
GH dan steroid seks
– Akhir pertumbuhan linier
– Adanya perbedaan tinggi dewasa antara
pria dan wanita
Kesimpulan
• Akibat kerja hormonal pada pubertas
– Timbulnya tanda-tanda seks sekunder
– Pematangan sistem reproduksi
– Adanya percepatan tumbuh
– Penutupan epifisis tulang
Kepustakaan
• Pescovitz OH, Eugster EA. Pediatric Endocrinology:
Mechanism, Manifestations, and Management.
Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins 2004.
• Sperling MA. Pediatric Endocrinology. Philadelphia:
Elsevier Science 2002
• Brook C, Calyton P, Brown R. Clinical Pediatric Endo-
crinology. Massachusetts: Blackwell Publishing 2005
• Lifshitz F. A clinical guide: Pediatric Endocrinology.
New York-Basel-Hongkong: Marcel Dekker, Inc 1996.

More Related Content

What's hot

Buku dosis obat anak
Buku dosis obat anakBuku dosis obat anak
Buku dosis obat anakdr.Ade Adra
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptTaufik Tias
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanDokter Tekno
 
Pmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anak
Pmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anakPmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anak
Pmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anakPuskesmasPundongBant
 
Skrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVASkrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVAMeironi Waimir
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
 
Referat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur GinjalReferat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur GinjalKharima SD
 
perawakan-pendek
perawakan-pendekperawakan-pendek
perawakan-pendekREISA Class
 
Forensik - Traumatologi
Forensik - TraumatologiForensik - Traumatologi
Forensik - TraumatologiEvan Permana
 
Pelayanan antenatal terpadu edisi ke 3 261120 final
Pelayanan antenatal terpadu edisi ke 3 261120 finalPelayanan antenatal terpadu edisi ke 3 261120 final
Pelayanan antenatal terpadu edisi ke 3 261120 finalSelfiNice
 
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan KesadaranRuang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan KesadaranAmelia Manatar
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converteddr. Bobby Ahmad
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusAris Rahmanda
 

What's hot (20)

Buku dosis obat anak
Buku dosis obat anakBuku dosis obat anak
Buku dosis obat anak
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
 
Pmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anak
Pmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anakPmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anak
Pmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anak
 
Skrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVASkrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVA
 
Mandala of health paul
Mandala of health   paulMandala of health   paul
Mandala of health paul
 
4. program kespro (2)
4. program kespro (2)4. program kespro (2)
4. program kespro (2)
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
Tumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anakTumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anak
 
Referat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur GinjalReferat Ruptur Ginjal
Referat Ruptur Ginjal
 
perawakan-pendek
perawakan-pendekperawakan-pendek
perawakan-pendek
 
Preskas sindrom nefrotik
Preskas sindrom nefrotikPreskas sindrom nefrotik
Preskas sindrom nefrotik
 
Materi Stunting 2023.pptx
Materi Stunting 2023.pptxMateri Stunting 2023.pptx
Materi Stunting 2023.pptx
 
4. program kespro (1)
4. program kespro (1)4. program kespro (1)
4. program kespro (1)
 
Cairan infuse
Cairan infuseCairan infuse
Cairan infuse
 
Forensik - Traumatologi
Forensik - TraumatologiForensik - Traumatologi
Forensik - Traumatologi
 
Pelayanan antenatal terpadu edisi ke 3 261120 final
Pelayanan antenatal terpadu edisi ke 3 261120 finalPelayanan antenatal terpadu edisi ke 3 261120 final
Pelayanan antenatal terpadu edisi ke 3 261120 final
 
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan KesadaranRuang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converted
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
 

Viewers also liked

Viewers also liked (6)

Pubertas Remaja PPT
Pubertas Remaja PPTPubertas Remaja PPT
Pubertas Remaja PPT
 
Pubertas prekoks
Pubertas prekoksPubertas prekoks
Pubertas prekoks
 
Potret Remaja Masa Depan
Potret Remaja Masa DepanPotret Remaja Masa Depan
Potret Remaja Masa Depan
 
Remaja dan permasalahannya (2)
Remaja dan permasalahannya (2)Remaja dan permasalahannya (2)
Remaja dan permasalahannya (2)
 
Materi KRR: Tumbuh Kembang Remaja
Materi KRR: Tumbuh Kembang RemajaMateri KRR: Tumbuh Kembang Remaja
Materi KRR: Tumbuh Kembang Remaja
 
Makalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remajaMakalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remaja
 

Similar to kuliah pubertas.ppt

kuliah pubertas pada anak dan remaja h.ppt
kuliah pubertas pada anak dan remaja h.pptkuliah pubertas pada anak dan remaja h.ppt
kuliah pubertas pada anak dan remaja h.pptdriveumam6
 
Kesehatan Reproduksi Remaja-Menstruasi 1
Kesehatan Reproduksi Remaja-Menstruasi 1Kesehatan Reproduksi Remaja-Menstruasi 1
Kesehatan Reproduksi Remaja-Menstruasi 1rinimath1
 
presentasi Pemeriksaan fisik pada remaja dan anamnesis riwayat menstruasi.ppt
presentasi Pemeriksaan fisik pada remaja dan anamnesis riwayat menstruasi.pptpresentasi Pemeriksaan fisik pada remaja dan anamnesis riwayat menstruasi.ppt
presentasi Pemeriksaan fisik pada remaja dan anamnesis riwayat menstruasi.pptathanauzul
 
Pengembangan peserta diudik
Pengembangan peserta diudikPengembangan peserta diudik
Pengembangan peserta diudikrida132819
 
pengembanganpesertadidik
pengembanganpesertadidikpengembanganpesertadidik
pengembanganpesertadidikuswatun132749
 
kes remaja (wecompress.com)-converted.pdf
kes remaja (wecompress.com)-converted.pdfkes remaja (wecompress.com)-converted.pdf
kes remaja (wecompress.com)-converted.pdfirwan294453
 
Sistem reproduksi manusia part 5 (newest)
Sistem reproduksi manusia part 5 (newest)Sistem reproduksi manusia part 5 (newest)
Sistem reproduksi manusia part 5 (newest)Fitria Ningsih Taea
 
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaKesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaAnnisa Ningrum
 

Similar to kuliah pubertas.ppt (10)

Kuliah Pubertas
Kuliah PubertasKuliah Pubertas
Kuliah Pubertas
 
kuliah pubertas pada anak dan remaja h.ppt
kuliah pubertas pada anak dan remaja h.pptkuliah pubertas pada anak dan remaja h.ppt
kuliah pubertas pada anak dan remaja h.ppt
 
Kesehatan Reproduksi Remaja-Menstruasi 1
Kesehatan Reproduksi Remaja-Menstruasi 1Kesehatan Reproduksi Remaja-Menstruasi 1
Kesehatan Reproduksi Remaja-Menstruasi 1
 
presentasi Pemeriksaan fisik pada remaja dan anamnesis riwayat menstruasi.ppt
presentasi Pemeriksaan fisik pada remaja dan anamnesis riwayat menstruasi.pptpresentasi Pemeriksaan fisik pada remaja dan anamnesis riwayat menstruasi.ppt
presentasi Pemeriksaan fisik pada remaja dan anamnesis riwayat menstruasi.ppt
 
Pengembangan peserta diudik
Pengembangan peserta diudikPengembangan peserta diudik
Pengembangan peserta diudik
 
pengembanganpesertadidik
pengembanganpesertadidikpengembanganpesertadidik
pengembanganpesertadidik
 
kes remaja (wecompress.com)-converted.pdf
kes remaja (wecompress.com)-converted.pdfkes remaja (wecompress.com)-converted.pdf
kes remaja (wecompress.com)-converted.pdf
 
Sistem reproduksi manusia part 5 (newest)
Sistem reproduksi manusia part 5 (newest)Sistem reproduksi manusia part 5 (newest)
Sistem reproduksi manusia part 5 (newest)
 
Gizi remaja
Gizi remajaGizi remaja
Gizi remaja
 
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi RemajaKesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan Reproduksi Remaja
 

kuliah pubertas.ppt

  • 1. PubertasPubertas Haryudi Aji CahyonoHaryudi Aji Cahyono Sub Bagian EndokrinologiSub Bagian Endokrinologi Bagian Ilmu Kesehatan AnakBagian Ilmu Kesehatan Anak FKUB / RS Saiful Anwar MalangFKUB / RS Saiful Anwar Malang 20072007
  • 2. Tujuan • Mengerti hubungan maturasi biologis selama pubertas • Mengerti proses perubahan tubuh selama pubertas • Mengerti Stadium Tanner • Mengerti konsekuensi perubahan pada laki dan wanita selama pubertas
  • 3. PendahuluanPendahuluan • Onset pubertas – P : 8-13 tahun – L : 9.5-13.5 tahun • Perubahan-perubahan penting – neuroendocrine : gonadotropin, sex steroid, dan GH – biologis/fisik : pertumbuhan linear, komposisi tubuh, organ-organ, sistem reproduksi
  • 4. Perubahan hormonal padaPerubahan hormonal pada pubertaspubertas HormonalHormonal •Gonadotropin •Sex Steroid •Growth Hormone HormonalHormonal •Gonadotropin •Sex Steroid •Growth Hormone FisikFisik •Sistem reproduksi •seks sekunder •growth spurt FisikFisik •Sistem reproduksi •seks sekunder •growth spurt Tinggi Akhir Maturasi sistem reproduksi Fertilitas
  • 5.
  • 6.
  • 7. Efek testosteron pada pubertasEfek testosteron pada pubertas • Pematangan genitalia interna/ekstrerna • perkembangan otot • pertumbuhan linear • perubahan suara (lebih berat) • pertumbuhan dan distribusi rambut • eritropoesis • perangsangan kelenjar sebacea • tingkah laku maskulin
  • 8. Perkembangan alat reproduksi (P) • FSH merangsang perkembangan ovarium dan sel granulosa → estrogen (1 tahun < breast budding) • Efek estrogen – vagina – uterus – labia majora – clitoris – mammae
  • 10.
  • 11. Perkembangan alat reproduksi (P) • Perubahan pada vagina – penebalan mucosa – perubahan rasio sel epitel (superficial / intermediate / parabasal) • MI 100/0/0 (prepubertal) → 0/40/60 atau 0/60/40 – penimbunan glikogen ↑ pada sel mukosa • perubahan pH menjadi lebih asam • rentan terhadap infeksi jamur
  • 12.
  • 13. Perkembangan alat reproduksi (L) • Perubahan pada uterus – rasio corpus/cerviks ↑ : prepubertal < 1 → pubertal = 1 – proliferasi endometrium • Perubahan pada labia majora – pigmentasi, vaskularisasi, erotisasi ↑ • clitoris sedikit membesar
  • 14. Perkembangan alat reproduksi (L) • Pembesaran testes ( volume > 4ml) – tanda awal pubertas (usia 12 tahun) – akibat pe↑ ukuran tubulus seminiferous & pe↑ jumlah sel Leydig dan Sertoli • pembesaran epididimis, vesika seminalis, dan prostat • perkembangan penis
  • 15.
  • 16.
  • 17. Time tableTime table perkembangan genitalperkembangan genital ((L)) 9.7 14.2 10.6 15.2 11.7 15.9 12.6 16.7 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Usia (tahun) G2 G3 G4 G5 StadiumPubertas (Marshall & Tanner, 1969)
  • 18. Time tableTime table perkembangan rambutperkembangan rambut pubis (pubis (L)) 10.4 14.6 11.8 15.4 12.6 16.2 15 17.3 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Usia (tahun) P2 P3 P4 P5 StadiumPubertas (Marshall & Tanner, 1969)
  • 19. breast development time tablebreast development time table 9.1 13.3 10.1 14.2 10.8 15.7 11.8 18.6 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Usia (tahun) M2 M3 M4 M5 StadiumPubertas (Marshall & Tanner, 1969)
  • 20. Time tableTime table perkembangan rambutperkembangan rambut pubis (pubis (L)) 9.3 13.7 9.9 14.4 10.7 15.1 12.2 16.5 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Usia (tahun) P2 P3 P4 P5 StadiumPubertas (Marshall & Tanner, 1969)
  • 21. Klasifikasi Tingkat Maturitas Kelamin (P) Payudara • M 1: Prapubertas • M 2: Menonjol seperti bukit kecil, areola melebar • M 3: Payudara dan areola membesar tanpa dapat dipisahkan bentuknya masing-masing • M 4: Areola dan papila membentuk bukit kedua • M 5: matang, papila menonjol, areola sebagai bagian dari bentuk payudara
  • 22. Klasifikasi Tingkat Maturitas Kelamin Rambut Pubis • P 1: Prapubertas • P 2: jarang, pigmen sedikit, lurus/ sedikit ikal, hanya pada labia () /pangkal penis () • P 3: lebih hitam, ikal, menyebar ke mons pubis • P 4: tebal, seperti bentuk dewasa tapi belum menyebar ke medial paha • P 5: bentuk dewasa, berbentuk segitiga () , menyebar ke medial paha
  • 23. Klasifikasi Tingkat Maturitas Kelamin genital (L) • G 1: Prapubertas • G 2: diameter testes > 2.5 cm, kulit skrotum menipis dan berwarna merah muda • G 3: penis membesar dan memanjang, skrotum membesar • G 4: penis lebih membesar, skrotum berwarna lebih gelap • G 5: bentuk dewasa
  • 24. Perubahan fisikPerubahan fisik • Tinggi Badan – pertambahan tinggi selama pubertas : 18-23 cm; : 25-30 cm – TB awal pubertas = 84% TB akhir • Berat Badan – rata-rata BB ↑ 2x
  • 25. Pertumbuhan Linear • Minimum height velocity – kecepatan pertumbuhan linear terrendah menjelang pubertas – P: 10 tahun; L: 12 tahun – pada CDGP: masa ini lebih lama – awal percepatan tumbuh pubertas
  • 26. Pertumbuhan Linear • Peak height velocity – puncak kecepatan tumbuh pasca natal • P: 12 tahun (B2-3); 1 tahun > breast budding & 1.2 tahun sebelum menarche • L: 14 tahun (G4) – mean PHV (p3-p97) • P: 8.3 (1.2SD) cm/th (6.3-10.4 cm) • L: 9.5 (1.3SD) cm/th (7.2-11.7 cm)
  • 27. Pertumbuhan Linear • Growth spurt – percepatan tumbuh selama pubertas – onset • P: 10 tahun (menarche > PHV) • L: testes 12-14 ml – sinergisme growth hormone & sex steroid
  • 29.
  • 30. Penyimpangan proses pubertas • Lengkap (complete) – tanda pubertas lengkap: – Laki: penis, rambut pubis, testes – Wanita: payudara, rambut pubis, haid – Biasanya lesi intrakranial • Tidak lengkap (incomplete): – Laki: hanya penis , rambut pubis tumbuh, testis infantil – Wanita: • Prematur pubarche (rambut pubis saja) • Premature thelarche: – pembesaran mammae saja – gambaran hormonal normal – akibat sensitivitas jaringan lokal terhadap estrogen meningkat – umumnya benigna, timbul usia < 4 tahun, sebagian besar regresi spontan – DD/ awal pubertas prekoks
  • 31. Kesimpulan • Ciri pertumbuhan linier pada pubertas – Adanya percepatan tumbuh akibat kerja GH dan steroid seks – Akhir pertumbuhan linier – Adanya perbedaan tinggi dewasa antara pria dan wanita
  • 32. Kesimpulan • Akibat kerja hormonal pada pubertas – Timbulnya tanda-tanda seks sekunder – Pematangan sistem reproduksi – Adanya percepatan tumbuh – Penutupan epifisis tulang
  • 33. Kepustakaan • Pescovitz OH, Eugster EA. Pediatric Endocrinology: Mechanism, Manifestations, and Management. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins 2004. • Sperling MA. Pediatric Endocrinology. Philadelphia: Elsevier Science 2002 • Brook C, Calyton P, Brown R. Clinical Pediatric Endo- crinology. Massachusetts: Blackwell Publishing 2005 • Lifshitz F. A clinical guide: Pediatric Endocrinology. New York-Basel-Hongkong: Marcel Dekker, Inc 1996.