SlideShare a Scribd company logo
1 of 69
BAB II STATISTIKA DESKRIPTIF
2. STATISTIKA DESKRIPTIF menggambarkan situasi mengambil kesimpulan membuat inferensi menyajikan data 1.  diagram lingkaran (pie chart) 2.  diagram batang (bar chart) 3.  grafik garis (line graph/time series graph) 4.  histogram 5.  poligon frekuensi 6.  ogive menyusun data distribusi frekuensi data 2.1.  Pendahuluan
2.2  Menyusun Data Distribusi frekuensi susunan data dalam tabel yang memuat kelas dan frekuensi data data kualitatif distribusi frekuensi kategorik data kuantitatif distribusi frekuensi tidak dikelompokkan distribusi frekuensi dikelompokkan
2.2.1  Distribusi frekuensi kategorik ,[object Object],[object Object],Total persen frekuensi turus kelas
Contoh 2.1. ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
Jawab: ,[object Object],[object Object],Total A B O AB D persen C frekuensi B turus A kelas
2. Buat turus dari data dan masukkan ke kolom B A B B AB O O O B AB B B B O A O A O O O AB AB A O B A Total IIII IIII  II IIII  IIII IIII A B O AB D persen C frekuensi B turus A kelas
3. Hitung turus dan masukkan ke kolom C Total 5 7 9 4 IIII IIII  II IIII  IIII IIII A B O AB D persen C frekuensi B turus A kelas
4. Cari persentase dengan menggunakan rumus berikut,  masukkan  ke kolom D.  % = (f/n)100% dengan f = frekuensi dan  n =jumlah total data Total 20 28 36 26 5 7 9 4 IIII IIII  II IIII  IIII IIII A B O AB D persen C frekuensi B turus A kelas
5. Cari jumlah total dari kolom C dan D 100 25 Total 20 28 36 16 5 7 9 4 IIII IIII  II IIII  IIII IIII A B O AB D persen C frekuensi B turus A kelas
2.2.2  Distribusi frekuensi tidak dikelompokkan ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Jika data bukan data kontinu, kolom kedua tidak perlu Total persen frekuensi turus batas kelas kelas
Cara mencari batas kelas 1.  Jika kelas memuat 0 tempat desimal batas bawah kelas = kelas -- 0,5 batas atas kelas  = kelas + 0,5 2.  Jika kelas memuat 1 tempat desimal batas bawah kelas = kelas -- 0,05 batas atas kelas  = kelas + 0,05 3.  Jika kelas memuat 2 tempat desimal batas bawah kelas = kelas -- 0,005 batas atas kelas  = kelas + 0,005
Contoh 2.2. ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
Jawab: ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Total 4 5 6 7 8 9 10 11 persen frekuensi turus batas kelas kelas
2. Buat turus dari data dan masukkan ke kolom turus 4 8 8 9 8 5 9 9 10 11 7 7 8 7 8 4 8 7 5 7 6 5 10 8 9 3. Hitung turus dan masukkan ke kolom frekuensi Total 2 3 1 5 7 4 2 1 II III I IIII IIII  II IIII II I 4 5 6 7 8 9 10 11 persen frekuensi turus batas kelas kelas
[object Object],[object Object],[object Object],5. Cari jumlah total dari kolom frekunsi dan persen 100 25 Total 8 12 4 20 28 16 8 4 2 3 1 5 7 4 2 1 II III I IIII IIII  II IIII II I 4 5 6 7 8 9 10 11 persen frekuensi turus batas kelas kelas
5. Karena data merupakan data kontinu, maka perlu dibuat batas kelas. karena kelas memuat 0 tempat desimal, maka: batas bawah kelas = kelas -- 0,5 batas atas kelas  = kelas + 0,5 kelas 4: batas bawah kelas = 4 – 0,5 = 3,5   batas bawah kelas = 4 + 0,5 = 4,5 dst 100 25 Total 8 12 4 20 28 16 8 4 2 3 1 5 7 4 2 1 II III I IIII IIII  II IIII II I 3,5 –  4,5 4,5 – 5,5 5,5 – 6,5 6,5 – 7,5 7,5 – 8,5 8,5 – 9,5 9,5 – 10,5 10,5 – 11,5  4 5 6 7 8 9 10 11 persen frekuensi turus batas kelas kelas
Bentuk lain tabel distribusi frekuensi: Frekuensi kumulatif digunakan untuk memperlihatkan nilai akumulatif lebih besar sama dengan kelas tertentu.  Misalkan: 18 mahasiswa dapat menyelesaikan tes kurang dari atau sama dengan 8 menit 25 Total 0 + 2 = 2 2 + 3 = 5 5 + 1 = 6 6 + 5 = 11 11 + 7 = 18 18 + 4 = 22 22 + 2 = 24 24 + 1 = 25 2 3 1 5 7 4 2 1 II III I IIII IIII  II IIII II I 3,5 –  4,5 4,5 – 5,5 5,5 – 6,5 6,5 – 7,5 7,5 – 8,5 8,5 – 9,5 9,5 – 10,5 10,5 – 11,5  4 5 6 7 8 9 10 11 Frekuensi kumulatif frekuensi turus batas kelas kelas
2.2.3  Distribusi frekuensi dikelompokkan digunakan bila  * data berupa data numerik/kuantitatif dan  * range data besar ,[object Object],1.  Hitung nilai tertinggi dan terendah  2.  Range = R = nilai tertinggi -- nilai terendah  3.  Tentukan banyaknya kelas * pilih antara 5 -- 20 * rumus Sturges banyaknya kelas = 1 + 3,3 log n n = banyaknya data 4.  Hitung lebar kelas lebar kelas = R/ (banyaknya kelas) hasilnya bulatkan ke atas
5.  Buat tabel bb = batas bawah; ba = batas atas Batas bawah kelas bb kelas ke-1 = titik awal (yaitu nilai terkecil atau sembarang nilai yang lebih kecil dari nilai terkecil) bb kelas ke-2 = bb kelas ke-1  +  lebar kelas bb kelas ke-3 = bb kelas ke-2  +  lebar kelas dst Batas atas kelas Data dengan 0 tempat desimal ba kelas ke-1 = bb kelas ke-2  -  1 ba kelas ke-2 = bb kelas ke-3  -  1 dst Titik tengah =  bb kelas + ba kelas   2   =  bb batas kelas + ba batas kelas   2 Frekuensi   kumulatif frekuensi turus Titik   tengah batas kelas kelas
Data dengan 1 tempat desimal ba kelas ke-1 = bb kelas ke-2  -  0,1 ba kelas ke-2 = bb kelas ke-3  -  0,1 dst Data dengan 2 tempat desimal ba kelas ke-1 = bb kelas ke-2  -  0,01 ba kelas ke-2 = bb kelas ke-3  -  0,01 dst Batas kelas Data dengan 0 tempat desimal bb batas kelas = bb kelas - 0,5 ba batas kelas = ba kelas + 0,5 Data dengan 1 tempat desimal bb batas kelas = bb kelas - 0,05 ba batas kelas = ba kelas + 0,05 Data dengan 2 tempat desimal bb batas kelas = bb kelas - 0,005 ba batas kelas = ba kelas + 0,005
Contoh 2.3. Data berikut ini merepresentasikan catatan temperatur tertinggi (F °)  pada 50 kota. Buatlah distribusi frekuensi data tersebut!   112 100 127 120 134 118 105 110 109 112 110 118 117 116 118 122 114 114 105 109 107 112 114 115 118 117 118 122 106 110 116 108 110 121 113 120 119 111 104 111 120 113 120 117 105 110 118 112 114 114
Jawab: ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],4.  Hitung lebar kelas lebar kelas = R/ (banyaknya kelas) hasilnya bulatkan ke atas lebar kelas = 34/7 = 4,9 dibulatkan ke atas menjadi 5
5.  Buat tabel ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Frekuensi   kumulatif frekuensi turus Titik   tengah batas kelas kelas
Batas atas kelas Data dengan 0 tempat desimal ba kelas ke-1 = bb kelas ke-2  -  1 = 105 – 1 = 104 ba kelas ke-2 = bb kelas ke-3  -  1 = 110 – 1 = 109 ba kelas ke-3 = bb kelas ke-4  -  1 = 115 – 1 = 114  ba kelas ke-4 = bb kelas ke-5  -  1 = 120 – 1 = 119  ba kelas ke-5 = bb kelas ke-6  -  1 = 125 – 1 = 124  ba kelas ke-6 = bb kelas ke-7  -  1 = 130 – 1 = 129  ba kelas ke-7 = bb kelas ke-8  -  1 = 135 – 1 = 134 100 – 104 105 – 109 110 – 114 115 – 119 120 – 124 125 – 129 130 – 134 Frekuensi   kumulatif frekuensi turus Titik   tengah batas kelas kelas
Batas kelas Data dengan 0 tempat desimal bb batas kelas = bb kelas - 0,5 ba batas kelas = ba kelas + 0,5 Pada data: bb batas kelas = bb kelas - 0,5 bb batas kelas 1 = bb kelas 1 - 0,5 = 100 – 0,5 = 99,5  bb batas kelas 2 = bb kelas 2 - 0,5 = 105 – 0,5 = 104,5 bb batas kelas 3 = bb kelas 3 - 0,5 = 110 – 0,5 = 109,5 bb batas kelas 4 = bb kelas 4 - 0,5 = 115 – 0,5 = 114,5 bb batas kelas 5 = bb kelas 5 - 0,5 = 120 – 0,5 = 119,5 bb batas kelas 6 = bb kelas 6 - 0,5 = 125 – 0,5 = 124,5  bb batas kelas 7 = bb kelas 7 - 0,5 = 130 – 0,5 = 129,5 ba batas kelas = ba kelas + 0,5 ba batas kelas 1 = ba kelas 1 + 0,5 = 104 + 0,5 = 104,5 ba batas kelas 2 = ba kelas 2 + 0,5 = 109 + 0,5 = 109,5  ba batas kelas 3 = ba kelas 3 + 0,5 = 114 + 0,5 = 114,5  ba batas kelas 4 = ba kelas 4 + 0,5 = 119 + 0,5 = 119,5  ba batas kelas 5 = ba kelas 5 + 0,5 = 124 + 0,5 = 124,5  ba batas kelas 6 = ba kelas 6 + 0,5 = 129 + 0,5 = 129,5  ba batas kelas 7 = ba kelas 1 + 0,5 = 134 + 0,5 = 134,5
Titik tengah =  bb kelas + ba kelas   2 Titik tengah kelas 1 = (100 + 104)/2 = 102 Titik tengah kelas 2 = (105 + 109)/2 = 107  Titik tengah kelas 3 = (110 + 114)/2 = 112  Titik tengah kelas 4 = (115 + 119)/2 = 117 Titik tengah kelas 5 = (120 + 124)/2 = 122  Titik tengah kelas 6 = (125 + 129)/2 = 127  Titik tengah kelas 7 = (130 + 134)/2 = 132 102 107 112 117 122 127 132 99,5 – 104,5 104,5 – 109,5 109,5 – 114,5 114,5 – 119,5 119,5 – 124,5 124,5 – 129,5 129,5 – 134,5 100 – 104 105 – 109 110 – 114 115 – 119 120 – 124 125 – 129 130 – 134 Frekuensi   kumulatif frekuensi turus Titik   tengah batas kelas kelas
6. Buat turus dari data dan masukkan ke kolom turus 112 100 127 120 134 118 105 110 109 112 110 118 117 116 118 122 114 114 105 109 107 112 114 115 118 117 118 122 106 110 116 108 110 121 113 120 119 111 104 111 120 113 120 117 105 110 118 112 114 114 II IIII III IIII IIII IIII III IIII IIII III  IIII II I I 102 107 112 117 122 127 132 99,5 – 104,5 104,5 – 109,5 109,5 – 114,5 114,5 – 119,5 119,5 – 124,5 124,5 – 129,5 129,5 – 134,5 100 – 104 105 – 109 110 – 114 115 – 119 120 – 124 125 – 129 130 – 134 Frekuensi   kumulatif frekuensi turus Titik   tengah batas kelas kelas
7. Hitung turus dan masukkan ke kolom frekuensi 8. Hitung frekuensi kumulatif 2 10 28 41 48 49 50 2 8 18 13 7 1 1 II IIII III IIII IIII IIII III IIII IIII III  IIII II I I 102 107 112 117 122 127 132 99,5 – 104,5 104,5 – 109,5 109,5 – 114,5 114,5 – 119,5 119,5 – 124,5 124,5 – 129,5 129,5 – 134,5 100 – 104 105 – 109 110 – 114 115 – 119 120 – 124 125 – 129 130 – 134 Frekuensi   kumulatif frekuensi turus Titik   tengah batas kelas kelas
Data kualitatif Data kuantitatif Menunjukkan frekuensi tiap kategori Menunjukkan hubungan bagiab dari keseluruhan  Menunjukkan distribusi data ogive Poligon frekuensi histogram Diagram Batang kontinu diskrit Diagram Lingkaran Diagram Lingkaran Diagram Batang Diagram Lingkaran Poligon frekuensi ogive Menunjukkan distribusi kumulatif data  2.3 Menyajikan  Data
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
2.3.1. Diagram Batang 100 25 Total 20 28 36 26 5 7 9 4 A B O AB persen frekuensi kelas
2.3.2. Diagram Lingkaran 100 25 Total 20 28 36 26 5 7 9 4 A B O AB persen Frek  kelas
Contoh 2.2. 25 Total 2 5 6 11 18 22 24 25 2 3 1 5 7 4 2 1 4 5 6 7 8 9 10 11 Frekuensi kumulatif frekuensi kelas
2.3.3.1. Histogram
2.3.3.2. Poligon Frekuensi
2.3.3.2. Ogive
Diagram Lingkaran
2.4 Menyajikan Data data belum cukup disajikan dalam tabel, grafik, diagram perlu diringkas dalam parameter atau statistik ukuran gejala pusat mean (rata-rata, rerata) median modus ukuran variasi range (jangkauan) variansi simpangan baku ukuran posisi kuartil desil persentil EDA (Exploratory Data Analysis) Steam and Leaf Plot   Box Plot meringkas data ,[object Object]
2.4.1 Ukuran Gejala Pusat (Measures of Central Tendency) Digunakan untuk mengetahui pemusatan data Ukuran populasi :  N Data populasi :  x 1 , ..., x N Mean populasi :     Ukuran sampel : n Data sampel : x 1 ,...,x n Mean sampel :  2.4.1.1  Mean/Rerata/Rata-rata yaitu jumlah nilai dibagi dengan banyaknya nilai dengan   f :  frekuensi kelas X m = titik tengah kelas
Berdasarkan contoh 2.2.: Rata-rata sampel Apabila yang diketahui adalah berupa tabel distribusi frekuensi seperti pada hasil 2.2 maka:
Berdasarkan contoh 2.3.: Rata-rata sampel Apabila yang diketahui adalah berupa tabel distribusi frekuensi seperti pada contoh 2.3 maka:
2.4.1.2  Median yaitu titik tengah data n ganjil     MD = data ke- n genap    MD =  50% data   50% data  MD
Berdasarkan contoh 2.2.: Data diurutkan terlebih dahulu menjadi: ,[object Object],Median dari data tersebut adalah: Karena n ganjil     MD = data ke- dengan Jadi median dari data tersebut adalah data ke 13 yaitu:  8 Median juga dapat diperoleh dari tabel yang telah dibuat, dengan cara melihat distribusi kumulatifnya. Pada contoh 2.2., karena telah diketahui mediannya adalah data ke-13 maka dari tabel distribusi frekuensi pada contoh 2.2. dapat diketahui bahwa data tersebut berada pada kelas 8 karena distribusi kumulatif pada kelas 7 lebih kecil dari 13 dan kelas 8 sudah lebih besar dari 13. Karena kelasnya merupakan kelas tunggal maka mediannya adalah  8
Berdasarkan contoh 2.3.: Data diurutkan terlebih dahulu menjadi: Median dari data tersebut adalah: dengan Jadi median dari data tersebut adalah =  100  104  105  105  105  106  107  108  109  109  110  110  110  110  110  111  111  112  112  112  112  113  113  114  114   114   114  114  115  116  116  117  117  117  118  118  118  118  118  118  119  120  120  120  120  121  122  122  127  134 Karena  n genap    MD =
Median diperoleh rumus sebagai berikut: Median juga dapat diperoleh dari tabel distribusi frekuensi dikelompokan dengan  cara membagi jumlah data (n) dengan 2 kemudian melihat lokasi data tersebut pada frekuensi kumulatifnya.  Pada contoh 2.3. karena telah diketahui mediannya adalah ½ dari jumlah data yaitu 50/2 = 25  maka dari tabel distribusi frekuensi pada contoh 2.3. dapat diketahui bahwa data ke 25 pada kelas 110-114.  Dengan n: jumlah data cf :frekuensi kumulatif sebelum kelas median w: lebar kelas f: frekuensi kelas median L m  : batas bawah kelas dari kelas median Jadi mediannya adalah
2. 4.1.3  Modus yaitu nilai yang paling sering muncul pada data Modus    lebih dari Satu   tidak ada Modus pada data tidak dikelompokkan dapat dilihat dari kelas yang mempunyai frekuensi terbesar. Sebagai Contoh: Pada tabel distribusi frekuensi contoh 2.2. dapat diketahui bahwa  Modus  dari data tersebut adalah  8 Modus pada data dikelompokkan juga dilihat dari kelas yang mempunyai frekuensi terbesar, tetapi modus pada data dikelompokkan biasanya disebut modus kelas. Sebagai Contoh: Pada tabel distribusi frekuensi contoh 2.3. dapat diketahui bahwa  Modus kelas  dari data tersebut adalah  110-114
2.4.1.4  Midrange MR =   Sebagai Contoh: Pada contoh 2.2.  Midrange  dari data tersebut adalah (4+11)/2= 7,5 Pada contoh 2.3.  Midrange  dari data tersebut adalah (100+134)/2= 117
2.4.2  Ukuran Variasi ukuran variasi = ukuran dispersi = ukuran pemencaran   = ukuran keragaman yaitu ukuran yang menentukan penyebaran data Data A menyebar Data B mengumpul di sekitar mean variasi data B lebih kecil dari pada data A LEBIH KONSISTEN 25 40 35 30 45 35 B 20 40 30 50 60 10 A
2.4.2.1  Range/Jangkauan   R = data tertinggi - data terendah Data A : R =  60 – 10 = 50 Data B : R =  45 – 25 = 20
2.4.2.2  Variansi dan Simpangan Baku Variansi /ragam rata-rata kuadrat jarak dari nilai pada data ke mean Simpangan baku (Standard deviation) akar dari variansi Simpangan baku populasi Variansi populasi
Variansi sampel Simpangan baku sampel Dengan  x i  : nilai data   n : ukuran sampel
Prosedur mencari variansi dan deviasi standar sampel untuk data dikelompokkan ,[object Object],2. Kalikan frekuensi dengan titik tengah masing-masing kelas dan masukkan ke kolom D. 3. Kalikan frekuensi dengan kuadrat titik tengah masing-masing kelas dan masukkan ke kolom E 4. Jumlahkan masing-masing kolom B, D, dan E. (jumlahan kolom B adalah n, kolom D adalah   f. X m  dan kolom E adalah   f. X m 2   5. Gunakan rumus  6. Akarkan s 2  untuk memperoleh simpangan baku  f. X m 2  f. X m n Total E f. X m 2 D f. X m C Titik Tengah (X m ) B Frekuensi A Kelas
Prosedur mencari variansi dan deviasi standar sampel untuk data tidak dikelompokkan ,[object Object],2. Kalikan frekuensi dengan titik tengah masing-masing kelas dan masukkan ke kolom C. 3. Kalikan frekuensi dengan kuadrat titik tengah masing-masing kelas dan masukkan ke kolom D 4. Jumlahkan masing-masing kolom B, C, dan D. (jumlahan kolom B adalah n, kolom C adalah   f.  X m  dan kolom D adalah   f. X m 2   5. Gunakan rumus  6. Akarkan s 2  untuk memperoleh simpangan baku  f. X m 2  f. X m   n Total D f. X m 2 C f. X m B Frekuensi A Kelas (X m )
2.4.3  Ukuran Posisi untuk melokasikan posisi suatu nilai pada data terhadap seluruh data Ukuran posisi desil kuartil persentil
Kuartil membagi data menjadi 4 kelompok lambang Q 1  = Kuartil ke-1 Q 2  = Kuartil ke-2 Q 3  = Kuartil ke-3 Desil membagi data menjadi 10 kelompok Lambang D 1  = Desil ke-1 D 2  = Desil ke-2  D 9  = Desil ke-9 Persentil membagi data menjadi 100 kelompok Lambang P 1  = Persentil ke-1 P 2  = Persentil ke-2  P 10  = Persentil ke-10 … P 20  = Persentil ke-20 … P 25  = Persentil ke-25 … P 50  = Persentil ke-50 … P 75  = Persentil ke-75 … P 90  = Persentil ke-90 … P 99  = Persentil ke-99
Contoh 2.2. 25 Total 8 20 24 44 72 88 92 100 2 5 6 11 18 22 24 25 2 3 1 5 7 4 2 1 4 5 6 7 8 9 10  11 Persentase Kumulatif Frekuensi kumulatif frekuensi kelas
Contoh 2.3. 4 20 56 82 96 98 100 2 10 28 41 48 49 50 2 8 18 13 7 1 1 100 – 104 105 – 109 110 – 114 115 – 119 120 – 124 125 – 129 130 – 134 Persentase Kumulatif  Frekuensi   Kumulatif Frekuensi Kelas
Hubungan persentil dengan nilai X Contoh 2.4: Dari 10 tempat lokasi yang diteliti, menghasilkan jagung (dalam ton) seperti di bawah ini: 18 15 12 6 8 2 3 5 20 10 Temukan persentil rank dari 12 ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
Mencari nilai yang berhubungan dengan suatu persentil Dengan menggunakan contoh di atas temukan nilai yang berhubungan dengan persentil ke 25 Karena data telah diurutkan, kemudian cari nilai dengan rumus di atas c = (10.25)/100 = 2,5 Jika nilai yang ditemukan tidak bulat maka nilai tersebut dibulatkan ke atas Maka c menjadi c = 3, jadi nilai ke 3 dari data tersebut adalah 5.
Dengan menggunakan contoh 2.4., temukan nilai yang berhubungan dengan persentil ke-60 Karena data telah diurutkan, kemudian cari nilai dengan rumus di atas c = (10.60)/100 = 6 Jika nilai yang ditemukan bulat, maka digunakan nilai tengah antara nilai c dan c+1. Pada kasus ini adalah antara nilai ke-6 dan ke-7 yaitu antara 10 dan 12 Maka nilai antara  10 d1n 12 adalah c = (10+12)/2 = 11, jadi nilai yang berhubungan dengan persentil ke-60 adalah 11
2.4.4  EDA (Eksploratory Data Analysis) EDA steam and leaf plot box plot digunakan untuk 'data screening' terhadap outlier (pencilan) data ekstrim gap pada data
2.4.4.1 Steam and leaf plot plot data yang menggunakan sebagian dari nilai data sebagai batang dan sebagian dari nilai data sebagai daun untuk membentuk kelompok ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
Dengan menggunakan contoh 2.3., langkah-langkah untuk membuat steam & leaf plot adalah sebagai berikut: ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
[object Object],10 10 11 11 12 12 13 steam leaf 0 4  5 5 5 6 7 8 9 9  0 0 0 0 0 1 1 2 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4  5 6 6 7 7 7 8 8 8 8 8 8 9  0 0 0 0 1 2 2  4  7
2.4.4.2 Box Plot ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
Dengan menggunakan contoh 2.3., langkah-langkah untuk membuat box plot adalah sebagai berikut: ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
7. Gambar Box Plot 100 130 120 110 100 110 114 118 134 Box plot juga bisa digambar secara vertikal
Informasi dari box plot 1. a. jika median mendekati tengah kotak, maka distribusi data mendekati simetri b. jika median berada di sebelah kiri kotak, maka distribusi data menceng ke kanan (menceng positif) c. jika median berada di sebelah kanan kotak, maka distribusi data menceng ke kiri (menceng negatif) 2. a. jika garis-garisnya mendekati sama panjangnya, maka  distribusi data mendekati simetri b. jika garis sebelah kanan lebih panjang dari sebelah  kiri, maka distribusi data menceng ke kanan (menceng  positif) c. jika garis sebelah kiri lebih panjang dari sebelah  kanan, maka distribusi data menceng ke kiri (menceng  negatif)

More Related Content

What's hot

Model regresi-non-linear
Model regresi-non-linearModel regresi-non-linear
Model regresi-non-linearGifard Narut
 
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal pptDistribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal pptAisyah Turidho
 
Penyajian Data dan Distribusi Frekuensi
Penyajian Data dan Distribusi FrekuensiPenyajian Data dan Distribusi Frekuensi
Penyajian Data dan Distribusi FrekuensiVisualBee.com
 
fungsi konsumsi - matematika ekonomi
fungsi konsumsi - matematika ekonomifungsi konsumsi - matematika ekonomi
fungsi konsumsi - matematika ekonomiEnvaPya
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitasnyungunyung
 
Mean, median, modus dan simpangan baku
Mean, median, modus dan simpangan bakuMean, median, modus dan simpangan baku
Mean, median, modus dan simpangan bakuM Agphin Ramadhan
 
Revisi tendensi sentral dan variabilitas
Revisi tendensi sentral dan variabilitasRevisi tendensi sentral dan variabilitas
Revisi tendensi sentral dan variabilitasistiqma
 
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisSTATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisYousuf Kurniawan
 
Deret hitung (aritmatika)
Deret hitung (aritmatika)Deret hitung (aritmatika)
Deret hitung (aritmatika)yy rahmat
 
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampel
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampelPert. 3 statistik teknik penarikan sampel
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampelArief Pratama
 
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSSPanduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSSMuliadin Forester
 
distribusi frekuensi.ppt
distribusi frekuensi.pptdistribusi frekuensi.ppt
distribusi frekuensi.pptsurianimursal
 

What's hot (20)

Bab 2 distribusi frekuensi
Bab 2 distribusi frekuensiBab 2 distribusi frekuensi
Bab 2 distribusi frekuensi
 
Model regresi-non-linear
Model regresi-non-linearModel regresi-non-linear
Model regresi-non-linear
 
Ukuran pemusatan dan penyebaran
Ukuran pemusatan dan penyebaranUkuran pemusatan dan penyebaran
Ukuran pemusatan dan penyebaran
 
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal pptDistribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
 
Penyajian Data dan Distribusi Frekuensi
Penyajian Data dan Distribusi FrekuensiPenyajian Data dan Distribusi Frekuensi
Penyajian Data dan Distribusi Frekuensi
 
fungsi konsumsi - matematika ekonomi
fungsi konsumsi - matematika ekonomifungsi konsumsi - matematika ekonomi
fungsi konsumsi - matematika ekonomi
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitas
 
Mean, median, modus dan simpangan baku
Mean, median, modus dan simpangan bakuMean, median, modus dan simpangan baku
Mean, median, modus dan simpangan baku
 
7 analisa data deskriptif
7 analisa  data deskriptif7 analisa  data deskriptif
7 analisa data deskriptif
 
Revisi tendensi sentral dan variabilitas
Revisi tendensi sentral dan variabilitasRevisi tendensi sentral dan variabilitas
Revisi tendensi sentral dan variabilitas
 
Distribusi peluang
Distribusi peluangDistribusi peluang
Distribusi peluang
 
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisSTATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
 
Deret hitung (aritmatika)
Deret hitung (aritmatika)Deret hitung (aritmatika)
Deret hitung (aritmatika)
 
Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
 
29689173 bab-4-bunga-majemuk
29689173 bab-4-bunga-majemuk29689173 bab-4-bunga-majemuk
29689173 bab-4-bunga-majemuk
 
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampel
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampelPert. 3 statistik teknik penarikan sampel
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampel
 
Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poisson
 
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSSPanduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
 
distribusi frekuensi.ppt
distribusi frekuensi.pptdistribusi frekuensi.ppt
distribusi frekuensi.ppt
 
Penerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linierPenerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linier
 

Viewers also liked

Pendahuluan Pengantar Probabilitas
Pendahuluan Pengantar ProbabilitasPendahuluan Pengantar Probabilitas
Pendahuluan Pengantar ProbabilitasAndrias Eka
 
I. data & pengukuran
I. data & pengukuranI. data & pengukuran
I. data & pengukuran90dayat
 
Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)
Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)
Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)Setia Juli Irzal Ismail
 
Stat prob01 introduction
Stat prob01 introductionStat prob01 introduction
Stat prob01 introductionArif Rahman
 
17. modul statistik pak sukani
17. modul statistik pak sukani17. modul statistik pak sukani
17. modul statistik pak sukanisukani
 
Rn m04 probability
Rn m04 probabilityRn m04 probability
Rn m04 probabilityArif Rahman
 
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingBAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingCabii
 
KONSEP DASAR PROBABILITAS
KONSEP DASAR PROBABILITASKONSEP DASAR PROBABILITAS
KONSEP DASAR PROBABILITASHusna Sholihah
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitaspadlah1984
 
Konsep dasar probabilitas.ppt
Konsep dasar probabilitas.pptKonsep dasar probabilitas.ppt
Konsep dasar probabilitas.pptDeby Andriana
 
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataJenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataFirman Marine
 
Analisis Data Kualitatif
Analisis Data KualitatifAnalisis Data Kualitatif
Analisis Data Kualitatifdkarhita
 
Small church big potential
Small church big potentialSmall church big potential
Small church big potentialRoger Hernandez
 
Print Throughput and OS Spooling Limitations
Print Throughput and OS Spooling LimitationsPrint Throughput and OS Spooling Limitations
Print Throughput and OS Spooling LimitationsPlus Technologies
 
Team fremont casesolution
Team fremont casesolutionTeam fremont casesolution
Team fremont casesolutionandurilhuang
 
Alexander becker gonzáles
Alexander becker   gonzálesAlexander becker   gonzáles
Alexander becker gonzálespablomiraglia
 

Viewers also liked (20)

Pendahuluan Pengantar Probabilitas
Pendahuluan Pengantar ProbabilitasPendahuluan Pengantar Probabilitas
Pendahuluan Pengantar Probabilitas
 
I. data & pengukuran
I. data & pengukuranI. data & pengukuran
I. data & pengukuran
 
Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)
Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)
Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)
 
Stat prob01 introduction
Stat prob01 introductionStat prob01 introduction
Stat prob01 introduction
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
17. modul statistik pak sukani
17. modul statistik pak sukani17. modul statistik pak sukani
17. modul statistik pak sukani
 
Rn m04 probability
Rn m04 probabilityRn m04 probability
Rn m04 probability
 
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingBAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
 
KONSEP DASAR PROBABILITAS
KONSEP DASAR PROBABILITASKONSEP DASAR PROBABILITAS
KONSEP DASAR PROBABILITAS
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
Konsep dasar probabilitas.ppt
Konsep dasar probabilitas.pptKonsep dasar probabilitas.ppt
Konsep dasar probabilitas.ppt
 
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataJenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
 
Analisis Data Kualitatif
Analisis Data KualitatifAnalisis Data Kualitatif
Analisis Data Kualitatif
 
Small church big potential
Small church big potentialSmall church big potential
Small church big potential
 
Stereotpyes
StereotpyesStereotpyes
Stereotpyes
 
Interview-tips
Interview-tipsInterview-tips
Interview-tips
 
Print Throughput and OS Spooling Limitations
Print Throughput and OS Spooling LimitationsPrint Throughput and OS Spooling Limitations
Print Throughput and OS Spooling Limitations
 
Ppt0000016
Ppt0000016Ppt0000016
Ppt0000016
 
Team fremont casesolution
Team fremont casesolutionTeam fremont casesolution
Team fremont casesolution
 
Alexander becker gonzáles
Alexander becker   gonzálesAlexander becker   gonzáles
Alexander becker gonzáles
 

Similar to Statistika Deskriptif

Pertemuan-03-Ukuran-Pemusatan (1).pptx
Pertemuan-03-Ukuran-Pemusatan (1).pptxPertemuan-03-Ukuran-Pemusatan (1).pptx
Pertemuan-03-Ukuran-Pemusatan (1).pptxGraceKarmelDjapri
 
Statistik Deskriptif: Tabel Distibusi Frekuensi, Grafik
Statistik Deskriptif: Tabel Distibusi  Frekuensi, GrafikStatistik Deskriptif: Tabel Distibusi  Frekuensi, Grafik
Statistik Deskriptif: Tabel Distibusi Frekuensi, GrafikSyamsuAlam27
 
Materi Statistik Minggu ke-2 pengertian definisi dan ruang lingkup
Materi Statistik Minggu ke-2 pengertian definisi dan ruang lingkupMateri Statistik Minggu ke-2 pengertian definisi dan ruang lingkup
Materi Statistik Minggu ke-2 pengertian definisi dan ruang lingkupIznanKholis
 
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptxPOWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptxYesyOktaviyanti1
 
Statistik mean, median, modus
Statistik  mean, median, modusStatistik  mean, median, modus
Statistik mean, median, modusReza sri Wahyuni
 
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptxPOWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptxmarkleee1
 
3. LKPD STATISTIKA.pdf
3. LKPD STATISTIKA.pdf3. LKPD STATISTIKA.pdf
3. LKPD STATISTIKA.pdfazizdesi
 
Kuliah 2 & 3 Penyajian data.ppt
Kuliah 2 & 3 Penyajian data.pptKuliah 2 & 3 Penyajian data.ppt
Kuliah 2 & 3 Penyajian data.pptCardovaislami1
 
13917353.ppthkhkhkhkh;h;kh;hkhkhlhkjhkhh
13917353.ppthkhkhkhkh;h;kh;hkhkhlhkjhkhh13917353.ppthkhkhkhkh;h;kh;hkhkhlhkjhkhh
13917353.ppthkhkhkhkh;h;kh;hkhkhlhkjhkhhMutthoriqAlilA
 
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 2
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 2LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 2
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 2Dwi Mardianti
 
x-statistika2-160516023145.pdf
x-statistika2-160516023145.pdfx-statistika2-160516023145.pdf
x-statistika2-160516023145.pdfazizahsiti6
 
Ukuran Pemusatan Data - Materi ke-9.pptx
Ukuran Pemusatan Data - Materi ke-9.pptxUkuran Pemusatan Data - Materi ke-9.pptx
Ukuran Pemusatan Data - Materi ke-9.pptxRESISKOM21MFATHURRAH
 
statistika-230203090948-6f4f4a0a.pptx
statistika-230203090948-6f4f4a0a.pptxstatistika-230203090948-6f4f4a0a.pptx
statistika-230203090948-6f4f4a0a.pptxIndahShaliha1
 
Ukuran letak data dan penyebaran data (m.ganda a nasution)
Ukuran letak data dan penyebaran data (m.ganda a nasution)Ukuran letak data dan penyebaran data (m.ganda a nasution)
Ukuran letak data dan penyebaran data (m.ganda a nasution)Muhammad Ganda A Nasution
 
Definisi Statistika dan Penyajian Data
Definisi Statistika dan Penyajian DataDefinisi Statistika dan Penyajian Data
Definisi Statistika dan Penyajian DataPutri Aulia
 
Statistika - Distribusi frekuensi
Statistika - Distribusi frekuensiStatistika - Distribusi frekuensi
Statistika - Distribusi frekuensiYusuf Ahmad
 

Similar to Statistika Deskriptif (20)

Pertemuan-03-Ukuran-Pemusatan (1).pptx
Pertemuan-03-Ukuran-Pemusatan (1).pptxPertemuan-03-Ukuran-Pemusatan (1).pptx
Pertemuan-03-Ukuran-Pemusatan (1).pptx
 
Statistik Deskriptif: Tabel Distibusi Frekuensi, Grafik
Statistik Deskriptif: Tabel Distibusi  Frekuensi, GrafikStatistik Deskriptif: Tabel Distibusi  Frekuensi, Grafik
Statistik Deskriptif: Tabel Distibusi Frekuensi, Grafik
 
-04 ukuran2
-04 ukuran2-04 ukuran2
-04 ukuran2
 
Materi Statistik Minggu ke-2 pengertian definisi dan ruang lingkup
Materi Statistik Minggu ke-2 pengertian definisi dan ruang lingkupMateri Statistik Minggu ke-2 pengertian definisi dan ruang lingkup
Materi Statistik Minggu ke-2 pengertian definisi dan ruang lingkup
 
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptxPOWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
 
10. statistika
10. statistika10. statistika
10. statistika
 
Statistik mean, median, modus
Statistik  mean, median, modusStatistik  mean, median, modus
Statistik mean, median, modus
 
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptxPOWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
 
3. LKPD STATISTIKA.pdf
3. LKPD STATISTIKA.pdf3. LKPD STATISTIKA.pdf
3. LKPD STATISTIKA.pdf
 
Kuliah 2 & 3 Penyajian data.ppt
Kuliah 2 & 3 Penyajian data.pptKuliah 2 & 3 Penyajian data.ppt
Kuliah 2 & 3 Penyajian data.ppt
 
13917353.ppthkhkhkhkh;h;kh;hkhkhlhkjhkhh
13917353.ppthkhkhkhkh;h;kh;hkhkhlhkjhkhh13917353.ppthkhkhkhkh;h;kh;hkhkhlhkjhkhh
13917353.ppthkhkhkhkh;h;kh;hkhkhlhkjhkhh
 
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 2
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 2LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 2
LTM Statistika Deskriptif Pertemuan 2
 
Materi statistika
Materi statistikaMateri statistika
Materi statistika
 
x-statistika2-160516023145.pdf
x-statistika2-160516023145.pdfx-statistika2-160516023145.pdf
x-statistika2-160516023145.pdf
 
Ukuran Pemusatan Data - Materi ke-9.pptx
Ukuran Pemusatan Data - Materi ke-9.pptxUkuran Pemusatan Data - Materi ke-9.pptx
Ukuran Pemusatan Data - Materi ke-9.pptx
 
statistika-230203090948-6f4f4a0a.pptx
statistika-230203090948-6f4f4a0a.pptxstatistika-230203090948-6f4f4a0a.pptx
statistika-230203090948-6f4f4a0a.pptx
 
Ukuran letak data dan penyebaran data (m.ganda a nasution)
Ukuran letak data dan penyebaran data (m.ganda a nasution)Ukuran letak data dan penyebaran data (m.ganda a nasution)
Ukuran letak data dan penyebaran data (m.ganda a nasution)
 
materi-statistika-1.pptx
materi-statistika-1.pptxmateri-statistika-1.pptx
materi-statistika-1.pptx
 
Definisi Statistika dan Penyajian Data
Definisi Statistika dan Penyajian DataDefinisi Statistika dan Penyajian Data
Definisi Statistika dan Penyajian Data
 
Statistika - Distribusi frekuensi
Statistika - Distribusi frekuensiStatistika - Distribusi frekuensi
Statistika - Distribusi frekuensi
 

Statistika Deskriptif

  • 1. BAB II STATISTIKA DESKRIPTIF
  • 2. 2. STATISTIKA DESKRIPTIF menggambarkan situasi mengambil kesimpulan membuat inferensi menyajikan data 1. diagram lingkaran (pie chart) 2. diagram batang (bar chart) 3. grafik garis (line graph/time series graph) 4. histogram 5. poligon frekuensi 6. ogive menyusun data distribusi frekuensi data 2.1. Pendahuluan
  • 3. 2.2 Menyusun Data Distribusi frekuensi susunan data dalam tabel yang memuat kelas dan frekuensi data data kualitatif distribusi frekuensi kategorik data kuantitatif distribusi frekuensi tidak dikelompokkan distribusi frekuensi dikelompokkan
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7. 2. Buat turus dari data dan masukkan ke kolom B A B B AB O O O B AB B B B O A O A O O O AB AB A O B A Total IIII IIII II IIII IIII IIII A B O AB D persen C frekuensi B turus A kelas
  • 8. 3. Hitung turus dan masukkan ke kolom C Total 5 7 9 4 IIII IIII II IIII IIII IIII A B O AB D persen C frekuensi B turus A kelas
  • 9. 4. Cari persentase dengan menggunakan rumus berikut, masukkan ke kolom D. % = (f/n)100% dengan f = frekuensi dan n =jumlah total data Total 20 28 36 26 5 7 9 4 IIII IIII II IIII IIII IIII A B O AB D persen C frekuensi B turus A kelas
  • 10. 5. Cari jumlah total dari kolom C dan D 100 25 Total 20 28 36 16 5 7 9 4 IIII IIII II IIII IIII IIII A B O AB D persen C frekuensi B turus A kelas
  • 11.
  • 12. Cara mencari batas kelas 1. Jika kelas memuat 0 tempat desimal batas bawah kelas = kelas -- 0,5 batas atas kelas = kelas + 0,5 2. Jika kelas memuat 1 tempat desimal batas bawah kelas = kelas -- 0,05 batas atas kelas = kelas + 0,05 3. Jika kelas memuat 2 tempat desimal batas bawah kelas = kelas -- 0,005 batas atas kelas = kelas + 0,005
  • 13.
  • 14.
  • 15. 2. Buat turus dari data dan masukkan ke kolom turus 4 8 8 9 8 5 9 9 10 11 7 7 8 7 8 4 8 7 5 7 6 5 10 8 9 3. Hitung turus dan masukkan ke kolom frekuensi Total 2 3 1 5 7 4 2 1 II III I IIII IIII II IIII II I 4 5 6 7 8 9 10 11 persen frekuensi turus batas kelas kelas
  • 16.
  • 17. 5. Karena data merupakan data kontinu, maka perlu dibuat batas kelas. karena kelas memuat 0 tempat desimal, maka: batas bawah kelas = kelas -- 0,5 batas atas kelas = kelas + 0,5 kelas 4: batas bawah kelas = 4 – 0,5 = 3,5 batas bawah kelas = 4 + 0,5 = 4,5 dst 100 25 Total 8 12 4 20 28 16 8 4 2 3 1 5 7 4 2 1 II III I IIII IIII II IIII II I 3,5 – 4,5 4,5 – 5,5 5,5 – 6,5 6,5 – 7,5 7,5 – 8,5 8,5 – 9,5 9,5 – 10,5 10,5 – 11,5 4 5 6 7 8 9 10 11 persen frekuensi turus batas kelas kelas
  • 18. Bentuk lain tabel distribusi frekuensi: Frekuensi kumulatif digunakan untuk memperlihatkan nilai akumulatif lebih besar sama dengan kelas tertentu. Misalkan: 18 mahasiswa dapat menyelesaikan tes kurang dari atau sama dengan 8 menit 25 Total 0 + 2 = 2 2 + 3 = 5 5 + 1 = 6 6 + 5 = 11 11 + 7 = 18 18 + 4 = 22 22 + 2 = 24 24 + 1 = 25 2 3 1 5 7 4 2 1 II III I IIII IIII II IIII II I 3,5 – 4,5 4,5 – 5,5 5,5 – 6,5 6,5 – 7,5 7,5 – 8,5 8,5 – 9,5 9,5 – 10,5 10,5 – 11,5 4 5 6 7 8 9 10 11 Frekuensi kumulatif frekuensi turus batas kelas kelas
  • 19.
  • 20. 5. Buat tabel bb = batas bawah; ba = batas atas Batas bawah kelas bb kelas ke-1 = titik awal (yaitu nilai terkecil atau sembarang nilai yang lebih kecil dari nilai terkecil) bb kelas ke-2 = bb kelas ke-1 + lebar kelas bb kelas ke-3 = bb kelas ke-2 + lebar kelas dst Batas atas kelas Data dengan 0 tempat desimal ba kelas ke-1 = bb kelas ke-2 - 1 ba kelas ke-2 = bb kelas ke-3 - 1 dst Titik tengah = bb kelas + ba kelas 2 = bb batas kelas + ba batas kelas 2 Frekuensi kumulatif frekuensi turus Titik tengah batas kelas kelas
  • 21. Data dengan 1 tempat desimal ba kelas ke-1 = bb kelas ke-2 - 0,1 ba kelas ke-2 = bb kelas ke-3 - 0,1 dst Data dengan 2 tempat desimal ba kelas ke-1 = bb kelas ke-2 - 0,01 ba kelas ke-2 = bb kelas ke-3 - 0,01 dst Batas kelas Data dengan 0 tempat desimal bb batas kelas = bb kelas - 0,5 ba batas kelas = ba kelas + 0,5 Data dengan 1 tempat desimal bb batas kelas = bb kelas - 0,05 ba batas kelas = ba kelas + 0,05 Data dengan 2 tempat desimal bb batas kelas = bb kelas - 0,005 ba batas kelas = ba kelas + 0,005
  • 22. Contoh 2.3. Data berikut ini merepresentasikan catatan temperatur tertinggi (F °) pada 50 kota. Buatlah distribusi frekuensi data tersebut! 112 100 127 120 134 118 105 110 109 112 110 118 117 116 118 122 114 114 105 109 107 112 114 115 118 117 118 122 106 110 116 108 110 121 113 120 119 111 104 111 120 113 120 117 105 110 118 112 114 114
  • 23.
  • 24.
  • 25. Batas atas kelas Data dengan 0 tempat desimal ba kelas ke-1 = bb kelas ke-2 - 1 = 105 – 1 = 104 ba kelas ke-2 = bb kelas ke-3 - 1 = 110 – 1 = 109 ba kelas ke-3 = bb kelas ke-4 - 1 = 115 – 1 = 114 ba kelas ke-4 = bb kelas ke-5 - 1 = 120 – 1 = 119 ba kelas ke-5 = bb kelas ke-6 - 1 = 125 – 1 = 124 ba kelas ke-6 = bb kelas ke-7 - 1 = 130 – 1 = 129 ba kelas ke-7 = bb kelas ke-8 - 1 = 135 – 1 = 134 100 – 104 105 – 109 110 – 114 115 – 119 120 – 124 125 – 129 130 – 134 Frekuensi kumulatif frekuensi turus Titik tengah batas kelas kelas
  • 26. Batas kelas Data dengan 0 tempat desimal bb batas kelas = bb kelas - 0,5 ba batas kelas = ba kelas + 0,5 Pada data: bb batas kelas = bb kelas - 0,5 bb batas kelas 1 = bb kelas 1 - 0,5 = 100 – 0,5 = 99,5 bb batas kelas 2 = bb kelas 2 - 0,5 = 105 – 0,5 = 104,5 bb batas kelas 3 = bb kelas 3 - 0,5 = 110 – 0,5 = 109,5 bb batas kelas 4 = bb kelas 4 - 0,5 = 115 – 0,5 = 114,5 bb batas kelas 5 = bb kelas 5 - 0,5 = 120 – 0,5 = 119,5 bb batas kelas 6 = bb kelas 6 - 0,5 = 125 – 0,5 = 124,5 bb batas kelas 7 = bb kelas 7 - 0,5 = 130 – 0,5 = 129,5 ba batas kelas = ba kelas + 0,5 ba batas kelas 1 = ba kelas 1 + 0,5 = 104 + 0,5 = 104,5 ba batas kelas 2 = ba kelas 2 + 0,5 = 109 + 0,5 = 109,5 ba batas kelas 3 = ba kelas 3 + 0,5 = 114 + 0,5 = 114,5 ba batas kelas 4 = ba kelas 4 + 0,5 = 119 + 0,5 = 119,5 ba batas kelas 5 = ba kelas 5 + 0,5 = 124 + 0,5 = 124,5 ba batas kelas 6 = ba kelas 6 + 0,5 = 129 + 0,5 = 129,5 ba batas kelas 7 = ba kelas 1 + 0,5 = 134 + 0,5 = 134,5
  • 27. Titik tengah = bb kelas + ba kelas 2 Titik tengah kelas 1 = (100 + 104)/2 = 102 Titik tengah kelas 2 = (105 + 109)/2 = 107 Titik tengah kelas 3 = (110 + 114)/2 = 112 Titik tengah kelas 4 = (115 + 119)/2 = 117 Titik tengah kelas 5 = (120 + 124)/2 = 122 Titik tengah kelas 6 = (125 + 129)/2 = 127 Titik tengah kelas 7 = (130 + 134)/2 = 132 102 107 112 117 122 127 132 99,5 – 104,5 104,5 – 109,5 109,5 – 114,5 114,5 – 119,5 119,5 – 124,5 124,5 – 129,5 129,5 – 134,5 100 – 104 105 – 109 110 – 114 115 – 119 120 – 124 125 – 129 130 – 134 Frekuensi kumulatif frekuensi turus Titik tengah batas kelas kelas
  • 28. 6. Buat turus dari data dan masukkan ke kolom turus 112 100 127 120 134 118 105 110 109 112 110 118 117 116 118 122 114 114 105 109 107 112 114 115 118 117 118 122 106 110 116 108 110 121 113 120 119 111 104 111 120 113 120 117 105 110 118 112 114 114 II IIII III IIII IIII IIII III IIII IIII III IIII II I I 102 107 112 117 122 127 132 99,5 – 104,5 104,5 – 109,5 109,5 – 114,5 114,5 – 119,5 119,5 – 124,5 124,5 – 129,5 129,5 – 134,5 100 – 104 105 – 109 110 – 114 115 – 119 120 – 124 125 – 129 130 – 134 Frekuensi kumulatif frekuensi turus Titik tengah batas kelas kelas
  • 29. 7. Hitung turus dan masukkan ke kolom frekuensi 8. Hitung frekuensi kumulatif 2 10 28 41 48 49 50 2 8 18 13 7 1 1 II IIII III IIII IIII IIII III IIII IIII III IIII II I I 102 107 112 117 122 127 132 99,5 – 104,5 104,5 – 109,5 109,5 – 114,5 114,5 – 119,5 119,5 – 124,5 124,5 – 129,5 129,5 – 134,5 100 – 104 105 – 109 110 – 114 115 – 119 120 – 124 125 – 129 130 – 134 Frekuensi kumulatif frekuensi turus Titik tengah batas kelas kelas
  • 30. Data kualitatif Data kuantitatif Menunjukkan frekuensi tiap kategori Menunjukkan hubungan bagiab dari keseluruhan Menunjukkan distribusi data ogive Poligon frekuensi histogram Diagram Batang kontinu diskrit Diagram Lingkaran Diagram Lingkaran Diagram Batang Diagram Lingkaran Poligon frekuensi ogive Menunjukkan distribusi kumulatif data 2.3 Menyajikan Data
  • 31.
  • 32. 2.3.1. Diagram Batang 100 25 Total 20 28 36 26 5 7 9 4 A B O AB persen frekuensi kelas
  • 33. 2.3.2. Diagram Lingkaran 100 25 Total 20 28 36 26 5 7 9 4 A B O AB persen Frek kelas
  • 34. Contoh 2.2. 25 Total 2 5 6 11 18 22 24 25 2 3 1 5 7 4 2 1 4 5 6 7 8 9 10 11 Frekuensi kumulatif frekuensi kelas
  • 39.
  • 40. 2.4.1 Ukuran Gejala Pusat (Measures of Central Tendency) Digunakan untuk mengetahui pemusatan data Ukuran populasi : N Data populasi : x 1 , ..., x N Mean populasi :  Ukuran sampel : n Data sampel : x 1 ,...,x n Mean sampel : 2.4.1.1 Mean/Rerata/Rata-rata yaitu jumlah nilai dibagi dengan banyaknya nilai dengan  f : frekuensi kelas X m = titik tengah kelas
  • 41. Berdasarkan contoh 2.2.: Rata-rata sampel Apabila yang diketahui adalah berupa tabel distribusi frekuensi seperti pada hasil 2.2 maka:
  • 42. Berdasarkan contoh 2.3.: Rata-rata sampel Apabila yang diketahui adalah berupa tabel distribusi frekuensi seperti pada contoh 2.3 maka:
  • 43. 2.4.1.2 Median yaitu titik tengah data n ganjil  MD = data ke- n genap  MD = 50% data 50% data MD
  • 44.
  • 45. Berdasarkan contoh 2.3.: Data diurutkan terlebih dahulu menjadi: Median dari data tersebut adalah: dengan Jadi median dari data tersebut adalah = 100 104 105 105 105 106 107 108 109 109 110 110 110 110 110 111 111 112 112 112 112 113 113 114 114 114 114 114 115 116 116 117 117 117 118 118 118 118 118 118 119 120 120 120 120 121 122 122 127 134 Karena n genap  MD =
  • 46. Median diperoleh rumus sebagai berikut: Median juga dapat diperoleh dari tabel distribusi frekuensi dikelompokan dengan cara membagi jumlah data (n) dengan 2 kemudian melihat lokasi data tersebut pada frekuensi kumulatifnya. Pada contoh 2.3. karena telah diketahui mediannya adalah ½ dari jumlah data yaitu 50/2 = 25 maka dari tabel distribusi frekuensi pada contoh 2.3. dapat diketahui bahwa data ke 25 pada kelas 110-114. Dengan n: jumlah data cf :frekuensi kumulatif sebelum kelas median w: lebar kelas f: frekuensi kelas median L m : batas bawah kelas dari kelas median Jadi mediannya adalah
  • 47. 2. 4.1.3 Modus yaitu nilai yang paling sering muncul pada data Modus lebih dari Satu tidak ada Modus pada data tidak dikelompokkan dapat dilihat dari kelas yang mempunyai frekuensi terbesar. Sebagai Contoh: Pada tabel distribusi frekuensi contoh 2.2. dapat diketahui bahwa Modus dari data tersebut adalah 8 Modus pada data dikelompokkan juga dilihat dari kelas yang mempunyai frekuensi terbesar, tetapi modus pada data dikelompokkan biasanya disebut modus kelas. Sebagai Contoh: Pada tabel distribusi frekuensi contoh 2.3. dapat diketahui bahwa Modus kelas dari data tersebut adalah 110-114
  • 48. 2.4.1.4 Midrange MR = Sebagai Contoh: Pada contoh 2.2. Midrange dari data tersebut adalah (4+11)/2= 7,5 Pada contoh 2.3. Midrange dari data tersebut adalah (100+134)/2= 117
  • 49. 2.4.2 Ukuran Variasi ukuran variasi = ukuran dispersi = ukuran pemencaran = ukuran keragaman yaitu ukuran yang menentukan penyebaran data Data A menyebar Data B mengumpul di sekitar mean variasi data B lebih kecil dari pada data A LEBIH KONSISTEN 25 40 35 30 45 35 B 20 40 30 50 60 10 A
  • 50. 2.4.2.1 Range/Jangkauan R = data tertinggi - data terendah Data A : R = 60 – 10 = 50 Data B : R = 45 – 25 = 20
  • 51. 2.4.2.2 Variansi dan Simpangan Baku Variansi /ragam rata-rata kuadrat jarak dari nilai pada data ke mean Simpangan baku (Standard deviation) akar dari variansi Simpangan baku populasi Variansi populasi
  • 52. Variansi sampel Simpangan baku sampel Dengan x i : nilai data n : ukuran sampel
  • 53.
  • 54.
  • 55. 2.4.3 Ukuran Posisi untuk melokasikan posisi suatu nilai pada data terhadap seluruh data Ukuran posisi desil kuartil persentil
  • 56. Kuartil membagi data menjadi 4 kelompok lambang Q 1 = Kuartil ke-1 Q 2 = Kuartil ke-2 Q 3 = Kuartil ke-3 Desil membagi data menjadi 10 kelompok Lambang D 1 = Desil ke-1 D 2 = Desil ke-2  D 9 = Desil ke-9 Persentil membagi data menjadi 100 kelompok Lambang P 1 = Persentil ke-1 P 2 = Persentil ke-2  P 10 = Persentil ke-10 … P 20 = Persentil ke-20 … P 25 = Persentil ke-25 … P 50 = Persentil ke-50 … P 75 = Persentil ke-75 … P 90 = Persentil ke-90 … P 99 = Persentil ke-99
  • 57. Contoh 2.2. 25 Total 8 20 24 44 72 88 92 100 2 5 6 11 18 22 24 25 2 3 1 5 7 4 2 1 4 5 6 7 8 9 10 11 Persentase Kumulatif Frekuensi kumulatif frekuensi kelas
  • 58. Contoh 2.3. 4 20 56 82 96 98 100 2 10 28 41 48 49 50 2 8 18 13 7 1 1 100 – 104 105 – 109 110 – 114 115 – 119 120 – 124 125 – 129 130 – 134 Persentase Kumulatif Frekuensi Kumulatif Frekuensi Kelas
  • 59.
  • 60. Mencari nilai yang berhubungan dengan suatu persentil Dengan menggunakan contoh di atas temukan nilai yang berhubungan dengan persentil ke 25 Karena data telah diurutkan, kemudian cari nilai dengan rumus di atas c = (10.25)/100 = 2,5 Jika nilai yang ditemukan tidak bulat maka nilai tersebut dibulatkan ke atas Maka c menjadi c = 3, jadi nilai ke 3 dari data tersebut adalah 5.
  • 61. Dengan menggunakan contoh 2.4., temukan nilai yang berhubungan dengan persentil ke-60 Karena data telah diurutkan, kemudian cari nilai dengan rumus di atas c = (10.60)/100 = 6 Jika nilai yang ditemukan bulat, maka digunakan nilai tengah antara nilai c dan c+1. Pada kasus ini adalah antara nilai ke-6 dan ke-7 yaitu antara 10 dan 12 Maka nilai antara 10 d1n 12 adalah c = (10+12)/2 = 11, jadi nilai yang berhubungan dengan persentil ke-60 adalah 11
  • 62. 2.4.4 EDA (Eksploratory Data Analysis) EDA steam and leaf plot box plot digunakan untuk 'data screening' terhadap outlier (pencilan) data ekstrim gap pada data
  • 63.
  • 64.
  • 65.
  • 66.
  • 67.
  • 68. 7. Gambar Box Plot 100 130 120 110 100 110 114 118 134 Box plot juga bisa digambar secara vertikal
  • 69. Informasi dari box plot 1. a. jika median mendekati tengah kotak, maka distribusi data mendekati simetri b. jika median berada di sebelah kiri kotak, maka distribusi data menceng ke kanan (menceng positif) c. jika median berada di sebelah kanan kotak, maka distribusi data menceng ke kiri (menceng negatif) 2. a. jika garis-garisnya mendekati sama panjangnya, maka distribusi data mendekati simetri b. jika garis sebelah kanan lebih panjang dari sebelah kiri, maka distribusi data menceng ke kanan (menceng positif) c. jika garis sebelah kiri lebih panjang dari sebelah kanan, maka distribusi data menceng ke kiri (menceng negatif)